STUDI TENTANG FAKTOR- FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI I TAPA KABUPATEN BONE BOLANGO Oleh: Meilan Ladiku Jurusan Bimbingan dan Konseling, Universitas Negeri Gorontalo Pembimbing I Dra. Rena L. Madina, M.Pd Pembimbing II Irpan A, Kasan S. Ag, M.Pd ABSTRAK
Masalah dalam penelitian ini adalah faktor-faktor apakah yang menjadi penyebab rendahnya prestasi belajar siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Tapa Kabupaten Bone Bolango? Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor penyebab rendahnya prestasi belajar siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Tapa Kabupaten Bone Bolango. Penelitian ini adalah penelitian deskriftif untuk mengetahui faktor-faktor penyebab rendahnya prestasi belajar siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Tapa Kabupaten Bone Bolango. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dalam penelitian ini dilakukan dengan cara melakukan wawancara secara langsung dengan siswa, guru BK serta dengan orang tua siswa. Pengisian angket, serta dokumentasi sebagai pendukung dalam melengkapi data yang ada dilapangan. Berdasarkan hasil penelitian diketahui faktor-faktor penyebab rendahnya prestasi belajar siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Tapa Kabupaten Bone Bolango. Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa dari 18 responden, dan guru BK serta dengan 4 orang tua siswa. Dari gambaran hasil wawancara langsung dengan siswa menunjukan bahwa faktor penyebab rendahnya prestasi belajar diakibatkan oleh faktor internal yakni seperti, strategi belajar yang kurang efektif, kurangnya kosentrasi, kurangnya minat pada pelajaran, serta pada faktor eksternal yakni seperti sering keluar masuk kelas, bolos sekolah, sering terlambat, fasilitas sekolah kurang mendukung, kurang suka dengan metode guru mengajar, pemasukan tugas tidak tepat waktu, Kurangnya perhatian dan waktu orang tua dalam mengawasi anak dalam belajar, keadaan ekonomi yang kurang menunjang, pengaruh lingkungan yang kurang baik dan kurangnya kerja sama orang tua dengan pihak sekolah. Dari hasil angket menunjukan bahwa faktor internal dan eksternal yang mengakibatkan rendahnya prestasi belajar, dari faktor internal bahwa faktor psikologis yang mengakibatkan rendahnya prestasi belajar seperti, di mana 88,9 % siswa yang memilih lebih banyak bermain dibandingkan belajar, sedangkan pada faktor eksternal, bahwa pada faktor lingkungan sekolah yang sangat menyebabkan rendahnya prestasi belajar siswa di mana sekitar 94,4 % siswa yang menyatakan jika pelajaran berlangsung sering keluar masuk kelas. Berdasarkan kesimpulan maka peneliti dapat memberikan saran diharapkan kepada siswa agar dapat mengindari halhal yang menyebabkan rendahnya prestasi belajar, dengan cara mengatur strategi belajar yang efektif, memotivasi diri demi meningkatkan prestasi belajar. Pihak sekolah agar memperhatikan fasilitas yang dibutuhkan oleh peserta didik serta menggunakan cara mengajar bervariasi. Pihak orang tua agar memperhatikan serta meluangkan waktu dalam pendidikan, pemenuhan kebutuhan sekolah dan dapat bekerja sama dengan pihak sekolah. Kata Kunci: Prestasi Belajar Siswa
1
Dalam proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Ini berarti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses belajar yang dialami oleh siswa sebagai anak didik. Tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran dinyatakan dengan prestasi belajarnya. Prestasi belajar dimaksudkan sebagai tingkat keberhasilan belajar yang dinyatakan dalam bentuk skor dan perubahan perilaku yang baik setelah seseorang melakukan proses belajar. Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Perubahan yang terjadi dalam diri seseorang banyak sekali baik sifat maupun jenisnya karena itu sudah tentu tidak setiap perubahan dalam diri seseorang merupakan perubahan dalam arti belajar. Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar, karena kegiatan belajar merupakan proses, sedangkan prestasi merupakan hasil dari proses belajar. Memahami pengertian prestasi belajar secara garis besar harus bertitik tolak kepada kepada pengertian belajar itu sendiri. Untuk itu para ahli mengemukakan pendaptnya yang
berbeda-beda sesuai dengan pandangan anut.
Namun dari pendapat yang berbeda itu dapat kita temukan satu titik persamaan. Sehubungan dengan prestasi belajar yaitu hasil yang dicapai oleh seseorang dalam belajar sebagaimana yang dinyatakan
dalam raport. Prestasi belajar dikatakan
sempurna jika dipenuhi tiga aspek yakni: kognitif, afaektif dan psikomotor, sebaliknya dikatakan prestasi kurang memuaskan jika seseorang belum mampu memenuhi target dalam ketiga kriteria tersebut. Rendahnya prestasi belajar itu sendiri karena dipengaruhi faktor-faktor, yakni: faktor eksternal dan faktor internal. Pada umumnya prestasi belajar adalah keinginan yang dicapai oleh individu, dalam hal ini siswa atas proses belajar yang telah dilakukannya. Prestasi belajar juga adalah implementasi dari suatu keberhasilan siswa setelah melakukan proses belajar.
2
Di dalam proses pendidikan terutama pada sistem pembelajaran siswa diharapkan meningkatkan prestasi belajar yang baik dan bermutu, agar siswa - siswa menjadi lulusan yang berintelektual, kreatif serta menjadi calon-calon tenaga pendidik yang professional maupun pribadi yang bertanggung jawab. Tapi pada kenyataannya, yang terjadi di SMA Negeri 1 Tapa Kabupaten Bone Bolango tidak sesuai yang diharapkan. Di kelas XI IPS yang berjumlah 73 siswa yang terbagi dalam 2 kelas, banyak permasalahan yang terjadi khususnya dalam proses pembelajaran. Sesuai data awal yang diperoleh dari SMA Negeri I Tapa Kabupaten Bone Bolango, bahwa dari jumlah 73 siswa terdapat 18 siswa yang nilainya tidak memenuhi standar ketuntasan pada beberapa mata pelajaran yang telah ditentukan. Adapun mata pelajaran yang paling banyak tidak tuntas adalah pelajaran ekonomi, bahasa inggris, matematika, dan sosiologi. Di mana standar ketuntasannya yang ratarata 75. Hal ini terjadi karena adanya faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya prestasi belajar, karena diakibatkan jika dalam proses pembelajaran berlangsung siswa lebih memilih untuk tidak masuk kelas pada jam pertama mata pelajaran. Alasan terlambat karena jarak rumah yang jauh dengan sekolah, serta ada beberapa siswa juga yang sering terlambat karena sebelum berangkat ke sekolah harus membantu orang tuanya karena keadaan ekonomi. Selain itu, ada beberapa siswa yang sering bolos atau berada di luar kelas pada saat pembelajaran berlangsung. Hal ini disebabkan sebagian siswa yang tidak mengerjakan tugas yang diberikan guru sehinggga mereka takut masuk di dalam kelas, dengan alasan takut akan dihukum, dan merasa bosan didalam kelas. Sebagian siswa lain juga sering bolos dengan alasan merasa bosan dengan mata pelajaran tertentu maupun ada pengaruh teman dari luar sekolah. Ada pula siswa yang sering alpa akibat keluarga yang broken home sehingga mereka merasa malas untuk ke sekolah. Bahkan ada siswa yang sering keluar masuk pada saat proses pembelajaran berlangsung dan kurang memperhatikan guru pada saat mengajar, baik siswa laki-laki maupun perempuan. Hal ini terjadi karena adanya pengaruh faktor dari dalam diri
3
siswa maupun dari luar sehingga mereka mengesampingkan belajar. Akibatnya siswa yang sering melakukan hal ini akan ketinggalan materi pelajaran, sehingga hasil evaluasi tidak mencapai nilai ketuntasan yang sudah ditentukan. Melihat fakta yang terjadi di lapangan bahwa perilaku di atas akan membawa dampak buruk bagi siswa seperti resiko akan ketinggalan materi pelajaran, bahkan bisa saja tidak naik kelas. Dengan ketinggalan pelajaran siswa tidak dapat menjawab ketika diadakan evaluasi maupun ulangan, sehingga akan terlihat hasil yang dicapai siswa tidak mencapai taraf ketuntasan. Melihat hal itu, guru telah berupaya mencarikan solusi maupun mengadakan pendekatan pada siswa itu sendiri, seperti memotivasi siswa dan memberikan pemahaman tentang masa depan mereka jika mereka tidak mengubah perilaku ke arah yang lebih baik. Berdasarkan uraian masalah di atas, masih banyak lagi faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa rendah, maka di dalam penelitian ini penulis sangat tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “ Studi Tentang FaktorFaktor Penyebab Rendahnya Prestasi Belajar Siswa Kelas XI IPS di SMA Negeri I Tapa Kabupaten Bone Bolango”. Berdasarkan uraian latar belakang masalah, maka
dapat di identifikasi
beberapa permasalahan faktor-faktor penyebab rendahnya prestasi belajar siswa kelas XI IPS
di SMA Negeri 1 Tapa Kabupaten Bone Bolango, sebagai berikut: (a)
Terdapat siswa yang nilainya tidak memenuhi standar ketuntasan yang sudah ditentukan, (b) Terdapat Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa rendah. Rumusan masalah pada penelitian ini “Apakah yang menjadi faktor penyebab rendahnya prestasi belajar siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Tapa Kabupaten Bone Bolango? Adapun Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor penyebab rendahnya prestasi belajar siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Tapa Kabupaten Bone Bolango. Adapun manfaat penelitian diharapkan dapat memperkaya
4
kajian tentang faktor-faktor penyebab rendahnya prestasi belajar. Didalam proses pembelajaran pendidik
dapat mengatur dan mengendalikan faktor-faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar sehingga terjadi proses belajar yang optimal. Dan lebih memperhatikan perkembangan siswa dalam kegiatan belajar terhadap meningkatkan prestasi siswa dan dapat menjadi masukan bagi sekolah tentang pentingnya mengetahui dan mengendalikan faktor-faktor penyebab rendahnya prestasi belajar terutama dalam layanan bimbingan konseling. KAJIAN TEORI Belajar merupakan masalah setiap orang yang kegiatannya dapat terjadi di mana-mana baik di lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat. Kegiatan belajar ini sangat penting artinya dalam kehidupan manusia, karena semua pengetahuan, kecakapan, ketrampilan, kebiasaan, kegemaran dan sikap manusia terbentuk dan berkembang melalui belajar. Whitttaker ( dalam Djamarah, 2011: 12) menyatakan bahwa belajar adalah sebagai proses di mana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman. Jadi dapat disimpulkan bahwa belajar adalah serangkaian kegiatan untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya . Menurut Poerwanto (dalam Hapsari, 2005:75) menyatakan bahwa prestasi belajar adalah hasil-hasil belajar yang telah diberikan kepada guru, murid-murid atau dosen-dosen kepada mahasiswa dalam jangka waktu tertentu. Jadi dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang dicapai oleh seseorang dalam bentuk usaha setelah mengalami proses belajar demi mencapai perubahan dengan jangka waktu tertentu.
5
Dua Faktor Yang Mempengaruhi Belajar yakni faktor Internal dan faktor Eksternal. Faktor Internal dan Eksternal menurut Slameto ( 2010: 54) faktor yang berasal dari dalam diri pelajar yang diantaranya: a. Faktor Fisiologis/ jasmaniah yang terdiri atas : 1) Faktor kesehatan, dan 2) Cacat Tubuh b. Faktor psikologis yakni: 1) Intelegensi, 2) Bakat, 3) Minat, 4) Motivasi, dan 5) Kosentrasi. Sedangkan faktor Eksternal yaitu; a. Faktor Keluarga, Lingkungan keluarga akan berpengaruh terhadap pencapaian hasil belajar peserta didik di mana ia menerima pengaruh berupa; 1) Cara orang tua mendidik anak, 2) Relasi antar anggota keluarga, 3) Suasana rumah, 4) Keadaan ekonomi Keluarga, dan 5) Pengertian orang tua. b. Faktor Sekolah, akan mempengaruhi belajar dengan mencakup yakni: 1) Metode mengajar, 2) Kurikulum, 3) Waktu sekolah, 4) Keadaan Gedung, 5) Metode Belajar, dan 6) Tugas rumah. c. Faktor Masyarakat, merupakan faktor
ekstern yang juga berpengaruh
terhadap belajar siswa. Pengaruh itu terjadi karena keberadaanya siswa dalam masyarakat, di antaranya pengaruh berupa; 1) Mass media, 2) Teman bergaul, dan 3) Bentuk dalam kehidupan masyarakat. Cara Belajar yang Efektif Mencakup yakni: a. Perlunya Bimbingan Dengan cara belajar yang efektif dan efisien sangat penting untuk mencapai menciptakan cara-cara belajar yang efektif, dengan berkat usaha keras, karena tanpa usaha tidak akan tercapai sesuatu yang diinginkan.
6
b. Kondisi dan Strategi Belajar yang Efektif Belajar dengan efektif dapat membantu siswa untuk meningkatkan kemampuan yang diharapkan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Sehingga itu meningkatkan belajar yang efektif perlu memperhatikan beberapa hal yakni: 1) Kondisi Internal Menurut Maslow ( dalam Slameto 2010: 74) ada 7 jenjang kebutuhan primer yang harus dipenuhi yakni: 1) Kebutuhan Fisiologis, 2) Kebutuhan akan keamanan, 3) Kebutuhan akan kebersamaan dan cinta, 4) Kebutuhan akan status, 5) Kebutuhan selfactualissation, 6) Kebutuhan untuk mengetahui dan mengerti, dan 7) Kebutuhan estetik. 2) Kondisi Eksternal adalah kondisi yang ada di luar diri pribadi manusia, misalnya kebersihan rumah serta keadaaan lingkungan fisik agar belajar dalam keadaaan yang bersih, serta cukup sarana yang diperlukan untuk belajar, misalnya alat pelajaran, buku-buku dan sebagainya. 3) Strategi Belajar, Belajar yang efisien dapat tercapai apabila dapat menggunakan strategi belajar yang tepat, starategi belajar diperlukan untuk mencapai hasil yang maksimal mungkin. Seseorang yang menyelidiki tentang cara belajar yang baik akan menggunakan waktu dengan sebaik-baiknya, membuat catatan dan mengulang kembali pelajaran yang telah diterima dan mengerjakan tugas. 4) Metode Belajar dalah cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Belajar brtujuan untuk mendapatkan pengetahuan, sikap, kecakapan dan ketrampilan, cara-cara yang dipakai itu akan menjadi kebiasaan. Kebiasaan belajar akan mempengaruhi belajar khususnya pembuatan jadwal dan pelaksanaannya, membaca dan membuat catatan, mengulangi bahan pelajaran, kosentrasi dan mengerjakan tugas. Misalnya dalam pembuatan jadwal dan
7
pelaksanaanya, membaca dan membuat catatan, mengulangi bahan pelajaran, kosentrasi, serta dalam mengerjakan tugas. Menurut Nilam ( tt: 60) bahwa kiat membangun prestasi belajar anak yakni: a) Membangun semangat kepada anak agar, b) Memberikan pujian, c) Orang tua yang anaknya belum berprestasi hendaknya tidak berputus asa karena mereka masih berkembang dan didorong untuk berprestasi, d) Jangan mencela atau mencemooh apa yang tidak dicapainya. Yang perlu dilakukan adalah memperhatikan minat mereka kemudian memberikan dorongan,e) Sekecil apapun yang dicapai berikan pujian sepantasnya agar ia merasa senang dan lebih percaya diri setelah ia meraih prestasi yang cukup untuk bidang yang disenanginya, f) Hindari untuk memberikan target pencapaian yang lebih tinggi yang tidak mungkin dicapai oleh anak agar anak tidak jadi frustasi, g) Usahakan anak agar mampu mandiri, h) Disiplin terlalu keras harus dihindari, dan i) Berikan perhatian kepada guru, orang dewasa lain di sekitarnya bahasa kita sedang membangun semangat berprestasi pada anak. Dan meminta bantuan dan kerja sama mereka. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, yaitu untuk mendeskripsikan atau menggambarkan faktor-faktor penyebab rendahnya prestasi belajar siswa kelas XI IPS di SMA Negeri I Tapa Kabupaten Bone Bolango. Guna mempermudah proses pengumpulan data penelitian, maka digunakan beberapa teknik pengumpulan data, sebagai berikut : a. Wawancara sebagai teknik utama dalam pengumpulan data. Jenis wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis wawancara tak terstruktur yaitu pedoman wawancara yang hanya membuat garis besar yang akan ditanyakan sesuai dengan focus masalah penelitian dan dapat berkembang dari jawaban responden. Dengan indikator menurut Slameto ( 2010:54) yakni:
8
faktor internal (dari dalam diri) yang terdiri dari faktor fisiologis dan faktor psikologis serta faktor eksternal ( dari luar) yang terdiri dari faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor lingkungan. b. Angket Sebagai teknik pendukung dan pelengkap data yang dilakukan dengan melalui menjaring data pada siswa kelas XI IPS di SMA Negeri I Tapa Kabupaten Bone bolango. Apakah dalam proses pembelajaran terdapat faktorfaktor yang mempengaruhi rendahnya prestasi belajar. Dari hasil angket tersebut digunakan untuk memperjelas data yang diperoleh dari hasil wawancara. Adapun dapat diungkap dengan indikator faktor internal (dari dalam diri) yang terdiri dari faktor fisiologis dan faktor psikologis serta faktor eksternal (dari luar)
yang terdiri dari faktor keluarga, faktor sekolah dan
faktor lingkungan. Proses analisis data dilakukan sejak awal hingga selesai pengumpulan data. Data yang dikumpulkan dianalisis melalui: a. Tahap reduksi data. Pada tahap ini data yang penting dan bermakna dipilah dan di kelompokan sambil diberi kode yang berbeda. Data-data ini mencakup data tentang hasil wawancara dan angket. b. Tahap penyajian data. Setelah melewati tahap reduksi data, peneliti akan menyusun dan menata data berdasarkan focus penelitian yakni tentang faktorfaktor penyebab rendahnya prestasi belajar siswa di SMA Negeri I Tapa Kabupaten Bone Bolango. c. Tahap penyimpulan data. Setelah data disusun dan disajikan, maka peneliti akan mengambil kesimpulan secara terbuka baik dari hasil wawancara maupun angket.
9
HASIL PENELITIAN Kegiatan wawancara dilakukan pada siswa SMA Negeri I Tapa Kabupaten Bone Bolango. Siswa ini yang teridentifikasi prestasi belajarnya rendah yang berjumlah 18 orang yang terdiri dari laki-laki 10 0rang dan perempuan berjumlah 8 orang, dan masing-masing dari jurusan IPS. Serta wawancara dengan orang tua siswa yang berjumlah 4 orang dan guru BK 1 orang. Wawancara serta pengisian angket ini dilakukan untuk memperoleh informasi atau menjaring data tentang faktor penyebab rendahnya prestasi belajar siswa. Berdasarkan hasil penelitian dengan 18 responden diperoleh faktor penyebab rendahnya prestasi belajar siswa diakibatkan oleh faktor internal dan eksternal yakni: a). Aktivitas tidak dilakukan secara teratur, b). Tidak meluangkan waktu untuk belajar, c). Kurangnya kosentrasi pada saat guru menjelaskan, d). Kurangnya minat terhadap mata pelajaran, e). Tidak suka dengan guru yang menggunakan metode ceramah, f). Tidak suka dengan guru yang membeda-bedakan siswa, g). Sering keluar masuk kelas pada proses pembelajaran berlangsung, h). Pemasukan tugas tidak tepat waktu, i). Bolos, j). Sering terlambat, k). Fasilitas sekolah yang kurang mendukung, l). Kurangnya perhatian waktu orang tua, m). Segi ekonomi kurang menunjang dan n). Pengaruh lingkungan yang kurang baik. Setelah dipadukan dengan data hasil wawancara siswa, orang tua maupun guru BK dan ditunjang oleh pengisian angket terdapat kesesuaian yang signifikan antara hasil wawancara guru BK dengan orang tua bahwa rendahnya prestasi belajar siswa diakibatkan faktor internal dan eksternal dan guru BK telah berupaya membantu siswa yang prestasinya rendah. Namun untuk siswa sendiri tidak ada kemauan dari dirinya sendiri untuk berubah, tidak ada dukungan dan ketegasan serta perhatian orang tua terhadap fasilitas yang dibutuhkan anak dalam kegiatan belajar.
10
Pembahasan Dari hasil penelitian dengan 18 orang siswa yang prestasinya rendah, maka dapat diperoleh faktor-faktor penyebab rendahnya prestasi belajar siswa kelas XI IPS di SMA Negeri I Tapa Kabupaten Bone Bolango Karena diakibatkan oleh faktor Internal ( dari dalam) dan faktor Eksternal ( dari luar). Berhasil atau tidaknya peserta didik dalam belajar sebagian besar terletak pada usaha dan kegiatannya sendiri, di samping faktor kemauan, minat, tekat untuk sukses, dan cita-cita tinggi yang mendukung setiap usaha dan kegiatannya. PENUTUP Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dengan 18 orang siswa yang prestasi belajarnya rendah di kelas XI IPS di SMA Negeri I Tapa Kabupaten Bone Bolango Serta guru BK dan orang tua siswa yang berjumlah 4 orang diperoleh faktor-faktor penyebab rendahnya prestasi belajar karena diakibatkan oleh faktor internal dan faktor eksternal yakni: a) Strategi belajar yang kurang efektif, b) Kurangnya motivasi dalam belajar, c) Kurangnya kosentrasi dalam belajar, d) Kurangnya minat dalam belajar, e) Kurangnya waktu serta
perhatian orang tua, f) Fasilitas sekolah yang kurang
memadai, g) Sering keluar masuk kelas, h) Bolos, i) Pemasukan tugas tidak tepat waktu, j) Sering terlambat, k) Tidak suka dengan metode guru mengajar, l) Segi ekonomi kurang menunjang dan m) Pengaruh lingkungan yang kurang baik. Saran Berdasarkan Kesimpulan maka peneliti dapat memberikan saran sebagai berikut:
11
a. Diharapkan kepada siswa agar dapat mengindari hal-hal yang menyebabkan rendahnya prestasi belajar, dengan cara mengatur strategi belajar yang efektif, memotivasi diri demi meningkatkan prestasi belajar. b. Diharapkan kepada pihak sekolah untuk memperhatikan fasilitas yang dibutuhkan oleh peserta didik serta menggunakan cara mengajar yang bervariasi, serta guru BK lebih memperhatikan setiap perkembangan siswa dan untuk memanfaatkan waktu yang luang untuk pelaksanaan bimbingan. c. Kepada pihak keluarga agar dapat lebih memberikan perhatian
serta
meluangkan waktu terutama dalam hal pendidikan, pengawasan dan pemenuhan kebutuhan sekolah sehingga dapat membantu proses belajar siswa dan dapat bekerja sama dengan guru di sekolah. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2010. prosedur penelitian. jogyakarta: Rineka Cipta. Darmadi, Hamid. 2010. kemampuan dasar mengajar. Bandung: Cv : Alfabeta. Djamarah, Syaiful Bahri. 2011. Psikologi belajar. Jakarta : Rineka Cipta. Hapsari, Sri. 2005. Bimbingan dan Konseling SMA kelas XI. Jakarta: PT. Grasindo Ngalim, Purwanto. 2007. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Nilam. tt. (Seri Psikologi Populer) Membangun Hubungan Antar Manusia. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo Sagala, Syaiful. 2008. Konsep dan Makna Pembelajaran. Jakarta: Alfabeta Sardiman, 2011. Interaksi dan motivasi belajar mengajar. Jakarta : Rajawali Pers. Seniawan, R Conny. 2008. Belajar dan pembelajaran prasekolah dan sekolah dasar. Jakarta : PT. Indeks.
12
Slameto. 2010. Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Sugiono. 2011. Metode penelitian kuantitaf dan kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta Supriono, Widodo. 2008. Psikologi belajar. Jakarta : Rineka Cipta. Suryabrata, Sumadi. 2010. Psikologi pendidikan, Jakarta : Rajawali Pers. Syah, Muhibidin. 2012. Psikologi belajar. Jakarta : Rajawali Pers. Uno, Hamzah. 2011. Teori motivasi & pengukurannya. Jakarta : Bumi Aksara.
13