PENGARUH PENGANGGURAN TERHADAP KRIMINALITAS DI KABUPATEN SOLOK
Artikel
Oleh: ULFA ISMAH NPM: 0910013311037
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS BUNG HATTA PADANG 2015
EFFECT OF UNEMPLOYMENT ON CRIME IN THE DISTRICT SOLOK UlfaIsmah, Yusrizal1, Muslim1 Civic Education and Departement of Social The Faculty of Teacher Training and Education Bung Hatta University E_mail:
[email protected] 1
Abstract This research is motivated by the problem of unemployment in Solok caused by an imbalance of labor force growth and job creation. Increasing the number of unemployment will have an impact on crime. This study aims to: 1) describe the efforts made to reduce crime in Solok. 2) to describe the growing number of unemployed and low income is one factor contributing to rising crime in Solok. 3) describe the effect of unemployment on crime in Solok. This type of research is a descriptive study. The instrument used is observation, questionnaires, interviews and documentation. These results indicate that unemployment in Solok give effect to the crime that occurred in Solok, police had made various efforts to reduce the number of crimes, attempts to suppress the amount of the unemployment rate is high enough to increase employment, implementing labor-intensive program in many areas unemployment.
Keywords: Unemployment, crime perpetrators.
merupakan
I. PENDAHULUAN Tujuan Negara Indonesia didirikan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran
masyarakatnya.
Dalam
upaya meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran
masyarakat
tersebut,
pemerintahmelakukan pembangunan di berbagai bidang, baik dalam jangka pendek
maupun
panjang.Pelaksanaan tersebut
jangka pembangunan
dikelompokkandalam
pembangunan nasional dan pembangunan daerah, di mana pembangunan daerah
bagian
integral
dari
pembangunan nasional. Pada
umumnya
pembangunan
nasional dan daerah di negara-negara berkembang pembangunan
ditekankan
pada
ekonomi.Hal
ini
disebabkan karena yang paling terasa adalah
keterbelakangan
ekonomi.
Pembangunan di bidang ekonomi dapat mendukung
pencapaian
tujuan,
atau
mendorong
perubahan-perubahan
dan
pembaharuan dalam bidang kehidupan lain dari masyarakat.
Tingkat
pengangguran
bervariasi
meningkat sehingga laju pengangguran
secara substansial dari satu negara ke
semakin
negara lain dari waktu ke waktu. Jika
berkurang.Meningkatnya
angka
sebuah negara mampu menekan tingkat
pengangguran
karena
pengangguran seminimal mungkin maka
ketidakseimbangan
laju pertumbuhan negara tersebut akan
angkatan
lebih tinggi di banding negara yang
kesempatan kerja.
memiliki lebih banyak pengangguran
Badan
(Mankiw, 2000:226)
permasalahan
atau
disebabkan
pertumbuhan
kerja
dan
Pusat
Kabupaten Solok
Indonesia berkembang
menurun
penciptaan
Statistik
(BPS)
mencatat pada tahun
sebagai
negara
2010 tingkat pengangguran 3,04% yang
menghadapi
berbagai
bekerja 69,09%, pada tahun 2011 tingkat
dalam
pembangunan
pengangguran
mengalami
peningkatan
ekonomi.Salah satu permasalahan yang
menjadi 5,99% dengan yang bekerja
cukup serius dihadapi Indonesia pada saat
hanya 61,56%, sedangkan tahun 2012
ini
tingkat
adalah
masalah
Pengangguran
pengangguran.
merupakan
pengangguran
mengalami
masalah
penurunan menjadi 4,76% dengan yang
ketenagakerjaan yang pada saat ini sudah
bekerja sebanyak 58,33%, dari sini dapat
mencapai
terlihat pada tahun 2010 sampai dengan
kondisi
yang
cukup
memprihatinkan.
2012 persentase berkerja di Kabupaten
Dari fakta lapangan yang diperoleh
Solok mengalami penurunan, hal ini
peneliti saat observasi di Dinsosnakertras
ditandai dengan meningkatnya jumlah
pada tanggal 14 juli 2014 data pencari
pencari
yang terdaftar pada dinas sosial tenaga
(2003:112-113) Tingkat
kerja dan transmigrasi Kabupaten Solok
bervariasi secara subtansial dari satu
selama
negara ke negara lain dan dari waktu ke
tahun
2012-2013
sebanyak
11.967.
waktu.
Pertumbuhan
Jika
sebuah
Mankiw pengangguran
negara
mampu
Indonesia
menekan tingkat pengangguran seminimal
cenderung meningkat dalam beberapa
mungkin, laju pertumbuhan pendapatan
tahun, namun peningkatan tersebut belum
negara
dibarengi
dibanding negara-negara yang memiliki
dengan
ekonomi
kerja.Menurut
pengurangan
pengangguran.Umumnya
jika
laju terjadi
pertumbuhan ekonomi, maka tenaga kerja yang terserap oleh sektor-sektor ekonomi
tersebut
akan
lebih
tinggi
lebih banyak pengangguran. Dalam kependudukan
kaitannya dan
dengan
pendapatan
di
Kabupaten Solok, masalah pengangguran
bermotor,
memberikan
terhadap
perjudian, dan lain-lain. Kebanyakan hal
keamanan masyarakat maupun keamanan
tersebut dipicu karena faktor ekonomi
individu dari sisi kriminalitas.Jumlah
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
penduduk yang tinggi dengan pendapatan
Dari fakta lapangan yang diperoleh saat
yang
meningkatnya
observasi di Polres Kabupaten solok pada
pengangguran.Ditengah kebutuhan yang
tanggal 18 juli 2014 yang diwawancarai
meningkat sedangkan kebutuhan tidak
dengan Bapak IPDA Amin Nurasyid, SH
terpenuhi
orang
ditemukan tingginya angka kriminalitas
melakukan kejahatan untuk memenuhi
dari tahun ke tahun. Sebagaimana yang
kebutuhan
tindak
diterangkan Bapak IPDA Amin Nurasyid,
kejahatan akan diberikan sanksi tegas
SH dari tindak kejahatan yang terjadi di
secara hukum.
Kabupaten Solok pada tahun 2010 yang
kontribusi
rendah
memicu
maka
membuat
hidupnya.
Setiap
pemerasan,
penipuan,
Menurut Kartono (2005: 140) Crime
mencapai 249 kasus kejahatan, pada tahun
atau kejahatan adalah tingkah laku yang
2011 mencapai 265 kasus kejahatan,
melawan hukum dan melanggar norma-
tahun 2012 mencapai 251 kasus kejahatan
norma
sosial
sehingga
masyarakat
dan tahun 2013 mencapai 414 kasus
menentangnya.
Sedang
kriminologi
kejahatan.Kurangnya
adalah
pengetahuan
ilmu
lapangan
kerja
tentang
mengakibatkan
meningkatnya
angka
kejahatan.Constant (dalam Santoso 2006:
pengangguran.
Peningkatan
jumlah
11) juga menyatakan bahwa kriminologi
pengangguran juga akan berdampak pada
adalah pengetahuan empiris(berdasarkan
tindak kriminal.Berdasarkan uraian di
pengalaman),bertujuan menentukan faktor
atas,
penyebab
penelitian ini adalah:
terjadinya
kejahatan
dan
penjahat, dengan memperhatikan faktor-
maka
rumusan
masalah
1. Apakah jumlah pengangguran yang
faktor sosiologis, ekonomi dan individual.
semakin
meningkat
Banyaknya tindakan kejahatan yang
terhadap
angka
terjadi di Kabupaten Solok dikarenakan pelaku
yang
memenuhi
berfikir kebutuhan
pendek
untuk
hidupnya,
diantaranya kejahatan yang marak terjadi beberapa tahun terakhir ini yakninya pencurian uang, pencurian kendaraan
pada
berpengaruh
kriminalitas
di
Kabupaten Solok? 2. Apakah pendapatan yang rendah dapat memicu
pengangguran
sehingga
menyebabkan tindak kriminalitas?
3. Bagaimana pengaruh pengangguran
mendeskripsikan dan menginterprestasikan data
terhadap peningkatan kriminalitas di
sebagaimana adanya yang diperoleh dari angket
Kabupaten Solok?
dan wawancara, karena dalam penelitian ini
4. Upaya-upaya pemerintah
yang untuk
dilakukan menurunkan
kriminalitas di Kabupaten Solok? Penelitian
ini
bertujuan
untuk
mengetahuipengaruh
peneliti tidak melakukan perlakuan apa-apa terhadap
variabel
yang
kriminalitas
di
diteliti.
Berdasarkan jenis penelitian diatas maka peneliti
dalam
penelitian
mendeskripsikan
pengangguranterhadap
akan ini
tentang
pengangguran
akan
pengaruh
terhadap
peningkatan
Kabupaten Solok sebagai berikut:
kriminalitas di Kabupaten Solok.
1. Mendeskripsikan
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini
jumlah
meningkatnya
pengangguran
terhadap
angka
berpengaruh
kriminalitas
di
dilakukan dengan cara: 1. Wawancara (interview) Sugiyono
Kabupaten Solok
(2010:194)
“Wawancara
yang
yang digunakan sebagai teknik pengumpulan
rendah dapat memicu pengangguran
data apabila peneliti ingin melakukan studi
sehingga
pendahuluan untuk permasalahan yang harus
2. Mendeskripsikan
pendapatan
menyebabkan
tindakan
diteliti,
kriminalitas. 3. Mendeskripsikan
pengaruh
dan
mendalam
kriminalitas di Kabupaten Solok.
sedikit/kecil”
dilakukan
pemerintah
menurunkan
kriminalitas
apabila
peneliti
ingin
mengetahui hal-hal dari responden yang lebih
pengangguran terhadap peningkatan 4. Mendeskripsikan upaya yang dapat
juga dan
jumlah
respondennya
2. Angket (Kuesioner)
untuk
Sugiyono (2010:199) kuesioner adalah
di
“teknik pengumpulan data yang dilakukan
Kabupaten Solok.
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan
II. METODOLOGI PENELITIAN
atau pertanyaan tertulis kepada responden
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif.
untuk dijawabnya. Angket ini akan diberikan
Penelitian deskriptif adalah penelitian yang
kepada masyarakat yang pengangguran dan
mendeskripsikan
yang
suatu
gejala,
fakta,
dan
terlibat
kasus
kriminalitas
akibat
peristiwa yang sedang atau sudah terjadi (Lufri,
menganggur
2007:
kecamatan Lembang Jaya, kecamatan Gunung
56).
Penelitian
ini
menggunakan
pendekatan kuantitatif. Penelitian deskriptif dengan
pendekatan
kuantitatif
untuk
di
Kabupaten
Talang dan kecamatan Kubung. 3. Dokumentasi
Solok
pada
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)
dokumentasi
adalah
kasus, pada tahun 2011 angka kasus kriminal terdapat 265 kasus, pada tahun 2012 angka
pengumpulan, pemilihan, pengolahan, dan penyimpanan
informasi
di
bidang
pengetahuan. Pemberian atau pengumpulan bukti dan keterangan seperti gambar,
kasus kriminal terdapat 251 kasus dan pada tahun 2013 mencapai 414 kasus, berarti tingkat partisipasi masyarakat dalam mengurangi kasus
kutipan, kliping, dan bahan referensi kriminal cukup rendah. Untuk lebih jelasnya
lainnya. III. HASIL
PENELITIAN
DAN
PEMBAHASAN
peningkatan
jumlah
pengangguran
dibandingkan dengan angka kriminalitas dapat
Sesuaidenganmasalah
yang
ditelitimakapadabagianini di kemukakan data
dilihat pada table berikut ini:
yang di perolehselamapenelitian. 1. Meningkatnyajumlahpengangguranberp engaruhterhadapangkakriminalitas
di
KabupatenSolok. Jumlah pengangguran di
Kabupaten
Solok
cenderung
meningkat dari tahun 2010 sampai dengan 2013. Jumlah pengangguran yang
cenderung
meningkat
juga
sebanding dengan angka kriminalitas yang juga cenderung meningkat. Hal tersebut juga ditandai dengan data yang diperoleh dari Kasat Intelkam Polres Kabupaten Solok jumlah kasus kriminalitas di Kabupaten Solok
dari tahun ke tahun
mengalami peningkatan, dapat dilihat pada tahun 2010 angka kasus kriminal terdapat 249
N o
Tahun
Jumlah Penganggur an
Jumlah Tindak Kriminal
1. 2. 3. 4.
2010 2011 2012 2013
5075 9489 7068 8251
249 265 251 414
% Angka Kriminalitas/Ju mlah Pengganguran 4,91 % 2,79 % 3,55 % 5,01 %
2. Pendapatan yang Rendah dapat Memicu Pengangguran
Sehinggamenyebabkan
Tindakan Kriminalitas. Pendapatan yang diperoleh seseorang untuk
memenuhi
kebutuhan
hidup
sehari-hari yang masih jauh dari cukup. Hal ini membuat seseorang malas bekerja, padahal mereka bekerja sebagai petani atau pedagang seharian. Sehingga lebih
memilih
mendapatkan
jalan
pintas
uang.Dari
untuk jawaban
pertanyaan yang diperoleh dari angket
penelitian pelaku pelanggaran tindakan
Data
kriminal menyatakan pendapatan yang
partisipasi
rendah pekerjaan yang tidak tetap
pengangguran dalam mengurangi kasus
membuat mereka berpikir melakukan
kriminalitas yang terjadi yang di sebar
tindak kejahatan. Uang tidak cukup
kepada
masyarakat
untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
sebagai
berikut.
Sehingga para pelaku tindak kriminal
kuesioner yang disebar sebanyak 150
tersebut untuk memenuhi kebutuhan
angket kepada Masyarakat pencari kerja
sehari-hari.
dan pengangguran di Kabupaten Solok
banyak
Tindakan
yang
paling
mereka lakukan diantaranya
dari
hasil pencari
dapat dihitung
pencurian.
kuesioner
tingkat
kerja
atau
diperoleh
hasil
Berdasarkan
hasil
partisipasi masyarakat
pencari kerja dan pengangguran dalam
3. Pengaruh
Pengangguran
Terhadap
mengikuti sosialisasi tentang dampak
Peningkatan Kriminalitas di Kabupaten
dari tindakan pelanggaran hukum dan
Solok.
kriminalitas
Pengangguran memang sering sekali
melakukan tindakan melanggar hukum
menjadi masalah dikarenakan dengan
sekitar 26,00% , kemauan masyarakat
banyaknya
melaporkan
pengangguran
akan
yakni
sekitar
tindak
49,33%,
kejahatan
berpengaruh terhadap produktivitas dan
27,83%,ketidakpuasan
pendapatan masyarakat sehingga dapat
terhadap kepolisian 67,83%, pelaku
menyebabkan kemiskinan dan masalah
kriminal usia muda sebanyak 78%.
faktor sosial lainnya. Pencari
kerja
berkembang membawa
yang tentu
beban
perekembangan penciptaan
sangat saja
cepat
yang
Pemerintah
banyak
Dapat
Dilakukan
Untuk
Menurunkan
Kriminalitas di Kabupaten Solok.
tersendiri
bagi
Dari data yang didapat dari Dinas Sosial
perekonomian
yaitu
Tenaga Kerja Dan Transmigrasi
Kabupaten
peluasan
lapangan
Solok (DINSOSNAKERTRAS) yang mana
Apabila
lapangan
dibawah naungan instansi pemerintah daerah
pekerjaan masih tidak memadai dan
melalui survey yang dilakukan mencatat selama
kurangnya lahan pekerjaan akan sangat
tahun
berpengaruh
memperbanyak
sebanyak sekitar 11.976 orang. Oleh karena itu
jumlah pengangguran yang sudah ada
berdasarkan hasil wawancara yang dilakukukan
sebelumnya.
dengan kepala bagian di Dinas Sosial Tenaga
pencari
atau
4. Upaya
masyarakat
kerja.
dengan
2012-2013
jumlah
pengangguran
kerja dan Transmigrasi Kabupaten Solok
dengan Bapak Indra Gusfiardi pada hari Kamis 26 Maret 2015 jam 09:30 WIB mengatakan bahawa langkah-langkah atau upaya yang akan dilakukkan
pemerintah Kabupaten Solok
dalam mengurangi pengangguran yakni dengan
3. Membuka kesempatan kerja di sektor dalam negeri dan luar negri. 4. Membuka
program
yang
mampu
menggarap tenaga kerja yang proposional 5. Membuka lapangan pekerjaan baru.
adalah: Pemerintah
Kabupaten
Solok
IV. KESIMPULAN
melakukan upaya dengan melaksanakan
Para pencari kerja dan pengangguran di
program padat karya di daerah yang
Kabupaten Solok memberikan pengaruh
terdapat
terhadap
banyak
pengangguran
serta
kriminalitas
yang
terjadi
membuka kesempatan magang di dalam
karena dapat dilihat dari hasil kuesioner
negeri dan luar negeri dan juga membuat
masyarakat yang melakukan tindakan
program-program yang mampu menggarap
kriminal
tenaga kerja dan membuat pelatihan yang
Pengangguran memang sering sekali
berbasis kompetensi.
menjadi masalah dikarenakan dengan
yaitu
banyaknya
sebesar
26,00%.
pengangguran
akan
Sebagian besar penduduk Kabupaten
berpengaruh terhadap produktivitas dan
Solok berusaha di Sektor pertanian dan
pendapatan masyarakat sehingga dapat
Perkebunan yaitu kurang lebih sebanyak 73.637
menyebabkan kemiskinan dan masalah
orang sedangkan untuk tingkat pendidikan
faktor sosial lainnya.
realatif baik karena telah banyak yang lulusan
Dalam menindak kasus kriminalitas
SLTA. Maka dari itu upaya yang dilakukan
yang terjadi di Kabupaten Solok, aparat
pemerintah
kepolisian sudah melakukan berbagai
Kabupaten
Solok
dalam
mengurangi pengangguran di dalam masyarakat
upaya
yakni dengan cara:
kriminalitas
1. Melaksanakan sekolah yang dapat melatih
kepada masyarakat yang melakukan
skillatau keahlian yang di miliki yang
tindakan melanggar hukum yang sesuai
diberikan pada Balai Latihan Kerja (BLK)
dengan ketentuan yang ada pada UU
yang bertempat di Lubuk Selasih. Keahlian
KUHP.
yang
seseorang
diberikan
diantaranya
menjahit,
memasak kue, dan komputer. 2. Melaksanakan program padat karya yang banyak terdapat pengangguran.
untuk dan
Faktor
menekan juga
yang
angka
memberikan
menyebabkan
melakukan
tindakan
kriminalitas yakni berdasarkan faktor sosial, faktor kebutuhan ekonomi, faktor pergaulan
bebas,
faktor
kebutuhan
ekonomi yang kurang terpenuhi, faktor
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kualitatif,
dari pengangguran yang sudah lama
Kualitatif
tidak bekerja.
Alfabeta
Pemerintah daerah Kabupaten Solok
dan
RND.
Sukirno, Sadono. 2004. Makroekonomi Teori
sudah cukup melakukan berbagai upaya
PengantarEdisi
untuk
RajaGrafindo Persada.
menekan
jumlah
angka
peningkatan pengangguran yang cukup
Bandung:
Ketiga.
Jakarta:
Sukidjo. 2005. Peran Kewirausahaan Dalam
tinggi dalam beberapa tahun terakhir
Mengatasi
dengan menciptakan dan menambah
Indonesia. Dalam Jurnal Economia,
lapangan
1(1): h:17-28.
pekerjaan,
melatih
kemampuan sesuai dengan bakat dan
Pengangguran
di
Suryanto dan Sutinah.2007. Metode Penelitian
skill yang dimiliki dan melaksanakan
Sosial.
program padat karya di daerah yang
Group.
Jakarta:
Kencana
Media
Zuriah, Nurul. 2007. Metodologi Penelitian
banyak pengangguran.
Sosial dan Pendidikan, Teori Aplikasi. Jakarta: Bumi Aksara.
V. DAFTAR PUSTAKA Abdullah,
Burhanuddin.
ManajemenSumber
Daya
2011. Manusia
Perusahaan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Kartono, Kartini. 2005. Patologi Sosial Jilid 1. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Lufri.(2007). Kiat Memahami Metodologi dan Melakukan
Penelitian.
Padang:
Universitas Negeri Padang Press. Nanga, Muana. 2001. Makroekonomi Teori, Masalah dan Kebijakan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Mankiw, Gregory. 2001. Pengantar Ekonomi Jilid 2. Jakarta: Erlangga Santoso, Topo dan Eva Achjani Zulfa. 2006. Kriminologi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
BPS. 2014. Data Kependudukan Kabupaten Solok Dinsosnakertras. 2014 Kabupaten Solok