PENGARUH PENERAPAN METODE QUIZ TEAM TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN FIQIH DI MTs. DARUL MA’ARIF JAKARTA SELATAN Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Disusun Oleh : ARIEF BUDIMAN NIM: 109011000171 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014 M/ 1435 H
ABSTRAK Arief Budiman “ Pengaruh Penerapan Metode Quiz Team Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih ( Sebuah Penelitian Quasi Eksperimen di MTs. Darul Ma’arif Jakarta Selatan). Skripsi Jurusan Pendidikan Agama Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Kata Kunci : Metode Quiz Team. Hasil Belajar Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan strategi pembelajaran aktif dengan metode Quiz Team terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih. Dan apakah ada perbedaan hasil belajar siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi eksperimen, penelitian ini dilakukan di MTs. Darul Ma’arif Jakarta Selatan. Sampel penelitian berjumlah 36 untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol. Instrument penelitian yang digunakan adalah berupa tes pilihan ganda sebanyak 20 soal yang telah diuji validitas dan realibilitasnya. Teknik analisa data menggunakan uji liliefors untuk menguji normalitas data, uji fisher untuk menguji homogenitas data, dan uji-t untuk menguji hipotesis. Hasil perhitungan menunjukan bahwa penelitian ini berdistribusi normal dan homogen. Hasil penelitian menunjukan bahwa metode Quiz Team yang diterapkan dikelas eksperimen dapat mempengaruhi hasil belajar siswa secara signifikan pada mata pelajaran fiqih. Hal ini dapat dilihat bahwa nilai rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih tinggi dari pada kelas kontrol yaitu 83,05 > 73,88 serta diperoleh t hitung lebih besar dari t tabel yaitu 4,95 > 2,00. Dengan demikian penerapan metode Quiz Team ini berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
i
ABSTRACT Arief Budiman "Effect of Application Methods Quiz Team Against Student Results In Fiqh Subjects (A Quasi-Experimental Research in MTs. Darul Maarif South Jakarta). Thesis Department of Islamic Education UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Keywords: Methods Quiz Team. Learning Outcomes This study aims to determine the effect of the application of active learning strategies with the method of Quiz Team on learning outcomes of students in the subjects of jurisprudence. And is there a difference in student learning outcomes between the experimental class and the control class. The method used in this study is quasi-experimental methods, the study was conducted in MTs. Darul Maarif South Jakarta. Sample was 36 for the experimental class and the control class. Research instrument used was a multiple choice test of 20 questions that have been tested for validity and realibilitasnya. The data analysis using Liliefors test to test the normality of data, fisher test to test the homogeneity of the data, and the t-test to test the hypothesis. Calculation shows that the study is normally distributed and homogeneous. The results showed that the method is applied in class Quiz Team experiments can affect student learning outcomes significantly in the subjects of jurisprudence. It can be seen that the average value of student learning outcomes experimental class higher than the control class is 83.05> 73.88 and obtained t is greater than t table is 4.95> 2.00. Thus the application of this method Team Quiz affect student learning outcomes.
ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, tidak ada ungkapan yang maha dahsyat, yang lebih indah, untuk diungkapkan selain rasa syukur yang sedalamnya-dalamnya kepada Allah SWT, sang pemilik takdir. Yang memberikan nikmat dan hidayahNya Sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan di Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta. Allahumma Shalli ‘ala Muhammad, shalawat beriring salam selalu tercurah kepada junjungan mulia Nabi Muhammad saw. seorang revolusioner, sang pemimpin, sang pencerah bagi umat islam. Banyak tantangan dan hambatan yang penulis hadapi dalam penulisan skripsi ini, namun berkat kesungguhan hati, kerja keras, dorongan dan juga bantuan dari berbagai pihak sehingga penulisan skripsi ini dapat diselesaikan. Hambatan dan kesulitan tersebut tidak ada yang tidak berguna (sia-sia), penulis akui semua itu menjadi pelajaran yang berharga. Selanjutnya penulis menyadari sepenuhnya bahwa kemampuan dan pengetahuan penulis sangat terbatas namun, dengan adanya bimbingan dan arahan serta motivasi dari berbagai pihak sangat membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Oleh sebab itu, penulis mengucapkan banyak terima kasih sedalamdalamnya lepada pihak yang telah berjasa dalam penulisan skripsi ini, kepada yang semua yang tercinta dan tersayang: 1.
Dr. Hj. Nurlena Rifa’i, MA, Ph.D selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,
2.
Dr. H. Abdul Majid Khon, M.Ag selaku Kepala Jurusan Pendidikan Agama Islam,
iii
3.
Marhamah Saleh, Lc, MA Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama Islam.
4.
Muhammad Zuhdi, Ph.D Dosen Pembimbing Akademik yang selalu memberikan motivasi.
5.
Ahmad Irfan Mufid, MA
Dosen Pembimbing yang selalu meluangkan
waktunya dan membimbing serta mengajarkan kepada penulis dengan sabar, 6.
Seluruh Bapak/Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Agama Islam yang telah memberikan Ilmu yang berguna bagi diri pribadi selama perkuliahan.
7.
Kepala sekolah beserta seluruh keluarga Besar Guru-guru MTs. Darul Ma’arif terutama Hj. Sri Komariyati selaku guru mata pelajaran fiqih yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian.
8.
Teristimewa untuk ayahanda Marwan dan ibunda Marwiyah yang selalu memberikan cinta kasih serta restu kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
9.
Kakek dan nenekku, saudara-saudaraku dan adik-adikku yang tersayang yang selalu mendoakan dan memberikan dukungan kepada penulis.
10. Sahabat-sahabatku Imran Satria Muchtar, S.Pd.I, Yayah Lailatulzuhria S.Pd.I, Irma Listianty S.Pd.I, Mila Zuhlfia, S.Pd dan Bulqoin yang selalu membantu penulis dalam mengajarkan penelitian ini. 11. Untuk teman-teman seperjuangan Aldy, Komarulloh, Solah, Rizki, Hariri, Dan teman-teman kosan yang saya tidak bisa sebutkan satu per satu.
iv
12. Serta teman-teman PAI Kelas E, PAI Sejarah, Seluruh teman-teman PAI Angkatan 2009, kawan-kawan PPKT di MTs. Darul Ma’arif 2013, Keluarga besar Kasyafah 12, serta keluarga Fosil 8 yang tidak bisa disebutkan satu persatu tetapi tidak mengurangi rasa terima kasih penulis terhadap kalian semua. I Love You All. Penulis berharap semoga Allah memberikan kebaikan kepada kita semua Aamiin dan semoga skripsi dapat bermanfaat bagi penulis dan bagi semua pihak yang membacanya. Aamiin Ya Robbal ‘Alamin.
Jakarta, 2014 Penulis
Arief Budiman
v
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI LEMBAR UJI REFERENSI
ABSTRAK ........................................................................................................... i ABSTRAC............................................................................................................ ii KATA PENGANTAR ......................................................................................... iii DAFTAR ISI ........................................................................................................ vi DAFTAR TABEL ............................................................................................... ix DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... ix BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1 B. Identifikasi Masalah ......................................................................... 8 C. Pembatasan Masalah ........................................................................ 8 D. Rumusan Masalah ............................................................................ 9 E. Tujuan Penelitian ............................................................................. 9 F. Manfaat Penelitian ........................................................................... 9 BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Kajian Teori ..................................................................................... 11 1. Pengertian Hasil Belajar............................................................. 11 2. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar Siswa ............ 13 B. Mata Pelajaran Fiqih di MTs ........................................................... 19 1. Pengertian Fiqih .......................................................................... 19 2. Tujuan Mata Pelajaran Fiqih di MTs .......................................... 20 vi
3. Ruang Lingkup Pengajaran Fiqih di MTs ................................... 20 4. Metode Pembelajaran Fiqih di MTs............................................ 21 5. Fungsi Mata Pelajaran Fiqih di MTs........................................... 23 C. Metode Quiz Team .......................................................................... 23 1. Pengertian Metode Quiz Team ................................................... 23 2. Prinsip Penggunaan Metode Quiz Team ..................................... 24 3. Kelebihan dan Kelemahan Metode Quiz Team .......................... 24 4. Penerapan Metode Quiz Team dalam Pembelajaran ................... 25 D. Penelitian yang Relavan .................................................................. 26 E. Kerangka Berfikir ............................................................................ 27 F. Hipotesis Penelitian ......................................................................... 29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian .......................................................... 30 B. Metode dan Desain Penelitian ......................................................... 30 C. Deskriftif Data ................................................................................. 31 D. Variable Penelitian ........................................................................... 33 E. Populasi dan Sampel ........................................................................ 34 F. Instrumen Penelitian ........................................................................ 34 G. Teknik Pengumpulan Data............................................................... 35 H. Teknik Analisis Data ....................................................................... 42 1. Uji Normalitas ............................................................................. 42 2. Uji Homogenitas ......................................................................... 43 3. Pengujian Hipotesis ..................................................................... 43 I.
Hipotesis Statistik ............................................................................ 44
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil MTs. Darul Ma’arif ............................................................... 45 1. Sejarah Singkat Madrasah ........................................................... 45 2. Visi, Misi dan Tujuan.................................................................. 45 B. Deskriptif Data ................................................................................... 46
vii
C. Pengujian Persyaratan Analisis .......................................................... 53 1. Uji Normalitas ............................................................................. 53 2. Uji Homogenitas ......................................................................... 53 D. Pengujian Hipotesis dan Pembahasan ................................................ 54 1. Uji Hipotesis Penelitian .............................................................. 54 2. Pembahasan Hasil Penelitian ...................................................... 55 E. Keterbatasan Penelitian .................................................................... 56 BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan......................................................................................... 57 B. Implikasi ............................................................................................. 57 C. Saran .................................................................................................. 58 DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 59 LAMPIRAN
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Non Equivalent Control Group Design Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas Instrumen Tabel 3.3 Hasil Uji Reabilitas Instrumen Tabel 3.4 Hasil Uji Taraf Kesukaran Instrumen Soal Tabel 3.5 Hasil Uji Daya Pembeda Tabel 3.6 Kisi-kisi Instumen Test Tabel 4.1 Tabel Distribusi Frekuensi Hasil Pretest Kelas Eksperimen Tabel 4.2 Tabel Distribusi Frekuensi Hasil Pretest Kelas Kontrol Tabel 4.3 Tabel Distribusi Frekuensi Hasil Posttest Kelas Eksperimen Tabel 4.4 Tabel Distribusi Frekuensi Hasil Posttest Kelas Kontrol Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol dan Eksperimen Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas Postest Kelas Kontrol dan Eksperimen Tabel 4.7 Hasil Homogenitas Pretest Tabel 4.8 Hasil Homogenitas Postest
ix
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1
: Rencana Pelakasanaan Pembelajaran Eksperimen 1
Lampiran 2
: Rencana Pelakasanaan Pembelajaran Eksperimen 2
Lampiran 3
: Rencana Pelakasanaan Pembelajaran Eksperimen 3
Lampiran 4
: Rencana Pelakasanaan Pembelajaran Konrol 1
Lampiran 5
: Rencana Pelakasanaan Pembelajaran Konrol 2
Lampiran 6
: Rencana Pelakasanaan Pembelajaran Konrol 3
Lampiran 7
: Kisi-kisi Uji coba Soal Instrumen
Lampiran 8
: Soal Pretest dan Posttest
Lampiran 9
: Uji validitas, Uji Reliabilitas, Daya Pembeda dan Tingkat Kesukaran
Lampiran 10 : Nilai Pretest Kelas Eksperimen Lampiran 11 : Nilai Pretest Kelas Kontrol Lampiran 12 : Nilai Posttest Kelas Eksperimen Lampiran 13 : Nilai Posttest Kelas Kontrol Lampiran 14 : Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen Lampiran 15 : Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol Lampiran 16 : Uji Normalitas Posttest Kelas Eksperimen Lampiran 17 : Uji Normalitas Posttest Kelas Kontrol Lampiran 18 : Perhitungan Pengujian Homogenitas Lampiran 19 : Perhitungan Pengujian Hipotesis Lampiran 20 : Perhiungan Uji t Lampiran 21 : Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 22 : Surat Izin Penelitian Lampiran 23 : Surat Keterangan Penelitian dari Sekolah Lampiran 24 : Photo-photo Penelitian
x
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran dan/atau cara lain yang dikenal dan diakui oleh masyarakat. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pasal 31 ayat (1) menyebutkan setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan.1 Pendidikan menurut UU No.20 Tahun 2003 adalah Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. Pada
UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
menyatakan :“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”. 2 Proses
pendidikan
merupakan
salah
satu
usaha
dalam
rangka
meningkatkan potensi sumber daya manusia dalam masyarakat, pendidikan memegang peranan yang penting dalam kehidupan suatu bangsa dan negara, karena maju mundurnya suatu bangsa bergantung kepada hasil pendidikan yang berlaku pada suatu bangsa pada waktu tertentu.
1
B.Suryosubroto, Beberapa Aspek Dasar-dasar Kependidikan, ( Jakarta : Rineka Cipta, 2010 ), cet. Ke-2, h.165 2 Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, (Jakarta : PT Raja Grafindo Prasada, 2006), h..4.
1
2
Dalam perspektif Islam, melaksanakan pendidikan merupakan kewajiban bagi setiap umat Islam untuk memperoleh pengetahuan, berkaitan dengan hal tersebut Nabi Muhammad SAW, bersabda:
“Dari Muhammad ibn Sairan, dari Anas ibn Malik Rasulullah SAW bersabda: Menuntut ilmu itu merupakan kewajiban bagi setiap Muslim dan Muslimah (HR. Ibnu Majah)” Berdasarkan hadits di atas, dalam Al-Qur’an dijelaskan bahwa orang yang memiliki ilmu pengetahuan akan mendapatkan derajat yang tinggi di sisi Allah SWT. Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an surat Al-Mujadilah ayat 11 yang berbunyi:
Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat….. Dengan demikian pendidikan merupakan hal yang penting dan harus menjadi perhatian utama oleh seluruh warga masyarakat khususnya masyarakat Islam. Salah satu cara merealisasikan tujuan pendidikan adalah melalui proses belajar mengajar. Sebab disanalah semua siswa akan berinteraktif dan akan memperoleh berbagai ilmu pengetahuan baik pengetahuan umum maupun pengetahuan agama yang akan bermanfaat bagi tercapainya tingkat perkembangan individualnya. Pembelajaran merupakan suatu proses yang dilakukan secara sadar pada setiap individu atau kelompok untuk merubah sikap dari tidak tahu menjadi tahu sepanjang hidupnya. Proses belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang di dalamnya terjadi proses siswa belajar dan guru mengajar dalam konteks
3
interaktif, dan terjadi interaksi edukatif antara guru dan siswa, sehingga terdapat perubahan dalam diri siswa baik perubahan pada tingkat pengetahuan, pemahaman dan keterampilan atau sikap. Sudah menjadi pemahaman umum bahwa rendahnya kualitas pendidikan menjadi persoalan serius bagi dunia pendidikan saat ini. Karena itulah pembaruan pendidikan mutlak dilakukan demi peningkatan kualitas pendidikan yang pada gilirannya dapat meningkatan harkat dan martabat manusia. Salah satu aspek penting yang harus dilakukan dalam konteks pembaruan pendidikan adalah pembaruan dalam mengembangkan metode pembelajaran. Pembaruan mengembangkan metode pembelajaran dimaksudkan bahwa sesungguhnya harus ada upaya-upaya atau terobosan untuk mencari strategi dan metode pembelajaran yang tepat dan efektif dalam proses belajar mengajar oleh guru di kelas, yang lebih memberdayakan potensi yang dimiliki oleh siswa. Untuk menciptakan pembelajaran yang optimal harus memikirkan pendekatan dan metode yang sesuai dengan materi. Tugas utama guru adalah menyelenggarakan kegiatan pembelajaran yang memungkinkan terjadinya interaksi secara optimal antara siswa dengan siswa ataupun siswa dengan guru atau sebaliknya. Bagaimanapun bagus dan idealnya pendidikan, lengkapnya sarana dan prasarana pendidikan tanpa diimbangi dengan kemampuan guru dalam mengimplementasikannya, maka proses pembelajaran akan kurang bermakna. Guru diberikan kebebasan untuk memanfaatkan berbagai pendekatan dan metode pembelajaran yang dapat menumbuhkan minat, keterampilan proses, perhatian, dan keaktifan siswa sehingga proses pembelajaran menjadi lebih bermakna.3 Soekamto., dkk, mengemukakan bahwa model pembelajaran adalah “ Kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang dan para pengajar dalam 3
Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif ( Konsep, Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ), (Jakarta: Kencana Predana Media group, 2009) h. 5
4
merencanakan aktivitas belajar mengajar.” Dengan demikian, aktivitas pembelajaran benar-benar merupakan kegiatan bertujuan yang tertata secara sistematis. Hal ini sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh Eggen dan Kauchak bahwa model pembelajaran memberikan kerangka dan arah bagi guru untuk mengajar.4 Pada saat ini kita masih melihat model pembelajaran yang konvensional yang berlangsung di berbagai lembaga pendidikan, tak terkecuali pada lembaga pendidikan agama. Di mana guru selalu ditempatakan sebagai pihak yang “serba bisa”, yang bertugas mentransfer berbagai ilmu pengetahuan. Sementara itu peserta didik sebagai objek penerima ilmu pengetahuan harus melaksanakan semua yang disampaikan oleh guru tanpa boleh membantah. Akibat dari hal ini pembelajaran terkesan monoton yang hanya bisa membuat siswa merasa bosan tinggal di kelas dan tidak nyaman dalam belajar. Salah satu pada pembelajaran pedidikan agama islam. Pendidikan Agama Islam di Madrasah Tsanawiyah terdiri atas empat mata pelajaran,
yaitu: Al-Qur'an-Hadits, Akidah-Akhlak, Fiqih, dan Sejarah
Kebudayaan Islam. Masing-masing mata pelajaran tersebut pada dasarnya saling terkait, isi mengisi dan melengkapi. Al-Qur'an-Hadits merupakan sumber utama ajaran Islam, dalam arti ia merupakan sumber akidah-akhlak, syari’ah/fikih (ibadah, muamalah), sehingga kajiannya berada di setiap unsur tersebut. Akidah (usuluddin) atau keimanan merupakan akar atau pokok agama. Syariah/fikih (ibadah, muamalah) dan akhlak bertitik tolak dari akidah, yakni sebagai manifestasi dan konsekuensi dari akidah (keimanan dan keyakinan hidup). Syari’ah/fikih merupakan sistem norma (aturan) yang mengatur hubungan manusia dengan Allah, sesama manusia dan dengan makhluk lainnya. Akhlak merupakan aspek sikap hidup atau kepribadian hidup manusia, dalam arti bagaimana sistem norma yang mengatur hubungan manusia dengan Allah (ibadah dalam arti khas) dan hubungan manusia dengan manusia dan lainnya (muamalah) itu menjadi sikap hidup dan kepribadian hidup manusia dalam menjalankan sistem kehidupannya (politik, ekonomi, sosial, pendidikan, kekeluargaan, kebudayaan/ seni, iptek, olahraga/ kesehatan, 4
Ibid, h.22
5
dan lain-lain) yang dilandasi oleh akidah yang kokoh. Sejarah Kebudayaan Islam merupakan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim dari masa ke masa dalam usaha bersyariah (beribadah dan bermuamalah) dan berakhlak serta dalam mengembangkan sistem kehidupannya yang dilandasi oleh akidah.5 Mata pelajaran Fiqih merupakan mata pelajaran yang materinya berisikan tentang hukum-hukum syariat islam, mata pelajaran fiqih merupakan pelajaran yang sangat penting dalam kehidupan manusia, baik di dunia maupun bekal untuk nanti di akhirat, karena dalam pelajaran fiqih banyak sekali materimateri yang dibahas mengenai hukum-hukum syariat islam serta beribadah kepada Allah swt. Tujuan mata pelajaran fiqih agar siswa/siswi mengetahui dan memahami pokok-pokok hukum Islam secara terperinci dan menyeluruh, dapat mengetahui teori-teori tentang pelaksanaan syariat dalam agama Islam, dan mampu melaksanakan dan mengamalkan ketentuan hukum Islam dengan benar. Problematika dalam mempelajari ilmu fiqih sebenarnya berawal dari kurangnya pemahaman dan penguasaan konsep dasar dalam fiqih itu sendiri. Untuk menanamkan pemahaman akan konsep-konsep tersebut diperlukan adanya
penggunaan
sebuah
media
pembelajaran
yang
tepat
dalam
menyampaikan kepada siswa dalam proses belajar mengajar, penggunaan media yang dibarengi dengan metode pembelajaran yang tepat merupakan faktor yang penting dan sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Konsep pembelajaran Pendidikan Agama Islam khususnya ilmu fiqih menuntut adanya perubahan peran guru. Pada konsep tradisional guru lebih berperan sebagai transformator artinya guru berperan hanya sebagai penyampai pesan dengan menggunakan komunikasi langsung (direct communication), pola ini membuat siswa kurang aktif hanya menerima materi saja, seperti halnya analogi gelas yang siap diisi air. Kondisi ini tidak sesuai 5
Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2008 Tentang Standar Kompetensi Lulusan Dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam Dan Bahasa Arab Di Madrasah, 2008
6
dengan konsep pembelajaran (instructional). Pembelajaran memandang siswa sebagai individu yang aktif, memiliki kemampuan dan potensi yang perlu dieksplorasi secara optimal. Selain memandang penting peran aktif siswa dalam belajar, pembelajaran juga menuntut peran guru lebih luas. Diantara tugas guru tersebut adalah guru tidak hanya menerangkan dan menjelaskan materi kepada siswa, tetapi juga mengajak siswa untuk ikut aktif dalam proses belajar mengajar tersebut. Salah satu metode pembelajaran yang membuat siswa lebih aktif adalah pembelajaran active lerning. Metode pembelajaran active lerning memiliki berbagai macam model, salah satunya adalah metode Quiz Team (Kuis Tim). Pembelajaran metode Quiz Team merupakan salah satu pembelajaran aktif yang dikembangkan oleh Melvin L Silberman dimana peserta didik dibagi kedalam tiga tim. Setiap peserta didik dalam tim bertanggung jawab untuk menyiapkan kuis jawaban dan tim yang lain menggunakan waktu untuk memeriksa catatannya. Dengan adanya pertandingan akademis ini terciptalah kompetisi antar kelompok, para peserta didik akan senantiasa berusaha belajar dengan motivasi yang tinggi dan meningkatkan kerja sama agar dapat memperoleh nilai yang tinggi dalam pertandingan. Dan siswa akan memiliki minat untuk belajar fiqih. Dengan adanya permasalahan yang dikemukakan di atas maka proses pembelajaran dalam materi yang sedang diajarkan coba dilakukan dengan metode Quiz Team. Metode Quiz Team ini diawali dengan menerangkan materi pelajaran secara klasikal, lalu siswa dibagi kedalam kelompok besar. Semua anggota kelompok bersama-sama mempelajari materi tersebut melalui lembaran kerja. Mereka mendiskusikan materi tersebut, saling memberi arahan, saling memberikan pertanyaan dan jawaban untuk memahami materi tersebut. Setelah selesai materi maka diadakan suatu pertandingan akademis. Dengan adanya pertandingan akademis ini maka terciptalah kompetisi antar kelompok, para siswa akan senantiasa berusaha belajar dengan motivasi yang tinggi agar dapat memperoleh nilai yang tinggi dalam pertandingan. Apabila dalam proses
7
pembelajaran fiqih menggunakan metode belajar yang tepat maka proses belajar yang dilaksanakan dapat memperbaiki hasil belajar siswa. Penggunaan metode dalam pembelajaran sangat diutamakan guna menimbulkan gairah belajar, motivasi belajar, merangsang siswa berperan aktif dalam proses pembelajaran. Melalui metode Quiz Team diharapkan dapat lebih mempermudah pemahaman materi pelajaran yang diberikan dan nantinya dapat mempertinggi
kualitas
proses
pembelajaran
yang
selanjutnya
dapat
meningkatkan hasil belajar siswa. Maka dapat dipahami, metode Quiz Team ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih. Menurut Piaget, belajar akan menjadi efektif bila kegiatan belajar sesuai dengan tingkat perkembangan intelektual pelajar, dan tidak ada belajar tanpa perbuatan. Hal ini disebabkan perkembangan intelektual siswa dan emosinya dipengaruhi langsung oleh keterlibatannya secara fisik dan mental dengan lingkungannya.6 Oleh karena itu pembelajaran Fiqih di Madrasah Tsanawiyah, hendaknya mengupayakan pembelajaran melalui aktivitas konkret, dengan menghadirkan fenomena sosial dalam setiap pembelajaran. Dengan memperoleh pengalaman langsung melalui lingkungan sosial, rasa ingin tahu dan semangat belajar siswa akan bertambah. Namun pada kenyataanya di Madrasah Tsanawiyah berdasarkan observasi yang telah dilakukan, dalam mata pelajaran Fiqih di Madrasah Tsanawiyah Darul Ma’arif kegiatan pembelajaran masih dilakukan hanya dengan ceramah dan siswa pasif. Pembelajaran lebih ditekankan pada metode yang banyak diwarnai dengan ceramah, kurang menggunakan model pembelajaran yang inovatif serta masih berpusat pada guru. Hal ini mengakibatkan siswa kurang ikut berpartisispai dalam kegiatan pembelajaran yang cenderung menjadikan siswa cepat bosan dan kurang berkonsentrasi pada saat belajar. Penanganan permasalahan seperti diuraikan di atas memerlukan suatu upaya praktis yang bertujuan memperbaiki proses pembelajaran ke arah yang 6
Ali, Diva, Pengembangan Pembelajaran Sains Pada Anak Usia Dini, (Bandung:Jilsi Foundation 2008), h. 78-79.
8
lebih baik. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan penerapan metode-metode pembelajaran yang mengacu pada proses pembelajaran berpusat pada siswa. Salah satu metode pembelajaran yang dapat diterapkan adalah metode pembelajaran Quiz Team
adalah salah satu metode
pembelajaran active lerning diterapkan dalam pembelajaran Fiqih. Sehingga siswa diharapkan dapat saling interaktif dan saling bersaing dalam belajar. Berdasarkan uraian diatas, maka dilaksanakanlah penelitian yang berjudul Pengaruh Penerapan Metode Quiz Team Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih di MTs. Darul Ma’arif Jakarta Selatan.
B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, beberapa masalah yang dapat di indentifikasikan dan dijadikan alasan penulis untuk membahas judul penelitian di atas adalah: 1.
Kurangnya perhatian guru terhadap pentingnya penggunaan metode dalam kegiatan pembelajaran
2.
Lemahnya motivasi belajar siswa sehingga berdampak pada lemahnya hasil belajar siswa
3.
Hasil belajar siswa masih relatif rendah khususnya pada mata pelajaran fiqih.
4.
Kejenuhan yang dialami oleh siswa pada metode pembelajaran yang konvensional
C. Pembatasan Masalah Dari uraian identifikasi masalah yang telah disebutkan, maka pembahasan dalam ruang lingkup masalah, akan dibatasi sebagai berikut. 1. Penerapan metode Quiz Team pada mata pelajaran fiqih kelas VIII di MTs. Darul Ma’arif Jakarta Selatan 2. Hasil belajar kognitif siswa pada mata pelajaran fiqih dengan metode Quiz Team pada konsep Makanan dan minuman halal dan haram.
9
D. Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : “Apakah ada pengaruh yang signifikan antara penerapan metode Quiz Team dengan hasil belajar kognitif siswa pada mata pelajaran fiqih di MTs. Darul Ma’arif Jakarta Selatan?”
E. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan penerapan metode quiz team pada mata pelajaran fiqih terhadap hasil belajarnya.
F. Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini dipakai sebagai acuan bagi pengembangan pendekatan dan metode pembelajaran khususnya pada mata pelajaran Fiqih.
2.
Manfaat Praktis 1) Bagi Siswa Pendidikan ini dapat bermanfaat bagi siswa untuk memperoleh pengalaman belajar yang lebih bermakna sehingga siswa menjadi lebih menguasai materi dan hasil belajar dapat meningkat. Dengan menggunakan metode Quiz Team dalam pembelajaran di sekolah. Dengan pembelajaran yang menarik, materi akan mudah diingat dan dicerna oleh siswa. Pembelajaran yang menarik, dapat memancing rasa ingin tahu yang lebih besar sehingga dapat memperkaya wawasan dan pengetahuan dalam berbagai bidang yang berhubungan dengan mata pelajaran Fiqih.
10
2) Bagi Guru Informasi hasil penelitian dapat menjadi masukan berharga bagi para guru dalam melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan hasil pembelajaran. Dengan menggunakan metode Quiz Team dalam menyampaikan materi kepada siswa. 3) Bagi Sekolah Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi berharga bagi kepala sekolah untuk mengambil suatu kebijakan yang paling tepat dalam upaya pembimbingan dan pemanfaatan metode pembelajaran yang efektif dan efisien di sekolah. Disamping itu, melalui penelitian ini diharapkan dapat membantu sekolah sebagai lembaga pendidikan formal dalam upaya meningkatkan lulusan dan kredibilitas sekolah dengan adanya guru yang memiliki keterampilan dan kretivitas dalam proses belajar mengajar sehingga tercapailah tujuan pendidikan yang diharapkan oleh sekolah bersangkutan. 4) Bagi Peneliti Lain Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi berharga bagi para peneliti bidang pendidikan, untuk meneliti aspek atau variabel lain yang diduga memiliki kontribusi terhadap konsep dan teori-teori tentang pembelajaran.
11
BAB II KAJIAN TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS PENELITIAN
A. KAJIAN TEORI 1. Pengertian Hasil Belajar Belajar hakikatnya adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Seperti yang dikemukakkan oleh George J. Mouly dalam bukunya Psychology for Effective Teaching, bahwa “belajar pada dasarnya adalah proses perubahan tingkah laku seseorang berkat adanya pengalaman”.7 Pendapat senada disampaikan oleh Kimble dan Garmezi yang menyatakan bahwa “belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif permanen, terjadi sebagai hasil dari pengalaman”.8 Menurut Garry dan Kisley menyatakan bahwa “belajar adalah proses perubahan tingkah laku yang orisinal melalui pengalaman dan latihan-latihan”.9 Menurut Gagne menyatakan bahwa “belajar merupakan kecendrungan perubahan pada diri manusia yang dapat dipertahankan pada diri manusia yang dapat dipertahankan selama proses pertumbuhan”.10 Menurut Morgan “belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman”.11 Menurut Witherington "belajar adalah suatu perubahan di dalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari reaksi yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian, atau suatu pengertian”.12 Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan proses yang mengacu pada perubahan perilaku akibat dari proses pengalaman, baik yang dialami ataupun yang sengaja dirancang. Perubahan tingkah laku tersebut berupa perubahan keterampilan, kebiasaan, sikap, pengetahuan, pemahaman, dan apersepsi. Adapun 7
Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2004), Cet. II, h. 100. 8 Ibid ., h. 100. 9 Ibid., h. 100. 10 Ahmad Jamalong, Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Kooperatif Numbered Heads Together (NHT) Di Kelas X SMA Negeri 1 Beduai Kabupaten Sanggau, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 18, h. 397. 11 M. Dalyono, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2007), h. 211. 12 Ibid., h. 211.
11
12
pengalaman dalam proses belajar ialah bentuk interaksi antara individu dengan lingkungannya.
Hasil belajar merupakan kemampuan yang dimiliki siswa setelah mengalami proses belajar mengajar. Menurut Nasution hasil belajar merupakan “sesuatu yang akan dapat dilakukan atau dikuasai siswa sebagai hasil pelajaran itu.13Sedangkan Sudjana mengatakan bahwa hasil belajar adalah “Kemampuankemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.14 Menurut Syaiful Bahri Djamarah “ hasil belajar pada hakikatnya adalah “perubahan” yang terjadi didalam diri seorang setelah berakhirnya aktivitas belajar”.15 Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, “ hasil belajar adalah penguasaan pengetahuan keterampilan terrhadap mata pelajaran yang dibuktikan melalui tes. Adapun menurut Arikunto, “hasil belajar adalah hasil setelah mengalami proses belajar, dimana tingkah laku itu tampak dalam bentuk perbuatan yang dapat diamati dan diukur.16 Menurut Hamalik “hasil belajar adalah perubahan tingkah laku subjek yang meliputi kemampuan kognitif,afektif, dan psikomotor dalam situasi tertentu berkat pengalamannya berulang-ulang”.17 Menurut Briggs “hasil belajar adalah seluruh kecakapan dan segala hal yang diperoleh melalui proses belajar mengajar di sekolah yang dinyatakan dengan angka dan diukur dengan menggunakan tes hasil belajar”.18 Winkel
13
S. Nasution, Kurikulum dan Pengajaran,( Jakarta: PT Bumi Aksara, 2006), Cet IV, h.61. Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), Cet. XIII, h. 22. 15 Syaiful Bahri Djamarah,dkk, Strategi Belajar Mengajar,( Jakarta: Rineka Cipta,2002),h.20. 16 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar EvaluasiPendidikan, ( Jakarta: Bina Aksara, 1993), h.133. 17 Ahmad Jamalong, Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Kooperatif Numbered Heads Together (NHT) Di Kelas X SMA Negeri 1 Beduai Kabupaten Sanggau, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan2012, Vol. 18, h. 398. 18 Baso Intang Sappaile, Pengaruh Metode Mengajar dan Ragam Tes Terhadap Hasil Belajar Matematika dengan Mengontrol Sikap Siswa Kelas I SMU Negeri DKI Jakarta, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pendidikan Nasional, 2006, h. 3. 14
13
menyatakan “bahwa, hasil belajar adalah perubahan yang mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan tingkah lakunya”.19 Dari paparan beberapa teori dan konsep tentang hasil belajar tersebut diatas, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan perilaku berupa pengetahuan, keterampilan, sikap, informasi, dan atau strategi kognitif yang baru dan diperoleh siswa setelah berinteraksi dengan lingkungan dalam suatu suasana atau kondisi pembelajaran.
2. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Proses dan Hasil Belajar Siswa a. Faktor Internal 1) Faktor Fisiologis Secara umum kondisi fisiologis, seperti kesehatan yang prima, tidak dalam keadaan lelah dan capek, tidak dalam keadaan cacat jasmani, dan sebagainya, semuanya akan membantu dalam proses dan hasil belajar, siswa yang kekurangan gizi misalnya, ternyata kemampuan belajarnya berada dibawah siswa-siswa yang tidak kekurtangan gizi, sebab mereka yang kekurangan gizi pada umumnya cenderung cepat lelah dan capek, cepat ngantuk dan akhirnya tidak mudah dalam mebnerima pelajaran. Demikian juga kondisi saraf pengontrol kesadaran dapat berpengaruh pada proses dan hasil belajar. Misalnya, seseorang yang minum-minuman keras akan kesulitan untuk melakukan proses belajar, karena saraf pengontrol kesadarannya terganggu. Bahkan, perubahan tingkah laku akibat pengaruh minuman keras tersebut, tidak bisa dikatakan perubahan hasil belajar. Disamping kondisi-kondisi diatas, merupakan hal yang penting juga memperhatikan kondisi pancaindera. Bahkan dikatakan oleh Aminudin Rasyad panca indera merupakan pintu gerbang ilmu 19
Purwanto, Pengaruh Konsekuensi Perilaku dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar (Kajian Literatur),Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Badan Penelitian dan Pengembangan Deparrtemen Pendidikan Nasional, 2007, h. 1028.
14
pengetahuan (Five sence are the golden gate of knowledge). Artinya kondisi panca indera tersebut akan memberikan pengaruh pada proses dan hasil belajar. Dengan memahami kelebihan dan kelemahan pancaindera dalam memperoleh pengetahuan atau pengalaman akan mempermudah dalam memilih dan menentukan jenis rangsangan atau stimuli dalam proses belajar.20 2) Faktor Psikologis Faktor kedua dari faktor internal adalah faktor Psikologis. Setiap manusia atau anak didik pada dasarnya memiliki kondisi psikologis yang berbeda-beda terutama dalam hal kadar bukan hal jenis, tentunya perbedaan-perbedaan ini akan berpengaruh pada proses dan hasil belajarnya masing-masing, beberapa faktor psikologis yang dapat diuraikan diantaranya meliputi intelegensi, perhatian, minat dan bakat, motif dan motivasi, serta kognitif dan daya nalar. Pertama, Intelegensi, (1) Mengartikan Intelegensi sebagai Kemampuan mengahadapi dan menyesuaikan diri terhadap situasi baru secara cepat dan efektif, (2) kemampuan menggunakan konsep abstrak secara efektif, (3) kemampuan memahami pertalian-pertalian dan belajar dengan cepat sekali. Kedua, Perhatian. Perhatian adalah keaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa yang tertuju kepada suatu objek ataupun sekumpulan obyek. Untuk dapat menjamin hasil belajar yang baik, maka siswa harus dihadapkan pada obyek-obyek tang dapat menarik perhatian siswa. Ketiga, Minat dan Bakat. Minat adalah kecenderungan seseorang untuk mengenang dan memperhatikan beberapa kemampuan. Bakat adalah kemampuan untuk belajar. Keempat, Motif dan Motivasi adalah motif adalah daya dan upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu.
20
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru, ( Jakarta: Gaung Persada Press Jakarta, 2008), Cet I, h. 24.
15
Kelima, Kognitif dan Daya Nalar. Pembahasa dari kognitif dan daya nalar adalah persepsi, mengingat dan berfikir. Persepsi adalah penginderaan terhadap suatu kesan yang timbul dalam lingkungannya. Mengingat adalah suatu aktivitas kognitif, dimana orang menyadari bahwa pengetahuannya berasal datri masa lampau atau berdasarkan kesan-kesan yang diperoleh melalui pengalamannya di masa lampau. Berfikir dibagi menjadi dua macam yaitu berfikir autistik dan berfikir realistik. b. Faktor Eksternal 1.
Faktor Lingkungan Kondisi lingkungan juga mempengaruhi proses dan hasil belajar.
Lingkungan ini dapat berupa lingkungan fisik atau alam dan dapat pula berupa lingkungan sosial. Lingkungan alam misalnya keadaan suhu, kelembaban udara, dan sebagainya. Lingkungan sosial baik yang berupa manusia maupun halhal lainnya, juga dapat mempengaruhi proses hasil belajar. Sering kali guru dan para siswa yang sedang belajar didalam kelas merasa terganggu oleh obrolan orang-orang yang berada di luar persis di depan kelas tersebut, apalagi obrolan itu diiringi dengan gelak tawa yang keras dan teriakan. Hiruk pikuk lingkunghan sosial seperti suara mesin pabrik, lalu lintas dan lain-lain yang berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar. 2.
Faktor Instrumental Faktor-faktor instrumental adalah faktor yang keberadaan dan
kegunaannya dirancang sesuai dengan hasil belajar yang diharapkan. Faktor-faktor ini diharapkan dapat berfungsi sebagai sarana untuk tercapainya tujuan-tujuan belajar yang telah direncanakan. Faktorfaktor instrumental ini ialah kurikulum, sarana, fasilitas dan guru.21
21
Ibid,. h.32.
16
3) Klasifikasi Hasil Belajar Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan, baik tujuan kurikuler atau instruksional menggunakan hasil belajar. Menurur Benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya kedalam tiga ranah yaitu Ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotorik.22 Ranah Kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sistesis dan evaluasi. Kedua aspek pertama disebut kognitif tingkat rendah, dan keempat berikutnya termasuk afektif tingkat tinggi.23 Ranah Afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek yaitu penerimaan, jawaban atau reaksi, penialaian, organisasi dan internalisasi. Ranah
Psikomotoris
berkenaan
dengan
hasil
belajar
keterampilan dan kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotoris yaitu: (a) gerakan refleks, (b) keterampilan gerakan dasar, (c) kemampuan persepsitual, (d) ketepatan, (e) gerakan keterampilan kompleks dan (e) gerakan ekspresif dan interpretatif. Ketiga ranah tersebut menjadi objek penilaian hasil belajar. Diantara ketiga ranah itu, ranah kognitiflah yang banyak dinilai oleh para guru di sekolah karena berkaitan dengan kemampuan para siswa dalam menguasai isi bahan pelajaran. 1.
Ranah Kognitif a.
Tipe Hasil Belajar : Pengetahuan Istilah
pengetahuan
yang
dimaksudkan
adalah
pengetahuan faktual, disamping pengetahuan hafalan. Seperti rumus, definisi dan sitilah-istilah yang perlu dihafal dan
22
Ibid., S Nasution,.h.65. Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remja Rosdakarya, 2009), Cet XIII, h. 22-23. 23
17
diingat agar dapat dikuasainya sebagai dasar pengetahuan atau pemahaman bagi konsep lainnya. 24 b. Tipe Hasil Belajar : Pemahaman Tipe hasil belajar yang lebih tinggi dari pengetahuan adalah pemahaman. Pemahaman ini dapat dibedakan menjadi tiga kategori yaitu (1) tingkat terrendah adalah pengalaman terjemahan, (2) tingkat pemahaman penafsiran, (3) tingkat ketiga ini tingkat pemahaman yang tertinggi yaitu ekstrapolasi. c. Tipe Hasil Belajar : Aplikasi Aplikasi adalah tipe penggunaan abstraksi pada situasi kongkrit atau situasi khusus. Abstraksi tersebut berupa ide, teori atau petunjuk yang berupa teknis. d. Tipe Hasil Belajar : Analisis Analisis adalah usaha memilah suatu integritas menjadi unsur-unsur atau bagian sehungga jelas hierarkinya. Analisis merupakan bagian yang kompleks, yang memanfaatkan dari ketiga tipe sebelumnya. e. Tipe Hasil Belajar : Sintesis Berfikir sintesis adalah berfikir divergen. Dalam berfikir divergen pemecahan atau jawabannya belum dapat dipastikan. Berfikir sintesis merupakan salah satu terminal untuk menjadikan orang lebih berfikir kreatif. Berfikir kreatif merupakan salah satu hasil yang hendak dicapai dalam pendidikan. f. Tipe Hasil Belajar : Evaluasi Evaluasi adalah pemberian keputusan tentang nilai sesuatu yang mungkin dilihat dari segi tujuan, gagasan, cara bekerja, pemecahan, metode, materi dan lain-lain.
24
Ibid,. Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar.... h. 23-31
18
2.
Ranah Afektif Ranah afektif berkenaan dengan sikap dan nilai. Ada beberapa jenis kategori ranah afektif sebagai hasil belajar, kategorinya dimulai dari yang dasar sampai tingkat yang kompleks yaitu sebagai berikut: a. Reciving,
yaitu
semacam
kepekaan
dalam
menerima
rangsangan yang datang dari luar yang datang kepada siswa dalam bentuk masalah, situasi, gejala dan lain-lain. b. Responding atau Jawaban, yaitu reaksi yang diberikan oleh seseorang terhadap stimulasi yang datang dari luar. c. Valuing
atau
penilaian,
berkenaan
dengan
nilai
dan
kepercayaan terhadap gejala atau stimulasi tadi. Dalm evaluasi ini termasuk di dalamnya keediaan menerima nilai, latar belakang, atau pengalaman untuk menerima nilai dan kesepakatan terhadap nilai. d. Organisasi yakni pengembangan dari nilai ke dalam satu sistem organisasi, tetmasuk hubungan satu nilai dengan nilai lain. e. Karakteristik Nilai, yaitu keterpaduan semua sistem nilai yang telah
dimiliki
seseorang
yang
memiliki
pola
dan
kepribadiannyadan tingkah lakunya. 3.
Ranah Psikomotorik Hasil
belajar
psikomotorik
tampak
dalam
bentuk
keterampilan dan kemampuan bertindak individu. Berikut ini ada enam tingkatan keterampilan yaitu: a. Gerakan refleks ( keterampilan pada gerakan yang tidak sadar). b. Keterampilan pada gerakan-gerakan sadar. c. Kemampuan perseptual, di dalamnya termasuk membedakan visual dan auditif. d. Kemampuan dibidang fisik, miasalnya kekuatan, keharmonisan dan ketepatan.
19
e. Gerakan-gerakan skill, yaitu keterampilan yang sederhana sampai keterampilan yang kompleks. f. Kemampuan
yang
berkenaan
dengan
komunikasi
non
deskursive sampai gerakan ekspresif dan interpretatif.
B. Mata Pelajaran Fiqih di MTs 1. Pengertian Fiqih Fiqih (fiqhu) artinya faham atau tahu.Menurut istilah yang digunakan para ahli fiqih (fuqaha). Fiqih itu ialah ilmu yang menerangkan hukum-hukum syaria’at Islam yang diambil dari dalil-dalinya yang terperinci. Menurut Hasan Ahmad Al-Khatib: fiqhu Islami ialah sekumpulan huku syara’ yang sudah dibukukan dalam berbagai mazhab, baik dari mazhab yang empat atau mazhab lainnya.25 Menurut AL-jurnani seorang penganut Mazhab Hanafi menyebutkan bahwa fiqih adalah ilmu yang menerangkan segala hak dan kewajiban. Hal ini menunjukan definisi fiqih dalm arti yang sangt luas, yang dikalangan mazhab hanafi disebut mazhab al-akbar.26 Menurut Imam Ghazali dari mazhab Syafi’i mendefinisikan tentang fiqih sebagai fiqih itu mengatahui dan memahami, akan tetapi dalam tradisi ulama, fiqih diartikan dalm tentang suatu syara’ yang tertentu bagi perbuatan dan mukallaf seperti wajib, haram, sunnah, mubah, makhruh, sah, fasad, batal dan sejenisnya.27 Jelas bahwasanya pengertian fiqih berkembang, mual-mula fiqih meliputi keseluruhan ajaran agama, kemudian fiqih diartikan dengan ilmu tentang perbuatan mukallaf, sehingga tidak termasuk ilmu kalam dan tasawuf, dan terakhir fiqih dipersempit lagi khusus hasil ijtihad para mujtahid.
25
Zakiah darajat, Methodik Khusus untuk Pengajaran Agama Islam (Jakarta: Bumi Aksara, 2008)
h.78
26 27
A. Dzajuli, Ilmu Fiqih, (Jakarta kencana, 2005 ) h. 15 Ibid,. A. Dzajuli, h. 16
20
2. Tujuan Mata Pelajaran Fiqih di MTs Mata pelajaran fiqih bertujuan agar siswa/siswi madrasah dapat: a.
Mengetahui dan memahami pokok-pokok hukum Islam secara terperinci dan menyeluruh, baik berupa dalil aqli maupun dalil naqli. Pengetahuan pemahaman tersebut diharapkan dapat menjadi pedoman hidup dalam kehidupan pribadi dan sosial.
b.
Mengetahui teori-teori tentang pelaksanaan syariat dalam agama Islam, yang kemudian dapat dipraktekkannya dalam kehidupan sehari-harinya melalui pelaksanaan ibadah kepada Allah SWT.
c.
Melaksanakan dan mengamalkan ketentuan hukum Islam dengan benar. Pengamalan tersebut diharapkan dapat menumbuhkan ketaatan dalam menjalankan hukum Islam, disiplin, tanggung jawab sosial yang tinggi dalam kehidupan pribadi dan sosialnya.
3. Ruang lingkup Pengajaran Fiqih di MTs Didalam pembahasan ilmu fiqih, fiqih juga mempunyai adanya ruang lingkup yang mencakup pembahasannya diantara lain adalah: a.
Ibadat didalam bab ibadah juga membicarakan mengenai permasalahanpermasalahan seperti thaharah, shalat, shiyam, zakat, haji, jenazah, jihad dan lain sebagainya.
b.
Ahwalusy’ syakhshiyyah yang membahas tentang nikah, khitbah (melamar), mu’asyarah (bergaul), nafaqah, thalak, khulu dan lain sebagainya.
c.
Mu’amalat madaniyat bab ini membahas tentang buyu’ khiyar, riba, sewa menyewa, utang-piutang, gadai dan lain sebagainya.
d.
Mu’amalat maliyat (status milik bersama, baitul maal, cara pengelolaan baitul maal, kepengurusan baitul maal dan lain sebagainya).
e.
Jinayat (Pelanggaran, kejahatan, qishash, hukuman mutad berzina dan lain sebagainya).
f.
Murafat’at akhkamud dusturiyah (Peradilan, hakim, gugatan, pembuktian dan ain sebagainya). dan Ahkamud dualiyah (Kepala negara dan waliyul amri,
21
syarat menjadi kepala negara, musyawarah dan demoktrasi dan lain sebagainya).28 Setelah melihat begitu luasnya ruang lingkup pembahasan fiqih, dari segi ruang lingkup pembahasan fiqih itu, wajar kalau ada mata pelajaran fiqih iitu dikembangkan menjadi beberapa mata pelajaran yang berdiri sendiri, bukan tidak mungkin menjadi beberapa disiplin ilmu. Dalam pengajaran agama secara umum ruang lingkup mata pelajaran fiqih yang sudah dikemukakan oleh para fuqaha itu untuk selanjutnya mengambil bagian tertentu untuk diajarkan sesuai dengan kurikulum dan GBPP yang sudah tersedia. 29 Dilihat dari segi pengamalan ajaran Islam yang jelas pengajaran fiqih ini adalah pengajaran yang bersifat amaliah, harus mengandung unsur teori dan praktek. Bidang studi Fiqih itu bertujuan untuk membekali peserta didik agar dapat mengetahui dan memahami pokok-pokok hukum Islam secara terperinci dan menyeluruh. Pengetahuan dan pemahaman tersebut menjadi pedoman hidup dalam kehidupan pribadi dan sosial. Jadi kesimpulannya yaitu pengajaran fiqih itu ilmu pengetahuan yang berkembang dalam kalangan ulama, dalam arti fiqih itu sendiri yaitu ilmu yang membicarakan tentang hukum-hukum Islam yang bersumber pada alqur’an, sunnah dan dalil-dalil syar’i yang lain. Ruang lingkup fiqih itu sendiri pun sangatlah luas penjabarannya dengan demikian fiqih ini adalah pengajaran yang bersifat amaliah, harus mengadung unsur teori dan praktek. Belajar fiqih untuk diamalkan bukan sekedar teori tetapi juga harus kita praktekan dan diamalkan di kalangan masyarakat sekitar.
4. Metode Pembelajaran Fiqih di MTs Metode yang digunakan oleh guru agar terciptanya lingkungan belajar dan mengkhususkan aktivitas dimana guru dan siswa terlibat selama proses pembelajaran berlangsung. Menurut Lukam zain, ada banyak metode yang dapat digunakan dalam pembelajaran fiqih diantaranya:
28 29
Ibid,. Zakiah Darajat, h. 81 Ibid,. Zakiah Darajat, h. 84
22
a.
Metode Ceramah Metode ceramah adalah metode yang penyampaian materi ajar yang dilakukan guru secara verbal (lisan) didalam kelas untuk menyampaikan halhal yang bersifat teoritis.
b. Metode tanya jawab Metode ini adalah metode penyampaian materi ajar melalui kegiatan tanya jawab antara guru dan murid. Baik berupa bertanya murid menjawab atau pun sebaliknya. c.
Metode diskusi Metode diskusi yaitu suatu kegiatan kelompok dalam memecahkan masalah dan mengambil keputusan atau kesimpulan. Dalam pembelajaran fiqih metode ini baik digunakan dalam hal perbedaan pendapat.
d. Metode demonstrasi Metode demonstrasi ini cara penyampaian materi ajar dengan pragaan, baik dilakukan dengan diri sendiri atau pun orang lain yang ahli untuk mempragakannya, contoh dalam hal untuk melatih gerakan-gerakan solat, wudhu, tayamum, jenazah dan lain sebagainya. e.
Metode pengulangan atau hafalan Dalam pembelajaran fiqih, metode pengulangan dapat digunakan untuk menghafal doa-doa dan bacaan-bacaan. Contoh lafadz niat solat wajib, niat puasa, doa-doa solat dan banyak lagi lainnya.30 Dari penjelasan diatas terdapat masih banyak metode-metode lain yang dapat digunakan dalam pembelajaran fiqih, seperti telah dijelaskan diawal bahwasanya metode yang digunakan oleh guru untuk mencapai hasil belajar yang optimal, berkesan dapat dalam kehidupan sehari-hari. Oleh sebab itu, pada kesempatan ini penulis ingin mencaba meneliti dengan menggunakan salah satu metode pembelajaran fiqih yaitu metode quiz team.
30
Lukman Zain, Pengajaran Fiqih, (Jakarta: Dirjen PAI, 2009) , h. 13-14
23
5. Fungsi Mata Pelajaran Fiqih di MTs Fungsi dari mata pelajaran fiqih untuk siswa/i antara lain sebagai berikut: a.
Penanaman nilai-nilai dan kesabaran beribadah peserta didik kepada Allah SWT sebagai pedoman mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.
b.
Penanaman kebiasaan melaksanakan hukum-hukum Islam dikalangan peserta didik dengan ikhlas dan perilaku yang sesuai dengan peraturanperaturan yang berlaku di madrasah dan masyarakat.
c.
Pembentukan kedisiplinan dan rasa tanggung jawab sosial di madrasah dan masyarakat.
d.
Pengembangan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT. Serta akhlak yang mulia peserta didik seoptimal mungkin yang telah diajarkan terlebih dahulu dalam lingkungan keluarga.
e.
Pembangunan mental peserta didik terhadap lingkungan fisik dan sosial melalui fiqih.
f.
Perbaikan kesalahan-kesalahan dan kelemahan-kelemahan peserta didik dalam keyakinan dan pelaksanaan ibadah di kehidupan sehari-harinya.
g.
Pembekalan bagi peserta didik untuk mendalami fiqih atau hukum Islam pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
C. Metode Quiz Team 1. Pengertian Metode Quiz Team Menurut Hisyam Zaini, metode Quiz Team merupakan salah satu metode pembelajaran bagi siswa yang membangkitkan semangat dan pola pikir kritis. Secara defenisi metode Quiz Team yaitu suatu metode yang bermaksud melempar jawaban dari kelompok satu ke kelompok lain.31 Metode Quiz Team merupakan model pembelajaran aktif
yang
dikembangkan oleh Silberman, yang mana dalam metode Quiz Team ini siswa dibagi menjadi tiga tim. Setiap siswa dalam tim bertanggung jawab untuk 31
Hisyam Zaini,dkk, Strategi Pembelajaran Aktif, (Yogyakarta: Pustaka Insan Madani ,2008),h. xiv
24
menyiapkan kuis jawaban singkat, dan tim yang lain menggunakan waktunya untuk memeriksa catatan. Sedangkan metode Quiz Team yang dikemukakan oleh Dalvi “Merupakan salah satu metode pembelajaran yang mampu meningkatkan keaktifan siswa dalam proses belajar”. Dalam metode Quiz Team ini, diawali dengan guru menerangkan materi secara klasikal, lalu siswa dibagi kedalam tiga kelompok besar. Semua anggota kelompok bersama-sama mempelajari materi tersebut, saling memberi arahan, saling memberikan pertanyaan dan jawaban untuk memahami mata pelajaran tersebut. Setelah selesai materi maka diadakan suatu pertandingan akademis.32 Dengan adanya pertandingan akademis ini maka terciptalah kompetisi antar kelompok, para siswa akan senantiasa berusaha belajar dengan motivasi yang tinggi agar dapat memperoleh nilai yang tinggi dalam pertandingan.Salah satu upaya untuk membangkitkan siswa belajar aktif pada mata pelajaran fiqih yaitu dengan penggunaan metode Quiz Team. Metode Quiz team dapat menghidupkan suasana dan mengaktifkan siswa untuk bertanya ataupun menjawab. Dapat menimbulkan rasa tanggung jawab siswa atas apa yang mereka pelajari dengan cara yang menyenangkan dan tidak mengancam atau tidak membuat mereka takut.
2. Prinsip Penggunaan Metode Quiz Team Adapun prinsip-prinsip penggunaan yang terdapat dalam metode ini, sebagai berikut : a) Menumbuhkan semangat motivasi untuk berkompetisi antar kelompok b) Membuat siswa aktif bekerja sama dalam proses pembelajaran baik secara emosional maupun sosial c) Melatih keterampilan daya ingat atau berpikir kritis siswa d) Memberikan stimulus siswa belajar aktif e) Membuat proses pembelajaran lebih menarik
3. Kelebihan Dan Kelemahan Metode Quiz Team a. Kelebihan 1) Dapat meningkatkan keseriusan 2) Dapat menghilangkan kebosanan dalam lingkungan belajar 32
http://miratriani.blogspot.com/2012/07/metode-team-quiz-dan-talking-stick.html mirani pada tanggal 05-07-2012 pukul 07.00
diposkan
oleh
25
3) Mengajak siswa untuk terlibat penuh 4) Meningkatkan proses belajar 5) Membangun kreatifitas diri 6) Meraih makna belajar melalui pengalaman 7) Memfokuskan siswa sebagai subjek belajar 8) Menambah semangat dan minat belajar siswa b. Kelemahan 1) Memerlukan kendali yang ketat dalam mengkondisikan kelas saat keributan terjadi 2) Hanya siswa tertentu yang dianggap pintar dalam kelompok tersebut, yakni yang bisa menjawab soal Quiz. Karena permainan yang dituntut cepat dan memberikan kesempatan diskusi yang singkat. 3) Waktu yang diberikan sangat terbatas jika quiz dilaksanakan oleh seluruh tim dalam satu pertemuan. Untuk mengatasi kekurangan tersebut, diperlukan modifikasi dalam pembuatan rencana pelaksanaan pembelajaran dimana untuk penyajian kuis dilakukan per tim dalam tiap pertemuan, pembuatan soal dilakukan di rumah sehingga memungkinkan siswa berdiskusi di luar kelas. Agar tidak didominasi oleh siswa pintar, maka setiap siswa diwajibkan mencari jawaban kuis dan guru mencatat nama setiap siswa yang menjawab dengan alasan penambahan nilai sehingga seluruh siswa dapat termotivasi untuk ikut menjawab.
4. Penerapan Metode Quiz Team dalam Pembelajaran Suprijono mengungkapkan prosedur pembelajaran dengan menggunakan tipe Team Quiz sebagai berikut: a. Pilihlah topik yang dapat disampaikan dalam tiga bagian. b. Bagilah siswa menjadi tiga kelompok yaitu A, B dan C. c. Sampaikan kepada siswa format penyampaian pelajaran kemudian mulai penyampaian materi. Batasi penyampaian materi maksimal 10 menit. d. Setelah penyampaian, minta kelompok A menyiapkan pertanyaanpertanyaan berkaitan dengan materi yang baru saja disampaikan. Kelompok B dan C menggunakan waktu ini untuk melihat lagi catatan mereka. e. Mintalah kepada kelompok A untuk memberi pertanyaan kepada kelompok B. Jika kelompok B tidak dapat menjawab pertanyaan lempar pertanyaan tersebut kepada kelompok C.
26
f. Kelompok A memberikan pertanyaan kepada kelompok C, jika kelompok C tidak bisa menjawab, lemparkan kepada kelompok B. g. Jika Tanya jawab selesai, lanjutkan pertanyaan ke dua dan tunjuk kelompok B untuk menjadi kelompok penanya. Lakukan seperti proses untuk kelompok A. h. Setelah kelompok B selesai dengan pertanyaanya, lanjutkan penyampaian pelajaran ke tiga dan tunjuk kelompok C sebagai kelompok penanya. i. Akhiri pelajaran dengan menyimpulkan tanya jawab dan jelaskan sekiranya ada pemahaman siswa yang keliru.33
D. Penelitian yang relevan 1. Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah skripsi yang dilakukan oleh Ayu Puspitasari (2011) dengan judul “Pengaruh Metode Pembelajaran Aktif Tipe Quiz Team Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V Terhadap Hasil Belajar Siswa di SDN 1 Karanggeneng Kecamatan Kunduran Kabupaten Blora”.Dari analisis diperoleh kesimpulan bahwa penggunaan metode pembelajaran aktif tipe quiz team berpengaruh dalam peningkatan hasil belajar siswa kelas V di SDN 1 Karanggeneng Kecamatan Kunduran Kabupaten Blora. Terdapat perbedaan yang signifikan untuk pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran aktif tipe quiz team dengan pembelajaran konvensional. Terdapat perbedaan antara penelitian Ayu Puspita dengan penelitian sendiri terletak pada materinya. Ayu Puspita menerapkan metode quiz team pada tingkat sekolah dasar padahal pola fikir siswa sekolah dasar tersebut masih kurang respon dalam bentuk pembelajaran yang disampaikan guru apalagi menggunkaan metode active learning. Sedangkan, peneliti sendiri menggunakan metode quiz team ini pada tingkat MTs. Yang pola fikir mereka lebih dewasa dibandingkan dengan anak sekolah dasar, dan ini berdampak pada hasilbelajar keduanya yang sangat berbeda.
2. Eva Nurhayati (2007) dengan judul “Pengaruh Penggunaan Metode Belajar Aktif Tipe Quiz Team Terhadap Minat Belajar dan Hasil Belajar Akuntansi 33
http://miratriani.blogspot.com/2012/07/metode-team-quiz-dan-talking-stick.html diposkan oleh mirani pada tanggal 05-07-2012 pukul 07.00
27
Siswa Kelas X Ak SMK Negeri 3 Jepara Tahun 2006/2007”. Dari hasil analisis data awal kedua kelompok mempunyai kemampuan awal yang relatif sama, tidak ada perbedaan kemampuan awal dari kedua kelompok. Untuk minat belajar kedua kelompok mempunyai varian yang sama. Hasil uji ketuntasan belajar kelompok eksperimen (83.18) hasil belajarnya lebih dari 70 atau telah mencapai ketuntasan belajar. Sedangkan untuk kelompok kontrol hasil belajar (79.60) telah mencapai ketuntasan belajar. Minat belajar siswa setelah pembelajaran antara kelas eksperimen dan kelas kontrol terdapat perbedaan, minat belajar kelompok eksperimen lebih baik daripada kelompok kontrol. Kelebihan dari penelitian yang dilakukan oleh Eva Nurhayati yaitu hasil belajar siswa meningkat dan minat belajar juga meningkat setelah melakukan pembelajaran dengan metode quiz team. Perbedaan antara peneliti dengan Eva Nurhayati terletak pada variabelnya.
Peneliti
hanya
mengukur
hasil
belajar
siswa
dengan
menggunakan tes objektif berupa pre test dan post test. Sedangkan Eva Nurhayati memiliki beberapa variabel dalam penelitiannya yaitu mengukur hasil belajar dan motivasi siswa. Hasil belajarnya diukur dengan tes objektif dan motivasinya diukur dengan instrumrn berupa angket.
E. Kerangka Berfikir Belajar merupakan usaha mengubah tingkah laku pada individu yang belajar dan perubahan itu menyangkut segala aspek organisme dan tingkah laku. Perubahan yang terjadi dalam hal adalah perubahan dalam pengertian yang positif yaitu perubahan yang memberikan dampak ke arah penambahan atau peningkatan suatu perilaku. Perubahan tingkah laku yang diharapkan dari belajar disebut hasil belajar. Dalam proses belajar mengajar di kelas, cara seorang guru menyampaikan materi pelajaran sangat mempengaruhi proses belajar mengajar tersebut. Untuk itu guru dituntut kreatifitasnya dalam menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Salah satunya adalah metode pembelajaran active learning. Pembelajaran kooperatif turut menambah unsur-unsur interaksi sosial pada proses pembelajaran.
28
Dalam pembelajaran active learning siswa belajar bersama dalam kelompokkelompok kecil dan saling membantu satu sama lain, namun pembelajaran kooperatif tidak sekedar kerja kelompok biasa tetapi peran dan keaktifan siswa diutamakan dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan dan mengembangkan pemikirannya. Pembelajaran active learning mempunyai banyak model, salah satunya adalah Quiz Team dalam Metode Quiz Team siswa menggunakan dibagi menjadi beberapa kelompok, masing-masing kelompok ditunun untuk membuat beberapa pertayaan mengenai materi yang sedang dipelajari. Dengan Metode Qiuz Team siswa harus berperan aktif dalam membuat pertayaan maupun menjawab pertayaan. Sehinga terciptalah suasana belajar yang menyenangkan. Pembelajaran metode Quiz Team yang diterapkan diharapkan dapat meningkatkan motivasi siswa secara efektif, karena pembelajaran kooperatif memiliki beberapa kelebihan dalam mengembangkan potensi siswa, seperti terjadinya hubungan saling ketergantungan positif mengembangkan semangat kerja kelompok, dan semangat kebersamaan, serta menumbuhkan komunikasi yang efektif dan semangat kompetisi diantara anggota kelompok. Atas dasar inilah metode Quiz Team diajukan sebagai permasalahan penelitan untuk diterapkan di dalam kegiatan pembelajaran dengan tujuan menghilangkan kejenuhan siswa dalam belajar ke arah pembelajaran yang lebih menciptakan interaktif sesama siswa, sehingga siswa dapat terlibat dalam proses belajar mengajar tidak hanya mendengarkan guru saja yang menerangkan materi pelajaran, melainkan siswa yang lebih berperan aktif dalam proses belajar mengajar. Dengan demikian siswa dapat terdorong minat dan motivasinya untuk belajar yang pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Bila semua itu dilakukan maka tujuan dari pembelajaran akan tercapai dan hasil belajar pun akan lebih baik. Sedangkan pembelajaran yang diterapkan di kelas kontrol ialah metode ceramah. Masih banyak disekolah-sekolahpara guru hanya menggunakan metodemetode klasik dalam pembelajaran yang pada akhirnya berdampak pada kejenuhan siswa dan tidak terjadi interaksi antara guru dengan murid. Pembelajaran fiqih bukan hanya mempelajari konsep-konsep semata yang
29
megharuskan siswa untuk mendengarkan keterangan guru di papan tulis juga menjadikan buku satu-satunya sumber belajar sehingga pembelajaran terasa kurang kondusif padahal guru dituntutuntuk memiliki variasi-variasi pembelajaran yang lebih menyenangdapakan ketimbang hanya menggunkan metode-metode klasik. Dari sini kita dapat mengetahui adanya perbandingan antara metode Quiz Team pada kelas eksperimen dengan metode ceramah pada kelas control antara lain : 1. Metode Quiz Team lebih mendorong motivasi belajar siswa yang berdampak pada hasil belajarnya. 2. Suasana belajar lebih menyenangka. 3. Terjadinya interaksi antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa. Dapat dilihat dari manfaat dan keuntungan dari metode Quiz Team dibandingkan dengan metode ceramah yang diterapkan pada kelas control ini memberikan pengertian bahwa siswa dapat mengembangkan pola fikir dan pengetahuan mereka serta membuat suasana belajar lebih menarik ketika pembelajarn itu dilakukan dengan metode Quiz Team. Setelah mengkaji teori-teori metode Quiz Team dan hasil belajar serta keterkaitan teoritis keduanya peneliti menilai bahwa diduga terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang diberi metode Quiz Team dengan siswa yang diberi metode konvensional (ceramah). Berdasarkan uraian diatas, diharapkan bahwa penerapan pembelajaran fiqih dengan pendekatan metode Quiz Team dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
F. Hipotesis Penelitian Berdasarkan landasan dan kerangka pikir yang telah dijelaskan di atas maka perumusan hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah : Ho
: Tidak terdapat pengaruh hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih melalui metode Quiz Team.
Ha
: Terdapat pengaruh hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih melalui metode Quiz Team.
30
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di MTs Darul Ma’arif Cipete Cilandak Jakarta Selatan. Sedangkan waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Februari - Maret di semester genap pada tahun ajaran 2013/2014.
B. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode quasi eksperimen atau eksperimen semu yaitu metode penelitian yang menguji hipotesis berbentuk hubungan sebab akibat melalui adanya perlakuan dan menguji perubahan yang diakibatkan oleh perlakuan tersebut. Karena berbagai hal yang berkenaan dengan pengontrolan variabel, sehingga sulit digunakan eksperimen murni.34 Dalam penelitian ini, sampel dibagi menjadi dua kelompok eksperimen yang diberikan perlakuan dengan metode Quiz Team dan kelompok kontrol tidak diberikan perlakuan. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Non Equivalent control group design. Sebagaimana telah diketahui, penentuan sampel pada penelitian
Tabel 3.1 Non Equivalent Control Group Design Kelompok
Tes awal
Perlakuan (X)
Tes akhir
Eksperimen
T1
X
T2
Control
T3
-
T4
34
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2007), h. 207
30
31
Keterangan : T1 : Pretest Kelas Eksperimen : T2 Pretest Kelas eksperimen T3 : Posttest Kelas control T4 : Posttest Kelas control X : Pembelajaran Fiqih dengan metode Quiz Team : Pembelajaran Fiqih tidak menggunakan metode Quiz Team C. Deskriftif Data a. Langkah-langkah perlakuan pada setiap kelompok : Perlakuan
Metode Quiz Team
Metode Ceramah(Konvensional)
Perlakuan yang sama
Metode Ceramah
Materi
Makanan dan minuman yang halal dan haram
Makanan dan minuman yang halal dan haram
Guru
Arief Budiman
Arief Budiman
Waktu
Setiap Hari Selasa jam 08.20-09.40
Setiap Hari Kamis jam 07.00-08.20
Program Semester
Genap
Genap
Guru menjelaskan pengertian makanan dan minuman yang haram Guru membagi siswa menjadi 3 kelompok besar yaitu kelompok A, B dan C yang masingmasing terdiri dari 10 siswa Guru memberikan arahan peraturan metode yang akan dipakai yaitu Team Quiz Guru menjelaskan materi Hukum Islam tentang makanan dan minuman, serta sub pembahasannya yang terdiri dari : Pengertian Halal dan Haram,
Guru menjelaskan materi tentang makanan dan minuman halal dan haram. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru. Guru memberikan kesempatan bagi siswa yang ingin bertanya. Siswa menanyakan materi atau menjelaskan yang belum dimengerti. Tidak ada kelompok
Perlakuan yang berbeda
32
Makanan dan minuman yang halal dan manfaat mengkonsumsi makanan dan minuman yang halal Guru membagikan masing-masing kelompok selembar kertas sebagai media bagi siswa untuk menulis soal saat game di mulai Guru membagi materi pada masing-masing kelompok. Untuk kelompok A membahas tentang Pengertian Halal dan Haram, kelompok B membahas tentang Makanan dan minuman yang halal, dan kelompok C membahas tentang manfaat mengkonsumsi makanan dan minuman yang halal Siswa mendiskusikan pada masing-masing kelompok untuk membuat soal yang akan diajukan pada kelompok lawan. Guru mempersilahkan kepada kelompok A untuk memberikan pertanyaan kepada kelompok B, untuk kelompok C sebagai tim penilai. Jika Kelompok B tidak mampu menjawab maka harus dilempar kepada kelompok C. Guru memberikan batasan waktu kepada siswa untuk segera menjawab.
33
Dan seterusnya lakukan hal yang sama pada kelompok yang lain hingga masing-masing kelompok telah usai memberikan pertanyaan dan menjawab. Guru bersama siswa menjumlahkan skor masing-masing kelompok yang telah diberikan sesama siswa dalam menjawab pertanyaan Guru memberikan reward kepada kelompok yang mempunyai nilai tertinggi dan memotivasi pada kelompok yang mendapatkan nilai terendah Guru mengadakan tanya jawab kepada siswa membahas materi Hukum Islam tentang makanan dan minuman
D. Variabel penelitian Menurut Hatch dalam Sugiyono, variabel adalah sebagai atribut seseorang, atau obyek, yang mempunyai “variasi” diantara satu orang dengan yang lain atau satu obyek dengan obyek yang lain.35 Pada penelitian ini melibatkan dua variabel yaitu Metode Quiz Team disimbolkan dengan huruf X. Variabel ini diposisikan sebagai variabel bebas (independen) yakni masukan yang memberi pengaruh pada hasil belajar fiqih siswa. Sedangkan variabel terikatnya (dependen) adalah hasil belajar fiqih siswa dengan huruf Y. Variabel ini merupakan hasil dari pengaruh Variabel dependen. 35
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2010), h. 60
34
Berdasarkan pemaparan mengenai variabel diatas, penulis merumuskan variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu: a). Variabel Independen (Bebas) : Metode Pembelajaran Quiz Team b). Variabel Dependen (Terikat ) : Hasil Belajar Siswa. E. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan.36 Dalam penelitian ini yang menjadi suatu targetnya adalah seluruh siswa MTs Darul Ma’arif yang berjumlah 200 siswa. 2. Sampel Sampel
adalah
sebagai
bagian
dari
populasi.37
Berdasarkan
karakteristik yang telah dijelaskan maka pemilihan sampel digunakan dengan teknik Cluster Random Sampling, dengan mengambil dua kelas yang telah ditentukan dari beberapa kelas yang memiliki karakteristik yang sama. Satu kelas akan menjadi kelas eksperimen dengan menggunakan Metode Quiz Team yang berjumlah 36 siswa dan satu kelas menjadi kelas kontrol dengan menggunakan metode konvensional (ceramah) yang berjumlah 36 siswa.
F. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian merupakan alat pengumpulan data. Penelitian yang dapat menunjang sejumlah yang diasumsikan dapat digunakan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dan menguji hipotesis penelitian. Instrumen penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah berupa tes dan non tes. Instrumen tes yaitu berupa tes awal pre-test dan tes akhir post-test adalah bahan pelajaran yang tergolong penting yang telah diajarkan kepada para peserta didik. Dan dalam instrumen non tes yang digunakan adalah sebagai berikut:
36 37
S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan,(Jakarta: Rineka Cipta, 2007),h.118. Ibid, Margono, h. 121
35
1.
Lembar observasi Lembar observasi ini terdiri dari dua yaitu lembar observasi aktivitas guru dalam belajar mengajar, lembar observasi aktivitas siswa terdapat dalam lampiran.
G. Teknik Pengumpulan Data Data dalam penelitian yang berupa alat tes sebelum diberikan kepada siswa harus diketahui terlebih dahulu apakah tes tersebut baik dan sudah siap diberikan kepada siswa untuk diambil datanya. Pada penelitian ini sebelum digunakan soal (tes) tersebut maka diuji cobakan untuk mengetahui apakah sosalsoal tersebut memenuhi standar persyaratan validitas dan reliabilitas. 1. Observasi 2. Dokumentasi, dokumentasi ini berupa fhoto-fhoto ketika berlangsungnya penelitian dengan menerapkan metode pembelajaran Quiz Team 3. Tes yang digunakan untuk memperoleh data hasil peningkatan hasil belajar siswa pada materi Makanan dan minuman yang halal dan haram yang diberikan intrumen berupa tes objektif pilihan ganda dengan 4 alternatif jawaban yang terdiri 1-30 pertanyaan. Instrumen tersebut untuk mengukur aspek kognitif siswa yang meliputi pengetahuan, pemahaman, aplikasi dan analisis 4. Data penelitian diambil dari data hasil belajar Fiqih siswa kelas eksperimen dan kontrol yang diambil dari skor formatif pada pokok pembahasan Makanan dan minuman yang halal dan haram , dimana tes yang dikerjakan oleh dua kelompok dengan tes yang sama. 1. Uji Validitas Validitas berkenaan dengan ketepatan alat penilaian terhadap konsep yang dinilai sehingga betul-betul mengukur apa yang harus diukur38
penguji
validitas soal dalam penelitian ini menggunakan rumus Product Moment39. Rumus yang digunakan adalah:
38
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009) h. 65 ibid,. h. 72
39
36
XY
( X) ( Y)
X ( X)
Y
( Y)
Keterangan: rxy
: Koefisien antara variabel x dan variabel y
n
: Banyaknya siswa
x
: Skor item
y
: Skor total
xy
: hasil perkalian skor item dan skor total
x2
: hasil kuadrat dari skor item
y2
: hasil kuadrat dari skor total
( X)
: hasil kuadrat dari total skor item
( Y)
: hasil kuadrat dari total skor total
Valid atau tidaknya butir soal dapat diketahui dengan membandingkan rxy dengan rtabel product moment dengan α =0,05. Perhitungan validitas soal dalam penelitian ini menggunakan bantuan software Anates. Hasil perhitungan daya beda dapat dilihat pada tabel 3.2 Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas Instrumen STATISTIK Jumlah soal
30
Jumlah siswa
28 1,2,3,6,8,9,11,12,13,15,17,19,20,21,23,24,25,27,28,29
Nomor soal valid Jumlah soal valid
20
37
2. Uji Reliabilitas Reliabilitas alat penilaian adalah ketetapan atau keajengan alat
tersebut
dalam menilai apa yang dinilainya. Uji reliabilitas untuk soal penilaian ganda dilakukan dengan menggunakan rumus Alpha yaitu.
r11 = (
)(
)
Keterangan : r11
= Reliabilitas yang dicari = Jumlah varian skor tiap-tiap item = Varians total
Kriteria validitas dan reliabilitas adalah sebagai berikut: a)
Antara 0,80 sampai dengan 1,00 : sangat tinggi
b)
Antara 0,60 sampai dengan 0,80 : tinggi
c)
Antara 0,40 sampai dengan 0,60 : cukup
d)
Antara 0,20 sampai dengan 0,40 : rendah
e)
Antara 0,00 sampai dengan 0,20 : sangat rendah
Perhitungan uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan software Anates. Hasil perhitungan daya pembeda dapat dilihat pada tabel 3.3
Tabel 3.3 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen STATISTIK rhitung
0,81
Kesimpulan
Tingkat reliabilitasnya sangat tinggi
3. Uji Tingkat Kesukaran Pengujian taraf kesukaran bertujuan untuk mengetahui tingkat mudah atau sukarnya suatu soal. Soal terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha memecahkannya dan soal yang terlalu sukar akan
38
menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba
lagi
karena
jangkauannya40
diluar
indeks
kesukaran
dihitung
menggunakan rumus:
P= Keterangan : P
= Indeks kesukaran
B
= Banyaknya siswa menjawab soal tersebut dengan benar
JS
= Jumlah seluruh siswa peserta tes Kriteria indeks kesukaran ditentukan sebagai berikut
Soal dengan P 0,00 sampai 0,30 = soal termasuk kategori sukar Soal dengan P 0,30 sampai 0,70 = soal termasuk kategori sedang Soal dengan p 0,70 sampai 1,00 = soal termasuk kategori mudah Perhitungan pengujian taraf kesukaran dalam penelitian ini menggunakan bantuan software Anates. Hasil perhitungan daya pembeda dapat dilihat pada tabel 3.4 Tabel 3.4 Hasil Uji Taraf Kesukaran Instrumen Soal
40
Ibid,. h. 207
kategori Soal
Jumlah
Sangat sukar
0
Sukar
1
Sedang
8
Mudah
10
Sangat mudah
11
Jumlah
30
39
4.
Pengujian Daya Pembeda Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara
siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah. Rumus perhitungan daya pembeda adalah sebagai berikut41 D= Keterangan : D
= Daya pembeda
BA
= Jumlah siswa yang menjawab benar pada butir soal kelompok atas
BB
= jumlah siswa yang menjawab benar pada butir soal kelompok bawah
JA
= Banyaknya siswa pada kelompok atas
JB
= Banyaknya siswa pada kelompok bawah
Keriteria soal-soal berdasarkan daya pembedanya sebagai berikut D = 0,00 - 0,20 daya pembedanya jelek D = 0,20 - 0,40 daya pembedanya cukup D = 0,40 - 0,70 daya pembedanya baik D = 0,70 – 1,00 Daya pembedanya baik sekali Pengujian daya pembeda dalam penelitian ini menggunakan bantuan software Anates. Hasil perhitungan daya pembeda dapat dilihat pada tabel 3.5 Tabel 3.5 Hasil Uji Daya Pembeda
41
Kategori soal
Jumlah soal
Baik sekali
3
Baik
7
Cukup
12
Jelek
8
Jumlah
30
ibid, Suharsimi Arikunto, h. 213
40
Tabel 3.6 Kisi-Kisi Instrumen Test No 1.
2.
Kompetensi Dasar Menjelaskan pengertian makanan dan minuman halal dan haram
Menjelaskan manfaat mengkonsumsi makanan dan minuman yang halal dan haram
Materi Makanan dan minuman halal dan haram
Makanan dan minuman halal dan haram
Indikator
Kunci
Menjelaskan pengertian makanan dan minuman halal dan haram Menjelaskan pengertian makanan dan minuman halal dan haram Memahami hukum makanan dan minuman halal dan haram Menjelaskan sebab diharamkannya suatu minuman
A
No Soal 1
C
2
B
3
B
25
Menjelaskan sebab diharamkannya suatu minuman
C
19
Menjelaskan hukum makanan dan minuman yang didapat dengan cara yang dilarang agama
B
7
Menjelaskan manfaat mengkonsumsi minuman halal
C
12
Menjelaskan akibat mengkonsumsi makanan dan minuman haram
C
15
Menjelaskan dampak positif mengkonsumsi makanan halal
D
20
Menjelaskan dampak negatif mengkonsumsi minuman haram
C
18
41
3.
4.
Menjelaskan jenis-jenis makanan dan minuman yang halal dan haram
Menjelaskan pengertian binatang yang halal dan haram untuk dimakan
Makanan dan minuman halal dan haram
Binatang yang halal dan haram
Memahami dampak negatif mengkonsumsi ganja dan narkoba
B
26
Mengidentifikasi dampak negatif mengkonsumsi minuman haram bagi masyarakat
C
27
Memahami jenis makanan dan minuman yang halal
A
13
Memahami jenis minuman yang haram
D
14
Mengidentifikasi manfaat mengkonsumsi makanan dan minuman yang haram
D
21
Menjelaskan macammacam makanan yang halal
B
23
Menyebutkan binatang yang halal
D
4
Memahami binatang yang halal dan haram
C
5
Menjelaskan hukum binatang yang hidup didalam air
A
6
Membedakan hukum bianatang yang halal dan yang haram
D
8
Mengidentifikasi jenisjenis binatang yang halal
D
9
Mengidenifikasi jenisjenis binatang yang haram
B
10
Menjelaskan binatang yang halal
A
16
42
5.
Menjelaskan jenis-jenis binatang yang halal dan haram untuk dimakan
Binatang yang halal dan haram
Membedakan jenis bangkai yang halal untuk dimakan
C
17
Mengedintifikasi jenisjenis binatang yang haram
C
22
Menjelaskan sebabsebab diharamkannya binatang
A
24
Menjelaskan hukum binatang yang diharamkan
D
28
Menyebutkan darah yang dihalalkan
D
29
Mengidentifikasi jenisjenis binatang yang haram
A
30
Menjelaskan hukum binatang yang diharamkan
C
11
H. Teknik Analisis Data
1. Uji Normalitas Uji normalitas data ini untuk mengetahui apakah sempel yang diteliti berdistribusi normal atau tidak. Uji kenormalan yang digunakan yaitu uji Liliefors, yaitu :
L = Maks F(Zi)– S(Zi) Dimana
=
Xi = Data tunggal
̅= Rata-rata tunggal = Simpang Baku
̅
43
2. Uji Homogenitas Uji Homogenitas dilakukan dilakukan untuk melihat kehomogenan populasi. Uji homogenitas yang dilakukan adalah dengan menggunaknan Uji Fisher.42 yaitu :
Uji Fisher Kelompok Eksperimen Kontrol
F=
N
Dk
S²
=
∑ Dimana :
∑
=
3. Pengujian Hipotesis Setelah dilakukan pengujian populasi data dengan menggunakan uji normalitas dan uji homogenitas, maka dilakukan uji hipotesis dengan menggunakan uji t. Rumus uji “t” yang digunakan adalah. 43
t=
̅
̅
dengan S = √
√
Kriteria Pengujian tolak Ho jika t hitung >ttabel dan terima Ho jika : Keterangan :
̅
= rata-rata hasil belajar kelas eksperimen
̅ = rata-rata hasil belajar kelas kontrol = jumlah siswa kelas eksperimen = jumlah siswa kelas kontrol = varians kelas eksperimen = varians kelas kontrol 42 43
Sudjana, Metode Statistika, (Bandung : Tarsito, 2001),h.249. Sudjana, Metode Statistika, ( Bandung : Tarsito, 2001),h. 238-239
44
I. Hipotesis Statistika Hipotesis yang digunakan : Ho
: μ1
= μ2
H1
: μ1
μ2
Keterangan : μ1: Rata-rata hasil belajar siswa dengan menggunakan metode Quiz Team μ2 : Rata-rata hasil belajar dengan tidak menggunakan metode Quiz Team,
45
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Profil MTs. Darul Ma’arif 1. Sejarah Singkat Madrasah Madrasah Tsanawiyah Darul Ma’arif merupakan bagian dari Yayasan Darul Ma’arif yang didirikan pada tanggal 15 Desember 1956, berkedudukan di Jakarta Selatan. Didirikan oleh KH. Dr. Idham Khalid. Beliau adalah seorang ulama, pendidik, sekaligus politisi yang tidak hanya dikenal luas dan disegani di negeri sendiri melainkan juga di dunia internasional. Meskipun sekolah ini didirikan oleh seorang tokoh Nahdatul ulama (NU), bukan berarti yang boleh bersekolah di lembaga ini hanya orag-orang dari golongan NU, tetapi semua golongan dapat mengenyam pendidikan di lembaga ini. MTs Darul Ma’arif berdiri di atas lahan perguruan seluas 1200 meter persegi dengan luas bangunan 800 meter persegi. MTs Darul Ma’arif menempati lantai 1 dari bangunan Perguruan Darul Ma’arif, berdampinagn dengan sejumlah unit pendidikan lainnya, yaitu SD Islam, SMP, SMA, dan MA. Berdirinya MTs Darul Ma’arif adalah buah dari perjuangan yang panjang dari para pendirinya dan juga masyarakat, khususnya umat Islam, yang mendambakan sebuah lembaga pendidikan yang tidak hanya mengajarkan ilmuilmu duniawi saja tetapi juga ilmu-ilmu agama. Fungsi
pengembangan
MTs.
Darul
Ma’arif
adalah
mengakses,
menginterpretasi, mengkritik, mengkreasi, dan mengembangkan kapasitas para peserta didiknya. Kelima fungsi tersebut dibingkai dalam suasana yang Islami, sehingga diharapkan setelah lulus dari MTs. Darul Ma’arif, para peserta didik dapat menghadapi tantangan zaman dengan tetap berpegang teguh pada nilai-nilai luhur agama Islam.
45
46
2. Visi, Misi, dan Tujuan a) Visi MTs. Darul Ma’arif unggul dalam bidang iptek, imtaq, pelayanan dan pengamalan. b) Misi
Membentuk insan yang berakhlak mulia, islami dengan memperkuat iman dan taqwa.
Mempersiapkan peserta didik untuk dapat diterima di sekolah lanjutan yang bermutu dan diterima di masyarakat.
Membekali peserta didik dengan keterampilan dasar sesuai dengan perkembangan iptek dan imtaq.
c). Tujuan
Mendidik siswa/I menjadi insan yang berkarakter dengan dilandasi keimanan, ketakwaan dan akhlak mulia.
Mendidik siswa/I menghayati dan mengamalkan ajaran agamanya, serta menghormati dan mentaati kedua orang tua dan guru-gurunya.
Mendidik siswa/I menjadi warga negara Indonesia yang mencintai bangsa dan negaranya serta peduli kepada lingkungan dan masyarakatnya, dengan berlandaskan Aqidah Islam, Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Mendidik siswa/I menjadi insan Indonesia yang siap menyongsong Era Globalisasi dengan memiliki kemampuan intelektual serta menguasai keterampilan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
B. Deskriptif Data Penelitian ini dilakukan di MTs. Darul Ma’arif pada kelas VIII yang terdiri dari dua kelas sebagai sempel. Kelas VIII A sebagai kelas kontrol yang tidak diberi perlakuan metode dan kelas VIII B yang diajarkan dengan Metode pembelajaran Quiz Team. Materi pelajaran Fiqih yang diajarkan pada penelitian ini adalah Makanan dan minuman yang halal dan haram dengan 3 kali treatment, untuk mengetahui hasil
47
belajar kedua kelompok, setelah diberi perlakuan yang berbeda antara kelompok eksperimen dan kontrol lalu kedua kelompok tersebut diberikan tes berupa posttest. Sebelum tes tersebut diuji cobakan terlebih dahulu ke kelas yang sama. Setelah dilakukan uji coba dan dilakukan uji validitas dari 30 soal pilihan ganda yang diuji cobakan terdapat 20 soal yang valid dan 10 soal yang tidak valid. Data hasil belajar Fiqih pada materi Makanan dan minuman yang halal dan haram dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif metode Quiz Team disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi sebagai berikut : No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29.
Nilai Pre-Test Kelas Eksperimen (VIII B) Nama Nilai Responden 1 75 Responden 2 70 Responden 3 70 Responden 4 75 Responden 5 80 Responden 6 70 Responden 7 85 Responden 8 75 Responden 9 65 Responden 10 75 Responden 11 65 Responden 12 85 Responden 13 75 Responden 14 60 Responden 15 65 Responden 16 75 Responden 17 70 Responden 18 80 Responden 19 65 Responden 20 75 Responden 21 60 Responden 22 65 Responden 23 65 Responden 24 70 Responden 25 75 Responden 26 70 Responden 27 70 Responden 28 65 Responden 29 70
48
30. 31. 32. 33. 34. 35. 36.
No
Responden 30 Responden 31 Responden 32 Responden 33 Responden 34 Responden 35 Responden 36
80 85 65 65 75 65 80
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Hasil Pretest Kelas Eksperimen Kelas Nilai Tengah f F. Kum Interval
1
60-65
62,5
12
12
2
66-71
68,5
8
20
3
72-77
74,5
9
29
4
78-83
77,5
4
33
5
84-89
82,5
3
36
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi diatas, dapat diketahui bahwa siswa yang paling banyak adalah siswa yang berkemampuan sedang, yaitu 9 orang siswa yang memperoleh nilai interval 72-77. Sedangkan siswa yang berkemampuan rendah ada 12 orang siswa yang memperoleh nilai pada interval 60-65. Dan siswa yang berkemampuan tinggi ada 3 orang siswa yaitu memperoleh nilai interval 84-89. No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13.
Nilai Pretest Kelas Kontrol (VIII A) Nama Responden 1 Responden 2 Responden 3 Responden 4 Responden 5 Responden 6 Responden 7 Responden 8 Responden 9 Responden 10 Responden 11 Responden 12 Responden 13
Nilai 70 75 60 75 50 75 75 80 55 50 70 75 65
49
14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36.
No
Responden 14 Responden 15 Responden 16 Responden 17 Responden 18 Responden 19 Responden 20 Responden 21 Responden 22 Responden 23 Responden 24 Responden 25 Responden 26 Responden 27 Responden 28 Responden 29 Responden 30 Responden 31 Responden 32 Responden 33 Responden 34 Responden 35 Responden 36
65 55 60 65 60 55 75 80 75 60 50 75 65 75 75 55 65 50 65 55 65 60 55
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Hasil Pretest Kelas Kontrol Kelas Nilai Tengah F F. Kum Interval
1
50-55
52,5
10
10
2
56-61
58,5
5
15
3
62-67
64,5
7
22
4
68-73
70,5
2
24
5
74-80
76,5
12
36
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi diatas, dapat diketahui bahwa siswa siswa yang berkemampuan sedang, yaitu 7 orang siswa yang memperoleh nilai interval 6267. Sedangkan siswa yang berkemampuan rendah ada 10 orang siswa yang
50
memperoleh nilai pada interval 50-55. Dan siswa yang berkemampuan tinggi ada 12 orang siswa yaitu memperoleh nilai interval 74-80. No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36.
Nilai Post-Test Kelas Eksperimen (VIII B) Nama Nilai Responden 1 Responden 2 Responden 3 Responden 4 Responden 5 Responden 6 Responden 7 Responden 8 Responden 9 Responden 10 Responden 11 Responden 12 Responden 13 Responden 14 Responden 15 Responden 16 Responden 17 Responden 18 Responden 19 Responden 20 Responden 21 Responden 22 Responden 23 Responden 24 Responden 25 Responden 26 Responden 27 Responden 28 Responden 29 Responden 30 Responden 31 Responden 32 Responden 33 Responden 34 Responden 35 Responden 36
90 85 90 85 80 85 75 80 80 80 85 80 80 80 90 85 85 75 85 95 85 75 80 80 80 75 85 80 75 85 85 85 75 80 85 70
51
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Hasil Posttest Kelas Eksperimen No
Kelas
Nilai Tengah
F
F. Kum
Interval 1
70-75
72,5
5
5
2
76-81
78,5
13
18
3
82-87
84,5
12
30
4
88-93
90,5
2
32
5
94-100
97,5
4
36
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi diatas, dapat diketahui bahwa siswa yang berkemampuan sedang, yaitu 12 orang siswa yang memperoleh nilai interval 82-87. Sedangkan siswa yang berkemampuan rendah ada 5 orang siswa yang memperoleh nilai pada interval 70-75. Dan siswa yang berkemampuan tinggi ada 4 orang siswa yaitu memperoleh nilai interval 94-100. No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18.
Nilai Post-Test Kelas Kontrol (VIII A) Nama Nilai Responden 1 80 Responden 2 80 Responden 3 75 Responden 4 85 Responden 5 75 Responden 6 90 Responden 7 65 Responden 8 60 Responden 9 85 Responden 10 75 Responden 11 60 Responden 12 75 Responden 13 75 Responden 14 65 Responden 15 95 Responden 16 65 Responden 17 85 Responden 18 65
52
19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36.
Responden 19 Responden 20 Responden 21 Responden 22 Responden 23 Responden 24 Responden 25 Responden 26 Responden 27 Responden 28 Responden 29 Responden 30 Responden 31 Responden 32 Responden 33 Responden 34 Responden 35 Responden 36
60 90 85 80 75 60 70 75 80 70 65 75 65 75 80 75 65 60 Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Hasil Posttest Kelas Kontrol No
Kelas
Nilai Tengah
f
F. Kum
Interval 1
60-65
62,5
12
12
2
66-71
68,5
2
14
3
72-77
74,5
10
24
4
78-83
77,5
5
29
5
84-89
82,5
4
33
6
90-95
92,5
3
36
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi diatas, dapat diketahui bahwa siswa yang paling banyak adalah siswa yang berkemampuan sedang, yaitu 10 orang siswa yang memperoleh nilai interval 72-77. Sedangkan siswa yang berkemampuan rendah ada 12 orang siswa yang memperoleh nilai pada interval 60-65. Dan siswa yang berkemampuan tinggi ada 3 orang siswa yaitu memperoleh nilai interval 90-95.
53
C. Pengujian Persyaratan Analisis 1. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengukur tingkat normalnya suatu data dalam penelitian. Adapun data yang dianggap normal adalah L hitung < L tabel. Pada penelitian ini, uji normalitas akan diproses menggunakan SPSS 20 sehingga hasilnya dapat dilihat sebagai berikut: Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol dan Eksperimen Variabel
Jumlah
Taraf
Lhitung
Ltabel
Keterangan
Sempel
Signifikan
(Lh)
(L t )
Pretest Eksperimen
36
0,05
0.013
0.148
Normal
Pretest Kontrol
36
0,05
0.043
0,148
Normal
Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas Posttest Kelas Kontrol dan Eksperimen Variabel
Jumlah
Taraf
Lhitung
Ltabel
Keterangan
Sempel
Signifikan
(Lh)
(L t )
Postest kontrol
36
0,05
0.013
0,148
Normal
Postest Eksperimen
36
0,05
0.062
0,148
Normal
2. Uji Homogenitas Uji homogenitas yang dilakukan adalah uji fisher. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai varians pretest kelas eksperimen adalah 6,77 dan varians pretest kelas kontrol adalah 9,31. Sehingga diperoleh nilai Fhitung 1,37 dengan taraf signifikan
= 0,05 untuk dk 35 dan dk penyebut = 35 maka didapat
Ftabel 1,74 maka karena F hitung pada pretest kelas kontrol dan eksperimen 1,22 < 1,74 dari F tabel maka Ho diterima jadi kedua distribusi populasi adalah mempunyai varians yang sama atau Homogen. Sedangkan diperoleh varians nilai diperoleh nilai varians posttest kelas kontrol adalah 9,43 dan varians postets kelas eksperimen adalah 5,92. Sehingga diperoleh nilai Fhitung 1,59 dengan
54
taraf signifikan
= 0,05 untuk dk 35 dan dk penyebut = 35 maka didapat Ftabel
1,74 maka karena F hitung pada posttest kelas kontrol dan eksperimen 1,59 < 1,74 dari F tabel maka Ho diterima jadi kedua distribusi populasi adalah mempunyai varians yang sama atau Homogen.
Tabel 4.7 Hasil Uji Homogenitas Pretest Varians
Taraf
Eksperimen
Kontrol
6,77
9,31
Signifikan
F-hitung
F-tabel
Keterangan
0, 05
1,22
1,74
Homogen
Tabel 4.8 Hasil Uji Homogenitas Posttest Varians
Eksperimen 5,92
Taraf Signifikan
F-hitung
F-tabel
Keterangan
0, 05
1,59
1,74
Homogen
Kontrol 9,43
D. Pengujian Hipotesis dan Pembahasan 1. Uji Hipotesis Penelitian Setelah uji prasyarat dilakukan dan diketahui bahwa dua kelas berdistribusi normal dan homogen, maka pengujian selanjutnya adalah pengujian hipotesis dengan uji-t. Dari data hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata posttest kelas eksperimen ̅1 = 83,05 dengan varians
= 5,9 sedangkan untuk kelas varians
kontrol diperoleh nilai rata-rata ̅ X = 73,88 dengan varians
= 9,4.
Ho menyatakan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara metode Quiz Team dengan hasil belajar dengan menggunakan uji-t. Bedasarkan pengujian nilai rata-rata hasil belajar Fiqih dengan menggunakan uji-t, diperoleh harga t hitung = 4,95. Dengan taraf signifikan
= 0,05 dan derajat
55
kebebasan (db = 70 ) diperoleh nilai t tabel = 2,00. Sehingga t hitung berada diluar penerimaan Ho atau dengan kata lain Ho ditolak. Dengan rata-rata hasil belajar siswa yang menggunakan metode pembelajaran Aktif Quiz Team lebih tinggi daripada siswa yang diajarkan dengan metode pembelajaran konvensional. 2. Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan pengujian hipotesis yang dilakukan sebelumnya diperoleh bahwa Ho ditolak. Dengan demikian, Hipotesis alternative (Ha) yang menyatakan hasil belajar Fiqih siswa yang diajar dengan menggunakan metode pembelajaran aktif Quiz Team lebih tinggi daripada siswa yang diajarkan menggunakan metode pembelajaran konvensional pada taraf signifikan 0,05. Artinya, sebelum diterapkan metode pembelajaran aktif Quiz Team. Kegiatan belajar mengajar masih terfokus oleh guru. Siswa kurang aktif dalam mengikuti proses pembelajaran. Akan tetapi setelah diterapkan metode Quiz Team untuk kelas eksperimen proses pembelajaran lebih aktif dan kreatif dibanding kelas kontrol yang menggunakan metode konvensional. Hal ini terbukti dengan beberapa faktor, diantaranya siswa lebih semangat dengan adanya metode Quiz Team ini tumbuhnya semangat belajar dan perhatian yang lebih serius, serta mengurangi rasa kejenuhan. Sebagaimana yang terlampir dalam gambar dibawah ini.
Gambar 4.1 Proses belajar mengajar dengan metode Quiz Team
56
Sebagaimana hasil yang telah dijelaskan diatas, dijelaskan bahwa Ha diterima sehingga terdapat perbedaan yang signifikan terhadap hasil belajar Fiqih siswa dengan menggunakan metode Quiz Team dan mata pelajaran aqidah akhlaq dengan menggunakan metode pembelajaran konvensional pada konsep Makanan dan minuman halal dan haram.
E. Keterbatasan Penelitian Penulis menyadari penelitian belum sempurna, dikarenakan penelitian ini mempunyai keterbatasan diantaranya : 1. Penelitian ini hanya ditunjukan pada mata pelajaran Fiqih pada pokok bahasan Makanan dan minuman yang halal dan yang haram saja, sehingga belum bisa digeneralisasikan pada pokok pembahasan yang lain. 2. Sarana prasarana sekolah yang kurang memadai guru untuk menggunakan Metode Quiz Team. 3. Alokasi waktu yang kurang sehingga diperlukan persiapan dan pengaturan kelas yang baik. 4. Hasil penelitian ini tidak dapat menampilkan proses pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung, karena peneliti tidak menggunakan alat perekam atau lain sebagainya untuk mengabadikan proses belajar tersebut.
57
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil perhitungan uji hipotesis yang menggunakan uji-t, diperoleh harga t hitung = 4,95 dan t tabel = 2,00 karena t hitung > t tabel maka H₀ ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh hasil belajar kognitif yang signifikan antara kelompok siswa yang diajarkan dengan menggunakan metode pembelajaran Quiz Team dengan kelompok siswa yang diajarkan dengan metode konvensional pada mata pelajaran fiqih materi Makanan dan Minuman Halal dan Haram. Dan rata-rata hasil belajar fiqih siswa yang diajar dengan metode Quiz Team secara signifikan lebih tinggi daripada siswa yang diajarkan dengan metode konvensional. Hal ini terlihat dari rata-rata nilai hasil belajar fiqih siswa dengan metode Quiz Team 83,06 sedangkan nilai rata-rata siswa yang diajarkan dengan metode konvensional adalah 73,89.
B. Implikasi Secara keseluruhan metode Quiz Team memberikan pengaruh lebih besar dari pada pembelajaran konvensional. Oleh karena pentingnya metode Quiz Team
sangat
menentukan kualitas hasil belajar, maka diharapkan pelaksanaan pendidikan hendak menerapkan pembelajaran dengan Meode Quiz Team setiap mata pelajaran disekolah. Berdasarkan kesimpulan diatas yang menyatakan bahwa nilai rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih tinggi dari pada nilai rata-rata hasil belajar siswa kelas kontrol. Dan mempunyai implikasi sebagai berikut. Pertama, bahwa keterampilan seorang guru dalam menggunakan metode ketika proses pembelajaran perlu dikembangkan tidak hanya pada mata pelajaran umum akan tetapi juga pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Kedua, sarana dan prasarana yang telah disediakan oleh pihak sekolah seharusnya dimanfaatkan secara optimal agar penerapan metode dalam proses pembelajaran dapat terlaksanakan dengan mudah.
57
58
C. Saran Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh, maka dapat diberikan saran sebagai berikut : 1. Bagi Guru bidang study Fiqih diharapkan dapat menerapkan metode Quiz Team pada materi-materi yang dianggap sesuai dengan menggunakan metode tersebut pada kondisi siswa mulai jenuh dengan metode konvensional. 2. Diharapkan pada para guru dapat memilih metode atau cara mengajar yang tepat agar dapat memicu semangat siswa, serta menciptakan suasana belajar siswa yang lebih menyenangkan sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa . 3. Siswa sebaiknya belajar aktif tanpa mengabaikan penjelasan guru mengenai materi yang diajarkan, dengan begitu pada saat diadakannya review, siswa dengan sendirinya mudah mengingat apa yang sudah dijelaskan oleh guru. Dan Perlu diadakan penelitian lebih lanjut agar dapat diketahui apakah metode Quiz Team dapat diterapkan pada materi-materi yang lainnya maupun pada bidang studi yang lainnya.
59
DAFTAR PUSTAKA Ali, Diva. Pengembangan Pembelajaran Sains Pada Anak Usia Dini. Bandung: Jilsi Foundation, 2008. Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: Bina Aksara, 2010. Arikunto, Suharsimi. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bina Aksara, 2009. Dalyono, M. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta, 2007. Darajat, Zakiah. Methodik Khusus untuk Pengajaran Agama Islam. Jakarta: Bumi Aksara, 2008. Dzajuli, A. Ilmu Fiqih. Jakarta: kencana, 2005. Jamalong, Ahmad. Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Kooperatif Numbered Heads Together (NHT) Di Kelas X SMA Negeri 1 Beduai Kabupaten Sanggau, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. 18, 2012. Hasbullah. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta : PT Raja Grafindo Prasada, 2006. Margono, S. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta, 2007. Munadi, Yudhi. Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta: Gaung Persada Press Jakarta, 2008. Nasution, S. Kurikulum dan Pengajaran. Jakarta: PT Bumi Akasara, 2006. Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Tahun 2008 Tentang Standar Kompetensi Lulusan Dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam Dan Bahasa Arab Di Madrasah, 2008 Purwanto, M. Ngalim. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2000. Purwanto. Pengaruh Konsekuensi Perilaku dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar (Kajian Literatur),Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Badan Penelitian dan Pengembangan Deparrtemen Pendidikan Nasional, 2007. Sappaile, Baso Intang. Pengaruh Metode Mengajar dan Ragam Tes Terhadap Hasil Belajar Matematika dengan Mengontrol Sikap Siswa Kelas I SMU Negeri DKI Jakarta,
Jurnal
Pendidikan
dan
Kebudayaan
Badan
Penelitian
dan
Pengembangan Departemen Pendidikan Nasional, 2006. Sardiman. Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2000.
60
Sudjana. Metode Statistika. Bandung : Tarsito, 2001. Sudjana, Nana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009. Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta, 2010. Sukmadinata, Nana Syaodih. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya, 2007. Suryosubroto, S. Beberapa Aspek Dasar-Dasar Kependidikan. Jakarta: Rineka Cipta, 2010. Trianto. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif ( Konsep, Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ). Jakarta: Kencana Predana Media group, 2009. Zain,Lukman. Pengajaran Fiqih. Jakarta: Dirjen PAI, 2009. Zaini, Hisyam, dkk. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani, 2008. Zuhairini, dkk. Metodik Khusus Pendidikan Agama. Surabaya: Usaha Nasional, 1981.
61
Lampiran 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) ( Kelas Eksperimen 1)
Nama Sekolah
: MTs. Darul Ma’arif
Mata Pelajaran
: Fiqih
Kelas/Semester
: VIII/II
Alokasi Waktu
: 2 x 40 Menit
Standar Kompetensi : Memahami hukum Islam tentang makanan dan minuman
Kompetensi Dasar
:
1.
Menjelaskan jenis-jenis makanan dan minuman halal.
2.
Menjelaskan manfaat mengkonsumsi makanan dan minuman halal
Indikator
:
Menjelaskan pengertian dan jemis-jenis makanan yang dihalalkan
Menjelaskan pengertian dan jenis-jenis minuman yang dihalalkan
Menyebutkan manfaat mengkonsumsi makanan dan minuman yang dihalalkan
Tujuan Pembelajaran :
Siswa dapat mengetahui pengertian dan jenis-jenis makanan yang dihalalkan
Siswa dapat menjelaskan pengertian dan jemis-jenis makanan yang dihalalkan
Siswa dapat mengetahui pengertian dan jemis-jenis minuman yang dihalalkan
Siswa dapat menjelaskan pengertian dan jemis-jenis minuman yang dihalalkan
Siswa dapat menyebutkan manfaat mengkonsumsi makanan dan minuman yang dihalalkan
Materi Pembelajaran
: Makanan dan Minuman Halal
Metode Pembelajaran
: Team Quiz
62
1. Langkah – langkah Pembelajaran a. Pendahuluan Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
Siswa memulai
Disiplin (dicipline )
Apersepsi : Guru mengkondisikan kelas (mengucapkan salam,
pembelajaran diawali
berdoa, dan mempersiapkan
dengan salam, berdoa
buku / bahan ajar)
atau membaca basmallah
Bertaqwa ( religioius) Rasa Hormat
Motivasi : Guru memotivasi siswa
Siswa mendengarkan
mengenai materi yang akan
penjelasan dan informasi
diajarkan
yang disampaikan oleh
Guru melakukan
guru
Rasa hormat dan perhatian (resfect) Rasa ingin tahu (curiosity)
brainstorming kepada siswa mengenai materi yang akan diajarkan Guru memberikan informasi mengenai Tujuan yang akan dicapai b. Kegiatan Inti 1) Eksplorasi Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
Guru menanyakan kepada
perhatian ( respect)
siswa sejauh mana siswa
Siswa menjawab pertanyaan dari guru
mengetahui materi yang akan diajarkan. Guru menjelaskan pengertian
Siswa mendengarkan,
Fokus
pengertian makanan dan
memperhatikan, dan
Tekun
minuman yang halal
menyimak penjelasan
Rasa ingin tahu
dari guru dengan fokus.
Cermat
63
2) Elaborasi Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
Guru membagi siswa menjadi 3
Siswa langsung
Tekun
kelompok besar yaitu kelompok A,
membuat 3 kelompok.
Respect
B dan C yang masing-masing Fokus
terdiri dari 10 siswa Guru memberikan arahan peraturan
Siswa fokus dan
metode yang akan dipakai yaitu
menyimak arahan yang
Team Quiz
diberikan oleh guru dan
Guru menjelaskan materi Hukum Islam
tentang
minuman,
makanan serta
Pengertian
Halal
dan
untuk mencatat hal-hal
sub
yang penting.
Haram,
Makanan dan minuman yang halal dan
manfaat
Cermat
mempersiapkan alat tulis
dan
pembahasannya yang terdiri dari :
Rasa ingin tahu
Respect
Siswa mempersiapkan
Cerdas
diri sebelum game
Mandiri
dimulai
mengkonsumsi
makanan dan minuman yang halal Guru membagikan masing-masing
Siswa bersiap-siap untuk
kelompok selembar kertas sebagai
membuat soal yang telah
media bagi siswa untuk menulis
dibagikan setiap
soal saat game di mulai
kelompok masing-
Guru
Tanggung jawab Saling menghargai
pada
masing sesuai materi
Displin
masing-masing kelompok. Untuk
yang telah ditentukan
Percaya diri.
membagi
materi
kelompok A membahas tentang Pengertian
Halal
dan
Haram,
kelompok B membahas tentang Makanan dan minuman yang halal, dan
kelompok
tentang
manfaat
C
membahas
mengkonsumsi
makanan dan minuman yang halal
Siswa saling mendiskusikan materi
64
Siswa mendiskusikan pada masingmasing kelompok untuk membuat
yang telah dibagikan selama 5 menit
soal yang akan diajukan pada kelompok lawan. Guru
mempersilahkan
kepada
Kelompok A maju
kelompok A untuk memberikan
terlebih dahulu sebagai
pertanyaan kepada kelompok B,
pemimpin quiz yaitu
untuk kelompok C sebagai tim
yang memberikan
penilai. Jika Kelompok B tidak
pertayaan kepada
mampu menjawab maka harus
kelompok B dan C.
dilempar kepada
kelompok
C.
Guru memberikan batasan waktu kepada
siswa
untuk
segera
menjawab. Dan seterusnya lakukan hal yang sama pada kelompok yang lain
hingga
masing-masing
Kelompok B dan C menjawab pertanyaan yang diberikan oleh kelompok A.
kelompok telah usai memberikan pertanyaan dan menjawab. Guru bersama siswa menjumlahkan skor
masing-masing
kelompok
yang telah diberikan sesama siswa dalam menjawab pertanyaan
Apabila kelompok B tidak bias menjawab maka di lempar ke kelompok C.
Guru memberikan reward kepada kelompok yang mempunyai nilai tertinggi dan memotivasi pada kelompok yang mendapatkan nilai terendah Guru mengadakan tanya jawab kepada siswa membahas materi Hukum Islam tentang makanan dan minuman
Siswa menjawab pertayaan yang diberikan oleh guru.
65
3) Konfirmasi Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
Guru memberi tindakan
Siswa menyimak arahan
Rasa ingin tahu
lanjut dan mempersilakan
yang diberikan oleh guru
siswa untuk menyimpulan
dan memberi kesimpulan
dari apa yang telah di
dari yang telah
lakukan siswa (sebagai
dilakukan.
feedback) Guru mempersilahkan siswa
materi yang belum di ketahui
belum dipahami
Rasa hormat dan
Tanggung jawab (responsibility) Komunikatif
dan difahami oleh siswa Siswa menyimak
penguatan dari apa yang
jawaban dan penguatan
belum dipahami siswa
yang disampaikan guru
tentang materi yang baru saja
(courage)
Siswa bertanya mengenai materi yang
Guru bertanya kepada siswa
Keberanian
perhatian (resfect)
untuk bertanya tentang
Guru menjawab dan memberi
(curiosity)
Menyimak
Siswa menjawab pertanyaan guru
Percaya diri
diajarkan
c. Penutup Kegiatan guru Guru memberikan kesempatan kepada siswa
Kegiatan siswa Siswa menyimpulkan materi yang disampaikan
Nilai karakter Percaya diri dan perhatian (resfect)
untuk menyimpukan materi yang telah disampaikan Guru melakukan post test
Siswa mempersiapkan
Respect
untuk mengetahui apakah
diri untuk menjawab
percaya diri dan
siswa paham atau tidak
pertanyaan yang
berani.
tentang materi yang telah
diberikan oleh guru
66
Religious
diajarkan Guru menutup pelajaran
Siswa berdo’a dan
dengan membaca hamdallah
Rasa hormat
mengucapkan salam
dan mengucapkan salam
Sumber Belajar : 1. Buku Fiqih kelas VIII penerbit Toha Putra 2. LKS Fiqih kelas VIII Semester 2 3. Al-Quran dan Terjemah
Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Menjelaskan pengertian
dan
Tekinik Penilaian Tes Tertulis
Bentuk Instrumen Tes Uraian
Instrumen Soal
Tes uraian
Sebutkan jenisjenis makanan yang halal?
Essai
Jelaskan pengertian minuman halal?
Essai
Sebutkan jenisjenis makanan yang halal?
Essai
Tuliskan dalil mengenai makanan dan minuman yang halal?
jenis-jenis makanan yang halal
2. Mengetahui
pengertian
dan
Tes Tertulis
jenis-jenis makanan yang halal
3. Menjelaskan
pengertian
dan
Tes tertulis
jenis-jenis minuman yang halal 4. Mengetahui
pengertian
dan
Tes Tertulis
jenis-jenis minuman yang halal Tes Tertulis
Jelaskan pengertian makanan halal?
5. Menyebutkan manfaat makanan dan minumanan yang halal
67
Jakarta, Februari 2014 Mengetahui Guru Pamong Mata Pelajaran Fiqih
Hj. Sri Komariyati, S, Ag
Peneliti
( Arief Budiman )
68
Lampiran 2 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) ( Kelas Eksperimen 2)
Nama Sekolah
: MTs. Darul Ma’arif
Mata Pelajaran
: Fiqih
Kelas/Semester
: VIII/II
Alokasi Waktu
: 2 x 40 Menit
Standar Kompetensi : Memahami hukum Islam tentang makanan dan minuman Kompetensi Dasar
:
1.
Menjelaskan jenis-jenis makanan dan minuman haram.
2.
Menjelaskan bahaya mengkonsumsi makanan dan minuman haram.
Indikator
:
Menjelaskan pengertian dan jenis-jenis makanan yang diharamkan
Mengetahui pengertian dan jenis-jenis makanan yang diharamkan
Menjelaskan pengertian dan jenis-jenis minuman yang diharamkan
Mengetahui pengertian dan jenis-jenis makanan yang diharamkan
Menjelaskan bahaya mengkonsumsi makanan dan minuman yang diharamkan
Tujuan Pembelajaran :
Menjelaskan pengertian dan jenis-jenis makanan yang diharamkan
Mengetahui pengertian dan jenis-jenis makanan yang diharamkan
Menjelaskan pengertian dan jenis-jenis minuman yang diharamkan
Mengetahui pengertian dan jenis-jenis makanan yang diharamkan
Menjelaskan bahaya mengkonsumsi makanan dan minuman yang diharamkan
Materi Pembelajaran
: Makanan dan Minuman haram
Metode Pembelajaran
: Team Quiz
69
1. Langkah – langkah Pembelajaran a. Pendahuluan Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
Siswa memulai
Disiplin (dicipline )
Apersepsi : Guru mengkondisikan kelas (mengucapkan salam,
pembelajaran diawali
berdoa, dan mempersiapkan
dengan salam, berdoa
buku / bahan ajar)
atau membaca basmallah
Bertaqwa ( religioius) Rasa Hormat
Motivasi : Guru memotivasi siswa
Siswa mendengarkan
mengenai materi yang akan
penjelasan dan informasi
diajarkan
yang disampaikan oleh
Guru melakukan
guru
Rasa hormat dan perhatian (resfect) Rasa ingin tahu (curiosity)
brainstorming kepada siswa mengenai materi yang akan diajarkan Guru memberikan informasi mengenai Tujuan yang akan dicapai b. Kegiatan Inti 1) Eksplorasi Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
Guru menanyakan kepada
perhatian ( respect)
siswa sejauh mana siswa
Siswa menjawab pertanyaan dari guru
mengetahui materi yang akan diajarkan. Guru menjelaskan pengertian
Siswa mendengarkan,
Fokus
pengertian makanan dan
memperhatikan, dan
Tekun
minuman yang haram
menyimak penjelasan
Rasa ingin tahu
dari guru dengan fokus.
Cermat
70
2) Elaborasi
Kegiatan Guru
Guru membagi siswa menjadi 3 kelompok besar yaitu kelompok A,
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
Siswa langsung
Tekun
membuat 3 kelompok.
Respect
B dan C yang masing-masing Fokus
terdiri dari 10 siswa Guru memberikan arahan peraturan
Siswa fokus dan
metode yang akan dipakai yaitu
menyimak arahan yang
Team Quiz
diberikan oleh guru dan
Guru menjelaskan materi Hukum Islam
tentang
minuman,
makanan serta
Rasa ingin tahu Cermat
mempersiapkan alat tulis
dan
untuk mencatat hal-hal
sub
yang penting.
Respect
pembahasannya yang terdiri dari :
Cerdas
Makanan
Mandiri
dan
minuman
halal,
Makanan dan minuman Haram dan
Siswa mempersiapkan
Akibat makanan dan minuman
diri sebelum game
yang halal dan haram
dimulai
Guru membagikan masing-masing
Tanggung jawab
kelompok selembar kertas sebagai media bagi siswa untuk menulis soal saat game di mulai Guru
membagi
materi
pada
Saling Siswa bersiap-siap untuk
Displin
dibagikan setiap
Percaya diri.
masing-masing kelompok. Untuk
kelompok masing-
kelompok A membahas tentang
masing sesuai materi
Makanan Haram, kelompok B
yang telah ditentukan
membahas Haram,
tentang dan
membahas
Minuman
kelompok tentang
mengkonsumsi Minuman Haram.
Makanan
C
Akibat dan
menghargai
membuat soal yang telah
71
Siswa mendiskusikan pada masing-
Siswa saling
masing kelompok untuk membuat
mendiskusikan materi
soal yang akan diajukan pada
yang telah dibagikan
kelompok lawan.
selama 5 menit
Guru
mempersilahkan
kepada
kelompok A untuk memberikan pertanyaan kepada kelompok B,
Kelompok A maju
untuk kelompok C sebagai tim
terlebih dahulu sebagai
penilai. Jika Kelompok B tidak
pemimpin quiz yaitu
mampu menjawab maka harus
yang memberikan
dilempar kepada
pertayaan kepada
kelompok
C.
Guru memberikan batasan waktu kepada
siswa
untuk
segera
menjawab. Dan seterusnya lakukan hal yang sama pada kelompok yang lain
hingga
kelompok B dan C.
masing-masing
kelompok telah usai memberikan pertanyaan dan menjawab.
Kelompok B dan C menjawab pertanyaan yang diberikan oleh kelompok A.
Guru bersama siswa menjumlahkan skor
masing-masing
kelompok
yang telah diberikan sesama siswa dalam menjawab pertanyaan Guru memberikan reward kepada kelompok yang mempunyai nilai
Apabila kelompok B tidak bias menjawab maka di lempar ke kelompok C.
tertinggi dan memotivasi pada kelompok yang mendapatkan nilai terendah Guru mengadakan tanya jawab kepada siswa membahas materi Hukum Islam tentang makanan dan minuman
Siswa menjawab pertayaan yang diberikan oleh guru.
72
3) Konfirmasi
Kegiatan Guru Guru memberi tindakan
Kegiatan Siswa Siswa menyimak arahan
Nilai Karakter Rasa ingin tahu
lanjut dan mempersilakan
yang diberikan oleh guru
(curiosity)
siswa untuk menyimpulan
dan memberi kesimpulan
Keberanian (courage)
dari apa yang telah di
dari yang telah
Rasa hormat dan
demonstrasikan siswa
didemonstrasikan.
perhatian (resfect)
(sebagai feedback) Guru mempersilahkan siswa
Siswa bertanya
untuk bertanya tentang
mengenai materi yang
materi yang belum di ketahui
belum dipahami
Tanggung jawab (responsibility) Komunikatif
dan difahami oleh siswa Guru menjawab dan memberi
Siswa menyimak
penguatan dari apa yang
jawaban dan penguatan
belum dipahami siswa
yang disampaikan guru
Guru bertanya kepada siswa tentang materi yang baru saja
Siswa menjawab
Menyimak
Percaya diri
pertanyaan guru
diajarkan
c. Penutup Kegiatan guru Guru memberikan kesempatan kepada siswa
Kegiatan siswa Siswa menyimpulkan materi yang disampaikan
Nilai karakter Percaya diri dan perhatian (resfect)
untuk menyimpukan materi yang telah disampaikan Guru melakukan post test untuk mengetahui apakah
Siswa mempersiapkan diri untuk menjawab
Respect percaya diri dan
73
siswa paham atau tidak
pertanyaan yang
tentang materi yang telah
diberikan oleh guru
diajarkan
berani.
Religious
Guru menutup pelajaran
Siswa berdo’a dan
dengan membaca hamdallah
Rasa hormat
mengucapkan salam
dan mengucapkan salam
Sumber Belajar : 1. Buku Fiqih kelas VIII penerbit Toha Putra 2. LKS Fiqih kelas VIII Semester 2 3.
Al-Quran dan Terjemah
Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Menjelaskan pengertian
dan
Tekinik Penilaian Tes Tertulis
Bentuk Instrumen Tes Uraian
Tes Tertulis
Tes uraian
jenis-jenis makanan yang haram
2. Mengetahui
pengertian
dan
jenis-jenis makanan yang haram Tes tertulis 3. Menjelaskan
pengertian
Instrumen Soal Jelaskan pengertian makanan haram? Sebutkan jenisjenis makanan yang haram?
Essai
Jelaskan pengertian minuman haram?
Essai
Sebutkan jenisjenis makanan yang haram?
Essai
Tuliskan dalil mengenai makanan dan minuman yang haram?
dan
jenis-jenis minuman yang haram Tes Tertulis 4. Mengetahui
pengertian
dan
jenis-jenis minuman yang haram 5. Menyebutkan manfaat makanan dan minumanan yang haram
Tes Tertulis
74
Jakarta, Februari 2014 Mengetahui Guru Pamong Mata Pelajaran Fiqih
Hj. Sri Komariyati, S, Ag
Peneliti
( Arief Budiman )
75
Lampiran 3 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) ( Kelas Eksperimen 3)
Nama Sekolah
: MTs Darul Ma’arif
Mata Pelajaran
: Fiqih
Kelas/Semester
: VIII/II
Alokasi Waktu
: 2 x 40 Menit
Standar Kompetensi : Memahami hukum Islam tentang makanan dan minuman
Kompetensi Dasar 1.
:
Menjelaskan jenis-jenis binatang yang halal dan haram dimakan.
Indikator :
Menjelaskan jenis-jenis binatang yang halal untuk dimakan.
Menyebutkan jenis-jenis binatang yang halal untuk dimakan.
Menjelaskan jenis-jenis binatang yang haram untuk dimakan.
Menyebutkan jenis-jenis binatang yang haram untuk dimakan.
Tujuan Pembelajaran :
Menjelaskan jenis-jenis binatang yang halal untuk dimakan.
Menyebutkan jenis-jenis binatang yang halal untuk dimakan.
Menjelaskan jenis-jenis binatang yang haram untuk dimakan.
Menyebutkan jenis-jenis binatang yang haram untuk dimakan.
Materi Pembelajaran
: Binatang yang halal dan yang haram
Metode Pembelajaran
: Team Quiz
76
1. Langkah – langkah Pembelajaran a. Pendahuluan Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
Apersepsi : Guru mengkondisikan kelas
Siswa memulai
(mengucapkan salam,
pembelajaran diawali
berdoa, dan mempersiapkan
dengan salam, berdoa
buku / bahan ajar)
atau membaca basmallah
Disiplin (dicipline ) Bertaqwa ( religioius) Rasa Hormat
Motivasi : Guru memotivasi siswa
Siswa mendengarkan
mengenai materi yang akan
penjelasan dan informasi
diajarkan
yang disampaikan oleh
Guru melakukan
guru
Rasa hormat dan perhatian (resfect) Rasa ingin tahu (curiosity)
brainstorming kepada siswa mengenai materi yang akan diajarkan Guru memberikan informasi mengenai Tujuan yang akan dicapai b. Kegiatan Inti 1) Eksplorasi Kegiatan Guru Guru menanyakan kepada
Kegiatan Siswa
siswa sejauh mana siswa
Siswa menjawab
Nilai Karakter perhatian ( respect)
pertanyaan dari guru
mengetahui materi yang akan diajarkan. Guru menjelaskan pengertian
Siswa mendengarkan,
Fokus
pengertian makanan dan
memperhatikan, dan
Tekun
minuman yang haram
menyimak penjelasan
Rasa ingin tahu
dari guru dengan fokus.
Cermat
77
2) Elaborasi Kegiatan Guru Guru membagi siswa menjadi 3 kelompok besar yaitu kelompok
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
Siswa langsung
Tekun
membuat 3 kelompok.
Respect
A, B dan C yang masing-masing Fokus
terdiri dari 10 siswa Guru
memberikan
peraturan
metode
arahan
yang
akan
dipakai yaitu Team Quiz
tentang
minuman,
menyimak arahan yang
Rasa ingin tahu Cermat
diberikan oleh guru dan
Guru menjelaskan materi Hukum Islam
Siswa fokus dan
mempersiapkan alat tulis
makanan
dan
untuk mencatat hal-hal
serta
sub
yang penting.
Respect
pembahasannya yang terdiri dari :
Cerdas
Makanan dan minuman halal,
Mandiri
Makanan dan minuman Haram dan
Akibat
makanan
dan
minuman yang halal dan haram Guru
membagikan
Siswa mempersiapkan diri sebelum game dimulai
masing-
Tanggung
masing kelompok selembar kertas sebagai media bagi siswa untuk menulis soal saat game di mulai Guru
jawab Siswa bersiap-siap untuk membuat soal yang telah
Saling menghargai
dibagikan setiap
Displin
masing-masing kelompok. Untuk
kelompok masing-
Percaya diri.
kelompok A membahas tentang
masing sesuai materi
binatang yang halal, kelompok B
yang telah ditentukan
membagi
materi
pada
membahas tentang binatang yang Haram, membahas
dan
kelompok tentang
C
hikmah
makanan dan minum halal dan haram
78
Siswa
mendiskusikan
pada
masing-masing kelompok untuk
Siswa saling
membuat soal yang akan diajukan
mendiskusikan materi
pada kelompok lawan.
yang telah dibagikan
Guru
mempersilahkan
kepada
selama 5 menit
kelompok A untuk memberikan pertanyaan kepada kelompok B, untuk kelompok C sebagai tim
Kelompok A maju
penilai. Jika Kelompok B tidak
terlebih dahulu sebagai
mampu menjawab maka harus
pemimpin quiz yaitu
dilempar kepada kelompok C.
yang memberikan
Guru memberikan batasan waktu
pertayaan kepada
kepada
kelompok B dan C.
siswa
menjawab.
untuk
Dan
segera
seterusnya
lakukan hal yang sama pada kelompok
yang
lain
hingga
masing-masing kelompok telah usai memberikan pertanyaan dan
menjawab pertanyaan yang diberikan oleh kelompok A.
menjawab. Guru
Kelompok B dan C
bersama
menjumlahkan
skor
siswa masing-
masing kelompok yang telah
Apabila kelompok B
diberikan sesama siswa dalam
tidak bias menjawab
menjawab pertanyaan
maka di lempar ke
Guru memberikan reward kepada kelompok yang mempunyai nilai tertinggi dan memotivasi pada kelompok
yang
nilai terendah
mendapatkan
kelompok C.
79
Guru mengadakan tanya jawab
Siswa menjawab
kepada siswa membahas materi
pertayaan yang diberikan
Hukum Islam tentang makanan
oleh guru.
dan minuman
3) Konfirmasi
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
Guru memberi tindakan
Siswa menyimak arahan
Rasa ingin tahu
lanjut dan mempersilakan
yang diberikan oleh guru
siswa untuk menyimpulan
dan memberi kesimpulan
dari apa yang telah di
dari yang telah
demonstrasikan siswa
didemonstrasikan.
(sebagai feedback) Guru mempersilahkan siswa
materi yang belum di ketahui
belum dipahami
Tanggung jawab (responsibility)
Siswa menyimak
penguatan dari apa yang
jawaban dan penguatan
belum dipahami siswa
yang disampaikan guru
diajarkan
Rasa hormat dan
Komunikatif
dan difahami oleh siswa
tentang materi yang baru saja
(courage)
Siswa bertanya mengenai materi yang
Guru bertanya kepada siswa
Keberanian
perhatian (resfect)
untuk bertanya tentang
Guru menjawab dan memberi
(curiosity)
Siswa menjawab pertanyaan guru
Menyimak
Percaya diri
80
c. Penutup Kegiatan guru
Kegiatan siswa
Guru memberikan
Nilai karakter
Siswa menyimpulkan
kesempatan kepada siswa
materi yang disampaikan
Percaya diri dan perhatian (resfect)
untuk menyimpukan materi yang telah disampaikan Guru melakukan post test
Siswa mempersiapkan
Respect
untuk mengetahui apakah
diri untuk menjawab
percaya diri dan
siswa paham atau tidak
pertanyaan yang
berani.
tentang materi yang telah
diberikan oleh guru
diajarkan
Religious
Guru menutup pelajaran
Siswa berdo’a dan
dengan membaca hamdallah
Rasa hormat
mengucapkan salam
dan mengucapkan salam
Sumber Belajar : 1. Buku Fiqih kelas VIII penerbit Toha Putra 2. LKS Fiqih kelas VIII Semester 2 3.
Al-Quran dan Terjemah
Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Menjelaskan jenis-jenis
Tekinik Penilaian Tes Tertulis
Bentuk Instrumen Tes Uraian
Tes Tertulis
Tes uraian
Sebutkan jenisjenis binatang yang halal?
Essai
Jelaskan pengertian binatang yang
binatang yang halal untuk dimakan.
2. Menyebutkan
jenis-jenis
binatang yang halal untuk dimakan. Tes tertulis
Instrumen Soal Jelaskan pengertian binatang yang halal?
81
3. Menjelaskan
haram?
jenis-jenis
binatang yang haram untuk Tes Tertulis
dimakan.
Essai 4. Menyebutkan
jenis-jenis
Sebutkan jenisjenis binatang yang haram?
binatang yang haram untuk dimakan.
Jakarta, Februari 2014 Mengetahui Guru Pamong Mata Pelajaran Fiqih
Hj. Sri Komariyati, S, Ag
Peneliti
( Arief Budiman )
82
Lampiran 4 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) ( Kelas Kontrol 1 )
Nama Madrasah
: MTs Darul Ma’arif
Mata Pelajaran
: Fiqih
Kelas / Semester
: VIII (delapan) / II (genap)
Alokasi Waktu
: 2 X 40 menit
Standar Kompetensi minuman Kompetensi Dasar
: Memahami hukum Islam tentang makanan dan
:
1.
Menjelaskan jenis-jenis makanan dan minuman halal.
2.
Menjelaskan manfaat mengkonsumsi makanan dan minuman halal
Indikator
:
Menjelaskan pengertian dan jenis-jenis makanan yang halal
Mengetahui pengertian dan jenis-jenis makanan yang halal
Menjelaskan pengertian dan jenis-jenis minuman yang halal
Mengetahui pengertian dan jenis-jenis minuman yang halal
Menyebutkan manfaat mengkonsumsi makanan dan minuman yang halal
Tujuan Pembelajaran : Siswa dapat mengetahui pengertian dan jenis-jenis makanan yang halal Siswa dapat menjelaskan pengertian dan jenis-jenis makanan yang halal Siswa dapat mengetahui pengertian dan jenis-jenis minuman yang halal Siswa dapat menjelaskan pengertian dan jenis-jenis minuman yang halal Siswa dapat menyebutkan manfaat mengkonsumsi makanan dan minuman yang halal
83
Materi Pembelajaran : Makanan dan minuman Halal Metode Pengajaran
:
1. Ceramah 2. Tanya Jawab 1. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran a. Pendahuluan Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
Siswa memulai
Disiplin (dicipline )
Apersepsi : Guru mengkondisikan kelas (mengucapkan salam,
pembelajaran diawali
berdoa, dan mempersiapkan
dengan salam, berdoa
buku / bahan ajar)
atau membaca basmallah
Bertaqwa ( religioius) Rasa Hormat
Motivasi : Guru memotivasi siswa
Siswa mendengarkan
mengenai materi yang akan
penjelasan dan informasi
diajarkan
yang disampaikan oleh
Guru melakukan
guru
Rasa hormat dan perhatian (resfect) Rasa ingin tahu (curiosity)
brainstorming kepada siswa mengenai materi yang akan diajarkan Guru memberikan informasi mengenai Tujuan yang akan dicapai
b. Kegiatan Inti 1) Eksplorasi Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
Guru menanyakan kepada
perhatian ( respect)
siswa sejauh mana siswa
Siswa menjawab pertanyaan dari guru
84
mengetahui materi yang akan diajarkan. Guru menjelaskan pengertian
Siswa mendengarkan,
Fokus
makanan dan minuman yang
memperhatikan, dan
Tekun
halal.
menyimak penjelasan
Rasa ingin tahu
dari guru dengan fokus.
Cermat
Guru menjelaskan manfaat
mengkonsumsi makanan dan minuman yang halal
2) Elaborasi Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
Guru memberikan contoh
Siswa menyimak
Tekun
makanan dan minuman yang
penjelasan guru
Respect
halal. Guru membacakan dalil yang
Siswa fokus dan
Fokus
mengenai makanan dan
mendengarkan guru serta
Rasa ingin tahu
minuman yang halal,
mengikuti guru
Cermat
membaca dalil tentang
Kerjasama
makanan dan minuman
Komunikatif
yang halal.
3) Konfirmasi
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
Guru memberi tindakan
Siswa menyimak arahan
Rasa ingin tahu
lanjut dan mempersilakan
yang diberikan oleh guru
(curiosity)
85
siswa untuk menyimpulan
dan memberi kesimpulan
dari apa yang telah di
dari yang telah
demonstrasikan siswa
didemonstrasikan. Siswa bertanya
untuk bertanya tentang
mengenai materi yang
materi yang belum di ketahui
belum dipahami Siswa menyimak
penguatan dari apa yang
jawaban dan penguatan
belum dipahami siswa
yang disampaikan guru
Guru bertanya kepada siswa tentang materi yang baru saja
perhatian (resfect)
Tanggung jawab
dan difahami oleh siswa Guru menjawab dan memberi
(courage) Rasa hormat dan
(sebagai feedback) Guru mempersilahkan siswa
Keberanian
(responsibility) Komunikatif
Siswa menjawab pertanyaan guru
diajarkan
c. Penutup Kegiatan guru Guru memberikan kesempatan kepada siswa
Kegiatan siswa Siswa menyimpulkan materi yang disampaikan
Nilai karakter Percaya diri dan perhatian (resfect)
untuk menyimpukan materi yang telah disampaikan Guru melakukan post test
Siswa mempersiapkan
Respect
untuk mengetahui apakah
diri untuk menjawab
percaya diri dan
siswa paham atau tidak
pertanyaan yang
berani.
tentang materi yang telah
diberikan oleh guru
diajarkan Guru menutup pelajaran dengan membaca hamdallah dan mengucapkan salam
Siswa berdo’a dan mengucapkan salam
Religious Rasa hormat
86
Sumber Belajar : 1. Buku Fiqih kelas VIII penerbit Toha Putra 2. LKS Fiqih kelas VIII Semester 2 3.
Al-Quran dan Terjemah
Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Menjelaskan pengertian
dan
Tekinik Penilaian Tes Tertulis
Bentuk Instrumen Tes Uraian
Instrumen Soal
Tes uraian
Sebutkan jenisjenis makanan yang halal?
jenis-jenis makanan yang halal
2. Mengetahui
pengertian
dan
Tes Tertulis
jenis-jenis makanan yang halal Tes tertulis 3. Menjelaskan
pengertian
4. Mengetahui
pengertian
Essai Jelaskan pengertian minuman halal?
dan
jenis-jenis minuman yang halal
Tes Tertulis
Essai Sebutkan jenisjenis makanan yang halal?
dan
jenis-jenis minuman yang halal
Jelaskan pengertian makanan halal?
Tes Tertulis Essai
Tuliskan dalil mengenai makanan dan minuman yang halal?
5. Menyebutkan manfaat makanan dan minumanan yang halal
Jakarta, Februari 2014 Mengetahui Guru Pamong Mata Pelajaran Fiqih
Hj. Sri Komariyati, S, Ag
Peneliti
( Arief Budiman )
87
Lampiran 5 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) ( Kelas Kontrol 2 ) Nama Sekolah
: MTs Darul Ma’arif
Mata Pelajaran
: Fiqih
Kelas/Semester
: VIII/II
Alokasi Waktu
: 2 x 40 Menit
Standar Kompetensi : Memahami hukum Islam tentang makanan dan minuman
Kompetensi Dasar
:
1.
Menjelaskan jenis-jenis makanan dan minuman haram.
2.
Menjelaskan bahaya mengkonsumsi makanan dan minuman haram.
Indikator
:
Menjelaskan pengertian dan jenis-jenis makanan yang diharamkan
Mengetahui pengertian dan jenis-jenis makanan yang diharamkan
Menjelaskan pengertian dan jenis-jenis minuman yang diharamkan
Mengetahui pengertian dan jenis-jenis minuman yang diharamkan
Menyebutkan bahaya mengkonsumsi makanan dan minuman yang diharamkan
Tujuan Pembelajaran :
Siswa dapat Menjelaskan pengertian dan jenis-jenis makanan yang diharamkan
Siswa dapat Mengetahui pengertian dan jenis-jenis makanan yang diharamkan
Siswa dapat Menjelaskan pengertian dan jenis-jenis minuman yang diharamkan
Siswa dapat Mengetahui pengertian dan jenis-jenis minuman yang diharamkan
Siswa dapat Menyebutkan bahaya
mengkonsumsi makanan dan minuman
yang diharamkan Materi Pembelajaran : Makanan dan Minuman haram
88
Metode Pengajaran
:
1. Ceramah 2. Tanya Jawab
1. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran a. Pendahuluan Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
Siswa memulai
Disiplin (dicipline )
Apersepsi : Guru mengkondisikan kelas (mengucapkan salam,
pembelajaran diawali
berdoa, dan mempersiapkan
dengan salam, berdoa
buku / bahan ajar)
atau membaca basmallah
Bertaqwa ( religioius) Rasa Hormat
Motivasi : Guru memotivasi siswa
Siswa mendengarkan
mengenai materi yang akan
penjelasan dan informasi
diajarkan
yang disampaikan oleh
Guru melakukan
guru
Rasa hormat dan perhatian (resfect) Rasa ingin tahu (curiosity)
brainstorming kepada siswa mengenai materi yang akan diajarkan Guru memberikan informasi mengenai Tujuan yang akan dicapai
b. Kegiatan Inti 1) Eksplorasi Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
Guru menanyakan kepada
perhatian ( respect)
siswa sejauh mana siswa
Siswa menjawab pertanyaan dari guru
89
mengetahui materi yang akan diajarkan. Guru menjelaskan pengertian
Siswa mendengarkan,
Fokus
makanan dan minuman yang
memperhatikan, dan
Tekun
haram.
menyimak penjelasan
Rasa ingin tahu
dari guru dengan fokus.
Cermat
Guru menjelaskan manfaat
mengkonsumsi makanan dan minuman yang haram.
2) Elaborasi Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
Guru memberikan contoh
Siswa menyimak
Tekun
makanan dan minuman yang
penjelasan guru
Respect
haram. Guru membacakan dalil yang
Siswa fokus dan
Fokus
mengenai makanan dan
mendengarkan guru serta
Rasa ingin tahu
minuman yang haram,
mengikuti guru
Cermat
membaca dalil tentang
Kerjasama
makanan dan minuman
Komunikatif
yang haram.
3) Konfirmasi Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
Guru memberi tindakan
Siswa menyimak arahan
Rasa ingin tahu
lanjut dan mempersilakan
yang diberikan oleh guru
siswa untuk menyimpulan
dan memberi kesimpulan
(curiosity) Keberanian
90
dari apa yang telah di
dari yang telah
demonstrasikan siswa
didemonstrasikan. Rasa hormat dan
(sebagai feedback) Guru mempersilahkan siswa
Siswa bertanya
untuk bertanya tentang
mengenai materi yang
materi yang belum di ketahui
belum dipahami
perhatian (resfect)
Tanggung jawab
dan difahami oleh siswa Guru menjawab dan memberi
(courage)
Siswa menyimak
penguatan dari apa yang
jawaban dan penguatan
belum dipahami siswa
yang disampaikan guru
(responsibility) Komunikatif
Guru bertanya kepada siswa tentang materi yang baru saja diajarkan
Siswa menjawab pertanyaan guru
c. Penutup Kegiatan guru Guru memberikan kesempatan kepada siswa
Kegiatan siswa Siswa menyimpulkan materi yang disampaikan
Nilai karakter Percaya diri dan perhatian (resfect)
untuk menyimpukan materi yang telah disampaikan Guru melakukan post test
Siswa mempersiapkan
Respect
untuk mengetahui apakah
diri untuk menjawab
percaya diri dan
siswa paham atau tidak
pertanyaan yang
berani.
tentang materi yang telah
diberikan oleh guru
diajarkan Guru menutup pelajaran dengan membaca hamdallah dan mengucapkan salam
Siswa berdo’a dan mengucapkan salam
Religious Rasa hormat
91
Sumber Belajar : 1. Buku Fiqih kelas VIII penerbit Toha Putra 2. LKS Fiqih kelas VIII Semester 2 3.
Al-Quran dan Terjemah
Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Menjelaskan pengertian
dan
Tekinik Penilaian Tes Tertulis
Bentuk Instrumen Tes Uraian
jenis-jenis makanan yang haram
2. Mengetahui
pengertian
dan
Tes Tertulis
Tes uraian
jenis-jenis makanan yang haram Tes tertulis 3. Menjelaskan
pengertian
Instrumen Soal Jelaskan pengertian makanan haram? Sebutkan jenisjenis makanan yang haram?
Essai
Jelaskan pengertian minuman haram?
Essai
Sebutkan jenisjenis makanan yang haram?
Essai
Tuliskan dalil mengenai makanan dan minuman yang haram?
dan
jenis-jenis minuman yang haram Tes Tertulis 4. Mengetahui
pengertian
dan
jenis-jenis minuman yang haram 5. Menyebutkan manfaat makanan
Tes Tertulis
dan minumanan yang haram
Jakarta, Februari 2014 Mengetahui Guru Pamong Mata Pelajaran Fiqih
Hj. Sri Komariyati, S, Ag
Peneliti
( Arief Budiman )
92
Lampiran 6 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) ( Kelas Kontrol 3 ) Nama Sekolah
: MTs Darul Ma’arif
Mata Pelajaran
: Fiqih
Kelas/Semester
: VIII/II
Alokasi Waktu
: 2 x 40 Menit
Standar Kompetensi : Memahami hukum Islam tentang makanan dan minuman
Kompetensi Dasar 1.
:
Menjelaskan jenis-jenis binatang yang halal dan haram dimakan.
Indikator :
Menjelaskan jenis-jenis binatang yang halal untuk dimakan.
Menyebutkan jenis-jenis binatang yang halal untuk dimakan
Menjelaskan jenis-jenis binatang yang haram untuk dimakan.
Menyebutkan jenis-jenis binatang yang haram untuk dimakan
Tujuan Pembelajaran :
Siswa dapat Menjelaskan jenis-jenis binatang yang halal untuk dimakan.
Siswa dapat Menyebutkan jenis-jenis binatang yang halal untuk dimakan
Siswa dapat Menjelaskan jenis-jenis binatang yang haram untuk dimakan.
Siswa dapat Menyebutkan jenis-jenis binatang yang haram untuk dimakan
Materi Pembelajaran : Binatang yang halal dan yang haram Metode Pengajaran 1. 2.
Ceramah Tanya Jawab
93
1. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran a. Pendahuluan Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
Siswa memulai
Disiplin (dicipline)
Apersepsi : Guru mengkondisikan kelas (mengucapkan salam,
pembelajaran diawali
berdoa, dan mempersiapkan
dengan salam, berdoa
buku / bahan ajar)
atau membaca basmallah
Bertaqwa ( religioius) Rasa Hormat
Motivasi : Guru memotivasi siswa
Siswa mendengarkan
mengenai materi yang akan
penjelasan dan informasi
diajarkan
yang disampaikan oleh
Guru melakukan
guru
Rasa hormat dan perhatian (resfect) Rasa ingin tahu (curiosity)
brainstorming kepada siswa mengenai materi yang akan diajarkan Guru memberikan informasi mengenai Tujuan yang akan dicapai
b. Kegiatan Inti 1) Eksplorasi Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
Guru menanyakan kepada
perhatian ( respect)
siswa sejauh mana siswa
Siswa menjawab pertanyaan dari guru
mengetahui materi yang akan diajarkan. Guru menjelaskan tentang binatang yang halal untuk
Siswa mendengarkan,
Fokus
memperhatikan, dan
Tekun
94
dimakan. Guru menjelaskan tentang
menyimak penjelasan
Rasa ingin tahu
dari guru dengan fokus.
Cermat
binatang yang halal untuk dimakan.
2) Elaborasi Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
Guru memberikan contoh
Siswa menyimak
Tekun
binatang yang halal dan yang
penjelasan guru
Respect
haram untuk dimakan Guru membacakan dalil yang
Siswa fokus dan
Fokus
mengenai binatang yang
mendengarkan guru serta
Rasa ingin tahu
halal dan yang haram untuk
mengikuti guru
Cermat
dimakan.
membaca dalil tentang
Kerjasama
binatang yang halal dan
Komunikatif
yang haram untuk dimakan.
3) Konfirmasi
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
Guru memberi tindakan
Siswa menyimak arahan
Rasa ingin tahu
lanjut dan mempersilakan
yang diberikan oleh guru
siswa untuk menyimpulan
dan memberi kesimpulan
dari apa yang telah di
dari yang telah
demonstrasikan siswa
didemonstrasikan.
(sebagai feedback)
(curiosity) Keberanian (courage) Rasa hormat dan
95
Guru mempersilahkan siswa
Siswa bertanya
untuk bertanya tentang
mengenai materi yang
materi yang belum di ketahui
belum dipahami Tanggung jawab
dan difahami oleh siswa Guru menjawab dan memberi
Siswa menyimak
penguatan dari apa yang
jawaban dan penguatan
belum dipahami siswa
yang disampaikan guru
Guru bertanya kepada siswa
perhatian (resfect)
(responsibility) Komunikatif
Siswa menjawab
tentang materi yang baru saja
pertanyaan guru
diajarkan
c. Penutup Kegiatan guru Guru memberikan
Kegiatan siswa Siswa menyimpulkan
kesempatan kepada siswa
materi yang disampaikan
Nilai karakter Percaya diri dan perhatian (resfect)
untuk menyimpukan materi yang telah disampaikan Guru melakukan post test
Siswa mempersiapkan
untuk mengetahui apakah
diri untuk menjawab
percaya diri dan
siswa paham atau tidak
pertanyaan yang
berani.
tentang materi yang telah
diberikan oleh guru
diajarkan Guru menutup pelajaran dengan membaca hamdallah
Siswa berdo’a dan mengucapkan salam
dan mengucapkan salam
Sumber Belajar : 1. Buku Fiqih kelas VIII penerbit Toha Putra 2. LKS Fiqih kelas VIII Semester 2 3.
Respect
Al-Quran dan Terjemah
Religious Rasa hormat
96
Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Menjelaskan jenis-jenis
Tekinik Penilaian Tes Tertulis
Bentuk Instrumen Tes Uraian
Tes Tertulis
Tes uraian
binatang yang halal untuk dimakan.
2. Menyebutkan
jenis-jenis
binatang yang halal untuk dimakan. Tes tertulis 3. Menjelaskan
Essai
jenis-jenis
binatang yang haram untuk
Instrumen Soal Jelaskan pengertian binatang yang halal? Sebutkan jenisjenis binatang yang halal? Jelaskan pengertian binatang yang haram?
dimakan. Tes Tertulis 4. Menyebutkan
jenis-jenis
Essai
binatang yang haram untuk
Sebutkan jenisjenis binatang yang haram?
dimakan.
Jakarta, Februari 2014 Mengetahui Guru Pamong Mata Pelajaran Fiqih
Hj. Sri Komariyati, S, Ag
Peneliti
( Arief Budiman )
97
Lampiran 7 Soal Uji Coba Instrumen Nama : Kelas :
Berilah Tanda silang ( x ) pada hurf a,b,c atau d pada jawaban yang benar ! 1. Makanan dan minuman yang dibolehkan untuk di makan atau di minum menurut ketentuan syari’at islam disebut…. a. Halal c. Makruh b. Haram d. Sunah 2. Ketentuan halal haramnya makanan dan minuman ditetapkan berdasarkan…. a. Ulama c. Al-qur’an dan Hadits b. Nabi d. Kitab fiqih 3. Makanan dan minuman yang dilarang menurut ketentuan syara maka hukumnya…. a. Halal c. Makruh b. Haram d. Sunah 4. Yang termasuk makanan yang halal adalah…. a. Daging ular c. Daging buaya b. Daging kucing d. Daging kambing 5. Bangkai kambing yang baru saja mati maka dagingnya …. a. Boleh dimakan c. Haram dimakan b. Makruh dimakan d. halal dimakan 6. Semua binatang yang hidup di dalam air hukumnya…. a. Halal c. Makruh b. Haram d. Sunah 7. Makanan yang di dapat dengan cara yang dilarang agama hukumnya…. a. Halal c. Makruh b. Haram d. Boleh 8. Air susu sapi hukumnya…. a. Sunah c. Makruh b. Haram d. Halal 9. Kelompok binatang yang halal ialah…. a. Ayam, singa, ular c. anjing, kecoa, biawak b. Kucing, macan, serigala d. sapi, merpati, ayam 10. Kelompok binatang yang semuanya haram untuk dimakan adalah…. a. Anjing, ayam, sapi c. kambing, angsa, burung b. Babi, singa, serigala d. elang, singa, kerbau
98
11. Ayam yang mati tertabrak motor, lalu dimasak untuk di makan, maka hukumnya…. a. Halal c. Haram b. Mubah d. Syubhat 12. Akibat buruk dari minuman yang memabukkan, kecuali…. a. Wajah menjadi pucat dan mata seriyng memerah b. Kepala pusing dan telinga mendengung c. Cenderung melakukan hal-hal yang positif d. Kemampuan bekerja menjadi lemah 13. Dibawah ini yang bukan termasuk jenis makanan yang halal ialah…. a. Makanan yang dapat mendatangkan mudharat b. Makanan yang bail-baik, tidak kotor c. Binatang yang hidup di dalam air d. Tidak diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya 14. Jenis minuman yang haram, kecuali…. a. Minuman yang memabukkan b. Minuman dari benda yang najis c. Minuman yang didapat dari cara ynag tidak halal d. Minuman yang tidak membahayakan bagi kehidupan manusia 15. Akibat negatif terlalu banyak mengkonsumsi makanan dan minuman haram bagi orang lain adalah…. a. Selalu berbuat sopan b. Tidak suka berbuat maksiat c. Menggangu dan meresakan orang lain d. Berbuat baik kepada orang lain 16. Yang dimaksud dengan binatang yang halal adalah…. a. Binatang yang boleh dimakan menurut ketentuan syara’ b. Binatang yang hidup di darat c. Binatang mempunyai kuku tajam d. Binatang yang hidup di dua alam 17. Bangkai binatang dibawah ini yang dihalalkan untuk dimakan adalah…. a. Bangkai kambing c. Bangkai Ikan b. Bangkai Ayam d. Bangkai Kucing 18. Pak muskir suka mengkonsumsi minuman keras sampai mabuk. Ketika mabuk di malam hari, dia sering membuat onar dengan berbicara keras dikampungnya. Hal ini merupakan contoh akibat buruk mengkonsumsi minuman haram bagi…. a. Diri Sendiri c. Keluarga b. Masyarakat d. Orang lain 19. Sebab diharamkannya suatu makanan haram adalah…. a. Harganya mahal c. Ditetapkan Oleh Allah dan Rasul-Nya
99
b. Tidak banyak yang menyukai d. Rasanya tidak lezat 20. Salah satu akibat positif mengkonsumsi makanan halal adalah…. a. Mendapat azab dari Allah c. Mempunyai pikiran jahat b. Memiliki akhlakul madzmumah d. Memiliki aklakul karimah 21. Semua makanan dan minuman yang berada di muka bumi yang bermanfaat bagi pertumbuhan badan dan jiwa maka hukum asalnya adalah…. a. Manfaat c. Haram b. Mudharat d. Halal 22. Binatang babi diproses dengan cara yang benar menurut syariat islam, menjadikan babi itu…. a. Boleh tapi bersyarat c. Tetap haram b. Boleh tapi sedikit d. Menjadi halal 23. Kita sangat dianjurkan memakan makanan yang halal, berikut ni adalah macam-macam makanan yang halal, kecuali…. a. Semangka c. Ayam b. Darah d. Telur 24. Diharamkannya suatu makanan pasti ada sebabnya, berikut ini adalah sebabsebab diharamkannya suatu makanan, kecuali…. a. Menjadikan badan menjadi sehat b. Mendatangkan mudharat c. Menjijikan dan kotor d. Dilarang di dalam Al-qur’an dan Hadits 25. Khamer(arak) adalah minuman yang banyak mengandung alkohol, diharamkan karena…. a. Menjadikan banyak teman b. Mengandung banyak mudharat c. Menjadikan badan sehat d. Harganya mahal 26. Mengkomsumsi ganja dan narkoba hukumnya adalah…. a. Halal c. Boleh b. Haram d. Makruh 27. Akibat buruk dari seringnya mengkonsumsi minuman haram bagi masyarakat adalah…. a. Menjadikan nama orang tua dan keluarga akan tercemar b. Mengganggu ketertiban dan keamanan masyarakat c. Menghilangkan amal baik dan mendapatkan dosa d. Dapat merusak organ fisik dan jiwa 28. Bangkai diharamkan berdasarkan…. a. Ushul fiqih c. Hadits b. Jumhur Ulama d. Al-qur’an 29. Dua macam darah yang boleh di makan adalah….
100
a. Empedu dan darah c. limpa dan darah b. Hati dan limpa d. hati dan empedu 30. Binatang yang haram dimakan dengan sebab binatang ini diperintahkan untuk membunuhnya yaitu…. a. Burung elang, tawon dan ulat b. Anjing, semut dan burung hud-hud c. Semut, ulat dan tawon d. Ular, gagak dan tikus
101
Lampiran 8 Soal Pretest dan Soal Posttes Nama : Kelas : Pililhlah salah satu jawaban yang paling tepat dengann memberi tanda silang (x) pada huruf A, B, C atau D ! 1. Makanan dan minuman yang dibolehkan untuk di makan atau di minum menurut ketentuan syari’at islam disebut…. a. Halal c. Makruh b. Haram d. Sunah 2. Ketentuan halal haramnya makanan dan minuman ditetapkan berdasarkan…. a. Ulama c. Al-qur’an dan Hadits b. Nabi d. Kitab fiqih 3. Makanan dan minuman yang dilarang menurut ketentuan syara maka hukumnya…. a. Halal c. Makruh b. Haram d. Sunah 4. Semua binatang yang hidup di dalam air hukumnya…. a. Halal c. Makruh b. Haram d. Sunah 5. Air susu sapi hukumnya…. a. Sunah c. Makruh b. Haram d. Halal 6. Kelompok binatang yang halal ialah…. a. Ayam, singa, ular c. anjing, kecoa, biawak b. Kucing, macan, serigala d. sapi, merpati, ayam 7. Ayam yang mati tertabrak motor, lalu dimasak untuk di makan, maka hukumnya…. a. Halal c. Haram b. Mubah d. Syubhat 8. Akibat buruk dari minuman yang memabukkan, kecuali…. a. Wajah menjadi pucat dan mata sering memerah b. Kepala pusing dan telinga mendengung c. Cenderung melakukan hal-hal yang positif d. Kemampuan bekerja menjadi lemah 9. Dibawah ini yang bukan termasuk jenis makanan yang halal ialah…. a. Makanan yang dapat mendatangkan mudharat b. Makanan yang bail-baik, tidak kotor c. Binatang yang hidup di dalam air d. Tidak diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya
102
10. Akibat negatif terlalu banyak mengkonsumsi makanan dan minuman haram bagi orang lain adalah…. a. Selalu berbuat sopan b. Tidak suka berbuat maksiat c. Menggangu dan meresakan orang lain d. Berbuat baik kepada orang lain 11. Bangkai binatang dibawah ini yang dihalalkan untuk dimakan adalah…. a. Bangkai kambing c. Bangkai Ikan b. Bangkai Ayam d. Bangkai Kucing 12. Sebab diharamkannya suatu makanan haram adalah…. a. Harganya mahal c. Ditetapkan Oleh Allah dan Rasul-Nya b. Tidak banyak yang menyukai d. Rasanya tidak lezat 13. Salah satu akibat positif mengkonsumsi makanan halal adalah…. a. Mendapat azab dari Allah c. Mempunyai pikiran jahat b. Memiliki akhlakul madzmumah d. Memiliki aklakul karimah 14. Semua makanan dan minuman yang berada di muka bumi yang bermanfaat bagi pertumbuhan badan dan jiwa maka hukum asalnya adalah…. a. Manfaat c. Haram b. Mudharat d. Halal 15. Kita sangat dianjurkan memakan makanan yang halal, berikut ni adalah macam-macam makanan yang halal, kecuali…. a. Semangka c. Ayam b. Darah d. Telur 16. Diharamkannya suatu makanan pasti ada sebabnya, berikut ini adalah sebabsebab diharamkannya suatu makanan, kecuali…. a. Menjadikan badan menjadi sehat b. Mendatangkan mudharat c. Menjijikan dan kotor d. Dilarang di dalam Al-qur’an dan Hadits 17. Khamer(arak) adalah minuman yang banyak mengandung alkohol, diharamkan karena…. a. Menjadikan banyak teman b. Mengandung banyak mudharat c. Menjadikan badan sehat d. Harganya mahal 18. Akibat buruk dari seringnya mengkonsumsi minuman haram bagi masyarakat adalah…. a. Menjadikan nama orang tua dan keluarga akan tercemar b. Mengganggu ketertiban dan keamanan masyarakat c. Menghilangkan amal baik dan mendapatkan dosa d. Dapat merusak organ fisik dan jiwa
103
19. Bangkai diharamkan berdasarkan…. a. Ushul fiqih c. Hadits b. Jumhur Ulama d. Al-qur’an 20. Dua macam darah yang boleh di makan adalah…. a. Empedu dan darah c. limpa dan darah b. Hati dan limpa d. hati dan empedu
104
Lampiran 9 UJI VALIDITAS, UJI RELIABILITAS, DAYA PEMBEDA DAN TINGKAT KESUKARAN SOFTWARE ANATES 4.0 Reliabilitas Tes Butir Soal Banyak Subyek
= 0,81 = 30 = 28
Butir soal
Daya pembeda
Tingkat kesukaran
Korelasi
Signifikansi korelasi
1.
62,50
Mudah
0,493
Sangat Signifikan
2.
50,00
Mudah
0,511
Sangat Signifikan
3.
25,00
Mudah
0,360
Signifikan
4.
12,50
Sangat Mudah
0,046
-
5.
12,50
Mudah
0,026
-
6.
62,50
Sedang
0,486
Sangat Signifikan
7.
12,50
Sangat Mudah
0,200
-
8.
37,50
Mudah
0,401
Signifikan
9.
50,00
Mudah
0,438
Signifikan
10.
12,50
Sangat Mudah
0,312
-
11.
37,50
Mudah
0,438
Signifikan
12.
75,00
Sedang
0,636
Sangat Signifikan
13.
37,50
Mudah
0,441
Signifikan
14.
12,50
Sangat Mudah
0,137
-
15.
25,00
Sangat Mudah
0,410
Signifikan
16.
0,00
Sangat Mudah
0,046
-
17.
37,50
Sangat Mudah
0,479
Sangat Signifikan
18.
25,00
Sukar
0,194
-
105
19.
50,00
Mudah
0,547
Sangat Signifikan
20.
25,00
Sangat Mudah
0,432
Signifikan
21.
37,50
Mudah
0,399
Signifikan
22.
12,50
Sedang
0,107
-
23.
37,50
Sangat Mudah
0,388
Signifikan
24.
37,50
Sangat Mudah
0,456
Sangat Signifikan
25.
62,50
Sedang
0,602
Sangat Signifikan
26.
0,00
Sangat Mudah
0,068
-
27.
50,00
Sedang
0,356
Signifikan
28.
87,50
Sedang
0,596
Sangat Signifikan
29.
75,00
Sedang
0,591
Sangat Signifikan
30.
50,00
Sedang
0,208
-
106
Lampiran 10 Nilai Pretest Kelas Eksperimen (VIII B) NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
NAMA Dian Lestari Kiki Amalia Galang Ramdhan Dewi Purwati Annisa Nur Khofifah Wardatul Adawiyah Silvia Andaresta Khairul Hadialloh Hadi Apriansyah Syibliy Humaida Suci Ramadanti Muhammad Helmi Triman Yanuar Nur Fitriyani Verina Choiriyah Nadia Sofikhotunnisa Risna Yati Nur Aulia Helda Yulia Lestari Nauval Zaidan Fahrizal Mahfudz Andi Jafar Uli Hani Agustin Nita Renita Kuntum Bainah Anita Milatina Risma Maelani M. Syaid Farhan Ratu Cahya Amelia Farhan Raihan Soleh Syahrul Ramadhan Ifta Pradipta Mai Fajar Setiowati
NILAI 75 70 70 75 80 70 85 75 65 75 65 85 75 60 65 75 70 80 65 75 60 65 65 70 75 70 70 65 70 80 85 65 65 75 65 80
107
Lampiran 11 Nilai Pre-test Kelas Kontrol (VIII A) NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
NAMA Tri maryani Wasiah sya’diah Vivi ayu aulita Muhammad rayhan Lia anggraeni Moch zikri. R Miya anggela Nada Khoirunnisa Bobby Z Fadhilah Muamar Zarkasih Tiara Nafilah Nurmaulida Aulia M. Reza Febrian Rizka Wafira Nur Afifah Nur’aini Ade camellia Linda Maghfiroh Nur Islamiyati Royyanah Salsabillah Alipah Anisyah Hana Febriana Rafi Yahya Dwi Santoso Tegar Ananda Rusliana Aji M. Adis Fazjah Inayah Nabilla Safira Zumammuddin Wardi Ilham Suharna Haiby Abdurrafi yahya
NILAI 70 75 60 75 50 75 75 80 55 50 70 75 65 65 55 60 65 60 55 75 80 75 60 50 75 65 75 75 55 65 50 65 55 65 60 55
108
Lampiran 12 Nilai Posttets Kelas Eksperimen (VIII B) NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
NAMA Dian Lestari Kiki Amalia Galang Ramdhan Dewi Purwati Annisa Nur Khofifah Wardatul Adawiyah Silvia Andaresta Khairul Hadialloh Hadi Apriansyah Syibliy Humaida Suci Ramadanti Muhammad Helmi Triman Yanuar Nur Fitriyani Verina Choiriyah Nadia Sofikhotunnisa Risna Yati Nur Aulia Helda Yulia Lestari Nauval Zaidan Fahrizal Mahfudz Andi Jafar Uli Hani Agustin Nita Renita Kuntum Bainah Anita Milatina Risma Maelani M. Syaid Farhan Ratu Cahya Amelia Farhan Raihan Soleh Syahrul Ramadhan Ifta Pradipta Mai Fajar Setiowati
NILAI 90 85 90 85 80 85 75 80 80 80 85 80 80 80 90 85 85 75 85 95 85 75 80 80 80 75 85 80 75 85 85 85 75 80 85 70
109
Lampiran 13 Nilai Posttest Kelas Kontrol (VIII A) NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
NAMA Tri maryani Wasiah sya’diah Vivi ayu aulita Muhammad rayhan Lia anggraeni Moch zikri. R Miya anggela Nada Khoirunnisa Bobby Z Fadhilah Muamar Zarkasih Tiara Nafilah Nurmaulida Aulia M. Reza Febrian Rizka Wafira Nur Afifah Nur’aini Ade camellia Linda Maghfiroh Nur Islamiyati Royyanah Salsabillah Alipah Anisyah Hana Febriana Rafi Yahya Dwi Santoso Tegar Ananda Rusliana Aji M. Adis Fazjah Inayah Nabilla Safira Zumammuddin Wardi Ilham Suharna Haiby Abdurrafi yahya
NILAI 80 80 75 85 75 90 65 60 85 75 60 75 75 65 95 65 85 65 60 90 85 80 75 60 70 75 80 70 65 75 65 75 80 75 65 60
110
Lampiran 14 UJI NORMALITAS PRETEST KELAS EKSPERIMEN X
F
Fx
F*(X-X)²
z=(X-X)/S
60
2
120
272.2222
-1.72328
0.042419 0.055556
0.01314
65
10
650
444.4444
-0.98473
0.162378 0.333333
-0.17096
70
8
560
22.22222
-0.24618
0.40277
0.555556
-0.15279
75
9
675
100
0.492366
0.68877
0.805556
0.11679
80
4
320
277.7778
1.230915
0.890823 0.916667
0.02584
85
3
255
533.3333
1.969464
0.97555
-0.02445
36
2580
1650
̅ = 71,6
SD = 45,83
F(z)
S(z)
1
|F(z)-S(z)|
Lh = 0,013
L tabel = 0,148
Lh < L tabel = 0,013 < 0,148 Kesimpulan : karena Lh < Lt ( 0,013 < 0,148 ) maka dapat disimpulkan bahwa sempel kelas berdistribusi normal.
111
Lampiran 15 UJI NORMALITAS PRETEST KELAS KONTROL X
F
Fx
F*(X-X)²
z=(X-X)/S
50
4
200
883.4105
-1.59524
0.055329 0.111111
0.05578
55
6
330
583.4491
-1.05852
0.144909 0.277778
-0.13287
60
5
300
118.152
-0.52181
0.300902 0.416667
-0.11576
65
7
455
0.135031
0.014909
0.505948 0.611111
0.10516
70
2
140
52.81636
0.551625
0.709397 0.666667
0.042731
75
10
750
1027.971
1.088341
0.861778 0.944444
-0.08267
80
2
160
458.3719
1.625057
0.947925
-0.05208
36
2335
3124.306
̅ = 64,86
SD = 9,31
F(z)
S(z)
1
|F(z)-S(z)|
Lh = 0,042
L tabel = 0, 148 Lh < L tabel = 0,042 < 0,148 Kesimpulan : karena Lh < Lt ( 0,042 < 0,156 ) maka dapat disimpulkan bahwa sempel kelas Eksperimen berdistribusi normal.
112
Lampiran 16 UJI NORMALITAS POST-TEST KELAS EKSPERIMEN X
F
Fx
F*(X-X)²
z=(X-X)/S
70
1
70
170.4475
-0.37187
0.354996 0.027778
0.327218
75
4
300
259.5679
-0.22945
0.409259 0.194444
0.214815
80
13
1040
121.3735
-0.08703
0.465323 0.527778
0.06246
85
12
1020
45.37037
0.055385
0.522084 0.888889
-0.3668
90
2
180
96.45062
0.197802
0.5784
0.972222
-0.39382
95
4
380
570.679
0.34022
0.633154
1
-0.36685
36
2990
1263.889
̅ = 83,06
SD = 5,92
F(z)
S(z)
|F(z)-S(z)|
Lh = 0,062
L tabel = 0, 148 Lh < L tabel = 0,062 < 0,148 Kesimpulan : karena Lh < Lt ( 0,062 < 0,148 ) maka dapat disimpulkan bahwa sempel kelas Eksperimen berdistribusi normal.
113
Lampiran 17 UJI NORMALITAS POSTTEST KELAS KONTROL X
F
Fx
F*(X-X)²
z=(X-X)/S
60
5
300
964.5062
-1.47186
0.070529 0.138889
-0.06836
65
7
455
553.0864
-0.94199
0.173098 0.333333
-0.16023
70
2
140
30.24691
-0.41212
0.340125 0.388889
0.04876
75
10
750
12.34568
0.117749
0.546867 0.666667
-0.1198
80
5
400
186.7284
0.647619
0.741384 0.805556
0.06417
85
4
340
493.8272
1.17749
90
2
180
519.1358
95
1
95
445.679
36
2660
3205.556
̅ = 73,89
SD = 9,44
F(z)
0.8805
S(z)
|F(z)-S(z)|
0.916667
-0.03617
1.70736
0.956122 0.972222
-0.0161
2.23723
0.987364
0.01264
1
Lh = 0,0126
L tabel = 0,148 Lh < L tabel = 0,0126 < 0,148 Kesimpulan : karena Lh < Lt ( 0,0126 < 0,148 ) maka dapat disimpulkan bahwa sempel kelas Eksperimen berdistribusi normal.
114
Lampiran 18 Perhitungan Uji Homogenitas Uji Homegenitas yang dihitung menggunakan uji Fisher dengan Rumus : ∑
F=
∑
Langkah-langkah perhitungannya : 1. Menentukan hipotesis Ho = Data memiliki varians homogen Ha = Data tidak memiliki varians homogen 2. Menentukan kriteria pengujian Ho diterima jika Fhitung Ha ditolak jika Fhitung
Ftabel Ftabel
3. Menentukan db pembilang (varians terbesar) dan db penyebut (varians terkecil) db1 (pembilang) = n – 1 = 36 - 1 = 35 db2 ( penyebut) = n – 1 = 36 – 1= 35 4. Menentukan nilai F hitung Berdasarkan tabel persiapan uji homogenitas, diperoleh
6,77 dan
9,3
pada pretest eksperimen dan kontrol sehingga diperoleh: F hitung
= 1,374
Dan diperoleh F hitung
5,92 dan
9,43 pada posttest sehingga diperoleh:
= 1,593
5. Menentukan nilai F tabel Dari tabel distribusi F diperoleh nilai F tabel adalah 1,743 Karena tabel Fhitung
Ftabel (1,374< 1,743) untuk hasil pretest eksperimen dan
kontrol, tabel Fhitung
Ftabel (1,593 < 1,743) untuk hasil posttest eksperimen dan
kontrol, maka Ho diterima. Untuk itu dapat disimpulkan bahwa data tersebut memiliki varians yang homogen.
115
Lampiran 19 Perhitungan Pengujian Hipotesis
Pengujian Hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji-t dengan langkah perhitungan sebagai berikut : a. Merumuskan Hipotesis Ho
: μ1
= μ2
H1
: μ1
μ2
Keterangan : μ1 : Rata-rata hasil belajar kognitif siswa dengan menggunakan metode Quiz Team μ2 : Rata-rata hasil belajar kognitif siswa dengan tidak menggunakan metode Quiz Team b. Menentukan Kriteria Pengujian Karena hipotesisnya berbentuk 1 ekor maka kriteria pengujiannya Terima Ho jika thitung
ttabel dalam hal lainnya Ho ditolak
c. Menentukan Uji Statistik Total
=
=
S=
= 8,05
116
Lampiran 20 Perhitungan Uji t
t=
̅
̅
√
= √
=
=
=
=
= 4,95
Maka nilai thitung adalah 4,95 Untuk mencari ttabel karena hipotesisnya 1 ekor maka untuk menentukan ttabel = t (1- ) (db) Dengan (db) (n1
n2 - 2) = ( 36 36 – 2) = 70 dan taraf signifikan = 0,05
Didapat (1- 0,05) = 0,95 jadi ttabel (0,95) (70) adalah 2,00 Maka nilai ttabel adalah 2,00 d. Pengambilan Kesimpulan Karena didapat thitung
ttabel ( 4,95 > 2,00 ) maka Ho ditolak atau Ha diterima.
Artinya rata-rata hasil belajar kognitif siswa pada mata pelajaran Fiqih yang diajarkan dengan menggunakan metode pembelajaran Quiz Team.
117
Lampiran 21
118
Lampiran 22
119
PHOTO-PHOTO PENELITIAN
1. UJI VALIDITAS
2. UJI PRETEST
120
3. PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN METODE QUIZ TEAM
121
4. UJI POSTTEST