PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR FIQIH DI KELAS VIII MTS. DARUL MA’ARIF JAKARTA (Penelitian Tindakan Kelas di MTs. Darul Ma’arif Jakarta)
SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.I)
Disusun oleh : Chairul Anwar NIM. 109011000248
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015
ABSTRAK
CHAIRUL
ANWAR
(NIM.
109011000248).
Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Fiqih VIII di Kelas VIII MTs. Darul Ma’arif Jakarta Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan peningkatan prestasi belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran Fiqih siswa kelas VIII di Mts Darul Ma’arif Jakarta. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Metode ini dilakukan dengan empat tahap, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Keempat tahap tersebut terdapat dalam satu siklus yang dilakukan berulang dengan langkah-langkah yang sama dan tetap difokuskan pada cara penyelesaian masalah (jawaban) dengan menemukan sendiri, menyelidiki sendiri serta pencarian informasi dengan menggunakan model pembelajaran discovery learning. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa prestasi belajar siswa dengan menggunakan metode discovery learning ini mengalami peningkatan. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari hasil tiap siklus yang dilakukan. Perincian nilai rata-rata pretes siklus I rata-ratanya 70,47, pretes siklus II pertemuan kedua rata-ratanya 58,1. Postes siklus I rata-ratanya 85,16, postes siklus II rata-ratanya 88. Peningkatan hasil belajar dapat dilihat dari nilai normali gain tiap siklusnya, yakni N-gain siklus I 0,48 N-gain siklus II 0,71. Dari hasil-hasil tersebut membuktikan bahwa model pembelajaran discovery learning dengan metode-metode yang peneliti gunakan dapat meningkatkan prestasi siswa dalam ranah kognitif.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur dengan hati yang tulus dan pikiran yang jernih kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW., beserta keluarga dan para sahabatnya yang setia mengorbankan jiwa raga hingga tetes darah terakhir demi tegaknya Islam di seluruh penjuru dunia. Atas izin dan rahmat hidayah-Nya pula maka tulisan ini yang merupakan syarat untuk menyelesaikan studi kesarjanaan (S1) pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, dapat terselesaikan. Penulis menyadari bahwa kemampuan dan pengetahuan penulis sangat terbatas, maka dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya, kepada yang terhormat: 1. Bapak Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, M.A selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. 2. Bapak Dr. Abdul Majid Khon, M.Ag Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) 3. Ibu Dra. Djunaidatul Munawwaroh, M.Ag selaku dosen pembimbing yang selalu memberikan arahannya serta membimbing dengan tulus ikhlas dalam penulisan skripsi ini. 4. Seluruh dosen dan staf jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) 5. Ibu Hj. Sri Komariyati, S.Ag Selaku Wakepsek Kurikulum dan guru mata pelajaran Fiqih MTs. Darul MA’arif yang telah membantu penelititan berlangsung. 6. Ibu Salbiyah (ibu) dan Bapak Madaroh (Ayah) tercinta yang telah memberi dukungan dan kasih sayang yang tiada hentinya kepada penulis. 7. Saudara – saudara kandung saya Maulana (kakak) Nurdiyansyah (kakak) dan terutama Ali Imron (kakak) yang telah menginspirasi dan memberikan bantuan berupa materiil maupun dukungan moril kepada penulis. i
8. Terimakasih juga untuk seseorang yang special dihati saya, Eni Puspita Sari yang selalu
memberikan support dan doa kepada penulis
dalam
menyelesaikan skripsi ini. 9. Teman-teman tercinta di Pendidikan Agama Islam (PAI) angkatan 2009 dan sahabat – sahabat yang selalu memberikan masukan dan dorongan motivasi kepada penulis. 10. Semua pihak yang telah memberikan bantuan, dorongan, dan informasi yang bermanfaat untuk penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyadari masih sangat banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan penulis. Oleh karena itu penulis sangat berharap kritik dan saran yang membangun dari pembaca sekalian. Mudah – mudahan skrpsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan umumnya bagi khazanah ilmu pengetahuan. Amin ya rabbal alamin.
Jakarta, 10 September 2015 Penulis,
Chairul Anwar
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................................... i DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... iii DAFTAR ISI ...................................................................................................... iv BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang .................................................................................... 1 B. Masalah Penelitian............................................................................... 4 1. Identifikasi Masalah ........................................................................ 4 2. Pembatasan Masalah ....................................................................... 4 3. Rumusan Masalah ........................................................................... 5 C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 5 D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Prestasi Belajar a. Pengertian dan Tujuan Belajar .................................................... 7 b. Ciri – ciri Belajar ........................................................................ 8 c. Pengertian Prestasi belajar .......................................................... 8 d. Aspek – aspek yang Mempengaruhi Prestasi Belajar .................. 10 e. Indikator Prestasi Belajar ........................................................... 12 2. Fiqih a. Pengertian Mata Pelajaran Fiqih................................................. 14 b. Tujuan, Fungsi dan Ruang Lingkup Mata Pelajaran Fiqih .......... 16 3. Model Discovery Learning a. Pengertian Model Pembelajaran ................................................. 19 b. Prinsip-prinsip penentuan Model................................................ 22 c. Pengertian dan Tujuan Model Pembelajarn Discovery Learning . 22 d. Karakteristik Strategi Pembelajaran Active Learning Model Discovery Learning .................................................................. 24 e. Aplikasi Model Pembelajaran Discovery Learning ..................... 26 B. Hasil Penelitian yang relevan .............................................................. 30 C. Pengajuan Konseptual Intervensi Tindakan ......................................... 31 D. Hipotesis Tindakan ............................................................................. 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................. 33
B. C. D. E. F. G. H. I. J. K. L.
Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelelitian ......................... Subjek Penelitian ................................................................................ Peran dan Posisi Penulis dalam Penelitian........................................... Tahapan Intervensi Tindakan .............................................................. Hasil Intervensi Tindakan yang diharapkan......................................... Data dan Sumber Data ........................................................................ Instrumen Pengumpulan Data ............................................................. Teknik Pengumpulan data................................................................... Teknik Pemeriksaan Kepercayaan ...................................................... Analisis dan Interpretasi Data ............................................................. Pengembangan Perencanaan Tindakan................................................
33 37 37 38 41 41 41 42 43 43 44
BAB IV DESKRIPSI, ANALISIS DATA, INTERPRETASI HASIL, ANALISIS, DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Sekolah .................................................................. 45 B. Deskripsi Data Hasil Pengamatan Efek/Hasil Intervensi Tindakan ...... 52 C. Pemeriksaan Keabsahan Data .............................................................. 78 D. Analisis Data ...................................................................................... 78 E. Pembahasan Temuan Penelitian .......................................................... 78 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan......................................................................................... 80 B. Saran................................................................................................... 81 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Observasi Awal Wawancara Responden Guru Pra-Penelitian Lampiran 2 Soal Pretes dan Postes Siklus I Lampiran 3 Hasil Pretes dan Postes Siklus I Lampiran 4 Kunci Jawaban Siklus I Lampiran 5 Soal Pretes dan Postes Siklus II Lampiran 6 Hasil Pretes dan Postes Siklus II Lampiran 7 Kunci Jawaban Siklus II Lampiran 8 RPP siklus I dan II Lampiran 9 Materi RPP Lampiran 10 Lembar Observasi Aktifitas Siswa Lampiran 11 Lembar Observasi Aktifitas Guru Siklus I Lampiran 12 Catatan Lapangan Siklus I Lampiran 13 Lembar Observasi Aktifitas Guru Siklus II Lampiran 14 Lembar Observasi Aktivitas belajar peserta didik siklus I Lampiran 15 Lembar Observasi Aktivitas belajar peserta didik siklus II Lampiran 16 Catatan Lapangan Siklus II Lampiran 17 Hasil Wawancara Responden Siswa Lampiran 18 Hasil Wawancara dengan Guru Setelah Penelititan Tindakan Kelas Lampiran 19 Dokumentasi-dokumentasi Penelitian Di MTs. Darul Ma’arif
i
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Agama diartikan sebagai suatu kegiatan yang bertujuan untuk membentuk manusia agamis dengan menanamkan aqidah keimanan, amaliah dan budi pekerti atau akhlak yang terpuji untuk menjadi manusia yang taqwa kepada Allah SWT.1 Oleh karena itu Mata Pelajaran Agama adalah mata pelajaran wajib di setiap sekolah-sekolah Indonesia. Fiqih ini adalah termasuk di dalamnya. Sebenarnya, melalui Mata Pelajaran Agama, sangat diharapkan siswa memiliki karakter yang benar-benar seharusnya dimiliki oleh seseorang yang beragama karena esensi dari mempelajari ilmu keagamaan adalah sikap. Biasanya pada sekolah-sekolah yang berbasis agama, mata pelajaran bidang keagamaan menjadi nilai yang menentukan atau salah satu nilai yang sangat diperhatikan. Menurut Undang-Undang Sisdiknas nomor 20 tahun 2003, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan Negara.2 Di dalam buku Pembelajaran Akselerasi karangan Iif Khoiru Ahmadi, dkk terdapat opini Meir yang menyatakan bahwa terdapat beberapa masalah pembelajaran di sekolah yang antara lain adalah: 3 1. Materi ajar yang tidak bermakna 2. Belajar hanya berisi ceramah yang membosankan. 1
M.Basyiruddin Usman, Metode Pembelajaran Agama Islam, (Jakarta: Ciputat Pers,
2002), h.4 2
Agus N,Cahyo,, Panduan Aplikasi teori-teori Belajar Mengajar Teraktual dan Terpopuler. (Jogjakarta: Diva Press, 2013), h. 18 3 Iif Khoiru Ahmadi, dkk, Pembelajaran Akselerasi, (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2011), h. 6.
1
2
3. Guru hanya menyuapi (spoon feeding) siswa dengan pengetahuan yang bersifat superficial 4. Proses belajar bukan merupakan proses yang menyenangkan tapi malah menakutkan. Dalam pengalaman, penulis pun masih sering menjumpai beberapa sekolah yang terdapat guru-guru yang masih menerapkan cara-cara konvensional dalam belajar termasuk di sekolah tempat penulis melakukan penelititan. Sedangkan dewasa ini siswa dituntut aktif dalam pembelajaran, guru harus bersikap variatif dalam melaksanakan proses KBM agar siswa tidak merasa jenuh dan pencapain tujuan pelajaran juga tidak menyentuh pada ranah kognitif saja, melainkan juga kepada afektif dan psikomotorik. Selain itu, seiring perkembangan zaman, ilmu pengetahuan dan teknologi semakin canggih, maka secara otomatis pola pikir masyarakat berkembang dalam setiap aspek. Sehingga berpengaruh pula terhadap dunia pendidikan karena dengan berkembangnya pola pikir masyarakat itu, dituntut untuk adanya inovasi dalam bidang pendidikan, tidak tradisional lagi, yaitu melaksanakan pemebelajaran hanya dengan ceramah yang merupakan metode dari zaman dahulu sampai sekarang. Inovasi yang disebutkan itu tidak terlepas dari peran guru untuk melakukan inovasi cara belajar di kelas. Seorang guru merupakan salah satu pemegang kendali generasi bangsa, untuk itu guru dituntut untuk memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap yang mampu mengembangkan suatu potensi yang terdapat di dalam diri anak bangsa. Guru adalah merupakan salah satu kunci untuk membuka pintu perubahan. Dalam bidang keagamaan, yaitu guru agama, dituntut untuk lebih mengarahkan peserta didik agar memiliki keunggulan dalam aspek moral, keimanan, ketaqwaan, dan disiplin. Karena studi agama sebenarnya tidak hanya menyentuh ke arah pengetahuan (kognitif) saja, akan tetapi esensi dari studi agama atau mata pelajaran agama adalah pembentukan sikap yang seharusnya memang benar-benar dimiliki oleh setiap orang yang beragama. Dengan pencapaian esensi itulah kiranya bangsa ini dapat menuju perubahan.
3
Selain itu juga, salah satu faktor yang ada di luar siswa adalah guru profesional yang mampu mengelola pembelajaran dengan metode-metode yang tepat, yang memberi kemudahan bagi siswa untuk mempelajari materi pelajaran, sehingga menghasilkan capaian yang lebik baik. Dalam penggunaan metode pembelajaran harus bervariasi sehingga siswa tidak bosan dalam pembelajaran. Penggunaan metode dalam pembelajaran juga tidak boleh monoton.
Dalam proses
KBM kadang dijumpai guru
yang
tidak
mengindahkan metode pembelajaran dalam pelaksanaannya. Guru tidak sistematis dalam menyampaikan materi sehingga siswa kurang mampu menyerap materi secara maksimal. Pemilihan metode berkaitan langsung dengan usaha guru dalam menampilkan pembelajaran yang sesuai dengan situasi dan kondisi sehingga pencapaian tujuan pembelajaran diperoleh secara optimal. Dari pernyataan di atas, dapat dihubungkan pada pernyataan Muhaimin dan Abdul Mujib (1995) yang menyatakan bahwa guru agama Islam memiliki peran yang merencanakan program pengajaran dan melaksanakan program yang tersusun serta diakhiri dengan penilaian. Dan selain itu, guru juga sebagai pendidik, yang tidak hanya berperan sebagai pengajar yang transfer of knowledge, tetapi juga pendidik yang transfer of values.4 Dalam penelitian di sini yaitu dengan metode discovery learning ini fokus penelitian saya adalah kepada prestasi belajar siswa, akan tetapi sangat diharapkan juga dapat menyentuh nilai pendidikannya bukan hanya pengetahuan pendidikannya saja. Dalam penulisan ini, tujuan pendidikan yang akan diteliti itu memang dalam ranah kognitif atau yang biasa disebut hasil belajar atau nilai belajar. Karena hasil belajar adalah hasil yang dicapai seseorang setelah melakukan kegiatan Belajar dan merupakan penilaian yang dicapai seseorang siswa untuk mengetahui sejauh mana bahan pelajaran atau materi yang sudah diajarkan
4
Saipul Annur, Profesionalitas Guru Agama Islam: Wacana Pengembangan Guru, (Jurnal Ta’dib), Vol. XIII. No. 1, Juni 2008, h. 99.
4
siswa. 5 Dan menurut Gunarso (1995: 57) mengartikan bahwa hasil belajar adalah suatu hasil yang dicapai oleh murid sebagai hasil belajarnya baik berupa angka maupun huruf serta tindakan. Oleh karena itu, penulis menganggap kirannya penting pula untuk meneliti hasil belajar dari segi penilaian berupa angka atau nilai tes, karena walau bagaimanapun penilaian ini juga merupakan hal sangat yang penting dalam pembelajaran di sekolah, penelitian ini penulis beri judul “Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Fiqih Siswa Kelas VIII MTs. Darul Ma’arif Jakarta”.
B. Masalah Penelitian
1. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, serta harapan penulis yang dengan menggunakan model Discovery Learning dalam proses KBM diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dari sebelumnya, maka penulis mengidentifikasikan masalah sebagai berikut: a. Penggunaan
metode
pembelajaran
dengan
ceramah
kurang
memotivasi siswa untuk belajar sehingga hal tersebut mempengaruhi prestasi belajar siswa. b. Model Discovery Learning dalam mata pelajaran fiqih mungkin belum banyak diterapkan. c. Faktor dari luar diri yang mempengaruhi hasil belajar siswa salah satunya
adalah
pemilihan
strategi
pembelajaran
dan
proses
pembelajaran yang dilaksanakan.
2. Pembatasan Masalah Dan dari identifikasi masalah di atas, maka peneliti membatasi pembahasan yang akan dikaji, yaitu:
5
132
Arikunto Suharsimi, dkk. Penelitian Tindakan Kelas. (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), h.
5
a.
Menyangkut
bagaimana
proses
perencanaan,
dan
bagaimana
penerapannya serta apa saja hambatan dalam penggunaan model discovery learning pada mata pelajaran Fiqih sebagai upaya peningkatan prestasi belajar siswa. b.
Para Siswa yang dimaksud adalah siswa kelas VIII di Mts Darul Ma’arif Jakarta
c.
Materi pelajaran Fiqih yang akan diteliti adalah materi Kelas VIII MTS Semester I mengenai “Makanan dan Minuman”
3. Rumusan Masalah Dari latar belakang permasalahan itulah saya dapat merumuskan permasalahan dalam penelitian saya ini, yaitu bagaimanakah prestasi belajar siswa setelah melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran Fiqih pada siswa kelas VIII di Mts Darul Ma’arif?
C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian tindakan kelas ini adalah untuk mendeskripsikan peningkatan prestasi belajar melalui model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran Fiqih siswa kelas VIII di Mts Darul Ma’arif Jakarta. D. Manfaat Penelitian Penulis berharap dari hasil penelitian ini, dapat didapat manfaat sebagai berikut: 1. Bagi siswa a. Meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami materi yang dipelajari dalam Fiqih Bab Makanan dan Minuman b. Dengan penerapan metode ini diharapkan mampu membuat siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran Fiqih bab Makanan dan Minuman. c. Dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dari yang sebelumnya
6
2. Bagi guru a. Dapat memacu para guru untuk senantiasa meningkatkan kualitas pengelolaan kelas dalam proses pembelajaran b. Membuat para guru untuk senantiasa mencipatakan suasana belajar yang aktif, kreatif, dan menyenangkan. c. Dapat menjadi referensi sekaligus solusi bagi para guru yang sedang mengalami permasalahan dalam proses pembelajaran.
3. Bagi sekolah Dapat memajukan dan meningkatkan prestasi dan mutu sekolah. Serta dapat menjadi bahan informasi dan sumbangan pemikiran yang dapat dijadikan bahan perbandingan atau acuan bagi sekolah atau lembaga-lembaga lain dalam mengembangkan segala hal yang berkaitan dengan pendidikan khususnya dalam pengajaran dan keguruan.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teori 1. Prestasi belajar a. Pengertian dan Tujuan Belajar Belajar adalah proses perubahan tingkah laku sebagai akibat pengalaman atau latihan. 1
Selain itu juga belajar dapat diartikan
sebagai tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatakan proses kognitif. 2 Dalam deifinisi lain menyatakan bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.3 Dari beberapa definisi di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku yang menyeluruh, yang berbeda dari tingkah laku sebelumnya melalui usaha nyata, dan perubahan itu cenderung menetap atau tidak mudah hilang. Perubahan tingkah laku yang dimaksud menyeluruh itu adalah perubahan mulai dari pengetahuan atapun sikap nyatanya. Sehingga dengan kata lain, apabila seseorang yang belajar dan tidak mengalami perubahan dari segi pengetahuan ataupun sikapnya maka dapat dikatakan orang itu tidak belajar. Dari definis belajar, belajar itu merupakan suatu usaha nyata yang menimbulkan perubahan, dengannya dapat dipastikan bahwa
1
Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 2007), h. 55. Muhibin Syah, Psikologi Pendidikan dan Pendekatan Baru, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2004), h. 92-93. 3 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 2003), h. 23 2
7
8
belajar itu memiliki tujuan. Dalam buku Psikologi Pendidikan Bapak Drs. Alisuf Sabri dipaparkan beberapa tujuan dari belajar menurut Taksonomi Bloom, bahwa pencapaian pada ranah yuang mencakup kognitif
(Pengetahuan),
afektif
(sikap),
dan
psikomotor
(keterampilan). Menurut winarno Surachmad, tujuan belaajr di sekolah itu ditujukan untuk mencapai: 4 1) Pengumpulan pengetahuan 2) Penanaman konsep dan kecekatan.keterampilan 3) Pembentukan sikap dan perbuatan
b. Ciri – ciri Belajar Dari pengertian yang telah penulis paparkan sebelumnya, belajar adalah merupakan suatu kegiatan dan suatu kegiatan itu dapat diidentifikasikan dengan ciri – ciri sebagai berikut:5 1) Suatu kegiatan atau aktifitas yang menghasilkan perubahan pada diri individu yang belajar baik aktual maupun potensial. 2) Perubahan itu pada dasarnya adalah didapatkan kemampuan baru yang berlaku dalam waktu yang relatif lama, dan, 3) Perubahan itu terjadi karena adanya usaha (dengan sengaja).
c. Pengertian Prestasi Belajar Satu hal penting dalam rangkaian proses belajar mengajar adalah mengetahui seberapa jauh kemajuan atau prestasi
peserta
didik. Kata prestasi belajar terdiri dari dua suku kata, yaitu Prestasi dan belajar. Meskipun demikian kedua kata tersebut saling berhubungan antara satu dengan yang lain. Beberapa ahli sepakat bahwa prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan. Hasil yang dimaksud
4 5
Sabri, op.cit., h. 58 Ibid., h. 56
9
adalah hasil yang memiliki ukuran atau nilai. Berikut ini merupakan pendapat para ahli dalam memahami kata prestasi yaitu: 1) WJS Poerdarminta berpendapat, bahwa prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dilakukan, dikerjakan, dan lain sebagainya). 2) Masud Khasan Abu Qodar, prestasi adalah apa yang telah diciptakan, hasil pekerjaan, hasil menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan keuletan kerja. 3) Nasrun Harahap dan kawan-kawan memberi pengertian prestasi adalah penilaian pendidikan tentang perkembangan kemajuan murid yang berkenaan dengan penguasaan terhadap nilai-nilai yang terdapat dalam kurikulum. 6 Dari pengertian yang dikemukakan oleh para ahli di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa prestasi adalah hasil yang dicapai dari suatu kegiatan berupa penilaian terhadap proses yang telah dilalui. Dimana di dalam pendidikan, prestasi merupakan hasil dari pemahaman yang didapat serta penguasaan nilai-nilai yang terdapat dalam kurikulum. Sehingga prestasi dapat diukur dengan nilai yang didapat dari pengadaan tes maupun evaluasi belajar. Sedangkan definisi belajar sebagaimana yang telah dijelaskan di atas, belajar merupakan proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh perubahan baik kognitif, afektif, dan psikomotorik sebagai hasil dari pengalaman seseorang berinteraksi dengan lingkungannya. Prestasi belajar secara umum berarti suatu hasil yang dicapai dengan perubahan tingkah laku yaitu melalui proses membandingkan pengalaman masa lampau dengan apa yang sedang diamati oleh siswa dalam bentuk angka yang bersangkutan dan hasil evaluasi dari berbagai aspek pendidikan baik aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa kata 6
Nelly Maghfiroh, “Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Melalui Model pembelajaran quantum teaching Pada Pelajaran Pkn,” (Skripsi S1, Fakultas Tarbiyah, Universitas Islam Negeri Malang, 2010), hlm. 49.
10
prestasi pada dasarnya adalah hasil yang diperoleh dari aktivitas. Sedangkan belajar adalah hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu yaitu perubahan tingkah laku. Jadi prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan prilaku individu sebagai hasil dari aktivitas belajar.
d. Aspek – aspek yang mempengaruhi Prestasi Belajar Belajar sebagai suatu aktivitas tidak terlepas dari berbagai faktor yang mempengaruhi proses aktivitas tersebut. Faktor-faktor ini akan menunjang berhasil atau tidaknya proses belajar mengajar dalam mencapai hasil yang optimal. Hasil belajar yang dicapai oleh siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama, yaitu faktor dari dalam diri siswa (internal) yaitu faktor fisiologis dan faktor psikologis. Dan faktor yang datang dari luar diri siswa yaitu faktor sosial dan non sosial. 1) Faktor Internal a) Faktor Fisiologis : Faktor fisiologis mempunyai pengaruh yang besar terhadap prestasi belajar siswa, sekurang-kurangnya terdapat dua faktor yang masuk kedalam faktor fisiologis ini, yaitu: Pertama, Kesehatan. Sehat berarti baik seluruh anggota badan beserta bagian- bagiannya bebas dari penyakit. Dalam proses belajar, siswa akan merasa terganggu jika kesehatannya terganggu, sehingga dapat mempengaruhi kemampuan belajarnya, dan mengurangi semangatnya untuk belajar. Karena itu pemeliharaan kesehatan sangatlah penting bagi setiap orang baik jasmani maupun rohani agar badan tetap kuat, fikiran selalu segar dan fokus serta bersemangat dalam belajarnya. Kedua, Cacat Tubuh. Cacat tubuh adalah sesuatu yang menyebabkan kurang baik atau kurang sempurna mengenai anggota tubuh atau badan, misalnya buta, tuli lumpuh dan lain sebagainya. Cacat tubuh sangat mempengaruhi prestasi belajar, karena apabila salah satu anggota badan dalam
11
keaadan lemah atau kurang baik, maka segala yang diajarkan oleh guru tidak akan diterina dengan baik pula. b) Faktor Psikologis : Faktor psikologis baik yang bersifat bawaan maupun yang dapat diperoleh seperti minat, bakat, intelegensi, motivasi dan kemampuan kognitif seperti kemampuan persepsi, ingatan berfikir dan kemampuan dasar bahan pengetahuan (bahan appersepsi) yang dimilikinya. 7 Faktor kemampuan siswa besar sekali pengaruhnya terhadap hasil belajar. Seperti dikemukakan Clark “bahwa hasil belajar siswa di sekolah 70% dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan 30% dipengaruhi oleh lingkungan”.8 2) Faktor Eksternal a) Faktor Sosial : Faktor sosial adalah faktor yang menyangkut hubungan antara manusia yang terjadi dalam berbagai situasi sosial. Yang termasuk kedalam faktor ini adalah keluarga, lingkungan sekolah, teman bermain dan masyarakat. b) Faktor non Sosial : Faktor non sosial dapat diartikan sebagai faktor lingkungan yang bukan sosial, antara lain lingkungan alam dan lingkungan fisik seperti keadaan rumah, ruang belajar, fasilitas belajar, dan buku-buku sumber lainnya. 9 Dengan demikian, faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa dapat disimpulkan menjadi dua faktor secara garis besar, yaitu faktor yang datang dari dalam diri siswa dan faktor yang datang dari luar diri siswa. Faktor-faktor tersebut sebagian besarnya menunjang prestasi belajar siswa, tetapi adakalanya dapat menghambat prestasi belajar siswa.
7
Masturo, “Pengaruh Perbedaan Asal Sekolah Siswa Terhadap Prestasi Belajar Bidang Pendidikan Agama Islam” (Skripsi S1, Fakultas Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Jakarta, 2000), hlm.19. 8 Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2010), hlm. 39. 9 Ibid, hlm. 19.
12
e. Indikator Prestasi Belajar Idealnya pengungkapan hasil belajar meliputi segenap ranah psikologi yang mengalami perubahan sebagai akibat dari pengalaman dan proses belajar siswa.. akan tetapi pengungkapan perubahan tingkah laku dari seluruh ranah itu, khususnya ranah rasa (afektif), sangat sulit untuk diraba, hal ini di sebabkan karena perubahan hasil belajar itu ada yang bersifat intangible (tak dapat diraba). Adapun yang dapat dijadikan kunci pokok untuk memperoleh ukuran dan data hasil belajar peserta didik sebagaimana yang dijelaskan di atas adalah dengan cara mengetahui indikator-indikator yang dikaitkan dengan jenis prestasi yang hendak diukur atau diungkapkan. 10 Selanjutnya agar pemahaman akan penjelasan di atas mengenai indikator prestasi belajar lebih mendalam dan memudahkan kita dalam menggunakan alat dan kiat evaluasi, maka berikut ini disajikan sebuah tabel panjang, terkait dengan jenis, indikator dan cara evaluasi belajar
Tabel 1.1 Jenis, Indikator, dan Cara Evaluasi Prestasi Ranah/ Jenis Prestasi
Indikator
Cara Evaluasi
A. Ranah Kognitif 1. Pengamatan
2. Ingatan
1. Dapat menunjukan;
1. Tes lisan
2. Dapat membandingkan;
2. Tes tertulis
3. Dapat menghubungkan,
3. Observasi
1. Dapat menyebutkan;
1. Tes lisan
2. Dapat menunjukan kembali.
2. Tes tertulis 3. Observasi
3. Pemahaman
1. Dapat menjelaskan;
1. Tes lisan;
2. Dapat mendefinisikan dengan
2. Tes tertulis
bahasa sendiri. 10
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar,…., h.216.
13
4. Aplikasi/penera pan
1. Dapat memberikan contoh;
1. Tes tertulis;
2. Dapat menggunakan secara
2. Pemberian
tepat.
tugas; 3. Observasi.
5. Analisis
1. Dapat menguraikan;
1. Tes tertulis;
2. Dapat mengklasifikasikan
2. Pembagian tugas.
6. Sintesis
1. Dapat menghubungkan materi-
(membuat
materi. Sehingga menjadi
paduan baru dan
kesatuan baru;
utuh)
1. Tes tertulis; 2. Pemberian tugas.
2. Dapat menyimpulkan; 3. Dapat menggeneralisasikan (membuat prinsip umum)
B. Ranah Afektif 1. Penerimaan
1. Menunjukan sikap penerima;
1. Tes tertulis;
2. Menunjukan sikap menolak.
2. Tes skala sikap; 3. Obsevasi.
2. Sambutan
1. Kesediaan berpartisipasi;
1. Tes tertulis;
2. Kesediaan memanfaatkan.
2. Tes skala sikap; 3. Obsevasi.
3. Apresiasi
1. Menganggap penting dan
1. Tes skala sikap;
bermanfaat; 2. Menganggap indah dan
4. Internalisasi (pendalaman)
2. Pemberian
harmonis;
tugas;
3. Mengagumi.
3. Observasi.
1. Mengakui dan meyakini;
1. Tes skala sikap;
2. Mengingkari.
2. Pemberian tugas ekspresif proyektif.
dan
14
5. Karakterisasi (penghayatan)
1. Melembagakan atau
1. Pemberian tugas
meniadakan;
ekspresif
2. Menjelmakan dalam pribadi dan perilaku sehari-hari. C. Ranah
Kecakapan
Psikomotorik
proyektif. 2. Observasi.
mengkoordinasikan
gerak mata, tangan, kaki, dan
1. Keterampilan
dan
1. Observasi; 2. Tes tindakan.
anggota tubuh lainnya.
bergerak dan bertindak 2. Kecakapan ekspresi verbal
1. Kefasihan melafalkan;
1. Tes lisan;
2. Kecakapan membuat mimik
2. Observasi;
dan gerakan jasmani
3. Tes tindakan.
dan non verbal
2. Fiqih a. Pengertian Mata Pelajaran Fiqih Menurut Etimologi (bahasa), fiqih berarti pemahaman yang mendalam dan membutuhkan pengerahan potensi akal. 11 Pengertian tersebut dapat ditemukan dalam alqur’an, yakni dalam surat Thoha (20) : 27-28,
“dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku. Supaya mereka mengerti perkataanku ” Menurut istilah para ahli hukum Islam, fiqih diartikan sebagai hukum-hukum
syar’iyah
yang
bersifat
amaliah,
yang
telah
diistinbatkan oleh para mujtahid dari dalil-dalil syar’i yang terperinci. 12 Pada mulanya, fiqih berarti pengetahuan keagamaan yang mencakup seluruh ajaran agama, baik berupa akidah, akhlak, maupun 11 12
Rahmat Syafe’I, Ilmu Ushul Fiqih, (Bandung:Pustaka Setia, 2010) hal,18 Chaerul Umam,Dkk, Ushul Fiqih 1, (Bandung:Pustaka Setia, 1998) hal,15
15
amaliah (ibadah), yakni sama dengan arti Syari’ah Islamiyah. Namun pada perkembangan selanjutnya, fiqih diartikan sebagai bagian dari syari’ah Islamiyah, yaitu pengetahuan tentang hukum syari’ah Islamiyah yang berkaitan dengan perbuatan manusia yang telah dewasa dan berakal sehat yang diambil dalil-dalil terperinci. Masih banyak definisi fiqih lainnya yang dikemukakan para ulama. Ada yang mendefinisikan sebagai himpunan dalil yang mendasari ketentuan hukum Islam. Adapula yang menekankan bahwa fiqih adalah hukum syari’ah yang diambil dari dalilnya. Namun demikian, pendapat yang menarik untuk dikaji adalah pernyataan Imam Haramain bahwa fiqih merupakan hukum syara’ dengan jalan ijtihad. Demikian pendapat pula Al-Amidi bahwa yang dimaksud dengan pengetahuan hukum dalam fiqih adalah melalui kajian dari penalaran (nadzar dan istidhah). Pengetahuan hukum yang tidak melalui ijtihad (kajian), tetapi bersifat dharuri, seperti sholat wajib lima waktu, zina haram, dan masalah-masalah qath’I lainnya tidak termasuk fiqih. 13 Hal itu menunjukan bahwa fiqih bersifat ijtihadi atau zhanni. Pada perkembangan selanjutnya, istilah fiqih sering dirangkaikan dengan kata Al-Islami sehingga terangkai Al-Fiqh Al-Islami, yang sering diterjemahkan dengan hukum Islam yang memiliki cakupan sangat luas. Mata pelajaran fiqih adalah bimbingan untuk mengetahui ketentuan-ketentuan syariat Islam. Materi yang sifatnya memahami, menghayati dan mengamalkan pelaksanaan tersebut yang kemudian menjadi dasar pandangan dalam kehidupannya, keluarga dan masyarakat lingkungannya. Bentuk bimbingan tersebut tidak terbatas pada pemberian pemgetahuan, tetapi lebih jauh seorang guru dapat menjadi contoh dan tauladan bagi siswa dan masyarakat lingkungannya. Dengan 13
Rahmat Syafe’I, Fiqih Muamalah, (Bandung:Pustaka Setia, 2001) hal,14
16
keteladanan guru diharapkan para orangtua dan masyarakat membantu secara aktif pelaksanaan fiqih dalam rumah tangga dan masyarakat lingkungannya. Dari penjelasan diatas dapat penulis pahami tentang pengertian mata pelajaran fiqih dalam kurikulum madrasah tsanawiyah yaitu mata pelajaran yang diarahkan untuk memberika pengetahuan, pemahaman dan bimbingan pada siswa mengenai ketentuan-ketentuan syariat Islam untuk diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
b. Tujuan, Fungsi dan Ruang Lingkup Mata Pelajaran Fiqih Sebagai bahan pelajaran yang diberikan pada anak didik dalam proses belajar mengajar, mata pelajaran fiqih tentu memiliki sasaran dan tujuan yang ingin dicapai. Untuk memenuhi tujuan tersebut, dalam skripsi ini diuraikan dan dikomparasikan antar tujuan fiqih dan tujuan mata pelajaran fiqih secara spesifik. Menurut Aswadi Syukur, tujuan fiqih (ilmu fiqih) adalah “menerapkan hukum syara pada setiap perkataan dan perbuatan mukallaf. 14 sedangkan rumusan fiqih menurut Abdul Wahab Kallaf adalah “menerapkan hukum-hukum syariat Islam bagi seluruh tindakan dan ucapan manusia”. 15 kedua rumusan
tujuan
fiqih
tersebut
tidaklah
berbeda,
keduanya
menghendaki penerapan hukum syara pada setiap tingkah laku dan ucapan mukallaf ditengah hidup dan kehidupannya. Tujuan fiqih tersebut mengalami perincian ketika telah menjadi tujuan mata pelajaran seperti yang tertera dalam kurikulum Madrasah Tsanawiyah yang dikeluarkan oleh departemen Agama RI adalah membekali peserta didik agar dapat: 1) Mengetahui dan memahami pokok-pokok hukum Islam secara terperinci dan menyeluruh, baik berupa dalil naqli maupun aqli. 14
M.Aswadi Syukur, Pengantar Ilmu Fiqih dan Ushul Fiqih, (Surabaya: Bina Ilmu) cet
15
Abdul Wahab Kallaf, Ilmu Ushul Fiqih, (Bandung: Gema Risalah Press, 1996), cet
ke-1, h.4 ke-1 h. 26
17
Pengetahuan dan pemahaman tersebut diharapkan menjadi pedoman hidup dalam kehidupan pribadi dan sosial. 2) Melaksanakan dan mengamalkan ketentuan hukum Islam dengan benar. Pengalaman tersebut diharapkan dapat menumbuhkan ketaatan menjalankan hukum Islam, disiplin dan tanggung jawab sosial yang tinggi dalam kehidupan pribadi maupun sosialnya. 16 Mengenai fungsi fiqih, secara umum dapat disebutkan bahwa fiqih berfungsi: “sebagai rujukan para mukallaf untuk mengetahui syariat Islam sehingga pola tingkah lakunya dapat terkendali pada landasan etika dan moral yang religious”. Fungsi mata pelajaran fiqih di Madrasah Tsanawiyah seperti yang termaktub dalam kurikulum 2004 Madrasah Tsanawiyah adalah: 1) Penanaman nilai-nilai dan kesadaran beribadah peserta didik kepada Allah SWT sebagai pedoman mencapai kebahagiaan hidup didunia dan di akhirat. 2) penanaman kebiasaan melaksanakan hukum Islam dikalangan peserta didik dengan ikhlas dan prilaku yang sesuai dengan peraturan yang berlaku di Madrasah dan masyarakat. 3) pembentukan kedisiplinan dan rasa tanggung jawab sosial di Madrasah dan Masyarakat. 4) pengembangan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT serta akhlak mulia peserta didik seoptimal mungkin, melanjutkan yang telah ditanamkan lebih dahulu dalam lingkungan keluarga. 5) pembangunan mental peserta didik terhadap lingkunga fisik dan sosial melalui ibadah dan muamalah. 6) perbaikan kesalahan-kesalahan, kelemahan-kelemahan peserta didik dalam keyakinan dan pelaksanaan ibada dalam kehidupan sehari-hari.
16
Depag RI, Kurikulum 2004 Standar Kompetensi Madrasah Tsnawiyah, (Jakarta: Rektotat Jendral Kelembagaan Agama Islam, 2004), h.46
18
7) pembekalan peserta didik untuk memehami fiqih atau hukum Islam pada jenjang yang lebih tinggi. 17
Fiqih berfungsi sebagai sumber hukum yang menjadi pendorong dan pembentuk tingkah laku yang sesuai dengan ketentuan-ketentuan hukum sehinnga terbentuk komunitas masyarakat muslim yang memiliki kesadaran akan hak dan kewajibannya sebagai prasayarat terwujudnya kondisi hidu dan kehidupan yang harmonis dan sejahtera. Para pengajar harus memahamifungsi fiqih ini agar pendidikan dan pembinaan pribadi siswa dapat terarah sesuai dengan harapan yang ditentukan. Sedangkan ruang lingkup pengajaran fiqih di Madrasah Tsanawiyah meliputi keserasian, keselarasan, dan keseimbangan antara: 1) Hubungan manusia dengan alam 2) Hubungan manusia dengan Allah SWT 3) Hubungan manusia dengan sesame manusia, dan selain manusia dan lingkungan. Dari ruang lingkup maupun fungsi yang tercantum dalam kurikulum MTs terlihatruang lingkup materi pelajaran begitu luas menyangkut hubunganvertikal dan horizontal peserta didik. Demikian juga dengan fungsi yang terkandung dalam matapelajaran tersebut yang sangat diharapkan sekali siswa mampu menjadi dirinya sebagai muslim ang memiliki kesadaran sebagai hamba Allah untuk beribadah secara benar dan melaksanakan syariat dengan ikhlas. Semua itu tidak terlepas dari bagaimana kondisi pembelajaran fiqih tersebut mencapai fungsi yang diharapkan. Tujuan, fungsi dan ruang lingkup pembelajaran fiqih di Madrasah semuanya akan terpenuhi atau tidak tergantung kepada
17
Depag RI, Kurikulum 2004 Standar Kompetensi Madrasah Tsnawiyah... h.47
19
upaya yang diterapkan oleh Madrasah yang bersangkutan terutama pada kegiatan pengelolaan pembelajaranna
3. Model Discovery Learning a. Model Pembelajaran Sebelum membahas tentang model pembelajaran, terlebih dahulu kita harus mengatahui apakah yang dimaksud dengan model? Secara kaffah model dimaknakan sebagai suatu objek atau konsep yang digunakan untuk mempresentasikan sesuatu hal. Sesuatu yang nyata dan dikonversi untuksebuah bentuk yang lebih komprehensif. (Meyer, W.J.,1985:2). Agar pembelajaran fiqih dapat diserap dengan baik oleh siswa, selain diperlukan strategi pembelajaran, guru juga perlu memiliki metode dan model pembelajaran yang dipandang tepat dan sesuai dengan kondisi siswa. Istilah model pembelajaran dibedakan dari istilah metode pembelajaran. Model pembelajaran dimaksudkan sebagai pola interaksi siswa dengan guru didalam kelas yang menyangkut srtrategi, pendekatan, metode dan teknik pembelajaran yang diterapkan dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dikelas. Sedanglkan metode pembelajaran adalah cara menyajikan materi yang masih bersifat umum. Arends menyatakan “The tern teaching models refers to a particular approach to instruction that includes its goals, syntax, environment, and managemeny system”.18 Yang artinya, istilah model pembelajaran mengarah pada suatu pendekatan pembelajaran tertentu termasuk tujuannya, sintaksnya, lingkungan dan sistem pengelolaannya. Adapun sukamto, dkk mengemukakan maksud dari model pembelajaran adalah: “kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk 18
Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovativ-Progresif, (Jakarta: KencanaPrenada Media Group, 2009) h.22
20
mencapai tujuan belajar tertentu, an berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan aktivitas belajar mengajar.19 Istilah model pembelajaran mempunyai makna yang lebih luas dari pada strategi,metode atau prosedur. Model pembelajaran mempunai empat ciri khusus yang tidak dimiliki oleh strategi, metode atau prosedur. Ciri-ciri tersebut ialah: 20 1) Rasional teoritis logis yang disusun oleh para pencipta atau pengembangnya 2) Landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar (tujuan pembelajaran akan dicapai). 3) Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat dilaksanakan dengan berhasil 4) Lingkungan belajar diperlukan agar tujuan pembelajaran itu dapat tercapai.
Model pembelajaran memiliki tahapan-tahapan yang harus diperhatikan. Tahapan-tahapan berikut antara lain. 1) Sintaks/pentahapan, merupakan penjelasan pengoperasian model. 2) Sistem sosial, bagaimana penjelasan tentang peranan guru dan pembelajaran. 3) Prinsip-prinsip reaksi, menjelaskan bagaimana sebaiknya guru bersikap dan berespon terhadap aktivitas siswa. 4) Sistem pendukung, menjelaskan hal-hal yang diperlukan sebagai kelengkapan model diluar manusia.
19
Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovativ-Progresif, (Jakarta: KencanaPrenada Media Group, 2009) h.22 20 Junaedi,dkk, Strategi Pembelajran edisi pertama paket 1-7, (Learning assistance Program for Islamic Schools Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, 2008), h.20
21
Model-model pembelajaran mempunya empat ciri khusus yang membedakan dengan strategi, metode atau prosedur. Ciri-ciri tersebut adalah sebagai berikut.21 1) Rasional teoritik logis yang disusun oleh para pencipta atau pengembangnya. 2) landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana peserta didik belajar (tujuan pembelajaran yang akan dicapai) 3) Tingkah laku pembelajaran yang diperlukan agar model tersebut dapat dilaksanakan dengan berhasil, dan lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan belajar terseut dapat tercapai.
Dari pembelajaran diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang menggambarkan prosedur yang sistematis dalam menggorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentudan berfungsi sebagai pedoman bagi perancang dan para pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan
aktivitas
belajar
mengajar.
Jadi
istilah
model
pembelajaran mempunyai makna yang lebih luas dari pada metode pembelajaran. Model pembelajaran yang baik memiliki ciri – ciri sebagai berikut: 1) Valid, yaitu model pembelajaran berhubungan dengan rasional teoritik dan memiliki konsistensi internal. 2) Praktis, apa yang dikembangkan memang benar – benar diterapkan. 3) Efektif, yaitu model pembelajaran harus memberi hasil sesuai dengan yang diharapkan.
21
Junaedi,dkk, Strategi Pembelajran... h.11
22
b. Prinsip-prinsip Penentuan Model Telah disinggung sebelumnya, metode yang tepat dapat menentukan keefektifan proses belajar mengajar. Oleh karena itu, dalam memilih model hendaklah memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut: 1) Prinsip motivasi dan tujuan belajar. Pilihlah model yang kiranya dapat memotivasi siswa dalam kegiatan belajar. 2) Prinsip kematangan dan perbedaan individu. 3) Prinsip penyediaan peluang dan pengalaman. Jadi dalam pembelajaran berikanlah peluang peserta didik untuk berbuat, bukan hanya mendengarkan. 4) Integrasi pemahaman dan pengalaman. Dalam pembelajaran, penyatuan pemahaman dan pengalaman menghendaki suatu proses pembelajaran yang mampu menerapkan pengalaman nyata dalam suatu pembelajaran. 5) Prinsip fungsional. Artinya bahwa belajar itu merupakan kegiatan yang benar-benar bermanfaat untuk kehidupan berikutnya. 6) Prinsip menggembirakan. 7) Prinsip motivasi dan tujuan belajar, dalam kegiatan belajar mengajar yang menggembirakan dapat senantiasa memotivasi siswa pada kegiatan belajar selanjutnya karena belajar merupakan proses lanjut tanpa henti.
c. Pengertian dan Tujuan Model Pembelajaran Discovery Learning Model discovery learning dapat diartikan sebagai cara penyajian pelajaran yang memberi pelajaran kepada peserta didik untuk menemukan informasi dengan atau tanpa bantuan guru. 22 Model discovery 22
learning
lebih
dikenal
dengan
metode
penemuan
Idrus Alwi, dkk, Panduan Implementasi Kurikulum 2013 Untuk Pendidik dan Tenaga Kependidikan. (Jakarta: Saraz Publishing,2014), h.83
23
terbimbing, para siswa diberi bimbingan singkat untuk menemukan jawabannya. Harus diusahakan agar jawaban atau hasil akhir itu tetap ditemukan sendiri oleh siswa. Penemuan (discovery) merupakan suatu model pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan pandangan konstruktivisme. Model ini menekankan pentingnya pemahaman struktur atau ide-ide penting terhadap suatu disiplin ilmu, melalui keterlibatan siswa ssecara aktif dalam proses pembelajaran. Metode pembelajaran berbasis penemuan atau discovery learning adalah metode belajar yang mengatur pengajaran sedemikian rupa sehingga anak memperoleh pengetahuan yang sebelumnya belum diketahuinya
tidak
melalui
pemberitahuan,
namun ditemukan
sendiri. 23 Dalam pembelajaran discovery (penemuan) kegiatan atau pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa, sehingga siswa dapat menemukan konsep-konsep dan prinsip-prinsip melalui proses mentalnya sendiri. Dalam menemukan konsep, siswa melakukan pengamatan,
menggolongkan,
membuat
dugaan,
menjelaskan,
menarik kesimpulam dan sebagainya untuk menemukan beberapa konsep atau prinsip. Metode Discovery diartikan sebagai prosedur mengajar yang mementingkan pengajaran perseorangan, memanipulasi objek sebelum sampai pada generalisasi>. Makanya anak harus berperan aktif dalam belajar. Peran aktif anak dalam belajar ini diterapkan melalui penemuan. Sedangkan menurut Budiningsih (2005), metode discovery learning adalah memahami konsep, arti dan hubungan, melalui proses intuitif untuk pada akhirnya sampai kepada suatu kesimpulan.
23
Agus N,Cahyo, Panduan Aplikasi teori-teori Belajar Mengajar Teraktual dan Terpopuler. (Jogjakarta: Diva Press, 2013), h.100
24
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
discovery
learning
adalah
suatu
model
untuk
mengembangkan cara belajar siswa aktif dengan menemukan sendiri, menyelidiki sendiri, maka hasil yang diperoleh akan setia dan tahan lama dalam ingatan, tidak akan mudah dilupakan siswa. Dengan belajar penemuan, anak juga bisa belajar berfikir analisis dan mencoba memecahkan sendiri problem yang dihadapi. Kebiasaan ini akan di transfer dalam kehidupan bermasyarakat. Metode mempunyai andil yang cukup besar dalam kegiatan belajar mengajar. Kemampuan yang diharapkan dapat dimiliki anak didik akan ditentukan oleh relevasian penggunaan suatu metode yang sesuai dengan tujuan. Itu berarti tujuan pembelajaran akan dapat dicapai dengan penggunaaan metode yang tepat, sesuai dengan standar keberhasilan yang terpatri dalam suatu tujuan. Penggunaan model discovery learning guru berusaha untuk meningkatkan aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar. Sehingga model discovery learning ini berikut:24
(a)
menegmbangkan,
teknik
ini
mampu
memperbanyak
memiliki tujuan sebagai membantu
kesiapan
serta,
siswa
untuk
penguasaan
keterampilan dalam proses kognitif/pengenalan siswa, (b) siswa memperoleh pengetahuan yang bersifat sangat pribadi/individual sehingga dapat kokoh atau mendalam tertinggal dalam jiwa siswa tersebut, (c) dapat meningkatkan kegairan belajar para siswa.
d. Karakteristik Strategi Pembelajaran Active Learning Model Discovery Learning Menurut Bonwell, Pembelajaran Aktif memiliki karakteristikkarakteristik sebagai berikut:
24
Idrus Alwi, dkk, Panduan Implementasi Kurikulum 2013 Untuk Pendidik dan Tenaga Kependidikan. (Jakarta: Saraz Publishing,2014), hal.86
25
1) Pembelajaran berpusat pada siswa. Siswa berperan lebih aktif dalam mengembangkan cara-cara belajar mandiri. Siswa berperan serta pada perencanaan, pelaksanaan dan penilaian proses belajar. Pengalaman siswa lebih diutamakan. 2) Guru membimbing dalam terjadinya pengalaman belajar. Guru bukan satu-satunya sumber belajar. Guru merupakan salah satunya sumber belajar, yang memberikan peluang bagi siswa agar dapat memperoleh pengetahuan atau ketrampilan sendiri melalui usaha sendiri, dapat mengembangkan motivasi dari dalam dirinya, dan dapat mengembangkan pengalaman untuk membuat suatu karya. 3) Tujuan kegiatan pembelajaran tidak hanya untuk sekedar mengejar standar akademis. Selain pencapaian standar akademis, kegiatan ditekankan untuk mengembangkan siswa secara utuh dan seimbang. 4) Pengelolaan kegiatan pembelajaran ditekankan pada kreativitas siswa, dan memperhatikan kemajuan siswa untuk menguasai konsep-konsep dengan mantap. 5) Penilaian dilakukan untuk mengukur dan mengamati kegiatan dan kemajuan siswa, serta mengukur ketrampilan dan hasil belajar siswa. 25
Dalam model Discovery Learning itu sendiri, siswa dibiarkan menemukan sendiri atau mengalami proses mental sendiri, guru hanya membimbing dan memberikan intruksi. Dengan demikian potensi siswa dapat diberdayakan, dan dapat belajar mandiri. Siswa tidak lagi sebagai penerima pengetahuan, dan guru dapat berperan sebagai motivator, pengarah, dan pemberi stimulus.
25
2013
Muchlisin Riadi, “Pembelajaran Aktif”, http://www.kajianpustaka.com, 21 Februari
26
e. Aplikasi Model Pembelajaran Discovery Learning Dalam rangka mengaplikasikan model pembelajaran discovery learning didalam kelas guru bidang studi harus melakukan beberapa persiapan terlebih dahulu. Berikut ini tahapan perencanaan menurut Brunner:26 1) Tahap persiapan dalam aplikasi model Discovey Learning a) Menentukan tujuan pembelajaran. b) Menentukan identifikasikarakteristik siswa (kemampuan awal, minat, gaya belajar, dan sebagainya). c) Memilih materi pelajaran. d) Menentukan topic-topik yang harus dipelajari siswa secara induktif (dari contoh-contoh generalisasi). e) Mengembangkan bahan-bahan belajar yang berupa contohcontoh, ilustrasi, tugas dan sebagainya untuk dipelajari siswa. f) Mengatur topik-topik plajaran dari yang sederhana ke kompleks, dari yang konkret ke abstrak, atau dari tahap enaktik, ikonik sampai ke simbolik. g) Melakukan penilaian proses dan hasil belajar siswa. 2) Prosedur Aplikasi Discovery Learning Menurut Syah (2004), dalam mengaplikasi Model discovery learning di dalam kelas, tahapan atau prosedur yang harus dilaksanakan dalam kegiatan belajar mengajar secara umum adalah sebagai berikut: a) Stimulation (stimulasi/pemberian rangsangan. b) Problem Statemen (pernyataan/identifikasi masalah) c) Data Collection (pengumpulan data). d) Data Processing (pengolahan data). e) Verification (petahkikan/pembuktian) f) Generalization (menarik kesimpulan/generalisasi). 26
Agus N,Cahyo, Panduan Aplikasi teori-teori Belajar Mengajar Teraktual dan Terpopuler. (Jogjakarta: Diva Press, 2013), h.248
27
Sedangkan langkah-langkah pelaksanaan model discovery learning menurut pendapat Gilstrap (1975):27 1) Menilai kebutuhan dan minat siswa, dan menggunakannya sebagai dasar untuk menentukan tujuan yang berguna dan realities untuk mengajar dengan penemuan 2) Seleksi pendahuluan atas dasar kebutuhan dan minat siswa, prinsip-prinsip, generalisasi, pengertian dan hubungannya dengan apa yang dipelajari. 3) Mengatur
susunan
kelas
sedemikian
rupa
sehingga
memudahkan terlibatnya arus bebas pikiran siswa dalam belajar dengan penemuan. 4) Berkomunikasi dengan siswa akan membantu menjelaskan peranan penemuan. 5) Menyiapkan suatu situasi yang mengandung masalah yang minta dipecahkan. 6) Mengecek pengertian siswa tentang masalah yang digunakan untuk merangsang belajar dengan penemuan. 7) Menambah
berbagai
alat
peraga
untuk
kepentingan
pelaksanaan penemuan. 8) Memberi
kesempatan
kepada
siswa
untuk
bergiat
mengumpulkan dan bekerja dengan data, misalnya setiap siswa mempunyai data harga dan bahan-bahan pokok dan jumlah orang yang membutuhkan bahan-bahan pokok tersebut. 9) Mempersilahkan siswa mengumpulkan dan mengatur data sesuai dengan kecepatannya sendiri, sehingga memperoleh tilikan umum. 10) Memberi kesempatan kepada siswa melanjutkan pengalaman belajarnya, walaupun sebagian atas tanggung jawabnya sendiri. 27
Ali Hamzah, Muhlisrarini, Perencanaan dan strategi pembelajran Matematika, (Jakarta, Rajawali Pers, 2004), h.248
28
11) Memberi jawaban dengan cepat dan tepat sesuai dengan data dan informasi bila ditanya dan diperlukan siswa dalam kelangsungan kegiatannya. 12) Memimpin analisisnya sendiri melalui percakapan dan eksplorasinya sendiri dengan pertanyaan yang mengarahkan dan mengidentifikasikan proses. 13) Mengajarkan keterampilan untunk belajar dengan penemuan yang diidentifikasi oleh kebutuhan siswa, misalnya latihan penyelidikan. 14) Merangsang
interaksi
siswa
dengan
siswa,
misalnya
merundingkan strategi penemuan, mendiskusikan hipotesis dan data yang terkumpul. 15) Mengajukan pertanyaan tingkat tinggi maupun pertanyaan tingkat sederhana. 16) Bersikap membantu jawaban siswa, ide siswa, pandangan dan tafsiran yang berbeda. Bukan menilai secara kritis tetapi membantu menarik kesimpulan yang benar. 17) Membesarkan siswa untuk memperkuat pernyataannya dengan alasan dan fakta. 18) Memuji siswa yang sedang bergiat dalam proses penemuan, misalnya seorang siswa yang bertanya kepada temannya atau guru tentang berbagai tingkat kesukaran dan siswa yang mengidentifikasi hasil dari penyelidikannya sendiri. 19) Membantu siswa menulis atau merumuskan prinsip, aturan ide, generalisasi atau pengertian yang menjadi pusat dari masalah semula dan yang telah ditentukan melalui strategi penemuan. 20) Mengecek
apakah
siswa
mnggunaka
apa
yang
telah
ditemukannya, misalnya teori atau teknik, dalam situasi berikutnya, yaitu situasi dimana siswa bebas menentukan pendekatannya.
29
Kesepakatan guru mitra dengan peneliti, kelemahan-kelemahan harus segera diatasi melalui pendekatan discovery learning denagn tindakan pada masing-masing tahap pembelajaran berikut:28 1) Kegiatan awal pembelajaran meliputi langkah – langkah sebagai berikut: a) Menyiapkan alat bantu yang sesuai dan menarik materi yang akan disampaikan. b) Memberikasn motivasi untuk meningkatkan minat belajar siswa. c) Memberikan tinjauan yang jelas tentan materi yang akan disampaikan sehingga siswa mempunyai arah yang jelas saat belajar. d) Membagi siswa menjadi beberapa kelompok belajar e) Membuka
pelajaran
sesuai
dengan
pendekatan
untuk
meningkatkan rasa takut siswa. 2) Tindakan penyampaian dan pengembangan meliputi langkahlangkah sebagi berikut: a) Penyampaian konsep dasar materi b) Penjelasan cara menggunakan alat peraga yang digunakan dalam proses belajar. c) Penyampaian disesuaikan dengan gaya bahasa siswa sehingga siswa dapat menerima pelajaran dengan mudah. d) Belajar kelompok dan pengembangan minat individu dengan mempraktekkan alat peraga yang sudah disiapkan. e) Pelatihan memecahkan suatu masalah yang berkaitan dengan materi baik secara individu maupun kelompok. 3) Tindakan pada tahap penerapan a) Mengusahakan umpan balik/.
28
Idrus Alwi, dkk, Panduan Implementasi Kurikulum 2013 Untuk Pendidik dan Tenaga Kependidikan. (Jakarta: Saraz Publishing,2014), h.87
30
b) Pemberian soal latihan
baik kelompok maupun individu
kepada siswa dan kesempatan untuk mengerjakannya. c) Pembahasan soal latihan secara bersama-sama. d) Refleksi individu tentang capaian materi yang telah didapat selama proses belajar e) Review materi pelajaran yang belum dipahami siswa. 4) Tindakan pada akhir prmbelajaran a) Penarikan kesimpulan bersama b) Penguatan materi yang tela didapat siswa dengan memberikan waktu kepada siswa untuk bertanya. c) Evaluasi kinerja siswa oleh guru dan memberikan motivasi kepada seluruh siswa. d) Eksplorasi kesulitan belajar siswa, hal-hal yang menarik yang telah didapat siswa dan hal-hal yang tidak disukai siswa. e) Pembagian tugas rumah yang menyenangkan sesuai materi yang telah dipelajari.
B. Hasil Penelitian Yang Relevan Berdasarkan penelitian dilakukan oleh Istianah dengan judul “Upaya peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS dengan menerapkan metode Discovery Learning”, menunjukan bahwa hasil belajar siswa dengan metode ddiscovery learning, menunjukan bahwa pembelajaran dengan menerapkan metode discovery learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS. Hal ini terlihat dari perolehan tes hasil belajar setiap siklusnya. Perolehan hasil belajar siswa pada siklus I mencapai nilai rata-rata 71,67 dengan persentase ketuntasan 57,15% karena dari 21 siswa yang memperoleh nilai dibawah KKM (70) ada 9 siswa. Sedangkan pada siklus II nilai rata-rata yang diperolehmencapai 86,67 dengan persentase ketuntasan 100%. Hal ini berarti seluruh siswa nilainya sudah sesuai dengan KKM yang telah ditetapkan. Berdasarkan hasil belajar siklus I dan II, maka
31
hipotesis tindakan diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa metode discovery learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa.29 Penelitian juga dilakukan oleh Asrori dengan judul “pengaruh metode Discovery Learning terhadap hasil belajar Fisika siswa pada konsep suhu dan kalor di SMA Negri 4 Pandeglang Banten”, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh metode Discovery Learning terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep suhu dan kalor. Hal tersebut terlihat pada hasil posttest pada kedua kelompok dengan rata-rata untuk kelompok eksperimen sbesar 67,3 dan kelompok control sebesar 61,9. Hal ini terlihat pula pada hasil pengujian hipotesis melalui uji-t pada taraf signifikansi 0,05 didapat hasil thitung > t-tabel yaitu 2,21 > 2,002 sehingga hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima. Hal tersebut juga didukung dengan hasil lembar angket mengenai respon siswa terhadap penerapan metode pembelajaran, dimana kedua kelompok memberi respon yang positif, baik kelompok control dengan rata-rata persentase sebesar 75%.30 Selanjutnya adalah Hesti Nurhayati (2007) dengan judul penelitiannya “Pembelajaran dengan metode Discovery Terbimbing dalam meningkatkan hasil belajar Kimia siswa pada konsep Bahasan Asam Basa, dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara penggunaan metode discovery terbimbing dengan metode ceramah dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
C. Pengajuan Konseptual Intervensi Tindakan Pembelajaran
yang
masih
dilaksanakan
guru
masih
bersifat
konvensional yang hanya berceramah dan menggunakan metode penugasan sehingga siswa kurang tertarik dalam mengikuti pelajaran, hal ini juga mengakibatkan masih ada siswa yang nilainya belum mencapai KKM dan 29
Upaya peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS dengan menerapkan metode Discovery Learning, (Jakarta : UIN , 2012) 30 asrori, Pengaruh metode Discovery Learning terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep suhu dan kalor di SMA Negri 4 Pandeglang,(Jakarta: UIN 2001)
32
juga siswa kurang mengerti makna dan tujuan dari pembelajaran sehingga siswa menjadi acuh tak acuh terhadap fiqih terutama pada nilai karakter yang tertanam pada pelajaran fiqih itu sendiri. Untuk mengatasi hal tersebut di atas perlu diadakan pembenahan dalam proses
pembelajaran
yang
dilakukan
oleh
guru
khususnya
dalam
pembelajaran materi makanan dan minuman. Solusi yang saya ambil adalah dengan menerapkan model pembelajaran discovery learning siswa akan lebih tertarik dan antusias dalam mengikuti pelajaran ini. Setelah penggunaan model pembelajaran discovery learning maka nilai siswa dapat meningkat.
D. Hipotesis Tindakan Dari uraian latar belakang dan rumusan masalah sebelumnya, serta hasil penelitian-penelitian yang berhubungan yang pernah ada, penulis dapat mengambil kesimpulan sementara (hipotesis) bahwa dengan diterapkannya model pembelajaran discovery learning dalam pembelajaran Fiqih dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian Pelaksanaan penelitian dilakanakan pada semester genap tahun ajaran 2014/2015 bulan Januari s.d Mei 2015 . Tempat yang dipilih untuk penelitian adalah MTS Darul Ma’arif Jakarta Selatan. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan terhadap seluruh siswa kelas VIII B sebanyak 32 siswa.
B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian Metode secara harfiah (Method) berarti cara. Dalam pemakaian yang umum, metode diartikan sebagai cara melakukan sesuatu kegiatan atau cara melakukan pekerjaan dengan menggunakan fakta dan konsep – konsep secara sistematis. 1 Sedangkan dalam konteks pembelajaran, Metode juga diartikan sebagai cara yang digunakan guru dalam menjalankan fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan pembelajaran.2 Sedangkan penelitian dapat diartikan sebagai kegiatan mencermati suatu obyek. Jadi, metode penelitian dapat diartikan secara singkat menjadi suatu cara yang digunakan untuk mencermati suatu obyek. Dalam penulisan ini, penulis menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas dalam penelitian yang akan dilakukan. Ide penelitian tindakan kelas pertama dikembangkan oleh Kurt Lewin setelah perang dunia kedua, sebagai suatu cara penanganan masalah sosial. Kurt Lewin mengemukakan adanya empat frase dalam melaksanakan penelitian tindakan, yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. 3 Penelitian jenis inilah yang penulis gunakan dalam penelitian ini.
1
Muhibin Syah. Psikologi Pendidikan dan Pendekatan Baru. (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004), h. 21. 2 Hamzah B Uno, Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar Kreatif dan Efektif, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007) ,h. 2. 3 M. Djunaidi Ghony, Penelitian Tindakan Kelas, (Malang: UIN-Malang Press, 2008), Cet. I, h.6.
33
34
Penelitian tindakan kelas terdiri dari tiga kata yang dalam buku Suharsimi Arikunto dijabarkan sebagai berikut:4 1. Penelitian, kegiatan mencermati suatu obyek, menggunakan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atu informasi yang bermanfaat untuk meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti. 2. Tindakan, sesuatu gerak kegiatan yang disengaja dilakukan dengan tujuan tertentu, yang dalam penelitian ini berbentuk rangkaian siklus kegiatan. 3. Kelas, sekelompok siswa yang dalam kurun yang sama menerima pelajaran yang sama dari seorang guru.
Penelitian ini juga termasuk penelitian deskriptif, karena juga menggambarkan bagaimana metode pembelajaran ini diterapkan di kelas dan bagaimana pula hasil yang dicapai dari penelitian ini. PTK ini membantu seseorang dalam mengatasi persoalan dan membantu pencapaian tujuan dalam kerangka etika yang disepakati bersama antara guru, siswa, dan peneliti. Seperti yang telah dijelaskan di sebelumnya,
bahwa penulis
menggunakan metode penelitian PTK dengan jenis yang dicetuskan Kurt Lewin, dan metode yang penulis gunakan di dalam kelas adalah model discovery learning. Secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim dilalui, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Model PTK yang peneliti gunakan adalah model Kurt Lewin, seperti pada gambar : Gambar 1.1. Penelitian tindakan model Lewin
4
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, edisi revisi VI, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), Cet. Ke-13, h.91.
35
Empat kegiatan utama yang ada pada siklus yaitu: 1. Perencanaan (Planning) Perencanaan terbagi menjadi dua yaitu umum dan khusus. Adapaun perencanaan umum yaitu meliputi keseluruhan penelitian yang akan dilakukan, sedangkan perencanaan khusus meliputi perencaan tiap siklus yang akan dilaksanakan. Peneliti merencanakan tindakan yang akan dilakukan
selama
proses
belajar
mengajar
berlangsung.
Peneliti
menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran, lembar observasi, lembar pengamatan, dan lembar penilaian siswa. 2. Tindakan (Acting) Pada tahap tindakan ini peneliti melaksanakan apa yang telah dirancangkan pada tahap perencanaan. Tahap tindakan ini juga bisa meliputi tindakan perbaikan terhadap situasi dan kondisi pembelajaran yang telah dilakukan. 3. Pengamatan (Observation) Peneliti melakukan pengamatan pada siswa selama proses belajar mengajar berlangsung dengan lembar observasi. Pengamatan juga dapat dilakukan oleh kolaborator dengan mencatat semua peristiwa atau semua hal yang terjadi di kelas penelitian. Misalnya, mengenai kinerja guru, situasi kelas, prilaku dan sikap siswa, penyajian atau pembahasan materi, penyerapan siswa terhadap materi yang diajarkan, dan sebagainya. 5 4. Refleksi Pada tahap ini peneliti beserta guru menganalisis data yang diperoleh dari kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang direncanakan. Hasil ini kemudian dianalisis dan akan digunakan untuk merencanakan tindakan selanjutnya.
5
Ghony, op.cit., h. 71
36
Gambar 3.1 Rancangan siklus penelitian6
Perencanaan
Pengamatan
SIKLUS I
Pelaksanaan
Pengamatan
Perencanaan
Pengamatan
SIKLUS I
Pelaksanaan
Pengamatan
Jadi sebelum menerapkan model discovery learning untuk meneliti, penulis mempersiapkan langkah – langkah yang akan dilakukan. Setelah itu penulis terapkan di dalam kelas sambil mengamati kelangsungan proses KBM. Dan membiaskan atau memikirkan kegiatan yang telah dilakukan. Karena dalam penelitian penulis adalah bertujuan untuk mengetahui efektivitas pembelajaran dengan model discovery learning ini, maka penulis menggunakan perhitungan statistik yang hasilnya mengenai peningkatan hasil belajar siswa setelah diterapkannya model discovery learning dalam pembelajaran. Dengan demikian, penulis akan mendapatkan hasil apakah metode ini dapat meningkatkan atau malah sebaliknya.
6
Rochiati Wiriaatmaadja, Metode Penelitian Tindakan Kelas,(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006), Cet. 2, h. 66
37
C. Subjek Penelitian Pihak yang terkait dalam penelitian ini adalah guru Fiqih (Guru Pamong), observer, dan siswa/I MTs Darul Ma’arif kelas VII B yang berjumlah 32 orang terdiri dari 18 orang siswi perempuan dan 14 orang siswa laki-laki. Di bawah ini adalah daftar subjek penelitian: TABEL 1.2 DAFTAR SUBJEK PENELITIAN No
Nama
No
Nama
1
Abdul Haris siagian
17
Muhammad Firdaus
2
Ainun Jariyah
18
Muhammad Labib Haekal
3
Alvira Kholidah Putri
19
Nadhifa Irmadila
4
Ananda Dheami
20
Nasrudin
5
Ananda Nur Rizki Ramadhan
21
Nur ‘Aini
6
Anike Nurhayati
22
Nur Rokhmah
7
Ayu Lestari
23
Puti Fernanda Takia
8
Evita Ristiani
24
Putri Ramadhanisa Ningtyas
9
Firman Azis Widiyanto
25
Rahmah Putri Alinda
10
Fitria Nurlaila
26
Reyhan Boy Hutasuhut
11
Haekal Baikhati Natsir
27
Siti Nadia
12
Hemi Aulia Rahmah
28
Zadiahh Azzahra
13
Kholiludin diponogoro
29
Hadi Apriyansyah
14
Lista Trinjani
30
Muhammad Al Fatih
15
Maruf Wahab
31
Muhammad Bilal
16
Mariska sila andreti
32
Zidan Fauzan
D. Peran dan Posisi Penulis dalam Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti berperan sebagai guru yang melakukan proses pembelajaran dengan membuat perencanaan kegiatan, melaksanakan kegiatan, melakukan pengamatan, pengumpul data, dan menganalisis data
38
serta melaporkan hasil penelitian. Sedangkan guru bidang studi Fiqih dan para siswa berperan sebagai observer dan juga objek penelitian.
E. Tahapan Intervensi Tindakan Tahapan penelitian tindakan ini diawali dengan dilakukannya penelitian pendahuluan dan akan dilanjutkan dengan tindakan pertama yang berupa siklus yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi serta refleksi. Setelah melakukan refleksi pada tindakan I, penelitian akan dilanjutkan dengan tindakan II jika hasil yang dinginkan tidak memenuhi target dalam pembelajaran Fiqih dengan menggunakan model pembelajaran discovery learning. Tabel 2.1. Tahapan Intervensi Tindakan SIKLUS 1 Tahap Pendahuluan
Kegiatan 1. Observasi ke sekolah MTS Darul Ma’arif 2. Mengurus surat izin penelitian 3. Membuat instrument penelitian 4. Menyiapkan perlengkapan penelitian 5. Melakukukan Wawancara kepada guru Fiqih di sekolah tersebut dan menentukan kelas subjek penelitian. 6. Melakukan observasi proses pembelajaran di kelas penelitian 7. Mensosialisasikan menggunakan
pembelajaran
model
Fiqih
pembelajaran
dengan discovery
learning pada siswa subjek penelitian. Perencanaan Siklus 1
1. Menyiapkan kelas penelitian 2. Merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan dengan model pembelajaran discovery learning 3. Membuat
skenario
pembelajaran atau rencana
39
pelaksanaan pembelajaran 4. Menyiapkan sumber belajar 5. Mendiskusikan kepada guru kolaborator 6. Menyiapkan lembar observasi (guru, wawancara dan catatan lapangan serta keperluan observasi lainnya). 7. Menyiapkan lembar kerja siswa (LKS) pada setiap pertemuan. 8. Menyiapkan soal/tes pada akhir siklus 1. 9. Mempersiapkan alat dokumentasi. Pelaksanaan Siklus 1
1. Melakukan kegiatan pembelajaran dengan diawali pemberian pretes, dan postes pada akhir siklus 1. 2. Menyampaikan tujuan pembelajaran 3. Melaksanakan pembelajaran Fiqih dengan metode Discovery Learning.
Pengamatan Siklus 1
1. Mengamati jalannya proses pembelajaran 2. Mengamati aktivitas siswa dalam pembelajaran 3. Mendokumentasikan kegiatan siswa 4. Mengamati hasil tes siklus 1.
Refleksi Siklus 1
Tahap ini merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan. Hasil evaluasi dijadikan feedback dalam merencanakan perbaikan untuk pelaksanaan tindakan selanjutnya.
40
Tabel 2.2. Tahapan Intervensi Tindakan SIKLUS 2 Tahap Perencanaan Siklus 2
Kegiatan 1. Menyiapkan kelas penelitian 2. Merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan dengan model pembelajaran Discovery Learning 3. Membuat
skenario
pembelajaran
atau
rencana
pelaksanaan pembelajaran 4. Menyiapkan sumber belajar 5. Mendiskusikan kepada guru kolaborator 6. Menyiapkan lembar observasi (guru, wawancara dan catatan lapangan serta keperluan observasi lainnya). 7. Menyiapkan lembar kerja siswa (LKS) pada setiap pertemuan. 8. Menyiapkan soal/tes pada akhir siklus II. 9. Mempersiapkan alat dokumentasi. Pelaksanaan Siklus 2
1. Melakukan kegiatan pembelajaran dengan diawali pemberian pretes, dan postes pada akhir siklus II. 2. Menyampaikan tujuan pembelajaran 3. Melaksanakan pembelajaran Fiqih dengan metode Discovery Learning.
Pengamatan Siklus 2
1. Mengamati jalannya proses pembelajaran 2. Mengamati aktivitas siswa dalam pembelajaran 3. Mendokumentasikan kegiatan siswa 4. Mengamati hasil tes siklus II.
Refleksi Siklus 2
Tahap ini merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan. Hasil evaluasi dijadikan feedback dalam merencanakan perbaikan untuk pelaksanaan tindakan selanjutnya.
41
F. Hasil Intervensi Yang Diharapkan Hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah 75 % dari jumlah siswa mengalami peningkatan prestasi belajar dengan kategori tinggi pada mata pelajaran Fiqih serta nilai KKM 70.
G. Data dan Sumber Data 1. Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah kualitatif yang berupa pedoman wawancara yang dilakukan pada murid dan guru setiap akhir siklus, observasi yang dilaksanakan selama proses pembelajaran, catatan lapangan yang dilaksanakan selama proses pembelajaran, dan dokumentasi. Data kuantitatif berupa pretest dan posttest. 2. Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa, guru dan peneliti.
H. Instrumen Pengumpulan Data Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas dua jenis yaitu: 1. Instrumen Tes Tes tertulis ini berupa tes awal (pretes) dan tes akhir (postes). Tes awal (prestes) adalah tes yang dilaksanakan sebelum bahan pelajaran diberikan kepada peserta didik, karena butir-butir soalnya dibuat yang mudah-mudah. Sedangkan tes akhir (postes) adalah bahan-bahan pelajaran yang tergolong penting, yang telah di ajarkan kepada para peserta didik dan biasanya naskah tes akhir ini dibuat sama dengan naskah tes awal.
2. Instrumen Non Tes Dalam instrumen non tes yang digunakan adalah sebagai berikut: a. Lembar observasi Lembar observasi ini terdiri dari tiga, yaitu lembar observasi guru dalam belajar mengajar, lembar observasi aktifitas siswa dan
42
lembar observasi aktivitas pembelajaran. Lembar observasi proses kegiatan belajar mengajar yaitu untuk mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai aktivitas belajar siswa, aktifitas guru dan proses pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran discovery learning. b. Lembar wawancara Wawancara pada saat observasi dilakukan untuk mengetahui kondisi siswa serta untuk mengetahui gambaran umum mengenai pelaksanaan pembelajaran dan masalah-masalah yang dihadapi di kelas. Wawancara tindakan dilakukan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode discovery learning terhadap siswa. c. Studi kepustakaan Yaitu teknik pengumpulan data yang diperoleh dari buku-buku yang ada kaitannya dengan objek yang diteliti serta yang menunjang pelakasanaan penelitian. 7 Studi ini merupakan teknik analisis terhadap berbagai sumber informasi termasuk bahan cetak (buku, artikel, novel, koran, majalah, dan sebagainya) dan bahan non cetak (benda-benda dan sebagainya). d. Dokumentasi Yaitu teknik pengumpulan data atau informasi dengan mengambil foto-foto pada saat pembelajaran
I. Teknik Pengumpulan Data Teknik yang digunakan untuk pengumpulan data penelitian adalah: 1. Observasi/Pengamatan Observasi dilakukan sebelum dan pada saat tindakan dilakukan. 2. Wawancara Wawancara dilakukan untuk mengetahui respons/tanggapan guru dan siswa 7
mengenai
pelaksanaan
metode
discovery
learning
dalam
Prasetya Irawan, Penelitian Kualitatif dan KuantitatifUntuk Ilmu-ilmu Sosial, (Jakarta: FISIP UI, 2007), Cet. 2, h. 58
43
pembelajaran. Disamping itu juga untuk triangulasi data yang didapat pada saat penelitian. 3. Tes Tes yang berupa soal pilihan ganda dilakukan untuk mengetahui prestasi belajar fiqih siswa sebelum dan sesudah dilaksanakan tindakan.
J. Teknik Pemeriksaan Kepercayaan Sebelum tes tersebut dijadikan sebagai instrumen penelitian, terlebih dahulu dilakukan peninjauan instrumen oleh observer
serta dosen
pembimbing bahwa instrumen yang telah dibuat layak untuk dijadikan instrumen penelitian. Setelah dilakukan peninjauan oleh observer dan dosen pembimbing dan dinyatakan valid dan layak untuk dijadikan instrumen penilaian, barulan instrumen penilaian diberikan pada responden penelitian yaitu siswa.
K. Analisis Data dan Interpretasi Data Seluruh data yang diperoleh dari penelitian ini dianalisis secara kualitatif deskriptif dan kuantitatif. Data kualitatif deskriptif yang berbentuk kalimat-kalimat yang memberikan gambaran-gambaran proses penelitian. Data kuantitatif meliputi data statistik yang meliputi rata-rata, nilai maksimum/minimum, standar deviasi yang sesuai indikator keberhasilan. Dalam menganalisis data hasil belajar pada aspek kognitif atau penguasaan konsep menggunakan analisis deskriptif dari setiap siklus menggunakan gain skor. Gain skor adalah selisih antara nilai postes dan pretes, gain menunjukan peningkatan pemahaman atau penguasaan konsep siswa setelah pembelajaran yang dilakukan guru. Untuk mengetahui selisih nilai tersebut, menggunakan Normalized Gain.8
8
Raisyah Nisfafera, “Penerapan Metode Kolaboratif Murder dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Sosiologi” (Jakarta: UIN, 2012), h. 47
44
g= Dengan kategori: g tinggi
: nilai (g) > 0,70
g sedang
: 0,70 > (g) > 0,3
g rendah
: nilai (g) < 0,3
L. Pengembangan Perencanaan Tindakan karena penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas, maka pelaksanaannya dilakukan dengan cara bersiklus. Tiap siklus dilakukan perubahan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Adapun tahap-tahap yang dilakukan
dalam
setiap
siklusnya
adalah
perencanaan,
tindakan,
pengamatan/pengumpulan data dan refleksi. Sedangkan prosedur pelaksanaan perbaikan apabila stelah tindakan siklus I selesai dilakukan dan belum terjadi peningkatan hasil belajar siswa, maka akan ditindak lanjuti untuk melakukan tindakan selanjutnya pada siklus II sebagai perbaikan pembelajaran. Jika hasil penelitian telah mencukupi indicator keberhasilan maka dicukupkan dan dianggap penelitian tindakan kelas berhasil dilaksanakan.
BAB IV DESKRIPSI, ANALISIS DATA, INTERPRETASI HASIL ANALISIS, DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Sekolah 1. Sejarah Berdirinya MTs Darul Ma’arif Jakarta Madrasah Tsanawiyah Darul Ma’arif merupakan bagian dari Yayasan Darul Ma’arif yang didirikan pada tanggal 15 Desember 1956, berkedudukan di Jakarta Selatan. Didirikan oleh KH. Dr. Idham Khalid. Beliau adalah seorang ulama, pendidik, sekaligus politisi yang tidak hanya dikenal luas dan disegani di negeri sendiri melainkan juga di dunia internasional. Meskipun sekolah ini didirikan oleh seorang tokoh Nahdatul ulama (NU), bukan berarti yang boleh bersekolah di lembaga ini hanya orangorang dari golongan NU, tetapi semua golongan dapat mengenyam pendidikan di lembaga ini. MTs Darul Ma’arif berdiri di atas lahan perguruan seluas 1200 meter persegi dengan luas bangunan 800 meter persegi. MTs Darul Ma’arif menempati lantai 1 dari bangunan Perguruan Darul Ma’arif, berdampinagn dengan sejumlah unit pendidikan lainnya, yaitu SD Islam, SMP, SMA, dan MA. Berdirinya MTs Darul Ma’arif adalah buah dari perjuangan yang panjang dari para pendirinya dan juga masyarakat, khususnya umat Islam, yang mendambakan sebuah lembaga pendidikan yang tidak hanya mengajarkan ilmu-ilmu duniawi saja tetapi juga ilmu-ilmu agama. Fungsi pengembangan MTs Darul Ma’arif adalah mengakses, menginterpretasi, mengkritik, mengkreasi, dan mengembangkan kapasitas para peserta didiknya. Kelima fungsi tersebut dibingkai dalam suasana yang Islami, sehingga diharapkan setelah lulus dari MTs Darul Ma’arif,
45
46
para peserta didik dapat menghadapi tantangan zaman dengan tetap berpegang teguh pada nilai-nilai luhur agama Islam.
2. Visi, Misi dan Tujuan a. Visi Mts Darul Ma’arif unggul dalam bidang iptek, imtaq, pelayanan dan pengamalan. b. Misi 1) Membentuk
insan
yang
berakhlak
mulia,
islami
dengan
memperkuat iman dan taqwa. 2) Mempersiapkan peserta didik untuk dapat diterima di sekolah lanjutan yang bermutu dan diterima di masyarakat. 3) Membekali peserta didik dengan keterampilan dasar sesuai dengan perkembangan iptek dan imtaq. c. Tujuan 1) Mendidik siswa/I menjadi insan yang berkarakter dengan dilandasi keimanan, ketakwaan dan akhlak mulia. 2) Mendidik siswa/I menghayati dan mengamalkan ajaran agamanya, serta menghormati dan mentaati kedua orang tua dan guru-gurunya. 3) Mendidik siswa/I menjadi warga negara Indonesia yang mencintai bangsa dan negaranya serta peduli kepada lingkungan dan masyarakatnya, dengan berlandaskan Aqidah Islam, Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. 4) Mendidik siswa/I menjadi insan Indonesia yang siap menyongsong Era Globalisasi dengan memiliki kemampuan intelektual serta menguasai keterampilan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi 3. Guru dan Tenaga Kependidikan MTs Darul Ma’arif Guru merupakan faktor yang sangat penting dalam suatu lembaga pendidikan. Hal ini dikarenakan figure seorang guru baik dalam ruang geraknya maupun aktivitasnya selalu diperhatikan oleh siswa. Oleh sebab
47
itu, guru adalah salah satu faktor yang menunjang keberhasilan program pendidikan. Keberadaan karyawan juga sangat dibutuhkan dalam suatu lembaga pendidikan, karena dapat membantu terlaksananya proses belajar-mengajar yang baik dan kondusif. Bisa dibayangkan, seandainya tidak ada orangorang yang menangani masalah di luar pengajaran yang khuss, maka kegiatan pendidikan di suatu sekolah tidak akan berjalan dengan baik dan terlaksana sesuai dengan yang diharapkan. Adapun jumlah guru dan tenaga kependidikan (karyawan) yang bertugas di MTs Darul Ma’arif pada tahun pembelajaran 2013/2014 ini berjumlah 21 orang, dengan jumlah guru laki-laki sebanyak 12 orang dan guru perempuan sebanyak 9 orang. Sedangkan jumlah karyawan di MTs Darul Ma’arif berjumlah 4 orang, terdiri dari 2 orang sebagai karyawan tata usaha dan 2 orang lainnya sebagai office boy. Untuk lebih jelasnya mengenai jumlah guru dan tenaga kependidikan di MTs Darul Ma’arif dapat dilihat pada tabel berikut:
TABEL 4.I TENTANG KEADAAN GURU DAN PEGAWAI “MTs DARUL MA’ARIF TAHUN AJARAN 2014 NO 1
NAMA H. Antung Abdullah
2
Hj. Sri Komariyati S.Ag
GOLONGAN
JABATAN
-
Kepala Sekolah
IV A
Wakepsek Kurikulum, Fiqih Wakepsek
3
Asep Iffan A.M. M.Pd
III B
Kesiswaan, Matematika
4
Maryanih
-
Guru
5
Ayip Muhammad
III A
Penjakes
6
Drs. H. Abd. Alim
III A
Qur’an Hadits
48
7
Wahyu Purnomo S.E
III A
IPS
8
Nur Hidayat S.Pd.i
III A
Bahasa Arab
9
Hj. Ummu Kholifah, S.Pd
-
Kesenian
10
Dra. Hasidah
III A
Bahasa Inggris
11
Dra. Hj. Marwanih
III A
SKI, Aqidah A
12
Ika Mustikawati S.Pd
II A
Bahasa Indonesia
13
H. Rosyidul Anam S.Pd
-
Matematika
14
Sutamto S.Pd
III B
IPS
15
H.A. Muthohar SQ
-
Kesenian
16
Lili Nurlinda Sari S.Psi
-
PLBJ
17
Nur Aini S.Pd
-
IPA
18
H. Fathi MA
-
Alquran Hadits
19
Badruzzaman S.Pdi
-
SKI
20
H. Ahmad Syauqi S.Kom
-
TIK
21
Nur Fadillah S.Pd
-
IPA
22
Siti Fatchijah
III A
TU
23
Rizki Ahmad Fauziani
Bahasa Arab
( Sumber : Mts. Darul Ma’arif Tahun Ajaran 2014) 4. Siswa (Daftar Siswa/I MTs. Darul Ma’arif) Didalam proses belajar mengajar disekolah, guru atau pendidik merupakan sebagai objek pemberi ilmu sedangkan siswa merupakan sebagai subjek penerima ilmu, dan keduanya itu sangat penting. Hal ini dikarenakan tanpa adanya keduanya proses belajar mengajar tidak akan berjalan dengan lancar. Dengan adanya kedua objek dan subjek ini, proses belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar. Siswa merupakan sentral dalam proses belajar mengajar. Dalam hal ini siswalah yang menjadi pokok persoalan dan sebagai tujuan perhatian didalam proses belajar mengajar. Siswa sebagai prihal yang ingin meraih cita-cita, memiliki tujuan dan kemudian ingin mencapai secara optimal.
49
Jumlah siswa-siswi MTs Darul Ma’arif pada tahun pembelajaran 2014/2015 adalah 200 orang yang terdiri dari tiga angkatan dengan masing-masing angkatan terdiri atas dua rombongan belajar. Mengenai keadaan siswa di MTs Darul Ma’arif. Sesuai dengan data yang penulis peroleh, data selengkapnya adalah sebagai berikut: TABEL 4.2 JUMLAH SISWA KESELURUHAN MTs DARUL MA’ARIF NO
KELAS
SISWA LAKI-LAKI SISWA PEREMPUAN
JUMLAH
1
VII
19
26
45
2
VIII
26
37
63
3
IX
28
39
67
JUMLAH
175
KESELURUHAN ( Sumber data : diperoleh dari buku induk sekolah)
5. Sarana dan Prasarana Sarana
dan
prasarana
merupakan
kebutuhan
primer
yang
keberadaannya tidak kalah penting dengan unsur-unsur lain. Untuk mengetahui sarana fisik MTs Darul Ma’arif peneliti melakukan penggalian data observasi secara langsung dilokasi penelitian dan didukung dengan data dokumentasi yang penulis peroleh. Secara lebih jelasnya penulis paparkan sebagai berikut: Ruang kelas untuk kegiatan belajar mengajar yang ada sebanyak 6 kelas, untuk kelas VII terbagi menjadi 2 kelas, untuk kelas VIII ada 2 kelas, Demikian juga dengan kelas IX ada 2 kelas. Selain ruang kelas, ada ruang pembelajaran sebagai penunjang, yaitu laboratorium walaupun hanya laboratorium computer saja, perpustakaan dan beberapa jenis ruangan yang menunjang proses akademik. Masjid MTs Darul Ma’arif ini berada d i l u ar area sekolah yang digunakan untuk melakukan kegiatan-kegiatan keagamaan dalam rangka pembentukan moral siswa secara Islami tepatnya digerbang masuk
50
sebelum memasuki kelas di sebelah barat ruang Kepala Sekolah. Dihalaman sekolah ada lapangan dengan posisi halaman ditengah dikelilingi kelas-kelas yang digunakan untuk olahraga. Selain itu, halaman yang sekaligus lapangan tersebut juga digunakan untuk upacara sekolah setiap hari senin. Disamping itu, ada ruang untuk kegiatan ekstrakurikuler, seperti ruangan Osis. Adapun Sarana dan Prasarana yang terdapat di MTs Darul Ma’arif secara rinci adalah sebagai berikut. TABEL 4.3 TENTANG JUMLAH SARANA DAN PRASARANA MTs DARUL MA’ARIF TAHUN AJARAN 2013 No.
Sarana dan Prasarana
Jumlah Kondisi
1
Ruang Belajar/Kelas
6
Baik
2
Ruang Kepala Madrasah
1
Baik
3
Ruang Wakasek bdg. Kurikulim
1
Baik
4
Ruang Wakasek bdg. Kesiswaan
1
Baik
5
Ruang Tata Usaha
1
Baik
6
Ruang Guru
1
Baik
7
Ruang Lab. Komputer
1
Baik
8
Masjid
1
Baik
9
Ruang Perpustakaan
1
Baik
10
Koperasi Madrasah
2
Baik
11
Ruang BP
1
Baik
12
Ruang Osis
1
Baik
13
Kamar Mandi Guru dan Karyawan
2
Baik
14
Kamar Mandi Siswa
4
Baik
15
Ruang Administrasi
1
Baik
16
Kantin
1
Baik
17
Pos Satpam
1
Baik
18
Pantry
1
Baik
51
19
Ruang UKS
1
Baik
20
Aula Pertemuan
1
Baik
21
Lapangan upacara/olahraga
1
Baik
(Sumber : Mts Darul Ma’arif Tahun Ajaran 2014)
6. Lainnya yang Relevan a. Letak Geografis MTs Darul Ma’arif MTs Darul Ma’arif terletak ditengah kota tepatnya dijalan Rs. Fatmawati No.45 Cipete Jakarta Selatan. b. Struktur Organisasi MTs Darul Ma’arif Struktur Struktur organisasi merupakan suatu kerangka atau susunan yang menunjukkan hubungan antar komponen yang satu dengan yang lain, sehingga jelas tugas, wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam suatu kebulatan yang teratur. Adapun bagan stuktur organisasi MTs Darul Ma’arif adalah sebagai berikut: Adapun tugas masing-masing bagian dari struktur organisasi tersebut adalah: 1) Kepala Madrasah Kepala madrasah adalah supervisor, administrator dan manager. Bertanggung jawab kepada yayasan sebagai institusi penyelenggara
pendidikan
dan
bertanggung
jawab
kepada
Depag/Depdiknas karena kepala sekolah sebagai pelaksana pendidikan. 2) Wakil Kepala Madrasah Mitra kerja kepala sekolah sesuai dengan bidangnya antara lain bidang kurikulum, kesiswaan dan lain sebagainya. 3) Tata Usaha Mengerjakan seluruh pekerjaan administrasi sekolah, melayani pekerjaan dari kepala sekolah, wakapsek, wali kelas dan guru. Bila tata usaha sekolah disederhanakan untuk efisiensi tenaga
52
kerja, kemudian ditarik dibawah struktur yayasan, maka akan terjadi penyumbatan kerja dan informasi. Dan dalam pelaksanaan pembelajaran untuk mempermudah dalam pengerjaannya, maka di MTs Darul Ma’arif ada beberapa devisi ataupun pembantu Kepala Madrasah dan wakilnya dalam tugasnya yakni: 4) Wali Kelas Wali kelas dijabat oleh seorang guru dan bertugas membantu kepala sekolah dalam kegiatan, yakni : a) Mengelola kelas baik tekhnis administrasi maupun edukatif. b) Memberikan bahan masukan kepada guru pembimbing tentang siswa yang ada dibawah asuhannya. 5) Guru Bidang Studi a) Membuat Satpel, lengkap dengan AMP (Analisis Materi Pelajaran), Prota, Promes. b) Datang di madrasah, mengajar dan berada di madrasah setiap hari kerja. c) Mengadakan evaluasi pembelajaran secara teratur. d) Ikut memelihara ketertiban kelas dan madrasah. e) Ikut membina hubungan baik antara madrasah, guru, orangtua, masyarakat dan pemerintah daerah. 6) Bimbingan dan Konseling (BP) Bimbingan dan konseling ditangani oleh guru pembimbing atau guru mata pelajaran yang dianggap mampu menangani tugas tersebut.
B. Deskripsi Data Hasil Pengamatan Efek/Hasil Intervensi Tindakan Pelaksanaan prapenelitian atau kegiatan pendahuluan ini dilaksanakan pada tanggal 26 Januari s.d 31 Februari 2015. Dalam tahap pendahuluan ini yang peneliti lakukan adalah observasi ke sekolah MTs Darul Ma’arif untuk mengetahui kondisi sekolah, guru yang mengajar disekolah tersebut dan lingkungan sekolah itu sendiri agar peneliti tidak terasa asing ketika
53
melakukan penelitian di sekolah tersebut. Kemudian peneliti mengurus surat izin penelitian, membuat instrument penelitian, menyiapkan perlengkapan penelitian, melakukukan Wawancara kepada guru fiqih di sekolah tersebut dan menentukan kelas subjek penelitian, melakukan observasi proses pembelajaran di kelas penelitian serta mensosialisasikan pembelajaran fiqih dengan menggunakan model pembelajaran discovery learning pada siswa subjek penelitian. Kelas yang dijadikan objek penelitian di MTs Darul Ma’arif yaitu pada kelas VIII-A yang berjumlah 32 siswa, terdiri dari 13 siswa dan 19 siswi. Pada tanggal 9 Februari peneliti melakukan wawancara dengan guru dan siswa kelas VIII-A. Wawancara dilakukan untuk mengetahui kondisi siswa serta untuk mengetahui gambaran umum mengenai pelaksanaan pembelajaran dan masalah-masalah yang dihadapi di kelas. Wawancara berisi tentang tanggapan dan kendala yang dialami ketika proses pembelajaran terjadi. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran fiqih di MTs Darul Ma’arif diperoleh informasi sebagai berikut : 1. Sebagian besar siswa kurang memperhatikan pada proses pembelajaran fiqih berlangsung 2. Metode pembelajaran yang digunakan adalah ceramah dan penugasan 3. Sebagian besar siswa mengerjakan tugas/latihan yang diberikan guru dengan tepat waktu, hanya sebagian kecil yang tidak mengerjakannya tepat waktu, dan meminta penambahan waktu oleh guru. 4. Guru mata pelajaran fiqih baru mendengar model pembelajaran discovery learning Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa VIII-A di MTs Darul Ma’arif diperoleh informasi sebagai berikut : 1. Sebagian besar kurang menyukai pelajaran fiqih karena mereka mengganggap pelajaran fiqih membosankan. 2. Nilai yang didapatkan siswa masih banyak yang dibawah standar KKM
54
3. Banyak siswa yang belum tahu tentang nilai-nilai yang terkandung pada mata pelajaran fiqih. 4. Metode yang digunakan guru mata pelajaran fiqih adalah ceramah dan penugasan, hal inilah yang menyebabkan mereka bosan dan membuat mengantuk di dalam kelas. 5. Siswa menginginkan guru mata pelajaran fiqih menggunakan metode yang asik dan tidak membosankan.
Selanjutnya pada tanggal 05 dan 10 Februari peneliti melakukan observasi pada proses pembelajaran mata pelajaran fiqih berlangsung. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses pembelajaran fiqih di dalam kelas. Adapun hasil pengamatan selama penelitian pendahuluan melalui lembar observasi dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.4. Lembar Observasi Aktivitas Belajar Peserta Didik NO I
ASPEK YANG DIAMATI
DESKRIPSI
Pra Pembelajaran 1. Tempat duduk masing – masing siswa
Siswa menempati tempat duduknya masing-masing sesuai dengan denah tempat duduk siswa. Dari pengamatan peneliti sebagian siswa siap dan sebagian lagi belum
2. Kesiapan Menerima pembelajaran
siap menerima pelajaran, karena sebagian siswa yang belum siap tidak langsung mengeluarkan buku dan LKS, namun harus diminta dulu oleh guru.
II
Kegiatan Membuka Pelajaran 1. Menjawab Pertanyaan Guru
Dari pengamatan peneliti para siswa
55
yang ditanya mampu untuk menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru 2. Mendengarkan penjelasan tentang kompetensi yang hendak dicapai III
Sebagian besar siswa mendengarkan, namun sebagian kecilnya terlihat cuek, dan mengobrol dengan temannya.
Kegiatan Inti Pembelajaran A. Penjelasan Materi Pelajaran Di awal-awal guru menjelaskan, 1. Memperhatikan penjelasan materi pelajaran
masih terdapat banyak yang ngobrol, baru setelah ditegur oleh guru mereka memperhatikan.
2. Bertanya saat proses penjelasan materi
Dari pengamatan peneliti, tidak ada siswa yang bertanya saat proses penjelasan materi. Dari pengamatan peneliti, tidak ada
3. Interaksi antar siswa
interaksi antar siswa karena pembelajaran terfokus kepada mengisi LKS. Dari pengamatan peneliti, terjadi interaksi antara siswa dan guru pada
4. Interaksi antara siswa-guru, siswa-materi pelajaran
saat ada soal di LKS yang tidak memiliki jawaban, sehingga serempak semua siswa menanyakan hal itu kepada guru.
5. Keterlibatan dalam kegiatan belajar 6. Mengemukakan pendapat
Dari pengamatan peneliti semua siswa terlibat dalam kegiatan belajar. Dari pengamatan peneliti, guru
56
ketika diberikan kesempatan
memberikan kesempatan siswa untuk mengemukakan pendapat. namun tidak ada siswa yang mengemukakan pendapatnya. Dari pengamatan peneliti, hanya
7. Mencatat penjelasan yang disampaikan guru
sebagian kecil yang mencatat penjelasan guru, sebagian besarnya hanya mendengarkan saja.
8. Mengikuti proses pembelajaran
Semua siswa mengikuti proses pembelajaran yang diberikan guru
B. Pemanfaatan Media Pembelajaran/Sumber Belajar Media/sumber belajar yang 1. Interaksi antara siswa dan
digunakan adalah buku paket dan
media pembelajaran yang
LKS. Sehingga interaksi siswa
digunakan guru
terpusat kepada buku paket dan LKS. Penggunaan media/sumber belajar yang hanya berupa buku paket dan
2. Tertarik pada materi yang disajikan dengan media pembelajaan
LKS, sudah menjadi kebiasaan dan biasa saja bagi siswa pada mata pelajaran SKI, sehingga belum ada hal baru, seperti pemanfaatan media powerpoint melalui alat seperti infokus
3. Ketekunan dalam mempelajari sumber belajar yang ditentukan guru
Terlihat dari pengamatan peneliti bahwa sebagian besar siswa tekun dalam mempelajai sumber belajar yang ditentukan guru, ini terlihat
57
dari hanya satu atau dua orang yang tidak mengerjakan LKS, sebagian besarnya mengerjakan. C. Penilaian Proses Sebagian besar siswa mengerjakan tugas/latihan yang diberikan guru 1. Mengerjakan tugas/latihan yang diberikan guru
dengan tepat waktu, hanya sebagian kecil yang tidak mengerjakannya tepat waktu, dan meminta penambahan waktu oleh guru.
2. Menjawab pertanyaan guru dengan benar
Dari beberapa siswa yang ditanya oleh guru, Semua bisa menjawabnya dengan benar.
D. Penggunaan Bahasa 1. Mengemukakan pendapat
2. Mengajukan pertanyaan IV
Tidak ada siswa yang mengemukakan pendapat. Tidak ada siswa yang mengajukan pertanyaan terkait mata pelajaran.
PENUTUP Keterlibatan dalam memberi Tidak ada siswa yang terlibat dalam rangkuman/kesimpulan
pemberian rangkuman/kesimpulan.
Berdasarkan tabel observasi di atas dapat diketahui bahwa aktivitas siswa pada proses pembelajaran fiqih masih perlu ditingkatkan karena pembelajaran yang dilakukan masih bersifat klasik yaitu masih berpusat pada guru (teachered centered) dan sebagian besar siswa masih belum mengikuti pembelajaran dengan baik. Oleh sebab itu penulis memandang perlu adanya inovasi baru dalam pembelajaran di kelas, yaitu pembelajaran yang menjadikan siswa sebagai subjek pembelajaran atau pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centered).
58
1. Tahap Pembelajaran Siklus 1 a. Tahap Perencanaan Dalam tahap perencanaan ini yang peneliti lakukan adalah Menyiapkan kelas penelitian, Merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan dengan model pembelajaran discovery learning, Membuat skenario pembelajaran atau rencana pelaksanaan pembelajaran, Menyiapkan sumber belajar, Mendiskusikan kepada guru pamong, Menyiapkan lembar observasi (guru, wawancara dan catatan lapangan serta keperluan observasi lainnya). Menyiapkan lembar kerja siswa (LKS) pada setiap pertemuan., Menyiapkan soal/tes pada akhir siklus 1 serta Mempersiapkan alat dokumentasi. Dan materi pembelajaran pada siklus ini adalah mengambil empat kompetensi dasar yaitu: 1) Menjelaskan jenis-jenis makanan dan minuman halal; 2) Menjelaskan manfaat mengkonsumsi makanan dan minuman halal; 3) Menjelaskan jenis-jenis makanan dan minuman haram; 4) Menjelaskan bahaya mengkonsumsi makanan dan minuman haram. Dengan materi-materi sebagai berikut : 1) Dasar hukum makanan dan minuman halal 2) Pengertian makanan dan minuman halal 3) Jenis- jenis makanan halal 4) Jenis-jenis minuman halal 5) Hikmah dan manfaat mengkonsumsi makanan dan mnuman halal 6) Pengertiaan makanan dan minuman haram 7) Jenis-jenis makanan haram 8) Jenis-jenis minuman halal 9) Akibat buruk mengkonsumsi makanan dan minman halal b. Tahap Pelaksanaan Praktik pembelajaran discovery learning ini dilaksanakan peneliti selama delapan pertemuan dalam dua siklus. Setiap siklusnya dilaksanakan dalam empat pertemuan. Sebelum menerapkan model
59
discovery learning peneliti telah memberikan pretest pada setiap siklus terhadap kelas VIII A. Pretest ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum peneliti memberikan materi pelajaran di pertemuan selanjutnya. Target KKM yang peneliti tentukan mengikuti target KKM dari sekolah yaitu nilai 70, dengan target kelulusan sebanyak 75 %. Hasil yang di dapat dari pretest, sangat kurang memuaskan. Dari 32 siswa sebanyak 21 siswa lulus dan 11 siswa tidak lulus atau hanya mencapai 65% dari 75% yang ditargetkan. Dalam
menerapkan
model
discovery
learning
peneliti
mengawalinya dengan penyampaian tujuan pembelajaran oleh guru sebagai acuan dalam pembelajaran. Tahap kedua peneliti memutarkan video tentang makanan dan minuman halal haram, selanjutnya peneliti bercerita tentang makanan dan minuman halal haram, masalahmasalah terkait serta dampak-dampaknya untuk merangsang rasa ingin tahu siswa dalam materi makanan dan minuman. Tak lupa peneliti menjelaskan pokok-pokok materi yang sedang dipelajari. Tahap ketiga peneliti menentukan topik –topik yang dapat dipelajari siswa secara induktif seperti jenis-jenis dan kriteria makanan dan minuman halal dan haram serta masalah-masalah lainnya yang terkait. Tahap keempat peneliti membagi siswa menjadi 5 kelompok (5-6 orang perkelompok) dan memberikan tugas berupa pertanyaan atau permasalahan terkait materi yang disampaikan untuk dianalisis dan dicari jawabannya dengan menggunakan metode information search yang kemudian didiskusikan secara berkelompok. Setelah diskusi selesai peneliti menunjuk secara acak perwalikan setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya. Tahap kelima peneliti mengomentari,
mengkonfirmasi
dan
mengklarifikasi
terkait
pertanyaan dan permasalahan yang didiskusikan oleh setiap kelompok. Tahap keenam atau tahap terakhir dari model pembelajaran discovery lerning ini adalah peneliti memberikan kesempatan kepada
60
siswa untuk bertanya, kemudian peneliti bersama perwakilan siswa memberikan kesimpulan terkait materi yang baru saja dipelajari. Untuk mengetahui hasil dari penerapan model pembelajaran discovery learning ini, peneliti memberikan posttest. Kendala yang peneliti hadapi yaitu terdapat pada media pembelajaran, karna infocus yang digunakan seringkali tidak berfungsi saat peneliti sedang menjelaskan meteri. Hal ini menjadikan usaha peneliti menjadi semakin keras untuk menyampaikan mata pelajaran fiqih agar mendapatkan respon, minat dan sikap yang baik oleh siswa dan tujuan pembelajaran pun dapat tercapai. Namun peneliti masih diuntungkan dengan jam mata pelajaran fiqih yang sangat ideal, yakni kamis jam tujuh pagi. Hal ini sangat membantu proses KBM mata pelajaran fiqih, karna pada jam itu kondisi fisik maupun mental siswa masih sangat fresh, ditambah lagi mereka terlihat menyukai metode pembelajaran yang diterapkan oleh peneliti, hal ini terlihat dari antusias siswa mengikuti pelajaran, sehingga semangat belajar mereka sangat terlihat.
c. Tahap Pengamatan Tahap
ini
sebenarnya
berlangsung
bersamaan
dengan
pelaksanaan tindakan. Dari hasil pengamatan tersebut didapatkan hasil sebagai berikut : 1) Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa a) Pertemuan Ke-1 Tabel 4.5. Lembar Observasi Aktivitas Belajar Peserta Didik NO I
ASPEK YANG DIAMATI
DESKRIPSI
Pra Pembelajaran Tempat duduk masing-
Siswa menempati tempat duduk
masing siswa
yang telah disesuaikan oleh
61
guru sesuai kelompok belajarnya Sebagian siswa siap dan sebagian lagi belum siap menerima pelajaran, karena
Kesiapan Menerima
sebagian siswa yang belum siap
pembelajaran
tidak langsung mengeluarkan buku dan LKS, namun harus diminta dulu oleh guru.
Aplikasi Strategi Discovery Learning II
Kegiatan
Membuka
Pelajaran Stimulation (pemberian rangasangan) Mendengarkan penjelasan tentang kompetensi yang
Sebagian besar siswa mendengarkan, namun sebagian kecilnya terlihat cuek, dan
hendak dicapai
mengobrol dengan temannya.
Pemutaran video tentang makanan dan minuman halal
Semua siswa memperhatikan
dan haram Beberapa siswa yang ditanya Menjawab Pertanyaan atau
mampu untuk menjawab
persoalan yang diberikan
pertanyaan atau persoalan
Guru
namun ada juga yang tidak bisa menjawab.
Membaca buku atau sumber lainnya
III
Kegiatan Pembelajaran
Hampir seluruh siswa membaca buku, namun msh ada sebagian kecil siswa yang cuek.
Inti
62
Problem statement (pernyataan/ identifikasi masalah) Mengidentifikasi masalah yang relefan dengan materi
Masing-masing kelompok
kemudian memberikan
memberikan memberikan
pernyataan ataupun
pernyataan
pertanyaan Pengngumpulan dan pengolahan data (informasi) Siswa berusaha mencari informasi dari buku yang mereka bawa juga dari hand out yang diberikan guru untuk mencari jawaban atas Mengumpulkan Informasi
pertanyaan yang diberikan oleh peneliti, kemudian mereka mendiskusikannya, setelah selesai setiap kelompok menunjuk wakilnya untuk mempresentasikan hasil diskusinya. guru berperan sebagai
Interaksi Guru dan Siswa
pembimbing dengan
Dalam mengaplikasikan
memberikan kesempatan
metode Discovery Learning
kepada siswa untuk belajar secara aktif
Keterlibatan dalam kegiatan
Semua siswa terlibat dalam
belajar
kegiatan belajar.
Menarik Kesimpulan Hanya ada dua kelompok yang Memberikan kesimpulan
memberikan kesimpulan tentang materi yang telah
63
dipelajari Pemanfaatan Media Pembelajaran/Sumber Belajar Selain menggunakan sumber belajar berupa buku dan LKS, guru juga menggunakan media pembelajaran yang dibantu Interaksi antara siswa dan
dengan alat infokus, sehingga
media pembelajaran yang
guru dapat menampilkan
digunakan guru
sesuatu yang menarik minat siswa. Dan dalam pengamatan peneliti terjadi interaksi antara siswa dengan media yang ditampilkan guru. Pada pertemuan pertama ini siswa difokuskan pada materi yang didiskusikan, sehingga sumber belajar diskusi terdapat
Partisipasi pada saat proses icebreaking
pada buku dan LKS, Media pembelajaran yang ditampilkan melalui infokus hanya sebatas ice breaking, dan pada saat menampilkan ice breaking, terlihat seluruh siswa sangat antusias.
Ketekunan dalam mempelajari sumber belajar yang ditentukan guru
Sebagian besar siswa tekun dalam mempelajari sumber belajar yang ditentukan guru, terlihat hanya beberapa siswa
64
yang tidak serius diskusi, sedangkan sebagian besarnya serius untuk mendiskusikan materi. Penilaian Proses Sebagian besar siswa mengerjakan tugas/latihan yang Mengerjakan tugas/latihan yang diberikan guru
diberikan guru dengan tepat waktu, hanya sebagian kecil yang tidak mengerjakannya tepat waktu, dan meminta penambahan waktu oleh guru.
Menjawab pertanyaan guru dengan benar IV
Dari beberapa siswa yang ditanya oleh guru, Semua bisa menjawabnya dengan benar.
PENUTUP Keterlibatan dalam memberi rangkuman/kesimpulan
Ada 2 siswa yang terlibat dalam pemberian rangkuman/kesimpulan.
b) Pertemuan Ke-2 Tabel 4.6. Lembar Observasi Aktivitas Belajar Peserta Didik NO I
ASPEK YANG DIAMATI
DESKRIPSI
Pra Pembelajaran Siswa menempati tempat duduk Tempat duduk masing-
yang telah disesuaikan oleh
masing siswa
guru sesuai kelompok belajarnya
Kesiapan Menerima
Sebagian siswa siap dan
65
pembelajaran
sebagian lagi belum siap menerima pelajaran, karena sebagian siswa yang belum siap tidak langsung mengeluarkan buku dan LKS, namun harus diminta dulu oleh guru.
Aplikasi Strategi Discovery Learning II
Kegiatan
Membuka
Pelajaran Stimulation (pemberian rangasangan) Mendengarkan penjelasan tentang kompetensi yang
Sebagian besar siswa mendengarkan, namun sebagian kecilnya terlihat cuek, dan
hendak dicapai
mengobrol dengan temannya.
Pemutaran video tentang makanan dan minuman halal
Semua siswa memperhatikan
dan haram Beberapa siswa yang ditanya Menjawab Pertanyaan atau
mampu untuk menjawab
persoalan yang diberikan
pertanyaan atau persoalan
Guru
namun ada juga yang tidak bisa menjawab.
Membaca buku atau sumber lainnya
III
Kegiatan
Hampir seluruh siswa membaca buku, namun msh ada sebagian kecil siswa yang cuek.
Inti
Pembelajaran Problem statement (pernyataan/ identifikasi masalah) Mengidentifikasi masalah
Masing-masing kelompok
yang relefan dengan materi
memberikan memberikan
66
kemudian memberikan
pernyataan
pernyataan ataupun pertanyaan Pengngumpulan dan pengolahan data (informasi) Siswa berusaha mencari informasi dari buku yang mereka bawa juga dari hand out yang diberikan guru untuk mencari jawaban atas Mengumpulkan Informasi
pertanyaan yang diberikan oleh peneliti, kemudian mereka mendiskusikannya, setelah selesai setiap kelompok menunjuk wakilnya untuk mempresentasikan hasil diskusinya. guru berperan sebagai
Interaksi Guru dan Siswa
pembimbing dengan
Dalam mengaplikasikan
memberikan kesempatan
metode Discovery Learning
kepada siswa untuk belajar secara aktif
Keterlibatan dalam kegiatan
Semua siswa terlibat dalam
belajar
kegiatan belajar.
Menarik Kesimpulan Ada tiga kelompok yang Memberikan kesimpulan
memberikan kesimpulan tentang materi yang telah dipelajari
Pemanfaatan Media Pembelajaran/Sumber
67
Belajar Selain menggunakan sumber belajar berupa buku dan LKS, guru juga menggunakan media pembelajaran yang dibantu Interaksi antara siswa dan
dengan alat infokus, sehingga
media pembelajaran yang
guru dapat menampilkan
digunakan guru
sesuatu yang menarik minat siswa. Dan dalam pengamatan peneliti terjadi interaksi antara siswa dengan media yang ditampilkan guru. Pada pertemuan pertama ini siswa difokuskan pada materi yang didiskusikan, sehingga sumber belajar diskusi terdapat
Partisipasi pada saat proses icebreaking
pada buku dan LKS, Media pembelajaran yang ditampilkan melalui infokus hanya sebatas ice breaking, dan pada saat menampilkan ice breaking, terlihat seluruh siswa sangat antusias. Sebagian besar siswa tekun dalam mempelajari sumber
Ketekunan dalam
belajar yang ditentukan guru,
mempelajari sumber belajar
terlihat hanya beberapa siswa
yang ditentukan guru
yang tidak serius diskusi, sedangkan sebagian besarnya serius untuk mendiskusikan
68
materi. Penilaian Proses Sebagian besar siswa mengerjakan tugas/latihan yang Mengerjakan tugas/latihan yang diberikan guru
diberikan guru dengan tepat waktu, hanya sebagian kecil yang tidak mengerjakannya tepat waktu, dan meminta penambahan waktu oleh guru.
Menjawab pertanyaan guru dengan benar IV
Dari beberapa siswa yang ditanya oleh guru, Semua bisa menjawabnya dengan benar.
PENUTUP Keterlibatan dalam memberi rangkuman/kesimpulan
Ada tiga siswa yang terlibat dalam pemberian rangkuman/kesimpulan.
c) Pertemuan ke-3 s.d ke-7 Tabel 4.7. Lembar Observasi Aktivitas Belajar Peserta Didik NO I
ASPEK YANG DIAMATI
DESKRIPSI
Pra Pembelajaran Siswa menempati tempat duduk Tempat duduk masing-
yang telah disesuaikan oleh
masing siswa
guru sesuai kelompok belajarnya Hampir seluruh siswa siap
Kesiapan Menerima
menerima pelajaran, karena
pembelajaran
langsung mengeluarkan buku dan LKS
69
Aplikasi Strategi Discovery Learning II
Kegiatan Membuka Pelajaran Stimulation (pemberian rangasangan) Mendengarkan penjelasan tentang kompetensi yang hendak dicapai
Hampir seluruh siswa mendengarkan, namun masih ada yang cuek mengobrol dengan temannya. Beberapa siswa yang ditanya
Menjawab Pertanyaan atau
mampu untuk menjawab
persoalan yang diberikan
pertanyaan atau persoalan
Guru
namun ada juga yang tidak bisa menjawab.
Membaca buku atau sumber lainnya
III
Hampir seluruh siswa membaca buku, namun masih ada sebagian kecil siswa yang cuek.
Kegiatan Inti Pembelajaran Problem statement (pernyataan/ identifikasi masalah) Mengidentifikasi masalah yang relefan dengan materi
Masing-masing kelompok
kemudian memberikan
memberikan memberikan
pernyataan ataupun
pernyataan
pertanyaan Pengngumpulan dan pengolahan data (informasi) Siswa berusaha mencari informasi dari buku yang Mengumpulkan Informasi
mereka bawa juga dari hand out yang diberikan guru untuk mencari jawaban atas
70
pertanyaan yang diberikan oleh peneliti, kemudian mereka mendiskusikannya, setelah selesai setiap kelompok menunjuk wakilnya untuk mempresentasikan hasil diskusinya. guru berperan sebagai Interaksi Guru dan Siswa
pembimbing dengan
Dalam mengaplikasikan
memberikan kesempatan
metode Discovery Learning
kepada siswa untuk belajar secara aktif
Keterlibatan dalam kegiatan
Semua siswa terlibat dalam
belajar
kegiatan belajar.
Menarik Kesimpulan Setiap perwakilan kelompok Memberikan kesimpulan
memberikan kesimpulan tentang materi yang telah dipelajari
Pemanfaatan Media Pembelajaran/Sumber Belajar Selain menggunakan sumber belajar berupa buku dan LKS, Interaksi antara siswa dan media pembelajaran yang digunakan guru
guru juga menggunakan media pembelajaran yang dibantu dengan alat infokus, sehingga guru dapat menampilkan sesuatu yang menarik minat siswa. Dan dalam pengamatan
71
peneliti terjadi interaksi antara siswa dengan media yang ditampilkan guru. Pada pertemuan pertama ini siswa difokuskan pada materi yang didiskusikan, sehingga sumber belajar diskusi terdapat Partisipasi pada saat proses icebreaking
pada buku dan LKS, Media pembelajaran yang ditampilkan melalui infokus hanya sebatas ice breaking, dan pada saat menampilkan ice breaking, terlihat seluruh siswa sangat antusias. Sebagian besar siswa tekun dalam mempelajari sumber
Ketekunan dalam mempelajari sumber belajar yang ditentukan guru
belajar yang ditentukan guru, terlihat hanya beberapa siswa yang tidak serius diskusi, sedangkan sebagian besarnya serius untuk mendiskusikan materi.
Penilaian Proses Sebagian besar siswa mengerjakan tugas/latihan yang Mengerjakan tugas/latihan yang diberikan guru
diberikan guru dengan tepat waktu, hanya sebagian kecil yang tidak mengerjakannya tepat waktu, dan meminta penambahan waktu oleh guru.
72
Dari beberapa siswa yang
Menjawab pertanyaan guru
ditanya oleh guru, Semua bisa
dengan benar IV
menjawabnya dengan benar.
PENUTUP Keterlibatan dalam memberi rangkuman/kesimpulan
Setiap perwakilan kelompok terlibat dalam pemberian rangkuman/kesimpulan.
2) Hasil Belajar Siswa Pembelajaran
fiqih
dengan
menggunakan
metode
pembelajaran discovery learning pada materi makanan dan minuman halal dan haram bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar fiqih siswa dengan nilai KKM sebesar 70. Data hasil belajar fiqih siswa (pretes dan postest) serta nilai gain pada siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel berikut.
Dengan kategorisasi perolehan : g-tinggi
: nilai g
0,70
g-sedang
: nilai 0,70 > g
g-rendah
: nilai nilai g < 0,30
0,30
Tabel. 4.8 Hasil Belajar Siklus I No
Nama
L/P Pretes Postest
Pos-
Max-
N-
Pre
Pre
Gain
Keterangan
1
Abdul Haris Siagian
L
65
70
5
35
0.143
RENDAH
2
Ainun Jariyah
P
70
90
20
30
0.667
SEDANG
3
Alvira Kholidah Putri
P
75
90
15
25
0.6
SEDANG
4
Ananda Dheami
P
60
80
20
40
0.5
SEDANG
73
5
Ananda Nur Rizki Ramadhan
P
65
90
25
35
0.714
TINGGI
6
Anike Nurhayati
P
75
90
15
25
0.6
SEDANG
7
Ayu Lestari
P
80
80
0
20
0
RENDAH
8
Evita Ristianti
P
75
80
5
25
0.2
RENDAH
9
Firman Azis Widiyanto
L
70
85
15
30
0.5
SEDANG
10
Fitri Nurlaila
P
75
85
10
25
0.4
SEDANG
11
Haekal Baikhati Natsir
L
75
85
10
25
0.4
SEDANG
12
Hemi Aulia Rahmah
P
85
80
-5
15
-0.33
RENDAH
13
Kholiluddin Diponegoro
L
75
95
20
25
0.8
TINGGI
14
Lista Trijianti
P
80
75
-5
20
-0.25
RENDAH
15
Maruf Wahab
L
65
90
25
35
0.714
TINGGI
16
Mariska Sila Andreti
P
65
80
15
35
0.429
SEDANG
17
Muhammad Firdaus
L
60
90
30
40
0.75
TINGGI
L
70
85
15
30
0.5
SEDANG
18
Muhammad Labib Haekal
19
Nadhifa Irmadila
P
70
65
-5
30
-0.17
RENDAH
20
Nasrudin
L
70
100
30
30
1
TINGGI
21
Nur Aini
P
65
85
20
35
0.571
SEDANG
22
NurRokhmah
P
80
95
15
20
0.75
TINGGI
23
Puti Pernanda Takia
P
70
75
5
30
0.167
RENDAH
P
55
60
5
45
0.111
RENDAH
24
Putri Ramadhanisa Ningtyas
25
Rahmah Putri Alinda
P
65
85
20
35
0.571
SEDANG
26
Reyhan Boy Hutasuhut
L
75
100
25
25
1
TINGGI
27
Siti Nadia
P
65
85
20
35
0.571
SEDANG
28
Zadiah Azzahra
P
75
95
20
25
0.8
TINGGI
29
Hadi Afriyansyah
L
65
90
25
35
0.714
TINGGI
30
Muhammad Al Fatih
L
70
80
10
30
0.333
SEDANG
31
Muhammad Bilal
L
75
95
20
25
0.8
TINGGI
74
32
Zidan Fauzan
L
70
95
25
30
0.833
JUMLAH
2255
2725
15.4
NILAI RATA-RATA
70.47
85.16
0.48
TINGGI
Berdasarkan pada tabel hasil belajar fiqih yang diperoleh siswa di atas, maka dapat dilihat grafik di bawah ini:
Gambar 4.1 Persentase Perolehan N-Gain pada Siklus I 50 40 30 N-Gain
20 10 0 rendah
sedang
tinggi
Hasil belajar pada siklus I masih harus ditingkatkan karena masih banyak nilai siswa yang berada di bawah rata-rata. Serta 8 siswa N-gainnya tergolong rendah dengan persentase 25%, 13 siswa N-gainnya tergolong sedang dengan persentase 40,62% dan 11 orang N-gainnya tergolong tinggi dengan persentase 34,38%. Selain itu rata-rata nilai pretes yaitu 70,47 dan rata-rata nilai postestt 85,16. Dari target kelulusan yang ingin dicapai penulis yaitu besar 75% siswa, ternyata hanya mencapai 65% siswa yang memperoleh
nilai
diatas
KKM.
Oleh
karena
itu
proses
pembelajaran metode discovery learning dilanjutkan ke siklus II dengan tujuan meningkatkan hasil belajar fiqih siswa karena masih ada 35% siswa yang mendapat nilai dibawah KKM.
75
Tabel. 4.9 HASIL BELAJAR SIKLUS II
No
Nama
L/P Pretes Postest
Pos-
Max-
N-
Pre
Pre
Gain
Keterangan
1
Abdul Haris Siagian
L
60
95
35
40
0.875
TINGGI
2
Ainun Jariyah
P
65
90
25
35
0.714
TINGGI
3
Alvira Kholidah Putri
P
50
85
35
50
0.7
TINGGI
4
Ananda Dheami
P
65
90
25
35
0.714
TINGGI
5
Ananda Nur Rizki Ramadhan
P
50
85
35
50
0.7
TINGGI
6
Anike Nurhayati
P
45
85
40
55
0.727
TINGGI
7
Ayu Lestari
P
50
85
35
50
0.7
TINGGI
8
Evita Ristianti
P
40
75
35
60
0.583
SEDANG
9
Firman Azis Widiyanto
L
60
90
30
40
0.75
TINGGI
10
Fitri Nurlaila
P
65
90
25
35
0.714
TINGGI
11
Haekal Baikhati Natsir
L
65
90
25
35
0.714
TINGGI
12
Hemi Aulia Rahmah
P
65
90
25
35
0.714
TINGGI
13
Kholiluddin Diponegoro
L
50
90
40
50
0.8
TINGGI
14
Lista Trijianti
P
45
85
40
55
0.727
TINGGI
15
Maruf Wahab
L
60
85
25
40
0.625
SEDANG
16
Mariska Sila Andreti
P
55
90
35
45
0.778
TINGGI
17
Muhammad Firdaus
L
60
90
30
40
0.75
TINGGI
18
Muhammad Labib Haekal
L
55
90
35
45
0.778
TINGGI
19
Nadhifa Irmadila
P
45
85
40
55
0.727
TINGGI
20
Nasrudin
L
70
100
30
30
1
TINGGI
21
Nur Aini
P
70
75
5
30
0.167
RENDAH
22
NurRokhmah
P
60
85
25
40
0.625
SEDANG
23
Puti Pernanda Takia
P
60
90
30
40
0.75
TINGGI
24
Putri Ramadhanisa Ningtyas
P
65
80
15
35
0.429
SEDANG
25
Rahmah Putri Alinda
P
50
85
35
50
0.7
TINGGI
76
26
Reyhan Boy Hutasuhut
L
75
95
20
25
0.8
TINGGI
27
Siti Nadia
P
60
85
25
40
0.625
SEDANG
28
Zadiah Azzahra
P
65
90
25
35
0.714
TINGGI
29
Hadi Afriyansyah
L
55
90
35
45
0.778
TINGGI
30
Muhammad Al Fatih
L
55
90
35
45
0.778
TINGGI
31
Muhammad Bilal
L
65
90
25
35
0.714
TINGGI
32
Zidan Fauzan
L
60
95
35
40
0.875
TINGGI
JUMLAH
1860
2815
22.75
NILAI RATA-RATA
58.13
87.97
0.711
Berdasarkan pada tabel di atas agar lebih jelas hasil belajar fiqih yang diperoleh siswa, maka dapat dilihat grafik di bawah ini: Gambar 4.2 Persentase Perolehan N-Gain pada Siklus II 100 80 60 N-Gain
40 20 0 rendah
sedang
tinggi
Hasil belajar pada siklus II menunjukan bahwa terdapat peningkatan pada hasil belajar siswa. Sebanyak 1 siswa N-gainnya tergolong rendah dengan persentase 3,13%, 5 siswa N-gainnya tergolong sedang dengan persentase 15,63% dan 26 siswa Ngainnya tergolong tinggi dengan persentase 81,25%. Dengan kata lain persentase kelulusan N-Gain mencapai 97%. Selain itu ratarata nilai pretest yaitu 58,10 dan rata-rata nilai postest 88,00. Proses pembelajaran model discovery learning berhenti sampai di
77
siklus II karena jika dilihat dari hasil belajar ada sebanyak 26 siswa yang memperoleh nilai N-Gain tinggi, dan seluruh siswa memperoleh nilai di atas KKM. Berdasarkan tabel pada siklus I dan II dapat dilihat perbedaan serta peningkatan yang nyata antara nilai rata-rata pretes I dan II. Perincian nilai rata-rata adalah sebagai berikut pretest I rata-ratanya 70.47, pretes II rata-ratanya 58,1. Postest I rata-ratanya 85,16, postest II rata-ratanya 88. Peningkatan hasil belajar dapat dilihat dari nilai normali gain, yakni N-gain I 0,48 dan N-gain II 0,71. Dari
hasil-hasil
tersebut
membuktikan
bahwa
model
pembelajaran discovery learning dengan metode-metode yang peneliti sudah efektif dalam meningkatkan hasil belajar sesuai dengan standar N Gain. Dengan demikian indikator keberhasilan penelitian ini sudah tercapai.
d. Tahap Refleksi Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi data pada siklus II ini, diperoleh deskripsi bahwa model pembelajaran discovery learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam ranah kognitif, hasil yang dicapai siswa telah mencapai indikator yang telah ditetapkan pada awal penelitian. Dengan demikian, indikator pada penelitian ini sudah tercapai sehingga penelitian ini tidak dilanjutkan pada siklus berikutnya. Setelah mengidentifikasi dan menganalisis kegiatan refleksi pada tindakan siklus II, maka solusi untuk tindakan selanjutnya yaitu mempertahankan dan terus memperbaiki pembelajaran dengan model pembelajaran discovery learning dengan memperhatikan kendala dan saran guru dari hasil temuan.
78
C. Pemeriksaan Keabsahan Data Instrument yang digunakan dalam penelitian adalah lembar observasi, wawancara, angket, catatan lapangan, dan tes hasil belajar. Hasil lembar observasi didiskusikan dengan guru kolaborator. Pengecekan terhadap hasil observasi dilakukan secara berulang oleh peneliti. Selain itu peneliti membandingkan hasil lembar observasi dengan hasil catatan lapangan yang dibuat oleh peneliti. Hasil wawancara ditulis secara rinci sehingga memudahkan peneliti dalam menganalisis hasil wawancara. Hasil wawancara dibaca secara berulang oleh peneliti untuk menghindari kesalahan dalam menganalisis hasil wawancara. Hasil wawancara dibandingkan dengan hasil observasi dan catatan lapangan peneliti untuk memperkuat data. Peneliti mendiskusikan hasil wawancara dengan guru kolaborator.
D. Analisis data Tahap analisis dimulai dengan membaca keseluruhan data yang diperoleh peneliti dari berbagai sumber. Diantaranya yaitu lembar observasi, lembar observasi digunakan untuk menganalisis dan merefleksi siklus.
E. Pembahasan Temuan Penelitian Proses pembelajaran yang dilakukan penelitian ini adalah siswa kelas VIII A MTs Darul Ma’arif Jakarta adalah menggunakan model pembelajaran discovery learning. Sebelum dilakukan tindakan pembelajaran dengan menggunakan model pembalajaran ini, proses pembelajaran fiqih lebih didominasi oleh guru, metode pembelajaran terpusat kepada metode ceramah dan mengisi LKS, sehingga siswa kurang aktif selama proses pembelajaran berlangsung. Selain itu, faktor penyebab rendahnya hasil belajar dan minat siswa adalah kurangnya kreativitas guru dalam menggunakan model pembelajaran yang variatif. Sedangkan model pembelajaran discovery learning adalah suatu model untuk mengembangkan cara belajar siswa aktif dengan menemukan sendiri,
79
menyelidiki sendiri, maka hasil yang diperoleh akan setia dan tahan lama dalam ingatan, tidak akan mudah dilupakan siswa. Disinilah letak pengembangan model pembelajaran discovery learning, yaitu berfikir analisis dan mencoba memecahkan sendiri problem yang dihadapi. Hasil pengamatan melalui lembar observasi dan hasil wawancara dengan guru dan siswa pada penelitian ini menunjukan bahwa siswa menyenangi proses pembelajaran fiqih dengan menggunakan model pembelajaran
discovery
learning.
Berdasarkan
pengamatan
selama
berlangsungnya pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran ini siswa menjadi lebih aktif, tidak membosankan dan menjalani proses belajar secara komprehensif. Berdasarkan hasil tes yang telah dilaksanakam pada siklus I diperoleh nilai paling rendah oleh siswa pada saat pretest adalah 55, nilai tertinggi pada pretest adalah 85. Nilai terendah yang diperoleh siswa pada saat posttest adalah sebesar 60, nilai tertinggi pada saat posttest sebesar 100. Sedangkan dari hasil tes yang dilaksanakan pada siklus II diperoleh nilai paling rendah oleh siswa pada saat pretest adalah 45, nilai tertinggi pada pretest adalah 75. Nilai terendah yang diperoleh siswa pada saat posttest adalah sebesar 75, nilai tertinggi pada saat posttest sebesar 100. Dari hasil tes tersebut bisa kita lihat sebagian besar siswa hasil belajarnya meningkat. Dapat dilihat juga perbandingan nilai antara hasil pretest dan posttest pada siklus 2 mengalami kenaikan dimana hasil rata-rata pretest sebesar 58,1 meningkat pada saat posttest menjadi 88. Untuk hasil belajar siklus 2 diperoleh rata-rata N-Gain sebesar 0,71 atau 70%, ini berarti model pembelajaran discovery learning yang digunakan sudah efektif dalam meningkatkan hasil belajar sesuai dengan standar N Gain. Dengan demikian indikator keberhasilan penelitian ini sudah tercapai. Dari hasil-hasil tersebut membuktikan bahwa model pembelajaran discovery learning dengan metode-metode yang peneliti gunakan dapat meningkatkan prestasi siswa dalam ranah kognitif.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil tes yang telah dilaksanakam pada siklus I diperoleh nilai paling rendah oleh siswa pada saat pretest adalah 55, nilai tertinggi pada pretest adalah 85. Nilai terendah yang diperoleh siswa pada saat posttest adalah sebesar 60, nilai tertinggi pada saat posttest sebesar 100. Sedangkan dari hasil tes yang dilaksanakan pada siklus II diperoleh nilai paling rendah oleh siswa pada saat pretest adalah 45, nilai tertinggi pada pretest adalah 75. Nilai terendah yang diperoleh siswa pada saat posttest adalah sebesar 75, nilai tertinggi pada saat posttest sebesar 100 Dari hasil tes tersebut sebagian besar siswa hasil belajarnya meningkat. Dapat dilihat juga perbandingan nilai antara hasil pretest dan posttest pada siklus 2 mengalami kenaikan dimana hasil rata-rata pretest sebesar 58,1 meningkat pada saat posttest menjadi 88. Untuk hasil belajar siklus 2 diperoleh rata-rata N-Gain sebesar 0,71 atau 70%, ini berarti model pembelajaran discovery learning yang digunakan sudah efektif dalam meningkatkan hasil belajar sesuai dengan standar N Gain. Dengan demikian indikator keberhasilan penelitian ini sudah tercapai. Dari hasil-hasil tersebut membuktikan bahwa model pembelajaran discovery learning dengan metode-metode yang peneliti gunakan dapat meningkatkan prestasi siswa dalam ranah kognitif.
B. Saran 1. Kepala sekolah Bagi kepala sekolah hendaknya terus melakukan pembinaan kepada siswa yang ingin meningkatkan motivasinya di pelajaran Fiqih maupun pelajaran yang lain dan memfasilitasi untuk dapat menunjang keberhasilan belajar dalam proses pembeljaran, sehingga dapat menciptakan proses pembelajaran yang bermakna.
80
81
2. Guru Bagi guru hendaknya melaksakan tugasnya sebagai pendidik dengan baik dan terus menerus meningkatkan kompetensinya dalam mengajar Fiqih untuk kemajuan mutu pendidikan.
3. Bagi Orang Tua Kepada
para
orang
tua
murid
hendaknya
memperhatikan
perkembangan anaknya di rumah, terutama dalam mendorong motivasi anaknya belajar, sehingga orang tua mengetahui apa yang diharapkan oleh anaknya.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Iif Khoiru, dkk, Pembelajaran Akselerasi, Jakarta: Prestasi Pustaka, 2011. Alwi, Idrus, dkk, Panduan Implementasi Kurikulum 2013 Untuk Pendidik dan Tenaga Kependidikan. Jakarta: Saraz Publishing,2014. Ali Hamzah, Muhlisrarini, Perencanaan dan strategi pembelajran Matematika, Jakarta, Rajawali Pers, 2004 Annur, Saipul, Profesionalitas Guru Agama Islam: Wacana Pengembangan Guru, Jurnal Ta’dib, Vol. XIII. No. 1, Juni 2008. Arikunto, Suharsimi, dkk. Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi Aksara, 2006. Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, edisi revisi VI, Jakarta: Rineka Cipta, 2006. asrori, Pengaruh metode Discovery Learning terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep suhu dan kalor di SMA Negri 4 Pandeglang, Jakarta: UIN 2001. Basyiruddin Usman, M, Metode Pembelajaran Agama Islam, Jakarta: Ciputat Pers, 2002. Depag RI, Kurikulum 2004 Standar Kompetensi Madrasah Tsnawiyah, Jakarta: Rektotat Jendral Kelembagaan Agama Islam, 2004. Ghony, M. Djunaidi, Penelitian Tindakan Kelas, Malang: UIN-Malang Press, 2008. Irawan, Prasetya, Penelitian Kualitatif dan KuantitatifUntuk Ilmu-ilmu Sosial, (Jakarta: FISIP UI, 2007. Junaedi,dkk, Strategi Pembelajran edisi pertama paket 1-7, Learning assistance Program for Islamic Schools Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, 2008. Kallaf, Abdul Wahab, Ilmu Ushul Fiqih, Bandung: Gema Risalah Press, 1996.
Maghfiroh, Nelly, “Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Melalui Model pembelajaran quantum teaching Pada Pelajaran Pkn,” Skripsi S1, Fakultas Tarbiyah, Universitas Islam Negeri Malang, 2010. Masturo, “Pengaruh Perbedaan Asal Sekolah Siswa Terhadap Prestasi Belajar Bidang Pendidikan Agama Islam” Skripsi S1, Fakultas Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Jakarta, 2000. N Cahyo, Agus Panduan Aplikasi teori-teori Belajar Mengajar Teraktual dan Terpopuler. Jogjakarta: Diva Press, 2013. Nisfafera, Raisyah, “Penerapan Metode Kolaboratif Murder dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Sosiologi” Jakarta: UIN, 2012. Riadi, Muchlisin, “Pembelajaran Aktif”, http://www.kajianpustaka.com, 21 Februari 2013 Sabri, Alisuf, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 2007. Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rineka Cipta, 2003 Sudjana, Nana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2010. Syafe’I, Rahmat, Fiqih Muamalah, Bandung:Pustaka Setia, 2001. Syafe’I, Rahmat, Ilmu Ushul Fiqih, Bandung:Pustaka Setia, 2010. Syah, Muhibin, Psikologi Pendidikan dan Pendekatan Baru, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2004. Syukur, M.Aswadi, Pengantar Ilmu Fiqih dan Ushul Fiqih, Surabaya: Bina Ilmu, cet ke-1. Trianto, Mendesain Model Pembelajaran KencanaPrenada Media Group, 2009.
Inovativ-Progresif,
Jakarta:
Umam, Chaerul, Dkk, Ushul Fiqih 1, Bandung:Pustaka Setia, 1998. Uno, Hamzah B, Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar Kreatif dan Efektif, Jakarta: Bumi Aksara, 2007.
Upaya peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS dengan menerapkan metode Discovery Learning, Jakarta : UIN , 2012. Wiriaatmaadja, Rochiati, Metode Penelitian Tindakan Kelas,(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006
LAMPIRAN 1 WAWANCARA RESPONDEN GURU PRA-PENELITIAN
Pewawancara
: Chairul Anwar
Yang diwawancarai : Hj. Sri Komariyati, S.Ag Hari/Tanggal
: Senin, 9 Februari 2015
Tempat
: MTs. Darul Ma’arif Jakarta
Waktu
: 10.25 WIB
No 1
Aspek yang ditanyakan
Tanggapan
Sudah berapa lama ibu mengajar fiqih di Sekitar 25 tahun MTs. Darul Ma’arif?
2
Kelas berapa saja yang ibu ajarkan?
Seluruh kelas di MTs. Darul Ma’arif mulai dari kelas VII sampai kelas IX
3
Strategi atau model pembelajaran apa yang Ceramah biasa ibu gunakan?
4
dan
diskusi
kelompok
Dalam kegiatan belajar mengajar tentu saja LKS dan Buku Paket serta seorang guru tidak selalu hanya terpaku referensi lain seperti fiqih kepada buku teks, diperlukan juga adanya sunah pemanfaatan sumber belajar yang tidak bersifat teks book, dalam hal ini apa yang ibu manfaatkan
untuk
menunjang
proses
pembelajaran tersebut? 5
Apakah dalam setiap akan memulai proses ya tentu saja pembelajaran
ibu
selalu
mempersiapkan
seluruh instrumen pembelajaran, termasuk kedalamnya menyiapkan ruang belajar, alat, media serta kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran? 6
Apakah ibu selalu memberikan apersepsi dan Ya
menyampaikan indikator yang akan dicapai dalam pembelajaran kepada siswa? Sehingga siswa mengetahui tujuan pembelajaran yang akan mereka capai. 7
Penguasaan materi pembelajaran merupakan mengulang pelajaran yang hal yang penting dalam proses pembelajaran, sebelum-sebelumnya apa yang ibu lakukan agar materi yang ibu sampaikan kepada siswa dapat dimengerti oleh siswa? Adakah kiat-kiat khusus yang ibu lakukan?
8
Apakah ibu selalu melibatkan siswa untuk ya
dengan
turut serta aktif dalam kegiatan pembelajaran? pertanyaan
memberikan lisan
agar
siswa tetap memperhatikan 9
Setiap siswa tentunya memiliki kemampuan
dengan
menggunakan
yang berbeda-beda dalam menyerap informasi bahasa yang ada di buku yang ibu berikan dalam menyampaikan
kemudian dijelaskan agar
materi, hal yang menjadi fokus utama adalah
mereka lebih paham
dalam penggunaan bahasa. Dengan demikian bagaimanakah cara ibu mengkomunikasikannya? 10
Bagaimana cara ibu dapat mengetahui bahwa
bertanya kepada mereka
siswa itu sudah mengerti dan faham dengan materi yang ibu berikan? 11
Dengan cara apakah ibu melakukan penilaian mengerjakan LKS terhadap hasil pencapaian belajar siswa?
12
Apakah yang ibu lakukan ketika ibu akan memberikan menutup pembelajaran didalam kelas?
serta
kesimpulan
mempersilahkan
untuk bertanya apa yang belum
dimengerti
berdoa bersama-sama
serta
Lampiran 2 Soal Pretes dan Postes Siklus I Nama
: .....
Kelas
: VIII
Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, s, atau d pada jawaban paling tepat! 1. Berikut merupakan binatang yang semua jenisnya dihalalkan, yaitu... a. binatang darat c. Binatang laut b. binatang tanah d. binatang buas 2. Dalil tentang makanan yang haram terdapat dalam... a. Al-Maidah ayat 4 c. Al-Maidah ayat 2 b. Al-Maidah ayat 3 d. Al-Maidah ayat 1 3. Menurut hukum Islam asal semua makanan dan minuman adalah halal, kecuali apabila... a. Ada nas (ayat al-Qur’an atau hadis) yang menyatakan keharamannya b. tidak tercantum dalam al-Qur’an atau hadits c. makanan atau minuman tersebut menjijikan d. kita tidak terbiasa mengonsumsinya 4. Hukum mengonsumsi bangkai ikan dan belalang adalah... a. Halal b. Makruh c. Mubah d. Sunah 5. Makanan dan minuman yang kita konsumsi harus halal, yang dimaksud halal ialah.... a. bagus dan menyehatkan b. bagus dan menyehatkan c. boleh dikonsumsi menurut ketentuan syariat Islam d. boleh dikonsumsi menurut petunjuk ahli medis 6. Berikut ini unggas yang halal dimakan, yaitu... a. Burung hantu b. Bebek c. Elang d. Rajawali 7. Hewan ternak akan halal dimakan jika... a. Dipukul dengan nama Allah c. Disembelih dengan nama Allah b. Dimasak dengan minyak babi d. Mati di dalam air 8. Perhatikan pernyataan berikut! (1) berkuku tajam dan bertaring tajam. (2) bangkai dari hewan air (3) potongan hewan yang masih hidup. (4) sayuran yang dibeli dari hasil korupsi. (5) memakan bangkai karena terpaksa (darurat) Hal – hal di atas yang merupakan alasan bolehnya kita memakan makanan adalah nomor... a. (1), (3), dan (5) c. (2) dan (4) b. (1), (3), dan (4) d. (2) dan (5)
9. Daging babi diharamkan karena… a. Ada cacing pitanya c. Ada nash yang mengharamkannya b. Babi hewan yang kotor d. Babi hewan menjijikan 10. Semua makanan yang diperbolehkan untuk dimakan menurut ketentuan hukum Islam adalah pengertian dari... a. minuman yang halal c. Binatang yang halal b. makanan yang halal d. tumbuhan yang halal 11. Berikut ini adalah alasan Khamar atau minuman keras diharamkan oleh agama Islam, kecuali...... a. Bisa menimbulkan kecanduan bagi peminumnya b. Dapat membahayakan bagi peminumnya c. Merusak akal dan pikiran d. Karena didapat dengan cara mencuri 12. Darah yang dihalalkan oleh Nabi Saw. adalah... a. hati c. Darah yang mengalir b. limpa d. a dan b benar 13. Berikut ini merupakan minuman yang halal diminum adalah... a. susu kambing b. Bir c. Darah d. Miras oplosan 14. Halal dibagi menjadi tiga macam, kecuali a. Hahal menurut zatnya b. Halal menurut cara memperolehnnya c. Halal menurut cara memakannya d. Halal menurut cara pengolahannya 15. Daging tikus hukumnya haram dimakan, berdasarkan ciri-ciri... a. Kotor dan menjijikan c. Binatang yang dianjurkan membunuhnya b. Bertaring d. Dagingnya beracun 16. Berikut ini yang lebih banyak madlartnya dari pada manfaatnya adalah ... a. Kopi b. Nasi c. Rokok d. Teh 17. Allah memerintahkan kepada semua hamba-Nya untuk mengonsumsi makanan dan minuman yang halal dan... a. yang menjadi favorit c. Baik b. enak rasanya d. terkenal 18. Meragukan antara halal dan haram adalah pengertian dari... a. Syubhat b. Halal c. Haram d. Sunah 19. Ikan hiu yang sudah menjadi bangkai hukumnya..... dimakan b. Halal c. Haram d. Makruh a. Syubhat 20.
Lafadz di atas adalah ayat mengenai makanan yang halal terdapat pada surat... a. al-Maidah: 3 c. Al-A’raf: 157 b. al-Baqarah: 172 d. al-Baqarah: 168
Lampiran 3 Hasil Pretes dan Postes Siklus I
No
Nama
L/ P
Pretes
Postest
Pos-
Max-
Pre
Pre
N-Gain
Keterangan
1
Abdul Haris Siagian
L
65
70
5
35
0.143
RENDAH
2
Ainun Jariyah
P
70
90
20
30
0.667
SEDANG
3
Alvira Kholidah Putri
P
75
90
15
25
0.6
SEDANG
4
Ananda Dheami
P
60
80
20
40
0.5
SEDANG
5
Ananda Nur Rizki Ramadhan
P
65
90
25
35
0.714
TINGGI
6
Anike Nurhayati
P
75
90
15
25
0.6
SEDANG
7
Ayu Lestari
P
80
80
0
20
0
RENDAH
8
Evita Ristianti
P
75
80
5
25
0.2
RENDAH
9
Firman Azis Widiyanto
L
70
85
15
30
0.5
SEDANG
10
Fitri Nurlaila
P
75
85
10
25
0.4
SEDANG
11
Haekal Baikhati Natsir
L
75
85
10
25
0.4
SEDANG
12
Hemi Aulia Rahmah
P
85
80
-5
15
-0.33
RENDAH
13
Kholiluddin Diponegoro
L
75
95
20
25
0.8
TINGGI
14
Lista Trijianti
P
80
75
-5
20
-0.25
RENDAH
15
Maruf Wahab
L
65
90
25
35
0.714
TINGGI
16
Mariska Sila Andreti
P
65
80
15
35
0.429
SEDANG
17
Muhammad Firdaus
L
60
90
30
40
0.75
TINGGI
18
Muhammad Labib Haekal
L
70
85
15
30
0.5
SEDANG
19
Nadhifa Irmadila
P
70
65
-5
30
-0.17
RENDAH
20
Nasrudin
L
70
100
30
30
1
TINGGI
21
Nur Aini
P
65
85
20
35
0.571
SEDANG
22
NurRokhmah
P
80
95
15
20
0.75
TINGGI
23
Puti Pernanda Takia
P
70
75
5
30
0.167
RENDAH
24
Putri Ramadhanisa Ningtyas
P
55
60
5
45
0.111
RENDAH
25
Rahmah Putri Alinda
P
65
85
20
35
0.571
SEDANG
26
Reyhan Boy Hutasuhut
L
75
100
25
25
1
TINGGI
27
Siti Nadia
P
65
85
20
35
0.571
SEDANG
28
Zadiah Azzahra
P
75
95
20
25
0.8
TINGGI
29
Hadi Afriyansyah
L
65
90
25
35
0.714
TINGGI
30
Muhammad Al Fatih
L
70
80
10
30
0.333
SEDANG
31
Muhammad Bilal
L
75
95
20
25
0.8
TINGGI
32
Zidan Fauzan
L
70
95
25
30
0.833
TINGGI
JUMLAH
2255
2725
15.4
NILAI RATA-RATA
70.47
85.16
0.48
Lampiran 4 Kunci Jawaban soal prestest siklus 1 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.
C B A A 5 B C D C B D D A C A C C A B B
Lampiran 5 Soal Pretes dan Postes Siklus II Nama
: .....
Kelas
: VIII
Hari/Tanggal : ……..
Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d pada jawaban paling tepat! 1. Kutu, ulat, kecoa, dan lipan adalah binatang yang menjijikan. Hukum memakan binatang menjijikan adalah... a. mubah c. Syubhat b. haram d. halal 2. Surat al-Ma’idah ayat 96 merupakan ayat yang menjelaskan tentang... c. mengundi nasib a. larangan minuman keras dan judi b. halalnya binang laut d. memakan bangkai 3. Hukum mengambil air yang ada di bak air, di tempat penampungan, atau di tangki milik orang lain adalah... a. haram c. Makruh b. mubah d. halal 4. Jus jeruk apabila dicampur dengan sedikit arak, maka hukum mengonsumsinya adalah... a. boleh kalau sedikit c. Makruh b. Syubhat d. haram 5. Seekor kambing yang terluka kemudian mati sesaat sebelum disembelih, maka hukum memakannya adalah... a. haram c. Mubah b. makruh d.boleh karena belum lama mati 6. Ayat al-Qur’an yang menjelaskan tentang keharaman binatang yang disembelih bukan karena Allah Swt. Terdapat dalam surah... a. al-Baqarah: 173 c. al-Baqarah: 371 b. al- Maidah: 3 d. al-Baqarah: 30 7. Menafkahi keluarga dari hasil korupsi sama saja dengan... a. memberikan kepada keluarga makanan yang haram b. menjerumuskan keluarga secara tidak langsung ke dalam akhlak tercela c. menjauhkan diri dan keluargadari rahmat Allah d. semua pilihan benar 8. Burung hud-hud haram untuk dimakan karena... a. Binatang yang sangat langka b. tidak mudah untuk mendapatkannya c. Termasuk satwa yang dilindungi d. Nabi Saw. melarang untuk membunuhnya 9. Termasuk binatang haram adalah ُطيْحَة ِ َالّنartinya... a. mati terpukul c. Mati terjatuh b. mati ditanduk d. mati tercekik
10. Di bawah ini yang termasuk lima binatang jahat yang diperintahkan untuk membunuhnya adalah... a. burung gagak c. Buaya b. belalang d. banteng 11. Termasuk binatang yang haram dimakan adalah ُالْ َموْ ُق ْوذَة, artinya... a. mati ditanduk c. Mati diterkam binatang buas b. mati terpukul d. mati tercekik 12. Bagian yang dipotong dari anggota tubuh binatang yang masih hidup termasuk... a. bangkai c. Makanan halal b. barang temuan d. obat 13. Berikut ini merupakan pernyataan yang benar tentang lebah, kecuali... a. salah satu binatang yang menjadi nama surah dalam al-Qur’an b. binatang yang menghasilkan obat bagi manusia c. binatang yang bangkainya halal dimakan d. binatang yang haram untuk dimakan dan dibunuh 14. Semut tidak boleh dibunuh dan dimakan karena... a. rasanya tidak enak c. Menimbulkan penyakit b. tidak bermanfaat d. Agama telah melarangnya 15. Anggur, makanan ini halal tetapi karena telah diolah menjadi minuman keras maka minuman ini menjadi haram. Ini adalah contoh halal menurut… a. Menurut zatnya b. Menurut cara memperolehnnya c. Menurut cara memakannya d. Menurut cara pengolahannya 16. Binatang berikut diharamkan karena menjijikkan, kecuali ... a. Cacing b. Ulat/belatung c. Tikus d. Ikan lele 17. Mengkonsumsi bakso yang bercmpur dengan Boraks tetapi tanpa formalin maka hukumnya adalah… a. Haram b. Halal c. Makruh d. Mubah 18. Binatang yang halal untuk dimakan adalah… a. Binatang berkuku tajam b. Binatang bertaring kuat c. Binatang mampu hidup di darat ataupun di air dalam waktu yang lama d. Binatang laut yang disembelih tidak menyebut nama Allah 19. Salah satu akibat positif mengkonsumsi makanan halal adalah…. c. Mempunyai pikiran jahat a. Mendapat azab dari Allah b. Memiliki akhlakul madzmumah d. Memiliki aklakul karimah 20. Mengkonsumsi daging binatang yang bisa hidup tahan lama di darat dan di air (amfibi) haram hukumnya, tetapi jika mengkonsumsi kulitnya saja maka hukumnya… a. Syubhat b. Halal c. Makruh d. Haram
Lampiran 6 Hasil Pretes dan Postes Siklus II
No
Nama
L/P Pretes Postest
Pos-
Max-
N-
Pre
Pre
Gain
Keterangan
1
Abdul Haris Siagian
L
60
95
35
40
0.875
TINGGI
2
Ainun Jariyah
P
65
90
25
35
0.714
TINGGI
3
Alvira Kholidah Putri
P
50
85
35
50
0.7
TINGGI
4
Ananda Dheami
P
65
90
25
35
0.714
TINGGI
5
Ananda Nur Rizki Ramadhan
P
50
85
35
50
0.7
TINGGI
6
Anike Nurhayati
P
45
85
40
55
0.727
TINGGI
7
Ayu Lestari
P
50
85
35
50
0.7
TINGGI
8
Evita Ristianti
P
40
75
35
60
0.583
SEDANG
9
Firman Azis Widiyanto
L
60
90
30
40
0.75
TINGGI
10
Fitri Nurlaila
P
65
90
25
35
0.714
TINGGI
11
Haekal Baikhati Natsir
L
65
90
25
35
0.714
TINGGI
12
Hemi Aulia Rahmah
P
65
90
25
35
0.714
TINGGI
13
Kholiluddin Diponegoro
L
50
90
40
50
0.8
TINGGI
14
Lista Trijianti
P
45
85
40
55
0.727
TINGGI
15
Maruf Wahab
L
60
85
25
40
0.625
SEDANG
16
Mariska Sila Andreti
P
55
90
35
45
0.778
TINGGI
17
Muhammad Firdaus
L
60
90
30
40
0.75
TINGGI
18
Muhammad Labib Haekal
L
55
90
35
45
0.778
TINGGI
19
Nadhifa Irmadila
P
45
85
40
55
0.727
TINGGI
20
Nasrudin
L
70
100
30
30
1
TINGGI
21
Nur Aini
P
70
75
5
30
0.167
RENDAH
22
NurRokhmah
P
60
85
25
40
0.625
SEDANG
23
Puti Pernanda Takia
P
60
90
30
40
0.75
TINGGI
24
Putri Ramadhanisa Ningtyas
P
65
80
15
35
0.429
SEDANG
25
Rahmah Putri Alinda
P
50
85
35
50
0.7
TINGGI
26
Reyhan Boy Hutasuhut
L
75
95
20
25
0.8
TINGGI
27
Siti Nadia
P
60
85
25
40
0.625
SEDANG
28
Zadiah Azzahra
P
65
90
25
35
0.714
TINGGI
29
Hadi Afriyansyah
L
55
90
35
45
0.778
TINGGI
30
Muhammad Al Fatih
L
55
90
35
45
0.778
TINGGI
31
Muhammad Bilal
L
65
90
25
35
0.714
TINGGI
32
Zidan Fauzan
L
60
95
35
40
0.875
TINGGI
JUMLAH
1860
2815
22.75
NILAI RATA-RATA
58.13
87.97
0.711
Lampiran 7 Kunci Jawaban soal Pretest dan Posttest Siklus II 1. B 2. A 3. A 4. D 5. A 6. B 7. D 8. D 9. B 10. A 11. B 12. A 13. C 14. D 15. D 16. D 17. A 18. D 19. D 20. D
Lampiran 8
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nama Sekolah
: MTs Darul Ma’arif
Mata Pelajaran
: Fiqih
Kelas/Semester
: VIII/II
Alokasi Waktu
: 4 x 40 Menit (2 pertemuan)
Standar Kompetensi
: Memahami hukum Islam tentang makanan dan minuman
Kompetensi Dasar 1.
:
Menjelaskan jenis-jenis makanan dan minuman halal.
Indikator
:
1.1
Menjelaskan dasar-dasar hukum makanan dan minuman yang halal
1.2
Menjelaskan pengertian makanan yang dihalalkan
1.3
Menjelaskan pengertian minuman yang dihalalkan
1.4
Menjelaskan pengertian makanan atau minuman yang subhat
1.5
Menyebutkan jenis-jenis makanan yang dihalalkan
1.6
Menyebutkan jenis-jenis minumn yang dihalalkan
1.7
Menjelaskan cara memperoleh makanan atau minuman yang halal
Tujuan Pembelajaran : 1.
Siswa dapat menjelaskan pengertian makanan dan minuman yang dihalalkan
2.
Siswa dapat mengidentifikasi jemis-jenis makanan dan minuman yang dihalalkan
Materi Pembelajaran
: Makanan dan Minuman Halal
Model Pembelajaran
: Discovery Learning
1. Langkah – langkah Pembelajaran a. Pendahuluan Kegiatan Guru Guru mengkondisikan kelas
Kegiatan Siswa Siswa memulai
Nilai Karakter Disiplin (dicipline )
(mengucapkan salam,
pembelajaran diawali
Bertaqwa ( religioius)
berdoa, dan mempersiapkan
dengan salam, berdoa
Rasa Hormat
buku / bahan ajar)
atau membaca basmalah
Komunikatif
Melakukan apersepesi
Siswa menjawab
dengan mengaitkan
Bersahabat
pertanyaan
pengalaman kuliner memakan makanan dan minuman yang halal atau yang masih diragukan kehalalannya Motivasi : Guru menampilkan video
Siswa menyimak video
mengenai materi yang akan
yang ditampilkan oleh
diajarkan
guru
Guru memberikan informasi
Perhatian (resfect) Rasa ingin tahu (curiosity)
Siswa mendengarkan
mengenai Tujuan yang akan
penjelasan dan informasi
dicapai
yang disampaikan oleh guru
b. Kegiatan Inti 1) Eksplorasi Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
Guru menjelaskan pokok-
Siswa mendengarkan
perhatian ( respect)
penjelasan guru
Fokus
Siswa membaca
Tekun
Siswa untuk membaca
literatur/referensi
Rasa ingin tahu
literatur/referensi tentang
tentang hukum Islam
hukum Islam tentang
tentang makanan dan
makanan dan minuman
minuman
pokok materi yang diajarkan Guru menginstruksikan
2) Elaborasi Kegiatan Guru Guru
membagi
siswa
menjadi
5
kelompok.
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
Siswa langsung
Tekun
bergabung dengan
Respect
kelompok. Guru
memberikan
tugas
untuk
Masing-masing kelompok
Fokus
didikusikan kepada setiap kelompok Kel
1:
Mengidentifikasi
jenis-jenis
makanan yang dihalalkan Kel
2:
mendiskusikan lembar
Rasa ingin tahu
tugas yang telah diberikan
Cermat
guru.
Mengidentifikasi
jenis-jenis
Setiap kelompok mencari
minuman yang dihalalkan
informasi dari berbagai
Kel 3: Menjelaskan mengenai makanan
sumber belajar untuk
Respect
dan minuman subhat
menyelesaikan
Cerdas
permasalahan yang
Mandiri
Kel
4:
Mengidentifikasi
jenis-jenis
makanan yang dihalalkan Kel
5:
diberikan oleh guru.
Mengidentifikasi
jenis-jenis
minuman yang dihalalkan
Setiap siswa aktif dalam mendiskusikan permasalahan Siswa mencari informasi untuk menyelesaikan
Guru
mengarahkan
siswa
untuk
memecahkan permasalahan. Guru menginstruksikan kepada setiap kelompok
untuk
mempresentasikan
permasalahan yg
Tanggung jawab
diberikan guru
Saling menghargai
Siswa aktif berdiskusi\
Displin
Siswa mempresentasikan
Percaya diri
hasil diskusi
hasil diskusi didepan kelas.
3) Konfirmasi Kegiatan Guru
Guru mempersilahkan siswa
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
Rasa ingin tahu
Siswa bertanya
untuk bertanya tentang
mengenai materi yang
materi yang belum difahami
belum dipahami
Keberanian (courage) Rasa hormat dan
oleh siswa Guru menjawab dan memberi
(curiosity)
Siswa menyimak
perhatian (resfect)
penguatan dari apa yang
jawaban dan penguatan
Komunikatif
belum dipahami siswa
yang disampaikan guru.
Menyimak
Guru bertanya kepada siswa tentang materi yang baru saja dipelajari
Siswa menjawab pertanyaan guru
Percaya diri
c. Penutup Kegiatan guru Guru dan siswa
Kegiatan siswa
Nilai karakter
Siswa menyimpulkan
menyimpukan materi yang
Percaya diri dan
materi yang disampaikan
perhatian (resfect)
telah disampaikan Guru melakukan post test
Siswa mempersiapkan
Respect
untuk mengetahui apakah
diri untuk menjawab
percaya diri dan
siswa paham atau tidak
pertanyaan yang
berani.
tentang materi yang telah
diberikan oleh guru
dipelajari Guru memberi tindak lanjut
Siswa berdo’a dan
atau PR untuk mncari bahan
mengucapkan salam
(materi) mengenai makanan
Religious Rasa hormat
dan minuman halal untuk dipelajari dirumah Guru menutup pelajaran dengan membaca hamdalah dan mengucapkan salam Sumber Belajar : 1. Buku Fiqih kelas VIII penerbit Toha Putra 2. LKS Fiqih kelas VIII Semester 2 3. Al-Quran dan Terjemah
Indikator Pencapaian
Teknik
Bentuk
Kompetensi
Penilaian
Instrumen
Instrumen Soal 1) Tunjukanlah dalil mengenai makanan dan
1. Menjelaskan dasar-dasar hukum makanan dan minuman yang halal
Tes Tertulis
Essai
minuman yang halal 2) Jelaskan apa yang Allah perinahkan dalam surat Al-Maidah
ayat 88! 3) Jelaskan pengertian makanan dan minuman yang dihalalkan? 4) Dalam mengkonsumsi makan dan minuman, kita tidak cukup hanya memperhatikan halalnya
2. Menjelaskan pengertian makanan dan minuman yang
Tes Tertulis
Uraian
dihalalkan
saja, tetapi juga harus memperhatikan thayyibnya (baiknya),jelaskan kenapa harus demikian! 5) Sebutkan beberapa contoh makanan dan minuman yang halal tetapi tidak baik?
3. Menjelaskan pengertian makanan dan minuman subhat
6) Apa yang di maksud Tes Tertulis
Uraian
makanan dan minuman subhat? Jelaskan! 7) Sebutkan jenis-jenis makanan yang dihalalkan! Baik yang
4. Menyebutkan jenis-jenis makanan dan minuman yang
Tes Tertulis
Essai
dihalalkan
alami ataupun olahan. 8) Sebutkan jenis-jenis minuman yang dihalalkan! Baik yang alami ataupun olahan. 9) Bagaimana cara
5. Menjelaskan cara memperoleh makanan dan minuman yang dihalalkan
memperoleh makanan Tes Tertulis
Essai
dan minuman yang dihalalkan! 10) Apa hukumnya jika
makanan dan minuman yg diperoleh berasal dari cara yang tidak dibenarkan dalam syari’at Islam?
Jakarta, 12 Februari 2015 Peneliti
( Chairul Anwar )
(RPP 2) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nama Sekolah
: MTs Darul Ma’arif
Mata Pelajaran
: Fiqih
Kelas/Semester
: VIII/II
Alokasi Waktu
: 4 x 40 Menit (2 Pertemuan)
Standar Kompetensi : Memahami hukum Islam tentang makanan dan minuman
Kompetensi Dasar 1.
:
Menjelaskan jenis-jenis makanan dan minuman haram.
Indikator
:
1.1 Menjelaskan pengertian makanan yang diharamkan 1.2 Menyebutkan jenis-jenis makanan yang diharamkan 1.3 Menjelaskan pengertian minuman yang diharamkan 1.4 Menyebutkan jenis-jenis minuman yang diharamkan
Tujuan Pembelajaran : 1. Siswa dapat menjelaskan pengertian makanan dan minuman yang diharamkan 2. Siswa dapat mengidentifikasi jemis-jenis makanan dan minuman yang diharamkan
Materi Pembelajaran
: Makanan dan Minuman haram
Metode Pembelajaran
: Model Discovery Learning
1. Langkah – langkah Pembelajaran a. Pendahuluan Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
Siswa memulai
Disiplin (dicipline )
Apersepsi : Guru mengkondisikan kelas (mengucapkan salam,
pembelajaran diawali
Bertaqwa ( religioius)
berdoa, dan mempersiapkan
dengan salam, berdoa
Rasa Hormat
buku / bahan ajar)
atau membaca basmallah
Motivasi : Guru menjelaskan pokok-
Siswa mendengarkan
perhatian ( respect)
penjelasan guru
Fokus
Siswa membaca
Tekun
Siswa untuk membaca
literatur/referensi
Rasa ingin tahu
literatur/referensi tentang
tentang hukum Islam
hukum Islam tentang
tentang makanan dan
makanan dan minuman
minuman
pokok materi yang diajarkan Guru menginstruksikan
b. Kegiatan Inti 1) Eksplorasi Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
Guru menanyakan kepada
perhatian ( respect)
siswa sejauh mana siswa
Siswa menjawab pertanyaan dari guru
mengetahui materi yang akan diajarkan. Guru menjelaskan pengertian
Siswa mendengarkan,
Fokus
pengertian makanan dan
memperhatikan, dan
Tekun
minuman yang haram
menyimak penjelasan
Rasa ingin tahu
dari guru dengan fokus.
Cermat
2) Elaborasi Kegiatan Guru Guru
membagi
siswa
menjadi
5
kelompok.
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
Siswa langsung
Tekun
bergabung dengan
Respect
kelompok. Guru
memberikan
tugas
untuk
Masing-masing kelompok
Fokus
mendiskusikan lembar
Rasa ingin tahu
Kel 1: Mengidentifikasi jenis makanan
tugas yang telah diberikan
Cermat
yang diharamkan
guru.
didikusikan kepada setiap kelompok
Kel 2: Mengidentifikasi jenis minuman yang diharamkan
Setiap kelompok mencari informasi dari berbagai
Kel 3: Mengidentifikasi jenis makanan
sumber belajar untuk
Respect
haram yang olahan!
menyelesaikan
Cerdas
Kel 4: Mengidentifikasi jenis minuman
permasalahan yang
Mandiri
haram yang olahan
diberikan oleh guru.
Kel 5: Mengidentifikasi jenis makanan yang diharamkan
Setiap siswa aktif dalam mendiskusikan
Tanggung jawab
permasalahan
Saling menghargai
Siswa mencari informasi untuk menyelesaikan
Displin Percaya diri
permasalahan yg Guru
mengarahkan
siswa
untuk
Siswa aktif berdiskusi
memecahkan permasalahan. Guru menginstruksikan kepada setiap kelompok
untuk
diberikan guru
mempresentasikan
Siswa mempresentasikan hasil diskusi
hasil diskusi didepan kelas.
3) Konfirmasi Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
Guru memberi tindakan
Siswa menyimak arahan
Rasa ingin tahu
lanjut dan mempersilakan
yang diberikan oleh guru
(curiosity)
siswa untuk menyimpulan
dan memberi kesimpulan
Keberanian (courage)
dari apa yang telah di
dari yang telah
Rasa hormat dan
demonstrasikan siswa
didemonstrasikan.
perhatian (resfect)
(sebagai feedback) Guru mempersilahkan siswa
Siswa bertanya
untuk bertanya tentang
mengenai materi yang
materi yang belum di ketahui
belum dipahami
Tanggung jawab (responsibility) Komunikatif
dan difahami oleh siswa Guru menjawab dan memberi
Siswa menyimak
penguatan dari apa yang
jawaban dan penguatan
belum dipahami siswa
yang disampaikan guru
Guru bertanya kepada siswa tentang materi yang baru saja
Siswa menjawab pertanyaan guru
Menyimak
Percaya diri
diajarkan
c. Penutup Kegiatan guru
Kegiatan siswa
Guru memberikan
Nilai karakter
Siswa menyimpulkan
kesempatan kepada siswa
Percaya diri dan
materi yang disampaikan
perhatian (resfect)
untuk menyimpukan materi yang telah disampaikan Guru melakukan post test
Siswa mempersiapkan
Respect
untuk mengetahui apakah
diri untuk menjawab
percaya diri dan
siswa paham atau tidak
pertanyaan yang
berani.
tentang materi yang telah
diberikan oleh guru
diajarkan Guru menutup pelajaran
Religious
Siswa berdo’a dan
dengan membaca hamdallah
Rasa hormat
mengucapkan salam
dan mengucapkan salam
Sumber Belajar : 1. Buku Fiqih kelas VIII penerbit Toha Putra 2. LKS Fiqih kelas VIII Semester 2 3.
Al-Quran dan Terjemah
Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Menjelaskan pengertian
dan
Tekinik Penilaian Tes Tertulis
Bentuk Instrumen Essai
jenis-jenis makanan yang haram
Tes uraian
2. Mengetahui
pengertian
dan
jenis-jenis makanan yang haram
Tes tertulis
Essai
Instrumen Soal Tuliskan dalil mengenai makanan dan minuman yang haram? Jelaskan pengertian makanan haram? Sebutkan
3. Menjelaskan
pengertian
dan
jenis-jenis minuman yang haram
4. Mengetahui
pengertian
jenis-jenis makanan yang haram! Tes Tertulis
dan
jenis-jenis minuman yang haram
Essai Jelaskan pengertian minuman haram? Essai
Tes tertulis
Sebutkan jenis-jenis makanan yang haram?
Jakarta, 5 Maret 2015 Peneliti
( Chairul Anwar)
(RPP 3) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nama Sekolah
: MTs Darul Ma’arif
Mata Pelajaran
: Fiqih
Kelas/Semester
: VIII/II
Alokasi Waktu
: 4 x 40 Menit (2 Pertemuan)
Standar Kompetensi : Memahami hukum Islam tentang makanan dan minuman
Kompetensi Dasar 1.
:
Menjelaskan jenis-jenis binatang yang halal dan haram dimakan.
Indikator : 1.1 Menjelaskan pengertian binatang yang halal untuk dimakan. 1.2 Menyebutkan jenis-jenis binatang yang halal untuk dimakan. 1.3 Menjelaskan pengertian binatang yang haram untuk dimakan. 1.4 Menyebutkan jenis-jenis binatang yang haram untuk dimakan.
Tujuan Pembelajaran : 1. Siswa dapat menjelaskan pengertian binatang yang dihalalkan dan diharamkan untuk dimakan 2. Siswa dapat mengidentifikasi jenis-jenis binatang yang dihalalkan dan diharamkan untuk dimakan
Materi Pembelajaran
: Binatang yang halal dan yang haram
Metode Pembelajaran
: Model Discovery Learning
1. Langkah – langkah Pembelajaran a. Pendahuluan Kegiatan Guru Guru mengkondisikan kelas
Kegiatan Siswa Siswa memulai
Nilai Karakter Disiplin (dicipline )
(mengucapkan salam,
pembelajaran diawali
Bertaqwa ( religioius)
berdoa, dan mempersiapkan
dengan salam, berdoa
Rasa Hormat
buku / bahan ajar)
atau membaca basmalah
Melakukan apersepesi
Siswa mendengarkan
dengan mengaitkan
dan perwakilan siswa
pengalaman kuliner
menceritakan
memakan daging binatang
pengalamannya
Komunikatif Bersahabat
yang halal atau yang masih diragukan kehalalannya Motivasi : Guru menampilkan video
Siswa menyimak video
mengenai materi yang akan
yang ditampilkan oleh
diajarkan
guru
Guru memberikan informasi
Perhatian (resfect) Rasa ingin tahu (curiosity)
Siswa mendengarkan
mengenai Tujuan yang akan
penjelasan dan informasi
dicapai
yang disampaikan oleh guru
b. Kegiatan Inti 1) Eksplorasi Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
Guru menjelaskan pokok-
Siswa mendengarkan
perhatian ( respect)
penjelasan guru
Fokus
Siswa membaca
Tekun
Siswa untuk membaca
literatur/referensi
Rasa ingin tahu
literatur/referensi tentang
tentang hukum Islam
hukum Islam tentang
tentang makanan dan
makanan dan minuman
minuman
pokok materi yang diajarkan Guru menginstruksikan
(binatang halal/haram dikonsumsi) 2) Elaborasi Kegiatan Guru Guru
membagi
kelompok.
siswa
menjadi
5
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
Siswa langsung
Tekun
bergabung dengan
Respect
kelompok. Guru
memberikan
tugas
untuk
didikusikan kepada setiap kelompok Kel
1:
Mengidentifikasi
jenis-jenis
makanan atau binatang yang haram
Masing-masing kelompok
Fokus
mendiskusikan lembar
Rasa ingin tahu
tugas yang telah diberikan
Cermat
guru.
dimakan menurut surat Al-Maidah ayat 3
Setiap kelompok mencari
Kel 2: Mengidentifikasi binatang yang
informasi dari berbagai
diperintahkan untuk dibunuh dalam hadis
sumber belajar untuk
Respect
yang diriwayatkan oleh Muslim
menyelesaikan
Cerdas
Kel 3: menjelaskan isi kandungan yang
permasalahan yang
Mandiri
terkandung dalam surat An-Nahl ayat
diberikan oleh guru. Setiap siswa aktif dalam
115 Kel
4:
Mengidentifikasi
jenis-jenis
binatang yang halal dimakan Kel
5:
Mengidentifikasi
jenis-jenis
binatang yang haram dimakan
mendiskusikan
Tanggung jawab
permasalahan
Saling menghargai
Siswa mencari informasi untuk menyelesaikan
Displin Percaya diri
permasalahan yg Guru
mengarahkan
siswa
untuk
diberikan guru Siswa aktif berdiskusi
memecahkan permasalahan. Guru menginstruksikan kepada setiap kelompok
untuk
mempresentasikan
hasil diskusi didepan kelas.
Siswa mempresentasikan hasil diskusi
3) Konfirmasi Kegiatan Guru
Guru mempersilahkan siswa
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
Rasa ingin tahu
Siswa bertanya
untuk bertanya tentang
mengenai materi yang
materi yang belum difahami
belum dipahami
Keberanian (courage) Rasa hormat dan
oleh siswa Guru menjawab dan memberi
(curiosity)
Siswa menyimak
perhatian (resfect)
penguatan dari apa yang
jawaban dan penguatan
Komunikatif
belum dipahami siswa
yang disampaikan guru.
Menyimak
Guru bertanya kepada siswa
Siswa menjawab
tentang materi yang baru saja
Percaya diri
pertanyaan guru
dipelajari
c. Penutup Kegiatan guru Guru dan siswa
Kegiatan siswa
Nilai karakter
Siswa menyimpulkan
menyimpukan materi yang
materi yang disampaikan
Percaya diri dan perhatian (resfect)
telah disampaikan Guru melakukan post test
Siswa mempersiapkan
Respect
untuk mengetahui apakah
diri untuk menjawab
percaya diri dan
siswa paham atau tidak
pertanyaan yang
berani.
tentang materi yang telah
diberikan oleh guru
dipelajari Guru memberi tindak lanjut
Siswa berdo’a dan
atau PR untuk mncari bahan
mengucapkan salam
(materi) mengenai makanan
Religious Rasa hormat
dan minuman halal untuk dipelajari dirumah Guru menutup pelajaran dengan membaca hamdalah dan mengucapkan salam
Sumber Belajar : 1. Buku Fiqih kelas VIII penerbit Toha Putra 2. LKS Fiqih kelas VIII Semester 2 3.
Al-Quran dan Terjemah
Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Menjelaskan pengertian binatang yang halal untuk dimakan.
Tekinik Penilaian Tes Tertulis
Bentuk Instrumen Tes Uraian
Instrumen Soal Jelaskan pengertian binatang yang halal?
2. Menyebutkan
Tes Tertulis
Tes uraian
Sebutkan jenisjenis binatang yang halal?
Tes tertulis
Essai
Jelaskan pengertian binatang yang haram?
Essai
Sebutkan jenisjenis binatang yang haram?
jenis-jenis
binatang yang halal untuk dimakan
3. Menjelaskan binatang
pengertian
yang
haram
untuk dimakan.
4. Menyebutkan binatang
jenis-jenis
yang
haram
Tes Tertulis
untuk dimakan.
Jakarta, 19 Maret 2015 Peneliti
( Chairul Anwar )
(RPP 3) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nama Madrasah
: MTs Darul Ma’arif
Mata Pelajaran
: Fiqih
Kelas / Semester
: VIII (delapan) / II (genap)
Alokasi Waktu
: 4 X 40 menit (2 Pertemuan) : Memahami hukum Islam tentang makanan dan minuman
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
:
1. Menjelaskan manfaat mengkonsumsi makanan dan minuman halal 2. Menjelaskan akibat buruk yang ditimbulkan jika tidak mengindahkan halal dan haram 3. Hikmah adanya halal dan haram dalam makanan dan minuman Indikator
:
1.1 Menunjukan kegunaan mengkonsumsi makanan atau minuman yang dihalalkan bagi kesehatan tubuh 1.2 Menunjukan kegunaan mengkonsumsi makanan atau minuman yang dihalalkan bagi kesehatan mental 2.1 Menunjukan akibat buruk mengkonsumsi makanan atau minuman yang dihalalkan berkaitan dengan fisik (badan jasmani) 2.2 Menunjukan akibat buruk mengkonsumsi makanan atau minuman yang dihalalkan berkaitan dengan akal dan kejiwaan 3.1 Menunjukan hikmah adanya halal dan haram dalam makanan dan minuman Tujuan Pembelajaran : 1. Siswa dapat menjelaskan manfaat mengkonsumsi makanan dan minuman yang dihalalkan 2. Siswa dapat menjelaskan akibat buruk yang didapat jika tidak mengindahkan halal dan haram 3. Siswa dapat menjelaskan hikmah adanya halal dan haram dalam makanan dan minuman Materi Pembelajaran : Makanan dan minuman Halal Metode Pengajaran
: 1. Ceramah
2. Model Discovery Learning 1. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran a. Pendahuluan Kegiatan Guru Guru mengkondisikan kelas
Kegiatan Siswa Siswa memulai
Nilai Karakter Disiplin (dicipline )
(mengucapkan salam,
pembelajaran diawali
Bertaqwa ( religioius)
berdoa, dan mempersiapkan
dengan salam, berdoa
Rasa Hormat
buku / bahan ajar)
atau membaca basmalah
Komunikatif
Melakukan apersepesi
Siswa menjawab
dengan mengaitkan
Bersahabat
pertanyaan
pengalaman manfaat yang didapat dari hasil memakan makanan yang halal Motivasi : Guru menampilkan video
Siswa menyimak video
mengenai materi yang akan
yang ditampilkan oleh
diajarkan
guru
Guru memberikan informasi
Perhatian (resfect) Rasa ingin tahu (curiosity)
Siswa mendengarkan
mengenai Tujuan yang akan
penjelasan dan informasi
dicapai
yang disampaikan oleh guru
b. Kegiatan Inti 1) Eksplorasi Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
Guru menjelaskan pokok-
Siswa mendengarkan
perhatian ( respect)
penjelasan guru
Fokus
Siswa membaca
Tekun
Siswa untuk membaca
literatur/referensi
Rasa ingin tahu
literatur/referensi tentang
tentang hukum Islam
hukum Islam tentang
tentang makanan dan
makanan dan minuman
minuman
pokok materi yang diajarkan Guru menginstruksikan
2) Elaborasi Kegiatan Guru Guru
membagi
siswa
menjadi
5
kelompok.
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
Siswa langsung
Tekun
bergabung dengan
Respect
kelompok. Guru
memberikan
tugas
untuk
didikusikan kepada setiap kelompok Kel
1:
Mengidentifikasi
manfaat
mengkonsumsi makanan dan minuman yang dihalalkan bagi kesehatan tubuh Kel
2:
Mengidentifikasi
manfaat
Masing-masing kelompok
Fokus
mendiskusikan lembar
Rasa ingin tahu
tugas yang telah diberikan
Cermat
guru. Setiap kelompok mencari informasi dari berbagai
mengkonsumsi makanan dan minuman
sumber belajar untuk
Respect
yang dihalalkan bagi kesehatan mental!
menyelesaikan
Cerdas
Kel 3: Mengidentifikasi akibat buruk
permasalahan yang
Mandiri
mengkonsumsi makanan dan minuman
diberikan oleh guru.
yang haramkan berkaitan dengan Fisik
Setiap siswa aktif dalam
(badan jasmani)
mendiskusikan
Tanggung jawab
Kel 4: Mengidentifikasi akibat buruk
permasalahan
Saling menghargai
mengkonsumsi makanan dan minuman
Siswa mencari informasi
yang haramkan berkaitan dengan akal
untuk menyelesaikan
dan kejiwaan
permasalahan yg
Kel 5: Jelaskan isi kandungan yang
diberikan guru
terkandung
dalam
hadis
yang
Siswa aktif berdiskusi
diriwayatkan oleh Muslim mengenai ibadah yang ditolak jika meminum makanan haram! Guru
mengarahkan
siswa
untuk
memecahkan permasalahan Guru menginstruksikan kepada setiap kelompok
untuk
mempresentasikan
hasil diskusi didepan kelas.
Siswa mempresentasikan hasil diskusi
Displin Percaya diri
3) Konfirmasi Kegiatan Guru
Guru mempersilahkan siswa
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
Rasa ingin tahu
Siswa bertanya
untuk bertanya tentang
mengenai materi yang
materi yang belum difahami
belum dipahami
Keberanian (courage) Rasa hormat dan
oleh siswa Guru menjawab dan memberi
(curiosity)
Siswa menyimak
perhatian (resfect)
penguatan dari apa yang
jawaban dan penguatan
Komunikatif
belum dipahami siswa
yang disampaikan guru.
Menyimak
Guru bertanya kepada siswa tentang materi yang baru saja
Siswa menjawab
Percaya diri
pertanyaan guru
dipelajari
c. Penutup Kegiatan guru Guru dan siswa menyimpukan materi yang
Kegiatan siswa Siswa menyimpulkan materi yang disampaikan
Nilai karakter Percaya diri dan perhatian (resfect)
telah disampaikan Guru melakukan post test
Siswa mempersiapkan
Respect
untuk mengetahui apakah
diri untuk menjawab
percaya diri dan
siswa paham atau tidak
pertanyaan yang
berani.
tentang materi yang telah
diberikan oleh guru
dipelajari Guru memberi tindak lanjut atau PR untuk mncari bahan (materi) mengenai makanan dan minuman halal untuk dipelajari dirumah Guru menutup pelajaran dengan membaca Hamdalah dan mengucapkan salam
Sumber Belajar :
Siswa berdo’a dan mengucapkan salam
Religious Rasa hormat
1. Buku Fiqih kelas VIII penerbit Toha Putra 2. LKS Fiqih kelas VIII Semester 2 3.
Al-Quran dan Terjemah
Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Menunjukan kegunaan mengkonsumsi makanan atau
Tekinik Penilaian Tes Tertulis
minuman yang dihalalkan bagi
Bentuk Instrumen Soal Instrumen Tes Uraian 1. Apa manfaat yang didapat bagi tubuh kita jika mengkonsumsi makanan dan minuman halal?
kesehatan tubuh 2. Menunjukan
kegunaan Tes uraian
mengkonsumsi makanan atau minuman yang dihalalkan bagi kesehatan mental 3. Menunjukan
akibat
buruk
mengkonsumsi makanan atau minuman
yang
Tes Tertulis
dihalalkan
Tes uraian Tes tertulis
berkaitan dengan fisik (badan
2. Apa manfaat yang didapat bagi mental (ruhani) kita jika mengkonsumsi makanan dan minuman halal? 3. Sebutkan akibat buruk bagi bdan jasmani kita jika mengkonsumsi makanan dan minuman haram!
jasmani) 4. Menunjukan
akibat
buruk
mengkonsumsi makanan atau minuman
yang
berkaitan
dengan
akal
4. Sebutkan akibat buruk bagi mental rohani kita jika mengkonsumsi makanan dan minuman haram!
Tes uraian
5. Sebutkan 3 hikmah adanya halal dan haram dalam makanan dan minuman!
dan
hikmah
adanya
halal dan haram dalam makanan dan minuman
Tes uraian
dihalalkan
kejiwaan 5. Menunjukan
Tes Tertulis
Tes Tertulis
Jakarta, 16 April 2015 Peneliti
( Chairul Anwar )
Lampiran 9 Materi RPP A. Makanan yang Halal Makanan yang halal ialah makanan yang dibolehkan untuk dimakan menurut ketentuan syari’at Islam. segala sesuatu baik berupa tumbuhan, buah-buahan ataupun binatang pada dasarnya adalah hahal dimakan, kecuali apabila ada nash Al-Quran atau AlHadits yang menghatamkannya. Ada kemungkinan sesuatu itu menjadi haram karena memberi
mengandung
mudharat
atau
bahaya
bagi
kehidupan
manusia.
Allah berfirman:
Artinya: Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; Karena Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu. (QS. Al-Baqarah [2]: 168).
Dari dua ayat di atas maka jelaslah bahwa makanan yang dimakan oleh seorang Muslm hendaknya memenuhi 2 syarat, yaitu: a. Halal, artinya diperbolehkan untk dimakan dan tidak dilarang oleh hukum syara’ b. Baik, artinya makanan itu bergizi dan bermanfaat untuk kesehatan. Dengan demikian “halal” itu ditinjau dari Islam sedangkan “baik” ditinjau dari ilmu kesehatan. Dalam Islam, halalnya suatu makanan harus meliputi tiga hal, yaitu: a. Halal karena dzatnya. Artinya, enda itu memang tidak dilarang oleh hukum syara’, seperti nasi, susu, telor, dan lain-lain.
b. Halal cara mendapatkannya. Artinya sesuatu yang halal itu harus diperoleh dengan cara yang halal pula. Sesuatu yang halal tetapi cara medapatkannya tidak sesuatu dengan hukum syara’ maka menjadi haramlah ia. Sebagaimana, mencuri, menipu, dan lain-lain. c. Halal karena proses/cara pengolahannya. Artinya selain sesuatu yang halal itu harus diperoleh dengan cara yang halal pula. Cara atau proses pengolahannya juga harus benar. Hewan, seperti kambing, ayam, sapi, jika disembelih dengan cara yang tidak sesuai dengan hukum Islam maka dagingnya menjadi haram.
Ketentuan-ketentuan makanan yang halal dan yang haram telah dijelaskan oleh Rasulullah melalui sabdanya, yang artinya: Rasulullah SAW ditanya tentang minyak sanin, keju dan kulit binatang yang dipergunakan untuk perhiasan atau tempat duduk. Rasulullah SAW bersabda: Apa yang dihalalkan oleh Allah dalam Kitab-Nya adalah halal dan apa yang diharamkan Allah di dalam Kitab-Nya adalah haram, dan apa yang didiamkan (tidak diterangkan), maka barang itu termasuk yang dimaafkan”. (HR. Ibnu Majah dan Turmudzi).
Selanjutnya, Allah Swt berfirman:
Artinya: (yaitu) orang-orang yang mengikut rasul, nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma'ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada
mereka. Maka orang-orang yang beriman kepadanya. memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al Quran), mereka Itulah orang-orang yang beruntung. (QS. Al-A’raf [7]: 157)
Berdasarkan firman Allah dan hadits Nabi SAW, dapat disimpulkan bahwa jenis-jenis makanan yang halal ialah: 1. Semua makanan yang baik, tidak kotor dan tidak menjijikan. 2. Semua makanan yang tidak diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya. 3. semua makanan yang tidak memberi mudharat, tidak membahayakan kesehatan jasmani dan tidak merusak akal, moral, dan aqidah.
B.
MINUMAN YANG HALAL Minuman yang halal ialah minuman yang boleh diminum menuerut syari’at Islam. Adapun minuman yang halal pada haris besarnya dapat dibagi menjadi 4 bagian, yaitu: 1. Semua jenis air atau cairan yang tidak membahayakan bagi kehidupan manusia baik membahayakan dari segi jasmani, akal, jiwa maupun aqidah. 2. Air atau cairan yang tidak memabukkan walaupun sebelumnya telah memabukkan seperti arak yang telah berubah menjadi cuka. 3. Air atau ciran itu bukan berupa benda najis atau benda suci yang terkena najis (mutanajis). 4. Air atau cairan yang suci itu didaatkan dengan cara-cara yang halal yang tidak bertentangan dengan ajaran Agama Islam.
C.
Manfaat mengonsumsi makanan dan minuman yang halal Seseorang yang sudah terbiasa mengonsmsi makanan dan minuman yang halal, maka dirinya akan emmperoleh manfaat, di antaranya adalah: a. Terjaga kesehatnnya sehingga dapat mempertahankan hidupnya sampai denan batas yang ditetapkan Allah Swt b. Mendapat ridha Allah Swt karena memilih jenis makanan dan minuman yang halal c. Memiliki akhlaqul karimah karena telah menaati perintah Allah Swt sekaligus terhindar dari akhlak madzmumah (tercela)
D.
Makanan yang Haram Haram artinya dilarang, jadi makanan yang haram adalah makanan yang dilarang oleh syara’ untuk dimakan. Setiap makanan yang dilarang oleh syara’ pasti ada bahayanya dan meninggalkan yang dilarang syara’ pasti ada faidahnya dan mendapat pahala. Berikut adalah jenis-jenis makanan yang termasuk diharamkan: 1. Semua makanan yang disebutkan dalam firman Allah surat Al-Maidah ayat 3 dan AlAn’am ayat 145 :
Artinya: Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang dipukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan yang diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. (QS. Al-Maidah [5]: 3)
Artinya: Katakanlah: “Tiadalah aku peroleh dalam wahyu yang diwahyukan kepadaku, sesuatu yang diharamkan bagi orang yang hendak memakannya, kecuali kalau makanan itu bangkai, atau
darah yang mengalir atau daging babi, karena sesungguhnya semua itu kotor atau binatang yang disembelih atas nama selain Allah. Barang siapa yang dalam keadaan terpaksa sedang dia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka sesungguhnya Tuhanmu Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Al-An’am [6]: 145)
Dari dua ayat diatas, terdapat beberapa jenis barang yang terang-terang diharamkan, yaitu: Bangkai (kecuali bangkai ikan dan belalang), darah (kecuali hati dan limpa), daging hewan yang disembelih ata nama selain Allah Swt), binatang yang mati tercekik, terpukul, terjatuh, karena ditanduk binatang lain, diterkam oleh binatang buas, dan yang disembelih untuk berhala.
2. Semua makanan yang keji, yaitu yang kotor, menjijikan. Firman Allah:
Artinya:
(yaitu) orang-orang yang mengikut rasul, nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma'ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka[574]. Maka orangorang yang beriman kepadanya. memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al Quran), mereka Itulah orang-orang yang beruntung. (QS. Al-A’raf [7]: 157)
3. Semua jenis makanan yang dapat mendatangkan mudharat terhadap jiwa, raga, akal, moral dan aqidah. Firman Allah:
Artinya: Katakanlah: “Tuhanku hanya mengharamkan perbuatan yang keji, baik yang nampak atau pun yang tersembunyi (akibatnya), dan perbuatan dosa, melanggar hak manusia tanpa alasan yang benar. (QS. Al-A’raf [7]: 33).
4. Bagian berupa daging. Tulang atau apa saja yang dipotong dari binatang yang masih hidup. Sabda Nabi Saw, artinya: “Daging yang dipotong dari binatang yang masih hidup, maka yang terpotong itu termasuk bangkai”. (HR. Ahmad) 5. Makanan yang didapat dengan cara yang tidak halal seperti makanan hasil curian, rampasan, korupsi, riba dan cara-cara lain yang dilarang agama.
E.
Minuman yang Haram Minuman yang aram adalah mnuman yang tidak boleh diminum karena dilarang oleh syariat Ilsam. Adapun jenis minuman yang haram tersebut pada garis besarnya dapat dibagi menjadi tiga macam, yaitu: 1. Semua minuman yang memabukkan atau apabila diminum menimbulkan mudharat dan merusak badan, akal, jiwa, moral dan aqidah seperti arak, khamar, dan sejenisnya. Allah berfirman
Artinya: Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: “Pada keduanya itu terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya. (QS. Al-Baqarah [2]: 219)
Dalam ayat lain Allah berfirman:
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan keji termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan. (QS. Al-Maidah[5] : 90)
Nabi SAW bersabda, artinya: Sesuatu yang memabukkan dalam keadaan banyak, maka dalam keadaan sedikit juga tetap haram. (HR An-Nasa’i, Abu Dawud dan Turmudzi). 2. Minuman dari benda najis atau benda yang terkena najis. 3. Minuman yang didapatkan dengan cara-cara yang tidak halan atau yang bertentangan dengan ajaran Islam.
Selain dari makanan dan minuman yang halal dan yang haram ada pula makanan dan minuman yang dimakruhkan, artinya sebaiknya tidak dimakan dan tidak diminum karena lebih
banya mengandung madharatnya dari pada manfaatnya. Contoh, petai, jengkol, bawang. Sementara itu untuk rokok, terdapat kontroversi, ada yang menyatakan haram dan ada pula yang menghukuminya makruh.
F.
AKIBAT BURUK DARI MAKANAN DAN MINUMAN YANG HARAM Apabila manusia memakan makanan dan meminum minuman yang haram maka akan menimbulkan akibat buruk baik manusia itu sendiri baik terhadap pribadinya maupun terhadap orang lain atau masyarakat bahwaka terhadap lingkungannya. Di antara akibat buruk dari makanan dan miuman yang haram adalah:
1. Amal ibadahya tidak akan diterima dan doanya tidak akan dikabulkan Allah Swt. Rasulullah Saw bersabda yang artinya: Dari Abu Hurairah R.a. ia berkata: “Rasulullah Saw bersabda: Sesungguhnya Allah Saw adalah Dzat Yang Maha Baik, tidak mau menerima kecuali yang baik dan sesungguhnya Allah telah memerintahkan orang-orang mukmin sesuai dengan yang diperintahkan kepada para Rasul. Allah Ta’ala berfirman: Hai Para Rasul, makanlah dari amaknan yang baik-baik dan kerjakanlah amal yang shalih, Allah Swt berfirman: Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rizki yang baik-baik yang kami berikan kepada kamu sekalian…” (HR. Muslim)
2. Makanan dan minuman haram bisa merusak jiwa (terutama minuman keras yang mengandung alkohol), seperti: a. Kecerdasan menurun b. Cenderung lupa dan melakukan hal-hal yang negatif c. Senang menyendiri dan melamun d. Semangat kerja berkurangn 3. Makan dan minuman yang haram dapat membahayakan kesehatan 4. Makanan dan minuman yang haram memubadirkan harta 5. Menimbulkan permusuhan dan kebencian 6. Menghalangi mengingat Allah Allah berfirman:
Artinya: Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan sembahyang; Maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu). (QS. Al-Maidah[5] : 91)
Di Indonesia sudah ada Majlis Ulama Indonesia yang memiliki Lembaga Pengawasan Obat dan Makanan (LPOM). Tugas dari LPOM adalah mengkaji dan mengawasi makanan dan minuman yang beredar di ndonesia, apakah telah memenuhi syarat atau tidak. Seminggu Umat Islam akan mendapat ketenangan dalam mengonsumsesi makanan dan minuman.
KEMENTERIAN AGAMA UIN JAKARTA FITK
FORM (FR)
Jl. Ir. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 Indonesia
No. Dokumen Tgl. Terbit
:
FITK-FR-LABF-027
:
1 Maret 2010
No. Revisi: Hal
:
01
:
1/1
OBSERVASI MADRASAH
A. IDENTITAS SEKOLAH/MADRASAH Nama Madrasah : MTs. Darul Maarif Tahun Berdiri : 1956 Alamat Madrasah : Jl Rs. Fatmawati No.45, Cilandak Jakarta Selatan 12140 B. DATA ROMBONGAN BELAJAR (ROMBEL) DAN GURU NO
MATA PELAJARAN
1
Al-Qur’anHadits
2
Aqidah Akhlak
3
Fiqih
4
Sejarah Kebudayaan Islam
5
Bahasa Arab
6
Bahasa Inggris
7
Ilmu Pengetahun Sosial
8
Matematika
9
Ilmu Pengetahuan Alam
10
Seni Budaya
11
Bahasa Indonesia
KLS
JUMLAH ROMBEL
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
3
2
1 2 3 1 2 3 1 2 3
2 2 2 2 2 2 2 2 2
NAMA GURU PENGAMPU
PEND. TERAKHIR
TAHUN MULAI MENGAJAR
DRS.H.Abdul Alim
S1
2001
Marwani.DRA
S1
1986
Sri Komaryati S.Ag
S1
1987
S1
1986
Nurhidayat S.Ag
S1
2004
DRA.Hj.Hasidah
S1
1991
Sutamto, S.Pd.I
S1
2005
S1
1988
S2
2005
Badruzaman S.Pdi Marwani.DRA
H.Rosyidul Anam S.Pd Asep Iffan A.M.M.Pd Nurul Ulfa, S.Pd Nur’aini, S.Pd H.Muthohar.SQ Maryani Ika Mustikawati, S.Pd
S1 S1 S1 D3
2003 1989
S1
2005
12
TIK
13
PPKN
14
PenJasKes
15
PLKJ
16
KTK
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
9
2
H.A.Syauqi M. S.KOM
S1
1996
Wahyu Purnomo SE
S1
2003
Ayip Muhammad
D3
Lili Nurlinda Sari S.Psi
S1
Hj.Umu Cholifah, S.Pd
S1
C. LAIN-LAIN NO 1 2 3 4 5 6 7
SARANA PENDUKUNG Masjid/Musholla Perpustakaan Lapangan Olah Raga Alat-alat Kesenian Alat-alat Keterampilan Laboratorium M-IPA Laboratorium Komputer
KET √ √ √ √ √ x √
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
SARANA PENDUKUNG Pramuka Palang Merah Pengajuan Siswa/Lembaga Dakwah Siswa Buletin/Majalah Sekolah Seni Musik (Marawis) Seni Lukis/Kaligrafi Olah Raga (Termasuk Bela Diri) Futsal PASKIBRA Saman BTQ Muhadoroh
Tanggal, 3 Februari 2015 Mengetahui,
Keterangan: * **
Gunakan kertas tambahan bila diperlukan Beri tanda (checklist) bila ada/tersedia di sekolah/madrasah lokasi PPKT
Observer
Kepala Sekolah/Madrasah
PERHATIAN: Form ini diserahkan kepada Laboratorium Pembelajaran FITK
(Chairul Anwar)
(H. Antung Abdullah)
KET x x √ x √ √ √ √ √ √ √ √
Lampiran 11 LEMBAR OBSERVASI AKTIFITAS GURU Kegiatan Pembelajaran Fiqih Dengan Menerapkan Metode Pembelajaran Discovery Learning : MTs. Darul Ma’arif : 2014/2015 : VIII/2 : Makanan dan minuman :1 : Hj. Sri Komariyati S.Ag : Kamis, 12 Februari 2015
Nama sekolah Tahun pelajaran Kelas/semester Materi pokok Siklus Observer Hari, Tanggal
Berilah tanda chek list (√) pada nilai sesuai dengan pengamatan anda! SB : Sangat Baik B : Baik C : Cukup K : Kurang SK : Sangat Kurang No 1
Ket
Aspek yang di observasi Mengkondisikan
Ada
SB
B
C
K SK
situasi
pembelajaran dan kesiapan siswa untuk
Tidak
Nilai
mengikuti
proses
√
√
pembelajaran √
2
Apersepsi
3
Membangkitkan minat atau rasa ingin tahu siswa (motivasi)
4
Menyampaikan
tujuan
dan
indikator yang ingin dicapai 5
Penggunaan
media
atau
√
√
√
alat
pembelajaran yang sesuai dengan indikator bahan ajar
√
√
√
√
6
Penjelasan model pembelajaran discovery learning
7
Pemusatan
perhatian
siswa
terhadap proses pembelajaran 8
Teknik menjelaskan/penyampaian materi
9
Pengelolaan KBM dengan model pembelajaran discovery learning
10
Pemberian siswa
kesempatan
untuk
bertanya
√
√
√
√
√
√
√
√
kepada dan
√
√
mengungkapkan jawaban 11
Antusias siswa terhadap jawaban yang diberikan
12
Keterampilan kembali
atau
√
√
menerangkan menyimpulkan
√
√
√
√
materi pembelajaran 13
Kemampuan
memberikan
evaluasi pembelaaran yang sesuai dengan
indikator
yang
ingin
dicapai.
Observer,
Hj. Sri Komariyati, S.Ag
Lampiran 12 CATATAN LAPANGAN Siklus
:I
Hari/tanggal
: kamis, 12 Maret 2015 AKTIVITAS SISWA
1. Melaksanakan tes awal (pre-test) sebanyak 32 siswa/i yang semuanya hadir dalam kelas 2. Memberikan pertanyaan seputar materi yang akan disampaikan dan hanya satu orang yang menjawab yaitu Nasrudin 3. Mendengarkan materi pembelajaran dan hanya sebagian siswa yang mendengarkan 4. Menjawab pertanyaan yang diberikan guru dengan mencari informasi pada referensi yang tersedia. 5. Dalam mempresentasikan hasil pencarian informasi masih banyak siswa yang belum berani untuk mengutarakan jawabannya. 6. aktif bertanya seperti Nasrudin, Muhammad Bilal, Ainun Jariyah dan Zidan Fauzan 7. Melaksanakan tes akhir (postes) semua siswa dapat melaksanakan tes akhir. AKTIFITAS GURU 1. guru memperkenalkan diri sambil mengenal satu persatu peserta didik, kemudian masuk ke materi umum namun belum dapat menguasai peserta didik seluruhnya karena masih dalam proses adaptasi sehingga belum bisa maksimal dalam mengkondisikan kelas. 2. guru belum dapat memusatkan perhatian siswa terhadap proses pembelajaran sehingga kondisi belum kondusif 3. pelaksanaan discovery learning belum optimal PROSES PEMBELAJARAN 1. pelaksanaan proses pembelajaran masih belum kondusif karena siswa masih dalam proses adaptasi. 2. model pembelajaran discovery learning pun masih belum optimal yaitu masih banyak yang malas mencari informasi di buku 3. siswa masih takut untuk mengemukakan jawabannya
Lampiran 13 LEMBAR OBSERVASI AKTIFITAS GURU Kegiatan Pembelajaran Fiqih Dengan Menerapkan Model Pembelajaran Discovery Learning : MTs. Darul Ma’arif : 2014/2015 : VIII/2 : Makanan dan minuman : Dua : Hj. Sri Komariyati S.Ag : Kamis, 26 Maret 2015
Nama sekolah Tahun pelajaran Kelas/semester Materi pokok Siklus Observer Hari, Tanggal
Berilah tanda chek list (√) pada nilai sesuai dengan pengamatan anda! SB : Sangat Baik B : Baik C : Cukup K : Kurang SK : Sangat Kurang No 1
Ket
Aspek yang di observasi Mengkondisikan
Ada
SB
B
C
situasi
pembelajaran dan kesiapan siswa untuk
Tidak
Nilai
mengikuti
proses
√
√
pembelajaran 2
Apersepsi
3
Membangkitkan minat atau rasa ingin tahu siswa (motivasi)
4
Menyampaikan
tujuan
dan
indikator yang ingin dicapai 5
Penggunaan
media
atau
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
alat
pembelajaran yang sesuai dengan indikator bahan ajar 6
Penjelasan model pembelajaran
K SK
discovery learning 7
Pemusatan
perhatian
siswa
terhadap proses pembelajaran 8
Teknik menjelaskan/penyampaian materi
9
Pengelolaan KBM dengan model discovery learning
10
Pemberian siswa
kesempatan
untuk
bertanya
√
√
√
√
√
√
√
√
kepada dan
mengungkapkan jawaban 11
Antusias siswa terhadap jawaban yang diberikan
12
Keterampilan kembali
atau
√
√
√
√
menerangkan menyimpulkan
materi pembelajaran 13
Kemampuan
memberikan
evaluasi pembelaaran yang sesuai dengan
indikator
yang
ingin
√
√
dicapai.
Observer,
Hj. Sri Komariyati S.Ag
Lampiran 14 Lembar Observasi Aktivitas Belajar Peserta Didik siklus I
NO I
ASPEK YANG DIAMATI
DESKRIPSI
Pra Pembelajaran Tempat duduk masingmasing siswa
Siswa menempati tempat duduk yang telah disesuaikan oleh guru sesuai kelompok belajarnya Sebagian siswa siap dan sebagian lagi belum siap menerima
Kesiapan Menerima pembelajaran
pelajaran, karena sebagian siswa yang belum siap tidak langsung mengeluarkan buku dan LKS, namun harus diminta dulu oleh guru.
Aplikasi Strategi Discovery Learning II
Kegiatan
Membuka
Pelajaran Stimulation (pemberian rangasangan) Mendengarkan penjelasan tentang kompetensi yang hendak dicapai
Sebagian besar siswa mendengarkan, namun sebagian kecilnya terlihat cuek, dan mengobrol dengan temannya.
Pemutaran video tentang makanan dan minuman halal
Semua siswa memperhatikan
dan haram Beberapa siswa yang ditanya Menjawab Pertanyaan atau
mampu untuk menjawab
persoalan yang diberikan
pertanyaan atau persoalan namun
Guru
ada juga yang tidak bisa menjawab.
Membaca buku atau sumber lainnya III
Hampir seluruh siswa membaca buku, namun msh ada sebagian kecil siswa yang cuek.
Kegiatan Inti Pembelajaran Problem statement (pernyataan/ identifikasi masalah) Mengidentifikasi masalah yang relefan dengan materi
Masing-masing kelompok
kemudian memberikan
memberikan memberikan
pernyataan ataupun
pernyataan
pertanyaan Pengngumpulan dan pengolahan data (informasi) Siswa berusaha mencari informasi dari buku yang mereka bawa juga dari hand out yang diberikan guru untuk mencari jawaban atas pertanyaan yang Mengumpulkan Informasi
diberikan oleh peneliti, kemudian mereka mendiskusikannya, setelah selesai setiap kelompok menunjuk wakilnya untuk mempresentasikan hasil diskusinya.
Interaksi Guru dan Siswa Dalam mengaplikasikan metode Discovery Learning
guru berperan sebagai pembimbing dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar secara aktif
Keterlibatan dalam kegiatan
Semua siswa terlibat dalam
belajar
kegiatan belajar.
Menarik Kesimpulan Memberikan kesimpulan
Hanya ada dua kelompok yang memberikan kesimpulan tentang
materi yang telah dipelajari Pemanfaatan Media Pembelajaran/Sumber Belajar Selain menggunakan sumber belajar berupa buku dan LKS, guru juga menggunakan media Interaksi antara siswa dan media pembelajaran yang digunakan guru
pembelajaran yang dibantu dengan alat infokus, sehingga guru dapat menampilkan sesuatu yang menarik minat siswa. Dan dalam pengamatan peneliti terjadi interaksi antara siswa dengan media yang ditampilkan guru. Pada pertemuan pertama ini siswa difokuskan pada materi yang didiskusikan, sehingga sumber belajar diskusi terdapat pada buku
Partisipasi pada saat proses
dan LKS, Media pembelajaran
icebreaking
yang ditampilkan melalui infokus hanya sebatas ice breaking, dan pada saat menampilkan ice breaking, terlihat seluruh siswa sangat antusias. Sebagian besar siswa tekun dalam mempelajari sumber belajar yang
Ketekunan dalam
ditentukan guru, terlihat hanya
mempelajari sumber belajar
beberapa siswa yang tidak serius
yang ditentukan guru
diskusi, sedangkan sebagian besarnya serius untuk mendiskusikan materi.
Penilaian Proses Sebagian besar siswa mengerjakan tugas/latihan yang Mengerjakan tugas/latihan yang diberikan guru
diberikan guru dengan tepat waktu, hanya sebagian kecil yang tidak mengerjakannya tepat waktu, dan meminta penambahan waktu oleh guru.
Menjawab pertanyaan guru dengan benar IV
Dari beberapa siswa yang ditanya oleh guru, Semua bisa menjawabnya dengan benar.
PENUTUP Keterlibatan dalam memberi rangkuman/kesimpulan
Ada 2 siswa yang terlibat dalam pemberian rangkuman/kesimpulan.
Lampiran 15 Lembar Observasi Aktivitas Belajar Peserta Didik Siklus II
NO I
ASPEK YANG DIAMATI
DESKRIPSI
Pra Pembelajaran Tempat duduk masingmasing siswa
Siswa menempati tempat duduk yang telah disesuaikan oleh guru sesuai kelompok belajarnya Hampir seluruh siswa siap
Kesiapan Menerima
menerima pelajaran, karena
pembelajaran
langsung mengeluarkan buku dan LKS
Aplikasi Strategi Discovery Learning II
Kegiatan Membuka Pelajaran Stimulation (pemberian rangasangan) Mendengarkan penjelasan tentang kompetensi yang hendak dicapai
Hampir seluruh siswa mendengarkan, namun masih ada yang cuek mengobrol dengan temannya. Beberapa siswa yang ditanya
Menjawab Pertanyaan atau
mampu untuk menjawab
persoalan yang diberikan
pertanyaan atau persoalan namun
Guru
ada juga yang tidak bisa menjawab.
Membaca buku atau sumber lainnya III
Hampir seluruh siswa membaca buku, namun masih ada sebagian kecil siswa yang cuek.
Kegiatan Inti Pembelajaran Problem statement (pernyataan/ identifikasi masalah)
Mengidentifikasi masalah yang relefan dengan materi
Masing-masing kelompok
kemudian memberikan
memberikan memberikan
pernyataan ataupun
pernyataan
pertanyaan Pengngumpulan dan pengolahan data (informasi) Siswa berusaha mencari informasi dari buku yang mereka bawa juga dari hand out yang diberikan guru untuk mencari jawaban atas pertanyaan yang Mengumpulkan Informasi
diberikan oleh peneliti, kemudian mereka mendiskusikannya, setelah selesai setiap kelompok menunjuk wakilnya untuk mempresentasikan hasil diskusinya.
Interaksi Guru dan Siswa Dalam mengaplikasikan metode Discovery Learning
guru berperan sebagai pembimbing dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar secara aktif
Keterlibatan dalam kegiatan
Semua siswa terlibat dalam
belajar
kegiatan belajar.
Menarik Kesimpulan Setiap perwakilan kelompok Memberikan kesimpulan
memberikan kesimpulan tentang materi yang telah dipelajari
Pemanfaatan Media Pembelajaran/Sumber Belajar Interaksi antara siswa dan
Selain menggunakan sumber
media pembelajaran yang
belajar berupa buku dan LKS,
digunakan guru
guru juga menggunakan media pembelajaran yang dibantu dengan alat infokus, sehingga guru dapat menampilkan sesuatu yang menarik minat siswa. Dan dalam pengamatan peneliti terjadi interaksi antara siswa dengan media yang ditampilkan guru. Pada pertemuan pertama ini siswa difokuskan pada materi yang didiskusikan, sehingga sumber belajar diskusi terdapat pada buku
Partisipasi pada saat proses
dan LKS, Media pembelajaran
icebreaking
yang ditampilkan melalui infokus hanya sebatas ice breaking, dan pada saat menampilkan ice breaking, terlihat seluruh siswa sangat antusias. Sebagian besar siswa tekun dalam mempelajari sumber belajar yang
Ketekunan dalam
ditentukan guru, terlihat hanya
mempelajari sumber belajar
beberapa siswa yang tidak serius
yang ditentukan guru
diskusi, sedangkan sebagian besarnya serius untuk mendiskusikan materi.
Penilaian Proses Sebagian besar siswa Mengerjakan tugas/latihan
mengerjakan tugas/latihan yang
yang diberikan guru
diberikan guru dengan tepat waktu, hanya sebagian kecil yang
tidak mengerjakannya tepat waktu, dan meminta penambahan waktu oleh guru. Menjawab pertanyaan guru dengan benar IV
Dari beberapa siswa yang ditanya oleh guru, Semua bisa menjawabnya dengan benar.
PENUTUP Keterlibatan dalam memberi rangkuman/kesimpulan
Setiap perwakilan kelompok terlibat dalam pemberian rangkuman/kesimpulan.
Lampiran 16 CATATAN LAPANGAN Penelitian Tindakan Kelas Siklus
: II
Hari/tanggal
: kamis, 23 April 2015 AKTIVITAS SISWA
1. Melaksanakan tes awal (pre-test) sebanyak 32 yang semuanya hadir dalam kelas 2. Memberikan pertanyaan seputar materi yang akan disampaikan hanya ada dua orang yang menjawab yaitu Nasrudin dan Muhammad Bilal 3. Mendengarkan materi pembelajaran dan hanya sebagian siswa yang mendengarkan 4. Menjawab pertanyaan yang diberikan guru dengan mencari informasi pada referensi yang tersedia. 5. Dalam mempresentasikan hasil pencarian informasi masih banyak siswa yang belum berani untuk mengutarakan jawabannya. 6. aktif bertanya seperti Nasrudin, Muhammad Bilal, Ainun Jariyah dan Zidan Fauzan 7. Melaksanakan tes akhir (postes) semua siswa dapat melaksanakan tes akhir. AKTIFITAS GURU 1. guru memperkenalkan diri sambil mengenal satu persatu peserta didik, kemudian masuk ke materi umum namun belum dapat menguasai peserta didik seluruhnya karena masih dalam proses adaptasi sehingga belum bisa maksimal dalam mengkondisikan kelas. 2. guru belum dapat memusatkan perhatian siswa terhadap proses pembelajaran sehingga kondisi belum kondusif 3. pelaksanaan discovery learning belum optimal PROSES PEMBELAJARAN 1. pelaksanaan proses pembelajaran masih belum kondusif karena siswa masih dalam proses adaptasi. 2. metode pembelajaran discovery learning pun masih belum optimal yaitu masih banyak yang malas mencari informasi di buku 3. siswa masih takut untuk mengemukakan jawabannya
Lampiran 17 Hasil Wawancara Responden Siswa Siswa dengan hasil belajar tinggi Peneliti: apakah anda suka dengan mata pelajaran fiqih? Siswa: suka bangeeeet... Peneliti: apakah anda senang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran discovery learning? Siswa: senang karena berbeda dengan belajar seperti biasanya dan kita bisa lebih termotivasi karena belajar dengan mandiri. Peneliti: apakah anda menyukai belajar dengan menggunakan media seperti gambar atau video? Siswa: sangat senang, karena melihat video dan gambar itu lebih menyenangkan daripada mendengarkan guru menjelaskan. Peneliti: apakah anda suka belajar berkelompok? Siswa: tidak terlalu suka Peneliti: bagaimana diskusi anda ketika belajar berkelompok? Siswa: tidak kompak, karena kebanyakan mengandalkan satu orang dalam kelompok, jadi tidak semuanya ikut diskusi. Peneliti: apakah anda memahami materi yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran discovery learning ini? Siswa: paham, karena lebih mudah dengan open book atau mencari informasi sendiri ketimbang dijelaskan, karena mudah dilupakan. Siswa Dengan Hasil Belajar Sedang Peneliti: apakah anda suka dengan mata pelajaran fiqih? Siswa: suka bangeeeet... Peneliti: apakah anda senang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran discovery learning? Siswa: senang karena berbeda dengan belajar seperti biasanya dan kita bisa lebih termotivasi karena belajar dengan mandiri. Peneliti: apakah anda menyukai belajar dengan menggunakan media seperti gambar atau
video? Siswa: sangat senang, karena melihat video dan gambar itu lebih menyenangkan daripada mendengarkan guru menjelaskan. Peneliti: apakah anda suka belajar berkelompok? Siswa: tidak terlalu suka Peneliti: bagaimana diskusi anda ketika belajar berkelompok? Siswa: tidak kompak, karena kebanyakan mengandalkan satu orang dalam kelompok, jadi tidak semuanya ikut diskusi. Peneliti: apakah anda memahami materi yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran discovery learning ini? Siswa: paham, karena lebih mudah dengan open book atau mencari informasi sendiri ketimbang dijelaskan, karena mudah dilupakan. Siswa Dengan Hasil Belajar Rendah Peneliti: apakah anda suka dengan mata pelajaran fiqih? Siswa: suka... Peneliti: apakah anda senang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran discovery learning? Siswa: senang karena berbeda dengan belajar seperti biasanya dan kita bisa lebih termotivasi karena belajar dengan mandiri. Peneliti: apakah anda menyukai belajar dengan menggunakan media seperti gambar atau video? Siswa: sangat senang, karena melihat video dan gambar itu lebih menyenangkan daripada mendengarkan guru menjelaskan. Peneliti: apakah anda suka belajar berkelompok? Siswa: tidak suka Peneliti: bagaimana diskusi anda ketika belajar berkelompok? Siswa: tidak kompak, karena kebanyakan mengandalkan satu orang dalam kelompok, jadi tidak semuanya ikut diskusi. Peneliti: apakah anda memahami materi yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran discovery learning ini? Siswa: paham, karena lebih mudah dengan open book atau mencari informasi sendiri
ketimbang dijelaskan, karena mudah dilupakan.
LAMPIRAN 18 Hasil Wawancara Dengan Guru Setelah Penelitian Tindakan Kelas Model Pembelajaran Discovery Learning : MTs. Darul Ma’arif : Chairul Anwar : 4 Mei 2015
Nama Sekolah Nama Guru Hari, Tanggal
No 1
Aspek yang ditanyakan
Tanggapan
Sudah berapa lama ibu mengajar fiqih di Sekitar 25 tahun MTs. Darul Ma’arif?
2
Kelas berapa saja yang ibu ajarkan?
Seluruh kelas di MTs. Darul Ma’arif mulai dari kelas VII sampai kelas IX
3
Strategi atau model pembelajaran apa yang Ceramah biasa ibu gunakan?
4
dan
diskusi
kelompok
Dalam kegiatan belajar mengajar tentu saja LKS dan Buku Paket serta seorang guru tidak selalu hanya terpaku referensi lain seperti fiqih kepada buku teks, diperlukan juga adanya sunah pemanfaatan sumber belajar yang tidak bersifat teks book, dalam hal ini apa yang ibu manfaatkan
untuk
menunjang
proses
pembelajaran tersebut? 5
Apakah dalam setiap akan memulai proses ya tentu saja pembelajaran
ibu
selalu
mempersiapkan
seluruh instrumen pembelajaran, termasuk kedalamnya menyiapkan ruang belajar, alat, media serta kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran? 6
Apakah ibu selalu memberikan apersepsi dan Ya menyampaikan indikator yang akan dicapai dalam pembelajaran kepada siswa? Sehingga siswa mengetahui tujuan pembelajaran yang akan mereka capai.
7
Penguasaan materi pembelajaran merupakan mengulang pelajaran yang
hal yang penting dalam proses pembelajaran, sebelum-sebelumnya apa yang ibu lakukan agar materi yang ibu sampaikan kepada siswa dapat dimengerti oleh siswa? Adakah kiat-kiat khusus yang ibu lakukan? 8
Apakah ibu selalu melibatkan siswa untuk ya
dengan
turut serta aktif dalam kegiatan pembelajaran? pertanyaan
memberikan lisan
agar
siswa tetap memperhatikan 9
Setiap siswa tentunya memiliki kemampuan
dengan
menggunakan
yang berbeda-beda dalam menyerap informasi bahasa yang ada di buku yang ibu berikan dalam menyampaikan
kemudian dijelaskan agar
materi, hal yang menjadi fokus utama adalah
mereka lebih paham
dalam penggunaan bahasa. Dengan demikian bagaimanakah cara ibu mengkomunikasikannya? 10
Bagaimana cara ibu dapat mengetahui bahwa
bertanya kepada mereka
siswa itu sudah mengerti dan faham dengan materi yang ibu berikan? 11
Dengan cara apakah ibu melakukan penilaian mengerjakan LKS terhadap hasil pencapaian belajar siswa?
12
Apakah yang ibu lakukan ketika ibu akan memberikan menutup pembelajaran didalam kelas?
serta
kesimpulan
mempersilahkan
untuk bertanya apa yang belum
dimengerti
berdoa bersama-sama
serta
Lampiran 19 DOKUMENTASI-DOKUMENTASI PENELITIAN DI MTs. Darul Ma’arif