UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR FIQIH SISWA KELAS VIII MELALUI PENERAPAN METODE GALLERY WALK DAN SIMULASI (Studi Tindakan Di MTs Al-Hadi Girikusuma Banyumeneng Mranggen Demak)
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam
Disusun Oleh: Rohmad 3105173
FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG
2010
KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG FAKULTAS TARBIYAH Jl. Prof. Dr. Hamka KM 1 Ngaliyan Telp. (024)7601291 Semarang 50185 PENGESAHAN Nama
: Rohmad
NIM
: 3105173
Fakultas/Jurusan
: Tarbiyah / PAI
Judul Skripsi
: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR FIQIH SISWA KELAS VIII MELALUI PENERAPAN METODE GALLERY WALK DAN SIMULASI (Studi Tindakan Di MTs Al-Hadi Girikusuma Banyumeneng Mranggen Demak)
Telah Dimunaqosahkan oleh Dewan Penguji Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang, pada tanggal: 1 Juli 2010 Dan dapat diterima sebagai kelengkapan ujian akhir dalam rangka menyelesaikan studi Program Sarjana Strata I (S.1) tahun akademik 2010/2011 guna memperoleh gelar sarjana dalam Ilmu Tarbiyah. Semarang, Dewan Penguji
Juli 2010
Ketua Sidang,
Sekretaris Sidang,
Drs. Shodiq, M.Ag. NIP. 19681205 199403 1003
Yunita Rahmawati, M.A NIP. 19780627 200501 2004
Penguji I,
Penguji II,
H. Abdul Kholiq, M.Ag. NIP. 19710915 199703 1003
Mufidah, M.Pd. NIP. 19690707 199703 2001
Pembimbing I,
Pembimbing II
Ismail SM, M.Ag. NIP. 19711021 199703 1002
Hj. Lift Anis Ma’shumah, M.Ag. NIP. 19720928 199703 2001
KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG FAKULTAS TARBIYAH Jl. Prof. Dr. Hamka KM 1 Ngaliyan Telp. (024)7601291 Semarang 50185 PERSETUJUAN PEMBIMBING Lamp : 7 (tujuh) eksemplar Hal : Naskah Skripsi A. n. Sdr. Rohmad
Assalamu'alaikum Wr. Wb. Setelah saya mengadakan koreksi perbaikan seperlunya maka bersama ini saya kirimkan naskan skripsi saudara: Nama
: Rohmad
NIM
: 3105173
Jurusan
: Pendidikan Agama Islam (PAI)
Judul
: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR FIQIH SISWA KELAS VIII MELALUI PENERAPAN METODE GALLERY WALK DAN SIMULASI (Studi Tindakan Di MTs Al-Hadi Girikusuma Banyumeneng Mranggen Demak) Dengan ini saya mohon kiranya naskah skripsi saudara tersebut
dapat segera dimunaqasahkan. Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih. Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Semarang, 10 Juni 2010 Pembimbing I,
Pembimbing II
Ismail SM, M.Ag. NIP. 19711021 199703 1002
Hj. Lift Anis Ma’shumah, M.Ag. NIP. 19720928 199703 2001
MOTTO Wx‹Î6y™ Ïmø‹s9Î) tí$sÜtGó™$# Ç`tB ÏMø•t7ø9$# •kÏm Ĩ$¨Z9$# ’n?tã ¬!ur Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allh SWT, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. (Q.S Ali Imran 97).
1
hlm. 49.
Departemen Agama RI, Al-Qur'an dan Terjemahnya, (Bandung: CV Diponegoro, 2000),
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan untuk orang-orang yang saya cintai dan banggakan yang senantiasa mengiringi setiap langkah saya dalam menggapai citacita. 1. Bapak dan Ibuku tercinta yang selalu mendidik dan mencurahkan kasih sayangnya yang penuh kesabaran, ketabahan dan ketulusan hati dan selalu mendoakanku. 2. Mas Sarmuji, Slamet yang selalu mendoakan dan memberi motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini. 3. Adik Daffa, Azka Sekeluarga yang selalu memberi motivasi dalam pembuatan skripsi ini. 4. Segenap Keluarga Besar Pondok Pesantren Al-Anwar Suburan Futuhiyah Mranggen Demak, Rosyid Karomi, Mas kos, Bambang, Azka, Amin, Khoirudin Zuhdi, Abdul Ghofur
dan semua temanku paket PAI B
angkatan 2005 yang tidak bisa saya sebutkan satu-persatu yang senantiasa memberikan semangatnya bagi saya pribadi dan yang banyak memberikan kenangan manis dan berjasa bagiku.
PERNYATAAN
Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, penulis menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang telah pernah ditulis oleh orang lain atau diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satu pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.
Semarang, 17 Juni 2010 Deklarator,
Rohmad NIM 3105173
ABSTRAK
Rohmad (3105173). Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Fiqih Siswa Kelas VIII Melalui Penerapan Metode Gallery Walk dan Simulasi (Studi Tindakan di MTs Al-Hadi Girikusuma Banyumeneng Mranggen Demak) Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar peserta didik dalam belajar fikih dengan penerapan metode gallery walk dan Simulasi. Penelitian ini menggunakan studi tindakan (action research) pada peserta didik kelas VIII MTs Al-Hadi Girikusuma Banyumeneng Mranggen Demak. Dari hasil observasi secara langsung di kelas VIII sebelum penelitian tindakan, dapat diketahui bahwa metode yang diberikan guru pada materi pelajaran fikih masih menggunakan metode ceramah, peserta didik menunjukkan sikap yang kurang berkeaktifan dan cenderung pasif dalam mengikuti pelajaran. Hal ini dapat dilihat pada saat proses pembelajaran itu berlangsung. Selama proses pembelajaran, beberapa dari peserta didik tersebut tidak memperhatikan penjelasan materi yang diberikan oleh guru dan ada juga yang melakukan aktivitas yang lain, seperti mengantuk, mengobrol dengan teman bahkan ada yang mengerjakan tugas mata pelajaran yang lain. Sehinga peserta didik tidak berperan aktif dalam mengikuti pelajaran. Obyek penelitian ini adalah di MTs Al-Hadi Girikusuma Banyumeneng Mranggen Demak. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan kelas VIII B untuk penerapan pembelajaran melalui penerapan metode gallery walk dan simulasi yang jumlah siswanya ada 41 peserta didik. Setelah dilaksanakan tindakan melalui pembelajaran dengan penerapan metode metode gallery walk dan simulasi dengan menciptakan suasana pembelajaran aktif maka suasana kelas menjadi hidup, peserta didik menjadi aktif dalam belajar dan hasil belajar menjadi maksimal. Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga tahap yaitu tahap pra siklus, siklus 1 dan siklus 2. Pada tahap pra siklus keaktifan belajar peserta didik mempunyai prosentase 61,43 % dan rata-rata nilai akhir 63,90. Pada siklus 1 setelah dilaksanakan tindakan keaktifan belajar peserta didik meningkat menjadi 68,58 % dan rata-rata tes akhir 68,90. Sedangkan pada siklus 2 setelah diadakan evaluasi pelaksanaan tindakan pada siklus 2 keaktifan belajar mengalami peningkatan yaitu keaktifan peserta didik dapat diprosentasekan menjadi 78,58 % dan rata-rata tes akhir peserta didik adalah 74,76. Dari tiga tahap tersebut jelas bahwa ada peningkatan sesudah diterapkan metode gallery walk dan simulasi dengan sebelumnya. Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan akan menjadi bahan informasi dan masukkan bagi mahasiswa, tenaga pengajar, para peneliti, dan semua pihak yang membutuhkan di lingkungan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang.
KATA PENGANTAR
Bismillahirramanirrahim Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang Maha Pengasih dan Penyayang, yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya kepada penulis sehingga bisa menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kehadirat beliau Nabi Muhammad SAW, keluarga, para sahabat, dan para pengikutnya. Skripsi yang berjudul "UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR FIQIH SISWA KELAS VIII MELALUI PENERAPAN METODE GALLERY WALK DAN SIMULASI" disusun untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Strata Satu Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang. Dengan selesainya penulisan skripsi ini penulis sampaikan banyak terima kasih kepada yang terhormat: 1. Prof. Dr. H. Ibnu Hadjar, M. Ed. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang. 2. H. Abdul Kholiq, M.Ag, selaku wali studi yang mempunyai peran besar dalam menyelesaikan perkuliahan di Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang. 3. Isma’il SM, M.Ag, selaku pembimbing I yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini. 4. Hj. Lift Anis Ma’sumah, M.Ag, selaku pembimbing II yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini. 5. Segenap Dosen Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang yang telah membekali dan memberi berbagai pengetahuan, sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan skripsi ini.
6. KH. Munhamir, selaku Kepala MTs Al-Hadi Girikusuma Banyumeneng Mranggen Demak dan segenap guru serta staf terkait khususnya Bapak Nur Rohim SPd.I, yang telah bersedia menerima dan membantu penulis selama mengadakan penelitian. 7. Bapak dan Ibuku tercinta yang telah berkenan memberi motivasi, perhatian dan doa yang tulus bagi penulis selama menyelesaikan studi serta penyusunan skripsi ini. 8. Kakak dan adik-adikku tersayang yang telah memberikan motivasi sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. 9. Teman-temanku yang telah memberikan semangat sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. 10. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini. Kepada mereka penulis tidak dapat memberikan apa-apa selain ungkapan terima kasih dan iringan doa semoga Allah SWT membalas semua amal kebaikan mereka dan selalu melimpahkan rahmat, taufiq, hidayah dan inayah-Nya. Pada akhirnya penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini belum mencapai kesempurnaan. Namun demikian penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.
Semarang, 17 Juni 2010 Penulis,
Rohmad NIM : 3105173
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ...................................................................................
i
HALAMAN ABSTRAK PENELITIAN .......................................................
ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................... iii HALAMAN MOTTO .................................................................................. iv HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................
v
HALAMAN PERNYATAAN ...................................................................... vi KATA PENGANTAR ................................................................................. vii DAFTAR ISI ............................................................................................... ix DAFTAR TABEL ....................................................................................... xii DAFTAR LAMPIRAN................................................................................. xiii BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ........................................................
1
B. Penegasan Istilah ..................................................................
4
C. Identifikasi Masalah ..............................................................
6
D. Pembatasan Masalah..............................................................
6
E. Rumusan Masalah .................................................................
6
F. Tujuan danManfaat Penelitian ..............................................
7
G. Kajian Teori dan Pustaka .......................................................
8
BAB II : LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Metode Gallery Walk dan Simulasi........................................ 10 1. Pengertian Metode Gallery Walk dan Simulasi................. 10 2. Tujuan Metode Gallery Walk dan Simulasi ..................... 12 3. Langkah-Langkah Metode Gallery Walk dan Simulasi..... 12 4. Penerapan Metode Gallery Walk dan Simulasi ................. 13 B. Pembelajaran Fiqih ............................................................... 15 1. Pengertian Pembelajaran Fiqih......................................... 15 2. Tujuan dan Fungsi Pembelajaran Fiqih ............................ 16 3. Ruang Lingkup Fiqih ....................................................... 17 4. Karakteristik Fiqih .......................................................... 18
5. Dasar-Dasar Bidang Studi Fiqih....................................... 19 6. Standar Kompetensi dan Kompentensi Dasar Fiqih .......... 21 C. Prestasi Belajar ..................................................................... 24 1. Pengertian Prestasi Belajar .............................................. 24 2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ....... 26 3. Aspek-Aspek Prestasi Belajar ......................................... 27 4. Peningkatan Prestasi Belajar ........................................... 28 5. Penilaian Belajar ............................................................. 30 D. Hipotesis Tindakan ............................................................... 31
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN A Metode Penelitian .................................................................. 32 1. Model Penelitian ............................................................. 32 2. Siklus Kegiatan................................................................ 33 a. Pra Siklus .................................................................. 33 b. Siklus 1 ..................................................................... 34 c. Siklus 2 ..................................................................... 37 d. Kolabolator ............................................................... 39 e. Waktu dan Tempat Penelitian .................................... 39 f. Jadwal Pelaksanaan Penelitian ................................... 39 B Indikator Kerja ...................................................................... 40 C Subyek Penelitian ................................................................. 42 D Metode Pengumpulan Data ................................................... 44 1. Dokumenter .................................................................... 44 2. Pengamatan (observasi) .................................................. 45 3. Tes .................................................................................. 45 E Metode Analisis Data ............................................................ 45
BAB IV : ANALISIS HASIL PENELITIAN. A. Gambaran umum MTs Al-Hadi Girikusuma Banyumeneng Mranggen Demak ........................................... 47
1. Letak Geografis ............................................................... 47 2. Latar Belakang Historis ................................................... 48 3. Visi-Misi dan Tujuan ........................................................ 48 4. Struktur Organisasi ......................................................... 50 5. Keadaan Peserta Didik ...................................................... 50 6. Keadaan Guru dan Karyawan ........................................... 51 7. Fasilitas madrasah............................................................ 52 B. Hasil Penelitian...................................................................... 53 1. Hasil Pra Siklus ............................................................... 53 2. Hasil siklus 1 ................................................................... 57 3. Hasil siklus 2 ................................................................... 64 C. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................. 69 D. Keterbatasan Penelitian.......................................................... 71
BAB V : PENUTUP A. Kesimpulan .......................................................................... 73 B. Saran .................................................................................... 74 C. Penutup ................................................................................ 76 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 1
: Jadwal Penelitian
Tabel 2
: Indikator Kerja Keberhasilan peserta didik Dalam Pembelajaran
Tabel 3
: Subyek Penelitian
Tabel 4
: Kelompok Kerja Peserta Didik
Tabel 5
: Jumlah Siswa MTs Al-Hadi Girikusuma
Tabel 6
: Data Guru Berdasarkan Ijazah
Tabel 7
: Perkembangan Sekolah 3 Tahun Terahir
Tabel 8
: Fasilitas Madrasah
Tabel 9
: Skor Observasi Keaktifan Peserta Didik Dalam Mengikuti Pembelajaran Fikih Pada Tahab Prasiklus
Tabel 10
: Hasil Tes Akhir Pada Tahap Pra Siklus
Tabel 11
: Skor Observasi Keaktifan Peserta Didik Dalam Mengikuti Pembelajaran Fikih Pada Tahab Siklus 1
Tabel 12
: Hasil Tes Akhir Siklus 1
Tabel 13
: Skor Observasi Keaktifan Peserta Didik Dalam Mengikuti Pembelajaran Fikih Pada Tahab siklus 2
Tabel 14
: Hasil Tes Akhir Siklus 2
Tabel 15
: Perbandingan Jumlah Skor Dan Prosentase Keaktifan Belajar Pada Tahab Pra Siklus dan Siklus 1
Tabel 16
: Perbandingan Rata-Rata Tes Akhir Pada Tahab Pra Siklus dan Siklus 1
Tabel 17
: Perbandingan Jumlah Skor Dan Prosentase Keaktifan Belajar Pada Tahab Pra Siklus, Siklus 1 dan Siklus 2
Tabel 18
: Perbandingan Rata-Rata Tes Akhir Pada Tahab Pra Siklus dan Siklus 1 dan Siklus 2
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1
: Lembar Observasi
Lampiran 2
: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Lampiran 3
: Subyek Penelitian
Lampiran 4
: Susunan Pengelompokan Peserta Didik
Lampiran 5
: Soal Tes Akhir Siklus
Lampiran 6
: Kunci Jawaban Tes Akhir Siklus
Lampiran 7
: Rencana Alternatif Tindakan
Lampiran 8
: Lembar Pengamatan Keaktifan Peserta Didik
Lampiran 9
: Analisis Data Tes Akhir
Lampiran 10 : Analisis Data Penilaian Keaktifan Belajar Lampiran 11 : Pedoman Instrumen Dokumentasi Lampiran 12 : Foto Pembelajaran
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi
dirinya
untuk
memiliki
kekuatan
spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negaranya.2 Pendidikan juga berfungsi sebagai suatu proses untuk mendewasakan manusia, atau dengan kata lain pendidikan merupakan suatu upaya untuk memanusiakan manusia. Dalam mendewasakan ini tentunya melalui beberapa proses dalam pembelajaran. Proses pembelajaran tidak membutuhkan waktu yang singkat tetapi melalui beberapa tahapan. Dalam proses pembelajaran tersebut dapat mengubah manusia dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak baik menjadi baik, sebagaimana pendidikan pada umumnya, jadi pendidikan merupakan suatu kegiatan yang universal dalam kehidupan manusia. Proses belajar mengajar merupakan kegiatan interaksi antara gurusiswa dan komunikasi timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan belajar. Interaksi dan komunikasi timbal balik antara guru dan siswa merupakan ciri dan syarat utama bagi berlangsungnya proses belajar mengajar. Proses belajar mengajar adalah kesatuan dua proses antara siswa yang belajar dan guru yang membelajarkan. Kedua proses ini harus disadari oleh siswa yang sedang belajar dan guru yang membelajarkan, sehingga antara kedua proses ini terjalin interaksi yang saling menunjang agar hasil belajar siswa dapat tercapai secara optimal lewat proses belajar mengajar tersebut.3 Dalam kegiatan pembelajaran antara guru, siswa, materi pelajaran serta metode mengajar tidak dapat dipisahkan. Guru mempunyai peranan yang penting dalam kegiatan pembelajaran karena guru merupakan salah satu kunci keberhasilan dari proses pembelajaran. Pengelolaan kelas yang baik, 2
__________Himpunan Perundang-Undangan RI SISDIKNAS No. 20. Th 2003, (Bandung: CV NUANSA AULIA, 2005), hlm. 11. 3 Nuryani Y. Rustaman, dkk., Strategi Belajar Mengajar Biologi, (FMIPA Universitas Pendidikan Indonesia, 2003), hlm. 4.
membimbing siswa agar dapat mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan adalah tugas seorang guru.4 Seorang guru dituntut melakukan inovasi-inovasi terhadap kegiatan belajar mengajar agar siswa tidak mengalami kebosanan dalam menerima penjelasan materi pelajaran yang diberikan oleh guru. Sebelum melakukan proses belajar mengajar, seorang guru menentukan metode yang akan digunakan agar tujuan pembelajaran yang telah disusun dapat tercapai. Pemilihan suatu metode harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran dan sifat materi yang akan menjadi objek pembelajaran.5 Tujuan belajar mengajar dapat dicapai secara efektif dan efisien jika seorang guru secara nalar mampu memperkirakan dengan tepat metode apa yang harus digunakan. Metode mengajar harus diperhatikan dalam proses belajar mengajar, karena suatu pelajaran bisa diterima dengan mudah oleh siswa tergantung bagaimana cara atau metode yang digunakan oleh seorang guru. Yang dimaksud metode mengajar adalah cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran.6 Penggunaan dari sebuah metode yang tepat untuk materi yang akan disampaikan, dapat memberi motivasi pada diri siswa pada saat menerima materi pelajaran. Siswa dengan sendirinya akan termotivasi jika materi yang akan disampaikan menarik dan guru tidak perlu lagi mendorong siswanya untuk belajar, karena mereka sendiri telah termotivasi untuk mempelajari materi yang akan disampaikan. Oleh karena itu, penggunaan metode yang tepat itu sangat mempengaruhi kepada siswa untuk meningkatkan prestasi belajar. Dan guru juga sangat berperan dalam meningkatkan prestasi belajar siswa melalui metode-metode yang digunakan dalam penyampaian materi pelajaran.
4
Syaiful Bahri Djamarah, Guru Dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), Cet.1, hlm.47 5 Nuryani Y. Rustaman, Op. Cit., hlm.107. 6 Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 1989), hlm. 76.
Secara langsung dari hasil observasi di kelas VIII MTs Al-Hadi Girikusuma Banyumeneng Mranggen Demak sebelum penelitian tindakan, dapat diketahui bahwa metode yang diberikan guru pada materi pelajaran fiqih masih menggunakan metode ceramah, siswa menunjukkan sikap yang kurang berkeaktifan dan cenderung pasif dalam mengikuti pelajaran. Hal ini dapat dilihat pada saat proses pembelajaran itu berlangsung. Selama proses pembelajaran, beberapa dari siswa tersebut tidak memperhatikan penjelasan materi yang diberikan oleh guru dan ada juga yang melakukan aktivitas yang lain, seperti mengobrol dengan temannya bahkan ada yang mengerjakan tugas mata pelajaran yang lain. Sehinga siswa tidak berperan aktif dalam mengikuti pelajaran.misalnya tentang materi shadaqah adalah dengan menggunakan metode ceramah, dimana siswa hanya dapat mendengarkan materi yang akan disampaikan oleh guru mereka. Oleh karena itu, guru mencoba mencari alternatif metode yang dapat digunakan untuk menyampaikan suatu materi dalam pelajaran fiqih pada materi salanjutnya yaitu materi haji dan umrah. Pada proses belajar mengajar sekaligus sutau proses sudah tentu harus berkembang. Selain itu dalam proses belajar mengajar terdapat beberapa komponen yaitu bahan dan metode. Hal ini fikih yang merupakan bagian dari pada Pendidikan Agama Islam (PAI) tentunya dalam pengajarannya guru dituntut untuk memiliki kemampuan mengembangkan sistem belajar mengajar secara kreatif, imajinatif, menguasai metode penyampaian yang mampu memotivasi siswa. Dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa dan untuk mempermudah pemahaman pembelajaran fiqih materi haji dan umrah, maka diperlukan cara yang tepat agar siswa lebih mudah memahami materi haji dan umrah. Kaitannya dengan penelitian ini, peneliti menggunakan metode gallery walk dan simulasi sebagai metode pembelajaran dalam peningkatan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran fiqih, khususnya pada materi pokok haji dan umrah. Metode galleri walk dan simulasi merupakan salah satu metode pembelajaran yang dapat digunakan dalam proses belajar mengajar fiqih.
Dengan metode galleri walk dan simulasi, siswa akan dapat terlibat secara aktif selama proses pembelajaran berlangsung. Dengan metode galleri walk dan simulasi diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada pelajaran fiqih materi haji dan umrah. Memperhatikan hal-hal tersebut di atas, mendorong penulis untuk meneliti tentang prestasi belajar fiqih melalui penerapan metode gallery walk dan simulasi di Madrasah Tsanawiyah Al-Hadi Girikusuma Banyumeneng Mranggen Demak. Dengan pertimbangan tersebut penulis mengambil judul: Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Fiqih Siswa Kelas VIII Melalui Penerapan Metode Gallery Walk
dan Simulasi di MTs. Al-Hadi Girikusuma
Banyumeneng Mranggen Demak.
B. Penegasan Istilah Untuk menghindari kesalahan dalam mengartikan dan memahami pokok kajian penelitian ini, maka perlu dijelaskan batas-batas pengertian dan maksud dari penelitian ini sebagaimana disebutkan di atas bahwa judul penelitian ini adalah Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Fiqih Siswa Kelas VIII Melalui Penerapan Metode Gallery Walk dan Simulasi di MTs. Al-Hadi Girikusuma Banyumeneng Mranggen Demak. Adapun hal-hal yang perlu dijelaskan hingga terbentuk suatu pengertian yang utuh sesuai dengan maksud yang sebenarnya dari judul penelitian tersebut antara lain: 1. Upaya adalah usaha, ikhtiar (untuk mencapai suatu maksud, memecahkan persoalan, mencari jalan keluar dan sebagainya).7 2. Meningkatkan adalah menaikan, mempertinggi, memperhebat (derajat), terapi dan sebagainya.8 Maksud dari meningkatkan di sini adalah suatu usaha untuk meningkatkan prestasi belajar siswa kelas VIII MTs Al-Hadi pada mata pelajaran fiqih melalui penerapan metode gallery walk dan 7
Tim Redaksi, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2005), hlm. 1250. WJS Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1982), hlm. 1078. 8
simulasi dengan harapan agar lebih meningkat prestasi yang dicapai sebelumnya. 3. Prestasi Belajar Prestasi belajar merupakan perubahan tingkah laku secara keseluruhan yang dimiliki seseorang. Perubahan tingkah laku tersebut menyangkut perubahan tingkah laku kognitif, afektif dan psikomotorik. Prestasi belajar yang dimaksud pada penelitian ini adalah keaktifan siswa dalam pembelajaran dan pencapaian nilai KKM yaitu nilai 65. 4. Mata pelajaran fiqih Fiqih menurut bahasa adalah “Tahu” dan “Paham”. Sedangkan menurut terminologi fiqih adalah ilmu yang menerangkan hukum-hukum syara’ yang diperoleh dari dalil-dalil yang tafsil (terperinci ).9 5. Metode Gallery walkdan Simulasi Gallery
walk adalah sebuah model pembelajaran yang sangat
ideal, dengan tujuan penerapan strategi ini adalah untuk membangun kelompok (Cooperative learning) dan saling memberi apresiasi dan koreksi dalam belajar. Simulasi adalah metode pelatihan yang meragakan sesuatu dalam bentuk tiruan yang mirip dengan keadaan sesungguhnya.10 Dalam penelitian ini akan mencoba menerapkan metode gallery walk dan simulasi untuk meningkatkan prestasi belajar. 6. Madrasah Tsanawiyah Al-Hadi adalah lembaga sekolah menengah pertama yang berasaskan Islam yang berada di Dk. Girikusuma, Ds. Banyumeneng Kec. Mranggen, Kab. Demak. Maksud dari penegasan istilah di atas adalah peneliti ingin meningkatkan prestasi belajar siswa yang di bawah KKM yaitu nilai 65, sehingga dengan penerapan metode gallery walk dan simulasi dapat mencapai KKM yang telah di tentukan.
9
Teungku Hasybi Ashiddiqi, Pengantar Ilmu fikih, (Semarang: Pustaka Rizki Putra, 1970), Cet. I, hlm .15. 10 Tim Redaksi, Op. Cit, hlm.943.
C. Identifikasi Masalah Maslah yang dihadapi siswa dan guru mata pelajaran fiqih di MTs Al-Hadi adalah sebagai berikut: 1. Guru masih menggunakan pendekatan konvensional dalam pembelajaran. 2. Siswa kurang aktif dalam pembelajaran fiqih khususnya pada materi haji dan umrah. 3. Prestasi siswa dalam mata pelajaran fiqih masih rendah. Dari beberapa siswa yang masih mendapatkan nilai di bawah KKM yaitu nilai 65.
D. Pembatasan Masalah Penerapan metode gallery walk dan simulasi digunakan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa kelas VIII MTs Al-Hadi dalam mata pelajaran fiqih materi pokok haji dan umrah.
E. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan penegasan istilah di atas, maka muncul permasalahan yang perlu dibahas dalam penelitian ini yaitu: Apakah melalui Penerapan metode gallery walk dan simulasi pada pembelajaran fiqih dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas VIII di MTs. Al-Hadi Girikusuma Banyumeneng Mranggen Demak?
F. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Untuk menemukan format skenario pembelajaran fiqih
dengan
penerapan metode gallery walk dan simulasi. b. Untuk mengetahui pengaruh pembelajaran fiqih dengan penerapan metode gallery walk dan simulasi dapat meningkatkan keaktifan, keterampilan dan hasil belajar siswa pada pembelajaran fiqih kelas VIII di MTs Al-Hadi Girikusuma Banyumeneng Mranggen Demak.
2. Hasil penelitian yang akan dilakukan diharapkan berguna: a. Secara teoritis 1) Dengan adanya penelitian ini, maka penulis dapat mengetahui konsep penerapan metode gallery walk dan simulasi dalam pembelajaran fiqih
kelas VIII di MTs. Al-Hadi Girikusuma
Banyumeng Mranggen Demak. 2) Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan yang bernilai ilmiah bagi pengembangan khazanah ilmu pengetahuan, khususnya di lembaga sekolah tersebut. b. Secara praktis 1) Adanya Penerapan metode gallery walk dan simulasi yang dapat memberi nuansa baru bagi siswa untuk dapat meningkatkan prestasi belajar pada kelas VIII di MTs Al-Hadi Girikusuma Banyumeneng Mranggen Demak. 2) Bagi guru, diperolehnya suatu kreativitas variasi pembelajaran yang
sesuai
dengan
tuntunan
Kurikulum
Tingkat
Satuan
Pendidikan (KTSP) yang berdasarkan kurikulum 2006, yaitu memberi banyak kreativitas pada siswa dan pendidik sebagai fasilitator. 3) Bagi siswa, menumbuhkan keaktifan, kemampuan bekerja sama, kemampuan untuk bertindak, kemampuan berkomunikasi serta suasana pembelajaran yang menyenangkan.
G. Kajian Teori dan Pustaka 1. Kajian Teori a. Kompetensi Dasar Pembelajaran fiqih
untuk bahasan haji dan umrah adalah
diajarkan di MTs kelas VIII. Kompetensi dasar yang sudah dirumuskan dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP 2006).
b. Metode bertujuan untuk mengantarkan sebuah tujuan tertentu yang ideal dengan tepat dan cepat sesuai yang diinginkan. Karenanya, terdapat suatu prinsip yang umum dalam memfungsikan metode, yaitu prinsip agar pembelajaran dapat dilaksanakan dalam suasana yang menyenangkan, menggembirakan, penuh dorongan dan motivasi pembelajaran itu menjadi lebih mudah untuk diterima siswa. 2. Kajian Penelitian Pendukung Pertama, skripsi yang berjudul “Implementasi pembelajaran Aktif, kreatif,
Efektif,
dan
Menyenangkan
(PAKEM)
Dalam
Upaya
Meningkatkan Motivasi Belajar PAI Siswa SD Negeri 1 Cepogo Boyolali.” yang disusun oleh Nur Sholihah NIM. 310427. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi PAIKEM dalam pembelajaran PAI di SD Negeri 1 cepogo Boyolali dapat meningkatkan motivasi belajar yang berdampak pada peningkatan mutu pembelajaran.11 Kedua, skripsi yang berjudul “Upaya Meningkatkan Semangat Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Fiqih Contextual and Learning (Studi Tindakan di Kelas VII MTs. Fatahillah Semarang)”, yang disusun oleh Rif’an Ulil Huda NIM. 3103038. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada peningkatan semangat belajar dan hasil belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan berbasis kontekstual, pada kelas VII MTs. Fatahillah Semarang.12 Ketiga, skripsi yang berjudul “Studi Tentang Implementasi Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAKEM) Pada Mata Pelajaran PAI di SD Pasuruan 02 Mertoyudan Magelang.”, yang disususn oleh Khusnul Khotimah, NIM. 310140. Hasil penelitiannya dapat disimpulkan bahwa dengan pelaksanaan PAIKEM pada pembelajaran PAI, 11
Nur Sholihah NIM. 310427. Implementasi Pembelajaran Aktif, Kreatif, efektif, dan Menyenangkan (PAKEM) Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar PAI Siswa SDN 1 Cepogo Boyolali, Skripsi Fakultas Tarbiyah, (Semarang: Perpustakaan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, 2009). 12 Rif’an Ulil Huda NIM. 3103038. Upaya Meningkatkan Semangat Belajar Siswa Dalam Pembelajan Fikih Melalui Pendekatan Contextual Teaching and Learning, ( studi tindakan di Kelas VII MTs. Fatahillah Semarang), Skripsi Fakultas Tarbiyah, (Semarang: Perpustakaan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, 2008).
siswa dapat lebih berprestasi dalam setiap pembelajaran dan siswa lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran.13 Dari beberapa hasil penelitian yang ada, terlihat bahwa ada kemiripan judul yang diangkat dengan judul penelitian yang akan peneliti lakukan, sedangkan pada penulisan skripsi ini, penulis lebih menitik beratkan pada kajian “Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Fiqih Siswa Kelas VIII Melalui Penerapan Metode Gallery Walk dan Simulasi di MTs.. Al-Hadi Banyumeneng Mranggen Demak.” Maksudnya yaitu bagaimana meningkatkan hasil belajar siswa terutama pada bidang studi fiqih melalui Penerapan metode gallery walk dan simulasi sehingga pembelajaran yang ada di kelas lebih aktif dan bermakna bagi siswa dan tidak monoton yang pengaruhnya pada keberhasilan siswa belajar.
BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Metode Gallery Walk dan Simulasi 1. Pengertian Metode Gallery Walk dan Simulasi Metode berasal dari kata meta dan hodos “meta” berarti melalui dan “hodos” berarti jalan atau cara. Secara bahasa berarti cara atau jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan.14
13
Khusnul Khotimah, NIM. 310140, Studi Tentang Implementasi Pembelajaran Aktif, kreatif, Efektif, Dan Menyenangkan (PAKEM) Pada Pelajaran PAI di SD Pasuruan 02 Mertoyudan Magelang, Skripsi Fakultas Tarbiyah, (Semarang: Perpustakaan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, 2007). 14 M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003), cet. 5, hlm. 61.
Metode adalah salah satu alat untuk mencapai tujuan/ pelicin jalan pengajaran menuju tujuan. Dengan memanfaatkan metode secara akurat, maka guru akan mampu mencapai suatu tujuan pengajaran.15 Hal ini sejalan dengan pengertian metode yang disebutkan oleh Shaleh Abdul Aziz Majid dalam kitab At-tarbiytul wa Thuruqut Tadris mendefinisikan metode adalah:
16
“Metode adalah alat untuk mempraktekkan berbagai macam penelitian pendidikan yang dipelajari oleh seorang siswa dalam praktek pendidikan beserta memperhatikan kurikulum pendidikan yang lain”. Maksudnya adalah dalam suatu metode harus menunjang sebuah pencapaian tujuan pengajaran. Bila tidak menunjang pencapaian tujuan pengajaran, maka akan sia-sialah perumusan tujuan tersebut. Jadi guru sebaiknya menggunakan metode yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar, sehingga dapat dijadikan sebagai alat yang efektif untuk mencapai keberhasilan belajar. Norman sebagaimana dikutip oleh Trianto mengatakan bahwa: “Keberhasilan belajar peserta didik sebagian besar bergantung pada kemahiran untuk belajar secara mandiri dan memonitor belajar mereka sendiri.”17 Untuk kepentingan inilah peserta didik perlu diajarkan tentang strategi pembelajaran. Metode gallery walk adalah merupakan bagian dari strategi-strategi pembelajaran yang ada pada model pembelajaran berbasis PAIKEM (Pembelajaran, Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan).18 Metode gallery walk adalah model pembelajaran yang kegiatannya diikuti 15
Syaiful Bahri Djamrah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), Cet III, hlm.75. 16 Shaleh Abdul Aziz dan Abdul Aziz Majid, At-Tarbiyah wa Thuruqut Tadris, Juz I, (Mesir Darul Ma’arif, t.th), hlm. 15. 17 Trianto, Model-Model Pembelajaran Inovativ Berorientasi Konstruktifistik, (Jakarta:: Prestasi Pustaka, 2007), hlm. 86. 18 Ismail SM, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, (Semarang: RaSAIL Media Grop, Cet. I, 2008 ), hlm. 73.
oleh beberapa kelompok untuk menyelesaikan tugas bersama-sama kemudian dipamerkan sambil berjalan kepada kelompok lain. Metode Simulasi adalah tingkah laku seseorang untuk berlaku seperti orang yang dimaksudkan, dengan tujuan agar orang itu dapat mempelajari lebih mendalam tentang bagaimana orang itu merasa berbuat sesuatu.19 Jadi siswa itu berlatih memegang peranan sebagai orang lain. Seperti contoh pada simulasi haji siswa meragakan sebagai orang yang sedang naik haji, seakanseakan siswa itu seperti orang yang sedang menjalankan haji sungguhan. Metode gallery
walk
dan simulasi juga
merupakan metode
pembelajaran yang dimana siswa diberi kesempatan penuh untuk mengembangkan kreativitas mereka. Dengan tujuan siswa dalam mengikuti pembelajaran di kelas menjadi siswa yang aktif baik kehadirannya, mengungkapkan pendapatnya, menemukan hal yang baru bukan menjadi siswa yang pasif yang hanya mendengarkan keterangan guru atau hanya dicatat sehingga tidak dapat membekas dalam diri mereka. Pembelajaran ini juga dianggap pembelajaran yang menyenagkan, dan pembelajaran ini juga berkaitan dengan kehidupan yang nyata yang ada pada kehidupan sehari-hari siswa. Kelompok belajar juga mendukung semangat mereka dalam belajar karena terjadi interaksi antara siswa sudah mahir dapat membantu siswa belum tahu mengenai materi pelajaran yang sedang dipelajari. 2. Tujuan Metode Gallery Walk dan Simulasi Tujuan dari penerapan metode gallery walk ini adalah untuk membangun kerja sama kelompok (Cooperatif Learning) dan saling memberi apresiasi dan koreksi dalam belajar. Metode ini juga dapat digunakan sebagai strategi belajar mandiri dengan cara membuat catatan-catatan yang mungkin di anggapnya belum tahu menjadi tahu, dan dapat berupa tulisan soal dan jawaban yang dapat digunakan sebagai bahan belajar. Adpun tujuan dari penerapan metode simulasi adalah: 20
19
Roestiyah N.K, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), hlm. 23. J.J. Hasibuan dan Moedjiono, Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1997), hlm. 27. 20
a) Untuk melatih keterampilan tertentu, baik yang bersifat profesional maupun bagi kehidupan sehari-hari. b) Untuk memperoleh pemahaman tentang suatu konsep atau prinsip. c) Untuk melatih memecahkan masalah. d) Untuk membangun kerja sama kelompok (Cooperatif Learning) Dan manfaat metode simulasi tersebut adalah:21 a) Belajar siswa menjadi menyenangkan. b) Menggalakkan guru untuk mengembangkan kreativitas siswa. c) Memungkinkan eksperimen berlangsung tanpa memerlukan lingkungan yang sebenarnya. d) Menimbulkan semacam interaksi antar siswa. e) Menumbuhkan cara berpikir kritis 3. Langkah-langkah Penerapan Metode Gallery Walk dan Simulasi a) Langkah-langkah Penerapan Metode Gallery Walk 1) Peserta dibagi dalam beberapa kelompok 2) Kelompok diberi kertas plano/ flip cart 3) Tentukan topik/ tema pelajaran. 4) Hasil kerja kelompok ditempel di dinding. 5) Masing-masing kelompok berputar mengamati hasil kerja kelompok lain. 6) Salah satu wakil kelompok menjelaskan setiap apa yang ditanyakan oleh kelompok lain. 7) Koreksi bersama-sama. 8) Klarifikasi dan penyimpulan.22 b) Langkah-langkah Metode Simulasi (Metode pelatihan yang meragakan sesuatu dalam bentuk tiruan yang mirip dengan keadaan sesungguhnya) sebagai berikut:23 1) Penentuan topik dan tujuan simulasi.
21
Ibid, hlm. 28. Ismail SM, Op .Cit., hlm 89. 23 J.J. Hasibuan dan Moedjiono, Op .Cit., hlm. 28. 22
2) Guru memberikan gambaran secara garis besar situasi yang akan disimulasikan. 3) Guru memimpin pengorganisasian kelompok, peranan-peranan yang akan dimainkan, pengaturan ruangan, pengaturan alat dan sebagainya. 4) Pemilihan pemegang peranan. 5) Guru memberikan keterangan tentang peranan yang akan dilakukan. 6) Guru memberikan kesempatan untuk mempersiapkan diri kepada kelompok dan pemegang peranan. 7) Menetapkan lokasi dan waktu pelaksanaan simulasi. 8) Pelaksanaan simulasi. 9) Evaluasi dan pemberian balikan. 10) Latihan ulang. 4. Penerapan Metode Gallery Walk dan Simulasi Penerapan metode gallery walk dan simulasi dalam pembelajaran fiqih diharapkan siswa tidak hanya tergantung dari guru saja dan siswa harus lebih aktif dalam pembelajaran dengan penerapan metode gallery walk dan simulasi, tidak hanya menghafal materi yang sudah diajarkan saja tetapi harus benar-benar dipahami, sehingga dalam pembelajaran yang telah berlangsung akan lebih bermakna dan terkesan. Tugas guru adalah membantu siswa mencapai tujuan. Maksud guru lebih banyak dengan strategi daripada memberikan informasi kepada siswa. Tugas guru mengelola kelas sebagai sebuah tim yang bekerja sama dalam kelompok, selain itu guru hanya bersifat mengarahkan saja, tidak ikut campur tangan secara penuh dalam proses belajar. Guru mempunyai peranan penting dalam menciptakan kondisi pembelajaran yang mendorong keaktifan siswa. Salah satu usaha untuk menciptakan kondisi pembelajaran yang dapat melibatkan peran aktif siswa, membutuhkan kemampuan siswa dalam menerapkan pendekatan strategi pembelajaran yang sesuai dan bervariasi agar siswa tidak merasa bosan. Salah satu alternatife yang dapat digunakan untuk memperbaiki proses pembelajaran adalah dengan menerapkan pendekatan melalui metode gallery
walk dan simulasi. Karena metode gallery walk dan simulasi itu adalah salah satu penerapan metode yang tepat pada pembelajaran fiqih materi haji dan umrah. Tidak semuanya penerapan pembelajaran dengan metode gallery walk dan simulasi mempunyai keunggulan yang paling baik dibanding dengan metode-metode lain. Ada beberapa titik kelemahan dari penerapan model pembelajaran ini. Kelemahan tersebut yaitu: a) Seoarang
pendidik
harus
secara
penuh
terlibat
dalam
proses
pembelajaran. b) Sarana prasarana yang mendukung pembelajaran. c) Seorang pendidik mampu menguasai metode gallery walk dan simulasi dan mampu menguasai kelas secara maksimal. d) Membutuhkan tenaga ekstra, baik fisik maupun segi pemikiran serta membutuhkan waktu yang lama. e) Tidak semua materi dapat diterapkan, walaupun model pembelajaran ini dapat diterapkan dalam berbagai kurikulum apa saja termasuk kurikulum 2006 atau KTSP.
B. Pembelajaran Fiqih 1. Pengertian Pembelajaran Fiqih Pembelajaran adalah proses yang terjadi dalam kegiatan belajar mengajar. Sebelum penulis menjelaskan pengertian pembelajaran fiqih terlebih dahulu akan dijelaskan mengenai beberapa pengertian belajar. Secara umum pengertian belajar menurut Muhibbin Syah adalah tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relative menetapkan
sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif.24 Sedangkan menurut Mulyasa, pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya, sehingga terjadi perilaku ke arah yang lebih baik.25 Kata fiqih, banyak ahli fiqih mendefinisikan berbeda-beda, tetapi mempunyai tujuan yang sama di antaranya: Menurut Syekh Muhammad Qasim Al-Ghazy:
26
.
“Fiqih menurut bahasa adalah paham, sedangkan menurut istilah adalah ilmu tentang hukum yang syar’iyyah amaliyah yang diperoleh dari dalildalil yang terperinci.” Sementara itu, ulama’ lain mengemukakan bahwa fiqih adalah:
. “Himpunan hukum syara’ tentang perbuatan manusia (amaliyah) yang diambil dari dalil-dalil yang terperinci” Definisi-definisi di atas dapat disimpulkan, fiqih adalah ilmu yang menjelaskan tentang hukum syar’iyyah yang berhubungan dengan segala tindakan manusia baik berupa ucapan atau perbuatan. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran mata pelajaran fiqih adalah sebagai proses belajar untuk mengembangkan kreativitas berpikir yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir peserta didik, serta dapat meningkatkan kemampuan membangun pengetahuan baru yang didapat dari pengalaman dalam proses pembelajaran yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari mereka. Hal ini sesuai dengan komponen pembelajaran secara kontekstual bahwa dengan mengaitkan materi pembelajaran yang terdapat dalam 24
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2002), hlm. 10. 25 Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004), hlm. 100. 26 Syekh Muhammad Qasim Al-Ghazy, Syarah Fathul Qarib, (Semarang: Pustaka AlAlawiyah, t.th). hlm. 3.
kehidupan sehari-hari atau dalam konteks kehidupan nyata maka proses pembelajaran benar-benar bermakna dan membekas di benak mereka. Mata pelajaran fiqih yang merupakan bagian dari mata pelajaran Pendidikan Agama di madrasah merupakan hal yang penting bagi peserta didik yang secara garis besar untuk memahami pokok-pokok hukum Islam secara terperinci dan menyeluruh, baik berupa dalil naqli maupun aqli serta mengamalkan hukum Islam dengan benar.27 2. Tujuan Dan Fungsi Pembelajaran Fiqih a) Tujuan Pembelajaran fiqih diarahkan untuk mengantarkan peserta didik dapat memahami pokok-pokok hukum Islam dan tata cara pelaksanaannya untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari sehingga menjadi muslim yang selalu taat menjalankan syariat Islam kaffah (sempurna).28 Pembelajaran fiqih di Madrasah Tsanawiyah bertujuan untuk membekali peserta didik agar dapat: (1) Mengetahui dan memahami pokok-pokok hukum Islam dalam mengatur tata cara menjalankan hubungan manusia dengan Allah SWT yang diatur dalam fiqih Ibadah dan hubungan manusia dengan sesama yang diatur dalam fiqih Muamalah. (2) Dalam melaksanakan ibadah kepada Allah dan ibadah sosial. Pengalaman tersebut diharapkan menumbuhkan ketaatan menjalankan hukum Islam, disiplin dan tanggung jawab sosial yang tinggi dalam kehidupan pribadi maupun sosial.29 b) Fungsi Pembelajaran fiqih di Madrasah Tsanawiyah berfungsi untuk: (a) Penanaman nilai-nilai dan kesadaran beribadah peserta didik kepada Allah SWT sebagai pedoman mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat; (b) Penanaman kebiasaan melaksanakan hukum Islam di kalangan 27
Khairuddin, el. al., Kurikulum Tingkat Satuan Pendidika (KTSP): Konsep Dan Implementasi di Madrasah, (Yogyakarta: Pilar Media, 2007), Cet. 11, hlm. 179. 28 Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia No 2, Tahun 2008, Tentang Standar Kompetensi Lulusan Dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam Dan Bahasa Arab, Bab VII, hlm. 50. 29 Ibid, hlm 51.
peserta didik dengan ikhlas dan perilaku yang sesuai dengan peraturan yang berlaku di madrasah dan masyarakat; (c) Pembentukan kedisiplinan dan rasa tanggung jawab sosial di Madrasah dan masyarakat; (d) Pengembangan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT serta akhlaq mulia peserta didik seoptimal mungkin; (e) Pembangunan mental peserta didik terhadap lingkungan fisik dan sosial melalui ibadah dan Muamalah; (f) Perbaikan kesalahan, kelemahan peserta didik dalam keyakinan dan pelaksanaan ibadah dalam kehidupan sehari-hari; (g) Pembekalan peserta didik untuk mendalami Fiqih atau hukum Islam pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi. 3. Ruang Lingkup Fiqih Ruang lingkup fiqih di Madrasah Tsanawiyah meliputi ketentuan pengaturan hukum Islam dalam menjaga keserasian, keselarasan dan keseimbangan antara hubungan manusia dengan Allah SWT dan hubungan manusia dengan sesama manusia. Adapun ruang lingkup mata pelajaran Fiqih di Madrasah Tsanawiyah meliputi:30 a) Aspek fiqih ibadah meliputi ketentuan dan tata cara thaharah, salat fardlu, salat sunnah dan salat dalam keadaan darurat, sujud, adzan dan iqomah, berdzikir, makanan, perawatan jenazah dan ziarah kubur. b) Aspek fiqih muamalah meliputi: ketentuan dan hukum jual beli, qirad, riba, pinjam-meminjam, utang piutang, gadai dan borg serta upah. 4. Karakteristik Fiqih Mata pelajaran fiqih dalam kurikulum Madrasah Tsanawiyah adalah salah satu bagian dari mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) yang diarahkan untuk mengenal, memahami, menghayati dan mengamalkan hukum Islam. 31 Hal ini kemudian menjadi dasar pandangan hidup bagi peserta didik melalui kegiatan sehari-harinya. Karakteristik suatu pembelajaran dalam mata pelajaran tertentu perlu diidentifikasikan dalam rangka pengembangan silabus mata pelajaran 30 31
Ibid, hlm. 53. Ibid. .hlm, 54.
tersebut. Struktur suatu mata pelajaran menyangkut dimensi standar kompetensi, kompetensi dasar dan materi pokok atau struktur keilmuan mata pelajaran tersebut. Hasil identifikasi karakteristik mata pelajaran tersebut bermanfaat sebagai acuan dalam mengembangkan silabus dan rencana pembelajaran
bagi
seorang
pendidik
untuk
meningkatkan
kualitas
mengajarnya. Sebagaimana lazimnya suatu bidang studi, materi keilmuan mata pelajaran fiqih mencakup dimensi pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill), dan nilai (value). Hal ini sesuai dengan tujuan pokok pembelajaran mata pelajaran fiqih yaitu mengarahkan peserta didik untuk memahami, mengenal, menghayati dan mengamalkan hukum Islam yang mengarah pada penciptaan yang taat dan bertakwa kepada Allah SWT melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan serta pengalaman peserta didik sehingga menjadi muslim yang selalu bertambah keimanannya kepada Allah SWT. Di samping itu mata pelajaran fiqih yang merupakan bagian dari pelajaran agama di madrasah mempunyai ciri khas dibandingkan pelajaran yang lainnya, karena pada pelajaran tersebut memikul tanggung jawab untuk dapat memberi motivasi dan kompensasi sebagai manusia yang mampu memahami, melaksanakan dan mengamalkan hukum Islam dalam kehidupan sehari-harinya. 5. Dasar-dasar Bidang Studi Fiqih Dasar pelaksanaan studi fiqih dapat dipandang dari berbagai segi: a) Segi Yuridis/Hukum Yakni dasar-dasar pelaksanaan Pendidikan Agama islam yang berasal dari perundang-undangan yang secara langsung atau tidak langsung dapat dijadikan pegangan dalam melaksanakan Pendidikan Agama Islam di sekolah lembaga pendidikan formal Indonesia. Dasar dari segi yuridis formal ini ada dua macam: b) Dasar Ideal
Yakni dasar falsafah Negara yaitu Pancasila, dimana sila yang pertama adalah Ketuhanan Yang Maha Esa mengandung pengertian bahwa seluruh bangsa Indonesia Beragama. Untuk merealisasikan hal tersebut diperlukan adanya Pendidikan Agama Islam kepada anak-anak. Karena tanpa adanya Pendidikan Agama Islam akan sulit mewujudkan Sila pertama dari Pancasila. c) Dasar Konstitusional Yakni dasar Undang-Undang Dasar 1945 dalam Bab XI pasal 29 ayat 1 dan ayat 2 yang berbunyi: Ayat 1 Negara berdasarkan ketuhanan Ynag Maha Esa Ayat 2 Negara menjamin tiap-tiap penduduk untuk memeluk agama dan kepercayaannya masing-masing. Serta bab XIII pasal 31 ayat 3 yang berbunyi: Pemerintah mengusahakan dan menyelenggaraan suatu sistem pendidikan asional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak yang mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur oleh Undang-Undang. d) Dasar Religius Yang dimaksud dasar religius dalm rincian ini adalah yang bersumber pada ajaran Agama Islam yang terdapat dalam ayat Al-Qur’an maupun hadits. Dalam Al-Qur’an banyak ayat-ayat menunjukkan perintah tersebut, antara lain dalam surat At-taubah ayat 22 32
(
:
)
“mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Sesungguhnya di sisi Allahlah pahala yang besar”.
32
Departemen Agama RI, Al-qur an dan Terjemahnya, (Bandung: CV Diponegoro, 2000), hlm. 151.
: (
33
)
“Dari Anas bin Malik R.A dia berkata: Rasulullah SAW bersabda: Menuntut ilmu diwajibkan atas setiap muslim.(H.R Ibnu Majah)”. e) Dasar Psikologis Sudah menjadi fitrah manusia yaitu hidup berkelompok-kelompok, saling membutuhkan dan memiliki kebudayaan serta keyakinan atau kepercayaan masing-masing. Mereka akan merasa tenang dan tentaram hatinya dan mengabdi kepada Zat Yang Maha Kuasa.34 Hal semacam ini memang sesuai dengan Firman Allah SWT dalam surat Ar-Ra’du:
(
:
) Ü>qè=à)ø9$# ’ûÈõyJôÜs? «!$# Ì•ò2É‹Î/ Ÿwr&
“Ketahuilah hanya dengan ingat kepada Allh SWT hati akan menjadi tentram (Q.S. Ar-Ra’du: 28)”. 6. Standar Kompetensi Dan Kompetensi Dasar Fiqih Kelas VIII Standar kompetensi mata pelajaran Fiqih berisi sekumpulan kemampuan yang harus dikuasai peserta didik selama menempuh mata pelajaran Fiqih di Madrasah Tsanawiyah. Kemampuan ini berorientasi kepada perilaku afektif dan psikomotorik dengan dukungan pengetahuan kognitif dalam rangka memperkuat keimanan, ketaqwaan, dan ibadah kepada Allah SWT.35 Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2008 Tentang Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah Bab VII.36 33
Ibnu Majah, Sunan Ibnu Majah, (Mesir: Darul Fikr, t.th), hlm. 81. Zuhairini, dkk, Metodik Khusus Pwendidikan Agama Islam, (Surabaya: Usaha Nasional, 1983), hlm. 21-23. 35 Departemen Agama RI, Standar Kompetensi Madrasah Tsanawiyah, (Jakarta: Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam Jakarta, 2004), hlm. 5. 36 Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2008, Op. Cit.52. 34
Maka standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran Fiqih kelas VIII semester II materi yang sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) meliputi sebagai berikut: 37 STANDAR KOMPETENSI 1. Memahami
ketentuan
KOMPETENSI DASAR 1.1 Menjelaskan
pengeluaran harta di luar zakat
ketentuan-ketentuan
shadaqah, hibah, dan hadiah 1.2 Mempraktekkan sedekah, hibah dan hadiah
2. Memahami hukum Islam 2.1 tentang haji dan umrah
Menjelaskan ketentuan ibadah haji dan umrah
2.2 Menjelaskan macam-macam haji 2.3 Mempraktekkan tata cara ibadah haji dan umrah
3. Memahami hukum Islam 3.1 Menjelaskan jenis-jenis makanan dan tentang minuman
makanan
dan
minuman halal 3.2Menjelaskan manfaat mengkonsumsi makanan dan minuman halal 3.3Menjelaskan manfaat mengkonsumsi makanan dan minuman halal 3.4 Menjelaskan jenis-jenis makanan dan minuman haram
3.5Menjelaskan mengkonsumsi
bahayanya makanan
dan
minuman haram 3.6 Menjelaskan jenis-jenis
binatang
yang halal dan haram dimakan
37
Ibid, hlm.68.
Sekilas tentang pokok bahasan haji, asal maknanya adalah menyengaja sesuatu. Menurut syara’ adalah sengaja mengunjungi ka’bah (rumah suci) untuk melakukan beberapa beberapa amal ibadah, dengan syarat-syarat yang tertentu.38 Dalam Islam haji adalah rukun yang ke lima setelah syahadat, salat, zakat, puasa dan rukun ini juga merupakan tiang tetap tegaknya agama Islam, sebagaimana hadits nabi:
:
: 39
.[
].
“Dari Ibnu Umar R.A. Sesungguhnya Rasulullah bersabda: Islam dibangun atas lima dasar/perkara, yaitu bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusannya, mendirikan salat, menunaikan zakat, haji ke baitullah dan puasa ramadhan”. Ibadah ini hanya wajib dilaksanakan sekali dalam seumur hidup dan hanya bagi yang mampu (istitho ah). Selain itu haji dipandang sebagai puncak ibadah yang dengannya manusia diharapkan dapat mencapai puncak kesadaran akan kehadiran Tuhan dengan sejelas-jelasnya. Ibadah haji merupakan ibadah yang terakhir yang di syariatkan dalam agama Islam dan merupakan ibadah yang paling berat pelaksanaannya, karena melibatkan tiga aspek, baik jasmani, rohani, maupun amaliah, dan pelaksanaannya hanya diwajibkan bagi orang yang mampu dalam tiga aspek tersebut, dan hanya sekali dalam seumur hidup. Di dalam Al-Qur’an diterangkan (Q.S. Ali Imran [3]: 97) :
38
Sulaiman Rasyid, Fikih Islam (Jakarta: PT Sinar Baru Algensindo, 2002), hlm, 247. Imam Abu Zakaria Yahya Bin Syarif An-Nawawi “Riyadl Al-Shalihin, ttp: Daru AlFikr, th), hlm. 237. 39
¨bÎ*sù t•xÿx. `tBur 4 Wx‹Î6y™ Ïmø‹s9Î) tí$sÜtGó™$# Ç`tB ÏMø•t7ø9$# •kÏm Ĩ$¨Z9$# ’n?tã ¬!ur... 40
.{
:
} . tûüÏJn=»yèø9$# Ç`tã ;ÓÍ_xî ©!$#
“Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah, maka barang siapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (memerlukan sesuatu) dari semesta alam. (Q.S. Ali Imran [3]: 97)”. Dalam menunaikan ibadah haji hukumnya wajib dalam satu kali seumur hidup. Adapun dalam mengerjakan haji itu ada tiga cara: 41 1) Haji Ifrad
yaitu:
Mengerjakan
haji terlebih dahulu
kemudian
mengerjakan umrah. 2) Haji Tamattu’ yaitu: Mendahulukan umrah dari pada haji. 3) Haji Qiran yaitu: Mengerjakan haji dan umrah secara bersama-sama. Caranya adalah melakukan ihram untuk keduanya pada waktu ihram haji, dan mengerjakan sekalian urusan haji. Urusan umrah dengan sendirinya termasuk dalam pekerjaan haji. Dari
pemaparan
di
atas
dapat
diambil
kesimpulan
bahwa
pembelajaran Fiqih merupakan suatu kegiatan belajar mengajar yang bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari dan dapat memahami ketentuan hukum Islam yang berkaitan dengan ibadah mahdhah dan muamalah serta dapat mempraktekkan dengan benar dalam kehidupan sehari-hari, yang diharapkan setelah proses pembelajaran ada perubahan pengetahuan maupun tingkah laku pada diri peserta didik yang merupakan hasil dari pengalaman/ latihan dari proses pembelajaran tersebut.
C. Prestasi Belajar 1. Pengertian Prestasi Belajar
40
Yusuf Abdurrohman, Hikmah & Keajaiban perjalanan Haji, (Yogyakarta: Media Insani Pustaka, 2008), hlm. 1. 41 Sulaiman Rasjid, Op.Cit, hlm.263.
Prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai sebagai akibat dari adanya kegiatan peserta didik berkaitan dengan belajarnya.42 Prestasi belajar juga berarti hasil yang telah dicapai oleh murid sebagai hasil belajarnya, baik berupa angka, huruf atau tindakan yang mencerminkan hasil belajar yang telah dicapai masing-masing anak dalam periode tertentu.43 Oleh karena itu, ketiga aspek di atas juga harus menjadi indikator prestasi belajar. Artinya, ketiga aspek tersebut tidak berdiri sendiri, tetapi merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Slameto, memberi batasan mengenai belajar adalah sebagai suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.44 Selanjutnya, dalam perspektif keagamaan pun juga membahas belajar merupakan kewajiban bagi setiap orang yang beriman agar memperoleh ilmu pengetahuan dalam rangka meningkatkan derajat kehidupan mereka. Hal ini dinyatakan dalam (Q.S. Al-Mujadalah: {58}:11) yang berbunyi :
zOù=Ïèø9$# (#qè?ré& tûïÏ%©!$#ur öNä3ZÏB (#qãZtB#uä tûïÏ%©!$# ª!$# Æìsùö•tƒ (#râ“à±S$$sù (#râ“à±S$# Ÿ@ŠÏ% #sŒÎ)ur 45
{ :
} ׎•Î7yz
tbqè=yJ÷ès? $yJÎ/ ª!$#ur 4 ;M»y_u‘yŠ
“Dan apabila dikatakan berdirilah kamu, maka berdirilah niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat”. Berbagai definisi belajar yang di kemukakan oleh para pendidik mempunyai aneka ragam batasan, namun mempunyai maksud dan arah yang sama. Hal ini sejalan dengan pengertian belajar yang disebutkan oleh 42
Saefuddin Azwar, Tes Prestasi Fungsi Pengembangan Pengukuran Prestasi belajar, Pustaka Belajar (Yogyakarta, Anggota IKAPI, 1998), hlm. 13. 43 M. Buchori, Teknik-Teknik Evaluasi Pendidikan, (Bandung: Jemmars, 1985), hlm.178. 44 Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1995), Cet ke-3, hlm. 2. 45 Departemen Agama, Al-Qur an dan Terjemahannya, (Bandung: CV. Diponegoro, 2000), hlm. 343.
Shaleh Abdul Aziz Majid dalam kitab At-tarbiyatul wa Thuruqut Tadris mendefinisikan belajar adalah:
46
.
“Belajar adalah merupakan perubahan tingkah laku pada hati (jiwa) si pelajar berdasarkan pengetahuan yang sudah dimilikinya menuju perubahan baru”. Di samping pengertian tersebut, bila membahas tentang belajar setidaknya akan muncul beberapa dimensi dan indikator yang perlu diperhatikan sebagai berikut: a) Belajar ditandai oleh adanya perubahan pengetahuan, sikap, tingkah laku dan keterampilan yang relative tetap dalam diri seseorang sesuai tujuan yang diharapkan. b) Belajar terjadi melalui latihan dan pengalaman yang bersifat komulatif. c) Belajar merupakan proses aktif komulatif yang terjadi melalui mental
proses. Mental proses adalah serangkaian proses kognitif yang melalui persepsi, perhatian, mengingat, berpikir memecahkan masalah dan lainlain. Maka dapat penulis simpulkan bahwa belajar adalah suatu usaha pada diri seseorang terhadap suatu perubahan diri sendiri yang dapat dinyatakan sebagai suatu kecakapan, suatu kebiasaan, suatu sikap, suatu pengertian serta pengetahuan. Jadi pada dasarnya orang yang belajar itu tidak sama keadaannya dengan sebelum belajar. Perubahan itu dapat meliputi keterampilan, pengetahuan atau apa yang dapat dilakukan. Artinya seseorang melakukan perbuatan belajar mungkin merasa bahagia, lebih menyenangkan, lebih pandai menyesuaikan diri atau lebih dapat memecahkan apa yang ia hadapi. 2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar.
46
Shaleh Abdul Aziz dan Abdul Aziz Majid, Op.Cit. hlm.169.
Untuk mendapatkan prestasi belajar yang baik, mungkin akan banyak menemukan kesulitan-kesulitan, karena hal tersebut dipengaruhi oleh banyak faktor. Menurut M. Sobri sutikno ada dua faktor, yaitu: a) Faktor Internal, yaitu: faktor yang ada pada diri seseorang itu sendiri, yang terdiri dari faktor jasmaniah dan faktor psikologis. b) Faktor Eksternal, yaitu: Faktor yang ada di luar diri seseorang itu sendiri, antara lain keadaan keluarga, sekolah dan masyarakat.47 Sedangkan
W.S.
Winkel
mengatakan
bahwa
faktor
yang
mempengaruhi prestasi belajar adalah:48 a) Faktor-faktor pada siswa 1) Faktor psikis. (a) Intelektual: taraf inteligensi, kemampuan belajar dan cara belajar. (b) Non Intelektual: Motivasi belajar, sikap, perasaan, minat, kondisi akibat keadaan sosio cultural/ ekonomi. b) Faktor-faktor fisik 1) Faktor-faktor di luar siswa. (a) Pribadi guru. c) Faktor-faktor pengaruh proses belajar di sekolah seperti: kurikulum pengajaran, sarana prasarana, disiplin sekolah, fasilitas belajar, dan pengelompokan siswa dan lain-lain. d) Faktor-faktor sosial. Di antaranya adalah: sistem sosial, status sosial siswa, interaksi guru siswa. e) Faktor-faktor situasional. Seperti keadaan politik ekonomis, keadaan waktu di tempat dan keadaan musim iklan.
47
M. Sobri Sutikno, Rahasia Sukses Belajar dan Mendidik Anak, (Mataram: NTP Press, 2007), Cet.2, hlm.13-28. 48 W.S. Winkel, Op. Cit, hlm. 232.
Dari beberapa uraian di atas dapat penulis simpulkan bahwa keberhasilan anak dalam prestasi belajar, terutama dalam bidang materi fiqih dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal, kedua faktor tersebut adalah sangat mempengaruhi dalam upaya meningkatkan prestasi belajar. Selain itu keberadaan penerapan kombinasi metode pembelajaran gallery walk dan simulasi termasuk juga salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi belajar yaitu faktor yang ada di luar diri seseorang atau faktor sosial. Dengan penerapan metode
gallery walk dan simulasi yang
mempunyai fungsi edukatif, yaitu mendidik anak-anak untuk belajar tanpa dibimbing oleh guru, baik itu belajar secara individu atau belajar secara kelompok, sehingga dapat memperlancar tercapainya tujuan pendidikan. 3. Aspek-aspek Prestasi Belajar Proses belajar mengajar harus dapat perhatian serius yang melibatkan berbagai aspek yang menunjang kprestasian belajar mengajar. Prestasi belajar dapat dikelompokkan menjadi tiga aspek diantaranya yaitu: aspek kognitif, afektif,dan psikomotorik. a) Aspek kognitif Yaitu yang berkenaan dengan pengenalan baru atau mengingat kembali (menghafal), memahami, mengaplikasikan, menganalisis dan kemampuan mengevaluasi.
b) Aspek afektif Yaitu yang berhubungan dengan pembangkitan minat, sikapatau emosi juaga penghormatan (kepatuhan) terhadap nilai atau norma. c) Aspek psikomotorik Yaitu
pengajaran
yang
bersifat
keterampilan
atau
yang
menunjukkan gerak (skill). Keterampilan tangan menunjukkan pada
tingkat keahlian seseorang dalam suatu tugas atau kumpulan tugas tertentu.49 4. Peningkatan Prestasi Belajar Mata pelajaran Fiqih Melalui Penerapan Metode Gallery Walk dan Simulasi Metode
Mengajar
merupakan
salah
satu
kunci
pokok
keberprestasian suatu proses pembelajaran, karena dengan menggunakan metode mengajar yang sesuai, maka tujuan yang diharapkan dapat tercapai atau dapat terlaksana dengan baik. Penerapan metode mengajar harus memperhatikan partisispasi siswa untuk terlihat aktif didalami proses pembelajaran. Siswa dirangsang untuk menyelesaikan problem-problem baik secara individu maupun kerja kelompok, yang pada akhirnya diharapkan dapat terlatih untuk belajar mandiri dan tidak selalu tergantung pada guru. Meningkatkan prestasi belajar siswa pada pembelajaran merupakan tugas sebagai motivator,
karena
yang didpatkan sewaktu proses
pembelajaran untuk bekal dimasa mendatang. Melalui pendekatan metode gallery walk dan simulasi ini dapat mendorong siswa untuk memahami, makna, dan manfaat belajar sehingga akan memberikan stimulus dan motivasi kepada mereka untuk rajin dan senantiasa belajar. Hal ini dapat mendorong peserta didik untuk bersemangat ataui mempunuai keinginan yang kuat dalam belajar. Peningkatan semangat belajar peserta didik yang berpengaruh pada prestasi
belajar
melalui
pendekatan-pendekatan
maupun
strategi
pembelajaran yang tepat agar prestasi belajar siswa meningkat. Oleh karena itu penerapan metode gallery walk dan simulasi merupakan bagian dari pembelajaran
aktif
yang
sekaligus
pembelajaran
menyenangkan.
Pembelajaran yang menyenangkan tersebut akan memotivasi siswa dalam belajar dan mengurangi kejenuhan ketika setiap hari siswa berada dalam kelas. Hal ini membuat semangat siswa menjadi semakin besar hasrat 49
Nana Sudjana, Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Rosdakarya, 1999), hlm. 21-23.
belajar mereka untuk terus mencari ilmu. Pembelajaran dengan pendekatan ini juga akan menjadi lebih bermakna, menemukan situasi baru ketika belajar bersama teman-temannya dan mampu menyelesaikan permasalahan baik individu maupun kelompok. Pendekatan dengan metode gallery walk dan simulasi merupakan pendekatan mengajar yang berusaha meletakkan dasar dan mengembangkan cara berfikir ilmiah. Pendekatan ini menempatkan siswa lebih banyak belajar sendiri, mengembangkan kekreatifan dalam memecahkan masalah. Siswa betul-betul ditempatkan sebagai subyek yang belajar. Peran guru di sini adalah membimbing belajar dan fasilitator. Siswa lebih banyak melakukan kegiatan sendiri atau dalam kelompok untuk mendiskusikan permasalahan dengan materi yang sudah ditentukan. Pembelajaran fiqih dengan pendekatan metode gallery walk dan simulasi merupakan pendekatan pembelajaran yang mengkaitkan materimateri pembelajaran dengan kehidupan siswa, seperti telah diterangkan sebelumnya, bahwa fiqih merupakan mata pelajaran yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Sehingga dalam pembelajaran ini peserta didik belajar dengan menyenagkan dan juga dituntut untuk aktif. 5. Penilaian Belajar Penilaian evaluasi prestasi belajar merupakan proses untuk menentukan nilai sistem melalui kegiatan penilaian dan pengukuran prestasi belajar.50 Menurut Muhibbin Syah, evaluasi merupakan pengungkapan penyusunan deskripsi siswa, baik secara kuantitatif maupun kualitatif. 51 Prestasi belajar tidak bisa dipisahkan dari penilaian sebagai aktivitas di dalam menentukan tinggi rendahnya prestasi, sebab evaluasi merupakan suatu tindakan untuk menentukan nilai. Untuk mengetahuiprestasi belajar yang telah dicapai perlu diadakan evaluasi atau tes yang diberikan kepada 50
Dimyati dan Mujiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka cipta, 2002), hlm.
20. 51
Muhibbin Syah, Paikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, (Bandung: Rosdakarya, 2000), hlm. 141-142.
siswa secara periodik. Evaluasi merupakan salah satu kegiatan dalam pembelajaran wajib dilaksanakan pleh guru setelah proses pembelajaran berakhir. Prestasi dari evaluasi belajar tersebut diharapkan dapat memberikan informasi tentang kemampuan yang telah dicapai siswa setelah mempelajari suatu mata pelajaran. Penilaian menjadi salah satu sarana evaluasi pendidikan dan penilaian itu sendiri bisa diwujudkan dalam bentuk tes tertulis, tes lisan dan lain-lain.Tes yang dilakukan tidak sekedar mengukur kecerdasan kognitif siswa tetapi perlu juga memperhatikan kecerdasan berfikir dan psikomotor siswa sehingga penilaian yang dilakukan tersebut benar-benar menghargai bermacam-macam potensi yang dimilki siswa. Dilakukannya evaluasi terhadap prestasi belajar, agar siswa mengetahui apakah dirinya termasuk siswa yang berpengetahuan tinggi, berkemampuan rata-rata, ataukah berkemampuan rendah. Demikian dengan dilakukannya evaluasi prestasi belajar tersebut maka siswa yang bersangkutan akan menjadi tahu atau mengerti, di manakah posisi dirinya di tengah teman-temannya.52 Tujuan evaluasi untuk memperbaiki cara belajar, mengadakan perbaikan dan penghayatan bagi siswa, serta menempatkan siswa pada situasi pembelajaran (belajar mengajar) yang lebih tepat sesuai dengan tingkat kemampuan yang dimilikinya. Untuk memperbaiki atau mendalami dan memperluas pelajaran dan terakhir kali sebagai informasi kepada orang tua. Berikut ini bentuk-bentuk evaluasi yang dapat dilakukan untuk mengukur tingkat keberprestasian peserta didik dalam pembelajaran fiqih dengan metode gallery walk dan simulasi sebagai berikut: a) Bentuk tulis (paper and pencil test), sesuai dengan jenjang pendidikan peserta didiknya. Bentuk tes yang di berikan dapat berupa bentuk pilihan gandadan bentuk esai. 52
Anas Sudjiono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006), hlm.10.
b) Bentuk tidak tertulis (non paper and pencil test) 1) Bentuk observasi kegiatan 2) Bentuk wawancara 3) Bentuk tugas kelompok atau individual
D. Hipotesis Tindakan Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap permasalahan penelitian, yang sebenarnya harus masih diteliti secara impiris.53 Menurut Sutrisno Hadi, hipotesis adalah dugaan yang mungkin benar dan mungkin juga salah, dan akan diterima jika fakta-fakta membenarkan.54 Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah Berdasarkan pada uraian-uraian landasan teori yang telah disampaikan di atas bahwa pembelajaran fiqih melalui penerapan metode gallery walk dan simulasi pada mata pelajaran fikih dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas VIII MTs. Al-Hadi Girikusuma Banyumeneng Mranggen Demak.
53
Sumardi Suryabrata, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Grafindo, 2001), hlm.69. Sutrisno Hadi, Metodologi Researtch I, (Yogyakarta: Penerbit Fakultas Ekonomi UII, 1993), hlm.63. 54
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian adalah suatu proses pengumpulan data yang sistematis dan analisis terhadap informasi (data) untuk tujuan tertentu. Metode penelitian adalah cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data yang dikembangkan untuk memperoleh pengetahuan dengan menggunakan prosedur yang reliabel dan terpercaya.55 Sedangkan metodologi mengandung makna yang lebih luas menyangkut prosedur dan cara melakukan vertivikasi data yang diperlukan untuk menjawab masalah penelitian. 56
A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian tindakan Kelas (PTK), atau dalam bahasa Inggris sering disebut dengan Classroom Action Research, yaitu penelitian yang dilakukan oleh guru dikelas dengan penekanan pada menyempurnaan atau praktek dan proses pembelajaran.57 1. Model Penelitian Dalam penelitian tindakan kelas ini dipilih model spiral dari Kemmis dan Taggart yang terdiri dari beberapa siklus tindakan dalam pembelajaran berdasarkan refleksi mengenai hasil dari tindakan-tindakan pada siklus sebelumnya. Dimana setiap siklus tersebut terdiri dari empat tahapan yang meliputi
perencanaan,
pelaksanaan,
pengamatan
(observasi),
dan
refleksi.58
55
Ibnu Hadjar, Dasar-Dasar Penelitian Kualitatif Dalam Pendidikan, (Jakarta: Rafindo Grafindo Persada, 1996), hlm. 10. 56 Nana Sudjana dan Ibrahim, PenelitianDan Penilaian Dalam Pendidikan, (Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2001), hlm. 16. 57 Susilo, Penelitian Tindakan Kelas, (Yogyakarta: Pustaka Book Publiser, 2007), hlm.16. 58 Rochiati Wiratmaja, Metode Penelitian Tindakan Kelas, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005), hlm. 66.
Model Spiral dari Kemmis dan Taggart59 Perencanaan Refleksi
Pelaksanaan
SIKLUS I Pengamatan Perencanaan
Refleksi
Pelaksanaan
SIKLUS II Pengamatan
?
dst.
2. Siklus Kegiatan Siklus kegiatan dirancang dengan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Kegiatan diterapkan dalam upaya meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran fiqih melalui penerapan metode gallery walk dan simulasi. Pendekatan ini mampu mengaktifkan siswa dalam belajar khususnya mata pelajaran fiqih yang ada di kelas VIII MTs. Al-hadi Girikusuma Banyumeneng Mranggen Demak. Tahapan dalam penelitian ini disusun melalaui siklus penelitian. Setiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Penelitian dirancang dalam tiga tahap yaitu pra siklus, siklus 1 dan siklus 2. Pelaksanaan tiap tahap akan diambil 1 kelas dengan kolaborator guru pengampu mata pelajaran fiqih yaitu Bapak Nur Rohim SPd.I. a. Pra Siklus Tahap pra siklus ini peneliti akan melihat pembelajaran fiqih secara
langsung
di
kelas
VIII
MTs.
Al-Hadi
Girikusuma
Banyumeneng Mranggen Demak. Dalam pembelajaran fiqih dikelas
59
hlm.16.
Suharsimi Arikunto, et. Al, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006),
VIII tersebut belum menggunakan model pembelajaran secara aktif dan masih menggunakan metode caramah yang siswanya masih belum banyak ikut aktif dalam proses pembelajaran dan cenderung terjadi komunikasi yang pasif. Artinya seolah-olah guru yang bicara dan siswa atau peserta didik hanya mendengarkan dan keberanian untuk bertanya terhadap suatu masalah yang belum jelas yang ada dibenak mereka belum dapat diungkapkan secara maksimal.60 Diakhir pembelajaran dilakukan tes formatif untuk mengetahui hasil belajar siswa pada pokok bahasan pelajaran fiqih. Apakah kompetensi
yang
diharapkan
sudah
dapat
tercapai
dengan
menggunakan metode ceramah? Apakah siswa terlibat aktif dalam proses pembelajarannya? Apakah hasil belajar sudah diatas ketuntasan hasil belajar yang telah ditetapkan oleh MTs. Al-Hadi (KKM 65)? b. Siklus 1 Pelaksanaan siklus 1 menggunakan kelas VIII B yang diampu oleh Bapak Nur Rohim, SPd.I.
Langkah-langkah besar dalam siklus 1
dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi yang akan dijelaskan sebagai berikut: 1) Perencanaan a) Meninjau
kembali rancangan pembelajaran
yang
telah
disiapkan dalam bentuk prototype. Penekanan perencanaan disini adalah menyiapkan peserta didik benar-benar berada pada suasana penyadaran diri untuk tetap semangat belajar dengan menekankan pada keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dan berada pada konsentrasi terhadap materi pengajaran fiqih yang sedang dibahas atau dipelajari. b) Menyiapkan Rencana Pembelajaran yang sesuai dengan Penerapan
metode gallery
walk
dan
simulasi
dengan
mengutamakan komponen pembelajaran dengan pendekatan 60
Hasil pengamatan di kelas VIII B MTs. Al-Hadi Girikusuma Banyumeneng Mranggen Demak, pada tanggal 22 Januari 2010.
tersebut yaitu, kontruktivisme, inquiri, bertanya, pemodelan, masyarakat belajar, refleksi, penilaian oitentik. Didalam menyiapkan rencana pembelajaran ini ditekankan pada hasil pengamatan pada pra siklus yang menekankan pada keaktifan siswa melalui pembelajaran dengan penerapan metode gallery walk dan simulasi. c) Bersama dengan guru fiqih peneliti: (1) Merencanakana pembelajaran yang akan diterapkan dalam PBM. (2) Menentukan pokok bahasan. (3) Mengembangkan skenario pembelajaran. (5) Menyiapkan sumber belajar. (6) Mengembangkan format evaluasi. (7) Mengembangkan format observasi pembelajaran d) Menyiapkan lembar soal yang digunakan untuk akhir pembelajaran sebagai tes formatif dan soal yang dikerjakan dirumah yang berusaha mengaitkan materi yang didapat oleh peserta didik dengan kehidupan nyata. 2) Pelaksanaan Guru
mitra
dengan
didampingi
peneliti
melaksanakan
pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah disiapkan oleh peneliti. Adapun langkah-langkah pembelajaran dengan metode gallery walk dan simulasi dalam mata pelajaran fiqih pada siklus 1 ini secara garis besar sebagai berikut: a) Guru memberikan apersepsi tentang materi pembelajaran yang akan dibahas b) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran c) Guru melaksanakan pembelajaran dengan penerapan metode gallery walk dan simulasi sedangkan peneliti mengamati, menilai melalui lembar observasi atau pengamatan berkaitan dengan keaktifan belajar didalam kelas serta mencatat apa yang
terjadi didalam kelas pada siklus 1 terkait dengan pelaksanaan pembelajaran fiqih dengan metode gallery walk dan simulasi. d) Guru menerapkan komponen pembelajaran metode gallery walk dan simulasi dalam mata pelajaran fiqih disetiap materi pelajaran. e) Menerapkan
tindakan
yang
mengacu
pada
skenario
pembelajaran. f) Untuk menghemat waktu pembelajaran didalam kelas terkait dengan komponen pembelajaran metode gallery walk dan simulasi yaitu pembentukan kelompok dilakukan diluar jam pelajaran
yang
kemudian
diumumkan
pada
waktu
pembelajaran. g) Guru memberikan soal yang dijawab dan didiskusikan melaui kelompok sedangkan peneliti menilai bagaimana aktivitas siswa dalam kelompok tersebut, melalui diskusi antar kelompok diharapkan peserta didik dapat menuangkan ide berkaitan dengan materi pelajaran yang sedang dibahas. h) Guru memberikan soal yang sifatnya pengamatan didalam kehidupan nyata terhadap suatu meteri pelajaran yang sedang dipelajari. i) Guru melaksanakan tes formatif secara individual. 3) Pengamatan a) Guru mengamati semangat belajar peserta didik pada siklus 1 b) Guru mengamati pada setiap kegiatan yang dilakukan siswa. Dimulai dari permasalahan yang muncul pada awal pelajaran hingga akhir pelajaran. Berikan penilaian tenteng indiktor keaktifan dan ketrampilan proses yang telah disiapkan. c) Guru mengamati hasil tes formatif, apakah sudah mencapai ketuntasan belajar? d) Menilai hasil tindakan dengan menggunakan format LKM
e) Peneliti mengamati keberhasilan dan hambatan-hambatan yang dialami dalam proses pembelajaran yang belum sesuai dengan harapan penelitian. 4) Refleksi a) Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan b) Secara kolaboratif guru mitra dan peneliti menganalisis dan mendiskusikan hasil pengamatan. Selanjutnya membuat suatu refleksi, apakah ada yang perlu dipertahankan dan diperbaiki? c) Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi untuk tindakan berikutnya d) Membuat simpulan sementara terhadap pelaksanaan siklus 1 c. Siklus 2 Untuk pelaksanaan siklus 2 yang dilaksanakan dikelas VIII B MTs.Al-HAdi Girikusuma Banyumeneng Mranggen Demak adalah sebagai tindak lanjut evaluasi dari pelaksanaan siklus 1. Langkahlangkas yang dilakukan dalam siklus 2 dimulai dari perencananaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi . 1) Perencanaan a) Identifikasi masalah dan penetapan alternatif pemecahan masalah. b) Meninjau kembali rencana pembelajaran yang disiapkan untuk siklus 2 dengan melakukan revisi sesuai hasil refleksi siklus 1. Penekanan pada siklus ini adalah keaktifan belajar siswa dan serta meningkatkan hasil belajar. c) Menyiapkan lembar kerja observasi yaitu pengamatan terhadap kegiatan belajar peserta didik di kelas dengan penerapan metode gallery walk dan simulasi. 2) Pelaksanaan Guru
mitra
dengan
didampingi
peneliti
melaksanakan
pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah disiapkan oleh peneliti dan direvisi berdasarkan evaluasi pada siklus 1.
a) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran b) Memberikan gambaran konsep pembelajaran. c) Melakukan tindakan pembelajaran sesuai dengan skenario dan hasil refleksi. d) Melaksanakan
pembelajaran
sesuai
denga
rencana
pembelajaran dengan menerapkan melalui metode gallery walk dan simulasi dalam pembelajaran fiqih. e) Guru melakukan tes formatif secara individual. 3) Pengamatan a) Pengamatan dilakukan bersamaan dengan tindakan, dengan menggunakan
instrumen
yang
telah
tersedia.
Fokus
pengamatan adalah kegiatan siswa dalam mengerjakan sesuatu sesuai dengan skenario pembelajaran. b) Peneliti
mengamati
pelaksanaan
pembelajaran
dan
dibandingkan dengan siklus 1. c) Guru bersama peneliti mengamati hasil tes formatif apakah sudah mencapai ketuntasan belajar? d) Peneliti mengamati keberhasilan dan hambatan-hambatan yang dialami dalam proses pembeljaran yang belum sesuai dengan harapan penelitian. e) Hasil pengamatan dianalisis untuk memperoleh gambaran bagaimana dampak dari tindakan yang dilakukan. Jika permasalahan sudah terselesaikan dan sudah dirasa cukup maka tindakan akan dihentikan. 4) Refleksi Refleksi pada siklus kedua ini dilakukan untuk melakukan penyempurnaan
tentang
pelaksanaan
pembelajaran
dengan
menggunakan metode gallery walk dan simulasi yang diharapkan dapat menumbuhkan keaktifan siswa dalam rangka untuk mencapai kompetensi mata pelajaran fiqih secara maksimal.
d. Kolaborator Kolaborator dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah orang yang membantu untuk mengumpulkan data-data tentang penelitian yang sedang di garap bersama-sama dengan peneliti. Kolaborator dalam penelitian ini adalah guru fiqih di MTs. Al-Hadi Girikusuma Banyumeneng Mranggen Demak yaitu Bapak Nur Rohim SPd.I e. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan pada tanggal 22 Januari sampai 7 Mei 2010 yang dilaksanakan di MTs. Al-Hadi. Girikusuma Banyumeneng Mranggen Demak f. Jadwal Pelaksanaan Penelitian Berikut ini merupakan jadwal rencana kegiatan penelitian tindakan kelas yang akan dilaksanakan di MTs. Al-Hadi Girikusuma Banyumeneng Mranggen Demak. Tabel 1 Jadwal Penelitian No
Waktu (minnggu) ke-
Rencana Kegiatan
1 1.
Observasi Awal
2.
Persiapan
2 X
Menyusun
konsep
x
pelaksanaan Menyepakati
jadwal
dan
x
tugas
3.
Menyusun Instrumen
x
Diskusi konsep pelaksanaan
x
Pelaksanaan Menyiapkan kelas dan alat
x
3
4
Pelaksanaan Pra siklus
4.
x
Pelaksanaan Siklus 1
x
Melakukan tindakan siklus 1
x
Pelaksanaan Siklus 2
x
Melakukan tindakan siklus 2
x
Pembuatan Laporan
x
Menyusun konsep laporan
x
Penyelesaian Laporan
x
B. Indikator Kerja 1. Prestasi belajar siswa dapat dilihat dari tes. 2. Keaktifan Siswa dalam pembelajaran dilihat berdasarkan tebel No 2. Tabel 2 Indikator keberhasilan Peserta Didik dalam pembelajaran No
Indikator
Aspek Perilaku yang Diamati § Menyediakan buku dan
Kesiapan menerima pelajaran Indikator pencapaian 1.
mencapai 5 kadar diskoring dengan skala (1 s.d 5). Indikator pencapaian diatas 65 %
alat tulis § Suasana kelas tenang dan siswa
mengkondisikan
diri menerima pelajaran § Ketenangan atau suasana kelas pada saat pelajaran dimulai § Pada
saat
dimulai mendengarkan
pelajaran siswa
penjelasan guru § Perhatian siswa terpusat dan
aktivitas
pembelajaran
siswa
tampak § Siswa menyiapkan buku pelajaran dan belajar
sumber
lainnya
yang
berkaitan dengan materi pelajaran § Keaktifan mengikuti pelajaran. § Kektifan bertanya § Kektifan menjawab § Keaktifan menulis Keaktifan siswa dalam pembelajaran. Indikator pencapaian 2.
mencapai 5 kadar dengan skala (1 s.d 5). Indikator pencapaian diatas 65 %
§ Keaktifan dalam mengungkapkan pendapat § Menyelesaikan tugas individu § Menyelesaikan tugas kelompok § Keaktifan siswa dalam mencari pengetahuan dan informasi untuk disampaikan atau diungkapkan dalam kelas.
3.
Hasil belajar. Rata-rata nilai yang
§ Diadakan tes akhir setelah pra siklus, siklus
dicapai diatas hasil
1, siklus 2.
ketuntasan belajar yang ditentukan yaitu 65.
C. Subyek Penelitian Jumlah keseluruhan peserta didik yang ada di MTs. Al-Hadi adalah 358 peserta didik, yang terdiri dari kelas VII A 41 peserta didik, kelas VII B 46 peserta didik, kelas VII C 39 peserta didik, kelas VIII A 39 peserta didik, kelas VIII B 41 peserta didik. peserta didik kelas VIII C 40 peserta didik, kelas IX A 36 peserta didik, kelas IX B 38 peserta didik. kelas IX C 38 peserta didik. Sedangkan subyek yang akan diteliti adalah peserta didik pada kelas VIII khususnya kelas VIII B di MTs. Al-Hadi Girikusuma Banyumeneng Mranggen Demak. 61 Adapun tabel subyek penelitian yang dikenai tindakan dalam penelitian ini sebagai berikut: Tabel 3 Nama-nama Peserta Didik Kelas VIII B di MTs. Al-Hadi Girikusuma 62
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 61
Nama Abdul Hakim Agustin wahyuningsih Alan Khoirul Mufti Anwar Kirom Arinil Khasanah Ayu Safira Erliasari Eko Slamet Rahayu Erna Arifatul Ulfa Evie layyinatus Syifa' Fajar Ardiansyah Faridatul Hikmah Fatmawati Idrus Tsani Ilhammudin
Jenis Kelamin L P L L P P L P P L P P L L
Dokumentasi MTs. Al-Hadi Girikusuma Banyumeneng Mranggen Demak.
15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41
Inayatun Nadhifah Indra Cahyadi Indriyanto Irtizaqun Nabilah Kholifatul Khasanah Lailatul Badriyah Lia Latifa M. Adib Hasan M. Fatkhur Riza M. Fatkhurrohman Luqman Hakim Maratul Khoiriyah Masrukhin Mudlikah M Haos Dardam M. Kamaludin M. Rizal Aditya Mulya Hani Novi Andaryani Ningsih Siti Aminah Siti Nur Yani Slamet Riyadi Sriyanti Tirta Kusuma Ulfiyatur Rosyidah Widyaningsih Widodo firmantriono
P L L P P P P L L L L P L P L L L P P P P L P L P P L
Tabel 4 Kelompok Kerja Peserta Didik No
Kelompok A
Kelompok B
Kelompok B
1
Abdul Hakim
Evie layyinatus Syifa'
Indriyanto
2
Agustin wahyuningsih
Fajar Ardiansyah
Irtizaqun Nabila
3
Alan Khoirul Mufti
Faridatul Hikmah
Kholifatul Hasanah
4
Anwar Kirom
Fatmawati
Lailatul Badriyah
5
Arinil Hasanah
Idrus Tsani
Lia Latifa
6
Ayu Safira Erliasari
Ilhammudin
M. Adib Hasan
7
Eko Slamet Rahayu
Inayatun Nadhifah
M. Fatkhur Riza
8
Erna Arifatul Ulfa
Indra Cahyadi
M. Fatkhurrohman
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Kelompok D Luqman Hakim Maratul Khoiriyah Masrukhin Mudlikah M Haos Dardam M. Kamaludin M. Rizal Aditya Mulya Hani --------------------------------
Kelompok E Novi Andaryani Ningsih Siti Aminah Siti Nur Yani Slamet Riyadi Sriyanti Tirta Kusuma Ulfiyatur Rosyidah Widyaningsih Widodo firmantriono
D. Metode Pengumpulan Data Dalam hal ini, peneliti menggunakan beberapa metode untuk menggali informasi yang dibutuhkan. Metode yang dipakai oleh peneliti untuk mendapatkan informasi tersebut antara lain sebagai berikut: 1. Dokumenter Dokumen merupakan kumpulan data variabel yang berbentuk lisan maupun actifact, foto dan sebagainya. 63 Sumber dokumentasi pada dasarnya adalah segala bentuk sumber informasi yang berhubungan dengan dokumen baik resmi maupun yang tidak resmi. 64 Metode dokumenter ini digunakan peneliti untuk mengetahui dan mendapatkan daftar nama peserta didik yang menjadi sampel penelitian yaitu Classroom Action Research. 2. Pengamatan (observasi) Sebagai metode ilmiah, observasi dapat diartikan sebagai pengamatan yang meliputi pemusatan perhatian terhadap subjek dengan menggunakan seluruh alat indranya.65 Metode pengamatan (observasi) adalah cara pengumpulan data yang terjun langsung ke lapangan terhadap objek yang diteliti, populasi (sampel).66
63
Koentjaraningrat, Metode-Metode Penelitian Masyarakat, (Jakarta: Gramedia, 1991),
hlm 129 64
Muhammad Ali, Strategi Penelitian Statistik, (Bandung: Bumi Aksara, 1993), hlm. 41 Yatim Riyanto, Metodologi Penelitian suatu Tindakan Dasar, (Surabaya: Sie Surabaya, 1996), cet. 4, hlm. 40 65
3. Tes Metode tes adalah seperangkat rangsangan (stimulus) yang diberikan kepada seseorang dengan maksud untuk mendapatkan jawaban yang dapat dijadikan dasar bagi penentu skor angka.67 Metode tes oleh peneliti digunakan untuk mendapatkan hasil belajar peserta didik yang telah melakukan pembelajaran fikih melalui penerapan metode gallery walk dan simulasi sebagai evaluasi setelah proses pembelajaran berlangsung. E. Metode Analisis Data Analisis data merupakan proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola kategori dan satuan uraian dasar, sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan ide yang disarankan oleh data. Data yang diperoleh dari penelitian baik melalui pengamatan, tes atau dengan menggunakan metode yang lain kemudian diolah dengan analisis data deskriptif untuk menggambarkan keadaan peningkatan pencapaian indikator keberhasilan tiap siklus dan untuk menggambarkan keberhasilan pembelajaran fikih pada pokok bahasan materi haji dan umrah dengan penerapan metode gallery walk dan simulasi. Adapun teknik pengumpulan data yang terbentuk kuantitatif berupa data-data yang disajikan berdasarkan angka-angka maka analisis yang digunakan yaitu Prosentase dengan rumus sebagai berikut: Skor yang dicapai
Nilai =
X 100 % Skor maksimal
66 67
Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), hlm. 162 Margono, ibid, hlm. 170
BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum MTs Al-Hadi Girikusuma Banyumeneng Mranggen Demak 1. Letak Geografis Secara geografis MTs. Al-Hadi terletak di lingkungan pedesaan, tepatnya di Jl. Girikusuma Banyumeneng Kec. Mranggen, Kab. Demak dengan luas tanah 1976 m2. 68 Nampaknya sangat strategis untuk kegiatan belajar mengajar, karena disamping kenyamanan, MTs. Al-Hadi Girikusuma jauh dari keramaian kota, sehingga dalam proses belajar mengajar peserta didik tidak banyak mengalami gangguan selain itu juga dekat jalan raya Girikusuma, yang dilewati oleh angkutan umum sehingga mudah untuk dijangkau
dengan menggunakan angkutan
dan
bisa
juga
dengan
menggunakan sepeda karena kebanyakan siswa-siswanya dari kalangan pedesaan. Adapun lingkungan sekitarnya adalah: kalangan pondok pesantren dan dikelilingi rumah warga setempat, dan mayoritas warga sekitarnya banyak yang sekolah di MTs Al-Hadi, karena kebanyakan warga masih ada ikatan dengan lembaga tersebut yang dijadikan sebagai sekolah pendidikan formal. Dan keberadaan MTs Al-Hadi yang berada di dukuh Girikusuma terletak sejauh sekitar 25 km ke arah tenggara kota Semarang dan 15 km dari kota Demak. Secara geografis, wilayah pedukuhan Girikusuma dibatasi oleh: a) Desa Kebonbatur di sebelah utara. b) Desa Kawengan di sebelah selatan. c) Desa Sumberejo di sebelah timur, dan d) Desa Rowosari di sebelah barat.
68
Dokumentasi TU MTs Al-Hadi Girikusuma Banyumeneng Mranggen Demak.
2. Latar Belakang Historis Madrasah Tsanawiyah Al-Hadi merupakan lembaga pendidikan setingkat SLTP yang berada di bawah naungan Yayasan Pendidikan Islam Al-Hadi. Berdiri pada tahun 1976 yang didirikan oleh tokoh masyarakat dan tokoh agama setempat terutama dari kalangan Nahdiyyin diantaranya K. Muhajir, K. Abdul Shomad, KH. Munif Zuhri, KH. Muharror dan KH. Asyhari. Berdidrinya MTs Al-Hadi tidak terlepas dari masyarakat dan tokoh ulama’ setempat, dahulu MTs Al-Hadi sebelum berdiri asalnya adalah pondok pesantren, disamping itu dahulu hanya ada pendidikan formal yaitu Madrasah Ibtida’iyah (MI), dan pada waktu itu juga hanya ada pendidikan non formal seperti madrasah diniyah, kemudian masyarakat Girikusuma pada waktu itu mendorong hasrat dan minat dari masyarakat setempat untuk meningkatkan taraf hidup mereka lewat jalur pendidikan. Melihat kondisi masyarakat Girikusuma yang religius maka terdorong untuk mendirikan sekolah lanjutan pertama di bawah naungan Departemen Agama, sehingga dengan dorongan para ustad, masyarakat, dan ulama pada waktu itu berdirilah MTs Al-Hadi Girikusuma.69 3. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran a. Visi: Terwujudnya Insan Sholeh yang Berprestasi dan Berdedikasi dengan Ilmu Amaliyah, Amal Ilmiah dan Takwa Ilahiyyah. b.
Misi: 1) Meningkatkan
kegiatan
keagamaan
di
madrasah
dengan
mengefektifkan salat berjamaah dan tadarus Al Qur’an. 2) Mewujudkan madrasah yang memberikan fasilitas memadahi bagi perkembangan
manusia
sebagai
pengetahuan, teknologi dan seni.
69
Ibid.
pusat
transformasi
ilmu
3) Meningkatkan proses belajar mengajar dan pengembangan belajar serta kegiatan ekstrakurikuler agar siswa dapat berkembang secara maksimal dan menjadi lulusan yang berkualitas. 4) Mengembangkan strategi kompetitif yang positif di lingkungan madrasah baik antara siswa dan tenaga edukatif secara demokratis dan terbuka. 5) Mendorong
perbaikan
berkelanjutan
sebagai
manifestasi
pengamalan iman dan takwa, penguasaan iptek dan imtak serta ikhtiar sehingga mampu mengabdikan diri di masyarakat. c. Tujuan dan sasaran (jangka waktu 4 tahun): 1) Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan siswa dalam kehidupan sehari-hari 2) Sampai 2009 rata-rata NEM = 90,00 3) Mayoritas lulusan kurang lebih 95% melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi 4) Memiliki
bidang-bidang
kegiatan
yang
diandalkan
seperti
computer, menjahit dan elektronika 5) Membimbing siswa meraih prestasi baik akademik maupun non akademik.
4. Struktur Organisasi MTs. Al-Hadi Girikusuma Banyumeneng Mranggen Demak. Struktur Organisasi MTs. Al-Hadi Girikusuma Banyumeneng Mranggen Demak Komite
Sie. Kurikulum
Wali kelas
Kepala MTs.
Sie. Kesiswaan
Laboran
Sie. Sarpas
Koperasi
Perpustakaan
Tata Usaha
1.Bendahara. 2.Kepegawaian. 3.Tukang Kebon. 4.Jaga Malam
GURU MAPEL
SISWA
5. Keadaan Siswa Pada masa awal berdirinya, MTs. Al-Hadi mempunyai sekitar 30 siswa. Setelah tiga tahun jumlah siswa meningkat menjadi 85 siswa. Keadaan ini terus meningkat pada tiap tahunnya sehingga pada tahun ajaran 2009-2010 jumlah keseluruhan 379 siswa yang dibagi menjadi 9 kelas, dengan rincian kelas VII sebanyak 3 kelas, kelas VIII sebanyak 3 kelas, dan kelas IX sebanyak 3 kelas.70
70
Dokumentasi TU MTs Al-Hadi Girikusuma Banyumeneng Mranggen Demak.
Berikut daftar jumlah siswa MTs Al-Hadi kelas VII sampai kelas IX pada tahun pelajaran 2009/2010. Tabel 5 Jumlah Siswa MTs Al-Hadi Girikusuma
No
2009/2010
Jumlah Siswa L
P
1
Kelas 7
66
75
141
2
Kelas 8
62
62
124
3
Kelas 9
67
47
114
195
184
379
Jumlah Total
JUMLAH
Siswa MTs Al-Hadi secara keseluruhan bertempat tinggal dengan keluarganya di rumah, dan untuk menuju ke sekolah kebanyakan menggunakan sepeda. 6. Keadaan Guru dan Karyawan MTs-Al-Hadi Girikusuma Banyumeneng Secara keseluruhan MTs Al-Hadi memiliki 38 tenaga pendidik dan kependidikan yang terbagi menjadi 2 jabatan. Guru tetap berjumlah 6 dan guru tidak tetap berjumlah 32. Adapun data Guru berdasarkan ijazah dapat dilihat pada tabel di bawah ini:71 Tabel 6 Data Guru Berdasarkan Ijazah
Jumlah Ijazah Tertinggi S3 / S2 S1 D3 D2/D1/SLTA Jumlah 71
Ibid.,
Guru Tetap
Guru Tidak Tetap
5 1 6
9 2 21 32
Tabel 7 Perkembangan Sekolah 3 Tahun Terakhir
No
2009/2010
Jumlah Rombongan belajar Rombongan Belajar Kelas 7
1
3
Rombongan Belajar Kelas 8
2
3
Rombongan Belajar Kelas 9
3
3
Jumlah
9
7. Fasilitas Madrasah Untuk menunjang kegiatan proses pembelajaran di Madrasah, MTs Nurul Huda memiliki beberapa fasilitas di antaranya:72 Tabel 8 Fasilitas Madrasah NO.
JENIS
JUMLAH
KETERANGAN
1
Ruang Kepala Madrasah
1
Baik
2
Ruang Tata Usaha
1
Baik
3
Ruang Guru
1
Baik
4
Ruang Kelas
11
2 Rusak 9 Baik
5
Ruang Perpustakaan
1
Baik
6
Ruang Laboratorium IPA
1
Baik
7
Ruang Laboratorium
1
Baik
Komputer
72
8
Kamar Kecil/ WC
5
4 Baik/1 Cukup
9
UKS
1
Baik
Ibid.
B. HASIL PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dengan 3 tahap yaitu pra siklus untuk mengetahui kemampuan peserta didik sebelum menggunakan model, siklus 1 dilaksanakan 1 kali pertemuan, dan siklus 2 dilaksanakan 2 kali pertemuan. Data-data yang diperoleh dalam penelitian ini, secara rinci akan dijelaskan sebagai berikut: 1. Hasil Pra Siklus Pelaksanaan pembelajaran pra siklus untuk kelas VIII-B yang diampu oleh Bapak Nur Rohim SPd.I, dilaksanakan pada hari Jum’at tanggal 22 Januari 2010. Tahap pra siklus ini materi yang diajarkan adalah tentang Shadaqah.. Tahap pra siklus ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh aktivitas peserta didik dan khususnya meningkatkan prestasi belajar peserta didik dalam pembelajaran fiqih di kelas sebelum diterapkannya metode gallery walk dan simulasi, dengan melihat atau mengamati secara langsung pembelajaran yang ada di kelas, kemudian dicatat yang terjadi selama pembelajaran berlangsung. Dalam proses pembelajaran ini yaitu pada pra siklus masih menggunakan metode ceramah dan pengerjaan Lembar Kerja Siswa (LKS). Berdasarkan observasi pada tahap pra siklus ini menggunakan instrumen observasi yang dipegang oleh peneliti dan lembar kerja soal yang dipegang oleh guru untuk dibagikan kepada peserta didik di akhir pembelajaran. Lembar kerja soal ini adalah sebagai tes kemampuan untuk mengetahui kemampuan peserta didik dalam memahami materi sebelum diterapkannya pembelajaran melalui metode gallery walk dan simulasi. Pada pembelajaran ini siswa masih kurang aktif dan Prestasi belajar peserta didik dalam pra siklus adalah rata-rata 63,90, nilai tertinggi 80 dan nilai terendah 50. Untuk lebih jelasnya bisa lihat pada tabel berikut ini:
Tabel 9 Skor Observasi Keaktifan Peserta Didik Dalam Mengikuti Pembelajaran Fikih Pada Tahap Pra Siklus Sub
Indikator 1
Jumlah
Indikator 2
Skor
Indikator 1 2 3 4 5 6 7 8 Jumlah Skor
1 0 0 0 0 0 0 0 0
2 0 1 0 0 0 0 0 0
3 0 0 1 1 0 0 0 0
4 1 0 0 0 1 1 0 0
5 0 0 0 0 0 0 0 0
1 0 0 0 0 0 0 0 0
2 0 1 0 0 0 1 0 1
3 0 0 0 1 1 0 1 0
4 1 0 1 0 0 0 0 0
5 0 0 0 0 0 0 0 0
8 4 7 6 7 6 3 2
-
2
6
12 0
-
6
9
8
-
43
Keterangan
:
Indikator I
: Kesiapan menerima pelajaran
Indikator II
: Keaktifan dalam pembelajaran
Skor
: 5 (sangat baik) 4 (baik) 3 (cukup) 2 (rendah) 1 (kurang) Tabel 10 Hasil Tes Akhir Pada Tahap Pra Siklus
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Nama Abdul hakim Agustin wahyuningsih Alan khoirul mufti Anwar kirom Arinil hasanah Ayu safira erliasari Eko slamet rahayu Erna arifatul ulfa Evie layyinatus syifa'
Nilai 75 70 70 80 65 55 55 60 50
Keterangan Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Belum Belum Belum Belum
10 Fajar ardiansyah 11 Faridatul hikmah 12 Fatmawati 13 Idrus tsani 14 Ilhammudin 15 Inayatun nadhifah 16 Indra cahyadi 17 Indriyanto 18 Irtizaqun nabila 19 Kholifatul hasanah 20 Lailatul badriyah 21 Lia latifa 22 M. Adib hasan 23 M. Fatkhur riza 24 M. Fatkhurrohman 25 Luqman hakim 26 Mar’atul khoiriyah 27 Masrukhin 28 Mudlikah 29 M. Haos dardam 30 Muhammad kamaludin 31 Muhammad rizal aditya 32 Mulya hani 33 Novi andaryani ningsih 34 Siti amanah 35 Siti nur yakni 36 Slamet riyadi 37 Sriyanti 38 Tirta kusuma 39 Ulfiyatur Rosyidah 40 Widyaningsih 41 Widodo firmantriono Jumlah Rata-rata
70 65 55 70 75 65 70 55 60 80 60 55 60 60 60 55 60 70 70 60 55 70 70 70 60 60 65 65 70 55 65 60 2620 63,90
Tuntas Tuntas Belum Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Belum Belum Tuntas Belum Belum Belum Belum Belum Belum Belum Tuntas Tuntas Belum Belum Tuntas Tuntas Tuntas Belum Belum Tuntas Tuntas Tuntas Belum Tuntas Belum
Untuk hasil pengamatan oleh peneliti yang dilihat dari indikator kesiapan dan keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran fiqih pada tahap pra siklus dapat dipresentasikan bahwa kesiapan dan keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran sebelum diterapkan metode metode pembelajaran gallery walk dan simulasi yaitu:
Skor yang dicapai X 100 %
Nilai: Skor maksimal : :
43 x100 % 70 61, 43 %
Dari hasil pengamatan pada tahap pra siklus tersebut dapat disimpulkan bahwa peserta didik belum terlibat aktif secara penuh dalam proses pembelajaran. Keaktifan siswa adalah sebagai indikator adanya prestasi belajar dalam proses pembelajaran. Peserta didik yang kesiapan nya matang dalam pembelajaran dan aktif dalam kelas menunjukkan adanya semangat atau keinginan untuk bisa. Rendahnya prestasi belajar peserta didik pada kelas VIII-B yang menjadi obyek penelitian dapat ditunjukkan dari prosentase hasil penilaian keaktifan dan kesiapan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran yaitu sebesar 61, 43 % yang masih berada di bawah ketentuan yaitu 65%. Selama proses belajar berlangsung aspek yang menunjukkan adanya belajar aktif belum secara maksimal terpenuhi, seperti penataan ruangan atau tempat duduk masih model konvensional. Hal ini cenderung penguasaan kelas yang belum maksimal, dan peneliti mengamati masih ada peserta didik yang tempat duduknya paling belakang masih melaksanakan aktivitas selain pembelajaran seperti halnya bicara sendiri atau berbisik-bisik serta mengerjakan tugas pada mata pelajaran selain fiqih. Berkaitan dengan hasil tes akhir yang dilakukan di akhir pembelajaran didapat bahwa rata-rata hasil belajar pada tahap pra siklus yaitu 63,90 yang berada di bawah ketentuan 65%. Dari data yang diperoleh pada tahap pra siklus ada 20 siswa yang belum tuntas. Setelah mengamati secara langsung pada proses pembelajaran fiqih kelas VIII -B pada tahap pra siklus, kemudian peneliti mendiskusikan dengan guru mitra untuk tahap berikutnya yaitu pada tahap siklus 1.
Sebelum melaksanakan siklus 1 ada beberapa hal yang dapat diidentifikasi pada pelaksanaan tindakan pra siklus, yaitu: 1) Pelaksanaan pembelajaran masih pada komunikasi satu arah. 2) Model pembelajaran yang masih belum mengedepankan adanya aktivitas belajar peserta didik. 3) Pembelajaran
yang
ada
di
kelas
berkaitan
dengan
sumber
pembelajaran masih bergantung pada Lembar Kerja Siswa (LKS). 4) Belum adanya praktek yang berkaitan dengan kehidupan nyata peserta didik. 5) Adanya penerapan satu metode yaitu ceramah, membuat peserta didik menjadi jenuh dan perhatian siswa belum terfokus pada satu permasalahan. 6) Berkaitan dengan pembelajaran aktif penataan ruang kelas belum mencerminkan pembelajaran aktif, yaitu penataan bangku yang masih model konvensional. Dari refleksi di atas didapatkan beberapa solusi terhadap permasalahan proses belajar mengajar di kelas berkaitan dengan prestasi belajar peserta didik. Permasalahan tersebut kemudian didiskusikan dengan guru mitra atau kolaborator untuk mencari solusi tersebut atau mendiskusikan tentang pendekatan pembelajaran yang akan diterapkan yaitu pendekatan dengan metode pembelajaran gallery walk dan simulasi. Solusi ataupun hasil diskusi tersebut akan diterapkan menjadi sebuah tindakan untuk tahap berikutnya yaitu pada siklus 1. 2. Hasil Penelitian Tindakan Kelas Siklus 1. Penelitian Tindakan Kelas pada siklus 1 dilaksanakan oleh peneliti dengan Bapak Nur Rohim sebagai guru mitra atau kolaborator peneliti sekaligus sebagai pengampu mata pelajaran fiqih kelas VIII di MTs. Al-Hadi Girikusuma Banyumeneng Mranggen Demak. Pada siklus 1 ini observasi dilakukan di kelas VIII-B dengan materi pembelajaran haji yang dilaksanakan pada hari jum’at tanggal 29 Januari 2010. Dalam siklus 1 ini, solusi yang diperoleh dari tahap refleksi pada tahap pra siklus
sebagai tindakan untuk mengatasi masalah-masalah permasalahan dalam pelaksanaan pembelajaran fiqih di kelas kaitannya dengan meningkatkan prestasi belajar. Peneliti dan kolaborator yaitu guru mitra atau guru fiqih kelas VIII-B
di
MTs.
Al-Hadi
Girikusuma
Banyumeneng
sebelum
melaksanakan tindakan pada tahap siklus 1 yaitu melakukan diskusi terlebih dahulu tentang tindakan yang akan diambil untuk menyelesaikan permasalahan yang didapat pada tahap pra siklus terutama bagaimana menciptakan suasana belajar yang tidak menjenuhkan yang akan membawa dampak prestasi belajar peserta didik. Dalam siklus 1 ini dibagi beberapa tahap yaitu: a. Tahap Perencanaan Tahap perencanaan ini, peneliti menyiapkan segala sesuatu yang
diperlukan
dalam
skenario
pembelajaran
yang
telah
direncanakan. Kegiatan yang dilakukan antara lain: 1) Menyusun rencana pembelajaran dengan menerapkan metode gallery walk di lanjutkan dengan metode simulasi. 2) Membuat lembar kerja peserta didik untuk berdiskusi kelompok. 3) Membuat kunci jawaban lembar kerja peserta didik. 4) Menyiapkan alat, sarana dan media pembelajaran 5) Membagi kelas dalam kelompok-kelompok kecil yang sesuai metode gallery walk dengan setiap kelompok 8-9 peserta didik. 6) Dilanjutkan praktek simulasi. 7) Mempersiapkan alat evaluasi akhir siklus 1. b. Tahap Tindakan Dalam pertemuan tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah melaksanakan skenario pembelajaran yang telah direncanakan. Kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1) Guru memberikan apersepsi tentang hasil pra siklus 2) Guru memberikan motivasi mengenai pentingnya materi haji. 3) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
4) Guru melaksanakan pembelajaran yang ada di kelas dengan menggunakan metode gallery walk dan simulasi. 5) Guru melaksanakan langkah-langkah pembelajaran yang ada pada metode gallery walk dan simulasi 6) Menciptakan ruangan yang mencerminkan pembelajaran aktif yaitu Membagi peserta didik dalam 5 kelompok dan menata meja kursi sesuai dengan kapasitas jumlah kelompok. 7) Mengawasi dan memberi bimbingan kepada masing-masing kelompok untuk berdiskusi dalam kerja kelompok. 8) Perwakilan kelompok memamerkan hasil kerja kelompoknya kepada kelompok lain secara bergilir. 9) Peserta didik bersama guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari 10) Guru harus mengumumkan hasilnya dan menetapkan kelompok terbaik sampai yang kurang berhasil 11) Peserta didik sedang melakukan tes individu sebagai bahan evaluasi pada siklus 1 setelah pembelajaran kelompok c. Observasi Dengan mengamati pelaksanaan pembelajaran dengan metode gallery walk dan simulasi, pemberian soal tentang haji. Kemudian menyelesaikan soal melalui langkah-langkah pembelajaran yang diawali dengan diskusi dalam kelompok yang heterogen, presentasi terhadap hasil diskusi, dan pelaksanaan tes secara individu. d. Analisa data Berdasarkan pelaksanaan tes evaluasi hasil belajar peserta didik pada siklus I diperoleh hasil sebagai berikut.
Tabel 11 Skor Observasi Keaktifan Peserta Didik Dalam Mengikuti Pembelajaran Fikih Pada Tahap Siklus 1 Sub
Indikator 1
Jumlah
Indikator 2
Skor
Indikator 1 2 3 4 5 6 7 8 Jumlah Skor
1 0 0 0 0 0 0 0 0
2 0 0 0 0 0 0 0 0
3 0 1 1 0 0 0 0 0
4 1 0 0 1 1 1 0 0
5 0 0 0 0 0 0 0 0
1 0 0 0 0 0 0 0 0
2 0 0 0 0 0 1 0 0
3 0 0 0 1 1 0 1 1
4 1 1 1 0 0 0 0 0
5 0 0 0 0 0 0 0 0
8 7 7 7 7 6 3 3
-
-
6
16 0
-
2
12 12 -
48
Keterangan
:
Indikator I
: Kesiapan menerima pelajaran
Indikator II
: Keaktifan dalam pembelajaran
Skor
: 5 (sangat baik) 4 (baik) 3 (cukup) 2 (rendah) 1 (kurang) Hasil pengamatan oleh peneliti yang dilihat dari indikator
kesiapan dan keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran fiqih pada tahap siklus 1 dapat diprosentasikan bahwa kesiapan dan keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran sesudah diterapkan metode gallery walk yaitu:
Skor yang dicapai X 100 %
Nilai: Skor maksimal : :
48 x100 % 70 68, 58 %
Dari hasil pengamatan pada tahap siklus 1 tersebut dapat disimpulkan bahwa peserta didik mulai ada peningkatan kesiapan belajar maupun keaktifannya dalam proses pembelajaran dengan tujuan untuk meningkatkan prestasi belajar. Keaktifan siswa adalah sebagai indikator adanya semangat belajar dalam proses pembelajaran. Peserta didik yang kesiapannya matang dalam pembelajaran dan aktif dalam kelas menunjukkan adanya semangat atau keinginan untuk bisa. Peningkatan tersebut dapat ditunjukkan dari prosentase hasil penilaian keaktifan dan kesiapan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran yaitu sebesar 68,58% dan di atas ketentuan yang telah ditetapkan yaitu 65%. Dalam pelaksanaan tindakan pada tahap siklus 1 terjadi suatu peningkatan mengenai kesiapan dan keaktifan bertanya dengan
menggunakan
kombinasi metode pembelajaran gallery walk dan simulasi yang diterapkan, pada metode tersebut juga terlihat adanya peningkatan walaupun penerapannya belum secara optimal dan masih banyak kendalakendala yang harus diperbaiki untuk siklus berikutnya. Peningkatan tersebut yaitu adanya ketenangan kelas pada saat pelajaran akan dimulai, perhatian peserta didik dalam mengikuti pelajaran sudah mulai terfokus sedikit demi sedikit, banyak yang terlihat aktif bertanya antar sesama siswa meskipun ada 9 siswa yang berani bertanya langsung kepada guru yaitu
Anwar
Kirom,
Kholifatul
khasanah,
Mulhayani,
Sriyanti,
Ilhammudin, Fajar Ardiansyah, Abdul Hakim, Indra Cahyadi, Idrus Tsani.
Tabel 12 Hasil Tes Akhir Pada Siklus I No Nama Nilai 1 Abdul hakim 80 2 Agustin wahyuningsih 70 3 Alan khoirul mufti 75 4 Anwar kirom 80 5 Arinil hasanah 60 6 Ayu safira erliasari 75 7 Eko slamet rahayu 60 8 Erna arifatul ulfa 70 9 Evie layyinatus syifa' 70 10 Fajar ardiansyah 75 11 Faridatul hikmah 50 12 Fatmawati 70 13 Idrus tsani 80 14 Ilhammudin 70 15 Inayatun nadhifah 60 16 Indra cahyadi 70 17 Indriyanto 60 18 Irtizaqun nabila 65 19 Kholifatul hasanah 80 20 Lailatul badriyah 75 21 Lia latifa 55 22 M. Adib hasan 65 23 M. Fatkhur riza 70 24 M. Fatkhurrohman 75 25 Luqman hakim 70 26 Mar’atul khoiriyah 65 27 Masrukhin 70 28 Mudlikah 70 29 M. Haos dardam 70 30 Muhammad kamaludin 65 31 Muhammad rizal aditya 70 32 Mulya hani 75 33 Novi andaryani ningsih 60 34 Siti amanah 80 35 Siti nur yakni 60 36 Slamet riyadi 70 37 Sriyanti 75 38 Tirta kusuma 65 39 Ulfiyatur Rosyidah 70 40 Widyaningsih 70 41 Widodo firmantriono 60
Keterangan Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Tuntas Tuntas Belum Tuntas Tuntas Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Tuntas Tuntas Belum Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Belum
Jumlah Rata-rata
2825 68,90
Berkaitan dengan hasil tes akhir yang dilakukan di akhir pembelajaran pada siklus 1 didapat bahwa rata-rata hasil belajar pada tahap ini yaitu 68,90 yang berada di atas standar yang ditentukan yaitu di atas 65%. Dari data yang diperoleh pada siklus 1 ada 9 peserta didik yang belum tuntas. Berbeda dengan sebelumnya peserta didik yang belum tuntas ada 20 peserta didik. Dilihat dari tabel di atas perbandingan keaktifan dan hasil tes akhir pada tahap pra siklus yang masih menggunakan metode ceramah dan penugasan pada Lembar Kerja Siswa (LKS) dan siklus 1 yang menggunakan metode gallery walk dan simulasi menunjukkan adanya sebuah peningkatan. e. Refleksi Berdasarkan hasil penelitian siklus 1 diperoleh nilai rata-rata hasil belajar peserta didik sebesar 68,90 dan persentase keaktifan siswa pada siklus I sebesar 68, 57 %. Meskipun hasil prestasi pada siklus 1 sudah memenuhi KKM, tetapi masih ada beberapa siswa yang belum lulus. Hasil refleksi siklus 1 masih adanya siswa yang belum tuntas sehingga penelitian ini dilanjutkan dengan siklus 2. Dari hasil refleksi siklus 1 maka perlu dilakukan beberapa tindakan untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik pada siklus 2. Beberapa tindakan tersebut antara lain sebagai berikut: 1) Guru harus dapat mengatur waktu dengan baik sehingga pembelajaran tidak mengalami keterlambatan waktu dan dapat berjalan sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran. 2) Pengondisian kelas yang lebih baik sehingga pembelajaran berjalan dengan lancar.
3) Guru memberi motivasi kepada peserta didik agar lebih aktif dalam pembelajaran dan dapat mengondisikan diri dalam berdiskusi kelompok. 4) Guru harus lebih maksimal dalam membimbing peserta didik berdiskusi kelompok. 3. Hasil Penelitian Tindakan Kelas Siklus 2. Seperti pada tahap pra siklus dan siklus 1, observasi dilakukan oleh peneliti dan kolaborator untuk berupaya meningkatkan keaktifan peserta didik yang berdampak pada hasil belajar dan pemahaman terhadap materi pelajaran yang mnjadi pokok bahasan. Pada siklus 2 ini dilakukan di kelas XIII-B dengan materi umrah pada hari jum’at tanggal 12 febuari 2010. Tindakan yang telah dirumuskan pada siklus 2 di atas akan diterapkan pada siklus 2. Dalam siklus 2 ini dibagi beberapa tahap yaitu: a. Tahap Perencanaan Tahap perencanaan ini, peneliti menyiapkan segala sesuatu yang
diperlukan
dalam
skenario
pembelajaran
yang
telah
direncanakan. Kegiatan yang dilakukan antara lain: 1) Menyusun rencana pembelajaran dengan menerapkan metode gallery walk di lanjutkan dengan metode simulasi. 2) Membuat lembar kerja peserta didik untuk berdiskusi kelompok. 3) Membuat kunci jawaban lembar kerja peserta didik. 4) Menyiapkan alat, sarana dan media pembelajaran 5) Membagi kelas dalam kelompok-kelompok kecil yang sesuai metode gallery walk dengan setiap kelomp ok 8-9 peserta didik. 6) Guru sudah memberi tugas untuk membaca materi pelajaran di rumah. 7) Dilanjutkan praktek simulasi. 8) Mempersiapkan alat evaluasi akhir siklus 2.
b. Tahap Tindakan Dalam
tahap
pertemuan
ini
melaksanakan
skenario
pembelajaran yang telah direncanakan, kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1) Guru memberikan apersepsi tentang hasil siklus 2. 2) Guru memberikan motivasi mengenai pentingnya materi umrah 3) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. 4) Guru Melaksanakan pembelajaran yang ada di kelas dengan menggunakan kombinasi metode gallery walk dan simulasi. 5) Guru melaksanakan langkah-langkah pembelajaran yang ada pada metode gallery walk dan simulasi 6) Menciptakan ruangan yang mencerminkan pembelajaran aktif yaitu Membagi peserta didik dalam 5 kelompok dan menata meja kursi sesuai dengan kapasitas jumlah kelompok. 7) Guru memberitahukan agar peserta didik membentuk kelompok yang terdiri dari 8
sampai 9 peserta didik yang heterogen.
Pengelompokan ini berdasarkan kelompok pada siklus 1. 8) Mengawasi dan memberi bimbingan kepada masing-masing kelompok untuk berdiskusi dalam kerja kelompok. 9) Guru memberitahukan agar dalam setiap kelompok untuk bekerja sama dalam menyelesaikan tugasnya. 10) Perwakilan kelompok memamerkan hasil kerja kelompoknya kepada kelompok lain secara bergilir. 11) Peserta didik bersama guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari 12) Guru harus mengumumkan hasilnya dan menetapkan kelompok terbaik sampai yang kurang berhasil. 13) Peserta didik sedang melakukan tes individu sebagai bahan evaluasi pada siklus 2 setelah pembelajaran kelompok.
c. Observasi Dengan mengamati pelaksanaan metode gallery walk dan simulasi, pemberian soal tentang gadai. Kemudian menyelesaikan soal melalui langkah-langkah pembelajaran yang diawali dengan diskusi dalam kelompok, presentasi terhadap hasil diskusi, dan pelaksanaan tes secara individu. d. Analisa data Berdasarkan pelaksanaan tes evaluasi hasil belajar peserta didik pada siklus 2 diperoleh hasil sebagai berikut. Tabel 13 Skor Observasi Aktifitas Belajar Peserta Didik Dalam Mengikuti Pembelajaran Fikih Pada Siklus 2 Sub
Indikator 1
Jumlah
Indikator 2
Skor
Indikator 1 2 3 4 5 6 7 8 Jumlah Skor
1 0 0 0 0 0 0 0 0
2 0 0 0 0 0 0 0 0
3 0 0 1 0 0 1 0 0
4 1 1 1 0 0 0 0 0
5 0 0 0 1 1 0 0 0
1 0 0 0 0 0 0 0 0
2 0 0 0 0 0 0 0 0
3 0 0 1 1 0 1 0 0
4 0 1 0 0 1 0 1 1
5 1 0 0 0 0 0 0 0
9 8 7 8 9 6 4 4
-
-
6
12 10
-
-
9
16
5
55
Keterangan
:
Indikator I
: Kesiapan menerima pelajaran
Indikator II
: Keaktifan dalam pembelajaran
Skor
: 5 (sangat baik) 4 (baik) 3 (cukup) 2 (rendah) 1 (kurang)
Hasil pengamatan oleh peneliti yang dilihat dari indikator kesiapan dan keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran fiqih pada tahap siklus 2 dapat diprosentasekan bahwa kesiapan dan keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran sesudah diterapkan metode gallery walk dan simulasi yaitu: Skor yang dicapai Nilai:
X 100 % Skor maksimal
: :
55 x100 % 70 78, 58%
Dari hasil pengamatan pada tahap siklus 2 tersebut dapat disimpulkan bahwa peserta didik hampir secara keseluruhan terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Peserta didik secara individu maupun kelompok hampir keseluruhan terlibat aktif bertanya, menulis ketika ada keterangan atau informasi baru yang diterima dari guru atau dari sumber lain, menyelesaikan tugas sesuai dengan fungsinya pada kelompoknya dalam pembelajaran fiqih di kelas. Sehingga dalam proses pembelajaran tidak tergantung sepenuhnya pada guru dan mereka berusaha mencari informasi sebanyak-banyaknya untuk didiskusikan dalam kelas atau permasalahan-permasalahan yang mereka hadapi siap untuk ditanyakan kepada guru. Hal ini juga ditunjukkan hasil observasi keaktifan dan kesiapan dalam pembelajaran dengan meningkatnya prestasi siswa dalam belajar pada siklus 2 Penelitian Tindakan Kelas pada kelas VIII -B MTs. Al-Hadi Girikusuma Banyumeneng Mranggen Demak dengan prosentase 78,58 % yang sudah berada di atas ketentuan yang telah ditetapkan yaitu 65 %. Walaupun ada 8 peserta didik yang pasif dalam pembelajaran yaitu Faridatul Hikmah, Mar’atul Khoiriyah, Tirta Kusuma, Eko Slamet Rahayu, Lia Latifa, Muhammad Kamalludin, Siti Nuryani, Erna Arifatul Ulfa, yang diteliti lebih lanjut anak tersebut adalah lemah
dalam berfikir. Prestasi belajar peserta didik jika dibandingkan dengan tahap pra siklus dan siklus 1 telah mengalamai peningkatan. Tabel 14 Hasil Tes Akhir Pada Siklus 2
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37
Nama Abdul hakim Agustin wahyuningsih Alan khoirul mufti Anwar kirom Arinil khasanah Ayu safira erliasari Eko slamet rahayu Erna arifatul ulfa Evie layyinatus syifa' Fajar ardiansyah Faridatul hikmah Fatmawati Idrus tsani Ilhammudin Inayatun nadhifah Indra cahyadi Indriyanto Irtizaqun nabila Kholifatul hasanah Lailatul badriyah Lia latifa M. Adib hasan M. Fatkhur riza M. fatkhurrohman Luqman hakim Mar’atul khoiriyah Masrukhin Mudlikah M. Haos dardam Muhammad kamaludin Muhammad rizal aditya Mulya hani Novi andaryani ningsih Siti aminah Siti nur yani Slamet riyadi Sriyanti
Nilai
Keterangan
80 75 75 90 70 80 70 80 70 80 60 70 90 75 60 80 75 70 80 75 60 80 75 80 70 75 70 75 80 70 75 80 70 80 60 80 75
Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Belum Tuntas Tuntas Tuntas Belum Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Belum Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Belum Tuntas Tuntas
38 Tirta kusunat 39 Ulfiyatur rosyidah 40 Widyaningsih 41 Widodo firmantriono Jumlah Rata-rata
80 70 80 75 30,65 74,76
Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas
Berkaitan dengan hasil tes akhir yang dilakukan diakhir pembelajaran pada siklus 2 didapat bahwa rata-rata hasil tes pada siklus 2 yaitu 74,76 yang berada di atas standar yang ditentukan yaitu di atas 65%. Dari data yang diperoleh pada tahap pra siklus ada 20 peserta didik yang belum tuntas dan pada siklus 1 ada 9 peserta didik yang belum tuntas. Berbeda dengan sebelumnya, untuk siklus 2 ada 4 peserta didik yang belum tuntas yaitu Siti Nur Yani, Inayatun Nadzifah, Lia Latifa, Faridatul Hikmah, Akan tetapi merupakan kelebihan kepada peserta didik tersebut masih mempunyai kemauan untuk tetap semangat belajar walaupun rintangan masih selalu ada baik dari faktor individu maupun dari luar individu. Dari tabel di atas diperoleh nilai rata-rata hasil belajar peserta didik sebesar 74,76 dan semua siswa telah lulus dari KKM yang ditentukan yaitu nilai 65%. presentase keaktifan siswa pada siklus 2 sebesar 78,58%. Jadi penelitian ini dianggap cukup sampai siklus 2.
C. Pembahasan Hasil Penelitian Pada pra siklus peneliti mengumpulkan data awal berupa daftar nama peserta didik dan nilai awal peserta didik. Nilai awal peserta didik diambil berdasarkan nilai harian siswa, data yang diperoleh menunjukkan bahwa nilai rata-rata hasil belajar peserta didik sebesar 63,90 dan persentase keaktifan siswa pada pra siklus sebesar 61,43 %. Masih belum memenuhi KKM yang ditentukan yakni nilai 65 dan ketuntasan klasikal 65% Pada siklus 1 pertemuan pertama adalah menyampaikan tujuan pembelajaran dan membagi peserta didik menjadi lima kelompok. Pengelompokan
ini
dilakukan
secara
heterogen.
Sebelum
memulai
pembelajaran terlebih dahulu guru memberikan gambaran tentang metode kombinasi gallery walk dan simulasi kepada peserta didik, kemudian memulai pembelajaran dengan materi haji dan umrah. Berdasarkan hasil evaluasi siklus 1 diperoleh nilai rata-rata hasil belajar peserta didik sebesar 68,90 dan persentase ketuntasan klasikal sebesar 68,58%. Hasil ini memang menunjukkan sudah tercapainya KKM, tetepi masih ada 9 siswa yang belum lulus KKM. Dengan demikian diperlukan perlakuan selanjutnya yakni pada siklus 2. Keterangan tersebut dapat dilihat pada tabel 14 dan 15 di bawah ini: Tabel 15 Perbandingan Jumlah Skor dan Prosentase Keaktifan Belajar Pada Tahap Pra Siklus dan Siklus I No. Pelaksanaan Siklus
Jumlah Skor
Prosentase (%)
1
Pra Siklus
43
61,43
2
Siklus I
48
68,58
Tabel 16 Perbandingan Rata-rata Tes Akhir Pada Tahap Pra Siklus dan Siklus 1 No.
Pelaksanaan Siklus
Rata-rata
1
Pra Siklus
63,90
2
Siklus I
68,90
Dalam siklus 2 dibahas pada pertemuan pertama yaitu materi haji dan umrah. Berdasarkan hasil evaluasi dari siklus 2 diperoleh nilai rata-rata hasil belajar peserta didik sebesar 74,76 dan skor keaktifan siswa 78,58%. Maka hasil tindakan dari tahap pra siklus, siklus 1 dan siklus 2 dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Terjadi peningkatan keaktifan peserta didik dari tahap pra siklus, siklus 1 dan siklus 2 yang dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 17 Perbandingan Jumlah Skor dan Prosentase Keaktifan Belajar Pada Tahap Pra Siklus, Siklus 1 dan Siklus 2 No.
Pelaksanaan Siklus
Jumlah Skor
Prosentase (%)
1
Pra siklus
43
61,43
2
Siklus I
48
68,58
3
Siklus II
55
78,58
2. Hasil tes akhir juga menunjukkan peningkatan dari tahap pra siklus, siklus 1 dan siklus 2 yang dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Tabel 18 Perbandingan Rata-rata Tes Akhir Pada Tahap Pra Siklus, Siklus I dan Siklus 2 No.
Pelaksanaan Siklus
Rata-rata
1
Pra siklus
63,90
2
Siklus 1
68,90
3
Siklus 2
74,76
D. Keterbatasan Penelitian Keterbatasan-keterbatasan dalam penelitian yang peneliti lakukan adalah sebagai berikut: 1. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan di MTs. Al-Hadi Girikusuma mencoba menerapkan metode gallery walk dan simulasi, sebagai
upaya
meningkatkan
prestasi
belajar
fiqih.
Merupakan
keterbatasan penelitian, di antaranya cara memperoleh data dari penelitian tersebut, peneliti harus mengamati secara langsung dengan cermat penerapan metode gallery walk dan simulasi di kelas sebagai upaya meningkatkan prestasi belajar, dengan mengamati secara langsung maka peneliti yang dibantu oleh kolaborator harus benar-benar kerja keras untuk memperoleh data dan mengetahui perkembangan yang dialami oleh peserta didik selama metode pembelajaran tersebut diterapkan. Namun
menjadi sebuah kelebihan, dengan meneliti secara langsung di kelas, peneliti dapat melihat secara langsung dapat mengetahui prestasi belajar dengan menggunakan metode gallery walk dan simulasi. 2. Dalam pembelajaran fiqih, penelitian ini peneliti menggunakan kelas VIIIB sebagai sampel penelitian yang jumlahnya 41 siswa sedangkan jumlah siswa keseluruhan adalah 300 siswa. Sehingga dalam penelitian ini yang mencoba menerapkan metode gallery walk dan simulasi. Tidak dapat menyeluruh di semua kelas. Hal ini disebabkan karena adanya keterbatasan peneliti untuk melakukan penelitian di semua kelas di MTs. Al-Hadi Girikusuma Banyumeneng Mranggen Demak. 3. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) oleh peneliti di MTs. Al-Hadi Girikusuma Banyumeneng Mranggen Demak tidak lepas dari sumbersumber pustaka sebagai landasan teori dari penelitian ini. Dengan segala keterbatasan yang dimiliki oleh peneliti, maka referensi, daftar pustaka atau hasil-hasil penelitian yang relevan dengan penelitian kurang maksimal dalam mencari sumber tersebut. Sehingga menjadi sebuah kekurangan dan keterbatasan dalam penelitian ini. 4. Penelitian ini dilaksanakan pada saat menjelang Mid Semester bagi kelas tiga, sehingga dalam waktu yang terbatas penelitian dilakukan dalam tiga tahap yaitu pra siklus, siklus 1 dan siklus 2. 5. Penelitian ini hanya bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar peserta didik pada pembelajaran fiqih di kelas VIII MTs. Al-Hadi Girikusuma Banyumeneng Mranggen Demak melalui penerapan metode gallery walk dan simulasi yaitu berusaha mengkaitkan materi yang diajarkan dengan lingkungan kehidupan peserta didik secara nyata. Sehingga dengan pendekatan dan metode yang tepat maka peserta didik akan belajar lebih semangat karena senang terhadap materi pelajaran tersebut dan guru yang akan menyampaikan materi di dalam kelas. Keterbatasan Hasil penelitian ini diharapkan dapat disempurnakan oleh penelitian lain yang seterusnya.
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari
hasil
penelitian
dan
analisis
penelitian
tentang
upaya
meningkatkan prestasi belajar peserta didik dalam pembelajaran fiqih melalui metode gallery walk dan simulasi di MTs. Al-Hadi Girikusuma Banyumeneng Mranggen Demak dari bab I sampai IV, maka pada akhir skripsi ini dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan oleh peneliti di MTs. Al-Hadi Girikusuma Banyumeneng Mranggen Demak dengan menerapkan model pembelajaran dengan metode gallery walk dan simulasi sebagai upaya meningkatkan prestasi belajar peserta didik dalam pembelajaran fiqih. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan melalui tahapan-tahapan yang disebut siklus yaitu untuk mengetahui perkembangan dan peningkatan prestasi belajar fiqih dengan kombinasi metode pembelajaran gallery walk dan simulasi. Penerapan metode gallery walk dan simulasi dalam penelitian ini membawa dampak positif terhadap aktifitas belajar peserta didik terutama mengurangi kejenuhan dan sebagai fariasi pembelajaran. Ada beberapa peserta didik yang sebelumnya mempunyai prestasi dan hasil belajar yang rendah menjadi lebih berprestasi dalam mengikuti pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari perolehan skor yang diprosesntasekan melalui pengamatan tentang keaktifan belajar peserta didik dengan indikator kesiapan dan keaktifan dalam proses pembelajaran. Prosentase peningakatan keaktifan belajar dari pra siklus, siklus 1 sampai siklus 2 yaitu dari 61,43% meningkat menjadi 68,58% meningkat menjadi 78,58% dan di atas rata-rata yang ditentukan yaitu 65%. Sedangkan peningkatan tes akhir dari pra siklus, siklus 1 dan sampai siklus 2 dapat dilihat dari nilai rata-rata pada masing-masing siklus yaitu 63,90 meningkat menjadi 68,90 dan meningkat menjadi 74,76. Peningkatan tersebut diatas kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu 65. Namun ada beberapa peserta didik yang tes akhirnya pada siklus 2 masih di bawah kriteria ketuntasan minimal KKM diantaranya ada 4 peserta didik, empat diantaranya
yaitu Siti Nur Yani, Inayatun Nadzifah, Lia Latifa, Faridatul Hikmah. Akan tetapi setelah diselidiki keempat peserta didik ternyata mempunyai permasalahan secara pribadi dan memang ada yang benar-benar lemah dalam berfikir. Dalam kelas VIII-B ini ada juga yang memang benar-benar mempunyai IQ yang cerdas dan mempunyai semangat yang tinggi serta menempati peringkat tertinggi nilainya Anwar Kirom, Idrus Tsani, Kholifatul Hasanah.
B. Saran Mengingat pentingnya pembelajaran melalui metode gallery walk dan simulasi untuk meningkatkan prestasi belajar siswa,
maka peneliti
mengharapkan beberapa hal yang berhubungan dengan masalah tersebut diatas sebagai berikut: 1. Pada Guru Fiqih a. Hendaknya dalam proses belajar mengajar, guru harus benar-benar paham menyiapkan pembelajaran dengan sebaik mungkin, agar materi tersampaikan secara maksimal. b. Hendaknya pembelajaran dirancang sedemikian rupa dan memperkaya variasi mengajar. Hal ini untuk mengantisipasi kejenuhan yang dialami oleh peserta didik. Dan selalu memantau perkembangannya terutama dari perilaku, pemikiran dan pemahaman terhadap materi yang diajarkan. c. Pelaksanaan pembelajaran melalui metode gallery walk dan simulasi pada mata pelajaran fiqih ini, agar dapat dilakukan tidak hanya sampai pada selesainya penelitian ini saja, akan tetapi dilanjutkan dan dilaksanakan secara kontinyu sebagai program untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dan mengurangi kejenuhan pada waktu melaksanakan pembelajaran telah berlangsung. 2. Pihak sekolah a. Hendaknya seluruh pihak sekolah mendukung dalam kegiatan pembelajaran yang berlangsung
b. Memfasilitasi proses pembelajaran dengan melengkapi sarana dan prasarana yang dibutuhkan. c. Kepada semua pihak sekolah terutama para guru, sudah seharusnya meningkatkan kompetensi
termasuk kompetensi professional serta
membekali diri dengan pengetahuan yang luas, karena sesungguhnya kompetensi
yang
keberhasilan proses
dimiliki
oleh
guru
sangat
pembelajaran
yang
akhirnya
mempengaruhi akan dapat
menghasilkan peserta didik yang berprestasi, berbudi pekerti luhur, dan berakhlaqul karimah yang mampu berdampak positif pada perkembangan dan kemajuan sekolah.
C. Penutup Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq hidayah serta inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penusunan skripsi ini. Dalam pembahasan-pembahasan skripsi ini tentunya tidak luput dari kekurangan dan ketidaksempurnaan. Hal ini dikarenakan keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang penulis miliki. Saran-saran yang penulis ungkapkan diatas diharapkan menjadi koreksi dan bagan pertimbangan bagi MTs. Al-Hadi Girikusuma Banyumeneng Mranggen Demak. Peneliti berharap semoga skripsi yang sederhana ini bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan bagi para pembaca yang budiman pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Aziz, Shaleh dan Majid, Abdul Aziz, At-Tarbiyah wa Thuruqut Tadris, Juz I, Mesir Darul Ma’arif, t.th. Abdurrohman, Yusuf, Hikmah & Keajaiban perjalanan Haji, Yogyakarta: Media Insani Pustaka, 2008. Ali, Muhammad, Strategi Penelitian Statistik, Bandung: Bumi Aksara, 1993. Arifin, M, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 2003, cet-5. Arikunto, Suharsimi, , et. Al, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi Aksara, 2006. Azwar, Saefuddin, Tes Prestasi Fungsi Pengembangan Pengukuran Prestasi belajar, Pustaka Belajar Yogyakarta, Anggota IKAPI, 1998. Buchori, M, Teknik-Teknik Evaluasi Pendidikan, Bandung: Jemmars, 1985. Departemen Agama RI, Al-qur an dan Terjemahnya, Bandung: CV Diponegoro, 2000. Departemen Agama RI, Standar Kompetensi Madrasah Tsanawiyah, Jakarta: Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam Jakarta, 2004. Departemen Agama, Al-Qur an dan Terjemahannya, Bandung: CV. Diponegoro, 2000. Dimyati dan Mujiono, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka cipta, 2002. Djamrah, Syamsul, Bahri Psikologi Belajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2000. Djamrah, Syaiful Bahri dan Zain, Aswan, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2006, Cet-3. Dokumentasi MTs. Al-Hadi Girikusuma Banyumeneng Mranggen Demak. Hadi, Sutrisno, Metodologi Researtch I, Yogyakarta: Penerbit Fakultas Ekonomi UII, 1993. Hadjar, Ibnu, Dasar-Dasar Penelitian Kualitatif Dalam Pendidikan, Jakarta: Rafindo Grafindo Persada, 1996.
Hasibuan, J.J. dan Moedjiono, Proses Belajar Mengajar, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1997. Hasybi Ashiddiqi, Teungku, Pengantar Ilmu fikih, Semarang: Pustaka Rizki Putra, 1970, Cet-1. Himpunan Perundang-Undangan RI SISDIKNAS No. 20. Th 2003, Bandung: CV NUANSA AULIA, 2005. Ismail SM, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, Semarang: RaSAIL Media Grop, Cet. I, 2008. Khairuddin, el. al., Kurikulum Tingkat Satuan Pendidika (KTSP): Konsep Dan Implementasi di Madrasah. Khotimah, Khusnul, NIM. 310140, Studi Tentang Implementasi Pembelajaran Aktif, kreatif, Efektif, Dan Menyenangkan (PAKEM) Pada Pelajaran PAI di SD Pasuruan 02 Mertoyudan Magelang, Skripsi Fakultas Tarbiyah, Semarang: Perpustakaan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, 2007. Tdk diterbitkan. Koentjaraningrat, Metode-Metode Penelitian Masyarakat, Jakarta: Gramedia, 1991. Majah, Ibnu, Sunan Ibnu Majah, Mesir: Darul Fikr, t.th. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2000. Mulyasa, E, Kurikulum Berbasis Kompetensi, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004. N.K, Roestiyah, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2006. Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia No 2, Tahun 2008, Tentang Standar Kompetensi Lulusan Dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam Dan Bahasa Arab, Bab VII. Poerwadarminta, WJS, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1982. Qasim Al-Ghazy, Syekh Muhammad, Syarah Fathul Qarib, Semarang: Pustaka Al-Alawiyah, t.th. Rasyid, Sulaiman, Fikih Islam Jakarta: PT Sinar Baru Algensindo, 2002.
Riyanto, Yatim, Metodologi Penelitian suatu Tindakan Dasar, Surabaya: Sie Surabaya, 1996, cet-4. Sholihah, Nur NIM. 310427. Implementasi Pembelajaran Aktif, Kreatif, efektif, dan Menyenangkan (PAKEM) Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar PAI Siswa SDN 1 Cepogo Boyolali, Skripsi Fakultas Tarbiyah, Semarang: Perpustakaan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, 2009. Tdk diterbitkan. Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1995, Cet ke-3. Sobri Sutikno, M, Rahasia Sukses Belajar dan Mendidik Anak, Mataram: NTP Press, 2007, Cet.2. Sudjana, Nana dan Ibrahim, PenelitianDan Penilaian Dalam Pendidikan, Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2001. Sudjana, Nana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru Algensindo, 1989. Sudjana, Nana, Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: Rosdakarya, 1999. Sudjiono, Anas, Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006. Suryabrata, Sumardi, Metodologi Penelitian, Jakarta: Grafindo, 2001. Susilo, Penelitian Tindakan Kelas, Yogyakarta: Pustaka Book Publiser, 2007. Syah, Muhibbin, Paikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, Bandung: Rosdakarya, 2000. Tim Redaksi, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2005. Tim Redaksi, kamus Besar bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1994, Cet-2. Trianto, Model-Model Pembelajaran Inovativ Berorientasi Konstruktifistik, Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007. Ulil Huda, Rif’an, NIM. 3103038. Upaya Meningkatkan Semangat Belajar Peserta Didik Dalam Pembelajan Fikih Melalui Pendekatan Contextual Teaching and Learning, ( studi tindakan di Kelas VII MTs. Fatahillah Semarang), Skripsi Fakultas Tarbiyah, Semarang: Perpustakaan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, 2008. Tdk diterbitkan.
Undang-Undang SISDIKNAS No. 20 tahun 2003, Bandung: Fokus Media, 2006. Wiratmaja, Rochiati, Metode Penelitian Tindakan Kelas, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005.
Zakaria, Imam Abu Bin Syarif An-Nawawi “Riyadl Al-Shalihin, ttp: Daru AlFikr, th. Zuhairini, dkk, Metodik Khusus Pwendidikan Agama Islam, Surabaya: Usaha Nasional, 1983.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama
: Rohmad
Tempat/tanggal lahir : Demak, 15 Mei 1986 Alamat
: Jl. Jatikusuman VIII RT 06 RW 04 Mranggen Demak
Pendidikan Formal SD Negeri 4 Mranggen
lulus tahun 1999
MTs Futuhiyah 1 Mranggen
lulus tahun 2002
MA Futuhiyah 1 Mranggen
lulus tahun 2005
IAIN Walisongo Semarang
angkatan 2005
Pendidikan Non-Formal Pondok Pesantren Al-Anwar
tahun 2000 s/d sekarang
LAMPIRAN-LAMPIRAN
LEMBAR OBSERVASI KEAKTIFAN BELAJAR PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN
A. Pendahuluan Upaya meningkatkan prestasi belajar siswa berawal dengan adanya pembelajaran penerapan metode gallery walk yaitu sebuah pembelajaran yang mengaitkan antara materi pembelajaran dengan situasi dunia nyata yang berkembang dan terjadi di lingkungan sekitar peserta didik sehingga bisa membuat pembelajaran peserta didik menjadi menyenangkan. Sehingga dalam proses pembelajaran anak akan menemukan sebuah situasi baru yaitu bisa membuat peserta didik bisa menjadi Aktif dan mampu menyelesaikan permasalahan baik individu maupun kelompok. Dalam penulisan karya ilmiah ini penulis akan membahas model pembelajaran dengan penerapan metode gallery walk dan simulasi, diamana anak akan lebih aktif dalam mengikuti proses pembelajaran. Untuk
mengaktifkan
siswa
dalam
pembelajaran
sebagaimana
keterangan diatas, maka dalam hal ini pembelajaran dengan penerapan metode gallery walk dan simulasi ini adalah salah satu solusi untuk mewujudkan hal tersebut. Penerapan metode gallery walk dan simulasi mendorong peserta didik memahami hakekat, makna dan manfaat belajar sehingga
akan
memberikan stimulus dan motivasi kepada mereka untuk rajin dan senantiasa belajar. Hal ini mendorong siswa untuk bersemangat atau mempunyai keinginan yang kuat untuk belajar. Dalam kamus besar bahasa Indonesia Prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dilakukaan) dikerjakan dan sebagainya.73 Selain itu prestasi juga salah satu tujuan kecil seseorang dalam mencari ilmu, akan tetapi kebanyakan mereka menganggap bahwa di dalam bangku sekolah prestasi adalah hal yang utama dalam belajar. Selama itu, dengan adanya prestasi belajar maka guru 73
1250.
Depdiknas, Kamus Besar Bahas Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2005), Cet. 3, hlm.
dapat mengetahui kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai oleh siswa itu sendiri. Dari keterangan diatas bahwa siswa bersemangat dalam belajar karena termotivasi dan mempunyai hasrat yang tinggi untuk belajar dengan sungguhsungguh. Hal ini tidak terlepas dari peran guru dalam kelas yang menyampaikan materi dengan strategi yang jitu.
B. Landasan Konseptual Dalam pembelajaran dengan penerapan metode gallery walk dan simulasi siswa mempunyai gairah dan semangat untuk melaksanakan proses pembelajaran yang ada di kelas. Siswa yang gairah dan semangat merupakan siswa yang aktif dalam proses pembelajaran. Dibawah ini secara konseptual dipaparkan pengertian: 1. Dalam pembelajaran aktif, yaitu yang dimaksud aktif adalah pembelajaran yang banyak melibatkan peserta didik dalam mengakses berbagai informasi dan pengetahuan untuk dibahas dan dikaji dalam pembelajaran dikelas.74 Aktif juga dimaksud bahwa dalam proses pembelajaran guru menciptakan suasana yang mendukung (kondusif) sehingga siswa aktif bertanya dan dapat mempertanyakan gagasannya. Belajar aktif harus gesit, menyenangkan, bersemangat dan penuh gairah. Siswa bahkan sering meninggalkan tempat duduk mereka bergerak leluasa dan berfikir keras (moving abot and thuinking aloud)75 2. Aktif maksudnya pembelajaran sebuah proses aktif mambangun makna/ pemahaman dari informasi maupun pengalaman oleh si pembelajar sendiri. Sehingga dalam pembelajaran guru mampu menciptakan suasana yang memungkinkan siswa untuk aktif menemukan, memproses dan mengkonstruksi pengetahuan dan ketrampilan-ketrampilan baru.76 74
Khaehruddin et al, Kurikuulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), (Jogjakarta: Madrasah Development Center, 2007), hlm. 208 75 Melvin L. Sil Berman, Active Learning, 101 Cara Siswa Belajar Aktif, (Bandung: Nusa Media, 2004), terj. Raisul Muttaqien, hlm. 1 76 Modul Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG), Panitia Sertifikasi Guru (PSG) LPTK Rayon IAIN Walisongo Semarang tahun 2008, hlm. 126
C. Definisi Secara Operasional. Dari teori dan pengertian tentang keaktifan diatas maka dapat ditarik sebuah pengertian secara operasional bahwa yang dimaksud keaktifan siswa dalam pembelajaran adalah Keaktifan siswa dalam rangka menemukan makna tentang materi yang sedang dipelajari,
mengakses informasi untuk
didiskusikan dengan guru atau teman sekelas, mampu menyelesaikan permasalahan atau tugas baik individu maupun kelompok, serta mempunyai keinginan atau gairah dalam mengikuti pembelajaran.
D. Indikator. 1. Kesiapan menerima pelajaran 2. Keaktifan siswa dalam pembelajaran 3. Ketrampilan siswa dalam pembelajaran . 4. Hasil Belajar. Rata-rata nilai yang dicapai diatas hasil ketuntasan belajar yang ditentukan yaitu 65
RPP SIKLUS I RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Strategi Aktive Learning: METODE GALLERY WALK BERBASIS PAIKEM Satuan Pendidikan
: MTs. Al-Hadi Girikusuma Demak.
Mata Pelajaran
: Fiqih.
Kelas / Smester
: VIII / Genap.
Materi Pokok
: Haji
Alokasi waktu
: 2×40
A. Standar Kompetensi Memahami hukum Islam tentang haji
B. Kompetensi Dasar 1. Menjelaskan ketentuan-ketentuan ibadah haji 2. Menjelaskan macam-macam haji.
C. Indikator: -
Siswa dapat menjelaskan pengertian haji
-
Siswa dapat menjelaskan syarat wajib haji
-
Siswa dapat menjelaskan rukun dan wajib haji
-
Siswa dapat membedakan macam-macam haji
-
Siswa dapat menjelaskan tata cara pelaksanaan haji
-
Siswa dapat mengetahui larangan-larangan dalam haji
D. Tujuan pembelajaran: -
Siswa mengetahui pengertian haji dan dapat membedakan macammacam haji.
E. Metode pembelajaran: Metode Gallery Walk F. Kegiatan Pembelajaran: Metode Gallery Wallk sebagai berikut: 1) Kegiatan Awal (10 menit) Ø Salam pembuka Ø Memberi motivasi Ø Menjelaskan Tujuan Pembelajaran 2) Kegiatan Inti (60 menit) Ø Peserta di bagi 5 kelompok dengan asumsi kelas terdiri dari 41 siswa. Ø Materi yang dipilih adalah pengertian Haji, Macam-macam, syaratsyarat,rukun, wajib dan pelaksanaannya Ø Pembagian kelompok berdasarkan kehadiran dan individu berhitung secara berurutan. Masing-masing kelompok terdiri dari 8 orang, dan khusus kelompok E terdiri 9 orang. dengan tugas sebagai berikut: Kelompok
Kelompok
Kelompok
A
B
C
Kelompok D
Kelompok E
1,2,3,4, 5,6,7,8 Membahas
1,2,3,4, 5,6,7,8 Membahas
1,2,3,4, 5,6,7,8 Membahas
1,2,3,4, 5,6,7,8 Membahas
1,2,3,4, 5,6,7,8,9 Membahas
pengertian,
macam-
wajib, rukun,
larangan-
tata cara haji
hukum,
macam haji
sunnah haji
larangan dan
syarat-syarat
dan perbedaan
ketentuan
dan dalil-dalil
nya
dam dalam haji
haji
Ø Setiap masing-masing kelompok berputar mengamati setiap hasil kerja kelompok lain.
Ø Salah satu wakil kelompok menjelaskan apa yang ditanyakan oleh kelompok lain. Ø Guru dan siswa mengoreksi bersama-sama. 3) Kegiatan Akhir (10 menit) Ø Guru melakukan refleksi, kesimpulan, klarifikasi dan tindak lanjut Ø Penutup
G. Media/alat/bahan/sumber: 1. Kertas plano, potongan kertas asturo, dan kertas catatan setiap siswa 2. Spidol, gunting, doble tip 3. Buku ajar (buku panduan) fiqih untuk kelas VIII, LKS, buku panduan bimbingan ibadah haji.
H. Penilaian: 1. Partisipasi aktif dalam kinerja individual dan kerja kelompok 2. Tes Formatif (tertulis) pada tiap siklus.
CATATAN PENJELAS ASPEK-ASPEK CTL: 1. Aspek Contructivism: Pada pembelajaran ini siswa secara aktif membaca mandiri. Sehingga ada proses mengkonstruk sendiri terhadap ilmu yang dipelajari. 2. Aspek Inquiry-Duscovery Learning: Pada pembelajaran ini siswa melakukan diskusi(kerja kelompok) tentang materi Haji dan aspekaspeknya untuk menyelesaikan pada persoalan kerja kelompoknya. 3. Aspek Learning Community: Antar siswa dalam setiap kelompok terlibat aktif untuk membahas materi Haji dalam kerja kelompok. 4. Aspek Questioning: Ada proses saling bertanya antara guru kepada siswa, siswa kepada guru, dan siswa deangan siswa tentang apa yang dipahami tentang materi Haji 5. Aspek Modelling: Guru menjadi model yang diamati dan ditiru.
6. Aspek reflectionong: Ada proses saling menanggapi dan memberi kesan serta evaluasi terhadap proses pembelajaran yang telah diikuti. 7. Aspek Authentic Assessment: Ada penilaian otentik guru terhadap proses pembelajaran siswa meliputi: partisipasi dalam kerja kelompok, menyajikan (memamerkan atas hasil kerja kelompok) dan adanya apresiasi kepada kinerja kelompok.
Demak, 21 Januari 2010.
Mengetahui
Nur Rohim SPd.I Guru Mitra
Rohmad Observer
RPP SIKLUS II RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Strategi Aktive Learning: METODE KOMBINASI GALLERY WALK DAN SIMULASI BERBASIS PAIKEM Satuan Pendidikan
: MTs. Al-Hadi Girikusuma Demak.
Mata Pelajaran
: Fiqih.
Kelas / Smester
: VIII / Genap.
Materi Pokok
: Umrah
Alokasi waktu
: 2×40
A. Standar Kompetensi Memahami hukum Islam tentang
B. Kompetensi Dasar 1. Menjelaskan ketentuan-ketentuan ibadah Umrah 2. Menjelaskan macam-macam Umrah 3. Mempraktekkan tata cara Umrah
C. Indikator: -
Siswa dapat menjelaskan pengertian umrah
-
Siswa dapat menjelaskan syarat wajib umrah
-
Siswa dapat menjelaskan rukun, wajib dan sunnah umrah
-
Siswa dapat membedakan macam-macam haji
-
Siswa dapat menjelaskan tata cara pelaksanaan umrah
-
Siswa dapat mengetahui larangan-larangan dalam Umrah
D. Tujuan pembelajaran: - Siswa mengenal pengertian haji dan dapat mempraktekkan tata cara ibadah umrah dengan benar
E. Metode pembelajaran: Metode kombinasi Gallery Walk dan Simulasi
F. Kegiatan Pembelajaran: Metode kombinasi Gallery Walk dan Simulasi sebagai berikut: 1. Kegiatan Awal (5 menit) Ø Salam pembuka Ø Memberi motivasi Ø Menjelaskan Tujuan Pembelajaran 2. Kegiatan Inti (40 menit) Ø Peserta di bagi 5 kelompok dengan asumsi kelas terdiri dari 41 siswa. Ø Materi yang dipilih adalah pengertian Umrah syaratsyarat,rukun, wajib dan pelaksanaannya Ø Pembagian kelompok berdasarkan kehadiran dan individu berhitung secara berurutan. Masing-masing kelompok terdiri dari 8 orang, dan khusus kelompok E terdiri 9 orang. dengan tugas sebagai berikut: Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok D A B C E
Kelompok A,B,C,D,E
1,2,3,4, 1,2,3,4, 1,2,3,4, 1,2,3,4, 1,2,3,4, 5,6,7,8 5,6,7,8 5,6,7,8 5,6,7,8 5,6,7,8,9 Membahas Membahas Membahas Membahas Membahas pengertian, wajib
rukun, dan
larangan-
tata cara
hukum,
sunah
larangan
Umrah
umrah
dan
syaratsyarat dan dalil-dalil umrah
Umrah
Umrah
Semua peserta didik mensimulasikan manasik umrah.
Ø Setiap masing-masing kelompok berputar mengamati setiap hasil kerja kelompok lain. Ø Salah satu wakil kelompok menjelaskan apa yang ditanyakan oleh kelompok lain. Ø Guru dan siswa mengoreksi bersama-sama.
3. Kegiatan Akhir (35 menit) Ø Guru mengadakan simulasi haji + melakukan refleksi, kesimpulan, klarifikasi dan tindak lanjut Ø Penutup
G. Media/alat/bahan/sumber: 1. Kertas plano, potongan kertas asturo, dan kertas catatan setiap siswa 2. Spidol, gunting, doble tip 3. Buku ajar (buku panduan) fiqih untuk kelas VIII, LKS, buku panduan bimbingan ibadah haji
H. Penilaian. 1. Partisipasi aktif dalam kinerja individual dan kerja kelompok 2. Tes Formatif (tertulis) pada tiap siklus
CATATAN PENJELAS ASPEK-ASPEK CTL: 1. Aspek Contructivism: Pada pembelajaran ini siswa secara aktif membaca mandiri. Sehingga ada proses mengkonstruk sendiri terhadap ilmu yang dipelajari. 2. Aspek Inquiry-Duscovery Learning: Pada pembelajaran ini siswa melakukan diskusi(kerja kelompok) tentang materi Umrah aspekaspeknya untuk menyelesaikan pada persoalan kerja kelompoknya.
3. Aspek Learning Community: Antar siswa dalam setiap kelompok terlibat aktif untuk membahas materi Umrah dalam kerja kelompok. 4. Aspek Questioning: Ada proses saling bertanya antara guru kepada siswa, siswa kepada guru, dan siswa deangan siswa tentang apa yang dipahami tentang materi Umrah 5. Aspek Modelling: Guru menjadi model yang diamati dan ditiru. 6. Aspek reflectionong: Ada proses saling menanggapi dan memberi kesan serta evaluasi terhadap proses pembelajaran yang telah diikuti. 7. Aspek Authentic Assessment: Ada penilaian otentik guru terhadap proses pembelajaran siswa meliputi: partisipasi dalam kerja kelompok, menyajikan (memamerkan atas hasil kerja kelompok) dan adanya apresiasi kepada kinerja kelompok.
Demak, 21 Januari 2010.
Mengetahui,
Nur Rohim SPd.I Guru Mitra
Rohmad Observer
Subyek Penelitian Jumlah keseluruhan peserta didik yang ada di MTs. Al-Hadi Girikusuma Mranggen Demak adalah 358 peserta didik, yang terdiri dari kelas VII A 41 peserta didik, kelas VII B 46 peserta didik, kelas VII C 39 peserta didik, kelas VIII A 39 peserta didik, kelas VIII B 41 peserta didik. peserta didik kelas VIII C 40 peserta didik, kelas IX A 36 peserta didik, kelas IX B 38 peserta didik,77 kelas IX C 38 peserta didik. Sedangkan subyek yang akan diteliti adalah peserta didik pada kelas VIII khusunya kelas VIII B di MTs. Al-Hadi Girikusuma Mranggen Demak. Nama-nama Peserta Didik Kelas VIII B di MTs. Al-Hadi Girikusuma 78
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 77
Nama
Jenis Kelamin
Abdul Hakim Agustin Wahyuningsih Alan Khoirul Mufti Anwar Kirom Arinil Hasanah Ayu Safira Erliasari Eko Slamet Rahayu Erna Arifatul Ulfa Evie Layyinatus Syifa' Fajar Ardiansyah Faridatul Hikmah Fatmawati Idrus Tsani Ilhammudin Inayatun Nadhifah Indra Cahyadi Indriyanto Irtizaqun Nabila Kholifatul Hasanah Lailatul Badriyah Lia Latifa M. Adib Hasan M. Fatkhur Riza M. Fatkhurrohman
Dokumentasi MTs. Al-hadi Girikusuma Mranggen Demak.
L P L L P P L P P L P P L L P L L P P P P L L L
25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41
Luqman Hakim Maratul Khoiriyah Masrukhin Mudlikah M Haos Dardam M. Kamaludin M. Rizal Aditya Mulya Hani Novi Andaryani Ningsih Siti Aminah Siti Nur Yani Slamet Riyadi Sriyanti Tirta Kusuma Ulfiyatur Rosyidah Widyaningsih Widodo firmantriono
L P L P L L L P P P P L P L P P L
Susunan Pengelompokan Peserta didik Kelas VIII-B Pada Pembelajaran Fiqih Melalui Metode Gallery Walk. Kelompok Kerja Peserta Didik No
Kelompok A
Kelompok B
Kelompok B
1
Abdul Hakim
Evie layyinatus Syifa'
Indriyanto
2
Agustin wahyuningsih
Fajar Ardiansyah
Irtizaqun Nabila
3
Alan Khoirul Mufti
Faridatul Hikmah
Kholifatul Hasanah
4
Anwar Kirom
Fatmawati
Lailatul Badriyah
5
Arinil Hasanah
Idrus Tsani
Lia Latifa
6
Ayu Safira Erliasari
Ilhammudin
M. Adib Hasan
7
Eko Slamet Rahayu
Inayatun Nadhifah
M. Fatkhur Riza
8
Erna Arifatul Ulfa
Indra Cahyadi
M. Fatkhurrohman
No
Kelompok D
Kelompok E
1
Luqman Hakim
Novi Andaryani Ningsih
2
Maratul Khoiriyah
Siti Aminah
3
Masrukhin
Siti Nur Yani
4
Mudlikah
Slamet Riyadi
5
M Haos Dardam
Sriyanti
6
M. Kamaludin
Tirta Kusuma
7
M. Rizal Aditya
Ulfiyatur Rosyidah
8
Mulya Hani
Widyaningsih
9
--------------------------------
Widodo firmantriono
SOAL TES SIKLUS I
Nama
:
Mapel
:
No
:
Kelas
:
I. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, dan d pada jawaban yang paling benar! 1. Pengertian Umrah menurut bahasa adalah… a. Ziarah/ berkunjung
c. Memenuhi panggilan
b. Menghadiri
d. Menyengaja
2. Memakai pakaian berjahit selama ihram haji dan umrah merupakan larangan yang khususdiperuntukkan bagi…. a. Seluruh jama’ah haji dan umrah b. Laki-laki dan perempuan c. Khusus laki-laki d. Khusus perempuan 3. Di bawah ini yang termasuk rukun umrah, kecuali…. a. Thawaf
c. Sa’i
b. Wuquf
d. Ihram
4. Di bawah ini yang tidak termasuk syarat wajib umrah adalah….. a. Islam
c. Mampu
b. Baligh
d. Membawa semua kekayaan
5. Dalam rukun umrah berjumlah………perkara a. Ada 4
c. Ada 5
b. Ada 6
d. Ada 3
6. Ketentuan tentang tempat mulai mengerjakan haji dan umrah disebut….. a. Miqat makani
c. Ihram
b. Miqat zamani
d. Miqat
7. Salah satu yang membedakan pelaksanaan ibadah haji dan umrah adalah….. a. Miqat zamani
c. Sa’i
b. Miqat makani
d. Tawaf
8. Bagi wanita yang sedang haid atau nifas melakukan tawaf maka hukumnya…. a. Boleh
c. Haram
b. Sangat dianjurkan d. Sunnah 9. Mengelilingi ka’bah sebanyak 7 putaran dinamakan…. a. Ihram
c. Sa’i
b. Tahallul
d. Tawaf
10. Selama orang melakukan tawaf disunnahkan membaca bacaan…. a. Talbiyah
c. Istighfar
b. Shalawat nabi
d. Asmaul husna
II. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas! 1. Jelaskan pengertian umrah menurut bahasa dan istilah? 2. Sebutkan rukun dan wajib umrah? 3. Apa perbedaannya antara haji dan umrah? Jelaskan! 4. Tuliskan niatnya dalam melaksanakan ibadah umrah? 5. Tuliskan dalil dalam al-qur’an yang menerangkan tentang ibadah umrah!
KUNCI JAWABAN SIKLUS II Kunci jawaban I 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
A
A
B
D
C
A
A
C
D
A
Kunci jawaban II 1. Umrah menurut bahasa adalah Ziarah/ berkunjung. Umrah Menurut istilah adalah Menziarahi kakbah di Makkah dengan niat beribadah kepada Allah disertai syarat-syarat tertentu. 2. Rukun umrah terdiri dari: Niat ihram, tawaf, sa’i, tahallul, dan tertib. Wajib umrah terdiri dari: Beragama Islam, baligh, berakal sehat, merdeka, dan mampu. 3. Perbedaan antara haji dan umrah adalah Ø kalau haji ada ketentuan malakasanakan wuquf di Arafah dan haji dilaksanakan pada bulan dan waktu tertentu yang telah ditentukan. Ø sedangkan umrah tidak ada ketentuan melaksanakan wuquf di Arafah dan umrah dilaksanakan pada bulan dan waktu kapanpun bisa, dan tidak ditentukan. 4.
,
,
5.
;ÓÍ_xî ©!$# ¨bÎ*sù t•xÿx. `tBur 4 Wx‹Î6y™ Ïmø‹s9Î) tí$sÜtGó™$# Ç`tB ÏMø•t7ø9$# •kÏm Ĩ$¨Z9$# ’n?tã ¬!ur ÇÒÐÈ tûüÏJn=»yèø9$# Ç`tã
SOAL TES SIKLUS II
Nama
:
Mapel
:
No
:
Kelas
:
I. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, dan d pada jawaban yang paling benar! 1. Menurut bahasa haji artinya….. a. Mengunjungi
c. Ziarah
b. Menyengaja
d. Mendatangkan
2. Berikut ini yang termasuk wajib haji adalah……. a. Tahallul
c. Tawaf
b. Sa’i
d. Bermalam di Muzdalifah
3. Diantara syarat-syarat haji adalah istitho’ah yang artinya…… a. Berakal sehat
c. Dewasa
b. Kuasa/mampu
d. Merdeka
4. Berlari-lari kecil dari bukit Shofa ke Marwa dalam Haji dinamakan….. a. Tawaf
c. Wuquf
b. Sa’i
d. Tahallul
5. Haji bagi yang Mampu hukumnya adalah…... a. Sunnah muakkad b. Makruh c. Wajib d. Sunnah 6. Ibadah haji dapat dilaksanakan dengan tiga cara yaitu...... a. Ifrad, tamattu’, dan qiran b. Ifrad, tamattu’, dan ifadah c. Ifrad, qiran, dan wada’ d. Ifrad, wada’, dan ifadah
7.
niat tersebut adalah termasuk niat ketika mau melaksanakan…….. a. Ibadah haji
c. Wukuf
b. Ibadah umrah
d. Sa’i
8. Mengelilingi ka’bah sebanyak 7 putaran dinamakan…… a. Ihram
c. Sa’i
b. Tahallul
d. Thawaf
9. Wuquf di Padang Arafah di mulai pada tanggal …… a. 10 Dzulhijjah b. 8 Dhzulhijjah c. 9 Dzulhijjah d. 11 Dzulhijjah 10. Kegiatan melempar jumrah aqobah dalam wajib haji dilakukan di…… a. Mina b. Arafah c. Muzdalifah d. Madinah
II. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas! 1. Jelaskan pengertian haji dan umrah menurut istilah beserta dalilnya! 2. Sebutkan rukun-rukun haji! 3. Sebutkan macam-macam haji dan jelaskan masing-masing! 4. Sebutkan larangan-larangan dalam haji! 5. Jelaskan ma’na dari kata ( maksudnya apa!
) yang sebenaranya secara jelas dan
KUNCI JAWABAN SIKLUS I
Kunci jawaban I 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
B
D
B
B
C
A
A
D
C
A
Kunci jawaban II 1. - Haji adalah menyengaja mengunjungi baitullah (Ka’bah) di Mekah untuk melakukan ibadah kepada Allah SWT, pada waktu tertentu dan dengan cara tertentu serta secara tertib. Dan ayatnya adalah
{
:
}
- Umrah adalah mengunjungi atau menziarahi Ka’bah di Mekah dengan niat untuk beribadah kepada Allah SWT. Dengan cara-cara tertentu. Dan ayatnya adalah
{
:
}.........
2. Rukun-rukun haji adalah terdiri dari ihram, wukuf di Padang Arafah, tawaf ifadah, sa’i, tahallul, tertib. 3. Ibadah haji dapat dilaksanakan dengan tiga cara yaitu: Haji ifrad, tamattu’, qiran. a. Haji ifrad adalah: Melaksanakan ibadah haji lebih dahulu kemudian baru melaksanakan ibadah umrah. b. Haji tamattu’ adalah: Melaksanakan ibadah umrah terlebih dahulu kemudian mengerjakan ibadah haji. c. Haji qiran adlah: mengerjakan haji dan umrah secara bersama-sama dalam niat dan satu waktu sekaligus. 4. Larangan-larangan bagi laki-laki dan perempuan dalam haji sebagai berikut: a. Memotong dan mencabut kuku
b. Memotong atau mencukur rambut kepala, mencabut bulu badan lainnya, menyisir rambut kepala (karena di khawatirkan rontok rambutnya), mencabut bulu hidung dan sebagainya. c. Memakai harum-haruman pada badan, pakaian, maupun rambut kecuali yang telah dipakai sebelum ihram. d. Mengadakan perkawinan, mengawinkan orang lain, menjadi wakil dalam akad nikah. e. Bersetubuh. f. Mencaki maki, mengumpat, bertengkar, mengucapkan kata-kata yang kotor dan laian-lain. g. Memotong atau menebang pohon, membunuh hewan yang berada di tanah haram. 5.
(
)
maksudnya kondisinya memungkinkan mampu untuk pergi haji.
Seperti mempunyai bekal, ada kendaraan, aman dalam perjalanan, sehat jasmani dan rohani dll nya.
SOAL TES PRA SIKLUS
Nama
:
Mapel
:
No
:
Kelas
:
I. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, dan d pada jawaban yang paling benar! 1. Pemberian sesuatu kepada seseorang untuk mengharap ridha Allah semata disebut…. a. Shadaqah
c. Zakat
b. Hibah
d. Hadiah
2. Memberikan sesuatu sebagai penghargaan atau penghormatan disebut…. a. Infak
c. Hadiah
b. Hibah
d. Shadaqah
3. Shadaqah hukumnya adalah…… a. Sunah
c. Mubah
b. Makruh
d. Wajib
4. Di bawah ini yang termasuk rukun hibah, kecuali….. a. Ada penerima
c. Ada pemberi
b. Ada barang yang dihibahkan
d. Ada surat izin
5. Pemberi hibah istilah lain disebut….. a. Mauluhub
c. Ijab qobul
b. Wahib
d. Barang/ benda
6. Shadaqah yang pahalanya terus menerus disebut….. a. Fitrah
c. Jariyah
b. Infaq
d. Hibah
7. Pemberian yang tidak ditentukan jumlah, jenis dan waktunya adalah….. a. Shadaqah
c. Hadiah
b. Zakat
d. Upah
8. Apabila seseorang meninggal dunia terputuslah semua amalnya kecuali 3 perkara yaitu….
a. Islam, anak saleh yang mendoakan serta haji dan umrah b. Haji, shadaqah, dan ilmu bermanfaat c. Shadaqah, ilmu yang bermanfaat dan anak saleh yang mendoakan kepada orang tuanya. d. Zakat, puasa dan shalat 9. Bersedekah yang paling mudah dilakukan adalah….. a. Tenaga atau pikiran b. Nasihat dalam memecahkan masalah c. Memberi sesuatu sesuai kemampuan d. Senyum manis dengan maksud untuk menghormati seseorang. 10. Pemberian sesuatu atas jasanya disebut……. a. Hibah
c. Shadaqah
b. Hadiah
d. Wakaf
II. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas! 1. Jelaskan pengertian Shadaqah! 2. Jelaskan perbedaan hibah dan Shadaqah! 3. Sebutkan rukun hibah! 4. Tuliskan hadits yang menerangkan tentang shadaqah! 5. Sebutkan manfaat orang yang shadaqah!
KUNCI JAWABAN PRA SIKLUS Kunci jawaban I 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
A
C
A
D
B
C
A
C
D
B
Kunci jawaban II 1. Shadaqah adalah Memberikan sesuatu barang atau harta benda dengan tidak mengharapkan(imbalan) semata-mata hanya mengharap ridha (pahala) Allah SWT. 2. Perbedaan antara hibah dan shadaqah adalah: Kalau hibah diantaranya: memberikan sesuatu yang didasarkan atas kasih saying, Pemberian ini bersifat keduniawian, dan pemberian ini biasanya dalam bentuk barang yang tidak bergerak seperti rumah dan tanah. Kalau Shadaqah diantaranya: memberikan sesuatu yang didasarkan atas kepedulian terhadap fakir miskin dan anak yatim, perbuatan ini dilakukan semata-mata untuk mencari ridha Allah SWT dan pemberian ini sebagai salah satu perwujudan rasa syukur kepada Allah SWT. 3. Rukun hibah yaitu: Ada pemberian hibah (wahib), ada penerima hibah (mauhub lahu), barang yang dihibahkan, penyerahan(ijab Kabul).
4.
(
)
5. Manfaat orang yang bershadaqah diantaranya: Dapat membantu meringankan beban orang lain, dapat menumbuhkan rasa kasih saying antara sesame, dapat merasakan penderitaan orang lain, dilapangkan rezeki dan dimudahkan dalam segala urusannya.
RENCANA PEMBERIAN ALTERNATIF TINDAKAN SIKLUS I 1. 2. 3. 4. No. 1.
2.
3.
4.
5.
Pelaksanaan Hari/ Tanggal Tempat Proses
: Siklus 1 : Jum’at, 29-01-2010 : MTs. Al-Hadi Girikusuma Mranggen Demak. : Diskusi, tanya jawab
Permasalahan pada tahap Alternatif Tindakan Pra Siklus Pelaksanaan pembelajaran masih § Setelah peneliti dan guru mitra sebagai kolaborator berdiskusi pada komunikasi satu arah berkaitan pembelajaran di kelas sebelum diterapkannya metode Model pembelajaran yang masih kombinasi Gallery Walk dan belum mengedepankan adanya Simulasi berbasis PAIKEM praktek mengasilkan beberapa tindakan yang akan diterapkan pada siklus Pembelajaran yang ada di kelas 1 yaitu: berkaitan dengan sumber pembelajaran masih bergantung § Sesuai dengan topik yang sedang digarap oleh peneliti yaitu pada Lember Kerja Siswa (LKS) menerapkan pembelajaran dengan metode kombinasi Metode yang diterapkan masih Gallery Walk dan Simulasi mengedepankan metode ceramah. berbasis PAIKEM Meninjau kembali Rencana Pelaksanaan Penataan ruangan belum Pembelajaran (RPP) pada tahap mennggambarkan pembelajaran pra siklus. aktif. § Melaksanakan komponen pembelajaran yang ada pada pembelajaran model PAIKEM diantaranya inquiri, pemodelan dan masyarakat belajar. § Mmbuat skema ruangan dengan membagi kelompok-kelompok kecil sesuai dengan metode yang akan diterapkan metode Gallery Walk, dengan tujuan dapat mencerminkan pembelajaran aktif.
Kolaborator
Peneliti
Nur Rohim, S.Pd.I
Rohmad NIM. 3105173
1. 2. 3. 4. No. 1.
2.
3.
4.
5.
RENCANA PEMBERIAN ALTERNATIF TINDAKAN SIKLUS 2 Pelaksanaan : Siklus 2 Hari/ Tanggal : Jum’at, 12-02-2010 Tempat : MTs. Al-Hadi Girikusuma Mranggen Demak Proses : Diskusi, tanya jawab Permasalahan pada tahap Alternatif Tindakan Siklus 1 Peserta didik dalam proses § Setelah peneliti dan guru mitra sebagai kolaborator berdiskusi pembelajaran suasana aktif belum berkaitan pembelajaran di kelas muncul secara maksimal. Aktif sebelum diterapkannya bertanya, menjawab pertanyaan ratapendekatan kontekstual rata hasil tes akhir belum memenuhi mengasilkan beberapa tindakan. standar yang ditetapkan. Tindakan tersebut sebagai acuan untuk pelaksanaan siklus 2. Pelaksanaan Rencana Pembelajaran Tindakan yang akan diterapkan pada siklus sebelumnya belum pada siklus 2 yaitu: maksimal § Memberikan motivasi untuk semangat belajar kepada peserta Terjadinya miss komusikasi antar didik dengan menyampaikan kelompok dengan guru yaitu guru materi yang seyogyanya guru dalam memberikan bimbingan pada mengetahui terlebih dahulu apa tiap-tiap kelompok saat terjadi saja yang disukai oleh peserta diskusi kelompok masih belum didik. maksimal § Pada saat pembelajaran kontak pandang guru terhadap peserta Peserta didik yang trouble meker didik tidak hanya tertuju pada masih sulit untuk dikendalikan seorang saja, lebih-lebih pada terutama dalam pembelajaran pembelajaran secara kelompok. kelompok. § Adanya praktek langsung berkaitan dengan topik materi pelajaran yang sedang dibahas. § Memberikan tugas berupa pengamatan dalam kehidupan nyata dengan cara memberikan tugas observasi terhadap satu pokok pelajaran disekitarnya.
Kolaborator
Peneliti
Nur Rohim, S.Pd.I
Rohmad NIM. 3105173
LEMBAR PENGAMATAN AKTIFITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN PADA SIKLUS 2 Mata Pelajaran
:
Pokok Bahasan
:
Sub Pokok Bahasan : Tanggal/pukul
:
Petunjuk
:
1. Pusatkan perhatian anda pada perilaku guru di dalam kelas. 2. Tuliskan hasil pengamatan anda dengan tanda ( ) pada setiap indikator dengan skor: 5 (sangat baik), 4 (baik), 3 (cukup), 2 (rendah), 1 (kurang). Skor Aspek Perilaku yang No Indikator Diamati 1 2 3 4 5 1. Kesiapan menerima § Menyediakan buku dan pelajaran
alat tulis § Suasana kelas tenang dan siswa mengkondisikan diri menerima pelajaran § Ketenangan atau suasana kelas pada saat pelajaran dimulai § Pada saat pelajaran dimulai siswa mendengarkan penjelasan guru § Perhatian siswa terpusat dan aktivitas pembelajaran siswa tampak § Siswa menyiapkan buku pelajaran dan sumber belajar lainnya yang berkaitan dengan materi
pelajaran 2.
Keaktifan siswa dalam pembelajaran
1. Keaktifan mengikuti pelajaran. 2. Keaktifan bertanya 3. Keaktifan menjawab 4. Keaktifan menulis 5. Keaktifan dalam mengungkapkan pendapat 6. Menyelesaikan tugas individu 7. Menyelesaikan tugas kelompok 8. Keaktifan siswa dalam mencari pengetahuan dan informasi untuk disampaikan atau diungkapkan dalam kelas.
Keterangan: 1. Banyak siswa yang melakukan aktivitas 25% berkriteria jelek. 2. Banyak siswa yang melakukan aktivitas > 25% berkriteria cukup. 3. Banyak siswa yang melakukan aktivitas > 50% berkriteria baik. 4. Banyak siswa yang melakukan aktivitas > 75% berkriteria baik sekali. Penilaian: Jumlah maksimal skor = 70 Skor yang dicapai Nilai = X 100 %. Skor maksima Observer
Rohmad 3105173
LEMBAR PENGAMATAN AKTIFITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN PADA SIKLUS I Mata Pelajaran
:
Pokok Bahasan
:
Sub Pokok Bahasan : Tanggal/pukul
:
Petunjuk
:
1. Pusatkan perhatian anda pada perilaku guru di dalam kelas. 2. Tuliskan hasil pengamatan anda dengan tanda ( ) pada setiap indikator dengan skor: 5 (sangat baik), 4 (baik), 3 (cukup), 2 (rendah), 1 (kurang). Skor Aspek Perilaku yang No Indikator Diamati 1 2 3 4 5 1. Kesiapan menerima 1. Menyediakan buku dan pelajaran
alat tulis 2. Suasana kelas tenang dan siswa mengkondisikan diri menerima pelajaran 3. Ketenangan atau suasana kelas pada saat pelajaran dimulai 4. Pada saat pelajaran dimulai siswa mendengarkan penjelasan guru 5. Perhatian siswa terpusat dan aktivitas pembelajaran siswa tampak 6. Siswa menyiapkan buku pelajaran dan sumber
belajar lainnya yang berkaitan dengan materi pelajaran 2.
Keaktifan siswa dalam pembelajaran
1. Keaktifan mengikuti pelajaran. 2. Keaktifan bertanya 3. Keaktifan menjawab 4. Keaktifan menulis 5. Keaktifan dalam mengungkapkan pendapat 6. Menyelesaikan tugas individu 7. Menyelesaikan tugas kelompok 8. Keaktifan siswa dalam mencari pengetahuan dan informasi untuk disampaikan atau diungkapkan dalam kelas.
Keterangan: 1. Banyak siswa yang melakukan aktivitas 25% berkriteria jelek. 2. Banyak siswa yang melakukan aktivitas > 25% berkriteria cukup. 3. Banyak siswa yang melakukan aktivitas > 50% berkriteria baik. 4. Banyak siswa yang melakukan aktivitas > 75% berkriteria baik sekali. Penilaian: Jumlah maksimal skor = 70 Skor yang dicapai Nilai = X 100 %. Skor maksimal Observer Rohmad
LEMBAR PENGAMATAN AKTIFITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN PADA SIKLUS II Mata Pelajaran
:
Pokok Bahasan
:
Sub Pokok Bahasan : Tanggal/pukul
:
Petunjuk
:
1. Pusatkan perhatian anda pada perilaku guru di dalam kelas. 2. Tuliskan hasil pengamatan anda dengan tanda ( ) pada setiap indikator dengan skor: 5 (sangat baik), 4 (baik), 3 (cukup), 2 (rendah), 1 (kurang). No 1.
Indikator Kesiapan menerima pelajaran
1. 2.
3.
4.
5.
6.
2.
Keaktifan siswa dalam pembelajaran
1. 2. 3. 4.
Aspek Perilaku yang Diamati Menyediakan buku dan alat tulis Suasana kelas tenang dan siswa mengkondisikan diri menerima pelajaran Ketenangan atau suasana kelas pada saat pelajaran dimulai Pada saat pelajaran dimulai siswa mendengarkan penjelasan guru Perhatian siswa terpusat dan aktivitas pembelajaran siswa tampak Siswa menyiapkan buku pelajaran dan sumber belajar lainnya yang berkaitan dengan materi pelajaran Keaktifan mengikuti pelajaran. Keaktifan bertanya Keaktifan menjawab Keaktifan menulis
Skor 1 2 3 4 5
5. Keaktifan dalam mengungkapkan pendapat 6. Menyelesaikan tugas individu 7. Menyelesaikan tugas kelompok 8. Keaktifan siswa dalam mencari pengetahuan dan informasi untuk disampaikan atau diungkapkan dalam kelas. Keterangan: 1. Banyak siswa yang melakukan aktivitas 25% berkriteria jelek. 2. Banyak siswa yang melakukan aktivitas > 25% berkriteria cukup. 3. Banyak siswa yang melakukan aktivitas > 50% berkriteria baik. 4. Banyak siswa yang melakukan aktivitas > 75% berkriteria baik.sekali. Penilaian: Jumlah maksimal skor = 70 Skor yang dicapai Nilai = X 100 %. Skor maksimal Observer
Rohmad
ANALISIS DATA PENILAIAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN FIQIH No. Indikator 1. Kesiapan dalam menerima pelajaran dan Keaktifan siswa dalam pembelajaran
Jumlah skor maksimal Prosentase (%) Kriteria nilai Kriteria Nilai
:
75% - 100% = Baik sekali 50% - 74% = Baik 25% - 59% = Cukup 0% - 24%
= Kurang
Pra Siklus
Siklus I
Siklus II
Analisis Data Tes Akhir Instrumen tes dalam penelitian ini yaitu dengan memberikan soal setelah pembelajaran berupa lembar kerja yang berisikan soal-soal pada pra siklus, siklus I, siklus II, dengan mengambil rata-rata nilai pada setiap siklus. Adapun rata-rata nilai yang ditetapkan untuk mencapai ketuntasan minimal adalah 65.
No
Nama Siswa
Pra Siklus
Siklus I
Siklus II
1
Abdul Hakim
75
80
80
2
Agustin Wahyuningsih
70
75
3
Alan Khoirul Mufti
70 70
75
75
4
Anwar Kirom
80
80
90
5
Arinil Hasanah
65
60
70
6
Ayu Safira Erliasari
55
75
80
7
Eko Slamet Rahayu
55
60
70
8
Erna Arifatul Ulfa
60
70
80
9
Evie Layyinatus Syifa'
50
70
70
10
Fajar Ardiansyah
70
75
80
11
Faridatul Hikmah
65
50
60
12
Fatmawati
55
70
70
13
Idrus Tsani
70
80
90
14
Ilhammudin
75
70
75
15
Inayatun Nadhifah
65
60
60
16
Indra Cahyadi
70
70
80
17
Indriyanto
55
60
75
18
Irtizaqun Nabila
60
65
70
19
Kholifatul Hasanah
80
80
80
20
Lailatul Badriyah
60
75
75
21
Lia Latifa
55
55
60
22
M. Adib Hasan
60
65
80
23
M. Fatkhur Riza
60
70
75
24
M. Fatkhurrohman
60
75
80
25
Luqman Hakim
55
70
70
26
Maratul Khoiriyah
60
65
75
27
Masrukhin
70
70
70
28
Mudlikah
70
70
75
29
M Haos Dardam
60
70
80
30
M. Kamaludin
55
65
70
31
M. Rizal Aditya
70
75
32
Mulya Hani
70 70
75
80
33
Novi Andaryani Ningsih
70
60
70
34
Siti Aminah
80
80
35
Siti Nur Yani
60 60
60
60
36
Slamet Riyadi
65
70
80
37
Sriyanti
65
75
75
38
Tirta Kusuma
70
65
80
39
Ulfiyatur Rosyidah
55
70
70
40
Widyaningsih
65
70
80
41
Widodo Firmantriono
60
60
75
Jumlah Skor
2620
2825
30,65
Rata-rata
63,90 Baik
68,90
74,76
Baik
Baik
Kriteria
PEDOMAN INSTRUMEN DOKUMENTASI Pengumpulan data dokumentasi dilakukan dengan cara mewawancarai kepada pihak terkait dan informasi yang berupa dokumen baik dalam bentuk laporan resmi maupun laporan statistik. Gambaran umum MTs. Al-Hadi Girikusuma Mranggen Demak: 1. Tinjauan historis a. Sejarah berdirinya b. Faktor yang mendorongnya c. Sejarah perkembangannya d. Visi dan misi 2. Letak geografis a. Nama Sekolah b. Letak daerah c. Batas areal d. Luas wilayah 3. Struktur organisasi MTs. Al-Hadi Girikusuma Mranggen Demak a. Bagaimana sistem kepengurusan di MTs. Al-Hadi Girikusuma Mranggen Demak? b. Apakah siswa juga mempunyai kepengurus sendiri atau organisasi kesiswaan? 4. Kondisi guru dan siswa a. Berapa jumlah tenaga pendidik dan karyawan di MTs. Al-Hadi Girikusuma Mranggen Demak? b. Berapa jumlah siswa-siswi tahun ajaran sekarang? c. Usaha apa yang dilakukan dalam rangka pembinaan guru dan siswa di MTs. Al-Hadi Girikusuma Mranggen Demak? 5. Kondisi sarana dan prasarana a. Apa saja sarana dan prasarana di MTs. Al-Hadi Girikusuma Mranggen Demak? b. Bagaimana langkah-langkag dalam upaya pengadaan penambahan sarana? c. Bagaimana pengurusnya dan pencatatannya?
FOTO LAMPIRAN PENELITIAN
Yayasan Al-Hadi Girikusuma
Sebelum diadakan Pembelajaran Siklus
Proses Pembelajaran Metode Gallery Walk
Proses Pembelajaran Metode Gallery Walk
Proses Pembelajaran Metode Gallery Walk
Siswa Melakukan Simulasi Metode
Siswa Melakukan Simulasi
Siswa Melakukan Simulasi
Siswa Melakukan Simulasi
Tes Pra Siklus
Tes Siklus I
Tes Siklus II