PENERAPAN MODEL GALLERY WALK UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN KARYA SENI RUPA MURNI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 PETANJUNGAN KABUPATEN PEMALANG
SKRIPSI diajukan sebagai salah satu syarat untuk memeroleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
oleh Komilasari 1401411502
JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015
ii
iii
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN Motto: 1. “Inna Ma‟al „Usri Yusra” (Al Insyirah: 5) 2. “Habis Gelap Terbitlah Terang” (R.A. Kartini) 3. “Saat Kamu Berhenti Berjuang, Saat Itulah Kamu Mengalami Kemunduran” (Penulis) 4. “Hargailah Waktu Karena Waktu Tak Bisa Terulang Untuk Kedua Kalinya” (Penulis)
Persembahan: Skripsi ini dipersembahkan untuk: 1. Bapak dan Ibu tercinta. 2. Kakak dan keponakan tersayang. 3. Teman-teman seperjuangan PGSD UNNES UPP Tegal angkatan 2011.
.
v
PRAKATA
Segala Puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Penerapan Model Gallery Walk untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Karya Seni Rupa Murni pada Siswa Kelas IV SD Negeri 01 Petanjungan Kabupaten Pemalang”. Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu dalam penyusunan skripsi ini: 1.
Prof. Dr. Fathur Rokhman, M. Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan dalam penyusunan skripsi ini.
2.
Prof. Dr. Fakhruddin, M.Pd., Dekan Fakultas Ilmu P endidikan Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan ijin dan dukungan dalam penyusunan skripsi ini.
3.
Dra. Hartati, M.Pd., Ketua Jurusan PGSD Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan untuk melakukan penelitian dan penyusunan skripsi ini.
4.
Drs. Akhmad Junaedi, M.Pd., Koordinator PGSD UPP Tegal Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan dalam penyusunan skripsi ini.
5.
Moh. Fathurrahman, S. Pd., M. Sn., Dosen Pembimbing yang telah memberikan arahan, bimbingan, dan kemudahan sejak awal hingga terselesaikannya penyusunan skripsi ini.
vi
6.
Drs. Sigit Yulianto, M. Pd., Dosen penguji yang telah memberikan masukan dan perbaikan guna kesempurnaan skripsi ini.
7.
Drs. Utoyo, M. Pd., Dosen penguji yang telah memberikan masukan dan perbaikan guna kesempurnaan skripsi ini.
8.
Henri Susilo, S. Pd. SD., Kepala SD Negeri 01 Petanjungan Kabupaten Pemalang yang telah memberikan ijin dan bantuan selama penelitian.
9.
Nurdiyah, S. Pd. SD., Guru Kelas IV SD Negeri 01 Petanjungan Kabupaten Pemalang yang telah memberikan bantuan selama penelitian berlangsung.
10. Mujiati, Observer dalam penelitian yang memberikan arahan dan bantuan selama penelitian berlangsung. 11. Staf guru, karyawan, dan siswa kelas IV SD Negeri 01 Petanjungan Kabupaten Pemalang yang telah membantu dan bersedia bekerja sama selama penelitian berlangsung. 12. Kedua orangtua dan kakak penulis yang senantiasa memberikan dukungan dan doa terhadap penulis selama penyusunan skripsi ini. 13. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini. Semoga semua pihak yang telah membantu diberikan kemudahan oleh Allah SWT. Penulis berharap skripsi ini bermanfaat bagi diri penulis khususnya dan para pembaca pada umumnya sebagai informasi pengetahuan.
Tegal, Mei 2015
Penulis
vii
ABSTRAK Komilasari. 2015. Penerapan Model Gallery Walk untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Karya Seni Rupa Murni pada Siswa Kelas IV SD Negeri 01 Petanjungan Kabupaten Pemalang. Skripsi. Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Moh. Fathurrahman, S.Pd., M.Sn. Kata Kunci: Performansi guru; Aktivitas belajar; Hasil belajar; Model Gallery Walk; Karya seni rupa murni. Kualitas pembelajaran SBK pada materi karya seni rupa murni pada siswa kelas IV SD Negeri 01 Petanjungan Kabupaten Pemalang masih tergolong rendah. Pembelajaran SBK yang dilakukan masih belum melibatkan siswa agar aktif dalam memberikan pengalaman estetis. Penggunaan metode ceramah pada pembelajaran tidak menjadikan siswa lebih aktif dan kreatif, siswa cenderung merasa bosan dan tidak tertarik dengan materi pelajaran. Berdasarkan data nilai mata pelajaran SBK tahun pelajaran 2013/2014 dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebesar 75, terdapat 21 dari 33 siswa yang belum memenuhi KKM (63,64%). Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan performansi guru, aktivitas dan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 01 Petanjungan Kabupaten Pemalang mata pelajaran SBK materi karya seni rupa murni. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 01 Petanjungan Kabupaten Pemalang tahun pelajaran 2014/2015 berjumlah 30 siswa, terdiri 13 siswa laki-laki dan 17 siswa perempuan. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus dimana setiap siklus terdiri atas tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui teknik tes dan non tes. Indikator keberhasilan penelitian ini yaitu rata-rata nilai hasil belajar siswa minimal 75, dengan persentase ketuntasan minimal 75%, persentase keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran minimal 50%, dan skor performansi guru minimal B (71). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada siklus I nilai rata-rata kelas yaitu 74,16 dengan ketuntasan belajar klasikal mencapai 73,33%, aktivitas belajar siswa mencapai 69,47% dan performansi guru 82,49 dengan kriteria AB. Pada siklus II nilai rata-rata kelas meningkat menjadi 86,33 dengan ketuntasan belajar klasikal mencapai 96,67%. Aktivitas belajar siswa juga meningkat menjadi 79,47%, sedangkan nilai performansi guru menjadi 89,08 dengan kriteria A. Hasil tersebut menunjukkan adanya peningkatan dari siklus I ke siklus II. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa model Gallery Walk dapat meningkatkan performansi guru , aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan khusunya seni rupa.
viii
DAFTAR ISI
Halaman PRAKATA ....................................................................................................... vi ABSTRAK ........................................................................................................ viii DAFTAR ISI .................................................................................................... ix DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xii DAFTAR TABEL............................................................................................. xiii DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................... xiv
BAB 1.
PENDAHULUAN.................................................................................
1
1.1
Latar Belakang Masalah........................................................................
1
1.2
Identifikasi Masalah..............................................................................
8
1.3
Pembatasan Masalah.............................................................................. 8
1.4
Rumusan Masalah dan Pemecahan Masalah.......................................... 9
1.4.1
Rumusan Masalah.................................................................................. 9
1.4.2
Pemecahan Masalah............................................................................... 9
1.5
Tujuan Penelitian...................................................................................
9
1.5.1
Tujuan Umum........................................................................................
10
1.5.2
Tujuan Khusus.......................................................................................
10
1.6
Manfaat Penelitian.................................................................................
10
1.6.1
Manfaat Teoritis....................................................................................
10
1.6.2
Manfaat Praktis......................................................................................
11
2.
KAJIAN PUSTAKA ...........................................................................
12
2.1
Kajian Teori ..........................................................................................
12
2.1.1
Pengertian Belajar .................................................................................
12
2.1.2
Faktor-Faktor yang Memengaruhi Belajar............................................
13
2.1.3
Pengertian Pembelajaran.......................................................................
16
2.1.4
Aktivitas Belajar....................................................................................
17
ix
2.1.5
Hasil Belajar..........................................................................................
19
2.1.6
Performansi Guru ..................................................................................
22
2.1.7
Karakteristik Siswa Sekolah Dasar .......................................................
24
2.1.8
Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan....................................
27
2.1.9
Seni Rupa…………………...................................................................
28
2.1.10 Karya Seni Rupa Murni……… .............................................................
29
2.1.11 Pengertian Model Pembelajaran……………………………………….
36
2.1.12 Model Pembelajaran Gallery Walk......................................................... 37 2.1.13 Penerapan Model Gallery Walk .............................................................
41
2.2
Kajian Empiris ......................................................................................
42
2.3
Kerangka Berpikir.................................................................................
45
2.4
Hipotesis Tindakan................................................................................
47
3.
METODE PENELITIAN......................................................................
48
3.1
Rancangan Penelitian............................................................................
48
3.1.1
Perencanaan (Planning).........................................................................
49
3.1.2
Pelaksanaan Tindakan (Acting).............................................................
50
3.1.3
Pengamatan (Observing).......................................................................
51
3.1.4
Refleksi (Reflecting)..............................................................................
51
3.2
Prosedur Pelaksanaan PTK....................................................................
52
3.2.1
Siklus I……………...............................................................................
52
3.2.2
Siklus II…………….............................................................................. 55
3.3
Subjek Penelitian...................................................................................
59
3.4
Tempat dan Waktu Penelitian ...............................................................
59
3.5
Variabel Penelitian................................................................................
59
3.6
Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data........................................... 60
3.6.1
Sumber Data..........................................................................................
60
3.6.2
Jenis Data...............................................................................................
61
3.6.3
Teknik Pengumpulan Data....................................................................
62
3.7
Teknik Analisis Data.............................................................................
63
3.7.1
Teknik Analisis Data Kuantitatif...........................................................
64
x
3.7.2
Teknik Analisis Data Kualitatif.............................................................
3.8
Indikator Keberhasilan…....................................................................... 68
3.8.1
Performansi Guru…………………………........................................... 68
3.8.2
Aktivitas Belajar Siswa.......................................................................... 69
3.8.3
Hasil Belajar Siswa.................................................................................. 69
4.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ....................................
70
4.1
Hasil Penelitian .....................................................................................
70
4.1.1
Deskripsi Data Pelaksanaan Tindakan Siklus I.....................................
71
4.1.2
Deskripsi Data Pelaksanaan Tindakan Siklus II....................................
83
4.2
Pembahasan...........................................................................................
94
4.2.1
PemaknaanTemuan Penelitian...............................................................
94
4.2.2
Implikasi Hasil Penelitian......................................................................
97
5.
PENUTUP……………………............................................................. 100
5.1
Simpulan............................................................................................... 100
5.2
Saran.....................................................................................................
101
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................
103
LAMPIRAN-LAMPIRAN………………………...........................................
106
xi
65
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
2.1
Karya Seni Rupa Murni Dua Dimensi...................................................
30
2.2
Karya Seni Rupa Murni Tiga Dimensi..................................................
31
2.3
Karya Seni Rupa Murni Berdasarkan Objek.........................................
31
2.4
Seni Lukis..............................................................................................
32
2.5
Seni Patung…………............................................................................
32
2.6
Seni Keramik.........................................................................................
33
2.7
Motif Batik Mega Mendung..................................................................
34
2.8
Motif Batik Merak Putih.......................................................................
34
2.9
Motif Batik Grombyang........................................................................
35
2.10
Motif Batik Encim…….........................................................................
35
2.11
Bagan Kerangka Berpikir……………………………………………..
46
3.1
Bagan Prosedur PTK.............................................................................
48
4.1
Diagram Persentase Tuntas Belajar Klasikal pada Siklus I......... .........
80
4.2
Diagram Persentase Tuntas Belajar Klasikal pada Siklus II.................
91
4.3
Diagram Peningkatan Pelaksanaan Tindakan Pembelajaran ................
92
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1
Halaman Hasil Belajar SBK Semester II Siswa Kelas IV Tahun Pelajaran 2013/1014..................................................................
6
4.1
Data Hasil APKG I Siklus I ………......................................................
72
4.2
Data Hasil APKG II Siklus I.................................................................
73
4.3
Rekapitulasi Nilai Performansi Guru pada siklus I...............................
74
4.4
Nilai Aktivitas Belajar Siswa pada Siklus I…………………………..
75
4.5
Persentase Aktivitas Belajar Siswa pada Siklus I..................................
77
4.6
Hasil Belajar Siswa pada Siklus I..........................................................
78
4.7
Data Hasil APKG I Siklus II…………………...................................... 84
4.8
Data Hasil APKG II Siklus II…………………………………………. 85
4.9
Rekapitulasi Nilai Performansi Guru pada siklus II…………………... 85
4.10
Nilai Aktivitas Belajar Siswa pada Siklus II…….................................
87
4.11
Persentase Aktivitas Belajar Siswa pada Siklus II................................
88
4.12
Hasil Belajar Siswa pada Siklus II........................................................
89
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Halaman
1
Daftar Nama Siswa Kelas IV Tahun Pelajaran 2014/2015......................... 106
2
Daftar Nilai SBK Siswa Kelas IV Tahun Pelajaran 2013/2014.................. 107
3
Silabus Pembelajaran.................................................................................. 109
4
Deskriptor Penilaian Aktivitas Belajar Siswa……………………………. 111
5
Lembar Penilaian Aktivitas Belajar Siswa................................................. 113
6
Deskriptor APKG I………………………………………………………. 116
7
Lembar APKG I………………………………………………….............. 127
8.
Deskriptor APKG II……………………………………………………… 130
9.
Lembar APKG II…………………………………………………............. 150
10 Daftar Hadir Siswa pada Siklus I................................................................ 154 11 Daftar Hadir Siswa pada Siklus II.............................................................. 155 12 RPP Siklus I Pertemuan 1……………………………………………….. 156 13 LKS Siklus I Pertemuan 1……………………………………………….. 162 14 Soal Tes Evaluasi Siklus I pertemaun 1…………………………………. 163 15 RPP Siklus I Pertemuan 2……………………………………………….. 165 16 LKS Siklus I Pertemuan 2……………………………………………….
173
17 Kisi-Kisi Tes Formatif I…………………………………………………
174
18 Soal Evaluasi Tes Formatif I…………………………………………….
177
19 Data Hasil Belajar Siswa Siklus I……………………………………….. 181 20 Data Penilaian Aktivitas Belajar Siswa Siklus I Pertemuan 1…………..
182
Data Penilaian Aktivitas Belajar Siswa Siklus I Pertemuan 2………….
185
22 APKG I Siklus I Pertemuan 1…………………………………………..
188
23 APKG II Siklus I Pertemuan 1………………………………………….
191
24 APKG I Siklus I Pertemuan 2…………………………………………..
195
25 APKG II Siklus I Pertemuan 2………………………………………….
198
26 RPP Siklus II Pertemuan 1……………………………………………...
202
27 LKS Siklus II Pertemuan 1……………………………………………..
207
28 Soal Tes Evaluasi Siklus II Pertemuan 1……………………………….
208
21
xiv
29 RPP Siklus II Pertemuan 2…………………………………………….
210
30 LKS Siklus II Pertemuan 2…………………………………………….
214
31 Kisi-Kisi Tes Formatif II………………………………………………
215
32 Soal Evaluasi Tes Formatif II………………………………………….
218
33 Data Hasil Belajar Siswa Siklus II……………………………………..
222
34 Data Penilaian Aktivitas Belajar Siswa Siklus II Pertemuan 1………...
223
35 Data Penilaian Aktivitas Belajar Siswa Siklus II Pertemuan 2………...
226
36 APKG I Siklus II Pertemuan 1…………………………………………
229
37 APKG II Siklus II Pertemuan 1…………………………………………
232
38 APKG I Siklus II Pertemuan 2…………………………………………
236
39 APKG II Siklus II Pertemuan 2………………………………………...
239
40 Dokumentasi Kegiatan Penelitian………………………………………
243
41 Surat Ijin Penelitian……………………………………………………..
247
42 Surat Rekomendasi Penelitian…………………………………………... 248
xv
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu usaha bagi manusia untuk mengembangkan
potensi yang ada pada diri manusia serta meningkatkan kualitas diri. Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dari kualitas pendidikan warga negaranya. Oleh karena itu, pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan suatu bangsa terutama di era globalisasi yang semakin maju seperti saat ini sehingga menuntut setiap warga negara untuk memiliki pengetahuan yang luas dan tingkat pendidikan yang tinggi. Hal ini sesuai dengan Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I Pasal 1 Ayat (1) yang menjelaskan bahwa: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan yang diselenggarakan pemerintah Indonesia meliputi 3 jalur, yaitu pendidikan formal, nonformal, dan informal. Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab IV Pasal 6 Ayat 1 menyatakan bahwa “setiap warga negara yang berusia tujuh sampai dengan lima belas tahun wajib 1
2 mengikuti pendidikan dasar”. Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah dan pendidikan tinggi. Pendidikan dasar bertujuan tidak semata-mata membekali siswa berupa kemampuan membaca, menulis, dan berhitung, tetapi harus mengembangkan potensi pada siswa baik potensi mental sosial, dan spiritual (Susanto 2013: 70). Seperti yang tertuang dalam UndangUndang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3 menyatakan bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia sehat berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan nasional tersebut maka pemerintah melakukan berbagai upaya. Salah satunya adalah dengan perbaikan kurikulum. Seiringnya waktu berjalan banyak perbaikan yang dilakukan pemerintah Indonesia dalam kurikulum. Hal tersebut terjadi karena dipengaruhi oleh perubahan berbagai aspek yang ada diera saat ini. Kurikulum yang berlaku saat ini
yaitu KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) dimana
pelaksanaannya disesuaikan dengan masing-masing satuan pendidikan. Chamisijatin, dkk. (2008: 6.8) menyatakan bahwa dalam pendidikan dasar dan
kurikulum
menengah wajib memuat 10 mata pelajaran, yaitu:
Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial, Seni dan Budaya, Pendidikan
3 Jasmani dan Olah Raga; (i) Keterampilan, dan Muatan Lokal. Hal tersebut menunjukkan bahwa mata pelajaran seni budaya wajib diajarkan di sekolah dasar. Pada jenjang pendidikan sekolah dasar Pendidikan Seni budaya diwujudkan dalam mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan. Adanya mata pelajaran SBK diharapkan dapat membantu siswa dalam mengembangkan daya pikir, cipta, rasa serta mampu membangkitkan karsa siswa. Susanto (2013: 2656) menyatakan bahwa mata pelajaran SBK bertujuan agar siswa memiliki berbagai kemampuan, yaitu sebagai berikut: (1) memahami konsep dan pentingnya seni budaya dan keterampilan; (2) menampilkan sikap apresiasi terhadap seni budaya dan keterampilan; (3) menampilkan kreativitas melalui seni budaya dan ketrampilan; dan (4) menampilkan peran serta dalam seni budaya dan keterampilan dalam tingkat lokal regional dan global. Program seni di sekolah memfasilitasi anak-anak menyediakan peluang untuk pemenuhan dirinya melalui pengalaman seni (Sukarya, dkk 2008: 3.1.2). De Francesco (1958) dalam Sukarya, dkk (2008: 3.2.3) menyatakan bahwa pendidikan seni mempunyai kontribusi terhadap pengembangan individu yaitu membantu pengembangan mental, emosional, kreativitas, estetika sosial dan fisik. Aspek kreativitas sebagai salah satu aspek pokok dalam pembelajaran seni mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Di sekolah dasar mata pelajaran SBK dibagi menjadi tiga aspek dalam pembelajarannya, yaitu seni rupa, seni musik, dan seni tari (Sukarya, dkk. 2008: 3.2.9─11). Seni rupa memfokuskan pembelajaran pada pencitraan dan objek yang dibuat, ditunjukkan, dan diapresiasikan oleh siswa. Pengorganisasian hasil belajar
4 seni rupa dikategorikan dalam tiga kegiatan utama, yaitu praktek berkarya, pameran dan mengapresiasi karya seni rupa.
Pada seni musik bidang ini
difokuskan pada karya musik yang dibuat siswa dengan mengembangkan kemampuan untuk berpikir dan mengekspresikan diri mereka melalui bunyi. Sedangkan pembelajaran melalui seni tari memfokuskan pada kemampuan siswa yang menggunakan tarian sebagai suatu alat estetik Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran SBK yang ideal adalah pembelajaran seni yang memfokuskan pada pemberian pengalaman estetik. Pengalaman estetik tersebut dapat berupa kemampuan dalam memahami konsep dan pentingnya seni budaya dan keterampilan, kemampuan berkarya secara kreatif melalui seni budaya dan keterampilan, dan kemampuan mengapresiasi terhadap seni budaya dan keterampilan. Ketercapaian pembelajaran SBK yang ideal tidak lepas dari peran guru sebagai komponen utama dalam pendidikan. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru Bab I pasal 1 dinyatakan bahwa “guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi siswa pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah”. Peran guru sangat diperlukan bukan hanya berperan sebagai pemberi materi pelajaran sekaligus sebagai pembimbing dan juga fasilitator dalam kegiatan pembelajaran. Pelaksanaan proses pembelajaran dikatakan baik apabila aktivitas belajar dapat berpusat pada siswa. Sedangkan pembelajaran dikatakan efektif apabila seluruh siswa dapat terlibat secara aktif,
5 baik mental, fisik, maupun sosialnya (Susanto 2013: 53). Menurut Sugiyanto (2011), siswa SD mempunyai beberapa karakteristik, yaitu: (1) anak SD senang bermain; (2) anak SD senang bergerak; (3) anak usia SD senang bekerja dalam kelompok; (4) anak SD senang merasakan atau melakukan atau memperagakan sesuatu secara langsung. Oleh karena itu perlu adanya suatu bentuk pembaharuan dalam proses pembelajaran agar lebih berpusat pada siswa. Berdasarkan hasil wawancara yang penulis lakukan dengan guru kelas IV SDN 01 Petanjungan Kabupaten Pemalang bahwa kualitas pembelajaran SBK materi karya seni rupa murni masih tergolong rendah. Pembelajaran SBK yang dilakukan masih belum melibatkan siswa agar aktif
dalam memberikan
pengalaman estetis. Penggunaan metode ceramah pada pembelajaran tidak menjadikan siswa aktif dan kreatif, siswa cenderung merasa bosan dan tidak tertarik dengan materi pelajaran. Hal tersebut mengakibatkan kurangnya pemahaman siswa. Oleh karena itu, perlu adanya model pembelajaran yang aktif dan sesuai dengan karakteristik anak SD untuk meningkatkan kualitas pembelajaran SBK. Keadaan tersebut tercermin dari data nilai mata pelajaran SBK semester II di
kelas IV SD Negeri 01 Petanjungan tahun pelajaran
2013/2014 dengan
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebesar 75, terdapat 21 siswa (63,64 %) dari 33 siswa yang belum mencapai KKM. Pembelajaran dikatakan tuntas apabila telah mencapai ≥ 75%. Data hasil belajar mata pelajaran SBK semester II siswa kelas IV SD Negeri 01 Petanjungan tahun pelajaran 2013/2014 dipaparkan secara rinci sebagai berikut:
6 Tabel 1.1 Hasil Belajar SBK Semester II Siswa Kelas IV Tahun Pelajaran 2013/2014
No.
Nama Siswa
1 Hizkia Harkrisnowo 2 Ayu wandirah 3 Agustin Dyah Sabillah 4 Andhi Wahyu S. 5 Della Puspa 6 Ega Aning Puspita 7 Erwin Febriyanto 8 Farhan Yudo 9 Fani Arta Nur Hidayah 10 Fadhlurrokhman 11 Ghaniu Hafidha Alfiroza 12 Haryo Hikmawan 13 Khoirul Anam 14 Lanuta Putrihati 15 Mochammad Rijal 16 Muhammad Ridwan 17 Muhammad Aurora 18 Muhammad Sobirin 19 Nur Rohmah 20 Nur Hafidz Ibnu Salim 21 Risma Apriliyani 22 Risma Mei Viana 23 Rozzenda Rizqi Shafa 24 Rina Damayanti 25 Slamte Sujono 26 Sednenda Allegra Silafa 27 Valentarico Abdi 28 Willa Shannon Almira 29 Yessy Yuanita Sahfa 30 Zaesari Anggraeni 31 Fahri Ade Kurniawan 32 Tiara Fatmawati 33 Nur Ivalatul Sakdiyah Rata-Rata Jumlah Siswa Tuntas Persentase Tuntas (%) Jumlah Siswa Tidak Tuntas Persentase Tidak Tuntas (%) Sumber : lampiran 2
Nilai 65 60 65 60 60 75 70 85 65 75 60 65 75 85 65 80 65 65 75 60 75 85 70 85 68 70 60 80 65 60 65 75 60 69,48
KKM = 75 tidak Tuntas tuntas √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 9 36,36 % 21 63,64%
7 Salah satu model pembelajaran yang aktif yang sesuai untuk diterapkan dalam pembelajaran SBK di SD adalah Gallery Walk. Model Gallery Walk merupakan model yang digunakan untuk pembelajaran aktif dan pembelajaran kelompok. Francek (2006) dalam Journal of College Science Teaching menjelaskan bahwa Gallery Walk menciptakan diskusi para siswa dengan menyuruh siswa keluar dari kursi dan terlibat aktif dalam mengumpulkan konsep, menuliskan dan menjelaskan kepada orang lain. Selain itu model ini juga melibatkan kerjasama tim karena dilakukan secara berkelompok. Pembelajaran SBK pada materi pokok karya seni rupa murni tidak hanya menuntut siswa untuk memahami suatu konsep melainkan juga dituntut untuk melakukan apresiasi atau menilai. Menurut Sillberman (2009: 264), Gallery Walk atau yang disebut dengan Galeri Belajar merupakan suatu cara untuk menilai dan mengingat apa yang telah dipelajari siswa selama ini. Penerapan model Gallery Walk dalam pembelajaran menekankan siswa mendiskusikan hal-hal yang mencakup pengetahuan dan keterampilan baru dalam pembelajaran. Dalam Gallery Walk siswa dituntut untuk membuat suatu daftar, baik berupa gambar maupun skema sesuai hal-hal apa yang ditemukan atau diperoleh pada saat diskusi disetiap kelompok untuk dipajang di dinding kelas. Setiap kelompok berkeliling melihat dan menilai hasil karya kelompok lain yang digalerikan, kemudian dipertanyakan pada saat diskusi kelompok, sehingga membantu siswa menemukan pengetahuan baru dan menambah daya ingat siswa. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan tersebut penulis ingin melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul “ Penerapan Model Gallery Walk untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Karya Seni Rupa Murni pada Siswa Kelas IV SDN 01 Petanjungan Kabupaten Pemalang”. Adanya penerapan
8 model Gallery Walk
tersebut diharapkan dapat meningkatkan kualitas
pembelajaran SBK materi karya seni rupa murni pada siswa kelas IV SD Negeri 01 Petanjungan Kabupaten Pemalang.
1.2
Identifikasai Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut dapat diidentifikasi masalah-masalah
sebagai berikut : (1) Guru tidak menggunakan model yang inovatif dalam pembelajaran SBK. Guru hanya menggunakan model konvensional seperti menggunakan metode ceramah sehingga siswa kurang memahami materi yang disampaikan guru. (2) Pembelajaran yang dilakukan kurang memacu aktivitas yang merangsang siswa untuk terlibat dalam pembelajaran. Sehingga minat belajar siswa menjadi rendah, tercermin dari kurangnya perhatian siswa terhadap materi yang disampaikan. (3) Hasil belajar Seni Budaya dan Keterampilan yang menggunakan metode ceramah cenderung rendah.
1.3
Pembatasan Masalah Penelitian yang dilakukan perlu adanya pembatasan masalah agar
penelitian yang dilakukan tidak terlalu panjang. Selain itu, pembatasan masalah bermanfaat agar penelitian yang dilakukan dapat mendalam dalam memaparkan masalah yang diteliti. Oleh karena itu, penulis membatasi permasalahan sebagai berikut: (1) Model pembelajaran yang digunakan adalah model Gallery Walk. (2) Peningkatan performansi guru dalam pembelajaran SBK. (3) Karakteristik siswa yang diteliti adalah aktivitas dan hasil belajar siswa pada
9 mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan materi karya seni rupa murni.
1.4
Rumusan Masalah dan Pemecahan Masalah Pada rumusan dan pemecahan masalah hal-hal yang dibahas penulis
adalah antara lain : 1.4.1
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan tersebut, dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut: (1) Bagaimana peningkatan performansi guru dalam pembelajaran SBK materi karya seni rupa murni melalui penggunaan model Gallery Walk di kelas IV SD Negeri 01 Petanjungan Kabupaten Pemalang? (2) Bagaimana peningkatan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran SBK materi karya seni rupa murni melalui penggunaan model Gallery Walk pada siswa kelas IV SD Negeri 01 Petanjungan Kabupaten Pemalang? (3) Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran SBK materi karya seni rupa murni melalui penggunaan model Gallery Walk pada siswa kelas IV SD Negeri 01 Petanjungan Kabupaten Pemalang? 1.4.2
Pemecahan Masalah Berdasarkan perumusan masalah tersebut, maka penulis dalam pemecahan
masalah dengan menerapkan model Gallery Walk pada materi karya seni rupa murni. Penerapan model Gallery Walk diharapkan dapat meningkatkan performansi guru, aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa pada pembelajaran SBK materi karya seni rupa murni di kelas IV SDN 01 Petanjungan Pemalang.
1.5
Tujuan Penelitian Tujuan penelitian dalam penelitian tindakan kelas ini mencakup tujuan
10 umum dan tujuan khusus. Tujuan umum dan khusus penelitian ini sebagai berikut: 1.5.1
Tujuan Umum
(1) Untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. (2) Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran SBK di SD Negeri 01 Petanjungan Kabupaten Pemalang. 1.5.2
Tujuan Khusus
(1) Untuk mendeskripsikan peningkatan performansi guru kelas IV SD Negeri 01 Petanjungan Kabupaten Pemalang dalam pembelajaran SBK materi karya seni rupa murni melalui model Gallery Walk. (2) Untuk mendeskripsikan peningkatan aktivitas belajar siswa kelas IV SD Negeri 01 Petanjungan Kabupaten dalam pembelajaran SBK Pemalang materi karya seni rupa murni melalui model Gallery Walk. (3) Untuk mendeskripsikan peningkatan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 01 Petanjungan Kabupaten Pemalang dalam pembelajaran SBK materi karya seni rupa murni melalui model Gallery Walk.
1.6
Manfaat Penelitian Penelitian tindakan kelas yang akan dilakukan ini diharapkan dapat
memberikan manfaat baik teoritis maupun praktis. Manfaat tersebut yaitu: 1.6.1
Manfaat teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam perkembangan
ilmu pendidikan, khususnya pendidikan sekolah dasar dan memberikan informasi mengenai model pembelajaran, sehingga dapat memperbaiki mutu pendidikan dan meningkatkan kualitas pembelajaran SBK di sekolah dasar.
11 1.6.2
Manfaat Praktis
1.6.2.1 Bagi Peneliti (1) Meningkatkan daya pikir dan keterampilan dalam menggunakan model Gallery Walk pada mata pelajaran SBK materi karya seni rupa murni. (2) Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan untuk mengadakan penelitian lanjutan yang berhubungan dengan pelajaran SBK. 1.6.2.2 Bagi Siswa (1) Dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas IV SD Negeri 01 Petanjungan Kabupaten Pemalang pada materi karya seni rupa murni melalui model Gallery Walk. (2) Dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 01 Petanjungan Kabupaten Pemalang pada materi karya seni rupa murni melalui model Gallery Walk. 1.6.2.3 Bagi Guru (1) Memberikan informasi kepada guru tentang penggunaan model Gallery Walk pada pembelajaran SBK materi karya seni rupa murni di sekolah dasar. (2) Membantu guru dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada pembelajaran materi karya seni rupa murni melalui penggunaan model Gallery Walk pada siswa kelas IV SDN 01 Petanjungan Kabupaten Pemalang. (3) Memberikan umpan balik bagi kemampuan guru untuk meningkatkan performansinya. 1.6.2.4 Bagi Sekolah Bagi sekolah penelitian ini dapat membantu sekolah dalam rangka perbaikan sistem pembelajaran SBK dan menambah inovasi dalam model pembelajaran pada mata pelajaran SBK materi karya seni rupa murni.
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teori Pada kajian teori akan dikemukakan landasan teori-teori yang digunakan penulis dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapi penulis dalam melaksanakan penelitian ini. Teori-teori yang digunakan merupakan teori yang relevan dengan masalah dalam penelitian ini. 2.1.1
Pengertian Belajar Belajar merupakan hal yang sangat erat kaitannya dengan pendidikan.
Menurut Slameto (2010: 2) belajar ialah suatu proses yang dilakukan seseorang untuk memeroleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Pendapat tersebut sama halnya dengan Gagne dan Berliner dalam Rifa‟i dan Anni (2011: 82) bahwa “belajar merupakan proses dimana suatu organisme mengubah perilakunya karena hasil dari pengalaman”. Sedangkan menurut R. Gagne (1989) dalam Susanto (2013: 1) belajar dimaknai sebagai suatu proses untuk memperoleh motivasi dalam pengetahuan, keterampilan, kebiasaan, dan tingkah laku melalui instruksi. Intruksi yang dimaksud berupa perintah, arahan dan bimbingan dari guru. Menurut Hamalik (2001: 27) berpendapat bahwa “ learning is defined as the modification or strengthening of behavior through experiencing”. Menurut 12
13 pengertian ini, belajar merupakan suatu kegiatan memodifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman. Pengalaman inilah yang membuat seseorang berubah dalam tingkah lakunya. Dalam belajar Hamalik lebih menekankan suatu proses, suatu kegiatan, dan bukan merupakan suatu hasil atau tujuan. Pengalaman yang dialami oleh siswa tersebut terjadi berkat memeroleh sesuatu yang ada di lingkungan sekitar. Pengertian belajar dari beberapa ahli di atas menyebutkan bahwa dalam belajar lebih menekankan aktivitas dalam proses belajar untuk menciptakan perubahan tingkah laku. Jadi dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses yang dilakukan siswa melalui kegiatan belajar yang menghasilkan perubahan tingkah laku dalam interaksinya dengan lingkungan. 2.1.2
Faktor-Faktor yang Memengaruhi Belajar Tingkat keberhasilan siswa dalam belajar dipengaruhi oleh berbagai
faktor. Faktor-faktor tersebut dapat berasal dari diri siswa maupun dari lingkungan di sekitarnya. Seperti yang disebutkan Rifa‟i dan Anni (2011: 97) bahwa faktorfaktor yang memberikan kontribusi terhadap proses dan hasil belajar adalah kondisi internal dan eksternal peserta didik. Slameto (2010: 54─72) menyatakan faktor-faktor yang memengaruhi belajar dapat digolongkan menjadi 2 macam, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar, antara lain: (1) Faktor jasmaniah, faktor jasmaniah ini berupa kondisi fisik yang meliputi faktor kesehatan dan cacat tubuh. Jika seseorang mengalami kondisi yang
14 tidak sehat dan cacat maka akan terganggu dalam belajarnya. Sehingga agar seseorang dapat belajar dengan baik maka orang tersebut haruslah mengusahakan kesehatan badannya. (2) Faktor psikologis, faktor psikologis ini lebih menekankan pada psikis individu yang sedang belajar. Faktor psikologi meliputi intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kesiapan. Intelegensi mempengaruhi proses belajar karena intelegen si dari siswa akan mempengaruhi cepat dan lambatnya siswa dalam menerima materi pembelajaran. Begitu juga perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kesiapan yang dimiliki siswa. (3) Faktor kelelahan, faktor kelelahan dibagi menjadi dua yaitu lelah jasmani dan lelah rohani. Keadaan fisik yang lelah akan sangat mempengaruhi siswa karena siswa akan kurang semangat dalam proses pembelajaran. Selain itu rasa bosan yang dimiliki siswa juga memengaruhi antusias dalam mengikuti pembelajaran. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang ada di luar individu, antara lain: (1) Faktor keluarga, keluarga merupakan hal yang sangat dekat dengan siswa. Waktu keseharian siswa lebih banyak dihabiskan di lingkungan keluarga. Faktor keluarga yang memengaruhi belajar antara lain cara orang tua mendidik, relasi antaranggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, dan latar belakang kebudayaan. Orang tua yang mendidik dengan baik, memberikan suasana, memberikan kasih sayang
15 dan pengertian yang cukup pada anaknya maka akan memberikan suatu dukungan yang kuat pada diri siswa. Dukungan inilah yang memberikan kekuatan siswa dalam belajar. (2) Faktor sekolah, faktor sekolah yang memengaruhi belajar mencakup metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, pelajaran dan waktu sekolah, standar pelajaran, keadaan gedung, metode belajar dan tugas rumah. Dan yang paling berpengaruh dalam proses belajar adalah guru. Guru yang menginspirasi dan menggunakan metode pembelajaran yang inovatif dan kreatif dapat memberikan keaktifan bagi siswa. Adanya keaktifan inilah menjadi siswa lebih bersemangat dalam megikuti proses pembelajaran. (3) Faktor masyarakat, siswa hidup berada dalam masyarakat sehingga masyarakat juga memengaruhi belajar. Faktor masyarakat tersebut meliputi kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat. Jika siswa memiliki lingkungan pergaulan yang baik dan positif maka siswa akan terbentuk menjadi manusia yang baik dan juga sebaliknya. Hasil belajar tidak hanya ditentukan oleh diri siswa sendiri melainkan ada faktor dari luar diri siswa. Sebagaimana telah dijelaskan diatas bahwa belajar dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar individu siswa yaitu lingkungan sekitar.
16 2.1.3
Pengertian Pembelajaran Skinner memandang perilaku belajar dari segi perilaku teramati. Oleh
karena itu, ia mengemukakan pentingnya program pembelajaran. Menurut Huda (2014: 2) bahwa pembelajaran merupakan sebagai hasil dari memori, kognisi, dan metakognisi yang berpengaruh terhadap pemahaman. Hal ini yang terjadi saat seseorang sedang belajar yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, karena belajar merupakan proses alamiah setiap orang. Dimyati dan Mudjiono (2013: 297) memberi pengertian pembelajaran merupakan kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional untuk membuat siswa secara aktif, yang menekankan pada penyediaan sumber belajar. Pendapat yang sama juga termuat dalam Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I Pasal 1 ayat 20 menyebutkan “pembelajaran adalah suatu interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar di suatu lingkungan belajar”. Menurut pengertian ini dalam Susanto (2013: 19) pembelajaran merupakan bantuan perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan, kemahiran, dan tabiat, serta pembentukan sikap dan keyakinan pada peserta didik. Gagne (1981) dalam Rifa‟i dan Anni (2011: 192) menyatakan bahwa pembelajaran merupakan serangkaian peristiwa eksternal peserta didik yang dirancang sedemikian rupa untuk mendukung proses internal belajar. Oleh karena itu guru sebagai pengaruh dari luar (eksternal) seyogyanya mengatur rancangan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik anak didik dan hasil belajar yang dikehendaki.
17 Dari serangkaian pendapat yang telah dikemukakan dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran merupakan serangkaian kegiatan antara peserta didik dengan dan sumber belajar guru yang dirancang sedemikian rupa untuk mendukung proses belajar siswa agar tercapai tujuan yang diinginkan. 2.1.4
Aktivitas Belajar Pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang memberi kesempatan
untuk melakukan aktivitas sendiri (Hamalik 2013: 171). Menurut Hamalik anak (siswa) belajar sambil bekerja. Oleh karena itu, dengan bekerja mereka mendapatkan pengetahuan, pemahaman, dan aspek-aspek tingkah laku lainnya yang bermanfaat bagi mereka. Selain itu, Dimyati dan Mudjiono (2013: 44) menyatakan bahwa belajar hanya mungkin terjadi apabila anak aktif mengalami sendiri. Pembelajaran yang melibatkan aktivitas itu akan lebih membekas pada ingatan siswa. Jika pembelajaran yang dilakukan sudah berlalu siswa dapat mengulang kembali dalam bentuk yang berbeda. Hal itu terjadi karena adanya pengalaman yang dialami siswa melalui aktivitas belajar. Banyaknya aktivitas belajar yang dilakukan siswa dalam pembelajaran, Paul D. Dierich dalam Hamalik (2013: 172) membagi aktivitas belajar dalam delapan kelompok, yaitu: (1) Kegiatan-kegiatan visual, meliputi: membaca, melihat gambar-gambar, mengamati eksperimen, demonstrasi, pameran, dan mengamati orang lain bekerja atau bermain. (2) Kegiatan-kegiatan lisan (oral), meliputi: mengemukakan suatu fakta atau
18 prinsip, menghubungkan suatu kejadian, mengajukan pertanyaan, memberi saran, mengemukakan pendapat, wawancara, diskusi, dan interupsi. (3) Kegiatan-kegiatan mendengarkan, meliputi: mendengarkan penyajian bahan, mendengarkan suatu permainan, mendengarkan radio. (4) Kegiatan-kegiatan menulis, meliputi: menulis cerita, menulis laporan, memeriksa
karangan,
bahan-bahan
kopian,
membuat
rangkuman,
mengerjakan tes, dan mengisi angket. (5) Kegiatan-kegiatan menggambar, meliputi: menggambar, membuat grafik, chart, diagram peta, dan pola. (6) Kegiatan-kegiatan metrik, meliputi melakukan percobaan, memilih alat-alat, melaksanakan pameran, membuat model, menyelengggarakan permainan, menari, dan berkebun. (7) Kegiatan-kegiatan mental, meliputi merenungkan, mengingat, memecahkan masalah, menganalisis, faktor-faktor, melihat, hubungan-hubungan, dan membuat keputusan. (8) Kegiatan-kegiatan emosional, meliputi minat, membedakan, berani, tenang, dan lain-lain. Kegiatan-kegiatan dalam kelompok ini terdapat dalam semua jenis kegiatan dan overlap satu sama lain. Penjelasan di
atas
memberikan penguatan
bahwa dalam suatu
pembelajaran perlu adanya keaktifan dari siswa. Dengan kata lain aktivitas belajar adalah segala sesuatu yang dilakukan siswa untuk memperoleh pengetahuan, pemahaman dan keterampilan-keterampilan lain yang bermanfaat untuk diri mereka dalam proses pembelajaran.
19 Dalam penelitian ini penulis merumuskan aktivitas belajar siswa berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Paul D. Dierich. Aktivitas belajar tersebut antara lain: (1) Keantusiasan siswa dalam proses pembelajaran, yaitu meliputi: kegiatankegiatan visual berupa membaca dan melihat gambar-gambar, kegiatan mendengarkan berupa mendengarkan penjelasan bahan/ materi yang diberikan guru, dan kegiatan-kegiatan lisan berupa menghubungkan suatu kejadian dan mengemukakan pendapat. (2) Keberanian siswa dalam mengajukan pertanyaan, yaitu meliputi: kegiatan lisan berupa mengajukan pertanyaan, dan kegiatan emosional berupa berani dalam mengajukan pertanyaan. (3) Ketekunan siswa dalam menyelesaikan tugas yang diberikan guru, yaitu meliputi: kegiatan menulis berupa menulis jawaban atas pertanyaan yang ada di LKS, kegiatan mental berupa menganalisis pertanyaan dan mengingat materi untuk mengerjakan tugas dengan benar. (4) Keaktifan siswa dalam melaksanakan proses pembelajaran melalui model Gallery Walk, yaitu meliputi: kegiatan metrik berupa melakukan pameran hasil kerja kelompok (galeri). 2.1.5
Hasil Belajar Dalam teori belajar, hasil belajar identik dengan perubahan tingkah laku.
Rifa‟i dan Anni (2011: 85) mengungkapkan hasil belajar merupakan perubahan perilaku setelah mengalami kegiatan belajar. Adapun menurut Hamalik (2013: 30) berpendapat bahwa hasil belajar ialah bukti seseorang telah belajar yaitu
20 terjadinya perubahan tingkah laku. Pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti. Tingkah laku manusia terdiri dari beberapa aspek. Hasil belajar akan tampak pada setiap perubahan pada aspekaspek tersebut. Adapun aspek-aspek tersebut adalah: pengetahuan, pengertian, kebiasaan, keterampilan, apresaisi, emosional, hubungan sosial, jasmani, etis atau budi pekerti, dan sikap. Pendapat lain disampaikan Nawawi dalam Susanto (2013: 5) menyatakan bahwa hasil belajar ialah tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor dan diperoleh dari hasil tes mengenai materi pelajaran tertentu. Sementara itu, Willian Burton dalam Hamalik (2001: 31) berpendapat bahwa hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, dan pengertianpengertian, sikap-sikap, apresiasi, abilitas, dan keterampilan. Sedangkan, Gagne dalam Dimyati dan Mudjiono (2013: 11─12) memberikan 5 macam hasil belajar, yaitu: (1) informasi verbal adalah kapabilitas untuk mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis; (2) keterampilan intelek adalah kecakapan yang berfungsi untuk berhubungan dengan lingkungan hidup serta mempresentasikan konsep dan lambang; (3) strategi kognitif adalah kemampuan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri meliputi penggunaan konsep dan kaidah dalam memecahkan masalah; (4) keterampilan motorik adalah kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani; (5) sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan penilaian terhadap objek tersebut. Adapun menurut Benyamin Bloom dalam Sudjana (2013: 22─3)
21 klasifikasi hasil belajar sesuai taksonomi tujuan pembelajaran di bagi menjadi tiga ranah, yaitu: (1) Ranah kognitif Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yaitu pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisi, sintesis, dan evaluasi. Kedua aspek pertama disebut kognitif tingkat rendah dan keempat aspek berikutnya termasuk kognitif tingkat tinggi. (2) Ranah afektif Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek, yaitu penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi. (3) Ranah psikomotor Ranah psikomotor berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotor, yaitu gerakan refles, keterampilan gerakan dasar, kemampuan perceptual, keharmonisan atau ketepatan, gerakan keterampilan kompleks, dan gerakan ekspresif dan interpretative. Jadi, pengertian secara umum tentang hasil belajar adalah adanya perubahan tingkah laku baik dalam ranah kognitif, afektif maupun psikomotor setelah melakukan kegiatan belajar. Hasil belajar dalam PTK kolaboratif ini yaitu hasil belajar yang diperoleh siswa setelah melaksanakan pembelajaran SBK materi karya seni rupa murni melalui model Gallery Walk pada ranah kognitif. PTK kolaboratif ini dapat dikatakan berhasil jika ada peningkatan hasil belajar siswa pada ranah kognitif
22 dan dapat memenuhi KKM yang ditetapkan yaitu 75. 2.1.6
Performansi Guru Seorang guru memiliki tugas yang sangat penting untuk mencerdaskan
anak bangsa. Sehingga untuk menjadi seorang guru perlu memiliki kinerja yang tinggi. Secara etimologis, menurut Kamus Besar Indonesia (J.S Badudu, 1994: 34 dalam Susanto (2013: 27) kinerja (performence) berarti untuk kerja. Kinerja adalah sesuatu yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan atau kemampuan kerja yang diemban, melaksanakan tugas sesuai dengan bidang dan hasil yang diperoleh dengan baik (Susanto 2013: 27). Menurut Natawijaya (1999) dalam Susanto (2013: 29), kinerja guru dapat dilihat saat melaksanakan interaksi belajar mengajar di kelas dan termasuk bagaimana dia mempersiapkan dan mengevaluasinya. Pendapat tersebut menyiratkan bahwa untuk melihat kinerja guru tidak hanya terbatas pada saat terjadi proses pembelajaran di ruang kelas saja, akan tetapi termsuk juga kegiatan guru dalam mempersiapkan proses pembelajaran tersebut. Konsep kinerja lebih diarahkan pada tugas guru sebagai pengajar. Tugas guru sebagai pengajar secara garis besar meliputi tugas merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran itu sendiri. Dalam memberikan pembelajaran tersebut tentunya guru memerlukan kompetensi. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional dan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005, guru wajib memiliki empat kompetensi pendidik.
Empat kompetensi tersebut yaitu kompetensi
pedagogik, kepribadian, professional, dan sosial. Rifa‟I dan Anni (2011: 7─11)
23 menjelaskan keempat kompetensi pendidik sebagai berikut: (1) Kompetensi pedagogik Kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. (2) Kompetensi kepribadian Kompetensi kepribadian merupakaan kemampuan yang berkaitan dalam performansi pribadi seorang pendidik, seperti berpribadi mantap, stabil, dewasa, arif, berwibawa, menjadi teladan bagi para peserta didik, dan berakhlak mulia. (3) Kompetensi profesional Kompetensi profesional merupakan kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkan membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan di dalam standar nasional. (4) Kompetensi sosial Kompetensi sosial merupakan kemampuan berkomunikasi dan bergaul secara efektif, dengan: peserta didik, sesame pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/ wali peserta didik, dan masyarakat sekitar. Pada PTK kolaboratif yang penulis lakukan, kemampuan mengajar guru dinilai menggunakan Alat Penilaian Kemampuan Guru (APKG).
Andayani
(2009) menyebutkan bahwa APKG (Alat Penilaian Kemampuan Guru) dibagi menjadi dua yaitu APKG I dan APKG II. APKG I merupakan penilaian
24 kemampuan guru dalam merencanakan pembelajaran, sedangkan APKG II merupakan penilaian kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran. Dalam APKG I terdapat 6 pokok penilaian yang meliputi: (1) merumuskan tujuan pembelajaran; (2) mengembangkan dan mengorganisasikan materi, media pembelajaran, dan sumber belajar; (3) merencanakan skenario kegiatan pembelajaran; (4) merancang pengelolaan kelas;
(5) merencanakan prosedur,
jenis, dan menyiapkan alat penilaian; (6) tampilan dokumen rencana pembelajaran. Selanjutnya untuk APKG II terdapat 7 pokok penilaian yang meliputi: (1) mengelola ruang dan fasilitas pembelajaran; (2) melaksanakan kegiatan pembelajaran; (3) mengelola interaksi kelas; (4) bersikap terbuka dan luwes serta membantu
mengembangkan
sikap
positif
siswa
terhadap
belajar;
(5)
mendemonstrasikan kemampuan khusus dalam pembelajaran mata pelajaran tertentu; (6) melaksanakan evaluasi proses dan hasil belajar; (7) kesan umum kinerja guru. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa performansi guru merupakan segala aktivitas yang dilakukan guru dalam pembelajaran. Aktivitas tersebut meliputi
merencanakan
pembelajaran,
melaksanakan
dan
mengevaluasi.
Kemampuan mengajar guru dinilai dengan Alat Penilaian Kinerja Guru (APKG). 2.1.7
Karakteristik Siswa Sekolah Dasar Siswa Sekolah Dasar berusia antara 7-11 tahun, menurut Piaget dalam
Sumantri dan Syaodih (2008: 1.15) mengemukakan bahwa siswa SD berada pada tahap operasional konkret. Terdapat beberapa tahapan intelektual anak, yaitu usia
25 0-2 tahun disebut tahap/masa sensorimotor, usia 2-7 tahun disebut masa praoperasional, usia 7-11 tahun disebut masa operasional konkret, dan usia 11-15 tahun adalah masa operasional formal. Menurut Sugiyanto (2011) ada empat karakteristik siswa SD yang perlu diketahui oleh para guru yaitu anak SD senang bermain, anak SD senang bergerak, anak usia SD senang bekerja dalam kelompok, dan anak SD senang merasakan atau melakukan atau memeragakan sesuatu secara langsung. Berikut penjelasannya: 2.1.7.1 Anak SD Senang bermain Karakteristik anak SD ini mengaharuskan guru SD untuk melaksanakan kegiatan pendidikan yang mengandung permainan. Guru SD seyogyanya merancang model pembelajaran yang memungkinkan adanya unsur yang mengandung permainan di dalamnya. Guru hendaknya mengembangkan model pembelajaran yang serius tapi santai seperti penyusunan jadwal pelajaran yang diselang saling antara mata pelajaran serius seperti IPA dengan mata pelajaran yang mengandung unsur permainan seperti SBK atau pendidikan jasmani 2.1.7.2 Anak SD senang bergerak Berbeda dengan orang dewasa yang dapat duduk tenang dalam jangka waktu lama, anak SD dapat duduk dengan tenang paling lama sekitar 30 menit. Oleh karena itu, guru hendaknya merancang model pembelajaran yang memungkinkan anak berpindah atau bergerak. 2.1.7.3 Anak usia SD senang bekerja dalam kelompok Pergaulan anak usia SD dengan teman sebayanya menjadikan mereka
26 belajar aspek-aspek yang penting dalam proses sosialisasi, seperti: belajar memenuhi aturan-aturan kelompok, belajar setia kawan, belajar menerima tanggung jawab, belajar bersaing dengan orang lain secara sehat. Sehingga guru harus merancang model pembelajaran yang memungkinkan anak untuk bekerja atau belajar dalam kelompok, serta belajar keadilan dan demokrasi. 2.1.7.4 Anak SD senang merasakan atau melakukan atau memperagakan sesuatu secara langsung Penjelasan guru tentang materi pelajaran akan lebih dipahami jika anak melaksanakan
sendiri.
Dengan
demikian,
guru
hendaknya
merancang
pembelajaran yang memungkinkan anak terlibat langsung dalam proses pembelajaran. Dalam pembelajaran guru harus memahami karakteristik siswa, kegiatan belajar yang menyenangkan akan menjadikan siswa lebih aktif dan memahami materi yang disampaikan. Siswa usia sekolah dasar senang berkelompok dengan teman sebaya, terjadi proses sosialisasi diantara mereka. Guru sebagai fasilitator mengarahkan siswa kedalam pembelajaran yang menuntut siswa aktif dalam kerja kelompok sehingga siswa memperoleh kecakapan bersosialisasi dan tanggung jawab sebagai anggota kelompok. Dilihat dari karakteristik yang dimiliki oleh siswa tersebut, guru dituntut merancang pembelajaran yang menyenangkan dan melibatkan siswa secara langsung. Siswa akan lebih memahami materi yang diajarkan guru dari kegiatan pembelajaran. Pembelajaran dengan menerapkan model-model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa akan meningkatkan keaktifan siswa dalam memperoleh pengetahuan baru dan mendapatkan hasil belajar yang maksimal.
27 2.1.8
Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan Pendidikan
seni
secara
umum
berfungsi
untuk
mengembangkan
kemampuan setiap anak menemukan pemenuhan dirinya (personal fulfillment) dalam hidup, untuk mentransmisikan warisan budaya, memperluas kesadaran sosial dan sebagai jalan untuk menambah pengetahuan. Soehardjo (2005: 2) dalam Sobandi (2007: 44) menyatakan bahwa pendidikan seni adalah usaha sadar untuk mempersiapkan siswa melalui bimbingan, pengajaran, dan atau latihan agar menguasai kemampuan kesenian sesuai dengan peran yang harus dimainkan. Susanto (2013: 261) berpendapat bahwa pendidikan SBK memiliki peranan dalam pembentukan pribadi siswa yang harmonis dengan memerhatikan kebutuhan perkembangan anak dalam mencapai multi kecerdasan yang terdiri atas kecerdasan intrapersonal, interpersonal, visual, musikal, linguistik, logika, naturalis, dan kecerdasan kreativitas, kecerdasan spiritual, moral, serta kecerdasan emosional. Muatan mata pelajaran SBK sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan tidak hanya terdapat dalam satu mata pelajaran karena budaya itu sendiri, yakni segala aspek kehidupan. Adapun aspek-aspek dalam mata pelajaran SBK meliputi: (1) Seni rupa, mencakup pengetahuan, keterampilan, dan nilai dalam menghasilkan karya seni rupa lukisan, patung, ukiran, cetak-mencetak, dan sebagainya. (2) Seni musik, mencakup kemampuan untuk menguasai olah vocal, memainkan alat musik, apresiasi terhadap gerak tari.
28 (3) Seni tari, mencakup keterampilan gerak berdasarkan olah tubuh dengan, dan, tanpa rangsangan bunyi, apresiasi terhadap gerak tari. (4) Seni drama, mencakup keterampilan pementasan dengan memadukan seni musik, seni tari, dan peran. (5) Keterampilan, mencakup segala aspek kecakapan hidup (life skill) yang meliputi keterampilan personal, sosial, vokasional, dan akademik. Susanto (2013: 2656) menyatakan bahwa mata pelajaran SBK bertujuan agar siswa memiliki berbagai kemampuan, yaitu sebagai berikut: 1) Memahami konsep dan pentingnya seni budaya dan keterampilan; 2) Menampilkan sikap apresiasi terhadap seni budaya dan keterampilan; 3) Menampilkan kreativitas melalui seni budaya dan ketrampilan; dan 4) Menampilkan peran serta dalam seni budaya dan keterampilan dalam tingkat lokal regional dan global. Berdasarkan uraian di atas dapat dikatakan bahwa mata pelajaran SBK merupakan usaha dalam pembentukan siswa agar menguasai pengetahuanpengetahuan tentang budaya yang ada di masyarakat serta sebagai wadah untuk mengembangkan bakat yang ada di dalam diri siswa. 2.1.9
Seni Rupa Seni sering dihubungkan dengan keindahan. Keindahan ini dapat
ditampilkan dalam berbagai bentuk. Seperti halnya dalam seni rupa yang ditampilkan dalam bentuk rupa. Sumanto berpendapat (2006: 7), seni rupa adalah cabang seni yang diciptakan dengan menggunakan elemen atau unsur rupa dan dapat diapresiasikan melalaui indera mata. Sedangkan Sukarya, dkk. (2008: 2.1.1)
29 menyatakan bahwa seni rupa adalah cabang seni yang penerapannya terutama melalui indera pengelihatan (mata). Muharam dan Sudaryati (1992: 8) menambahkan seni rupa hakikatnya adalah ungkapan gagasan, perasaan, emosi, dan pengalaman yang diwujudkan dalam bentuk dua dan tiga matra. Dengan kata lain seni rupa merupakan seni yang diungkapkan melalui media rupa (visual) dalam bentuk dua dan tiga matra. Pembelajaran seni rupa, hasil belajar menurut Sukarya, dkk. (2008: 3.2.9) dikategorikan menjadi tiga kegiatan utama yaitu praktek berkarya, pameran dan mengapresiasi karya seni. Menurut Sukarya (2008: 2.14) berdasarkan kegunaan atau fungsinya, karya seni rupa digolongkan menjadi dua, yaitu karya seni murni (pure art, fine art) dan seni pakai (useful art/applied art). Seni Murni (pure art/fine art) adalah karya seni yang diciptakan semata-mata untuk dinikmati keindahan atau keunikannya saja, tanpa atau hampir tidak memiliki fungsi praktis. Adapun Seni Pakai
(useful
art/applied
art)
adalah
karya
seni
rupa
yang
prinsip
pembentukannya mengikuti fungsi tertentu dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya dapat berupa pakaian, perabotan rumah tangga, perlengkapan makan, perlengkapan pertunjukan, atau perlengkapan ibadah. 2.1.10 Karya Seni Rupa Murni Materi pelajaran yang digunakan dalam pelaksanaan PTK kolaboratif ini yaitu materi karya seni rupa murni. Materi ini diberikan di kelas IV SD semester genap. Standar Kompetensi (SK) materi ini yaitu Mengapresiasi karya seni rupa dan Kompetensi Dasar (KD) yang digunakan yaitu: (1) menjelaskan makna seni rupa murni.; (2) mengidentifikasi karya seni rupa murni yang ada di daerah; (3)
30 menampilkan sikap apresiatif terhadap karya seni rupa murni. Uraian materi karya seni rupa murni dijelaskan sebagai berikut: 2.1.10.1 Makna Karya Seni Rupa Murni Karya seni rupa murni adalah segala jenis karya seni rupa yang sengaja dibuat untuk media ekspresi atau sarana mengungkapkan perasaan. Lebih menekankan fungsi estetis biasanya untuk hiasan. 2.1.10.2 Karya Seni Rupa Murni Berdasarkan Dimensi Karya seni rupa yang hanya memiliki panjang dan lebar disebut sebagai karya seni rupa dua dimensi atau dwimatra. Contoh karya seni rupa dua dimensi yaitu lukisan, gambar, batik, foto, ilustrasi, kaligrafi, hiasan pada piring.
Lukisan “Menara Eifel” Gambar 2.1 Karya seni rupa murni dua dimensi Karya seni rupa yang memiliki tiga ukuran, panjang, lebar, dan tinggi disebut karya tiga dimensi atau trimatra. Karya seni tiga dimensi dapat dinikmati dari segala sudut pandang; dari depan, atas, samping, maupun bawah. Contoh karya seni rupa tiga dimensi yaitu patung, monument
31
Gambar 2.2 Karya seni rupa murni tiga dimensi 2.1.10.3 Karya Seni Rupa Murni Berdasaarkan Jenis Objek Benda-benda karya seni rua murni di Indonesia menampilkan berbagai jenis objek, yaitu objek manusia, objek hewan dan objek tumbuhan.
Objek manusia
Objek hewan
Objek tumbuhan Gambar 2.3 Karya seni rupa murni berdasarkan objek 2.1.10.4 Jenis-Jenis Karya Seni Rupa Murni Di Daerah (1) Seni lukis Seni lukis meruipakan cabang seni rupa murni yang karyanya berwujud dua dimensi. Karya seni lukis umumnya dibuat pada kanvas dengan menggunakan cat minyak. Seniman lukisan di Indonesia adalah Affandi.
32 Contoh :
Lukisan “ badai pasti berlalu”
Lukisan “ayam tarong”
Lukisan dari Bali “pemandangan alam Bali” Gambar 2.4 Seni Lukis (2) Seni Patung Seni patung merupakan cabang seni rupa murni yang karya berbentuk tiga dimensi. Bahan yang digunakan untuk membuat patung diantaranya kayu, batu atau logam. Seniman seni patung di Indonesia adalah But Mochtar. Contoh:
Patung “wanita berdoa” Karya But Mochtar
Patung “wanita dan bayi” karya Ida Bagus Tilem (Bali)
Gambar 2.5 Seni patung
33 (3) Seni Keramik Keramik merupakan cabang seni rupa murni yang berbentuk tiga dimensi. Keramik dibuat dengan bahan utama tempung dan tanah atau kaolin. Seniman seni keramik adalah F. Widayanto. Contoh :
Keramik prirng
keramik bentuk katak
Keramik seni dari Kasongan “seorang anak kecil meniup pipa seperti ular” Gambar 2.6 Seni Keramik (4) Seni Batik Batik merupakan hasil kebudayaan bangsa Indonesia sendiri yang mempunyai nilai tinggi. Batik dari beberapa daerah memiliki perbedaan, baik pada corak, motif, maupun pewarnaanya. Pada batik klasik terdapat beberapa motif batik antara lain motif parang rusak, kawung, tumpal, pilin, tumbuhantumbuhan dan lain sebagainya. (a) Batik CirebonBatik Cirebon terkenal dengan motif mega mendung atau awan-awanan.
34 Pada motif ini dapat dilihat baik dalam bentuk maupun warnanya bergaya selera Cina. Motif mega mendung melambangkan pembawa hujan yang dinanti-nantikan sebagai pembawa kesuburan dan pemberi kehidupan. Motif ini didominasi dengan warna biru, mulai biru muda sampai biru tua. Warna biru tua menggambarkan awan gelap yang mengandung air hujan, pemberi kehidupan, sedangkan warna biru muda melambangkan semakin cerahnya kehidupan.
Gambar 2.7 Motif batik “Mega Mendung” (b) Batik Tegal Ciri khas batik Tegalan adalah berwarna coklat. Motif batik Tegal banyak mangadaptasi dari aneka flora dan fauna disekitar kehidupan masyarakat di kota Tegal. Terdapat motif merak putih yaitu sebagai simbol keanggunan dari masyarakat Tegal.
Gambar 2.8 Motif batik “Merak Putih” (c) Batik Pemalang Batik pemalang memiliki khas motif batik yaitu batik grombyang. Motif batik tersebut terinspirasi dari khas makanan dari kota pemalang senidiri yaitu grombyang. Batik ini memiliki desain ada orang memikulangkringan dengan
35 kekayaan alam sekitar berupa pohon kelapa dan di tambah lagi desain penjual berpeci yang duduk di kursi kecil dekat angkringan.
Gambar 2.9 Motif batik “Grombyang” (d) Batik Pekalongan Batik pekalongan mempunyai ciri-ciri gambar bunga-bunga yang terang, daun, dan ranting, serta burung yang berwarna mencolok. Suasana pertamanan yang riang gembira yang disebut motif batik “Encim”. Motif Batik Encim di pengaruhi oleh bangsa Cina karena perdagann.
Gambar 2.10 Motif batik “Encim” 2.1.10.4.1 Jenis Motif Batik di Daerah Motif batik merupakan pola atau ornament pada batik. (1) Kawung
Motif hias Kawung adalah motif hias yang berbentuk dasar lingkaran.
36 Kawung berarti alen atau kolang-kaling. Motif Kawung menyerupai buah aren atau kolang-kaling yang dipotong melintang sehingga kelihatan empat potongan biji nya. Motif ini digunakan untuk hiasan pinggir namun lebih banyak digunakan untuk hiasan bidang. (2) Pilin
Motif batikjenis pilin adalah motif hias yang mempunyai bentuk dasar seperti huruf S atau spiral. Motif ini biasanya untuk hiasan pinggir dan pengisi bidang. (3) Meander
Motif hias Meander adalah motif yang memiliki bentuk dasar seperti huruf T. Motif ini biasanya digunakan untuk membuat hiasan pinggir. (4) Tumpal
Motif hias Tumpal adalah motif hias yang mempunyai bentuk dasar segitiga. Motif hias jenis ini biasa digunakan untuk hiasan pinggir. 2.1.11 Pengertian Model Pembelajaran Pembelajaran yang menyenangkan membutuhkan model pembelajaran.
37 Joyce dan Weil (1986) dalam Abimanyu, dkk. (2008: 2.4) menyatakan bahwa model pembelajaran dapat didefinisikan sebagai kerangka konseptual yang melukiskan prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu yang berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang
pembelajaran
dan
para
pengajar
dalam
merencanakan
dan
melaksanakan aktivitas pembelajaran. Menurut joyce (Suprijono 2012: 46) melalui model pembelajaran guru dapat membantu siswa dalam mendapatkan informasi, ide, keterampilan, cara berfikir, dan mengekspresikan ide. Adapun pendapat dari Arends (Suprijono 2012: 46), model pembelajaran mengacu pada pendekatan yang akan digunakan, termasuk didalamnya tujuantujuan pembelajaran, tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran dan pengelolaan kelas. Dari penjelasan di atas , dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran adalah
kerangka
konseptual
yang
dirancang
secara
sistematis
untuk
menggambarkan proses yang ditempuh dalampembelajaran meliputi tujuan-tujuan pembelajaran,
tahap-tahap
dalam
kegiatan
pembelajaran,
lingkungan
pembelajaran, dan pengelolaan kelasagar tujuan belajar tercapai. 2.1.12 Model Pembelajaran Gallery Walk Pengertian Gallery Walk, Ismail (2011: 89) menguraikan sebagai berikut: Secara etimologi Gallery Walk terdiri dari dua kata, yaitu Gallery dan Walk. Gallery adalah pameran. Pameran merupakan kegiatan untuk memperkenalkan produk, karya atau gagasan kepada khalayak ramai. Misalnya pameran buku, tulisan, lukisan dan sebagainya. Sedangkan Walk artinya berjalan, melangkah.
38 Dalam Uno dan Mohamad (2014: 79) mengemukakan bahwa model berbagi pengalaman atau Gallery Walk merupakan pembelajaran aktif. Pembelajaran yang aktif terjadi apabila terdapat dialog yang interaktif antara siswa dengan siswa, siswa dengan guru atau siswa dengan sumber belajar. Suasana pembelajaran aktif tidak hanya terbebani secara perorangan siswa dalam memecahkan masalah dalam belajar namun mereka melakukan saling bertanya dan berdiskusi (Uno dan Mohamad 2014: 10). Menurut Uno dan Mohamad (2014: 79) model Gallery Walk atau dikenal model berbagi pengalaman memberikan kesempatan kepada siswa untuk berdiskusi dengan kelompoknya setelah menerima materi yang selanjutnya hasil kerja kelompok ditempel di dinding kelas dan dipresentasikan oleh salah satu anggota kelompok dan ditanggapi oleh kelompok lain. Menurut Francek dalam Journal of College Science Teaching (2006), “Gallery walk is a discussion tehnique that gets students out of their chairs and actively involved in ynthesizing important science concepts, writing, and public speaking. The technique also cultivates listening and team building skills”. Artinya Gallery Walk menciptakan diskusi para siswa dengan menyuruh siswa keluar dari kursi dan terlibat aktif dalam mengumpulkan konsep, menuliskan dan menjelaskan kepada orang lain. Selain itu model ini juga melibatkan kerjasama tim
karena
dilakukan
secara
berkelompok.
Sementara
Taylor
(2001)
mengungkapkan bahwa Gallery Walk merupakan cara memberi kesempatan kepada siswa untuk berbagi pengalaman. Taylor menambahkan, bahwa Gallery Walk dapat meyakinkan siswa bahwa pendapat, ide-ide, dan pengalaman mereka
39 berharga, karena siswa lebih cenderung untuk berbagi ide-ide di dalam kelompok. Adapun menurut Silberman (2009: 264), Gallery walk atau galeri belajar merupakan suatu cara untuk menilai dan mengingat apa yang telah siswa pelajari selama ini. Pembelajaran yang menerapkan model Gallery Walk, dengan cara siswa mendiskusikan hal-hal yang mencakup pengetahuan baru dalam pembelajaran. Hal-hal yang ditemukan pada saat diskusi kelompok ditulis dalam kertas plano, kemudian ditempel di dinding kelas untuk dilihat kelompok lain.Setiap kelompok mengamati hasil diskusi kelompok lain yang digalerikan, kemudian bertanya jawab tentang materi yang belum dipahami. Langkah-langkah penerapan model Gallery Walk oleh Ismail (2011: 89) yaitu sebagai berikut: (1) Peserta dibentuk dalam kelompok. (2) Kelompok diberi kertas plano/flipcart. (3) Tentukan topik/tema pelajaran. (4) Hasil kerja kelompok ditempel di dinding. (5) Masing-masing kelompok berputar mengamati hasil kerja kelompok lain. (6) Salah satu wakil kelompok bertugas mempresentasikan hasil kerja kelompok dan menjawab pertanyaan dari kelompok lain. (7) Koreksi bersama-sama. (8) Klarifikasi dan penyimpulan. Menurut Marini (2012: 5) Tujuan-tujuan dari model Gallery Walk adalah sebagai berikut: (1) Menarik siswa ke dalam topik yang akan dipelajari
40 (2) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menunjukkan pengetahuan dan keyakinan mereka tentang topik yang akan dibahas (pemahaman yang benar maupun keliru). (3) Mengajak siswa menemukan hal yang lebih dalam dari pengetahuan yang sudah mereka peroleh. (4) Memungkinkan siswa mengembangkan pengetahuan dan keterampilannya (seperti
berpikir,
meneliti,
berkomunikasi
dan
bekerjasama)
dalam
mengumpulkan informasi baru. (5) Memberi kesempatan kepada siswa untuk memilah, mengolah dan menyajikan informasi dan pemahaman baru yang diperoleh. (6) Memberi kesempatan kepada siswa untuk menentukan sendiri cara mendemonstrasikan hal yang telah dipelajari (pemahaman, keterampilan, sikap dan nilai). Selain tujuan model Gallery Walk, Marini (2012: 5) menyebutkan kelebihan model Gallery Walk, yaitu sebagai berikut: (1) siswa terbiasa membangun budaya kerjasama memecahkan masalah dalam belajar; (2) terjadi sinergi saling menguatkan pemahaman terhadap tujuan
pembelajaran; (3)
membiasakan siswa bersikap menghargai dan mengapresiasi hasil belajar kawannya; (4) mengaktifkan fisik dan mental siswa selama proses belajar; (5) membiasakan siswa memberi dan menerima kritik. . Dengan penerapan model Gallery Walk siswa dapat lebih mudah memahami pelajaran, karena model ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerjasama dan mengemukakan informasi yang telah didapat ke dalam
41 suatu galeri serta lebih mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran. Selain itu siswa juga dapat menemukan informasi baru dari kelompok lain saat berputar mengamati hasil karya kelompok lain. Berdasarkan uraian tersebut, Gallery Walk merupakan suatu model pembelajaran yang mampu meningkatkan daya aktivitas siswa untuk menemukan pengetahuan baru dan dapat mempermudah daya ingat dengan melihat galeri kelompok lain secara langsung. 2.1.13 Penerapan Model Gallery Walk dalam Pembelajaran Materi Karya Seni Rupa Murni Langkah-langkah penerapan model Gallery Walk dalam pembelajaran SBK materi karya seni rupa murni antara lain: (1) Guru menjelaskan materi karya seni rupa murni, kemudian siswa diminta menyimak penjelasan. (2) Siswa dibagi kedalam beberapa kelompok kecil (4-6 orang) (3) Setiap kelompok di tunjuk satu siswa yang menjadi ketua kelompok. (4) Masing-masing kelompok diberi kertas plano. (5) Guru memberikan tugas sesuai tema karya seni rupa murni. (6) Masing-masing kelompok mendiskusikan tema/topik tersebut. (7) Siswa menuliskan hasil diskusi di kertas plano dan ditempel di dinding kelas. (8) Masing-masing kelompok berputar mengamati hasil diskusi dari kelompok lain. (9) Salah satu siswa yang menjadi wakil kelompok bertugas mempresentasikan hasil kerja kelompok dan menjawab pertanyaan dari kelompok lain.
42 (10) Guru meluruskan kesalahpahaman dan bertanya jawab dengan siswa. (11) Menyimpulkan pembelajaran secara bersama-sama.
2.2
Kajian Empiris Pada kajian empiris ini, peneliti akan membahas tentang penelitian
sebelumnya yang telah dilakukan dengan menggunakan model Gallery Walk. Penelitian tersebut merupakan penelitian yang relevan dengan penelitian tindakan kelas yang peneliti lakukan. Penelitian sebelum yang telah dilakukan dengan judul “Upaya Meningkatkan Rasa Nasionalisme dan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Melalui Penerapan Model Gallery Walk di Kelas IV SD Negeri 2 Grendeng” oleh Sefiana Suryani (2013). Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, presentase rasa nasionalisme pada siklus I sebesar 77,66% dan mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 81,88%. Prestasi belajar siswa siklus I mendapatkan presentase ketuntasan sebesar 70,31%, sedangkan pada siklus II mengalami kenaikan sebesar 89,06%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan model Gallery Walk dapat meningkatkan rasa nasionalisme dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS di kelas IV SD Negeri 2 Grendeng. Penelitian lainnya dilakukan oleh Estiningtyas (2013) yang berjudul “Peningkatan Kedisiplinan dan Prestasi dan Hasil Belajar IPA Materi Kesesuaian Makhluk Hidup dengan Lingkungan melalui Model Gallery Walk di Kelas V SD Negeri 1 Mrebet”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedisiplinan dan prestasi belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II. Kedisplinan belajar siswa pada siklus I ke siklus II mengalami peningkatan yaitu dari 62,60% dengan
43 kriteria cukup baik menjadi 81,20% dengan kriteria sangat baik. Untuk prestasi belajar siswa mengalami peningkatan dari rata-rata 62,34 menjadi rata-rata 72,01. Peningkatan ketuntasan belajar klasikal dari siklus I ke siklus II, yaitu 58,68% menjadi 86,20%. Penelitian selanjutnya yang berjudul “Upaya Meningkatkan Kreativitas dalam Belajar Matematika Siswa Kelas XI SMK Marsudi Luhur 1 Yogyakarta melalui Penerapan Model Pembelajaran Gallery Walk” oleh Dwi Rani Swastika (2009), ada peningkatan hasil belajar siswa setelah melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan model Gallery Walk. Hasil penelitian yang dilaksanakan dalam 2 (dua) siklus dengan masingmasing siklus terdiri dari 3 kali pertemuan menunjukkan adanya peningkatan kreativitas dalam belajar matematika. Hasil itu ditandai dengan indikasi kreativitas belajar matematika dalam kelas meningkat yaitu persentase ciri afektif sebesar 30% (kriteria rendah) sebelum penerapan model pembelajaran meningkat menjadi 66% (kriteria sedang) pada
siklus I kemudian menjadi 86% (kriteria
tinggi) pada siklus II; persentase ciri berfikir kreatif sebesar 21,67% (kriteria rendah) sebelum penerapan
model pembelajaran menjadi 46,67% (kriteria
sedang) pada siklus I kemudian meningkat menjadi 78% (kriteria tinggi) pada siklus II. Peningkatan kreativitas siswa secara individu terlihat dari 40% siswa mengalami peningkatan nilai kreativitas pada siklus I kemudian 80% siswa mengalami peningkatan nilai kreativitas pada siklus II. Peningkatan kreativitas siswa secara individu juga ditunjukkan dengan peningkatan rata-rata nilai kreativitas yaitu 4,377 pada sebelum penerapan model pembelajaran meningkat
44 menjadi 5,133 pada siklus I dan 7,489 pada siklus II. Hasil penelitian lainnya yaitu penelitian yang dilakukan oleh Desi Dwi Rusmanto(2011) yang berjudul “Efektivitas Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Model Gallery Walk terhadap Partisipasi dan Prestasi Belajar IPA Biologi pada Materi Sistem Pencernaan Makanan Siswa MTsN Sumberagung Jetis Bantul Yogyakarta”. Peneliti mengambil populasi semua siswa kelas VIII MTsN Sumberagung Jetis Bantul Yogyakarta.Sampel diambil secara non random dengan teknik puposive sampling, yaitu kelas VIII C sebagai kelas kontrol dan kelas VIII D sebagai kelas eksperimen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi pembelajaran aktif model Gallery Walk lebih efektif terhadap partisipasi dan prestasi belajar IPA biologi pada materi sistem pencernaan makanan dibanding dengan pembelajaran biasa. Hasil analisis tanggapan siswa terhadap penerapan strategi pembelajaran aktif model Gallery Walk positif, artinya siswa memiliki ketertarikan terhadap model pembelajaran yang digunakan. Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Januar Wahyu Dwi Rusyana yang berjudul “Peningkatan Rasa Ingin Tahu dan Nasionalisme Siswa Melalui Model Gallery Walkpada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Materi Peninggalan Sejarah di Kelas IV SDN
Karangtalun Kidul”.
Terdapat
peningkatan rasa ingin tahu dan nasionalisme siswa dari rendah menjadi tinggi pada mata pelajaran IPS materi peninggalan sejarah di kelas IV SDN Karangtalun Kidul dengan menggunakan model Gallery Walk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan skala sikap rasa
45 ingin tahu siswa pada siklus I dan siklus II dari skor rata-rata 99,33 (cukup) menjadi 121,93 (baik).Hasil skala sikap nasionalisme siklus I ke siklus II mengalami peningkatan dari skor rata-rata 101,2 (cukup) menjadi 122,3 (baik). Selain itu prestasi belajar siswa siklus I ke siklus II mengalami peningkatan dari 76,67% menjadi 86,67%.. Penelitian selanjutnya yang berjudul “Pembelajaran Gallery Walk Berpendekatan Contextual Teaching Learning Materi Sistem Pencernaan Di SMA” oleh Sri Widarti (2013). Pada penelitian ini pembelajaran Gallery walk berpendekatan CTL berpengaruh positif terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa pada materi sistem pencernaan di SMA Negeri 1 Gringsing. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah siswa kelas eksperimen yang sangat aktif dan aktif 81,06%, sedangkan kelas kontrol 58,91%. Rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen sebesar 80,89 dengan ketuntasan klasikal 93,18% sedangkan kelas kontrol sebesar 74,08 dengan ketuntasan klasikal 55,81%. Hasil analisis menggunakan uji t menunjukkan terdapat perbedaan hasil belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol. Berdasarkan penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa melalui penggunaan model Gallery Walk dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. Oleh karena itu, peneliti termotivasi melakukan penelitian dengan judul “Peningkatan Kualitas Pembelajaran Materi Karya Seni Rupa Murni melalui Gallery Walk pada Siswa Kelas IV SD Negeri 01 Petanjungan Kabupaten Pemalang.
2.3
Kerangka Berpikir Mata pelajaran Seni Budaya dan Ketrampilan khususnya Seni Rupa di
sekolah dasar merupakan mata pelajaran non eksak. Karena mata pelajaran non 45
46 eksak tersebut guru sering mengabaikan dalam proses pembelajaarannya. Guru tidak memperhatikan penggunakan model, metode maupun media yang kreatif dan inovatif sehingga mengakibatkan siswa kurang memahami materi yang ada didalamnya. Dengan adanya model pembelajaran dapat membantu guru menyampaikan materi dengan memberikan aktivitas belajar pada siswa. Seperti halnya model pembelajaran Gallery Walk yang dilakukan dengan cara berkelompok. Berikut ini adalah kerangka berpikir peningkatan kualitas pembelajaran Seni Rupa materi karya seni rupa murni melalui model Gallery Walk pada siswa kelas IV SDN 01 Petanjungan Kabupaten Pemalang yang disajikan dalam bentuk bagan.
Kondisi Awal (Problem)
Tindakan (Treatment)
Kondisi Akhir (Result)
Guru : Pembelajaran SBK menggunakan model konvensional.
Pembelajaran menggunakan Gallery Walk
SBK model
-
-
Siswa kurang antusias dalam pembelajaran. Hasil belajar belum mencapai KKM.
- Pembelajaran Siklus I - Pembelajaran Siklus II
Diduga: - Kualitas pembelajaran dan performansi guru meningkat dengan menggunakan model Gallery Walk
Gambar 2.11 Bagan Kerangka Berpikir
46
47
2.4
Hipotesis Tindakan Berdasarkan Kerangka berpikir tersebut, hipotesis yang diajukan dalam
penelitian ini adalah “melalui penggunaan model Gallery Walk, maka performansi guru, aktivitas belajar siswa, dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran SBK materi karya seni rupa murni di kelas IV SD Negeri 01 Petanjungan Kabupaten Pemalang dapat meningkat”.
47
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1
Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) kolaboratif.
Menurut Arikunto, Suhardjono, dan Supardi (2012: 63) “salah satu ciri khas PTK adalah adanya kolaborasi (kerjasama) antara praktisi (guru, kepala sekolah, dan lain-lain) dan penulis dalam pemahaman, kesepakatan tentang permasalahan, pengambilan keputusan yang akhirnya melahirkan kesamaan tindakan (action)”. Sebagai penelitian yang bersifat kolaboratif, maka harus secara jelas diketahui peranan dan tugas yang harus dilakukan antara
guru dan penulis. Dalam
penelitian kolaborasi, pihak yang melakukan tindakan adalah guru itu sendiri, sedangkan yang melakukan pengamatan terhadap berlangsungnya proses tindakan adalah penulis, bukan guru yang sedang melakukan tindakan (Arikunto, Suhardjono, dan Supardi 2012: 17). Berikut ini adalah bagan prosedur PTK menurut Arikunto, dkk. (2012: 16):
Gambar 3.1. Bagan Prosedur PTK 48
49 Pada gambar 3.1 menggambarkan tentang prosedur atau langkah-langkah sering digunakan dalam siklus PTK yang terdiri dari empat tahap. Empat tahapan dalam siklus PTK yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan tindakan, tahap pengamatan, dan tahap refleksi. Berikut dijelaskan prosedur penelitian yang digunakan penulis adalah sebagai berikut: 3.1.1. Perencanaan (Planning) Penelitian yang dilaksanakan oleh penulis adalah PTK kolaboratif, sehingga dalam pelaksanaan penelitian ini dirancang dan dilaksanakan oleh tim yang terdiri atas penulis sebagai peneliti, guru kelas IV SD Negeri 01 Petanjungan Kabupaten Pemalang sebagai guru mitra, dan guru sejawat sebagai observer. Dalam tahap perencanaan, penulis menentukan titik-titik fokus peristiwa yang akan diamati, selanjutnya dibuat instrumen penelitian untuk merekam fakta yang terjadi selama tindakan berlangsung (Arikunto, dkk. 2012: 18). Sebelum merancang penulis hendaknya melakukan pengamatan dan selanjutnya merancang dan mengembangkan alternatif tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar. Dalam penelitian ini penulis bukan pelaksana tindakan, sehingga perencanaan dilakukan bersama guru kelas IV SD Negeri 01 Petanjungan sebagai guru mitra. Kegiatan perencanaan penelitian yang dilakukan yaitu penulis melakukan observasi di kelas dan wawancara dengan guru kelas sehingga menemukan masalah dalam pembelajaran, kemudian penulis dan guru kelas berdiskusi untuk mendiagnosis penyebab masalah yang terjadi di kelas. Dan
50 selanjutnya penulis melakukan perencanakan penelitian yang ditunjukan dan didiskusikan dengan guru agar di beri masukan. Tahap perencanaan tindakan ini penulis bersama guru berkolaborasi dalam merancang tindakan yang akan dilakukan selama pelaksanaan PTK kolaboratif, yaitu meliputi: membuat rencana pelaksanaan pembelajaran, menyiapkan materi ajar dan media pembelajaran, merancang dan membuat lembar observasi, dan alat evaluasi untuk pertemuan. 3.1.2. Pelaksanaan tindakan (Acting) Pada PTK kolaboratif pelaksanaan tindakan dilakukan oleh guru. Pelaksanaan tindakan, yaitu penerapan dari perencanaan tindakan (Arikunto, dkk. 2012: 18). Pelaksanaan tindakan dilaksanakan di kelas sesuai dengan perencanaan yang telah dirumuskan. Selama pelaksaan tindakan penulis dan guru menerapkan model Gallery Walk pada mata pelajaran SBK materi karya seni rupa murni yang telah direncanakan pada tahap perencanaan. Guru diperbolehkan melakukan modifikasi pembelajaran, tetapi tidak mengubah prinsip dari perencanaan. Pada tahap pelaksanaan ini, guru menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan model Gallery Walk, menyiapkan lembar observasi aktivitas belajar siswa, lembar observasi performansi guru yang diserahkan kepada observer dan soal evaluasi. Pelaksanaan tindakan PTK kolaboratif menggunakan model Gallery Walk, pertama menjelaskan materi tentang karya seni rupa murni, siswa menyimak materi yang diajarkan. Kemudian guru membagi siswa dalam beberapa kelompok belajar yang terdiri atas 4-6 siswa untuk melakukan proses diskusi. Selanjutnya guru
51 membimbing kelompok dan memberikan pengarahan yang mengalami kesulitan. Proses diskusi dilaksanakan berdasarkan langkah-langkah model Gallery Walk. Selanjutnya guru memberikan tes evaluasi untuk mengetahui sejauh mana tingkat penguasaan dan pemahaman siswa terhadap materi yang telah disampaikan. 3.1.3. Pengamatan (Observing) Observing adalah kegiatan pengamatan dilakukan oleh pengamat. Kegiatan pengamatan dilakukan pada saat tindakan sedang dilaksanakan (Arikunto, dkk. 2012: 19). Jadi, keduanya berlangsung dalam waktu yang sama. Kegiatan pengamatan dilakukan oleh penulis melalui lembar pengamatan. Ketika guru sedang melakukan tindakan, pengamat melakukan pengamatan terhadap apa yang terjadi ketika tindakan berlangsung. Pada siswa pengamatan dilakukan pada aktivitas belajar siswa menggunakan lembar pengamatan aktivitas belajar yang dilakukan oleh penulis dan guru. Sedangkan pengamatan pada performansi guru menggunakan lembar Alat Penilaian Kemampuan Guru (APKG) yang dilakukan oleh observer yaitu Ibu Mujiati. Jadi, pengamatan terhadap tindakan lebih ditekankan pada aktivitas belajar siswa dan performansi guru. Data-data yang diperoleh dari kegiatan pengamatan ini akan digunakan sebagai bahan refleksi untuk rencana perbaikan pada siklus selanjutnya. 3.1.4.
Refleksi (Reflecting)
Pada tahap ini penulis mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan, berdasarkan data yang telah terkumpul, kemudian dilakukan evaluasi guna menyempurnakan tindakan berikutnya. Kegiatan refleksi ini dilakukan
52 ketika guru sudah selesai melakukan tindakan, kemudian bersama dengan penulis mendiskusikan implementasi rancangan tindakan (Arikunto, dkk. 2012: 19-20). Jika ternyata tindakan perbaikan belum berhasil memenuhi indikator keberhasilan, maka hasil refleksi digunakan untuk merencanakan kembali tindakan perbaikan. Jika ini terjadi maka akan dilakukan tindakan selanjutnya pada siklus PTK berikutnya yang langkah-langkahnya tetap sama.
3.2 Prosedur Pelaksanaan PTK PTK ini akan dilaksanakan dalam 2 siklus dengan 2 kali pertemuan di setiap siklusnya. Setiap pertemuan membutuhkan waktu 2x35 menit, sehingga keseluruhan PTK membutuhkan waktu 8x35 menit. Di akhir pertemuan setiap siklus diadakan tes formastif. Tes formatif I dilakukan di akhir pertemuan siklus I dan tes formatif II dilakukan diakhir pertemuan siklus II. Adapun langkah-langkah dalam siklus penelitian terdiri atas empat tahap, yaitu: tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi. Berikut penjelasan prosedur pelaksanaan PTK pada siklus I dan siklus II: 3.2.1
Siklus I Pada siklus ini terdiri dari empat jam pelajaran (2xpertemuan). Pada siklus
I terdiri atas empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Lebih jelasnya akan dijelaskan sebagai berikut: 3.2.1.1
Perencanaan
Kegiatan yang dilakukan guru dan penulis pada tahap perencanaan siklus I adalah sebagai berikut: (1) Mengidentifikasi masalah pembelajaran.
53 (2) Merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai indikator ketercapaian pembelajaran pada saat pelaksanaan siklus I. (3) Mempersiapkan sarana pembelajaran yang mendukung terlaksanannya tindakan berupa media pembelajaran dan perangkat lembar kerja siswa. (4) Menyusun lembar pengamatan aktivitas belajar siswa. (5) Menyusun alat penilaian performansi guru berupa APKG I dan APKG II. (6) Menyusun tes formatif beserta kisi-kisinya. 3.2.1.2
Pelaksanaan Tindakan
Tahap pelaksanaan tindakan adalah kegiatan untuk melaksanakan rencana penelitian yang telah disusun pada tahap perencanaan. Pada pelaksanaan tindakan guru melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran Gallery Walk pada mata pelajaran SBK materi karya seni rupa murni. Kegiatan yang dilakukan pada saat pelaksanaan yaitu sebagai berikut: (1) Guru bersama penulis bekerjasama untuk menyiapkan RPP. (2) Menyiapkan alat peraga, media pembelajaran, dan lembar kerja siswa. (3) Menyiapkan lembar pengamatan aktivitas belajar siswa dan performansi guru kemudian memberikannya kepada observer untuk mengamati proses pembelajaran. (4) Melaksanakan kegiatan awal pembelajaran seperti memeriksa kesiapan siswa, berdoa, melaksanakan presensi, memberikan motivasi, dan menyampaikan tujuan pembelajaran. (5) Guru melakukan tanya jawab (apersepsi) yang berhubungan dengan materi. (6) Guru menyampaikan materi sebagai pengantar.
54 (7) Guru membagi kelas ke dalam 5 kelompok kecil. Setiap kelompok diberikan kertas plano. (8) Guru memberikan tugas sesuai tema pembelajaran. (9) Masing-masing kelompok menuliskan hasil diskusi di kertas plano dan ditempel di dinding kelas. (10) Masing-masing kelompok berputar mengamati hasil diskusi dari kelompok lain. (11) Salah satu siswa yang menjadi wakil kelompok bertugas mempresentasikan hail kerja kelompok dan menjawab pertanyaan dari kelompok lain. (12) Guru membahas hasil diskusi dan menyimpulkan pembelajaran bersama siswa. (13) Pada akhir siklus, siswa mengerjakan tes formatif. 3.2.1.3
Pengamatan
Sesuai dengan tujuan penelitian, maka pengamatan difokuskan pada performansi guru, aktivitas belajar siswa, dan hasil belajar siswa pada proses pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran Gallery Walk.. Pada pengamatan performansi guru dilakukan oleh observer. Sedangkan pengamatan pada aktivitas belajar siswa dan hasil belajar siswa dilakukan oleh guru mitra dan penulis. 3.2.1.3.1
Performansi Guru
Performansi guru difokuskan pada kompetensi guru dalam perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran Gallery Walk. Pengamatan dilakukan menggunakan Alat Penilaian Kemampuan Guru
55 (APKG) yang terdiri dari lembar penilaian rencana pembelajaran (APKG I) dan lembar penilaian pelaksanaan pembelajaran (APKG II). 3.2.1.3.2
Aktivitas Belajar Siswa
Penulis menggunakan menggunakan lembar pengamatan aktivitas belajar siswa antara lain: (1) Keantusiasan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran dikelas. (2) Keberanian siswa dalam mengajukan pertanyaan. (3) Ketekunan siswa dalam menyelesaikan tugas yang diberikan guru. (4) Aktivitas siswa dalam melaksanakan proses pembelajaran melalui model Gallery Walk. 3.2.1.3.3
Hasil belajar siswa
Hasil belajar siswa meliputi hasil belajar individu, rata-rata kelas, banyaknya siswa yang tuntas belajar, dan persentase tuntas belajar secara klasikal yang diperoleh melalui tes formatif yang dilakukan di akhir pertemuan siklus I. 3.2.1.4
Refleksi
Refleksi merupakan langkah untuk menganalisis semua kegiatan yang dilakukan pada siklus I. Selanjutnya analisis digunakan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan aspek-aspek yang diamati pada siklus I dan digunakan untuk merencanakan perbaikan siklus II atau tindakan berikutnya. 3.2.2
Siklus II Siklus ini terdiri dari empat jam pelajaran (2xpertemuan), yang terdiri atas
empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Lebih jelasnya akan dijelaskan sebagai berikut:
56 3.2.2.1
Perencanaan
Kegiatan yang dilakukan guru dan penulis pada tahap perencanaan siklus II adalah sebagai berikut: (1) Mengidentifikasi masalah pembelajaran. (2) Merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai indikator ketercapaian pembelajaran pada saat pelaksanaan siklus II. (3) Mempersiapkan sarana pembelajaran yang mendukung terlaksanannya tindakan berupa media pembelajaran dan perangkat lembar kerja siswa. (4) Menyusun lembar pengamatan aktivitas belajar siswa. (5) Menyusun alat penilaian performansi guru berupa APKG I dan APKG II. (6) Menyusun tes formatif beserta kisi-kisinya. 3.2.2.2
Pelaksanaan Tindakan
Tahap pelaksanaan tindakan adalah kegiatan untuk melaksanakan rencana penelitian yang telah disusun pada tahap perencanaan. Pada pelaksanaan tindakan guru melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran Gallery Walk pada mata pelajaran SBK materi karya seni rupa murni. Kegiatan yang dilakukan pada saat pelaksanaan yaitu sebagai berikut: (1) Guru bersama penulis bekerjasama untuk menyiapkan RPP. (2) Menyiapkan alat peraga, media pembelajaran, dan lembar kerja siswa. (3) Menyiapkan lembar pengamatan aktivitas belajar siswa dan performansi guru kemudian memberikannya kepada observer untuk mengamati proses pembelajaran. (4) Melaksanakan kegiatan awal pembelajaran seperti memeriksa kesiapan siswa,
57 berdoa, melaksanakan presensi, memberikan motivasi, dan menyampaikan tujuan pembelajaran. (5) Guru melakukan tanya jawab (apersepsi) yang berhubungan dengan materi. (6) Guru menyampaikan materi sebagai pengantar. (7) Guru membagi kelas ke dalam 5 kelompok kecil. Setiap kelompok diberikan kertas plano. (8) Guru memberikan tugas sesuai tema pembelajaran. (9) Masing-masing kelompok menuliskan hasil diskusi di kertas plano dan ditempel di dinding kelas. (10) Masing-masing kelompok berputar mengamati hasil diskusi dari kelompok lain. (11) Salah satu siswa yang menjadi wakil kelompok bertugas mempresentasikan hail kerja kelompok dan menjawab pertanyaan dari kelompok lain. (12) Guru membahas hasil diskusi dan menyimpulkan pembelajaran bersama siswa. (13) Pada akhir siklus, siswa mengerjakan tes formatif. 3.2.2.3
Pengamatan
Sesuai dengan tujuan penelitian, maka pengamatan difokuskan pada performasni guru, aktivitas belajar siswa, dan hasill belajar siswa pada proses pembelajarandengan menerapkann model pembelajaran Gallery Walk.. Pada pengamatan performansi guru dilakukan oleh observer. Sedangkan pengamatan pada aktivitas belajar siswa dan hasil belajar siswa dilakukan oleh guru mitra dan penulis.
58 3.2.2.3.1
Performansi Guru
Performansi guru difokuskan pada kompetensi guru dalam perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran Gallery Walk. Pengamatan dilakukan menggunakan Alat Penilaian Kemampuan Guru (APKG) yang terdiri dari lembar penilaian rencana pembelajaran (APKG 1) dan lembar penilaian pelaksanaan pembelajaran (APKG 2). 3.2.2.3.2
Aktivitas Belajar Siswa
Penulis menggunakan menggunakan lembar pengamatan aktivitas belajar siswa antara lain: (1) Keantusiasan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran dikelas. (2) Keberanian siswa dalam mengajukan pertanyaan. (3) Ketekunan siswa dalam menyelesaikan tugas yang diberikan guru. (4) Aktivitas siswa dalam melaksanakan proses pembelajaran melalui model Gallery Walk. 3.2.2.3.3
Hasil belajar siswa
Hasil belajar siswa meliputi hasil belajar individu, rata-rata kelas, banyaknya siswa yang tuntas belajar, dan presentase tuntas belajar secara klasikal yang diperoleh melalui tes formatif yang dilakukan diakhir pertemuan siklus II. 3.2.2.4
Refleksi
Refleksi merupakan langkah untuk menganalisis semua kegiatan yang dilakukan pada siklus II. Selain untuk mengetahui pencapaian hasil belajar siswa, analisis juga dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dalam proses pembelajaran di kelas pada siklus II.
59 Berdasarkan hasil analisis ataupun refleksi pada siklus I dan II terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa, maka penulis akan menyimpulkan apakah hipotesis tindakan tercapai atau tidak. Jika aktivitas belajar dan hasil belajar siswa meningkat, maka penggunaan model pembelajaran Gallery Walk dapat diterapkan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Jika aktivitas belajar dan hasil belajar siswa tidak menunjukkan tanda-tanda ke arah peningkatan, maka akan ditindak lanjuti pada siklus III dan seterusnya.
3.3 Subjek Penelitian Subjek penelitian pada penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 01 Petanjungan Kabupaten Pemalang tahun pelajaran 2014/ 2015 dengan jumlah siswa 30 yang terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 17 siswa perempuan.
3.4 Tempat dan Waktu Penelitian Tempat pelaksanaan PTK kolaboratif ini di SD Negeri 01 Petanjungan, yang berlokasikan di Kecamatan Petarukan Kabupaten Pemalang. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 6 April 2015 sampai dengan 18 April 2015.
3.5 Variabel Penelitian Pada penelitian ini yang menjadi variable penelitian sebagai berikut: (1) Performansi guru pada saat pembelajaran SBK materi karya seni rupa murni kelas IV SD Negeri 01 Petanjungan Kabupaten Pemalang melalui penerapan model pembelajaran Gallery Walk. (2) Aktivitas belajar siswa pada saat pembelajaran SBK materi karya seni rupa murni kelas IV SD Negeri 01 Petanjungan Kabupaten Pemalang melalui penerapan model pembelajaran Gallery Walk.
60 (3) Hasil belajar siswa pada saat pembelajaran SBK materi karya seni rupa murni kelas IV SD Negeri 01 Petanjungan Kabupaten Pemalang melalui penerapan model pembelajaran Gallery Walk.
3.6 Sumber Data dan Cara Pengumpulan Data Pada sub bab ini, akan dijelaskan mengenai data yang dibutuhkan dalam penelitian yang meliputi: (1) sumber data; (2) jenis data; (3) teknik pengumpulan data. Adapun penjelasannya sebagai berikut: 3.6.1
Sumber Data Sumber data yang diperoleh pada PTK kolaboratif ini diperoleh dari segala
sesuatu yang menjadi sumber informasi berupa data yang dibutuhkan dalam penelitian. Sumber data yang digunakan pada penelitian PTK kolaboratif dengan menerapkan model pembelajaran Gallery Walk materi karya seni rupa murni mata pelajaran SBK kelas IV di SD Negeri 01 Petanjungan sebagai berikut: 3.6.1.1 Siswa Data yang diambil dari siswa berupa aktivitas belajar siswa yang diukur melalui pengamatan oleh guru dengan menggunakan lembar pengamatan aktivitas belajar siswa. Dan hasil belajar siswa yang diukur dengan menggunakan tes formatif pada setiap siklus. 3.6.1.2 Guru Data dari guru dapat diperoleh dari hasil pengamatan oleh observer/ teman sejawat terhadap kinerja atau performansi guru dalam pembelajaran di kelas. Performansi guru dalam mengajar dengan menerapkan model pembelajaran Gallery Walk dilakukan oleh observer/ teman sejawat dengan menggunakan Alat
61 Penilaian Kemampuan Guru (APKG) yang terdiri dari APKG I untuk penilaian rencana pelaksanaan pembelajaran dan APKG II untuk penilaian pada saat pelaksanaan pembelajaran. 3.6.1.3 Data Dokumen Dokumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu daftar nama siswa tahun pelajaran 2013/2014 dan 2014/2015, daftar nilai siswa tahun pelajaran 2013/2014, RPP, hasil pengamatan aktivitas siswa, hasil pengamatan performansi guru. 3.6.2
Jenis Data Jenis data yang diperoleh adalah data kuantitatif dan data kualitatif. Lebih
jelasnya akan dijelaskan sebgai berikut: 3.6.2.1 Data kuantitatif Sugiyono (2013: 6) mengemukakan bahwa data kuantitatif adalah data yang berupa angka atau data kualitatif yang diangkakan/ scoring. Data kuantitatif yang diperoleh dalam penelitian ini berupa hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 01 Petanjungan tahun pelajaran 2013/2014, jumlah siswa kelas IV SD Negeri 01 Petanjungan tahun pelajaran 2014/2015 dan nilai hasil belajar yang dilaksanakan melalui tes formatif pada akhir setiap siklus. 3.6.2.2 Data kualitatif Sugiyono (2013: 6) mengemukakan bahwa data kualitatif adalah data yang berbentuk kata, kalimat, gerak tubuh, ekspresi wajah, bagan, gambar, maupun foto .Data kualitatif diperoleh dari hasil pengamatan dalam kegiatan pembelajaran karya seni rupa murni. Data pengamatan atau observasi ini dilakukan untuk
62 mengumpulkan data tentang aktivitas pembelajaran baik performansi guru maupun aktivitas belajar siswa. Data aktivitas belajar siswa dapat diukur menggunakan lembar pengamatan aktivits siswa. Sedangkan performansi guru dapat diukur dengan Alat Penilaian Kemampuan Guru (APKG) yang terdiri dari APKG I untuk kemampuan merencanakan pembelajaran dan APKG II untuk pelaksanaan pembelajaran yang telah dimodifikasi sesuai dengan langkah-langkah dan komponen dalam menerapkan model Gallery Walk. 3.6.3
Teknik Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini dengan menerapkan model
pembelajaran Gallery Walk melalui dua teknik tes dan non tes. Paparan teknik pengumpulan data dalam penelitian ini sebagai berikut: 3.6.3.1 Tes Teknik tes pada pemgumpulan data penelitian ini dilakukan pada setiap akhir pembelajaran setiap siklus. Karena penelitian ini dilakukan dengan dua siklus, maka tes yang dilakukan penulis sebanyak dua kali, yaitu tes formatif I dan tes formatif II. Adapun soal tes formatif setiap siklusnya terdiri dari soal pilihan ganda dan soal isian singkat. 3.6.3.2 Non tes Teknik non tes yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 2 macam teknik, yaitu: (1) Observasi Obesrvasi dilakukan untuk memperoleh data aktivitas belajar siswa dan
63 performansi guru selama proses pembelajaran. Obeservasi terhadap aktivitas siswa dilakukan selama proses pembelajaran dengan lembar pengamatan aktivitas siswa. Sedangkan obeservasi terhadap performansi guru dilakukan dengan menggunakan Alat Penilaian Kemampuan Guru (APKG) yang terdiri dari APKG I untuk menilai perencanaan pembelajaran dan APKG II untuk menilai pelaksanaan pembelajaran. (2) Dokumentasi Dokumen digunakan untuk bukti pelaksanaan pembelajaran. dalam penelitian. Dokumen dalam penelitian ini yaitu semua data yang ada di SD Negeri 01 Petanjungan yang terdiri dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), daftar hadir siswa, lembar kerja siswa, lembar pengamatan aktivitas belajar siswa dan performansi guru,foto-foto dan video pelaksanaan pembelajaran menggunakan model Galery Walk di siswa kelas IV SD Negeri 01 Petanjungan KAbupaten Pemalang.
3.7 Teknik Analisis Data Teknik analisis data dalam PTK kolaboratif ini dilakukan untuk menilai aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, dan performansi guru melalui model pembelajaran Gallery Walk pada mata pelajaran SBK materi karya seni rupa murni. Semua data yang diperoleh dikaji dan dianalisis secara kolaboratif antara penulis, guru mitra, dan observer. Setelah hasil analisis diketahui dilakukan kegiatan refleksi penelitian. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:
64 3.7.1
Teknik Analisis Data Kuantitatif Data kuantitatif diperoleh dari nilai tes formatif siswa, baik individual
maupun klasikal, serta persentase tuntas belajar secara klasikal. Teknik analisis data yang digunakan yaitu rumus-rumus yang digunakan untuk mengolah data hasil belajar: 3.7.1.1 Menentukan Nilai Akhir Belajar Individual Untuk menentukan nilai akhir hasil belajar yang diperoleh masing-masing siswa yaitu dengan cara:
Keterangan: NA
= Nilai Akhir
SP
= Skor Perolehan
SM
= Skor Maksimal
(BSNP 2007: 25) 3.7.1.2 Menentukan Hasil Belajar Rata-Rata Kelas Untuk menentukan hasil belajar rata-rata kelas dapat dihitung dengan cara: 𝑥
=
∑𝑋 ∑N
Keterangan: x
= Nilai rata-rata
∑
= Jumlah semua nilai siswa
∑
= Jumlah siswa
(Aqib, dkk. 2011: 40)
65 3.7.1.3 Menentukan persentase tuntas belajar klasikal. Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar klasikal menggunakan rumus sebagai berikut:
p
jumlah siswa yang tuntas belajar jumlah siswa
%
Keterangan: p = Tuntas belajar klasikal Kriteria Tingkat Keberhasilan Belajar Siswa Persentase >80% 60-79% 40-59% 20-39% <20%
Kriteria Sangat tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat rendah
(Aqib, dkk. 2011: 41) 3.7.2
Teknik Analisis Data Kualitatif Dalam penelitian ini data kualitatif diperoleh melalui hasil observasi
terhadap aktivitas siswa dan performansi guru dalam melaksanakan pembelajaran SBK materi karya seni rupa murni dengan menerapkan model pembelajaran Gallery Walk. Dari data kualitatif ini akan dianalisis melalui tahap-tahap reduksi data , dan penyimpulan data (Milers dan Huberman dalam Yonny 2010: 139). Reduksi
data
dilakukan
dengan
cara
menyeleksi,
menyederhanakana,
memfokuskan, mengabstraksi data mentah menjadi bermakna (Yonny 2010: 139). 3.7.2.1
Mengukur aktivitas belajar siswa. Untuk mengukur aktivitas belajar siswa dalam proses pembelajaran
66 dilakukan analisis pada lembar observasi aktivitas siswa dengan rumus persentase sebagai berikut: Berikut rumus mencari persentase aktivitas siswa:
Persentase =
skor keseluruhan yang diperoleh siswa jumlah siswa x skor maksimum
x 100%
(Yonny, dkk. 2010: 177) Persentase keaktifan siswa diperoleh dari rata-rata persentase pada setiap pertemuan. Hasil data observasi dianalisis dengan pedoman Klasifikasi Presentase Keaktifan Siswa. Klasifikasi Persentase Keaktifan Siswa: Nilai Angka 75%-100% 50%-74,99% 25%-49,99% 0%-24,99%
Nilai Huruf Sangat tinggi Tinggi Sedang Rendah
(Yonni, dkk. 2010: 175) 3.7.2.2 Mengukur Performansi Guru (1) Alat Penilaian Kemampuan Guru dalam merencanakan pembelajaran (APKG I) Rumus: ilai Keterangan: A = Merumuskan tujuan. B = Mengembangkan dan mengorganisasikan materi, media pembelajaran dan sumber belajar.
67 C = Merencanakan skenario kegiatan pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran Gallery Walk. D = Merancang pengelolaan kelas. E = Merencanakan prosedur, jenis dan menyiapkan alat penilaian. F = Tampilan dokumen rencana pembelajaran. (Andayani, 2012: 60-1) (2) Alat
Penilaian Kemampuan Guru dalam pelaksanaan pembelajaran
(APKG II) Rumus:
Keterangan: P=
Mengelola ruang dan fasilitas pembelajaran.
Q=
Melaksanakan kegiatan pembelajaran.
R=
Mengelola interaksi kelas.
S=
Bersikap terbuka dan luwes serta membantu mengembangkan sikap positifsiswa terhadap belajar.
T=
Mendemonstrasikan kemampuan khusus mata pelajaran SBK dengan menggunakan model pembelajaran Gallery Walk.
U=
Melakukan evaluasi proses dan hasil belajar.
V=
Kesan umum kinerja guru.
(Andayani, dkk. 2012: 73-6)
68 (3) Penentuan nilai akhir Penentuan nilai akhir dapat dihitung dengan rumus: ilai khir
(
)
x
(Andayani, dkk. 2009: 47) Hasil dari perhitungan tersebut kemudian dikonversikan ke dalam kriteria keberhasilan performansi guru. Adapun kriteria keberhasilan performansi guru dapat dilihat seperti pada tabel berikut: Tabel Konversi Nilai Angka ke Huruf Nilai Angka 86 – 100 81 – 85 71 – 80 66 – 70 61 – 65 56 – 60 51 – 55 < 51
Nilai Huruf A AB B BC C CD D E
(Pedoman akademik UNNES 2011: 55)
3.8
Indikator Keberhasilan Keberhasilan pengguanaan model pembelajaran Gallery Walk
untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran karya seni rupa murni pada siswa kelas IV SD Negeri 01 Petanjungan yang meliputi aktivitas siswa, hasil belajar siswa, dan performansi guru dapat dilihat dengan berpedoman pada indikator berikut ini: 3.8.1
Performansi Guru Performansi guru pada pembelajaran SBK materi karya seni rupa murni
yang menggunakan model pembelajaran Gallery Walk dikatakan berhasil apabila hasil akhir APKG ≥71 atau ≥ B.
69 3.8.2
Aktivitas Belajar Siswa Aktivitas belajar siswa dinilai dengan lembar pengamatan selama proses
pembelajaran berlangsung yang dilakukan oleh guru pelaksana. Indikator keberhasilan yang terkait dengan aktivitas belajar siswa adalah ≥50% dengan kategori tinggi dan adanya peningkatan persentase nilai aktivitas belajar siswa pada siklus I ke siklus II, maka pembelajaran dikatakan berhasil. 3.8.3
Hasil Belajar Siswa Indikator keberhasilan terkait dengan hasil belajar siswa antara lain:
(1) Siswa tuntas belajar dengan KKM yang ditentukan oleh sekolah, yaitu ≥75. (2) Rata-rata kelas sekurang-kurangnya 75. (3) Persentase tuntas belajar klasikal ≥75%, sesuai dengan ketuntasan belajar ideal yang ditetapkan dalam Pedoman Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).
BAB 5 PENUTUP
5.1
Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah disajikan dapat di
simpulkan
bahwa
penerapan
model
pembelajaran
Gallery
Walk
pada
pembelajaran mata pelajaran SBK materi karya seni rupa murni di kelas IV SD Negeri 01 Petanjungan Kabupaten dapan meningkatkan hasil belajar siswa, aktivitas belajar siswa, dan performansi guru. Berikut penjelasan mengenai peningkatan pembelajaran dalam penelitian tindakan kelas ini: (1)
Performansi guru pada siklus I sebesar 82,49 dengan kategori AB. Pada siklus I performansi guru telah mencapai indikator keberhasilan. Kemudian pada siklus II performansi guru meningkat menjadi 89,08 dengan kategori A. Nilai performansi guru pada siklus II telah berhasil memenuhi indikator keberhasilan sebesar ≥71 dengan kategori B. Jadi, peningkatan persentase performansi guru dari 82,49 pada siklus I menjadi 89,08 pada siklus II sebesar 6,59.
(2)
Peningkatan aktivitas belajar siswa ditunjukkan dengan persentase pada siklus I sebesar 69,47% dengan kriteria tinggi yang telah mencapai indikator keberhasilan sebesar ≥50%. Kemudian persentase aktivitas belajar siswa pada siklus II sebesar 79,47% dengan kriteria sangat tinggi dan telah
100
101 mencapai indikator keberhasilan . Jadi, peningkatan aktivitas belajar siswa dari 69,47% pada siklus I menjadi 69,47% pada siklus II sebesar 10%. (3)
Peningktan hasil belajar di tunjukkan dengan rata-rata kelas pada siklus I sebesar 74,16 dengan ketuntasan belajar klasikal 73,33%. Rata-rata kelas hasil belajar siswa siklus I belum memenuhi indikator keberhasilan yaitu ≥75 dan ketuntasan belajar klasikal siklus I belum memenuhi indikator keberhasilan sebesar ≥75%. Kemudian pada siklus II rata-rata kelas hasil belajar siswa meningkat menjadi 86,33 dengan ketuntasan belajar klasikal 96,67%. Jadi, peningkatan pada nilai rata-rata kelas sebesar 12,17 dan tuntas belajar klasikal sebesar 23,34%.
5.2
Saran Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas kolaboratif yang dilakukan di
kelas IV SD Negeri 01 Petanjungan Kabupaten Pemalang pada mata pelajaran SBK materi karya seni rupa murni , peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut: (1) Bagi siswa, dalam pembelajaran hendaknya siswa lebih memperhatikan materi yang disampaikan guru dan melaksanakan langkah-langkah model pembelajaran Gallery Walk yang telah ditentukan. Siswa lebih berani dalam bertanya dan mengemukakan pendapat. (2) Bagi guru, hendaknya guru dapat menerapkan model pembelajaran Gallery Walk sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan aktivitas belajar dan hasil belajar siswa serta meningkatkan performansi guru. Selain itu guru
102 hendaknya dapat lebih termotivasi dalam menggunakan model pembelajaran yang lebih bervariasi dalam kegiatan pembelajaran. (3) Bagi sekolah, pihak sekolah hendaknya memberikan motivasi kepada guru agar melakukan inovasi pembelajaran dan memberikan fasilitas pembelajaran serta sumber belajar yang mendukung agar pembelajaran dan hail belajar dapat optimal. (4) Bagi Praktisi pendidikan atau peneliti lain dapat menggunakan penelitian ini sebagai bahan rujukan untuk melakukan penelitian yang lain dengan model pembelajaran yang berbeda sebagai inovasi dan upaya meningkatkan mutu pendidikan.
103
DAFTAR PUSTAKA
Abimanyu, Soli. 2008. Strategi Pembelajaran.Jakarta. Departemen Pendidikan Nasional Andayani, dkk. 2012. Pemantapan Kemampuan Profesional. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka. Aqib, Zainal, dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya. Arikunto, S, dkk. 2012. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Ayu, Sekar. 2013. Motif Batik Geometris. Online available at http://skryuuu.blogspot.com/2013/08/motif-batik-geometris.html [Accessed 22/02/15]. Badan Standar Nasional Pendidikan. 2007. Pedoman Penilaian Hasil Belajar di SD. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Batik Cirebon. Online at http//blogbatikmudablogspot.com/2014/03/3-motif-dangambar-gambar-batik-cirebon-html [Accessed 22/02/15]. Batik Tegal. Online at http//infotegal.com/tag/motif-batik/ [Accessed 22/02/15]. Batik
Pemlang. Online at https//btiktiara.wordpress.com/2013/02/28/batikgrombyang [Accessed 22/02/15].
Chamisijatin, Lise, dkk. 2008. Pengembangan Kurikulum SD. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Dimyati dan Mudjiono. 2013. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Estiningtyas. 2013. “Peningkatan Kedisiplinan dan Prestasi dan Hasil Belajar IPA Materi Kesesuaian Makhluk Hidup dengan Lingkungan melalui Model Gallery Walk di Kelas V SD Negeri 1 Mrebet”. Skripsi. Purwokerto. Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Francek, Mark. Promoting Discussion in the Science Classroom Using Gallery Walk: A Journal of College Science Teaching (2006). http://www.nsta.org/publications/news/story. [accessed 26/02/15]. Hamalik, Oemar. 2013. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Huda, Miftahul. 2014. Model-Model Pengajaran dan Pembelajatan. Malang: Pustaka Pelajar.
104 Ismail. 2011. Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM. Semarang: Rasail Media Group. Marini. 2012. “Efektifitas Penggunaan Model “Gallery Walk” Dalam Meningkatkan Kemampuan Siswa Pada Pembelajaran Bahasa Arab Di Madrasah Tsanawiyah Al-Fatah Tarakan”. Skripsi: Makasar. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Standar Nasional Pendidikan.
Nomor 19 Tahun 2005 Tentang
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru Prayitno, Teguh. 2009. Mengenal Produk Nasional Batik dan Tenun. Semarang: Sindur Press. Rifa‟i, Achmad dan Catharina Tri Anni. 2011. Psikologi Pendidikan. Semarang: UNNES PRESS. Rusmanto, Desi Dwi. 2011. Efektivitas Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Model Gallery Walk terhadap Partisipasi dan Prestasi Belajar IPA Biologi pada Materi Sistem Pencernaan Makanan Siswa MTsN Sumberagung Jetis Bantul Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta. Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Rusyana, Januar Wahyu Dwi. 2013. Peningkatan Rasa Ingin Tahu dan Nasionalisme Siswa Melalui Model Gallery Walk pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Materi Peninggalan Sejarah di Kelas IV SDN Karangtalun Kidul. Skripsi. Purwokerto. Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Silberman, Melvin L. 2009. Active Learning: 101 Strategi Pembelajaran Aktif. Dialihbahasakan oleh Surjul, dkk. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani. Slameto. 2010. Belajar & Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Yogyakarta: Rineka Cipta. Sobandi, Bandi. 2007. Model Pembelajaran Kritik dan Apresiasi Seni Rupa. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia. Sudjana, Nana. 2013. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya Sugiyanto. Karakteristik Anak Usia SD. Online. Avalaible at http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/tmp/Karakteristik%20Siswa%20SD. pdf [diunduh 28/02/15] Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Yogyakarta: Alfabeta.
105 Subekti, Ari, dkk. 2010. Seni Budaya dan Ketrampilan Kelas IV SD/MI. Jakarta: Intan Pariwara. Sukarya, Zakarias, dkk. 2008. Bahan Pendidikan Seni. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Sumanto, 2006. Kreativitas Seni Rupa Sekolah Dasar. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Sumantri, Mulyani dan Nana Syaodih. 2008. Perkembangan Peserta Didik.Jakarta: Universitas Terbuka. Sumiati, Siti. 2009. “Penerapan Metode Gallery Walk Dalam Memotivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akidah Akhlak Di Madrasah Aliyah Sunan Cendana Kwanyar Bangkalan”. Skripsi. Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya. Suprijono, Agus. 2012. Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM. Surabaya: Pustaka Belajar. Suryani, Sefiana. 2013. Upaya Meningkatkan Rasa Nasionalisme dan Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial melalui Penerapan Model Gallery Walk di Kelas IV SD Negeri 2 Grendeng.Skripsi. Purwokerto. Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Prenada Media Group. Swastika, Dwi Rani. 2009. Upaya Meningkatkan Kreativitas dalam Belajar Matematika Siswa Kelas XI SMK Marsudi Luhur 1 Yogyakarta melalui Penerapan Model Pembelajaran Gallery Walk. Skripsi. Yogyakarta. Universitas Negeri Yogyakarta. Tim Abdi Guru. 2007. Kreasi SeniBudaya dan Keterampilan untuk SD Kelas IV. Semarang: Erlangga Tim Penyusun. 2011. Pedoman Akademik Universitas Negeri Semarang. Semarang: UNNES Press. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: BP. Dharma bhakti. Uno, Hamzah dan Nurdin Mohamad. 2014. Belajar dengan Pendekatan PAILKEM. Jakarta: Bumi Aksara. Yonny, Acep, dkk. 2010. Menyusun Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Familia.
106
LAMPIRAN-LAMPIRAN
106 Lampiran 1
107 Lampiran 2 PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA UNIT PENGELOLA PENDIDIKAN KECAMATAN PETARUKAN
SD NEGERI 01 PETANJUNGAN Jalan Desa Petanjungan Kode Pos: 52362
DAFTAR NILAI SBK SISWA KELAS IV SEMESTER II SD NEGERI 01 PETANJUNGAN TAHUN AJARAN 2013/2014
No.
Nama Siswa
Nilai
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
Hizkia Harkrisnowo Ayu wandirah Agustin Dyah Sabillah Andhi Wahyu S. Della Puspa Ega Aning Puspita Erwin Febriyanto Farhan Yudo Fani Arta Nur Hidayah Fadhlurrokhman Ghaniu Hafidha Alfiroza Haryo Hikmawan Khoirul Anam Lanuta Putrihati Mochammad Rijal Muhammad Ridwan Muhammad Aurora Muhammad Sobirin Nur Rohmah Nur Hafidz Ibnu Salim Risma Apriliyani Risma Mei Viana Rozzenda Rizqi Shafa Rina Damayanti Slamte Sujono Sednenda Allegra Silafa Valentarico Abdi Willa Shannon Almira Yessy Yuanita Sahfa Zaesari Anggraeni Fahri Ade Kurniawan Tiara Fatmawati Nur Ivalatul Sakdiyah
65 60 65 60 60 75 70 85 65 75 60 65 75 85 65 80 65 65 75 60 75 85 70 85 68 70 60 80 65 60 65 75 60
KKM = 75 tidak Tuntas tuntas √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
108
No.
Nama Siswa
Rata-Rata Jumlah Siswa Tuntas Persentase Tuntas (%) Jumlah Siswa Tidak Tuntas Persentase Tidak Tuntas (%)
Nilai
KKM = 75 tidak Tuntas tuntas
69,48 9 36,36% 21 63,64%
Lampiran 3 SILABUS PEMBELAJARAN
Nama Sekolah
: SD Negeri 01 Petanjungan
Mata Pelajaran
: Seni Budaya Keterampilan
Kelas / Semester
: IV / 2
Standar Kompetensi :9. Mengapresiasi karya seni rupa Kompetensi Dasar 9.1 Menjelaskan makna seni rupa murni
Materi Karya seni rupa murni.
-
- Menyebutkan jenis-jenis karya seni rupa yang ada di daerah. - Menyebutkan tokoh-tokoh seniman seni
Tes
Pilihan ganda dan isian singkat
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
2 x 35 menit
Buku SBK Kelas 4emester 2, Intan Pariwara
2 x 35 menit Buku
109
9.2.Mengidentifik Karya asi karya seni seni rupa murni rupa
Penilaian Bentuk Indikator Teknik instrumen Menjelaskan definisi karya seni rupa Tes Pilihan Ganda murni. Menyebutkan jenis-jenis karya seni rupa murni berdasarkan dimensi. Menyebutkan jenis-jenis karya seni rupa murni berdasarkan jenis objek. Membedakan karya seni rupa murni dan karya seni rupa terapan.
yang ada di murni daerah. daerah
9.3 Menampilkan sikap apresiatif terhadap karya seni rupa murni
Sikap apresiat if
rupa murni nasional dan karyanya. - Membedakan motif batik dari berbagai daerah.
SBK Kelas 4 Semester 2, Intan Pariwara
- Mengidentifikasi jenis-jenis motif batik klasik yang ada di daerah.
Tes
Isian Singkat
2 x 35 menit
- Menjelaskan pengertian apresiasi seni. - Menyampaikan pendapat tentang keartistikan sebuah karya seni rupa murni. - Memberi tanggapan pada hasil karya sendiri maupun orang lain.
Tes
Pilihan ganda dan isian singkat
2 x 35 menit
Buku SBK Kelas 4 Semester 2, Intan Pariwara
Karakter siswa yang diharapkan : 1. 2. 3. 4. 5.
Disiplin ( Discipline ) Tekun ( diligence ) Tanggung jawab ( responsibility ) Ketelitian ( carefulness) Kerja sama ( Cooperation )
6. Percaya diri ( Confidence
110
111 Lampiran 4 INSTRUMEN PENILAIAN DESKRIPSTOR PENILAIAN LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA
Skor
A.
Kriteria Penilaian
1
Ada satu deskriptor tampak
2
Ada dua deskriptor tampak
3
Ada tiga deskriptor tampak
4
Ada empat deskriptor tampak
Keantusiasan siswa dalam mengikuti pembelajaran, dengan deskriptor sebagai berikut: 1. Siswa siap mengikuti pembelajaran. 2. Siswa menyimak penjelasan dari guru. 3. Siswa memberikan respon terhadap penjelasan dari guru. 4. Siswa fokus terhadap pembelajaran yang sedang berlangsung.
B.
Keberanian siswa dalam mengajukan pertanyaan selama proses pembelajaran, dengan deskriptor sebagai berikut: a. Siswa berani bertanya setelah disuruh oleh guru. b. Siswa berani bertanya ketika guru memberi kesempatan kepada siswa yang ingin bertanya. c. Siswa berani bertanya dengan inisiatif sendiri. d. Siswa berani memberi tanggapan dari penjelasan guru atas inisiatif sendiri.
C.
Ketekunan siswa dalam mengerjakan tugas dari guru, dengan deskriptor sebagai berikut: 1. Siswa memperhatikan arahan dari guru. 2. Siswa memanfaatkan alat peraga/media yang sesuai untuk memecahkan masalah.
112 3. Siswa meminta petunjuk kepada guru mengenai hal yang belum dipahami. 4. Siswa mengerjakan tugas dengan benar. D.
Keaktifan siswa saat melakukan pembelajaran dengan model Gallery Walk, dengan deskriptor sebagai berikut: 1. Siswa berbagi peran dalam kelompoknya dengan cara bermusyawarah. 2. Siswa berperan aktif membuat galeri bersama kelompoknya. 3. Siswa menuliskan hasil diskusi secara jelas di galerinya. 4. Siswa berputar mengelilingi galeri kelompok lain.
Lampiran 5 INSTRUMEN PENELITIAN LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA Petunjuk. Setelah membaca dan memeriksa aspek penilaian aktivitas siswa dalam pembelajaran PKn, berilah tanda cek (√) pada kolom yang tersedia sesuai dengan hasil pengamatan! No
Dina Amalia Eka Purwanti Hida Ayyarussyifa Amalia Rifaviana Shadifah Salsha Ainun Nabila Ali Wibowo Annisah Nur Hidayah Arifah Dinafillah Cindy Rizqyfadiyah Desi Dyah Widyastuti Endri Kurniawan Fitri Nur Astuti Helga Arum Dwiananda Ilham Hafiz Maulana Kurnia Sandi
1
2
3
4
1
Aspek yang diamati B C 2 3 4 1 2 3
D 4
1
2
3
4
Jumlah skor
113
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Nama Siswa
A
No
Nama Siswa
A 1
2
3
4
1
Aspek yang diamati B C 2 3 4 1 2 3
D 4
1
2
3
4
Jumlah skor
16 Muhammad fauzil Adhim 17 M. Gilang Seta Wardana 18 Novika Anggi Ani 19 Olivia Ramadani 20 Oka Yogi Setiawan 21 Ryan Bagaskoro 22 Rio Izmawan 23 Sabilla Aulia Larasati 24 Septu Susilo 25 Shinta Wijayanti 26 Teguh Febri Anto 27 Wika Maisaroh 28 Yuswo Ardi Elyasa Bagus W. 29 Lathifah Wahyunimgtyas 30 Ahmad Nurrizkon Jumlah Skor Persentase
Mengetahui, Kepala Sekolah SDN 01 Petanjungan
114
Henri Susilo, S.Pd. SD. NIP 19600128 197911 1 002
115 Keterangan: A. Keantusiasan siswa dalam mengikuti pembelajaran. B. Keberanian siswa dalam mengajukan pertanyaan selama proses pembelajaran. C. Ketekunan siswa dalam mengerjakan tugas dari guru D. Keaktifan siswa saat melakukan pembelajaran dengan model Gallery Walk.
Rumus menentukkan persentase keaktifan belajar siswa: Persentase keaktifan belajar siswa =
x 100%
116 Lampiran 6 INSTRUMEN PENELITIAN DESKRIPTOR ALAT PENILAIAN KOMPETENSI GURU Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) (APKG I)
1. Merumuskan tujuan pembelajaran. Indikator
: 1.1 Merumuskan tujuan pembelajaran /indikator hasil belajar.
Penjelasan : Untuk butir ini perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut: a. Rumusan dinyatakan dengan jelas sehingga tidak menimbulkan tafsiran ganda. b. Rumusan mengandung perilaku (behavior) yang dapat dicapai siswa. c. Susunan rumusan kompetensi dasar terurut secara logis (dari yang mudah ke yang sukar), dari yang sederhana ke yang kompleks, dari yang konkret ke yang abstrak, dan dari berfikir tingkat rendah sampai tingkat tinggi. Untuk menilai butir ini digunakan skala penilaian berikut: Skala Penilaian
Penjelasan
1
Rumusan tidak jelas dan tidak lengkap.
2
Rumusan jelas tetapi tidak lengkap atau tidak jelas tetapi lengkap.
3
Rumusan jelas dan lengkap, atau jelas dan logis, atau lengkap dan logis.
4
Indikator
Rumusan jelas, lengkap, dan disusun secara logis.
: 1.2 Merancang dampak pengiring berbentuk kecakapan hidup (life skill).
Penjelasan
: Deskriptor yang perlu dipertimbangkan yaitu: a.
Dampak pengiring berbentuk kecakapan hidup hendaknya tertuang di dalam rencana pembelajaran.
117 b.
Dampak pengiring dianggap operasional apabila sesuai dengan kegiatan pembelajaran.
Untuk menilai butir ini digunakan skala penilaian berikut: Skala Penilaian
Penjelasan
1
Tidak dicantumkan dampak pengiring.
2
Dicantumkan dampak pengiring tetapi tidak operasional.
3
Dicantumkan dampak pengiring yang operasional tetapi tidak sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan siswa. Dicantumkan dampak pengiring yang operasional dan
4
sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan siswa.
2. Mengembangkan dan mengorganisasikan materi, media (alat bantu pembelajaran), dan sumber belajar. Indikator
: 2.1 Mengembangkan dan mengorganisasikan materi pembelajaran.
Penjelasan
: Dalam mengembangkan dan mengorganisasikan materi pembelajaran, guru perlu memperhatikan deskriptor-deskriptor berikut ini. a. Cakupan materi (keluasan dan kedalaman). b. Sistematika materi. c. Kesesuaian dengan kemampuan dan kebutuhan siswa. d. Kemutakhiran (kesesuaian dengan perkembangan terakhir dalam bidangnya). Untuk menilai butir ini digunakan skala penilaian berikut. Skala Penilaian
Penjelasan
1
Satu deskriptor tampak
2
Dua deskriptor tampak
3
Tiga deskriptor tampak
4
Empat deskriptor tampak
118 Indikator
: 2.2 Menentukan dan mengembangkan media pembelajaran sesuai dengan model Gallery Walk.
Penjelasan
: Yang dimaksud dengan media adalah segala sesuatu yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran, sehingga memudahkan siswa belajar (misalnya: gambar, kartu, model benda asli dan peta). Untuk menilai butir ini digunakan skala penilaian berikut.
Skala Penilaian
Penjelasan
1
Direncanakan penggunaan satu macam media tetapi tidak sesuai dengan tujuan.
2
Direncanakan penggunaan lebih dari satu macam media tetapi tidak sesuai dengan tujuan.
3
Direncanakan penggunaan satu macam media yang sesuai dengan tujuan.
4
Direncanakan penggunaan lebih dari satu macam media yang sesuai dengan tujuan.
Indikator
: 2.3 Memilih sumber belajar.
Penjelasan
: Sumber belajar dapat berupa nara sumber, buku paket, buku pelengkap, museum, lingkungan, laboratorium, dan sebagainya. Untuk menilai butir ini perlu diperhatikan deskriptor seperti di bawah ini : a. Kesesuaian sumber belajar dengan tujuan. b. Kesesuaian sumber belajar dengan tingkat perkembangan siswa. c. Kesesuaian sumber belajar dengan materi. d. Kesesuaian sumber belajar dengan lingkungan siswa. Untuk menilai butir ini digunakan skala penilaian berikut: Skala Penilaian
Penjelasan
1
Satu deskriptor tampak
2
Dua deskriptor tampak
3
Tiga deskriptor tampak
119 Skala Penilaian 4
Penjelasan Empat deskriptor tampak
3. Merencanakan skenario kegiatan pembelajaran Indikator
: 3.1 Menentukan jenis kegiatan pembelajaran.
Penjelasan
: Mampu menerapkan komponen-komponen yang ada dalam model pembelajaran Gallery Walk dalam rencana kegiatan pembelajaran, yaitu:
3.1.1. Diskusi dalam pembuatan galeri. Untuk menilai butir ini perlu diperhatikan deskriptor sebagai berikut: a. Guru merancang kegiatan pembelajaran yang bertujuan memberikan kesempatan siswa untuk berani mengemukakan pendapat atau memberi tanggapan. b. Guru merancang kegiatan pembelajaran yang bertujuan memberikan kesempatan pada siswa untuk menghargai dan menerima pendapat temannya. c. Guru merancang kegiatan pembelajaran yang bertujuan membangun
semangat
kerjasama
antar
siswa
untuk
menyelesaikan tugas bersama-sama. d. Guru merancang kegiatan pembelajaran yang bertujuan memberikan kesempatan pada siswa untuk menuangkan hasil diskusi melalui tulisan dan gambar ke dalam sebuah galeri. Untuk menilai butir ini digunakan skala penilaian berikut: Skala Penilaian
Penjelasan
1
Satu deskriptor tampak
2
Dua deskriptor tampak
3
Tiga deskriptor tampak
4
Empat deskriptor tampak
120 3.1.2. Kegiatan mengelilingi galeri. Untuk menilai butir ini perlu diperhatikan deskriptor sebagai berikut: a. Guru merancang kegiatan pembelajaran yangmenuntut tanggung jawab siswa untuk memainkan perannya, baik sebagai penjaga galeri maupun pengunjung galeri. b. Guru merancang kegiatan pembelajaran yangbertujuan memberikan kesempatan siswa untuk mengapresiasi hasil pekerjaan temannya. c. Guru merancang kegiatan pembelajaran yangmenuntut keterlibatan aktif siswa, khususnya secara fisik selama menjalankan tugasnya. d. Guru merancang kegiatan pembelajaran yangbertujuan memberikan kesempatan siswa untuk mengoreksi hasil pekerjaan kelompoknya dan membenahi atau melengkapi galerinya. Untuk menilai butir ini digunakan skala penilaian berikut: Skala Penilaian
Indikator
Penjelasan
1
Satu deskriptor tampak
2
Dua deskriptor tampak
3
Tiga deskriptor tampak
4
Empat deskriptor tampak
: 3.2 Menyusun langkah-langkah pembelajaran dengan model Gallery Walk.
Penjelasan
: Langkah-langkah pembelajaran adalah tahap-tahap pembelajaran yang direncanakan guru sejak awal sampai akhir pembelajaran.
Untuk menilai butir ini digunakan skal penilaian sebagai berikut: a. Guru merancang langkah-langkah pembelajaran yang sistematis dan sesuai dengan model Gallery Walk.
121 b. Guru merancang langkah-langkah pembelajaran dari pembukaan, inti, dan penutup yang sesuai dengan model Gallery Walk. c. Guru merancang langkah-langkah pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran dan sesuai dengan model Gallery Walk. d. Guru merancang langkah-langkah pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran dan sesuai dengan model Gallery Walk. Skala Penilaian
Penjelasan
1
Satu deskriptor tampak
2
Dua deskriptor tampak
3
Tiga deskriptor tampak
4
Empat deskriptor tampak
Indikator
: 3.3 Menentukan alokasi waktu pembelajaran.
Penjelasan
: Alokasi waktu pembelajaran adalah pembagian waktu untuk setiap tahapan/ jenis kegiatan dalam suatu pertemuan.
Untuk menilai butir ini, perlu diperhatikan penyediaan waktu bagi kegiatan pembukaan, inti, dan penutup,seperti tampak pada deskriptor sebagai berikut: Skala Penilaian 1
Penjelasan Alokasi waktu keseluruhan dicantumkan pada rencana pembelajaran.
2
Alokasi waktu untuk setiap langkah (kegiatan pembukaan, inti, dan penutup) dicantumkan tetapi tidak proporsional.
3
Alokasi waktu kegiatan inti lebih besar daripada jumlah waktu kegiatan pembukaan dan penutup.
4
Alokasi waktu untuk setiap kegiatan dalam langkahlangkah pembelajaran dirinci secara proporsional.
Indikator
: 3.4 Menentukan cara-cara memotivasi siswa.
Penjelasan
: Memotivasi siswa adalah upaya guru untuk membuat siswa belajar secara aktif.
122 Untuk menilai butir ini perlu diperhatikan deskriptor tentang cara memotivasi siswa, yaitu: a. Mempersiapkan pembukaan pembelajaran seperti bahan pengait, penyampaian tujuan, yang menarik bagi siswa. b. Mempersiapkan media yang menarik. c. Menetapkan jenis kegiatan yang mudah diikuti siswa serta menantang siswa berfikir. d. Melibatkan siswa dalam kegiatan. Untuk menilai butir ini digunakan skala penilaian berikut: Skala Penilaian
Penjelasan
1
Satu deskriptor tampak.
2
Dua deskriptor tampak.
3
Tiga deskriptor tampak.
4
Empat deskriptor tampak.
Indikator
: 3.5
Menyiapkan pertanyaan (perintah).
Penjelasan
: Pertanyaan (termasuk kalimat perintah) yang dirancang dapat mencakup
pertanyaan
tingkat
rendah
yang
menuntut
kemampuan mengingat dan pertanyaan tingkat tinggi yang menuntut kemampuan memahami, menerapkan, menganalisis, mensintesis, dan mengevaluasi. Pertanyaan yang disiapkan guru dapat digunakan untuk berbagai
tujuan.
Guru
menyiapkan
pertanyaan
untuk
menilai/memotivasi siswa pada tahap pembukaan, selama proses belajar dan pada penutupan pembelajaran. Untuk menilai butir ini digunakan skala penilaian berikut : Skala Penilaian
Penjelasan
1
Terdapat pertanyaan ingatan saja
2
Terdapat pertanyaan pemahaman
3
Terdapat pertanyaan penerapan
123 Skala Penilaian 4
Penjelasan Terdapat pertanyaan analisis atau sintesis atau evaluasi.
4. Merancang pengelolaan kelas Indikator
: 4.1 Menentukan penataan ruang dan fasilitas belajar sesuai model pembelajaran Gallery Walk
Penjelasan
:
Penataan ruang dan fasilitas belajar mencakup persiapan dan pengaturan ruangan dan fasilitas (tempat duduk, perabot dan alat pelajaran) yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan pembelajaran.
Untuk menilai butir ini perlu diperhatikan deskriptor berikut berikut. a. Penataan ruang dan fasilitas belajar pembelajaran tujuan pembelajaran. b. Penataan ruang dan fasilitas belajar sesuai dengan tingkat perkembangan (perbedaan invidual) siswa. c. Penataan ruang dan fasilitas belajar sesuai dengan alokasi waktu. d. Penataan ruang dan fasilitas belajar sesuai dengan lingkungan Untuk menilai butir ini digunakan skala penilaian berikut : Skala Penilaian
Indikator
Penjelasan
1
Satu deskriptor tampak.
2
Dua deskriptor tampak.
3
Tiga deskriptor tampak.
4
Empat deskriptor tampak. : 4.2 Menentukan cara-cara pengorganisasian siswa agar dapat berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran Gallery Walk.
Penjelasan
: Yang dimaksud dengan pengorganisasian siswa adalah kegiatan guru dalam menentukan pengelompokan, memberi tugas, menata alur kerja, dan cara kerja sehingga dapat berpartisipasi aktif dalam pembelajaran.
Pengorganisasian siswa ditandai oleh deskriptor berikut: a. Pengaturan pengorganisasian siswa (individu, kelompok, atau klasikal),
124 b. Penugasan yang harus dikerjakan, c. Alur dan cara kerja yang jelas, d. Kesempatan bagi siswa untuk mendiskusikan hasil tugas. Untuk menilai butir ini digunakan skala penilaian berikut : Skala Penilaian
Penjelasan
1
Deskriptor a tampak.
2
Deskriptor a dan b tampak.
3
Deskriptor a, b dan c tampak.
4
Deskriptor a, b, c dan d tampak.
5. Merencanakan prosedur, jenis dan menyiapkan alat penilaian. Indikator : 5.1 Menentukan prosedur dan jenis penilaian yang sesuai dengan model Gallery Walk. Penjelasan : Penilaian adalah suatu proses pengumpulan berbagai data yang memberikan gambaran perkembangan belajar siswa secara menyeluruh, tidak hanya hasil belajar saja yang dinilai tetapi penilaian yang sebenarnya juga menilai aktivitas siswa selama proses kegiatan pembelajaran. Untuk menilai butir ini digunakan skala penilaian berikut: a. Penilaian dirancang selama proses pembelajaran (aktivitas belajar siswa) b. Penilaian dirancang secara berkesinambungan. c. Penilaian dirancang sesuai dengan tujuan pembelajaran. d. Penilaian di akhir pembelajaran dirancang dalam bentuk latihan soal dan tes formatif. Skala Penilaian
Penjelasan
1
Satu deskriptor tampak
2
Dua deskriptor tampak
3
Tiga deskriptor tampak
4
Empat deskriptor tampak
125 Indikator
: 5.2 Membuat alat penilaian dan kunci jawaban.
Penjelasan : Alat penilaian dapat berbentuk pertanyaan, tugas, dan lembar observasi, sedangkan kunci jawaban dapat berupa jawaban yang benar atau rambu-rambu jawaban. Untuk menilai butir ini digunakan skala penilaian berikut: Skala Penilaian
Penjelasan
1
Rumusan pertanyaan tidak mengukur ketercapaian TPK.
2
Rumusan pertanyaan mengukur ketercapaian TPK.
3
Rumusan pertanyaan mengukur ketercapaian TPK dan memenuhi
syarat-syarat
penyusunan
alat
evaluasi
termasuk penggunaan bahasa yang efektif. 4
Rumusan pertanyaan mengukur ketercapaian TPK dan memenuhi
syarat-syarat
penyusunan
alat
evaluasi
termasuk penggunaan bahasa yang efektif disertai pencantuman kunci jawaban.
6. Tampilan dokumen rencana pembelajaran. Indikator
: 6.1 Kebersihan dan kerapian.
Penjelasan
: Kebersihan dan kerapian rencana pembelajaran dapat dilihat dari penampilan fisik rencana pembelajaran. Untuk menilai butir ini perlu diperhatikan deskriptor berikut : a. Tulisan dapat dibaca dengan mudah, b. Tulisan ajeg (konsisten), c. Tampilan bersih (tanpa coretan atau noda) dan menarik, d. Ilustrasi tepat. Untuk menilai butir ini digunakan skala penilaian berikut: Skala Penilaian
Penjelasan
1
Deskriptor a tampak.
2
Deskriptor a dan b tampak.
3
Deskriptor a, b dan c tampak atau a, b,
126 Skala Penilaian
Penjelasan dan d tampak.
4
Deskriptor a, b, c dan d tampak.
Indikator
: 6.2 Penggunaan bahasa tulis.
Penjelasan
: Bahasa tulis yang digunakan dalam rencana pembelajaran hendaknya mengikuti kaidah bahasa tulis. Untuk menilai butir ini perlu diperhatikan deskriptor berikut : a. Bahasa komunikatif, b. Pilihan kata tepat, c. Struktur kalimat baku, d. Cara penulisan sesuai dengan EYD.
Skala Penilaian
Penjelasan
1
Deskriptor a tampak.
2
Deskriptor a dan b atau a dan c tampak.
3
Deskriptor a, b dan c tampak.
4
Deskriptor a, b, c dan d tampak.
127 Lampiran 7 ALAT PENILAIAN KEMAMPUAN GURU Kemampuan Merencanakan Pembelajaran (RPP) (APKG I) 1.
Nama Guru
: Nurdiyah, S. Pd.SD.
2.
NIP
: 19850118 201406 2 005
3.
Sekolah Tempat Penelitian
: SD Negeri 01 Petanjungan
4.
Kelas
: IV (Empat)
5.
Mata Pelajaran
: Seni Budaya Dan Keterampilan
6.
Tanggal
: ………………..2015
7.
Waktu
:-
PETUNJUK PENGGUNAAN 1. Berilah tanda √ pada kolom tanda cek (√) jika deskriptor yang disediakan tampak. 2. Berilah skor 1 jika hanya satu deskriptor pada aspek yang diamati muncul. 3. Berilah skor 2 jika hanya dua deskriptor pada aspek yang diamati muncul. 4. Berilah skor 3 jika hanya tiga deskriptor pada aspek yang diamati muncul. 5. Berilah skor 4 jika keempat deskriptor pada aspek yang diamati muncul. 6. Baca dengan cermat rencana pelaksanaan pembelajaran yang digunakan oleh guru ketika mengajar. Kemudian, nilailah semua aspek yang terdapat dalam rencana tersebut dengan menggunakan butir-butir penilaian di bawah ini. 1.
Merumuskan tujuan pembelajaran
1
2
3
1.1 Merumuskan tujuan pembelajaran/ indikator hasil belajar. 1.2 Merancang dampak pengiring berbentuk kecakapan hidup (life skill). Rata-rata butir 1 = A 2.
Mengembangkan dan mengorganisasikan materi, media pembelajaran, dan sumber belajar 2.1 Mengembangkan dan mengorganisasikan
4
128 materi pembelajaran. 2.2 Menentukan dan mengembangkan alat bantu pembelajaran sesuai dengan model Gallery Walk. 2.3 Memilih sumber belajar. Rata-rata butir 2 = B 3.
Merencanakan
skenario
kegiatan
pembelajaran
dengan
pembelajaran Gallery Walk 3.1 Menentukan jenis kegiatan pembelajaran sesuai dengan model Gallery Walk. 3.1.1
Diskusi dalam pembuatan galeri.
3.1.2
Kegiatan mengelilingi galeri.
3.2 Menyusun langkah-langkah pembelajaran dengan model pembelajaran Gallery Walk. 3.3 Menyusun alokasi waktu pembelajaran. 3.4 Menentukan cara-cara memotivasi siswa. 3.5 Menyiapkan pertanyaan (perintah). Rata-rata butir 3 = C 4.
Merancang pengelolaan kelas 4.1 Menentukan penataan ruang dan fasilitas belajar sesuai model pembelajaran Gallery Walk. 4.2 Menentukan cara-cara pengorganisasian siswa agar dapat berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaranmodel Gallery Walk. Rata-rata butir 4 = D
model
129 5.
Merencanakan prosedur, jenis, dan menyiapkan alat penilaian 5.1 Menentukan prosedur dan jenis penilaian yang sesuai dengan model Gallery Walk. 5.2 Membuat alat-alat penilaian dan kunci jawaban. Rata-rata butir 5 = E
6.
Tampilan dokumen rencana pembelajaran 6.1 Kebersihan dan kerapian. 6.2 Penggunaan bahasa tulis. Rata-rata butir 6 = F
Nilai APKG RPP = APKG I APKG I =
Pemalang, ……………..…2015 Observer,
MUJIATI NIP 19630406 200801 2 002
130 Lampiran 8
INSTRUMEN PENELITIAN DESKRIPTORALAT PENILAIAN KOMPETENSI GURU PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (APKG II)
1.
Mengelola ruang dan fasilitas pembelajaran. Indikator
: 1.1. Menyiapkan fasilitas dan sumber belajar
Penjelasan
: Indikator ini meliputi fasilitas pembelajaran dan sumber belajar yang dimanfaatkan guru dalam kelas. Untuk menilai butir ini perlu diperhatikan deskriptor berikut: a.
Tata ruang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran.
b.
Fasilitas yang diperlukan tersedia..
c.
Sumber belajar yang diperlukan tersedia.
d.
Fasilitas dan sumber belajar mudah dimanfaatkan
Skala Penilaian
Penjelasan
1
Satu deskriptor tampak
2
Dua deskriptor tampak
3
Tiga deskriptor tampak
4
Empat deskriptor tampak
Indikator
: 1.2. Melaksanakan tugas harian kelas.
Penjelasan
:Tugas-tugas
harian
tidakberhubungan
kelas
mungkin
langsung
berhubungan
dengan
atau
pembelajaran.
Pelaksanaantugas harian kelas yang efektif dan efisien sangat menunjangproses pembelajaran. Untuk menilai butir ini perlu diperhatikan apakah guru memeriksa dan menindaklanjuti hal-hal berikut: a. Ketersediaan alat tulis (kapur, spidol) dan penghapus. b. Pengecekan kehadiran siswa.
131 c. Kebersihan dan kerapian papan tulis, pakaian siswa, dan perabotan kelas. d. Kesiapan alat-alat pelajaran siswa serta kesiapan siswa mengikuti pelajaran. Skala Penilaian
Penjelasan
1
Satu deskriptor tampak
2
Dua deskriptor tampak
3
Tiga deskriptor tampak
4
Empat deskriptor tampak
2. Melaksanakan kegiatan pembelajaran. Indikator
: 2.1. Memulai kegiatan pembelajaran.
Penjelasan : Kegiatan memulai pembelajaran adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru dalam rangka menyiapkan fisik dan mental siswa untuk mulai belajar. Untuk menilai butir ini perlu diperhatikan deskriptor berikut: a. Memotivasi siswa dengan mengajukan pertanyaan yang menantang atau menceritakan peristiwa yang sedang hangat. b. Mengaitkan materi pembelajaran dengan pengalaman siswa (apersepsi). c. Memberikan acuan dengan cara mengambarkan garis besar materi dan kegiatan. d. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang harus dicapai. Skala Penilaian
Indikator
Penjelasan
1
Satu deskriptor tampak
2
Dua deskriptor tampak
3
Tiga deskriptor tampak
4
Empat deskriptor tampak
: 2.2. Melaksanakan jenis kegiatan pembelajaran sesuai model Gallery Walk.
132 Penjelasan : Indikator ini menunjukkan tingkat kesesuaian antara jenis kegiatan
dengan
model
Gallery
Walk.
Guru
mampu
menerapkan komponen-komponen yang ada dalam model Gallery Walk dalam rencana kegiatan pembelajaran SBK. Untuk menilai butir ini perlu diperhatikan deskriptor berikut: a. Kegiatan pembelajaran dimulai dengan mengaitkan materi pembelajaran dengan realitas kehidupan sehari-hari. b. Kegiatan selanjutnya, yaitu membimbing siswa untuk menemukan konsep SBK. c. Tahap selanjutnya, yaitu membimbing siswa dalam pembuatan galeri kelompok dan mengelilingi galeri. d. Kegiatan akhir, guru bersam siswa menyimpulkan materi pembelajaran. Skala Penilaian
Indikator
Penjelasan
1
Satu deskriptor tampak
2
Dua deskriptor tampak
3
Tiga deskriptor tampak
4
Empat deskriptor tampak
: 2.3. Menggunakan media pembelajaran yang sesuai dengan tujuan, kondisi siswa, dan tuntutan situasi serta lingkungan.
Penjelasan
: Indikator ini memusatkan perhatian kepada penggunaan media pembelajaran yang dipergunakan guru dalam kelas. Untuk menilai butir ini digunakan skala penilaian berikut:
Skala Penilaian
Penjelasan
1
Guru tidak menggunakan media.
2
Guru menggunakan satu media namun tidak sesuai dengan materi dan kebutuhan peserta didik.
133 Skala Penilaian 3
Penjelasan Guru menggunakan satu media dan sesuai dengan materi serta kebutuhan anak.
4
Guru menggunakan lebih dari satu media dan sesuai dengan materi serta kebutuhan anak.
Indikator
: 2.4. Melaksanakan kegiatan pembelajaran dalam urutan yang logis.
Penjelasan
: Indikator ini digunakan untuk menentukan apakah guru dapat memilih dan mengatur secara logis kegiatan pembelajaran sehingga kegiatan satu dengan dengan yang lain merupakan tatanan yang runtun. Untuk menilai butir ini perlu diperhatikan deskriptor berikut: a. Kegiatan disajikan dari mudah ke sukar. b. Kegiatan yang disajikan berkaitan satu dengan yang lain. c. Kegiatan bermuara pada kesimpulan. d. Ada tindak lanjut yang dapat berupa pertanyaan, tugastugas atau PR pada akhir pelajaran.
Untuk menilai butir ini digunakan skala penilaian berikut: Skala Penilaian
Indikator
Penjelasan
1
Satu deskriptor tampak
2
Dua deskriptor tampak
3
Tiga deskriptor tampak
4
Empat deskriptor tampak
: 2.5. Melaksanakan
kegiatan
pembelajaran
individual, kelompok atau klasikal.
secara
134 Penjelasan : Dalam pembelajaran, variasi kegiatan yang bersifat individual, kelompok
atau
klasikal
sangat
penting
dilakukan
untukmemenuhi perbedaan individual siswa. Untuk menilai butir ini perlu diperhatikan deskriptor sebagai berikut: a. Pelaksanaan kegiatan klasikal, kelompok atau individual, sesuai dengan tujuan/ materi/ kebutuhan siswa. b. Pelaksanaan kegiatan klasikal, kelompok atau individual sesuai dengan waktu dan fasilitas pembelajaran. c. Perubahan dari kegiatan individual ke kegiatan kelompok, klasikal ke kelompok atau sebaliknya berlangsung dengan lancar. d. Peran guru sesuai dengan jenis kegiatan (klasikal, kelompok atau individual) yang sedang dikelola. e. Dalam setiap kegiatan (klasikal, kelompok atau individual) siswa terlibat secara optimal. Untuk menilai butir ini digunakan skala penilaian berikut: Skala Penilaian
Penjelasan
1
Satu deskriptor tampak
2
Dua deskriptor tampak
3
Tiga deskriptor tampak
4
Empat atau lima deskriptor tampak
Indikator
: 2.6. Mengelola waktu pembelajaran secara efisien.
Penjelasan
:
Indikator
ini
mengacu
kepada
pemanfaatan
secara
optimalwaktu pembelajaran yang telah dialokasikan. Untuk menilai butir ini perlu diperhatikan deskriptor berikut: a. Pembelajaran dimulai tepat waktu. b. Pembelajaran dilaksanakan sesuai perincian waktu yang ditentukan.
135 c. Pembelajaran dilaksanakan sampai habis waktu yang telah dialokasikan. d. Tidak terjadi penundaan kegiatan selama pembelajaran. e. Tidak terjadi penyimpangan waktu selama pembelajaran. Skala Penilaian
Penjelasan
1
Satu deskriptor tampak
2
Dua deskriptor tampak
3
Tiga deskriptor tampak
4
Empat atau lima deskriptor tampak
3. Mengelola interaksi kelas. Indikator
: 3.1. Memberi petunjuk dan penjelasan yang berkaitan dengan isi pembelajaran.
Penjelasan
: Indikator ini digunakan untuk menilai kemampuan guru dalammenjelaskan secara efektif konsep, ide, dan prosedur yang bertalian dengan isi pembelajaran. Penilaian perlu mengamati reaksi siswa agar skala penilaian dapat ditentukan secara tepat. Untuk menilai butir ini digunakan skala penilaian berikut:
Skala Penilaian 1
Penjelasan Petunjuk dan penjelasan sulit dimengerti dan tidak ada usaha guru untuk mengurangi kebingungan siswa.
2
Petunjuk dan penjelasan guru sulit dimengerti dan ada usaha guru untuk mengurangi kebingungan siswa tetapi tidak efektif.
3
Petunjuk dan penjelasan guru sulit dimengerti, ada usaha guru untuk mengurangi kebingungan siswa dan efektif. Petunjuk dan penjelasan guru sudah jelas dan
136 Skala Penilaian 4
Indikator
Penjelasan mudah dipahami siswa.
: 3.2. Menangani pertanyaan dan respon siswa.
Penjelasan : Indikator ini merujuk kepada cara guru menangani pertanyaan dan komentar siswa. Untuk menilai butir ini digunakan skala penilaian berikut: Skala Penilaian 1
Penjelasan Mengabaikan siswa yang mengajukan pertanyaan/ pendapat atau tidak menanggapi pertanyaan/pendapat siswa. Tanggap terhadap siswa yang mengajukan pertanyaan/pendapat, sesekali menggali
2
respons atau pertanyaan siswa dan memberi respons yang sepadan. Menggali respons atau pertanyaan siswa selama pembelajaran berlangsung dan
3
memberikan balikan kepada siswa. Guru meminta siswa lain untuk merespon pertanyaan temannya atau menampung respons dan pertanyaan siswa untuk kegiatan selanjutnya.
4
Indikator : 3.3. Menggunakan ekspresi lisan, tulisan, dan isyarat, termasuk gerakan badan. Penjelasan : Indikator ini
mengacu pada kemampuan
guru dalam
berkomunikasi dengan bahasa lisan, tulisan, dan isyarat termasuk gerakan badan. Untuk menilai butir ini perlu diperhatikan deskriptor berikut:
137 a. Pembicaraan lancar. b. Pembicaraan dapat dimengerti. c. Materi yang tertulis di papan tulis atau di kertas manila (berupa tulisan dan atau gambar) dan lembar kerja dapat dibaca dengan jelas. d. Isyarat termasuk gerakan badan tepat. Skala Penilaian
Indikator
Penjelasan
1
Satu deskriptor tampak
2
Dua deskriptor tampak
3
Tiga deskriptor tampak
4
Empat deskriptor tampak
: 3.4. Memicu dan mempertahankan keterlibatan siswa.
Penjelasan : Indikator ini memusatkan perhatian pada prosedur dan cara yang digunakan guru dalam mempersiapkan, menarik minat, dan mendorong siswa untuk berpartisipasi dalam pembelajaran. Untuk menilai butir ini perlu diperhatikan apakah guru/ calon guru melakukan hal-hal berikut. a. Membantu siswa mengingat kembali pengalaman atau pengetahuan yang sudah diperolehnya. b. Mendorong siswa yang pasif untuk berpartisipasi. c. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang bersifat terbuka yang mampu menggali reaksi siswa. d. Merespon/
menanggapi
secara
positif
siswa
berpartisipasi. Skala Penilaian
Penjelasan
1
Satu deskriptor tampak
2
Dua deskriptor tampak
3
Tiga deskriptor tampak
4
Empat deskriptor tampak
yang
138 Indikator
: 3.5. Memantapkan penguasaan materi pembelajaran.
Penjelasan : Indikator ini berkaitan dengan kemampuan guru memantapkan penguasaan materi pembelajaran dengan cara merangkum, meringkas, mereviu (meninjau ulang), dan sebagainya. Kegiatan ini dapat terjadi beberapa kali selama proses pembelajaran. Untuk menilai butir ini digunakan skala penilaian sebagai berikut: Skala Penilaian
Penjelasan
1
Guru merangkum atau meringkas atau meninjau ulang tetapi tidak lengkap. Guru merangkum atau meringkas atau
2
meninjau ulang secara lengkap. Guru merangkum atau meringkas atau meninjau ulang dengan melibatkan siswa.
3
Guru
membimbing
siswa
membuat
rangkuman atau ringkasan atau meninjau 4
ulang.
4. Bersikap terbuka dan luwes serta membantu mengembangkan sikap positif siswa terhadap belajar. Indikator : 4.1 Menunjukkan sikap ramah, hangat, luwes, terbuka, penuh pengertian, dan sabar kepada siswa. Penjelasan : Indikator ini mengacu kepada sikap guru yang ramah, hangat, luwes, terbuka, penuh pengertian, dan sabar kepada siswa. Untuk menilai butir ini perlu diperhatikan deskriptor berikut: a. Menampilkan sikap bersahabat kepada siswa. b. Mengendalikan diri pada waktu menghadapi siswa yang berperilaku kurang sopan/negatif.
139 c. Menggunakan kata-kata atau isyarat yang sopan dalam menegur siswa. d. Menghargai setiap perbedaan pendapat, baik antarsiswa, maupun antara guru dengan siswa. Skala Penilaian
Penjelasan
1
Satu deskriptor tampak
2
Dua deskriptor tampak
3
Tiga deskriptor tampak
4
Empat deskriptor tampak
Indikator : 4.2 Menunjukkan kegairahan belajar. Penjelasan : Indikator ini mengukur tingkat kegairahan mengajar. Tingkat kegairahan ini dapat diperhatikan melalui wajah, nada, suara, gerakan, isyarat, dan sebagainya. Untuk menilai butir ini perlu diperhatikan deskriptor berikut: a. Pandangan mata dan ekspresi wajah. b. Nada suara pada bagian pelajaran penting. c. Cara mendekati siswa dan memperhatikan hal yang sedangdikerjakan. d. Gerakan atau isyarat pada bagian pelajaran yang penting. Untuk menilai butir ini digunakan skala penilaian berikut: Skala Penilaian
Indikator : 4.3
Penjelasan
1
Satu deskriptor tampak
2
Dua deskriptor tampak
3
Tiga deskriptor tampak
4
Empat deskriptor tampak
Mengembangkan hubungan antar-pribadi yang sehat dan serasi.
Penjelasan : Indikator ini mengacu kepada sikap mental guru terhadap halhal yang dirasakan dan dialami siswa ketika mereka mengahapi kesulitan.
140 Untuk menilai butir ini digunakan skala penilaian berikut: Skala Penilaian 1
Penjelasan *) Memberi
perhatian
dan
tanggapan
terhadap siswa yang membutuhkan. 2
Memberikan bantuan kepada siswa yang membutuhkan.
3
Mendorong siswa untuk memecahkan masalahnya sendiri.
4
Mendorong siswa untuk membantu temannya yang membutuhkan.
*) Jika selama pembelajaran tidak ada siswa yang mengalami kesulitan, nilai untuk butir ini adalah nilai maksimal (4).
Indikator
: 4.4. Membantu
siswa
menyadari
kelebihan
dan
kekurangannya. Penjelasan : Indikator ini mengacu kepada sikap dan tindakan guru dalam menerima kenyataan tentang kelebihan dan kekurangan setiap siswa. Untuk menilai butir ini perlu diperhatikan deskriptor sebagai berikut: a. Menghargai perbedaan individual setiap siswa. b. Memberikan
perhatian
kepada
siswa
yang
menampakkanpenyimpangan (misalnya cacat fisik, pemalu, agresif, pembohong). c. Memberikan tugas tambahan kepada siswa yang memiliki kelebihan dalam belajar atau membantu siswa yang lambat belajar. d. Mendorong kerjasama antar siswa yang lambat dan yang cepat dalam belajar. Skala Penilaian 1
Penjelasan Satu deskriptor tampak
141 Skala Penilaian
Penjelasan
2
Dua deskriptor tampak
3
Tiga deskriptor tampak
4
Empat deskriptor tampak
Indikator
: 4.5. Membantu siswa menumbuhkan kepercayaan diri.
Penjelasan
: Indikator ini mengacu kepada usaha guru membantu siswa menumbuhkan rasa percaya diri. Untuk menilai butir ini perlu diperhatikan deskriptor berikut: a. Mendorong siswa agar berani mengemukakan pendapat sendiri. b. Memberi kesempatan kepada siswa untuk memberikan alasan tentang pendapatnya. c. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk memimpin. d. Memberi pujian kepada siswa yang berhasil atau memberi semangat kepada siswa yang belum berhasil. Skala Penilaian
Penjelasan
1
Satu deskriptor tampak
2
Dua deskriptor tampak
3
Tiga deskriptor tampak
4
Empat deskriptor tampak
5. Mendemonstrasikan kemampuan khusus dalam pembelajaran SBK menggunakan model Gallery Walk. Indikator :
5.1.
Kepatuhan guru dalam
menerapkan langkah-
langkah pembelajaran model Gallery Walk. Untuk menilai butir ini perlu diperhatikan deskriptor berikut: a. Melaksanakan
kegiatan
awal
sesuai
dengan
dicantumkan dalam RPP. b. Membimbing siswa dalam diskusi kelompok.
yang
142 c. Membimbing siswa ke tahap pembuatan galeri dan mengelilingi galeri. d. Melaksanakan kegiatan penutup sesuai dengan yang dicantumkan dalam RPP. Skala Penilaian
Penjelasan
1
Satu deskriptor tampak
2
Dua deskriptor tampak
3
Tiga deskriptor tampak
4
Empat deskriptor tampak
Indikator : 5.2. Menerapkan konsep SBK dalam kehidupan sehari-hari. Untuk menilai butir ini perlu diperhatikan deskriptor berikut: a. Guru
memberi
contoh
penerapan
konsep
materi
pembelajaran. b. Guru mempersilahkan siswa memberi contoh penerapan konsep materi pembelajaran. c. Guru membimbing siswa memberi contoh penerapan konsep materi pembelajaran. d. Guru mendukung atau mengklarifikasi contoh-contoh penerapan materi pembelajaran yang disampaikan siswa. Skala Penilaian
Penjelasan
1
Satu deskriptor tampak
2
Dua deskriptor tampak
3
Tiga deskriptor tampak
4
Empat deskriptor tampak
Indikator : 5.3. Membimbing siswa menemukan konsep SBK. Untuk menilai butir ini perlu diperhatikan deskriptor berikut: a. Membimbing siswa untuk memahami kegiatan yang akan dilakukan. b. Membimbing siswa untuk mengetahui alat dan bahan yang
143 dibutuhkan. c. Membimbing siswa untuk memahami langkah-langkah yang akan dilakukan. d. Membimbing siswa untuk berdiskusi dan menarik kesimpulan. Skala Penilaian
Penjelasan
1
Satu deskriptor tampak
2
Dua deskriptor tampak
3
Tiga deskriptor tampak
4
Empat deskriptor tampak
Indikator : 5.4. Menampilkan penguasaan SBK. Untuk menilai butir ini perlu diperhatikan deskriptor berikut: a. Materi pembelajaran yang disajikan guru tepat. b. Guru menyampaikan materi pembelajaran dengan lancar. c. Guru menjawab pertanyaan siswa dengan benar dan jelas. d. Guru selalu menggali pengetahuan siswa dengan cara memberi pertanyaan, kuis, atau tebak-tebakkan yang berkaitan dengan materi pembelajaran. Skala Penilaian
Penjelasan
1
Satu deskriptor tampak
2
Dua deskriptor tampak
3
Tiga deskriptor tampak
4
Empat deskriptor tampak
Indikator : 5.5. Lebih berperan sebagai fasilitator dalam kegiatan pembelajaran. Untuk menilai butir ini perlu diperhatikan deskriptor berikut: a. Mengarahkan siswa untuk melatih kemampuan bekerjasama. b. Mengarahkan siswa dalam mengemukakan pendapat. c. Mengarahkan siswa untuk berpikir kritis.
144 d. Mengarahkan siswa untuk memiliki rasa disiplin dan tanggung jawab dalambelajar kelompok. e. Menanamkan sikap disiplin dalam mengerjakan tugas bersama kelompoknya. Skala Penilaian
Penjelasan
1
Deskriptor a dan b tampak
2
Deskriptor a, b, dan c tampak
3
Deskriptor a, b, c, dan d tampak
4
Deskriptor a, b, c, d, dan e tampak
Indikator : 5.6. Melaksanakan kemampuan khusus dalam pembelajaran SBK menggunakan model Gallery Walk. Penjelasan : Mampu menerapkan komponen-komponen yang ada dalam model Gallery Walkselama kegiatan pembelajaran. 5.6.1. Diskusi dalam pembuatan galeri Untuk menilai butir ini perlu diperhatikan deskriptor sebagai berikut: a. Guru
melaksanakan
kegiatan
pembelajaran
yang
bertujuanmemberikan kesempatan siswa untuk berani mengemukakan pendapat atau memberi tanggapan. b. Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran yang bertujuan memberikan kesempatan pada siswa untuk
menghargai
dan menerima pendapat temannya. c. Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran yang bertujuan membangun semangat
kerjasama antar siswa untuk
menyelesaikan tugas bersama-sama. d. Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran yangbertujuan memberikan kesempatan pada siswa untuk
menuangkan
hasil diskusi melalui tulisan dan gambar ke dalam sebuah galeri.
145 Skala Penilaian
Penjelasan
1
Satu deskriptor tampak
2
Dua deskriptor tampak
3
Tiga deskriptor tampak
4
Empat deskriptor tampak
5.6.1. Kegiatan mengelilingi galeri Untuk menilai butir ini perlu diperhatikan deskriptor sebagai berikut: a. Guru merancang kegiatan pembelajaran yangmenuntut tanggung jawab siswa untuk memainkan perannya, baik sebagai penjaga galeri maupun pengunjung galeri. b. Guru merancang kegiatan pembelajaran yangbertujuan memberikan kesempatan siswa untuk mengapresiasi hasil pekerjaan temannya. c. Guru merancang kegiatan pembelajaran yangmenuntut keterlibatan aktif siswa, khususnya secara fisik selama menjalankan tugasnya. d. Guru merancang kegiatan pembelajaran yangbertujuan memberikan kesempatan siswa untuk mengoreksi hasil pekerjaan kelompoknya dan membenahi atau melengkapi galerinya. Skala Penilaian
6.
Penjelasan
1
Satu deskriptor tampak
2
Dua deskriptor tampak
3
Tiga deskriptor tampak
4
Empat deskriptor tampak
Melaksanakan evaluasi proses hasil belajar. Indikator
: 6.1.
Melaksanakan
pembelajaran.
penilaian
selama
proses
146 Penjelasan
: Penilaian
dalam
proses
pembelajaran
bertujuan
mendapatkan balikan mengenai tingkat pencapaian tujuan selama proses pembelajaran. Untuk menilai butir ini perlu digunakan skala penilaian sebagai berikut: Skala
Penjelasan
Penilaian 1
Tidak melakukan penilaian selama proses pembelajaran.
2
Mengajukan pertanyaan atau memberikan tugas kepada siswa
3
Menilai penguasaan siswa melalui kinerja yang ditunjukkan siswa.
4
Menilai penguasaan siswa melalui isyarat yang ditunjukkan siswa.
Indikator
: 6.2.Melaksanakan penilaian pada akhir pembelajaran.
Penjelasan
: Penilaian pada akhir proses pembelajaran bertujuan mengetahui penguasaan siswa terhadap materi pelajaran. Untuk menilai butir ini perlu digunakan skala penilaian sebagai berikut:
Skala Penilaian 1
Penjelasan Guru memberikan tes akhir tetapi tidak sesuai dengan tujuan.
2
Sebagian kecil soal tes akhir sesuai dengan tujuan.
3
Sebagian besar soal tes akhir sesuai dengan tujuan.
4
Semua soal tes akhir sesuai dengan tujuan.
7. Kesan umum kinerja guru. Indikator
: 7.1. Keefektifan proses pembelajaran.
147 Penjelasan
: Indikator ini mengacu kepada tingkat keberhasilan guru dalam mengelola pembelajaran sesuai dengan perkembangan proses pembelajaran. Untuk menilai butir ini perlu diperhatikan deskriptor berikut: a. Pembelajaran lancar. b. Suasana kelas terkendali sesuai dengan rencana. c. Suasana kelas terkendali melalui penyesuaian. d. Mengarah
kepada
terbentuknya
dampak
pengiring
(misalnya ada kesempatan bagi siswa untuk dapat bekerja sama, bertanggung jawab, tenggang rasa). Skala Penilaian
Penjelasan
1
Deskriptor a tampak
2
Deskriptor a dan b tampak
3
Deskriptor a, b dan c; atau a, b, dan d
4
tampak Deskriptor a, b, c dan d tampak
Indikator
: 7.2. Penggunaan Bahasa Indonesia lisan.
Penjelasan
: Indikator ini mengacu kepada kemampuan guru dalam menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar. Untuk menilai butir ini perlu diperhatikan deskriptor berikut: a. Ucapan jelas dan mudah dimengerti. b. Pembicaraan lancar (tidak tersendat-sendat). c. Menggunakan kata-kata baku (membatasi penggunaan katakata daerah atauasing). d. Berbicara dengan menggunakan tata bahasa yang benar. Skala Penilaian
Penjelasan
1
Satu deskriptor tampak
2
Dua deskriptor tampak
3
Tiga deskriptor tampak
148 4
Empat deskriptor tampak
Indikator
: 7.3. Peka terhadap kesalahan berbahasa siswa.
Penjelasan
: Guru perlu menunjukkan rasa peka terhadap kesalahan berbahasa, agar siswa terbiasa menggunakan bahasa Indonesia secara baik dan benar. Rasa peka dapat ditunjukkan dengan berbagai cara seperti menegur, menyuruh, memperbaiki atau menanyakan kembali. Skala Penilaian 1
Penjelasan Memberi tahu kesalahan siswa dalam berbahasa tanpa memperbaiki.
2
Memperbaiki langsung kesalahan berbahasa siswa.
3
Meminta siswa lain menemukan dan memperbaiki kesalahan berbahasa temannya dengan menuntun.
4
Mengarahkan kesalahan berbahasa sendiri.
Indikator
: 7.4. Penampialn guru dalam pembelajaran.
Penjelasan
: Indikator ini mengacu kepada penampilan guru secara keseluruhan dalam mengelola pembelajaran (fisik, gaya mengajar, dan ketegasan). Untuk menilai butir ini perlu diperhatikan deskriptor berikut: a. Berbusana rapi dan sopan. b. Suara dapat didengar oleh seluruh siswa dalam kleas yang bersangkutan. c. Posisi bervariasi (tidak terpaku pada satu tempat). d. Tegas dalam mengambil keputusan.
149 Skala Penilaian
Penjelasan
1
Satu deskriptor tampak
2
Dua deskriptor tampak
3
Tiga deskriptor tampak
4
Empat deskriptor tampak
150 Lampiran 9 ALAT PENILAIAN KEMAMPUAN GURU Kemampuan Pelaksanaan Pembelajaran (APKG II)
1.
Nama Guru
: Nurdiyah, S. Pd.SD.
2.
NIP
: 19850118 201406 2 005
3.
Sekolah Tempat Penelitian
: SD Negeri 01 Petanjungan
4.
Kelas
: IV (Empat)
5.
Mata Pelajaran
: Seni Budaya Dan Keterampilan (SBK)
6.
Pelaksanaan
: …………………….2015
7.
Waktu
:-
PETUNJUK PENGGUNAAN 1. Berilah tanda √ pada kolom tanda cek (√) jika deskriptor yang disediakan tampak. 2. Berilah skor 1 jika hanya satu deskriptor pada aspek yang diamati muncul. 3. Berilah skor 2 jika hanya dua deskriptor pada aspek yang diamati muncul. 4. Berilah skor 3 jika hanya tiga deskriptor pada aspek yang diamati muncul. 5. Berilah skor 4 jika keempat deskriptor pada aspek yang diamati muncul. 6. Amatilah dengan cermat kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung. Pusatkan perhatian Anda pada kemampuan guru dalam mengelola kegiatan pembelajaran, serta dampaknya pada diri siswa. Nilailah kemampuan guru tersebut dengan menggunakan butir-butir penilaian di bawah ini.Nilailah guru sesuai aspek kemampuan berikut. 1.
Mengelola ruang dan fasilitas pembelajaran.
1
2
3
1.1 Menyiapkan fasilitas dan sumber belajar. 1.2 Melaksanakan tugas harian kelas. Rata-rata butir 1 = P 2.
Melaksanakan kegiatan pembelajaran 2.1 Memulai kegiatan pembelajaran.
4
151 2.2 Melaksanakan jenis kegiatan pembelajaran yang sesuai model Gallery Walk. 2.3 Menggunakan alat bantu (media) pembelajaran yang sesuai dengan tujuan, kondisi siswa,dan tuntutan situasi serta lingkungan (kontekstual). 2.4 Melaksanakan kegiatan pembelajaran dalam urutan yang logis. 2.5 Melaksanakan kegiatan pembelajaran secara individual, kelompok, atau klasikal. 2.6 Mengelola waktu pembelajaran secara efisien. Rata-rata butir 2 = Q 3.
Mengelola interaksi kelas 3.1 Memberi petunjuk dan penjelasan yang berkaitan dengan isi pembelajaran. 3.2 Menangani pertanyaan dan respon siswa 3.3 Menggunakan ekspresi lisan, tulisan, isyarat, dan gerakan badan. 3.4 Memicu dan memelihara keterlibatan siswa. 3.5 Memantapkan penguasaan materi pembelajaran. Rata-rata butir 3 = R
4.
Bersikap terbuka dan luwes serta membantu mengembangkan sikap positif siswa terhadap belajar. 4.1 Menunjukkan sikap ramah, hangat, luwes, terbuka, penuh pengertian, dan sabar kepada siswa. 4.2 Menunjukkan kegairahan mengajar. 4.3 Mengembangkan hubungan antar pribadi yang sehat dan serasi.
152 4.4 Membantu siswa menyadari kelebihan dan kekurangannya. 4.5 Membantu siswa menumbuhkan kepercayaan diri. Rata-rata butir 4 = S
5.
Mendemonstrasikan kemampuan khusus dalam pembelajaran SBK menggunakan model Gallery Walk 5.1 Kepatuhan guru dalam menerapkan langkahlangkah pembelajaran model Gallery Walk. 5.2 Menerapkan konsep SBK dalam kehidupan sehari-hari. 5.3 Membimbing siswa menemukan konsep SBK. 5.4 Menampilkan penguasaan SBK. 5.5 Lebih berperan sebagai fasilitator dalam kegiatan pembelajaran. 5.6 Melaksanakan kemampuan khusus dalam pembelajaran SBK menggunkan model Gallery Walk. 5.6.1 Diskusi dalam pembuatanm galeri. 5.6.2 Kegiatan mengelilingi galeri Rata-rata butir 5 = T
6.
Melaksanakan evaluasi proses dan hasil belajar 6.1 Melaksanakan penilaian selama proses pembelajaran. 6.2 Melaksanakan penilaian pada akhir pembelajaran. Rata-rata butir 6 = U
153 7.
Kesan umum kinerja guru/calon guru 7.1 Keefektifan proses pembelajaran. 7.2 Penggunaan bahasa Indonesia tepat. 7.3 Peka terhadap kesalahan berbahasa siswa. 7.4 Penampilan guru dalam pembelajaran. Rata-rata butir 7 = V
Nilai APKG PP = APKG II APKG II =
Pemalang, …………… 2015 Observer,
MUJIATI NIP 19630406 200801 2 002
154 Lampiran 10 PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA UNIT PENGELOLA PENDIDIKAN KECAMATAN PETARUKAN SD NEGERI 01 PETANJUNGAN Jalan Desa Petanjungan Kode Pos: 52362 DAFTAR HADIR SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 PETANJUNGAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SIKLUS I No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Nama Siswa Dina Amalia Eka Purwanti Hida Ayyarussyifa Amalia Rifaviana Shadifah Salsha Ainun Nabila Ali Wibowo Annisah Nur Hidayah Arifah Dinafillah Cindy Rizqyfadiyah Desi Dyah Widyastuti Endri Kurniawan Fitri Nur Astuti Helga Arum Dwiananda Ilham Hafiz Maulana Kurnia Sandi Muhammad fauzil Adhim M. Gilang Seta Wardana Novika Anggi Ani Olivia Ramadani Oka Yogi Setiawan Ryan Bagaskoro Rio Izmawan Sabilla Aulia Larasati Septu Susilo Shinta Wijayanti Teguh Febri Anto Wika Maisaroh Yuswo Ardi Elyasa Bagus W. Lathifah Wahyunimgtyas Ahmad Nurrizkon
Jenis Kelamin P P P P P L P P P P L P P L L L L P P L L L P L P L P L P L
Pertemuan I √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
II √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
155 Lampiran 11 PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA UNIT PENGELOLA PENDIDIKAN KECAMATAN PETARUKAN SD NEGERI 01 PETANJUNGAN Jalan Desa Petanjungan Kode Pos: 52362 DAFTAR HADIR SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 PETANJUNGAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SIKLUS II No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Nama Siswa Dina Amalia Eka Purwanti Hida Ayyarussyifa Amalia Rifaviana Shadifah Salsha Ainun Nabila Ali Wibowo Annisah Nur Hidayah Arifah Dinafillah Cindy Rizqyfadiyah Desi Dyah Widyastuti Endri Kurniawan Fitri Nur Astuti Helga Arum Dwiananda Ilham Hafiz Maulana Kurnia Sandi Muhammad fauzil Adhim M. Gilang Seta Wardana Novika Anggi Ani Olivia Ramadani Oka Yogi Setiawan Ryan Bagaskoro Rio Izmawan Sabilla Aulia Larasati Septu Susilo Shinta Wijayanti Teguh Febri Anto Wika Maisaroh Yuswo Ardi Elyasa Bagus W. Lathifah Wahyunimgtyas Ahmad Nurrizkon
Jenis Kelamin P P P P P L P P P P L P P L L L L P P L L L P L P L P L P L
Pertemuan I √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
II √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
156 Lampiran 12 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I PERTEMUAN 1
Nama Sekolah
: SD Negeri 01 Petanjungan
Mata Pelajaran
: Seni Budaya dan Keterampilan (SBK)
Materi Pokok
: Karya Seni Rupa Murni
Kelas/ Semester
: IV/ II
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit (1x pertemuan)
Hari/ Tanggal
: Kamis, 9 April 2015
A. Standar Kompetensi 9. Mengapresiasi karya seni rupa
B. Kompetensi Dasar 9.1 Menjelaskan makna karya seni rupa murni
C. Indikator 1. Menjelaskan makna karya seni rupa murni. 2. Menyebutkan jenis-jenis karya seni rupa murni berdasarkan dimensi. 3. Menyebutkan jenis-jenis karya seni rupa murni berdasarkan jenis objek. 4. Membedakan karya seni rupa murni dan karya seni rupa terapan.
D. Tujuan Pembelajaran 1. Melalui penjelasan guru tentang karya seni rupa murni, siswa dapat menjelaskan pengertian karya seni rupa murni. 2. Setelah mendengarkan penjelasan guru tentang jenis-jenis karya seni rupa murni berdasarkan dimensi, siswa dapat menyebutkan contoh jenis-jenis karya seni rupa murni dua dimensi dan tiga dimensi.
157 3. Setelah mendengarkan penjelasan guru tentang jenis-jenis karya seni rupa murni berdasarkan jenis objek, siswa dapat menunjukan jenis-jenis karya seni rupa murni objek manusia, hewan dan tumbuhan. 4. Melalui penjelasan guru tentang makna karya seni rupa terapan, siswa mampu menjelaskan pengertian seni rupa terapan. 5. Setelah mendengar penjelasan guru tentang contoh karya seni rupa terapan siswa dapat menyebutkan contoh karya seni rupa terapan. 6. Melalui diskusi kelompok, siswa dapat membedakan karya seni rupa murni dan karya seni rupa terapan.
Karakter siswa yang diharapkan: Disiplin, tekun, tanggung jawab, percaya diri, kerja sama, keteltian.
E. Materi Pembelajaran 1. Karya seni rupa murni Karya seni rupa murni adalah segala jenis karya seni rupa yang sengaja dibuat untuk media ekspresi atau sarana mengungkapkan perasaan. Lebih menekankan fungsi estetis biasanya untuk hiasan. 2. Karya seni rupa terapan Karya seni rupa terapan disebut juga karya seni rupa aplikatif, yaitu karya seni rupa yang telah diterapkan atau diaplikasikan pada bentukbnetuk fungsional.
Bentuknya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan
hidup manusia. Contohnya dapat berupa pakaian, perabotan rumah tangga, perlengkapan makan, perlengkapan pertunjukan, atau perlengkapan ibadah 3. Karya seni rupa murni berdasarkan dimensi Karya seni rupa yang hanya memiliki panjang dan lebar disebut sebagai karya seni rupa dua dimensi atau dwimatra. Contoh karya seni rupa dua dimensi yaitu lukisan, gambar, batik, foto, ilustrasi, kaligrafi, hiasan pada piring.
158
Lukisan “Menara Eifel” Karya seni rupa yang memiliki tiga ukuran, panjang, lebar, dan tinggi disebut karya tiga dimensi atau trimatra. Karya seni tiga dimensi dapat dinikmati dari segala sudut pandang; dari depan, atas, samping, maupun bawah.
Contoh karya seni rupa tiga dimensi yaitu patung,
monument.
Patung
Monumen
4. Karya seni rupa murni berdasarkan jenis objek a. Objek manusia
c. Objek tumbuhan
b. Objek hewan
159 F. Model dan Metode Pembelajaran Model Pembelajaran
: Gallery Walk
Metode Pembelajaran
: ceramah, tanya-jawab, penugasan.
G. Langkah-langkah Pembelajaran 1. Kegiatan awal (5 menit) a. Guru memasuki kelas dan memberikan salam. b. Guru menyuruh ketua kelas untuk memimpin doa. c. Guru melakukan presensi kehadiran siswa. d. Guru mengondisikan siswa dengan menyuruh siswa merapikan tempat duduk dan menyiapkan buku serta alat tulis. e. Guru melakukan apersepsi dengan bertanya kepada siswa: “Ada hiasan apakah di rumah kalian?” "Siapakah yang pernah melihat lukisan?” “Siapakah yang punya lukisan dirumah?” Lukisan di rumah di gunakan untuk apa? f. Guru mengaitkan pertanyaan dengan materi yang akan diajarkan. g. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. 2. Kegiatan Inti (50 menit) Eksplorasi a. Guru menjelaskan makna karya seni rupa murni dan karya seni rupa terapan. b. Guru menjelaskan jenis-jenis karya seni rupa murni berdasarkan dimensi dan jenis objeknya. c. Guru bertanya kepada siswa contoh lain dari jenis-jenis karya seni rupa murni. Elaborasi a. Siswa dibagi menjadi 5 kelompok (masing-masing 6 siswa). b. Setiap kelompok terdapat ketua kelompok sebagai wakil dari kelompok. c. Setiap kelompok diberi kertas plano.
160 d. Siswa bersama kelompoknya berdiskusi mengenai pertanyaan yang ada dalam LKS. e. Siswa dengan bimbingan guru membuat galeri sesuai yang ada di LKS pada kertas plano. f. Hasil kerja kelompok (galeri) di tempel di dinding kelas. g. Masing-masing kelompok berputar dan mengamati hasil kerja kelompok lain. h. Ketua kelompok sebagai wakil kelompok menjelaskan dan menjawab setiap apa yang ditanyakan kelompok lain. i. Guru bersama siswa mengoreksi hasil diskusi. Konfirmasi a. Guru dan siswa tanya jawab tentang materi yang belum dikuasai siswa. 1. Kegiatan Penutup (15 menit) a. Guru bersama dengan siswa membuat kesimpulan tentang materi pelajaran yang telah dipelajari. b. Guru memberikan soal tes evaluasi. c. Guru menutup pembelajaran dengan ucapan terimakasih dan salam.
H. Media dan Sumber Belajar 1. Media
:
-
Gambar karya seni rupa murni
-
Gambar karya seni rupa terapan
-
kertas plano
2. Sumber
:
a. Subekti, Ari, dkk. 2010. Seni Budaya dan Ketrampilan. Jakarta: Intan Pariwara. hal.2 dan 68. b. Tim Abdi Guru. 2007. Kreasi SeniBudaya dan Keterampilan untuk SD Kelas IV. Semarang: Erlangga. Hal. 62.
161 c. Iskandar, Teddy. 2011. Karya Seni Rupa Berdasarkan Dimensi dan Kegunaan. Online. at http://imajikudiksi.blogspot.com/2008/05/karyaseni-rupa-berdasarkan-dimensi-dan.html [acessed 22/02/15]. I.
Penilaian 1.
Prosedur Penilaian : Penilaian proses dan penilaian hasil
2.
Teknik Penilaian
: Tes dan non tes
3.
Jenis
: Pengamatan aktivitas siswa dan tes tertulis
4.
Alat
: Lembar pengamatan dan soal tes evaluasi
5.
Bentuk tes
: Pilihan ganda
6.
Kriteria Penilaian : Masing-masing soal yang dijawab benar diberi nilai 2 Masing-masing soal yang dijawab salah diberi nilai 0
7.
Skor Penilaian
:Nilai akhir (NA) siswa =
Pemalang, 9 April 2015
162 Lampiran 13 LEMBAR KERJA SISWA (LKS) SIKLUS I PERTEMUAN 1
1. Amatilah gambar-gambar dibawah ini! a.
b.
d.
e.
c.
f.
Selanjutnya buatlah galeri berdasarkan pertayaan sebagai berikut: a. Gambar apakah itu? b. Termasuk karya seni rupa murni atau terapan? c. Termasuk karya seni rupa dua dimensi atau tiga dimensi? d. Objek apakah yang yang terdapat pada karya seni tersebut?
2. Carilah contoh karya seni rupa murni yang ada di sekitarmu!
163 Lampiran 14 SOAL TES EVALUASI Mata pelajaran : Seni Budaya dan Ketrampilan Materi
: Karya Seni Rupa Murni
A. Berilah tanda silang (X) pada jawaban a, b, c atau d yang dianggap benar! 1. Karya seni rupa yang digunakan untuk sarana mengungkapkan perasaan disebut karya seni rupa …. a. terapan b. murni c. tiga dimensi d. dua dimensi 2. Berikut ini yang merupakan contoh karya seni rupa murni yaitu …. a. lukisan menara eifel b. sepatu c. tas d. kursi 3. Karya seni rupa yang digunakan sebagai benda pakai disebut karya seni…. a. lukis b. menggambar bentuk c. terapan d. batik 4. Gambar dibawah ini yang merupakan contoh karya seni rupa murni dua dimensi adalah …. a. c.
b.
5.
d.
Gambar disamping termasuk karya seni rupa murni jenis objek …. a. hewan c. tumbuhan b. manusia d. pepohonan
164
KUNCI JAWABAN
1. b. murni 2. a. lukisan menara Eifel 3. c. terapan 4. d.
5. b. Manusia
165 Lampiran 15
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I PERTEMUAN 2
Nama Sekolah
: SD Negeri 01 Petanjungan
Mata Pelajaran
: Seni Budaya dan Keterampilan (SBK)
Materi Pokok
: Karya Seni Rupa Murni
Kelas/ Semester
: IV/ II
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit (1x pertemuan)
Hari/ Tanggal
: Jumat, 10 April 2015
A. Standar Kompetensi 9. Mengapresiasi Karya Seni Rupa Murni
B. Kompetensi Dasar 9.2 Mengidentifikasi jenis karya seni rupa murni yang ada di daerah.
C. Indikator 1. Menyebutkan jenis-jenis karya seni rupa yang ada di daerah. 2. Menyebutkan tokoh-tokoh seniman seni rupa murni nasional dan karyanya. 3. Membedakan motif batik dari berbagai daerah.
D. Tujuan Pembelajaran 1. Melalui penjelasan guru tentang jenis-jenis karya seni rupa murni di daerah, siswa dapat menyebutkan jenis-jenis karya seni rupa murni yang ada di daerah. 2. Melalui penjelasan guru, siswa dapat menyebutkan tokoh-tokoh seniman nasional dan karyanya.
166 3. Melalui penjelasan dan gambar motif batik dari berbagai daerah, siswa dapat membedakan motif batik dari berbagai daerah. Karakter siswa yang diharapkan: Disiplin, tekun, tanggung jawab, percaya diri, kerja sama, ketelitian.
E. Materi Belajar Jenis-jenis karya seni rupa adalah: 1. Seni lukis Seni lukis merupakan cabang seni rupa murni yang karyanya berwujud dua dimensi. Karya seni lukis umumnya dibuat pada kanvas dengan menggunakan cat minyak. Seniman lukisan di Indonesia adalah Affandi. Contoh :
Lukisan “ badai pasti berlalu”
Lukisan “ayam tarong”
Lukisan dari Bali “pemandangan alam Bali” 2. Seni Patung Seni patung merupakan cabang seni rupa murni yang karya berbentuk tiga dimensi. Bahan yang digunakan untuk membuat patung diantaranya kayu, batu atau logam. Seniman seni patung di Indonesia adalah But Mochtar. Contoh:
167
Patung “wanita berdoa” Karya But Mochtar
Patung “wanita dan bayi” karya Ida Bagus Tilem (Bali)
3. Seni Keramik Seni keramik merupakan cabang seni rupa murni yang berbentuk tiga dimensi. Keramik dibuat dengan bahan utama tempung dan tanah atau kaolin. Seniman seni keramik adalah F. Widayanto. Contoh :
Keramik prirng
keramik bentuk katak
Keramik seni dari Kasongan “seorang anak kecil meniup pipa seperti ular”
4. Seni Batik Batik merupakan hasil kebudayaan bangsa Indonesia sendiri yang mempunyai nilai tinggi. Batik-batik dari beberapa daerah memiliki perbedaan, baik pada corak, motif, maupun pewarnaanya. Pada batik
168 klasik terdapat beberapa motif batik antara lain motif parang rusak, kawung, tumpal, pilin, tumbuhan-tumbuhan dan lain sebagainya. Contoh: a. Batik Cirebon Batik Cirebon terkenal dengan motif mega mendung atau awanawanan. Pada motif ini dapat dilihat baik dalam bentuk maupun warnanya bergaya selera Cina. Motif mega mendung melambangkan pembawa hujan yang dinanti-nantikan sebagai pembawa kesuburan dan pemberi kehidupan. Motif ini didominasi dengan warna biru, mulai biru muda sampai biru tua. Warna biru tua menggambarkan awan gelap yang mengandung air hujan, pemberi kehidupan, sedangkan warna biru muda melambangkan semakin cerahnya kehidupan.
Motif Mega Mendung b. Batik Tegal Ciri khas batik Tegalan adalah berwarna coklat. Motif batik Tegal banyak mangadaptasi dari aneka flora dan fauna disekitar kehidupan masyarakat di kota Tegal. Terdapat motif merak putih yaitu sebagai simbol keanggunan dari masyarakat Tegal.
Motif Merak Putih
169 c. Batik Pemalang Batik pemalang memiliki khas motif batik yaitu batik grombyang. Motif batik tersebut terinspirasi dari khas makanan dari kota pemalang sendiri yaitu grombyang. Batik ini memiliki desain ada orang memikul angkringan dengan kekayaan alam sekitar berupa pohon kelapa dan di tambah lagi desain penjual berpeci yang duduk di kursi kecil dekat angkringan.
Motif Grombyang. d. Batik Pekalongan Batik pekalongan mempunyai ciri-ciri gambar bunga-bunga yang terang, daun, dan ranting, serta burung yang berwarna mencolok. Suasana pertamanan yang riang gembira yang disebut motif batik “Encim”. Motif Batik Encim di pengaruhi oleh bangsa Cina karena perdagangan.
Motif Batik Encim F. Model dan Metode Pembelajaran Model pembelajaran
: Gallery Walk
Metode pembelajaran
: Ceramah, Penugasan, Tanya Jawab
G. Langkah-Langkah Pembelajaran 1. Kegiatan Awal (5 menit) a. Guru memasuki kelas dan memberikan salam.
170 b. Guru menyuruh ketua kelas untuk memimpin doa. c. Guru melakukan presensi kehadiran siswa. d. Guru mengondisikan siswa dengan menyuruh siswa merapikan tempat duduk dan menyiapkan buku serta alat tulis. e. Guru melakukan apersepsi dengan bertanya “karya seni rupa apakah yang ada di daerah kalian?” f. Guru mengaitkan pertanyaan dengan materi yang akan diajarkan. g. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. 2. Kegiatan Inti (45 menit) Eksplorasi a. Guru menjelaskan jenis-jenis karya seni rupa yang ada di daerah. b. Guru menjelaskan motif batik yang ada di berbagai daerah. Elaborasi a. Siswa dibagi menjadi 5 kelompok (masing-masing 6 siswa). b. Setiap kelompok terdapat ketua kelompok sebagai wakil dari kelompok. c. Setiap kelompok diberi kertas plano. d. Siswa bersama kelompoknya berdiskusi mengenai pertanyaan yang ada dalam LKS. e. Siswa dengan bimbingan guru membuat galeri sesuai yang ada di LKS pada kertas plano. f. Hasil kerja kelompok (galeri) di tempel di dinding kelas. g. Masing-masing kelompok berputar dan mengamati hasil kerja kelompok lain. h. Ketua kelompok sebagai wakil kelompok
menjelaskan hasil kerja
kelompok dan menjawab setiap apa yang ditanyakan kelompok lain. i. Guru bersama siswa mengoreksi hasil diskusi. Konfirmasi a. Guru mengulang materi yang yang diajarkan. b. Guru dan siswa tanya jawab tentang materi pelajaran yang telah disampaikan.
171 3. Penutup (20 menit) a. Siswa dengan bimbingan guru membuat kesimpulan tentang materi pelajaran yang telah disampaikan. b. Siswa mengerjakan tes formatif I. c. Guru menutup pembelajaran dengan ucapan terima kasih dan salam
H. Sumber Dan Media Belajar 1. Sumber
:
- Subekti, Ari, dkk. 2010. Seni Budaya dan Ketrampilan. Jakarta: Intan Pariwara. hal. 69. - Batik Cirebon. Online at http//blogbatikmudablogspot.com/2014/03/3motif-dan-gambar-gambar-batik-cirebon-html [Accessed 22/02/15] - Batik Tegal. Online at http//infotegal.com/tag/motif-batik/ [Accessed 22/02/15], - Batik
Pemlang.
Online
at
https//btiktiara.wordpress.com/2013/02/28/batik-grombyang [Accessed 22/02/15]. - Prayitno, Teguh. 2009. Mengenal Produk Nasional Batik dan Tenun. Semarang: Sindur Press. Hal. 14. 2. Media: -
Gambar jeni-jenis karya seni rupa murni
-
Gambar motif batik dari berbagai daerah
-
Kertas plano
I. Penilaian 1.
Prosedur penilaian : Penilaian proses dan penilaian hasil
2.
Teknik penilaian
: Tes dan non tes
3.
Jenis
: Pengamatan aktivitas siswa dan tes tertulis
4.
Alat
: Lembar pengamatan dan soal tes formatif
5.
Bentuk tes
: Pilihan ganda dan isian singkat
6.
Kriteria Penilaian
: Masing-masing soal pilihan ganda yang dijawab
172 benar diberi nilai 1 Masing-masing soal isian singkat yang dijawab benar diberi nilai 2 7.
Skor Penilaian
:Nilai akhir (NA) siswa =
0
Pemalang, 10 April 2015
173 Lampiran 16 LEMBAR KERJA SISWA (LKS) SIKLUS I PERTEMUAN 2 1.
Perhatikan gambar berikut ini. Carilah perbedaan motif batik dari berbagai daerah tersebut! a. Motif batik Mega Mendung dari Cirebon
b. Motif batik Merak Putih dari Tegal
c. Motif Batik Grombyang dari Pemalang.
d. Motif Batik Encim dari Pekalongan
Lampiran 17 KISI-KISI TES FORMATIF I
Satuan Pendidikan
: SD Negeri 01 Petanjungan
Waktu
: 20 menit
Kelas/Semester
: IV/II
StandarKompetensi
: 9. Mengapresiasi karya seni rupa
Mata Pelajaran
: Seni Budaya dan Kesenian
Materi
: Karya Seni Rupa Murni
Kompetensi Indikator Soal Dasar 9.1.Menjelaskan Siswa dapat menjelaskan makna karya seni makna karya seni rupa murni rupa murni Siswa dapat menyebutkan karya seni rupa murni dua dimensi. Disajikan gambar contoh jenis karya seni rupa murni tiga dimensi, siswa dapat memahami jenis karya seni sesuai dengan gambar. Disajikan gambar karya seni rupa, siswa dapat menentukan karya seni rupa murni objek manusia Siswa dapat membedakan jenis karya seni rupa murni berdasarkan jenis objek
Jenis Soal
Ranah Kognitif
Tingkat Kesuliatan
Nomor Soal
PG
C2
Sedang
1
PG
C1
Mudah
2
PG
C2
Sedang
3
PG
C1
Mudah
4
PG
C2
Sedang
5 174
Siswa dapat menyebutkan pengertian karya seni rupa terapan. Siswa dapat membedakan hasil karya seni rupa murni dengan karya seni rupa terapan 9.2.Mengidentifikasi Siswa dapat menyebutkan jenis karya seni karya seni rupa rupa murni dari daerah tertentu. murni yang ada di daerah Siswa dapat menyebutkan tokoh seniman jenis karya seni rupa murni. Siswa dapat memahami hasil karya seni rupa dari tokoh seniman karya seni rupa murni Disajikan penjelasan tentang jenis karya seni rupa murni siswa dapat menyebutkan jenis karya seni rupa murni yang dimaksud. Siswa dapat membedakan jenis karya seni rupa dari berbagai daerah. Disajikan gambar motif batik Mega Mendung , siswa dapat menyebutkan daerah asal motif batik tersebut. Disajikan gambar motif batik Merak Putih, siswa dapat mengungkapkan makna dari simbol morif merak putih.
PG
C1
Mudah
6
PG
C2
Sulit
7
PG
C1
Sedang
8
PG
C1
Mudah
9
PG
C2
Sulit
10
Isian Singkat
C1
Mudah
11
Isian singkat
C2
Sedang
12
Isian singkat
C1
Mudah
13
Isian Singkat
C2
Sulit
14
175
Siswa dapat menyebutkan motif batik khas dari daerah setempat.
Isian singkat
C1
Mudah
15
176
177
Lampiran 18 SOAL EVALUASI FORMATIF I
Nama
Kelas/ Semester
: IV/ II
Mata Pelajaran
: Seni Budaya dan Keterampilan
Waktu mengerjakan
: 20 menit
Materi Pokok
: Karya Seni Rupa Murni
: ……………………………………… No.Presensi :………
A. Berilah tanda silang (X) pada jawaban a, b, c atau d yang dianggap benar! 1. Jenis karya seni rupa yang dibuat sebagai sarana untuk mengungkapkan perasaan disebut karya seni rupa …. a. murni
c. terapan dua dimensi
b. terapan
d. terapan tiga dimesi
2. Di bawah ini adalah contoh karya seni rupa murni dua dimensi yaitu... a. lukisan menara “Eifel”
c. tas
b. kacamata
d. sepatu Gambar di samping termasuk jenis karya seni
3. murni….
a. lukis
c. dua dimensi
b. tiga dimensi
d. hiasan
c. Gambar disamping termasuk jenis karya seni rupa
4.
objek …. a. tumbuhan
c. buah-buahan
b. hewan
d. manusia
5. Dibawah ini yang merupakan jenis karya seni rupa murni objek hewan yaitu …. a.
c.
178 d.
b.
6. Karya seni rupa yang digunakan sebagai benda pakai disebut karya seni…. e. lukis
c. menggambar bentuk
f. terapan
d. batik
7. Gambar dibawah ini yang merupakan contoh karya seni rupa terapan adalah …. c.
c.
d.
d.
8. Seni keramik yang berjudul “seorang anak kecil meniup pipa seperti ular” berasal dari daerah …. a. Bali
c. Cirebon
b. Kasongan
d. Pekalongan
9. Dibawah ini yang bukan merupakan tokoh seniman karya seni rupa murni adalah ….
10.
a. Affandi
c. Widayanto
b. But Mochtar
d. Susilo Gambar lukisan disamping merupakan hasil karya …. a. Affandi
c. Widayanto
b. But Mochtar
d. Susilo
179
B. Jawablah pertanyaan bawah ini dengan baik dan benar! 11. Cabang seni rupa murni yang karya berbentuk tiga dimensi yang terbuat dari kayu, batu, perunggu atau logam adalah seni …. 12. Motif batik “Encim” merupakan motif batik dari daerah …. Gambar disamping merupakan motif batik …
13.
dari daerah ….
14.
Gambar disamping merupakan gambar motif batik Merak Putih yang memiliki simbol ….
15. Daearah Pemalang memiliki motif batik khas pemalang yang bernama motif ….
180
KUNCI JAWABAN TES FORMATIF I A. Pilihan Ganda 1. a. murni 2. a. lukisan menara “eifel” 3. b. tiga dimensi 4. d. manusia 5. c.
6. b. terapan 7. c.
8. b. Kasongan 9. d. Susilo 10. a. Affandi
B. Isian Singkat 1. patung 2. Pekalongan 3. Mega Mendung dari daerah Cirebon 4. keanggunan masyarakat tegal 5. Grombyang
181
Lampiran 19 DATA HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SD 01 PETANJUNGAN SIKLUS I No.
Nama Siswa
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Dina Amalia Eka Purwanti Hida Ayyarussyifa Amalia Rifaviana Shadifah Salsha Ainun Nabila Ali Wibowo Annisah Nur Hidayah Arifah Dinafillah Cindy Rizqyfadiyah Desi Dyah Widyastuti Endri Kurniawan Fitri Nur Astuti Helga Arum Dwiananda Ilham Hafiz Maulana Kurnia Sandi Muhammad fauzil Adhim M. Gilang Seta Wardana Novika Anggi Ani Olivia Ramadani Oka Yogi Setiawan Ryan Bagaskoro Rio Izmawan Sabilla Aulia Larasati Septu Susilo Shinta Wijayanti Teguh Febri Anto Wika Maisaroh Yuswo Ardi Elyasa Bagus W. Lathifah Wahyunimgtyas Ahmad Nurrizkon Jumlah Rata-Rata
Nilai Tes Formatif Siklus I 75 75 55 55 80 30 75 55 90 55 60 80 80 80 60 90 80 85 95 65 75 75 75 90 85 80 85 75 90 75 2225 74,16
KKM = 75 Tidak Tuntas Tuntas √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Lampiran 20
LEMBAR PENILAIAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA SIKLUS I PERTEMUAN 1
No
Nama Siswa
A 1
Dina Amalia Eka Purwanti Hida Ayyarussyifa Amalia Rifaviana Shadifah Salsha Ainun Nabila Ali Wibowo Annisah Nur Hidayah Arifah Dinafillah Cindy Rizqyfadiyah Desi Dyah Widyastuti Endri Kurniawan Fitri Nur Astuti Helga Arum Dwiananda Ilham Hafiz Maulana Kurnia Sandi Muhammad fauzil Adhim
3 √ √ √ √ √
4
1 √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
D 4
1
2 √
Jumlah skor 3 √
√ √ √
√
√
√
√
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
4 8 11 9 10 12 9 10 9 11 9 9 10 11 10 10 13
182
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
2
Aspek yang diamati B C 2 3 4 1 2 3 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
No
Nama Siswa
A 1
17 M. Gilang Seta Wardana 18 Novika Anggi Ani 19 Olivia Ramadani 20 Oka Yogi Setiawan 21 Ryan Bagaskoro 22 Rio Izmawan 23 Sabilla Aulia Larasati 24 Septu Susilo 25 Shinta Wijayanti 26 Teguh Febri Anto 27 Wika Maisaroh 28 Yuswo Ardi Elyasa Bagus W. 29 Lathifah Wahyunimgtyas 30 Ahmad Nurrizkon Jumlah Skor Persentase
2
3 √ √
4
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 88 73,33%
1
Aspek yang diamati B C 2 3 4 1 2 3 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 57 99 47,5% 82,5%
D 4 √
1
2
Jumlah skor 3 √
√ √
√ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √
√ √ 72 60%
4 12 10 13 10 10 10 10 13 12 12 10 10 13 10 316 65,83%
183
184
Keterangan: A. Keantusiasan siswa dalam mengikuti pembelajaran. B. Keberanian siswa dalam mengajukan pertanyaan selama proses pembelajaran. C. Ketekunan siswa dalam mengerjakan tugas dari guru D. Keaktifan siswa saat melakukan pembelajaran dengan model Gallery Walk.
Rumus menentukkan persentase keaktifan belajar siswa: Persentase keaktifan belajar siswa
= = =
x 100% x 100% x 100%
= 65,83%
Lampiran 21
LEMBAR PENILAIAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA SIKLUS I PERTEMUAN 2
No Nama Siswa
A 1
Dina Amalia Eka Purwanti Hida Ayyarussyifa Amalia Rifaviana Shadifah Salsha Ainun Nabila Ali Wibowo Annisah Nur Hidayah Arifah Dinafillah Cindy Rizqyfadiyah Desi Dyah Widyastuti Endri Kurniawan Fitri Nur Astuti Helga Arum Dwiananda Ilham Hafiz Maulana Kurnia Sandi Muhammad fauzil Adhim
3 √
4 √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
1
2 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
D 4
1
2 √
Jumlah skor 3
4
√ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √
√ √
√ √
9 12 11 11 13 10 12 10 12 11 10 11 12 11 11 14
185
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
2
Aspek yang diamati B C 3 4 1 2 3 √ √ √ √ √ √
No Nama Siswa
A 1
17 M. Gilang Seta Wardana 18 Novika Anggi Ani 19 Olivia Ramadani 20 Oka Yogi Setiawan 21 Ryan Bagaskoro 22 Rio Izmawan 23 Sabilla Aulia Larasati 24 Septu Susilo 25 Shinta Wijayanti 26 Teguh Febri Anto 27 Wika Maisaroh 28 Yuswo Ardi Elyasa Bagus W. 29 Lathifah Wahyunimgtyas 30 Ahmad Nurrizkon Jumlah Skor Persentase
2
3
4 √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 101 84,16%
1
Aspek yang diamati B C 2 3 4 1 2 3 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 62 98 51,67% 81,67%
D 4 √
1
2
3 √ √
√
Jumlah skor 4
√ √ √ √ √
√ √ √
√ √ √ √
√ √ √ 90 75%
13 11 14 11 11 11 11 15 13 13 11 12 14 11 351 73,12%
186
187 Keterangan: A. Keantusiasan siswa dalam mengikuti pembelajaran. B. Keberanian siswa dalam mengajukan pertanyaan selama proses pembelajaran. C. Ketekunan siswa dalam mengerjakan tugas dari guru D. Keaktifan siswa saat melakukan pembelajaran dengan model Gallery Walk.
Rumus menentukkan persentase keaktifan belajar siswa: Persentase keaktifan belajar siswa
= = =
x 100% x 100% x 100%
= 73,12%
188 Lampiran 22 ALAT PENILAIAN KEMAMPUAN GURU I (APKG I) Kemampuan Merencanakan Pembelajaran (RPP) SIKLUS I PERTEMUAN 1 1. Nama Guru
: Nurdiyah, S. Pd.SD.
2.
NIP
: 19850118 201406 2 005
3.
Sekolah Tempat Penelitian
: SD Negeri 01 Petanjungan
4.
Kelas
: IV (Empat)
5.
Mata Pelajaran
: Seni Budaya Dan Keterampilan
6.
Pelaksanaan
: 9 April 2015
7.
Waktu
: 11.00-12.30
PETUNJUK PENGGUNAAN 1. Berilah tanda √ pada kolom tanda cek (√) jika deskriptor yang disediakan tampak. 2. Berilah skor 1 jika hanya satu deskriptor pada aspek yang diamati muncul. 3. Berilah skor 2 jika hanya dua deskriptor pada aspek yang diamati muncul. 4. Berilah skor 3 jika hanya tiga deskriptor pada aspek yang diamati muncul. 5. Berilah skor 4 jika keempat deskriptor pada aspek yang diamati muncul. 6. Baca dengan cermat rencana pelaksanaan pembelajaran yang digunakan oleh guru ketika mengajar. Kemudian, nilailah semua aspek yang terdapat dalam rencana tersebut dengan menggunakan butir-butir penilaian di bawah ini. 1.
Merumuskan tujuan pembelajaran
1
2
3
1.1 Merumuskan tujuan pembelajaran/ indikator
4 √
hasil belajar. 1.2 Merancang dampak pengiring berbentuk
√
kecakapan hidup (life skill). Rata-rata butir 1 = A 2.
Mengembangkan dan mengorganisasikan materi, media pembelajaran, dan sumber belajar 2.1 Mengembangkan dan mengorganisasikan
√
4
189 materi pembelajaran. 2.2 Menentukan dan mengembangkan alat
√
bantu pembelajaran sesuai dengan model Gallery Walk. 2.3 Memilih sumber belajar.
√
Rata-rata butir 2 = B 3.
Merencanakan
skenario
kegiatan
pembelajaran
dengan
3 model
pembelajaran Gallery Walk 3.1 Menentukan jenis kegiatan pembelajaran sesuai dengan model Gallery Walk. 3.1.1
Diskusi dalam pembuatan galeri.
√
3.1.2
Kegiatan mengelilingi galeri.
√
3.2 Menyusun langkah-langkah pembelajaran √
dengan model pembelajaran Gallery Walk. 3.3 Menyusun alokasi waktu pembelajaran.
√
3.4 Menentukan cara-cara memotivasi siswa.
√
3.5 Menyiapkan pertanyaan (perintah).
√
Rata-rata butir 3 = C
3 ,1
4.
Merancang pengelolaan kelas 4.3 Menentukan penataan ruang dan fasilitas
√
belajar sesuai model pembelajaran Gallery Walk. 4.4 Menentukan cara-cara pengorganisasian
√
siswa agar dapat berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaranmodel Gallery Walk. Rata-rata butir 4 = D
3
190 5.
Merencanakan prosedur, jenis, dan menyiapkan alat penilaian 5.3 Menentukan prosedur dan jenis penilaian
√
yang sesuai dengan model Gallery Walk. 5.4 Membuat alat-alat penilaian dan kunci
√
jawaban. Rata-rata butir 5 = E 7.
3,5
Tampilan dokumen rencana pembelajaran 6.3 Kebersihan dan kerapian.
√
6.4 Penggunaan bahasa tulis.
√
Rata-rata butir 6 = F
Nilai APKG RPP = APKG I APKG I
=
= = = 3,27 Pemalang, 9 April 2015
3
191 Lampiran 23 ALAT PENILAIAN KEMAMPUAN GURU II (APKG II) Kemampuan Pelaksanaan Pembelajaran SIKLUS I PERTEMUAN 1 1.
Nama Guru
: Nurdiyah, S. Pd.SD.
2.
NIP
: 19850118 201406 2 005
3.
Sekolah Tempat Penelitian
: SD Negeri 01 Petanjungan
4.
Kelas
: IV (Empat)
5.
Mata Pelajaran
: Seni Budaya Dan Keterampilan (SBK)
6.
Pelaksanaan
: 9 April 2015
7.
Waktu
: 11.00-12.30
PETUNJUK PENGGUNAAN 1. Berilah tanda √ pada kolom tanda cek (√) jika deskriptor yang disediakan tampak. 2. Berilah skor 1 jika hanya satu deskriptor pada aspek yang diamati muncul. 3. Berilah skor 2 jika hanya dua deskriptor pada aspek yang diamati muncul. 4. Berilah skor 3 jika hanya tiga deskriptor pada aspek yang diamati muncul. 5. Berilah skor 4 jika keempat deskriptor pada aspek yang diamati muncul. 6. Amatilah dengan cermat kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung. Pusatkan perhatian Anda pada kemampuan guru dalam mengelola kegiatan pembelajaran, serta dampaknya pada diri siswa. Nilailah kemampuan guru tersebut dengan menggunakan butir-butir penilaian di bawah ini.Nilailah guru sesuai aspek kemampuan berikut. 1. Mengelola ruang dan fasilitas pembelajaran.
1
2
3
4
1.1 Menyiapkan fasilitas dan sumber
√
belajar. √
1.2 Melaksanakan tugas harian kelas. Rata-rata butir 1 = P 2.
3,5
Melaksanakan kegiatan pembelajaran 2.1 Memulai kegiatan pembelajaran.
√
192 2.2 Melaksanakan jenis kegiatan pembelajaran
√
yang sesuai model Gallery Walk. 2.3 Menggunakan alat bantu (media)
√
pembelajaran yang sesuai dengan tujuan, kondisi siswa,dan tuntutan situasi serta lingkungan (kontekstual). 2.4 Melaksanakan kegiatan pembelajaran
√
dalam urutan yang logis. 2.5 Melaksanakan kegiatan pembelajaran
√
secara individual, kelompok, atau klasikal. 2.6 Mengelola waktu pembelajaran
√
secara efisien. Rata-rata butir 2 = Q 3.
3,16
Mengelola interaksi kelas 3.1 Memberi petunjuk dan penjelasan yang
√
berkaitan dengan isi pembelajaran. 3.2 Menangani pertanyaan dan respon siswa
√
3.3 Menggunakan ekspresi lisan, tulisan, √
isyarat, dan gerakan badan. 3.4 Memicu dan memelihara keterlibatan siswa. 3.5 Memantapkan penguasaan materi
√ √
pembelajaran.
2,8
Rata-rata butir 3 = R 4.
Bersikap terbuka dan luwes serta membantu mengembangkan sikap positif siswa terhadap belajar. 4.1 Menunjukkan sikap ramah, hangat, luwes,
√
terbuka, penuh pengertian, dan sabar kepada siswa. 4.2 Menunjukkan kegairahan mengajar. 4.3 Mengembangkan hubungan antar pribadi yang sehat dan serasi.
√ √
193 4.4 Membantu siswa menyadari kelebihan dan
√
kekurangannya. 4.5 Membantu siswa menumbuhkan
√
kepercayaan diri. Rata-rata butir 4 = S
5.
3,2
Mendemonstrasikan kemampuan khusus dalam pembelajaran SBK menggunakan model Gallery Walk 5.1 Kepatuhan guru dalam menerapkan langkah-
√
langkah pembelajaran model Gallery Walk. 5.2 Menerapkan konsep SBK dalam kehidupan
√
sehari-hari. 5.3 Membimbing siswa menemukan konsep
√
SBK. 5.4 Menampilkan penguasaan SBK.
√
5.5 Lebih berperan sebagai fasilitator dalam kegiatan pembelajaran. 5.6 Melaksanakan kemampuan khusus dalam pembelajaran SBK menggunkan model Gallery Walk. 5.6.1 Diskusi dalam pembuatanm galeri.
√
5.6.2 Kegiatan mengelilingi galeri √
Rata-rata butir 5 = T 3,28
6.
Melaksanakan evaluasi proses dan hasil belajar 6.1 Melaksanakan penilaian selama proses
√
pembelajaran. 6.2 Melaksanakan penilaian pada akhir
√
pembelajaran. Rata-rata butir 6 = U
3
194 7.
Kesan umum kinerja guru/calon guru 7.1 Keefektifan proses pembelajaran.
√
7.2 Penggunaan bahasa Indonesia tepat.
√
7.3 Peka terhadap kesalahan berbahasa siswa.
√
7.4 Penampilan guru dalam pembelajaran.
√
Rata-rata butir 7 = V
Nilai APKG PP = APKG II APKG II
= = = = 3,13
Pemalang, 9 April 2015
3
195 Lampiran 24 ALAT PENILAIAN KEMAMPUAN GURU I (APKG I) Kemampuan Merencanakan Pembelajaran (RPP) SIKLUS I PERTEMUAN 2 1.
Nama Guru
: Nurdiyah, S. Pd.SD.
2.
NIP
: 19850118 201406 2 005
3.
Sekolah Tempat Penelitian
: SD Negeri 01 Petanjungan
4.
Kelas
: IV (Empat)
5.
Mata Pelajaran
: Seni Budaya Dan Keterampilan
6.
Pelaksanaan
: 10 April 2015
7.
Waktu
: 07.00 - 08.30
PETUNJUK PENGGUNAAN 1. Berilah tanda √ pada kolom tanda cek (√) jika deskriptor yang disediakan tampak. 2. Berilah skor 1 jika hanya satu deskriptor pada aspek yang diamati muncul. 3. Berilah skor 2 jika hanya dua deskriptor pada aspek yang diamati muncul. 4. Berilah skor 3 jika hanya tiga deskriptor pada aspek yang diamati muncul. 5. Berilah skor 4 jika keempat deskriptor pada aspek yang diamati muncul. 6. Baca dengan cermat rencana pelaksanaan pembelajaran yang digunakan oleh guru ketika mengajar. Kemudian, nilailah semua aspek yang terdapat dalam rencana tersebut dengan menggunakan butir-butir penilaian di bawah ini. 1.
Merumuskan tujuan pembelajaran
1
2
3
1.3 Merumuskan tujuan pembelajaran/ indikator
4 √
hasil belajar. 1.4 Merancang dampak pengiring berbentuk
√
kecakapan hidup (life skill). Rata-rata butir 1 = A
4
196 2.
Mengembangkan dan mengorganisasikan materi, media pembelajaran, dan sumber belajar 2.1 Mengembangkan dan mengorganisasikan
√
materi pembelajaran. 2.2 Menentukan dan mengembangkan alat
√
bantu pembelajaran sesuai dengan model Gallery Walk. 2.3 Memilih sumber belajar.
√ 3,3
Rata-rata butir 2 = B 3.
Merencanakan
skenario
kegiatan
pembelajaran
dengan
model
pembelajaran Gallery Walk 3.1 Menentukan jenis kegiatan pembelajaran sesuai dengan model Gallery Walk. 3.1.1
Diskusi dalam pembuatan galeri.
√
3.1.2
Kegiatan mengelilingi galeri.
√
3.2 Menyusun langkah-langkah pembelajaran √
dengan model pembelajaran Gallery Walk. 3.3 Menyusun alokasi waktu pembelajaran.
√
3.4 Menentukan cara-cara memotivasi siswa.
√
3.5 Menyiapkan pertanyaan (perintah).
√
Rata-rata butir 3 = C 4.
3,5
Merancang pengelolaan kelas 4.1 Menentukan penataan ruang dan fasilitas
√
belajar sesuai model pembelajaran Gallery Walk. 4.2 Menentukan cara-cara pengorganisasian
√
197 siswa agar dapat berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaranmodel Gallery Walk.
3,5
Rata-rata butir 4 = D 5.
Merencanakan prosedur, jenis, dan menyiapkan alat penilaian 5.1 Menentukan prosedur dan jenis penilaian
√
yang sesuai dengan model Gallery Walk. 5.2 Membuat alat-alat penilaian dan kunci
√
jawaban. Rata-rata butir 5 = E 6.
3,5
Tampilan dokumen rencana pembelajaran 6.1 Kebersihan dan kerapian.
√
6.2 Penggunaan bahasa tulis.
√
Rata-rata butir 6 = F
3,5
Nilai APKG RPP = APKG I APKG I
=
= = = 3,55 Pemalang, 10 April 2015
198 Lampiran 25 ALAT PENILAIAN KEMAMPUAN GURU II (APKG II) Kemampuan Pelaksanaan Pembelajaran SIKLUS I PERTEMUAN 2 1. Nama Guru
: Nurdiyah, S. Pd.SD.
2.
NIP
: 19850118 201406 2 005
3.
Sekolah Tempat Penelitian
: SD Negeri 01 Petanjungan
4.
Kelas
: IV (Empat)
5.
Mata Pelajaran
: Seni Budaya Dan Keterampilan (SBK)
6.
Pelaksanaan
: 10 April 2015
7.
Waktu
: 07.00 – 08.30
PETUNJUK PENGGUNAAN 1. Berilah tanda √ pada kolom tanda cek (√) jika deskriptor yang disediakan tampak. 2. Berilah skor 1 jika hanya satu deskriptor pada aspek yang diamati muncul. 3. Berilah skor 2 jika hanya dua deskriptor pada aspek yang diamati muncul. 4. Berilah skor 3 jika hanya tiga deskriptor pada aspek yang diamati muncul. 5. Berilah skor 4 jika keempat deskriptor pada aspek yang diamati muncul. 6. Amatilah dengan cermat kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung. Pusatkan perhatian Anda pada kemampuan guru dalam mengelola kegiatan pembelajaran, serta dampaknya pada diri siswa. Nilailah kemampuan guru tersebut dengan menggunakan butir-butir penilaian di bawah ini.Nilailah guru sesuai aspek kemampuan berikut. 1. Mengelola ruang dan fasilitas pembelajaran.
1
2
3
1.3 Menyiapkan fasilitas dan sumber
4 √
belajar. 1.4 Melaksanakan tugas harian kelas.
√
Rata-rata butir 1 = P
4
199 2.
Melaksanakan kegiatan pembelajaran 2.1 Memulai kegiatan pembelajaran.
√
2.2 Melaksanakan jenis kegiatan pembelajaran
√
yang sesuai model Gallery Walk. 2.3 Menggunakan alat bantu (media)
√
pembelajaran yang sesuai dengan tujuan, kondisi siswa,dan tuntutan situasi serta lingkungan (kontekstual). 2.4 Melaksanakan kegiatan pembelajaran
√
dalam urutan yang logis. 2.5 Melaksanakan kegiatan pembelajaran
√
secara individual, kelompok, atau klasikal. 2.6 Mengelola waktu pembelajaran
√
secara efisien. Rata-rata butir 2 = Q 3.
3,3
Mengelola interaksi kelas 3.1 Memberi petunjuk dan penjelasan yang
√
berkaitan dengan isi pembelajaran. 3.2 Menangani pertanyaan dan respon siswa
√
3.3 Menggunakan ekspresi lisan, tulisan, √
isyarat, dan gerakan badan. 3.4 Memicu dan memelihara keterlibatan siswa. 3.5 Memantapkan penguasaan materi pembelajaran.
√ √
Rata-rata butir 3 = R 4.
3
Bersikap terbuka dan luwes serta membantu mengembangkan sikap positif siswa terhadap belajar. 4.1 Menunjukkan sikap ramah, hangat, luwes, terbuka, penuh pengertian, dan sabar kepada siswa.
√
200 4.2 Menunjukkan kegairahan mengajar.
√
4.3 Mengembangkan hubungan antar pribadi
√
yang sehat dan serasi. 4.4 Membantu siswa menyadari kelebihan dan
√
kekurangannya. 4.5 Membantu siswa menumbuhkan
√
kepercayaan diri. Rata-rata butir 4 = S
5.
3,2
Mendemonstrasikan kemampuan khusus dalam pembelajaran SBK menggunakan model Gallery Walk 5.1 Kepatuhan guru dalam menerapkan langkah-
√
langkah pembelajaran model Gallery Walk. 5.2 Menerapkan konsep SBK dalam kehidupan
√
sehari-hari. 5.3 Membimbing siswa menemukan konsep
√
SBK. 5.4 Menampilkan penguasaan SBK.
√
5.5 Lebih berperan sebagai fasilitator dalam
√
kegiatan pembelajaran. 5.6 Melaksanakan kemampuan khusus dalam pembelajaran SBK menggunkan model Gallery Walk. 5.6.1 Diskusi dalam pembuatanm galeri.
√
5.6.2 Kegiatan mengelilingi galeri √
Rata-rata butir 5 = T 3,57
6.
Melaksanakan evaluasi proses dan hasil belajar 6.1 Melaksanakan penilaian selama proses pembelajaran.
√
201 6.2 Melaksanakan penilaian pada akhir
√
pembelajaran. Rata-rata butir 6 = U 7.
3,5
Kesan umum kinerja guru/calon guru 7.1 Keefektifan proses pembelajaran.
√
7.2 Penggunaan bahasa Indonesia tepat. 7.3 Peka terhadap kesalahan berbahasa siswa. 7.4 Penampilan guru dalam pembelajaran.
√ √ √
Rata-rata butir 7 = V
3
Nilai APKG PP = APKG II APKG II
= = = 3,36
Pemalang, 10 April 2015
202 Lampiran 26 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS II PERTEMUAN 1
Nama Sekolah
: SD Negeri 01 Petanjungan
Mata Pelajaran
: Seni Budaya dan Keterampilan (SBK)
Materi Pokok
: Karya Seni Rupa Murni
Kelas/ Semester
: IV/ II
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit (1x pertemuan)
Hari/ Tanggal
: Kamis, 16 April 2015
A. Standar Kompetensi 9. Mengapresiasi karya seni rupa
B. Kompetensi Dasar 9.2 Mengidentifikasi jenis karya seni rupa murni yang ada di daerah.
C. Indikator 1. Mengidentifikasi jenis-jenis motif batik klasik yang ada di daerah.
D. Tujuan Pembelajaran 1. Melalui penjelasan guru tentang motif batik klasik, siswa dapat menyebutkan jeni-jenis motif klasik yang ada di daerah. 2. Melalui contoh gambar jenis motif batik siswa dapat menggambar jenis motif batik.
Karakter siswa yang diharapkan: Disiplin, tekun, tanggung jawab, percaya diri, kerja sama, ketelitian.
203
E. Materi Pembelajaran Motif Batik Motif batik merupakan pola atau ornament pada batik. 1. Kawung
Motif hias Kawung adalah motif hias yang berbentuk dasar lingkaran. Kawung berarti alen atau kolang-kaling. Motif Kawung menyerupai buah aren atau kolang-kaling yang dipotong melintang sehingga kelihatan empat potongan biji nya. Motif ini digunakan untuk hiasan pinggir namun lebih banyak digunakan untuk hiasan bidang. 2. Pilin
Motif batikjenis pilin adalah motif hias yang mempunyai bentuk dasar seperti huruf S atau spiral. Motif ini biasanya untuk hiasan pinggir dan pengisi bidang. 3. Meander
204 Motif hias Meander adalah motif yang memiliki bentuk dasar seperti huruf T. Motif ini biasanya digunakan untuk membuat hiasan pinggir. 4. Tumpal
Motif hias Tumpal adalah motif hias yang mempunyai bentuk dasar segitiga. Motif hias jenis ini biasa digunakan untuk hiasan pinggir.
F. Model dan Metode Pembelajaran Model Pembelajaran
: Gallery Walk
Metode Pembelajaran
: ceramah, tanya-jawab, penugasan.
G. Langkah-langkah Pembelajaran 3. Kegiatan awal (5 menit) h. Guru memasuki kelas dan memberikan salam. i. Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa. j. Guru melakukan presensi kehadiran siswa. k. Guru mengondisikan siswa dengan meminta siswa merapikan tempat duduk dan menyiapkan buku serta alat tulis. l. Guru melakukan apersepsi dengan bertanya kepada siswa tentang materi minggu lalu tentang jenis-jenis karya seni rupa murni. m. Guru mengaitkan pertanyaan dengan materi yang akan diajarkan. 4. Kegiatan Inti (50 menit) Eksplorasi d. Guru menjelaskan jenis karya seni rupa seni batik. e. Guru menjelaskan motif batik klasikyang ada di daerah. f. Guru mengajarkan cara membuat motif batik dengan media yang sudah disediakan.
205 Elaborasi a. Siswa dibagi menjadi 6 kelompok (masing-masing 5 siswa). b. Setiap kelompok terdapat ketua kelompok sebagai wakil dari kelompok. c. Setiap kelompok diberi kertas plano. d. Siswa bersama kelompoknya berdiskusi mengenai pertanyaan yang ada dalam LKS. e. Siswa dengan bimbingan guru membuat galeri sesuai yang ada di LKS pada kertas plano. f. Hasil kerja kelompok (galeri) di tempel di dinding kelas. g. Masing-masing kelompok berputar dan mengamati hasil kerja kelompok lain. h. Ketua kelompok sebagai wakil kelompok menjaga galeri dan menjelaskan setiap apa yang ditanyakam kelompok lain. i. Guru bersama siswa mengoreksi hasil diskusi. Konfirmasi b. Guru mengulang materi yang telah di ajarkan. c. Guru dan siswa tanya jawab tentang materi yang belum dikuasai siswa. 5. Kegiatan Penutup (15 menit) d. Guru bersama dengan siswa membuat kesimpulan tentang materi pelajaran yang telah dipelajari. e. Guru memberi soal tes evaluasi. f. Guru menutup pembelajaran dengan ucapan terimakasih dan salam.
H. Media dan Sumber Belajar 3. Media
:
-
Gambar motif batik
-
Kertas plano
4. Sumber
:
e. Sunaryo, Aryo. 2009. Ornamen Nusantara kajian Khusus Ornamen Indonesia. Semarang: Dahara Prize.
206 f. Ayu, Sekar. 2013. Motif Batik Geometris. Online available at http://skryuuu.blogspot.com/2013/08/motif-batik-geometris.html [Accessed 22/02/15] I.
Penilaian 1.
Prosedur Penilaian : Penilaian proses dan penilaian hasil
2.
Teknik Penilaian
: Tes dan non tes
3.
Jenis
: Pengamatan aktivitas siswa dan tes tertulis
4.
Alat
: Lembar pengamatan dan soal tes evaluasi
5.
Bentuk tes
: Isian singkat
6.
Kriteria Penilaian : Masing-masing soal yang dijawab benar diberi nilai 2 Masing-masing soal yang dijawab salah diberi nilai 0
7.
Skor Penilaian
:Nilai akhir (NA) siswa =
Pemalang, 16 April 2015
207 Lampiran 27 LEMBAR KERJA SISWA (LKS) SIKLUS II PERTEMUAN 1
1. Jelaskanlah 4 gambar motif batik klasik yang ada di daerah! a. Kawung
b. Pilin
c. Meander
d. Tumpal
--selamat mengerjakan--
208 Lampiran 28 SOAL TES EVALUASI SIKLUS II PERTEMUAN 1 Mata pelajaran
: Seni Budaya dan Ketrampilan
Materi
: Karya Seni Rupa Murni
Isilah titik-titik dibawah ini dengan baik dan benar! 1. Motif batik klasik di daerah ada 4, antara lain … 2. Motif batik tumpal yaitu motif batik yang memiliki bentuk dasar …. 3.
Gambar disamping merupakan motif batik jenis ….
4.
Gambar disamping merupakan motif batik jenis ….
5.
Gambar batik disamping memiliki motif batik jenis ….
--selamat mengerjakan--
209 KUNCI JAWABAN
1. 2. 3. 4. 5.
kawung, pilin, meander, dan tumpal segitiga jenis pilin meander kawung
210 Lampiran 29 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS II PERTEMUAN 2
Nama Sekolah
: SD Negeri 01 Petanjungan
Mata Pelajaran
: Seni Budaya dan Keterampilan (SBK)
Materi Pokok
: Karya Seni Rupa Murni
Kelas/ Semester
: IV/ II
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit (1x pertemuan)
Hari/ Tanggal
: Jumat, 17 April 2015
A. Standar Kompetensi 9. Mengapresiasi Karya Seni Rupa Murni
B. Kompetensi Dasar 9.3 Menampilkan sikap apresiatif terhadap karya seni rupa murni.
C. Indikator 1. Menjelaskan pengertian apresiasi karya seni rupa. 2. Menyampaikan pendapat tentang keartistikan sebuah karya seni rupa murni. 3. Memberi tanggapan terhadap hasil karya sendiri maupun orang lain.
D. Tujuan Pembelajaran 1. Melalui penjelasan guru siswa dapat mejelaskan pengertian apresiasi karya seni rupa. 2. Melalui galeri yang ditampilkan kelompok lain siswa dapat mengapresiasi hasil karya seni rupa orang lain. Karakter siswa yang diharapkan: Disiplin, tekun, tanggung jawab, percaya diri, kerja sama, ketelitian.
211 E. Materi Belajar Apresiasi Terhadap Karya Seni Rupa Murni Menurut Subekti, dkk. apresiasi adalah kegiatan menilai atau menghargai karya seni. Ada banyak hal yang dapat dijadikan dasar penilaian, diantarannya unsure, bentuk, objek, tema, tekni, dan makna simbolnya.
F. Model dan Metode Pembelajaran Model Pembelaajaran
: Gallery Walk
Metode Pembelajaran
: Ceramah, Penugasan, Tanya Jawab
G. Langkah-Langkah Pembelajaran 1. Kegiatan Awal (5 menit) a. Guru memasuki kelas dan memberikan salam. b. Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa. c. Guru melakukan presensi kehadiran siswa. d. Guru mengondisikan siswa dengan meminta siswa merapikan tempat duduk dan menyiapkan buku serta alat tulis. e. Guru melakukan apersepsi dengan menanyakan materi pertemuan yang lalu. f. Guru mengaitkan pertanyaan dengan materi yang akan diajarkan. 2. Kegiatan Inti (45 menit) Eksplorasi a.
Guru menjelaskan apresiasi karya seni.
b.
Guru dan siswa tanya jawab tentang apresiasi karya seni.
Elaborasi c. Siswa dibagi menjadi 5 kelompok (masing-masing 6 siswa). d. Setiap kelompok terdapat ketua kelompok sebagai wakil dari kelompok. e. Setiap kelompok diberi kertas plano. f. Siswa bersama kelompoknya mewarnai motif batik yang sudah dibuat siswa pada pertemuan sebelumnya.
212 g. Hasil kerja kelompok (galeri) di tempel di dinding kelas. h. Masing-masing kelompok berputar dan mengamati hasil kerja kelompok lain. i. Masing-masing kelompok berdiskusi membuat apresiasi hasil karya kelompok lain. j. Perwakilan kelompok maju kedepan dan membacakan hasil diskusi. Konfirmasi c. Guru dan siswa tanya jawab tentang materi pelajaran yang telah disampaikan. 3. Penutup (20 menit) a. Siswa dengan bimbingan guru membuat kesimpulan tentang materi pelajaran yang telah disampaikan. b. Siswa mengerjakan tes formatif II. c. Guru menutup pembelajaran dengan ucapan terima kasih dan salam.
H. Sumber Dan Media Belajar a. Sumber: Subekti, Ari, dkk. 2010. Seni Budaya dan Ketrampilan. Jakarta: Intan Pariwara. hal.71. b. Media: -
Kertas plano
-
Gambar motif batik karya siswa
I. Penilaian 1. Prosedur penilaian
: Penilaian proses dan penilaian hasil
2. Teknik penilaian
: Tes dan non tes
3. Jenis
: Pengamatan aktivitas siswa dan tes tertulis
4. Alat
: Lembar pengamatan dan soal tes formatif
5. Bentuk tes
: Pilihan ganda dan isian singkat
6. Kriteria Penilaian
: Masing-masing soal pilian ganda yang dijawab benar diberi nilai 1 Masing-masing soal isian singkat yang dijawab
213 benar diberi nilai 2 7. Skor Penilaian
:Nilai akhir (NA) siswa =
Pemalang, 17 April 2015
214 Lampiran 30 LEMBAR KERJA SISWA (LKS) SIKLUS II PERTEMUAN 2
1. Setelah mengamati hasil karya kelompok lain, Sekarang apresiasilah hasil karya kelompok lain dengan format sebagai beriku: Diapresiasi oleh kelompok: ………………………………………………………………………………… Motif apasajakah yang kalian lihat? ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… Kapan dibuatnya? …………………………………………………………………………………. Warna apasajakah yang kalian lihat? …………………………………………………………………………………. Apa menurut kalian gambarnya bagus? ………………………………………………………………………………… Apakah kalian menyukainya? Apa alasannya? ………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………
Lampiran 31 KISI-KISI TES FORMATIF II
Satuan Pendidikan
: SD Negeri 01 Petanjungan
Waktu
: 20 menit
Kelas/Semester
: IV/II
StandarKompetensi
: 9. Mengapresiasi karya seni rupa
Mata Pelajaran
: Seni Budaya dan Kesenian
Materi
: Karya Seni Rupa Murni
Kompetensi
Indikator Soal
Dasar 9.1.Menjelaskan
Siswa dapat menjelaskan makna karya seni
Jenis
Ranah
Tingkat
Nomor
Soal
Kognitif
Kesuliatan
Soal
PG
C2
Sedang
1
PG
C1
Mudah
2
PG
C2
Sedang
3
PG
C1
Mudah
4
PG
C2
Sulit
5
makna karya seni rupa murni rupa murni
Siswa dapat menyebutkan contoh karya seni rupa murni Disajikan gambar contoh jenis karya seni rupa murni tiga dimensi, siswa dapat memahami jenis karya seni sesuai dengan gambar. Siswa dapat menyebutkan pengertian karya seni rupa terapan. Siswa dapat membedakan hasil karya seni rupa
215
Kompetensi
Indikator Soal
Dasar
Jenis
Ranah
Tingkat
Nomor
Soal
Kognitif
Kesuliatan
Soal
Isisan
C1
Mudah
11
C1
Mudah
6
murni dengan karya seni rupa terapan 9.2.Mengidentifikasi Siswa dapat menyebutkan jenis-jenis karya seni karya seni rupa
rupa murni didaerah.
singkat
murni yang ada
Disajikan gambar jenis motif batik klasik
di daerah.
siswa dapat menyebutkan
PG
jenis motif batik
klasik
Isian
12
singkat
Disajikan penjelasan tentang motif batik klasik
PG
siswa dapat menyebutkan motif batik klasik
Isian
sesuai penjelasan
C1
Mudah
7 13
singkat
Disajikan penjelasan tentang motif batik klasik
Isian
siswa dapat menyebutkan motif batik klasik
singkat
C1
Mudah
14
C1
Mudah
8 15
C2
Sulit
9
meander. Melalaui
gambar
batik,
siswa
dapat
menyebutkan jenis motif batik klasik Siswa dapat membedakan berbagai motif batif
PG Isian Singkat PG
klasik 216
Kompetensi
Indikator Soal
Dasar 9.3Menampilkan sikap terhadap
Menjelaskan pengertian apresiasi karya seni
Jenis
Ranah
Tingkat
Nomor
Soal
Kognitif
Kesuliatan
Soal
PG
C2
Sedang
10
apresiatif rupa karya
seni rupa murni
217
218 Lampiran 32
SOAL EVALUASI TES FORMATIF II Kelas/ Semester
: IV/ II
Mata Pelajaran
: Seni Budaya dan Keterampilan
Waktu mengerjakan
: 20 menit
Materi Pokok
: Karya Seni Rupa Murni
Nama
: .................................................
No.Presensi
:…………………………….......
A. Berilah tanda silang (X) pada jawaban a, b, c atau d yang dianggap benar! 1. Jenis karya seni rupa yang dibuat sebagai sarana untuk mengungkapkan perasaan disebut karya seni rupa …. c. murni
c. terapan dua dimensi
d. terapan
d. terapan tiga dimesi
2. Di bawah ini adalah contoh karya seni rupa murni yaitu... a. sepatu
c. . patung “wanita berdoa”
b. tas
d. pakaian batik Gambar di samping termasuk jenis karya
3. seni ….
a. lukis
c. bentuk
b. keramik
d. patung
4. Karya seni rupa yang digunakan sebagai benda pakai disebut karya seni…. a. Lukis
c. terapan
b. menggambar bentuk
d. batik
5. Dibawah ini merupakan contoh karya seni rupa: i. Pakaian batik
iii. patung
ii. lemari
iv. lukisan “menara Eifel”
yang merupakan hasil karya seni rupa terapan adalah ….
219 a. i dan ii b. ii dan iii c. iii dan iv d. i dan iv Gambar disamping merupakan jenis motif batik ….
6.
a. pilin
c. tumpal
b. meander
d. kawung
7. Jenis motif batik yang mempunyai bentuk seperti huruf S adalah jenis motif batik …. a. pilin
c. tumpal
b. meander
d. kawung Gambar batik disamping merupakan jenis motif batik ….
8.
a. pilin
c. tumpal
b. meander
d. kawung
9. Gambar berikut ini yang merupakan motif batik klasik Meander yaitu …. a.
c.
b.
d.
10. Siswa kelas IV SD suka maju melakukan apresiasi karya seni rupa murni. Apresiasi adalah kegiatan …. a. menjawab b. memahami c. menilai atau menghargai d. membaca
220 B. Jawablah pertanyaan bawah ini dengan baik dan benar! 11. Jenis karya seni rupa murni di daerah ada 4, antara lain … 12.
Gambar disamping merupakan motif batik jenis ….
13. Motif batik tumpal yaitu motif batik yang memiliki bentuk dasar …. 14. Motif batik yang memiliki bentuk dasar huruf T adalah …. 15.
Gambar batik disamping memiliki motif batik jenis ….
--selamat mengerjakan--
221 KUNCI JAWABAN TES FORMATIF II A Pilihan Ganda 1. a. murni 2. c. patung “wanita berdoa” 3. b. keramik 4. c. terapan 5. a. i dan ii 6. d. kawung 7. a. pilin 8. c. tumpal 9. d.
10. c. menilai atau menghargai
B. Isian Singkat 11. seni lukis, seni keramik, seni patung, dan seni batik 12. jenis pilin. 13. segitiga 14. meander 15. kawung
222 Lampiran 33 DATA HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SD 01 PETANJUNGAN SIKLUS II No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Nama Siswa Dina Amalia Eka Purwanti Hida Ayyarussyifa Amalia Rifaviana Shadifah Salsha Ainun Nabila Ali Wibowo Annisah Nur Hidayah Arifah Dinafillah Cindy Rizqyfadiyah Desi Dyah Widyastuti Endri Kurniawan Fitri Nur Astuti Helga Arum Dwiananda Ilham Hafiz Maulana Kurnia Sandi Muhammad fauzil Adhim M. Gilang Seta Wardana Novika Anggi Ani Olivia Ramadani Oka Yogi Setiawan Ryan Bagaskoro Rio Izmawan Sabilla Aulia Larasati Septu Susilo Shinta Wijayanti Teguh Febri Anto Wika Maisaroh Yuswo Ardi Elyasa Bagus W. Lathifah Wahyunimgtyas Ahmad Nurrizkon Jumlah Rata-Rata
Nilai Tes Formatif II 80 80 80 80 90 60 90 85 85 80 75 90 85 100 90 95 80 85 100 85 100 80 90 100 90 90 85 80 95 90 2590 86,33
KKM = 75 Tuntas
Tidak Tuntas
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Lampiran 34
LEMBAR PENILAIAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA SIKLUS II PERTEMUAN 1
No
Nama Siswa
A 1
Dina Amalia Eka Purwanti Hida Ayyarussyifa Amalia Rifaviana Shadifah Salsha Ainun Nabila Ali Wibowo Annisah Nur Hidayah Arifah Dinafillah Cindy Rizqyfadiyah Desi Dyah Widyastuti Endri Kurniawan Fitri Nur Astuti Helga Arum Dwiananda Ilham Hafiz Maulana Kurnia Sandi Muhammad fauzil Adhim
3 √
4 √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
1
D 4 √ √ √
1
2
3 √ √ √ √
Jumlah skor 4
√
√ √
√ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
11 13 12 12 14 11 12 12 14 11 11 12 14 12 11 14
223
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
2
Aspek yang diamati B C 2 3 4 1 2 3 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
No
Nama Siswa
A 1
17 M. Gilang Seta Wardana 18 Novika Anggi Ani 19 Olivia Ramadani 20 Oka Yogi Setiawan 21 Ryan Bagaskoro 22 Rio Izmawan 23 Sabilla Aulia Larasati 24 Septu Susilo 25 Shinta Wijayanti 26 Teguh Febri Anto 27 Wika Maisaroh 28 Yuswo Ardi Elyasa Bagus W. 29 Lathifah Wahyunimgtyas 30 Ahmad Nurrizkon Jumlah Skor Persentase
2
3
4 √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 104 86,67%
1
Aspek yang diamati B C 2 3 4 1 2 3 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 67 104 55,83% 86,67%
D 4 √ √ √ √ √
1
2
Jumlah skor 3
4 √ √ √
√ √ √ √
√
√ √ √ √ √
√
√ √ 99 82,5%
14 13 14 12 12 12 11 15 13 13 12 11 15 11 375 77,91 %
224
225 Keterangan: E. Keantusiasan siswa dalam mengikuti pembelajaran. F. Keberanian siswa dalam mengajukan pertanyaan selama proses pembelajaran. G. Ketekunan siswa dalam mengerjakan tugas dari guru H. Keaktifan siswa saat melakukan pembelajaran dengan model Gallery Walk.
Rumus menentukkan persentase keaktifan belajar siswa: Persentase keaktifan belajar siswa
= = =
x 100% x 100% x 100%
= 77,91%
Lampiran 35
LEMBAR PENILAIAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA SIKLUS II PERTEMUAN 2
No
Nama Siswa
A 1
Dina Amalia Eka Purwanti Hida Ayyarussyifa Amalia Rifaviana Shadifah Salsha Ainun Nabila Ali Wibowo Annisah Nur Hidayah Arifah Dinafillah Cindy Rizqyfadiyah Desi Dyah Widyastuti Endri Kurniawan Fitri Nur Astuti Helga Arum Dwiananda Ilham Hafiz Maulana Kurnia Sandi Muhammad fauzil Adhim
3
4 √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
1
D 4
√ √ √
1
2
3 √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √
Jumlah skor 4
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √
12 13 13 13 14 11 13 12 14 12 12 13 14 13 12 14
226
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
2
Aspek yang diamati B C 2 3 4 1 2 3 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
No
Nama Siswa
A 1
17 M. Gilang Seta Wardana 18 Novika Anggi Ani 19 Olivia Ramadani 20 Oka Yogi Setiawan 21 Ryan Bagaskoro 22 Rio Izmawan 23 Sabilla Aulia Larasati 24 Septu Susilo 25 Shinta Wijayanti 26 Teguh Febri Anto 27 Wika Maisaroh 28 Yuswo Ardi Elyasa Bagus W. 29 Lathifah Wahyunimgtyas 30 Ahmad Nurrizkon Jumlah Skor Persentase
2
3
4 √ √
1
2 √
√ √
√
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 107 89,17%
√
√ √ √ √
Aspek yang diamati B C 3 4 1 2 3 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
D 4
1
2
Jumlah skor 3
√ √
√ √ √ √
√ √ √ √
√ √ √ √ √
74 61,66%
√ √
√ 105 87,5%
4 √ √ √
√ √ 103 85,83%
14 13 14 12 13 12 13 15 13 13 13 12 15 12 389 81,04%
227
228 Keterangan: A. Keantusiasan siswa dalam mengikuti pembelajaran. B. Keberanian siswa dalam mengajukan pertanyaan selama proses pembelajaran. C. Ketekunan siswa dalam mengerjakan tugas dari guru D. Keaktifan siswa saat melakukan pembelajaran dengan model Gallery Walk.
Rumus menentukkan persentase keaktifan belajar siswa: Persentase keaktifan belajar siswa
= = =
x 100% x 100% x 100%
= 81,04%
229 Lampiran 36
ALAT PENILAIAN KEMAMPUAN GURU I (APKG I) Kemampuan Merencanakan Pembelajaran (RPP) SIKLUS II PERTEMUAN 1
1. Nama Guru
: Nurdiyah, S. Pd.SD.
2.
NIP
: 19850118 201406 2 005
3.
Sekolah Tempat Penelitian
: SD Negeri 01 Petanjungan
4.
Kelas
: IV (Empat)
5.
Mata Pelajaran
: Seni Budaya Dan Keterampilan
6.
Pelaksanaan
: 16 April 2015
7.
Waktu
: 11.00-12.30
3.
PETUNJUK PENGGUNAAN 1. Berilah tanda √ pada kolom tanda cek (√) jika deskriptor yang disediakan tampak. 2. Berilah skor 1 jika hanya satu deskriptor pada aspek yang diamati muncul. 3. Berilah skor 2 jika hanya dua deskriptor pada aspek yang diamati muncul. 4. Berilah skor 3 jika hanya tiga deskriptor pada aspek yang diamati muncul. 5. Berilah skor 4 jika keempat deskriptor pada aspek yang diamati muncul. 6. Baca dengan cermat rencana pelaksanaan pembelajaran yang digunakan oleh guru ketika mengajar. Kemudian, nilailah semua aspek yang terdapat dalam rencana tersebut dengan menggunakan butir-butir penilaian di bawah ini. 1.
Merumuskan tujuan pembelajaran
1
2
3
1.1 Merumuskan tujuan pembelajaran/ indikator
4 √
hasil belajar. 1.2 Merancang dampak pengiring berbentuk
√
kecakapan hidup (life skill). Rata-rata butir 1 = A
4
230 2.
Mengembangkan dan mengorganisasikan materi, media pembelajaran, dan sumber belajar 2.1 Mengembangkan dan mengorganisasikan
√
materi pembelajaran. 2.2 Menentukan dan mengembangkan alat
√
bantu pembelajaran sesuai dengan model Gallery Walk. 2.3 Memilih sumber belajar.
√
Rata-rata butir 2 = B 3.
Merencanakan
skenario
kegiatan
pembelajaran
dengan
3,3
model
pembelajaran Gallery Walk 3.1 Menentukan jenis kegiatan pembelajaran sesuai dengan model Gallery Walk. 3.1.1
Diskusi dalam pembuatan galeri.
√
3.1.2
Kegiatan mengelilingi galeri.
√
3.2 Menyusun langkah-langkah pembelajaran √
dengan model pembelajaran Gallery Walk. 3.3 Menyusun alokasi waktu pembelajaran.
√
3.4 Menentukan cara-cara memotivasi siswa.
√
3.5 Menyiapkan pertanyaan (perintah).
√
Rata-rata butir 3 = C 4.
3,67
Merancang pengelolaan kelas 4.1 Menentukan penataan ruang dan fasilitas
√
belajar sesuai model pembelajaran Gallery Walk. 4.2 Menentukan cara-cara pengorganisasian
√
231 siswa agar dapat berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaranmodel Gallery Walk.
3,5
Rata-rata butir 4 = D 5.
Merencanakan prosedur, jenis, dan menyiapkan alat penilaian 5.1 Menentukan prosedur dan jenis penilaian
√
yang sesuai dengan model Gallery Walk. 5.2 Membuat alat-alat penilaian dan kunci
√
jawaban. Rata-rata butir 5 = E 8.
3,5
Tampilan dokumen rencana pembelajaran 6.1 Kebersihan dan kerapian.
√
6.2 Penggunaan bahasa tulis.
√
Rata-rata butir 6 = F
4
Nilai APKG RPP = APKG I APKG I
=
= = = 3,66 Pemalang, 16 April 2015
232 Lampiran 37 ALAT PENILAIAN KEMAMPUAN GURU II (APKG II) Kemampuan Pelaksanaan Pembelajaran SIKLUS II PERTEMUAN 1 1. Nama Guru
: Nurdiyah, S. Pd.SD.
2.
NIP
: 19850118 201406 2 005
3.
Sekolah Tempat Penelitian
: SD Negeri 01 Petanjungan
4.
Kelas
: IV (Empat)
5.
Mata Pelajaran
: Seni Budaya Dan Keterampilan (SBK)
6.
Pelaksanaan
: 16 April 2015
7.
Waktu
: 11.00-12.30
PETUNJUK PENGGUNAAN 1. Berilah tanda √ pada kolom tanda cek (√) jika deskriptor yang disediakan tampak. 2. Berilah skor 1 jika hanya satu deskriptor pada aspek yang diamati muncul. 3. Berilah skor 2 jika hanya dua deskriptor pada aspek yang diamati muncul. 4. Berilah skor 3 jika hanya tiga deskriptor pada aspek yang diamati muncul. 5. Berilah skor 4 jika keempat deskriptor pada aspek yang diamati muncul. 6. Amatilah dengan cermat kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung. Pusatkan perhatian Anda pada kemampuan guru dalam mengelola kegiatan pembelajaran, serta dampaknya pada diri siswa. Nilailah kemampuan guru tersebut dengan menggunakan butir-butir penilaian di bawah ini.Nilailah guru sesuai aspek kemampuan berikut. 1. Mengelola ruang dan fasilitas pembelajaran.
1
2
√
3
4
1.1 Menyiapkan fasilitas dan sumber
√
belajar. 1.2 Melaksanakan tugas harian kelas. Rata-rata butir 1 = P
4
233 2.
Melaksanakan kegiatan pembelajaran 2.1 Memulai kegiatan pembelajaran.
√
2.2 Melaksanakan jenis kegiatan pembelajaran
√
yang sesuai model Gallery Walk. 2.3 Menggunakan alat bantu (media)
√
pembelajaran yang sesuai dengan tujuan, kondisi siswa,dan tuntutan situasi serta lingkungan (kontekstual). 2.4 Melaksanakan kegiatan pembelajaran
√
dalam urutan yang logis. 2.5 Melaksanakan kegiatan pembelajaran
√
secara individual, kelompok, atau klasikal. 2.6 Mengelola waktu pembelajaran
√
secara efisien. Rata-rata butir 2 = Q 3.
3,67
Mengelola interaksi kelas 3.1 Memberi petunjuk dan penjelasan yang
√
berkaitan dengan isi pembelajaran. 3.2 Menangani pertanyaan dan respon siswa
√
3.3 Menggunakan ekspresi lisan, tulisan, √
isyarat, dan gerakan badan. 3.4 Memicu dan memelihara keterlibatan siswa. 3.5 Memantapkan penguasaan materi
√ √
pembelajaran.
3,2
Rata-rata butir 3 = R 4.
Bersikap terbuka dan luwes serta membantu mengembangkan sikap positif siswa terhadap belajar. 4.1 Menunjukkan sikap ramah, hangat, luwes, terbuka, penuh pengertian, dan sabar kepada siswa.
√
234 4.2 Menunjukkan kegairahan mengajar.
√
4.3 Mengembangkan hubungan antar pribadi
√
yang sehat dan serasi. 4.4 Membantu siswa menyadari kelebihan dan
√
kekurangannya. 4.5 Membantu siswa menumbuhkan
√
kepercayaan diri. Rata-rata butir 4 = S
5.
3,2
Mendemonstrasikan kemampuan khusus dalam pembelajaran SBK menggunakan model Gallery Walk 5.1 Kepatuhan guru dalam menerapkan langkah-
√
langkah pembelajaran model Gallery Walk. 5.2 Menerapkan konsep SBK dalam kehidupan
√
sehari-hari. 5.3 Membimbing siswa menemukan konsep
√
SBK. 5.4 Menampilkan penguasaan SBK.
√
5.5 Lebih berperan sebagai fasilitator dalam
√
kegiatan pembelajaran. 5.6 Melaksanakan kemampuan khusus dalam pembelajaran SBK menggunkan model Gallery Walk. 5.6.1 Diskusi dalam pembuatanm galeri.
√
5.6.2 Kegiatan mengelilingi galeri √
Rata-rata butir 5 = T 3,57 6.
Melaksanakan evaluasi proses dan hasil belajar 6.1 Melaksanakan penilaian selama proses
√
pembelajaran. 6.2 Melaksanakan penilaian pada akhir
√
235 pembelajaran. Rata-rata butir 6 = U 7.
3,5
Kesan umum kinerja guru/calon guru 7.1 Keefektifan proses pembelajaran.
√
7.2 Penggunaan bahasa Indonesia tepat.
√
7.3 Peka terhadap kesalahan berbahasa siswa.
√
7.4 Penampilan guru dalam pembelajaran.
√
Rata-rata butir 7 = V
Nilai APKG PP = APKG II APKG II
= = = = 3,44
Pemalang, 16 April 2015
3
236 Lampiran 38
ALAT PENILAIAN KEMAMPUAN GURU I (APKG I) Kemampuan Merencanakan Pembelajaran (RPP) SIKLUS II PERTEMUAN 2
1.
Nama Guru
: Nurdiyah, S. Pd.SD.
2.
NIP
: 19850118 201406 2 005
3.
Sekolah Tempat Penelitian
: SD Negeri 01 Petanjungan
4.
Kelas
: IV (Empat)
5.
Mata Pelajaran
: Seni Budaya Dan Keterampilan
6.
Pelaksanaan
: 17 April 2015
7.
Waktu
: 07.00 - 09.30
PETUNJUK PENGGUNAAN 1. Berilah tanda √ pada kolom tanda cek (√) jika deskriptor yang disediakan tampak. 2. Berilah skor 1 jika hanya satu deskriptor pada aspek yang diamati muncul. 3. Berilah skor 2 jika hanya dua deskriptor pada aspek yang diamati muncul. 4. Berilah skor 3 jika hanya tiga deskriptor pada aspek yang diamati muncul. 5. Berilah skor 4 jika keempat deskriptor pada aspek yang diamati muncul. 6. Baca dengan cermat rencana pelaksanaan pembelajaran yang digunakan oleh guru ketika mengajar. Kemudian, nilailah semua aspek yang terdapat dalam rencana tersebut dengan menggunakan butir-butir penilaian di bawah ini. 1.
Merumuskan tujuan pembelajaran
1
2
3
1.1 Merumuskan tujuan pembelajaran/ indikator
4 √
hasil belajar. 1.2 Merancang dampak pengiring berbentuk
√
kecakapan hidup (life skill). Rata-rata butir 1 = A
4
237 2.
Mengembangkan dan mengorganisasikan materi, media pembelajaran, dan sumber belajar 2.1 Mengembangkan dan mengorganisasikan
√
materi pembelajaran. 2.2 Menentukan dan mengembangkan alat
√
bantu pembelajaran sesuai dengan model Gallery Walk. 2.3 Memilih sumber belajar.
√
Rata-rata butir 2 = B 3.
Merencanakan
skenario
kegiatan
pembelajaran
dengan
3,67
model
pembelajaran Gallery Walk 3.1 Menentukan jenis kegiatan pembelajaran sesuai dengan model Gallery Walk. 3.1.1
Diskusi dalam pembuatan galeri.
√
3.1.2
Kegiatan mengelilingi galeri.
√
3.2 Menyusun langkah-langkah pembelajaran √
dengan model pembelajaran Gallery Walk. 3.3 Menyusun alokasi waktu pembelajaran.
√
3.4 Menentukan cara-cara memotivasi siswa.
√
3.5 Menyiapkan pertanyaan (perintah).
√
Rata-rata butir 3 = C 4.
3,67
Merancang pengelolaan kelas 4.1 Menentukan penataan ruang dan fasilitas
√
belajar sesuai model pembelajaran Gallery Walk. 4.2 Menentukan cara-cara pengorganisasian
√
238 siswa agar dapat berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaranmodel Gallery Walk.
3,5
Rata-rata butir 4 = D 5.
Merencanakan prosedur, jenis, dan menyiapkan alat penilaian 5.1 Menentukan prosedur dan jenis penilaian
√
yang sesuai dengan model Gallery Walk. 5.2 Membuat alat-alat penilaian dan kunci
√
jawaban. Rata-rata butir 5 = E 9.
3,5
Tampilan dokumen rencana pembelajaran 6.1 Kebersihan dan kerapian.
√
6.2 Penggunaan bahasa tulis.
√
Rata-rata butir 6 = F
4
Nilai APKG RPP = APKG I APKG I
=
= = = 3,72 Pemalang, 17 April 2015
239 Lampiran 39 ALAT PENILAIAN KEMAMPUAN GURU II (APKG II) Kemampuan Pelaksanaan Pembelajaran SIKLUS II PERTEMUAN 2 1.
Nama Guru
: Nurdiyah, S. Pd.SD.
2.
NIP
: 19850118 201406 2 005
3.
Sekolah Tempat Penelitian
: SD Negeri 01 Petanjungan
4.
Kelas
: IV (Empat)
5.
Mata Pelajaran
: Seni Budaya Dan Keterampilan (SBK)
6.
Pelaksanaan
: 17 April 2015
7.
Waktu
: 07.00 - 08.30
PETUNJUK PENGGUNAAN 1. Berilah tanda √ pada kolom tanda cek (√) jika deskriptor yang disediakan tampak. 2. Berilah skor 1 jika hanya satu deskriptor pada aspek yang diamati muncul. 3. Berilah skor 2 jika hanya dua deskriptor pada aspek yang diamati muncul. 4. Berilah skor 3 jika hanya tiga deskriptor pada aspek yang diamati muncul. 5. Berilah skor 4 jika keempat deskriptor pada aspek yang diamati muncul. 6. Amatilah dengan cermat kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung. Pusatkan perhatian Anda pada kemampuan guru dalam mengelola kegiatan pembelajaran, serta dampaknya pada diri siswa. Nilailah kemampuan guru tersebut dengan menggunakan butir-butir penilaian di bawah ini.Nilailah guru sesuai aspek kemampuan berikut. 1. Mengelola ruang dan fasilitas pembelajaran.
1
2
1.1 Menyiapkan fasilitas dan sumber
3
4 √
belajar. 1.2 Melaksanakan tugas harian kelas.
√
Rata-rata butir 1 = P
4
240 2.
Melaksanakan kegiatan pembelajaran 2.1 Memulai kegiatan pembelajaran.
√
2.2 Melaksanakan jenis kegiatan pembelajaran
√
yang sesuai model Gallery Walk. 2.3 Menggunakan alat bantu (media)
√
pembelajaran yang sesuai dengan tujuan, kondisi siswa,dan tuntutan situasi serta lingkungan (kontekstual). 2.4 Melaksanakan kegiatan pembelajaran
√
dalam urutan yang logis. 2.5 Melaksanakan kegiatan pembelajaran
√
secara individual, kelompok, atau klasikal. 2.6 Mengelola waktu pembelajaran
√
secara efisien. Rata-rata butir 2 = Q 3.
3,67
Mengelola interaksi kelas 3.1 Memberi petunjuk dan penjelasan yang
√
berkaitan dengan isi pembelajaran. 3.2 Menangani pertanyaan dan respon siswa
√
3.3 Menggunakan ekspresi lisan, tulisan, √
isyarat, dan gerakan badan. 3.4 Memicu dan memelihara keterlibatan siswa. 3.5 Memantapkan penguasaan materi
√ √
pembelajaran.
3,2
Rata-rata butir 3 = R 4.
Bersikap terbuka dan luwes serta membantu mengembangkan sikap positif siswa terhadap belajar. 4.1 Menunjukkan sikap ramah, hangat, luwes, terbuka, penuh pengertian, dan sabar kepada siswa.
√
241 4.2 Menunjukkan kegairahan mengajar.
√
4.3 Mengembangkan hubungan antar pribadi
√
yang sehat dan serasi. 4.4 Membantu siswa menyadari kelebihan dan
√
kekurangannya. 4.5 Membantu siswa menumbuhkan
√
kepercayaan diri. Rata-rata butir 4 = S
5.
3,2
Mendemonstrasikan kemampuan khusus dalam pembelajaran SBK menggunakan model Gallery Walk 5.1 Kepatuhan guru dalam menerapkan langkah-
√
langkah pembelajaran model Gallery Walk. 5.2 Menerapkan konsep SBK dalam kehidupan
√
sehari-hari. 5.3 Membimbing siswa menemukan konsep
√
SBK. 5.4 Menampilkan penguasaan SBK.
√
5.5 Lebih berperan sebagai fasilitator dalam
√
kegiatan pembelajaran. 5.6 Melaksanakan kemampuan khusus dalam pembelajaran SBK menggunkan model Gallery Walk. 5.6.1 Diskusi dalam pembuatanm galeri.
√
5.6.2 Kegiatan mengelilingi galeri √
Rata-rata butir 5 = T 3,85 6.
Melaksanakan evaluasi proses dan hasil belajar 6.1 Melaksanakan penilaian selama proses
√
pembelajaran. 6.2 Melaksanakan penilaian pada akhir
√
242 pembelajaran. Rata-rata butir 6 = U 7.
3,5
Kesan umum kinerja guru/calon guru 7.1 Keefektifan proses pembelajaran.
√
7.2 Penggunaan bahasa Indonesia tepat.
√
7.3 Peka terhadap kesalahan berbahasa siswa.
√
7.4 Penampilan guru dalam pembelajaran.
√
Rata-rata butir 7 = V
Nilai APKG PP = APKG II APKG II
= = = = 3,56
Pemalang, 17 April 2015
3,5
243 Lampiran 40
DOKUMENTASI KEGIATAN PENELITIAN
Guru Menjelaskan Materi Karya Seni Rupa Murni
Guru Membagi Kelompok dan Membagi Kertas Plano
244
Guru Membimbing Siswa Membuat Galeri
Siswa Bersama Kelompoknya Berdiskusi Membuat Galeri
245
Siswa Menempelkan Galeri Didinding Kelas
Siswa Berkeliling Melihat Hasil Kerja Kelompok Lain
246
Siswa Melaksanakan Tes Formatif
247 Lampiran 41
248 Lampiran 42