PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH CARD DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN FIQH DI MTS. NASYATULKHAIR DEPOK Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
Oleh: AFIFAH 1111011000092
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2016
ABSTRAK
Afifah, 1111011000092. Penerapan Metode Pembelajaran Make a Match Card dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Fiqh di MTs.Nasyatulkhair Depok Tujuan penelitian ini adalah: Untuk mengetahui pengaruh penerapan metode pembelajaran make a match card pada pelajaran fiqh di MTs. Nasyatulkhair Depok terhadap hasil belajar siswa. 2). Untuk mengetahui perubahan proses belajar siswa setelah menggunakan metode pembelajaran make a match card dalam pelajaran fiqh di MTs.Nasyatulkhair Depok pada siswa kelas VII A, semester genap tahun 2015/2016. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (PTK). PTK dilaksanakan sebagai upaya untuk mengatasi permasalahan yang muncul di dalam kelas. Pengumpulan data dilakukan dengan metode pengamatan atau observasi, catatan lapangan, wawancara, dan pelaksanaan tes hasil belajar disetiap akhir pertemuan. Penelitian ini dilaksanakan dua siklus, yang terdiri dari dua pertemuan. Satu siklus itu terdiri dari empat tahapan, yiatu: perencanaan tindakan (planning), pelaksanaan tindakan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya peningkatan hasil belajar siswa terhadap pelajaran fiqh dengan menerapkan metode pembelajaran make a match card ditandai dengan meningkatnya ketuntasan belajar siswa dalam setiap siklus, yaitu siklus I (69%) dan siklus II (86%) dengan nilai rata-rata siklus I adalah 74,50 dan siklus II adalah 81.80. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa penerapan metode pembelajaran make a match card dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqh Kata kunci : Metode Pembelajaran Make A Match card, Hasil belajar, Fiqh
i
ABSTRACT
Afifah, 1111011000092. Application of Learning Methods Make a Match Card to Improve the Student Learning Result on Fih Subject Class VII in MTs.Nasyatulkhair Fiqh Depok The purpose of this is study's: 1). To know the effect of applying of learning methods to make a match card at fiqh lessons in MTs. Nasyatul Khair Depok on result of learning student. 2). For appraise changes student learning after the teaching methods make a match card in fiqh lessons in MTs.Nasyatul Khair Depok in class VII A, the second semester 2015/2016.. The method used in this research is a classroom action research (PTK). PTK implemented in an attempt to overcome the problems that arise in the classroom. The collection of data conducted by observation or observation, field notes, interviews, and execution of tests learning result in every end of the meeting. This study was conducted in two cycles, which consisted of two meetings. One cycle consists of four stages, yiatu: action planning (planning), action (acting), observation (observing) and reflection (reflecting). The results showed that an increase in student learning outcomes of the lesson fiqh applying learning methods make a match card characterized by an increasing complete learn students in each cycle, the first cycle (69%) and the second cycle (86%) with an average value the first cycle is the second cycle was 74.50 and 81.80. As such, could be said that the application of learning methods make a match card can improve student learning outcomes in fiqh lesson. Keywords : learning methods Make A Match card, learning result, Fiqh
ii
KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb Alhamdulillahi rabibbil-a’aalamiin. Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan banyak rahmat, nikmat, dan hidayah sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Hanya kepada-Nya penulis memohon pertolongan dan kemudahan dalam segala urusan. Allahumma shali ‘alaa sayyidina Muhammad wa ‘alaa sayyidinaa Muhammad. Shalawat serta salam tidak lupa saya kirimkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW, makhuk mulia yang penuh cinta dan kasih sayang kepada sesama manusia dan membawa kita pada jalan yang di ridhai Allah SWT. Terimakasih yang teramat banyak kepada kedua orang tua tercinta Ibunda Yayah dan Ayahanda Alm. H. Achyar, atas segala pengorbanan dan kasih sayang yang tercurahkan, yang telah mengajarkan penulis kebaikan, arti cinta, makna kehidupan dan yang telah mendidik penulis dengan kasih sayang. Dalam proses penyusunan skripsi dan belajar di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI), penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, baik moril maupun materi, maka penulis mengucapkan terima kasih juga kepada: 1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Dr. H. Abdul Majid Khon, MA. Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Marhamah Saleh. Lc.MA. Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 4. Drs. H. Ghufron Ihsan, MA. Dosen pembimbing yang selalu meluangkan waktunya untuk membimbing dan memotivasi penulis. 5. Drs. Obay Baedlowie Kepala Sekolah MTs. Nasyatulkhair Depok yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian di MTs. Nasyatulkhair Depok.
iii
6. H. Maksum. S.Pd.I,. yang telah bekerjasama untuk melaksanakan kegiatan penelitian dan memberikan saran serta kritikan dalam proses pelaksanaan pembelajaran di MTs. Nasyatulkhair Depok. 7. Kakak-kakakku tersayang yaitu Fathia dan Abdul Fattah, serta seluruh keluarga yang telah memberikan dukungan dan mendoakan kepada penulis selama ini. 8. M. Angga Yudha Wijaya Kusumah. Amd. Kom. yang selalu sabar menunggu dan menemani dalam menyelesaikan skripsi ini serta selalu memberikan doa, semangat, dan saran untuk menyelesaikan penulisan skripsi ini. 9. Sahabat-sahabatku Ana Nurwachidah, Anggun Atika dan Sri Mailina yang senantiasa selalu menemani dalam suka maupun duka, memberikan keceriaan, motivasi, dan memberikan saran untuk menyelesaikan skripsi ini. 10. Sahabat-sahabat PAI C Muta’aliyah, Nining, Rena, Azkaa, Azizah, Uus, Neha, Syifa, Ayu, Irfan, Jaka, Akmal, Rohmat, Firmansyah, Aziz, Firman, Widadi, Haikal, Wiguna, Taufik, Syahrul, Topik, Ali, Arvin, Syauqi, dan Abdau, serta Sahabat PAI Angkatan 2011 yang senantiasa membantu dalam menyelesaikan penelitian. 11. Adik-adik MTs. Nasyatulkhair Depok yang telah mendukung proses berjalannya penelitian. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, mudahmudahan segala bimbingan, dan bantuan, dan doa yang telah diberikan mendapat imbalan dari Allah SWT. Semoga Skripsi ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan bagi penulis khususnya dan bagi seluruh pembaca.
Jakarta,10 Juni 2016
Afifah
iv
DAFTAR ISI SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ABSTRAK ................................................................................................................... i ABSTRACT ................................................................................................................. ii KATA PENGANTAR ................................................................................................ iii DAFTAR ISI................................................................................................................ v DAFTAR TABEL ..................................................................................................... viii
BAB I
PENDAHULUAN ..................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1 B. Identifikasi Masalah ............................................................................. 5 C. Pembatasan Masalah ............................................................................ 5 D. Perumusan Masalah ............................................................................. 6 E. Tujuan Penelitian ................................................................................. 6 F. Manfaat Penelitian ............................................................................... 6 G. Hipotesis Tindakan……………………………… .............................. 7
BAB II KAJIAN TEORI ....................................................................... 8 A. Metode Pembelajaran Make a Match Card .......................................... 8 1. Metode Pembelajaran .................................................................. 8 a. Pengertian Metode Pembelajaran………………… ............... 8 b. Kedudukan
Metode
Pembelajaran
dalam
Belajar
Mengajar…. ............................................................................ 9 c. Prinsip-Prinsip Penentuan Metode Pembelajaran………… ... 10 d. Macam-Macam Metode Pembelajaran………………… ....... 11 2. Metode Pembelajaran Make A Match Card ................................. 12 a. Pengertian Metode Pembelajaran Make A Match Card… ..... 12 b. Langkah-langkah Metode Pembelajaran Make A Match Card……… ............................................................................. 13
v
c. Kelebihan dan kekurangan Make A Match Card………........ 14 B. Hasil Belajar………………………………………………………..... 14 1. Pengertian Hasil Belajar………………………………………… 14 2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar…………….. .... 15 C.
Pelajaran Fiqh di MTs…………………. ............................................ 17 1. Pengertian Mata Pelajaran Fiqh MTs …………………… ........... 17 2. Tujuan Pelajaran Fiqh MTs…………… ....................................... 19 3. Ruang Lingkup Pelajaran Fiqh MTs ………………….. ............... 19 4. Salat Jamak, Qasar dan Jamak Qasar………………………… ..... 20 a. Pengertian Salat Jamak dan Qasar…. ...................................... 20 b. Macam-Macam Salat Jamak.. .................................................. 21 c. Syarat Salat Jamak, Qasar dan Jamak Qasar… ....................... 21 d. Salat yang Boleh di Jamak dan di Qasar. ................................. 22
D. Hasil Penelitian yang Relevan…………………………………… ..... 22
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .............................................. 24 A. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................. 24 B. Metode dan Rancangan Siklus Penelitian ............................................ 24 1. Metode Penelitian ......................................................................... 24 2. Rancangan Siklus Penelitian ......................................................... 26 C. Subjek yang Terlibat dalam Penelitian ................................................ 28 D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian .......................................... 28 E. Tahapan Intervensi Tindakan ............................................................... 39 F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan........................................ 32 G. Data dan Sumber Data ......................................................................... 32 H. Instrumen Penelitian ............................................................................ 32 1. Insrtumen Test………………………… ....................................... 32 2. Instrument Non Test…………… .................................................. 33 I.
Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan ................................................... 34 1. Uji Validitas……. .......................................................................... 34 2. Uji Reliabilitas……………. .......................................................... 35 3. Analisis Data dan Interpretasi Hasil Analisis ................................ 36 vi
J.
BAB IV
Tindak Lanjut atau Pengembangan Perencanaan Tindakan ................ 37
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................... 39 A. Kondisi Objektif Sasaran Penelitian .................................................... 39 1. Sejarah MTs. Nasyatulkhair…………………………………....... 39 2. Identitas Sekoah………………………………………………. .... 39 3. Visi, Misi dan Tujuan…………………………………………. ... 41 4. Tenaga Pendidik dan Kependidikan………………… .................. 41 5. Data Siswa………………………………………. ........................ 43 6. Sarana dan Prasarana…………………………………….. ........... 43 B. Deskripsi Data Sebelum Tindakan....................................................... 43 C. Analisis Data Hasil Belajar. ................................................................. 48 D. Interpretasi Hasil Analisis………………………………………….. .. 53 1. Tindakan Pembelajaran Siklus I………………………………… 53 a. Tahap Perencanaan ………………………………………….. 53 b. Tahap Pelaksanaan………………………………… ............... 54 c. Tahap Observasi……………………………........................... 55 d. Tahap Refleksi………………………………. ........................ 58 2. Tindakan Pembelajaran Siklus II……………………………… ... 59 a. Tahap Perencanaan ………………………………………….. 59 b. Tahap Pelaksanaan………………………………… ............... 59 c. Tahap Observasi……………………………........................... 61 d. Tahap Refleksi………………………………. ........................ 64 E. Pembahasan Hasil Penelitian .............................................................. 64
BAB V
PENUTUP ............................................................................... 69 A. Kesimpulan…………………….. ........................................................ 69 B. Saran .................................................................................................... 70
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 71 LAMPIRAN-LAMPIRAN
vii
DAFTAR ISI SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ABSTRAK ................................................................................................................... i ABSTRACT ................................................................................................................. ii KATA PENGANTAR ................................................................................................ iii DAFTAR ISI................................................................................................................ v DAFTAR TABEL ..................................................................................................... viii
BAB I
PENDAHULUAN ..................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1 B. Identifikasi Masalah ............................................................................. 5 C. Pembatasan Masalah ............................................................................ 5 D. Perumusan Masalah ............................................................................. 6 E. Tujuan Penelitian ................................................................................. 6 F. Manfaat Penelitian ............................................................................... 6 G. Hipotesis Tindakan……………………………… .............................. 7
BAB II KAJIAN TEORI ....................................................................... 8 A. Metode Pembelajaran Make a Match Card .......................................... 8 1. Metode Pembelajaran .................................................................. 8 a. Pengertian Metode Pembelajaran………………… ............... 8 b. Kedudukan
Metode
Pembelajaran
dalam
Belajar
Mengajar…. ............................................................................ 9 c. Prinsip-Prinsip Penentuan Metode Pembelajaran………… ... 10 d. Macam-Macam Metode Pembelajaran………………… ....... 11 2. Metode Pembelajaran Make A Match Card ................................. 12 a. Pengertian Metode Pembelajaran Make A Match Card… ..... 12 b. Langkah-langkah Metode Pembelajaran Make A Match Card……… ............................................................................. 13
v
c. Kelebihan dan kekurangan Make A Match Card………........ 14 B. Hasil Belajar………………………………………………………..... 14 1. Pengertian Hasil Belajar………………………………………… 14 2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar…………….. .... 15 C.
Pelajaran Fiqh di MTs…………………. ............................................ 17 1. Pengertian Mata Pelajaran Fiqh MTs …………………… ........... 17 2. Tujuan Pelajaran Fiqh MTs…………… ....................................... 19 3. Ruang Lingkup Pelajaran Fiqh MTs ………………….. ............... 19 4. Salat Jamak, Qasar dan Jamak Qasar………………………… ..... 20 a. Pengertian Salat Jamak dan Qasar…. ...................................... 20 b. Macam-Macam Salat Jamak.. .................................................. 21 c. Syarat Salat Jamak, Qasar dan Jamak Qasar… ....................... 21 d. Salat yang Boleh di Jamak dan di Qasar. ................................. 22
D. Hasil Penelitian yang Relevan…………………………………… ..... 22
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .............................................. 24 A. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................. 24 B. Metode dan Rancangan Siklus Penelitian ............................................ 24 1. Metode Penelitian ......................................................................... 24 2. Rancangan Siklus Penelitian ......................................................... 26 C. Subjek yang Terlibat dalam Penelitian ................................................ 28 D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian .......................................... 28 E. Tahapan Intervensi Tindakan ............................................................... 39 F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan........................................ 32 G. Data dan Sumber Data ......................................................................... 32 H. Instrumen Penelitian ............................................................................ 32 1. Insrtumen Test………………………… ....................................... 32 2. Instrument Non Test…………… .................................................. 33 I.
Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan ................................................... 34 1. Uji Validitas……. .......................................................................... 34 2. Uji Reliabilitas……………. .......................................................... 35 3. Analisis Data dan Interpretasi Hasil Analisis ................................ 36 vi
J.
BAB IV
Tindak Lanjut atau Pengembangan Perencanaan Tindakan ................ 37
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................... 39 A. Kondisi Objektif Sasaran Penelitian .................................................... 39 1. Sejarah MTs. Nasyatulkhair…………………………………....... 39 2. Identitas Sekoah………………………………………………. .... 39 3. Visi, Misi dan Tujuan…………………………………………. ... 41 4. Tenaga Pendidik dan Kependidikan………………… .................. 41 5. Data Siswa………………………………………. ........................ 43 6. Sarana dan Prasarana…………………………………….. ........... 43 B. Deskripsi Data Sebelum Tindakan....................................................... 43 C. Analisis Data Hasil Belajar. ................................................................. 48 D. Interpretasi Hasil Analisis………………………………………….. .. 53 1. Tindakan Pembelajaran Siklus I………………………………… 53 a. Tahap Perencanaan ………………………………………….. 53 b. Tahap Pelaksanaan………………………………… ............... 54 c. Tahap Observasi……………………………........................... 55 d. Tahap Refleksi………………………………. ........................ 58 2. Tindakan Pembelajaran Siklus II……………………………… ... 59 a. Tahap Perencanaan ………………………………………….. 59 b. Tahap Pelaksanaan………………………………… ............... 59 c. Tahap Observasi……………………………........................... 61 d. Tahap Refleksi………………………………. ........................ 64 E. Pembahasan Hasil Penelitian .............................................................. 64
BAB V
PENUTUP ............................................................................... 69 A. Kesimpulan…………………….. ........................................................ 69 B. Saran .................................................................................................... 70
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 71 LAMPIRAN-LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL
Tabel : 3.1
Tahapan Intervensi Tindakan……………………………………... 30
Tabel : 3.2
Tahap Penelitian…………………………………………………… 31
Tabel : 3.3
Kriteria Validitas Soal……………………………………….......... 36
Tabel : 3.4
Koefisien Reliabilitas Tes……………………………………......... 37
Tabel : 4.1
Hasil Belajar Siswa Mapel Fiqh Siklus I…………………….......... 52
Tabel : 4.2
Kesimpulan Hasil Tes Belajar Siswa Siklus I……………………... 54
Tabel : 4.3
Hasil Belajar Siswa Mapel Fiqh Siklus II…………………………. 55
Tabel : 4.4
Kesimpulan Hasil Tes Belajar Siswa Siklus II……………………. 56
Tabel : 4.5
Aktifitas Siswa Siklus I…………………………………………… 60
Tabel : 4.6
Aktifitas Guru Siklus I…………………………………………….. 61
Tabel : 4.7
Aktifitas Siswa Siklus II…………………………………………… 65
Tabel : 4.8
Aktifitas Guru Siklus II……………………………………………. 66
viii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada hakekatnya berlangsung dalam suatu proses. Proses itu berupa transformasi nilai-nilai pengetahuan, teknologi dan keterampilan. Penerimaan proses adalah siswa yang sedang tumbuh dan berkembang menuju ke arah pendewasaan kepribadian dan penguasaan pengetahuan. Selain itu, pendidikan merupakan proses budaya untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia yang diperoleh melalui proses yang panjang dan berlangsung sepanjang kehidupan. Sistem pendidikan yang baru menuntut faktor dan kondisi yang baru pula baik yang berkenaan dengan sarana fisik maupun non fisik. Untuk itu diperlukan tenaga mengajar yang memiliki kemampuan dan kecakapan yang lebih memadai, kinerja dan sikap yang baik, peralatan yang lebih lengkap dan administrasi yang lebih teratur. Guru hendaknya dapat menggunakan peralatan yang lebih efesien dan tepat guna. Permasalahan pokok yang cukup mendasar adalah kesiapan guru-guru untuk pembelajaran siswa secara optimal sesuai dengan tujuan pendidikan dan pembelajaran.1 Proses belajar terjadi karena adanya interaksi antara siswa dengan lingkungannya, oleh karena itu lingkungan pendidikan perlu di atur sedemikian rupa sehingga timbul reaksi siswa ke arah perubahan tingkah laku yang diinginkan. Iklim yang tidak kondusif akan berdampak negatif terhadap proses pembelajaran dan sulitnya tercapai tujuan pembelajaran, siswa merasa gelisah, resah, bosan, dan jenuh. Sebaliknya, iklim belajar yang kondusif 1
Wina sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2009), hal 160
1
2
dan menarik dapat dengan mudah tercapainya tujuan pembelajaran, dan proses pembelajaran yang dilakukan itu menyenangkan bagi peserta didik. Dalam
proses
pembelajaran,
anak
harus
didorong
untuk
mengembangkan kemampuan berfikir. Proses pembelajaran di dalam kelas seharusnya di arahkan kepada kemampuan anak, agar anak dapar berfikir kritis dan sistematis. Seseorang yang mendapat pengetahuan, akan tampak perubahan dalam dirinya, karena orang yang mengetahui dengan orang yang tidak mengetahui itu pasti akan sangat berbeda. Allah SWT berfirman dalam Surat Az-Zumar ayat 9:
“Apakah kamu oarang musyrik yang lebih beruntung ataukah orang yang beribadah pada waktu malam dengan sujud dan berdiri, karena takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya ? Katakanlah, “Apakah sama oarang-orang yang mengetahui denganorang-orang yang tidak mengetahui?”, sebenernya hanya orang yang berakal sehat yang dapat menerima pelajaran”. Berkaitan dengan pendidikan kita semua mengetahui banyak sekali masalah yang terjadi dalam proses pembelajaran, salah satunya adalah lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, siswa kurang di dorong untuk mengembangkan kemampuan berfikirnya. Proses pembelajaran di kelas cenderung di arahkan kepada kemampuan siswa untuk menghafal informasi, otak anak dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa dituntut untuk menghubungkan dengan kehidupan sehari-hari.2 Salah satu mata pelajaran yang menjadi sorotan atas lemahnya proses pembelajaran di dalam kelas adalah mata pelajaran fiqih, karena di 2
Indah Komsiyah, Belajar dan Pembelajaran, (Yogyakarta: PT. Teras, 2012), hal 21
3
mulai dari sulitnya materi yang berikan, kurangnya fasilitas dan tidak terjalin komunikasi yang baik antara guru dan siswa dalam menjalani proses pembelajaran. Hal ini akhirnya berdampak kepada hasil belajar siswa yang rendah. Fiqh secara umum merupakan salah satu pelajaran yang banyak membahas tentang hukum yang mengatur pola hubungan manusia dengan Tuhannya, antara manusia dengan manusia, dan manusia dengan lingkungannya. Melalui pelajaran fiqh ini diharapkan siswa tidak lepas dari jangkauan norma-norma agama dan syariat Islam. Fiqh sebagai mata pelajaran di madrasah, baik tingkat ibtida’iyah, tsnawiyah, maupun aliyah terkenal sebagai pelajaran yang membutuhkan praktek langsung oleh siswa. Tetapi, faktanya di lapangan mayoritas guru hanya menggunakan metode konfensional dan jarang sekali menggunakan alat bantu media. Jika keadaan ini di biarkan terus dalam jangka waktu yang lama, tentu akan
bepengaruh terhadap hasil belajar siswa.
Rendahnya hasil belajar fiqh siswa disebabkan karena siswa enggan untuk belajar fiqh, karena dianggap membosankan atau pendekatan yang dilakukan guru kurang tepat ketika mengajar. Kurangnya penggunaan media merupakan salah satu faktor semua ini terjadi. Adapun faktor yang paling menonjol adalah pendekatan pembelajaran yang diberikan oleh guru. Hasil pengamatan saya di sekolah MTs. Nasyatulkhair di Depok, ternyata proses belajar mengajar fiqh yang berlangsung di dalam kelas dilaksanakan dalam suasana komunikasi satu arah, artinya guru cenderung menggunakan metode ceramah, yang membuat siswa merasa bosan dan jenuh, guru mendominasi kelas sepenuhnya, dan materi yang disampaikan pada siswa sudah dalam bentuk final. Begitupun dengan media yang digunakan, guru fiqih hanya mengandalkan media konvensional seperti buku sehingga cara berfikir siswa menjadi sempit sehingga siswa tidak bisa mengungkapkan
4
pendapatnya. Oelh karena itu, dari berbagai kendala yang dihadapi guru dan siswa dalam proses pembelajaran berdampak terhadap hasil belajar siswa yang rendah, yaitu 50% siswa yang ada di kelas mendapat nilai di bawah KKM dan rata-rata nilai siswa yang mencapai KKM adalah 70-78.3 Ketika di dalam kelas kita sering kali menjumpai bahwa guru sangat menguasai materi dengan baik dan penyampaiannya kepada siswa juga sudah cukup baik, tetapi tidak dalam melaksanakan proses pembelajarannya. Hal ini terjadi karena proses pembelajarannya tidak didasarkan kepada model pembelajaran tertentu dan menjadikan siswa tidak menguasai materi fiqh yang diberikan oleh guru secara maksimal. Metode pembelajaran berfungsi sebagai cara untuk menyajikan, menguraikan, memberi contoh dan memberi latihan kepada siswa untuk mencapai tujuan tertentu, tetapi tidak semua metode pembelajaran sesuai di gunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Banyak metode pembelajaran yang dapat digunakan dalam menyajikan pelajaran kepada siswa-siswa seperti metode demonstrasi, metode ceramah, metode drama dan metode make a match card dll. Metode make a match card memberikan kesempatan kepada siswa untuk lebih aktif berkomunikasi dengan guru atau siswa lainnya di dalam kelas, sehingga terjadilah suatu pembelajaran yang hidup di dalam kelas. Pada metode ini setiap siswa di tuntut untuk memberikan ide , saran, pendapat, bahkan untuk menjawab soal yang diberikan guru, dengan cara mengangkat atau mengajukan kartu yang diberikan guru kepada setiap siswa. Menurut Penulis tujuan menggunakan metode Make a Match Card pada mata pelajaran fiqh adalah untuk memudahkan siswa dalam belajar dan memahami materi pelajaran secara maksimal dan tidak membosankan, serta mencipkan suasana pembelajaran yang menynangkan dan menarik di 3
Hasil Oservasi Pada taggal 26 Januari 2016 di MTs.Nasyatulkhair Depok
5
dalam kelas. Dalam proses pembelajaran ada anak didik yang cepat mencerna bahan ajar, ada anak didik yang sedang mencerna bahan ajar, dan ada anak didik yang lamban dalam mencerna bahan ajar yang diberikan oleh guru, oleh karena itu hal ini menghendaki agar guru mengajar dengan menggunakan model pembelajarn yang yang sesuai dengan gaya belajar siswa.4 Berdasarkan latar belakang di atas penulis berinisiatif untuk melakukan
penelitian
PEMBELAJARAN
dengan MAKE
judul A
“PENERAPAN
MATCH
METODE
CARD
DALAM
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA MATA PELAJARN FIQIH DI MTS. NASYATULKHAIR DI DEPOK”
B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat di identifikasikan masalah-masalah sebagai berikut: 1. Sulitnya tercapai tujuan pembelajaran pada pelajaran fiqh, karena siswa merasa bosan, resah dan jenuh. 2. Tidak terjalin komunikasi yang baik antara guru dengan siswa dan siswa dangan siswa lainnya. Hal ini akhirnya berdampak pada rendahnya hasil belajar siswa pada pelajaran fiqh yaitu hanya 50% siswa yang mencapai nilai KKM dengan rata-rata nilai 70-78. 3. Guru sangat menguasai materi fiqh dengan baik, tetapi tidak dalam proses pelaksanaannya. 4. Proses pembelajaran didasarkan kepada metode tertentu sehingga menjadikan kondisi yang tidak menyenangkan dan membosankan.
4
Syaiful Bahri Djaramah dan Aswan Zain, Strategi Beajar Mengajar, (Jakarta : Rineka Cipta , 2010), hal 39
6
C. Pembatasan Masalah Untuk memudahkan penelitian dan tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda-beda, maka penelitian ini memfokuskan pada masalah penerapan metode pembelajaran make a match card dalam meningkatkan hasil belajar fiqih tentang materi Salat Jamak, Qasar, dan Jamak Qasar pada siswa kelas VII A di Mts.Nasyatulkhair Depok.
D. Perumusan Masalah Berdasarkan
pembatasan
masalah di atas maka penulis
merumuskan masalahnya sebagai berikut “ Apakah penerapan metode pembelajaran make a matc card pada pelajaran fiqh di MTs. Nasyatulkhair Depok dapat meningkatkan hasil belajar siswa ?
E. Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah di atas maka tujuan yang hendak di capai dalam penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui pengaruh penerapan metode pembelajaran make a match card pada pelajaran fiqh di MTs. Nasyatulkhair Depok terhadap hasil belajar siswa 2. Untuk
mengetahui
perubahan
proses
belajar
siswa
setelah
menggunakan metode pembelajaran make a match card dalam pelajaran fiqh di MTs.Nasyatulkhair Depok.
F. Manfaat Penelitian 1. Manfaat secara umum yaitu : a. Untuk memberikan informasi kepada MTs. Nasyatulkhair Depok tentang kelebihan dari metode pembelajaran make a match card b. Sebagai bahan kajian perbandingan bagi peneliti lain yang akan meneliti tentang metode pembelajaran make a match card 2. Manfaat secara khusus yaitu : a. Bagi Guru :
7
1) Untuk lebih meningkatkan kegairahan dan ketersediaan guru untuk lebih banyak belajar dan bersikap demokratis terhadap siswa. 2) Untuk menambah wawasan dan pengetahuan dalam penggunaan metode pembelajaran make a match card dalam pelajaran fiqh untuk meningkatkan minat siswa dan hasil belajar siswa. 3) Diharapkan agar penelitian ini dapat memberikan informasi akan pentingnya menciptakan suasana pembelajaran yang bermakna bagi siswa melalui inovasi dan kreasi dalam proses pembelajaran. b. Bagi Penulis Untuk menambah wawasan dan pengetahuan lebih dalam dan sebagai latihan dalam bentuk karya ilmiah yang berupa tulisan serta sebagai landasan dalam mengajar Fiqh.
G. Hipotesis Tindakan Hipotesis tindakan yang di ajukan dalam penelitian ini adalah : Melalui Penerapan Metodel Pembelajaran Make a Match Card dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII dalam Pelajaran Fiqh di MTs. Nasyatukhair Depok.
BAB II KAJIAN TEORI A. Metode Pembelajaran Make A Match Card 1. Metode Pembelajaran a. Pengertian Metode Pembelajaran Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai “jalan yang dipilih untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran.”1 Menurut Pupuh Fathurrohman dan M.Sobry “metode pembelajaran merupakan suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan.”2 Sedangkan menurut Syaiful Bahri Djaramah, “ metode pembelajaran adalah salah satu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.”3 Selain itu pula ada pendapat yang dikemukakan oleh Abuddin Nata yang mengartikan “metode yaitu sebagai cara-cara atau langkah-langkah yang di gunakan dalam menyampaikan sesuatu gagasan, pemikiran, atau wawasan yang di susun secara sistematik dan terencana serta didasarkan pada teori, konsep, dan prinsip tertentu yang terdpat berbagai di siplin Ilmu terkait, terutama ilmu psikologi, manajemen, dan sosiologi.4 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran adalah cara-cara ataulangkah-langkah yang digunakan dalam mencapai suatu tujuan tertentu dan dalam pembelajaran tujuan itu adalah tidak lain yaitu merupakan pencapaian dalam ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik.
1
Iif Khoiru Ahmadi, dkk, Pembelajaran Akselerasi, (Jakarta: Pretasi Pustaka, 2011),
hal.85 2
Pupuh Fathurrahman dan M. Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar Melalui Konsep Umum dan Konsep Islam, (Bandung : Refika Aditama, 2010), Cet. 1, hal. 15 3 Syaiful Bahri Djaramah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), Cet.4, hal. 46 4 Abuddin Nata, Persefektif Islam tentang Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Kencaa Prenada Media Group,2009), hal, 176
8
9
Dalam menerapkan metode-metode dalam pembelajaran harus memperhatikan prinsip-prinsip KBM seperti yang dinyatakan oleh Abdul Majid, yaitu: 1) Berpusat kepada anak didik (student oriented) 2) Belajar dengan melakukan (learning by do) 3) Mengembangkan kemampuan sosial yang berarti bahwa pembelajaran tidak hanya untuk memperoleh pengetahuan tetapi juga untuk dapat berinteraksi sosial (learning to live together) 4) Mengembangkan keingintahuan 5) Mengembangkan kreatifitas dan keterampilan dalam pemecahan suatu masalah. 5 Banyak yang menyatakan metode dengan teknik itu adalah sama. Akan tetapi, metode pembelajaran berbeda dengan teknik pembelajaran. “Metode pembelajaran lebih bersifat prosuderal yang berisi tahapan, sedangkan
teknik
adalah
cara
yang
digunakan
,
yang
bersifat
6
implementatif.” Menurutnya metode ini masuk ke dalam bagian model pembelajaran. b. Kedudukan Metode Pembelajaran dalam Belajar Mengajar Menurut Syaiful Bahri dan Aswan Zain, metode pembelajaran memliki kedudukan: 1) Sebagai alat motivasi ekstrinsik dalam KBM 2) Menyiasati perbedaan individual anak didik, sebagai startegi pengajaran 3) Sebagai alat untuk mencapai tujuan.7 Jadi, metode merupakan hal yang sangat penting dalam proses belajar mengajar. Metode yang tepat dapat senantiasa mentransfer ilmu kepada peserta didik yang memiliki perbedaan individu.. Juga dengan metode 5
Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2005), Cet.6, hal 136-137 6 Iif Koiru Ahmadi, dkk, op. cit, hal. 85 7 Syaiful Bahri Djaramah dan Aswan Zain, op.cit, hal 72
10
dapat menarik perhatian siswa dalam pembelajaran. Keefektifan pembelajaran dapat ditentukan dangan bagaimana guru menggunakan metode pembelajaran dan juga bagaimana pelaksanaan guru dalam menerapkannya. Jadi kedua faktor yaitu guru profesional dan metode mengajar tidak dapat dipisahkan.
c. Prinsip-Prinsip Penentuan Metode Pembelajaran Metode pembelajaran yang tepat dapat menentukan keefektifan proses belajar mengajar. Oleh karena itu, dalam memilih metode pembelajaran hendaklah memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut: 1) Prinsip motivasi dan tujuan belajar. Pilihlan metode yang kiranya dapat memotivasi siswa dalam kegiatan belajar. 2) Prinsip kematangan dan perbedaan individu. 3) Prinsip penyediaan peluang dan pengalaman. Jadi dalam pembelajaran berikanlah peluang peserta didik untuk berbuat, bukan hanya mendengarkan. 4) Integrasi pemahaman dan pengalaman. Dalam pembelajaran, penyatuan pemahaman dan pengalaman menghendaki suatu proses pembelajaran yang mampu menerapkan pengalaman nyata dalam suatu pembelajaran. 5) Prinsip fungsional. Artinya bahwa belajar itu merupakan kegiatan yang benar-benar bermanfaat untuk kehidupan berikutnya. 6) Prinsip menggembirakan. Prinsip ini dekat dengan prinsip yang pertama yaitu prinsip motivasi dan tujuan belajar, dalam kegiatan belajar mengajar yang menggembirakan dapat senantiasa memotivasi siswa pada kegiatan belajar selanjutnya karena belajar merupakn proses lanjut tanpa henti.8
8
Pupuh Fathurrahman dan M. Sobry Sutikno, Op. cit, hal 56-59
11
Selain dari prinsip-prinsip di atas, tentu saja salah satu persyaratan untuk memilih metode yang tepat ialah bahwa guru harus kenal dan menguasai beberapa metode pembelajaran.
d. Macam-Macam Metode Pembelajaran Ada beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam memilih suatu metode pembelajaran, yaitu: 1) Tujuan dan bahan pelajaran 2) Kemampuan guru 3) Anak didik 4) Lingkungan 5) Alat dan Sumber Belajar 9 Macam-macam metode mengajar antara lain: a) Metode diskusi Metode diskusi merupakan interaksi antara siswa dan siswa atau siswa dengan guru untuk menganalisis, memecahkn masalah, menggali atau memperdebatkan topik atau permasalahan tertentu.10 b) Metode Bermain Peran Metode Bermain Peran yaitu metode yang dapat dikatakan bersamaan dan dalam pemakaiannnya sering di selisih gantikan. Sosiodrama artinya mendramatisasikan cara tingkah laku di dalam hubungan sosial. Sedangkan bermain peran menekankan kenyataan di mana siswa diturut sertakan dalam memainkan peran di dalam mendramatisasiakn masalah-masalah hubungan sosial. .11 c) Metode demonstrasi Metode demonstrasi ialah cara penyajian pelajaran dengan meragakan atau mempertunjukkan kepada peserta didik tentang 9
Abuddin Nata, op.cit, hal 199 Marinis Yamin. Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi, ( Jakarta: Gaung Persada Press, 2003), hal, 69 11 Ibid, hal, 76 10
12
suatu proses, situasi, atau benda tertentu yang sedang dipelajari, baik yang sebenarnya maupun tiruannya.12 d) Metode ceramah Yang di maksud dengan metode ceramah ialah sebuah metode mengajar dengan menyampaikan Informasi pengetahuan secara lisan kepada sejumlah siswa yang pada umumnya mengikuti secara pasif.13
2. Metode Pembelajaran Make A Match Card a. Pengertian Metode Pembelajaran Make A Match Card Make a match merupakan suatu model pembelajaran yang mengajak peserta didik mencari jawaban terhadap suatu pertanyaan atau pasangan dari suatu konsep melalui suatu permainan kartu pasangan.14 Menurut Lorna 1991 sebagaimana dikutip Anita Lie, pembelajaran make a match artinya metode pembelajaran dengan mencari pasangan (make a match). Salah satu keunggulan teknik ini adalah siswa mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana yang menyenangkan.15 Penerapan metode ini dimulai dengan teknik, yaitu guru meminta siswa untuk mencari pasangan kartu yang merupakan jawaban atau soal sebelum batas waktunya, siswa yang dapat mencocokan kartunya akan mendapat poin.16
12 13
Abuddin Nata. Op.cit, hal 183 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT.Remaja Rosda karya. 2010),
hal 200 14
Kokom Kumalasari, Pembelajaran Kontekstual, Konsep dan Aplikasi, (Bandung : PT. Refika Aditama. 2010), hal 85 15 Anita Lie, Cooperatife Learning Mempraktikkan Cooperatife Lerning di Ruangruang Kelas, (Jakrta: Gramedia, 2014), hal 55 16 Rusman, Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesional Guru, (Jakarta: PT. Rajawali Press, 2012), hal 223.
13
Tipe make a match atau mencari pasangan ini dapat menjadi salah satu
metode
pembelajaran
yang
dapat
digunakan
guru
dalam
mengembangkan kemampuan siswa. Pembelajaran di kelas dengan menggunakan make a match ini dapat digunakan dalam semua mata pelajaran dan untuk semua tingkat usia peserta didik.
b. Langkah-Langkah Metode Pembelajaran Make A Match Langkah-langkah pembelajaran metode make a match adalah : 1) Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik cocok untuk sesi review (satu sisi kartu berupa kartu soal dan sisi sebaliknya berupa kartu jawaban). 2) Setiap siswa mendapat satu buah kartu dan memikirkan jawaban atau soal dari kartu yang di pegang. 3) Siswamencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya (kartu soal atau kartu jawaban). 4) Siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu yang diberikan mendapat poin. 5) Setelah satu babak kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya. Demikian seterusnya. 6) Kesimpulan. 17 Dalam proses penerapan metode pembelajara make a match card di atas dapat juga dilakukan secara bervariasi, misalkan metode make a match card itu bisa dilakukan di luar ruangan atau dalam ruangan, sehingga siswa tidak merasa jenuh dan bosan mengikuti proses pembelajaran. Metode Pembelajaran make a match card ini akan tetap menarik minat, motivasi, dan keaktifan siswa sehingga dapat meningkatkan hasil belajar. c. Kelebihan dan kekurangan Make A Match Card
17
Ibid, hal 223-224
14
1) Kelebihan Model Make A Match Card a) Dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa, baik secara kognitif maupun fisik. b) Karena
ada
unsur
permainan,
maka
model
pembelajaran
ini
menyenangkan. c) Meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari dan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. d) Efektif sebagai sarana melatih keberanian siswa untuk tampil presentasi. e) Efektif melatih kedisiplinan siswa menghargai waktu untuk belajar.18
2) Kekurangan Model Make A Match Card a) Jika model pembelajaran ini tidak dipersiapkan dengan baik, akan banyak waktu yang terbuang. b) Pada awal penerapan model pembelajaran ini, banyak siswa yang akan malu berpasangan dengan lawan jenisnya. c) Jika guru tidak mengarahkan siswa dengan baik, akan banyak siswa yang kurang memperhatikan pada saat presentasi pasangan. d) Guru harus hati-hati dan bijaksana saat memberi hukuman pada yang tidak mendapatkan pasangan, karena mereka bisa malu. e) Mengunakan model pembelajaran ini secara terus-menerus akan menimbulkan kebosanan.19
B. Hasil Belajar 1. Pengertian Hasil Belajar Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.20 Hasil belajar adalah suatu kegiatan untuk 18
Miftahul Huda, Model-model Pengajaran dan Pembelajaran,(Yogyakarta: Pustaka Pelajar.2013), hal. 253 19 Ibid. hal. 253-254 20 Nana Sudjana, Penialaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung :Remaja Rosdakarya, 1989), hal 22
15
mengukur perubahan perilaku yang telah terjadi pada diri peserta didik. Hasil belajar akan memberikan pengaruh dalam dua bentuk, yakni: pertama peserta didik akan mempunyai perspektifterhadap kekuatan dan kelemahannya atas perilaku yang diinginkan. Kedua, mereka mendapatkan perilaku yang diinginkan itu telah meninglat baik setahap atau dua tahap sehingga timbul lagi kesenjangan antara penampilan perilaku yang sekarang dengan perilaku yang diinginkan.21 Menurut Benyamin Bloom sebagaimana dikutip Nana, mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, diantaranya adalah mengingat,
memahami,
mengaplikasikan,
menganalisis,
evaluasi,
dan
membuat.22 Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek, diantaranya adalah, penerimaan, jawaban, atau reaksi, penelaian, organisasi dan internalisasi. Ranah psikomotoris berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak. Sedangkan aspek ranah psikomotorik antara lain adalah gerakan refleks, keterampilan, gerakan dasar, kemampuan konseptual, kemampuan perseptual, keharmonisan atau ketepatan, dan gerakan ekspresif dan interpretatif.23 Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh atau dicapai siswa setelah mengikuti proses pembelajaran. Hasil belajar diperoleh dari kegiatan penilaian dan diharapkan adanya perubahan tingkah laku dalam kehiduapan sehari-hari.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil Belajar Berhasil atau tidaknya seseorang dalam belajar disesbabkan beberapa faktor, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri orang yang belajar dan ada pula dari luar dirinya. 21
E. mulyasa, Implementasi KurikulumTingkat satuan Pendidikan kemandirian Guru dan kepala sekolah, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2009), hal. 208 22 https://naturesecrets.wordpress.com/2012/04/07/analisis-kritis-ranah-kognitiftaksonomi-bloom-6/. Diakses pada Rabu, 29/06/2016pada jam 10.57 23 Nana Sudjana, op.cit, hal 22-23.
16
1) Faktor internal ( Faktor dalam diri) a) Kesehatan Kesehatan jasmani dan rohani sangat besar pengaruhnya terhadap kemampuan belajar. Jika kesehatan jasmani terganggu misalnya sakit, maka hal ini juga akan berpengaruh terhadap kemampuan belajar dan hasil belajar. Demikian pula halnya jika kesehatan rohani (jiwa) yang terganggu, karena ada gangguan pikiran, maka kegiatan belajar pun tidak akan maksimal. b) Intelegensi dan bakat Intelegensi adalah daya menyesuaikan diri dengan keadaan baru dengan menggunakan alat-alat berfikir menurut tujuannya. Seseorang yang intelegensinya tinggi umumnya mudah untuk belajar dan hasil belajarnya pun baik. Sebaliknya orang yang intelegensinya rendah cenderung hasil belajarnya pun juga rendah. Bakat merupakan kemampuan bawaan sebagai potensi yang perlu di latih dan dikembangkan agar dapat terwujud. Bakat memerlukan lantihan dan pendidikan agar suatu tindakan dapat dilakukan pada masa yang akan datang. Selain intelegensi bakat juga meupakan faktor yang menentukan berhasil tidaknya seseorang dalam belajar. Belajar yang sesuai dengan bakatnya, akan memperbesar kemungkinan seseorang untuk berhasil. c) Minat Minat adalah rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal aktivitas tanpa ada yang menyuruh, minat dapat timbul karena daya tarik dari luar dan juga datang dari diri sendiri. Minat belaar yang besar cenderung menghasilkan hasil belajar yang tinggi. Sebaliknya minat belajar yang kurang akan mengahasilkan hasil belajar yang rendah. d) Motivasi Motivasi adalah gaya penggerak atau pendorong untuk malakukan pekerjaan, yang bisa berasal dari dalam diri (instrinsik) yaitu dorongan yang umunya karena kesadaran akan pentingnya sesuatu. Motivasi yang besrasal dari luar diri (ekstrinsik), misalnya dari orang tua, guru, atau teman.
17
e) Cara Belajar Cara belajar siswa juga mempengaruhi pencapaian hasil belajarnya. Belajar tanpa memperhatikan teknik dari faktor fisiologis, psikologis, dan kesehatan, akan memperoleh hasil yang kurang memuaskan. Siswa yang rajin belajar siang malam tanpa istirahat yang cukup juga merupakan cara belajar yang kurang bai, belajar harus istirahat untuk memberikan kesempatan kepada mata, otak, serta tubuh lainnya untuk memperoleh tenaga kembali. Selain itu teknik-teknik bekajar perlu diperhatikan bagaimana caranya membaca, mencatat, membuat ringkasan, apa yang harus dicatat dan sebagainya.selain dari teknik-teknik tersebut, perlu juga diperhatikan waktu belajar, tempat, dan fasilitas untuk belajar. 2) Faktor eksternal ( yang berasal dari luar diri) a) Faktor lingkungan Kondisi lingkungan juga mempengaruhi proses dan hasil belajar. Lingkungan ini dapat berupa lingkungan fisik dan dapat pula berupa lingkungan sosial. Lingkungan alam misalnya, keadaan suhu, kelembaban, kepengapan udara dan sebagainya. Lingkungan sosial baik yang berwujud manusia maupun hal-hal lainnya juga dapat mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa. b) Faktor instrumental Faktor-faktor instrumental adalah faktor-faktor yang keberadaan dan penggunaannyadi rancang sesuai hasil belajar yang diharapkan. Faktorfaktor ini diharapkan dapat berfungsi sebagai sarana untuk tercapainya tujuan-tujuan belajar yang direncanakan. Faktor-faktor instrumental ini dapat berupa kurikulum, sarana, fasilitas dan guru.24
C. Pelajaran Fiqh di MTs 1. Pengertian Mata Pelajaran Fiqh di MTs 24
32
Yudhi Munadhi, Media Pmbelajaran, ( Jakarta: Gaung Persada Press, 2012), hal 31-
18
Sebelum membahas mengenai mata pelajaran fiqh, sebaiknya diketahui terlebih dahulu pengertian fiqh baik secara bahasa mauoun secara istilah. Secara bahasa fiqh mempunyai arti al-fahmu ( paham).25 Fiqh juga berarti faham yang mendalam, mengetahui batinnya samapai kedalamnya.26 Sedangkan secara istilah pengertian fiqih adalah “ ilmu tentang hukumhukum syara mengenai perbuatan dalil-dalil yang terprinci” atau “pengetahuan tentang hukum-hukum syara yang prkatis yang di ambil dari dalil-dalilnya secara rinci, atau dengan kata lain, ilmu fiqih adalah kompilasi hukum-hukum syara yang bersifat prkatis yang di ambil dari dalil-dalilnya secara terinci.”27 Sedangkan menurut Al-Amidi yang dikutip oleh Zurinal, Fiqh adalah Ilmu tentamg seperangkat hukum-hukum syara’ yang bersifat furu’iyyah (cabang), yang berhasil didapatkan melalui penalaran atau istidlal.28 Dari pengertian-pegertian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa fiqih adalah pengetahun mengenai hukum-hukum amalan mukallaf yang diperoleh dari dalil-dalilnya yang rinci. Mata pelajaran fiqih dalam kurikulum Madrasah Tsanawiyah adalah salah satu bagian mata pelajaran Pedidikan Agama Islam yang diarahkan untuk menyiapkan peserta didik mengenal, memahami, menghayati, dan megamalkan hukum Islam, yang kemudian menjadi dasar pandangan hidupnya melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, pelatihan, penggunaan pengalaman dan pemahaman. Mata pelajaran fiqih Madrasah Tsanawiyah meliputi fiqih ibadah, muamalah, jinayah dan siyasah yang menggambarkan bahwa ruang lingkup fiqh mencakup kewujudan keserasian, keselarasan, dan keseimbangan, hubuga
25
Mardani. Fiqh Ekonomi Syariah Fiqh Muamalah, (Jakarta: Kencana Prenadamedia Group, 2013), hal, 1 26 Zurinal Z, dkk. Fiqih Ibadah, ( Jakarta: Lembaga Penelitian Universitas IslamNegri Syarif Hidyatullah, 2008), hal 5 27 Abdul Wahab Khallaf, Ilmu Ushul Fiqih, (Semarang : Dina Utama Semarang, 1994, cet.1), hal 1 28 Zurinal Z, dkk. Op.cit, hal 5
19
manusia dengan Allah SWT, dengan diri sendiri, sesama manusia, makhluk lainnya, maupun lingkungannya.29 2. Tujuan Pelajaran Fiqh di MTs Sebagai bahan pelajaran yang diberikan kepada anak didik dalam proses pembelajaran, mata pelajaran fiqih tentu memiliki sasaran yang ingin dicapai sebagai tujuan. Fiqih di Madrasah Tsanawiyah bertujuan untuk membekali peserta didik agar dapat : a. Mengetahui dan memahami pokok-pokok hukum Islam secara terperinci dan menyeluruh, baik berupa dalil naqli dan dalil aqli. Pengetahuan dan pemahaman tersebut diharapkan menjadi pedoman hidup dalam kehidupan sehari-hari b. Melaksanakan dan mengamalkan ketentuan hukum Islam dengan benar. Pengalaman tersebut diharapkan dapat menumbuhkan ketaatan menjalankan hukum islam, disiplin dan tanggung jawab sosial yang tinggi dalam kehidupan sosial yang tinggi dalam kehidupan pribadi dan sosialnya.30
3. Ruang Lingkup Pelajaran Fiqh di MTs Ruang lingkup fiqh di Madrasah Tsanawiyyah melipuri aturan dan ketentuan tentang pengaturan hukum Islam dalam menjaga keserasian, keselarasan, dan keseimbangan antara hubungan manusia dengan sesama manusia. Adapun lingkup mata pelajaran Fiqh di Madrasah Tsanawiyah meliputi : a. Aspek fikih ibadah meliputi: ketentuan dan tatacara taharah, salat fardu, salat sunnah, dan salat dalam keadaan darurat, sujud, azan dan iqamah, 29
Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2008 Tentang Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam Dan Bahasa Arab di Madrasah. Hal 47 30
Ibid, Hal 45
20
berzikir dan 48 berdoa setelah salat, puasa, zakat, haji dan umrah, kurban dan akikah, makanan, perawatan jenazah, dan ziarah kubur. b. Aspek fikih muamalah meliputi: ketentuan dan hukum jual beli, qirad, riba, pinjam- meminjam, utang piutang, gadai, dan borg serta upah.31 4. Pengertian Salat Jamak, Qasar dan Jamak Qasar a. Pengetian Salat Jamak dan Qasar Secara bahasa kata jamak berasal dari bahasa Arab ) ُ )اَلْجَمْعyang artinya mengumpulkan atau menggabungkan, sedangkan menurut istilah syariat Islam, salat jamak adalah menumpulkan dua shalat fardu yang dilakukan secara beruntun dalam satu waktu. Adapun hukum melaksanakan salat jamak adalah mubah (boleh) bagi orang yang dalam perjalanan dan mencukupi syarat-syaratnya Qasar berasal dari kata ( ُ )اَلْقَصْرyang berarti meringkas atau memendekkan. Salat qasar ialah melaksanakan (salat fardu) dengan cara meringkas
jumah
Disyariatkannya
rakaatnya
dari
empat
mengqasar
salat
termasuk
menjadi rukhsah
dua
rakaat.32
(keringanan),
sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah SWT dalam surah an-Nisa : 101
Artinya: “ Dan apabila kamu bepergian di muka bumi, Maka tidaklah mengapa kamu men-qashar sembahyang(mu), jika kamu takut diserang orang-orang kafir. Sesungguhnya orang-orang kafir itu adalah musuh yang nyata bagimu.”
31
Ibid, hal 47-48 Nor Hadi, Ayo Memahami FIQH, (Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama, Erlangga, 2009), hal. 86-89 32
21
b. Macam-macam salat jamak Salat jamak dibagi menjadi dua bagian, yaitu: 1) Jamak takdim adalah menggabungkan dua salat dan dikerjakan dalam waktu salat pertama, misal melakukan salat jamak taqdim pada salat Zuhur dan salat Asar. Maka dilakukan pada waktu salat Zuhur dan di kerjakan salat Zuhur terlebih dahulu kemudian salat Asar 2) Jamak takhir adalah menggabungkan dua salat dan dikerjakan dalam waktu yang kedua, misal melakukan salat jamak takhir pada salat Zuhur dan salat Asar. Maka di kerjakan pada waktu Asar dan yang di kerjakan adalah salat Asar terlebih dahulu kemudian salat Zuhur. 33 c. Syarat salat jamak, qasar dan jamak qasar 1) Syarat salat jamak a) Syarat sah salat jamak takdim (1). Berniat (dilakukan da dalam hati tanpa dilafazkan) menjamak salat kedua pada salat pertama (2). Mendahulukan salat pertama baru di susul salat kedua (3). Berurutan 2) Syarat sah salat jamak takhir (a). Niat jamak takhir di dahulukan pada salat yang pertama (b). Berurutan 3) Syarat sah salat qasar34 (a). Dalam perjalanan dan bukan perjalanan untukmaksiat (b). Jarak yang di tempuh jauh (16 farsakh)
33
Moh. Ardani, Fikih ibadah Praktis. (Ciputat: Pt. Mitra Cahaya utama, 2008),
34
Moh. Ardani, op.cit. hal 133-134
hal 135
22
(c). Salat fardhu yang di qasar ialah salat adaan (tunai) bukan salat qhada. (d). Berniat salat qasar salat ketika takbiratulihram 4) Syarat salat jamak dan qasar (a). Sebagai musafir atau sedang berpergian (b). Dalam keadaan tertentu, seperti hujan lebat (c). Sedang sakit. 35 d. Salat yang boleh dijamak dan di qasar Menurut sunah Rasulullah SAW, salat yang boleh di jamak ialah salat Zuhur dengan Asar dan salat Maghrib dengan salat Isya. Salat Subuh tidak boleh di jamak sehingga salat Subuh harus dilaksanakan secara terpisah dari salat yang lain dan tetap dilaksanakan pada waktunya. Adapun salat yang boleh diqasar adalah salat yang jumlah rakaatnya empat. Dengan demikian, salat Maghrib dan Subuh tidak boleh diqasar. Salat Maghrib tetap dilakukan tiga rakaat dan salat Subuh dua rakaat. 36
D. Hasil Penelitian yang Relevan 1. Hasil penelitian Rizqi Kurnia Budiati (2009) yang berjudul “Peningkatan Kemampuan berfikir kritis Siswa dalam Pembelajaran Matematika Melalui Model Pembelajaran Make A Match (PTK Pembelajaran Matematika siswa kelas VII di SMP Negeri 2 Kudus)” di peroleh kesimpulan bahwa : 1) Kemampuan mengajuakn pertanyaan sebeum tindakan sebesar 9,52% dan setelah tindakan sebesar 69,05%. 2) Kemampuan menjawab pertanyaan sebelum tindakan sebesar 21,43 % dan setelah tindakan sebesar 73,80%, 3) Kemampuan mengemukakan pendapat atau idea sebelum tindakan sebesar 14,28 % dan setelah tindakan sebesar 52,38%, 4) kemampuan mengerjakan soal di depan kelas sebelum tindakan sebesar 35,71% dan setelah tindakan 35 36
Nor Hadi . op. cit. hal 89 T. ibrahim dan Harsono, op,cit, hal 107-124
23
sebesar 83,33% dan 5) kemampuan menyanggah atau menyetujui ide teman sebelum tindakan sebesar 16,67% dan setelah tindakan sebesar 61,09%. 2. Hasil penelitian Dina Murdiah Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah tahu 2010 dalam peneitiannya yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif metode Make a match untuk Meningkatkan Perhatian Siswa Pasa Pembelajaran Matematika di SMP YMJ Ciputat, menunjukkan bahwa metode make a match dapat meningkatkan perhatian siswa dalam pembelajaran metematika. Rata-rata perhatian siswa dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan sebesar 16,22%,siklus I memiliki rata-rata sebesar 56,6% dan rata-rata pada siklus II sebesar 72, 82%. Metode Make a match juga meningkatkan hasil belajar matematika siswa, rata-rata nilai tes hasil belajar pada siklus II mengalami peningkatan 8,1 yaitu dari 64,3 menjadi 72,4. Pada siklus I nilai terendahnya adalah 68 dan tidak ada lagi siswa yang mendapat nilai di bawah KKM 3. Hasil penelitian Romiyatun (2008) yang berjudul “Pembelajaran Kooperatif Makea Match dan Snow Ball Throwing pada Kompetensi dasar Gulma, Hama, dan Penyakit Tanaman dengan Memperhatikan ESQ Siswa (Studi kasus pada Pembelajaran Biologi kelas VIII MTsN Tanon Sragen)”, menyimpulkan bahwa: 1) Prestasi belajar yang menggunakan model pembelajaran make a match lebih baik di banding model pembelajaran snow ball throwing, 2) prestasibelajar siswa yang ESQnya rendah lebih baik dibanding dengan siswa yang ESQnya tinggi, 3) Interaksi antara metode belajar dengan ESQ terhadap belajar tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MTs. Nasyatulkhair Depok. Penelitian tindakan kelas ini di lakukan kepada seluruh siswa kelas VII A sebanyak 36, untuk mata pelajaran Fiqh. 2. Waktu Penelitian Waktu yang digunakan untuk melakukan penelitian ini adalah semester genap tahun ajaran 2015/2016 dari bulan Januari 2016 sampe bulan Maret 2016. B. Metode dan Rancangan Siklus Penelitian 1. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Metode ini merupakan salah satu jenis penelitian yang sekarang ini mulai dikembangkan dalam penelitian pendidikan. Penelitian Tindakan Kelas berasal dari tiga kata yaitu penelitian, tindakan, kelas, dengan penjelasan seperti berikut:1 a.
Penelitian diartikan sebagai kegiatan mencermati suatu objek, menggunakan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat untuk meningkatkan mutu dari suatu hal yang menarik minat dan penting bagi penelitian.
b.
Tindakan diartikan sebagai suatu gerakan
kegiatan yang sengaja
dilakukan dengan tujuan tertentu, yang dalam penelitian ini berbentuk siklus kegiatan. 1
Kunandar, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2013), hal 45
24
25
c.
Kelas diartikan sebagai sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari seorang guru.2 Dengan menggabungkan tiga kata tersebut maka Penelitian
Tindakan Kelas adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan yang sengaja dimunculkan, tetapi dalam sebuah kelas. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dariguru yang dilakukan siswa. Dalam sebuah penelitian pastinya memiliki karakteristik atau ciri khusus yang membedakan penelitian tersebut dengan penelitian-penelitian yang lain.
Penelitian tindakan kelas mempunyai karakteristik sebagai
berikut: a. Dilakukan dalam bentuk refleksi diri. Refleksi adalah tindakan
merenung, mempertimbangkan atau memikirkan sesuatu. b. Mengutamakan masalah-masalah prkatis, terbatas dan sesuai dengan
situasi actual dalam praktik pembelajaran di kelas. c. Fleksibel dan adaptif, baik bagi peneliti maupun proses penelitiannya. d. Tujuannya untuk memperbaiki praktik pembelajaran guru di kelas. e. Menggunakan pendekatan kolaboratif terhadap orang-orang yang
terlibat di dalamnya. f.
Melibatkan kelompok partisipan secara demokratis yang memiliki komitmenbersama untuk melakukan evaluasi diri secara kontinu sebagai upaya perbaikan praktik pembelajaran.
g. Memiliki kerangka kerja yang sistematis untuk mengembangkan
keterampilan baru yang lebih baik. h. Memiliki langkah-langkah yang spesifik, yaitu rencana, tindakan,
observasi, evaluasi dan refleksi. Langkah-langkah tersebut membentuk siklus yang bersifat on-the-spot. i.
Hasil PTK dapat langsung diterapkan.3 2
Suharsimi Arikunto, dkk., Penelitian Tindakan Kelas., (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008), hal. 2-3 3 Zainal Arifin, Penelitian dan Pendidikan Metode dan Paradigma Baru, (bandung: PT. Remaja Rosdakaya, 2011), hal.100
26
Berdasarkan paparan yang terurai diatas, karakteristik PTK pada intinya merupakan refleksi guru dalam kegiatan mengajar dan PTK harus memiliki siklus dimana PTK dilakukan secara kolaborasi dengan mengangkat problema nyata yang dihadapi guru dan siswa dikelas. Ciri khusus inilah yang membedakan penelitian yang dilakukan berbeda dengan penelitian lain. Agar penelitian memperoleh informasi atau kejelasan yang lebih baik tentang penelitian tindakan, perlu kiranya dipahami bersama prinsipprinsip yang harus dipenuhi apabila berminat akan melakukan penelitian tindakan kelas. Adapun prinsip-prinsip dimaksud adalah: 1. Kegiatan nyata dalam situasi rutin, 2. Adanya kesadaran diri untuk memperbaiki kinerja, 3. SWOT sebagai dasar berpijak, terdiri atas unsure-unsur SStrenght
(kekuatan),
W-Weaknesses
(kesekmpatan), T-Threat (ancaman).
(kelemahan),
O-Oppurtunity
4
2. Rancangan Siklus Penelitian Penelitian ini di awali dengan melakukan penelitian pendahuluan (pra siklus) dan akan dilanjutkan dengan siklus, siklus I dan siklus II. Dalam hal ini, yang di maksud sikus adalah satu putaran kegiatan beruntun yang kembali ke langkah semula. Dan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pembelajaran make a match card.
4
Suharsimi Arikunto, dkk., Op.Cit, hal 6-7
27
Perencanaan
SIKLUS I
Refleksi
Pelaksanaan
Pengamatan
Perencanaan
SIKLUS II
Refleksi
Pelaksanaan
Pengamatan
? Bagan 3.1 Alur siklus Penelitian Tindakan Kelas5
a. Perencanaan (Planning) Pada tahap ini peneliti menentukan fokus masalah yang perlu mendapatkan perhatian khusus untuk diamati, kemudian membuat sebuah instrumen pengamatan untuk merekam fakta yang terjadi selama tindakan berlangsung. Dalam tahap ini peneliti menentukan fokus masalah atau peristiwa yang perlu mendapatkan perhatian khusus untuk diamati, kemudian bekerjasama dengan kolaborator (guru sejawat) membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang akan disajikan dalam proses pembelajaran di kelas. Pada 5
Suharsimi Arikunto,dkk., Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2007), Cet. 4, h. 16.
28
tahap ini peneliti juga membuat instrumen penelitian yang terdiri dari lembara observasi, lembar wawancara, dan soa tes untuk akhir siklus. b. Pelaksanaan (Acting) Pada tahap ini adalah pelaksaan yang merupakan implementasiatau penerapan isi rancangan yang telah di buat, yaitu melaksanakan tndakan di dalam kelas. c. Pengamatan (Observing) Dalam tahap ini, peneliti melakukan pengamatan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan untuk memperoleh data yang akurat untuk perbaikan pada siklus berikutnya. Observasi di maksudkan sebagai kegiatan mengamati, menggali, dan mendokumentasikan semua gejala indikator yang terjadi selama proses penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan pengamatan dengan dibantu oleh teman sejawat yang bertugas sebagai observer dan kolaborator. Sebagai observer yaitu mengamati aktivitas siswa selama proses pembelajaran dan memberi peneliaian terhadap peneliti dalam menerapkan model pembelajaran koopeatif tipe make a match card. d. Refleksi (Reflecting) Tahap ini merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan. Hasil yang diperoleh dari pengamatan dikumpulkan dan dianalisis bersama peneliti dan observer, sehingga dapat diketahui apakah yang telah dilaksanakan mencapai tujuan yang diharapkan atau masih perlu adanya perbaikan. Tahap ini dilaksanakan denganmaksud untuk memperbaiki kegiatan penelitian sebelumnya, yang akan diterapkan pada penelitian selanjutnya.6
6
Ibid, hal 17-20
29
C. Subjek yang Terlibat dalam Penelitian Subjek penelitian yang dimaksud adalah siswa kelas VII A MTs. Nasyatulkhair Depok pada tahun ajaran 2015/2016 yang berjumlah 36 siswa, terdiri dari 16 laki-laki dan 20 perempuan. Sedangkan sebagai objek penelitian merupakan keseluruhan proses dan hasil pembelajaran fiqh dengan metode pembelajaran make a match card. Pertimbangan mengambil subjek penelitian tersebut karena di kelas VII B ini hasil belajar siswa 50% masih di bawah KKM. D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian Dalam penelitian ini peneliti berkolaborasi dengan guru fiqh MTs. Nasyatulkhair
Depok.
peneliti
berperan
dalam
merancang
rencana
pembelajaran dan mengolah data hasil penelitian. Guru mata pelajaran fiqh berperan sebagai observer dan mengevaluai kegiatan belajar mengajar serta memberikan saran terhadap proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru (peneliti) mengenai penerapan metode pembelajaran make a match card pada materi fiqh Salat jamak, qasar, dan jamak qasar. Selain itu, sebagai kolaborator yaitu guru bekerjasama dengan peneliti dalam hal membuat rancangan pembelajaran, melakukan tindakan pembelajaran, melakukan refleksi dan menentukan tindakan pada siklus selanjutnya. E. Tahapan Intervensi Tindakan Pada tahap intervensi tindakan, peneliti ni di mulai dengan tindakan pada siklus I, apabila pada refleksi siklus I target yang direncanakan belum terpenuhi maka penelitian dilanjutkan pada siklus II dengan sempurna. Pelaksanaan kegiatan siklus akan dilakukan sesuai dengan tahapan-tahapan tersebut. Adapun tahapan intervensi tindakan dilakukan pada penelitian ini dengan langkah-langkah yang akan kami lakukan. Dalam hai ini, dijabarkan bentuk perencanaan sebelum melakukan suatu tindakan yang meliputi :
30
Tabel 3.1 Tahapan Intervensi Tindakan
Kegiatan Pendahuluan
No
Kegiatan
1
Observasi ke Mts.Nasyatulkhair Depok
2
Mengurus surat Izin penelitian
3
Menghubungi kepala administrasi kurikulum
4
Kepala administrasi kurikulum melapor ke kepala sekolah petihal izin penelitian
5
Wawancara terhadap guru mata pelajaran
6
Menentukan kelas subjek penelitian
7
Wawancara terhadap siswa
8
Membuat instrumen penelitian
9
Observasi proses pembelajaran dikelas penelitian
10
Menguji instrumen soal yang akan diberikan sebagai bahan evaluasi
Tabel 3.2 Tahap Penelitian
Tahap Perencanaan No
Kegiatan
31
1
Menyiapkan kelas tempat penelitian
2
Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
3
Menyiapkan materi ajar untuk setiap pertemuan
4
Menyiapkan lembar observasi aktifitas siswa, guru, dan proses pembelajaran dan catatan lapangan
5
Menyiapkan soal latihan untuk pre-test dan post-test
6
Menyusun kelompok belajar siswa Tahap Pelaksanaan
No
Kegiatan
1
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang harus dicapai
2
Guru memberikan pre-test kepada siswa, untuk mengetahui kemampuan awal siswa
3
Melaksanakan proses pembelajaran menggunakan model pmebelajarn kooperatif tipe make a match card
4
Ketika proses pembelajaran berlangsung, observer melakuakan observasi mengenai kegiatan pembelajaran, guru dan siswa
5
Melakukan post test untuk mengetahui hasil belajar siswa
6
Dokumentasi Tahap Pengamatan
No
Kegiatan
32
1
Tahap ini berlangsung bersamaan dengan proses pelaksanaan yang terdiri dari observasi terhadap proses pembelajran, kegiatan guru dan siswa. Mencatat semua hal yng terjadi selama proses pembelajaran. Dan mengumpulkan data penelitian dengan cara melakukan pre-test, dan tes akhir.
Tahap Refleksi No 1
Kegiatan Peneliti dan kolaborator menganalisis beberapa kekurangan pada proses pembelajaran pertama untuk menyempurnakan dan di perbaiki pada siklus selanjutnya.
2
Menganalisis kekurangan dan keberhasilan dari proses pembelajaran yang berlangsung dan berdiskusi untuk merencanakan tindakan yang tepat pada proses selanjutnya.
F. Hasil Intervensi Tindakan yang diharapkan Dari penelitian yang dilakukan dengan menggunakan metode pembelajaran make a match card diharapakn siswa dapat lebih memahami materi yang disampaikan oleh guru dan juga diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqh. Apabila hasil tes menunjukan peningkatan 75% dengan KKM 70 maka tindakan di berhentikan. G. Data dan Sumber Data 1. Data kualitatif : Hasil observasi proses pembelajaran, hasil wawancara terhadap guru dan siswa, catatan lapangan, dan dokumentasi (berupa foto-foto kegiatan pembeajaran) 2. Data Kuantitatif : Nilai hasil pre-test dan post-test
33
3. Sumber data : Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari guru dan siswa.
H. Intrumen Penelitian 1. Intrumen Tes Tes tertulis ini berupa pre-test dan post-test. Pre-test yaitu tes yang diberikan sebelum pengajaran di mulai dan bertujuan untuk mengetahui sampai dimana penguasaan siswa terhadap bahan pengajaran yang akan disampaikan. Sedangkan post-tes yaitu tes yang diberikan pada setiap akhir program suatu pengajaran, tujuan post-test ialah untuk mengetahui sampai dimana pencapaian siswa terhadap bahan pengajaran setelah mengalami suatu kegiatan pembelajaran.7 Soal-soal pre-test dibuat sama dengan soal post-test.\(kisi-kisi instrumen test di lampiran). 2. Intrumen Nontes Nontes adalah teknik penilaian atau evaluasi hasil belajar peserta didik yang dilakukan tanpa “menguji” peserta didik, melainkan dengan melakukan pengamatan.8 Dalam instrumen nontes yang digunakan adalah: a. Observasi Observasi adalah cara menghimpun bahan-bahan keterangan (data) yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena-fenomena yang sedang dijadikan sasaran pengamatan.9 Observasi ini digunakan untuk memperoleh data hasil belajar peserta didik (aspek afektif) dalam kegiatan pembelajaran dikelas. 7
Ngalim Purwanto, Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pembelajaran, (Jakarta , PT: Remaja Rosdakarya, 2006), hal. 28. 8 Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. 2003), cet 1, hal 76 9 Ibid, hal 76
34
Pengambilan data dilakukan dengan pengamatan langsung dikelas mengenai kondisi peserta didik. Hasil observasi dicatat
pada lembar
pengamatan yang berupa system penilaian afektif peserta didik. b. Wawancara Wawancara merupakan pertanyaan – pertanyaan yang diajukan secara verbal kepada orang-orang yang dianggap dapat memberikan informasi atau penjelasan hal-hal yang dipandang perlu dan memiliki relevansi dengan permasalahan penelitian tindakan kelas.10 Jenis wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara terstruktur, yaitu peneliti atau pewawancara telah menyiapkan bahan wawancara terlebih dahulu yang disebut dengan pedoman wawancara. 11 Wawancara ini dapat juga digunakan untuk mengetahui letak kesulitan siswa selama mengikuti proses pembelajaran. Selain itu, wawancara juga digunakan untuk memperoleh data dari pihak sekolah tentang berbagai hal yang relevan tentang keadaan sekolah, serta untuk memperoleh informasi tentang sejarah berdirinya sekolah dari pihak-pihak lain yang mengetahui tentang data-data yang diperlukan. c.
Dokumentasi Dokumentasi yaitu mengumpulkan data dengan melihat atau
mencatat suatu laporan yang sudah tersedia. Dokumentasi adalah ditujukan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian yangmeliputi buku-buku yang relavan, peraturan-peraturan, laporan kegiatan, foto-foto, film dokumentasi, dan data yang relavan dengan penelitian. Dokumen sebagai motode pengumpulan data adalah setiap persyaratan tertulis disusun oleh seseorang atau lembaga untuk keperluan pengujian suatu peristiwa atau menyajian akunting.
I. Teknik Pemeriksaan Kepercayaan 1. Uji Validitas 10
Kunandar, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2011), Cet.5,h. 157. 11 Ibid., h. 159.
35
Validitas adalah suatu derajat ketepatan instrument (alat ukur), maksudnya apakah instrument yang digunakan betul-betul tepat untuk mengukur apa yang akan diukur.12 Untuk memudahkan dalam tahap pengujian validitas ini penulis menggunakan ANATES. Sedangkan untuk mengukur validitas soal dalam penelitian ini digunakan rumus korelasi Poin Biserial13, yaitu :
Keterangan: Ypbi
= Koefisien korelasi biserial
MP
= Rerata skor dari subjek yang menjawab betul bagi item
yang dicari validitasnya Mt
= Rerata skor total
St
= Standar deviasi dari skor total proporsi
P
= Proporsi siswa yang menjawab benar
q
= Proporsi peserta tes yang menjawab salah
r>rtabel
= maka butir soal tersebut valid
r
= maka butir soal tersebut tidak valid14
Kriteria indeks validitas soal yang digunakan adalah : Table 3.3 Kriteria validitas soal
12
Rentang
Keterangan
0.80-1.00
Sangat tinggi
Zainal Arifin, Penelitian Tindakan Metode dan Paradgma Baru, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2011), hal. 245 13 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan ,( Jakarta:Bumi Aksara, 2008), Cet.1, hal. 65. 14 Ibid, hal 93.
36
0.60-0.80
Tinggi
0.40-0.60
Cukup
0.20-0.40
Rendah
0.00-0.20
Sangat rendah
2. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah ketepatan atau ketelitian suatu alat ukur (evaluasi) merupakan kesepakatan alat tersebut dalam menilai apa yang dinilainya. Analisis reliabilitas dilakukan untuk mengetahui soal yang sudah disusun dapat memberikan hasil yang tetap atau tidak tetap. Hal ini berarti apabila soal dikenakan untuk sejumlah subjek yang sama dalam waktu tertentu, maka hasil akan tetap atau relatif sama. Perhitungan reiabilitas instrument dalam penelitian ini menggunkana ANATES. Sedangkan perhitungan menggunakan rumus KR-20 (Kuder Richardson-20) sebagai berikut :
[
]
Keterangan : r = koefisien reliabilitas tes k = jumlah butir pq = varians skor butir p = proporsi jawaban benar untuk butir nomor i q = proporsi jawaban salah untuk butir nomor i st2 = varians skor total15
Setelah didapatkan hasil, maka ditentukan kriteria reliabilitas tes sebagai berikut: 15
Sumarna Surapranata, Analisis, Validitas, Reliabilitas dan Interpretasi Hasil Tes Implementasi Kurikulum 2013, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2006), Cet. 3, h. 114.
37
Tabel. 3.4 Koefisien Reliabilitas Tes Koefisien Reliabilitas
Interpretasi
0,91 – 1,00
Sangat tinggi
0,71 – 0,90
Tinggi
0,41 – 0,70
Cukup
0,21 – 0,40
Rendah
< 0,20
Sangat rendah
3. Analisis Data dan Interpretasi Hasil Analisis Data
yang
diperoleh
dalam
penelitian,
selanjutnya
diinterpretasikan malalui anlisis perhitungan. Langkah-langkah yang ditempuh dalam menganalisis data pada penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Data kuantitatif Data hasil tes siswa danalisis dari setiap siklus yang telah dilakukan peningkatan hasil belajar fiqh siswa. Selanjutnya hasil belajar fiqh dianalisis. Nilai rata-rata pret-test dan post-test dihitung dengan rumus :
Sedangkan untuk mengetahui prosentase ketuntasan dari hasil belajar, maka menngunakan rumus sebagai berikut :
b. Data kualitatif
38
Analisis data kualitatif diperoleh dari hasil observasi, wawancara dan dokumentasi yang kemudian dideskripsikan dalam kalimat kemudian disusun dalam bentuk rangkuman.
J. Tindak Lanjut atau Pengembangan Perencanaan Tindakan Penelitian tindakan ini di awali dengan melakukan penelitian pendahulan (pra siklus) dan dilanjutkan dengan siklus I. Apabila hasil yang diharapkan belum mencapai kriteria yang ditentukan, maka ditindak lanjuti dalam siklus II dengan perencanaan pembelajaran yang telah di perbaiki sebelumnya. Setelah melalui serangkaian tindakan pada siklus I dan siklus II, jika hasil yang diharapkan kurang dari kriteria yang ditetapkan, maka peneliti akan menindak lanjuti dengan melakukan tahapan pada siklus selanjutnya. Tetapi apabila penelitian pada sikus I atau silus II telah mencapai hasil yang ditentukan maka penelitian tindakan kelas ini dihentikan.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Kondisi Objektif Sasaran Penelitian 1. Sejarah MTs. Nasyatulkhair MTs. Nasyatulkhair yang beralamat di Jl. Raya Bogor KM.30 Kp. Palsigunung Kelurahan Mekarsari Kecamatan Cimanggis Kota Depok didirikan pada tanggal 25 Nopember 1974 dan berada di bawaj naungan Yayasan Islam Nasyatulkhair. Pada Tahun 1992 MTs. Nasyatulkhair mengikuti program akreditasi dengan status “DIAKUI” berdasarkan Surat Keputusan Kepala Kantor Wilayah Departemen Agama Provinsi Jawa Barat Nomor : W.i/I/PP.03.2/594/92 Dan pada tahun 1999 mengikuti program akreditasi dengan status “DISAMAKAN” berdasarkan Surat Keputusan Kepala Kantor Wilayah Departemen Agama Provinsi Jawa Barat Nomor : W.i/PP.03-2/235/1999. Selanjutnya pada tahun 2013 mengikuti program akreditasi yang dilakukan oleh Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah (BANS/M) provinsi Jawa Barat berdasarkan SK penetapan hasil akreditasi BAP-S/Mnomor: 02.00/322/BAP-SM/XI/2013 sebagai Madrasah “TERAKREDITASI A”.
2. Identitas Sekolah Nama Madrasah
: MTs. Nasyatulkhair
Nomor Statistik Madrasah
: 121232760010 NPSN 2022 3843
Akreditasi Madrasah
: Th. 2006
Alamat Lengkap Madrasah
: Jalan Raya Jakarta Bogor
Desa/Kelurahan
: Mekarsari
Kecamatan
: Cimanggis
39
40
Kota
: Depok
Provinsi
: Jawa Barat
NPWP
: 31.160.563.8.412.000
Nama Kepala Madrasah
: Drs. Obay Baedlowie
No. Tlp./Hp
: 021-8701291/0813 1139 7396
Nama Yayasan
: Yayasan Islam Nasyatulkhair
Alamat Yayasan
: Jl. Jakarta Bogor KM.30 Kp. Palsigunung Kel. Mekarsari Kec. Cimanggis KotaDepok 16952
Telp. Yayasan
: (021) 8701291
No. Akte Pendidikan
:
Kepemilikan Tanah
: Yayasan a. Status Tanah (Yayasan) b. Luas Tanah ( 900 m2 )
Status Bangunan
: Yayasan
Luas Bangunan
: 500 m2
Pendidik dan Kependidikan: No
Keterangan
Jumlah
Pendidik 1
Guru PNS di perbantukan Tetap
2
Guru tetap Yayasan
3
Guru Honorer
-
4
Guru Tidak Tetap
-
Tenaga Kependidikan
22
41
D1
Tata Usaha
3
a 2
Kebersihan
2
3
Keamanan
1
3. Visi, Misi, dan Tujuan a. Visi Mewujudkan Madrasah sebagai sumber kebaikan yang berorientasi pada ilmu dunia dan akhirat yang tepat guna b. Misi 1) Meningkatkan kualitas belajar mengajar 2) Meningkatkan pembinaan akhlakul karimah 3) Meningkatkan kualitas profesionalisme guru 4) Meningkatkan pelayanan dan kerja sama yang baik kepada masyarakat 5) Mengembangkan pengetahuan dalam bidang iptek, seni budaya, bahasa dan olah raga c. Tujuan 1) Membantu pemerintah dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan mensukseskan wajib belajar sembilan tahun 2) Dapat mengamalkan ajaran Agama 3) Meraih prestasi akademik maupun non akademik 4) Menguasai dasar-dasar iptek 5) Menjadi Madrasah yang diminati masyarakat 4. Tenaga Pendidik dan Kependidikan
No
1
Nama/Tempat Tgl. Lahir
Drs. Obay Baedlowie / Bogor, 17-08-1963
L/P
L
Pendidikan
Mata Pelajaran
Terakhir
Yang di Asuh
S-1
IPS
NIP
42
2
H. Abdur Rosyid / Bogor, 20-02-1960
3
Marsudin S.Pd.I / Bogor, 14-03-1962
4
H. Maksum, S.Pd.I / Bogor, 21-02-1953
5
Usman Daud, S.Pd.I / Lampung, 14-05-1972
6
L
MA
Alquran Hadits
S-1
Pengembangan Diri
S-1
Pengembangan Diri
L
S-1
Aqidah Akhlak
Sobarudin, S.Ag / Bogor, 14-10-1975
L
S-1
Bahasa Arab
7
Rusmin Nuryadin, BA / Bogor, 26-06-1966
L
D3
Seni Budaya
8
Endang Zamahsyarie, ST / Bogor, 16-05-1978
S-1
TIK& Prakarya
9
Abdul Syadid, S.Ag / Bogor, 07-06-1972
L
S-1
Bahasa Arab
10
Sayad Saiful Bahri, S.Ag / Bekasi, 24-09-1967
L
S-1
Fiqih & SKI
11
Fardiansyah, S.Pd
L
S-1
Matematika
12
A. Titus Budi Ahmad, A.md
L
S-1
Bahasa Inggris
13
Drs. Suyadi, M.M.Pd
L
S-2
Penajskes
14
Basuni Rahmat, S.Pd
L
S-1
Bahasa Arab
15
Jamalludin, S.Pd.I / Bogor, 02-05-1971
L
S-1
SKI
16
Erva Soraya, SE / Bogor, 15-12-1975
P
S-1
IPS
S-1
Bahasa Indonesia
S-1
Bahasa Indonesia
S-1
Bahasa Daerah
L L
L
P 17
Evi Zulfah, Spd / Bogor, 1-01-1973 P
18
Siti Prihati, S.Pd / Bogor, 13-07-1962
19
Neneng Nurul Huda, S.ag / Cianjur, 04-041973
P
20
Nurhasanah, S.Pd / Jakarta, 18 – 08 – 2982
P
S-1
IPA
21
Dra. Carsih Eliyawati / Karawang,
P
S-1
Aqidah Akhlak
43
22
P
Ima Samsurani, S.Pd /
S-1
Bahasa Inggris
Sumber: Profil Sekolah MTs. Nasyatulkhair Depok Tahun 2015
5. Data Siswa
Kelas 7
Kelas 8
Jumlah
Kelas 9
Tahun Ajaran
Jml. Rombel
Jml. Siswa
Jml. Rombel
Jml. Siswa
Jml. Rombel
Jml. Siswa
Jml. Rombel
Jml. Siswa
2013/2014
75
2
99
3
118
3
292
8
2014/2015
127
3
76
2
103
3
306
8
79
2
124
3
63
2
266
7
2015/2016
6. Sarana dan Prasarana Ruang
Jumlah
Kelas
8
Perpustakaan
1
Kep. Sek, Tata Usaha, Guru
2
BP
1
Kantin
1
LCD
1
UKS
1
Toilet
5
Mushola
1
B. Deskripsi Data SebelumTindakan Penelitian ini dilakukan peneltian pendahulan ( pra penelitian) pada pembelajaran fiqh di kelas VII MTs.Nasyatulkhair Depok. Subjek penelitian
44
ini adalah siswa kelas VII A yang berjumlah 36 orang. Penelitian ini dimulai dengan observasi yaitu dengan melakukan pengamatan pada proses pembelajaran di dalam kelas serta melakukan diskusi terhadap guru. Berdasarkan observasi dan hasil diskusi bersama guru fiqh diperoleh informasi sebagai berikut: 1. Beberapa siswa banyak yang tidak fokus terhadap proses pembelajaran di dalam kelas. 2. Metode yang diterapkan guru hanya metode ceramah, pemberian tugas dan tanya jawab. 3. Dalam menyampaikan materi suara guru kurang jelas dan kencang, sehingga sebagian siswa tidak memperhatikan dan tidak mendengar penjelasan guru. 4. Minat baca siswa pada mata pelajara fiqh kurang bagus 5. Siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran, sehingga ada beberapa siswa yang asyik dengan kegiatannya sendiri atau asyik mengobrol di dalam kelas. 6. Kurangnya ke ikutsertaan siswa dalam mengemukakan pendapatnya Berdasarkan masalh-masalah di tersebut maka peneliti mencoba menerpakan metode pembelajaran make a match card. Penelitian ini dilakukan sebanyak dua siklus terdiri dari perencanaan,pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Pada tahap perencanaan, peneliti bersama guru mata pelajaran fiqh yang berperan sebagai kolaborator, merencanakan tindakan berdasarkan hasil identifikasi awal terhadap proses pembelajaran fiqh dalam rangka meningkatkan hasil belajar fiqh siswa. Sebelum melakukan tindakan, pada tahap ini peneliti membuat Rencana Pelaksanan Pembelajaran (RPP), menyiapkan media kartu, menyiapkan materi ajar, menyiapkan instrumen hasil belajar, lembar onservasi kegiatan siswa, aktifitas guru, kegiatan pembelajaran, dan melakukna uji instrumen.
45
Selanjutnya
adalah
tahap
pelaksanaan
tindakan.
Tindakan
dilakukan bertujuan untuk memperbaiki keadaan proses pembelajaran fiqh. Pada tahap pelaksanaan tindakan ini, dalam satu siklus terdiri dua kali pertemuan. Siklus pertama, peneliti bertindak sebagai guru. Sebelum di mulai guru terlebih dahulu memperkenalkan diri, mengabsen siswa dan mengkodisikan keadaan siswa di kelas. Setelah itu guru membuka pelajaran dengan membaca doa bersama. Selesai mengkodisikan siswa guru memberikan soal pretest kepada siswa sebelum masuk proses pembelajaran.
Pretest
diberikan
untuk
mengetahui
sejauh
mana
pengetahuan siswa tentang materi yang akan dipelajari. Kegiatan berikutnya adalah guru menjelaskan langkah-langkah pelaksanaan metode pembelajaran make a match card. Guru membagi siswa ke dalam 6 kelompok yang setiap kelompoknya terdiri dari 5-6 siswa. Kemudian guru memberikan pengarahan kepada setiap siswa, dan menyuruh siswa untuk mendiskusikan materi yang telah diberikan kepada setiap kelompoknya, setelah itu siswa kembali pada tempat duduk masingmasing dan guru memberikan kartu yang dalamnya berisi materi pelajaran fiqh dengan beda-beda tema, setiap kartu juga ada yang berisi pertanyaan dan jawaban, jadi siswa nanti mencari kartu yang sesuai dengan kartu yang mereka miliki, baik yang mencari jawaban atau pertanyaan, guru memberikan waktu untuk mereka mencari pasangannya. Setelah menemukan pasangan siswa membacakan kartu yang dimiliki di depan keas sambil di koreksi bersam-sama. Pada
tahap
observasi,
guru
mengobserasi
siswa
proses
pembelajaran dengan metode pembelajaran make match card sekaligus mengamati aktivitas siswa dan guru, serta menilai hasil belajar fiqh siswa setelah diadakan tes awal (pretest) dan tes akhir (posstest).
46
Terakhir adalah kegiatan analisis dan refleksi, dimana peneliti dan guru kolaborator menganalisis dan mengevaluasi proses pembelajaran pada siklus I, apakah tindakan yang dilakukan sudah sesuai dengan konsep penelitian atau belum, tahap refleksi tujuannya untuk memperbaiki dan menyempurnakan tindakan yang akan diberikan pada siklus selanjutnya. Melalui refleksi, berbagai kendala yang muncul dikelas pada saat pemberian tindakan didiskusikan untuk mencari solusi yang dapat memperbaiki mutu pelajaran fiqh. Kendala yang muncul pada sat pembelajaran diantaranya adalah masih banyak siswa yang tidak mendengarkan penjelasan guru, diskusi kelompok tidak melibatkan semua anggota melainkan masih didominasi oleh sswa yang aktif, siswa masih belum paham dengan metode make a match card yang diterapkan guru, siswa masih asyik sendiri ketika disuruh untuk mencari pasangan kartu yang dimiliki, kurangnya penjelasan guru dalam penerapan metode make a match card, dan kurangnya waktu pelajaran yang menyebabkan penerapan langkah-langkah metode make a match kurang efesien. Berdasarkan penjelasan mengenai hasil penelitian pada siklus I di atas, maka penelitian ini dilanjutkan pada siklus ke II karena belum menerapkan metode pembelajaran make a matc card secara optimal, dan juga hasil belajar siswa masih perlu ditingkatkan. Pada siklus kedua, peneliti melaksanakan tindakan sesuai perencanaan yang dibuat sebelumnya, setelah refleksi pada siklus I, tahap awal
adalah
perencanaan
dimana
peneltian
guru
koloborator
mengembangkan rencana pendidikan berdasarkan hasil refleksi pada siklus I, sebelum melakukan tindakan, pada tahap ini peneliti membuat Rencana pelaksanan Pembelajaran (RPP). Menyiapkan gambar dan kartu, menyiapkan instrumen hasil belajar, lembar observasi siswa dan lembar observasi guru.
47
Pelaksanaan pembelajaran pada siklus II sedikit berbeda dengan pembelajaran pada siklus I, hal ini dilakukan agar siswa tidak bosan dalam pembelajaran fiqh dan agar siswa semangat serta antusias dalam belajar. Peneliti yang bertindak sebagai guru memulai proses pembelajaran denan memberikan penghargaan kepada siswa yang mendapt nilai tertinggi pada soal pretest pada siklus I, kemudian menjelaskan tujuan pembelajaran, memberikan soal pretest kepada siswa, menjelaskan kembali langkahlangkah penerapan metode make a match card agar lebih paham, kemudian guru menjelaskan sedikit materi pelajaran. Kegiatan berikutnya adalah guru menjelaskan langkah-langkah pelaksanaan metode pembelajaran make a match card. Guru membagi siswa ke dalam 6 kelompok yang setiap kelompoknya terdiri dari 5-6 siswa. Kemudian guru memberikan pengarahan kepada setiap siswa, dan menyuruh siswa untuk mendiskusikan materi yang telah diberikan kepada setiap kelompoknya, setelah itu siswa kembali pada tempat duduk masingmasing dan guru memberikan kartu yang dalamnya berisi materi pelajaran fiqh dengan beda-beda tema, setiap kartu juga ada yang berisi pertanyaan dan jawaban, jadi siswa nanti mencari kartu yang sesuai dengan kartu yang mereka miliki, baik yang mencari jawaban atau pertanyaan, guru memberikan waktu untuk mereka mencari pasangannya. Setelah menemukan pasangan siswa membacakan kartu yang dimiliki di depan keas sambil di koreksi bersam-sama. Pada
tahap
observasi,
guru
mengobserasi
siswa
proses
pembelajaran dengan metode pembelajaran make match card sekaligus mengamati aktivitas siswa dan guru, serta menilai hasil belajar fiqh siswa setelah diadakan tes awal (pretest) dan tes akhir (posstest). Pada tahap terakhir yaitu analisis dan refleksi, di mana peneliti dan guru
kolaborator
menganalisis
sekaligus
mengevaluasi
proses
pembelajaran pada siklus II, apakah tindakan yang dilakukan sudah sesuai
48
atau belum dengan konsep penelitian yang direncanakan. Proses pembelajaran metode make a matc card sudah berjalan dengan baik karena semua siswa bisa mengatasi permasalahan dalam belajar dan sudah berjalan dengan baik walaupn belum berjalan mencapai kesempurnaan, akan tetapi guru sudah dianggap berhasil dalam melaksanakan proses pembelajara metode make a match card. Hasil tersebut dibuktikan dengan meningkatnya hasil belajar fiqh siswa. Sehingga peneliti memutuskan tindakannya sudah berhasil mencapai indikator keberhasilan dan penelitian dihentikan pada siklus II.
C. Analisis Data Hasil Belajar Pembelajaran fiqh dengan menggunakan metode pembelajaran make a match card bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar fiqh siswa. Data hasil belajar fiqh siswa berdasarkan hasil pretest dan posttets pada siklus I dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.1 HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN FIQH KELAS VII A PADA SIKLUS I No
Nama
Pretest
KKM 70
Posttest
KKM 70
1
Ahamad Ilham Muzaki
50
Belum Tuntas
65
Belum Tuntas
2
Ahmad Ipung Alamsyah
60
Belum Tuntas
70
Tuntas
3
Almira Amber Y.L
70
Tuntas
75
Tuntas
4
Aliza Ramadhan
70
Tuntas
80
Tuntas
5
Anisya Dias
65
Belum Tuntas
65
Belum Tuntas
6
Bagus Dimas Ramadhan
65
Belum Tuntas
80
Tuntas
49
7
Cindy Damiyanti
80
Tuntas
85
Tuntas
8
Deah Afriyanti
80
Tuntas
85
Tuntas
9
Dea Citra Anggraini
50
Belum Tuntas
65
Belum Tuntas
10
Dila Citra
70
Tuntas
75
Tuntas
11
Djian Al-Fatih
75
Tuntas
75
Tuntas
12
Guardio Lano
50
Belum Tuntas
65
Belum Tuntas
13
Hamdani
75
Tuntas
80
Tuntas
14
Ipan Kurniawan
80
Tuntas
85
Tuntas
15
Jasmin Annisa Putri
40
Belum tunts
60
Belum Tuntas
16
Junan Tio
60
Belum tuntas
60
Belum Tuntas
17
Luthfi Ardian
55
Belum tuntas
70
Tuntas
18
Madiah
55
Belum tuntas
65
Belum Tuntas
19
Melati Alvi
65
Belum tuntas
75
Tuntas
20
M.Agung
40
Belum tuntas
60
Belum Tuntas
21
Muhammad Khadafi
75
Tuntas
80
Tuntas
22
Muhammad Hanip
70
Tuntas
80
Tuntas
23
Nabilla Ghea
70
Tuntas
80
Tuntas
24
Nazwa Noni Fahira
65
Belum Tuntas
75
Tuntas
25
Nikmatul Islamiyyah
50
Belum Tuntas
65
Belum Tuntas
26
Nuraisyah Saputri
80
Tuntas
80
Tuntas
27
Puji Astuti
80
Tuntas
80
Tuntas
28
Raihan Candra
60
Belum Tuntas
80
Tuntas
29
Rayna Rayhan
75
Tuntas
85
Tuntas
30
Risty Adi
70
Tuntas
85
Tuntas
50
31
Sari Indah
60
Belum Tuntas
65
Belum Tuntas
32
Siti Sarah
65
Belum Tuntas
75
Tuntas
33
Suci Agustin
65
Belum Tuntas
70
Tuntas
34
Umi Maemunah
55
Belum Tuntas
65
Belum Tuntas
35
Widi Khairunnisa
80
Tuntas
90
Tuntas
36
Zelina
70
Tuntas
75
Tuntas
Adapun kesimpulan hasil test belajar dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.2 Kesimpulan Hasil Tes Belajar Siswa pada Siklus I
Data
Pretest
Posttest
Max
80
90
Min
40
60
66.8
74.5
Median
65
75
Modus
70
80
10,8990
8,1394
Siswa yang sudah tuntas
17
25
Siswa yang belum tuntas
19
11
47%
69%
Rata-rata
Simpangan Baku
Presentase Ketuntasan
Data hasil belajar fiqh siswa berdasarkan hasil pretest dan posttest pada siklus II dapat dilihat pada tabel berikut.
51
Tabel 4.3 HASIL BELAJARA SISWA MATA PELAJARAN FIQH KELAS VII A PADA SIKLUS II No
Nama
Pretest
KKM 70
Posttest
KKM 70
1
Ahamad Ilham Muzaki
60
Belum Tuntas
75
Tuntas
2
Ahmad Ipung Alamsyah
75
Tuntas
75
Tuntas
3
Almira Amber Y.L
75
Tuntas
80
Tuntas
4
Aliza Ramadhan
75
Tuntas
80
Tuntas
5
Anisya Dias
75
Tuntas
80
Tuntas
6
Bagus Dimas Ramadhan
75
Tuntas
80
Tuntas
7
Cindy Damiyanti
80
Tuntas
90
Tuntas
8
Deah Afriyanti
80
Tuntas
90
Tuntas
9
Dea Citra Anggraini
60
Belum Tuntas
65
Belum Tuntas
10
Dila Citra
70
Tuntas
85
Tuntas
11
Djian Al-Fatih
75
Tuntas
80
Tuntas
12
Guardio Lano
55
Belum Tuntas
65
Belum Tuntas
13
Hamdani
80
Tuntas
85
Tuntas
14
Ipan Kurniawan
80
Tuntas
90
Tuntas
15
Jasmin Annisa Putri
60
Belum tunts
65
Belum Tuntas
16
Junan Tio
70
Tuntas
85
Tuntas
17
Luthfi Ardian
70
Tuntas
80
Tuntas
18
Madiah
65
Belum tuntas
80
Tuntas
19
Melati Alvi
75
Tuntas
80
Tuntas
20
M.Agung
60
Belum tuntas
65
Belum Tuntas
52
21
Muhammad Khadafi
75
Tuntas
80
Tuntas
22
Muhammad Hanip
70
Tuntas
85
Tuntas
23
Nabilla Ghea
70
Tuntas
80
Tuntas
24
Nazwa Noni Fahira
70
Tuntas
90
Tuntas
25
Nikmatul Islamiyyah
55
Belum Tuntas
65
Belum Tuntas
26
Nuraisyah Saputri
80
Tuntas
100
Tuntas
27
Puji Astuti
80
Tuntas
100
Tuntas
28
Raihan Candra
60
Belum Tuntas
80
Tuntas
29
Rayna Rayhan
80
Tuntas
100
Tuntas
30
Risty Adi
85
Tuntas
95
Tuntas
31
Sari Indah
75
Tuntas
80
Tuntas
32
Siti Sarah
60
Belum Tuntas
75
Tuntas
33
Suci Agustin
65
Belum Tuntas
80
Tuntas
34
Umi Maemunah
55
Belum Tuntas
80
Tuntas
35
Widi Khairunnisa
85
Tuntas
100
Tuntas
36
Zelina
75
Tuntas
80
Tuntas
Adapun kesimpulan hasil tes belajar dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.4 Kesimpulan Hasil Tes Belajar Siswa Pada Siklus II
Data
Pretest
Posttest
Max
85
100
Min
55
65
53
Rata-rata
70,97
81,80
Median
75
80
Modus
75
80
8,7684
9,8671
Siswa yang sudah tuntas
25
31
Siswa yang belum tuntas
11
5
69%
86%
Simpangan Baku
Presentase Ketuntasan
D. Interprestasi Hasil Analisis Hasil penelitian akan diuraikan dalam beberapa tahapan yang berupa siklus-siklus pembelajaran yang akan dilakukan dalam proses pembelajaran di kelas, dalam penelitian ini pembelajaran dilakukan dalam dua siklus. 1. Tindakan Pembelajaran Siklus I Siklus ini terdiri dari empat tahapan, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi, penjelasannya adalah sebagai berikut: a. Tahap Perencanaan Pada tahap perencanaan, peneliti bersama guru mata pelajaran fiqh yang berperan sebagai kolaborator, merencanakan tindakan berdasarkan hasil identifikasi awal terhadap proses pembelajaran fiqh dalam rangka meningkatkan hasil belajar fiqh siswa. Sebelum melakukan tindakan, pada tahap ini peneliti membuat Rencana Pelaksanan Pembelajaran (RPP) dengan menggunakan metode pembelajaran make a match card, menyiapkan materi ajar, menyiapkan media kartu, menyiapkan instrumen hasil belajar, lembar
54
observasi kegiatan siswa, aktifitas guru, kegiatan pembelajaran, dan melakukna uji instrumen. b. Tahap pelaksanaan Proses pembelajaran siklus I dilakukan sebanyak dua kali pertemuan, yaitu pada tanggal 5 dan 12 Februari 2016 1) Pertemuan Pertama Peneliti yang bertindak sebagai guru sebelummemulai proses
pembelajaran
memperkenalkan
mengadakan penelitian,
diri
dan
maksud
mengajak siswa berdoa bersama,
menjelaskan tujuan pembelajaran dan teknik metode pembelajaran make a match card. Selanjutnya guru memberikan soal pretest kepada siswa yang harus di kerjakan sebelum guru menjelaskan materi yang pembelajaran. Pretest diberikan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan siswa tentang mareti yang akan dipelajari. Setelah itu guru menjelaskan materi tentang Salat Jama, Qasar dan Salat Jama Qasar. Kegiatan berikutnya guru minta siswa mempelajari materi yang ada dalam LKS dan buku paket, kemudian meminta siswa untuk membentuk 5 kelompok yang setiap kelompoknya terdiri dari 5-6 orang siswa, lalu meminta siswa mendiskusikan sub bab materi yang berbeda, setelah itu guru memberikan kartu yang berisi jawaban atau pertanyaan seputar materi ajar, dan meminta sswa untuk mencari pasangan dari kartunya baik jawaban maupun pertanyaan dengan batas waktu yang diberikan (10 menit). Setelah siswa menemukan pasangan kartunya, maka guru meminta siswa untuk maju ke depan kelas bersama pasangan dan kartu yang di milikinya utu dibacakan di depan teman-teman yang lain, sambil di koreksi bersama guru dan siswa. Pada akhir kegiatan pembelajaran guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari kemudian menutup pembelajaran dengan berdoa.
55
1) Pertemuan kedua Sebelum proses pembelajaran di mulai guru mengajak siswa untuk berdoa bersama, mengecek kehadiran siswa, kemudian menyampaikan tujuan pembelajaran, dan memotivasi siswa agar lebih semangat dalam mengikuti proses pembelajaran. Pada tahap penyampaian materi guru menjelaskan pelajaran dengan kartu yang di tempel di papan tulis, yang si tunjuk oleh siswa untuk di jelaskan. Kemudian guru memberi kesempatan untuk siswa yang ingin bertanya dan memberi tanggapan. Setelah itu guru memberikan lagi kartu yang berisi jawaban atau pertanyaan kepada siswa, dan meminta siswa untuk mencari pasangan dari kartu yang dimiliki, dengan ketentuan waktu yang ditetapkan guru (10 menit). Setelah selesai guru menunjuk beberaa pasangan untuk maju ke depan dan membacakan kartu yang di milikinya sambil di koreksi bersam-sama. Setelah itu guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari. Pada akhir kegiatan pembelajaran guru memberikan posttest dengan tujuan untuk mengetahui penguasaan siswa pada materi yang telah dipelajari. c. Tahap Observasi Pada tahap observasi, peneliti melakukan observasi dengan menyiapkan lembar observasi yang terdiri dari lembar observasi aktivitas siswa dan aktivitas guru. 1) Hasil observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran pada siklus I dapat di lihat pada tabel berikut :
56
Tabel 5.1 AKTIVITAS SISWA SIKLUS I No
Aspek yang diamati
keterangan Ada
Tidak
Nilai SB
B
C
1.
Melakukan tes awal (pretest)
√
2.
Mendegarkan penjelasan materi yang disampaikanoleh guru
√
√
3.
Memperhatikan penjelasan guru tentang tahapan pembelajaran dengan menggunakan metode make a match card
√
√
4.
Semangat mengikuti mengajarr
√
5.
Komunikasi dan kerjasama
√
√
6.
Aktif dalam pendapat
mengungkapna
√
√
7.
Aktif dalam pertanyaan
mengajukan
√
8.
Melakukan tes akhir (posttest)
dan kegiatan
antusias belajar
√
√
√
√ √
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa aktivitas siswa pada proses pembelajaran fiqh masih perlu ditingkatkan karena sebagian besar siswa masih kurang aktif. Siswa masih banyak yang kurang memperhatikan penjelasan guru, pelaksanan metode pembelajaran make match card juga masih kurang dipahami siswa. Komunikasi dan kerjasama siswa juga masih kurang.
K
SK
57
2). Hasil observasi aktivitas guru dalam proses pembelajaran fiqh menggunakan metode pembelajaran mke a match card pada siklus I dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 5.2 AKTIVITAS GURU SIKLUS I No
Aspek yang diamati
Keterangan Ada
Tidak
Nilai SB
B
C
1.
Mengkondisikan situasi pembelajaran dan kesiapan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran
√
√
2.
Guru memberikan apersepsi
√
√
3.
Guru membangkitkan semangat dan motivasi siswa
√
√
4.
Menyampaikan tujuan pembelajaran
√
√
5.
Menjelaskan cara mengisi pretest dan memberikan soal pretests
√
√
6.
Guru menjelaskan langkahlangkah pembelajaran metode make a match card
√
7.
Teknik menyampaikan materi
√
8.
Pengelolaan kegiatan pembelajaran dengan metode make a match card
√
√
9.
Memberi bimbingan kepada kelompok
√
√
√
√
K
SK
58
10.
Pemusatan perhatian terhadap proses pembelajaran
√
√
11.
Memberi waktu untuk siswa bertanya dan mengemukakan pendapat
√
12.
Keterampilan menerangkan kembali materi yang diajarkan atau menyimpulkan materi
√
√
13.
Kemampuan memberikan evaluasi pembelajaran berupa tes objektif (posttest) yang sesuai dengan indikator yang ingin dicapai
√
√
√
. Berdasarkan aktivitas guru dalam proses pembelajaran fiqh menggunakan
metode pembelajaran make a match card pada
siklus I masih rendah. Hal ini terjadi karena guru kurang mengkondisikan siswa dalam belajar, kurang dalam penerapan dan penbelolaan metode pembelajaran make a match card serta kurang dalam mengamati kemajuan dan kesulitan siswa dalam belajar.
d. Tahap refleksi Tahap refleksi pada siklus I ini, maih banyak kekurangan yang harus diperbaiki dalam melaksanakan metode pembelajaran make a match card. Adapun kekurangan pada siklus I berdasarkan lembar observasi adalah sebagai berikut: 1) Guru
belum
terbiasa
menciptakan
suasana
metode
pembelajaran make a match card dalam proses pembelajaran, sehingga guru harus membiasakan dengan keadaan kelas dan suasana kelas.
59
2) Guru kurang mengkondisikan keadaan siswa dalam proses pembelajaran. Sehingga penerapan metode pembelajaran make a match kurang maksimal. 3) Kurangnya
antusias
siswa
dalam
proses
pembelajaran
menggunakan metode make a match. Berdasarkan hasil observasi, masih banyak yang harus diperbaki dalam pemberian tindakan. Sehingga untuk memperbaiki siklus I dengan berbagai kelemahannya maka pada siklus II perlu dibuat
pengembanga
perencanaan
pemberian
tindakan
berdasarakan hasil refleksi siklus I. 1) Tindakan Pembelajaran Siklus II Seperti pada tahap siklus I, siklus II terdiri perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. a) Tahap Perencanaan Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I, maka perencanaan pada
siklus
II
ini
lebih
dikembangkan
agar
indikator
keberhasilannya tercapai. Perencanaan dimulai dengan membuat Rencana pelaksanan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran fiqh dengan materi dengan menggunakan metode pembelajaran make a match card tentang salat Jamak, Qasarr dan Jamak qasar. Menyiapkan gambar dan kartu, menyiapkan instrumen hasil belajar, lembar observasi siswa dan lembar observasi guru. b) Tahap Pelaksanaan Proses pembelajaran sikus II dilaksanakan dua kali pertemuan yaitu, pada tanggal 19 dan 26 Februari 2016. (1) Pertemuan Pertama Sebelum proses pembelajaran guru mengajak siswa berdoa bersama, mengecek kehadiran siswa dan kemudian melakukan apersepsi materi yang telah disampaikan pada siklus I. Kemudian
menjelaskan tujuan pembelajaran dan teknik
60
metode pembelajaran make a match card. Selanjutnya guru memberikan soal pretest kepada siswa yang harus di kerjakan sebelum guru menjelaskan materi yang pembelajaran. Setelah itu guru menjelaskan materi tentang Salat Jama, Qasar dan Salat Jama Qasar. Kegiatan berikutnya guru minta siswa mempelajari materi yang ada dalam LKS dan buku paket, kemudian meminta siswa untuk membentuk 5 kelompok yang setiap kelompoknya terdiri dari 5-6 orang siswa, lalu meminta siswa mendiskusikan sub bab materi yang berbeda, setelah itu guru memberikan kartu yang berisi jawaban atau pertanyaan seputar materi ajar, dan meminta siswa untuk mencari pasangan dari kartunya baik jawaban maupun pertanyaan dengan batas waktu yang diberikan (10 menit). Setelah siswa menemukan pasangan kartunya, maka guru meminta siswa untuk maju ke depan kelas bersama pasangan dan kartu yang di milikinya kemudian dibacakan di depan teman-teman yang lain, sambil di koreksi bersama guru dan siswa. Pada akhir kegiatan pembelajaran guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari kemudian menutup pembelajaran dengan berdoa. (2) Pertemuan kedua Sebelum proses pembelajaran di mulai guru mengajak siswa untuk berdoa bersama, mengecek kehadiran siswa, kemudian menyampaikan tujuan pembelajaran, dan memotivasi siswa
agar
lebih
semangat
dalam
mengikuti
proses
pembelajaran. Kemudian guru menjelaskan materi pelajaran dan sedikit mempraktikkan tatacara melaksanakan salat Jamak, Qasar dan Jamak Qasar di depan kelas yang ikuti oleh beberapa siswa. Lalu setelah selesai guru memberikan waktu kepada siswa yang
61
ingin memberi tanggapan atau bertanya tentang materi yang diajarkan. Setelah selesai guru membagikan kemabali katu yang berisi jawaban dan pertanyaan dan meminta siswa untuk mencari jawaban dari kartu yang dimilikinya sesuai dengan waktu yang ditetapkan. Setelahsemua selesai dan waktu habis guru meminta siswa bersama pasangannya membacakan kartu yang dimiliki dan di koreksi bersama-sama. Pada akhir kegiatan pembelajaran guru memberikan posttest dengan tujuan untuk mengetahui penguasaan siswa pada materi yang telah dipelajari. c. Tahap Observasi Seperti halnya pada siklus I, pada tahap observasi, peneliti melakukan observasi dengan menyiapkan lembar observasi yang terdiri dari lembar observasi aktivitas siswa dan aktivitas guru. 1) Hasil observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran pada siklus II dapat di lihat pada tabel berikut: Tabel 5.3 Aktivitas Siswa Siklus II No
Aspek yang diamati
keterangan Ada
Tidak
Nilai SB
B
1.
Melakukan tes awal (pretest)
√
2.
Mendegarkan penjelasan materi yang disampaikanoleh guru
√
√
3.
Memperhatikan penjelasan guru tentang tahapan pembelajaran dengan menggunakan metode make a match card
√
√
4.
Semangat mengikuti mengajarr
√
dan kegiatan
antusias belajar
√
√
C
K
SK
62
5.
Komunikasi dan kerjasama
√
√
6.
Aktif dalam pendapat
mengungkapna
√
√
7.
Aktif dalam pertanyaan
mengajukan
√
√
8.
Melakukan tes akhir (posttest)
√
√
Berdasarkan tabel di atas,dapat disimpulkan bahwa aktivitas siswa meningkat dibanding dengan aktivitas siswa pada siklus sebelumnya. Komunikasi antar siswa dan guru sangat baik. Dan siswa lebih berani dalam mengungkapkan pendapatnya serta mengajukan atau menjawab pertanyaan baik dari guru atau siswa yang lainnya.
2) Hasil observasi aktivitas guru dalam proses pembelajaran fiqh menggunakan metode pembelajaran mke a match card pada siklus II dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 5.4 Aktivitas Guru Siklus II No
Aspek yang diamati
Keterangan Ada
Tidak
Nilai SB
B
1.
Mengkondisikan situasi pembelajaran dan kesiapan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran
√
√
2.
Guru memberikan apersepsi
√
√
3.
Guru membangkitkan semangat dan motivasi siswa
√
√
C
K
SK
63
4.
Menyampaikan tujuan pembelajaran
√
√
5.
Menjelaskan cara mengisi pretest dan memberikan soal pretests
√
√
6.
Guru menjelaskan langkahlangkah pembelajaran metode make a match card
√
√
7.
Teknik menyampaikan materi
√
8.
Pengelolaan kegiatan pembelajaran dengan metode make a match card
√
9.
Memberi bimbingan kepada kelompok
√
10.
Pemusatan perhatian terhadap proses pembelajaran
√
√
11.
Memberi waktu untuk siswa bertanya dan mengemukakan pendapat
√
√
12.
Keterampilan menerangkan kembali materi yang diajarkan atau menyimpulkan materi
√
√
13.
Kemampuan memberikan evaluasi pembelajaran berupa tes objektif (posttest) yang sesuai dengan indikator yang ingin dicapai
√
√
√ √
√
Dilihat dari hasil observasi di atas guru telah menjalankan proses pembelajaran sesuai dengan konsep yang telash di buat
64
sebelumnya. Guru sudah dapat beradapatasi dengan siswa secara baik dan guru membuat ruang kelas menjadi lebih kondusif sehinggak proses pembelajaran berlangsung dengan baik dibandingkan pada siklus pertama.
d. Tahap Refleksi Berdasarkan observasi pada saat proses pembelajaran maka dapat disimpulkan keberhasilan yang dicapai pada siklus II sebagai berikut : 1) Aktifitas guru semakin meningkat, guru mulai terbiasa menggunakan metode pembelajaran make a match card. 2) Guru mampu meningkatkan suasana belajar dalam kelas menjadi lebih aktif dan menyenangkan. 3) Aktivitas siswa meningkat karena dalam peroses pembelajaran siswa dapat berinteraksi dengan baik kepada guru dan siswa yang lainnya. 4) Siswa
lebih
aktif,
antusias,
dan
lebih
berani
dalam
mengungkapkan pendapatnya atau mengajukan pertanyaan.
E. Pembahasan Hasil Penelitian Penerapan metode pembelajaran make a match card pada pelajaran fiqh tentang salat Jamak, Qasar dan Jamak Qasar mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Sebelum dilaksanakan pembelajaran dengan metode make a match card, keterlibatan siswa dalam pelajaran fiqh masih kurang aktif, pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan guru kurang maksimal, cara guru menyampaikan materi masih menggunakan ceramah yang membuat siswa cenderung bosan untuk belajar di kelas, siswa terlihat berisik dan kurang memperhatikan guru ketika memberikan materi fiqh, dan terkadang siswa asyik mengobrol selama proses pembelajaran. Proses belajar mengajar lebih berpusat kepada guru sehingga siswa kurang aktif dalam mengembangkan materi yang ia pelajari dan pengalaman siswa
65
yang
didapatkan
di
kelas
masih
kurang.
Setelah
dilaksanakan
pembelajaran dengan menggunakan metode make a match card, siswa terlihat lebih aktif dan lebih banyak berperan dalam mengikuti proses pembelajaran yaitu siswa dapat belajar bersama dengan teman satu kelompoknya, lebih mengenal dekat dengan semua teman di dalam kelas, mencoba mengalami sendiri terhadap materi yang diberikan sehingga lebih memudahkan siswa memahami pelajaran fiqh. Berdasarkan hasil pre test siklus I pada pelajaran fiqh tentang salat Jamak, Qasar dan Jamak Qasar diketahui bahwa rata-rata nilai pre test adalah 66,85. Untuk hasil belajar dari
jumlah siswa 36 orang yang
mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) adalah 17 orang atau 47%, sedangkan yang belum mencapai nilai KKM sebanyak 19 orang dengan nilai maksimal yang diperoleh siswa adalah 80 dan nilai minimal yang diperoleh siswa adalah 40. Sedangkan hasil post test siklus I pada pelajaran fiqh tentang salat Jamak, Qasar dan Jamak Qasar diketahui bahwa rata-rata nilai post test adalah 74,50 dan untuk hasil belajar dari jumlah siswa 36 orang yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) mengalami sedikit peningkatan yaitu 25 orang atau 69%, sedangkan yang belum mencapai nilai KKM sebanyak 11 orang dengan nilai maksimal yang diperoleh siswa adalah 90 nilai minimal yang diperoleh siswa adalah 60. Data tersebut menunjukkan bahwa hasil belajar dalam siklus I kurang maksimal sehingga perlu adanya tindakan selanjutnya terhadap siswa yaitu tindakan siklus II. Berdasarkan hasil observasi dan catatan lapangan pada siklus I aktivitas siswa belum memuaskan. Hal ini terlihat masih adanya siswa yang belum serius mengikuti kegiatan pembelajaran di kelas, siswa belum terbiasa bekerjasama dengan kelompok dan berdiskusi, siswa masih merasa malu untuk bertanya dan siswa belum terbiasa mengikuti kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode make a match card. Untuk mengatasi kekurangan-kekurangan yang terjadi pada siklus I guru melakukan perbaikan-perbaikan yang dilaksanakan pada siklus II seperti
66
lebih memantau siswa dalam diskusi kelompok, menyajikan materi pembelajaran yang lebih kreatif sehingga menimbulkan sikap keberanian siswa untuk bertanya dan tidak malu ketika harus membaca hasil kartu yang dimilikinya di depan kelas serta siswa bisa mengalami pengalaman langsung yang bisa diterapkan dalam kehidupan nyata. Pada siklus II hasil pre test pada pelajaran fiqh tentang salat Jamak, Qasar dan Jamak Qasar diketahui bahwa rata-rata nilai pre test adalah 70,97. Untuk hasil belajar dari jumlah siswa 36 orang yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah 25 orang atau 69 %, sedangkan yang belum mencapai nilai KKM sebanyak 11, orang dengan nilai maksimal yang diperoleh siswa adalah 85 nilai minimal yang diperoleh siswa adalah 55. Sedangkan hasil post test siklus II pada pelajaran fiqh tentang salat Jamak, Qasar dan Jamak Qasar diketahui bahwa rata-rata nilai post test adalah 81,80.Untuk hasil belajar dari jumlah siswa 36 orang yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) mengalami peningkatan yang maksimal yaitu 31 orang atau 86%, sedangkan yang belum mencapai nilai KKM sebanyak 5 orang dengan nilai maksimal yang diperoleh siswa adalah 100 nilai minimal yang diperoleh siswa adaah 65. Data tersebut menunjukkan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II dengan menggunakan metode pembelajaran makea match card dalam pelajaran fiqh tentang salat Jamak, Qasar dan Jamak Qasar. Hal ini dikarenakan pada proses pembelajaran, guru menyajikan materi pembelajaran melalui media visual, dan melibatkan siswa dalam proses pembelajaran. Selain itu, dalam proses pembelajaran juga dilakukan kegiatan diskusi agar siswa mampu memecahkan masalah yang mereka temukan
dan
mengerjakan
tugas
bersama
teman
tanpa
saling
mengandalkan satu sama lainnya. Dengan bekerjasama siswa dapat bertukar pikiran dan pendapat dari setiap pemecahan masalah dengan sesama anggota kelompoknya. Dan siswa menjadi lebih mengenal teman sekelasnya dengan baik tanpa harus memilih milih teman sehingga antar
67
siswa dapat belajar dan memberikan informasi tentang pelajaran yang dipelajari dengan baik. Hasil wawancara dapat dijadikan sebagai data penunjang hasil penelitian. Menurut guru, pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran make a match card sangat menarik dan menjadikan suasana kelas lebih terkonsep sehingga dalam proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik. Selain itu, setelah diterapkan metode pembelajaran make a match card nilai siswa mengalami peningkatan dibandingkan dengan pembelajaran sebelumnya yang belum menggunakan pembelajaran make a match card tersebut dan siswa mulai dapat berinteraksi dengan baik antara guru dan siswa yang lainnya. Menurut siswa, pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran make a match card sangat menarik dan menyenangkan karena dapat memotivasi siswa untuk lebih semangat dalam mengikuti mata pelajaran fiqh, siswa mampu bekerjasama dan bertukar pikiran dalam kelompok. Dari hasil observasi evaluasi yang dilaksanakan pada siklus II maka dapat dikatakan bahwa kekurangan yang terdapat pada siklus I telah berhasil diatasi dengan baik pada siklus II. Aktivitas siswa yang dilakukan pada siklus II mengalami peningkatan pada saat diskusi kelompok, siswa mulai berani untuk mengemukakan pendapat di depan kelas, siswa sudah bisa bekerjasama dan berinteraksi dengan baik, dan siswa tidak malu untuk bertanya. Pada akhirnya mengakibatkan pada pencapaian hasil belajar yang memuaskan, yaitu 86% siswa mencapai ketuntasan belajar yaitu sebanyak 31 orang. Adapun kelebihan metode pembelajaran make a match card selama diterapkan dalam pelajaran fiqh adalah proses belajar mengajar tidak berpusat pada guru, siswa lebih berperan aktif dalam mengikuti pembelajaran di kelas, siswa mulai berani untuk bertanya, siswa dapat berinteraksi dengan baik dengan guru dan siswa lainnya, siswa mampu belajar secara mandiri, perubahan tempat duduk siswa yang biasanya sepenuhnya berjajar menghadap papan tulis sedangkan sekarang disusun
68
secara berkelompok, situasi belajar siswa yang awalnya terasa sepi sekarang menjadi ramai dengan aktivitas belajar siswa di kelas, dan media yang digunakan selama pembelajaran tidak hanya menggunakan papan tulis melainkan menggunakan media kartu, gambar-gambar, dll. Metode make a match card merupakan suatu bentuk cara mengajar yang melibatkan siswa untuk bekerjasama dan berinteraksi dengan baik antar siswa maupun guru dengan susana yang menyenangkan. Adapun kekurangan metode pembelajaran make a match card selama diterapkan dalam pelaksanaan kegiatan pembelajarn di kelas adalah keterbatasan waktu, dan ruang kelas yang tidak memadai sehingga menghambat kegiatan belajar siswa. Adapun
cara
untuk
mengantisipasi
kekurangan
metode
pembelajaran make a match card terhadap kegiatan pembelajaran di kelas adalah sebagai berikut: 1.
Menyiapkan terlebih dahulu kartu yang berisi jawaban dan pertanyaan.
2.
Pihak sekolah menyediakan sarana dan prasarana untuk mendukung kegiatan pelaksanaan pembelajaran..
BAB V PENUTUP KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan selama dua siklus, dan berdasarkan seluruh pembahasan serta analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut: 1.
Setelah dilakukan tes hasil kemampun siswa pada pelajaran fiqh tentang salat jamak, qasar, dan jamak qasar, setiap siklusnya mengalami peningkatan yang ditandai dengan peningkatan hasil ratarata belajar dan ketuntasan belajar siswa pada setiap siklusnya. Pada siklus I, hasil pretest siswa adalah 66,82 dan posttest 74,54. Sedangkan pada siklus II, hasil pretest 70,97 dan posttest 81,80. Hasil presentase jumlah siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dalam pembelajaran fiqh tentang salat jamak, qasar, dan jamak qasar adalah siklus I mencapai pretest (47%) dan posttest (69%). Sedangkan pada siklus II mencapai pretest (69%) dan posttest (86%). Hal ini menunjukkan bahwa pemahaman siswa mengalami peningkatan yang dilihat dari hasil tes kemampuan siswa setelah diterapkannya metode pembelajaran make a match card dalam pelajaran fiqh tentang salat jamak, qasar dan jamak qasar.
2.
Setelah dilakukan pengamatan melalui observasi dan wawancara dengan guru dan siswa, peneliti menyimpulkan adanya perubahan pola sikap siswa selama belajar di kelas yaitu lebih memperhatikan, mendengarkan, ikut berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran, mampu bersikap displin, lebih berani dalam mengungkapkan pendapat dan mengajukan atau menjawab pertanyaan, serta sikap berinteraksi antar siswa lebih baik. Hal ini menunjukkan bahwa metode pembpelajaran make a match card pada pelajaran fiqh tengtang salat
69
70
jamak, qasar, dan jamak qasar mampu meningkatkan hasil belajar dan mampu mempengaruhi pola sikap siswa selama mengikuti proses pembelajaran. Berdasarkan kesimpulan di atas maka : “Penerapan metode Pembelajaran Make a Match card dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Fiqh di MTs.Nasyatulkhair Depok dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Maka dari itu metode ini dapat dijadiakan sebagai salah satu cara Guru agar dapat melaksanakan proses pembelajaran dengan baik dan siswa dapat meningkatkan hasil belajar. B. Saran 1.
Bagi guru a.
Dapat meningkatkan kualitas mengajarnya dengan menggunakan berbagai metode yang bervariasi sehingga mampu meningkatkan kualitas siswa selama mengikuti pembelajaran.
b.
Dapat mengembangkan keterampilan pembelajaran dan dapat berpikir secara analisis ilmiah.
2.
Pada setiap pembelajaran, sebaiknya guru menganalisis kekurangankekurangan yang ada pada setiap pertemuan, guru seharusnya lebih banyak memberikan motivasi belajar kepada siswa, sehingga pembelajaran selanjutnya akan menjadi lebih baik.
3.
Bagi sekolah, agar memberikan dukungan kepada guru-guru dalam mengembangkan metode pembelajaran make a match card dengan memberikan fasilitas yang memadai serta memberikan pelatihan terhadap guru mata pelajaran fiqh.
71
DAFTAR PUSTAKA Ardani, Moh. Fikih ibadah Praktis. Ciputat: Pt. Mitra Cahaya utama, 2008 Arifin, Zainal. Penelitian dan Pendidikan Metode dan Paradigma Baru, bandung: PT.Remaja Rosdakaya, 2011 Arikunto, Suharsimi, dkk., Penelitian Tindakan Kelas., Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008 Bahri Djaramah, Syaiful dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2010 Fathurrahman, PupuH dan M. Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar Melalui Konsep Umum dan Konsep Islam, Bandung : Refika Aditama, 2010, Cet. 1 Hadi, Nor. Ayo Memahami FIQH, Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama, Erlangga, 2009 Huda, Miftahul. Model-model Pengajaran dan Pembelajaran,Yogyakarta: Pustaka Pelajar.2013 Khoiru Ahmadi, Iif. dkk, Pembelajaran Akselerasi, Jakarta: Prestasi Pustaka, 2011 Komsiyah, Indah. Belajar dan Pembelajaran, Yogyakarta: PT. Teras, 2012 Kumalasari, Kokom. Pembelajaran Kontekstual, Konsep dan Aplikasi, Bandung : PT.Refika Aditama. 2010 Kunandar, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2011), Cet.5 Lie, Anita. Cooperatife Learning Mempraktikkan Cooperatife Lerning di Ruang ruang Kelas, Jakrta: Gramedia, 2014 Majid, Abdul. Perencanaan Pembelajaran, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2005, Cet.1 Mardani. Fiqh Ekonomi Syariah Fiqh Muamalah, Jakarta: Kencana Prenadamedia Group, 2013 Mulyasa, E. Implementasi KurikulumTingkat satuan Pendidikan kemandirian Guru
72
dan kepala sekolah, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2009 Munadhi, Yudhi. Media Pmbelajaran, Jakarta: Gaung Persada Press, 2012 Nata, Abuddin. Persefektif Islam tentang Strategi Pembelajaran, Jakarta: Kencaa Prenada Media Group,2009 Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2008 Tentang Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam Dan Bahasa Arab di Madrasah Purwanto, Ngalim. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pembelajaran, Jakarta , PT: Remaja Rosdakarya, 2006 Rusman, Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesional Guru, Jakarta: PT.Rajawali Press, 2012 Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta:Kencana, 2009 Sudjana, Nana. Penialaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung :Remaja Rosdakarya, 1989 Sudijono, Anas. Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. 2003, cet 1 Surapranata, Sumarna. Analisis, Validitas, Reliabilitas dan Interpretasi Hasil Tes Implementasi Kurikulum 2013, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2006 Cet. 3 Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan, Bandung: PT.Remaja Rosda karya. 2010 Wahab Khallaf, Abdul. Ilmu Ushul Fiqih, Semarang : Dina Utama Semarang, 1994, cet.1 Yamin, Marinis. Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi, Jakarta: Gaung Persada Press, 2003 Z, Zurinal, dkk. Fiqih Ibadah, Jakarta: Lembaga Penelitian Universitas IslamNegri Syarif Hidyatullah, 2008
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Siklus I Satuan Pendidikan
: MTs.Nasyatulkhair
Mata Pelajaran
: Fiqih
Kelas/Semester
: VII/ II (Genap)
Materi Pokok
: Shalat Jamak, Qasar, Jamak Qasar, dan Salat dalam Keadaan Darurat
Alokasi Waktu
: 2 Pertemuan ( 4 x 40 menit)
Standar Kompetisi
: Melaksanakan Tatacara Salat Jamak, Qasar, dan Jamak Qasar serta Salat dalam keadaan Darurat
A.
Kompetensi Dasar 2.1. Menjelaskan ketentuan shalat jamak, qashar dan jamak qashar
B.
Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Siswa dapat menjelaskan pengertian salat jamak 2. Siswa dapat menjelaskan macam-macam salat jamak 3. Siswa dapat menunjukkan salat yang boleh di jamak 4. Siswa dapat menjelaskan syarat salat jamak 5. Siswa dapat menjelaskan pengertian salat qasar. 6. Siswa dapat menjelaskan salat yang boleh di qasar 7. Siswa dapat mengemukakan syarat salat qasar 8. Siswa dapat menjelaskan pengertian salat jamak qasar. 9. Siswa dapat menjelaskan salat yang boleh di jamak qasar 10. Siswa dapat mengemukakan syarat salat jamak qasar
C. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa mampu memahami pengertian salat jamak, qasar, dan jamak qasar 2. Siswa mampu menjelaskan macam-macam salat jamak, qasar,dan jamak qasar 3. Siswa mampu menyebutkan syarat salat jamak, qasar, dan jamak qasar D.
Materi Pembelajaran 1. Pengertian shalat jamak, qasar dan jamak qasar 2. Macam-macam shalat jamak, qasar dan jamak qasar 3. Syarat shalat jamak, qasar dan jamak qasar
E. Metode Pembelajaran a. Ceramah b. Diskusi c. Make a Match Card F. Sumber Pembelajaran 1. Al-Quran Dan Terjemahannya 2. LKS Fiqh kelas VII semester II 3. Buku paket Fiqh kelas VII G. Media Pembelajaran 1. Media : Buku Paket 2. Alat : Kartu make a match, Papan tulis, dan Sepidol H. Langkah-langkah Pembelajaran 1. Pertemuan Pertama No 1
Uraian Kegiatan Pendahuluan :
Guru membuka pembelajaran dengan memberi salam dan berdoa
Waktu 10 menit
bersama
Guru memperlihatkan kasiapan diri dengan mengisi lembar kehadiran siswa, dan memeriksa kerapihan tempat duduk serta pakaian siswa
Memberikan informasi tentang tujuan dan manfaat mempelajari seputar salat jamak, qasar dan jamak qasar
Guru memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan secara komunikatif yang berkaitan dengan materi pelajaran
2
Kegiatan Inti : a. Elaborasi
Guru menjelaskan pegertian salat Jamak, Qasar dan Jamak Qasar
Menjelaskan Tentang macam-macam Salat Jamak
Menjeaskan Syarat sah salat Jamak
Menjelaskan salat yang boleh di Jamak
b. Elaborasi
60 Menit
Guru Membagi siswa kedalam kelompok kecil
Guru memberikan materi kepada setiap kelompok untuk disdiskusikan dalam kelompoknya masing-masing
Guru mengamati dan membimbing proses pembelajaran make a match card
Guru menyiapkan kartu indeks yang berisi pertanyaan dan soal dan membagikan pada setiap kelompok, lalu setiap ketua kelompok diperintahkan untuk mengatur anggotanya yang mendapat pertanyaan dan jawaban
Guru memerintahkan setiap anggota kelompok untuk mencari pasangannya, baik pertanyaan atau jawaban.
Setelah semua mendapat pasanganya lalu mereka duduk bersama dan menulis nama pasangan di kertas indeks
Kemudian guru akan menunjuk pasangan siswa dan menyuruhnya untuk membacakan kartu indeks yang dimiliki
Siswa yang lain di perintahkan unruk mengamati dan mengoreksi kartu yang dibacakan oleh temannya.
c. Konfirmasi
3
Guru mengkonfirmasi pelajaran yang belum jelas
Guru memberikan penguatan materi yang dijelaskan
Penutup :
Guru memberikan kesimpulan tentang materi yang telah di ajarkan.
Guru melakukan relaksasi dengan memberikan pertanyaan-
10 menit
pertanyaan kepada siswa terkait materi yang telah di ajarkan
Guru memberikan materi pelajaran yang akan datang dan memberikan tugas
Guru mengakhiri proses pembelajaran dengan membaca doa bersama dan mengucap salam sebelum keluar kelas
2. Pertemuan Kedua No
Uraian Kegiatan
Waktu
1
Pendahuluan :
10 menit
Guru membuka pembelajaran dengan memberi salam dan berdoa
bersama
Guru memperlihatkan kasiapan diri dengan mengisi lembar kehadiran siswa, dan memeriksa kerapihan tempat duduk serta pakaian siswa
Memberikan informasi tentang tujuan dan manfaat mempelajari seputar salat jamak, qasar dan jamak qasar
Guru memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan secara komunikatif yang berkaitan dengan materi pelajaran
2
Kegiatan Inti a. Eksporasi
Guru menjelaskan tentang salat yang boleh di qasar
Guru menjelaskan syarat salat qasar
Guru menjelaskan pengertian salat jamak qasar.
Guru menjelaskan salat yang boleh di jamak qasar
Guru menguraikan syarat salat jamak qasar
b. Elaborasi
Guru Membagi siswa kedalam kelompok kecil
Guru memberikan materi kepada setiap kelompok untuk disdiskusikan dalam kelompoknya masing-masing
Guru mengamati dan membimbing proses pembelajaran make a match card
Guru menyiapkan kartu indeks yang berisi pertanyaan dan soal dan membagikan pada setiap kelompok, lalu setiap ketua kelompok diperintahkan untuk mengatur anggotanya yang mendapat pertanyaan dan jawaban
Guru memerintahkan setiap anggota kelompok untuk mencari pasangannya, baik pertanyaan atau jawaban.
Setelah semua mendapat pasanganya lalu mereka duduk bersama dan menulis nama pasangan di kertas indeks
Kemudian guru akan menunjuk pasangan siswa dan menyuruhnya untuk membacakan kartu indeks yang dimiliki
Siswa yang lain di perintahkan unruk mengamati dan mengoreksi
60 menit
kartu yang dibacakan oleh temannya. c. Konfirmasi
3
Guru mengkonfirmasi pelajaran yang belum jelas
Guru memberikan penguatan materi yang dijelaskan
Penutup :
10 menit
Guru memberikan kesimpulan tentang materi yang telah di ajarkan.
Guru melakukan relaksasi dengan memberikan pertanyaanpertanyaan kepada siswa terkait materi yang telah di ajarkan
Guru memberikan materi pelajaran yang akan datang dan memberikan tugas
Guru mengakhiri proses pembelajaran dengan membaca doa bersama dan mengucap salam sebelum keluar kelas
d.
Penilaian 1. Sikap dalam diskusi kelompok Perilaku
No.
Nama
Kedisiplinan
Tanggung jawab
Toleransi
Keterangan: 1= Kurang
2= Cukup
3= Baik
Skor maksimal = 10 Penskoran : Skor yang didapat X 10 = N Skor maksimun 2. Tugas Uraian
Kerja sama
Perhatian
Skor
No.
Pertanyaan
Poin
1
Jelaskan yang di maksud dengan salat jamak, qasar, 25 dan jamak qasar
2
Sebutkan syarat sah melakukan salat jamak,
25
No
Pertanyaan
Poin
1
Jelaskan pengertian salat qasar dan salat jamak qasar
25
2
Sebutkan syarat salat qasar
25
Keterangan: N= Jumlah Poin X 2
Mengetahui
Depok, 15 Januari 2016
Guru Fiqh
Peneliti
H. Maksum. S.Pd.I
Afifah
SOAL SIKLUS I Nama :
Kelas : VII
A. Berilah tanda (x) pada salah satu huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang paling benar ! 1. Arti jamak menurut bahasa adalah … a. Menyatukan
c. Memisahkan
b. Meringkas
d. Mengumpulkan
2. Ketentuan salat secara jamak hanya berlaku dalam ... a. Shalat fardhu saja
c. Berpergian saja
b. Bagi orang tertentu saja
d. Shalat wajib dan sunah
3. Di perbolehkan menjamak salat merupakan … dalam syariat Islam. a. Rukhsah
c. Takhasus
b. Khusus
d. Qisas
4. Diperbolehkannya salat jamak di terangkan dalam surah … a. Qs. an-Nisa 104
c. Qs. an-Nisa 102
b. Qs. an-Nisa 103
d. Qs. an-Nisa 101
5. Salat jamak berarti … a. Menggabungkan dua salat fardu empat rakaat menjadi dua rakaat b. Meringkas salat fardu empat rakaat menjadi dua rakaat c. Menggabungkan dua salat fardu dengan alasan sayr’I d. Menggabungkan salat fardu yang terasa berat 6. Menjamak salat Zuhur dan asar dan dilaksanakan pada waktu salat Zuhur di sebut … a. Jamak Taqdim
c. Jamak Qasar
b. Jamak Takhir
d. JamakTaqdim Qasar
7. Dalil tentang kemudahan dalam beribadah adalah … a. Qs. Al-Baqarah 185
c. Qs. Al-Baqarah 187
b. Qs. Al-Baqarah 186
d. Qs. Al-Baqarah 189
8. Salat jamak ada dua macam, yaitu … a. Jamak taqdim dan jamak qasar
c. Jamak Taqdim dan jamak takhir
b. Jamak dan Qasar
d. Jamak takhir dan jamak qasar
9. Ayat berikut ini menjelaskan tentang …
يريداهلل بكم اليسر وال يريد بكم العسر a. Sanksi meninggalkan salat
c. Pahala Beribadah
b. Kemudahan dalam beribadah
d. Larangan maksiat
10. Menjamak salat zuhur dan asar dan dilaksanakan pada wakru salat asar di sebut .... a. Jamak Taqdim
c. Jamak Qasar
b. Jamak Takhir
d. Jamak Takhir Qasar
11. Salat fardu yang tidak boleh di jamak adalah … a. Maghrib
c. Subuh
b. Isya
d. Zhuhur
12. Arti qasar menurut bahasa adalah … a. Mengmpulkan
c. Meringkas
b. Menyatukan
d. Menunda
13. Salat qasar hanya dapat di kerjakan pada salat yang jumlah rakaatnya terdiri atas … rakaat. a. Satu
c. Dua
b. Empat
d. Tiga
14. Di antara sebab salat jamak dan qasar adalah … a. Sedang bermain
c. Sedang sibuk kerja
b. Sedang capek
d. Sedang dalam perjalanan
15. Berikut ini sebab di perbolehkan menjamak atau menqasar salat, kecuali … a. Musafir
c. Sibuk bekerja
b. Sakit
d. Hujan lebat
16. Berikut ini syarat melakukan salat qasar, kecuali … a. Salat yang bilangan rakaatnya empat b. Berniat qasar sewaktu takbiratul ihram
c. Merupakan salat fardu d. Dilaksanakan pada waktu siang hari 17. Salat yang tidak boleh di qasar adalah salat … a. Magrib
c. Ashar
b. Isya
d. Zuhur
18. Salat yang bisa di qasar adalah salat … a. Zuhur, asar, dan magrib
c. Magrib, isya dan subuh
b. Subuh, zuhur, dan asar
d. Zuhur, asar, dan isya
19. Salat jamak qasar artinya … a. Menyatukan dua salat pada satu waktu salat b. Menyatukan dua salat pada satu waktu dan meringkasnya c. Merangkum dua salat pada satu salat d. Meringkaskan dua waktu salat dan menyatukan pada satu waktu 20. Salat jamak dan qasar menunjukkan bahwa tidak ada alasan untuk … salat dalam keadaan apapu. a. Melupakan
c. Melalaikan
b. Menninggalkan
d. Semua jawaban benar
Kunci Jawaban Siklus I 1. D 2. A 3. A 4. D 5. C 6. A 7. A 8. C 9. B 10. B 11. A 12. C 13. B 14. D 15. C 16. D 17. A 18. D 19. B 20. D
Hasil Belajar Siswa Siklus I No
Nama
Pretest
KKM 70
Posttest
KKM 70
1
Ahamad Ilham Muzaki
50
Belum Tuntas
65
Belum Tuntas
2
Ahmad Ipung Alamsyah
60
Belum Tuntas
70
Tuntas
3
Almira Amber Y.L
70
Tuntas
75
Tuntas
4
Aliza Ramadhan
70
Tuntas
80
Tuntas
5
Anisya Dias
65
Belum Tuntas
65
Belum Tuntas
6
Bagus Dimas Ramadhan
65
Belum Tuntas
80
Tuntas
7
Cindy Damiyanti
80
Tuntas
85
Tuntas
8
Deah Afriyanti
80
Tuntas
85
Tuntas
9
Dea Citra Anggraini
50
Belum Tuntas
65
Belum Tuntas
10
Dila Citra
70
Tuntas
75
Tuntas
11
Djian Al-Fatih
75
Tuntas
75
Tuntas
12
Guardio Lano
50
Belum Tuntas
65
Belum Tuntas
13
Hamdani
75
Tuntas
80
Tuntas
14
Ipan Kurniawan
80
Tuntas
85
Tuntas
15
Jasmin Annisa Putri
40
Belum tunts
60
Belum Tuntas
16
Junan Tio
60
Belum tuntas
60
Belum Tuntas
17
Luthfi Ardian
55
Belum tuntas
70
Tuntas
18
Madiah
55
Belum tuntas
65
Belum Tuntas
19
Melati Alvi
65
Belum tuntas
75
Tuntas
20
M.Agung
40
Belum tuntas
60
Belum Tuntas
21
Muhammad Khadafi
75
Tuntas
80
Tuntas
22
Muhammad Hanip
70
Tuntas
80
Tuntas
23
Nabilla Ghea
70
Tuntas
80
Tuntas
24
Nazwa Noni Fahira
65
Belum Tuntas
75
Tuntas
25
Nikmatul Islamiyyah
50
Belum Tuntas
65
Belum Tuntas
26
Nuraisyah Saputri
80
Tuntas
80
Tuntas
27
Puji Astuti
80
Tuntas
80
Tuntas
28
Raihan Candra
60
Belum Tuntas
80
Tuntas
29
Rayna Rayhan
75
Tuntas
85
Tuntas
30
Risty Adi
70
Tuntas
85
Tuntas
31
Sari Indah
60
Belum Tuntas
65
Belum Tuntas
32
Siti Sarah
65
Belum Tuntas
75
Tuntas
33
Suci Agustin
65
Belum Tuntas
70
Tuntas
34
Umi Maemunah
55
Belum Tuntas
65
Belum Tuntas
35
Widi Khairunnisa
80
Tuntas
90
Tuntas
36
Zelina
70
Tuntas
75
Tuntas
Kesimpulan Hasil Belajar Siswa Siklus I Data
Pretest
Posttest
Max
80
90
Min
40
60
66.8
74.5
Median
65
75
Modus
70
80
10,8990
8,1394
Rata-rata
Simpangan Baku
Siswa yang sudah tuntas
17
25
Siswa yang belum tuntas
19
11
Presentase Ketuntasan
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Siklus II Satuan Pendidikan
: MTs. Nasyatulkhair
Mata Pelajaran
: Fiqh
Materi Pokok
: Salat jamak, qasar, jamak qasar, dan salat dalam keaddan darurat
Alokasi Waktu
: 2 Pertemuan ( 4x 40 menit)
Standar Kompetisi
: Melaksanakan tata cara salat jamak, qasar, jamak qasar Serta salat dalam keadaan Darurat
A. Kompetisi Dasar 2.2. Mempraktekkan salat, jamak, qasar, dan jamak qasar B. Indikator Pencapaian Kompetisi 1. Siswa mampu menjelaskan tata cara melaksanakan salat jamak 2. Siswa mampu menjelaskan tata cara melaksanakan salat qasar 3. Siswa mampu menjelaskan tata cara melaksanakan salat jamak qasar 4. Siswa mampu memahami niat salat jama, qasar, dan jama qasar 5. Siswa mampu mempraktekkan salat jamak, qasar dan jamak qasar C. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa dapat memahami tata cara melaksanakan salat jamak, qasar, dan jamak qasar 2. Siswa dapat menyebutkan niat salat jamak, qasar dan jamak qasar D. Materi pembelajaran
Tata cara salat jama, qasar dan jamak qasar
Niat melaksanakan salat jamak, qasar dan jamak qasar
E. Metode Pembelajaran a. Make a Match Card b. Ceramah c. Diskusi
F. Sumber Pembelajaran a. LKS Fiqh Kelas VII Semester II b. Buku paket Fiqh kelas VII G. Media Pembelajaran a. Media : Gambar tentang tata cara salat jamak, qasar dan jamak qasar b. Alat : Kartu indeks H. Langkah –langkah Pembelajaran 1. Pertemuan Pertama No 1
Uraian Kegiatan Pendahulua :
Waktu 10 menit
Guru membuka pembelajaran dengan memberi salam dan berdoa bersama
Guru memperlihatkan kasiapan diri dengan mengisi lembar kehadiran siswa, dan memeriksa kerapihan tempat duduk serta pakaian siswa
Memberikan pertanyaan seputar pelajaran yang lalu tentang materi salat jamak, qasar dan jamak qasar
Memberikan informasi tentang tujuan dan manfaat mempelajari seputar shalat jama’, qashar dan jama’ qashar
2
Kegiatan Inti : a. Eksporasi Guru menjelaskan tentang tatacara me;aksanakan salat jamak, Guru menjelaskan tatacara melaksanakan salat qasar dan jamak qasar
b. Elaborasi Guru Membagi siswa kedalam kelompok kecil Kemudian guru menyiapkan kartu indeks yang berisi pertanyaan dan soal dan membagikan pada setiap kelompok, lalu setiap ketua kelompok diperintahkan
60 Menit
untuk mengatur anggotanya yang mendapat pertanyaan dan jawaban Setelah itu guru memerintahkan setiap anggota kelompok untuk mencari pasangannya, baik pertanyaan atau jawaban, kemudian meminta setiap pasangan menghafal tulisan yang ada di kartu indeks Kemudian guru akan menunjuk pasangan siswa dan menyuruhnya untuk membacakan kartu indeks yang dimiliki dan menalarnya Siswa yang lain di perintahkan untuk mengamati dan mengoreksi kartu yang dibacakan oleh temannya. c. Konfirmasi
3
Guru mengkonfirmasi pelajaran yang belum jelas
Guru memberikan penguatan materi yang dipelajari
Penutup :
10 menit
Guru memberikan kesimpulan tentang materi yang telah di ajarkan.
Guru melakukan relaksasi dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada siswa terkait materi yang telah di ajarkan
Guru memberikan materi pelajaran yang akan datang dan memberikan tugas
Guru mengakhiri proses pembelajaran dengan membaca doa bersama dan mengucap salam sebelum keluar kelas
2. Pertemuan Kedua No
Uraian Kegiatan
waktu
1
Pendahuluan :
10 menit
Guru membuka pembelajaran dengan memberi salam dan berdoa bersama
Guru memperlihatkan kasiapan diri dengan mengisi lembar kehadiran siswa, dan memeriksa kerapihan
tempat duduk serta pakaian siswa
Memberikan pertanyaan seputar pelajaran yang lalu tentang materi salat jamak, qasar dan jamak qasar
Memberikan informasi tentang tujuan dan manfaat mempelajari seputar shalat jama’, qashar dan jama’ qashar
2
Kegiatan inti :
60 menit
a. Eksporasi
Guru menjelaskan tentang niat melaksanakan salat jamak, qasar dan jamak qasar
Guru menyebutkan niat salat jamak, qasar dan jamak qasar b. Elaborasi
Guru Membagi siswa kedalam kelompok kecil Kemudian guru menyiapkan kartu indeks yang berisi pertanyaan dan soal dan membagikan pada setiap kelompok, lalu setiap ketua kelompok diperintahkan untuk mengatur anggotanya yang mendapat pertanyaan dan jawaban Setelah itu guru memerintahkan setiap anggota kelompok untuk mencari pasangannya, baik pertanyaan atau jawaban, kemudian meminta setiap pasangan menghafal tulisan yang ada di kartu indeks Kemudian guru akan menunjuk pasangan siswa dan menyuruhnya untuk membacakan kartu indeks yang dimiliki dan menalarnya Siswa yang lain di perintahkan untuk mengamati dan mengoreksi kartu yang dibacakan oleh temannya. c. Konfirmasi
3
Guru mengkonfirmasi pelajaran yang belum jelas
Guru memberikan penguatan materi yang dipelajari
Penutup :
Guru memberikan kesimpulan tentang materi yang telah
10 menit
di ajarkan.
Guru melakukan relaksasi dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada siswa terkait materi yang telah di ajarkan
Guru memberikan materi pelajaran yang akan datang dan memberikan tugas
Guru mengakhiri proses pembelajaran dengan membaca doa bersama dan mengucap salam sebelum keluar kelas
I. Penilaian 1. Sikap dalam diskusi kelompok
Perilaku No .
Nama
Kedisiplinan
Tanggung jawab
Toleransi
Kerja sama
Perhatian
Keterangan: 1= Kurang
2= Cukup
3= Baik
Skor maksimal = 10 Penskoran : Skor yang didapat X 10 = N Skor maksimun 2. Tugas Uraian No.
Pertanyaan
Poin
Skor
1
Jelaskan tata cara melaksanakan salat jamak, qasar, dan
25
jamak qasar 2
Sebutkan niat melaksanakan salat jamak, qasar dan
25
jamak qasar Keterangan: N= Jumlah Poin X 2
Mengetahui
Depok, 15 Januari 2016
Guru Fiqh
Peneliti
H. Maksum. S.Pd.I
Afifah
Soal Siklus II Nama :
Kelas : VII
A. Berilah tanda (x) pada salah satu huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang paling benar ! 1. Salat jamak dapat di laksanakan dengan dua cara, yaitu … a. Jamak dan qasar
c. Jamak dan jamak qasar
b. Jamak Taqdim dan jamak takhir
d. Jamak taqdim dan Jamak Qasar
2. Menjamak salat zuhur dan salat asar dilaksanakan pada waktu salat zuhur, disebut salat … a. Jamak Taqdim
c.Jamak takhir
b. Jamak qasar taqdim
d Jamak qasar
3. Ketentuan salat secara jamak hanya berlaku dalam ... a. Shalat fardhu saja
c. Berpergian saja
b. Bagi orang tertentu saja
d. Shalat wajib dan sunah
4. Di perbolehkan menjamak salat merupakan … dalam syariat Islam. a. Rukhsah
c. Takhasus
b. Khusus
d. Qisas
5. Tempat melafazkan niat adalah… a. Dalam jantung
c. Dalam Jiwa
b. Dalam hati
d. Dalam raga
6. Salat isya dapat di jamak dengan salat … a. Subuh
c. Magrib
b. Asar
d. Zuhur
Lafal niat di atas adalah niat salat zuhur dan asar yng dilaksanakan secara a. Jamak qasar
c. Jamak takhir
b. Jamak Takhir qasar
d. Jamak taqdim qasar
8. Kata الجمعberarti a. Memendekkan
c. Memanjangkan
b. Melepaskan
d. Mengumpulkan
9. Salat jamak qasar artinya … a. Menyatukan dua salat pada satu waktu salat b. Menyatukan dua salat pada satu waktu dan meringkasnya c. Merangkum dua salat pada satu salat d. Meringkaskan dua waktu salat 10. أصلى فرض العشاء ركعتين قصرا هلل تعلى Lafaz niat di atas merupakan niat salat ... a. Isya yang di qasar
c. Isya yang di jamak qasar
b. Isya yang di jamak
d. Isya yang di jamak takhir
11. Salat yang tidak boleh di qasar adalah salat … a. Magrib
c. Ashar
b. Isya
d. Zuhur
12. Di antara sebab salat jamak dan qasar adalah … a. Sedang bermain
c. Sedang sibuk kerja
b. Sedang capek
d. Sedang dalam perjalanan
13. Diperbolehkannya salat jamak di terangkan dalam surah … a. Qs. an-Nisa 104
c. Qs. an-Nisa 102
b. Qs. an-Nisa 103
d. Qs. an-Nisa 101
14. Berikut ini syarat melakukan salat qasar, kecuali … a. Salat yang bilangan rakaatnya empat b. Berniat qasar sewaktu takbiratul ihram c. Merupakan salat fardu d. Dilaksanakan pada waktu siang hari 15. أصلى فرض الظهر اربع ركعا ت مجمىعا با لعصرجمع تقديم هلل تعلى Lafaz di atas merupakan lafaz shalat zuhur dan asar yang di lakukan denga cara... a. Jamak qasar
c. Jamak takhir
b. Jamak taqdim
d. Jamak qasar taqdim
16. Melaksanakan dua salat fardu pada waktu yang pertama kemudian di ringkas jumlah rakaatnya adalah a. Jamak taqdim
c. Jamak takhir
b. Jamak taqdim qasar
d. Jamak takhir qasar
17. Dalil tentang kemudahan dalam beribadah adalah … a. Qs. Al-Baqarah 185
c. Qs. Al-Baqarah 187
b. Qs. Al-Baqarah 186
d. Qs. Al-Baqarah 189
18. Di antara sebab salat jamak dan qasar adalah … c. Sedang bermain
c. Sedang sibuk kerja
d. Sedang capek
d. Sedang dalam perjalanan
19. Ayat berikut ini menjelaskan tentang
يريداهلل بكم اليسر وال يريد بكم العسر a.
Sanksi meninggalkan salat
c. Pahala beribadah
b.
Laranga masiat
d. Kemudahan dalam beribadah
20. Keringanan dalam melaksanakan salat berlaku bagi … a. Semua keadaan b. Semua umat muslim
c. anak-anak d Orang yang memiliki hutang
Kunci Jawaban Siklus II 1. B 2. A 3. A 4. A 5. B 6. C 7. C 8. D 9. B 10. A 11. A 12. D 13. D 14. D 15. B 16. B 17. A 18. D 19. D 20. B
Hasil Belajar Siswa Siklus II No
Nama
Pretest
KKM 70
Posttest
KKM 70
1
Ahamad Ilham Muzaki
60
Belum Tuntas
75
Tuntas
2
Ahmad Ipung Alamsyah
75
Tuntas
75
Tuntas
3
Almira Amber Y.L
75
Tuntas
80
Tuntas
4
Aliza Ramadhan
75
Tuntas
80
Tuntas
5
Anisya Dias
75
Tuntas
80
Tuntas
6
Bagus Dimas Ramadhan
75
Tuntas
80
Tuntas
7
Cindy Damiyanti
80
Tuntas
90
Tuntas
8
Deah Afriyanti
80
Tuntas
90
Tuntas
9
Dea Citra Anggraini
60
Belum Tuntas
65
Belum Tuntas
10
Dila Citra
70
Tuntas
85
Tuntas
11
Djian Al-Fatih
75
Tuntas
80
Tuntas
12
Guardio Lano
55
Belum Tuntas
65
Belum Tuntas
13
Hamdani
80
Tuntas
85
Tuntas
14
Ipan Kurniawan
80
Tuntas
90
Tuntas
15
Jasmin Annisa Putri
60
Belum tunts
65
Belum Tuntas
16
Junan Tio
70
Tuntas
85
Tuntas
17
Luthfi Ardian
70
Tuntas
80
Tuntas
18
Madiah
65
Belum tuntas
80
Tuntas
19
Melati Alvi
75
Tuntas
80
Tuntas
20
M.Agung
60
Belum tuntas
65
Belum Tuntas
21
Muhammad Khadafi
75
Tuntas
80
Tuntas
22
Muhammad Hanip
70
Tuntas
85
Tuntas
23
Nabilla Ghea
70
Tuntas
80
Tuntas
24
Nazwa Noni Fahira
70
Tuntas
90
Tuntas
25
Nikmatul Islamiyyah
55
Belum Tuntas
65
Belum Tuntas
26
Nuraisyah Saputri
80
Tuntas
100
Tuntas
27
Puji Astuti
80
Tuntas
100
Tuntas
28
Raihan Candra
60
Belum Tuntas
80
Tuntas
29
Rayna Rayhan
80
Tuntas
100
Tuntas
30
Risty Adi
85
Tuntas
95
Tuntas
31
Sari Indah
75
Tuntas
80
Tuntas
32
Siti Sarah
60
Belum Tuntas
75
Tuntas
33
Suci Agustin
65
Belum Tuntas
80
Tuntas
34
Umi Maemunah
55
Belum Tuntas
80
Tuntas
35
Widi Khairunnisa
85
Tuntas
100
Tuntas
36
Zelina
75
Tuntas
80
Tuntas
Kesimpulan Hasil Belajar Siswa Siklus II Data
Pretest
Posttest
Max
85
100
Min
55
65
70,97
81,80
Median
75
80
Modus
75
80
8,7684
9,8671
Rata-rata
Simpangan Baku
Siswa yang sudah tuntas
25
31
Siswa yang belum tuntas
11
5
Presentase Ketuntasan
KISI-KISI INSTRUMENT TEST Satuan Pendidikan
: MTs. Nasyatulkhaur
Mata Pelajaran
: Fiqh
Jumlah Soal
: 20 Butir
Bentuk Soal
: Pilihan Ganda
Standar Kompetensi
:Melaksanakan tatacara salat Jamak, Qasar, dan Jamak Qasar serta salat dalam keadaan tertentu
Kompetensi Dasar
: a. Menjelaskan ketentuan salat Jama, Qasar, dan Jamak Qasar b. Mempraktikkan salat Jamak, Qasar dan Jamak Qasar
Indikator
Materi Indikator soal
Memahami pengertian salat jamak, qasar dan jamak qasar
Salat jamak, qasar dan jamak qasar
Menyebutkan pengertian salat jamak, qasar dan jamak qasar
Butir soal
Jawaban Jenjang
1. Arti jamak menurut bahasa adalah … a. Menyatukan b. Meringkas c. Memisahkan d. Mengumpulkan
D
2. Salat jamak berarti … a. Menggabungkan dua salat fardu empat rakaat menjadi dua rakaat b. Meringkas salat fardu empat rakat menjadi dua rakaat c. Menggabungkan dua salat fardu dengan alasan fardu d. Menggabungkan salat fardu yang
C
terasa berat 3. Arti qasar menurut bahasa … a. Mengumpulkan b. Meringkas c. Menyatukan d. Menunda
B
4. Salat jamak qasar B artinya … a. Menyatukan dua salat pada satu waktu salat b. Menyatukan dua salat fardu pada satu waktu dan meringkasnya c. Merangkum dua salat pada satu waktu d. Meringkas dua waktu salat dan menyatukan pada satu waktu salat Menjelaskan macam-macam salat jamak, qasar dan jamak qasar
Menyebutkan Macammacam salat jamak, qasar, dan jamak qasar
5. Menjamak salat zuhur dan asar dan dilaksanakan pada waktu salat zuhur di sebut … a. Jamak taqdim b. Jamak takhir c. Jamak qasar d. Jamak qasar taqdim
A
6. Salat jamak ada dua macam yaitu … a. Jamak taqdim dan jamak qasar b. Jamak dan qasar c. Jamak taqdim dan
C
jamak takhir d. Jamak takhir dan jamak qasar 7. Melaksanakan dua D salat fardu dan dikerjakan pada waktu yang pertama kemudian di ringkas jumlah rakatnya adalah … a. Jamak taqdim b. Jamak takhir qasar c. Jamak takhir d. Jamak taqdim qasar
Menyebutkan syarat diperbolehkannya dilakukan salat jamak, qasar dan jamak qasar
Menyebutkan syarat sah salat jamak, qasar dan jamak qasar
8. Salat qasar hanya dapat di kerjakan pada salat yang jumlah rakattnya … a. Empat b. Tiga c. Dua d. Semua benar
A
9. Berikut ini syarat melakukan salat qasar, kecuali … a. Salat yang bilang rakaatnya empat b. Berniat qasar sewaktu takbiratul ihram c. Dilaksanakan pada waktu pagi hari d. Merupakan salat fardu
C
10. Berikut ini sebab diperbolehkannya menjamak atau mengqasar salat,
B
a. b. c. d.
Menunjukkan salat yang boleh di jamak, qasar dan jamak qasar
Salat yang boleh di jamak, qasar dan jamak qasar
kecuali … Musafir Sibuk bekerja Sakit Dalam keadaan tertentu (hujan lebat)
11. Diantara sebab salat jamak dan salat qasar adalah … a. Sibuk bermain b. Sibuk bekerja c. Sedang cape d. Sedang dalm perjalanan
D
12. Ketentuan salat secara jamak hanya berlaku dalam … a. Salat fardu saja b. Bagi orang tertentu saja c. Ketika lelah bekerja d. Salat wajib dan sunah
A
13. Di perbolehkan salat jamak di terangkan dalam surat … a. Qs. An-Nisa : 104 b. Qs. An-Nisa : 103 c. Qs. An-Nisa : 102 d. Qs. An-Nisa : 101
D
14. Salat fardu yang B tidak boleh di jamak adalat … a. Maghrib b. Subuh c. Isya
d. Zuhur
Menyebutkan niat salat jamak, qasar dan jamak qasar
Mengetahui niat salat jamak, qasar dan jamak qasar
15. Salat yang boleh di qasar adalah salat … a. Zuhur, asar, dan maghrib b. Maghrib isya dan subuh c. Subuh, zuhur dan asar d. Zuhur, asar dan isya
D
16. Di perbolehkan menjamak salat merukana … dalam syariat Islam … a. Rukhsah b. Qisas c. Takhasusu d. Kebebasan
A
17. Salat isya boleh di jamak dengan salat … a. Zuhur b. Asar c. Maghrib d. Subuh
C
18. اصلى فرض الظهر ركعتين مجموعا بالعصر جمع تأخير قصر اهلل تعلى Lafal niat di atas
C
adalah niat salat zuhur dan asar yng dilaksanakan secara a. Jamak qasar b. Jamak takhir
c. Jamak
Takhir
qasar d. Jamak
taqdim
qasar
أصلى فرض الظهرC اربع ركعا ت مجموعا با لعصرجمع تقديم هلل تعلى Lafaz di atas merupakan lafaz shalat zuhur dan asar yang di lakukan denga cara... a. Jamak qasar b. Jamak takhir c. Jamak
taqdim
d. Jamak
qasar
taqdim
أصلى فرض العشاءA ركعتين قصرا هلل تعلى Lafaz niat di atas merupakan niat salat ... a. Isya
yang
di
yang
di
qasar b. Isya
jamak qasar
c. Isya
yang
di
jamak Isya yang di jamak takhir
LEMBAR OBSERVASI GURU Kegiatan pembelajaran Fiqh dengan menerpakan Metode Pembelajaran Make a Match Card Nama Sekolah
: MTs. Nasyatulkhair Depok
Tahun Ajaran
: 2015/2016
Kelas Semester
: VII/I
Materi Pokok
: Shalat Jamak, Qasar dan Jamak Qasar
Siklus
:1
Hari/Tanggal
: Jumat, 05 dan 12 Februari 2016
Observer
: H. Maksum S.Pd.I
Berilah tanda chek list (√) pada nilai sesuai dengan pengamatan anda ! SB
: Sangat Baik
B
: Baik
C
: Cukup
K
: Kurang
SK
: Sangat Kurang
No
Aspek yang diamati
Keterangan Ada
Tidak
Nilai SB
B
1.
Mengkondisikan situasi pembelajaran dan kesiapan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran
√
2.
Guru memberikan apersepsi
√
√
3.
Guru membangkitkan semangat dan motivasi
√
√
C √
K
SK
siswa 4.
Menyampaikan tujuan pembelajaran
√
√
5.
Menjelaskan cara mengisi pretest dan memberikan soal pretests
√
√
6.
Guru menjelaskan langkahlangkah pembelajaran metode make a match card
√
7.
Teknik menyampaikan materi
√
8.
Pengelolaan kegiatan pembelajaran dengan metode make a match card
√
√
9.
Memberi bimbingan kepada kelompok
√
√
10.
Pemusatan perhatian terhadap proses pembelajaran
√
11.
Memberi waktu untuk siswa bertanya dan mengemukakan pendapat
√
12.
Keterampilan menerangkan kembali materi yang diajarkan atau menyimpulkan materi
√
√
13.
Kemampuan memberikan evaluasi pembelajaran berupa tes objektif (posttest) yang sesuai dengan indikator yang ingin dicapai
√
√
√
√
√
√
LEMBAR OBSERVASI GURU Kegiatan pembelajaran Fiqh dengan menerpakan Metode Pembelajaran Make a Match Card Nama Sekolah
: MTs. Nasyatulkhair Depok
Tahun Ajaran
: 2015/2016
Kelas Semester
: VII/I
Materi Pokok
: Shalat Jamak, Qasar dan Jamak Qasar
Siklus
:1
Hari/Tanggal
: Jumat, 05 dan 12 Februari 2016
Observer
: H. Maksum S.Pd.I
Berilah tanda chek list (√) pada nilai sesuai dengan pengamatan anda ! SB
: Sangat Baik
B
: Baik
C
: Cukup
K
: Kurang
SK
: Sangat Kurang
No
Aspek yang diamati
Keterangan Ada
Tidak
Nilai SB
B
1.
Mengkondisikan situasi pembelajaran dan kesiapan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran
√
2.
Guru memberikan apersepsi
√
√
3.
Guru membangkitkan semangat dan motivasi
√
√
C √
K
SK
siswa 4.
Menyampaikan tujuan pembelajaran
√
√
5.
Menjelaskan cara mengisi pretest dan memberikan soal pretests
√
√
6.
Guru menjelaskan langkahlangkah pembelajaran metode make a match card
√
7.
Teknik menyampaikan materi
√
8.
Pengelolaan kegiatan pembelajaran dengan metode make a match card
√
√
9.
Memberi bimbingan kepada kelompok
√
√
10.
Pemusatan perhatian terhadap proses pembelajaran
√
11.
Memberi waktu untuk siswa bertanya dan mengemukakan pendapat
√
12.
Keterampilan menerangkan kembali materi yang diajarkan atau menyimpulkan materi
√
√
13.
Kemampuan memberikan evaluasi pembelajaran berupa tes objektif (posttest) yang sesuai dengan indikator yang ingin dicapai
√
√
√
√
√
√
LEMBAR OBSERVASI GURU Kegiatan pembelajaran Fiqh dengan menerpakan Metode Pembelajaran Make a Match Card Nama Sekolah
: MTs. Nasyatulkhair Depok
Tahun Ajaran
: 2015/2016
Kelas Semester
: VII/I
Materi Pokok
: Shalat Jamak, Qasar dan Jamak Qasar
Siklus
: II
Hari/Tanggal
: Jumat, 19 dan 26 Februari 2016
Observer
: H. Maksum S.Pd.I
Berilah tanda chek list (√) pada nilai sesuai dengan pengamatan anda ! SB
: Sangat Baik
B
: Baik
C
: Cukup
K
: Kurang
SK
: Sangat Kurang
No
Aspek yang diamati
Keterangan Ada
Tidak
Nilai SB
B
1.
Mengkondisikan situasi pembelajaran dan kesiapan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran
√
√
2.
Guru memberikan apersepsi
√
√
3.
Guru membangkitkan semangat dan motivasi siswa
√
√
C
K
SK
4.
Menyampaikan tujuan pembelajaran
√
√
5.
Menjelaskan cara mengisi pretest dan memberikan soal pretests
√
√
6.
Guru menjelaskan langkahlangkah pembelajaran metode make a match card
√
√
7.
Teknik menyampaikan materi
√
8.
Pengelolaan kegiatan pembelajaran dengan metode make a match card
√
9.
Memberi bimbingan kepada kelompok
√
10.
Pemusatan perhatian terhadap proses pembelajaran
√
√
11.
Memberi waktu untuk siswa bertanya dan mengemukakan pendapat
√
√
12.
Keterampilan menerangkan kembali materi yang diajarkan atau menyimpulkan materi
√
√
13.
Kemampuan memberikan evaluasi pembelajaran berupa tes objektif (posttest) yang sesuai dengan indikator yang ingin dicapai
√
√
√ √
√
HASIL WAWANCARA SISWA Nama
: Widi Khairunnisa
Kelas
: VII A
Hari/Tanggal : Jumat, 26 Februari 2016 Waktu
: 11.20
1. Apakah kamu merasa senang dengan pelajaran fiqh ? Jawab : Senang, 2. Apa yang kamu sukai dari pelajaran fiqh ? Jawab : Karena pelajaran fiqh berkaitan dengan ibadah sehari-hari 3. Metode apa yang biasa digunakan oleh guru fiqh ? Jawab : Ceramah 4. Apakah kamu measa senang dengan metode yang digunakan guru fiqh dalam pembelajaran ? Jawab : Kurang begitu suka, 5. Bagaimana hasil belajar fiqh kamu ? Jawab : Bagus 6. Bagaimana cara guru fiqh dalam mengajar atau meyampaikan materi fiqh di dalam kelas ? Jawab : Sudah bagus 7. Apa yang kamu harapkan kepada guru dalam mengajar dan menyampaikan materi fiqh di dalam kelas ? Jawab : Agar lebih baik lagi dan mengunakan cara yang lain 8. Apakah kamu meras senang dengan pelajaran fiqh dengan menggunakan metode make a match card ? Jawab : Iya senang 9. Apa yang kamu sukai dari pelajaran fiqh dengan menggunakan metode make a match card ? Jawab : Lebih semangat karena lebih aktif ketika belajar
10. Apakah kamu merasa adanya perubahan selama mengikuti pembelajaran fiqh dengan metode make a match card ? Jawab ; Iya 11. Apakah kamu dapat memahami lebih baik materi pelajaran fiqh dengan metode make a mtch card ? Mengapa ? Jawab : Iya, karena dengan metode make a match card saya dapat mendiskusikan materi dengan teman teman dan lebih aktif dalam belajar 12. Apakah dengan belajar secara berkelompok anda merasa lebih senang dalam mengikuti pembelajaran fiqh? Jawab : Iya 13. Apakah anda merasa mudah menjawab pertanyaan yang diajukan guru fiqh setelah mengikuti pembelajaran fiqh dengan menggunakan metode pembelajaran make a match card ? Jawab : Iya, karena berperan aktif jadi saya lebih mudah mengerti 14. Apakah nilai pelajaran fiqh anda mengalami peningkatan setelah mengikuti pembelajaran yang baru anda ikuti? Jawab: Iya 15. Apa yang kamu harapkan setelah metode pembelajaran make a match card diterapkan di kelas ? Jawab : Agar guru fiqh juga menerapkannya
Depok, 26 Februari 2016 Narasumber
Widi Khairunnisa
Mahasiswa praktikkan
Afifah
HASIL WAWANCARA SISWA Nama
: Raihan Candra
Kelas
: VII A
Hari/Tanggal : Jumat, 26 Februari 2016 Waktu
: 11.00
1. Apakah kamu merasa senang dengan pelajaran fiqh ? Jawab : Senang, 2. Apa yang kamu sukai dari pelajaran fiqh ? Jawab : Karena pelajaran fiqhmaterinya tidak terlalu susah dipelajari 3. Metode apa yang biasa digunakan oleh guru fiqh ? Jawab : Ceramah 4. Apakah kamu measa senang dengan metode yang digunakan guru fiqh dalam pembelajaran ? Jawab : Suka 5. Bagaimana hasil belajar fiqh kamu ? Jawab : Sedang 6. Bagaimana cara guru fiqh dalam mengajar atau meyampaikan materi fiqh di dalam kelas ? Jawab : baik 7. Apa yang kamu harapkan kepada guru dalam mengajar dan menyampaikan materi fiqh di dalam kelas ? Jawab : Agar lebih baik lagi mengajarnya 8. Apakah kamu meras senang dengan pelajaran fiqh dengan menggunakan metode make a match card ? Jawab : senang 9. Apa yang kamu sukai dari pelajaran fiqh dengan menggunakan metode make a match card ? Jawab : tidak jenuh dan bisa diskusi dengan teman
10. Apakah kamu merasa adanya perubahan selama mengikuti pembelajaran fiqh dengan metode make a match card ? Jawab ; Iya 11. Apakah kamu dapat memahami lebih baik materi pelajaran fiqh dengan metode make a mtch card ? Mengapa ? Jawab : Iya, karena lebih semangat 12. Apakah dengan belajar secara berkelompok anda merasa lebih senang dalam mengikuti pembelajaran fiqh? Jawab : Iya 13. Apakah anda merasa mudah menjawab pertanyaan yang diajukan guru fiqh setelah mengikuti pembelajaran fiqh dengan menggunakan metode pembelajaran make a match card ? Jawab : Iya 14. Apakah nilai pelajaran fiqh anda mengalami peningkatan setelah mengikuti pembelajaran yang baru anda ikuti? Jawab: Iya 15. Apa yang kamu harapkan setelah metode pembelajaran make a match card diterapkan di kelas ? Jawab : Agar guru fiqh juga menerapkannya
Depok, 26 Februari 2016 Narasumber
Raihan Candra
Mahasiswa praktikkan
Afifah
HASIL WAWANCARA SISWA Nama
: Cindy Damiyanti
Kelas
: VII A
Hari/Tanggal : Jumat, 26 Februari 2016 Waktu
: 11.40
1. Apakah kamu merasa senang dengan pelajaran fiqh ? Jawab : Senang, 2. Apa yang kamu sukai dari pelajaran fiqh ? Jawab : Karena Pelajaran fiqh berguna untuk kehidupan sehari-hari 3. Metode apa yang biasa digunakan oleh guru fiqh ? Jawab : Ceramah 4. Apakah kamu measa senang dengan metode yang digunakan guru fiqh dalam pembelajaran ? Jawab : kurang 5. Bagaimana hasil belajar fiqh kamu ? Jawab : bagus 6. Bagaimana cara guru fiqh dalam mengajar atau meyampaikan materi fiqh di dalam kelas ? Jawab : Cukup baik 7. Apa yang kamu harapkan kepada guru dalam mengajar dan menyampaikan materi fiqh di dalam kelas ? Jawab : Agar lebih baik lagi mengajarnya 8. Apakah kamu merasa senang dengan pelajaran fiqh dengan menggunakan metode make a match card ? Jawab : Iya,Senang 9. Apa yang kamu sukai dari pelajaran fiqh dengan menggunakan metode make a match card ? Jawab : Lebih aktif dan terlibat langsung dalam proses pembelajaran
10. Apakah kamu merasa adanya perubahan selama mengikuti pembelajaran fiqh dengan metode make a match card ? Jawab ; Iya 11. Apakah kamu dapat memahami lebih baik materi pelajaran fiqh dengan metode make a mtch card ? Mengapa ? Jawab : Iya, karena dengan terlibat langsung jadi lebih mudah mengingat materi yang disampaikan 12. Apakah dengan belajar secara berkelompok anda merasa lebih senang dalam mengikuti pembelajaran fiqh? Jawab : Iya 13. Apakah anda merasa mudah menjawab pertanyaan yang diajukan guru fiqh setelah mengikuti pembelajaran fiqh dengan menggunakan metode pembelajaran make a match card ? Jawab : Iya 14. Apakah nilai pelajaran fiqh anda mengalami peningkatan setelah mengikuti pembelajaran yang baru anda ikuti? Jawab: Iya 15. Apa yang kamu harapkan setelah metode pembelajaran make a match card diterapkan di kelas ? Jawab : agar dapat di terapakan oleh guru dan mata pelajaran yang lainnya
Depok, 26 Februari 2016 Narasumber
Cindy Damiyanti
Mahasiswa praktikkan
Afifah
HASIL WAWANCARA SISWA Nama
: Cindy Damiyanti
Kelas
: VII A
Hari/Tanggal : Jumat, 26 Februari 2016 Waktu
: 11.40
1. Apakah kamu merasa senang dengan pelajaran fiqh ? Jawab : Senang, 2. Apa yang kamu sukai dari pelajaran fiqh ? Jawab : Karena Pelajaran fiqh berguna untuk kehidupan sehari-hari 3. Metode apa yang biasa digunakan oleh guru fiqh ? Jawab : Ceramah 4. Apakah kamu measa senang dengan metode yang digunakan guru fiqh dalam pembelajaran ? Jawab : kurang 5. Bagaimana hasil belajar fiqh kamu ? Jawab : bagus 6. Bagaimana cara guru fiqh dalam mengajar atau meyampaikan materi fiqh di dalam kelas ? Jawab : Cukup baik 7. Apa yang kamu harapkan kepada guru dalam mengajar dan menyampaikan materi fiqh di dalam kelas ? Jawab : Agar lebih baik lagi mengajarnya 8. Apakah kamu merasa senang dengan pelajaran fiqh dengan menggunakan metode make a match card ? Jawab : Iya,Senang 9. Apa yang kamu sukai dari pelajaran fiqh dengan menggunakan metode make a match card ? Jawab : Lebih aktif dan terlibat langsung dalam proses pembelajaran
10. Apakah kamu merasa adanya perubahan selama mengikuti pembelajaran fiqh dengan metode make a match card ? Jawab ; Iya 11. Apakah kamu dapat memahami lebih baik materi pelajaran fiqh dengan metode make a mtch card ? Mengapa ? Jawab : Iya, karena dengan terlibat langsung jadi lebih mudah mengingat materi yang disampaikan 12. Apakah dengan belajar secara berkelompok anda merasa lebih senang dalam mengikuti pembelajaran fiqh? Jawab : Iya 13. Apakah anda merasa mudah menjawab pertanyaan yang diajukan guru fiqh setelah mengikuti pembelajaran fiqh dengan menggunakan metode pembelajaran make a match card ? Jawab : Iya 14. Apakah nilai pelajaran fiqh anda mengalami peningkatan setelah mengikuti pembelajaran yang baru anda ikuti? Jawab: Iya 15. Apa yang kamu harapkan setelah metode pembelajaran make a match card diterapkan di kelas ? Jawab : agar dapat di terapakan oleh guru dan mata pelajaran yang lainnya
Depok, 26 Februari 2016 Narasumber
Cindy Damiyanti
Mahasiswa praktikkan
Afifah
LEMBAR WAWANCARA GURU Nama
: H. Maksum. S.Pd.I
Hari/Tanggal
: Jumat, 26 Februari 2016
Jabatan
: Guru Mapel Fiqh
Waktu
: 14.00 WIB
1. Apakah siswa mengalami perubahan ketika mengikuti pembelajaran fiqh menggunakan metode make a match card ? Jawab: Sejauh ini yang saya amati setelah anda melakukan penelitian disini, Alhamdulillah untuk kemajuan dalam belajar sudah mulai terlihat dari beberapa siswa yang mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode atau teknik ini. 2. Apakah siswa lebih aktif bertanya dalam mengikuti pembelajaran fiqh yang baru mereka ikuti? Jelaskan ! Jawab: Ketika saya lihat dan saya amati,
beberapa persen dari mereka lebih aktif
bertanya dibandingkan dengan sebelum metode ini diterapkan. Beberapa sudah mulai bertanya dengan adanya metode ini. 3. Bagaimana menurut pendapat bapak tentang penggunaan metode make a match card sebagai solusi untuk memecahkan masalah ketika proses pembelajaran fiqh di kelas? Jawab: Ya ini menjadi salah satu solusi ketika pembelajaran di dalam kelas, karena siswa terlihat lebih semangat dan aktif dalam mengikuti proses pe,belajaran, sehingga merekatidak meraa jenuh dan bosan 4. Bagaimana menurut pendapat anda ketika siswa melakukan proses pembelajaran fiqh secara berkelompok kemudian adanya praktik di depan kelas? Jawab: Sangat antusias karena dengan adanya proses pembelajaran secara kelompok ini, siswa lebih terpacu untuk memahami lebih dalam tentang materi ini dan dengan
pembelajaran secara berkelompok mereka bisa lebih bekerjasama dan salimg mengenal dengan baik antara satu dan siswa lainnya, sehingga satu sama lain saling melengkapi dan berdiskusi tentang materi yang diajarkan 5. Apakah perolehan nilai hasil belajar siswa mengalami peningkatan? Berapa persen? Jawab: Alhamdulillah. Mungkin kalau dilihat sekitar 80% siswa sudah mulai adanya peningkatan. Selain itu, siswa juga sekarang lebih rajin untuk mengerjakan tugas yang diberikan oleh gurunya sebelum metode ini diterapkan karena saya lihat mereka sangat bersemangat sehingga nilai mereka pun banyak yang mengalami peningkatan. 6. Apakah bapak berencana untuk menggunakan metode make a match crd dalam proses pembelajaran akidah akhlak selanjutnya? Jawab: Oh iya tentu, metode ini bisa diterapkan dalam pembelajaran selanjutnya karena saya melihat ini berpengaruh positif terhadap pembelajaran dalam kelas serta terhadap minat belajar dan membaca siswa. 7. Apa kesan dan pesan anda untuk perbaikan proses kegiatan belajar dan mengajar selanjutnya? Jawab: Mungkin untuk proses pembelajaran dikelas lebih banyak variasinya, tidak hanya dalam bentuk secara berkelompok tapi dengan melakukan suatu kegiatan yang baru sehingga bisa membuat mereka termotivasi untuk mengikuti pembelajaran fiqh di kelas.
Guru Fiqh
H. Maksum. S.Pd.I
Mahasiswa Praktikkan
Afifah
VALIDITAS DAN RELIABILITAS-FIX SKOR
DAIA
DTBOBOT
lumlah Subyek = 36 lumlah butir = 20 Bobot jwb benar = 1 Bobot iwb salah = 0 Keterangan: data terurut berdasarkan skor
(tinggi ke rendah) xama beFkas : c:\usrns\wrN7\DocUMENTS\ArrFAH SKRrPSr\vALrDrrAS RELIABILTTAS-FIX. ANA rcode/ttama Benar salah Kosong skr Rsli skr No 40r-6 1 UMI MAEMUNAH 16 4016 2 SULFURNAIN... 16 s015 3 arursYA DrAS L5 50L5 4 DEAH AFRIY... 15 50L5 5 RAIHAN CANDM 15 60]-4 L4 6 AHMAD IPUN... 7413 13 7 $IK!,1ATUL J... 8072 L2 DILA CITM 8 80!2 9 uelatr ALV] tz 80L2 10 RAYNA RAYHAN 12 80LZ SITI SARAH LZ 11 80L2 L2 SUCI AGUSTIN L2 9011 13 NURAISYAH 11 9011 T4 SARI INDAH 1.1 r.o 10 0 ].O 15 AHMAO TLHA. . . 10010 16 NABIELLA GHEA 10 10010 L7 PU]I ASTUTI 10 09 11 HAMDANI 9 18 tl_o9 19 TPAN KURNT... 9 r.10I MADIAI+ 9 20 11 09 9 27 MUHAMMAD K... L208 22 ALIZA RAMA... 8 L208 8 23 DJIAN AL-F... L208 8 24 ]ASMIN ANN... L208 25 M. AGUNG 8 7 l_307 26 BAGUS DIMA... 1_307 7 27 DEA CTTM ... 1307 28 LUTFI ARDIAN 7 r.307 7 29 MUHAMMAD H... 7 1307 RISTY ADI 30 1_307 ZELINA 7 31. L406 6 32 ALMIM AMB... L406 6 ]UNAN TIO 33 L505 5 34 CTNDY DAMtr.. " 1_505 35 GUARDIO LANO 5 4 1_604 36 WIDI KHAIR...
DAN
eobot 1_6
16 15 1-5
15
L4 1.3
L2
t2 12 LZ L2
1L 1l-
10 10 10
I
9 9
I
8 8 8 8 7
7 7 7
7 7
6 6 5 5
4
RELIABILITAS TES
nata2= 9.78 simpang eaku= 3.31 xorelasixv= 0.45 neliabilitas Tes= 0.62
SKRIPSI\VALIDITAS
I.IAMA bETKAS: C:\USERS\WIN7\DOCUMENTS\ATTTEU RELIABILITAS-FIX, ANA
No.urut 1 2 3 4 5 6
rode/ttama Subyek Skor UUI.
MAEMUI,IAH
SULFURNAIN PALSU ENTSYA DIAS DEAH AFRIYANTI RATHAN €ANDRA AHMAD IPUNG A...
canj'il
skor
7 7
I
8 7 8
eage
1
DAN
Genap Skor total
8 815 6L4 6L4 7L4 5
1-5
1-3
VALIDITAS DAN RELTABILTTAS-FTX
7 NTKMATUL ISLA... DTLA CTTM 8 9 MELATI ALVI RAYNA MYHAN 10 11 STTI SARAH L2 SUCI AGUSTIN 13 NURATSYAH SAP.., 1,4 SARI INDAH 1.5 AHMAD ILHAM M.. . 1.6 NABIELLA GHEA PU]I ASTUTI L7 HAMDANI ]-8 19 IPAN KURNIAWAN MADIAH 20 2T MUHAMMAD KHADAFI 22 ALTZA RAMADHAN 23 D]IAN AL-FATIH 24 ]ASMIN ANNTSA... M. AGUNG 25 26 BAGUS D]MAS R... 27 DEA CITRA ANG... LUTFI ARDIAN 28 29 MUHAMMAD HANTP RISTY ADI 30 ZELINA 31 32 ALMIRA AMBER ... ]UNAN TIO 33 34 CINDY DAMIYANTI GUARDTO LANO 35 36 WIDT KHAIRUNNISA
6
LZ
6 6 6 4
5
6 7
1L L2 1-1
6
5
7
4
11 L1
5
5
1_0
4
6
5
L0 10
6
5 3
7
3
10
9
3
5
6 6
3
5 3
3
8 9 9 8
4 4 4
7 7 8
3
3
4 5
3
8
4
3
5
2
7 7
4
3
7
3 2
4
7
4
2
4 1 4
6 6 6 6
2
3 3
5
2
1
3
5
7 2
5
re1 unggul & asor t<elompok unggul rqama be rkas : c : \usERS\wrN7\DocUMENTS\nrt RELIABI LITAS-FIX . ANA
$o-urut
1
2 3 4 5 6 7 8 9 10 No.
Urut
xodelwama Subyek UMI MAEMUNAH
skor
1
16
1-
SULFURNAIN PALSU ANISYA DIAS
16
L
L5
1
BEAH AFRIYANTI
1"5
1
CANDRA
l_5
L L
MIHAN
A... NIKMATUL ISLA...
AHMAD IPUNG
1-2
L
L2
1-
RAYNA MYHAN
12
:m'l :wb genar
2
SULFURNATN PALSU
3 4
DEAH AFRIYANTI
1 L 1 1
RATHAN CANDRA
1
ANISYA DIAS
L2
7
AHMAD IPUNG A... NI.K!'TATUL ISLA...
DILA CITRA
1
9
MELATI ALVI
10
RAYNA RAYHAN
L 1
I
lml lwb Benar
1
10
rode/Hama subyek UMI MAEFIUNAH
6
1
DTLA CTTRA PIELATI ALVI
1
5
L4 13
1_
1
70
rau srnresr\valrDrrAs
DAN
234567I910L1 11-L1-11-11 1-11LLlL1-'J, 1_1*11-l--1L LL1,-11L-11 ]_Ll_-l---ll_L 1-1_1_-111-L1 -1L*11L-1_1 -L-L7-11. 1_1 1111 1-l--L-11 6 7 7 510 5 7 310
1_0
L3 L4 15 1_6 17 1-8 19 L1L11, 1--r.-11-1 111_1_-1-1 l-1_1_1*1 1-1111-l*1-l_--l--1 1-11--1" 11-r_ 11 11_11 t1 -11"L 86745929 eage
2
2A
1
VALTDTTAS DAN RELTABTLTTAS-FTX
Kelompok Asor
berkas: c:\usERS\wrN7\DocUMENTS\nrur*H RELIABILITAS-FIX. ANA Nama
No.urut rode/ttama subyek skor 7 1 DE.A CITRA ANG,. . LUTFI ARDIAN 7 2 3 MUHAI,IMAD HANIP 7 7 4 RTSry ADT ZELINA 7 5 6 6 ALMTM AMBER ... 6 JUNAN TIO 7 8 CINDY DAMIYANTI 5 GUARDIO LANO 5 9 4 10 llTDI KHAIRUNNISA :ml Jwb genar No.urut 1. 2 3 4 5 6 7 8 9 10
CITM ANG... I-UTFI ARDIAN MUHAMMAD HANTP
1.
1
1
RISTY ADI ZELINA
ALMIM
AMBER
..,
1-
}U}}AN TIO
CINDY DAMIYANTI 1 EUARDIO LANO 1
WIDI
KHAIRUNNISA
rvsrl lv*b
Benar
1
'1 :
-t-11
L 1
::: - : : - 1-l-*
1
:::11-
8
220L413046
L--L
- - i
13 t4 15 16 L7 18 19 20 1L-L1 11 11_-1_1-L 1_L1_1-1 L1-1_-1 L 1-L -1 657L741-3
rode/ttama subyek t2 DEA
1_
DAN
2 3 4 5 6 7 I 9101L 1_-1 1_-1 1-L1 -1
1-
7 1 1
srRrest\vllrDrrAs
6
3111=::5:3: :umlah Subyek= 36 ataslbawah(n)= euti r soal= 20
rlp
r'rama berkas
:
1Q
c:\usens\wrN7\DocuMerurs\errrAH sKRrPsr\velrorres
RELIABILITAS_FIX. ANA
No Buti
r tcel . Atas rel . aawah r-0 8 r_ 262
372 470 55 610 75
8 9
10
1-1 12106 1386 L465 1572 164L L752 1894 192 249
geda
tndeks DP (%)
20.00 40.00 s0.00 70.oo 40.00 50.00 40.00 40.00 30.00 60.00
2
4 5
7 1_
4
73 30 104
10
1
4 6
4 4 3
6
6
4
40.0,o
40.00 20.00 10.00
4 2
1
50. o0
5
30.00 30.00 s0.00 10.00 60.00
3
3 5
1
1
3
6
TINGKAT KESUKARAN
eage
3
DAN
I 1
i
VALTDTTAS DAN RELIABILTTAS_FTX
lumlah Subyek= r soal= 20
Buti
I.IAMA bCTKAS
:
36
SKRIPSI\VAITOTTAS
C: \USTNS\WTN7\DOCUMENTS\AFIFAH
RELIABILITAS_FIX. ANA
No Buti
r :ml aetul Tkt. resukaran(%) tafsiran 94.44 sangat Mudah 34
L
56 sangat tuudah Sedang 33.33 sedang 44.44 sukar 22.22 uudah 83.33 sukar 22-72 44.44 sedang L1.L1 Sangat Sukar uudah 72,22 mudah 83.33 86.11 sangat Ptudah tuudah 77.78 47.22 sedang Zl .7A sukar L9.44 Sukar 30. 56 Sangat ttludah sedang 63.89 25.A0 sukar Sedang 58.33
11 LZ 16 I 30 I 16 4 26 30 3128 L7 10 7 11 23 I 2t
2 3
4 5
6 7
8 9
10
LL L2 13
L4 1-5
16 L7 18
19 20
30.
59:::i:l=:5::=: g::=3:=::3:=IIi: :um1ah Subyek= 36
Butir soal=
Nama
20
berkas: c:\usrns\wrN7\DocUMENTS\AFTFAH sKRrPsr\vRlrorras
DAN
RELIABILITAS_FIX. ANA
No Buti r
rorel asi
1L
0.355 0. 507 0.535 0.472 0. 364 0.472 0-323 0.335 0.51L 0.527 o.443
13
0. 0.
1 2
3
4 5
6 7
8 9
10
!2
Si
si sni fi kai Si gni fi kan Si gni fi kan si gni fi kan si gni si gni
1-5 1_6
L7 18
t9 20
fi fi
: kan kan
:
41_5 1_68
0.047 o.55s 0.463 0. 304 0.445 0.424 0. s29
L4
gn'ifi kansi
:
sangat signifikan
si gni fi kan
fi kan Si gni fi kan Si gni
catatan: Batas signifikansi koefisien korelasi sebagaai berikut: df (N-2) P=0,05 P=0,01 df (N-2) P=0,05 P=0,01
10
0,576
60
0,708
Page 4
0,250
0,325
15 20 25 30 40 50
VALTDTTAS
0,482 a,423 0,381 0,349 0,304 o ,273
DAN
0, t606
0,549 0,496 0,449 0,393 0, 3 54
RELIABTLTTAS*FIX
70 80 90 1-00 125 >150
eila koefisien = 0,000 berarti tidak
0,233 a,2L7 0,205 0,195 0,L74 0,159
0, 302 0,283 0,267
0,254 0,228 0,208
dapat dihitung.
5v*ri:_i:Iej:el_ :umlah subyek= 36 Buti r Soal= 20 pima bei[as: C:\usEnS\WIN7\DOCUMENTS\AFIFAH SKRIPSI\VALIDITAS RELTABTLITAS-FTX.ANA
No Buti
r 1_
2
3 4 5
6 7 8 9
10
11 L2 1_3
t4 15
L6
t7 1_8
19 20
bcd 1+ 34** 0-6+ 12+ 7++ 1L** 2.-- 9++ 13L7** 6++ 6++ 16** 8++ 46+ 8** 18-* 3+ 3+ 0-30** 74+ 11++ 38** 6++ 16** 7++ 7++ 5- 11++ 4** 16+ L- 3++ 6-- 26** 1- 30** 3+ 2++ 3-- 31** 1+ 1+ 2+ 0-- 28** 6--4+ 8+ L7** 7++ 7++ 10** 6+ 13+ 9++ 11++ 7** 9++ 8++ 11+ 6+ 11** 1--- 3+ 23** 9--9** 1-0++ 7++ 10++ 11--- 1-- 2l-** 3+ a 1+
0
0 0 0
0 0
0 0 0 0
0 0
0 0 0 0 0 0
0 0
Kete rangan:
runci lawaban
++
l
sangat Bai k sai k Kurang eai k gu ruk sangat euruk
eage
5
DAN
DOKUKIENTASI PENELITIAN MTS. NASYATULKHAIR DEPOK
'i
i
w
#*
& .
}..-
I
:K
*$e t
t
{
w
.-
i ri
i ....,.ii:r
..
i'l:
l:r:f.::
'.,-r.*.+" i., 1
rqli
'
rl"
4F... qp
KEMENTERIAN AGAMA ulN JAKARTA ),',,
FORM (FR)
i.)*ro" *o ss ciputat 15412 tndonesia
: Terbit :
No. Dokunren Tgl. No. Revisi:
0'1
Hal
111
FITK-FR-AKD-081 1 Maret 20'10
SURAT BIMBINGAN SKRIPSI Nomor : Un.0 1/F. l/KM
Lamp.
Hal
.01 3 I d.A.Z/2015
:: Bimbingan
Jakarta, 6 Mei 2015
Skripsi
Kepada Yth.
Drs. Ghufron lhsan, MA Pembimbing Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Ass
alamuala' ikum wr.w
b.
Dengan ini di harapkan Kesediaan Saudara untuk mejadi pembimbing (materi/teknis) penulisan skripsi mahasiswa: Nama
Afifah
NIM
11r1011000092
Jurusan
Pendidikan Agama Islam
Semester
VIII (Delapan)
Judul
Skripsi
Pembelajaran Make A Match Card untuk meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas YII dalam Mata Pelajaran Fiqh di MTs.Nasyatulkhair Depok
: Penerapan flfetode
Judul tersebut telah disetujui oleh Jurusan yang bersangkutan pada tanggal 6 Mei 2015, abstraksi/ontline terlampir. Saudara dapat melakukan perubahan redaksional pada judul tersebut. Apabila perubahan substansial dianggap perlu, mohon pembimbing menghubungi Jurusan terlebih dahulu.
Bimbingan skripsi ini diharapkan selesai dalam waktu 6 (enam) bulan, dan dapat diperpanjang selama 6 (enam) bulan berikutnya tanpa surat perpanjangan. Atas perhatian dan VYas s al amu'
aloikum wr.wb'.
ikan Agama Islam
Tembusan:
l. 2.
Dekan FITK Mahasiswa ybs.
: :
No- Dokumen
KEMENTERIAN AGAMA UIN JAKARTA FITK
FoRM (FR)
Tgl. Terbit
FITK-FR-AI(D-032 1 Maret 2010
Jl. lr. H. Juanda No 95 Ciputat 1 5412 lndonesia
SURAT PERMOHONAN IZIN PENELITIAN Nornor : Un.0UF. L l KM.o1.3 I .!!3:. tzorc Lamp : OutlinelProposal : Permohonan lzin Penelitian
Jakarta, 25 Januari 201'6
Hal
Kepada Yth.
Bpk/lbu Kepala Sekolah Mts. Nasyatulkhair di Tempat Assolamuolo' i kum wr.wb. Dengan hormat kami sampaikan bahwa, Nama
: Afifah
NIM Jurusan
:11110L1000092 : Pendidikan Agama lslam
Semester
:
Vlll (DelaPan) Judul Skripsi : Penerapan Metode Pembelajaran Make A Match Card untuk meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas Vll dalam Mata Petajaran Fiqh di MTs.Nasyatulkhair Depok adalah benar mahasiswa/l Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta yang sedang menyusun Skripsi, dan akan mengadakan penelittian (riset) di instansi/sekolah/mad rasah yang saudara pimpin.
Untuk
itu kami mohon
Saudara dapat menizinkan mahasiswa tersebut
melasanakan penelitian dimaksud. Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terimakasih. Wassal am u' al a i ku m wr.wb.
ikan Agama lslam
- - '--'J
Tembusan:
1. 2. 3.
Dekan FITK Pembantu Dekan Bidang Akademik Mahasiswa yang bersangkutan
,Ag
-
07 198703
1
YAYASAN TSLAM NASYATULKHAIR
MAI}RASAH TSAI{AWIYAH
hIASYATT.]LKHAIR ( TERAKREDITAST A )
SURAT.KETERANGAN Nomor : MTs. i/85 N lS-021D.233/SKruV2016
Yang bertanda tangan dibawah ini, Kepala Madrasah Tsanawiyah Nasyatulkhair Depok menerangkan bahwa: Nama
:
AFIFAH
NIM
:
111101 1000092
Jurusan
: Pendidikan Agama lslam
Bahwa nama tersebut diatas telah melaksanakan penelitianlriset pada tanggal 25 Januari
11 Maret 2016 sehub'unga* dengan penyd,esaian skripsi dmgan judu{
:
-
"Pa,rretrWffi
Metode Pembelajaran Make a Match Card dalam Meningkatkan Hasil Belajar Sisr,rra Pada Mata Pelajaran Fiqh di MTs. Nasyatulkhair Depok"
Demikian Surat Keterangan
ini dibuat dengan sebenarnya, agar pihak yang
berkepentingan maklum.
, 16 Juni 2016
'+ { o)
l d' 7