PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE CARD SORT PADA MATERI PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMP DARUL MA’ARIF JAKARTA SELATAN Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
Oleh Yenti Susanti NIM : 1110011000088
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING
PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE CARD SORT PADA MATERI PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMP DARUL MA’ARIF JAKARTA SELATAN Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
Oleh:
Yenti Susanti NIM. 1110011000088
Yang Mengesahkan,
BAHRISSALIM, M.Ag NIP. 19680307 199803 1 002
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI
Skripsi berjudul Penerapan Pembelajaran Aktif Metode Card Sort Pada Materi PAI dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa di SMP Darul Ma’arif
Jakarta
Selatan
disusun
oleh
Yenti
Susanti,
NIM.1110011000088, Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Telah melalui bimbingan dan dinyatakan sah sebagai karya ilmiah yang berhak untuk diujikan pada sidang munaqasah sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh fakultas.
Jakarta, 15 Juli 2014
Yang mengesahkan,
Pembimbing
BAHRISSALIM, M.Ag NIP. 19680307 199803 1 002
LEMBAR PENGESAHAN Skripsi berjudul Penerapan Pembelajaran Aktif Metode Card Sort Pada Materi PAI dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa di SMP Darul Ma’arif Jakarta Selatan disusun oleh YENTI SUSANTI Nomor Induk Mahasiswa 1110011000088, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 24 September 2014 dihadapan dewan penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar Sarjana SI (S.Pd.I) dalam bidang Pendidikan Agama Islam. Jakarta, 24 September 2014 Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia (Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam)
Tanggal Tanda Tangan
Dr. H. Abdul Majid Khon, M.Ag NIP. 19580707 198703 1 005 Sekretaris (Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama Islam)
Hj. Marhamah Saleh, Lc. MA NIP. 19720313 200801 2 010 Penguji I Drs. Abdul Haris, M.Ag NIP. 19660901 195503 1 001 Penguji II Dr. Khalimi, M.Ag NIP. 19650515 199403 1 006 Mengetahui: Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Nurlena Rifa’i, MA, Ph.D NIP. 19591020 198603 2 001
SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH
Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama
: Yenti Susanti
NIM
: 1110011000088
Jurusan
: Pendidikan Agama Islam
Alamat
: KP Pondok Benda Rt 005 / Rw 004 Kelurahan Jatirasa Kecamatan Jatiasih Kota Bekasi Jawa Barat
MENYATAKAN DENGAN SESUNGGUHNYA Bahwa skripsi yang berjudul Penerapan Pembelajaran Aktif Metode Card Sort Pada Materi PAI Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa di SMP Darul Ma’arif Jakarta Selatan adalah benar hasil karya sendiri di bawah bimbingan dosen: Nama Pembimbing
: Bahrissalim, M.Ag
NIP
: 19680307 199803 1 002
Jurusan/Program Studi
: Pendidikan Agama Islam
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya siap menerima segala konsekuensi apabila terbukti bahwa skripsi ini bukan hasil karya sendiri.
Jakarta, 15 Juli 2014 Yang Menyatakan
Yenti Susanti
ABSTRAK
Yenti Susanti (NIM: 1110011000088). Penerapan Pembelajaran Aktif Metode Card Sort Pada Materi PAI dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa di SMP Darul Ma’arif Jakarta Selatan. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masih rendahnya hasil belajar siswa yang disebabkan oleh rendahnya kemampuan berpikir siswa, kurangnya minat siswa dalam aktifitas belajar mengajar. Selain itu, metode mengajar yang digunakan guru masih kurang bervariasi sehingga membuat siswa merasa bosan bahkan mengantuk dan juga kurangnya kemampuan guru dalam memilih metode pembelajaran yang mampu menumbuhkan minat dan motivasi belajar siswa. Salah satu cara untuk meningkatkan hasil belajar siswa yaitu dengan menggunakan pembelajaran aktif metode card sort. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK), yang terdiri dari dua siklus. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa melalui pembelajaran aktif metode card sort pada materi PAI. Subjek penelitian ini adalah semua siswa kelas VIII D SMP Darul Ma’arif Jakarta Selatan, tahun ajaran 2013/2014. Data dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan teknik observasi, dokumentasi, wawancara, dan tes. Analisis data dari penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, yaitu menguraikan secara deskriptif tentang perkembangan proses pembelajaran siswa pada siklus I sampai siklus II. Data yang diperoleh dari hasil belajar siswa dianalisis secara kuantitatif dengan cara menghitung rata-rata hasil belajar siswa disetiap siklusnya. Dari hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I sebesar 82,9 dan pada siklus II sebesar 95,9. Hal ini membuktikan bahwa penerapan pembelajaran aktif metode card sort dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Kata kunci : Penelitian Tindakan Kelas, Hasil Belajar Siswa, Pembelajaran Aktif Metode Card Sort.
v
ABSTRACT
Yenti Susanti (NIM: 1110011000088). Application of Active Learning Method Card Sort to Content PAI in Improving Student Results in SMP Darul Maarif South Jakarta. This research is motivated by the low student learning outcomes are caused by low ability students' thinking, a lack of student interest in learning activities. In addition, the teaching methods used by teachers are still less varied so as to make the students feel bored even sleepy and also the lack of ability of teachers to choose teaching methods that can foster students' interest and motivation to learn. One way to improve student learning outcomes by using active learning methods card sort. The research method used was action research (PTK), which consists of two cycles. This research was conducted with the aim to improve student learning outcomes through active learning methods PAI card sort on the material. The subjects were all students of class VIII D SMP Darul Maarif South Jakarta, school year 2013/2014. The data in this study were taken by using observation, documentation, interviews, and tests. Analysis of the data from this study is descriptive qualitative, ie descriptive outline of the development of the learning process of students in the first cycle to the second cycle. Data obtained from student learning outcomes were analyzed quantitatively by calculating the average of student learning outcomes in each cycle. The results were obtained an average value of student learning outcomes in the first cycle of 82.9 and 95.9 for the second cycle. It is proved that the application of active learning card sort method can improve student learning outcomes. Keywords: Classroom Action Research, Student Learning Outcomes, Active Learning Method Card Sort
vi
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Swt, karena atas izin dan rahmat-Nya maka skripsi ini dapat diselesaikan. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad Saw yang telah menyampaikan risalahNya dan mengajarkan kepada umat manusia tentang kebaikan dan pemaknaan tentang hakikat hidup dan semoga apa yang telah diajarkan kepada umat manusia akan tetap abadi sampai akhir zaman. Penulis bersyukur karena berkat rahmatdan hidayah-Nya skrisi yang berjudul “Penerapan Pembelajaran Aktif Metode Card Sort Pada Materi PAI dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa di SMP Darul Ma’arif Jakarta Selatan” dapat diselesaikan dan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyususnan tugas akhir skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang tulus kepada: 1.
Ibu Nurlena Rifa’i, MA, Ph.D, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2.
Bapak Dr. H. Abdul Majid Khon, MA, Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3.
Bapak Bahrissalim, M.Ag, Dosen Pembimbing Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4.
Bapak Drs. Rusydi Jamil, M.Ag, Dosen Penasehat Akademik Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
5.
Bapak Rasyidul Anam, S.Pd, Kepala SMP Darul Ma’arif Jakarta Selatan yang telah membantu penelitian berlangsung.
6.
Bapak Drs. Abdul Basith, Guru PAI SMP Darul Ma’arif Jakarta Selatan yang telah banyak membantu penulis selama pelaksanaan penelitian.
vii
7.
Kedua orang tua tercinta, yaitu Ayahanda Bujang dan Ibunda Andah, yang tak berhenti-hentinya mendo’akan, mencurahkan kasih sayang serta memberikan dukungan moril maupun materi kepada penulis.
8.
Keluargaku tersayang, yaitu Arnita, Syafrizal, Delfi, Mulyadi Zaki, dan Mulyani Zakiyah yang selalu memberikan do’a, motivasi, dan dukungan kepada penulis.
9.
Sahabat-sahabat Molose semua yang telah banyak membantu dan memberikan motivasi. Semoga kebersamaan, kebahagiaan dan keceriaan disaat kita berkumpul bersama dan persahabatan ini tetap terjalin selamanya.
10. Teman-teman seperjuangan Jurusan Pendidikan Agama Islam 2010 yang telah memberikan dukungan, semangat, motivasi serta bantuannya. 11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang juga telah memberikan dorongan dan bantuan dalam menyusun Tugas Akhir Skripsi ini.
Semoga bantuan dan dorongan yang telah diberikan dapat menjadi amal baik dan mendapatkan balasan dari Allah Swt. Mudah-mudahan skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan umumnya bagi khazanah ilmu pengetahuan.
Fastabiqul Khoirot Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Jakarta, 2014 Penulis,
Yenti Susanti NIM. 1110011000088
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………………….. i LEMBAR PENGESAHAN……………………………………………...
ii
LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN………………………….
iii
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI…………………………..
iv
ABSTRAK……………………………………………………………….
v
ABSTRACT……………………………………………………………...
vi
KATA PENGANTAR…………………………………………………… vii DAFTAR ISI……………………………………………………………..
ix
DAFTAR TABEL………………………………………………………..
xii
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………….
xiii
DAFTAR GRAFIK………………………………………………………
xiv
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………..
xv
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………….
1
A. Latar Belakang Masalah……………………………………………. 1 B. Identifikasi Masalah………………………………………………... 6 C. Pembatasan Masalah………………………………………………... 7 D. Perumusan Masalah…………………………………………………. 7 E. Tujuan Penelitian……………………………………………………. 7 F. Kegunaan Penelitian………………………………………………… 8
BAB II KAJIAN TEORETIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL INTERVENSI TINDAKAN…………………………………… 9 A. Acuan Teori Area dan Fokus yang Diteliti…………………………. 9 1. Pembelajaran Aktif (Active Learning)…………………………… 9 a. Urgensi Pembelajaran Aktif………………………………….. 11 b. Pengertian Pembelajaran Aktif……………………………….. 13 c. Ciri-ciri Pembelajaran Aktif………………………………….. 13 ix
d. Teori Belajar yang Melatarbelakangi Pembelajaran Aktif…… 14 e. Pembelajaran Aktif Metode Card Sort………………………... 16 f. Kelebihan dan Kekurangan Metode Card Sort………………... 19 2. Belajar dan Hasil Belajar…………………………………………. 19 a. Pengertian Belajar……………………………………………... 19 b. Ciri-ciri Belajar………………………………………………... 21 c. Tujuan Belajar…………………………………………………. 22 d. Pengertian Hasil Belajar………………………………………. 22 e. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proses dan Hasil Belajar… 25 3. Pendidikan Agama Islam (PAI)………………………………….. 26 a. Pengertian Pendidikan Agama Islam………………………….. 26 b. Tujuan Pendidikan Agama Islam……………………………… 27 c. Fungsi Pendidikan Agama Islam……………………………… 28 d. Ruang Lingkup Mata Pelajaran PAI di SMP…………………. 29 B. Hasil Penelitian yang Relevan………………………………………. 29 C. Hipotesis Tindakan………………………………………………….. 30
BAB III METODOLOGI PENELITIAN………………………………. 31 A. Tempat dan Waktu Penelitian………………………………………. 31 1. Tempat Penelitian………………………………………………… 31 2. Waktu Penelitian…………………………………………………. 31 B. Metode Penelitian dan Desain Siklus Penelitian……………………. 31 1. Metode Penelitian………………………………………………… 31 2. Desain Siklus Penelitian…………………………………………. 32 C. Subjek Penelitian dan Partisipan yang Terlibat dalam Penelitian…… 33 D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian………………………….. 33 E. Tahap Intervensi Tindakan………………………………………….. 34 1. Perencanaan (Planning)………………………………………….. 34 2. Pelaksanaan Tindakan……………………………………………. 35 3. Pelaksanaan Observasi (Pengamatan)…………………………… 36 4. Refleksi………………………………………………………….. 36
x
F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan……………………….. 36 G. Data dan Sumber Data……………………………………………… 36 H. Instrument Pengumpulan Data……………………………………... 37 I. Teknik Pengumpulan Data…………………………………………. 38 J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan………………………………. 39 K. Analisis Data dan Interpretasi Data………………………………… 39 L. Pengembangan Perencanaan Tindakan…………………………….. 40 BAB IV DESKRIPSI DATA, ANALISIS DATA, PEMBAHASAN…. 41 A. Deskripsi Data………………………………………………………. 41 1. Tindakan Pembelajaran Siklus I………………………………… 41 a. Tahap Perencanaan…………………………………………… 41 b. Tahap Pelaksanaan…………………………………………… 42 c. Tahap Pengamatan…………………………………………… 44 d. Tahap Refleksi……………………………………………….. 50 2. Tindakan Pembelajaran Siklus II……………………………….. 51 a. Tahap Perencanaan…………………………………………… 51 b. Tahap Pelaksanaan……………………………………………. 52 c. Tahap Pengamatan……………………………………………. 55 d. Tahap Refleksi………………………………………………… 60 B. Analisis Data………………………………………………………… 61 C. Pembahasan Temuan Penelitian……………………………………... 65
BAB V PENUTUP……………………………………………………….. 67 A. Kesimpulan………………………………………………………….. 67 B. Saran………………………………………………………………… 67
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………… 69 LAMPIRAN-LAMPIRAN……………………………………………... 71
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 : Kisi-kisi Instrumen Tes Hasil Belajar Siklus I………………
37
Tabel 4.1 : Hasil Observasi Guru Pertemuan Pertama…………………..
45
Tabel 4.2 : Hasil Observasi Siswa Pertemuan Pertama………………….. 45 Tabel 4.3 : Hasil Observasi Guru Pertemuan Kedua…………………….
46
Tabel 4.4 : Hasil Observasi Siswa Pertemuan Kedua……………………
46
Tabel 4.5 : Hasil Observasi Guru Pertemuan Ketiga…………………….
47
Tabel 4.6 : Hasil Observasi Siswa Pertemuan Ketiga……………………
47
Tabel 4.7 : Hasil Belajar Siklus I………………………………………...
48
Tabel 4.8 : Hasil Observasi Guru Pertemuan Keempat………………….
55
Tabel 4.9 : Hasil Observasi Siswa Pertemuan Keempat…………………
55
Tabel 4.10 : Hasil Observasi Guru Pertemuan Kelima…………………..
56
Tabel 4.11 : Hasil Observasi Siswa Pertemuan Kelima…………………. 57 Tabel 4.12 : Hasil Observasi Guru Pertemuan Keenam…………………. 57 Tabel 4.13 : Hasil Observasi Siswa Pertemuan Keenam………………… 58 Tabel 4.14 : Hasil Belajar Siklus II………………………………………
58
Tabel 4.15 : Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa pada Materi PAI………… 61 Tabel 4.16 : Hasil Wawancara Responden Siswa………………………... 62
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 : Alur Pelaksanaan PTK……………………………………… 33
xiii
DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1 : Perolehan Nilai Siswa Siklus I………………………………. 50 Grafik 4.2 : Perolehan Nilai Siswa Siklus II……………………………... 60
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Gambaran Umum SMP Darul Ma’arif Jakarta Selatan........ 71 Lampiran 2 : RPP Pertemuan Pertama Siklus I……..…………………… 77 Lampiran 3 : RPP Pertemuan Kedua Siklus I……………………………. 84 Lampiran 4 : RPP Pertemuan Ketiga Siklus I……………………………. 90 Lampiran 5 : Soal Instrumen Tes Hasil Belajar Siklus I…………………. 96 Lampiran 6 : Hasil Belajar Siswa Siklus I………………………………... 100 Lampiran 7 : Lembar Hasil Observasi Aktifitas Siswa Siklus I………….. 102 Lampiran 8 : Lembar Hasil Observasi Aktifitas Mengajar Guru Siklus I... 105 Lampiran 9 : RPP Pertemuan Keempat Siklus II………………………… 108 Lampiran 10 : RPP Pertemuan Kelima Siklus II…………………………... 115 Lampiran 11 : RPP Pertemuan Keenam Siklus II…………………………. 121 Lampiran 12 : Soal Instrumen Tes Hasil Belajar Siklus II………………… 128 Lampiran 13 : Hasil Belajar Siswa Siklus II………………………………. 131 Lampiran 14 : Lembar Hasil Observasi Aktifitas Siswa Siklus II…………. 133 Lampiran 15 : Lembar Hasil Observasi Aktifitas Mengajar Guru Siklus II.. 136 Lampiran 16 : Hasil Wawancara Responden Siswa……………………….. 139 Lampiran 17 : Hasil Wawancara dengan Guru PAI……………………….. 142 Lampiran 18 : Dokumentasi……………………………………………….. 143 Lampiran 19 : Lembar Uji Referensi………………………………………. 144
xv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Allah SWT menciptakan makhluk-Nya dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Manusia merupakan makhluk yang istimewa dengan diberi kelebihan berupa akal pikiran dan dijadikan sebagai khalifah di muka bumi. Dengan akal pikirannya manusia diharapkan dapat memperoleh ilmu pengetahuan yang seluas-luasnya untuk mengetahui penciptanya melalui tanda-tanda yang ada di alam semesta. Sebagai khalifah, manusia harus melestarikan segala sesuatu yang ada di bumi demi kelangsungan hidupnya, sebab kelestarian atau kerusakan yang terjadi di bumi merupakan akibat dari tindakan manusia itu sendiri. Oleh karena itu, manusia membutuhkan ilmu pengetahuan untuk menjalankan kehidupannya sehari-hari. Ilmu pengetahuan dapat mengarahkan cara berpikir seseorang dalam mengambil suatu keputusan untuk bertindak, yaitu mengarahkan manusia untuk membedakan hal-hal yang baik dan tidak baik. Banyak manfaat yang dapat diperoleh manusia dengan ilmu pengetahuan baik bagi dirinya maupun orang lain. Ilmu pengetahuan juga dapat membedakan kedudukan manusia dalam kehidupan sosialnya. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT : )١١ : (سورة المجادلة... “…Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat…” (Q.S. AlMujaadilah [58] : 11)1 Begitu pentingnya ilmu pengetahuan bagi manusia sehingga dapat menjadikan seseorang lebih tinggi derajatnya (kedudukannya) jika dibandingkan dengan orang lain yang tidak berilmu pengetahuan. 1
Departemen Agama RI, Al-Hikmah : Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Bandung : CV Penerbit Diponegoro, 2006), Cet. IV, h. 543.
1
2
Proses perolehan ilmu pengetahuan dapat diperoleh seseorang kapan saja dan dari mana saja, salah satunya yaitu melalui pendidikan. Seseorang menjalani pendidikan untuk mencapai tujuan tertentu dan tujuan tersebut berbeda-beda sesuai dengan kebutuhannya. Menurut
Dedi Mulyasana, “Pendidikan adalah
proses menjadi, yakni menjadikan seseorang menjadi dirinya sendiri yang tumbuh sejalan dengan bakat, watak, kemampuan, dan hati nuraninya secara utuh”. 2 Pendidikan merupakan proses kegiatan yang sangat kompleks yang di dalamnya terdiri dari berbagai macam komponen yang bekerja sama dalam sebuah proses untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Komponen-komponen yang ada dalam pendidikan meliputi siswa, guru, strategi dan metode belajar, tujuan, kurikulum, media, sarana dan prasarana, lingkungan dan sebagainya, yang semuanya saling mempengaruhi satu sama lain. Komponen-komponen tersebut diatur dan dirancang sedemikian rupa secara matang agar tujuan pendidikan yang sesungguhnya dapat dicapai. Tujuan pendidikan diantaranya yaitu menciptakan manusia yang mempunyai intelektual tinggi, mempunyai moral dan akhlak yang baik seperti yang ditetapkan dalam ajaran agama dan tertuang dalam Undang-undang. Dalam UU tentang Sistem Pendidikan Nasional no. 20 tahun 2003 bahwa, “Pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran dan/atau cara lain yang dikenal dan diakui oleh masyarakat”.3 Undang-undang tersebut menjelaskan makna pendidikan secara jelas dan terinci sebagai pedoman dalam penyelenggaraan pendidikan di Indonesia. Proses pembelajaran merupakan salah satu komponen pendidikan yang penting, sebab melibatkan guru sebagai pendidik dan siswa sebagai pelajar. Guru dan siswa sebagai komponen yang berpengaruh dalam proses pembelajaran masingmasing harus aktif. Guru sebagai pendidik harus menambah kemampuan dan pengetahuannya melalui pengalamannya, sedangkan siswa sebagai peserta didik 2
Dedi Mulyasana, Pendidikan Bermutu dan Berdaya Saing, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), Cet. I, h. 2. 3 Anggota IKAPI, Undang-undang SISDIKNAS Sistem Pendidikan Nasional, (Bandung : Fokusmedia, 2009), h. 38.
3
harus berperan aktif dalam setiap kesempatan agar berhasil dalam belajarnya. Siswa diharapkan tidak belajar hanya dari guru saja tetapi juga belajar dari lingkungan sekitarnya, misalnya dari teman, orang tua, ataupun media. Siswa dapat memperoleh ilmu pengetahuan di mana pun berada. Siswa yang aktif mempunyai peluang yang besar untuk keberhasilan belajarnya dibandingkan dengan siswa yang pasif dan hanya menerima saja. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar banyak jenisnya, tetapi dapat digolongkan menjadi dua golongan yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Yang termasuk faktor-faktor intern sebagaimana yang dikatakan Slameto, yaitu: 1. Faktor jasmaniah, meliputi faktor kesehatan, dan cacat tubuh. 2. Faktor psikologis meliputi inteligensi, perhatian,
minat, bakat, motif,
kematangan, dan kesiapan. 3. Faktor kelelahan. Sedangkan yang termasuk faktor-faktor ekstern adalah: 1. Faktor keluarga meliputi cara orang tua mendidik, relasi antaranggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, dan latar belakang kebudayaan. 2. Faktor sekolah meliputi metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, dan tugas rumah. 3. Faktor masyarakat meliputi kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat.4 Seperti yang kita ketahui bersama bahwasanya pendidikan pada saat ini bukan hanya berorientasi terhadap hasil belajar tetapi juga berorientasi terhadap proses pembelajaran. Keberhasilan seorang siswa dalam belajar tidak hanya dilihat dari hasil belajar siswa semata melainkan dilihat juga kemampuan dan keaktifan siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Oleh karena itu, maka perlu adanya perubahan pola pikir guru, guru harus mampu menjadi fasilitator, dan teman 4
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010), Cet. V, h. 54-72.
4
belajar bagi peserta didiknya sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan peserta didiknya. Akan tetapi, pada kenyataannya pembelajaran PAI di SMP Darul Ma’arif masih jauh dari harapan. Pembelajaran PAI masih banyak menggunakan pembelajaran yang hanya terpusat pada guru semata (teacher centered). Pembelajaran
ini
masih
sering
diterapkan
oleh
guru
dengan alasan
pembelajaran ini adalah yang paling praktis dan tidak menyita waktu yang banyak, namun menyebabkan sedikit tuntutan aktivitas belajar dari siswa sehingga tujuan pembelajaran tidak tercapai dengan maksimal dan hasil belajar pun tidak memuaskan. Sering ditemukan di SMP Darul Ma’arif, pembelajaran PAI dianggap sulit bahkan dianggap membosankan oleh para siswa sehingga hasil belajar siswa pun tidak memuaskan. Hal tersebut terjadi dikarenakan oleh beberapa faktor, yakni faktor yang berasal dari siswa dan faktor yang berasal dari guru. Faktor yang berasal dari siswa antara lain kemampuan berpikir siswa yang rendah. Kemampuan berpikir siswa merupakan faktor internal siswa. Faktor ini sangat dipengaruhi oleh tingkat intelegensi otak atau kemampuan kognitif siswa. Kemampuan ini bisa ditingkatkan dengan meningkatkan proses belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari daftar nilai ulangan harian, nilai tugas, nilai tes semester dan nilai akhir ujian nasional yang belum sesuai dengan harapan guru dan siswa, salah satunya pada pokok bahasan kitab dan suhuf di kelas VIII diketahui hampir disetiap kelas terdapat lebih dari 50% siswa yang tidak tuntas KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal), sedangkan KKM yang ditetapkan untuk mata pelajaran PAI adalah 75. Faktor yang berasal dari siswa selanjutnya adalah kurangnya minat siswa dalam pembelajaran PAI karena variasi guru dalam menyajikan materi bersifat monoton. Suasana kelas yang ramai membuat siswa lebih tertarik untuk bercanda bersama teman-teman sehingga menimbulkan kegaduhan dan sering membuat siswa sulit berkonsentrasi dalam mendengarkan materi yang disampaikan oleh guru.
5
Sedangkan faktor yang berasal dari guru antara lain adalah sarana dan prasarana yang kurang lengkap. Salah satunya penyediaan LCD atau proyektor disetiap kelas belum ada sebagai media untuk guru bisa menggunakan media audio visual. Walaupun sekolah menyediakan satu proyektor untuk bisa dibawa ke dalam kelas, tetapi keahlian guru untuk menggunakan media ini masih kurang bahkan kemauan guru untuk menciptakan media pembelajaran sendiri pun masih kurang. Faktor selanjutnya adalah kurangnya kemampuan guru dalam memilih metode pembelajaran yang mampu menumbuhkan minat dan motivasi belajar siswa. Metode pembelajaran yang digunakan guru sering kali adalah metode ceramah yang kurang berkesan bagi siswa sehingga membuat siswa merasa bosan bahkan mengantuk. Pembelajaran PAI yang sering dijumpai di SMP Darul Ma’arif hanya sebatas guru membacakan materi dan siswa mendengarkan, tentunya hal tersebut membuat siswa merasa kesulitan memahami materi yang disampaikan. Selain itu jumlah siswa yang terlalu banyak dalam setiap rombongan belajar juga menyulitkan guru dalam menciptakan situasi belajar yang efektif dan efisien. Seperti yang diungkapkan sebelumnya untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, dan efektif selalu muncul berbagai masalah dalam praktiknya yang mengharuskan seorang guru menemukan solusinya. Di antara berbagai masalah tersebut adalah masalah metode pembelajaran dan hasil belajar siswa yang rendah. Keterampilan untuk menyajikan pembelajaran dengan penerapan strategi dan metode belajar yang tepat merupakan salah satu syarat yang harus dilakukan oleh seorang guru. Strategi dan metode belajar tersebut selain dapat mengembangkan kompetensi diri siswa juga diharapkan dapat menciptakan interaksi siswa dalam belajar. Interaksi yang diutamakan adalah interaksi edukatif yaitu interaksi yang ditimbulkan untuk mencapaikan tujuan pendidikan. “Interaksi edukatif adalah proses interaksi yang disengaja, sadar tujuan, yakni untuk mengantarkan siswa ke tingkat kedewasaannya.” 5 Dengan interaksi edukatif diharapkan dapat menciptakan suasana pembelajaran lebih aktif, komunikatif, dan 5
Sardiman, A.M., Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta : PT RajaGrafindo Persada, 2003), Cet. X, h. 18.
6
dapat mengurangi kejenuhan siswa saat belajar. Dalam pembelajaran harus ada komunikasi timbal balik antara guru dan siswa. Guru diharapkan tidak mendominasi kelas dan siswa dapat berpartisipasi dan berperan aktif untuk bertanya, menyampaikan pendapat atau informasi. Salah satu strategi pembelajaran yang melibatkan siswa aktif dalam pembelajaran yaitu strategi pembelajaran aktif metode card sort dengan metode permainan. Strategi pembelajaran ini lebih berorientasi pada aktivitas siswa (student centered), sedangkan guru hanya sebagai fasilitator yang mengarahkan dan membantu siswa dalam pembelajaran. Strategi pembelajaran ini merupakan strategi pembelajaran aktif (active learning) yang disajikan dengan metode permainan (games) dengan tujuan untuk menciptakan suasana pembelajaran yang tidak monoton dan menjenuhkan. Dalam pembelajaran ini, siswa dituntut untuk aktif dan partisipatif, sehingga dengan keaktifan siswa tersebut diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar PAI siswa. Berdasarkan hal tersebut di atas, maka peneliti ingin melakukan penelitian tentang hal itu dan mengangkat judul : “Penerapan Pembelajaran Aktif Metode Card Sort Pada Materi PAI Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Di SMP Darul Ma’arif Jakarta Selatan.”
B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka peneliti mengidentifikasi masalah sebagai berikut : 1. Pembelajaran PAI dianggap membosankan oleh siswa. 2. Rendahnya kemampuan berpikir siswa. 3. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran PAI masih rendah. 4. Kurangnya minat siswa dalam pembelajaran PAI karena variasi guru dalam menyajikan materi bersifat monoton. 5. Pembelajaran hanya berpusat pada guru sehingga siswa kurang terlibat aktif dalam pembelajaran. 6. Kurangnya sarana dan prasarana untuk mendukung guru media pembelajaran.
menggunakan
7
7. Kurangnya keahlian guru dalam menggunakan media pembelajaran. 8. Kurangnya kemauan guru untuk menciptakan media pembelajaran sendiri. 9. Metode yang digunakan guru dalam proses pembelajaran PAI kurang bervariasi 10. Kelas yang gaduh membuat guru kesulitan dalam mengelola kelas.
C. Pembatasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah tersebut maka peneliti membatasi masalah dalam penelitian ini pada metode yang digunakan guru dalam proses pembelajaran PAI kurang bervariasi dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PAI masih rendah di SMP Darul Ma’arif.
D. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana penerapan pembelajaran aktif metode card sort materi PAI dalam meningkatkan hasil belajar siswa di SMP Darul Ma’arif Jakarta Selatan ? 2. Bagaimana hasil yang dicapai berdasarkan ranah kognitif melalui penerapan pembelajaran aktif metode card sort materi PAI dalam meningkatkan hasil belajar siswa di SMP Darul Ma’arif Jakarta Selatan ?
E. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar PAI siswa yang diajar dengan penerapan pembelajaran aktif metode card sort. Secara rinci penelitian ini bertujuan untuk : 1. Mengetahui penerapan pembelajaran aktif metode card sort materi PAI dalam meningkatkan hasil belajar siswa di SMP Darul Ma’arif Jakarta Selatan.
8
2. Mengetahui hasil yang dicapai berdasarkan ranah kognitif melalui penerapan pembelajaran aktif metode card sort materi PAI dalam meningkatkan hasil belajar siswa di SMP Darul Ma’arif Jakarta Selatan.
F. Kegunaan Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi : 1. Peneliti, untuk memperluas wawasan dan pengalaman tentang cara balajar PAI dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif card sort. 2. Siswa, hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan perenungan tentang kesiapan siswa dalam belajar PAI. 3. Guru, hasil penelitian ini dapat dijadikan dasar dalam perumusan perencanaan pembelajaran selanjutnya. 4. Sekolah, hasil penelitian ini dapat dijadikan dasar dalam penetapan kebijakan berkaitan dengan peningkatan kualitas proses pembelajaran.
BAB II KAJIAN TEORETIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL INTERVENSI TINDAKAN A. Acuan Teori Area dan Fokus yang Diteliti 1. Pembelajaran Aktif (Active Learning) Sebelum membahas tentang pembelajaran aktif terlebih dahulu peneliti ingin mengemukakan perbedaan antara pendekatan pembelajaran (approach), strategi pembelajaran, metode pembelajaran, teknik pembelajaran, taktik pembelajaran, dan model pembelajaran, supaya mudah dibedakan karena hampir serupa maknanya. Menurut Iif Khoiru Ahmadi, dkk, “Pendekatan pembelajaran bisa diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum. Di dalamnya mewadahi, menginspirasi, menguatkan dan melatarbelakangi metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu. Dilihat dari pendekatannya, terdapat dua jenis pendekatan pembelajaran yaitu pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student centered approach) dan pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered approach)”.1 Dari pendekatan pembelajaran yang telah ditetapkan, selanjutnya diturunkan dalam strategi pembelajaran. Menurut Kemp yang dikutip oleh Iif Khoiru Ahmadi, dkk dalam bukunya, “Strategi pembelajaran merupakan kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien”.2 Senada dengan pendapatnya Kemp, Dick dan Carey juga menyebutkan bahwa “Strategi
pembelajaran itu adalah suatu perangkat
1
Iif Khoiru Ahmadi, dkk, Strategi Pembelajaran Berorientasi KTSP, (Jakarta: Prestasi Pustakaraya, 2011), Cet. I, h. 4. 2 Ibid., h. 5.
9
10
materi dan prosedur pembelajaran yang digunakan secara bersama-sama untuk menimbulkan hasil belajar pada peserta didik atau siswa”.3 Strategi
pembelajaran
sifatnya
masih
konseptual
dan
untuk
mengimplementasikannya digunakan berbagai metode pembelajaran tertentu. Dengan kata lain strategi merupakan “a plan of operation achieving something” sedangkan metode adalah “a way in achieving something”. Metode merupakan salah satu “sub sistem” dalam “sistem pembelajaran”, yang tidak bisa dilepaskan begitu saja. Metode adalah cara atau prosedur yang dipergunakan oleh fasilitator dalam interaksi belajar dengan memperhatikan keseluruhan sistem untuk mencapai suatu tujuan.4 Menurut Hamzah B.Uno dan Nurdin Mohamad, “Metode pembelajaran didefinisikan sebagai cara yang digunakan guru dalam menjalankan fungsinya dan merupakan alat untuk mencapai tujuan pembelajaran”.5 Selanjutnya metode pembelajaran dijabarkan ke dalam teknik dan gaya pembelajaran. Teknik pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik. Sedangkan taktik pembelajaran merupakan gaya seseorang dalam melaksanakan metode atau teknik pembelajaran tertentu yang sifatnya individual.6 Apabila antara pendekatan, strategi, metode, teknik bahkan taktik pembelajaran sudah terangkai menjadi satu kesatuan utuh, maka terbentuklah apa yang disebut model pembelajaran. Arends menyatakan bahwa istilah model pembelajaran mengarah pada suatu pendekatan pembelajaran tertentu termasuk tujuannya, sintaksnya, lingkungan, dan sistem pengelolaannya, sehingga model pembelajaran mempunyai makna yang lebih luas daripada pendekatan, strategi, metode atau prosedur. Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat 3
Rusman, Model-model Pembelajaran, (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), Cet. V, h. 132. Triyo Supriyatno, dkk, Strategi Pembelajaran Partisipatori di Perguruan Tinggi, (Malang : UIN Malang Press, 2006), Cet. I, h. 118. 5 Hamzah B. Uno dan Nurdin Mohamad, Belajar dengan Pendekatan PAILKEM, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2012), Cet. II, h. 7. 6 Ahmadi, op.cit., h. 6-7. 4
11
pembelajaran termasuk di dalamnya buku-buku, film, computer, kurikulum, dan lain-lain. Joyke menyatakan bahwa setiap model pembelajaran mengarah kepada desain pembelajaran untuk membantu peserta didik sedemikian rupa sehingga tujuan pembelajaran tercapai.7
a. Urgensi Pembelajaran Aktif Belajar aktif sangat diperlukan oleh peserta didik untuk mendapatkan hasil belajar yang maksimum. Ketika peserta didik pasif, atau hanya menerima dari pengajar, ada kecenderungan untuk cepat melupakan apa yang telah diberikan. Oleh karena itu diperlukan perangkat tertentu untuk dapat mengikat informasi yang baru saja diterima pengajar (dosen/guru). Belajar aktif adalah salah satu cara untuk mengikat informasi yang baru kemudian menyimpannya di otak. Karena salah satu faktor yang menyebabkan informasi cepat dilupakan adalah faktor kelemahan otak manusia itu sendiri.8 Belajar yang hanya mengandalkan indera pendengaran mempunyai beberapa kelemahan, padahal hasil belajar seharusnya disimpan sampai waktu yang lama. Kenyataan ini sesuai dengan kata-kata mutiara yang diberikan oleh seorang filosof kenamaan dari Cina, Konfusius, Dia mengatakan: Apa yang saya dengar, saya lupa Apa yang saya lihat, saya ingat Apa yang saya lakukan, saya paham9 Melvin L. Silberman mengatakan bahwa pada umumnya guru berbicara dengan kecepatan 100 hingga 200 kata per menit. Jika siswa benar-benar berkonsentrasi, mereka akan dapat mendengarkan dengan penuh perhatian terhadap 50 hingga
7
Sudarmaji Lamiran dan Tim Prestasi Pustaka, Strategi Pembelajaran Sekolah Terpadu, (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2011), Cet. I, h. 13-14. 8 Hisyam Zaini, dkk, Strategi Pembelajaran Aktif, (Yogyakarta: Pustaka Insan Madani, 2008), h. xiv. 9 Ibid., h. xiv-xv.
12
100 kata per menit, atau setengah dari apa yang yang dikatakan guru. Itu karena siswa juga berpikir banyak selama mereka mendengar.10 Menurut Pollio sebagaimana yang dikutip oleh Melvin dalam bukunya bahwa dalam perkuliahan bergaya ceramah, mahasiswa kurang menaruh perhatian selama 40% dari seluruh waktu kuliah. Sedangkan menurut McKeachie mahasiswa dapat mengingat 70% dalam sepuluh menit pertama kuliah, sedangkan dalam sepuluh menit terakhir, mereka hanya dapat mengingat 20% materi kuliah.11 Pertimbangan lain untuk menggunakan strategi pembelajaran aktif adalah realita bahwa peserta didik mempunyai cara belajar yang berbeda-beda. Ada peserta didik yang lebih senang membaca, ada yang senang berdiskusi dan ada juga yang senang praktek langsung. Inilah yang disebut dengan gaya belajar atau learning style. Untuk dapat membantu peserta didik dengan maksimal dalam belajar, maka kesenangan dalam belajar itu sebisa mungkin diperhatikan. Untuk dapat mengakomodir kebutuhan tersebut adalah dengan menggunakan variasi strategi pembelajaran yang beragam yang melibatkan indera belajar yang banyak.12 Dari sisi pengajar, sebagai penyampai materi, strategi pembelajaran aktif akan sangat membantu dalam melaksanakan tugas-tugas keseharian. Bagi pengajar yang sibuk mengajar, strategi ini dapat dipakai dengan variasi yang tidak membosankan. Seandainya ada seorang pengajar yang sibuk, yang harus mengajar tiga kelas atau bahkan empat kelas dalam satu hari, dapat dibayangkan betapa lelahnya pengajar (dosen/guru) tersebut kalau harus berceramah. Di samping itu, filosofi mengajar yang baik adalah bukan sekedar mentransfer pengetahuan kepada peserta didik, akan tetapi bagaimana membantu peserta didik supaya dapat
10
Melvin L. Silberman, Active Learning: 101 Cara Belajar Siswa Aktif, (Bandung: Nuansa, 2012), Cet. VI, h. 24. 11 Ibid. 12 Zaini, op.cit., h. xvi
13
belajar. Kalau ini dihayati, maka pengajar tidak lagi menjadi pemeran sentral dalam proses pembelajaran.13
b. Pengertian Pembelajaran Aktif Berikut ini akan dijelaskan tentang pengertian pembelajaran aktif menurut para ahli. Menurut Muhaimin yang dikutip oleh Yatim Riyanto, “Pembelajaran adalah upaya membelajarkan siswa untuk belajar. Kegiatan pembelajaran akan melibatkan siswa mempelajari sesuatu dengan cara efektif dan efisien”.14 Menurut Rusman, “Pembelajaran aktif merupakan pendekatan pembelajaran yang lebih banyak melibatkan aktivitas siswa dalam mengakses berbagai informasi dan pengetahuan untuk dibahas dan dikaji dalam proses pembelajaran di kelas, sehingga mendapatkan berbagai pengalaman yang dapat meningkatkan pemahaman dan kompetensinya”. 15 Menurut Hisyam Zaini, Bermawy Munthe, dan Sekar Ayu Aryani, “Pembelajaran aktif adalah suatu pembelajaran yang mengajak peserta didik untuk belajar secara aktif. Ketika peserta didik belajar dengan aktif, berarti mereka yang mendominasi aktifitas pembelajaran”.16 Dari beberapa pengertian di atas, peneliti menyimpulkan bahwa pembelajaran aktif adalah suatu pendekatan pembelajaran yang berguna untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam proses pembelajaran secara efektif dan efisien.
c. Ciri-ciri Pembelajaran Aktif Beberapa ciri dari pembelajaran aktif sebagaimana dikemukakan dalam panduan pembelajaran model ALIS (Active Learning In School, 2009) adalah sebagai berikut : 1) 2) 3) 4) 13
Pembelajaran berpusat pada siswa. Pembelajaran terkait dengan kehidupan nyata. Pembelajaran mendorong anak untuk berpikir tingkat tinggi. Pembelajaran melayani gaya belajar anak yang berbeda-beda.
Ibid., h. xvii. Yatim Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2009), Cet. I, h. 131. 15 Rusman, op.cit., h. 324. 16 Zaini, op.cit., h. xiv. 14
14
5) 6) 7) 8)
Pembelajaran mendorong anak untuk berinteraksi multiarah (siswa-guru). Pembelajaran menggunakan lingkungan sebagai media atau sumber belajar. Pembelajaran berpusat pada anak. Penataan lingkungan belajar memudahkan siswa untuk melakukan kegiatan belajar. 9) Guru memantau proses belajar siswa 10) Guru memberikan umpan balik terhadap hasil kerja anak.17 d. Teori Belajar yang Melatarbelakangi Pembelajaran Aktif Teori belajar pada dasarnya merupakan penjelasan mengenai bagaimana terjadinya belajar atau bagaimana informasi diproses di dalam pikiran siswa itu. Berdasarkan suatu teori belajar, diharapkan suatu pembelajaran dapat lebih meningkatkan perolehan siswa sebagai hasil belajar.18 Teori-teori baru dalam psikologi pendidikan di kelompokkan dalam teori pembelajaran
konstruktivis
(constructivist
theories
of
learning).
Teori
konstruktivisme adalah teori tentang pembelajaran yang menggambarkan bagaimana suatu pengetahuan itu didapatkan. Teori belajar ini menekankan pada pemerolehan ilmu dan pengetahuan yang dilakukan secara aktif oleh warga belajar memperoleh pengetahuannya melalui pengalaman-pengalamannya.19 Teori konstruktivis ini menyatakan bahwa siswa harus menemukan sendiri dan mentransformasikan informasi kompleks, mengecek informasi baru dengan aturan-aturan lama dan merevisinya apabila aturan-aturan itu tidak lagi sesuai. Bagi siswa agar benar-benar memahami dan dapat menerapkan pengetahuan, mereka harus bekerja memecahkan masalah, menemukan segala sesuatu untuk dirinya, berusaha dengan susah payah dengan ide-ide.20 Menurut teori konstruktivis ini, satu prinsip yang paling penting dalam psikologi pendidikan adalah bahwa guru tidak hanya sekadar memberikan pengetahuan kepada siswa. Siswa harus membangun sendiri pengetahuan di
17
Uno, op.cit., h. 75-76. Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010), Cet. III, h. 27. 19 Anisah Basleman dan Syamsu Mappa, Teori Belajar Orang Dewasa, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), Cet. I, h. 128. 20 Trianto, op.cit., h. 28. 18
15
dalam benaknya. Guru dapat memberikan kemudahan untuk proses ini, dengan memberi kesempatan siswa untuk menemukan atau menerapkan ide-ide mereka sendiri, dan mengajar siswa menjadi sadar dan secara sadar menggunakan strategi mereka sendiri untuk belajar. Guru dapat memberi siswa anak tangga yang membawa siswa ke pemahaman yang lebih tinggi, dengan catatan siswa sendiri yang harus memanjat anak tangga tersebut.21 Menurut Anisah Basleman dan Syamsu Mappa dalam bukunya, Piaget menggunakan filsafat konstruktivisme melalui proses berikut: 1) Skema: struktur mental atau kognisi yang dengannya seseorang beradaptasi dan mengkoordinasi lingkungan sekitarnya. 2) Asimilasi: proses kognitif di mana seseorang mengintegrasikan persepsi, konsep ataupun pengalaman baru ke dalam skema atau pola yang sudah ada dalam pikirannya. 3) Akomodasi: proses mencocokkan pengetahuan baru dengan cara: a) Membentuk skema baru yang sesuai dengan rancangan baru. b) Memodifikasi itu skema yang ada sehingga sesuai dengan rancangan. 4) Equilibrium: pengaturan diri secara mekanis untuk mengatur keseimbangan proses asimilasi atau akomodasi.22 Jadi,
pembelajaran
konstruktivisme
berarti
membentuk,
menciptakan,
menemukan, dan mengembangkan pengetahuan oleh siswa sendiri. Istilah konstruktivisme dalam pembelajaran adalah: a) Proses dan hasil dari pertanyaan, interpretasi, dan analisis informasi. b) Menggunakan informasi dan proses berpikir untuk pengembangan, pembangunan, dan pemaknaan pengetahuan yang didapat. c) Pemahaman tentang konsep/ide. d) Perpaduan pengalaman sekarang dengan pengalaman yang lama tentang suatu objek atau pengetahuan tertentu.23 Peserta didik pada pembelajaran konstruktivisme: (1) Peserta didik aktif dalam proses pembelajaran.
21
Ibid. Mappa, op.cit. 23 Ibid., h. 128-129. 22
16
(2)Melalui pertanyaan dan penemuan oleh mereka sendiri, berinteraksi dengan lingkungan sehingga mereka membangun pengetahuannya. (3)Belajar secara aktif melalui kemampuan berpikir secara ktirikal dan pemecahan masalah. (4)Peserta
didik
menemukan
isi
pelajaran
bermakna
pada
proses
pembelajaran.24 Peranan fasilitator dalam pembelajaran konstruktivisme: (a) Menciptakan lingkungan yang inovatif. (b)Menyediakan bahan-bahan sebagai sumber belajar. (c) Membantu
siswa
mendapatkan
pengalaman
atau
mengeksplorasi
pengalaman. (d) Membantu siswa dalam membentuk konsep. (e) Membantu siswa dalam mengemukakan pikirannya. (f) Membantu siswa dalam menyelesaikan masalah.25
e. Pembelajaran Aktif Metode Card Sort Pembelajaran aktif yang tepat atau efektif memungkinkan secara langsung meningkatkan hasil belajar siswa. Metode card sort sebagai salah satu teknik efektif ini, semestinya harus dapat membuat pembelajaran yang efektif tersebut. Pembelajaran
yang
efektif
adalah
merupakan
pembelajaran
yang
memungkinkan anak didik dapat belajar dengan mudah dan menyenangkan. Proses belajarnya mudah, terhindar dari ancaman, hambatan, dan gangguan.26 Maka dapat dikatakan bahwa penerapan metode card sort lebih-lebih pada mata pelajaran yang bersifat kategori atau klasifikasi akan mudah mendatangkan situasi belajar yang efektif. Dari ketepatan metode belajarlah dapat menghadirkan hasil belajar yang diharapkan. Dalam bahasa lain ketepatan menggunakan metode card sort dalam pembelajaran aktif menjadi efektif bagi peningkatan belajar dan hasil belajar. 24
Ibid., h. 129. Ibid., h. 130. 26 Silberman, op.cit. 25
17
Strategi ini merupakan kegiatan kolaboratif yang bisa digunakan untuk mengajarkan konsep, karakteristik, klasifikasi, fakta, tentang obyek atau mereview informasi. Gerakan fisik yang dominan dalam strategi ini dapat membantu mendinamiskan kelas yang jenuh atau bosan. 27 Model pembelajaran aktif metode card sort menggunakan fasilitas kartu, dalam kartu tersebut berisi suatu permasalahan yang harus diselesaikan oleh masing-masing siswa. Gerakan fisik yang dominan dalam strategi ini dapat membantu mendinamiskan kelas yang jenuh atau bosan. Jadi dapat peneliti simpulkan bahwa strategi pembelajaran aktif metode card sort merupakan kegiatan kolaboratif yang digunakan guru untuk mengajak siswa menemukan konsep dan fakta melalui klasifikasi materi yang akan dibahas dalam pembelajaran. Pembelajaran aktif metode card sort menggunakan fasilitas kartu, dalam kartu tersebut berisi suatu permasalahan yang harus diselesaikan oleh masing-masing siswa. Adapun prosedur atau langkah-langkah dari metode card sort menurut Melvin L. Silberman sebagai berikut: 1) Beri tiap siswa kartu indeks yang berisi informasi atau contoh yang cocok dengan satu atau beberapa kategori. 2) Perintahkan siswa untuk berkeliling ruangan dan mencari siswa lain yang kartunya cocok dengan kategori yang sama. (Anda dapat mengumumkan kategorinya sebelumnya atau biarkan siswa menemukannya sendiri). 3) Perintahkan para siswa yang kartunya memiliki kategori sama untuk menawarkan diri kepada siswa lain. 4) Ketika tiap kategori ditawarkan, kemukakan poin-poin pengajaran yang menurut Anda penting.28 Sedangkan menurut Hisyam Zaini, dkk langkah-langkah metode card sort (sortir kartu) adalah: 1) Setiap peserta didik diberi potongan kertas yang berisi informasi atau contoh yang tercakup dalam satu atau lebih kategori. Beberapa contoh seperti karakteristik hadits sahih, nouns, verbs, adverbs, dan preposition, ajaran mu’tazilah, dan lain-lain.
27 28
Zaini, op.cit., h. 50. Silberman, op.cit., h. 169-170.
18
2) Mintalah peserta didik untuk bergerak dan berkeliling di dalam kelas untuk menemukan kartu dengan kategori yang sama. (Anda dapat mengumumkan kategori tersebut sebelumnya atau membiarkan peserta didik menemukannya sendiri). 3) Peserta didik dengan kategori yang sama diminta mempresentasikan kategori masing-masing di depan kelas. 4) Seiring dengan presentasi dari tiap-tiap kategori tersebut, berikan poin-poin penting terkait materi pelajaran.29 Catatan: - Minta setiap kelompok untuk melakukan menjelaskan tentang kategori yang mereka selesaikan. - Pada awal kegiatan bentuklah beberapa tim. Beri tiap tim satu set kartu yang sudah diacak sehingga kategori yang mereka sortir tidak Nampak. Mintalah setiap tim untuk mensortir kartu-kartu tersebut ke dalam kategori-kategori tertentu. Setiap tim memperoleh nilai untuk setiap kartu yang disortir dengan benar.30 Hal-hal yang harus diperhatikan dalam prosedur penggunaan strategi card sort antara lain: a) Kartu-kartu tersebut jangan diberi nomor urut. b) Kartu-kartu tersebut dibuat dalam ukuran yang sama. c) Jangan memberi “tanda kode” apapun pada kartu-kartu tersebut. d) Kartu-kartu tersebut terdiri dari “beberapa bahasan” dan dibuat dalam jumlah yang banyak atau sesuai dengan jumlah siswa. e) Materi yang ditulis dalam kartu-kartu tersebut, telah diajarkan dan telah dipelajari oleh siswa.31
29
Zaini, op.cit., h. 50-51. Ibid. 31 Herawati, “Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui Penggunaan Strategi Card Sort pada Pelajaran Bahasa Indonesia,” Skripsi pada Sarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2013, h. 22, tidak dipublikasikan. 30
19
f. Kelebihan dan Kekurangan Metode Card Sort Pembelajaran aktif metode card sort memiliki kelebihan dan kekurangan. Adapun kelebihan pembelajaran aktif metode card sort adalah: (1) Siswa berkelompok sambil belajar mengenai suatu konsep. (2) Optimalisasi partisipasi siswa. (3) Mengembangkan rasa ingin tahu. (4) Meningkatkan hubungan positif. (5) Proses pengajaran lebih menarik dan menyenangkan. (6) Siswa bertanggung jawab dengan belajarnya. (7) Siswa meningkat dalam kolaborasi kognitif.32 Sedangkan kelemahan pembelajaran aktif metode card sort adalah: (1) Siswa yang pandai akan cenderung mendominasi. (2) Dapat terjadi siswa yang sekedar menyalin pekerjaan siswa yang pandai tanpa memiliki pemahaman yang memadai. (3) Pengelompokan siswa memerlukan pengaturan tempat duduk yang berbeda-beda serta membutuhkan waktu khusus.33 Adapun tujuan dari pembelajaran menggunakan metode card sort ini adalah untuk mengungkapkan daya ingat terhadap materi yang telah dipelajari siswa.34
2. Belajar dan Hasil Belajar a. Pengertian Belajar Berikut ini akan dijelaskan tentang pengertian belajar menurut para ahli. Menurut Witherington yang dikutip oleh Nana Syaodih Sukmadinata, “Belajar merupakan perubahan dalam kepribadian, yang dimanifestasikan sebagai polapola respons yang baru yang berbentuk keterampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan dan kecakapan”. 35 Pendapat yang hampir sama dikemukakan oleh Crow and Crow dan Hilgard. Menurut Crow and Crow yang dikutip oleh Nana
32
Fifi Ulfiah, ”Efektifitas Metode Card Sort dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Fiqih pada Siswa MI,” Skripsi pada Sarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2012, h. 19, tidak dipublikasikan. 33 Ibid., h. 20. 34 Herawati, op.cit. 35 Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), Cet. V, h. 155.
20
Syaodih Sukmadinata, “Belajar adalah diperolehnya kebiasaan-kebiasaan, pengetahuan dan sikap baru”.36 Menurut E.R Hilgard dan D.G. Marquis yang dikutip oleh Aminuddin Rasyad, “Learning is the process by which an activity originates or is changed through training procedure (whether in the laboratory or in natural environment) as distringuished from changes by factor not attributable to training”. Menurut E.R Hilgard dan D.G. Marquis, “Belajar merupakan proses mencari ilmu yang terjadi dalam diri seseorang melalui latihan, pembelajaran dan sebagainya, sehingga terjadi perubahan dalam diri. Baik belajar itu dilakukan dalam laboratorium di bawah bimbingan guru atau usaha sendiri dan lingkungan alami di mana proses belajar itu terjadi. Perubahan itu dapat terjadi karena faktor-faktor yang bukan berasal dari latihan dan dapat dibedakan antara keduanya”.37 Sementara itu, pengertian “belajar” dalam konteks pendidikan dapat kita simak dari pendapat Wolfolk & Nicolich yang dikutip oleh Radno Harsanto, “Learning always involves a change in the person who is learning. The change may be for the better or for the worse, deliberate or unintentional. To quality as learning, this change must be brought about by experience, by the interaction of a person with his or her environment”. Kegiatan belajar selalu harus memberi perubahan pada subjek yang belajar. Perubahan tersebut terjadi karena adanya pengalaman interkasi pembelajar dengan orang lain ataupun dengan lingkungannya.38 Psikologi daya berpendapat, bahwa belajar adalah melatih daya-daya yang dimiliki oleh manusia. 39 Menurut pandangan tradisional belajar adalah usaha memperoleh sejumlah ilmu pengetahuan, sedangkan menurut pandangan modern belajar adalah proses perubahan tingkah laku berkat interaksi dengan lingkungan.40 36
Ibid. Aminuddin Rasyad, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Uhamka Press, 2003), Cet.IV, h. 29. 38 Anggota IKAPI, Pengelolaan Kelas yang Dinamis, (Yogyakarta: Kanisius, 2007), Cet. I, h. 87. 39 Oemar Hamalik, Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya Off Set, 2011), Cet. IV, h. 106. 40 Oemar Hamalik, Media Pendidikan, (Bandung: PT Citra Aditya Bakti, 1994), Cet. VII, h. 27. 37
21
Dari beberapa pengertian di atas, peneliti menyimpulkan bahwa belajar merupakan suatu proses psikis yang dapat merubah tingkah laku seorang anak atau peserta didik yang bersifat relatif menetap/konsisten.
b. Ciri-ciri Belajar Beberapa ciri atau prinsip dalam belajar yang dikemukan oleh Paul Suparno yang dikutip oleh Sardiman yaitu: 1) Belajar berarti mencari makna. Makna diciptakan oleh siswa dari apa yang mereka lihat, dengar, rasakan dan alami. 2) Konstruksi makna adalah proses yang terus menerus. 3) Belajar bukanlah kegiatan mengumpulkan fakta, tetapi merupakan pengembangan pemikiran dengan membuat pengertian yang baru. Belajar bukanlah hasil perkembangan, tetapi perkembangan itu sendiri. 4) Hasil belajar dipengaruhi oleh pengalaman subyek belajar dengan dunia fisik dan lingkungannya. 5) Hasil belajar seseorang tergantung pada apa yang telah diketahui, si subyek belajar, tujuan, motivasi yang mempengaruhi proses interaksi dengan bahan yang sedang dipelajari.41 Ciri-ciri perubahan dalam pengertian belajar yang dikemukan oleh Slameto yang dikutip oleh Pupuh Fathurrohman dan Sobry Sutikno meliputi: 1) Perubahan yang terjadi berlangsung secara sadar, sekurang-kurangnya sadar bahwa pengetahuannya bertambah, sikapnya berubah, kecakapannya berkembang, dan lain-lain. 2) Perubahan dalam belajar bersifat kontinyu dan fungsional. Belajar bukan proses dan statis karena terus berkembang secara gradual dan setiap hasil belajar memiliki makan dan guna yang praktis. 3) Perubahan belajar bersifat positif dan aktif. Belajar senantiasa menuju perubahan yang lebih baik. 4) Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara, bukan hasil belajar jika perubahan itu hanya sesaat, seperti berkeringat, bersin, dan lain-lain. 5) Perubahan dalam belajar bertujuan dan terarah. Sebelum belajar, seseorang hendaknya sudah menyadari apa yang akan berubah pada dirinya melalui belajar. 6) Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku, bukan bagian-bagian tertentu secara parsial.42 41
Sardiman A.M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2003), Cet. X. h. 38. 42 Pupuh Fathurrohman dan Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: PT Refika Aditama, 2007), Cet. I, h. 10.
22
c. Tujuan Belajar Tujuan belajar yang dikemukakan oleh Sardiman ada tiga yaitu untuk mendapatkan pengetahuan dalam hal ini ditandai dengan kemampuan berpikir, penanaman konsep dan keterampilan, dan pembentukan sikap.43 Jadi pada intinya tujuan belajar itu adalah ingin mendapatkan pengetahuan, keterampilan dan penanaman sikap mental/nilai-nilai. Robert M. Gagne mengelompokkan kondisi-kondisi belajar (sistem lingkungan belajar) sesuai dengan tujuan-tujuan belajar yang ingin dicapai sebagaimana yang dikutip oleh J.J Hasibuan dan Moedjiono yaitu: 1) Keterampilan intelektual (yang merupakan hasil belajar terpenting dari sistem lingkungan skolastik). 2) Strategi kognitif, mengatur “cara belajar” dan berpikir seseorang di dalam arti seluas-luasnya, termasuk kemampuan memecahkan masalah. 3) Informasi verbal, pengetahuan dalam arti informasi dan fakta. Kemampuan ini umumnya dikenal atau tidak jarang. 4) Keterampilan motorik yang diperoleh di sekolah, antara lain ketampilan menulis, mengetik, menggunakan jangka, dan sebagainya. 5) Sikap dan nilai, berhubungan dengan arah serta intensitas emosional yang dimiliki seseorang, sebagaimana dapat disimpulkan dari kecenderungannya bertingkah laku terhadap orang, barang, atau kejadian.44 d. Pengertian Hasil Belajar Penilaian dilakukan oleh guru terhadap hasil pembelajaran untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi peserta didik, serta digunakan sebagai bahan penyusunan
laporan
kemajuan
hasil
belajar,
dan
memperbaiki
proses
pembelajaran. Penilaian dilakukan secara konsisten, sistematis, dan terprogram dengan menggunakan tes dan nontes dalam bentuk tertulis atau lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan/atau produk,
portofolio,
serta
penilaian
diri.
Penilaian
hasil
pembelajaran
menggunakan Standar Penilaian Pendidikan dan Panduan Penilaian Kelompok Mata Pelajaran. 43
Sardiman, op.cit., h. 26-28. J.J Hasibuan dan Moedjiono, Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1995), Cet. VI, h. 5. 44
23
Menurut Nana Sudjana, “Proses belajar adalah kegiatan yang dilakukan oleh siswa dalam mencapai tujuan pengajaran, sedangkan hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya”.45 Menurut Zainal Arifin, “Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar”. 46 Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan kegiatan penilaian hasil belajar. Dari sisi peserta didik, hasil belajar merupakan berakhirnya penggal dan puncak proses belajar. Jadi, hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku siswa ke arah yang lebih baik. Perubahan yang terjadi itu sebagai akibat dari kegiatan belajar yang telah dilakukan oleh siswa. Perubahan itu adalah hasil yang telah dicapai dari proses belajar. Untuk mendapatkan hasil belajar dalam bentuk perubahan harus melalui proses tertentu yang dipengaruhi oleh faktor-faktor dari dalam diri siswa dan di luar siswa. Oleh karena itu, proses belajar telah terjadi dalam diri seseorang hanya dapat disimpulkan dari hasilnya, karena aktivitas belajar yang telah dilakukan. Hasil belajar dapat timbul dalam berbagai jenis perbuatan atau pembentukan tingkah laku peserta didik. Jenis tingkah laku itu di antaranya yang dikemukakan oleh Zainal Arifin sebagai berikut: 1) Kebiasan, yaitu cara bertindak yang dimiliki peserta didik dan diperoleh melalui belajar. Cara tersebut bersifat tetap, seragam, dan otomatis selama hubungan antara individu yang bersangkutan dengan objek tindakannya itu konstan. 2) Keterampilan, yaitu perbuatan atau tingkah laku yang tampak sebagai akibat kegiatan otot dan digerakkan serta dikoordinasikan oleh sistem saraf. Keterampilan dilakukan secara sadar dan penuh perhatian, tidak seragam, dan memerlukan latihan yang berkesinambungan untuk mempertahankannya. 3) Akumulasi persepsi, yaitu berbagai persepsi yang diperoleh peserta didik melalui belajar, seperti pengenalan simbol, angka, dan pengertian. Persepsi
45
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), Cet. XIV, h. 22. 46 Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, Prinsip, Teknik, Prosedur, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013), Cet. V, h. 298.
24
4)
5)
6)
7)
8)
ini terjadi dengan mengamati hubungan antara simbol atau pengertian dengan benda yang kongkret. Asosiasi dan hafalan, yaitu seperangkat ingatan mengenai sesuatu sebagai hasil dari penguatan melalui asosiasi, baik asosiasi yang disengaja atau wajar maupun asosiasi tiruan. Pemahaman dan konsep, yaitu jenis hasil belajar yang diperoleh melalui kegiatan belajar secara rasioanal. Pada umumnya, pemahaman diperoleh dengan mencari jawaban atas pertanyaan mengapa (why) dan bagaimana (how). Sikap, yaitu pemahaman, perasaan, dan kecenderungan berperilaku peserta didik terhadap sesuatu. Sikap terbentuk kerena belajar dalam rangka hubungan sosial dengan objek yang disikapi oleh individu bersangkutan. Arah sikap peserta didik dapat berbentuk positif, netral atau negatif. Nilai, yaitu tolok ukur untuk membedakan antara yang baik dan yang kurang baik. Nilai diperoleh melalui belajar yang bersifat etis. Perolehan nilai dapat terjadi secara bertahap, mulai dari kepatuhan, identifikasi atau mempersamakan diri, pemahaman, dan internalisasi. Moral dan agama. Moral merupakan penerapan nilai-nilai dalam kaitannya dengan kehidupan sesama manusia, sedangkan agama merupakan penerapan nilai-nilai yang bersifat transedental dan gaib. Dalam hal ini dikenal konsep Tuhan dan keimanan.47
Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan, baik tujuan kurikuler maupun tujuan instruksional, menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah, yakni ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotoris. Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek, yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi. Ranah psikomotorik berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotoris, yakni gerakan refleks, keterampilan gerakan dasar, kemampuan perseptual, keharmonisan atau ketepatan, gerakan keterampilan kompleks, dan gerakan ekspresif dan interpretatif.48
47 48
Ibid., h. 298-299. Sudjana, op.cit.,h. 22-23.
25
e. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proses dan Hasil Belajar 1) Faktor Internal (a) Faktor Fisiologis Secara umum kondisi fisiologis, seperti kesehatan yang prima, tidak dalam keadaan lelah dan capek, tidak dalam keadaan cacat jasmani, dan sebagainya, semuanya akan membantu dalam proses dan hasil belajar. Di samping kondisikondisi di atas, merupakan hal yang penting juga memperhatikan kondisi pancaindera. Bahkan dikatakan oleh Aminuddin Rasyad, pancaindera merupakan pintu gerbang ilmu pengetahuan (fife sense are the golden gate of knowledge). Artinya, kondisi pancaindera tersebut akan memberikan pengaruh pada proses dan hasil belajar. Dengan memahami kelebihan dan kelemahan pancaindera dalam memperoleh pengetahuan atau pengalaman akan mempermudah dalam memilih dan menentukan jenis rangsangan atau stimuli dalam proses belajar.49
(b)Faktor Psikologis Beberapa faktor psikologis yang dapat diuraikan diantaranya meliputi intelegensi, perhatian, minat dan bakat, motif dan motivasi, dan kognitif dan daya nalar. Pertama, intelegensi. C.P. Chaplin mengartikan intelegensi sebagai (1) kemampuan menghadapi dan menyesuaikan diri terhadap situasi baru secara cepat dan efektif, (2) kemampuan menggunakan konsep abstrak secara efektif, (3) kemampuan memahami pertalian-pertalian dan belajar dengan cepat sekali. Kedua, perhatian. Perhatian adalah keaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa semata-mata tertuju kepada suatu objek ataupun sekumpulan objek. Ketiga, minat dan bakat. Minat diartikan oleh Hilgard sebagai kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Bakat adalah kemampuan untuk belajar. Kemampuan ini baru akan terealisasi menjadi kecakapan yang nyata setelah melalui belajar dan berlatih. Keempat, motif dan motivasi. Kata motif diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan
49
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2008), Cet. I, h. 24-26.
26
sesuatu. Dalam konsep pembelajaran, motivasi berarti seni mendorong siswa untuk terdorong melakukan kegiatan belajar sehingga tujuan pembelajaran tercapai. Kelima, kognitif dan daya nalar. Pembahasan mengenai hal ini meliputi tiga hal, yakni persepsi, mengingat dan berpikir.50 2) Faktor Eksternal (a) Faktor lingkungan Kondisi lingkungan juga mempengaruhi proses dan hasil belajar. Lingkungan ini dapat berupa lingkungan fisik atau alam dan dapat pula berupa lingkungan sosial.51 (b)Faktor Instrumental Faktor-faktor instrumental adalah faktor yang keberadaan dan penggunanya dirancang sesuai dengan hasil belajar yang diharapkan. Faktor-faktor instrumental ini dapat berupa kurikulum, sarana dan fasilitas, dan guru.52
3. Pendidikan Agama Islam (PAI) a. Pengertian Pendidikan Agama Islam Berikut ini akan dijelaskan pengertian Pendidikan Agama Islam dari beberapa ahli. Pendidikan agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, hingga mengimani, ajaran agama Islam, dibarengi dengan hubungannya dengan kerukunan antar umat beragama hingga terwujud kesatuan dan persatuan bangsa. 53 Menurut Zakiyah Daradjat yang dikutip oleh Abdul Majid dan Dian Andayani dalam bukunya, pendidikan agama islam adalah suatu usaha untuk membina dan mengasuh peserta didik agar senantiasa dapat memahami ajaran Islam secara menyeluruh. Lalu menghayati tujuan, yang pada akhirnya dapat mengamalkan serta menjadikan Islam sebagai pandangan hidup.54 50
Ibid., h. 26-29. Ibid., h. 31. 52 Ibid., h. 32. 53 Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006), Cet. III, h. 130. 54 Ibid. 51
27
Sedangkan menurut Tayar Yusuf yang dikutip juga oleh Abdul Majid dan Dian Andayani dalam bukunya, mengartikan pendidikan agama Islam sebagai usaha sadar generasi tua untuk mengalihkan pengalaman, pengetahuan, kecakapan dan keterampilan kepada generasi muda agar kelak menjadi manusia bertakwa kepada Allah Swt. Sedangkan menurut A. Tafsir pendidikan agama Islam adalah bimbingan yang diberikan seseorang kepada seseorang agar dia berkembang secara maksimal sesuai dengan ajaran Islam.55 Pendidikan Islam adalah merupakan usaha sadar untuk mengarahkan pertumbuhan dan perkembangan anak dengan segala potensi yang dianugerahkan oleh Allah kepadanya agar mampu mengemban amanat dan tanggung jawab sebagai khalifah Allah di bumi dalam pengabdiannya kepada Allah.56 Dari beberapa pengertian di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa pendidikan agama Islam adalah suatu sistem yang memungkinkan seseorang (peserta didik) agar dapat mengarahkan kehidupannya sesuai dengan ideologis atau gaya pandang umat islam selama hidup di dunia.
b. Tujuan Pendidikan Agama Islam Pendidikan agama Islam di sekolah/madrasah bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengalaman serta pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang dalam hal keimanan, ketakwaannya, berbangsa dan bernegara, serta untuk dapat melanjutkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi.57 Tujuan pendidikan Islam adalah untuk mempersiapkan anak didik atau individu dan menumbuhkan segenap potensi yang ada, baik jasmani maupun rohani, dengan pertumbuhan yang terus menerus agar dapat hidup dan
55
Ibid. Abdul Rachman Shaleh, Pendidikan Agama dan Keagamaan Visi, Misi, dan Aksi, (Jakarta: PT Gemawindu Pancaperkasa, 2000), Cet. I, h. 2. 57 Majid, op.cit., h. 135. 56
28
berpenghidupan sempurna, sehingga ia dapat menjadi anggota masyarakat yang berguna bagi dirinya dan umatnya.58 Tujuan pendidikan agama dalam segala tingkat pengajaran umum yang dikemukakan oleh Mahmud Yunus adalah sebagai berikut: 1) Menanamkan perasaan cinta dan taat kepada Allah dalam hati kanak-kanak yaitu dengan mengingat hikmat Allah yang tidak terhitung banyaknya. 2) Menanamkan itikad yang benar dan kepercayaan yang betul dalam dada kanak-kanak. 3) Mendidik kanak-kanak dari kecilnya, supaya mengikut suruhan Allah dan meninggalkan segala laranganNya, baik terhadap kepada Allah maupun terhadap masyarakat, yaitu dengan mengisi hati mereka, supaya takut kepada Allah dan ingin akan pahalanya. 4) Mendidik kanak-kanak dari kecilnya, suoaya membiasakan akhlak yang mulia dan adat kebiasaan yang baik. 5) Mengajar pelajar-pelajar, supaya mengetahui macam-macam ibadat yang wajib dikerjakan dan cara melakukannya, serta mengetahui hikmah-hikmah dan faedah-faedahnya dan pengaruhnya untuk mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat. Begitu juga mengajarkan hukum-hukum agama yang perlu diketahui oleh tiap-tiap orang Islam, serta taat mengikutnya. 6) Memberi petunjuk mereka untuk hidup di dunia dan menuju akhirat. 7) Memberikan contoh dan tiru teladan yang baik, seta pengajaran dan nasihatnasihat. 8) Membentuk warga negara yang baik dan masyarakat yang baik, yang berbudi luhur dan berakhlak mulia, serta berpegang teguh dengan ajaran agama.59 c. Fungsi Pendidikan Agama Islam Kurikulum pendidikan agama Islam untuk sekolah/madrasah berfungsi sebagai berikut: 1) Pengembangan, yaitu meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta didik kepada Allah Swt yang telah ditanamkan dalam lingkungan keluarga. 2) Penanaman nilai sebagai pedoman hidup untuk mencari kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat. 3) Penyesuaian mental, yaitu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial dan dapat mengubah lingkungannya sesuai dengan ajaran agama Islam.
58
Armai Arief, Reformulasi Pendidikan Islam, (Jakarta: CRDS Press, 2005), Cet. I, h. 21. Mahmud Yunus, Metodik Khusus Pendidikan Agama, (Jakarta: PT Hidakarya Agung, 1983), Cet. XI, h. 13. 59
29
4) Perbaikan, yaitu untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan, kekurangankekurangan dan kelemahan-kelemahan peserta didik dalam keyakinan, pemahaman dan pengalaman ajaran dalam kehidupan sehari-hari. 5) Pencegahan, yaitu untuk menangkal hal-hal negatif dari lingkungannya atau dari budaya lain yang dapat membahayakan dirinya dan menghambat perkembangannya menuju manusia Indonesia seutuhnya. 6) Pengajaran tentang ilmu pengetahuan keagamaan secara umum (alam nyata dan nir-nyata), sistem dan fungsionalnya. 7) Penyaluran, yaitu untuk menyalurkan anak-anak yang memiliki bakat khusus di bidang Agama Islam agar bakat tersebut dapat berkembang secara optimal sehingga dapat dimanfaatkan untuk dirinya sendiri dan bagi orang lain.60 d. Ruang Lingkup Mata Pelajaran PAI di SMP Pengajaran Agama di Sekolah Menengah Pertama (SMP) dapat dibagi menjadi Keimanan (itikad), Ibadat (fiqh), Akhlak, Sejarah Islam, ayat-ayat Al-Qur’an dan Hadits-hadits, dan Islam dan kemasyarakatan.61 Sedangkan kompetensi persatuan jenjang pendidikan untuk SMP adalah: 1) Mampu membaca dan menulis ayat Al-Qur’an serta mengetahui hukum bacaannya. 2) Beriman kepada Allah Swt, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, Rasulrasulnya, hari kiamat, dan qadha qadar dengan mengetahui maknanya. 3) Terbiasa berperilaku dengan sifat-sifat terpuji, menghindari sifat-sifat tercela, dan bertatakrama dalam kehidupan sehari-hari. 4) Memahami ketentuan hukum Islam tentang ibadah dan muamalah serta terbiasa mengamalkannya. 5) Memahami dan mampu mengambil manfaat dan hikmah perkembangan Islam fase Makkah, Madinah, dan Khulafaur Rasyidin serta mampu melaksanakannya dalam kehidupan sehari-hari.62 B. Hasil Penelitian yang Relevan Penelitian ini membahas tentang penerapan pembelajaran aktif metode card sort dan berdasarkan hasil kajian pustaka yang dilakukan peneliti didapatkan hasil penelitian yang relevan dengan penelitian ini yaitu studi penelitian yang dilakukan oleh Herawati (2013) yang berjudul “Peningkatan kemampuan membaca permulaan melalui penggunaan strategi card sort pada pelajaran Bahasa Indonesia 60
Majid, op.cit., h. 134-135. Yunus, op.cit., h. 71. 62 Majid, op.cit., h. 147. 61
30
di Kelas Satu MI At-Taqwa Cakung Jakarta Timur”. Dalam penelitiannya disimpulkan bahwa belajar dengan metode cart sort dapat meningkatkan kemampuan membaca permulaan dalam pelajaran Bahasa Indonesia. Begitu juga dengan studi penelitian yang dilakukan oleh Nyi Empat Patimah (2012) yang berjudul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika dengan Menggunakan Metode Active Learning Teknik Card Sort”. Dalam penelitiannya disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa setelah melakukan pembelajaran dengan menggunakan metode active learning teknik card sort meningkat. Penelitian ini juga relevan dengan studi penelitian yang dilakukan oleh Fifi Ulfiah (2012) yang berjudul “Efektivitas metode card sort dalam upaya meningkatkan hasil belajar mata pelajaran fiqih pada siswa MI Nurul Falah Cakung Timur Jakarta Timur”. Dalam penelitiannya disimpulkan bahwa metode card sort terbukti efektif untuk meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran Fiqih. Adapun penelitian yang akan peneliti lakukan berbeda dengan peneliti-peneliti sebelumnya. Penelitian ini lebih kepada penerapan pembelajaran aktif metode card sort pada materi PAI dalam meningkatkan hasil belajar siswa di SMP Darul Ma’arif Jakarta Selatan.
C. Hipotesis Tindakan Hipotesis dapat dipandang sebagai konklusi. Konklusi sifatnya sementara. Sebagai konklusi hipotesis tidak dibuat dengan sembarangan, melainkan atas dasar pengetahun-pengetahuan tertentu. Hipotesis dalam PTK ini adalah penerapan pembelajaran aktif metode card sort dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi PAI di SMP Darul Ma’arif.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Darul Ma’arif Jakarta Selatan yang beralamat di Jl. RS. Fatmawati No.45. 2. Waktu penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di kelas VIII D SMP Darul Ma’arif Jakarta Selatan dari bulan Mei – Juli 2014.
B. Metode Penelitian dan Desain Siklus Penelitian 1. Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif yaitu menggambarkan masalah sebenarnya yang ada di lapangan, kemudian direfleksikan dan dianalisis berdasarkan teori yang menunjang kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan tindakan lapangan. Pendekatan kualitatif dalam penelitian ini digunakan untuk menelusuri dan mendapatkan gambaran secara jelas tentang situasi kelas dan tingkah laku siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan yang difokuskan pada situasi kelas, atau lazim dikenal dengan Classroom Action Research. Menurut Kunandar, “Penelitian tindakan kelas yaitu suatu kegiatan ilmiah yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri dengan jalan merancang, melaksanakan, mengamati, dan merefleksikan tindakan melalui beberapa siklus secara kolaboratif dan partisipatif yang bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu proses pembelajaran di kelasnya.”1 Tujuan utama dari penelitian tindakan kelas
1
Kunandar, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2011), Cet. VII, h.
46.
31
32
adalah untuk memperbaiki dan meningkatkan profesionalisme pendidik dalam menangani proses pembelajaran. Penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari model Kemmis dan Mc Taggart yang terdiri dari empat komponen, yaitu: perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Sebenarnya model Kemmis dan Mc Taggart merupakan pengembangan dari model Kurt Lewin, hanya saja model penelitian tindakan Kemmis dan Mc Taggart komponen acting (tindakan) dengan observing (pengamatan) dijadikan satu kesatuan. Disatukannya kedua komponen tersebut disebabkan oleh adanya kenyataan bahwa antara penerapan acting dan observing merupakan dua kegiatan yang tidak terpisahkan. Maksudnya, kedua kegiatan harus dilakukan dalam satu kesatuan waktu, ketika tindakan dilaksanakan begitu pula observasi juga harus dilaksanakan.2 Penelitian ini diawali dengan melakukan penelitian pendahuluan (pra penelitian) dan akan dilanjutkan dengan dua siklus. Dalam hal ini, yang dimaksud siklus adalah satu putaran kegiatan beruntun yang kembali ke langkah semula, dimana setiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting). 2. Desain Siklus Penelitian Setelah melakukan analisis dan refleksi pada siklus I, penelitian akan dilanjutkan dengan siklus II. Apabila hasil siklus II sudah menunjukkan bahwa indikator keberhasilan telah dicapai, maka penelitian dihentikan. Akan tetapi apabila indikator keberhasilan belum dicapai, maka penelitian dilanjutkan ke siklus III, dengan hasil refleksi siklus II sebagai acuannya. Desain siklus penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merujuk pada model Action Research Kemmis & Taggart yang dikutip oleh Suharsimi Arikunto,3 sebagai berikut:
2
Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama, Mengenal Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Indeks, 2012), Cet. 5, h. 20. 3 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010), Cet. XIV, h. 132.
33
Gambar 3.1
Alur Pelaksanaan PTK
C. Subjek Penelitian dan Partisipan yang Terlibat dalam Penelitian Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII D SMP Darul Ma’arif Jakarta Selatan. Observer yang terlibat dalam kegiatan penelitian ini yaitu guru bidang studi PAI kelas VIII D sebagai pengamat jalannya penelitian sekaligus berperan sebagai kolaborator. Pada saat pelaksanaan tindakan, guru PAI membantu peneliti mengamati aktivitas-aktivitas yang dilakukan siswa selama proses pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi. Selain itu, guru PAI juga melakukan observasi dan penilaian terhadap peneliti pada saat melakukan tindakan dan untuk mendapatkan informasi dalam rangka perbaikan pada pelaksanaan tindakan selanjutnya.
D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian Peran peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai pelaku penelitian. Peneliti bekerja sama dengan guru bidang studi PAI sebagai kolaborator dan observer. Sebagai kolaborator yaitu bekerjasama dalam hal membuat rancangan pembelajaran, melakukan refleksi dan menentukan tindakan-tindakan pada siklus selanjutnya. Sebagai observer yaitu memberi penilaian terhadap peneliti dalam
34
mengajar dengan menerapkan pembelajaran aktif metode card sort dan mengamati aktivitas belajar PAI siswa selama proses pembelajaran. Kerja sama antara guru PAI dan peneliti menjadi hal yang sangat penting dan memiliki kedudukan yang setara dalam pelaksanaan tindakan di dalam kelas, dalam arti masing-masing mempunyai peran dan tanggung jawab yang saling membutuhkan dan saling melengkapi untuk mencapai tujuan.
E. Tahapan Intervensi Tindakan Tahap penelitian ini diawali dengan melaksanakan prapenelitian atau penelitian pendahuluan yakni peneliti berdiskusi dengan guru bidang studi PAI terkait dengan permasalahan yang selama ini muncul dalam kegiatan belajar mengajar di kelas VIII D SMP Darul Ma’arif Jakarta Selatan, seperti mengamati metode apa yang selama ini di gunakan oleh guru dalam kegiatan belajar mengajar, materi apa yang sulit dipahami siswa dan bagaimana hasil belajar siswa selama ini pada pembelajaran PAI. Sehingga nantinya diperlukan sebuah penyelesaian untuk memperbaiki kegiatan pembelajaran. Setelah melakukan penelitian pendahuluan, dilanjutkan dengan tindakan yang berupa siklus, terdiri dari perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan evaluasi, serta analisis dan refleksi. Setelah melakukan analisis dan refleksi pada tindakan I, penelitian akan dilanjutkan dengan tindakan II, jika data yang diperoleh memerlukan penyempurnaan akan dilanjutkan kembali pada tindakan III dan seterusnya. Dalam penelitian ini tahapan-tahapan yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Perencanaan (Planning) Setelah peneliti mengetahui dengan seksama pokok permasalahannya, kemudian peneliti merencanakan tindakan dengan harapan permasalahan dapat terselesaikan. Peneliti dengan observer (guru bidang studi PAI) mengadakan pertemuan dan berdiskusi untuk menentukan langkah-langkah yang akan dilaksanakan dalam penelitian. Setelah itu peneliti merencanakan kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum dan tingkat kemampuan awal siswa berdasarkan hasil kesepakatan dengan observer.
35
Adapun kegiatan perencanaan tindakan adalah sebagai berikut: a. Peneliti dan observer berkolaborasi untuk menyusun rencana persiapan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai. b. Peneliti dan observer berkolaborasi menyusun kisi-kisi instrumen penilaian. c. Peneliti membuat instrumen penilaian untuk mengukur hasil belajar siswa dengan mengacu kepada kisi-kisi instrumen yang telah ditetapkan. d. Peneliti
menentukan
metode
pembelajaran
yang
akan
digunakan
berdasarkan permasalahan yang ada. e. Peneliti mempersiapkan lembar observasi dan wawancara. f. Peneliti mempersiapkan kelengkapan lain yang diperlukan dalam rangka analisis data. 2. Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini dilakukan sesuai dengan rencana persiapan pembelajaran yang telah disusun dalam skenario pembelajaran dengan materi yang telah ditentukan sesuai dengan kesepakatan bersama observer. Secara garis besar tahapan dalam pelaksanaan tindakan sebagai berikut: a. Guru memberikan apersepsi tentang materi pembelajaran. b. Mengemukakan tujuan pembelajaran. c. Menjelaskan langkah-langkah pembelajaran aktif metode card sort. d. Memberikan setiap siswa kartu indeks yang berisi informasi atau contoh yang cocok dengan satu atau beberapa kategori. e. Memerintahkan siswa untuk berkeliling ruangan dan mencari siswa lain yang kartunya cocok dengan kategori yang sama. f. Memerintahkan para siswa yang kartunya memiliki kategori sama untuk menawarkan diri kepada siswa lain. g. Guru mengemukakan poin-poin pengajaran yang penting. h. Guru memberikan kesimpulan dari materi pembelajaran yang telah dibahas. i. Pada tahap akhir pembelajaran setiap siklus siswa diberikan tes (post test).
36
3. Pelaksanaan Observasi (Pengamatan) Tahap ini merupakan kegiatan yang dilakukan oleh peneliti dan observer (guru bidang studi PAI) untuk melakukan pengamatan terhadap aktivitas guru dan kegiatan belajar siswa. Observasi tersebut dilakukan untuk mengenali, merekam dan mengumpulkan data dari setiap indikator mengenai aktivitas guru dan unjuk kerja siswa dalam proses pembelajaran menggunakan metode card sort. Observasi juga dilakukan untuk mengamati kesesuaian antara pelaksanaan tindakan dengan rencana tindakan yang telah disusun sebelumnya, serta mengetahui seberapa jauh pelaksanaan tindakan yang berlangsung dapat menghasilkan perubahan yang diharapkan yakni meningkatkan hasil belajar siswa. 4. Refleksi Pada tahap ini peneliti bersama observer melakukan kegiatan analisis, sintesis, interpretasi dan eksplanasi (penjelasan) terhadap semua data atau informasi yang dikumpulkan dari penelitian tindakan yang dilaksanakan. Data yang terkumpul kemudian ditindak lanjuti dengan melakukan analisis dan interpretasi, sehingga dapat diketahui akan hasil dari pelaksanaan tindakan yang dilakukan. Hasil analisis dan interpretasi tersebut sebagai dasar untuk melakukan evaluasi sehingga diketahui berhasil atau tidaknya terhadap tindakan yang telah dilaksanakan dengan tujuan yang diharapkan.
Serta sebagai acuan untuk merencanakan
tindakan baru dan melakukan revisi pada proses pembelajaran bagi peneliti pada putaran berikutnya.
F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan Hasil yang diharapkan dengan menerapkan pembelajaran aktif metode card sort yaitu semua siswa mampu mencapai skor belajar sesuai kriteria ketuntasan minimum (KKM) yaitu 75.
G. Data dan Sumber Data Data dan sumber data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
37
1. Data kualitatif : Jenis data kualitatif pada penelitian ini adalah hasil observasi aktivitas guru dan siswa dalam proses pembelajaran, serta hasil wawancara. 2. Data kuantitatif : Jenis data kuantitatif dalam penelitian ini adalah nilai hasil belajar siswa. 3. Sumber data : sumber data dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri selaku guru yang melaksanakan penelitian dan siswa kelas VIII D SMP Darul Ma’arif Jakarta Selatan.
H. Instrumen Pengumpulan Data Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Lembar observasi Lembar observasi digunakan untuk memperoleh data tentang penerapan pembelajaran aktif metode card sort di kelas dan sebagai bahan refleksi untuk perbaikan pada siklus selanjutnya. 2. Tes hasil belajar Untuk mengetahui dan mengukur hasil belajar siswa terutama hasil belajar kognitif yang berkenaan dengan penguasaan bahan pengajaran setelah diterapkan metode card sort. Tes hasil belajar berupa posttest
yang
diberikan pada akhir setiap siklus I dan II.
Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Tes Hasil Belajar Siklus I
No
Kompetensi
Indikator
Dasar 1.
Menjelaskan
C1 Menjelaskan
pengertian beriman pengertian iman kepada kitab-kitab kepada Allah
Kemampuan Bentuk Nomor
kitab-
kitab Allah SWT
C2 √
C3
Soal
Soal
Pilihan
1, 2, 4,
Ganda
7
38
Membaca naqli
dalil
tentang
√
Pilihan
15, 16,
Ganda
17, 18,
kitab-kitab Allah
20
SWT Menjelaskan √
pengertian kitab
Pilihan
6, 8, 9,
Ganda
10, 12,
dan suhuf
14
Menyebutkan jumlah
kitab-
Pilihan √
3, 5, 11
Ganda
kitab Allah dan suhuf untuk para Nabi/Rasul Menjelaskan persamaan kitab
Pilihan √
19
Ganda
dengan suhuf Menjelaskan perbedaan kitab
Pilihan √
13
Ganda
dan suhuf Jumlah
20
Keterangan: C1 = Pengetahuan C2 = Pemahaman C3 = Penerapan I. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah: 1. Hasil observasi proses pembelajaran PAI di kelas, data ini berasal dari hasil observasi terhadap tindakan pembelajaran. Hasil observasi merupakan penilaian kinerja dengan rating skala dengan skor 1 – 5.
39
2. Hasil dokumentasi, dokumentasi yang dimaksud adalah berupa foto-foto dan hasil rekaman aktivitas guru dan siswa yang diambil pada saat pembelajaran berlangsung. 3. Wawancara, yaitu pengumpulan data dengan mengadakan wawancara langsung kepada guru dan siswa
setelah melaksanakan kegiatan
pembelajaran untuk mengetahui pendapat atau pandangan mereka terhadap pembelajaran PAI dengan menggunakan metode card sort. 4. Nilai hasil belajar siswa yang diperoleh dari tiap siklus.
J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan Untuk mendapatkan hasil evaluasi yang baik tentunya diperlukan instrumen yang kualitasnya baik pula. Instrumen yang baik dapat ditinjau dari validitas. Suatu instrumen disebut valid apabila instrumen tersebut mampu mengukur apa yang seharusnya diukur. Instrumen yang digunakan untuk mengukur kemampuan hasil belajar PAI siswa adalah tes formatif akhir siklus. Validitas yang digunakan untuk instrumen kemampuan hasil belajar PAI yaitu validitas isi (content validity). Validitas isi ditentukan dengan melihat apakah soal-soal yang digunakan telah menunjukkan sampel atribut yang diukur. 4 Validitas isi dilakukan dengan mengkonsultasikan instrumen tes tersebut kepada para pakar. Dalam hal ini peneliti berkonsultasi dengan dosen pembimbing yang merupakan pakar di bidang pendidikan.
K. Analisis Data dan Interpretasi Data Langkah-langkah analisis data adalah mengkaji data yang terkumpul secara keseluruhan dari semua instrumen, mereduksi data, mendisplay data dan menyimpulkan serta menverifikasi kembali. Tindakan menverifikasi kembali mutlak diperlukan untuk melakukan pemeriksaan terakhir pada data yang telah ada melalui sumber-sumber yang dapat dipertanggungjawabkan, misalnya buku
4
Sumarna Surapranata, Analisis, Validitas, Reliabilitas dan Interpretasi Hasil Tes, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), Cet. IV, h. 51.
40
penunjang, data siswa dan informasi dari observer dan teman sejawat yang berkolaborasi mendukung penelitian ini. Untuk menganalisis tingkat keberhasilan atau persentase keberhasilan siswa setelah proses belajar mengajar setiap putarannya (siklus) dilakukan dengan cara memberikan evaluasi berupa soal tes tertulis pada setiap akhir siklus. Teknis analisis data kuantitatif pada hasil belajar menggunakan analisis statistik deskriptif dengan menjumlah, mencari mean (rata-rata) dan presentase keberhasilan belajar.
L. Pengembangan Perencanaan Tindakan Setelah tindakan pertama (siklus I) selesai dilakukan dan hasil yang diharapkan belum mencapai kriteria keberhasilan yaitu peningkatan hasil belajar siswa pada bidang studi PAI maka akan ditindak lanjuti untuk melakukan tindakan selanjutnya sebagai rencana perbaikan pembelajaran. Siklus ini terdiri dari perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, serta analisis dan refleksi. Setelah melakukan analisis dan refleksi pada siklus I, apabila indikator keberhasilan belum tercapai maka penelitian akan dilanjutkan dengan siklus II. Penelitian ini berakhir, apabila peneliti menyadari bahwa penelitian ini telah berhasil menguji penerapan pembelajaran aktif metode card sort pada materi PAI dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
BAB IV DESKRIPSI DATA, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data 1. Tindakan Pembelajaran Siklus I Tindakan pembelajaran siklus I merupakan tindakan awal yang sangat penting, hal ini dikarenakan analisis dari hasil tindakan pembelajaran ini akan dijadikan sebagai refleksi bagi peneliti pada tindakan pembelajaran selanjutnya. Kegiatan penelitian pada siklus I dilaksanakan tiga kali pertemuan, setiap pertemuannya 2x40 menit (2 jam pembelajaran). Adapun tahap pada siklus I adalah: a. Tahap Perencanaan Pada tahap perencanaan ini dilakukan penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pelajaran PAI pada kelas VIII D, dengan Kompetensi Dasar menjelaskan
pengertian
beriman
kepada
kitab-kitab
Allah.
Instrumen
pembelajaran dibuat sendiri oleh peneliti yang terdiri dari wawancara, lembar pengamatan aktivitas belajar siswa, lembar pengamatan aktivitas mengajar guru, lembar penilaian dan lembar soal posttest. Perangkat lainnya yang disiapkan adalah media pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran aktif metode card sort yang berkaitan dengan materi yang disajikan sebagai bahan untuk peneliti di SMP Darul Ma’arif Jakarta Selatan. Lembar posttest siklus I dibuat untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menerapkan pembelajaran aktif metode card sort pada siswa kelas VIII D di SMP Darul Ma’arif Jakarta Selatan dalam pelajaran PAI. Lembar pengamatan aktivitas siswa dan guru digunakan untuk mengetahui aktivitas siswa dan guru saat proses pembelajaran berlangsung dengan menerapkan pembelajaran aktif metode card sort. Pada siklus I ini peneliti ingin mengetahui apakah dengan menerapkan pembelajaran aktif metode card sort dapat meningkatkan hasil belajar PAI siswa. Target yang ingin dicapai peneliti pada siklus I ini yaitu siswa mampu menjelaskan pengertian beriman kepada kitab-kitab Allah Swt, mampu membaca 41
42
dalil naqli tentang kitab-kitab Allah Swt, mampu menjelaskan pengertian kitab dan suhuf, mampu menyebutkan jumlah kitab-kitab Allah dan suhuf untuk para Nabi/Rasul, mampu menjelaskan persamaan dan perbedaan kitab dengan suhuf. b. Tahap Pelaksanaan Tindakan pembelajaran siklus I dilaksanakan dalam 3 pertemuan dengan alokasi waktu (2x40 menit) setiap pertemuan. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus I dapat dilihat pada lampiran. 1) Pertemuan Pertama Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Kamis, 22 Mei 2014. Kegiatan pembelajaran berlangsung selama 2 jam pelajaran (2x40 menit) yang dimulai pada pukul 12.35 WIB sampai dengan 13.55 WIB. Pokok bahasan yang disampaikan adalah menjelaskan pengertian beriman kepada kitab-kitab Allah Swt, membaca dalil naqli tentang kitab-kitab Allah Swt. Pada pertemuan pertama ini seluruh siswa hadir dengan jumlah 31 siswa. Kegiatan pembelajaran diawali dengan membuka pelajaran, melakukan apersepsi dan mengkondisikan siswa. Selanjutnya kegiatan inti pembelajaran peneliti menjelaskan tentang pengertian beriman kepada kitab-kitab Allah Swt dan mendemontrasikan dalil naqli tentang kitab-kitab Allah Swt. Setelah itu peneliti menerapkan pembelajaran aktif metode card sort dengan memberikan kepada masing-masing siswa satu kartu yang berisi arti potongan ayat-ayat tentang keimanan kepada kitab-kitab Allah, memerintahkan mereka berkeliling kelas mencari teman lain yang kartunya sama, memerintahkan mereka berdiskusi dengan teman yang kartunya sama dan menempelkan kartu tersebut di papan tulis pada tabel yang telah ditentukan. Setelah menempelkan kartu peneliti meminta salah satu siswa membacakan hasil tempelan yang sudah dilakukan temantemannya. Pada kegiatan konfirmasi ketika peneliti menemukan kekeliruan dan kesalahan pada hasil tempelan mereka, peneliti memperbaiki hasil tempelan kartu tersebut dengan cara mencocokkan jawaban yang sebenarnya sekaligus menjelaskannya. Setelah itu peneliti melakukan tanya jawab terkait materi beriman kepada kitab-kitab Allah Swt dan dalil naqli tentang kitab-kitab Allah Swt. Pada kegiatan penutup peneliti menyimpulkan materi yang telah dipelajari,
43
dan sebagai tindak lanjut kegiatan peneliti memerintahkan siswa mengerjakan LKS yang berhubungan dengan materi keimanan kepada kitab-kitab Allah Swt. 2) Pertemuan Kedua Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Sabtu, 24 Mei 2014. Kegiatan pembelajaran berlangsung selama 2 jam pelajaran (2x40 menit) yang dimulai pada pukul 07.00 WIB sampai dengan 08.20 WIB. Pokok bahasan yang disampaikan adalah menjelaskan pengertian kitab dan suhuf, menyebutkan jumlah kitab-kitab Allah dan suhuf untuk para Nabi/Rasul. Pada pertemuan kedua ini seluruh siswa hadir dengan jumlah 31 siswa. Kegiatan pembelajaran diawali dengan membuka pelajaran, melakukan apersepsi dan mengkondisikan siswa. Selanjutnya kegiatan inti pembelajaran peneliti menjelaskan pengertian kitab dan suhuf. Setelah itu peneliti menerapkan pembelajaran aktif metode card sort dengan memberikan kepada masing-masing siswa satu kartu yang berisi jumlah kitab-kitab Allah dan suhuf untuk para Nabi/Rasul, memerintahkan mereka berkeliling kelas mencari teman lain yang kartunya sama, memerintahkan mereka berdiskusi dengan teman yang kartunya sama dan menempelkan kartu tersebut di papan tulis pada tabel yang telah ditentukan. Setelah menempelkan kartu peneliti meminta salah satu siswa membacakan hasil tempelan yang sudah dilakukan teman-temannya. Pada kegiatan konfirmasi ketika peneliti menemukan kekeliruan dan kesalahan pada hasil tempelan mereka, peneliti memperbaiki hasil tempelan kartu tersebut dengan cara mencocokkan jawaban yang sebenarnya sekaligus menjelaskannya. Setelah itu peneliti melakukan tanya jawab terkait materi pengertian kitab dan suhuf, menyebutkan jumlah kitab-kitab Allah dan suhuf untuk para Nabi/Rasul. Pada kegiatan penutup peneliti menyimpulkan materi yang telah dipelajari, dan sebagai tindak lanjut kegiatan peneliti memberikan pertanyaan tentang materi pada pertemuan kedua ini, dan memerintahkan siswa langsung menjawab pada kertas satu lembar dan dikumpulkan. 3) Pertemuan Ketiga Pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari Rabu, 28 Mei 2014. Kegiatan pembelajaran berlangsung selama 2 jam pelajaran (2x40 menit) yang dimulai pada
44
pukul 12.35 WIB sampai dengan 13.55 WIB. Pokok bahasan yang disampaikan adalah menjelaskan persamaan kitab dan suhuf, menjelaskan perbedaan kitab dan suhuf. Pada pertemuan ketiga ini seluruh siswa hadir dengan jumlah 31 siswa. Kegiatan pembelajaran diawali dengan membuka pelajaran, melakukan apersepsi dan mengkondisikan siswa. Selanjutnya kegiatan inti pembelajaran peneliti menjelaskan sekilas tentang persamaan dan perbedaan kitab dan suhuf. Setelah itu peneliti menerapkan pembelajaran aktif metode card sort dengan memberikan kepada masing-masing siswa satu kartu yang berisi persamaan dan perbedaan kitab dan suhuf, memerintahkan mereka berkeliling kelas mencari teman lain yang kartunya sama, memerintahkan mereka berdiskusi dengan teman yang kartunya sama dan menempelkan kartu tersebut di papan tulis pada tabel yang telah ditentukan. Setelah menempelkan kartu peneliti meminta salah satu siswa membacakan hasil tempelan yang sudah dilakukan teman-temannya. Pada kegiatan konfirmasi ketika peneliti menemukan kekeliruan dan kesalahan pada hasil tempelan mereka, peneliti memperbaiki hasil tempelan kartu tersebut dengan cara mencocokkan jawaban yang sebenarnya sekaligus menjelaskannya. Setelah itu peneliti melakukan tanya jawab terkait materi persamaan dan perbedaan kitab dan suhuf. Pada kegiatan penutup peneliti menyimpulkan materi yang telah dipelajari, dan sebagai tindak lanjut kegiatan peneliti memberikan pertanyaan tentang materi pada pertemuan ketiga ini, dan memerintahkan siswa langsung menjawab pada kertas satu lembar dan dikumpulkan. c. Tahap Pengamatan Tahap pengamatan pada siklus I ini dilakukan bersamaan dengan tahap pelaksanaan pembelajaran. Tahap pengamatan ini dilakukan di setiap pertemuan oleh observer yang merupakan teman sejawat peneliti. 1) Pertemuan Pertama Pada pertemuan pertama, observer memberikan penilaian terhadap aktivitas siswa dan guru selama proses pembelajaran berlangsung. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan informasi bagi perbaikan pengajaran pada pertemuan selanjutnya.
45
Tabel 4.1 Hasil Observasi Aktifitas Guru Pertemuan Pertama No
Aspek yang dinilai
Penilaian SB
1.
Memberi masing-masing siswa kartu indeks
2.
Memerintahkan siswa mencari siswa lain yang
B
C
K
SK
√ √
kartunya cocok atau sama 3.
√
Memerintahkan siswa yang kartunya sama berdiskusi untuk menempelkan kartu
4.
√
Memberikan poin-poin penting terkait materi/kartu
Berdasarkan tabel observasi guru diatas, dapat dilihat bahwa aktivitas mengajar guru pada pertemuan pertama sudah menunjukkan kategori baik, bahkan ada yang sudah sangat baik. Tabel 4.2 Hasil Observasi Aktifitas Siswa Pertemuan Pertama No
Aspek yang dinilai
Penilaian SB
1.
Masing-masing siswa menerima kartu indeks
2.
Siswa mencari siswa lain yang kartunya cocok
B
C
K
√ √
atau sama 3.
Siswa berdiskusi dengan siswa lain yang kartunya
√
sama untuk menempelkan 4.
Siswa memperhatikan poin-poin penting yang
√
diberikan guru
Berdasarkan tabel hasil observasi siswa diatas, pada pertemuan pertama aktivitas belajar siswa pada empat aspek sudah menunjukkan kategori baik bahkan ada yang sudah sangat baik.
SK
46
2) Pertemuan Kedua Pada pertemuan kedua, observer memberikan penilaian terhadap aktivitas siswa dan guru selama proses pembelajaran berlangsung. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan informasi bagi perbaikan pengajaran pada pertemuan selanjutnya. Tabel 4.3 Hasil Observasi Aktifitas Guru Pertemuan Kedua No
Aspek yang dinilai
Penilaian SB
1.
Memberi masing-masing siswa kartu indeks
2.
Memerintahkan siswa mencari siswa lain yang
B
C
K
SK
√ √
kartunya cocok atau sama 3.
Memerintahkan siswa yang kartunya sama
√
berdiskusi untuk menempelkan kartu 4.
Memberikan poin-poin penting terkait
√
materi/kartu
Berdasarkan tabel observasi guru diatas, dapat dilihat bahwa aktivitas mengajar guru pada pertemuan kedua beberapa aspek sudah menunjukkan kategori sangat baik, tetapi untuk aspek memerintahkan siswa mencari siswa lain yang kartunya cocok atau sama masih baik. Tabel 4.4 Hasil Observasi Aktifitas Siswa Pertemuan Kedua No
Aspek yang dinilai
Penilaian SB
1.
Masing-masing siswa menerima kartu indeks
2.
Siswa mencari siswa lain yang kartunya cocok
√ √
atau sama 3.
Siswa berdiskusi dengan siswa lain yang kartunya
√
sama untuk menempelkan 4.
Siswa memperhatikan poin-poin penting yang
B
√
C
K
SK
47
diberikan guru
Berdasarkan tabel hasil observasi siswa diatas, pada pertemuan kedua aktivitas belajar siswa pada beberapa aspek sudah sangat baik, namun untuk siswa mencari siswa lain yang kartunya cocok atau sama masih baik. 3) Pertemuan Ketiga Pada pertemuan ketiga, observer memberikan penilaian terhadap aktivitas siswa dan guru selama proses pembelajaran berlangsung. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan informasi bagi perbaikan pengajaran pada pertemuan selanjutnya. Tabel 4.5 Hasil Observasi Aktifitas Guru Pertemuan Ketiga No
Aspek yang dinilai
Penilaian SB
1.
Memberi masing-masing siswa kartu indeks
√
2.
Memerintahkan siswa mencari siswa lain yang
√
B
C
K
SK
kartunya cocok atau sama 3.
√
Memerintahkan siswa yang kartunya sama berdiskusi untuk menempelkan kartu
4.
√
Memberikan poin-poin penting terkait materi/kartu
Berdasarkan tabel observasi guru diatas, dapat dilihat bahwa aktivitas mengajar guru pada pertemuan ketiga sudah sangat baik terutama pada aspek memberi masing-masing siswa kartu indeks dan memerintahkan siswa mencari siswa lain yang kartunya cocok atau sama. Tabel 4.6 Hasil Observasi Aktifitas Siswa Pertemuan Ketiga No
Aspek yang dinilai
Penilaian SB
1.
Masing-masing siswa menerima kartu indeks
√
B
C
K
SK
48
2.
Siswa mencari siswa lain yang kartunya cocok
√
atau sama 3.
√
Siswa berdiskusi dengan siswa lain yang kartunya sama untuk menempelkan
4.
√
Siswa memperhatikan poin-poin penting yang diberikan guru
Berdasarkan tabel hasil observasi siswa diatas, pada pertemuan ketiga aktivitas belajar siswa sudah menunjukkan kategori baik untuk aspek yang diamati bahkan pada aspek masing-masing siswa menerima kartu indeks dan siswa mencari siswa lain yang kartunya cocok atau sama sudah sangat baik. Pertemuan ketiga adalah pertemuan terakhir dalam siklus I, yang kemudian dilanjutkan dengan tes akhir siklus I untuk mengetahui apakah meningkat hasil belajar PAI siswa dengan menerapkan pembelajaran aktif metode card sort. Tes akhir siklus I dilaksanakan pada hari Rabu, 28 Mei 2014. Pada tes akhir siklus I ini seluruh siswa kelas VIII D hadir dengan jumlah 31 siswa. Hasil dari tes akhir siklus I ini adalah sebagai berikut: Tabel 4.7 Hasil Belajar Siswa Siklus I NO NAMA 1 Aa
Nilai KKM 75
Hasil Tes Akhir Siklus I 95
2
Ab
75
95
3
Ac
75
95
4
Ad
75
90
5
Ae
75
70
6
Af
75
85
7
Ag
75
90
8
Ba
75
90
9
Ca
75
85
10
Cb
75
90
49
11
Da
75
70
12
Db
75
90
13
Ea
75
95
14
Eb
75
75
15
Fa
75
85
16
Fb
75
65
17
Ga
75
75
18
Ha
75
90
19
Ia
75
85
20
Ja
75
75
21
Jb
75
95
22
Jc
75
75
23
Jd
75
80
24
Ka
75
90
25
Kb
75
80
26
La
75
90
27
Ma
75
90
28
Na
75
80
29
Nb
75
65
30
Oa
75
50
31
Ob
75
85
Jumlah Rata-rata
2570 82,9
Berdasarkan tabel hasil belajar siklus I diatas diperoleh rata-rata nilai siswa 82,9. Dari 31 siswa yang ada masih ada 5 orang siswa yang nilainya belum mencapai nilai KKM. Ini berarti kegiatan pembelajaran siklus I belum maksimal, dan masih perlu dilanjutkan pada siklus selanjutnya.
50
Grafik 4.1 Perolehan Nilai Siswa Siklus I
100 90 80 70 60 NILAI SISWA PADA SIKLUS I
50
BANYAK SISWA
40 30 20 10 0 1
2
3
4
5
6
7
8
Berdasarkan grafik di atas dapat dilihat bahwa dari 31 siswa yang mengikuti tes akhir siklus I ada 1 orang siswa mendapatkan nilai 50, 2 orang siswa mendapatkan nilai 65, 2 orang siswa mendapatkan nilai 70, 4 orang siswa mendapatkan nilai 75, 3 orang siswa mendapatkan nilai 80, 5 orang siswa mendapatkan nilai 85, 9 orang siswa mendapatkan nilai 90, dan 5 orang siswa mendapatkan nilai 95. d. Tahap Refleksi Berdasarkan data yang diperoleh melalui lembar observasi guru dan siswa, serta hasil belajar siswa PAI pada siklus I, maka diperoleh hasil analisis kegiatan refleksi sebagai berikut: 1) Guru a) Belum menggunakan kartu yang beraneka ragam untuk menarik minat siswa. b) Belum maksimal memerintahkan siswa mencari siswa lain yang kartunya cocok atau sama.
51
c) Belum maksimal memerintahkan siswa yang kartunya sama berdiskusi untuk menempelkan kartu. d) Belum menguasai kelas dengan baik. 2) Siswa a) Belum antusias menempelkan kartu karena warna dari kartu tersebut kurang beraneka ragam atau kurang menarik. b) Belum semangat mencari siswa lain yang kartunya cocok atau sama. c) Belum tertarik untuk berdiskusi untuk menempelkan kartu. d) Sulit menempelkan kartu yang diberikan guru ditempat yang cocok karena tidak fokus. Berdasarkan analisis hasil refleksi kegiatan pembelajaran pada siklus I tersebut, maka peneliti
berencana melakukan perbaikan-perbaikan pada
kegiatan
pembelajaran siklus II. Rencana perbaikan tersebut antara lain: 1) Menggunakan kartu yang berwarna warni untuk menarik minat siswa. 2) Memaksimalkan memerintahkan siswa mencari siswa lain yang kartunya cocok atau sama. 3) Meningkatkan cara memerintahkan siswa yang kartunya sama berdiskusi untuk menempelkan kartu. 4) Lebih menguasai kelas supaya tujuan pembelajaran dapat tercapai oleh siswa.
2. Tindakan Pembelajaran Siklus II Tindakan pembelajaran siklus II merupakan tindakan lanjutan berdasarkan hasil refleksi pada tindakan pembelajaran siklus I. Kegiatan penelitian pada siklus II dilaksanakan tiga kali pertemuan, setiap pertemuannya 2x40 menit (2 jam pembelajaran). Adapun tahap tindakan pembelajaran pada siklus II adalah: a. Tahap Perencanaan Tahap perencanaan siklus II ini dimulai dengan menyiapkan instrumen pembelajaran yang dibuat sendiri oleh peneliti, seperti Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), menyiapkan materi ajar dengan menerapkan pembelajaran aktif metode card sort, menyiapkan pertanyaan guna mengukur pemahaman siswa
52
terhadap materi yang telah diajarkan setiap kegiatan pembelajaran selesai, membuat soal posttest PAI untuk mengetahui hasil belajar siswa, menyiapkan media pembelajaran berupa kartu, serta menyiapkan lembar pengamatan aktivitas belajar siswa dan lembar pengamatan aktivitas mengajar guru, dan keperluan lainnya. Materi yang akan dibahas pada siklus II ini adalah menyebutkan macammacam kitab-kitab Allah dan Rasul yang menerimanya, menjelaskan taurat sebagai kitab Allah, menjelaskan zabur sebagai kitab Allah, menjelaskan injil sebagai kitab Allah, menjelaskan al-Qur’an sebagai kitab suci umat islam, dan menjelaskan kitab-kitab Allah sebagai petunjuk bagi manusia. Target yang ingin dicapai pada siklus II ini adalah siswa semakin meningkat proses pembelajaran dan hasil belajar PAI mereka. b. Tahap Pelaksanaan 1) Pertemuan Keempat Pertemuan keempat pada siklus II ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 31 Mei 2014. Kegiatan pembelajaran berlangsung selama 2 jam pelajaran (2x40 menit) yang dimulai pada pukul 07.00 WIB sampai dengan 08.20 WIB. Pokok bahasan yang disampaikan adalah menyebutkan macam-macam kitab-kitab Allah dan Rasul yang menerimanya, menjelaskan taurat sebagai kitab Allah. Pada pertemuan keempat ini seluruh siswa hadir dengan jumlah 31 siswa. Kegiatan pembelajaran sama halnya dengan kegiatan pembelajaran pada siklus I diawali dengan membuka pelajaran, melakukan apersepsi dan mengkondisikan siswa. Selanjutnya kegiatan inti pembelajaran peneliti menyebutkan macammacam kitab Allah dan Rasul yang menerimanya. Setelah itu peneliti menerapkan pembelajaran aktif metode card sort dengan memberikan kepada masing-masing siswa satu kartu yang berkaitan dengan kitab taurat, memerintahkan mereka berkeliling kelas mencari teman lain yang kartunya sama, memerintahkan mereka berdiskusi dengan teman yang kartunya sama dan menempelkan kartu tersebut di papan tulis pada tabel yang telah ditentukan. Setelah menempelkan kartu peneliti meminta salah satu siswa membacakan hasil tempelan yang sudah dilakukan teman-temannya. Pada kegiatan konfirmasi ketika peneliti menemukan kekeliruan
53
dan kesalahan pada hasil tempelan mereka, peneliti memperbaiki hasil tempelan kartu tersebut dengan cara mencocokkan jawaban yang sebenarnya sekaligus menjelaskannya. Setelah itu peneliti melakukan tanya jawab terkait materi macam-macam kitab Allah dan Rasul yang menerimanya, serta kitab taurat sebagai kitab Allah. Pada kegiatan penutup peneliti menyimpulkan materi yang telah dipelajari, dan sebagai tindak lanjut kegiatan peneliti memberikan pertanyaan tentang materi pada pertemuan keempat ini, dan memerintahkan siswa langsung menjawab pada kertas satu lembar dan dikumpulkan 2) Pertemuan Kelima Pertemuan kelima ini dilaksanakan pada hari Rabu, 04 Juni 2014. Kegiatan pembelajaran berlangsung selama 2 jam pelajaran (2x40 menit) yang dimulai pada pukul 12.35 WIB sampai dengan 13.55 WIB. Pokok bahasan yang disampaikan adalah menjelaskan zabur sebagai kitab Allah, menjelaskan injil sebagai kitab Allah. Pada pertemuan kelima ini seluruh siswa hadir dengan jumlah 31 siswa. Kegiatan pembelajaran pada pertemuan kelima ini diawali dengan membuka pelajaran, melakukan apersepsi dan mengkondisikan siswa. Selanjutnya kegiatan inti pembelajaran peneliti menjelaskan sekilas tentang zabur dan injil sebagai kitab Allah. Setelah itu peneliti menerapkan pembelajaran aktif metode card sort dengan memberikan kepada masing-masing siswa satu kartu yang berkaitan dengan kitab zabur dan injil, memerintahkan mereka berkeliling kelas mencari teman lain yang kartunya sama, memerintahkan mereka berdiskusi dengan teman yang kartunya sama dan menempelkan kartu tersebut di papan tulis pada tabel yang telah ditentukan. Setelah menempelkan kartu peneliti meminta salah satu siswa membacakan hasil tempelan yang sudah dilakukan teman-temannya. Pada kegiatan konfirmasi ketika peneliti menemukan kekeliruan dan kesalahan pada hasil tempelan mereka, peneliti memperbaiki hasil tempelan kartu tersebut dengan cara mencocokkan jawaban yang sebenarnya sekaligus menjelaskannya. Setelah itu peneliti melakukan tanya jawab terkait materi kitab zabur dan injil sebagai kitab Allah. Pada kegiatan penutup peneliti menyimpulkan materi yang telah dipelajari, dan sebagai tindak lanjut kegiatan peneliti memberikan pertanyaan
54
tentang materi pada pertemuan kelima ini, dan memerintahkan siswa langsung menjawab pada kertas satu lembar dan dikumpulkan. 3) Pertemuan Keenam Pertemuan keenam pada siklus II ini dilaksanakan pada hari Kamis, 05 Juni 2014. Kegiatan pembelajaran berlangsung selama 2 jam pelajaran (2x40 menit) yang dimulai pada pukul 12.35 WIB sampai dengan 13.55 WIB. Pokok bahasan yang disampaikan adalah menjelaskan al-Qur’an sebagai kitab suci umat islam, menjelaskan kitab-kitab Allah sebagai petunjuk bagi manusia. Pada pertemuan keenam ini seluruh siswa hadir dengan jumlah 31 siswa. Kegiatan pembelajaran pada pertemuan keenam ini diawali dengan membuka pelajaran, melakukan apersepsi dan mengkondisikan siswa. Selanjutnya kegiatan inti pembelajaran peneliti menjelaskan sekilas tentang zabur dan injil sebagai kitab Allah. Setelah itu peneliti menerapkan pembelajaran aktif metode card sort dengan memberikan kepada masing-masing siswa satu kartu yang berkaitan dengan al-Qur’an, memerintahkan mereka berkeliling kelas mencari teman lain yang kartunya sama, memerintahkan mereka berdiskusi dengan teman yang kartunya sama dan menempelkan kartu tersebut di papan tulis pada tabel yang telah ditentukan. Setelah menempelkan kartu peneliti meminta salah satu siswa membacakan hasil tempelan yang sudah dilakukan teman-temannya. Pada kegiatan konfirmasi ketika peneliti menemukan kekeliruan dan kesalahan pada hasil tempelan mereka, peneliti memperbaiki hasil tempelan kartu tersebut dengan cara mencocokkan jawaban yang sebenarnya sekaligus menjelaskannya. Setelah itu peneliti melakukan tanya jawab terkait materi al-Qu’ran sebagai kitab suci umat islam dan kitab-kitab Allah sebagai petunjuk bagi manusia. Pada kegiatan penutup peneliti menyimpulkan materi yang telah dipelajari, dan sebagai tindak lanjut kegiatan peneliti memberikan pertanyaan tentang materi pada pertemuan keenam ini, dan memerintahkan siswa langsung menjawab pada kertas satu lembar dan dikumpulkan.
55
c. Tahap Pengamatan Tahap pengamatan pada siklus II ini dilakukan bersamaan dengan tahap pelaksanaan pembelajaran. Tahap pengamatan ini dilakukan di setiap pertemuan oleh observer yang merupakan teman sejawat peneliti. 1) Pertemuan Keempat Pada pertemuan keempat, observer memberikan penilaian terhadap aktivitas siswa dan guru selama proses pembelajaran berlangsung. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan informasi bagi perbaikan pengajaran pada pertemuan selanjutnya. Tabel 4.8 Hasil Observasi Aktifitas Guru Pertemuan Keempat No
Aspek yang dinilai
Penilaian SB
1.
Memberi masing-masing siswa kartu indeks
√
2.
Memerintahkan siswa mencari siswa lain yang
√
B
C
K
SK
kartunya cocok atau sama 3.
√
Memerintahkan siswa yang kartunya sama berdiskusi untuk menempelkan kartu
4.
√
Memberikan poin-poin penting terkait materi/kartu
Berdasarkan tabel observasi guru diatas, dapat dilihat bahwa aktivitas mengajar guru pada pertemuan keempat dalam siklus II aspek yang diamati sudah menunjukkan
kategori
sangat
baik.
Dan
mengalami
peningkatan
jika
dibandingkan dengan pertemuan sebelumnya pada siklus I. Tabel 4.9 Hasil Observasi Aktifitas Siswa Pertemuan Keempat No
Aspek yang dinilai
Penilaian SB
1.
Masing-masing siswa menerima kartu indeks
√
2.
Siswa mencari siswa lain yang kartunya cocok
√
B
C
K
SK
56
atau sama 3.
Siswa berdiskusi dengan siswa lain yang kartunya
√
sama untuk menempelkan 4.
√
Siswa memperhatikan poin-poin penting yang diberikan guru
Berdasarkan tabel hasil observasi siswa diatas, pada pertemuan keempat ini aktivitas belajar siswa pada umumnya sudah terlihat sangat baik dan lebih ditingkatkan lagi pada aspek siswa memperhatikan poin-poin penting yang diberikan guru. 2) Pertemuan Kelima Pada pertemuan kelima, observer memberikan penilaian terhadap aktivitas siswa dan guru selama proses pembelajaran berlangsung. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan informasi bagi perbaikan pengajaran pada pertemuan selanjutnya. Tabel 4.10 Hasil Observasi Aktifitas Guru Pertemuan Kelima No
Aspek yang dinilai
Penilaian SB
1.
Memberi masing-masing siswa kartu indeks
√
2.
Memerintahkan siswa mencari siswa lain yang
√
B
C
K
kartunya cocok atau sama 3.
Memerintahkan siswa yang kartunya sama
√
berdiskusi untuk menempelkan kartu 4.
Memberikan poin-poin penting terkait
√
materi/kartu
Berdasarkan tabel observasi guru diatas, dapat dilihat bahwa aktivitas mengajar guru pada pertemuan kelima ini sudah sangat baik dalam semua aspek. Hal ini mengalami peningkatan jika dibandingkan pertemuan sebelumnya.
SK
57
Tabel 4.11 Hasil Observasi Aktifitas Siswa Pertemuan Kelima No
Aspek yang dinilai
Penilaian SB
1.
Masing-masing siswa menerima kartu indeks
√
2.
Siswa mencari siswa lain yang kartunya cocok
√
B
C
K
SK
atau sama 3.
Siswa berdiskusi dengan siswa lain yang kartunya
√
sama untuk menempelkan 4.
Siswa memperhatikan poin-poin penting yang
√
diberikan guru
Berdasarkan tabel hasil observasi siswa diatas, pada pertemuan ini aktivitas belajar siswa sudah terlihat sangat baik pada semua aspek. Hal ini mengalami peningkatan jika dibandingkan pertemuan sebelumnya. 3) Pertemuan Keenam Pada pertemuan keenam, observer memberikan penilaian terhadap aktivitas siswa dan guru selama proses pembelajaran berlangsung. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan informasi bagi perbaikan pengajaran pada pertemuan selanjutnya. Tabel 4.12 Hasil Observasi Aktifitas Guru Pertemuan Keenam No
Aspek yang dinilai
Penilaian SB
1.
Memberi masing-masing siswa kartu indeks
√
2.
Memerintahkan siswa mencari siswa lain yang
√
kartunya cocok atau sama 3.
Memerintahkan siswa yang kartunya sama
√
berdiskusi untuk menempelkan kartu 4.
Memberikan poin-poin penting terkait materi/kartu
√
B
C
K
SK
58
Berdasarkan tabel observasi guru diatas, dapat dilihat bahwa aktivitas mengajar guru pada pertemuan terakhir dalam siklus II ini sudah sangat baik untuk semua aspek yang diamati. Tabel 4.13 Hasil Observasi Aktifitas Siswa Pertemuan Keenam No
Aspek yang dinilai
Penilaian SB
1.
Masing-masing siswa menerima kartu indeks
√
2.
Siswa mencari siswa lain yang kartunya cocok
√
B
C
K
atau sama 3.
Siswa berdiskusi dengan siswa lain yang kartunya
√
sama untuk menempelkan 4.
Siswa memperhatikan poin-poin penting yang
√
diberikan guru
Berdasarkan tabel hasil observasi siswa diatas, pada pertemuan terakhir dalam siklus II ini sudah sangat baik pada semua aspek yang diamati. Pertemuan keenam adalah pertemuan terakhir dalam siklus II, yang kemudian dilanjutkan dengan tes akhir siklus II untuk mengetahui apakah meningkat hasil belajar siswa pada materi PAI dengan menerapkan pembelajaran aktif metode card sort. Tes akhir siklus II dilaksanakan pada hari Kamis, 5 Juni 2014. Pada tes akhir siklus II ini seluruh siswa kelas VIII D hadir dengan jumlah 31 siswa. Hasil dari tes akhir siklus II ini adalah sebagai berikut: Tabel 4.14 Hasil Belajar Siswa Siklus II NO 1 Aa
NAMA
Nilai KKM 75
Hasil Tes Akhir Siklus II 100
2
Ab
75
100
3
Ac
75
100
4
Ad
75
95
5
Ae
75
95
SK
59
6
Af
75
100
7
Ag
75
100
8
Ba
75
100
9
Ca
75
100
10
Cb
75
100
11
Da
75
90
12
Db
75
100
13
Ea
75
95
14
Eb
75
100
15
Fa
75
100
16
Fb
75
75
17
Ga
75
80
18
Ha
75
100
19
Ia
75
100
20
Ja
75
95
21
Jb
75
100
22
Jc
75
95
23
Jd
75
90
24
Ka
75
100
25
Kb
75
75
26
La
75
100
27
Ma
75
100
28
Na
75
100
29
Nb
75
90
30
Oa
75
100
31
Ob
75
100
Jumlah Rata-rata
2975 95,9
Berdasarkan hasil belajar siswa di siklus II ini semua siswa sudah mencapai nilai KKM yakni 75. Di siklus II ini sudah terlihat adanya peningkatan hasil
60
belajar PAI siswa dengan menerapkan pembelajaran aktif metode card sort dibandingkan dengan siklus I. Nilai rata-rata kelas pada siklus I adalah 82,9 sedangkan pada siklus II nilai rata-rata kelas mengalami peningkatan menjadi 95,9. Grafik 4.2 Perolehan Nilai Siswa Siklus II
100 90 80 70 60 NILAI SISWA PADA SIKLUS I
50
BANYAK SISWA
40 30 20 10 0 1
2
3
4
5
Berdasarkan grafik di atas dapat dilihat bahwa dari 31 siswa yang mengikuti tes akhir siklus II ada 2 orang siswa mendapatkan nilai 75, 1 orang siswa mendapatkan nilai 80, 3 orang siswa mendapatkan nilai 90, 5 orang siswa mendapatkan nilai 95, dan 20 orang siswa mendapatkan nilai 100. d. Tahap Refleksi Berdasarkan data yang diperoleh melalui lembar observasi guru dan siswa pada siklus II, maka dapat dijelaskan bahwa proses pembelajaran selama siklus II ini sudah berjalan dengan baik, penerapan pembelajaran aktif metode card sort pada semua tahapan dan langkah-langkah pembelajarannya sudah dilaksanakan dengan baik. Hasil belajar PAI siswa pada siklus II sudah menunjukkan peningkatan, hal ini dapat dilihat dari nilai hasil tes akhir siklus II yang menunjukkan bahwa semua siswa kelas VIII D SMP Darul Ma’arif Jakarta Selatan telah mencapai nilai KKM 75.
61
B. Analisis Data Tahap analisis dimulai dengan membaca keseluruhan data yang ada dari berbagai sumber baik tes maupun non tes. Diantaranya sebagai berikut: 1. Lembar Observasi Selama pelaksanaan pembelajaran peneliti didampingi oleh teman sejawat yang bertindak sebagai observer. Observer tersebut diberikan lembar observasi yang berfungsi sebagai alat pengamatan untuk mengetahui dan mengukur keterampilan peneliti sebagai guru dengan menerapkan pembelajaran aktif metode card sort sebagai inovasi pembelajaran. Pengamatan juga dilakukan untuk mengukur keaktifan siswa dengan menerapkan pembelajaran aktif metode card sort. Kegiatan pengamatan ini dilakukan dalam setiap pertemuan pada siklus I dan siklus II. Indikator ketercapaian penerapan pembelajaran aktif metode card sort dalam penelitian ini adalah apabila lembar observasi siswa dan lembar observasi guru selama dua siklus telah menunjukkan kategori sangat baik pada setiap aspek yang diamati. 2. Data Hasil Belajar PAI Siswa pada Setiap Akhir Siklus. Dari hasil belajar PAI siswa dengan menerapkan pembelajaran aktif metode card sort pada siklus I dan siklus II diperoleh rata-rata nilai siswa yang digambarkan dalam tabel sebagai beikut: Tabel 4.15 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa pada Materi PAI Penerapan Pembelajaran Aktif Metode Card Sort pada Materi PAI Rata-rata nilai
Hasil Belajar Siswa Siklus I Siklus II 82,9
95,9
Indikator penerapan pembelajaran aktif metode card sort pada materi PAI dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam penelitian ini adalah jika seluruh siswa telah mencapai nilai KKM 75 maka penelitian dihentikan. Dilihat dari tabel diatas bahwa rata-rata hasil belajar PAI siswa pada siklus I sebesar 82,9 dan ratarata hasil belajar PAI siswa pada siklus II sebesar 95,9 hal tersebut berarti hasil
62
belajar siswa pada materi PAI selama dua siklus ini mengalami peningkatan sebesar 13. 3. Hasil Wawancara dengan Siswa Setelah Tindakan Wawancara
dilakukan
diakhir
siklus
II,
setelah
diberikan
tindakan
pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran aktif metode card sort. Siswa terlebih dahulu dikelompokkan menjadi kriteria rendah, sedang, dan tinggi berdasarkan tes hasil belajar pada akhir siklus. Tabel 4.16 Hasil Wawancara Responden Siswa Siswa dengan hasil belajar tinggi Peneliti
: Bagaimana menurutmu tentang pembelajaran PAI di kelas?
Siswa
: Pelajaran PAI di kelas menyenangkan
Peneliti
: Apakah kamu senang dengan pembelajaran PAI di kelas?
Siswa
: Senang karena gurunya baik dan materinya mudah dimengerti
Peneliti
: Bagaimana hasil belajar PAI kamu?
Siswa
: Bagus
Peneliti
: Apakah kamu puas dengan nilai PAI yang diperoleh?
Siswa
: Puas karena hasil usaha saya sendiri
Peneliti
: Bagaimana menurut pendapatmu tentang cara guru menerangkan atau menjelaskan materi pelajaran PAI? Jelaskan!
Siswa
: Bagus, jelas, dan mudah dimengerti materi pelajarannya
Peneliti
: Apakah kamu dapat memahami materi PAI yang dijelaskan oleh guru?
Siswa
: Dapat karena tidak sulit untuk dimengerti
Peneliti
: Hambatan apa yang kamu hadapi pada saat belajar PAI?
Siswa
: Anak-anaknya kadang ribut, suka bercanda
Peneliti
: Apakah kamu sudah mengetahui tentang metode card sort?
Siswa
: Sudah, metode belajar yang menempelkan kartu yang berisi potongan materi di papan tulis itu buk. Sebelumnya saya juga pernah diajarkan oleh guru lain dengan metode card sort.
Peneliti
: Bagaimana tes atau evaluasi yang dilakukan guru? Jelaskan!
63
Siswa
: Bagus, jelas, karena pilihan ganda jadi saya mudah menjawabnya
Siswa dengan hasil belajar sedang Peneliti
: Bagaimana menurutmu tentang pembelajaran PAI di kelas?
Siswa
: Pelajaran PAI di kelas menyenangkan
Peneliti
: Apakah kamu senang dengan pembelajaran PAI di kelas?
Siswa
: Senang karena materinya lumayan dimengerti
Peneliti
: Bagaimana hasil belajar PAI kamu?
Siswa
: Lumayan bagus
Peneliti
: Apakah kamu puas dengan nilai PAI yang diperoleh?
Siswa
: Lumayan puas tapi saya harus lebih meningkatkan lagi
Peneliti
: Bagaimana menurut pendapatmu tentang cara guru menerangkan atau menjelaskan materi pelajaran PAI? Jelaskan!
Siswa
: Bagus, singkat dan lebih mudah dicerna dan dipahami
Peneliti
: Apakah kamu dapat memahami materi PAI yang dijelaskan oleh guru?
Siswa
: Dapat karena materinya lumayan bisa saya pahami
Peneliti
: Hambatan apa yang kamu hadapi pada saat belajar PAI?
Siswa
: Anak-anaknya brisik, suka bercanda dan mau memang sendiri
Peneliti
: Apakah kamu sudah mengetahui tentang metode card sort?
Siswa
: Sudah, kartu warna-warni yang berisi potongan materi terus ditempel dipapan tulis kayak yang ibu ajarin itu
Peneliti
: Bagaimana tes atau evaluasi yang dilakukan guru? Jelaskan!
Siswa
: Bagus, jelas, karena pilihan ganda jadi saya lumayan bisa menjawab
Siswa dengan hasil belajar rendah Peneliti
: Bagaimana menurutmu tentang pembelajaran PAI di kelas?
Siswa
: Pelajaran PAI di kelas menyenangkan
Peneliti
: Apakah kamu senang dengan pembelajaran PAI di kelas?
64
Siswa
: Senang karena saya lumayan mengerti
Peneliti
: Bagaimana hasil belajar PAI kamu?
Siswa
: Ya sedang lah
Peneliti
: Apakah kamu puas dengan nilai PAI yang diperoleh?
Siswa Peneliti
: Sebenarnya belum puas tapi saya yakin bisa lebih baik lagi : Bagaimana menurut pendapatmu tentang cara guru menerangkan atau menjelaskan materi pelajaran PAI? Jelaskan!
Siswa
: Bagus karena saya bisa paham
Peneliti
: Apakah kamu dapat memahami materi PAI yang dijelaskan oleh guru?
Siswa
: Lumayan walaupun kadang saya kurang mengerti
Peneliti
: Hambatan apa yang kamu hadapi pada saat belajar PAI?
Siswa
: Bising karena anak-anaknya suka brisik
Peneliti
: Apakah kamu sudah mengetahui tentang metode card sort?
Siswa
: Sudah, kartu warna-warni yang berisi potongan materi ditempel dipapan tulis kayak yang ibu ajarin kan
Peneliti
: Bagaimana tes atau evaluasi yang dilakukan guru? Jelaskan!
Siswa
: Bagus, jelas karena pilihan ganda jadi saya tidak terlalu pusing
Berdasarkan wawancara pada tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dengan menerapkan pembelajaran aktif metode card sort lebih memudahkan siswa dalam memahami materi PAI. Dengan begitu siswa tidak merasa bosan selama proses pembelajaran PAI. Siswa dapat menemukan konsep-konsep baru dalam pembelajaran ini, dan siswa juga lebih kritis dalam proses pembelajaran berlangsung. Dengan menggunakan metode card sort siswa merasa senang dan hasil belajar siswa pun mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II. Hal ini menunjukkan bahwa penelitian tindakan dengan menggunakan pembelajaran aktif metode card sort telah berhasil dilaksanakan oleh peneliti, karena implikasinya positif terhadap proses pembelajaran PAI dan hasil belajar siswa.
65
C. Pembahasan Temuan Penelitian Pada siklus I yang terdiri dari 3 pertemuan diperoleh data dari hasil observasi aktivitas guru dan aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung. Pada pertemuan pertama aspek aktivitas mengajar guru menunjukkan kategori baik, bahkan ada yang sampai kategori sangat baik yaitu aspek memberikan masingmasing siswa kartu indeks. Sedangkan aktivitas belajar siswa pada pertemuan pertama ini sudah menunjukkan kategori baik, bahkan ada yang sampai kategori sangat baik yaitu aspek masing-masing siswa menerima kartu indeks. Pada pertemuan kedua aspek aktivitas mengajar guru yang belum mencapai kategori sangat baik adalah aspek memerintahkan siswa mencari siswa lain yang kartunya cocok atau sama, sedangkan aktivitas belajar siswa pada pertemuan kedua ini aspek yang belum menunjukkan kategori sangat baik adalah aspek siswa mencari siswa lain yang kartunya cocok atau sama. Selanjutnya pada pertemuan ketiga yang merupakan pertemuan terakhir pada siklus I ini dapat dilihat bahwa aktivitas mengajar guru untuk sebagian aspek sudah menunjukkan kategori sangat baik. Demikian halnya dengan aktivitas belajar siswa sebagian aspek sudah menunjukkan kategori sangat baik terutama untuk aspek siswa mencari siswa lain yang kartunya cocok atau sama. Pada siklus I dilakukan tes akhir siklus I untuk mengetahui hasil belajar siswa pada materi PAI dengan menerapkan pembelajaran aktif metode card sort, dari hasil tes akhir siklus I diperoleh nilai rata-rata siswa sebesar 82,9. Dari 31 siswa yang mengikuti tes akhir siklus I terdapat 5 orang siswa yang belum mencapai nilai KKM 75. Hal tersebut berarti masih perlu ditingkatkan lagi proses pembelajaran pada siklus selanjutnya. Pada siklus II tindakan pembelajaran dilakukan sebanyak 3 kali pertemuan, selama tindakan pembelajaran siklus II ini diperoleh data hasil observasi aktivitas mengajar guru dan aktivitas belajar siswa. Pada pertemuan keempat aktivitas mengajar guru dan aktivitas belajar siswa pada semua aspek yang diamati sudah menunjukkan kategori sangat baik, tetapi pada aspek memberikan dan memperhatikan poin-poin penting terkait materi masih menunjukkan kategori
66
baik. Pada pertemuan kelima, diperoleh data observasi aktivitas mengajar guru semua aspek sudah menunjukkan kategori sangat baik. Sedangkan untuk aktivitas belajar siswa pada pertemuan kelima ini dapat dilihat bahwa semua aaspek yang diamati sudah menunjukkan kategori sangat baik juga. Pada pertemuan keenam yang merupakan pertemuan terakhir dalam tindakan pembelajaran siklus II diperoleh data observasi aktivitas mengajar guru sudah menunjukkan kategori sangat baik untuk semua aspek yang diamati. Demikian halnya untuk data observasi aktivitas belajar siswa pada pertemuan terakhir ini pada semua aspek yang diamati juga sudah menunjukkan kategori sangat baik. Selanjutnya, pada siklus II juga dilakukan tes akhir siklus II untuk mengetahui hasil belajar siswa pada materi PAI dengan menerapkan pembelajaran aktif metode card sort. Dari 31 siswa yang mengikuti tes akhir siklus II seluruh siswa sudah mencapai nilai KKM. Rata-rata nilai hasil belajar siswa pada materi PAI dengan menerapkan pembelajaran aktif metode card sort pada siklus II adalah 95,9. Jika dibandingkan dengan rata-rata nilai hasil belajar siswa pada materi PAI dengan menerapkan pembelajaran aktif metode card sort pada siklus I sebesar 82,9 maka pada siklus II mengalami peningkatan sebesar 13. Hal tersebut berarti tindakan penelitian berhenti di siklus II, karena tindakan pembelajaran pada siklus II berhasil meningkatkan hasil belajar siswa pada materi PAI.
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat simpulkan bahwa: 1. Penerapan pembelajaran aktif metode card sort pada materi PAI lebih memudahkan siswa dalam memahami materi PAI, siswa tidak merasa bosan selama proses pembelajaran, dan siswa dapat menemukan konsep-konsep baru dalam pembelajaran PAI, serta lebih kritis dalam proses pembelajaran berlangsung. 2. Hasil yang dicapai berdasarkan ranah kognitif melalui penerapan pembelajaran aktif metode card sort pada materi PAI dapat meningkatkan hasil belajar siswa di SMP Darul Ma’arif Jakarta Selatan. Hal ini terlihat pada perolehan hasil belajar yang guru berikan setiap akhir siklus, bahwa rata-rata hasil belajar PAI siswa pada siklus I sebesar 82,9 dan rata-rata hasil belajar PAI siswa pada siklus II sebesar 95,9 hal tersebut berarti hasil belajar siswa pada materi PAI selama dua siklus ini mengalami peningkatan sebesar 13.
B. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh, maka peneliti mengajukan beberapa saran sebagai berikut: 1. Pihak sekolah hendaknya memberikan dukungan pada pengembangan pembelajaran aktif salah satunya metode card sort sehingga proses pembelajaran PAI dapat berjalan secara efektif. 2. Diharapkan pada guru PAI khususnya di SMP Darul Ma’arif Jakarta Selatan dapat menerapkan pembelajaran aktif salah satunya metode card sort. Karena metode ini mampu meningkatkan hasil belajar siswa dan mampu menciptakan suasana yang menyenangkan dalam belajar PAI, sehingga siswa mampu mencapai prestasi yang terbaik.
67
68
3. Diharapkan bagi para pendidik dapat memilih metode atau cara mengajar yang tepat, agar dapat memicu semangat dalam kegiatan proses belajar mengajar, dapat menumbuhkan minat dan motivasi dalam mengikuti pelajaran, sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan hasl belajar siswa. 4. Pada penerapan pembelajaran aktif metode card sort, siswa disarankan untuk lebih aktif dan mampu bekerja sama dengan baik sehingga akan lebih mudah mengerti dan memahami materi yang diajarkan.
DAFTAR PUSTAKA A.M, Sardiman. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada, 2003. Agama, Departemen RI. Al-Hikmah : Al-Qur’an dan Terjemahnya. Bandung : CV Penerbit Diponegoro, 2006. Arief, Armai. Reformulasi Pendidikan Islam. Jakarta: CRDS Press, 2005. Arifin, Zainal. Evaluasi Pembelajaran, Prinsip, Teknik, Prosedur. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013. Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010. Basleman, Anisah dan Syamsu Mappa. Teori Belajar Orang Dewasa. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011. Fathurrohman, Pupuh dan Sobry Sutikno. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: PT Refika Aditama, 2007. Hamalik, Oemar. Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Off Set, 2011. . Media Pendidikan. Bandung: PT Citra Aditya Bakti, 1994. Hasibuan, J.J dan Moedjiono. Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1995. Herawati,
“Peningkatan
Kemampuan
Membaca
Permulaan
Melalui
Penggunaan Strategi Card Sort pada Pelajaran Bahasa Indonesia”, Skripsi pada Sarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: 2013. tidak dipublikasikan. IKAPI, Anggota. Pengelolaan Kelas yang Dinamis. Yogyakarta: Kanisius, 2007. . Undang-undang SISDIKNAS Sistem Pendidikan Nasional. Bandung : Fokusmedia, 2009. Khoiru, Iif Ahmadi, dkk. Strategi Pembelajaran Berorientasi KTSP. Jakarta: Prestasi Pustakaraya, 2011.
Kunandar. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2011. Kusumah, Wijaya dan Dedi Dwitagama. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Indeks, 2012. Lamiran, Sudarmaji dan Tim Prestasi Pustaka. Strategi Pembelajaran Sekolah Terpadu. Jakarta: Prestasi Pustaka, 2011. Majid, Abdul dan Dian Andayani. Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006. Mulyasana, Dedi. Pendidikan Bermutu dan Berdaya Saing. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011. Munadi, Yudhi. Media Pembelajaran
Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta:
Gaung Persada Press, 2008. Rachman, Abdul Shaleh. Pendidikan Agama dan Keagamaan Visi, Misi, dan Aksi. Jakarta: PT Gemawindu Pancaperkasa, 2000. Rasyad, Aminuddin. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Uhamka Press, 2003. Riyanto, Yatim. Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2009. Rusman. Model-model Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers, 2012. Silberman, Melvin L. Active Learning: 101 Cara Belajar Siswa Aktif. Bandung: Nuansa, 2012. Slameto. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010. Sudjana, Nana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009. Supriyatno, Triyo, dkk. Strategi Pembelajaran Partisipatori di Perguruan Tinggi. Malang : UIN Malang Press, 2006. Surapranata, Sumarna. Analisis, Validitas, Reliabilitas dan Interpretasi Hasil Tes. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009. Syaodih, Nana Sukmadinata. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009.
Trianto. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010. Ulfiah, Fifi, ” Efektifitas Metode Card Sort dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Fiqih pada Siswa MI”, Skripsi pada Sarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: 2012. tidak dipublikasikan. Uno, Hamzah B. dan Nurdin Mohamad. Belajar dengan Pendekatan PAILKEM. Jakarta: PT Bumi Aksara, 2012. Yunus, Mahmud. Metodik Khusus Pendidikan Agama. Jakarta: PT Hidakarya Agung, 1983. Zaini, Hisyam, dkk. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani, 2008.
71
Lampiran 1
Gambaran Umum SMP Darul Ma’arif Jakarta Selatan
A. Sejarah Singkat Sekolah/Madrasah Perguruan Darul Ma'arif merupakan lembaga pendidikan Islam yang didirikan oleh Bapak K.H. DR. Idham Chalid pada tahun 1956. Program Pendidikan yang diselenggarakan adalah : 1. Taman Kanak-kanak Islam ( TK Islam ) 2. Sekolah Dasar Islam ( SDI ) Terakreditasi B 3. Madrasah Tsanawaiyah ( MTs ) Terakreditasi B 4. Madrasah Aliyah ( M A ) Terakreditasi C 5. Sekolah Menengah Pertama ( SMP ) Terakreditasi A 6. Sekolah Menengah Atas ( SMA ) Terakreditasi A Sekolah Menengah Pertama (SMP) Darul Ma’arif didirikan pada tahun 1966 oleh K.H Idham Cholid, pada saat itu tujuan awal didirikannya sekolah untuk membantu warga yang tidak mampu, dan semua biaya administrasi dan uang pangkal diberikan secara cuma-cuma (gratis). a. Nama Sekolah
: SMP DARUL MA’ARIF
b. Nomor Identitas Sekolah
: 200150
Nomor Statistik Sekolah
: 204016307000SS
Nomor Pokok Sekolah Nasional : 201022408 c. Alamat Sekolah
: Jl. RS. Fatmawati No.45, Cipete Selatan
Kecamatan
: Cilandak
Kabupaten/Kota
: Jakarta Selatan
Propinsi
: DKI Jakarta
d. Telepon/HP/ Fax
: 021-7694127, 021-7692780, : 021-7668744
e. Status Sekolah
: Swasta
f. Tahun Akreditasi
: 2012
g. Nilai Akreditasi Sekolah
:A
72
h. Tahun Didirikan
: 1967
i. Tahun Beroperasi
: 1977
B. Visi Misi, dan Tujuan Sekolah 1. Visi SMP Darul Ma'arif unggul dalam IPTEK, IMTAQ , Pelayanan dan Pengamalan. 2. Misi a. Membentuk insan yang berwatak mulia dengan memperkuat iman dan taqwa. b. Mempersiapkan peserta didik, diterima di SMA yang bermutu dan diterima di masyarakat. c. Membekali peserta didik dengam keterampilan dasar sesuai dengan perkembangan IPTEK. 3. Tujuan a. Mendidik siswa menjadi insan yang berkarakter dengan dilandasi keimanan, ketakwaaan dan akhlak mulia. b. Mendidik siswa menghayati dan mengamalkan ajaran agamanya, serta menghormati dan mentaati kedua orang tua dan guru-gurunya. c. Mendidik siswa menjadi warga negara Indonesia yang mencintai banga dan negaranya serta peduli kepada lingkungan dan masyarakatnya, dengan berlandaskan Aqidah Islam, Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. d. Mendidik siswa menjadi insan Indoneia yang siap menyongsong Era Globalisasi dengan memiliki kemampuan intelektual serta menguasai keterampilan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
C. Guru dan Tenaga Kependidikan
No
Nama
Jabatan
Bidang Studi
1.
H. Rosyidul Anam, S.Pd
Kepala Sekolah
-
2.
H. Bukrani Sy, S.Pd
Wakasek Kesiswaan
B. Inggris, Al-Qur’an
73
3.
Dra. Rahmi DA
Wakasek Kurikulum
BK, PLKJ
4.
H. M. Said, Lc
Guru
B.Arab
5.
Drs. M. Rafi’i
Guru
B. Indonesia
6.
Ir. Slamet Riyadi
Guru
Matematika
7.
Masruni, S.Pd.I
Guru
PAI, Al-Qur’an
8.
Fajar Sadiq, S.Pd.I
Guru
Al-Qur’an
9.
Imam Gozali DS, SH
Guru
Pkn
10.
Siti Robiatul Adawiyah, S.Ag
Guru
IPS
11.
Junaidah. RW, S.Ag
Guru BK
PAI, BK
12.
Sari Rahaena W, SE
Guru
IPS
13.
Rizal Fauzi, S.Sos, S.Pd
Guru
PLKJ
14.
Nurainy Khumairoh, S.Pd
Guru
IPA
15.
Rini Retnowati, S.Si
Guru
IPA
16.
Endah Meitri, S.Pd
Guru
B. Inggris
17.
Drs. Abdul Basith
Guru
PAI
18.
Arie Respatie Ajie S.Pd
Guru
Penjaskes
19.
Siti Kurnia Abi Nur, S.Pd
Guru
B. Inggris
20.
Siti Nurjanah, S.Pd
Guru
B.Indonesia
21.
Sri Karyani, S.Kom
Guru
Prakarya, TIK, Pkn
22.
Rosaeni Rodiah, S. Psi
Guru BK
BK
23.
Ami Inayati, S.Pd
Guru
Matematika
24.
Kurniawaty, S.Pd
Guru
Matematika
25.
Siti Nurazizah, S.Pd
Guru
Seni Budaya
26.
Dewi Niagawati
Kepala Admin
-
27.
Hikmatullah
Staf Admin
-
28.
Robi
Staf Admin
-
29.
Zainudin
Office Boy
-
30.
Slamet
Office Boy
-
31.
Zainudin
Office Boy
-
74
D. Siswa
Tahun pelajaran
Jumlah Pendaftar (Calon Siswa Baru)
2010-2011 2011-2012 2012-2013 2013-2014
100 180 300 156
Kelas VII Jumlah Siswa 98 174 220 156
Kelas VIII
Jumlah Rombel 3 5 6 4
Jumlah Siswa 200 98 167 208
Kelas IX
Jumlah Rombel 5 3 5 6
Jumlah Siswa 155 188 88 158
E. Sarana dan Prasarana 1. Status Tanah
: Milik Sendiri
2. Luas Tanah
: 8.950 m2
3. Luas Bangunan
: 6.120 m2
Ruang
Jumlah
Luas m2
16
16 x 56 m
- IPA
1
56
- Komputer
1
60
Perpustakaan
1
112
Keterampilan
1
56
Olahraga
1
480
Ibadah
1
160
Ruang Kepala Sekolah
1
8
Ruang Wakil Kepsek
1
9
Ruang Guru
1
42
Ruang Layanan BK
1
6
Ruang UKS
1
4
Ruang Tata Usaha
1
56
Ruang OSIS
1
6
Teori / Kelas Laboratorium
Jumlah Rombel 5 5 5 5
Jumlah (Kls VII+VIII+IX) Siswa 453 460 475 522
Rom bel 13 13 14 15
75
F. Lainnya yang relevan
Kualifikasi pendidikan, status, jenis kelamin, dan jumlah No
Tingkat Pendidikan
Jumlah dan Status Guru PNS/DPK
GURU BANTU
L
P
L
P
7
12
3
1
1.
S.2
2.
S.1
3.
D3.
4.
D.2
5.
D.1
6.
SMA/Sederajat
1
JUMLAH
8
Ket GTT L
P
1
12
3
1
1
Kualifikasi Pendidikan, Status, Jenis kelamin, dan Jumlah No
Tingkat Pendidikan
Jumlah dan Status Tata Usaha & Office Boy PNS/DPK L
P
GURU BANTU L
P
Ket
GTT L
1.
S.2
2.
S.1
3.
D3.
4.
D.2
5.
D.1
6.
SMA/Sederajat
1
7.
SMP/Sederajat
3
JUMLAH
4
P
1
1
2
76
Kegiatan Ekstrakurikuler - Marawis &qasidah
- Paduan suara& band
- Volly &basket
-
- Futsal
- Tae kwon do
-
PMR - Al-Qur’an Paskibra Mars SMP Darul Ma’arif Cipt. Bambang Rianto Di Fatmawati Empat Lima Di Sana Letak Smp Ku Bersama-Sama Guru Dan Kawan-Kawanku Seiring Sejalan Seirama Agama Ilmu Dan Budaya Digali Seiring Bersama Sebagai Pelita Di Hari Depanku Serta Untuk Bangsaku Reff : Darul Ma’arif Kujunjung Panjimu Sampai Akhir Hayatku Agamaku Islam Kitabku Qur’an Darul Ma’arif Jaya
77
Lampiran 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I
Nama Sekolah
: SMP Darul Ma’arif
Mata Pelajaran
: PAI
Kelas/Semester
: VIII / I
Standar Kompetensi
: Meningkatkan keimanan kepada Kitab-kitab Allah
Kompetensi Dasar
: 1. Menjelaskan pengertian beriman kepada kitab-kitab Allah
Indikator
: 1.1 Menjelaskan pengertian iman kepada kitab-kitab Allah SWT 1.2 Membaca dalil naqli tentang kitab-kitab Allah SWT
Alokasi Waktu
: 2 X 40 menit (pertemuan pertama)
Tujuan Pembelajaran
: 1. Siswa mampu menjelaskan pengertian iman kepada kitab-kitab Allah Swt 2. Siswa mampu membaca dalil naqli tentang kitab-kitab Allah Swt
Materi Pembelajaran
: Keimanan kepada kitab-kitab Allah
Metode Pembelajaran
: 1. Metode Ceramah 2. Metode Demonstrasi 3. Metode Card Sort
78
4. Metode Tanya Jawab Media Pembelajaran
: Visual keimanan kepada kitab-kitab Allah
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran : NO Langkah-langkah Kegiatan Guru Pembelajaran 1. Kegiatan awal (10 menit) - Guru membuka pelajaran dengan mengucap salam - Apersepsi dan motivasi - Guru memerintahkan siswa membaca do’a bersamasama sebelum pelajaran dimulai - Guru mengabsen kehadiran siswa - Guru memberi pengarahan materi yang akan diajarkan dengan kegiatan apersepsi
2.
Kegiatan Inti - Eksplorasi (15 menit)
Kegiatan Siswa -
Nilai Karakter Siswa menjawab salam - Religius Siswa membaca do’a dengan - Perhatian khitmat - Menghargai Siswa menjawab hadir Merespon dengan memberi argumen sesuai dengan pengalaman yang telah dialami siswa Siswa mendengarkan
- Guru menyampaikan tujuan mempelajari keimanan kepada kitab-kitab Allah - Guru menyampaikan langkah-langkah pembelajaran - Siswa mendengarkan keimanan kepada kitab-kitab Allah - Guru menjelaskan pengertian keimanan kepada - Siswa mendengarkan kitab-kitab Allah - Guru mendemontrasikan dalil naqli tentang keimanan kepada kitab-kitab Allah QS. An-Nisa’ : - Siswa mengikuti 136, dan QS. Al-Maidah : 48, QS. Al-A’la 18-19.
- Perhatian
79
- Elaborasi (30 menit)
- Konfirmasi (15 menit)
3.
Kegiatan Penutup (10 menit)
- Guru memberikan kartu yang berisi arti potongan - Siswa meletakkan kartu pada ayat-ayat tentang keimanan kepada kitab-kitab Allah tabel yang telah ditentukan kepada masing-masing siswa satu kartu. Kemudian memerintahkan mereka berkeliling kelas mencari teman lain yang kartunya sama. Setelah itu mereka diperintahkan untuk berdiskusi dengan teman yang kartunya sama dan menempelkan kartu tersebut di papan tulis pada tabel yang telah ditentukan.
- Patuh - Berani
- Guru meminta salah satu siswa membacakan hasil - Siswa membacakan hasil kerja tempelan yang sudah dilakukan teman-temannya temannya - Menghargai - Guru mengomentari hasil kerja siswa dan - Siswa memperhatikan - Berani meletakkan kartu yang salah pada tempat yang tepat jika terdapat kekeliruan. - Guru menjelaskan dalil keimanan kepada kitab-kitab - Siswa memperhatikan Allah. - Guru menanyakan kepada siswa pengertian keimanan kepada kitab-kitab Allah, dan dalil tentang - Siswa menjawab keimanan kepada kitab-kitab Allah. - Semangat - Guru menyimpulkan keimanan kepada kitab-kitab - Siswa memperhatikan - Religius Allah - Guru memberikan dorongan kepada siswa untuk menerapkan terkait dengan materi yang telah diajarkan
80
- Guru memerintahkan siswa untuk mengerjakan LKS yang berhubungan dengan keimanan kepada kitabkitab Allah sebagai tindak lanjut kegiatan - Guru menutup pelajaran dengan salam - Siswa menjawab salam Alat dan sumber : 1. Buku pelajaran PAI SMP kelas VIII 2. Lembaran Kerja Siswa (LKS) 3. Buku-buku pelajaran yang relevan 4. Pengalaman guru Penilaian Indikator
Teknik Penilaian
1.1 Menjelaskan pengertian keimanan kepada kitab-kitab Allah
Tes Tulisan
Bentuk Instrumen Essay
1.2 Membaca dalil naqli tentang keimanan kepada kitab-kitab Allah
Tes Lisan
Pelafalan
Instrumen / Soal
Bobot
- Apa yang dimaksud dengan iman kepada kitabkitab Allah ? - Bacalah QS. An-Nisa’ : 136, dan QS. AlMaidah : 48, QS. Al-A’la 18-19 dengan baik dan benar beserta artinya !
40
Kunci Jawaban : 1. Beriman kepada kitab-kitab Allah Swt merupakan rukun iman yang ketiga. Umat islam wajib percaya dan menyakini dengan sungguh-sungguh bahwa semua kitab yang telah di turunkan Allah Swt kepada rasulnya pasti benar.
60
81
2.
Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan rasul-Nya dan kepada Kitab yang Allah turunkan kepada rasul-Nya serta Kitab yang Allah turunkan sebelumnya. barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikatNya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari Kemudian, Maka Sesungguhnya orang itu Telah sesat sejauh-jauhnya. (QS. An-Nisa’ : 136)
Dan kami Telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; Maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang Telah datang kepadamu. untuk tiap-tiap umat diantara kamu, kami berikan aturan dan jalan yang terang. sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap
82
pemberian-Nya kepadamu, Maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang Telah kamu perselisihkan itu. (Al-Maidah : 48)
Sesungguhnya ini semua benar-benar terdapat di dalam suhuf yang pertama ( yaitu ) suhuf-suhuf nabi Ibrahim as dan nabi musa as.
Jakarta, 22 Mei 2014 Mengetahui, Pamong PAI kelas VIII SMP Darul Ma’arif
Peneliti
Drs. Abdul Basith
Yenti Susanti
NIP. 19641224 200312 1 001
NIM. 1110011000088
Kepala SMP Darul Ma’arif
H. Rosyidul Anam, S.Pd
83
Lampiran Materi Pembelajaran Beriman kepada kitab-kitab Allah Swt, merupakan rukun iman yang ke tiga. Umat islam wajib percaya dan menyakini dengan sungguh-sungguh bahwa semua kitab yang telah di turunkan Allah Swt kepada rasul-Nya pasti benar. Rukun iman kepada Allah, Malaikat, hari akhir, para rasul, dan iman kitab dan suhuf bagian dari sempurnanya keimanan kita. Kitab adalah kumpulan firman Allah Swt yang di wahyukan kepada rasul-Nya. Wahyu itu di catat dalam lembaran-lembaran kertas. Lembaran-lembaran itu, kemudian disatukan menjadi semacam buku besar dan di susun secara sistematis sesuai petunjuk rasul itu sendiri. Kumpulan lembaran-lembaran yang sudah berwujud buku itu lazimnya di sebut sebagai kitab. Suhuf adalah firman Allah Swt, yang di turunkan kepada para nabi atau rasulnya yang berisi hokum-hukum sebagai petunjuk dan pedoman dalam menjalankan agamanya. Dalil naqli yang menjelaskan tentang kitab dan suhuf adalah beberapa ayat Al-Qur’an di bawah ini :
Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan rasul-Nya dan kepada Kitab yang Allah turunkan kepada rasul-Nya serta Kitab yang Allah turunkan sebelumnya. barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikatNya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari Kemudian, Maka Sesungguhnya orang itu Telah sesat sejauh-jauhnya. (QS. An-Nisa’ : 136)
84
Lampiran 3
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I
Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester
: SMP Darul Ma’arif : PAI : VIII / I
Standar Kompetensi
: Meningkatkan keimanan kepada Kitab-kitab Allah
Kompetensi Dasar
: 1. Menjelaskan pengertian beriman kepada kitab-kitab Allah
Indikator
: 1.3 Menjelaskan pengertian kitab dan suhuf 1.4 Menyebutkan jumlah kitab-kitab Allah dan suhuf untuk para Nabi/Rasul
Alokasi Waktu
: 2 X 40 menit (pertemuan kedua)
Tujuan Pembelajaran
: 3. Siswa mampu menjelaskan pengertian kitab dan suhuf 4. Siswa mampu menyebutkan jumlah kitab-kitab Allah dan suhuf untuk para Nabi/Rasul
Materi Pembelajaran
: Keimanan kepada kitab-kitab Allah
Metode Pembelajaran
: 1. Metode Ceramah 2. Metode Card Sort 3. Metode Tanya Jawab : Visual keimanan kepada kitab-kitab Allah
Media Pembelajaran
85
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran : NO 1.
2.
Langkah-langkah Pembelajaran Kegiatan awal (10 menit) - Apersepsi dan motivasi
Kegiatan Inti - Eksplorasi (15 menit) - Elaborasi (30 menit)
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
- Guru membuka pelajaran dengan mengucap salam - Guru memerintahkan siswa membaca do’a bersamasama sebelum pelajaran dimulai - Guru mengabsen kehadiran siswa - Guru memberi pengarahan materi yang akan diajarkan dengan kegiatan apersepsi
-
- Guru menyampaikan tujuan mempelajari keimanan kepada kitab-kitab Allah - Guru menyampaikan langkah-langkah pembelajaran keimanan kepada kitab-kitab Allah - Guru menjelaskan pengertian kitab. - Guru menjelaskan pengertian suhuf. - Guru memberikan kartu yang berisi jumlah kitabkitab Allah dan suhuf untuk para Nabi/Rasul kepada masing-masing siswa satu kartu. Kemudian memerintahkan mereka berkeliling kelas mencari teman lain yang kartunya sama. Setelah itu mereka diperintahkan untuk berdiskusi dengan teman yang kartunya sama dan menempelkan kartu tersebut di
-
-
Nilai Karakter - Religius Siswa menjawab salam Siswa membaca do’a dengan - Perhatian - Menghargai khitmat Siswa menjawab hadir Merespon dengan memberi argumen sesuai dengan pengalaman yang telah dialami siswa Siswa mendengarkan
- Siswa mendengarkan - Siswa mendengarkan
- Perhatian
- Siswa meletakkan kartu pada - Patuh - Berani tabel yang telah ditentukan
86
papan tulis pada tabel yang telah ditentukan.
- Konfirmasi (15 menit)
3.
Kegiatan Penutup (10 menit)
- Guru meminta salah satu siswa membacakan hasil tempelan yang sudah dilakukan teman-temannya - Guru mengomentari hasil kerja siswa dan meletakkan kartu yang salah pada tempat yang tepat jika terdapat kekeliruan. - Guru menjelaskan kembali tentang pengertian kitab dan suhuf beserta jumlah kitab-kitab Allah dan suhuf untuk para Nabi/Rasul - Guru menanyakan kepada siswa pengertian kitab dan suhuf serta jumlah kitab Allah dan suhuf untuk para Nabi/Rasul. - Guru memberikan dorongan kepada siswa untuk menerapkan terkait dengan materi yang telah diajarkan - Guru memerintahkan siswa langsung menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan materi pertemuan kedua dikertas selembar sebagai tindak lanjut kegiatan - Guru menutup pelajaran dengan salam
- Siswa membacakan hasil kerja temannya - Siswa memperhatikan
- Menghargai - Berani
- Siswa memperhatikan
- Siswa menjawab - Siswa memperhatikan
- Siswa menjawab salam
- Semangat - Religius
87
Alat dan sumber : 1. Buku pelajaran PAI SMP kelas VIII 2. Lembaran Kerja Siswa (LKS) 3. Buku-buku pelajaran yang relevan 4. Pengalaman guru Penilaian Indikator 1.3 Menjelaskan pengertian kitab dan suhuf 1.4 Menyebutkan jumlah kitab-kitab
Allah dan suhuf untuk para Nabi/Rasul
Teknik Penilaian Tes Tulisan
Bentuk Instrumen Essay
Tes Tertulis
PG
Instrumen / Soal
Bobot
- Apa yang dimaksud dengan kitab dan suhuf ? - Jumlah kitab-kitab Allah adalah : A. 1 B. 2. C. 3 D. 4 - Jumlah suhuf yang diterima nabi syits adalah: A. 30 Suhuf C. 10 Suhuf B. 50 Suhuf D. 40 Suhuf
40
Kunci Jawaban : 3. Kitab adalah kumpulan firman allah swt yang di wahyukan kepada rasulnya. Wahyu itu di catat dalam lembaran-lembaran kertas. Lembaran-lembaran itu, kemudian disatukan menjadi semacam buku besar dan di susun secara sistematis sesuai petunjuk rasul itu sendiri. Kumpulan lembaran-lembaran yang sudah berwujud buku itu lazimnya di sebut sebagai kitab.
60
88
Suhuf adalah firman Allah swt, yang di turunkan kepada para nabi atau rasulnya yang berisi hukum-hukum sebagai petunjuk dan pedoman dalam menjalankan agamanya. 4. D, A
Jakarta, 24 Mei 2014 Mengetahui, Pamong PAI kelas VIII SMP Darul Ma’arif
Peneliti
Drs. Abdul Basith
Yenti Susanti
NIP. 19641224 200312 1 001
NIM. 1110011000088
Kepala SMP Darul Ma’arif
H. Rosyidul Anam, S.Pd
89
Lampiran Materi Pembelajaran Beriman kepada kitab-kitab Allah Swt, merupakan rukun iman yang ke tiga. Umat islam wajib percaya dan menyakini dengan sungguh-sungguh bahwa semua kitab yang telah di turunkan Allah Swt kepada rasul-Nya pasti benar. Rukun iman kepada Allah, Malaikat, hari akhir, para rasul, dan iman kitab dan suhuf bagian dari sempurnanya keimanan kita. Kitab adalah kumpulan firman Allah Swt yang di wahyukan kepada rasul-Nya. Wahyu itu di catat dalam lembaran-lembaran kertas. Lembaran-lembaran itu, kemudian disatukan menjadi semacam buku besar dan di susun secara sistematis sesuai petunjuk rasul itu sendiri. Kumpulan lembaran-lembaran yang sudah berwujud buku itu lazimnya di sebut sebagai kitab. Suhuf adalah firman Allah Swt, yang di turunkan kepada para nabi atau rasulnya yang berisi hukum-hukum sebagai petunjuk dan pedoman dalam menjalankan agamanya. Kitab yang di turunkan Allah Swt, ada empat yaitu Taurat, Zabur, Injil, dan Al-Qur’an. Suhuf diberikan kepada : 1. Suhuf nabi Adam as 10 suhuf 2. Suhuf nabi Syits as 50 suhuf 3. Suhuf nabi Idris as 30 suhuf 4. Suhuf nabi Ibrahim as 10 suhuf 5. Suhuf nabi Musa as 10 suhuf
90
Lampiran 4
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I Nama Sekolah
: SMP Darul Ma’arif
Mata Pelajaran
: PAI
Kelas/Semester
: VIII / I
Standar Kompetensi
: Meningkatkan keimanan kepada Kitab-kitab Allah
Kompetensi Dasar
: 1. Menjelaskan pengertian beriman kepada kitab-kitab Allah
Indikator
: 1.5 Menjelaskan persamaan kitab dengan suhuf 1.6 Menjelaskan perbedaan kitab dan suhuf
Alokasi Waktu
: 2 X 40 menit (pertemuan ketiga)
Tujuan Pembelajaran
: 5. Siswa mampu menjelaskan persamaan kitab dengan suhuf 6. Siswa mampu menjelaskan perbedaan kitab dengan suhuf
Materi Pembelajaran
: Keimanan kepada kitab-kitab Allah
Metode Pembelajaran
: 1. Metode Ceramah 2. Metode Card Sort
91
3. Metode Tanya Jawab Media Pembelajaran
: Visual keimanan kepada kitab-kitab Allah
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran : NO 1.
Langkah-langkah Pembelajaran Kegiatan awal (10 menit) - Apersepsi dan motivasi
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
- Guru membuka pelajaran dengan mengucap salam - Guru memerintahkan siswa membaca do’a bersamasama sebelum pelajaran dimulai - Guru mengabsen kehadiran siswa - Guru memberi pengarahan materi yang akan diajarkan dengan kegiatan apersepsi
-
Nilai Karakter Siswa menjawab salam - Religius Siswa membaca do’a dengan - Perhatian khitmat - Menghargai Siswa menjawab hadir Merespon dengan memberi argumen sesuai dengan pengalaman yang telah dialami siswa Siswa mendengarkan
- Guru menyampaikan tujuan mempelajari keimanan kepada kitab-kitab Allah - Guru menyampaikan langkah-langkah pembelajaran - Siswa mendengarkan keimanan kepada kitab-kitab Allah 2.
Kegiatan Inti - Eksplorasi (15 menit) - Elaborasi (30 menit)
- Guru menjelaskan sekilas tentang persamaan dan - Siswa mendengarkan - Perhatian perbedaan kitab dan suhuf - Guru memberikan kartu yang berisi persamaan dan - Siswa meletakkan kartu pada - Patuh perbedaan kitab dan suhuf kepada masing-masing tabel yang telah ditentukan - Berani siswa satu kartu. Kemudian memerintahkan mereka berkeliling kelas mencari teman lain yang kartunya sama. Setelah itu mereka diperintahkan untuk
92
- Konfirmasi (15 menit)
3.
Kegiatan Penutup (10 menit)
berdiskusi dengan teman yang kartunya sama dan menempelkan kartu tersebut di papan tulis pada tabel yang telah ditentukan. - Guru meminta salah satu siswa membacakan hasil - Siswa membacakan hasil kerja tempelan yang sudah dilakukan teman-temannya temannya - Guru mengomentari hasil kerja siswa dan - Siswa memperhatikan meletakkan kartu yang salah pada tempat yang tepat jika terdapat kekeliruan. - Guru menjelaskan persamaan dan perbedaan kitab - Siswa memperhatikan dan suhuf - Guru menanyakan kepada siswa persamaan kitab - Siswa menjawab dan suhuf serta perbedaan kitab dan suhuf dari penjelasan yang telah diterangkan. - Guru memberikan dorongan kepada siswa untuk - Siswa memperhatikan menerapkan terkait dengan materi yang telah diajarkan - Guru memerintahkan siswa langsung menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan materi pertemuan ketiga dikertas selembar sebagai tindak lanjut kegiatan - Guru menutup pelajaran dengan salam - Siswa menjawab salam
Alat dan sumber : 1. Buku pelajaran PAI SMP kelas VIII 2. Lembaran Kerja Siswa (LKS)
- Menghargai - Berani
- Semangat - Religius
93
3. Buku-buku pelajaran yang relevan 4. Pengalaman guru Penilaian Indikator
Teknik
Bentuk
Penilaian
Instrumen
Instrumen / Soal
Bobot
1.5 Menjelaskan persamaan kitab dengan suhuf
Tes Tulisan
Essay
- Jelaskanlah persamaan kitab dengan suhuf !
50
1.6 Menjelaskan perbedaan kitab dan suhuf
Tes Tertulis
Essay
- Jelaskanlah perbedaan kitab dan suhuf
50
Kunci Jawaban : 5. Kitab dan suhuf mempunyai persamaan yaitu : a. Kitab dan suhuf sama-sama merupakan wahyu allah b. Penerimaan kitab dan suhuf hanya nabi / rasul 6. Kitab dan suhuf mempunyai perbedaan yaitu : a. Kitab lebih lengkap (rinci) daripada suhuf b. Isi kitab lebih lengkap (rinci) daripada suhuf c. Kitab bersifat buku (mushaf) sedang suhuf lembaran
94
Jakarta, 28 Mei 2014 Mengetahui, Pamong PAI kelas VIII SMP Darul Ma’arif
Peneliti
Drs. Abdul Basith
Yenti Susanti
NIP. 19641224 200312 1 001
NIM. 1110011000088
Kepala SMP Darul Ma’arif
H. Rosyidul Anam, S.Pd
95
Lampiran Materi Pembelajaran Kitab dan suhuf itu memiliki kesamaan dan perbedaan. Persamaanya adalah semua kitab itu mengajarkan keesaan Allah Swt, sehingga agama-agama islam lahir di kenal dengan sebutan agama tauhid, yakni agama yang mengajarkan tentang keesaan Allah Swt, perbedaan terletak pada sifatnya. Kitab-kitab sebelum alquran bersifat lokal dan ajaran-ajaranya sederhana, sedangkan AlQur’an bersifat universal dan abadi sepanjang masa serta lebih luas ajarannya. Selain kitab-kitab, di dalam Al-Qur’an di sebutkan adanya suhuf atau sahifah (halaman), yang berjumlah seratus sahifah, suhuf adalah firman Allah Swt, yang di turunkan kepada para nabi atau rasulnya yang berisi hukum-hukum sebagai petunjuk dan pedoman dalam menjalankan agamanya. Kitab dan suhuf mempunyai persamaan yaitu : 1. Kitab dan suhuf sama-sama merupakan wahyu Allah 2. Penerimaan kitab dan suhuf hanya Nabi/Rasul Kitab dan suhuf mempunyai perbedaan yaitu : a. Kitab lebih lengkap (rinci) daripada suhuf b. Isi kitab lebih lengkap (rinci) daripada suhuf c. Kitab bersifat buku (mushaf) sedang suhuf lembaran
96
Lampiran 5
Soal Instrumen Tes Hasil Belajar Siklus I Berilah tanda silang (x) huruf a, b, c atau d pada jawaban yang benar! 1. Firman Allah SWT, yang diturunkan kepada para nabi dan rasul ditulis secara lengkap dalam satu kesatuan serta sudah dibukukan secara berurutan disebut … a. Firman
b. Kitab
c. Suhuf
d. Wahyu
2. Mengimani semua kitab-kitab Allah SWT, yang telah diwahyukan kepada para rasul termasuk rukun iman yang … a. Kesatu
b. Kedua
c. Ketiga
d. Keempat
3. Kitab-kitab Allah SWT, yang wajib diketahui dan diimani oleh setiap muslim berjumlah … a. Satu kitab
b. Dua kitab
c. Tiga kitab
d. Empat kitab
4. Kitab-kitab Allah SWT, yang diturunkan kepada para nabi dan rasul merupakan “hudan lin naas” artinya … a. Petunjuk bagi manusia
c. Keimanan manusia
b. Pedoman manusia
d. Bacaan bagi manusia
5. Suhuf yang diwahyukan kepada nabi Syis sebanyak … a. 20 suhuf
b. 30 suhuf
c. 40 suhuf
d. 50 suhuf
6. Suhuf berasal dari kata shahifah yang artinya adalah … a. Firman-firman Allah SWT
c. Wahyu yang belum dibukukan
b. Lembaran wahyu Allah SWT
d. Berita tentang keagamaan
7. Mengimani semua kitab yang diwahyukan Allah SWT, hukumnya … a. Wajib 8.
9.
b. Boleh
c. Mubah
d. Sunah
Suhuf adalah wahyu Allah SWT, yang disampaikan kepada para nabi untuk ... a. Dirinya sendiri
c. Khusus untuk kaumnya
b. Dirinya dan familinya
d. Semua umat manusia
Semua kitab Allah SWT, diturunkan kepada para rasul-Nya berisi tentang ... a. Sejarah hidup
c. Kebebasan hidup
b. Aturan hidup
d. Kesenangan hidup
97
10. Setiap manusia dalam hidupnya selalu mengikuti kitab Allah SWT, akan … a. Bahagia
b. Tersiksa
c. Sengsara
d. terhormat
11. Kitab-kitab yang pernah Allah turunkan kepada para nabi/rasul berjumlah … a. 4
b. 124.000
c. 25
d. Tak diketahui
12. Fungsi utama kitab-kitab Allah adalah untuk … a. Dibaca dan mendapatkan pahala
c. Dijadikan besel/azimat
b. Dijadikan petunjuk mendapatkan ilmu
d. Dijadikan petunjuk hidup
13. Perbedaan antara kitab suci dan suhuf adalah, kecuali… a. Kitab diturunkan kepada nabi, suhuf kepada rasul b. Kitab berbentuk buku, suhuf berupa lembaran-lembaran c. Kitab hanya ada empat, suhuf banyak d. Kitab diturunkan melalui Malaikat Jibril, suhuf langsung kepada Rasul 14. Kitab berasal dari kata: a. qa-la-ma
b. qa-ra-„a
c. ka-ta-ba
d. ka-ba-ta
15. Ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan iman kepada kitab-kitab Allah adalah : a. An-Nisa : 136 b. Az-Zumar : 14
c. Al-Baqarah : 183
d. Yasin: 50
16. Yang bermakna suhuf ayat yang bergaris bawah di bawah ini adalah: a.
b.
c.
d.
17. Arti kata yang bergaris bawah adalah:
a. Lembaran
b. Wahyu
c. Kitab Allah
d. Suhuf
18. Ayat dibawah ini dalil naqli menjelaskan tentang kitab Allah:
a. Al-Qur’an
b. Zabur
c. Taurat
19. Persamaan kitab dan suhuf dibawah ini adalah kecuali :
d. Injil
98
a. Kitab dan suhuf sama-sama merupakan wahyu allah b. Penerimaan kitab dan suhuf hanya nabi / rasul c. Kitab dan suhuf sama-sama rinci d. Kitab dan suhuf sama-sama dari Allah SWT 20. Terjemahan ayat di bawah ini yang tepat adalah…
a. Dan kami Telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa petunjuk b. Dan kami Telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa bahagia c. Dan kami Telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa gembira d. Dan kami Telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran
99
KUNCI JAWABAN
1. B
11. A
2. C
12. D
3. D
13. A
4. A
14. C
5. D
15. A
6. B
16. B
7. A
17. C
8. B
18. B
9. B
19. C
10. A
20. D
100
Lampiran 6
Hasil Belajar Siswa Siklus I NO NAMA 1 Aa
Nilai KKM 75
Hasil Tes Akhir Siklus I 95
2
Ab
75
95
3
Ac
75
95
4
Ad
75
90
5
Ae
75
70
6
Af
75
85
7
Ag
75
90
8
Ba
75
90
9
Ca
75
85
10
Cb
75
90
11
Da
75
70
12
Db
75
90
13
Ea
75
95
14
Eb
75
75
15
Fa
75
85
16
Fb
75
65
17
Ga
75
75
18
Ha
75
90
19
Ia
75
85
20
Ja
75
75
21
Jb
75
95
22
Jc
75
75
23
Jd
75
80
24
Ka
75
90
101
25
Kb
75
80
26
La
75
90
27
Ma
75
90
28
Na
75
80
29
Nb
75
65
30
Oa
75
50
31
Ob
75
85
Jumlah Rata-rata
2570 82,9
102
Lampiran 7 LEMBAR HASIL OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA Sekolah
: SMP Darul Ma’arif Jakarta Selatan
Mata Pelajaran
: Pendidikan Agama Islam (PAI)
Hari/Tanggal
: Kamis, 22 Mei 2014
Siklus
:I
Kelas
: VIII (Delapan)
Berilah penilaian anda dengan memberi tanda √ pada kolom SB (Sangat Baik) = 5, B (Baik) = 4, C (Cukup) = 3, K (Kurang) = 2, SK (Sangat Kurang) = 1, yang menurut anda paling sesuai. No
Aspek yang dinilai
Penilaian SB
1.
Masing-masing siswa menerima kartu indeks
2.
Siswa mencari siswa lain yang kartunya cocok
B
C
√ √
atau sama 3.
Siswa berdiskusi dengan siswa lain yang kartunya √ sama untuk menempelkan
4.
Siswa memperhatikan poin-poin penting yang √ diberikan guru Jumlah
5
12
Teman Sejawat/Observer
Drs. Abdul Basith
K
SK
103
LEMBAR HASIL OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA Sekolah
: SMP Darul Ma’arif Jakarta Selatan
Mata Pelajaran
: Pendidikan Agama Islam (PAI)
Hari/Tanggal
: Sabtu, 24 Mei 2014
Siklus
:I
Kelas
: VIII (Delapan)
Berilah penilaian anda dengan memberi tanda √ pada kolom SB (Sangat Baik) = 5, B (Baik) = 4, C (Cukup) = 3, K (Kurang) = 2, SK (Sangat Kurang) = 1, yang menurut anda paling sesuai. No
Aspek yang dinilai
Penilaian SB
1.
Masing-masing siswa menerima kartu indeks
2.
Siswa mencari siswa lain yang kartunya cocok
B
C
√ √
atau sama 3.
Siswa berdiskusi dengan siswa lain yang kartunya √ sama untuk menempelkan
4.
Siswa memperhatikan poin-poin penting yang √ diberikan guru Jumlah
15
4
Teman Sejawat/Observer
Drs. Abdul Basith
K
SK
104
LEMBAR HASIL OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA Sekolah
: SMP Darul Ma’arif Jakarta Selatan
Mata Pelajaran
: Pendidikan Agama Islam (PAI)
Hari/Tanggal
: Rabu, 28 Mei 2014
Siklus
:I
Kelas
: VIII (Delapan)
Berilah penilaian anda dengan memberi tanda √ pada kolom SB (Sangat Baik) = 5, B (Baik) = 4, C (Cukup) = 3, K (Kurang) = 2, SK (Sangat Kurang) = 1, yang menurut anda paling sesuai. No
Aspek yang dinilai
Penilaian SB
1.
Masing-masing siswa menerima kartu indeks
2.
Siswa mencari siswa lain yang kartunya cocok
B
C
√ √
atau sama 3.
Siswa berdiskusi dengan siswa lain yang kartunya √ sama untuk menempelkan
4.
Siswa memperhatikan poin-poin penting yang √ diberikan guru Jumlah
10
8
Teman Sejawat/Observer
Drs. Abdul Basith
K
SK
105
Lampiran 8 LEMBAR HASIL OBSERVASI AKTIVITAS MENGAJAR GURU Sekolah
: SMP Darul Ma’arif Jakarta Selatan
Mata Pelajaran
: Pendidikan Agama Islam (PAI)
Hari/Tanggal
: Kamis, 22 Mei 2014
Siklus
:I
Kelas
: VIII (Delapan)
Berilah penilaian anda dengan memberi tanda √ pada kolom SB (Sangat Baik) = 5, B (Baik) = 4, C (Cukup) = 3, K (Kurang) = 2, SK (Sangat Kurang) = 1, yang menurut anda paling sesuai. No
Aspek yang dinilai
Penilaian SB
1.
Memberi masing-masing siswa kartu indeks
2.
Memerintahkan siswa mencari siswa lain yang
B
C
√ √
kartunya cocok atau sama 3.
Memerintahkan siswa yang kartunya sama √ berdiskusi untuk menempelkan kartu
4.
Memberikan poin-poin penting terkait √ materi/kartu Jumlah
5
12
Teman Sejawat/Observer
Drs. Abdul Basith
K
SK
106
LEMBAR HASIL OBSERVASI AKTIVITAS MENGAJAR GURU Sekolah
: SMP Darul Ma’arif Jakarta Selatan
Mata Pelajaran
: Pendidikan Agama Islam (PAI)
Hari/Tanggal
: Sabtu, 24 Mei 2014
Siklus
:I
Kelas
: VIII (Delapan)
Berilah penilaian anda dengan memberi tanda √ pada kolom SB (Sangat Baik) = 5, B (Baik) = 4, C (Cukup) = 3, K (Kurang) = 2, SK (Sangat Kurang) = 1, yang menurut anda paling sesuai. No
Aspek yang dinilai
Penilaian SB
1.
Memberi masing-masing siswa kartu indeks
2.
Memerintahkan siswa mencari siswa lain yang
B
C
√ √
kartunya cocok atau sama 3.
Memerintahkan siswa yang kartunya sama √ berdiskusi untuk menempelkan kartu
4.
Memberikan poin-poin penting terkait √ materi/kartu Jumlah
15
4
Teman Sejawat/Observer
Drs. Abdul Basith
K
SK
107
LEMBAR HASIL OBSERVASI AKTIVITAS MENGAJAR GURU Sekolah
: SMP Darul Ma’arif Jakarta Selatan
Mata Pelajaran
: Pendidikan Agama Islam (PAI)
Hari/Tanggal
: Rabu, 28 Mei 2014
Siklus
:I
Kelas
: VIII (Delapan)
Berilah penilaian anda dengan memberi tanda √ pada kolom SB (Sangat Baik) = 5, B (Baik) = 4, C (Cukup) = 3, K (Kurang) = 2, SK (Sangat Kurang) = 1, yang menurut anda paling sesuai. No
Aspek yang dinilai
Penilaian SB
1.
Memberi masing-masing siswa kartu indeks
2.
Memerintahkan siswa mencari siswa lain yang
B
C
√ √
kartunya cocok atau sama 3.
Memerintahkan siswa yang kartunya sama √ berdiskusi untuk menempelkan kartu
4.
Memberikan poin-poin penting terkait √ materi/kartu Jumlah
10
8
Teman Sejawat/Observer
Drs. Abdul Basith
K
SK
108
Lampiran 9
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS II
Nama Sekolah
: SMP Darul Ma’arif
Mata Pelajaran
: PAI
Kelas/Semester
: VIII / I
Standar Kompetensi
: Meningkatkan keimanan kepada kitab-kitab Allah
Kompetensi Dasar
: 1. Menyebutkan nama kitab-kitab Allah Swt yang di turunkan kepada para Rasul
Indikator
: 1.1 Menyebutkan macam-macam kitab-kitab Allah dan rasul yang menerimanya 1.2 Menjelaskan taurat sebagai kitab Allah
Alokasi Waktu
: 2 X 40 menit (pertemuan keempat)
Tujuan Pembelajaran
: 1. Siswa mampu menyebutkan macam-macam kitab-kitab Allah dan rasul yang menerimanya 2. Siswa mampu menjelaskan taurat sebagai kitab Allah
Materi Pembelajaran
: Keimanan kepada kitab-kitab Allah
Metode Pembelajaran
: 1. Metode Ceramah 2. Metode Card Sort 3. Metode Tanya Jawab
109
Media Pembelajaran
: Visual keimanan kepada kitab-kitab Allah
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran : NO Langkah-langkah Kegiatan Guru Pembelajaran 1. Kegiatan awal (10 menit) - Guru membuka pelajaran dengan mengucap salam - Apersepsi dan motivasi - Guru memerintahkan siswa membaca do’a bersamasama sebelum pelajaran dimulai - Guru mengabsen kehadiran siswa - Guru memberi pengarahan materi yang akan diajarkan dengan kegiatan apersepsi
2.
Kegiatan Inti - Eksplorasi (15 menit) - Elaborasi (30 menit)
Kegiatan Siswa -
Nilai Karakter Siswa menjawab salam - Religius Siswa membaca do’a dengan - Perhatian khitmat - Menghargai Siswa menjawab hadir Merespon dengan memberi argumen sesuai dengan pengalaman yang telah dialami siswa Siswa mendengarkan
- Guru menyampaikan tujuan mempelajari keimanan kepada kitab-kitab Allah - Guru menyampaikan langkah-langkah pembelajaran - Siswa mendengarkan keimanan kepada kitab-kitab Allah - Guru menyebutkan macam-macam kitab-kitab Allah dan - Siswa mendengarkan rasul yang menerimanya.
- Guru memberikan kartu yang berkaitan dengan kitab - Siswa meletakkan kartu pada taurat kepada masing-masing siswa satu kartu. tabel yang telah ditentukan Kemudian memerintahkan mereka berkeliling kelas mencari teman lain yang kartunya sama. Setelah itu mereka diperintahkan untuk berdiskusi dengan
- Perhatian
- Patuh - Berani
110
- Konfirmasi (15 menit)
3.
Kegiatan Penutup (10 menit)
teman yang kartunya sama dan menempelkan kartu tersebut di papan tulis pada tabel yang telah ditentukan. - Guru meminta salah satu siswa membacakan hasil tempelan yang sudah dilakukan teman-temannya - Guru mengomentari hasil kerja siswa dan meletakkan kartu yang salah pada tempat yang tepat jika terdapat kekeliruan. - Guru menjelaskan taurat sebagai kitab Allah - Guru menanyakan kepada siswa macam-macam kitab Allah, kitab taurat sebagai kitab Allah - Guru menyimpulkan materi tentang macam-macam kitab Allah, kitab taurat sebagai kitab Allah - Guru memberikan dorongan kepada siswa untuk menerapkan terkait dengan materi yang telah diajarkan - Guru memerintahkan siswa langsung menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan materi pertemuan keempat dikertas selembar sebagai tindak lanjut kegiatan - Guru menutup pelajaran dengan salam
Alat dan sumber : 1. Buku pelajaran PAI SMP kelas VIII 2. Lembaran Kerja Siswa (LKS)
- Siswa membacakan hasil kerja temannya - Siswa memperhatikan
- Menghargai - Berani
- Siswa memperhatikan - Siswa menjawab - Siswa memperhatikan
- Siswa menjawab salam
- Semangat - Religius
111
3. Buku-buku pelajaran yang relevan 4. Pengalaman guru Penilaian Indikator 1.1 Menyebutkan macam-macam kitab-kitab Allah dan rasul yang menerimanya 1.2 Menjelaskan taurat sebagai kitab Allah
Teknik Penilaian Tes Tulisan
Tes Tulisan
Bentuk Instrumen Essay
Essay
Instrumen / Soal
Bobot
- Sebutkan macam-macam kitab Allah yang wajib kita percayai! - Sebutkan rasul-rasul penerima kitab suci Allah! - Jelaskanlah tujuan Allah menurunkan kitab taurat! - Apakah bahasa yang digunakan dalam kitab taurat? - Sebutkan isi dari The Ten Commandments dalam kitab taurat !
20
Kunci Jawaban : 1. - Kitab-kitab Allah yang wajib kita percayai adalah taurat, zabur, injil, dan Al-Qur’an. - Kitab taurat diberikan Allah kepada nabi Musa a.s Kitab zabur diberikan Allah kepada nabi Daud a.s Kitab injil diberikan Allah kepada nabi Isa a.s
20 35 10 15
112
Kitab Al-Qur’an diberikan Allah kepada nabi Muhammad saw 2. Tujuan Allah menurunkan kitab taurat kepada kaum bani Israil adalah untuk mengajak mereka beribadah kepada Allah Swt. Karena mereka tetap menyembah berhala sebagai Tuhan mereka. Bahasa yang digunakan dalam kitab taurat adalah bahasa Ibrani
Isi dari The Ten Commandments dalam kitab taurat adalah : a. Mengakui keesaan Allah Swt b. Larangan menyembah patung dan berhala, karena Allah tidak dapat diserupai dengan makhluk-makhluknya c. Larangan menyebut Allah dengan sia-sia d. Memuliakan hari sabtu e. Menghormati ayah dan ibu f. Larangan membunuh sesama manusia g. Larangan berzina h. Larangan mencuri i. Larangan menjadi saksi yang berdusta j. Larangan memiliki keinginan untuk menguasai hak orang lain.
113
Jakarta, 31 Mei 2014 Mengetahui, Pamong PAI kelas VIII SMP Darul Ma’arif
Peneliti
Drs. Abdul Basith
Yenti Susanti
NIP. 19641224 200312 1 001
NIM. 1110011000088 Kepala SMP Darul Ma’arif
H. Rosyidul Anam, S.Pd
114
Lampiran Materi Pembelajaran Kitab yang di turunkan Allah Swt, ada empat yaitu taurat, zabur, injil, dan al-Qur’an. Kitab taurat diberikan Allah kepada nabi Musa a.s. Kitab zabur diberikan Allah kepada nabi Daud a.s Kitab injil diberikan Allah kepada nabi Isa a.s Kitab Al-Qur’an diberikan Allah kepada nabi Muhammad saw Tujuan Allah menurunkan kitab taurat kepada kaum bani Israil adalah untuk mengajak mereka beribadah kepada Allah Swt. Karena mereka tetap menyembah berhala sebagai Tuhan mereka. Bahasa yang digunakan dalam kitab taurat adalah bahasa Ibrani Isi dari The Ten Commandments dalam kitab taurat adalah : a. Mengakui keesaan Allah Swt b. Larangan menyembah patung dan berhala, karena Allah tidak dapat diserupai dengan makhluk-makhluknya c. Larangan menyebut Allah dengan sia-sia d. Memuliakan hari sabtu e. Menghormati ayah dan ibu f. Larangan membunuh sesama manusia g. Larangan berzina h. Larangan mencuri i. Larangan menjadi saksi yang berdusta j. Larangan memiliki keinginan untuk menguasai hak orang lain.
115
Lampiran 10
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS II
Nama Sekolah
: SMP Darul Ma’arif
Mata Pelajaran
: PAI
Kelas/Semester
: VIII / I
Standar Kompetensi
: Meningkatkan keimanan kepada kitab-kitab Allah
Kompetensi Dasar
: 1. Menyebutkan nama kitab-kitab Allah Swt yang di turunkan kepada para Rasul
Indikator
: 1.3 Menjelaskan zabur sebagai kitab Allah 1.4 Menjelaskan injil sebagai kitab Allah
Alokasi Waktu
: 2 X 40 menit (pertemuan kelima)
Tujuan Pembelajaran
: 1. Siswa mampu menjelaskan zabur sebagai kitab Allah 2. Siswa mampu menjelaskan injil sebagai kitab Allah
Materi Pembelajaran
: Keimanan kepada kitab-kitab Allah
Metode Pembelajaran
: 1. Metode Ceramah 2. Metode Card Sort 3. Metode Tanya Jawab
116
Media Pembelajaran
: Visual keimanan kepada kitab-kitab Allah
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran : NO Langkah-langkah Kegiatan Guru Pembelajaran 1. Kegiatan awal (10 menit) - Guru membuka pelajaran dengan mengucap salam - Apersepsi dan motivasi - Guru memerintahkan siswa membaca do’a bersamasama sebelum pelajaran dimulai - Guru mengabsen kehadiran siswa - Guru memberi pengarahan materi yang akan diajarkan dengan kegiatan apersepsi
2.
Kegiatan Inti - Eksplorasi (15 menit) - Elaborasi (30 menit)
Kegiatan Siswa -
Nilai Karakter Siswa menjawab salam - Religius Siswa membaca do’a dengan - Perhatian khitmat - Menghargai Siswa menjawab hadir Merespon dengan memberi argumen sesuai dengan pengalaman yang telah dialami siswa Siswa mendengarkan
- Guru menyampaikan tujuan mempelajari keimanan kepada kitab-kitab Allah - Guru menyampaikan langkah-langkah pembelajaran - Siswa mendengarkan keimanan kepada kitab-kitab Allah - Guru menjelaskan sekilas tentang zabur dan injil - Siswa mendengarkan
- Perhatian
sebagai kitab Allah
- Guru memberikan kartu yang berkaitan dengan zabur - Siswa meletakkan kartu pada dan injil kepada masing-masing siswa satu kartu. tabel yang telah ditentukan Kemudian memerintahkan mereka berkeliling kelas mencari teman lain yang kartunya sama. Setelah itu mereka diperintahkan untuk berdiskusi dengan teman yang kartunya sama dan menempelkan kartu
- Patuh - Berani
117
- Konfirmasi (15 menit)
3.
Kegiatan Penutup (10 menit)
tersebut di papan tulis pada tabel yang telah ditentukan. - Guru meminta salah satu siswa membacakan hasil tempelan yang sudah dilakukan teman-temannya - Guru mengomentari hasil kerja siswa dan meletakkan kartu yang salah pada tempat yang tepat jika terdapat kekeliruan. - Guru menjelaskan tentang kitab zabur dan injil - Guru menanyakan kepada siswa berkaitan dengan kitab zabur dan injil - Guru menyimpulkan tentang kitab zabur dan injil. - Guru memberikan dorongan kepada siswa untuk menerapkan terkait dengan materi yang telah diajarkan - Guru memerintahkan siswa langsung menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan materi pertemuan kelima dikertas selembar sebagai tindak lanjut kegiatan - Guru menutup pelajaran dengan salam
Alat dan sumber : 1. Buku pelajaran PAI SMP kelas VIII 2. Lembaran Kerja Siswa (LKS) 3. Buku-buku pelajaran yang relevan 4. Pengalaman guru
- Siswa membacakan hasil kerja temannya - Siswa memperhatikan
- Menghargai - Berani
- Siswa memperhatikan - Siswa menjawab - Siswa memperhatikan
- Siswa menjawab salam
- Semangat - Religius
118
Penilaian Indikator
Teknik Penilaian
1.3 Menjelaskan zabur sebagai kitab Allah
Tes Tulisan
Bentuk Instrumen Essay
1.4 Menjelaskan injil sebagai kitab Allah
Tes Tulisan
Essay
Instrumen / Soal
Bobot
- Jelaskan tujuan Allah menurunkan kitab zabur? - Apa bahasa yang digunakan dalam kitab zabur? - Jelaskan tujuan Allah menurunkan kitab injil? - Apa bahasa yang digunakan dalam kitab injil?
35 15 35 15
Kunci Jawaban : 3. Tujuan Allah menurunkan kitab zabur adalah untuk penyempurna kitab taurat yang pernah diturunkan Allah sebelumnya kepada nabi Musa a.s untuk kaum bani israil. Karena mereka masih banyak yang tidak mentaati atau melanggar hukum-hukum yang ditetapkan Allah dalam kitab taurat. Bahasa yang digunakan dalam kitab zabur adalah bahasa Qibthi. 4. Tujuan Allah menurunkan kitab injil kepada nabi Isa a.s adalah untuk mengajak umat untuk menyembah Allah sebagai sang khaliq. Dan juga sebagai mukjizat bagi nabi Isa a.s bahwa beliau adalah nabi utusan Allah untuk mendakwahkan agama Allah. Bahasa yang digunakan dalam kitab injil ini adalah bahasa suryani.
119
Jakarta, 4 Juni 2014 Mengetahui, Pamong PAI kelas VIII SMP Darul Ma’arif
Peneliti
Drs. Abdul Basith
Yenti Susanti
NIP. 19641224 200312 1 001
NIM. 1110011000088 Kepala SMP Darul Ma’arif
H. Rosyidul Anam, S.Pd
120
Lampiran Materi Pembelajaran Allah menurunkan kitab zabur kepada nabi Daud a.s untuk penyempurna kitab taurat yang pernah diturunkan Allah sebelumnya kepada nabi Musa a.s untuk kaum bani israil. Karena mereka masih banyak yang tidak mentaati atau melanggar hukum-hukum yang ditetapkan Allah dalam kitab taurat. Makanya Allah menurunkan zabur untuk membuat kaum bani israil bisa melaksanakan perintah Allah dan meninggalkan larangan Allah sepenuhnya. Bahasa yang digunakan dalam kitab zabur adalah bahasa Qibthi. Setelah berapa lama setelah itu Allah menciptakan nabi Isa a.s untuk mengajak umat manusia untuk menyembah Allah sebagai Tuhan Yang Maha Esa. Segala kekurangan yang terdapat dalam kitab terdahulu (taurat dan zabur) disempurnakan dalam kitab injil. Kitab injil juga sebagai mukjizat bagi nabi Isa a.s bahwa beliau adalah nabi utusan Allah untuk mendakwahkan agama Allah. Bahasa yang digunakan dalam kitab injil adalah bahasa suryani. Adapun zabur, seperti dikutip oleh Qatadah ia berkata, bahwa zabur terdiri dari 150 surat keseluruhannya berisi wejangan dan sanjungan terhadap Allah SWT. Di dalamnya tidak ada halal, haram, kewajiban (faraid) ataupun hudûd (hukum publik). Akan tetapi, untuk kebutuhan hal tersebut merujuk kepada taurât. Sedangkan Injil berisi tentang pelurusan-pelurusan yang dilakukan oleh Ahl AlKitab mengenai proses penciptaan alam semesta, keesaan Allah, dan tanda-tanda (namus) tentang kenabian Muhammad.
121
Lampiran 11
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS II
Nama Sekolah
: SMP Darul Ma’arif
Mata Pelajaran
: PAI
Kelas/Semester
: VIII / I
Standar Kompetensi
: Meningkatkan keimanan kepada kitab-kitab Allah
Kompetensi Dasar
: 1. Menyebutkan nama kitab-kitab Allah Swt yang di turunkan kepada para Rasul
Indikator
: 1.5 Menjelaskan Al Quran sebagai kitab suci umat Islam 1.6 Menjelaskan kitab-kitab Allah sebagai petunjuk bagi manusia
Alokasi Waktu
: 2 X 40 menit (pertemuan keenam)
Tujuan Pembelajaran
: 1. Siswa mampu menjelaskan Al Quran sebagai kitab suci umat Islam 2. Siswa mampu menjelaskan kitab-kitab Allah sebagai petunjuk bagi manusia
Materi Pembelajaran
: Keimanan kepada kitab-kitab Allah
Metode Pembelajaran
: 1. Metode Ceramah 2. Metode Demonstrasi 3. Metode Card Sort
122
4. Metode Tanya Jawab Media Pembelajaran
: Visual keimanan kepada kitab-kitab Allah
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran : NO Langkah-langkah Kegiatan Guru Pembelajaran 1. Kegiatan awal (10 menit) - Guru membuka pelajaran dengan mengucap salam - Apersepsi dan motivasi - Guru memerintahkan siswa membaca do’a bersamasama sebelum pelajaran dimulai - Guru mengabsen kehadiran siswa - Guru memberi pengarahan materi yang akan diajarkan dengan kegiatan apersepsi
2.
Kegiatan Inti - Eksplorasi (15 menit) - Elaborasi (30 menit)
Kegiatan Siswa -
Nilai Karakter Siswa menjawab salam - Religius Siswa membaca do’a dengan - Perhatian khitmat - Menghargai Siswa menjawab hadir Merespon dengan memberi argumen sesuai dengan pengalaman yang telah dialami siswa Siswa mendengarkan
- Guru menyampaikan tujuan mempelajari keimanan kepada kitab-kitab Allah - Guru menyampaikan langkah-langkah pembelajaran - Siswa mendengarkan keimanan kepada kitab-kitab Allah - Guru menjelaskan sekilas tentang Al-Qur’an sebagai - Siswa mendengarkan kitab suci umat islam.
- Guru memberikan kartu yang terkai dengan al- - Siswa meletakkan kartu pada Qur’an kepada masing-masing siswa satu kartu. tabel yang telah ditentukan Kemudian memerintahkan mereka berkeliling kelas mencari teman lain yang kartunya sama. Setelah itu
- Perhatian
- Patuh - Berani
123
- Konfirmasi (15 menit)
mereka diperintahkan untuk berdiskusi dengan teman yang kartunya sama dan menempelkan kartu tersebut di papan tulis pada tabel yang telah ditentukan. - Guru meminta salah satu siswa membacakan hasil - Siswa membacakan hasil kerja tempelan yang sudah dilakukan teman-temannya temannya - Guru mengomentari hasil kerja siswa dan - Siswa memperhatikan meletakkan kartu yang salah pada tempat yang tepat jika terdapat kekeliruan. - Guru menjelaskan kitab-kitab Allah sebagai petunjuk - Siswa memperhatikan
- Menghargai - Berani
bagi manusia
- Guru menanyakan kepada siswa Al-Qur’an sebagai kitab suci umat islam dan kitab-kitab Allah sebagai
- Siswa menjawab
petunjuk bagi manusia
3.
Kegiatan Penutup (10 menit)
- Guru menyimpulkan Al-Qur’an sebagai kitab suci - Siswa memperhatikan umat islam dan kitab-kitab Allah sebagai petunjuk bagi manusia
- Guru memberikan dorongan kepada siswa untuk menerapkan terkait dengan materi yang telah diajarkan - Guru memerintahkan siswa langsung menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan materi pertemuan keenam dikertas selembar sebagai tindak lanjut kegiatan - Guru menutup pelajaran dengan salam - Siswa menjawab salam
- Semangat - Religius
124
Alat dan sumber : 1. Buku pelajaran PAI SMP kelas VIII 2. Lembaran Kerja Siswa (LKS) 3. Buku-buku pelajaran yang relevan 4. Pengalaman guru Penilaian Indikator 1.5 Menjelaskan Al Quran sebagai kitab suci umat Islam
1.6 Menjelaskan kitab-kitab Allah sebagai petunjuk bagi manusia
Teknik Penilaian Tes Tulisan
Tes Tulisan
Bentuk Instrumen Essay
Essay
Instrumen / Soal
Bobot
- Mengapa Al-Qur’an dijadikan sebagai kitab penyempurna dari kitab-kitab sebelumnya? Berapa lama Al-Qur’an diturunkan Allah kepada nabi Muhammad? Sebutkan nama lain dari Al-Qur’an ! Apakah surat pertama dan terakhir yang diturunkan Allah dalam Al-Qur’an? Berapa jumlah juz, surat dan ayat dalam AlQur’an? - Mengapa kitab-kitab Allah sebagai petunjuk bagi manusia? Jelaskan!
20 10 15 10 15 30
125
Kunci Jawaban : 3. Al-Qur’an dijadikan sebagai penyempurna kitab-kitab sebelumnya karena Al-Qur’an mencakup semua aspek yang terdapat di seluruh alam ini, baik dari kejadian masa lalu, masa sekarang, dan masa depan (akhirat). Bagitu juga ilmu pengetahuan semuanya bersumber dari Al-Qur’an baik ilmu dunia maupun ilmu akhirat. Al-Qur’an diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad selama 22 tahun, 2 bulan, 22 hari. Nama lain dari Al-Qur’an adalah al-kitab, al-zikr, al-furqan, al-huda. Surat pertama yang turun adalah surat Al-Alaq ayat 1-5, dan ayat terakhir adalah surat surat Al-Baqarah ayat 278. Al-Qur’an terdiri dari 30 juz, 114 surat, dan 6326 atau 6666 ayat. 4. Kitab-kitab Allah sebagai petunjuk bagi manusia karena Allah sebagai sang khaliq menciptakan manusia sebagai khalifah dimuka bumi. Untuk itu pasti ada aturan-aturan yang harus dilaksanakan oleh semua manusia sesuai dengan yang dikehendaki Allah Swt. Untuk itulah Allah menurunkan kitab-kitab kepada nabi-nabi tertentu untuk umat tertentu. Tapi lain halnya Al-Qur’an diperuntukkan untuk umat islam dan untuk semua umat manusia.
126
Jakarta, 5 Juni 2014 Mengetahui, Pamong PAI kelas VIII SMP Darul Ma’arif
Peneliti
Drs. Abdul Basith
Yenti Susanti
NIP. 19641224 200312 1 001
NIM. 1110011000088 Kepala SMP Darul Ma’arif
H. Rosyidul Anam, S.Pd
127
Lampiran Materi Pembelajaran Al-Qur’an dijadikan sebagai penyempurna kitab-kitab sebelumnya karena Al-Qur’an mencakup semua aspek yang terdapat di seluruh alam ini, baik dari kejadian masa lalu, masa sekarang, dan masa depan (akhirat). Bagitu juga ilmu pengetahuan semuanya bersumber dari Al-Qur’an baik ilmu dunia maupun ilmu akhirat. Al-Qur’an diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad tidak sekali gus melainkan berangsur-angsur yaitu selama 22 tahun, 2 bulan, 22 hari. Setiap wahyu turun Nabi Muhammad Saw langsung memanggil para sahabat untuk menghafal dan menulis wahyu di mana saja seperti kulit, pelapah korma, daun, dll. Al-Qur’an memiliki nama lain diantaranya adalah al-kitab berarti sekumpulan lembaran/buku, al-zikr (pengingat), al-furqan (pembeda), al-huda (petunjuk). Jadi semua nama-nama ini terdapat dalam Al-Qur’an. Sebagai contoh yang terdapat dalam ayat kedua surat al-Baqarah. Zaa likal kitaabu laa raiba fiihi hudallilmuttaqiin. Surat pertama yang turun adalah surat Al-Alaq ayat 1-5, dan ayat terakhir adalah surat surat Al-Baqarah ayat 278. Al-Qur’an terdiri dari 30 juz, 114 surat, dan 6326 atau 6666 ayat. Kitab-kitab Allah sebagai petunjuk bagi manusia karena Allah sebagai sang khaliq menciptakan manusia sebagai khalifah dimuka bumi. Untuk itu pasti ada aturan-aturan yang harus dilaksanakan oleh semua manusia sesuai dengan yang dikehendaki Allah Swt. Untuk itulah Allah menurunkan kitab-kitab kepada nabi-nabi tertentu untuk umat tertentu. Tapi lain halnya Al-Qur’an diperuntukkan untuk umat islam dan untuk semua umat manusia.
128
Lampiran 12
Soal Instrumen Tes Hasil Belajar Siklus II Berilah tanda silang (x) huruf a, b, c atau d pada jawaban yang benar! 1. Kitab taurat adalah wahyu Allah SWT, yang diturunkan kepada nabi … a. Ibrahim a.s
b. Musa a.s
c. Isa a.s
d. Daud a.s
2. Kitab zabur diwahyukan Allah SWT, kepada nabi … a. Idris a.s
b. Ibrahim a.s
c. Daud a.s
d. Yusuf a.s
c. Harun a.s
d. Ishak a.s
3. Kitab injil diturunkan kepada Nabi … a. Musa a.s
b. Isa a.s
4. Kitab-kitab selain Al-Quran berlaku hanya untuk umat dan waktu … a. Yang lama
b. Kapan saja
c. Tertentu
d. Sesaat
5. Al-Quran adalah kitab Allah SWT, yang diturunkan kepada nabi Muhammad saw, untuk semua manusia dan waktu … a. Sepanjang masa
c. Sangat terbatas
b. Yang tidak lama
d. Yang sebentar
6. Kitab Allah yang diturunkan kepada Nabi Daud as adalah … a. Taurat
b. Injil
c. Zabur
d. Al-Qur’an
7. Kitab yang juga dikenal sebagai The Ten Commandments adalah … a. Taurat
b. Injil
c. Zabur
d. Al-Qur’an
c. Arab
d. Inggris
8. Kitab Taurat diturunkan dalam bahasa… a. Ibrani
b. Tabrani
9. Kitab Alquran diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW pada... a. abad ke-6 Masehi
c. abad ke-5 Masehi
b. abad ke-4 Masehi
d. abad ke-7 Masehi
10. Nabi Musa menerima wahyu di… a. Bukit marwa
b. Bukit uhud
c. Bukit safa
d.Bukit tursina
11. Kitab suci Al Qur`an diturunkan Allah secara… a Satu-satu
b. Utuh
c. Temporer
d. Berangsur
129
12. Di bawah ini yang tidak termasuk sepuluh perintah Tuhan dalam kitab taurat adalah… a. Jangan marah
c. Jangan berdusta
b .Jangan mencuri
d. Hormatilah ibu bapakmu
13. Sikap yang kita lakukan terhadap kitab selain Al Qur`an adalah… a. Mengamalkannya
c. Mengimaninya
b. Mengerjakannya
d. Menghinanya
14. Zabur berasal dari kata… a. Zahara
b. Zabara
c. Zahra
d. Jabbaar
15. Dibawah ini sikap dan perilaku orang yang mencintai Al Qur`an adalah… a. Membaca saja b. Membaca Alquran c. Tidak mengamalkan ajarannya d. Marah ketika ada orang yang meremehkan Alquran 16. Ayat Al-Qur’an yang pertama kali turun adalah … a. Al-Baqarah : 183
b. Al-‘Alaq : 1-5
c. Al-Fatihah
d. An-Nass
17. Diantara adab membaca Al-Qur’an adalah… a. Bersuara keras
c. Membaca dengan cepat
b. Bersih dari hadats dan najis
d. Sambil mengulum sesuatu
18. Jumlah juz, surat, dan ayat dalam Al-Qur’an adalah… a. 30 juz 114 surat 6666 ayat
c. 20 juz 114 surat 6666 ayat
b. 30 juz 116 surat 6000 ayat
d. 30 juz 114 surat 5555 ayat
19. Hikmah diturunkannya AlQur’an secara berangsur-angsur adalah, kecuali: a. Mudah dalam menghafal
c.Meringankan Nabi dalam menerima wahyu
b. Mudah dalam memahami
d. Agar mudah menggantinya
20. Berikut ini nama-nama lain untuk al-Qur’an adalah kecuali: a. Al-Kitab
b. Al-Furqan
c. Al-Dzkir
d. Al-Qayyum
130
KUNCI JAWABAN : 1. B
5. A
9. D
13. C
17. B
2. C
6. C
10. D
14. B
18. A
3. B
7. A
11. D
15. B
19. A
4. C
8. A
12. B
16. B
20. D
131
Lampiran 13
Hasil Belajar Siswa Siklus II NO 1 Aa
NAMA
Nilai KKM 75
Hasil Tes Akhir Siklus II 100
2
Ab
75
100
3
Ac
75
100
4
Ad
75
95
5
Ae
75
95
6
Af
75
100
7
Ag
75
100
8
Ba
75
100
9
Ca
75
100
10
Cb
75
100
11
Da
75
90
12
Db
75
100
13
Ea
75
95
14
Eb
75
100
15
Fa
75
100
16
Fb
75
75
17
Ga
75
80
18
Ha
75
100
19
Ia
75
100
20
Ja
75
95
21
Jb
75
100
22
Jc
75
95
23
Jd
75
90
24
Ka
75
100
132
25
Kb
75
75
26
La
75
100
27
Ma
75
100
28
Na
75
100
29
Nb
75
90
30
Oa
75
100
31
Ob
75
100
Jumlah Rata-rata
2975 95,9
133
Lampiran 14 LEMBAR HASIL OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA Sekolah
: SMP Darul Ma’arif Jakarta Selatan
Mata Pelajaran
: Pendidikan Agama Islam (PAI)
Hari/Tanggal
: Sabtu, 31 Mei 2014
Siklus
: II
Kelas
: VIII (Delapan)
Berilah penilaian anda dengan memberi tanda √ pada kolom SB (Sangat Baik) = 5, B (Baik) = 4, C (Cukup) = 3, K (Kurang) = 2, SK (Sangat Kurang) = 1, yang menurut anda paling sesuai. No
Aspek yang dinilai
Penilaian SB
1.
Masing-masing siswa menerima kartu indeks
2.
Siswa mencari siswa lain yang kartunya cocok
B
C
√ √
atau sama 3.
Siswa berdiskusi dengan siswa lain yang kartunya √ sama untuk menempelkan
4.
Siswa memperhatikan poin-poin penting yang √ diberikan guru Jumlah
15
4
Teman Sejawat/Observer
Drs. Abdul Basith
K
SK
134
LEMBAR HASIL OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA Sekolah
: SMP Darul Ma’arif Jakarta Selatan
Mata Pelajaran
: Pendidikan Agama Islam (PAI)
Hari/Tanggal
: Rabu, 4 Juni 2014
Siklus
: II
Kelas
: VIII (Delapan)
Berilah penilaian anda dengan memberi tanda √ pada kolom SB (Sangat Baik) = 5, B (Baik) = 4, C (Cukup) = 3, K (Kurang) = 2, SK (Sangat Kurang) = 1, yang menurut anda paling sesuai. No
Aspek yang dinilai
Penilaian SB
1.
Masing-masing siswa menerima kartu indeks
2.
Siswa mencari siswa lain yang kartunya cocok
B
C
√ √
atau sama 3.
Siswa berdiskusi dengan siswa lain yang kartunya √ sama untuk menempelkan
4.
Siswa memperhatikan poin-poin penting yang √ diberikan guru Jumlah
20
Teman Sejawat/Observer
Drs. Abdul Basith
K
SK
135
LEMBAR HASIL OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA Sekolah
: SMP Darul Ma’arif Jakarta Selatan
Mata Pelajaran
: Pendidikan Agama Islam (PAI)
Hari/Tanggal
: Kamis, 5 Juni 2014
Siklus
: II
Kelas
: VIII (Delapan)
Berilah penilaian anda dengan memberi tanda √ pada kolom SB (Sangat Baik) = 5, B (Baik) = 4, C (Cukup) = 3, K (Kurang) = 2, SK (Sangat Kurang) = 1, yang menurut anda paling sesuai. No
Aspek yang dinilai
Penilaian SB
1.
Masing-masing siswa menerima kartu indeks
2.
Siswa mencari siswa lain yang kartunya cocok
B
C
√ √
atau sama 3.
Siswa berdiskusi dengan siswa lain yang kartunya √ sama untuk menempelkan
4.
Siswa memperhatikan poin-poin penting yang √ diberikan guru Jumlah
20
Teman Sejawat/Observer
Drs. Abdul Basith
K
SK
136
Lampiran 15 LEMBAR HASIL OBSERVASI AKTIVITAS MENGAJAR GURU Sekolah
: SMP Darul Ma’arif Jakarta Selatan
Mata Pelajaran
: Pendidikan Agama Islam (PAI)
Hari/Tanggal
: Sabtu, 31 Mei 2014
Siklus
: II
Kelas
: VIII (Delapan)
Berilah penilaian anda dengan memberi tanda √ pada kolom SB (Sangat Baik) = 5, B (Baik) = 4, C (Cukup) = 3, K (Kurang) = 2, SK (Sangat Kurang) = 1, yang menurut anda paling sesuai. No
Aspek yang dinilai
Penilaian SB
1.
Memberi masing-masing siswa kartu indeks
2.
Memerintahkan siswa mencari siswa lain yang
B
C
√ √
kartunya cocok atau sama 3.
Memerintahkan siswa yang kartunya sama √ berdiskusi untuk menempelkan kartu
4.
Memberikan poin-poin penting terkait √ materi/kartu Jumlah
15
4
Teman Sejawat/Observer
Drs. Abdul Basith
K
SK
137
LEMBAR HASIL OBSERVASI AKTIVITAS MENGAJAR GURU Sekolah
: SMP Darul Ma’arif Jakarta Selatan
Mata Pelajaran
: Pendidikan Agama Islam (PAI)
Hari/Tanggal
: Rabu, 4 Juni 2014
Siklus
: II
Kelas
: VIII (Delapan)
Berilah penilaian anda dengan memberi tanda √ pada kolom SB (Sangat Baik) = 5, B (Baik) = 4, C (Cukup) = 3, K (Kurang) = 2, SK (Sangat Kurang) = 1, yang menurut anda paling sesuai. No
Aspek yang dinilai
Penilaian SB
1.
Memberi masing-masing siswa kartu indeks
2.
Memerintahkan siswa mencari siswa lain yang
B
C
√ √
kartunya cocok atau sama 3.
Memerintahkan siswa yang kartunya sama √ berdiskusi untuk menempelkan kartu
4.
Memberikan poin-poin penting terkait √ materi/kartu Jumlah
20
Teman Sejawat/Observer
Drs. Abdul Basith
K
SK
138
LEMBAR HASIL OBSERVASI AKTIVITAS MENGAJAR GURU Sekolah
: SMP Darul Ma’arif Jakarta Selatan
Mata Pelajaran
: Pendidikan Agama Islam (PAI)
Hari/Tanggal
: Kamis, 5 Juni 2014
Siklus
: II
Kelas
: VIII (Delapan)
Berilah penilaian anda dengan memberi tanda √ pada kolom SB (Sangat Baik) = 5, B (Baik) = 4, C (Cukup) = 3, K (Kurang) = 2, SK (Sangat Kurang) = 1, yang menurut anda paling sesuai. No
Aspek yang dinilai
Penilaian SB
1.
Memberi masing-masing siswa kartu indeks
2.
Memerintahkan siswa mencari siswa lain yang
B
C
√ √
kartunya cocok atau sama 3.
Memerintahkan siswa yang kartunya sama √ berdiskusi untuk menempelkan kartu
4.
Memberikan poin-poin penting terkait √ materi/kartu Jumlah
20
Teman Sejawat/Observer
Drs. Abdul Basith
K
SK
139
Lampiran 16
HASIL WAWANCARA RESPONDEN SISWA
Kelas/Semester
: VIII D/II
Hari/Tanggal
: Kamis, 05 Juni 2014
Siswa dengan Hasil Belajar Tinggi
1. Bagaimana menurutmu tentang pembelajaran PAI di kelas?
Jawaban : Pelajaran PAI di kelas menyenangkan 2. Apakah kamu senang dengan pembelajaran PAI di kelas? Jawaban : Senang karena gurunya baik dan materinya mudah dimengerti 3. Bagaimana hasil belajar PAI kamu? Jawaban : Bagus 4. Apakah kamu puas dengan nilai PAI yang diperoleh? Jawaban: Puas karena hasil usaha saya sendiri 5. Bagaimana menurut pendapatmu
tentang cara guru menerangkan atau
menjelaskan materi pelajaran PAI? Jelaskan! Jawaban : Bagus, jelas, dan mudah dimengerti materi pelajarannya 6. Apakah kamu dapat memahami materi PAI yang dijelaskan oleh guru? Jawaban: Dapat karena tidak sulit untuk dimengerti 7. Hambatan apa yang kamu hadapi pada saat belajar PAI? Jawaban: Anak-anaknya kadang ribut, suka bercanda 8. Apakah kamu sudah mengetahui tentang metode card sort? Jawaban: Sudah, metode belajar yang menempelkan kartu yang berisi potongan materi di papan tulis itu buk. Sebelumnya saya juga pernah diajarkan oleh guru lain dengan metode card sort. 9. Bagaimana tes atau evaluasi yang dilakukan guru? Jelaskan! Jawaban: Bagus, jelas, karena pilihan ganda jadi saya mudah menjawabnya
140
Siswa dengan hasil belajar sedang
1. Bagaimana menurutmu tentang pembelajaran PAI di kelas? Jawaban : Pelajaran PAI di kelas menyenangkan 2. Apakah kamu senang dengan pembelajaran PAI di kelas? Jawaban : Senang karena materinya lumayan dimengerti 3. Bagaimana hasil belajar PAI kamu? Jawaban: Lumayan bagus 4. Apakah kamu puas dengan nilai PAI yang diperoleh? Jawaban: Lumayan puas tapi saya harus lebih meningkatkan lagi 5. Bagaimana menurut pendapatmu
tentang cara guru menerangkan atau
menjelaskan materi pelajaran PAI? Jelaskan! Jawaban: Bagus, singkat dan lebih mudah dicerna dan dipahami 6. Apakah kamu dapat memahami materi PAI yang dijelaskan oleh guru? Jawaban: Dapat karena materinya lumayan bisa saya pahami 7. Hambatan apa yang kamu hadapi pada saat belajar PAI? Jawaban: Anak-anaknya brisik, suka bercanda dan mau memang sendiri 8. Apakah kamu sudah mengetahui tentang metode card sort? Jawaban: Sudah, kartu warna-warni yang berisi potongan materi terus ditempel dipapan tulis kayak yang ibu ajarin itu 9. Bagaimana tes atau evaluasi yang dilakukan guru? Jelaskan! Jawaban: Bagus, jelas, karena pilihan ganda jadi saya lumayan bisa menjawab
Siswa dengan hasil belajar rendah
1. Bagaimana menurutmu tentang pembelajaran PAI di kelas? Jawaban: Pelajaran PAI di kelas menyenangkan 2. Apakah kamu senang dengan pembelajaran PAI di kelas? Jawaban: Senang karena saya lumayan mengerti 3. Bagaimana hasil belajar PAI kamu?
141
Jawaban: Ya sedang lah 4. Apakah kamu puas dengan nilai PAI yang diperoleh? Jawaban: Sebenarnya belum puas tapi saya yakin bisa lebih baik lagi 5. Bagaimana menurut pendapatmu
tentang cara guru menerangkan atau
menjelaskan materi pelajaran PAI? Jelaskan! Jawaban : Bagus karena saya bisa paham 6. Apakah kamu dapat memahami materi PAI yang dijelaskan oleh guru? Jawaban: Lumayan walaupun kadang saya kurang mengerti 7. Hambatan apa yang kamu hadapi pada saat belajar PAI? Jawaban: Bising karena anak-anaknya suka brisik 8. Peneliti : Apakah kamu sudah mengetahui tentang metode card sort? Jawaban: Sudah, kartu warna-warni yang berisi potongan materi ditempel dipapan tulis kayak yang ibu ajarin kan 9. Bagaimana tes atau evaluasi yang dilakukan guru? Jelaskan! Jawaban: Bagus, jelas karena pilihan ganda jadi saya tidak terlalu pusing
142
Lampiran 17 Hasil Wawancara dengan Guru PAI Terkait Pembelajaran di Kelas
1. Bagaimana proses pembelajaran PAI di kelas? Jawaban: Proses pembelajaran PAI di kelas baik, lumayan cukup 2. Bagaimana minat belajar siswa terhadap mata pelajaran PAI? (tinggi atau rendah) Jawaban: Minat belajar siswa sama mata pelajaran PAI sedang-sedang saja 3. Metode apa yang digunakan pada saat pembelajaran PAI? Jawaban : Metode yang saya gunakan metode ceramah, diskusi, tanya jawab, tugas 4. Apakah metode pembelajaran tersebut efektif diterapkan pada mata pelajaran PAI? Jawaban: Semua materi melalui metode ceramah, ceramah ada efektifnya juga. Disamping itu metode yang efektif itu ya yang bervariasi, tidak monoton 5. Apakah hambatan yang ditemui pada saat kegiatan belajar mengajar PAI? Jawaban: Kadang anak-anak sedikit rebut, jahil, apalagi saat jam pelajaran terakhir. Dari segi fasilitasnya kipas kadang-kadang mati atau rusak 6. Bagaimana hasil belajar PAI siswa (tinggi atau rendah)? Jawaban: Hasil belajar PAI siswa sedang atau cukuplah 7. Apakah anda sudah mengenal metode pembelajaran card sort? Jelaskan! Jawaban: Sudah karena saya pernah menerapkan 8. Apakah metode pembelajaran card sort efektif diterapkan pada mata pelajaran PAI? Jawaban: Efektif 9. Menurut anda, apakah metode pembelajaran card sort dapat meningkatkan minat dan hasil belajar PAI siswa? Jawaban: Iya bisa
143
Lampiran 18
DOKUMENTASI SAAT PEMBELAJARAN BERLANGSUNG