PENGARUH MODAL KERJA DAN KREDIT YANG DISALURKAN TERHADAP LABA OPERASIONAL (Study Kasus Pada PT. BPR Mitra Kopjaya Mandiri Manonjaya Tasikmalaya)
Ine Yulianti (083403036) Email :
[email protected] Program Studi Akuntasi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi Tasikmalaya ABSTRACT The purpose of this research is to know, (1) working capital, given credit, and operational profit in PT. BPR Mitra Kopjaya Mandiri Manonjaya Tasikmalaya, (2) corelation working capital to given credit in PT. BPR Mitra Kopjaya Mandiri Manonjaya Tasikmalaya, (3) partially and simultaneously influence working capital and given credit to operational profit in PT. BPR Mitra Kopjaya Mandiri Manonjaya Tasikmalaya. Research method applied analytical descriptive method with case study approach. The technique of analyze data is used path analysis. Testing of hypotesis in a partial manner using by t test and a simultant manner using by F test. Based on the result of research and the result of processing data with SPSS versi 16.0 indicates that : working capital significant influence to given credit, (2) working capital by partially have to operational profit have the influence is not significant, (3) given credit significant influence to operational profit, (4) working capital and given credit by simultant have a significant to operational profit, Keyword
: Given Credit, Operational Profit and Working Capital ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) modal kerja, kredit yang disalurkan dan laba operasional pada PT. BPR Mitra Kopjaya Mandiri Manonjaya Tasikmalaya, (2) hubungan modal kerja terhadap kredit yang disalurkan pada PT. BPR Mitra Kopjaya Mandiri Manonjaya Tasikmalaya, (3) pengaruh modal kerja dan kredit yang disalurkan terhadap laba operasional secara parsial maupun simultan pada PT. BPR Mitra Kopjaya Mandiri Manonjaya Tasikmalaya. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif analisis dengan pendekatan studi kasus. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis jalur (path analysis). Pengujian hipotesis secara parsial dengan menggunakan uji t dan secara simultan dengan menggunakan uji F. Berdasarkan hasil penelitian dan hasil pengolahan data dengan SPSS versi 16.0 menunjukkan bahwa : (1) modal kerja berpengaruh signifikan terhadap kredit yang disalurkan, (2) modal kerja secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap laba operasional, (3) kredit yang disalurkan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap laba operasional, (4) modal kerja dan kredit yang disalurkan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap laba operasional. Kata kunci
: Kredit yang disalurkan, Laba Operasional dan Modal Kerja
PENDAHULUAN
Semakin berkembangnya suatu kegiatan perekonomian atau perkembangan kegiatan usaha maka lembaga keuangan harus mengelola faktor-faktor produksi seoptimal mungkin agar kontinuitas perusahaan dapat berjalan sebagaimana mestinya. Salah satu faktor produksi tersebut adalah modal kerja. Modal kerja dalam suatu lembaga keuangan baik bank maupun non bank sangat berperan dalam menjalankan segala aktivitas usaha agar berjalan dengan lancar dan untuk mencapai tujuan yang diharapkan dimana modal kerja yang dikeluarkan tersebut diharapkan dapat kembali masuk dalam waktu yang pendek. Penyaluran dana dalam bentuk kredit merupakan salah satu tugas dari lembaga keuangan. Selain itu juga lembaga keuangan berfungsi sebagai lalu lintas uang dimana uang yang dihimpun dari masyarakat disalurkan kembali kepada masyarakat sehingga penggunaan uang akan bertambah, baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Kualitatif berarti dana tersebut dapat menimbulkan dan meningkatkan kegairahan usaha masyarakat, sedangkan kuantitatif berarti jumlah dana akan bertambah dalam bentuk pendapatan. Memang secara umum tujuan dari setiap lembaga keuangan baik bank maupun non bank adalah memperoleh laba, karena laba sering dijadikan sebagai ukuran keberhasilan suatu perusahaan. Untuk memperoleh laba tersebut harus melakukan berbagai kebijakan dalam pengelolaan perusahaannya dimana salah satunya adalah pengelolaan modal kerja dan penyaluran kredit. BPR dalam melaksanakan kegiatan operasinya sehari-hari maka dibutuhkan modal kerja. Modal kerja merupakan salah satu faktor yang dapat menunjang kegiatan usaha perbankan, karena tanpa modal kerja suatu bank tidak dapat melakukan kegiatan operasinya sehari-hari. Salah satu tugas pokok PT. BPR Mitra Kopjaya Mandiri yaitu menyediakan jasa perkreditan yang mencakup kredit modal kerja, kredit investasi, dan kredit konsumtif. Pemberian kredit tersebut diharapkan dapat meningkatkan daya produksi masyarakat dan meningkatkan nilai tukar hasil produksi masyarakat tersebut. Sehingga bisa meningkatkan laba yang dihasilkan dari produksi, selain itu PT. BPR Mitra Kopjaya Mandiri banyak diminati nasabah karena selain bunganya yang relatif rendah dan pengajuan kredit pun mudah untuk dicairkan.
Dalam hal ini PT. BPR Mitra Kopjaya Mandiri Manonjaya menjalankan aktivitas penyaluran keuangan kepada masyarakat yang berbentuk kredit dalam upaya mengembangkan usaha. Usaha yang dalam aktivitasnya menyangkut modal kerja dan kredit yang diberikan dan dapat mempengaruhi terhadap pendapatan laba operasional. Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa modal kerja berpengaruh pada laba yang dihasilkan. Begitu pula dengan kredit yang diberikan suatu bank yang berdampak terhadap kelangsungan usaha bank didalam menghasilkan laba yang dalam hal ini berpengaruh terhadap laba operasional dari suatu BPR. Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan di atas, makapenulis dapat mengidentifikasikan masalah sebagai berikut : 1.
Bagaimana Modal Kerja, Kredit yang Disalurkan dan Laba Operasional pada PT. BPR Mitra Kopjaya Mandiri Manonjaya
2.
Bagaimana pengaruh Modal Kerja Terhadap Kredit yang Disalurkan pada PT. BPR Mitra Kopjaya Mandiri Manonjaya
3.
Bagaimana Pengaruh Modal Kerja dan Kredit yang Disalurkan Secara Parsial maupun simultan terhadap Laba Operasional pada PT. BPR Mitra Kopjaya Mandiri Manonjaya Dari Masalah yang telah diidentifikasi di atas yang merupakan dasar pembahasan
penelitian ini, maka tujuan dilakukannya penelitian ini sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui Modal Kerja, Kredit yang Disalurkan dan Laba Operasional pada PT. BPR Mitra Kopjaya Mandiri Manonjaya 2. Untuk mengetahui Pengaruh Modal Kerja Terhadap Kredit yang Disalurkan pada PT. BPR Mitra Kopjaya Mandiri Manonjaya 3.
Untuk mengetahui Pengaruh Modal Kerja dan Kredit yang Disalurkan secara Parsial maupun Simultan terhadap Laba Operasional pada PT. BPR Mitra Kopjaya Mandiri Manonjaya
METODELOGI PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis dengan pendekatan studi kasus. OPERASIONALISASI VARIABEL Dalam penelitian ini terdapat dua variabel independen yaitu Modal Kerja (X1), dan Kredit yang Disalurkan (X2), serta satu variabel dependen yaitu Laba Operasional (Y).
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Variabel
Definisi variabel
Modal Kerja
Keseluruhan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan untuk membiayai kegiatan operasi perusahaan seharihari. (IAI : 2007)
Aktiva Lancar
Rasio
penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga (SAK, 2009:31.3)
Kredit yang
Rasio
(X1)
Kredit yang Disalurkan (X2)
Laba Operasional (Y)
Laba operasional yaitu sering disebut juga laba usaha yang merupakan selisih antara laba bruto dan biaya usaha dengan menggunakan laba yang diperoleh semata-mata dari kegiatan utama perusahaan (Soemarso, 2004:244)
Indikator
Skala
disalurkan
Pendapatan operasional Beban operasional
Rasio
TEKNIK PENGUMPULAN DATA Adapun teknik pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penelitian ini yaitu :
1. Penelitian lapangan (Field Research), yaitu penelitian yang dilakukan secara langsung kepada objek penelitian dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. 2. Penelitian Kepustakaan (Library Research), yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara mempelajari dan menelaah berbagai literatur yang berkaitan dengan masalah yang diteliti, yang dimaksudkan untuk memperoleh data pustakaan sebagai landasan teori dalam menganalisa masalah-masalah yang sesuai dengan bahan yang diteliti.
TEKNIK ANALISIS DATA DAN PENGUJIAN HIPOTESIS Teknik yang digunakan adalah analisis jalur (path analysis). Tujuan digunakan analisis jalur (path analysis) adalah untuk menganalisis hubungan kausal antar variabel dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh langsung dan tidak langsung variabel penyebab terhadap variabel terikat. 1. Menghitung koefisien korelasi (r) Koefisien korelasi ini akan menentukan bagaimana tingkat hubungan antar variabel yang diteliti. Menghitung koefisien korelasi antara X1 dan X2 dengan memakai rumus sebagai berikut: n
n
n
h 1
h 1
h 1
n XihXjh Xih Xjh
r XiXj
; i j = 1,2,...,k
2 2 n 2 n n 2 n n X ih X ih n X jh X jh h 1 h 1 h 1 h 1 (Engkos dan Riduwan, 2008:62)
Koefisien korelasi ini akan besar jika tingkat hubungan antar variabel kuat. Begitu juga dengan hubungan antar variabel tidak kuat maka nilai r akan kecil, besarnya koefisien ini akan diinterpretasikan pada Tabel 3.3.
Tabel 3.3 Interpretasi Berbagai Nilai Koefisien Korelasi Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199
Sangat Rendah
0,20 – 0,399
Rendah
0,40 – 0,599
Sedang
0,60 – 0,799
Kuat
0,80 – 1,00
Sangat Kuat
Sumber : Sugiyono (2009: 250)
2. Pengujian secara simultan dengan menggunakan koefisien jalur:
i = bi
n
X
2 ih
Y
2 h
h 1 n
h 1
; i 1,2,..., k (Sitepu, 1994:17)
Keterangan :
i
= Koefisien jalur dari Xi terhadap Y
bi
= Koefisien regresi dari variabel Xi terhadap Y
3. Pengujian faktor residu atau sisa
I =
1 R 2 yi x1 x2 ....xi k
Keterangan :
R 2Yi X 1 .... X i YX 1 rYX i i 1
4. Pengujian Hipotesis Operasional a.
Pengujian secara simultan
Ho : 1 = 2 = 0 Ha : 1 = 1 0 Dengan kriteria penolakan Ho jika F hitung > t tabel Uji signifikasi dengan menggunakan rumus:
F
n k 1R 2Yx1 x2 ....xk
k 1 R 2Yx1 x2 ....xk
(Sitepu, 1994:25)
Statistik pengujian ini mengikuti distribusi F dengan derajat bebas V1 = k dan V2 = n-k-l b.
Pengujian secara parsial
Hipotesis operasional: Ho : i = 0 Ha : i
0
Kriteria penerimaan Ho jika t hitung t Kriteria penolakan Ho jika t hitung t Untuk uji statistik memakai rumus:
t
PYi X i 1 R 2Yi X i .... Xk n k l 1 R 2 X iX i .... Xi ..... Xk
(Sitepu, 1994:28)
Statistik uji diatas mengikuti distriusi t dengan derajat bebas n-k-l Keterangan : i
= Koefisien jalur (besarnya pengaruh) variabel
R 2YX i ..... X k
= Koefisien yang menyatakan determinasi total dari semua
R 2YX i .... X i .... X k
= Koefisien yang menyatakan determinasi multipel antara X i dengan X1,
variabel X
terhadap variabel Y YX 1 .rYX 1 YX 2 .rYX 2 .
...., Xk tanpa Xj.
5. Untuk mengetahui pengaruh variabel lain atau faktor residu dapat ditentukan melalui:
Y 1 R 2Y1 X 1 X 2 .... X k
(Sitepu, 1994:23)
6. Untuk mencari pengaruh langsung variabel X1 dan X2 terhadap Y Variabel X1 - Pengaruh langsung Y
X1
- Pengaruh tidak langsung melalui X2Y
Y : (PYX1)2 2(X 1 X 2 )
Y
= A
(P YX1 )(r X1 X 2 )(P YX 2 )
= B
Total pengaruh X1 terhadap Y (A+B)
= C
Variabel X2 - Pengaruh langsung Y
X2
Y : PYX 2
2
Total Pengaruh X2 terhadap Y
= D
- Pengaruh total X1 dan X2 terhadap Y secara simultan : - Pengaruh faktor residu
= D
Y y
(C+D) = E
2
TOTAL
=F =1
PENGUJIAN HIPOTESIS Pengujian hipotesis dimulai dengan penetapan hipotesis operasional penetapan tingkat signifikan, uji signifikan, kriteria dan penarikan kesimpulan. 1) Penetapan Hipotesis Operasional Pada penetapan hipotesis, hipotesis yang akan diuji dimaksudkan untuk melihat ada tidaknya pengaruh antara variabel-variabel penelitian, hipotesis yang digunakan adalah:
a. Secara Parsial Ho: ρ = 0
Modal kerja tidak berpengaruh terhadap kredit yang disalurkan pada PT. BPR Mitra Kopjaya Mandiri Manonjaya .
Ha: ρ 0
Modal kerja berpengaruh terhadap kredit yang disalurkan pada PT. BPR Mitra Kopjaya Mandiri Manonjaya .
Ho: ρ = 0
Modal kerja secara parsial tidak berpengaruh terhadap laba operasional pada PT. BPR Mitra Kopjaya Mandiri Manonjaya .
Ha: ρ 0
Modal kerja secara parsial berpengaruh terhadap laba operasional pada PT. BPR Mitra Kopjaya Mandiri Manonjaya .
Ho: ρ = 0
Kredit yang disalurkan secara parsial tidak berpengaruh terhadap laba operasional pada PT. BPR Mitra Kopjaya Mandiri Manonjaya.
Ha: ρ 0
Kredit yang disalurkan secara parsial berpengaruh terhadap laba operasional pada PT. BPR Mitra Kopjaya Mandiri Manonjaya .
b.
Secara Simultan Ho: ρ = 0
Modal kerja dan kredit yang disalurkan secara simultan tidak berpengaruh terhadap laba operasional.
Ha: ρ 0
Modal kerja dan kredit yang disalurkan secara simultan berpengaruh terhadap laba operasional.
2.
Penetapan tingkat signifikansi Tingkat signifikan yang digunakan adalah 95% ( = 0,05 ) yang merupakan tingkat signifikansi yang sering digunakan dalam ilmu sosial yang menunjukkan ketiga variabel mempunyai korelasi cukup nyata. Uji Signifikansi a. Secara parsial menggunakan uji t. b. Secara simultan menggunakan uji F.
3.
Kaidah keputusan a. Tolak Ho jika thitung<–t1/2α atau t hitung t 1 dan terima Ho jika 2
t 1 t hitung t 1 . 2 2 b. Tolak Ho jika Fhitung Ftabel dan terima Ho jika Fhitung Ftabel 4.
Penarikan kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian seperti tahapan diatas maka akan dilakukan analisis secara kuantitatif. Dari hasil analisis tersebut akan ditarik kesimpulan apakah hipotesis yang ditetapkan dapat diterima atau ditolak.
PEMBAHASAN
Modal Kerja pada PT. BPR Mitra Kopjaya Mandiri selama periode 2005 – 2012 mengalami fluktuasi setiap semesternya namun secara keseluruhan mengalami banyak peningkatan. Hal ini dikarenakan banyaknya masyarakat yang menanamkan modalnya baik dalam tabungan maupun deposito. Dilihat dari perubahannya, pada tahun 2011 semester II merupakan modal kerja terbesar yaitu sebesar Rp 3.450.063.000,00 sedangkan modal kerja terkecil terjadi pada tahun 2006 semester I yaitu sebesar Rp 682.552.000,00.
Pemberian kredit pada PT. BPR Mitra Kopjaya Mandiri tiap semesternya mengalami fluktuasi sebagai akibat dari permintaan permodalan yang meningkat pada sektor-sektor ekonomi seperti pertanian, perikanan, peternakan, dan sebagainya, serta besar kecilnya jumlah simpanan terutama dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun oleh bank serta adanya keterlambatan pengembalian kredit dari para deposan. Realisasi pemberian kredit pada PT. BPR Mitra Kopjaya Mandiri selama periode 2006 s/d 2012 mengalami fluktuasi di setiap semesternya. Dilihat dari perubahannya, pada tahun 2012 semester I merupakan pemberian kredit terbesar yaitu sebesar Rp 10.510.400.000,00 sedangkan pemberian kredit terkecil terjadi pada tahun 2006 semester I yaitu sebesar Rp 3.137.799.660,00. Laba operasional pada PT. BPR Mitra Kopjaya Mandiri selama periode 2006 – 2012 mengalami fluktuasi setiap semesternya. Dilihat dari perubahannya, pada tahun 2012 semester I merupakan laba terbesar yaitu Rp 1.299.106.000,00 sedangkan laba operasional terkecil terjadi pada tahun 2006 semester II yaitu sebesar Rp. 235.905.000,00.
Pengaruh Modal Kerja Terhadap Kredit yang Disalurkan Pada PT. BPR Mitra Kopjaya Mandiri Manonjaya Tasikmalaya Hasil analisis SPSS menunjukkan koefisien korelasi modal kerja terhadap kredit yang disalurkan 𝜌𝑥1𝑥2 adalah 0,804. Hal ini berarti antara biaya dana bank dengan pemberian kredit mempunyai hubungan yang positif yaitu sebesar 0,804 dengan kategori hubungan yang kuat, dengan faktor residu sebesar 0,353. Sementara koefisien determinasi sebesar 0,647 berarti 64,7% variabilitas dari X2 (kredit yang disalurkan) dipengaruhi oleh variabel bebas X1 yang dalam hal ini adalah modal kerja. Nilai tabel diperoleh dari tabel t dengan derajat kebebasan n-2 (13-2) sebesar 2,201. Karena thitung (4,491) >ttabel (2,201) maka menolak Ho. Sementara diperoleh nilai sig sebesar 0,001, maka sig 0,001 < 0,05 yang berarti menolak Ho, artinya modal kerja berpengaruh signifikan terhadap kredit yang disalurkan. Hal tersebut kemungkinan terjadi karena jika modal kerja semakin tinggi maka akan mempermudah pihak manajemen untuk menyalurkan dana bank tersebut melalui kredit yang disalurkan.
Pengaruh Modal kerja Secara Parsial Terhadap Laba Operasional Pada PT. BPR Mitra Kopjaya Mandiri Manonjaya Tasikmalaya Hasil analisis SPSS menunjukkan koefisien korelasi modal kerja terhadap laba operasional (𝜌𝑦𝑥1) adalah sebesar 0,041. Sementara koefisien determinasi jalur (𝜌𝑦𝑥1) sebesar 0,00681 atau 0,681% variabelitas Y (laba operasional) dapat dipengaruhi oleh variabel X1 (modal kerja) dan sebesar 0,353 atau 35,3% dipengaruhi oleh faktor lain. Namun dengan tingkat signifikasi 2,201 dan dengan kriteria penolakan Ho jika –t1/2> t hit > t1/2 maka dengan koefisien (β) = 0,041 diperoleh thitung sebesar 0,292 dengan menggunaan tingkat signifikansi sebesar 95% ( = 0,05), maka nilai ttabel t1/2 df (n-k-1) atau t0,05 (5) adalah sebesar 2,201 sehingga thit < ttabel, maka menerima Ho dengan kata lain modal kerja secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap tingkat laba operasional. Berdasarkan interpretasi di atas, dapat disimpulkan bahwa modal kerja berpengaruh tidak signifikan terhadap laba operasional pada PT. BPR Mitra Kopjaya Mandiri Manonjaya Tasikmalaya. Hal ini kemungkinan sesuai dengan yang dinyatakan oleh Masyud Ali (2004 ; 243) bahwa besarnya modal bank disamping ditentukan oleh persyaratan yang ditetapkan oleh ketentuan perundang-undangan bank, tergantung pada keperluan pembiayaan kegiatan operasional bank. Porsi modal bank yang tinggi akan mempengaruhi besarnya perolehan laba operasional bank. Sebaliknya porsi modal bank yang rendah akan membatasi kemampuan pertumbuhan besaran aset bank dan juga mempengaruhi kepercayaan masyarakat serta penilaian para deposan dan debitur terhadap luasnya cakupan serta kemampuan kegiatan operasional bank. Disamping itu menurut Agnes Sawir (2003 ; 142) bahwa modal kerja berkurang akibat adanya pembayaran utang-utang jangka panjang, adanya penambahan atau pembelian aktiva tetap, maupun pengambilan privasi oleh pemilik. Adapun faktor lain yang tidak diteliti yaitu tingkat kecukupan modal dan tingkat suku bunga. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh Neni Nuraeni (2007) yang menunjukkan bahwa modal kerja berpengaruh positif terhadap laba operasional.
Pengaruh Kredit yang Disalurkan Secara Parsial Terhadap Laba Operasional Pada PT. BPR Mitra Kopjaya Mandiri Manonjaya Tasikmalaya
Hasil analisis SPSS menunjukkan koefisien korelasi kredit yang disalurkan terhadap laba operasional
(𝜌𝑦𝑥2) adalah sebesar 0,932. Sementara koefisien
determinasi jalur (𝜌𝑦𝑥2) sebesar 0,869 atau 86,9%. Nilai thitung diperoleh yaitu sebesar 6,655, sedangkan ttabel diperoleh dari tabel t dengan df n-k-1 (13-2-1) yaitu sebesar 2,201. Karena thitung (6,655) < (2,201) maka Ho ditolak. Diperoleh nilai sig sebesar 0,000, maka sig 0,000 < 0,05 yang berarti Ho ditolak, artinya kredit yang disalurkan berpengaruh signifikan terhadap laba operasional. Kemungkinan dikarenakan bahwa besarnya kredit yang disalurkan berpengaruh langsung pada tingkat perolehan laba. Pengaruh Modal Kerja dan Kredit yang Disalurkan Secara Simultan Terhadap Laba Operasional Pada PT. BPR Mitra Kopjaya Mandiri Manonjaya Tasikmalaya
Pengaruh secara simultan dapat dilihat pada (Tabel Summary, lampiran2), dimana (
) yaitu sebesar 0,965 artinya jika modal kerja
dan kredit yang
disalurkan secara bersama-sama berpengaruh terhadap laba operasional sebesar 96,5% pengaruh tersebut menunjukkan arah positif, sehingga dengan demikian modal kerja dan kredit yang disalurkan saling mempengaruhi satu sama lain terhadap laba operasional. Dari hasil perhitungan SPSS, diperoleh nilai Fhitung = 67,284 dengan kriteria penolakan Ho jika Fhitung > Ftabel , dengan mengambil taraf signifikan maka dari tabel distribusi F- Snedecor diperoleh F
sebesar 5 %,
; k;(n-k-1) =13-2-1 adalah sebesar
4,10 atau cukup melihat sig F yaitu 0,000 yang artinya dengan
lebih kecil dari 5 %
masih menunjukkan signifikan. Dikarenakan 67.284 lebih besar dari 4,10 dan sig F sebesar 0,000 maka Ho ditolak atau dengan kata lain modal kerja (X1) dan kredit yang disalurkan (X2) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap laba operasional (Y) sebesar koefisien determinasi 0,931 atau 93,1%. Maka dapat disimpulkan bahwa modal kerja dan kredit yang disalurkan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap laba operasional. Semakin meningkat modal kerja dan kredit yang disalurkan maka semakin meningkat pula laba operasional yang diperoleh PT. BPR Mitra Kopjaya Mandiri Manonjaya Tasikmalaya.
PENUTUP SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang penulis lakukan pada PT. BPR Mitra Kopjaya Mandiri Manonjaya Tasikmalaya mengenai hasil penelitian modal kerja, kredit yang disalurkan serta laba operasional dan mengenai pokok pembahasan “Pengaruh Modal Kerja dan Kredit yang Disalurkan terhadap Laba Operasional”. Maka diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Keadaan modal kerja, kredit yang disalurkan dan laba operasional pada PT. BPR Mitra Kopjaya Mandiri Manonjaya Tasikmalaya dari periode Juni 2006 sampai dengan Juni 2012 mengalami fluktuasi atau mengalami penurunan dan peningkatan pada setiap periodenya. Hal ini dikarenakan setiap periode jumlah kredit yang disalurkan terjadi perubahan tergantung pada jumlah debitur yang mengajukan permohonan kredit itu sendiri. 2. Hubungan antara modal kerja dan kredit yang disalurkan pada PT. BPR Mitra Kopjaya Mandiri Manonjaya Tasikmalaya berpengaruh signifikan. Hal ini diartikan bahwa modal kerja yang tinggi memungkinkan
kredit yang disalurkan pun
meningkat. 3. A. Secara parsial modal kerja berpengaruh tetapi tidak signifikan terhadap laba operasional. Hal ini dapat diartikan bahwa besarnya modal bank disamping ditentukan oleh persyaratan yang ditetapkan oleh ketentuan perundangundangan bank, tergantung pada keperluan pembiayaan kegiatan operasional bank. Porsi modal kerja bank yang tinggi akan mempengaruhi besarnya perolehan laba bank. Sebaliknya, porsi modal bank yang rendah akan membatasi
kemampuan
pertumbuhan
besaran
aset
bank
dan
juga
mempengaruhi kepercayaan masyarakat serta penilaian para deposan atau debitur terhadap luasnya cakupan serta kemampuan kegiatan operasional bank. B. Secara parsial kredit yang disalurkan berpengaruh signifikan terhadap laba operasional. Itu dikarenakan bahwa kredit yang disalurkan di bank ini kemungkinan disebabkan para debitur membayar tepat pada waktunya sehingga berpengaruh terhadap laba operasional. 3. Berdasarkan perhitungan koefisien jalur dan analitis dapat diketahui bahwa modal kerja dan kredit yang disalurkan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap
laba operasional. Ini menunjukkan bahwa setiap terjadi perubahan, baik peningkatan maupun penurunan terhadap modal kerja dan kredit yang disalurkan, berpengaruh terhadap laba operasional.
SARAN 1.
Bagi PT.BPR Mitra Kopjaya Mandiri Manonjaya Tasikmalaya Dalam hal penggunaan dan pengelolaan modal kerja, pihak bank harus dengan baik menempatkan modal kerja secara tepat sehingga dapat menghasilkan laba operasional yang tinggi sehingga akan memperoleh laba operasional yang tinggi. Dalam upaya meningkatkan laba salah satunya dengan melakukan penyaluran kredit. Dengan dana yang cukup diharapkan bank dapat membiayai kegiatan penyaluran kreditnya, yang akhirnya akan meningkatkan laba operasional. Bank harus dapat memeperhitungkan besarnya biaya yang akan dikeluarkan dan besarnya pendapatan yang akan diterimanya dengan seksama sehingga bank dapat menetapkan kebijkan yang dibutuhkan demi menjaga kelangsungan usahanya.
2.
Bagi penulis selanjutnya Hasil penelitian pada PT. BPR Mitra Kopjaya Mandiri Manonjaya Tasikmalaya ini menunjukkan bahwa modal kerja dan kredit yang disalurkan mempunyai pengaruh signifikan secara parsial maupun simultan terhadap laba operasional. Sementara antara modal kerja secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap laba operasional. Hal ini disebabkan karena adanya faktor lain yang tidak penulis teliti yaitu tingkat suku bunga dan tingkat kecukupan modal. Untuk para peneliti lain yang ingin melakukan penelitian dengan variabel yang sama disarankan agar menggunakan indikator yang berbeda dan sampelnya diperbanyak sehingga dapat dilihat apakah hasil yang didapat akan sama atau berbeda sehingga dapat menjadi perbandingan dan kekurangan dari setiap variabel yang diteliti dapat diketahui dan lebih memberikan gambaran kejadian-kejadian setiap variabel yang diteliti.
DAFTAR PUSTAKA Ahmad,Kamarudin. 1997. Dasar-dasar Manajemen Modal Kerja . Jakarta: Pineka Cipta Al Hidayah. 2009. Pengaruh penyaluran kredit terhadap pendapatan operasional bank. Lib,uin malang.ac.id/files/…/05610092.pdf
Fitri
Sukmawati.
Pengaruh
modal
kerja
terhadap
rentabilitas.
Insearch.unibi.ac.id/jurnal/2012/02/23/68/detail/pengaruh_modal_kerja_terhada p_rentabilitas ekonomi_study_kasus_pada_pt_kalbe_farma_tbk_periode_tahun_2006_-_2010.. Hasibuan, Malayu SP. 2009. Dasar-dasar Perbankan, Cetakan kedelapan. Jakarta: PT Bumi Aksara. Husnan, S . 2005. Manajemen Keuangan. Edisi Ketujuh. Yogyakarta: BPFE Ikatan Akuntan Indonesia. 2009. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta : Penerbit Salemba Empat. Imas Masriah. 2009. Pengaruh Modal Kerja Terhadap Produktivitas dan Dampaknya pada Laba Kotor. Tasikmalaya: Skripsi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi. Kasmir. 2011. Dasar-dasar Perbankan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Neni Nuraeni. 2005. Pengaruh modal kerja terhadap laba operasional. Skripsi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi. Peraturan Bank Indonesia Nomor6/15/PBI/2004 pasal 1 ayat 4. Rahmat Firdaus, Maya Ariyanti. 2009. Manajemen Perkreditan Bank Umum, Cetakan Keempat. Bandung: Alfabeta. Riduwan, Engkos Achmad Kuncoro. 2008. Cara Menggunakan Dan Memaknai Analisis Jalur (Path Analysis). Bandung: Afabeta. Siamat, Dahlan. 2004. Manajemen Lembaga Keuangan. Jakarta: Lembaga penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Sitepu, Nirwan. 1994. Path Analysis. Jakarta: Ghalia Indonesia. Subagyo. 2005. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Yogyakarta : STIE YKPN. http://repository.upi.edu/operator/upload/s 10151 0600841 chapter2.pdf. Diakses tanggal 24 Juli Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D), Cetakan ke-13. Bandung: Alfabeta. Soemarso. 2003. Akuntansi Suatu Pengantar. Edisi Kelima. Bandung: Salemba empat. Soultan Fachrudin. 2008. Pengaruh Modal Kerja Terhadap Kredit yang Disalurkan. Tasikmalaya: Skripsi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi.