Majalah Ilmiah UPI YPTK , Vol. 23, No. 1 Maret 2016, Hal 1-7 Copyright@2016 by LPPM UPI YPTK Padang
ISSN CETAK :1412-5854, ISSN ONLINE : 2502-8774
PENGARUH SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA TERHADAP PENINGKATAN LABA (STUDY KASUS PADA BANK NAGARI CABANG SOLOK) Yuli Anggraini Universitas Putra Indonesia YPTK Padang, Indonesia
[email protected] ABSTRACT The high level of competition in the banking world today, particular note for every imaginable her special bank in western Sumatra region. The use of working capital that right on target in order to maximize the profit of the company (the Bank). This study aimed to analyze the effect of the use of resources and working capital to increase profits at the bank branch solok villages, using analyzes of financial ratio. Keywords: Working Capital, Sources and Uses of Working Capital, Profit
1. Pendahuluan Persaingan yang semakin ketat didunia Perbankan menuntut peranan manajemen terutama Manajemen Keuangan agar mampu melaksanakan fungsinya dengan baik sehingga tujuan Perusahaan (Bank) dapat tercapai sesuai dengan rencana yang telah dibuat. Dalam hal ini tugas yang penting yang harus dilakukan oleh Manajer bank ialah menganalisa Keadaan Keuangan Perbankan, sehingga beradasarkan hasil tersebut dapat ditentukan langkah – langkah Kebijaksanaan yang terbaik yang harus ditempuh oleh Perusahaan guna mencapai tujuan. Salah satu Kegiatan yaitu menganalisa. Sumber dan Penggunaaan Modal Kerja, yang mana hal ini berkaitan dengan kegiatan operasional sehari – hari Perusahaan untuk mencapai laba. Disamping keahlian Mengelola yang baik juga dibutuhkan konsentrasi untuk mengatur Pengendalian Modal kerja itu sendiri. Baik mengenai Sumber yang menyangkut jumlah, waktu dan penerimaan yang tepat, juga dibutuhkan Pengendalian Penempatannya kesektor mana yang lebih Produktif telah menghasilkan Laba. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat Cabang Solok atau yang lebih dikenal dengan sebutan Bank Nagari Cabang Solok merupakan salah satu Badan Usaha milik Pemerintah Daerah Sumatera Barat yang beroperasi di Wilayah Solok bersama – sama dengan Bank milik Pemerintah lainnya serta Bank Umum Swasta, tentu harus mampu bersaing. Tersedianya Modal Kerja yang cukup akan menguntungkan bagi perusahaan karena memungkinkan bagi Perusahaan untuk dapat beroperasi secara efektif dan efisien. Akan tetapi adanya modal kerja yang berlebihan menunjukkan adanya dana yang tidak produktif sehingga menurunkan Laba. Sebaliknya Modal kerja yang tidak mencukupi Kebutuhan Kerja Operasional juga akan menghilangkan Kesempatan untuk Ekspansi dan memperoleh Laba yang lebih besar
2. Kajian Literatur
2.1 Pengertian dan Jenis Modal Kerja 2.1.1 Pengertian Modal Kerja Menurut Gitosudarmo dan Basri (2002:34) Modal Kerja (Working Capital) adalah Investasi perusahaan pada aktiva jangka pendek,berupa kas, piutang, surat-surat berharga, persediaan dan lainlain.Sementara itu menurut Bambang Riyanto (2004:51) pengertian Modal Kerja dapat dibagi atas beberapa konsep, yaitu : Konsep Kuantitatif, Konsep Kualitatif dan Konsep Fungsional.
1
Majalah Ilmiah UPI YPTK , Vol. 23, No. 1 Maret 2016, Hal 1-7 Copyright@2016 by LPPM UPI YPTK Padang
ISSN CETAK :1412-5854, ISSN ONLINE : 2502-8774
Pengertian Modal Kerja menurut Konsep Kuantitaif yaitu keseluruhan dari jumlah aktiva lancar (gross working capital). Sedangkan Modal Kerja menurut Konsep Kuantitatif adalah sebagian dari aktiva lancar yang benar – benar dapat digunakan membiayai operasi perusahaan tanpa mengganggu likuiditasnya (net working capital). Sedangkan menurut Konsep Fungsional lebih menekankan pada fungsi dana dalam menghasilkan pendapatan perusahaan. 2.1.2 Jenis Modal Kerja Modal Kerja dalam suatu perusahaan menurut Bambang Riyanto (2004:70) dapat digolongkan sebagai berikut : a.Modal Kerja Permanen b.Modal Kerja Variabel c.Modal Kerja Darurat 2.2 Peranan dan Pentingnya Modal Kerja Menurut Kamarudin Ahmad (2001:5) Modal Kerja pada hakekatnya merupakan jumlah yang terus menerus harus ada dalam menopang usaha perusahaan yang menjembatani antara saat pengeluaran untuk memperoleh bahan atau jasa, dengan waktu penerimaan penjualan Menurut Munawir (2003:116) tersedianya Modal Kerja yang cukup akan memberikan beberapa keuntungan yaitu : a. Melindungi Perusahaan terhadap krisis Modal Kerja karena turunnya nilai aktiva lancar. b. Memungkinkan untuk dapat membayar semua kewajiban – kewajiban tepat pada waktunya. c. Menjamin dimilikinya kredit standing perusahaan semakin besar. d. Memungkinkan untuk memiliki persediaan uang yang cukup dalam melayani para nasabahnya. e. Memungkinkan bagi Perusahaan memberikan syarat kredit yang lebih menguntungkan kepada para nasabah. f. Memungkinkan bagi perusahaan untuk beroperasi dengan lebih efisien karena tidak ada kesulitan untuk memperoleh barang atau jasa yang dibutuhkan. 2.3 Sumber – Sumber dan Penggunaan Modal Kerja a. Sumber Intern (internal sources) adalah Modal Kerja yang dihasilkan oleh Perusahaan sendiri yang terdiri dari laba ditahan, penjualan aktiva tetap, keuntungan penjualan portofolio diatas harga nominal dan cadangan penyusutan b. Sumber Ekstern (external sources) adalah Modal Kerja yang berasal dari luar perusahaan yang merupakan hutang meliputi Bank – Bank dan Pasar Modal. 2.3.2 Penggunaan Modal Kerja Penggunaan Modal Kerja yang mengakibatkan turunnya Modal Kerja adalah sebagai berikut : a. Berkurangnya Modal Sendiri karena kerugian, maupun pengambilan privasi oleh pemilik. b. Pembayaran Hutang – Hutang jangka panjang. c. Adanya Penambahan atau Pembelian Aktiva tetap Penggunaan aktiva lancar yang mengakibatkan turunnya Modal Kerja menurutt Agnes Sawir (2001:142) adalah : a.Pembayaran Kerugian dalam kegiatan Operasional Perusahaan. b.Pembayaran Kerugian karena adanya penjualan surat – surat berharga atau efek. c.Adanya pembayaran hutang jangka panjang, hutang hipotik, obligasi, maupun hutang jangka panjang lainnya.
2
Majalah Ilmiah UPI YPTK , Vol. 23, No. 1 Maret 2016, Hal 1-7 Copyright@2016 by LPPM UPI YPTK Padang
ISSN CETAK :1412-5854, ISSN ONLINE : 2502-8774
d.Adanya pembelian aktiva tetap yang mengakibatkan tumbuhnya hutang lancar. e.Adanya pembentukan dana dari aktiva lancar pada tujuan tertentu dalam jangka panjang, misalnya : Dana Pensiun Pegawai dan Dana Asuransi Pegawai yang kemudian berubah menjadi Aktiva Lancar.
3. Metodologi Penulis memilih lokasi ini di karenakan semakin ketatnya Persaingan didunia Perbankan dan disamping itu dituntut juga Penggunaan Sumber dan modal kerja yang Efektif dan Efisien guna memperoleh Laba Maksimum. Adapaun Variabel yaang diteliti diantaranya dibidang Keuangan seperti Modal Kerja dan Penggunaan Modal Kerja yang dikaitkan dengan tingkat Laba Bersih setiap tahunnya, dan menggunakan analisa – analisa rasio Keuangan Bank dalam Perbankan (agnes sawir, 2001). 4. Hasil dan Pembahasan
Tabel 1. NERACA BANK NAGARI CABANG SOLOK PERIODE 2006-2010 (dalam ribuan rupiah) Keterangan AKTIVA LANCAR Kas Antar Bank Aktiva Kredi yang diberikan Cad. Pengahapusan Kredit yg diberikan Cad. Umum PPAP Cad. Khusus PPAP Gedung Akum. Penyusutan Gedung Inventaris Cad. Penyusutan Inventaris Rupa – Rupa Aktiva Total Aktiva
2006
2007
2008
2009
2010
2.716.685.778 3.072.927.20
3.391.672.771 3.072.972.20
7.336.897.246 3.072.972.20
8.289.332.270 3.072.972.20
7.429.537.907 3.072.972.20
31.953.520.662
40.480.285.898
46.376.110.140
53.833.133.557
66.929.271.261
1.136.232.239
-
-
-
-
-
- 475.222.732
-553.842.414
-678.995.552
-811.557.228
-
-1.354.302.190
-821.604.663
-519.610.845
-6.276.687.206
94.617.961.49 -23.669.926.49
94.617.961.49 -27.217.330.49
94.617.961.49 -30.764.734.49
94.617.961.49 -35.495.626.49
94.617.961.49 -30.945.975
484.479.507 -220.551.653
517.950.449 -277.937.578
695.092.449 -389.771.227
776.392.679.40 -471.499.200
863.500.614 -545.216.297
9.218.957.52
13.340.064.72
18.660.641.90
60.189.464.60
33.843.261
33.881.142.020
56.169.556.174
97.345.804.443
128.737.760.846
142.941.773.773.42
Sumber : Laporan Keuangan Bank Nagari Cabang Solok dan Dioleh Sendiri
3
Majalah Ilmiah UPI YPTK , Vol. 23, No. 1 Maret 2016, Hal 1-7 Copyright@2016 by LPPM UPI YPTK Padang
ISSN CETAK :1412-5854, ISSN ONLINE : 2502-8774
Tabel 2. NERACA BANK NAGARI CABANG SOLOK PERIODE 2006-2010 (dalam ribuan rupiah) Kewajiban LANCAR Giro Kewajiban segera dapat dibayar Kewajiban Pada Bank Lain Tabungan Deposito Pinjaman Yang Diterima Antar Bank Pasiva Dana Kelolaan Rekening Antar Kantor Pasiva Rupa – rupa Pasiva Laba Rugi Tahun Berjalan Total Pasiva
2006
2007
2008
2009
2010
10.879.681.661 72.040.888
25.030.009.021 1.916.509.861
59.268.971.541 2.683.258.689
43.967.681.606 2.104.331.682
42.450.007.274 2.537.208.883
-
157.307.266.09
120.173.060.20
344.424.119.31
488.299.306
6.508.291.326 4.012.817.000 -
11.035.149.424 3.592.217.000 34.978.000.00
13.535.783.192 3.272.817.000 40.006.000.00
15.031.214.193 46.354.354.000 26.989.000.00
27.969.613.676 46.317.154.000 28.415.550
26.868.410.09
9.720.998.114
9.375.888.821
10.077.884.830
10.765.623.169
32.016.000
-
-
-
-
10.089.996.089
-
-
-
-
34.060.809.91
118.491.941.91
48.296.899.25
108.141.351.25
287.858.042
1.827.488.620
4.563.895.544
9.000.609.238
10.722.559.891
12.097.553.521
33.881.142.020
56.169.556.174
97.345.804.443
128.737.760.846
142.941.773.773.42
Sumber : Laporan Keuangan Bank Nagari Cabang Solok dan Dioleh Sendiri Pada pos – pos aktiva dapat dilihat bahwa adanya peningkatan jumlah Kas yang cukup tajam pada tahun 2009 yakni sebesar Rp.7.336.897.246.- kemudian terjadi penurunan yang tidak signifikan pada tahun 2010 yakni Rp.7.429.537.907,- Kemudian jumlah kredit yang disalurkan selalu ada peningkatan dari tahun ke tahunnya dan ini akan berdampak pada laba Bank Nagari itu sendiri. Pada pos – pos pasiva dapat dilihat bahwa adanya penurunan jumlah giro dari tahun 2008 sebesar Rp.59.268.971.541,- ke tahun 2009 yakni Rp.43.967.681.606,- dan jumlah Tabungan selalu mengalami Peningkatan dari Tahun ke Tahunnya. Sedangkan untuk Deposito terjadi Peningkatan yang cukup tajam antara tahun 2008 sebesar Rp. 3.272.817.000.- ke tahun 2009 yakni sebesar Rp. 46.354.354.000.Tabel 3. Besarnya Laba Bersih Bank Nagari Solok Periode 2006-2010 (dalam ribuan rupiah) Tahun 2006 2007 2008 2009 2010
Laba Bersih 1.827.488.620.64 4.563.895.544.64 9.000.609.238.30 10.722.559.861.28 12.097.553.521.
Sumber : Laporan Keuangan Bank Nagari Cabang Solok dan Dioleh Sendiri Tabel 4. Perhitungan Loan Deposit Ratio Bank Nagari Cabang Solok
4
Majalah Ilmiah UPI YPTK , Vol. 23, No. 1 Maret 2016, Hal 1-7 Copyright@2016 by LPPM UPI YPTK Padang
ISSN CETAK :1412-5854, ISSN ONLINE : 2502-8774
Tahun 2006-2010 (dalam ribuan rupiah) Tahun Total Loan Total Deposits LDR (1) (2) (1:2) x 100 % 2006 31.953.520.662.40 21.400.789.987.97 149% 2007 40.480.285.898.90 39.657.375.445.7 102% 2008 46.376.110.140.90 73.077.517.734.09 63.46% 2009 11.362.304.470.01 105.353.429.999.88 55.84% 2010 10.502.510.107 116.736.774.95 57.33% Sumber : Laporan Keuangan Bank Nagari Cabang Solok dan Dioleh Sendiri Dari data diatas terlihat bahwa tahun 2006-2007 LDR melebihi yang di isyaratkan Bank Indonesia. Ini memperlihatkan kesehatan Bank yang kurang baik dimana Bank membiayai kredit dengan biaya sendiri. Pada tahun 2008-2010 Bank terlalu berhati – hati dalam penyaluran kredit sehingga terjadi penurunan LDR yang hanya 63.46%, hal ini akan berpengaruh terhadap Gross Profit Margin dan ROA nya.
Tabel 5. Perhitungan Cash Ratio Bank Nagari Cabang Solok Tahun 2006-2010 (dalam ribuan rupiah) Tahun 2006 2007 2008 2009 2010
Cash Assets (1) 2.716.685.778.40 6.464.644.971 10.409.869.446.39 11.362.304.470.01 10.502.510.107
Pinjaman yang harus segera dibayar (2) 21.400.789.987.97 39.657.375.445.7 73.077.517.734.09 105.353.429.999.88 116.736.774.95
Cash Ratio (1:2) x 100 % 12.69% 16.30% 14.24% 10.78% 8.99%
Sumber : Laporan Keuangan Bank Nagari Cabang Solok dan Dioleh Sendiri Dari data diatas terlihat bahwa kemampuan Bank untuk membayar kewajiban jangka pendek berkisar antara 8% sampai 16%. Tingginya tingkat cash ratio yang berada diatas 5 % menunjukkan kemampuan Bank untuk membayar kewajibannya sangat baik dari sisi likuiditas, akan tetapi dari sisi profitabilitas terdapatnya pengangguran dana, jadi likuiditas dapat ditekan dan digeser ke Aktiva yang lebih produktif untuk meningkatkan laba.
Tabel 6. Perhitungan Gross Profit Margin Bank Nagari Cabang Solok Tahun 2006-2010 (dalam ribuan rupiah) Tahun 2006 2007 2008 2009 2010
Operating Income (1) 7.983.340.936.24 8.767.288.120.55 10.135.094.254.67 11.793.965.423.27 15.408.305.773
Operating Expense (2) 4.763.828.810.53 4.339.581.870.06 5.115.321.010.94 10.250.747.730.58 10.622.162.297
OI – OE (3) 3.219.512.125.71 4.427.706.250.49 5.019.773.243.73 1.543.217.692.69 4.746.143.376
GPM (3:2) x 100% 67.58% 102% 98.13% 15.05% 44.68%
Sumber : Laporan Keuangan Bank Nagari Cabang Solok dan Dioleh Sendiri Dari data diatas terlihat bahwa gross profit margin bank nagari selama 5 tahun periode berkisar 15% - 102%. Kondisi ini berada diatas 10%artinya sudah menunjukan perkembangan yang baik dan memadai.
5
Majalah Ilmiah UPI YPTK , Vol. 23, No. 1 Maret 2016, Hal 1-7 Copyright@2016 by LPPM UPI YPTK Padang
ISSN CETAK :1412-5854, ISSN ONLINE : 2502-8774
Tabel 7. Perhitungan ROA Bank Nagari Cabang Solok Tahun 2006-2010 (dalam ribuan rupiah) Tahun 2006 2007 2008 2009 2010
Operating Income (1) 7.983.340.936.24 8.767.288.120.55 10.135.094.254.67 11.793.965.423.27 15.408.305.773
Total Assets (2) 33.881.142.020.16 56.169.556.174.30 97.345.804.443.60 128.737.760.846.58 142.941.733.421
ROA (1:2) x 100% 23.56% 15.61% 10.41% 9.16% 10.78%
Sumber : Laporan Keuangan Bank Nagari Cabang Solok dan Dioleh Sendiri Dari data diatas dapat disimpulkan bahw ROA Bank Nagari Cabang Solok cukup baik, makin tinggi ROA berarti tingkat pengembalian aset akan lebih cepat serta peningkatan laba akan lebih besar, akan tetapi pada tahun 2009 terjadi penurunan ROA, ini adalah dampak dari penurunan LDR pada tahun tersebut.
Tabel 8. Perhitungan COF Bank Nagari Cabang Solok Tahun 2006-2010 (dalam ribuan rupiah) Tahun 2006 2007 2008 2009 2010
Interest Paid (1) 2.632.418.843 1.463.302.050 3.120.066.647 8.346.910.158 8.971.499.623
Total Fund (2) 21.400.789.987.97 39.657.375.445.7 73.077.517.734.09 105.353.429.999.88 116.736.774.95
COF (1:2) x 100% 12.30% 3.69% 4.27% 7.92% 7.68%
Sumber : Laporan Keuangan Bank Nagari Cabang Solok dan Dioleh Sendiri Dari data diatas terlihat bahwa persentasi COF rata – rata dibawah 10% artinya biaya bunga sangat rendah akibat dari kebijaksanaan Manajemen, dan dari data diatas dapat disimpulkan bahwa dana dalam masyarakat cukup banyak. Dan terjadi nya fluktuasi COF dari tahun ke tahun nya ini di pengaruhi oleh prilaku nasabah yg cendrung berubah. Tabel 9. Perhitungan COM Bank Nagari Cabang Solok Tahun 2006-2010 (dalam ribuan rupiah) Tahun
Total Biaya Dana (1)
Over Head Expanse (2)
Total Biaya Dana + Over Head Expanse (3)
Total Dana (4)
COM (3): (4) x 100%
2006 2007 2008 2009 2010
2.632.418.843 1.463.302.050 3.120.066.647 8.346.910.158 8.971.499.623
3.193.981.693.73 2.876.279.820.06 1.995.272.363.94 1.903.837.572.58 1.410.852.580
5.826.400.536.73 4.339.581.870.06 4.339.581.870.94 10.250.747.730.58 10.382.352.203
21.400.789.987.97 39.657.375.445.7 73.077.517.734.09 105.353.429.999.88 116.736.774.95
27.22% 10.94% 5.94% 9.73% 8.89%
Sumber : Laporan Keuangan Bank Nagari Cabang Solok dan Dioleh Sendiri Dari data diatas seharusnya suku bunga kredit sudah bisa ditekan agar permohonan kredit meningkat dan laba yang akan didapat semakin besar.
6
Majalah Ilmiah UPI YPTK , Vol. 23, No. 1 Maret 2016, Hal 1-7 Copyright@2016 by LPPM UPI YPTK Padang
ISSN CETAK :1412-5854, ISSN ONLINE : 2502-8774
5. Kesimpulan dan Saran Dari hasil analisa rasio keuangan bank, dapat di simpulkan bahwa bank nagari cabang solok sebagai bank penggerak penggerak perekonomian di daearh solok khusus nya dan sumatera barat umumnya agar lebih efektif dan tetap sasaran dalam pengalokasian sumber modal kerja agar lebih memaksimalkan laba perusahaan (Bank) dan meminimumkan ada nya idle money.
Daftar Pustaka [1] Ahmad,K. 2001. Dasar-Dasar Manajemen Modal Kerja. Rineka Cipta. Jakarta. [2] Dajan, A. 2000. Pengantar Metode Statistik. LP3S. Jakarta. [3] Djarwanto. P.S 2001. Pokok-Pokok Analisa Laporan Keuangan. BPFE Yogyakarta. [4] Gitosudarmo. I. Dan Basri. 2002. Manajemen Keuangan. BPFE. Yogyakarta. [5] Hardjito. D. 2000. Teori Organisasi dan Teknik Pengorganisasian. PT.Raja Grafindo. Jakarta. [6] Munawir. 2003. Analisa Laporan Keuangan. Leberty. Yogyakarta. [7] Riyanto, B. 2004. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. BPFE. Yogyakarta. [8] Sawir. A. 2001. Analisa Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. [9] Syamsudin. L. 2002. Manajemen Keuangan Perusahaan. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta. [10] Weston, J.F dan C. Thomas. 2000. Manajemen Keuangan Erlangga. Jakarta. [11] Wibisono, H. 2003. Manajemen Modal Kerja. Universitas Atmajaya. Yogyakarta.
7