ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA BAZAR FURNITURE
SEMINAR PENULISAN ILMIAH Diajukan guna melengkapi syarat- syarat untuk mencapai gelar setara Sarjana Muda Jurusan Akuntansi Jenjang Strata Satu Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma
Nama NPM Fakultas / Jurusan Pembimbing
: : : :
Sinatrya Wahyu Aji 26210551 Ekonomi / Akuntansi Riyanti, SE., MM.
Pendahuluan Latar Belakang Kriteria Usaha Kecil Kriteria usaha kecil menurut Undang-Undang republik Indonesia . No.20 Bab 1 tahun 2008 tentang usaha kecil dan menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria usaha kecil.
Dalam Undang-Undang tersebut, dalam bab IV pasal 6 menyebutkan bahwa kriteria usaha kecil adalah sebagai berikut : - Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 500.000.000,- (Lima Ratus Juta Rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha - Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 300.000.000,- (Tiga Ratus Juta Rupiah) sampai paling banyak Rp 2.500.000.000,- (Dua Milyar Lima Ratus Juta Rupiah)
Latar Belakang Kriteria Usaha Menengah Sedangkan untuk kriteria usaha menengah menurut Undang Undang Republik Indonesia No.20 Bab I tahun 2008 tentang Usaha Mikro. Kecil dan menengah adalah usaha produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan setahun. Dalam Undang Undang Bab IV Pasal 6 menyebutkan bahwa kriteria usaha menengah adalah sebagai berikut : - Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 500.000.000,- (Lima Ratus Juta Rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 10.000.000.000,- (Sepuluh Milyar Rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. - Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 2.500.000.000,- (Dua Milyar Lima Ratus Juta Rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 50.000.000.000,- (Lima Puluh Milyar Rupiah)
Rumusan Masalah Untuk mengetahui modal yang dialami UKM tersebut apakah mengalami kenaikan atau penurunan. Karena penggunaan modal kerja sangat vital untuk penerusan usaha kecil menengah UKM tersebut. Karena dasar penelitian ini penulis memberi judul penulisan ini adalah “ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA UKM PT BAZAR FURNITURE”.
Batasan Masalah Disini penulis akan membatasi masalah tersebut dengan hanya membahas modal kerja UKM ini. Dengan perbandingan laporan keuangan pada tahun 2011 dan 2012. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui sumber dan penggunaan modal UKM Bazar Furniture, yang berdiri dengan dana minim tapi cukup menghasilkan laba yang cukup signifikan.
Pembahasan 1.
Laporan Perbandingan Neraca 2011-2012 31 DESEMBER KETERANGAN
2011
PERUBAHAN 2012
D
K
AKTIVA LANCAR Kas dan Bank
83.754.632
79.752.864
4.001.768
Piutang Usaha
8.593.649
7.990.641
549.008
Kayu
34.756.000
35.835.000
1.079.000
Papan
6.534.550
7.828.350
1.293.800
Uang muka
4..202.650
3.983.550
219.100
Biaya dibayar dimuka
3.581.750
4.841.250
1.259.500
Jumlah aktva lancar
147.957.231
140.237.655
Persediaan :
AKTIVA TETAP
Biaya perolehan :
Tanah,
bangunan
dan 653.593.462
681.329.541
27.736.079
71.136.500
2.283.000
peralatan Mobil
bak
pengantar 68.853.500
barang produksi Jumlah
biaya 722.446.962
752.466.041
perolehan Dikurangi
akumulasi
penyusutan : Penyusutan
bangunan 22.086.770
26.367.635
mobil 12.642.861
13.142.861
dan peralatan
Penyusutan pengantar barang Jumlah Penyusutan
(34.729.631)
(39.510.496)
Jumlah tercatat
687.737.331
712.955.545
(4.780.865)
2. Laporan Perubahan Modal Kerja 2011-2012 31 DESEMBER Keterangan
2011
MODAL KERJA 2012
NAIK
TURUN
Aktiva Lancar
Kas dan Bank :
83.954.632
79.752.864
4.001.768
Piutang Usaha :
8.593.649
7.990.641
549.008
Kayu
34.756.000
35.835.000
1.079.000
Papan :
6.534.550
7.828.350
1.293.800
Uang muka
4..215.650
3.983.550
2.232.100
Biaya dibayar dimuka
3.581.750
4.841.250
1.259.500
147.957.231
140.237.655
Persediaan :
Jumlah aktva lancar
Kewajiban Lancar
Hutang Bank :
15.376.235
11.683.837
Hutang Usaha :
3.773.987
6.461.793
Pembayaran
diterima 10.536.297
3.692.398 2.687.806
8.508.519
2.027.778
5.739.641
5.163.892
575.749
4.651.671
8.659.628
Jumlah kewajiban lancar
40.107.831
38.477.669
6.848.725
Penurunan / Kenaikan
107.849.400
101.759.986
6.089.414
dimuka Biaya yg masih harus dibayar Hutang bank jth tempo
4.007.957
1thn 12.938.139
Modal Kerja 12.938.139
12.938.139
3. Laporan Perubahan Unsur Current dan Non-Current 31 DESEMBER Keterangan
2011
PENGARUH THD MODAL 2012
+
-
Aktiva Tetap Biaya perolehan : Tanah, bangunan dan
653.593.462
681.329.541
27.736.079
68.853.500
71.136.500
2.283.000
722.446.962
752.466.041
(34.729.631)
(39.510.496)
687.737.331
712.955.545
Biaya Ditangguhkan
20.546.328
18.789.537
Uang Jaminan
4.287.678
6.815.719
Uang Aktiva Lain-Lain
3.534.472
4.937.541
Jumlah Atl
688.091.803
717.893.086
peralatan Mobil Pick-up
Pengantar Brg Produksi Jumlah Biaya Perolehan Dikurangi
(4.780.865)
Akum.penyusutan Jumlah Tercatat Aktiva Lain-Lain
1.756.791 2.528.041
Kewajiban Jangka Pjg
Hut. Bank Dikurangi bgn
8.451.397
7.973.418
8.451.397
7.973.418
Saldo Laba
2.405.280
9.062.673
Jumlah Kewajiban &
10.946.677
17.036.091
567.979
Jt. Tempo
Jumlah Kewajiban Jangka Panjang
6.657.393
567.979
6.657.393
Ekuitas 6.089.414
Penurunan Modal Kerja
6.657.393
6.657.393
•
5. Laporan Sumber dan Penggunaan Modal Kerja
Penutup Kesimpulan Berdasarkan analisa diatas secara keseluruhan dapat disimpulkan sebagai berikut : • Dari laporan perubahan modal kerja per 31 Desember 2011 – 31 Desember 2012 milik PT Bazar Furniture terlihat modal kerja PT Bazar Furniture mengalami penurunan sebesar Rp 6.089.414. Penggunaan-penggunaan aktiva lancar yang mengakibatkan turunnya modal kerja adalah pembayaran deviden dan uang jaminan. Sedangkan sumber modal kerja berasal dari laba bersih, akumulasi penyusutan, biaya yang ditangguhkan, utang bank setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo, dan saldo laba.
Saran Berdasarkan kesimpulan tersebut penulis akan mencoba mengemukakan saran sebagai berikut : • Perusahaan melakukan peninjauan kembali terhadap persediaan yang mengalami kenaikan cukup tinggi. Perusahaan dapat mengurangi pembelian persediaan, sehingga dana yang tersedia dapat berguna bagi penambahan kas perusahaan. Perusahaan yang tinggi juga dapat mengakibatkan bertumpuknya persediaan digudang atau stock over, ini dapat merugikan perusahaan karena persediaan tersebut dapat saja menjadi rusak atau hilang.