http://karyailmiah.polnes.ac.id
ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA KOPERASI PEGAWAI NEGERI BALAI KOTA SAMARINDA Indah Agustini Tri Utami (Staf Pengajar Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Samarinda) Abstrak
INDAH AGUSTINI TRI UTAMI : Tujuan penelitian ini dalah untuk mengetahui apakah terjadi perubahan modal kerja yang menggambarkan sumber sumber tertentu, dari mana modal kerja diperoleh, serta berbagai penggunaan dari modal kerja tersebut. Seberapa besar sumber dana modal kerja digunakan dalam operasi usaha koperasi Pegawai Negeri Baalaikota Samarinda. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif.dengan populasi berupa Neraca dan Sisa Hasil Usaha Koperasi Pegawai Negeri Balai kota Samarinda Tahun 2010 dan 2011. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Berdasarkan hasil penganalisaan data dapatlah diketahui bahwa: Bertambahnya modal kerja sebesar Rp.111.752.795,- berasal dari : Piutang Anggota Rp.182.573.560,-, Piutang non Anggota Rp.134.753.301,- Hutang Dagang Rp.7.316.396,- berkurangnya modal kerja akibat berkurangnya uang dibank Rp 169.316.663. pembelian persediaan barang Rp.36.140.141, kanaikan simpanan sukarela Rp.3.444.447 dan bertambahnya dana dana SHU Rp.3.989.447,-.Sedang pos lainnya yang merupakan sumber yaitu Depresiasi gedung ruko dan inventaris, simpanan pokok, simpanan wajib, cadangan dan sisa hasil usaha, sedangkan dana tersebut dugunakan untuk simpanan pada PKPN, diposito di Bank Kaltim, penertaan lainnya, pembelian inventaris, pelunasan hutang PT Taspen dan hutang kepada PKP-RI Kaltim Kata Kunci : Modal Kerja, Sumber Dana dan Penggunaan Dana
PENDAHULUAN Pada dasarnya setiap perusahaan akan melakukan berbagai aktivitas untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Untuk mencapai tujuan tersebut perusahaan menyelenggarakan berbagai usaha yang bermanfaat dan menguntungkan bagi konsumennya. serta anggotanya baik sebagai produsen maupun konsumen. Sebagai badan usaha, koperasi harus dikelola dengan baik sebagaimana layaknya bentuk badan usaha yang lain. Koperasi sebagai salah satu pilar penyangga perekonomian nasional memiliki ketentuan ketentuan pokok tersendiri dalam menjalankan fungsi social dan ekonominya yaitu UUD 45 pasal 33 ayat 1 yang berbunyi
JURNAL EKSIS Vol.8 No.2, Agustus 2012: 2168 – 2357
“perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan azas kekeluargaan. Koperasi sebagai organisasi ekonomi, harus mengikuti hukum ekonomi yang rasional dan norma kebisaan yang lazim berlaku didalam dunia usaha. Dengan cara ini kepentingan anggota maupun pihak ketiga dapat dipenuhi. Hal tersebut diatur dalam Undang Undang no.25 tahun 1992. Tujuan utama koperasi adalah mengembangkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Sesuai dengan tujuan koperasi diharapkan mampu menjadi sokoguru perekonimian Indonesia, koperasi harus dikelola dengan baik . salah satunya dengan menganalisa laporan keuangan. Laporan keuangan koperasi merupakan salah satu sumber informasi yang penting. Dimana
Riset / 2314
laporan keuangan merupakan alat untuk dapat menentukan dan menilai posisi keuangan suatu badan usaha serta hasil yang akan dicapai. Pihak pihak yang berkepentingan terhadap posisi keuangan maupun perkembangan perusahaan antara lain :
Pemilik peruahaan atau koperasi, sangat berkepentingan terhadap laporan keuangan terutama untuk perusahaan perusahaan yang kepimpinannya diserahkan kepada orang lain seperti perseroan. Karena dengan laporan terebut peruahaan akan dapat menilai sukses tidaknya manager dalam memimpin perusahaannya. Karena hasil hasil stabilitas serta kontinuitas atau kelangsungan peruahaan tergantung dari cara kerja atau efiiensi manajemennya tidak memuaskan maka para pemiliknya akan mengganti managemennya. Manager atau pimpinan peruahaan, dengan mengetahui posisi keuangan peruahaan periode yang lalu akan dapat menyusun rencana yang lebih baik, memperbaiki sistem pengawasannya dan menentukan kebijaksanaan- kebijaksanaannya yang lebih tepat. Bagi maanajemen yang penting adalah bahwa laba yang dicapai cukup tinggi, cara kerja yang efisien, aktiva aman dan terjaga baik, stuktur permodalan sehat dan bahwa peruahaan mempunyai perenanaan yang baik mengenai masa depan baik dibidang keuangan maupun dibidang operasi.
Laporan keuangan akan dapat digunakan oleh manajemen untuk : a. Mengukur tingkat biaya dari berbagai kegiatan perusahaan. b. Untuk menentukan/mengukur efisiensi tiap tiap bagian, proses atau produksi serta untuk menentukan derajat keuntungan yang dapat dicapai oleh peruahaan yang berangkutan. c. Untuk menilai dan mengukur hasil kerja tiaptiap individu yang telah diserahi wewenang dan tanggung jawab . d. Untuk menentukan perlu tidaknya digunakan kebijaksanaan atau proedur yang baru untuk menapai hasilyang lebih baik. Para Invetor, banker maupun para kreditur lainnya sangat berkepentingan atau memerlukan laporaan keuangan perusahaan dimana mereka ini menanamkan modalnya. Mereka ini berkepentingan terhadap prospek keuntungan dimasa yang akan datang dan perkembangan perusahaan selanjutnya, untuk mengetahui jaminan invetasinya dan untuk mengetahui kondisi kerja atau kondisi keuangan jangka pendek perusahaan tersebut. Dari hasil analisa laporan keuangan tersebut para invetor, bankers dan para kreditur
Riset / 2315
akan dapat menentukan langkah langkah yang harus ditempuh. Pemerintah dalam rangka memenuhi penerimaan negara, dimana perusahaan tersebut berdomisili sangat berkepentingan dengan laporan keuangan peruasahaan yang bersangkutan, disamping untuk menentukan besarnya pajak yang harus ditanggung oleh perusahaan juga sangat diperlukan oleh biro statitik, dinas perindustrian, Perdagangan dan Tenaga Kerja untuk dasar perencanaan pemerintah. Laporan keuangan yang dibuat suatu badan usaha adalah Neraca, laporan Laba Rugi atau sisa hasil Usaha dan laporan laba ditahan. Namun ada pula perusahaan yang menyusun laporan keuangan yang lain seperti laporan sumber dan penggunaan dana, karena laporan sumber dan penggunaan dana merupakan analisa keuangan yang sangat penting bagi financial, manager maupun calon kreditur atau bagi bank dalam menilai permintaan kredit yang diajukan kepadanya, begitu juga dengan koperasi. Banyak diantara usaha koperasi yang tidak mampu meneruskan usahanya yang disebabkan oleh kurang baiknya pengelolaan manajemen dalam melaksanakan kegiatan usahanya, atau kurangnya tanggung jawab pengurus. Hal ini bisa terjadi karena landasan berdirinya usaha koperasi didasarkan pada azas kekeluargaan. Salah satu cara untuk mengatasi hal demikian maka diperlukan analisa laporan keuangan secara periodik. Dengan analisa sumber dan penggunaan dana akan dapat diketahui bagaimana badan usaha mengelola atau menggunakan dana yang dimilikinya. Bagi Koperasi Pegawai Negeri Balaikota Samarinda, yang mempunyai kegitaan usaha dalam bidang jasa dan waserda, juga memerlukan adanya analisa sumber dan penggunaan modal kerja dalam rangka perluasan kegiatan usahanya dengan cara mendapatkan kredit dari bank dan untuk mengukur sampai sejauh mana kinerja keuangan dari kegiatan usahanya. Sehingga sumber dana yang dibutuhkan dan penggunaannya harus dikelola dengan baik. Memahami demikian pentingnya laporan keuangan sebagai sumber informasi keuangan maka penulis tertarik untuk Mengalisa Sumber dan Penggunaan Dana Modal Kerja pada Koperasi Pegawai Negeri Balaikota Samarinda tahun 2011. Modal kerja sebaiknya tersedia dalam jumlah yang cukup agar memungkinkan perusahaan untuk beroperasi secara ekonomis dan tidak mengalami kesulitan keuangan, agar dapat menutup kerugian dan mengatasi keadaan kritis atau darurat tanpa membahyakan keadaan kekayaaan perusahaan.
JURNAL EKSIS
Vol.8 No.2, Agustus 2012: 2168 – 2357
http://karyailmiah.polnes.ac.id Berdasarkan pemikiran tersebut maka penulis mengangkat permasalahan "Apakah terjadi kelebihan modal kerja dalam membiayai kegiatan usaha Koperasi Pegawai Negeri Balaikota pada tahun 2011 jika dilihat dari laporan sumber dan penggunaan modal kerja? Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui penyebab terjadinya perubahan modal kerja yang menggambarkan sumber sumber tertentu, dari mana modal kerja diperoleh, serta berbagai penggunaan dari modal kerja tersebut. Dan seberapa besar sumber dana modal kerja digunakan dalam operasi usaha koperasi Pegawai Negeri Balaikota Samarinda tersebut. Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi pengurus Koperasi Pegawai Negeri Balaikota untuk mengetahui dari mana saja modal kerja dapat diperoleh dari hasil usahanya dan bagaimana komposisinya, serta untuk mengetahui bagaimana seharusnya pengurus koperasi tersebut menggunakan modal kerja yang diperoleh dari hasil usahanya, agar tidak terjadi krisis atau kerugian dan membayar semua kewajiban tepat pada waktunya. METODE PENDEKATAN
Sedangkan penggunaan modal kerja adalah elemen-elemen yang memperkecil modal kerja, seperti pembagian sisa hasil usaha, pembelian aktiva, pembayaran hutang jangka panjang, kerugian dari operasi perusahaan. Langkah penyusunan Laporan Sumber dan Penggunaan Modal Kerja. a. Menyusun laporan perubahan modal kerja pada dua saat Neraca. b. Mengelompokkan perubahan perubahan unsur unsur non current account, yang dapat memperbesar dan memperkecil modal kerja. c. Mengelompokkan unsur unsur laporan keuangan yang memperbesar dan memperkecil modal kerja. d. Menyusun laporan sumber dan penggunaan modal kerja. Perincian Data Yang Diperlukan Data yang diperlukan dalam pemecahan masalah dan pengujian hipotesis yang telah dikemukakan pada bab-bab terdahulu adalah sebagai berikut : 1. Neraca Koperasi Pegawai Negeri Balai kota Samarinda 2. Laporan Sisa Hasil Usaha dan pembagiannya.
Definisi Operasional Teknik Pengumpulan Data 1.
2.
3.
Working Capital adalah aktiva lancar dibandingkan dengan hutang lancar. Aktiva Lancar adaalah uang kas dan aktiva lainnya yang dapat diharapkan untuk dicairkan atau ditukarkan menjadi uang tunai, dijual ataau dikonsumer dalam periode berikutnya. Rekening yang termasuk dalam kelompok aktiva lancar pada Koperasi Pegawai Negeri Balai kota Samarinda adalah Kas, Bank, Piutang anggota dan non anggota, Persediaan Barang. Hutang Lancar adalah hutang jangka pendek yang merupakan kewajiban keuangan perusahaan, yang pelunasannya atau pembayarannya akan dilakukan dalam jangka pendek. Yang termasuk dalam hutang lancar pada Koperasi Pegawai Negeri Balaikota Saamarinda adal, simpanan sukarela, hutang dagang dan dana dana Sisa Hasil Usaha. Sumber dan penggunaan modal kerja. Modal kerja akan dipengaruhi adanya perubahan elemen-elemen non current account. Perubahan unsur-unsur non current account yang dapat memperbesar modal kerja seperti depresiasi aktiva tetap, bertambahnya hutang jangka panjang, tambahnya modal kerja (simpanan pokok, wajib) sisa hasil usaha dan cadangan.
JURNAL EKSIS Vol.8 No.2, Agustus 2012: 2168 – 2357
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah Teknik Observasi, yaitu penulis melakukan pengamatan langsung di lapangan mengenai kegiatan Koperasi Pegawai Negeri Balaikota Samarinda. Alat Analisis dan Pengujian Hipotesis Alat
analisis
dan
pengujian
hipotesis
adalah : 1. Menunjukan perubahan yang terjadi untuk setiap jenis atau elemen modal kerja (perubahan masing-masing pos aktiva lancar dan hutang lancar dan perubahan modal kerja cara ini lebih mudah terlihat perubahanya dengan membandingkan Laporan Neraca minimal untuk dua periode Akuntansi. 2. Menunjukan sumber dan penggunaan modal kerja atau sebab-sebab terjadinya perubahan modal kerja. Bagian ini dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Riset / 2316
Dari laporan perubahaan modal kerja di atas terlihat bahwa adanya pertambahan modal kerja sebesar Rp.111.752.795,- yang berasal dari selisih modal kerja tahun 2010 sebesar Rp.907.709.456,- dan tahun 2011 sebesar Rp.1.019.462.251.Selanjutnya pada tahap berikutnya adalah membuat laporan sumber dan penggunaan Modal Kerja sebagai berikut :
HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Langkah pertama untuk melakukan penganalisisan data yang telah disajikan ialah dengan membandingkan Neraca tahun 2010 & tahun 2011, sehigga dapatlah diketahui adanya perubahan yang terjadi dari setiap elemen modal kerja. Dari Neraca Koperasi Pegawai Negeri Balaikota Samarinda tahun 2010 dan 2011, maka dapatlah disusun Neraca Perbandingan sebagai berikut :
Pembahasan Berdasarkan hasil penganlisaan data di atas dapatlah diketahui bahwa : Bertambahnya modal Rp.111.752.795,- berasal dari :
Riset / 2317
kerja
sebesar
Piutang Anggota Rp. 182.573.560,- dimana Piutang anggota tahun 2010 Rp.361.400.067,berubah ditahun 2011 menjadi Rp.543.973.627,Piutang non Anggota sebesar Rp. 134.753.301,- dimana tahun 2010 sebesar Rp.114.605.626,berubah menjadi Rp.249.358.927,- (2011)
JURNAL EKSIS
Vol.8 No.2, Agustus 2012: 2168 – 2357
http://karyailmiah.polnes.ac.id
Hutang Dagang Rp. 7.316.398,-dimana pada tahun 2010 Rp.13.132.200,-dan pada tahun 2011 berkurang menjadi Rp.5.815.802,-
Sedangkan yang berkurangnya modal kerja akibat :
menyebabkan
Berkurangnya simpanan di bank sebesar Rp.169.316.663,- dimana simpanan di bank tahun 2010 sebesar Rp.434.216.330,- berubah menjadi Rp.264.899.667,- tahun 2011. Terjualnya persediaan barang sebesar Rp.36.140.141,- dimana tahun 2010 sebesar Rp.88.960.714,berubah menjadi Rp.52.820.573,-di tahun 2011. Bertambahnya simpanan sukarela Rp.3.444.213, cimana pada tahun 2010 sebesar Rp.69.271.500,dan ditahun 2011.sebesar Rp.72.715.713,Bertambahnya dana dana SHU sebesar Rp.3.989.447,-yang diperoleh dari tahun 2010 sebesar Rp.15.964.591,- dan pada tahun 2011 menjadi Rp.19.954.028,-
Sedangkan analisis dari laporan sumber dan penggunaan modal kerja KPN Balai Kota Samarinda dari pembahasan diatas bahwa bertambahnya modal kerja tersebut dipengaruhi oleh adanya sumber sumber serta penggunaan modal kerja sebagai berikut : 1. Sumber modal kerja diperoleh dari adanya depresiasi aktiva tetap berupa Bangunan Ruko dan Inventaris Toko/kantor sebesar Rp.21.919.714,- . Tetapi jika dilihat dari data neraca tidak terlihat pengurangan tersebut akibat depresiasi aktiva tetap karena seluruh aktiva tetap hanya mempunyai akumulasi depresiasi aktiva secara keseluruhan yang terdiri dari depresiasi Bangunan Ruko, dan inventaris kantor/toko yang seluruhnya berjumlah Rp.142.801.724,pada tahun 2010 dan Rp.164.721.438,- pada tahun 2011. Kenaikan dari akumulasi penyusutan aktiva tetap terebut diakibatkan dari pembelian inventaris kantor/toko. 2. Kemudian sumber modal juga berasal dari simpanan pokok, simpanan wajib sebesar Rp.2.050.000,- dan Rp.146.815.426,- sumber ini berasal dari masuknya anggota baru yang tadinya orang manjadi orang dimana mereka melakukan simpanan setiap bulannya. 3. Dari adanya pertambahan cadangan yang dibentuk setiap tahunnya sebesar 40% dari sisa hasil usaha untuk tahun 2011 adalah sebesar Rp.62.461.866,4.
Adanya kenaikan Sisa Hasil Usaha sebesar Rp.53.018.910,-
JURNAL EKSIS Vol.8 No.2, Agustus 2012: 2168 – 2357
Dari sumber modal perusahaan digunakan untuk :
kerja
tadi
oleh
1. Penyertaan ke PKPN/PKP-RI sebesar Rp.1.200.000,- Deposito pada Bank Kaltim Rp.100.000.000,- dan penyertaan lainnya Rp.5.586.450,2. Sedangkan Penggunaan modal kerja juga digunakan untuk pembelian inventaris kantor/toko sebesar Rp.31.060.000,- sehingga mengakibatkan adanya kenaikan akumulasi penyusutan sebesar Rp.21.919.714,- sebagai penambahan sumber dana. 3. Selain itu adanya pelunasan hutang pada PKPRI KT sebesar Rp.20.000.000,- dan adanya pelunasam piutang terhadap PT Taspen Sebesar Rp.16.666.671,Dari analisa dan pembahasan diatas dapat diketahui bahwa modal kerja KPN Balai Kota Samarinda mengalami kenaikan sebesar Rp.111.752.795 ,- kenaikan tersebut dipengaruhi juga oleh adanya sumber dan penggunaan dana non current account . Jika dilihat dari jumlah kenaikannya cukup besar hal ini dikarenakan, modal kerjanya banyak digunakan dalam kegiatan, penjualan secara kredit baik kepada anggota dan bukan anggota serta bertambahnya hutang dagang, hanya resekonya adalah jika piutang tersebut tidak dapat ditagih pada waktunya. Kesimpulan Setelah melakukan penelitian disertai dengan analisis, beberapa kesimpulan yang dapat diambil oleh penulis diantaranya sebagai berikut : 1. Perkembangan sumber modal pada Koperasi Pegawai Negri BalaiKota Samarinda dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Kenaikan Penjualan secara kredit pada Anggota maupun bukan anggota menambah sumber modal kerja. Penurunan yang terjadi pada sumber modal pinjaman sesungguhnya tidak begitu berpengaruh terhadap jumlah keseluruhan modal koperasi, hal tersebut dikarenakan diimbangi dengan meningkatnya sumber modal sendiri. Dengan demikian perkembangan sumber modal Koperasi Pegawai Negeri Balaikota Samarinda dapat dikatakan cukup baik. 2. Perkembangan penggunaan modal kerja Koperasi Pegawai Negaeri Balai kota Samarinda dari tahun ke tahun selalu mengalami perubahan. Secara keseluruhan penggunaan modal kerja koperasi selalu mengalami peningkatan, hal tersebut dikarenakan meningkatnya penggunaan modal kerja untuk beberapa pos dalam aktiva lancar dan aktiva tetap seperti penyertaan dan
Riset / 2318
Simpanan pada PKP RI dan Bank Kaltim dan pelunasan Pinjaman Jangka Panjang. 3. Sumber dan penggunaan modal kerja Koperasi Pegawai Negeri Balai kota Samarinda dari tahun ke tahun mengalami kenaikan, dimana kanaikan sumber modal kerja lebih besar dibandingkan dengan penggunaan modal kerjanya. Saran Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan diatas, penulis mencoba menyampaikan saran sebagai berikut : 1. Melihat perkembangan sumber modal yang telah diuraikan dari tahun 2010 sampai dengan 2011 telah menunjukan bahwa modal merupakan salah satu unsur terpenting pada Koperasi Pegawai Negeri Balaikota Samarinda, modal merupakan unsur terpenting dalam menjalankan kegiatan operasional koperasi itu sendiri. Walaupun dari tahun ke tahun sumber modal Koperasi selalu mengalami peningkatan akan tetapi hal tersebut tidak terlepas dari permasalahan-permasalahan yang terjadi, oleh karena itu untuk memudahkan koperasi, pihak manajemen koperasi harus selalu mengevaluasi dengan cara memeriksa atau mengkaji dan mengadakan pengawasan terhadap laporan sumber modal, agar dimasa yang akan datang tidak terjadi lagi permasalahan-permasalahan tersebut yang tentunya sangat mempengaruhi kinerja koperasi itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA Alwi, Syafaruddin, Drs. Alat-Alat Analisa Dalam Pembelanjaan Perusahaan, Edisi Kedua, Gajah Mada, Yogyakarta, 1993 Baridwan, Zaki, Drs. Msc. Akt., Intermediate Aaccounting, Edisi ketujuh, Penerbit BPFE, Yogyakarta, 2000. Darsono, dan Edilius, Manajemen Koperasi Indonesia, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta, 2004 Djarwanto, P, Drs. Pokok Pokok Analisa Laporan Keuangan, Edisi Pertama, BPFE, Yogyakarta, 1984. Munawir, S., Drs. Akt., Analisa Laporan Keuangan, Edisi Kesebelas, Penerbit Liberty, Yogyakarta,2000. Riyanto, Bambang, Drs. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi Keempat, FEUGM, Yogyakarta, 2001. Wijaya Tunggal, Amin, Ak. MBA., Akuntansi Untuk Koperasi, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta, 1994.
2. Dalam penggunaan modal kerja, Koperasi Pegawai Negeri Balaikota Samarinda diharapkan dapat menggunakan modal kerja dengan lebih efisien, dalam hal ini pihak koperasi dianjurkan mengurangi penggunaan modal kerja untuk penjualan barang secara kredit atau pemberian pinjaman, sehingga pihak koperasi dapat memperkecil piutang dimasa yang akan datang. Kemudian untuk memperkecil jumlah modal kerja yang lebih banyak diinvestasikan dalam piutang tersebut, sebaiknya pihak koperasi memberikan potongan tunai kepada pembeli atau para kreditur yang ingin segera melunasi hutang jangka pendeknya, sehingga pembeli atau para kreditur tersebut akan lebih tertarik untuk membayar hutang jangka pendeknya lebih cepat dari jatuh tempo, dengan demikian pihak koperasi dapat lebih mengoptimalkan penggunaan modal kerja dimasa yang akan datang.
Riset / 2319
JURNAL EKSIS
Vol.8 No.2, Agustus 2012: 2168 – 2357