Buletin Sariputra, Oktober 2014 Vol. 4 (3)
ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PERUSAHAAN STONE CRUSHER “DS” ANALYSIS OF SOURCE AND USE OF WORKING CAPITAL IN STONE CRUSHER "DS" Bhikku Dharma Surya Mahastavira*,DR. Joost **, Prof.Rroeroe-Turang*** *Rektor Universitas Sariputra Indonesia Tomohon **Dosen Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Sariputra Indonesia Tomohon ***Mahasiswa Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Sariputra Indonesia Tomohon ABSTRAK Masalah yang menjadi perhatian dari Perusahaan Stone Crusher “DS” di Kelurahan Kakaskasen Satu Kecamatan Tomohon Utara. Perusahaan ini bergerak dalam bidang industry penggalian dan penggilingan batu menjadi material yang dibutuhkan untuk pembangunan saranan dan prasaranan yang ada di Kota Tomohon dan sekitarnya. Penelitian dalam masalah Modal Kerja dan lebih khusus menyangkut pengelolaan Sumber dan Penggunaan Modal Kerja. Secara garis besar kegiatan usaha dan produksi berjalan dengan baik, yang menjadi permasalahan adalah sumber dan penggunaan modal kerja, karena selama ini perusahaan menjual produk Batu Picah (BP ½, BP 2/3, BP 3/5, Abu Batu) melalui penjualan di tempat atau lokasi stone crusher. Pemilik dan Staf produksi dan keuangan menginginkan ada kenaikan penjualan yang rata-rata pertahun sebesar + 10% mau dinaikan menjadi + 15 – 25% pertahun. Hal ini dapat terlaksana jika perusahaan memperbesar segmen pasarnya dengan membuat kerjasama dengan kontraktor dan konsumen. Jika hal ini dapat terwujud maka perusahaan harus mengalokasi dana yang cukup pada pengadaan suku cadang seperti : Jou (Papan besi untuk pemecah batu), Ban berjalan yang sering robek, dan suku cadang leinnya seperti Dinamo dll. Akhirnya melalui Proyeksi Cash Flow dan Proforma Statement terlihat bahwa rencana perusahaan untuk merealisasi kenaikan produksi dan penjualan melalui pemanfaatan sumber dan penggunaan modal kerja pada perusahaan Stone Crusher di kelurahan kakaskasen satu kecamatan Tomohon Utara Kota Tomohon dapat dilaksanakan pada Tahun 2011 mendatang. Kata kunci : Laporan Keuangan Perusahaan Stone Crusher Kota Tomohon
ABSTRACT Issues of concern to the Company Stone Crusher "DS" in the Village of North Tomohon sub Kakaskasen One. The company is engaged in extracting and grinding stone industry into the material required for the construction of the proposition and infrastructure that exist in Tomohon and its surroundings. Working Capital in a research problem and more specifically regarding the management of Sources and Uses of Working Capital. Broadly speaking business activities and production goes well, the problem is the source and uses of working capital, as long as the company sells stone products Picah (½ BP, BP 2/3, BP 3/5, Abu Stone) through the sale of onsite or location of the stone crusher. The owners and staff of production and finance want any increase in sales on average per year of 10% + want + increased to 15-25% per year. This can happen if the company increase its market segment by creating a partnership with contractors and consumers. If this can happen then the company should allocate sufficient funds in the procurement of spare parts such as: Jou (Board of iron for stone crusher), Conveyor belts are often torn, and spare parts etc. leinnya like Dinamo. Finally through Projections and Pro Forma Cash Flow Statement shows that the company plans to realize the increase in production and sales through the use of sources and uses of working capital to the company Village Kakaskasen Stone Crusher in the district of North Tomohon Tomohon can be implemented in the year 2011. Keywords: Stone Crusher Company Financial Statements Tomohon
291
Buletin Sariputra, Oktober 2014 Vol. 4 (3)
PENDAHULUAN Berbicara tentang pertumbuhan dan penyediaan fasilitas sarana dan prasarana di Sulawesi Utara dan lebih khusus di Kota Tomohon serta wilayah sekitarnya. Maka dapat dilihat dalam kurung waktu Tahun 2005 -2009 ini, terlihat secara kasat mata perkembangan sarana dan prasarana, telah banyak mengalami perubahan kearah perbaikan, secara khusus banyak pembukaan jalan-jalan baru dan pembangunan fisik bangunan pemerintah di Kota Tomohon dan sekitarnya, dari data wawancara dengan pegawai PU Kota Tomohon ada prediksi bahwa untuk proyek jalan dan fisik bangunan, ada kenaikan antara 15% dalam tahun 2010 sebesar +40 miliar. dan apabila kita berbicara tentang masalah bahan baku untuk hal-hal diatas, maka pasti arah dan pandangan kita ke bahan galian “C” yaiutu Batu dan Sirtu. Hal-hal inilah yang membuat penulis tertarik untuk mencoba melihat dan meneliti bagaimana perusahaan dalam persaingan yang super ketat mau tetap eksis dalam jalur industri penyediaan dan pengolahan bahan dasar dari batu untuk menjadi beberapa jenis material yang dibutuhkan oleh konsumen (pemerintah dan swasta) yang berhubungan dengan pekerjaan fisik, seperti pembuatan jalan dan bangunan serta talut. Secara garis besar perusahaan “DS” merupakan pesaing dari beberapa perusahanan industri bahan baku tambang galian “C” yang cukup besar seperti PT Dinasty dan ada beberapa industry pengolahan bahan baku menjadi material BP 1/2, BP 2/3, BP 3/5, Abu Batu dan LPB. Namun yang menarik perusahaan Stone Crusher “DS” ini, merupakan satu-satunya yang menjual bahan baku dan bahan olahan (material) secara langsung kepada konsumen dan Kontraktor yang menangani proyek pemerintah. Secara garis besar sekmen pasar untuk bahan baku galian “C” dan bahan olahan Batu Picah masih terbuka dengan sangat besar, karena perusahaan selama ini hanyak menjual sesuai dengan kiebutuhan konsumen yang datang ke perusahaan untuk membeli, dan masih belum membuat kontrak
secara permanen dengan Kontraktor untuk melayani proyek-proyek yang mereka tangani. Secara umum gambaran tentang bahan baku dan produksi dapat terlihat pada Tabel ( 1 ) dibawah ini : TABEL ( 1 ) BAHAN BAKU DAN MATERIAL
BAHAN BAKU / DASAR 1 Sirtu 2 Batu Dasar (Kelapa) 3 Tanah MATERIAL PRODUKSI 1 Batu Picah (BP) '1/2 2 Batu Picah (BP) 2/3 3 Batu Picah (BP) 3/5 4 Abu Batu
Sumb er : Perusahaan Stone Crusher
Sesuai dengan hasil pra-penelitian atau wawancara dengan manajemen perusahaan, yaitu pimpinan dan beberapa staf perusahaan, maka ada suatu keinginan kuat untuk meningkatkan produksi dan pemasaran yang secara prosentase dari tahun ke tahun ratarata kenaikan antara 10% saja, dan untuk maksud diatas maka seluruh elemen yang berada dalam jajaran manajemen industry pengolahan batu dasar menjadi material yang merupakan standar proyek-proyek pemerintah untuk digunakan dalam bistek kontark antara pemerintah dengan pihak swasta atau kontraktor. Untuk maksud diatas penulis mengadakan penelitian pada Perusahaan yang beregerak pada Galian “C” yang ada di Lokasi Kakaskasen Satu dan Kinilow di Kecamatan Tomohon Utara. Untuk membantu melihat kemampuan keuangan yang ada selama ini, dan kalau dapat dengan perhitungan ilmiah salah satunya dengan perhitungan ratio untuk melihat kemampuan perusahaan dalam membiayai operasional dalam meningkatkan produktifitas usahanya 292
Buletin Sariputra, Oktober 2014 Vol. 4 (3)
Diperkirakan perusahaan dalam meningkatkan produksi Batu Pecah (BP), perusahaan masih dihadapi dengan fluktuasi modal kerja dan dana kas yang tidak dapat diprediksi secara pasti, karena usaha jenis ini sangat tergantunga pada proyek-proyek pemerintah yang tidak pasti saat mulai dan berakhir di sepanjang tahun berjalan., maka tentu akan menyebabkan kas atau modal kerja akan berfluktuasi, kemungkinan kas atau modal kerja pada suatu waktu akan berkelebihan, dan pada saat yang lain kondisi kas atau modal keja akan mengalami kekurangan atau defisit.. Oleh karena itu dalam pembahasan ini lebih berfokus pada masalah pengelolaan pembelanjaan, khususnya modal kerja pada perusahaan “DS” Untuk menggambarkan rangkaian pembahasan tersebut, maka nampaklah pada Judul Karya Tulis atau Skripsi : “Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja Pada Perusahaan Stone Crusher ‘DS’ di Kelurahan Kakaskasen Satu Kecamatan Tomohon Utara Kota Tomohon”
PERUMUSAN MASALAH : Dengan tetap berpedoman pada persoalan diatas, maka perumusan masalah ini ditekankan pada bagaimana efisiensi pengelolaan sumber dan penggunaan modal kerja, apabila perusahaan Stone Crusher DS ingin manaikan produksi dan pemasaran bahan baku dan material Batu Picah (BP) dari sebesar 10% per tahun ditingkatkan menjedi sebesar + 15% s/d 25%. METODE Variabel yang digunakan salah satu adalah Analisa ratio dimaksudkan sebagai interpretasi dari hasil suatu perbandingan, Perbandingan di sini dijalankan dengan membagi, dengan suatu dasar (pembagi atau pembandingan) yang telah ditentukan, hasilnya merupakan angka atau prosentase. JENIS DATA Data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data kwantitatif yang berhubungan dengan modal kerja dan laporan keuangan dari Perusahaan Stone Crusher dari Tahun 2008, 2009 dan Proyeksi Cash Flow dalam periode Tahun 2010.
PERMASALAHAN Pada peninjauan dan wawancara terhadap pimpinan dan staf keuangan dan produksi dari Perusahaan Stone Crusher “DS:” yang menjadi objek pembahasan, nampak adanya permasalahan pembelanjaan dalam yang cukup kompleks, mulai dari saat penggalian, pangangkutan bahan baku (batu dasar) dan mengatur operasional produksi batu pecah (BP) stock yang ada dilokokasi sampai menjual atau memasarkan material batu pecah (BP) yang ada dan jika bercermin dari tahun 2007 s/d 2009 peningkatan sebesar + 10%. Per-tahun.
TEKNIK PENGUMPULAN DATA Untuk memperoleh data untuk maksud ini, penulis mempergunakan metode : - Wawancara - Dokumenter, dan - Pengamatan langsung dilapangan TEKNIK ANALISIS DATA (Munawir, 2000) Untuk menganalisa data keuangan dari Perusahaan Stone Crusher “DS” penulis menggunakan nalisa non statestik dengan menggunaan analisa keuangan yaitu Analisa Likuiditas sama dengan Analisa Modal Kerja dengan Rumus Rationya sebagai berikut :
PEMBATASAN MASALAH : Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah diatas, maka terlihat adanya masalah keuangan atau modal kerja, sehingga dalam penelitian ini masalah di batasi pada “ Sumber dan Penggunaan Modal Kerja pada Perusahaan Stone Crusher “DS “ yang berloasi pada Kelurahan Kakaskasen Satu Tomohon Utara Kota Tomohon.
Akitva Lancar 1) Current Ratio = ----------------------Utang Lancar
2) Csh Ratio
293
Kas + Efek = -----------------------Utang Lancar
Buletin Sariputra, Oktober 2014 Vol. 4 (3)
Kas+Efek+Piutang 3) Quick Ratio = ------------------------Utang Lancar
budget dengan bantuan analisa ratio. Jadi proforma statement ini tidak hanya dibutuhkan oleh interen perusahaan, tapi juga sangat dibutuhkan oleh pihak ekteren (luar) perusahaan misalnya; - Investor - Bankers - Kreditur. Didalam menyusun perencanaan jangka pendek biasanya pengaruh-pengaruh eksetern tidak begitu besar, tapi dari dalam perusahaan atau interen perusahaan sendiri yaiut masalah permalan kemampuan pemasaran terhadap volume penjualan. Pada dasarnya peramalan penjualan dapat dilakukan dengan 2 cara, yakni : - Kuantitatif, dan - Kualitatif Cara mana yang akan digunakan tergantung pada data yang tersedia, batasan analisa dan kebutuhan serta kemampuan yang mengelolah.
4) Working Capital to Total Assets Ratio Aktiva Lancar – Utang Lancar = -----------------------------------------Jumlah Aktiva Proforma Statement Pengembangan selanjutnya dari cash budget yang tidak kalah pentingnya yakni proforma statement yang terdiri dari: a) Proforma Laporan Rugi / Laba Penyusunan proforma laporan R/L disusun dengan mengikuti standard prosedur akuntansi, jadi dengan menggunakan angka-angka yang actual. Biaya yang dikeluarkan dari kas maupun yang bukan berasal dari kas, seperti misalnya sepresiasi diperhitungkan secara menyeluruh. Tujuan Proforma Laporan Rugi/Laba oleh F. Weston and E.F. Brigham diekmukakan sebagai berikut :“The budgeted income statement shows the inpact of the future events on firm’s net income” Hal ini sangat penting untuk manager didalam menyusun perencanaan operasional dengan terlebih dahulu mengadakan penyesuaian seperlunya. b) Proforma Neraca Proforma Neraca disusun setelah dibuatnya cash budget dan Proforma Income Statement. Pos-pos proforma neraca disusun dari data-data pada awal periode cash budget. Cash budget dan proforma income statement di susun secara bersama-sama. Hubungan metode cash budget sehingga tersusunnya proforma neraca dan kegunaannya sebagai berikut :
DEFENISI OPERASIONAL VARIABEL Variabel yang digunakan salah sat adalah Analisa ratio dimaksudkan sebagai interpretasi dari hasil suatu perbandingan, Perbandingan di sini dijalankan dengan membagi, dengan suatu dasar (pembagi atau pembandingan) yang telah ditentukan, hasilnya merupakan angka atau prosentase. Ratiio Modal Kerja yaitu untuk menganalisa dan menginterpretasikan posisi financial jangka pendek dan bagi manajemen untuk mengecek efisiensi modal kerja yang digunakan dalam perusahaan, sedangkan bagi perusahaan untuk mengetahui prospek perusahaan. Raio Pengukuran Likuiditas antara lain ; - Curren Ratio ialah perbandingan antara aktiva lancer dengan hutang lancer. - Quick Ratio atau Acid Test Ratio ialah perbandingan antara aktiva likuid dengan pasiva lancer - Cash Ratio atau Ratio of Immediate Solvence ialah perbandingan antara efek yang sangat likuit (cair) dengan hutang jangka pendek. - Working Capital to Total Asset Ratio ialah perbandingan antara aktiva lancer kurangi hutang lancer dengan seluruh Aktiva.
“ The cash budget method is but one way to prepare a proforma statement; one also can make direct estimates of all of the items on the balances sheet by projecting financial ratios into yhe future and then making estimates on the basis of these ratio” (James Van Horne,1979) jadi proforma neraca adalah suatu alat untuk mengukur keadaan financial perusahaan dimasa datang dibandingkan dengan keadaan atau posisi permulaan perencanaan atau 294
Buletin Sariputra, Oktober 2014 Vol. 4 (3)
Sumber dan Penggunaan Dana (cash flow) merupakan laporan keuangan yang menggambarkan sejumlah uang kas yang keluar dan yang masuk (cash flow) sebagai akibat dari aktivitas perusahaan dan aliran kas keluar perusahaan serta berapa saldonya setiap periode. Semua perhitungan ratio ini akan menjawab data dari proyeksi cash flow atau sumber dan penggunaan moda untuk menjawab budget anggaran modal kerja yang dibuat oleh perusahaan. -
-
Penggunaan Modal Kerja pada Perusahaan Stone Crusher “C” dalam Tahun 2009 sebesar :
Penambahan Peralatan / Mesin Penambahan Modal Usaha Penyusutan Nialai Aktiva Tetap Dengan demikian terlihat bahwa pada Tahun 2008 / Tahun 2009 terjadi kelebihan modal kerja sebesar :
Posisi Kuangan Perusahaan Rp: 179.000.000,- Rp: 167..000.000,- = Rp: 12.000.000,-
Untuk dapat memberikan gambaran yang jelas tentang posisi keuangan perusahaan maka menurut Anthony dalam bukunya Management Accounting”: “There are two versions of the statement of changes ini financial position, one of which is called the cash basis, and the other, the working capital basis” ( Anthony and Reece, 1995, hal 317) Pada dasarnya kedua metode ini mempunyai tujuan yang sama saja dalam cash basis dibahas secara keseluruhan tentang sumber dan penggunaan dana melalui kas, sedangkan working capital basis menganalisa sumber dan penggunaan dana yang berhubungan dengan working capital. Dalam menganalisa posisi keuangan dari Perusahaan Stone Crusher “DS”, yang berada di Kelurahan Kakaskasen Satu Kecamatan Tomohon Utara Kota Tomohon, penulis menggunakan “Metode Working Capital Basis” yang menunjukkan posisi keuangan perusahaan sebagai berikut : - Net Working Capital Tahun 2007 yang diperoleh dari Harta lancer dikurangi dengan jumlah Utang Lancar : Rp: 84.000.000, Rp: 40.000.000,- = Rp: 44.000.000,- Sedangkan Net Working Capital Tahun 2008 yang diperoleh sebagai berikut : Rp: 96.000.000, Rp; 47.000.000,- = Rp. 49.000.000,- Sumber Modal Kerja Perusahaan Stone Crusher “DS” dalam tahun 2009 sebesa; Laba bersih Rp; 173.000.000,Penyusutan Rp: 6.000.000,Rp: 179.000.000,-
Untuk jelasnya tentang perubahan posisi keuangan (working capital basisi) dapat dengan jelas pada Tabel ( 3 ) di halaman 36. Pada halaman 37 disajikan Neraca per 31 Desember pada Tahun 2008 dan Tahun 2009 Terlihat ada perubahan Aktiva Lancar dari Rp:84.000.000 naik jadi Rp: 96.000.000 atau naik Rp:12.000.000 atau 12,5 %. Untuk Aktiva Tetap Tahun 2008 sebesar Rp:137.000.000 naik pada Tahun 2009 menjadi sebesar Rp:220.000.000 atau naik 37,73% dan Hutang naik dari Rp:40.000.000 menjadi Rp;47.000.000 atau 14,89 %. Posisi modal perusahaan dari Tahun 2008 sebesar Rp:97.000.000,naik menjadi Rp:173.000.000,- pada Tahun 2009 dengan kenaikan Rp:76.000.000,-atau 43,93 %. Dengan terbentuknya Proforma Statement yaitu Proroma Neraca dan Proforma rugi/laba, maka tindakan selanjutnya dapat dibuat analisanya. Berhubung hal tersebut menyangkut operasi perusahaan jangka pendek, maka analisa likuiditas memegang peranan penting. Ratio antara sebelum dan sesudah penyusunan cash flow dapat dilihat pada halaman 6
295
Buletin Sariputra, Oktober 2014 Vol. 4 (3)
Tabel ( 3 )
3. Untuk mengetahui kemampuan dan kemungkinan finansiil. dapat ketahui dengan penyusunan cash budgeting, sehingga dapat dibuat pedoman atau standart dalam penentuan kebijaksanaan operasional perusahaan. 4. Untuk menunjang operasi perusahaan pada masa depan dengan melihat pada proyeksi cash flow maka kita dapati pada bulan Januari 2010 s/d Desember 2010. Persahaan mempunyai kemampuan membayar yang cukup baik dengan adanya current ratio (2,19 : 1), Acit Test Ratio (1,63 : 1), Cash Ratio (0,92 : 1) dan Working Capital to Total assets Ratio sebesar 0,18 : atau 18 %. 5. Dari segi effisiensi penggunaan dana dapat dikatakan bahwa perusahaan telah bekerja secara efektif. Sehingga kelihatan bahwa profit margin perusahaan adalah sebagai berikut :
LAPORAN PERUBAHAN POSISI KEUANGAN (WORKING CAPITAL BASIS) ( Dalam Ribuan Rupiah) URAIAN
NERACA ALASAN PERUBAHANNERACA PERUBA 2008 2009 HAN DEBET KREDIT
DEBET M ODAL KERJA
44,000
-
-
49,000
5,000
HARTA TETAP
53,000 97,000
(5,000)
6,000
124,000 173,000
71,000 76,000
KREDIT UTG JK PANJANG M ODAL PEM ILIK
-
-
97,000 97,000
97,000
173,000
-
-
173,000 173,000
76,000 76,000
SUM BER M ODAL KERJA LABA BERSIH DEPRESIASI
173,000
-
6,000
-
PENGGUNAAN M ODAL PEM BELIAN HARTA TETAP
75,000
LABA TAHUN LALU
97,000
DEPRESIASI NILAI HARTA TETAP 179,000
(5,000) 167,000
S umb e r : P e r us a ha a n S t o ne C r us he r “ D S ”
Dari angka-angka Ratio Likuiditas yang didapat, maka terlihatlah keadaan keuangan perusahaan Stone Crusher “DS” sebelum dan sesudah Cash Budgeting (Porforma). Antara lain : -
-
-
-
CURRENT RATIO Neraca per 31-12-2009 = Neraca Proforma = ACIT TEST RATIO Neraca per 31-12-2009 = Neraca Proforma = CASH RATIO Neraca per 31-12-2009 = Neraca Proforma = WORING CAPITAL TO TOTAL ASSETS RATIO Neraca per 31-12-20 = Neraca Proforma =
P ROFIT M A RGIN
=
NET OP ERA TIO INCOM E
X
100
X
100
NET SA LES
326,226,000
=
2,950,000,000
2,04 : 1 2,19 : 1
=
11.06
%
SARAN Untuk memenuhi kebutuhan modal kerja pada periode mendatang, serta kelestarian Perusahaan Stone Crusher “DS”, maka penulis ingin mengajukan beberapa cara demi untuk kemajuan perusahaan sebagai berikut : 1. Dengan melihat system anggaran perusahaan dalam pos-pos pengeluaran, dimana telah ada pengelokasian biaya serta mempraktekkannya, maka akan lebih baik lagi bila perusahaan dapat membuat proyeksi cash flow sebagai dasar yang dapat membantu menggambarkan arus kas atau posisi keuangan perusahaan pada periode mendatang. 2. Untuk memenuhi kebutuhan modal kerjannya, maka disarankan pada Perusahaan Stone Crushe “DS” untuk meningatan produksi dan mengatur sumber dana dengan seefisiensi mungkin. 3. Dalam rangka pengembangan usaha dalam menunjang produtifitas usaha, maka harus merencanakan pembelian suku cadang yang cepat haus dengan
1,11 : 1 1,63 : 1 0,85 : 1 0,92 : 1
0,22 : 1 0,18 : 1
KESIMPULAN Dari uraian hasil analisa penulis tentang keadaan modal kerja pada Perusahaan Stone Crusher “DS” serta membuat Neraca dan Laporan Rugi/Laba Proforma, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa : 1. Modal kerja merupakan suatu unsur dana yang sangat penting dalam menjalankan roda perusahaan, untuk itu diperlukan manajemen yang baik. 2. Kas merupakan salah satu unsure modal kerja yang sangat likuid sifatnya, sehingga dalam perputarannya diperlukan pengelolaan yang lebih efisien. 296
Buletin Sariputra, Oktober 2014 Vol. 4 (3)
membuat jadwal pembelian dan persediannya. 4. Struktur organisasi perusahaan kelihatan sudah cukup baik, tetapi untuk meningkatkan aktivitas kerja diharapkan adanya penambahan tenaga staf dan pendelegasian wewenang dan tanggung jawab kepada bawahan secara baik.
5. Membuka jaringan pemasaran secara lebih terbuka dan luas untuk meningatan hasil produsi sesuai dengan kontrak kerja jangka panjang dengan para konsumen dan Proyek Pemerintah.
DAFTAR PUSTAKA Adisaputro, Gunawan, 1996., Anggara Perusahaan, Edisi 3, Penerbit BPFE Yogyakarta.
Margaretha, Farah, ME ., Dra., Manajemen Keuangan, Penerbit PT.Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta. 2004.
Arikunto,Suharsimi,Prof..Dr.2006.,Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik. PT Bineka Cipta, Edisi Revisi VI, Jakarta
Nitisemito, Alex. S. 1986., Pembelanjaan Perusahaan, Jakarta, Medan, Surabaya, Jokja; Ghalia Indonesia. 1996.
Baridwan, Zaki. Drs. Ak. 1981., Sistem Akuntansi, Bagian Penerbitan Akademi Akuntansi YKPN, Yogyakarta. .
Kronoke, Charles G. Erwin Esser Nemmer; Alan M G.1986, Managerial Finance : Essentials, West Publishing Co., USA.
Guthmann, Harry G.1994, Analysis of Financial Statement, Fourth Edition.Englewood Cliffs. New Jersey: Prentice Hall Inc.
Rijanto, Bambang.,1976., Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi Kedua, Cetakan Pertama, Yokyakarta: Yayasan Bdan Penerbit Gadjah Mada.
Gerstenberg, Charles, W.1989, Financial Organization and Management of Busine Englewood Cliffs. New Jersey Prentice Hall Inc.
Rijanto, Bambang dan Munawir S.1977, Analisa Laporan Financial, Jokjakarta: Liberty. Raimat, Budi. 2003., Solusi Cash Flow Problem, Gramedia Pustaka Utama,
Hermanwa, Asep. Prof.Dr. M.Sc. 2009.,Penelitian Bisnis, Paradigma Kuantitatif, Penerbit PT Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta.
Yudistira.2008,, Jakarta
Hunt, Pearson, Charles M. 1994, William and Gordon Donalson., Basic Business Finance, Second Edition, Hoomwood, Illinois; Ricahard D. Irwin Inc.
Pengertian
www.cash flow.com.2010
297
Modal
Kerja,