ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PT. SURYA PUTRA SUMETERA II PASIR PENGARAIAN
IRMA YAHYA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PASIR PENGARAIAN, ROKAN HULU, RIAU, INDONESIA
pengawasan cukup efektif. Sedangkan unsur aktivitas modal kerja telah efektif. Dari hasil penelitian dalam skripsi ini, penulis menyimpulkan bahwa gross profit margin dan net profit margin tahun 2011 dan 2012 Untuk diketahui kinerja PT. Surya Putra Sumetera II masih berada atau bisa diketahui belum efektif. Sedangkan untuk return on investment (ROI) dan return on equity (ROE) pada tahun 2011 dan 2012 Hasil tersebut berada diatas standar rasio yang ditentukan dengan kinerja PT. Surya Putra Sumetera II merupakan sangat efektif.
ABSTRAK Perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya untuk mencapai tujuan yang telah dilakukan oleh perusahaan harus menggunakan modal kerja untuk mencapai laba semaksimal mungkin, agar dapat meningkatkan efektifitas kinerja perusahaan. Sehingga dalam berbagai kegiatan dapat melakukan penghematan dalam melakukan modal kerja yang telah ditentukan oleh perusahaan. Perusahaan yang efektif akan lebih mudah mendapatkan laba yang besar sangat diharapkan oleh pemegang saham atau pemilik perusahaan dan jajaran karyawan. Perusahaan dilakukan dikantor PT. Surya Putra Sumatera II Pasir Pengaraian yang beralamat di jalan Tuanku Tambusai Pasir Putih Pasir Pengaraian. Dengan menggunakan jenis penelitian deskriptif yang berpedoman pada komponen sumber modal kerja. Hasilnya menunjukkan bahwa dari unsur-unsur sumber modal kerja menurut komponen berupa perubahan neraca dan menentukan laba rugi di dalam perusahaan. informasi dan komunikasi kurang efektif, sumber modal kerja dan
Kata
kunci
: Perbandingan sumber dan penggunaan modal kerja dan perbandingan standar rasio keuangan.
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perekonomian Indonesia pada saat ini sedang melaju pada era globalisasi yang memberikan peluang bagi perusahaan-perusahaan untuk mengembangkan usahanya. 1
Dilain pihak dengan adanya perdagangan bebas pada era globalisasi ini menimbulkan persaingan yang ketat, dan perusahaan harus dapat mengantisipasikan dan menghadapi segala situasi dan kondisi agar dapat bertahan dan mampu terus maju dalam rangka memenangi persaingan usaha. Tujuannya yaitu memaksimalkan nilai perusahaan untuk memakmurkan para pemegang saham dan para karyawannya, serta manajer perusahaan harus mampu mengantisipasikan segala perusahaan situasi maupun kondisi baik yang ada di dalam perusahaan maupun di luar perusahaan yang dapat mempengaruhi jalannya perusahaan.
persaingan antar perusahaan yang semakin ketat membuat bidang keuangan harus mendapat perhatian yang lebih. Dalam bidang keuangan suatu media penting dibutuhkan dalam proses pengambilan keputusan ekonomis. Media tersebut adalah berupa laporan keuangan yang diterbitkan secara periodik bisa tahunan, semesteran, triwulanan, bulanan mingguan atau bahkan harian. Laporan keuangan tersebut sudah menjadi kebutuhan para pengusaha, investor, bank, manajemen, pemerintah, maupun para pelaku pasar modal. Manajer perusahaan tidak akan terlepas dari masalah permodalan, yaitu pemenuhan modal kerja maupun investasi. Sumber dan penggunaan modal kerja merupakan analisis yang bisa dijadikan acuan dalam mengambil keputusan yang tepat yaitu bagaimana mengetahui komposisi-komposisi modal kerja bersumber dari mana dan digunakan untuk apa, sehingga pimpinan bisa menggambarkan keadaan modal kerja itu sendiri. Dalam membahas sumber dan penggunaan modal kerja merupakan hal yang paling penting dalam perusahaan hingga bisa dikatakan sebagai nyawa dari sebuah perusahaan artinya untuk menjalankan kegiatan operasinya sehari-hari ataupun untuk mengadakan investasi diperlukan modal kerja yang cukup. Untuk memperoleh modal kerja, pihak perusahaan harus memperhatikan setiap potensi keuangan yang ada dan bisa digunakan dengan memperhatikan segala kemungkinan risiko yang ditimbulkan.
Pada umumnya, perkembangan teknologi semakin meningkat dalam perusahaan, perkembangan dunia usaha yang juga mulai terus berkembang akan menyebabkan persaingan dunia usaha semakin ketat. Hal ini menyebabkan banyak perusahaan yang berlomba-lomba untuk mencapai tingkat yang maksimal dalam memproduksi. Karena tujuan utama perusahaan adalah untuk mendapatkan laba semaksimal mungkin agar dapat mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Untuk mencapai tujuan tersebut biasanya dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satu diantaranya yaitu dengan tersedianya modal. Struktur modal bukan hanya terbatas pada modal investasi seperti pembiayaan untuk tanah, bangunan, kebutuhan mesin atau peralatan tetapi juga kebutuhan modal kerja. Perekonomian yang semakin kompleks dan tidak menentu dengan
2
Masalah pengukuran atau penilaian berkaitan dengan keluaran bukan masukan. Dengan sedikit pengecualian (biaya atau pengeluaran) dapat diukur pada organisasi nirlaba seperti halnya pada organisasi yang berorientasi pada laba. Tetapi tanpa ukuran yang baik untuk keluaran penggunaan informasi biaya untuk menilai modal kerja akan menjadi subjektif. Bagi suatu perusahaan, makin besar modal yang dapat dijual berarti semakin besar kemungkinan untuk memperoleh laba yang semakin tinggi, sehingga dengan demikian setiap pimpinan perusahaan selalu mempunyai harapan untuk dapat mengembangkan dan meluaskan perusahaannya. Hal ini dapat dimaklumi mengingat bahwa setiap perusahaan baik perusahaan negara maupun swasta yang ingin dalam persaingan bisnis dalam modal kerja, setidaknya dapat memperhatikan perkembangan dari perusahaannya. Perkembangan tersebut merupakan salah satu tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan. Pasir Pengaraian adalah kota yang termasuk pesat perkembangannya. Hal ini ditandai dengan semakin tingginya pertumbuhan dunia usaha di bidang perdagangan sepeda motor, sehingga semakin ketatnya persaingan merebut pasar diantara dealer-dealer di kota Pasir Pengaraian ini. PT. Surya Putra Sumatera II Pasir Pengaraian merupakan perusahaan yang bergerak di bidang penjualan sepeda motor Yamaha dengan berbagai tipe dan memberikan jasa servis kepada konsumen. Dalam melakukan penjualan kendaraan, perusahaan
melakukan penjualan secara tunai dan angsuran. Untuk penjualan angsuran, jangka waktu yang diberikan kepada konsumen adalah 12 bulan, 18 bulan, 24 bulan, dan 36 bulan. Dalam hal ini sumber dan penggunaan modal kerja perlu mendapat perhatian dalam membuat analisis tentang kondisi keuangan karena modal kerja adalah sumber ukuran-ukuran tertentu yang dapat mengukur keberhasilan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba pada PT. Surya Putra Sumatera II Pasir Pengaraian dan merupakan faktor-faktor penting dalam membuat penilaian terhadap kegiatan perusahaan yang telah lampau dan dalam mempertimbangkan kemungkinan yang dapat dicapai pada waktu yang akan datang. Modal kerja adalah merupakan perusahaan yang membutuhkan modal kerja untuk membiayai operasinya sehari-hari yang berkepentingan terhadap keputusan investasi pada aktiva lancar karena tanpa modal kerja perusahaan tidak dapat memenuhi kebutuhan dana untuk menjalankan aktivitasnya. Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, penulis menyusun penulisan ilmiah ini dengan mengambil judul : “ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PT. SURYA PUTRA SUMATERA II PASIR PENGARAIAN”. B. Rumusan Masalah Penulis merumuskan apa yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini yaitu, “apakah sumber dan penggunaan modal kerja pada
3
PT. Surya Putra Sumatera II Pasir Pengaraian sudah efektif?”
biaya yang terjadi selama periode tertentu, dan Laporan Perubahan Modal menunjukkan sumber dan penggunaan atau alasan-alasan yang menyebabkan perubahan modal kerja perusahaan. Laporan keuangan menggambarkan informasi tentang kondisi keuangan dan hasil operasi perusahaan yang sangat berguna bagi berbagai pihak, baik pihak-pihak yang ada dalam perusahaan, maupun pihak-pihak yang berada di luar perusahaan. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan adalah alat penyedia informasi keuangan suatu perusahaan sebagai hasil ringkasan kegiatan dari suatu proses pencatatan transaksi keuangan yang terjadi selama periode akuntansi yang dapat digunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan dalam mengambilan keputusan.
C.
Pembahasan Masalah dan Originalitas 1. Pembatasan Masalah Dalam penelitian ini penulis membatasi masalah yang akan diteliti yaitu membahas tentang Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja Pada PT. Surya Putra Sumatera II Pasir Pengaraian. 2. Originalitas Penelitian ini tidak mengandung unsur plagiat karena, penelitian ini belum pernah dibuat sebelumnya di perusahaan ini.
LANDASAN TEORI A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan adalah suatu laporan yang menggambarkan hasil dari proses akuntansi yang menunjukkan posisi sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan selama satu periode. Selain itu, laporan keuangan juga menunjukkan kinerja keuangan perusahaan yang ditunjukkan dengan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan pendapatan dengan sumber daya yang dimiliki perusahaan. Analisis laporan keuangan menyebutkan laporan keuangan adalah suatu bentuk pelaporan yang terdiri dari Neraca dan perhitungan Laba Rugi serta Laporan Perubahan Modal Kerja, dimana Neraca menunjukkan jumlah aktiva, hutang dan modal dari suatu perusahaan pada tanggal tertentu, sedangkan perhitungan Laba Rugi memperlihatkan hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan serta
2. Susunan Laporan Keuangan a. Neraca Neraca (balance sheet) adalah laporan yang menunjukkan keadaan keuangan suatu unit usaha pada tanggal tertentu. Keadaan keuangan ini ditunjukkan dengan jumlah harta yang dimiliki yang disebut aktiva dan jumlah kewajiban perusahaan yang disebut pasiva, atau dengan kata lain, aktiva adalah investasi di dalam perusahaan dan pasiva merupakan sumber yang digunakan untuk investasi tersebut. Jadi, neraca menggambarkan posisi keuangan dari suatu kesatuan usaha yang merupakan keseimbangan antara aktiva (assets), utang (liabilities), dan modal (equity) pada suatu tanggal tertentu. Bila disusun dalam bentuk persamaan akan
4
nampak bahwa : Aktiva = Utang + Modal 1. Aktiva Lancar (Current Asset) Aktiva lancar adalah uang kas dan aktiva lainnya yang dapat diharapkan untuk dicairkan atau digunakan menjadi uang tunai, dijual atau dikonsumsi dalam periode berikutnya (paling lama satu tahun atau dalam perputaran kegiatan perusahaan yang normal).
barang-barang dagangan secara kredit. b. Hutang wesel yaitu hutang yang disertai dengan janji tertulis untuk melakukan pembayaran sejumlah tertentu di masa yang akan datang. c. Hutang pajak, menunjukkan jumlah hutang perusahaan kepada lembaga pemerintahan pemungut pajak. d. Biaya yang masih harus dibayar, biaya-biaya yang telah terjadi tetapi belum dilakukan pembayaran. e. Penghasilan diterima dimuka adalah penerimaan uang untuk penjualan barang atau jasa yang belum direalisasi. 2. Hutang Jangka Panjang (Long Term Debt) Hutang jangka panjang adalah kewajiban keuangan yang jangka waktu pembayarannya lebih dari satu tahun sejak tanggal neraca. Hutang jangka panjang antara lain adala : a. Hutang Obligasi b. Hutang hipotek, adalah hutang yang dijamin dengan aktiva tertentu c. Pinjaman jangka panjang lainnya 3. Modal Ekuitas adalah hak pemilik atas aktiva perusahaan yang merupakan kekayaan bersih (jumlah aktiva dikurangi kewajiban). Ekuitas terdiri dari setoran pemilik, sisa laba yang ditahan dan lain-lain. 4. Laporan Laba Rugi Laporan laba rugi adalah suatu laporan yang memberikan gambaran ringkas dan disusun secara
2. Aktiva Tidak Lancar Aktiva tidak lancar adalah aktiva yang mempunyai umur kegunaan relatif permanen atau jangka panjang (mempunyai umur ekonomis lebih dari satu tahun atau tidak akan habis dalam satu kali perputaran operasi perusahaan). b.
Kewajiban atau Hutang (Liabilities atau Pasiva) Kewajiban atau hutang adalah kewajiban keuangan perusahaan kepada pihak lain yang timbul dari transaksi yang terjadi, dimana hutang ini merupakan sumber dana atau modal perusahaan yang berasal dari kreditur. Pada umumnya hutang dibedakan menjadi dua macam yaitu : 1. Hutang Lancar (Current Liabilities) Hutang lancar atau hutang jangka pendek adalah hutang yang harus dilunasi dalam waktu tidak lebih dari satu tahun atau satu siklus normal operasi perusahaan yang pelunasannya atau pembayarannya menggunakan aktiva lancar yang dimiliki. Yang termasuk kelompok hutang lancar adalah : a. Hutang dagang/usaha yaitu hutang-hutang yang timbul karena adanya pembelian
5
sistematis mengenai penghasilan yang diperoleh dan biaya-biaya yang menjadi tanggungan perusahaan dalam menjalankan usahanya, sehingga diketahui laba yang diperoleh/rugi yang diderita perusahaan selama periode tertentu.
atas biaya-biaya yang timbul karena adanya operasi usaha tersebut. Tetapi apabila modal kerjanya berlebihan maka akan mengakibatkan sebagian dana yang ada atau yang tersedia tidak produktif lagi. Apabila seperti ini maka akan mengurangi atau memperkecil kesempatan perusahaan tersebut untuk memperoleh laba yang maksimal. Karena kelebihan modal akan menimbulkan pemborosan, investasi pada cabang yang tidak diinginkan dan dapat mengalami kerugian dari bunga bank karena saldo bank yang tidak dipergunakan, apabila perusahaan tersebut mendapatkan modal kerja dengan jalan meminjamkan dari bank. Modal kerja adalah keseluruhan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan atau dapat pula dimadsukkan sebagai dana yang harus disediakan untuk membiayai kegiatan operasi sehari-hari. Modal kerja adalah suatu investasi perusahaan didalam aktiva jangka pendek seperti kas, sekuritas (suratsurat berharga), piutang dagang dan persediaan. Modal kerja adalah kelebihan aktiva lancar terhadap jangka pendek. Dari kedua defenisi di atas, menunjukkan bahwa modal kerja adalah jumlah keseluruhan aktiva lancar yang dimiliki oleh perusahaan dan yang dipergunakan juga untuk operasi perusahaan tersebut.
B. Pengertian Modal Kerja 1. Defenisi Modal Kerja Setiap perusahaan membutuhkan modal kerja untuk membiayai operasi sehari-hari, misalnya untuk membeli bahan mentah, gaji pegawai, upah dan lain sebagainya. Pada intinya setiap perusahaan akan selalu membutuhkan modal kerja dalam menjalankan seluruh kegiatan operasional didalam perusahaan tersebut. Dana yang telah dikeluarkan itu (modal kerja) diharapkan oleh setiap penanam modal (investor) akan dapat kembali masuk ke dalam perusahaan dalam jangka waktu pendek atau dalam jangka waktu panjang. Dana yang dikeluarkan ini akan kembali ke dalam perusahaan melalui penjualan hasil produksinya (perusahaan dagang) atau jasa ditambah keuntungan yang maksimal. Modal kerja itu sendiri adalah sejumlah dana yang terikat dalam unsur-unsur aktiva lancar dan pada umumnya akan berputar dalam periode tertentu dan diharapkan akan kembali dalam periode tertentu juga. Adapun modal kerja yang cukup akan memudahkan perusahaan dalam menjalankan seluruh kegiatan didalam perusahaan, sehingga tidak akan megalami kesulitan dalam menjalankan kegiatan operasi usaha dan menutupi seluruh pengeluaran
2. Pentingnya Modal Kerja Lebih dari separuh dari total aktiva perusahaan merupakan aktiva lancar. Sebagian dari investasi yang besar dan mudah diuangkan, maka aktiva lancar memerlukan perhatian
6
Surat – surat berharga yang merupakan salah satu pos aktiva lancar dapat dijual dan dari penjualan tersebut akan timbul keuntungan. Penjualan surat berharga ini akan menyebabkan perubahan pos aktiva lancar dari pos-pos “surat-surat berharga” menjadi pos kas. Keuntungan yang diperoleh dari penjualan ini merupakan sumber dari modal kerja. b. Penjualan Aktiva Tidak Lancar Hasil penjualan aktiva tetap, investasi jangka panjang dan aktiva tidak lancar lainnya yang tidak diperlukan lagi oleh perusahaan merupakan sumber lain yang menambah modal kerja. Perubahan aktiva tidak lancar tersebut menjadi kas akan menambah modal kerja sebanyak hasil bersih penjualan aktiva tidak lancar tersebut c. Penjualan Saham atau Obligasi Untuk menambah dana atau modal kerja yang dibutuhkan, perusahaan dapat pula mengadakan emisi saham baru atau meminta pada para pemilik perusahaan untuk menambah modalnya. d. Dana Pinjaman dari Bank Dana pinjaman jangka pendek bagi perusahaan merupakan sumber penting dari aktiva lancarnya, terutama tambahan modal kerja yang diperlukan untuk membiayai kebutuhan modal kerja musiman siklus, darurat dan lain-lain.
yang besar dan seksama dari manejer keuangan. Karena bagaimanapun aktiva lancar mempunyai pengaruh yang besar dalam menjalankan bisnis. Modal kerja harus cukup jumlahnya dalam arti harus mampu membiayai memberikan beberapa keuntungan lain. Analisa Laporan Keuangan sebagai berikut : 1. Melindungi perusahaan terhadap krisis modal kerja karena turunnya nilai dari aktiva lancar. 2. Memungkinkan untuk dapat membayar semua kewajibankewajiban tepat pada waktunya. 3. Menjaminkan dimiliki kredit perusahaan semakin besar dan memungkinkan bagi perusahaan untuk menghadapi bahaya-bahaya atau kesulitan keuangan yang mungkin terjadi. 4. Memungkinkan bagi para pengusaha untuk memberi syarat kredit yang lebih menguntungkan bagi para pelanggannya. 5. Memungkinkan bagi para perusahaan untuk dapat beroperasi dengan lebih efisien karena tidak ada kesulitan untuk memperoleh barang atau jasa yang dibutuhkan. C. Sumber dan Penggunaan Modal Kerja 1. Sumber – sumber Modal Kerja Pada umumnya sumber – sumber modal kerja berasal dari : a. Pendapatan Bersih
7
e. Kredit dari Supplier
perusahaan kepentingan (Prive).
Material barang-barang, supplier dapat dibeli atau dengan wesel bayar. Apabila perusahaan kemudian dapat mengusahakan menjual barang dan menarik pembayaran piutang sebelum waktu hutang dilunasi, perusahaan tersebut memerlukan sejumlah kecil modal kerja.
untuk pribadinya
METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini penulis mengambil objek penelitian dari perusahaan PT. Surya Putra Sumatera Raya II yang beralamat di Jln. Tuanku Tambusai Pasir Putih Pasir Pengaraian. Perusahaan bergerak dalam bidang penjualan dan pembayaran cash dan sepeda motor merek Yamaha. Jenis penelitian ini adalah deskriptif, penelitian ini memberikan gambaran secara sistematis yang berhubungan antara fenomena yang diteliti, gambaran yang sistematis dan akurat diperoleh dengan tekhnik pengumpulan, pengklasifikasian, pengujian serta penganalisaan data sehingga ditarik suatu kesimpulan Penelitian ini menjelaskan tentang metode sumber dan penggunaan modal kerja pada perusahaan ini.
2. Penggunaan Modal Kerja Pemakaian atau penggunaan modal kerja akan menyebabkan perubahan bentuk maupun penurunan jumlah aktiva lancar yang dimiliki oleh perusahaan, tetapi penggunaan aktiva lancar tidak selalu diikuti dengan berubahnya atau turunnya jumlah modal kerja yang dimiliki oleh perusahaan. Penggunaan aktiva lancar yang dapat mengakibatkan menurunnya modal kerja adalah sebagai berikut : a. Pembayaran biaya atau ongkos-ongkos perusahaan. b. Kerugian-kerugian yang diderita oleh perusahaan karena adanya penjualan surat berharga atau efek. c. Adanya pembentukan dana atau pemisahan aktiva lancar untuk tujuan-tujuan tertentu dalam jangka panjang. d. Adanya penambahan atau pembelian aktiva tetap, investasi jangka panjang atau aktiva lancar lainnya. e. Pembayaran hutang-hutang jangka panjang f. Pengambilan uang atau barang dagang oleh pemilik
HASIL PENELITIAN PEMBAHASAN
DAN
Untuk menilai suatu peruahaan dikatakan efektif maka harus ditentukan terlebih dahulu standar rasio. Berikut standar rasio khususnya pada profitabilitas yaitu :
8
STANDAR RASIO KEUANGAN No
Nama Rasio
1.
Gross Profit Margin
30%
2.
Net Profit Margin
20%
3.
Return on Investment (ROI)
30%
4.
40% Return on Equity (ROI) Tabel 4.1 : Standar Rasio Keuangan
2. Net Profit Margin atau margin laba bersih merupakan keuntungan penjualan setelah menghitung seluruh biaya dan pajak penghasilan. Margin ini menunjukkan perbandingan laba bersih setelah pajak dengan penjualan. Net Profit Margin = Laba Bersih Setelah Pajak x 100% Penjualan Bersih
%
Berdasarkan total diatas maka dapat dilakukan perhitungan dengan menggunakan rasio profitabilitas untuk mengetahui sebagai berikut : 1. Gross Profit Margin adalah perbandingan antara laba kotor dengan penjualan, dimana perbandingan tersebut dinyatakan dalam persentase. Semakin tinggi rasio berarti semakin baik perusahaan dalam menghasilkan laba.
=
= 1,6%
Tahun 2012 = 262.581.000 x 100% 1.508.191.000
=1,7 %
= 1,1%
Tahun 2012 = 277.982.000 x 100% 1.508.191.000
= 1,8%
Dari perhitungan rasio diatas maka dapat diketahui tahun 2011 terdapat hasil sebesar 1,1%. Sedangkan pada tahun 2012 sebesar 1,8%. Tetapi hasil tersebut tetap berada pada standar rasio yang telah ditentukan. Dengan demikian Net Profit Margin kurang efektif dari yang dihasilkan oleh PT. Surya Putra Sumatera II Pasir Pengaraian.
Gross Profit Margin Laba Kotor x 100% Penjualan Bersih
Tahun 2011 = 188.106.000 x 100% 1.159.580.000
Tahun 2011 = 132.304.000 x 100% 1.159.580.000
3. Return on Investment (ROI) merupakan rasio yang lazim digunakan yaitu membandingkan seberapa perkiraan laba yang dapat diperoleh dengan investasi yang telah ditanam. Return on Investment (ROI) = Laba Bersih Setelah Pajak x 100% Total Asset
Dari hasil perhitungan rasio diatas maka dapat diketahui tahun 2011 terdapat hasil sebesar 1,6%. Sedangkan pada tahun 2012 sebesar 1,7%. Tetapi hasil tersebut tetap berada pada standar rasio yang telah ditentukan. Dengan demikian Gross Profit Margin kurang efektif.
Tahun 2011 = 132.304.000 x 100% 4.132.197.000
9
= 32%
=
Tahun 2012 277.982.000 x 100% 5.010.634.000
keuangan ini dapat dianalisis melalui masing-masing rasio maupun dengan semua rasio secara bersamaan. Dimana diketahui perhitungan gross profit margin tahun 2011 sebesar 1,6% dan tahun 2012 sebesar 1,7%. Sedangkan net profit margin tahun 2011 sebesar 1,1% dan tahun 2012 sebesar 1,8%. Untuk diketahui kinerja PT. Surya Putra Sumetera II masih berada atau bisa diketahui belum efektif. Sedangkan untuk return on investment (ROI) pada tahun 2011 sebesar 32% dan tahun 2012 sebesar 55%. Begitu pula dengan return on eguity (ROE) pada tahun 2011 sebesar 47% dan tahun 2012 sebesar 79%. Hasil tersebut berada diatas standar rasio yang ditentukan dengan kinerja PT. Surya Putra Sumetera II dalam mengukur kemampuan kinerja sudah sangat efektif.
= 55%
Dari perhitungan rasio diatas, maka dapat diketahui Return on Investment (ROI) pada tahun 2011 sebesar 32% dan pada tahun 2012 sebesar 55%. Hasil tersebut berada diatas standar rasio yang ditentukan. Dengan demikian kinerja keuangan PT. Surya Putra Sumatera II dikatakan efektif. 4. Return on Equity (ROE) atau sering disebut rentabilitas modal sendiri dimaksudkan untuk mengukur seberapa banyak keuntungan yang menjadi hak pemilik modal sendiri. Return on Equity (ROE) = Laba Bersih Setelah Pajak x 100% Total Modal Sendiri Tahun 2011 = 132.304.000 x 100% 2.786.273.000
= 47%
Tahun 2012 = 277.982.000 x 100% 3.482.008.000
= 79%
PENUTUP A. KESIMPULAN Berdasarkan dari hasil analisis standar rasio keuangan yang dilakukan terhadap perusahaan PT. Surya Putra Sumetera II Pasir Pengaraian yang berkaitan dengan analisis sumber dan penggunaan modal kerja dapat disimpulkan bahwa perusahaan tersebut kurang efisien dalam penggunaan modal kerja.
Dari perhitungan rasio diatas, maka dapat diketahui Return on Eguity (ROE) pada tahun 2011 sebesar 47% dan pada tahun 2012 sebesar 79%. Hasil tersebut berada diatas standar rasio yang ditentukan. Dengan demikian kinerja keuangan PT. Surya Putra Sumatera II dikatakan efektif. Perhitungan rasio keuangan diatas telah menunjukkan bagaimana keadaan kinerja keuangan yang dilakukan oleh perusahaan selama dua tahun tersebut. Penilaian kinerja
B. Saran Dengan demikian berdasarkan kesimpulan yang penulis buat maka penulis mencoba untuk memberikan beberapa saran kepada pihak perusahaan sebagai berikut : 1. Untuk mengantipasikan
10
2.
3.
penurunan modal kerja perlu tambahan dana dari luar, baik dengan jangka pendek maupun jangka panjang. Untuk mendapatkan laba yang maksimal sebailknya PT. Surya Putra Sumetera II Pasir Pengaraian lebih meningkatkan kinerja dari segi penjualan. Sebaiknya PT.Surya Putra Sumetera II lebih merinci pembagian aset tetap sehingga laporan keuangan khususnya neraca bisa dipahami.
Riyanto, 2007. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi Keempat, Penerbit BPFE, Yogyakarta. Sundjaja dan Barlian, 2009. Pembelanjaan Perusahaan. Edisi Revisi, Penerbit Bima Aksara, Yogyakarta. Moh.
DAFTAR PUTAKA Ashari, SE. Akt. 2007. Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan. Penerbit ANDI, Yoyakarta. Munawir, S. 2007. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Keempat, Penerbit BPFE, Yokyakarta. Djarwanto. 2005. Defenisi Manajemen Keuangan. Edisi Kedelapan. Penerbit UPP AMP YKPN, Yugyakarta. Drs Abdul Halim, 2007. Manajemen Keuangan. Edisi Kedelapan. Penerbit UPP AMP YKPN, Yugyakarta. W. B. Taylor, 2006. Jenis-Jenis Pembelanjaan Perusahaan. Edisi Revisi, Penerbit UUP AMP YKPN, Yogyakarta.
11
Nasir, 2007. Dasr-Dasar Akuntansi Operasional. Edisi Kelima, Penerbit Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN, Yogyakarta.