PENGARUH KREDIT YANG DIBERIKAN DAN JANGKA WAKTU KREDIT TERHADAP KREDIT BERMASALAH (Studi Kasus Pada BPR Artha Galunggung Tasikmalaya)
Ervi Irvana 113403170 Email:
[email protected]
Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kredit yang diberikan terhadap jangka waktu kredit, dan pengaruh kredit yang diberikan dan jangka waktu kredit terhadap kredit bermasalah secara parsial maupun simultan pada PD.BPR Artha Galunggung Tasikmalaya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Dari hasil penelitian diperoleh kredit yang diberikan berpengaruh signifikan terhadap jangka waktu kredit. Kredit yang diberikan berpengaruh signifikan secara parsial terhadap kredit bermasalah. Jangka waktu kredit berpengaruh tidak signifikan secara parsial terhadap kredit bermasalah. Kredit yang diberikan dan jangka waktu kredit berpengaruh signifikan secara simultan terhadap kredit bermasalah.
Kata kunci: Kredit yang diberikan, jangka waktu kredit, dan kredit bermasalah
ABSTRACT
The object this research to know determine the effect of loans to term of loans and the effect of loans and term of loans to non performing loans at PD. BPR Artha Galunnggung Tasikmalaya. The method used is descriptive method with approach of case studies. The results were obtained loans is significant effect on term of loans. The influence of loans, partially is significant effect on non performing loans. The influence term of loans, partially is not significant effect on non performing loan. Effect of loans and term of loans simultaneously is significant effect on non performing loans.
Keyword: Loans, term of loans, and non performing loans
PENDAHULUAN Bank merupakan lembaga keuangan yang bekerja berdasarkan kepercayaan, dalam kegiatan operasionalnya bank menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut dalam bentuk kredit. Pemberian kredit merupakan kegiatan utama bagi bank dan merupakan sumber pendapatan utama bagi bank. Pendapatan tersebut diperoleh dari bunga yang dibebankan dan dibayarkan oleh debitur kepada bank atas pinjaman kredit. Meskipun memberikan keuntungan tetapi dalam pelaksanaan pemberian kredit, bank seringkali dihadapkan dengan masalah-masalah yang harus ditanggung oleh bank itu sendiri. Salah satu masalah yang sering dihadapi oleh bank adalah munculnya kredit bermasalah. Kredit bermasalah adalah keadaan dimana debitur mengingkari janji mereka untuk membayar bunga dan/atau kredit induk yang telah jatuh tempo, sehingga terjadi
keterlambatan atau sama sekali tidak ada pembayaran. Dengan demikian mutu kredit merosot (Siswanto, 2008:13). Kredit bermasalah terjadi pada saat pelunasan kredit yang harus dilakukan oleh debitur. Pelunasan kredit sangat berkaitan dengan jumlah kredit yang diberikan dan jangka waktu kredit yang menjadi tanggungjawab debitur kepada kreditur. Jumlah kredit yang terlalu kecil menyebabkan nasabah tidak dapat menggunakan dananya dengan optimal begitu pula sebaliknya sehingga berdampak pada kelancaran pembayaran kredit. Sedangkan adanya masa tenggang dari jangka waktu kredit yang telah diberikan juga dapat menimbulkan tidak tertagihnya suatu kredit sesuai masa jatuh temponya. Kredit bermasalah sangat merugikan bagi bank, untuk itu dalam mengatasi kredit bermasalah, pihak bank sebagai kreditur perlu melakukan penyelamatan sehingga tidak akan menimbulkan kerugian. Penanganan kredit bermasalah harus ditinjau dari sebab terjadinya kredit bermasalah, sehingga tidak terjadi kesalahan dalam mengambil keputusan yang mengakibatkan reputasi bank menjadi buruk. Identifikasi masalah dalam penelitian ini yaitu: Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana kredit yang diberikan, jangka waktu kredit dan kredit bermasalah pada PD. BPR Artha Galunggung Tasikmalaya. 2. Bagaimana hubungan kredit yang diberikan dengan jangka waktu kredit pada PD. BPR Artha Galunggung Tasikmalaya. 3. Bagaimana pengaruh kredit yang diberikan dan jangka waktu kredit terhadap kredit bermasalah baik secara parsial maupun secara simultan.
Tujuan penelitian yang dilakukan penulis adalah untuk mengetahui dan menganalisis: 1. Untuk mengetahui jumlah kredit, jangka waktu kredit, dan kredit bermasalah pada PD. BPR Artha Galunggung Tasikmalaya. 2. Untuk mengetahui hubungan kredit yang diberikan dengan jangka waktu kredit pada PD. BPR Artha Galunggung.. 3. Untuk mengetahui pengaruh jumlah kredit dan jangka waktu kredit terhadap kredit bermasalah baik secara parsial maupun secara simultan.
METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis dengan pendekatan studi kasus. Penelitian deskriptif adalah suatu metode yang meneliti status kelompok manusia, objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang dengan tujuan deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki (Moh. Nazir, 2003:63). Penelitian studi kasus yaitu penelitian ilmiah yang membahas dan menganalisa masalah berdasarkan kondisi yang sebenarnya terjadi pada perusahaan yang diteliti (Moh. Nazir, 2003:57). Adapun operasionalisasi variabel dalam penelitian ini yaitu: 1.
Variabel Bebas/Independen (Variabel X) Menurut Sugiyono (2012:59) pengertian variabel bebas adalah yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat).Dalam penelitian ini variabel bebas (independen) yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti yaitu:
1) Kredit yang diberikan (π1) dengan indikator total kredit yang disalurkan 2) Jangka Waktu Kredit (π2 ) dengan indikator: ο· Kredit jangka pendek ο· Kredit jangka panjang 2. Variabel Terikat/Dependen (Variabel Y) Menurut Sugiyono (2012:59) pengertian variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas.Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat (dependen) adalah kredit bermasalah (Y) dengan indikator: ο·
Kredit kurang lancar
ο·
Kredit diragukan
ο·
Kredit macet
PEMBAHASAN Hubungan Kredit yang Diberikan Dengan Jangka Waktu Kredit Pada PD. BPR Artha Galunggung . Dari sudut pandang regresi, struktur ini tidak lain dari struktur linier sederhana. Dalamkeadaan seperti ini maka koefisien jalur tidak lain dari koefisien korelasi. Hasil SPSS versi 21 (terlampir), diperoleh ΟX1X2 sebesar 0,197. Dari koefisien jalur di atas (ΟX1X2) dapat diperoleh koefisien determinasi jalur (ΟX1X2) sebesar 0,039, artinya bahwa persentase sumbangan pengaruh variabel kredit yang diberikan terhadap variabel jangka waktu kredit yaitu sebesar 0,039 atau 0,39 %.
Berdasarkan perhitungan SPSS, diperoleh nilai signifikan sebesar 0,019 sedangkan taraf signifikan (Ξ±) yang ditetapkan adalah sebesar 5% atau 0,05. Maka 0,019 lebih kecil dari 0,05 atau 0,019 < 0,05 sehingga π»π ditolak, artinya kredit yang diberikan mempunyai hubungan dengan jangka waktu kredit.
Pengaruh Kredit yang Diberikan Dan Jangka Waktu Kredit Secara Simulta Terhadap Kredit Bermasalah Pada PD. BPR Artha Galunggung Dengan kriteria tolak Ho jika F
hitung
>F
tabel
dan terima Ho jika F
hitung
β€F
tabel.
Berdasarkan hasil perhitungan diketahui nilai F hitung sebesar 8,192, sedangkan F tabel sebesar 4.7374 yang diperoleh dari F tabel dengan df1 = k β 1 = 2, dimana k adalah jumlah variabel dependen dengan variabel independen. Dan df2 = n β k = 10 β 3 = 7. Maka 8,192 > 4,737 atau πΉβππ‘π’ππ > πΉπ‘ππππ sehingga Ho ditolak. Nilai signifikan dari hasil output SPSS (terlampir) yaitu sebesar 0,015 dan taraf signifikan (Ξ±) yang ditetapkan adalah 5 % atau 0,05. Sehingga 0,015 < 0,05 yang artinya kredit yang diberikan dan jangka waktu kredit secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kredit bermasalah.
Pengaruh Kredit yang Diberikan Secara Parsial Terhadap Kredit Bermasalah Pada PD.BPR Artha Galunggung Hasil analisis dengan menggunakan SPSS versi 21 tabel coeffisions (terlampir) menunjukkan bahwa koefisien jalur hubungan variabel kredit yang diberikan dengan kredit bermasalah (Οπ¦π₯1 ) adalah sebesar 0,851. Berdasarkan tabel 4.7 dapat diketahui bahwa koefisien determinasi jalur (Οπ¦π₯1 ) adalah sebesar 0,724 artinya bahwa persentase sumbangan pengaruh variabel kredit yang diberikan terhadap variabel kredit bermasalah
yaitu sebesar 0,724 atau 72,4%. Adapun untuk melihat apakah pengaruh tersebut signifikan atau tidak maka dilakukan perbandingan nilai perhitungan signifikansi sebesar 0,005 dengan tingkat keyakinan yang ditentukan yaitu sebesar 5% atau 0,05. Dengan demikian pengaruh antara kredit yang diberikan terhadap kredit bermasalah signifikan. Selain itu, tingkat signifikan dapat diukur dengan menggunakan uji t. Uji t dilakukan dengan membandingkan t hitung dengan t tabel. Dengan kriteria tolak Ho jika t terima Ho jika t
β€ t
hitung
tabel.
hitung
>t
tabel
dan
Berdasarkan hasil output SPSS pada tabel coefficient
(terlampir) diketahui nilai t hitung kredit yang diberikan sebesar 4,034 sedangkan t tabel sebesar 2,365 yang diperoleh dari t tabel dengan Ξ± = 5% dan n-k = 10-3 = 7. Oleh karena itu, tolak Ho jika t
hitung
>t
tabel
atau 4,034 > 2,365. Artinya, terdapat pengaruh signifikan
secara parsial antara kredit yang diberikan terhadap kredit bermasalah.
Pengaruh Jangka Waktu Kredit Secara Parsial Terhadap Kredit Bermasalah. Hasil analisis dengan menggunnakan SPSS versi 21 tabel coefficients (terlampir) menunjukkan bahwa koefisien jalur hubungan variabel jangka waktu kredit dengan kredit bermasalah (ππ¦π₯2 ) adalah sebesar -0,099. Berdasarkan tabel 4.7 diketahui koefisien determinasi jalur (ππ¦π₯2 ) adalah sebesar 0,009.Dengan demikian secara parsial variabel jangka waktu kredit akan dapat mempengaruhi kredit bermasalah sebesar 0,09%. Adapun untuk melihat apakah pengaruh tersebut signifikan atau tidak maka dilakukan perbandingan nilai perhitungan signifikan sebesar 0,655 dengan tingkat keyakinan yang ditentukan yaitu sebesar 5% atau 0,05, dengan demikian pengaruh antara jangka waktu kredit
terhadap kredit bermasalah tidak signifikan. Selain itu, tingkat
signifikan dapat juga diukur dengan menggunakan ujii t. Uji t dilakukan dengan
membandingkan t hitung dengan t tabel. Dengan kriteria tolak Ho jika t terima Ho jika t
hitung
β€ t
tabel.
hitung
>t
tabel
dan
Berdasarkan hasil perhitungan output SPSS pada tabel
coefficient (terlampir), diketahui nilai t hitung sebesar -467 sedangkan t tabel sebesar 2,365. Oleh karena itu, terima Ho jika t hitung β€ t tabel atau -467 β€ 2,365. Sehingga dapat disimpulkan bahwa secara parsial jangka waktu kredit berpengaruh tidak signifikan terhadap kredit bermasalah. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Brigita Tyas Firmani (2008) dengan judul βPengaruh Jangka Waktu, Suku Bunga, Dan Jaminan Kredit Terhadap Besarnya kredit Macetβdimana hasil penelitian tersebut menyebutkan bahwa secara parsial jangka waktu tidak berpengaruh terhadap kredit macet.
PENUTUP Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan pada PD. BPR Artha Galunggung mengenai pokok pembahasan βPengaruh kredit yang dierikan dan jangka waktu kredit terhadap kredit bermasalah maka dapat diambil beberapa simpulan sebagai berikut: 1. Perkembangan jumlah kredit yang diberikan pada PD. BPR Artha Galunggung Tasikmalaya dari periode Maret 2013 sampai dengan Juni 2015, setiap periodenya perubahan kredit yang diberikan mengalami fluktuasi terkadang terjadi peningkatan dan terkadang terjadi penurunan. Hal ini terjadi karena jumlah kebutuhan masyarakat yang tidak menentu dan tidak tetap sama dalam setiap bulannya sehingga permintaan dana yang dibutuhkan oleh masyarakat pun akan mengalami peningkatan maupun penurunan sesuai dengan kebutuhanya.
2. Jangka waktu kredit yang diambil oleh nasabah PD. BPR Artha Galunggung Tasikmalaya rata-rata adalah kredit jangka penjang, hal ini dapat dilihat dari banyaknya nasabah yang mengambil kredit jangka penjang pada setiap periode yaitu dari perode Maret 2013 sampai dengan Juni 2015. 3. Perkembangan jumlah kredit bermasalah pada PD. BPR Artha Galunggung Tasikmalaya dari periode Maret 2013 sampai dengan Juni 2015, setiap periodenya mengalami peningkatan dan penurunan yang berfluktuasi dan secara keseluruhan cenderung mengalami kenaikan. Hal ini tercermin dari nilai perubahan perkembangan jumlah kredit bermasalah pada PD. BPR Artha Galunggung Tasikmalaya. Kecenderungan peningkatan yang terjadi pada jumlah kredit bermasalah ini disebabkan karena kredit yang diberikan dalam jumlah yang besar. 4. Kredit yang diberikan berpengaruh signifikan terhadap jangka waktu
kredit
5. Kredit yang diberikan berpengaruh signifikan secara parsial terhadap kredit bermasalah 6. Jangka waktu kredit berpengaruh tidak signifikan secara parsial terhadap kredit bermasalah dan 7. Kredit yang diberikan dan jangka waktu kredit secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kredit bermasalah.
Saran Berdasarkan simpulan yang telah dikemukakan di atas, penulis mencoba memberikan saran-saran yang diharapkan dapat memberikan manfaat dimasa yang akan datang. Saran-saran yang dimaksud adalah sebagai berikut: 1. Bagi pihak bank Bank sebagai lembaga keuangan yang melakukan kegiatan usaha perkreditan, dalam pelaksanaannya selalu memilik resiko yang harus ditanggung dan sangat merugikan pihak bank. Salah satu resiko kredit tersebut adalah kredit bermasalah. Ada banyak faktor penyebab terjadinya kredit bermasalah sehingga bank harus selalu menerapkan sikap kehati-hatian dalam pemberian kredit terutama dalam memberikan jumlah kredit dan jangka waktu kredit jangan sampai melampaui batas kemampuan calon debitur. Untuk itu penting sekali adanya proses analisis kredit terhadap calon debitur secara lebih mendalam sebelum kredit diberikan. Analisis kredit tersebut dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut: a) Mengindentifikasi kondisi ekonomi calon debitur sebelum memberikan pinjaman kredit b) Mengukur kemampuan calon debitur dalam melunasi pinjaman tersebut dimasa yang akan datang dan kebutuhan calon debitur yang benar-benar dibutuhkan bagi kelangsungan usaha calon debitur
sehingga kredit yang diberikan dapat
digunakan dengan sebaik-baiknya dan pelunasan kredit tepat pada waktunya. c) Apabila kredit telah diberikan maka harus selalu memantau debitur dalam pelunasan kredit tersebut
agar tidak terjadi keterlambatan pembayaran dan
jumlah sesuai dengan perjanjian yang telah ditetapkan.
d) Melakukan pengendalian agar debitur selalu konsisten atau selalu disiplin dalam pembayaran kredit. 2. Bagi peneliti selanjutnya Bagi peneliti selanjutnya, disarankan untuk meneliti faktor-faktor lain dalam ruang lingkup dan kajian yang berbeda sehingga hasil penelitian tersebut dapat dibandingkan dengan hasil penelitian sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA Angga Sanjaya.2012.Pengaruh pemberian kredit dan non performing loan terhadap rentabilitas.Universitas siliwangi.
Brigita Tyas Firmani.2008.Pengaruh jangka waktu,suku bunga, dan jaminan kredit terhadap besarnya kredit macet.Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Elly Suparsih.2012.Pengaruh besar pinjaman kredit,tingkat suku bunga, dan pendapatan terhadap kredit macet.Universitas Padanaran Semarang. Ali Suyanto Herli.2013.Pengelolaan BPR dan Lembaga Keuangan Pembiayaan Mikro. Yogyakarta: Penerbit Andi Hasibuan,Malayu.2004.Dasar-Dasar Perbankan.Jakarta:Gunung Agung Imam Ghazali.2005.Aplikasi Aanalisis Multivariate dengan program SPSS. Semarang: BP UNDIP Indriantoro, Supomo.2002.Metodologi Penelitian Bisnis.Yogyakarta: BPFE UGM Kasmir.2014.Dasar-Dasar Perbankan.Depok:Raja Grafindo Persada. Mahmoeddin.2005.Melacak Kredit Bermasalah. Jakarta: Pustaka Pintar Harapan Mandala Manurung,Prathama Raharja.2006.Uang, Perbankan dan Ekonomi Moneter. Jakarta: LPFE Universitas Indonesia Mohammad Nazir.2003.Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia Nirwana Sitepu. 1994. Path Analysis. Jakarta : Ghalia Indonesia Siswanto Sutojo.2008.Menangani Kredit Bermasalah.Edisi kedua.Jakarta: Damar Mulia Pustaka Sugiyono.2012.Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.Bandung:Alfabeta. Undang-undang Republik Indonesia No.10 tahun 1998 pasal 1 ayat 11.Perbankan. Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.7/3/PBI/2005. Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank. Peraturan Bank Indonesia No.14/ 26 / DKBU / 2012. Pedoman Standar Kebijakan Perkreditan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)