PENGARUH MODAL KERJA TERHADAP KREDIT YANG DISALURKAN SERTA DAMPAKNYA TERHADAP RENTABILITAS Euis Rosidah1 Nurrany Fatimah2 ABSTRACT The purpose of this research is to know not only a great number of working capital, credit distribution, but also an influence of working capital partially on credit distribution. The influence of working capital partially to the rentabilities of PT. BTPN Branch Office Tasikmalaya. The Method that used of this research is a descriptive analysis case study approach in order to describe the specific characters based on the condition or the fact of the other characteristics. The data that collected to be analyzed is the primary data such as data of PT. BTPN Branch Office Tasikmalaya. The method of analysis the data that used to know the influence of the rentabilities of the path analysis. The purpose of this method is to know not only the influence of the set independent variable. In the path analysis is able to know each variable cooperatively. Beside that, the purpose is to explain direct and indirect influence of all sort of the reason variable as dependent variable. Calculation of the path analysis base on the result of preparation the data with SPSS Version 18 shown that the working capital has influence on credit distribution 86,2 % working capital ha influence s partially to the rentabilities 83,9%, Credit distribution has influence partially 311,9% and the influence of working capital and credit distribution simultaneously 97,6 % and residual amount 4,7 % is the influence of the other factor such as the impact of internal management policy in the market segmentation , monetary policy that issued by government`s inflation level occur , and rate of Bank. Keyword : Working Capital, Credit Distribution, and Rentabilities.
ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya modal kerja, kredit yang disalurkan, dan rentabilitas. serta mengetahui pengaruh modal kerja terhadap kredit yang disalurkan, pengaruh modal kerja secara parsial terhadap rentabilitas, pengaruh kredit yang disalurkan secara parsial terhadap rentabilitas, dan pengaruh modal kerja dan kredit yang disalurkan secara simultan terhadap rentabilitas pada PT. BTPN Kantor Cabang Tasikmalaya. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif analisis dengan pendekatan studi kasus dengan maksud dapat menggambarkan ciri-ciri atau karakteristik tertentu berdasarkan keadaan atau fakta dari karakteristik yang lainnya. Data yang dikumpulkan untuk dianalisis adalah data primer berupa data tentang modal kerja, kredit yang diberikan, dan rentabilitas pada PT. BTPN Kantor Cabang Tasikmalaya. Teknik analisis data yang digunakan untuk mengetahui pengaruh modal kerja terhadap kredit yang disalurkan serta dampaknya terhadap rentabilitas adalah analisis jalur (path analisis). Tujuan digunakan analisa jalur (path analysis) adalah untuk mengetahui pengaruh seperangkat variable X (independent variable) dan untuk mengetahui pengaruh anatara variable X. Dalam analisa jalur ini dapat dilihat pengaruh dari setiap variabel secara 1 2
Staf Pengajar pada Jurusan Akuntansi FE UNSIL Alumni Jurusan Akuntansi FE UNSIL
Jurnal Akuntansi Vol 7, Nomor 1, Januari – Juni 2012
bersama-sama. Selain itu, tujuan dilakukannya analisa jalur adalah untuk menerangkan pengaruh langsung atau tidak langsung dari beberapa variabel penyebab tehadap variabel lainnya sebagai variabel terikat. Perhitungan path analysis. Berdasarkan hasil pengolahan data dengan SPSS versi 18 menunjukan bahwa modal kerja mempunyai pengaruh terhadap kredit yang disalurkan sebesar 86,2 %, modal kerja mempunyai pengaruh secara parsial terhadap rentabilitas sebesar 83,9 %, kredit yang disalurkan mempunyai pengaruh secara parsial terhadap rentabilitas sebesar 311,9 %, serta modal kerja dan kredit yang disalurkan mempunyai pengaruh secara simultan terhadap rentabilitas sebesar 97,6 % dan sisanya sebesar 4,7 %, merupakan pengaruh faktor lain diantaranya yaitu pengaruh dari kebijakan manajemen internal dalam segmentasi pasar, kebijakan moneter yang ditetapkan pemerintah, tingkat inflasi yang berlaku, dan suku bunga bank. Kata Kunci : Modal Kerja, Kredit yang Diberikan, dan Rentabilitas.
PENDAHULUAN Bank merupakan sektor yang sangat penting dan berpengaruh dalam dunia usaha. Banyak orang dan organisasi yang memanfaatkan jasa bank untuk menyimpan atau meminjam dana. Oleh karena itu bank memainkan peranan penting dalam memelihara kepercayaan masyarakat terhadap sistem moneter melalui kedekatan hubungannya dengan badan-badan pengatur dan instansi pemerintah. Menurut Undang – Undang RI nomor 10 tahun 1998 tanggal 10 November 1998 bank adalah : “Badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk – bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak”. Untuk melaksanakan kegiatan operasinya maka bank membutuhkan modal kerja. Modal kerja merupakan salah satu faktor yang dapat menunjang kegiatan usaha perbankan, karena tanpa modal kerja suatu bank tidak dapat melakukan kegiatan operasinya. Oleh karena itu manajemen modal kerja harus mengelola masing-masing pos aktiva lancar dan utang lancar sedemikian rupa, sehingga jumlah net working capital (aktiva lancar dikurangi dengan utang lancar) yang diinginkan tetap dapat dipertahankan. Pos-pos utama dalam aktiva lancar adalah kas, surat-surat berharga jangka pendek, piutang dan persediaan. Bank membutuhkan modal kerja yang cukup, dalam arti modal kerja tersebut mampu membiayai kegiatan operasional sehari-hari, yang menjadi inti dari usaha suatu bank adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada nasabah dengan pemberian berupa kredit.
54
Pengaruh Modal Kerja terhadap Kredit yang Disalurkan Serta Dampaknya pada Rentabilitas Euis Rosidah, Nurrany Fatimah Setiap perusahaan yang bergerak di bidang jasa kredit, aktivitas penyaluran kredit akan menimbulkan piutang bagi perusahaan, dimana kredit yang disalurkan ini merupakan elemen dalam modal kerja yang juga selalu ada dalam rantai perputaran modal kerja. Oleh karena itu, dengan volume penyaluran kredit yang semakin besar dan disertai tingkat pengembalian yang cepat maka laba berupa bunga yang dihasilkan akan semakin besar. Laba inilah yang nantinya akan memperbesar modal kerja perusahaan. Semakin besarnya kredit yang disalurkan maka laba akan bertambah besar, dimana untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan berbagai income dalam hal ini penyaluran kredit dapat diukur salah satunya dengan rasio rentabilitas, adapun rasio rentabilitas yang digunakan adalah Return on Assets (ROA). Dalam hal ini tingkat rentabilitas bank sangat penting untuk diketahui oleh direktur atau pimpinan bank, agar dapat mengetahui kendala-kendala atau kelemahan yang terjadi dan dapat langsung diantisipasi atau dilakukan pembenahan serta perbaikan terhadap pengelolaan bank dengan terus meningkatkan rentabilitas bank tersebut. Rasio rentabilitas ini dijadikan sebagai ukuran untuk menilai kemampuan bank didalam menghasilkan laba dan rasio ini diharapkan dapat mewakili beberapa penilaian yang seharusnya dijadikan sebagai patokan bank dalam menjalankan usahanya. Begitupun dengan PT. Bank BTPN Tasikmalaya, kegiatan utamanya yaitu melakukan kegiatan penghimpunan dan penyaluran kembali dana yang telah terhimpun tersebut dan pemberian jasa-jasa perbankan lainnya. Untuk kelancaran dalam melaksanakan pelayanan jasa perbankannya, PT. Bank BTPN Tasikmalaya memerlukan sejumlah dana yang memadai, baik itu dari pihak intern (permodalan bank itu sendiri) ataupun dari pihak ekstern (call money, tabungan, deposito). Oleh karena itu sangatlah penting bagi bank untuk dapat menghimpun dana sehingga dapat menyalurkan kembali dalam bentuk kredit, karena pendapatan terbesar di PT. Bank BTPN Tasikmalaya diperoleh melalui penyaluran kredit. TINJAUAN PUSTAKA Modal Kerja Modal kerja adalah seluruh aktiva lancar yang digunakan untuk kegiatan operasional perusahaan. Modal kerja sangat diperlukan untuk menjalankan
55
Jurnal Akuntansi Vol 7, Nomor 1, Januari – Juni 2012
kegiatan operasional sehari-hari perusahaan. Seperti yang dikemukakan oleh Bambang Riyanto (2001 : 57) bahwa setiap perusahaan selalu membutuhkan modal kerja untuk membelanjai operasinya sehari-hari, misalkan untuk memberikan persekot pembelian bahan mentah, membayar upah buruh, gaji pegawai dan lain sebagainya. Uang atau dana yang telah dikeluarkan itu diharapkan akan kembali lagi masuk dalam perusahaan dalam waktu yang pendek melalui hasil penjualan produksinya. Dana yang masuk dari hasil penjualan produk tersebut akan segera dkeluarkan lagi untuk membiayai operasi selanjutnya. Dengan demikian, maka dana tersebut
akan terus-menerus berputar
setiap
periodenya
selama
perusahaan tetap berjalan. Pengertian Kredit Istilah kredit berasal dari bahasa Yunani yaitu “Credere” yang berarti kepercayaan. Jadi dapat dikatakan bahwa seseorang mendapatkan kredit di dalamnya terdapat unsur kepercayaan, percaya bahwa si peminjam akan mengembalikan pinjaman tersebut pada waktu yang telah ditentukan. Kredit adalah suatu pemberian prestasi yang kontra prestasinya akan terjadi pada suatu waktu di hari yang akan datang (Hadiwidjaja, 2000 : 6). Adapun beberapa pengertian kredit, antara lain sebagai berikut: Menurut Malayu S.P Hasibuan (2004 : 87) definisi kredit adalah semua jenis pinjaman yang harus dibayar kembali bersama bunganya oleh peminjam sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati. Sedangkan kredit Teguh Pudjo Muljono (2001 : 9) Kredit adalah kemampuan untuk melaksanakan suatu pembelian atau mengadakan suatu pinjaman dengan suatu janji pembayarannya akan dilakukan ditangguhkan pada suatu jangka waktu yang telah disepakati”. Sebagaimana diketahui dalam UU No 7 tahun1992 tentang perbankan dan UU No 10 tahun 1998 tentang perubahan UU No 7 tahun 1992 tentang perbankan khususnya dalam pasal 8, mengisyaratkan bahwa dalam pemberian kredit, bank umum wajib mempunyai keyakinan atas kemampuan dan kesanggupan
debitur
untuk
melunasi
hutangnya
sesuai
dengan
yang
diperjanjikan. Selanjutnya dalam penjelasan pasal 8, bahwa untuk memperoleh keyakinan tersebut, sebelum memberikan kredit, bank harus melakukan penilaian yang seksama terhadap watak, kemampuan modal, prospek usaha serta agunan.
56
Pengaruh Modal Kerja terhadap Kredit yang Disalurkan Serta Dampaknya pada Rentabilitas Euis Rosidah, Nurrany Fatimah Berdasarkan pengertian-pengertian di atas dapat ditarik simpulan bahwa yang dimaksud dengan kredit adalah pemberian pinjaman kepada pihak lain yang mewajibkan si peminjam untuk membayarnya kembali beserta bunganya selama jangka waktu tertentu sesuai dengan kesepakatan yang telah disepakati sebelumnya. Pengertian Rentabilitas Bagi perusahaan pada umumnya masalah rentabilitas itu lebih penting dari pada laba, karena laba yang besar bukanlah mnerupakan ukuran bahwa perusahaan telah bekerja secara efisien. Efisiensi perusahaan dapat diketahui dengan membandingkan laba yang diperoleh dengan kekayaan atau modal yang menghasilkan laba tersebut, atau dengan menghitung rentabilitasnya. Sehingga rentabilitas merupakan kriteria penilaian secara menyeluruh dan luas yang dianggap paling valid untuk dipakai sebagai alat pengukur tentang hasil pekerjaan operasi perusahaan. Tingkat rentabilitas suatu bank digunakan untuk mengukur dan melihat keberhasilan, kemampuan serta kinerja suatu bank dalam menggunakan aktivanya secara produktif. Menurut Soemarso S.R (2003 : 397), definisi dari rentabilitas adalah : “hasil dari berbagai keputusan dan kebijakan yang dijalankan perusahaan”. Sedangkan Agnes Sawir (2003 : 31) mengemukakan, “rentabilitas kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba selama periode tertentu, juga bertujuan untuk mengukur tingkat efektifitas manajemen dalam menjalankan operasional perusahaan”. Serta menurut Martono (2002 : 89) mengemukakan pengertian rentabilitas adalah kemampuan bank dalam meningkatkan laba dan efisiensi usaha yang dicapai. Bank yang sehat adalah bank yang dapat menunjukkan rentabilitasnya terus meningkat. Dari pengertian diatas, maka dapat diketahui bahwa rentabilitas merupakan
kemampuan
perusahaan
untuk
menghasilkan
dan
membandingkannya dengan aktiva atau modal yang digunakan selama periode tertentu. Tingkat rentabilitas bagi setiap perusahaan harus diusahakan tinggi, dan itu dicerminkan dari kemampuan modal perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Oleh karena itu, rentabilitas yang tinggi mencerminkan efisiensi tinggi pula. Tingkat rentabilitas dapat dijadikan patokan apakah perusahaan tersebut lebih baik menggunakan modal asing atau dengan menggunakan modal sendiri dalam membiayai operasional perusahaannya.
57
Jurnal Akuntansi Vol 7, Nomor 1, Januari – Juni 2012
Kerangka Pemikiran Salah satu usaha untuk meningkatkan modal kerja bank yaitu dengan penyaluran kredit kepada masyarakat. Dengan menyalurkan kredit kepada masyarakat maka akan menimbulkan piutang pada bank dan apabila tingkat pengembalian piutang itu lancar maka akan menjadikan laba pada bank. Laba inilah yang nantinya diharapkan akan memperbesar modal kerja. Dengan semakin besarnya kredit yang disalurkan maka laba akan bertambah besar, dimana untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan berbagai income dalam hal ini pemberian kredit dapat diukur salah satunya dengan rasio rentabilitas, dimana tingkat rentabilitas tersebut salah satunya diukur dengan menggunakan rasio ROA (Return on Assets). Return on Assets (ROA) digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan. Semakin besar ROA suatu bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan aset. Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut : Return on Assets =
Laba Bersih X 100% Total Aktiva
Untuk Lebih jelasnya kerangka pemikiran dapat penulis sajikan dalam bentuk gambar dibawah ini: Modal Kerja Indikator: keseluruhan jumlah aktiva lancar
Penyaluran Kredit Indikator: jumlah kredit yang disalurkan pada periode tertentu
Gambar 1: Gambaran Umum Kerangka Pemikiran
58
Rentabilitas Indikator: Return on Assets (ROA)
Pengaruh Modal Kerja terhadap Kredit yang Disalurkan Serta Dampaknya pada Rentabilitas Euis Rosidah, Nurrany Fatimah Hipotesis Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, maka penulis dapat mengambil hipotesis sebagai berikut: 1. Terdapat pengaruh antara modal kerja terhadap kredit yang disalurkan. 2. Terdapat pengaruh antara modal kerja secara parsial terhadap rentabilitas. 3. Terdapat pengaruh antara kredit yang disalurkan secara parsial terhadap rentabilitas. 4. Terdapat pengaruh antara modal kerja dan kredit yang disalurkan secara simultan terhadap rentabilitas. METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel, dimana dua variabel bebas (independent varible) yakni, modal kerja (X1) dan kredit yang diberikan (X2), dan variable terikat (dependent variable) adalah rentabilitas (Y). Teknik yang digunakan adalah analisa jalur (path analysis). Tujuan digunakan analisa jalur (path analysis) adalah untuk mengetahui pengaruh seperangkat variabel X (independent variable) dan untuk mengetahui pengaruh antara variabel X. Dalam analisa jalur ini dapat dilihat pengaruh dari setiap variabel secara bersama-sama. Selain itu, tujuan dilakukannya analisa jalur adalah untuk menerangkan pengaruh langsung atau tidak langsung dari beberapa variabel penyebab terhadap variabel lainnya sebagai variabel terikat. Berdasarkan keterangan diatas, akan diterjemahkan sebuah diagram jalur dalam gambar : ε
X1
ε1
x2 x1
X2
Pyx1
P
yx1 X2 Y P yx2
Gambar 3: Hubungan Struktural Antara Variabel X1, X2, dan Y
59
Jurnal Akuntansi Vol 7, Nomor 1, Januari – Juni 2012
Keterangan : X1
= Modal Kerja
X2
= Kredit yang Disalurkan
Y
= Rentabilitas
ε
= Pengaruh faktor yang lain yang tidak diteliti tetapi berpengaruh terhadap rentabilitas
x2 x1 = Koefisien korelasi variabel X2 dengan variabel X1
Pyx1
= Koefisien jalur variabel X1 terhadap variabel Y
Pyx2
= Koefisien jalur X2 terhadap variabel Y
P yx1 X2 = Koefisien jalur X1 dan X2 terhadap variabel Y
Dari struktural Path Analysis di atas, dapat dibagi menjadi 2 sub struktur yaitu sebagai berikut :
ε
Sub Struktur I
Px2
Px 2 x1 X1
X2
Gambar 4: Substruktur I hubungan kausalitas X1 Dan X2
Pyx1 X1
ε Py
Pyx1x2
Y X2
Pyx2 Gambar 5: Substruktur II Hubungan kausalitas X1 dan X2 terhadap Y Path analysis (analisa jalur) menggunakan korelasi dan regresi yang mana dalam gambar struktural path analysis diatas dijelaskan bahwa ada hubungan antara X1 (modal kerja) dan X2 (kredit yang diberikan) terhadap Y (rentabilitas). Dalam proses perhitungan path analysis di atas, penulis menggunakan software SPSS. Pengujian hipotesis dimulai dengan penetapan hipotesis
60
Pengaruh Modal Kerja terhadap Kredit yang Disalurkan Serta Dampaknya pada Rentabilitas Euis Rosidah, Nurrany Fatimah operasional penetapan tingkat signifikan, uji signifikan, kriteria dan penarikan kesimpulan. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Jumlah modal kerja dari periode Juni 2005 sampai dengan Desember 2009 mengalami peningkatan. Hal ini dikaranakan banyaknya masyarakat yang menanamkan modalnya baik dalam tabungan, giro, dan deposito. Selain itu kinerja bank dibagian pemasaran telah berhasil mempromosikan bank ini kepada masyarakat sehingga masyarakat banyak yang tertarik untuk menanamkan modalnya. Peningkatan modal kerja paling tinggi terjadi pada periode Juni 2006, yaitu sebesar 3,12 %. Terjadinya peningkatan ini dikarenakan jumlah aktiva lancar (kas, penempatan pada bank lain, dana penyusutan, dan penyaluran kredit (piutang)) mengalami peningkatan yang sangat besar sedangkan kewajiban
lancar
mengalami
peningkatan
yang
relatif
sedikit.
Hal
ini
menunjukkan bahwa jumlah aktiva lancar mengalami perkembangan yang akan mempengaruhi terhadap kinerja pada manajemen bank dalam menghasilkan laba dari kegiatan operasionalnya sahari-hari. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1: Modal Kerja PT. BTPN Kantor Cabang Tasikmalaya Periode Juni 2005 - Desember 2009
Bln Juni Des Juni Des Juni Des Juni Des Juni Des
Kas
Penempatan Pada Bank Lain
Penyaluran kredit (Piutang)
Dana Penyusutan
Modal Kerja
2.116.543.227 1.150.543 72.511.432.122 1.227.412.554 75.856.538.446 2.231.427.983 1.167.823 73.526.123.765 1.314.876.142 77.073.595.713 2.413.671.811 1.213.514 76.213.786.915 852.132.453 79.480.804.693 2.342.874.452 1.342.987 76.424.129.973 854.278.341 79.622.625.753 2.523.987.123 1.324.562 78.432.786.842 754.267.239 81.712.365.766 2.524.897.127 1.425.983 78.443.097.128 752.814.251 81.722.234.489 2.231.836.275 1.133.834 80.524.978.698 823.984.125 83.581.932.932 2.421.846.926 1.241.835 80.544.287.738 831.784.917 83.799.161.416 2.431.874.620 1.423.874 81.063.926.300 921.804.825 84.419.029.619 2.431.984.035 1.142.983 82.213.900.100 913.801.261 85.560.828.379 (Sumber : Data Primer PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional kantor cabang Tasikmalaya)
61
Jurnal Akuntansi Vol 7, Nomor 1, Januari – Juni 2012
Tabel 2: Kredit yang Disalurkan PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Kantor Cabang Tasikmalaya Periode Juni 2005 - Desember 2009
N0
Bulan
Penyaluran kredit (Piutang)
Perubahan
1 Juni 2005 72.511.432.122 2 Desember 2005 73.526.123.765 1,39 3 Juni 2006 76.213.786.915 3,66 4 Desember 2006 76.424.129.973 0,28 5 Juni 2007 78.432.786.842 2,63 6 Desember 2007 78.443.097.128 0,01 7 Juni 2008 80.524.978.698 2,65 8 Desember 2008 80.544.287.738 0,02 9 Juni 2009 81.063.926.300 0,65 10 Desember 2009 82.213.900.100 1,42 (Sumber : Data Primer PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional kantor caban Tasikmalaya) Jumlah penyaluran kredit dari periode Juni 2005 sampai dengan Desember 2009 rata-rata mengalami peningkatan. Hal ini dikarenakan banyaknya masyarakat yang menjadi debitur pada bank ini. Dana yang diperolehnya itu digunakan untuk mendorong dan melancarkan perdagangan, produksi, jasa-jasa dan konsumsi. Selain itu kinerja bank dibagian pemasaran telah berhasil mempromosikan bank ini kepada masyarakat sehingga bank ini mendapatkan kepercayaan dari masyarakat dalam membantu pemenuhan kebutuhan modal yaitu dengan memberian kredit kepada
masyarakat.
Peningkatan jumlah penyaluran kredit paling tinggi terjadi pada periode Juni 2006 yaitu sebesar 3,66%. Terjadinya peningkatan ini dikarenakan tingkat realisasi (plafond) mencapai target dan tingkat pengembalian kredit pun lancar. Adapun salah satu faktor lain yang mempengaruhi penyaluran kredit yang diakibatkan salah satunya kebijakan perusahaan dalam memberikan kredit yang dilakukan oleh PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional kantor cabang Tasikmalaya lebih diprioritaskan kepada para nasabah pensiun.
62
Pengaruh Modal Kerja terhadap Kredit yang Disalurkan Serta Dampaknya pada Rentabilitas Euis Rosidah, Nurrany Fatimah
Tabel 3: Rentabilitas PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional kantor cabang Tasikmalaya Periode 30 Juni 2005 – 31 Desember 2009 N0
Bulan
Laba Sebelum Pajak
Total Aktiva
1 Juni 2005 6.224.410.064 75.967.733.619 2 Desember 2005 6.574.060.194 76.929.342.597 3 Juni 2006 7.405.922.547 80.352.739.099 4 Desember 2006 7.514.662.116 80.703.473.265 5 Juni 2007 7.955.105.609 83.137.956.495 6 Desember 2007 7.836.700.542 83.127.672.671 7 Juni 2008 8.487.028.552 85.061.499.862 8 Desember 2008 8.557.460.436 85.274.764.578 9 Juni 2009 8.479.671.801 86.066.332.534 10 Desember 2009 8.953.804.090 87.346.325.864 (Sumber : Data Primer PT. Bank Tabungan Pensiunan cabang Tasikmalaya)
ROA
Perubahan
0,082 0,086 0,049 0,092 0,069 0,093 0,011 0,096 0,032 0,094 (0,021) 0,099 0,053 0,1 0,01 0,099 (0,01) 0,1 0,01 Nasional kantor
Berdasarkan tabel 3 diperoleh bahwa tingkat rentabilitas yang terjadi di PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional kantor cabang Tasikmalaya pada periode Juni 2005 – Desember 2009 terjadi penurunan dan kenaikan atau dengan kata lain terjadi fluktuatif rentabilitas perusahaan, adapun penurunan yang terjadi pada periode Desember 2007 dan Juni 2009, namun penurunan tersebut dapat segera diatasi, karena adanya gaya kepemimpinan manajemen, strategi segmentasi pasar yang telah berhasil terutama dalam mempertahankan dan
mengembangkan
usahanya,
sehingga
masyarakat
banyak
yang
menanamkan modalnya, baik berupa tabungan, giro, dan deposito, serta pengembalian kredit yang lancar, fluktuasi nilai tukar mata uang dan tingkat inflasi sudah stabil. Pembahasan Dari hasil analisis menunjukkan bahwa koefesien jalur pengaruh variabel X1 (modal kerja) dengan variabel X2 (kredit yang disalurkan) adalah sebesar 0,928, variabel X1 (modal kerja) terhadap Y (rentabilitas) adalah sebesar -0,916, dan variabel X2 (kredit yang disalurkan) terhadap Y (rentabilitas) adalah sebesar 1,766. Dengan faktor residu atau faktor lain yang tidak diteliti tetapi berpengaruh terhadap rentabilitas adalah sebesar 0,047. faktor lain yang dapat mempengaruhi rentabilitas adalah pengaruh dari kebijakan manajemen internal dalam
63
Jurnal Akuntansi Vol 7, Nomor 1, Januari – Juni 2012
segmentasi pasar, kebijakan moneter yang ditetapkan pemerintah, tingkat inflasi, tingkat suku bunga bank, dan kebijakan bank. DAFTAR PUSTAKA Agnes Sawir. 2003. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Agus Sartono. 1997. Manajemen Keuangan. Edisi Ketiga. Yogyakarta : BPFE. Bambang Riyanto. 2001. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi Ke Empat, Yogyakarta : BPFE. Dahlan Siamat. 2004. Manajemen Lembaga Keuangan. Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Deni
Sugiyanto. 2005. Pengaruh Besarnya Kredit Bermasalah TerhadapRentabilitas Bank. Bandung. Fakultas Ekonomi Universitas Padjajaran.
Dian Anggraeni. 2004. Pengaruh Pinjaman Jangka Panjang Terhadap Rentabilitas Ekonomi. Tasikmalaya. Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi. Erwin Sahrul Hidayat. 2006. Pengaruh Modal Kerja Terhadap Laba operasional Perusahaan. Tasikmalaya. Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi. Ikatan Akuntan Indonesia. 2007. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Penerbit Salemba Empat. John N. Myer. 1992. Analisa Neraca dan Rugi laba. Alih bahasa R. Soemita. Edisi 3. Jakarta : Aksara Baru Kasmir, Jakfar. 2004. Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta: Prenada Media. Lukas Setia Atmaja, 2003. Manajemen Keuangan, Yogyakarta: Andi Lukman Dendawijaya. 2001. Manajemen Keuangan Perusahaan. Cetakan Ketujuh. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Malayu S.P Hasibuan. 2004. Dasar-dasar Perbankan. Cetakan Ketiga. Jakarta: Bumi Aksara. Martono. 2002. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Edisi I. Yogyakarta: CV. Adipura. Mohammad Nazir. 2000. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia. Muchdarsyah Sinungan. 2000. Manajemen Dana Bank, Edisi Keempat, Jakarta: PT Bumi aksara. Nirwan Sitepu. 1994. Path Analysis. Jakarta : Ghalia Indonesia.
64
Pengaruh Modal Kerja terhadap Kredit yang Disalurkan Serta Dampaknya pada Rentabilitas Euis Rosidah, Nurrany Fatimah SE. BI. NO. 30/3/UPPB, tanggal 30 APRIL 1997. SK.DIR.BI.NO.30/12/KEP/DIR, tanggal 30 APRIL 1997. Slamet Munawir. 2001. Akuntansi Keuangan dan Manajemen. Cetakan Pertama. Yogyakarta : BPFE. Soemarso S.R. 2003. Akuntansi Suatu Pengantar. Edisi Kelima. Jakarta : Salemba Empat. Suad Husnan. 2005. Manajemen Keuangan, Edisi Ketujuh, Yogyakarta : BPFE. Teguh Pudjo Mulyono. Yogyakarta : BPFE.
2001.
Manajemen Perkreditan,
Edisi Keempat.
Thomas Suyatno. 2003. Dasar-Dasar Perkreditan. Jakarta : PT. Gramedia. Undang-undang RI No.10 Tahun 1998. Tentang Pokok-pokok Perbankan. Jakarta: Sinar Grafika
65