e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 7 No: 1 Tahun 2017)
PENGARUH GIRO, TABUNGAN, DEPOSITO, DAN KREDIT MODAL KERJA TERHADAP RENTABILITAS PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2010-2014 1
1
Ni Putu Kamanila, Ni Kadek Sinarwati, 2 Ni Luh Gede Erni Sulindawati Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia
e-mail: {
[email protected],
[email protected],
[email protected]}@undiksha.ac.id Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh giro, tabungan, deposito, dan kredit modal kerja terhadap rentabilitas pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI pada periode 2010-2014. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang sudah terdaftar di BEI minimal 10 tahun. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling, sehingga diperoleh sampel sebanyak 15 perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI. Penelitian ini merupakan penelitian Kuantitatif dengan menggunakan data sekunder. Metode analisis yang digunakan dalam pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda dan data di analisis dengan menggunakan software SPSS versi 23. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial variabel giro, tabungan, deposito, dan kredit modal kerja berpengaruh signifikan terhadap rentabilitas. Secara simultan variabel giro, tabungan, deposito, dan kredit modal kerja juga berpengaruh signifikan terhadap rentabilitas. Kata kunci: Giro, Tabungan, Deposito, Kredit Modal Kerja, Rentabilitas, Bank Abstract This study aims to determine the effect of current accounts, savings, deposits, and working capital credit to profitability in banking companies listed in Indonesia Stock Exchange in the period 2010-2014. The population in this study is a banking company that is already listed on the Indonesia Stock Exchange at least 10 years. The sampling technique used in this research is purposive sampling, in order to obtain a sample of 15 banking companies listed in Indonesia Stock Exchange. This research is a quantitative research using secondary data. The analytical method used in testing the hypothesis in this study is multiple regression analysis and the data were analyzed using SPSS version 23 software. The results showed that in partial checking, savings, deposits, and working capital credit significantly influence profitability. Simultaneously, the variable current accounts, savings, deposits, and working capital credit are also significant effect on profitability. Keywords : Current Accounts, Savings, Deposits, Working Capital Credit, Profitability, Bank
PENDAHULUAN Bank menjadi salah satu lembaga keungan yang merupakan bagan integral
dari sistem moneter di Indonesia. Peran dan fungsi bank dalam sistem tersebut
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 7 No: 1 Tahun 2017) membantu pemerintah dalam kegiatan perekonomian negara dan memangun ekonomi nasional. Bank menjalankan usahanya dengan menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dalam bentuk kredit. Sehubungan dengan fungsi penghimpunan dana ini, bank sering pula disebut lembaga kepercayaan. Sejalan dengan karakteristik usahanya tersebut, bank dapat dikatakan suatu segmen usaha yang kegiatannya banyak diatur pemerintah, yang tidak lepas dari perannya dalam pelaksanaan kebijakan moneter. Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lain yang dipersamakan dengan itu dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak Kasmir, (2001). Beberapa bank umum memperbesar modalnya dengan cara penambahan modal oleh pemilik bank atau dengan cara melakukan go public. Bank go public meningkatkan modalnya dengan menerbitkan dan menjual saham di bursa. Bank berusaha menghimpun dana dengan komposisi sumber dana yang biayanya paling rendah dengan memperhatikan risiko yang mungkin dihadapi atas pengelolaan sumber dana tersebut. Bank harus memberikan tawaran yang menarik minat masyarakat agar mau menyimpan uangnya yang nantinya bisa dikelola kembali. Pergeseran dana menyebabkan biaya dana menjadi tinggi, selain biaya dana, bank juga harus membayar biaya non bunga dan biaya lainnya. Apabila biaya ini tidak dapat diimbangi oleh kenaikan pendapatan yang sebagian besar diperoleh dari bunga kredit serta pendapatan non bunga maka laba yang akan diperoleh bank cenderung akan menurun, menurunnya laba akan mengakibatkan tingkat rentabilitas yang
akan dicapai oleh bank menjadi rendah, terlebih lebih apabila perputaran atau turnover dari aktiva yang dimiliki bank sangat lamban akibat dari kualitas aktiva tersebut yang kurang baik atau kurang produktif, karena rentabilitas merupakan kemampuan dari bank untuk memperoleh laba yang dapat dihitung dengan perbandingan relatif antara laba dan jumlah investasi yang digunakan untuk merealisasikan laba tersebut atau dikenal dengan Return on Assets atau Return on Investment. Oleh karena itu semua komponen atau variabel yang membentuk atau mempengaruhi tinggi rendahnya laba dan perputaran aktiva akan berpengaruh pula terhadap tingkat rentabilitas yang akan dicapai oleh bank. Pasca krisis moneter tahun 1998, menyebabkan menurunnya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap bank. Dalam rangka pemulihan kondisi tersebut, beberapa kebijakan moneter telah diambil dengan harapan dampaknya dapat dirasakan beberapa tahun ke depan. Data yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia, menunjukkan peningkatan jumlah bank yang go public selama lima tahun terakhir dan jumlah dana yang dihimpun juga mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Dapat disimpulkan bahwa masyarakat kembali menaruh kepercayaan pada perbankan Indonesia. Kemudian untuk mencari keuntungan bank harus dapat menghimpun dana dari mayarakat untuk dikelola dan diolah. Dana tersebut dapat menentukan jumlah dana yang dikembangkan oleh bank dalam bentuk penanaman dana yang menghasilkan seperti kredit. Semakin besar bank dapat menghimpun dana dari masyarakat, akan semakin besar kemungkinan bank tersebut dapat memberikan kredit dan ini berarti semakin besar kemungkinan bank tersebut memperoleh pendapatan, sebaliknya semakin kecil pula kredit yang
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 7 No: 1 Tahun 2017) diberikan, maka semakin kecil pula pendapatan bank Pandia, (2012). Menurut Jusuf (2010), di neraca juga menunjukan bahwa sumber pembiayaan utama untuk kredit adalah Dana pihak ketiga (giro, tabungan, deposito, dan lain-lain). Giro, tabungan dan deposito merupakan operating fund yang sifatnya lebih labil dibandingkan sumber dana bank lainnya tetapi harus dioptimalkan perolehannya untuk meningkatkan pendapatan serta memperhatikan risiko yang mempengaruhi pengelolaannya. Pengelolaan atas sumber dana tersebut akan lebih optimal dilakukan oleh bankbank go public untuk menunjukkan performance yang baik di mata investor dan nasabahnya. Menurut penelitian Dewi, (2009) dengan judul Pengaruh tabungan dan deposito terhadap rentabilitas pada Bank umum dengan hasil bahwa tabungan dan deposito berpengaruh positif terhadap Rentabilitas. Sedangkan menurut Yuniarti (2013) dengan judul Pengaruh Tabungan Dan Deposito Terhadap Rentabilitas Bank Pemerintah Periode 2008-2011 mendapatkan hasil bahwa Tabungan dan deposito berpengaruh terhadap rentabilitas dan secara parsial tabungan berpengaruh terhadap rentabilitas sedangkan deposito tidak berpengaruh signifikan terhadap rentabilitas. Dan juga penelitian yang dilakukan oleh Adrianty (2015) dengan judul Pengaruh Tabungan, Deposito Dan Kredit Modal Kerja Terhadap Rentabilitas Pada Bank Perkreditan Rakyat Di Batam Periode 2011-2014 dengan hasil Tabungan dan deposito berpengaruh signifikan terhadap ROA. Sedangkan Kredit Modal kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA. Hasil pengujian secara simultan (uji f) menunjukkan tabungan, deposito, dan kredit modal kerja secara simultan berpengaruh signifikan terhadap ROA pada Bank Perkreditan Rakyat periode
2011-2014. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah giro, tabungan, deposito dan kredit modal kerja memiliki pengaruh yang positif baik secara parsial maupun simultan terhadap rentabilitas. Maka dari itu, peneliti berminat untuk melakukan penelitian ini kembali dan mengembangkan penelitian ini. Akan tetapi, terdapat perbedaan tempat penelitian yang dijadikan sebagai sampel dan periode yang diambil. Selain hal itu, berdasarkan dari penelitian-penelitian sebelumnya tampak adanya inkonsistensi pada hasil penelitian yang didapatkan. Berdasarkan uraian tersebut, maka yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini meliputi hal-hal sebagai berikut (1) apakah giro berpengaruh terhadap Rentabilitas pada Perusahaan Perbankan yang terdaftar di BEI?; (2) apakah tabungan berpengaruh terhadap Rentabilitas pada Perusahaan Perbankan yang terdaftar di BEI?; (3) apakah deposito berpengaruh terhadap Rentabilitas pada Perusahaan Perbankan yang terdaftar di BEI?; (4) apakah kredit modal kerja berpengaruh terhadap Rentabilitas pada Perusahaan Perbankan yang terdaftar di BEI?; dan (5) apakah giro, tabungan, deposito dan kredit modal kerja berpengaruh signifikan terhadap Rentabilitas pada Perusahaan Perbankan yang terdaftar di BEI?. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh giro, tabungan, deposito, dan kredit modal kerja terhadap rentabilitas. METODE Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif. Dalam penelitian ini, data yang digunakan yaitu data sekunder karena data diperoleh dengan mengambil dari Bursa Efek Indonesia (BEI). Populasi penelitian adalah perusahaan perbankan yang berjumlah 33
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 7 No: 1 Tahun 2017) perusahaan dan berdasarkan kriteria penarikan sampel diambil sampel sebanyak 15 perusahaan untuk mendukung penelitian. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Pada penelitian ini, tahap pertama yang dilakukan adalah analisis deskriptif yang bertujuan untuk menghasilkan gambaran dari data yang telah terkumpul. Tahap kedua dilakukan pengujian hipotesis penelitian dengan menggunakan analisis regresi linier berganda. Namun, sebelum pada tahap pengujian hipotesis, terlebih dahulu dilakukan pengujian model penelitian. Pengujian model penelitian dimulai dari uji asumsi klasik: uji
normalitas, uji multikolinieritas, uji heterokedastisitas, dan uji autokorelasi. Tahap selanjutnya pengujian hipotesis dilakukan dengan analisis linier regresi berganda yang terdiri dari uji t dan uji f. Tahap terakhir menarik kesimpulan. HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Umum Hasil Penelitian Deskripsi umum hasil penelitian mencakup hasil analisis deskriptif yang diukur dari skor rata-rata, standar deviasi, skor minimum, dan skor maksimum. hasil analisis deskriptif data giro, tabungan, deposito, kredit modal kerja, dan rentabilitas dapat dilihat pada tabel.
Tabel 1. Hasil Analisis Deskriptif (dalam ribuan) Variabel Minimum X1 (Rp) 257.390 X2 (Rp) 276.520 X3 (Rp) 2.016.890 X4 (Rp) 2.507.410 Y (%) 0,008 Sumber: Lampiran 2
Maksimum 128.067.091.000 252.444.999.000 295.875.000.000 529.973.541.000 0,076
Berdasarkan Tabel 1, dapat ditarik 5 deskripsi umum hasil penelitian sebagai berikut (1) Data giro memiliki skor minimum Rp. 257.390.000 dan skor maksimum Rp.128.067.091.000.000. Skor rata-rata Rp. 27.435.318.525.413 dengan standar deviasi Rp. 37.936.050.037.847. Standar deviasi lebih besar dari skor ratarata menunjukkan bahwa giro sebaran skornya semakin jauh dari skor rataratanya, yang mengindikasikan data giro bervariasi; (2) Data tabungan memiliki skor minimum Rp. 276.520.000 dan skor maksimum Rp. 252.444.999.000.000. Skor rata-rata Rp. 50.193.041.782.333 dengan standar deviasi Rp. 76.944.363.900.213. Standar deviasi lebih besar dari skor rata-rata menunjukkan
Rata-rata Standar Deviasi 27.435.318.525 37.936.050.037 50.193.041.782 76.944.363.900 52.247.277.258 64.587.224.704 101.913.898.964 137.039.274.293 0,02545 0,012652 bahwa tabungan sebaran skornya semakin jauh dari skor rata-ratanya, yang mengindikasikan data tabungan bervariasi; (3) Data deposito memiliki skor minimum Rp. 2.016.890.000 dan skor maksimum Rp. 295.875.000.000.000. Skor rata-rata Rp. 52.247.277.258.800 dengan standar deviasi Rp. 64.587.224.704.965. Standar deviasi lebih besar dari skor rata-rata menunjukkan bahwa deposito sebaran skornya semakin jauh dari skor rata-ratanya, yang mengindikasikan data deposito bervariasi; (4) Data kredit modal kerja memiliki skor minimum Rp. 2.507.410.000 dan skor maksimum Rp. 529.973.541.000.000. Skor rata-rata Rp. 101.913.898.964.400 dengan standar Rp. 137.039.274.293.445. Standar deviasi lebih besar dari skor ratarata menunjukkan bahwa kredit modal
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 7 No: 1 Tahun 2017) kerja sebaran skornya semakin jauh dari skor rata-ratanya, yang mengindikasikan data kredit modal kerja bervariasi; dan (5) Data rentabilitas memiliki skor minimum 0,008% dan skor maksimum 0,076%. Skor rata-rata 0,02545% dengan standar deviasi 0,012652%. Standar deviasi lebih kecil dari skor rata-rata menunjukkan bahwa rentabilitas sebaran skornya semakin dekat dari skor rata-ratanya, yang mengindikasikan data rentabilitas tidak bervariasi.
Hasil Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas Data Uji normalitas menggunakan One Sample Kolmogorov-Smirnov test. Uji normalitas dilakukan pada model regresi pengaruh giro, tabungan, deposito, dan kredit modal kerja, terhadap rentabilitas. Hasil uji normalitas data tersaji pada Tabel 2.
Tabel 2 Rekapitulasi Hasil Uji Normalitas Data One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test N Normal Parametersa,,b
Mean Std. Deviation
Most Extreme Differences
Unstandardized Residual 75 0,00000 0,007051
Absolute Positive
0,130 0,130
Negative
-0,069
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
1,130 0,156
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber: Lampiran 3 Berdasarkan Tabel 2, ditunjukkan bahwa nilai Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,156. Nilai Asymp. Sig. (2tailed) tersebut lebih besar dari 0,05 untuk statistik One-Sample KolmogorovSmirnov. Berdasarkan kriteria uji normalitas, data terdistribusi normal jika nilai Asymp. Sig. (2-tailed) lebih besar dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa sebaran data berdistribusi normal. Hasil Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara variabel bebas yang satu dengan variabel yang lainnya. Model yang baik
seharusnya tidak terjadi korelasi yang tinggi di antara variabel bebas. Uji multikolinieritas dapat diuji dengan menggunakan Variance Inflation Factor (VIF). Berdasarkan aturan Variance Inflation Factor (VIF) dan tolerance, maka apabila VIF melebihi angka 10 atau tolerance kurang dari 0,10 maka dinyatakan terjadi gejala multikolineritas. Sebaliknya apabila nilai VIF kurang dari 10 atau tolerance lebih dari 0,10 maka dinyatakan tidak terjadi gejala multikolinearitas. Ringkasan hasil uji multikolinieritas disajikan pada Tabel 3.
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 7 No: 1 Tahun 2017) Tabel 3 Ringkasan Hasil Uji Multikolinieritas Model Giro Tabungan Deposito Kredit modal kerja Sumber: Lampiran 3
Collinearity Statistics VIF Tolerance 0,303 3,296 0,389 2,572 0,348 2,872 0,870 1,149
Berdasarkan Tabel 3, diketahui bahwa nilai VIF dari masing-masing variabel bebas lebih kecil dari 10 dan nilai tolerance lebih dari 0,10. Nilai korelasi di antara variabel bebas dapat dikatakan mempunyai korelasi yang lemah. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa di antara variabel bebas tidak ada korelasi atau tidak terjadi multikolinearitas pada model regresi linier. Hasil Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
Keterangan Non multikolinieritas Non multikolinieritas Non multikolinieritas Non multikolinieritas
regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah model yang tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk menguji heteroskedastisitas digunakan uji Glejser. Ringkasan hasil uji heteroskedastisitas disajikan pada Tabel 4.6.
Tabel 4 Ringkasan Hasil Uji Heteroskedastisitas Unstandardized Coefficients B Std. Error 1 X1 4,093E-18 0,000 X2 2,421E-18 0,000 X3 1,028E-17 0,000 X4 6,249E-18 0,000 a. Dependent Variable: ABS Sumber: Lampiran 3 Model
Berdasarkan Tabel 4, diketahui bahwa nilai signifikansi antara variabel bebas dengan absolut residual lebih besar dari 0,05. Jadi, dapat disimpulkan bahwa model regresi yang digunakan tidak terdapat adanya heteroskedastisitas.
Standardized Coefficients Beta 0,036 0,043 0,154 0,199
T
Sig.
0,172 0,233 0,786 1,603
0,864 0,816 0,435 0,114
Hasil Uji Autokorelasi Uji autokorelasi digunakan untuk menguji apakah sebuah model regresi linier terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada suatu periode dengan kesalahan pada periode sebelumnya. Model regresi yang baik adalah model yang tidak terjadi autokorelasi. Untuk menguji autokorelasi dapat digunakan
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 7 No: 1 Tahun 2017) Durbin Waston (DW). Ringkasan hasil uji autokorelasi disajikan pada Tabel 5. Tabel 5 Ringkasan Hasil Uji Autokorelasi Model
R
R Square
Adjusted R Square 0,672
1 0,830 0,689 a. Predictors: (Constant), X4, X3, X2, X1 b. Dependent Variable: Y Sumber: Lampiran 3
Std. Error of the Estimate 0,007250
Durbin Watson 1,936
digunakan dalam penelitian, maka pengujian terakhir yang dilakukan adalah pengujian hipotesis. Uji hipotesis dimaksudkan untuk memutuskan apakah akan menerima atau menolak hipotesis berdasarkan data yang diperoleh dari sampel penelitian. Untuk mengetahui hasil pengujian hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji statistik untuk mengetahui besarnya hubungan antar variabel yang diteliti. Uji statistik terdiri dari uji koefisien determinasi dan uji t. Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda, dapat diketahui persamaan garis regresi dengan menggunakan analisis koefisien beta. Hasil perhitungan konstanta dan koefisien beta dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 5 menunjukkan bahwa nilai Durbin Watson sebesar 1,936. Nilai tabel Durbin Watson pada α = 0,05, n = 75, k = 4 adalah dU = 1,739. Nilai Durbin Watson berada di antara dU dan (4 – dU) atau 1,739 < 1,936 < 2,261. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa dalam regresi linier tidak ada autokorelasi. Berdasarkan hasil dari beberapa pengujian terhadap kelayakan model yang digunakan dalam penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa model regresi yang digunakan dalam penelitian ini layak (fit) untuk digunakan sebagai model prediksi variabel Rentabilitas. Setelah dilakukan pengujian terhadap kelayakan model regresi yang Tabel 4.8 Hasil Uji Regresi Linier Berganda Unstandardized Coefficients B Std. Error 1 (Constant) 0,015 0,001 X1 1,147E-16 0,000 X2 3,974E-17 0,000 X3 7,165E-17 0,000 X4 1,579E-17 0,000 a. Dependent Variable: Y Sumber: Lampiran 4 Model
Berdasarkan perhitungan regresi linier berganda pada Tabel 4.8, maka didapat hasil persamaan regresi sebagai berikut. Y 0,015 0,344X 1 0,242X 2 0,366X 3 0,171X 4
Standardized Coefficients Beta 0,344 0,242 0,366 0,171
t 10,605 2,843 2,262 3,240 2,396
Sig. 0,000 0,006 0,027 0,002 0,019
Dimana: Y X2 X2 X3 X4
: Rentabilitas : Giro : Tabungan : Deposito : Kredit Modal Kerja
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 7 No: 1 Tahun 2017)
e
β1, β2, β3, β4: Koefisien regresi α : Intersip (Konstanta) : Tingkat Kesalahan (gangguan)
Berdasarkan model regresi yang terbentuk, dapat diinterpretasikan hasil konstanta 0,015 menunjukan jika variabel giro (X1), tabungan (X2), deposito (X3), dan kredit modal kerja (X4), bernilai konstan, maka variabel rentabilitas (Y) memiliki nilai positif 0,015 satuan. Pengaruh Giro Terhadap Rentabilitas Hasil pengujian hipotesis H1 mengenai pengaruh giro terhadap rentabilitas menunjukkan nilai t sebesar 2,843 dengan nilai signifikansi sebesar 0,006. Oleh karena itu, hipotesis H1 dalam penelitian ini diterima. Hal ini menunjukkan bahwa giro berpengaruh terhadap rentabilitas. Jika giro semakin tinggi, maka rentabilitas semakin tinggi. Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda, maka dapat diketahui bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara giro terhadap rentabilitas. Menurut Kasmir (2002:64), dana pihak ketiga memiliki kontribusi terbesar dari beberapa sumber dana tersebut sehingga jumlah dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun oleh suatu bank akan mempengaruhi kemampuannya dalam menyalurkan kredit. Semakin tinggi dana pihak ketiga suatu bank, maka semakin besar kepercayaan nasabah terhadap bank tersebut, sehingga dana yang dialokasikan untuk kegiatan operasional bank seperti pemberian kredit juga akan meningkat. Hal ini akan berdampak pada peningkatan pendapatan bank yang nantinya akan mempengaruhi pada peningkatan rentabilitas bank tersebut. Kasmir (2002:65) mengemukakan bahwa dana yang dipercayakan oleh masyarakat kepada bank dapat berupa giro, tabungan, dan deposito. Jadi, semakin besar jumlah
giro maka semakin besar pula tingkat rentabilitas pada bank. Secara empiris, hasil penelitian yang mendukung penelitian ini dilakukan oleh Pahlawan (2012), yang menunjukkan bahwa secara parsial giro memiliki pengaruh yang signifikan terhadap rentabilitas. Pengaruh Tabungan Terhadap Rentabilitas Hasil pengujian hipotesis H2 mengenai pengaruh tabungan terhadap rentabilitas menunjukkan nilai t sebesar 2,262 dengan nilai signifikansi sebesar 0,027. Oleh karena itu, hipotesis H2 dalam penelitian ini diterima. Hal ini menunjukkan bahwa tabungan berpengaruh terhadap rentabilitas. Jika tabungan semakin tinggi, maka rentabilitas juga semakin tinggi. Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda, maka dapat diketahui bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan tabungan terhadap rentabilitas. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yuniarti (2013) yang menyatakan bahwa secara parsial tabungan berpengaruh terhadap rentabilitas. Sedangkan hasil penelitian ini tidak konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Firdaus (2013) yang menyatakan secara pasial tabungan tidak berpengaruh terhadap rentabilitas. Pengaruh Deposito Terhadap Rentabilitas Hasil pengujian hipotesis H3 mengenai pengaruh deposito terhadap rentabilitas menunjukkan nilai t sebesar 3,240 dengan nilai signifikansi sebesar 0,002. Oleh karena itu, hipotesis H3 dalam penelitian ini diterima. Hal ini menunjukkan bahwa deposito berpengaruh terhadap rentabilitas. Jika deposito semakin tinggi, maka rentabilitas juga semakin tinggi.
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 7 No: 1 Tahun 2017) Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda, maka dapat diketahui bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan deposito terhadap rentabilitas. Secara empiris, hasil penelitian yang mendukung penelitian ini dilakukan oleh Adrianty (2015) yang menunjukkan bahwa deposito berpengaruh signifikan terhadap rentabilitas (ROA). Pengaruh Kredit modal kerja Terhadap Rentabilitas Hasil pengujian hipotesis H4 mengenai pengaruh kredit modal kerja terhadap rentabilitas menunjukkan nilai t sebesar 2,396 dengan nilai signifikansi sebesar 0,019. Oleh karena itu, hipotesis H4 dalam penelitian ini diterima. Hal ini menunjukkan bahwa kredit modal kerja berpengaruh terhadap rentabilitas. Jika kredit modal kerja semakin tinggi, maka rentabilitas semakin tinggi. Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda, maka dapat diketahui bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan kredit modal kerja terhadap rentabilitas. Hasil penelitian ini tidak konsisten denganhasil penelitian yang dilakukan oleh Adrianty (2015) yang menunjukkan bahwa kredit modal kerja tidak berpengaruh terhadap rentabilitas (ROA). Pengaruh Giro, Tabungan, Deposito,dan Kredit modal kerja, Terhadap Rentabilitas Hasil pengujian hipotesis H5 mengenai pengaruh giro, tabungan, deposito, dan kredit modal kerja, terhadap rentabilitas menunjukkan nilai F sebesar 38,836 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000. Oleh karena itu, hipotesis H5 dalam penelitian ini diterima. Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda, maka dapat diketahui bahwa giro, tabungan, deposito, dan kredit modal kerja,
berpengaruh signifikan terhadap rentabilitas. Karena rentabilitas merupakan kemampuan dari bank untuk memperoleh laba yang dapat dihitung dengan perbandingan relatif antara laba dan jumlah investasi yang digunakan untuk merealisasikan laba tersebut atau dikenal dengan Return on Assets. Oleh karena itu semua komponen atau variabel yang membentuk atau mempengaruhi tinggi rendahnya laba dan perputaran aktiva akan berpengaruh pula terhadap tingkat rentabilitas yang akan dicapai oleh bank. Menurut Kasmir (2002:64), dana pihak ketiga memiliki kontribusi terbesar dari beberapa sumber dana tersebut sehingga jumlah dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun oleh suatu bank akan mempengaruhi kemampuannya dalam menyalurkan kredit. Semakin tinggi dana pihak ketiga suatu bank, maka semakin besar kepercayaan nasabah terhadap bank tersebut, sehingga dana yang dialokasikan untuk kegiatan operasional bank seperti pemberian kredit juga akan meningkat. Hal ini akan berdampak pada peningkatan pendapatan bank yang nantinya akan mempengaruhi pada peningkatan rentabilitas bank tersebut. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilaksanakan sebelumnya maka kesimpulan dari hasil penelitian ini yaitu: 1. Hasil pengujian hipotesis H1 mengenai pengaruh giro terhadap rentabilitas menunjukkan nilai t sebesar 2,843 dengan nilai signifikansi sebesar 0,006. Oleh karena itu, hipotesis H1 dalam penelitian ini diterima. Hal ini menunjukkan bahwa giro berpengaruh terhadap rentabilitas.
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 7 No: 1 Tahun 2017) 2.
3.
4.
5.
Hasil pengujian hipotesis H2 mengenai pengaruh tabungan terhadap rentabilitas menunjukkan nilai t sebesar 2,262 dengan nilai signifikansi sebesar 0,027. Oleh karena itu, hipotesis H2 dalam penelitian ini diterima. Hal ini menunjukkan bahwa tabungan berpengaruh terhadap rentabilitas. Hasil pengujian hipotesis H3 mengenai pengaruh deposito terhadap rentabilitas menunjukkan nilai t sebesar 3,240 dengan nilai signifikansi sebesar 0,002. Oleh karena itu, hipotesis H3 dalam penelitian ini diterima. Hal ini menunjukkan bahwa deposito berpengaruh terhadap rentabilitas. Jika deposito semakin tinggi, maka rentabilitas juga semakin tinggi. Hasil pengujian hipotesis H4 mengenai pengaruh kredit modal kerja terhadap rentabilitas menunjukkan nilai t sebesar 2,396 dengan nilai signifikansi sebesar 0,019. Oleh karena itu, hipotesis H4 dalam penelitian ini diterima. Hal ini menunjukkan bahwa kredit modal kerja berpengaruh terhadap rentabilitas. Jika kredit modal kerja semakin tinggi, maka rentabilitas semakin tinggi. Hasil pengujian hipotesis H5 mengenai pengaruh giro, tabungan, deposito, dan kredit modal kerja, terhadap rentabilitas menunjukkan nilai F sebesar 38,836 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000. Oleh karena itu, hipotesis H5 dalam penelitian ini diterima. Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda, maka dapat diketahui bahwa giro, tabungan, deposito, dan kredit modal kerja, berpengaruh signifikan terhadap rentabilitas.
Saran Adapun saran-saran yang dapat diberikan melalui hasil penelitian ini adalah Bagi Bank, melakukan pengawasan yang lebih ketat khususnya dalam hal pemberian modal kerja dan meningkatkan kinerja keuangan, hal ini dimaksudkan untuk dapat mengurangi tingkat kredit macet dimasa yang akan datang serta harus memperhatikan faktor lain yang mempengaruhi. Bagi penelitian selanjutnya, disarankan untuk mengunakan variabel penelitian lainnya seperti rasio keuangan capital adequacy ratio (CAR), non performing loan (NPL), loan to deposit ratio (LDR) dan efisiensi operasional perusahaan (BOPO) sebagai pembelajaran yang lebih luas cakupannya agar hasil lebih akurat.
Daftar Pustaka Adrianty. 2015. Pengaruh Tabungan, Deposito Dan Kredit Modal Kerja Terhadap Rentabilitas Pada Bank Perkreditan Rakyat Di Batam Periode 2011-2014. Skripsi. Universitas Maritim Raja Ali Haji Dewi, Gusti Ayu. 2009. “Pengaruh Tabungan dan Deposito Terhadap Rentabilitas pada Bank Umum”. Skripsi. Universitas Gunadarma Kasmir. 2001. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Edisi Keenam. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Pahlawan, Hardiansyah. 2012. Analisis Pengaruh Biaya Dana (Cost Of Fund) Giro, Tabungan, Dan Deposito Terhadap Rentabilitas Bank Persero Bumn Indonesia (2006 – 2010). Skripsi. Universitas Hasanuddin Pandia, Frianto. 2012. Manajemen Dana dan Kesehatan Bank. Jakarta: Rineka Cipta