PENGARUH JUMLAH GIRO, TABUNGAN DAN DEPOSITO MASYARAKAT TERHADAP JUMLAH PENYALURAN KREDIT PADA PERUSAHAAN PERBANKAN SWASTA DEVISA NASIONAL YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2008-2012 Oleh: Rachmat Abdullah Program Studi S1 Akuntansi, Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Negeri Gorontalo Abstrak Rachmat Abdullah, NIM 921409037, Pengaruh Jumlah Giro, Tabungan Dan Deposito Masyarakat Terhadap Jumlah Penyaluran Kredit Pada Perusahaan Perbankan Swasta Devisa Nasional Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2012. Skripsi. Program Studi S1 Akuntansi, Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing I Bapak Sahmin Noholo, SE., MM dan Pembimbing II Bapak Usman S.Pd., SE., M.Si. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh jumlah giro, tabungan dan deposito masyarakat baik secara parsial maupun secara simultam terhadap jumlah penyaluran kredit pada Perusahaan Perbankan Swasta Devisa Nasional yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Data yang digunakan adalah data sekunder berupa data laporan keuangan pada perusahaan Perbankan Swasta Devisa Nasional yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia periode tahun 2008 sampai 2012. Jumlah populasi dalam penelitian ini berjumlah 23 bank, dan kemudian dilakukan teknik purpusive sampling sehingga terpilih sampel sebanyak 20 bank. Metode analisis data yang digunakan adalah analsis regresi data panel. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa jumlah giro, tabungan dan deposito masyarakat memiliki pengaruh yang positif baik secara parsial maupun simultan terhadap jumlah penyaluran kredit. Hal ini berarti semakin besar jumlah giro, tabungan dan deposito masyarakat yang dihimpun akan meningkatkan jumlah kredit yang disalurkan perusahaan perbankan. Kata Kunci: giro, tabungan, deposito, kredit Pendahuluan Menurut Ditria, dkk (2008: 2), bank merupakan suatu lembaga keuangan yang berfungsi sebagai jembatan antara pihak yang kelebihan dana dengan pihak yang memerlukan dana. Sedangkan dalam Kasmir (2012: 13) menurut Undangundang RI Nomor 10 Tahun 1998, bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada
masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Berdasarkan pengertian bank di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan utama bank adalah menghimpun dana dan menyalurkan kembali dana yang dihimpun tersebut kepada masyarakat. Sumber dana bank diperoleh dari simpanan masyarakat, oleh karena itu bank tidak boleh hanya memikirkan berapa besar keuntungan yang akan diperoleh dari penghimpunan dana masyarakat tersebut. Bank membantu masyarakat untuk meningkatkan taraf hidupnya dengan cara melakukan penyaluran dana atau memberikan kredit kepada masyarakat yang membutuhkan dana. Hal ini sesuai dengan fungsi bank itu sendiri yaitu bank sebagai penyalur dana, (Pancawati, 2011: 1). Pentingnya sumber dana dari masyarakat luas, disebabkan sumber dana dari masyarakat luas merupakan sumber dana yang paling utama bagi bank. Sumber dana yang juga disebut dana dari pihak ketiga ini disamping mudah untuk mencarinya juga tersedia banyak di masyarakat. Kemudian persyaratan untuk mencarinya juga tidak sulit, (Kasmir, 2008 : 64). Penghimpunan simpanan dari masyarakat harus dikelola atau diolah oleh bank untuk mencari keuntungan. Fungsi untuk menghimpun dana dalam bentuk simpanan tersebut sangat menentukan pula volume dana yang dapat dikembangkan oleh bank dalam bentuk penanaman dana yang menghasilkan, misalnya dalam bentuk pemberian kredit, pembelian efek-efek atau surat berharga dalam pasar uang. Berdasarkan pengalaman di lapangan atau bukti-bukti empiris, dana bank yang berasal dari modal sendiri dan cadangan modal hanya sebesar 7% sampai dengan 8% dari total aktiva bank. Dana–dana yang di himpun dari masyarakat merupakan sumber dana terbesar yang paling diandalkan oleh bank yang bisa mencapai 80% sampai dengan 90% dari seluruh dana yang dikelola oleh bank, (Kurniasari, 2007: 1). Kemudian untuk mencari keuntungan bank harus dapat menghimpun dana dari mayarakat untuk dikelola dan diolah. Dana tersebut dapat menentukan jumlah dana yang dikembangkan oleh bank dalam bentuk penanaman dana yang menghasilkan seperti kredit.
Kredit dalam pengertiannya menurut UU Nomor 7 Tahun 1992 pasal 1 ayat 12 adalah penyediaan uang atau tagihan-tagihan yang dapat disamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya Berdasarkan data penelitian menunjukan dalam 20 bank swasta devisa nasional yang menjadi sampel penelitian terdapat 5 bank yang mengalami masalah dalam penelitian ini yaitu terdiri dari Bank Agroniaga Tbk., Bank Capital Indonesia Tbk., Bank Kensawan Tbk., Bank Mega Tbk. dan Bank Windu Kendjana Internasional Tbk. Kelima bank tersebut berhasil menghimpun dana pihak ketiga yang meningkat tiap tahunnya tetapi dalam hal penyaluran kredit bank-bank tersebut ada yang mengalami penurunan. Bahkan Bank Mega Tbk. mengalami penurunan jumlah penyaluran kredit dalam kurunb waktu dua tahun. Berdasarkan fenomena di atas menunjukan adanya ketidaksesuaian antara teori yang ada dengan apa yang terjadi sesungguhnya di lapangan. Menurut Pandia (2012: 1), semakin besar bank dapat menghimpun dana dari masyarakat, akan semakin besar kemungkinan bank tersebut dapat memberikan kredit dan ini berarti semakin besar kemungkinan bank tersebut memperoleh pendapatan (interest income), sebaliknya semakin kecil dana yang dapat dihimpun semakin kecil pula kredit yang diberikan, maka semakin kecil pula pendapatan bank. Namun hal yang terjadi pada beberapa bank di atas adalah walaupun bank dapat menghimpun dana yang lebih dari masyarakat (dibanding tahun sebelumnya), kredit yang disalurkan hanya malah mengalami penurunan. Berdasarkan teori dan penelitian terdahulu yang pernah dilakukan sehingga peneliti tertarik untuk menguji dan melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh jumlah giro, tabungan dan deposito masyarakat terhadap jumlah penyaluran kredit pada Perusahaan Perbankan Swasta Devisa Nasional yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2012”.
Tinjauan Pustaka Menurut Kasmir (2008: 2) bank adalah secara sederhana bank diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan usahanya menghimpun dana dari
masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa-jasa bank lainnya Sedangkan pengertian sumber dana bank menurut Kasmir (2008: 61) adalah usaha bank dalam memperoleh dana dalam rangka membiayai kegiatan operasinya. Sesuai dengan fungsi bank sebagai lembaga keuangan di mana kegiatan sehari-harinya adalah bergerak di bidang keuangan, maka sumbersumber dana juga tidak terlepas dari bidang keuangan. Untuk menopang kegiatan bank sebagai penjual uang (memberikan pinjaman), bank harus lebih dulu membeli uang (menghimpun dana) sehingga dari selisih bunga tersebutlah bank memperoleh keuntungan. Menurut Kasmir (2012: 51) sumber dana utama bank diperoleh dalam berbagai simpanan, sedangkan jika kebutuhan dana digunakan untuk investasi baru atau yang dapat dipilih disesuaikan dengan penggunaan dana. Sumbersumber perluasan usaha, maka diperoleh dari modal sendiri. Secara garis besar sumber dana bank dapat diperoleh dari: 1.
Dana yang bersumber dari bank itu sendiri;
2.
Dana yang bersumber dari lembaga lainnya;
3.
Dana yang berasal dari masyarakat luas (dana pihak ketiga). Menurut Pandia (2012: 9) sumber dana dari pihak ketiga adalah dana yang
berasal dari masyarakat yang dihimpun dalam bentuk giro (demand deposit), tabungan (saving deposit), deposito (time deposit). Menurut Taswan (2012: 91) giro merupakan simpanan masyarakat pada bank yang penarikannya dapat dilakukan dengan menggunakan cek, surat perintah bayar yang lain, bilyet giro, atau surat pemindahbukuan yang lain. Cek adalah surat perintah pembayaran tanpa syarat, sedangkan bilyet giro adalah surat perintah pemindahbukuan. Menurut Pandia (2012: 21) pengertian tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro dan/atau alat pembayaran lainnya yang dipersamakan dengan itu.
Menurut Taswan (2012: 105) pengertian deposito adalah simpanan masyarakat atau pihak ketiga yang penarikannya dapat dilakukan pada waktu tertentu menurut perjanjian antara penyimpan dengan bank yang bersangkutan. Pengertian kredit menurut Undang-Undang Perbankan Nomor 10 tahun 1998 adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. Semakin besar bank dapat menghimpun dana dari masyarakat, akan semakin besar kemungkinan bank tersebut dapat memberikan kredit dan ini berarti semakin besar kemungkinan bank tersebut memperoleh pendapatan, sebaliknya semakin kecil pula kredit yang diberikan, maka semakin kecil pula pendapatan bank (Pandia, 2012: 1). Menurut Jusuf (2010: 1) di neraca juga menunjukan bahwa sumber pembiayaan utama untuk kredit adalah Dana pihak ketiga (tabungan, deposito, dan lain-lain). Menurut penelitian Nurhasniya (2004), giro, tabungan dan deposito berpengaruh positif terhadap jumlah kredit. Menurut Kurniasari (2007), tabungan dan simpanan berjangka berpengaruh positif terhadap pemberian kredit. Selain itu secara simultan, menurut Tenrilau (2012) dana pihak ketiga berpengaruh positif terhadap penyaluran kredit.
Metode Penelitian Tempat penelitian ini dilakukan pada perusahaan perbankan swasta devisa nasional yang terdaftar yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2012 melalui Indonesia Stock Exchange (www.idx.co.id). Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel bebas (independent) dan satu variabel terikat (dependent). Selengkapnya mengenai operasionalisasi variabel dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Variabel
Simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, sarana perintah pembayaran lainnya atau dengan cara pemindahbukuan. (Taswan, 2012: 91)
Giro (X1)
Tabungan (X2)
Deposito (X3)
Kredit (Y)
Konsep Variabel
Simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, dan/atau alat pembayaran lainnya yang dipersamakan dengan itu. (Pandia, 2012: 21) Simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan dengan bank. (Taswan, 2012: 105)
Penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank denagan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. (Prof. Dr. H. Veithzal Rivai, M.B.A dkk dalam Pandia, 2012: 169)
Dimensi a. Giro Swasta b. Giro Pemerintah
Indikator Total Jumlah Giro yang diberikan oleh Pihak Ketiga
Rasio
a. Tabanas b. Taska c. Tabungan lainnya sesuai ketentuan BI
Total Jumlah Tabungan yang diberikan oleh Pihak Ketiga
Rasio
(Kasmir, 2008: 86) a. Deposito Berjangka b. Sertifikat Deposito c. Deposit on call
Total Jumlah Deposito yang diberikan oleh Pihak Ketiga
Rasio
(Nurhasniya, 2004: 11) a. Kredit Jangka Pendek b. Kredit Jangka Menengah c. Kredit Jangka Panjang
Total Jumlah Penyaluran Kredit per Tahun
Rasio
(Taswan, 2012: 91)
(Kasmir, 2008: 110)
Populasi dalam penelitian ini adalah bank-bank swasta devisa nasional yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang berjumlah 23 bank. Kemudian teknik sampling yang akan digunakan adalah Nonprobability Sampling. Selanjutnya teknik nonprobability sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik sampling purposive. Maka penentuan sampling dalam penelitian ini yaitu Perusahaan Perbankan Swasta Devisa Nasional yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan komponen yang memiliki laporan keuangan lengkap yang telah diaudit selama periode tahun 2008 sampai 2012 Berdasarkan kriteria di atas maka sampel dari sejumlah populasi 23 Perusahaan perbankan swasta devisa nasional yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia adalah sebesar 20 bank dengan periode penelitian tahun 2008-2012. Daftar perusahaan perbankan yang menjadi sampel penelitian dapat dilihat pada tabel berikut:
Skala
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Kode IDX AGRO INPC BABP BBKP BNBA BACA BBCA BNGA BDMN SDRA BNII BKSW MAYA MEGA BBNP NISP BSWD PNBN BNLI MCOR
Nama Perusahaan Perbankan Bank Agroniaga Tbk. Bank Artha Graha Internasional Tbk. Bank Bumiputera Indonesia Tbk. Bank Bukopin Tbk. Bank Bumi Arta Tbk. Bank Capital Indonesia Tbk. Bank Cetral Asia Tbk. Bank CIMB Niaga Tbk. Bank Danamon Indonesia Tbk. Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk. Bank Internasional Indonesia Tbk. Bank Kesawan Tbk. Bank Mayapada Internasional Tbk. Bank Mega Tbk. Bank Nusantara Parahyangan Tbk Bank OCBC NISP Tbk. Bank Swadesi Tbk. Bank Pan Indonesia Tbk. Bank Permata Tbk. Bank Windu Kendjana Internasional Tbk.
Sumber : BEI diolah, 2013 Uji asumsi klasik digunakan untuk menguji apakah model regresi benar benar menunjukkan hubungan yang signifikan dan representatif. Ada empat pengujian dalam uji asumsi klasik, yaitu: 1.
Uji Normalitas Pengujian normalitas adalah pengujian tentang kenormalan distribusi data.
Penggunaan uji normalitas karena pada analisis statistic parametric, asumsi yang harus dimiliki data adalah bahwa data tersebut terdistribusi secara normal. 2.
Uji Multikolinearitas Multikolinearitas merupakan salah satu pelanggaran kondisi ideal yang
disebabkan adanya hubungan linear diantara variable regresor. 3.
Uji Autokorelasi Autokorelasi merupakan pelanggaran asumsi non-autokorelasi. Hal ini
disebabkan karena adanya korelasi antar gangguan/error pada setiap pengamatan. 4.
Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas merupakan pelanggaran dari asumsi homoskedastisitas (semua gangguan/disturbance yang muncul dalam model persamaan regresi bersifat homoskedastik atau mempunyai varians yang sama pada tiap kondisi pengamatan). Teknik Analisis Regresi Data Panel Berganda Data panel menurut Suharjo (2008: 131) merupakan data yang memiliki dimensi waktu dan dimensi ruang. Regresi dengan data panel merupakan regresi dengan data yang memiliki dimensi waktu dan dimensi ruang. Dalam regresi data panel dilakukan regresi dengan data cross-section dan juga data time series. Mengingat data panel merupakan gabungan dari data cros section dan data time series, maka modelnya dituliskan dengan Yit = α +β Xit + εit ; i = 1, 2,….., N; t = 1,2,….., T Hipotesis Statistika Dalam uji ini dilakukan standar prosedur pengujian atas persamaan regresi yang telah didapat, yaitu uji – F (F – test), uji t (t – test) dan Koefisien Determinasi (R2) 1.
Uji F Pengujian ini dilakukan untuk melihat ada tidaknya pengaruh semua
variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat. 2.
Ụi T Untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependen secara parsial digunakan uji t. Uji ini dilakukan untuk menentukan apakah dua sampel yang tidak berhubungan memiliki rata-rata yang sama atau tidak sama secara signifikan 3.
Koefisien Dêtrminasi Menurut Arikunto (2010: 221) koefisien determinasi mencerminkan
besarnya pengaruh perubahan variabel independen dalam menjalankan perubahan pada variabel dependen secara bersama-sama, dengan tujuan untuk mengukur kebenaran dan kebaikan hubungan antar variabel dalam model yang digunakan.
Hasil dan Pembahasan Uji Asumsi Klasik 1.
Uji Normalitas Hasil analisis diatas menunjukkan nilai probabilitas untuk nilai Jarque-
Berra pada pengujian normalitas data variabel nilai kredit pada seluruh bank semuanya diatas 0,05 (alpha) sehingga Ho diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan data jumlah kredit yang disalurkan oleh bank telah berdistribusi normal 2.
Uji Multikolineritas Berdasarkan hasil yang telah diperoleh ternyata seluruh variabel bebas
yang diamati mempunyai nilai Variance Inflation Factor (VIF) dibawah 10. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dalam model yang dianalisis tidak terdapat gejala multikolinearitas. 3.
Uji Autokorelasi Dari hasil analisis diatas diperoleh nilai Durbin Watson sebesar 1,368.
Nilai ini berada pada interval 1.21 < DW < 1.65 sehingga belum dapat diambil kesimpulan apakah dalam data terjadi gejala autokorelasi atau tidak. 4.
Uji Heteroskedastisitas Hasil pengujian menunjukkan nilai F-hitung sebesar 0,147 dengan nilai
signifikansi sebesar 0,931. Nilai signifikansi ini lebih besar dari nilai alpha (0,05) sehingga Ho diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan, tidak terjadi gejala heteroskedastisitas dalam model. Hasil Analisis Regresi Data Panel Berganda
Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
C
2.968484
1.115245
2.661733
0.0095
@LOG(GIRO?)
0.199475
0.057427
3.473519
0.0008
@LOG(TBNGN?)
0.169187
0.032420
5.218529
0.0000
@LOG(DPOSIT?)
0.557858
0.057898
9.635126
0.0000
Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared
0.995979
Mean dependent var
29.98704
Adjusted R-squared
0.994830
S.D. dependent var
1.643174
S.E. of regression
0.118146
Akaike info criterion
-1.235149
Sum squared resid
1.074810
Schwarz criterion
-0.635960
Log likelihood
84.75746
F-statistic
866.9396
Durbin-Watson stat
1.368712
Prob(F-statistic)
0.000000
Berdasarkan hasil analisis diatas maka model regresi antara giro, tabungan dan deposito masyarakat dengan jumlah penyaluran kredit adalah sebagai berikut:
Ln Y 2,968 0,199Ln Giro 0,169Ln Tabungan 0,558Ln Deposit Interpretasi dari model analisis regresi diatas adalah sebagai berikut : 1.
Rata-rata pertumbuhan jumlah kredit yang disalurkan oleh perusahaan perbankan swasta devisa nasional yang tercatat di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2008-2012 jika seandainya tidak terdapat perubahan jumlah DPK (giro, tabungan dan deposito) yang diperoleh adalah sebesar 2,97%.
2.
Setiap peningkatan jumlah giro yang diperoleh perusahaan perbankan sebesar 1% akan meningkatkan jumlah kredit yang disalurkan sebesar 0,2%.
3.
Setiap peningkatan jumlah tabungan yang diperoleh perusahaan perbankan sebesar 1% akan meningkatkan jumlah kredit yang disalurkan sebesar 0,17%.
4.
Setiap peningkatan jumlah deposito yang diperoleh perusahaan perbankan sebesar 1% akan meningkatkan jumlah kredit yang disalurkan sebesar 0,56%.
Pengujian Terhadap Model Regresi Dari hasil diatas didapat nilai F-hitung sebesar 866,94 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000. Nilai signifikansi ini jauh lebih kecil dari nilai alpha (0,05) sehingga Ho ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model regresi yang dihasilkan sudah sesuai dengan data. Atau dengan kata lain seluruh
variabel bebas dalam model (jumlah giro, tabungan dan deposit) secara bersamasama berpengaruh terhadap jumlah kredit yang disalurkan oleh perusahaan perbankan swasta devisa nasional yang tercatat di Bursa Efek Indonesia selama periode 2008-2012.
Pengujian Hipotesis Hasil pengujian signifikansi pengaruh dari masing-masing variabel (giro, tabungan dan deposito) terhadap jumlah kredit yang disalurkan oleh perusahaan perbankan swasta devisa nasional adalah sebagai berikut : a.
Pengujian pengaruh jumlah giro terhadap jumlah kredit yang disalurkan oleh perusahaan perbankan swasta devisa nasional Dari hasil analisis yang telah dilakukan diketahui nilai signifikansi sebesar
0,0008 ini jauh lebih kecil dari nilai alpha yang digunakan (0,05) sehingga Ho ditolak. Dengan demikian pada tingkat kepercayaan 95% dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dari jumlah giro yang berhasil dihimpun terhadap jumlah kredit yang disalurkan oleh perusahaan perbankan swasta devisa nasional yang tercatat di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2008-2012. b.
Pengujian pengaruh jumlah tabungan terhadap jumlah kredit yang disalurkan oleh Perusahaan Perbankan Swasta Devisa Nasional Dari hasil analisis yang telah dilakukan diketahui nilai signifikansi sebesar
0,0000 ini jauh lebih kecil dari nilai alpha yang digunakan (0,05) sehingga Ho ditolak. Dengan demikian pada tingkat kepercayaan 95% dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dari jumlah tabungan yang berhasil dihimpun terhadap jumlah kredit yang disalurkan oleh perusahaan perbankan swasta devisa nasional yang tercatat di Bursa Efek Indonesia selama tahun 20082012. c.
Pengujian pengaruh jumlah deposito terhadap jumlah kredit yang disalurkan oleh Perusahaan Perbankan Swasta Devisa Nasional Dari hasil analisis yang telah dilakukan diketahui nilai signifikansi sebesar
0,000 yang jauh lebih kecil dari nilai alpha yang digunakan (0,05) sehingga Ho ditolak. Dengan demikian pada tingkat kepercayaan 95% dapat disimpulkan
bahwa terdapat pengaruh yang positif dari jumlah deposito yang berhasil dihimpun terhadap jumlah kredit yang disalurkan oleh perusahaan perbankan swasta devisa nasional yang tercatat di Bursa Efek Indonesia selama tahun 20082012. Interpretasi Koefisien Determinasi Berdasarkan hasil estimasi model persamaan regresi yang telah dilakukan sebelumnya diperoleh nilai koefisien determinasi R2 sebesar 0.9959. Nilai ini berarti bahwa sebesar 99,59% perubahan pertumbuhan jumlah kredit yang disalurkan oleh perusahaan perbankan swasta devisa nasional selama periode 2008-2012 dipengaruhi oleh dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun, sedangkan sisanya sebesar 0,41% dipengaruhi oleh variabel lain.
Pembahasan Pengaruh Jumlah Giro Masyarakat Terhadap Jumlah Penyaluran Kredit Menggunakan teknik analisis regresi data panel berganda melalui media software komputer e-views, hasil penelitian menunjukan bahwa setiap kenaikan 1% jumlah giro yang berhasil dihimpun akan meningkatkan jumlah kredit sebesar 0,2%. Maka dapat disimpulkan bahwa giro mempunyai pengaruh yang positif terhadap jumlah kredit yang disalurkan oleh perusahaan perbankan swasta devisa nasional yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2008 sampai 2012. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Siti Nurhasniya yang membuktikan bahwa jumlah giro yang dihimpun dari masyarakat memiliki pengaruh yang positif pada 10 bank umum devisa nasional periode tahun 1998 sampai 2002. Pengaruh Jumlah Tabungan Masyarakat Terhadap Jumlah Penyaluran Kredit Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan menggunkan teknik analisis data panel berganda dengan bantuan aplikasi software komputerisasi (e-views) diketahui bahwa setiap kenaikan jumlah tabungan sebesar 1% akan mampu meningkatkan jumlah kredit yang disalurkan sebesar 0,17%. Hal ini dapat disimpulkan bahwa jumlah tabungan yang dihimpun dari masyarakat mempunyai pengaruh yang positif terhadap jumlah penyaluran kredit pada perusahaan
perbankan swasta devisa nasional yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2008 sampai 2012. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Dian Kurniasari (2007) yang membuktikan bahwa jumlah tabungan memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap pemberian kredit pada PD. BPR BKK Kecamatan Wonopringo Kabupaten Pekalongan. Pengaruh Jumlah Deposito Masyarakat Terhadap Jumlah Penyaluran Kredit Berdasarkan hasil analisis menggunakan teknik analisis regresi data panel berganda dengan bantuan aplikasi e-views diketahui bahwa setiap kenaikan jumlah deposito sebesar 1% maka jumlah kredit yang akan disalurkan meningkat sebesar 0,56%. Maka dapat disimpulkan bahwa jumlah deposito masyarakat mempunyai pengaruh yang positif terhadap jumlah kredit yang disalurkan oleh perusahaan perbankan swasta devisa nasional yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2008 sampai 2012. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Beriman (2009) yang menyatakan bahwa jumlah deposito berpengaruh positif secara signifikan terhadap jumlah kredit pada PT. Mandiri, Tbk. periode Januari 2004 sampai Desember 2008. Pengaruh Jumlah Giro, Tabungan dan Deposito Masyarakat Terhadap Jumlah Penyaluran Kredit Berdasarkan identifikasi masalah yang dikemukakan pada awal yang menjelaskan bahwa terjadi fluktuasi kenaikan jumlah giro, tabungan dan deposito serta secara keseluruhan sebagai dana pihak ketiga yang tidak diimbangi dengan kenaikan jumlah kredit yang disalurkan pada 5 Perusahaan Perbankan Swasta Devisa Nasional yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2012 dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor yang pertama adalah turunnya permintaan akan barang-barang konsumsi dan barang-barang modal yang menjadi refleksi yang wajar dalam hal penurunan kredit. Selain itu dapat juga dilihat dari faktor eksternal perusahaan yaitu dari kualitas nasabah itu sendiri. kualitas nasabah yang rendah dapat menyebabkan keengganan bank dalam menyalurkan kredit yang lebih sehingga secara otomatis menurunkan jumlah penyaluran kredit.
Namun yang utama adalah faktor tingginya angka kredit bermasalah yang juga dapat membuat bank menahan penyaluran kredit. Kredit bermasalah dapat menyebabkan memburuknya kondisi permodalan sehingga bank jelas akan menurunkan penyaluran kredit kepada masyarakat. Untuk pengaruh yang diberikan oleh jumlah giro, tabungan dan deposito masyarakat terhadap jumlah penyaluran kredit bank diketahui bahwa jumlah giro, tabungan dan deposito masyarakat secara keseluruhan (simultan) memberikan pengaruh yang positif terhadap jumlah penyaluran kredit. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis koefisien determinasi yang dihasilkan. Adapun koeifisen determinasi untuk model regresi sebesar 0,9959. Koefiisen determinasi ini menunjukkan bahwa 99,59% perubahan jumlah kredit yang disalurkan oleh perusahaan perbankan swasta devisa nasional dipengaruhi oleh ketiga jenis dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Tenrilau bahwa secara keseluruhan dana pihak ketiga yang terdiri atas giro, tabungan dan deposito mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap jumlah penyaluran kredit. Simpulan 1.
Hasil pengujian secara parsial menunjukan variabel bebas dalam hal ini jumlah giro masyarakat (X1) berpengaruh positif terhadap variabel terikat yaitu jumlah penyaluran kredit (Y). Dalam pengertiannya, setiap kenaikan 1% jumlah giro yang berhasil dihimpun akan meningkatkan jumlah kredit sebesar 0,2%.
2.
Hasil pengujian secara parsial menunjukan variabel bebas dalam hal ini jumlah tabungan masyarakat (X2) berpengaruh positif terhadap variabel terikat yaitu jumlah penyaluran kredit (Y). Dalam pengertiannya setiap kenaikan jumlah tabungan sebesar 1% akan mampu meningkatkan jumlah kredit yang disalurkan sebesar 0,17%.
3.
Hasil pengujian secara parsial menunjukan variabel bebas dalam hal ini jumlah deposito masyarakat (X3) berpengaruh positif terhadap variabel terikat yaitu jumlah penyaluran kredit (Y). Dalam pengertiannya, setiap
kenaikan jumlah deposito sebesar 1% maka jumlah kredit yang akan disalurkan meningkat sebesar 0,56%. 4.
Hasil pengujian secara simultan menunjukan bahwa jumlah giro, tabungan dan deposito masyarakat memberikan pengaruh yang positif dengan nilai koefiisen determinasi sebesar 0,9959 yang berarti bahwa 99,59% perubahan jumlah kredit yang disalurkan oleh bank umum dipengaruhi oleh ketiga jenis dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun. Sedangkan pengaruh dari variabel lain (dana pemilik, dana investor/pasar modal) relatif sangat kecil yakni hanya sebesar 0,41%.
Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan dan kesimpulan di atas, maka terdapat beberapa saran yang penulis dapat sampaikan adalah sebagai berikut: 1. Bagi
perusahaan
perbankan
swasta
devisa
nasional
agar
dapat
meningkatkan serta mengoptimalkan penghimpunan masing-masing dana pihak ketiga yaitu giro, tabungan serta deposito mengingat besarnya pengaruh dana tersebut dalam membiayai kegiatan operasional perusahaan terutama dalam hal menyalurkan kredit yang merupakan salah satu sumber utama pendapatan bank. 2. Bagi penelitian mendatang dapat menggunakan atau menambahkan jenis variabel lain tidak digunakan dalam penelitian ini seperti tingkat suku bunga, dana pihak pertama atau kedua serta kualitas nasabah, atau bisa juga menambahkan jumlah periode tahun penelitian, populasi serta sampel penelitian.
Daftar Pustaka Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur penelitian: suatu pendekatan praktik, Jakarta: Rineka Cipta Beriman. 2009. Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga Terhadap Jumlah Kredit Pada PT. Bank Mandiri, Tbk Periode Januari 2004– Desember 2008. Skripsi. Universitas Padjajaran.
Ditria, dkk. 2008. Pengaruh Tingkat Suku Bunga, Nilai Tukar Rupiah dan Jumlah Ekspor terhadap Kredit Perbankan. Jurnal. Universitas Bina Nusantara Endri. 2012. Model Regresi Panel Data dan Aplikasi Eviews diakses di http://ww.scribd.com/mobile/doc/94018626?width=360. Di akses pada tanggal 28 April 2013 Jusuf, Jopie. 2010. Analisis kredit untuk account oficer. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama Kasmir. 2008. Dasar-Dasar Perbankan. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada. . 2012. Manajemen Perbankan. Jakarta: PT. Rajawali Pers. Kurniasari. Dian. 2007. Analisis pengaruh Tabungan Tamades dan Simpanan Berjangka terhadap Pemberian Kredit pada Pd. BPR BKK Kecamatan Wonopringgo Kabupaten Pekalongan. Resume Skripsi. Universitas Pekalongan Nurhasniya, Siti, 2004. Analisis Peranan Perkembangan Jumlah Giro. Tabungan dan Deposito Masyarakat Terhadap Perkembangan Jumlah Kredit dan Perkembangan Jumlah Sertifikat Bank Indonesia (Studi Kasus Pada 10 Bank Umum Devisa Nasional) periode tahun 1998-2002. Tesis. Universitas Gunadharma Pancawati, Yunita. Analisis Tingkat Suku Bunga Kredit dan Kredit bermasalah dan Dampaknya Terhadap Jumlah Penyaluran Kredit Pada PT. Bank Negara Indonesia Tbk. Kantor Wilayah 04 Bandung. Skripsi. 2011 Pandia, Frianto. 2012. Manajemen Dana dan Kesehatan Bank. Jakarta : PT. Rineka Cipta Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV. Alfabeta Suharjo. Bambang. 2008. Analisis Regresi Terapan dengan SPSS. Yogyakarta : Graha Ilmu Taswan. 2012. Akuntansi Perbankan . Yogyakarta : UPP STIM YKPN Tenrilau, 2012. Analisis pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Capital Adequacy Ratio (Car ), dan Non Performing Loan ( NPL ) terhadap Penyaluran Kredit Perbankan (studi pada Bank Persero di Indonesia periode 2003 – 2010). Skripsi. Universitas Hasanudin Undang-Undang No.10 Tahun 1998 Tentang Perbankan