PENGARUH LATIHAN SHOOTING FREE THROW DENGAN MENGGUNAKAN BOLA MODIFIKASI TERHADAP KETERAMPILAN SHOOTING DALAM PERMAINAN BOLA BASKET (Eksperimen pada Siswa Ekstrakurikuler Bola Basket Putri SMK Mitra Batik Kota Tasikmalaya Tahun Ajaran 2015/ 2016) oleh; Fahmi Al Fajari; 1 Dr. H. Iis Marwan, M.Pd.;2 H. Budi Indrawan, M.Pd.; 3 dan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi FKIP Universitas Siliwangi Tasikmalaya Dosen (Pembimbing I) Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi FKIP Universitas Siliwangi Tasikmalaya Dosen (Pembimbing II) Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi FKIP Universitas Siliwangi Tasikmalaya ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi tentang pengaruh latihan shooting free throw terhadap peningkatan keterampilan shooting dalam permainan bola basket pada siswa ekstrakurikuler bola basket putri SMK Mitra Batik Kota Tasikmalaya tahun ajaran 2015/ 2016. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. Populasi penelitian adalah siswa ekstrakurikuler bola basket putri SMK Mitra Batik Kota Tasikmalaya tahun ajaran 2015/ 2016 sebanyak 20 orang dengan menggunakan teknik total sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa latihan shooting free throw berpengaruh secara berarti terhadap keterampilan shooting dalam permainan bola basket pada siswa ekstrakurikuler bola basket putri SMK Mitra Batik Kota Tasikmalaya tahun ajaran 2015/ 2016. Berdasarkan hasil penelitian di atas, penulis menyarankan kepada berbagai pihak yang terkait dengan bidang keolahragaan, khususnya dengan cabang olahraga bola basket, latihan shooting free throw dapat dijadikan tolak ukur dan dapat digunakan sebagai alternatif bentuk latihan dalam rangka meningkatkan keterampilan shooting. Kata Kunci: Latihan Shooting Free Throw, Shooting, Bola Basket
1
2
ABSTRACT The aim of this research is to obtain information about the influence of shooting free throw skill practice on shooting improvement in basketball game at the female students basketball extracurricular of SMK Mitra Batik Tasikmalaya academic year 2015/2016. The method used is an experimental method. The population of the research is female students basketball extracurricular of SMK Mitra Batik Tasikmalaya academic year 2015/2016 that consist 20 students by using total sampling technique. The results showed that the practice shooting free throw meaningful influence on shooting skills in the basketball game at the female students basketball extracurricular of SMK Mitra Batik Tasikmalaya academic year 2015/2016. Based on the above results, the writer suggest to the various parties concerned with the field of sports, especially with the basketball sport, shooting free throw drills can be used as a benchmark and can be used as an alternative practice form in order to improve shooting skill. Key Words: Shooting Free Throw practice, Shooting, Basketball
A. PENDAHULUAN Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal mempunyai peran yang besar dalam pembangunan bangsa dan merupakan tempat yang strategis untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Sebagai bagian integral dari seluruh proses pendidikan, pendidikan jasmani dan kesehatan mempunyai peran dalam mencapai tujuan pendidikan secara umum melalui aktivitas jasmani. Pendidikan jasmani di sekolah dapat memberikan bantuan dan pengaruh serta bertujuan untuk meningkatkan kesegaran jasmani dan kesehatan siswa menanamkan sikap positif dan sportif melalui gerak dan berbagai aktivitas jasmani. Permainan bola basket merupakan salah satu cabang olahraga yang termasuk ke dalam kelompok aspek permainan dan olahraga yang diberikan kepada siswa. Selain diberikan dalam kegiatan kurikuler, permainan bola basket bisa dilakukan dalam kegiatan ekstrakurikuler untuk pembinaan siswa yang berminat terhadap permainan bola basket. Hal ini sejalan dengan penjelasan Depdiknas (2003 : 10) dalam ramburambu butir 12 yang bunyinya sebagai berikut. “Untuk pembinaan siswa yang berminat terhadap salah satu atau beberapa cabang olahraga tertentu, dapat dilakukan dalam kegiatan ekstra kurikuler”.
3
Olahraga di Indonesia semakin menunjukkan peningkatan kualitas maupun kuantitas. Peranannya yang sangat strategis dalam kehidupan manusia, olahraga menjadi alat untuk membentuk karakteristik bangsa yang sangat efektif dalam era globalisasi. Penanganan kegiatan olahraga oleh pihak yang kompeten semakin profesional, hal ini di tandai dengan semakin maraknya berbagai kegiatan-kegiatan olahraga yang bersifat rekreasi, dan prestasi yang ditangani secara baik dalam kualitas organisasi maupun penyelenggaraannya. Olahraga bola basket yang bersifat nasional, regional maupun bersifat internasional pencapaian prestasinya semakin meningkat, peningkatan atau prestasi dalam cabang olahraga Bola Basket tentunya melalui usaha yang keras dilakukan oleh para pelatih dan ahli-ahli bidang olahraga. Permainan bola basket merupakan salah satu cabang olahraga yang dimainkan oleh dua tim, baik putra maupun putri yang terdiri dari lima orang pemain, sedangkan tujuan dari permainannya adalah lima pemain dari suatu pihak membawa bola dari satu sisi pendek ke satu sisi pendek seberangnya dan membuat poin sebanyak-banyaknya dengan cara menembak atau melempar bola ke keranjang (basket) lawan, dan mencegah lawan untuk membuat poin. Sebagai mana dikemukakan Surayin (1987 : 37) bahwa, ”Bola basket adalah suatu permainan yang di mainkan dua regu putra maupun putri yang masing-masing regu terdiri dari lima orang pemain”. Dalam permainan bola basket terdapat beberapa teknik dasar yang harus dikuasai oleh pemain/atlet, teknik-teknik dasar tersebut di antaranya adalah: 1. Teknik melempar dan menangkap (passing), 2. Teknik memantulkan bola (drible), 3. Teknik menembak atau bola (shooting), 4. Teknik olah kaki atau gerakan kaki (foot work), 5. Teknik berputar (pivot). Semua unsur-unsur teknik dasar tersebut di atas jelas harus di kuasai dengan baik, supaya hasil dari permainannya dapat memuaskan. Selain teknik dasar, kondisi fisik pun sangatlah mendukung, untuk mencapai hal ini. Permainan bola basket merupakan salah satu cabang olahraga permainan yang wajib diberikan kepada siswa sekolah lanjutan, baik sekolah lanjutan pertama maupun sekolah lanjutan tingkat atas. Permainan bola basket merupakan salah satu materi dalam
4
kegiatan ekstrakurikuler maupun intrakurikuler. Dalam permainan bola basket agar memperoleh prestasi yang baik, banyak faktor yang menunjang antara lain faktor teknik. Teknik-teknik yang perlu dikuasai oleh para pemain atau siswa banyak bentuknya yaitu sebagai berikut; teknik dribble, teknik mengoper bola, teknik memasukan bola, teknik shooting dan juga teknik yang menunjang ke dalam permainan bola basket. Teknik shooting merupakan salah satu yang menentukan keberhasilan suatu tim dalam pertandingan. Pada dasarnya shooting (menembak bola) dalam permainan bola basket terbagi menjadi dua seperti yang dikemukakan oleh Indrawan dan Deni Nurhidayat (2010 : 62) “yaitu tembakan hukuman dan tembakan lapangan”. Tembakan hukuman diberikan wasit apabila lawan melakukan pelanggaran pada saat melakukan tembakan lapangan. Tembakan hukuman diberikan kesempatan satu kali, dua kali,dan tiga kali trgantung dari beratnya pelanggaran yang dilakukan lawan. Pelaksanaan tembakan hukuman atau tembakan bebas (free throw) dilaksanakan dengan jarak 5,90 m di garis tengah lingkaran depan ring, pada saat tembakan bebas tidak ada lawan yang menghalangi. Seyogianya hasil dari tembakan bebas tersebut bisa mendapatkan angka, namun kenyataannya masih banyak pemain yang gagal dalam melakukan tembakan bebas tersebut. Hal ini menuntut penulis sebagai guru Penjas dan pembina olahraga merasa terdorong untuk lebih kreatif mencari solusi dalam upaya mengatasi hal tersebut, artinya dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran atau pelatihan, guru pendidikan jasmani (Penjas), pembina, dan pelatih harus kreatif. Guru Penjas atau pelatih harus pandai memilih pendekatan, metode, teknik, dan strategi pembelajaran/ pelatihannya sesuai dengan pengetahuan, kemampuan yang dimilikinya, serta sarana dan prasarana yang tersedia di sekolah tempatnya mengajar. Namun demikian guru Penjas harus selalu memperhatikan perubahan kemampuan anak dan dapat membantu mendorong perubahan tersebut, memperhatikan tingkat perkembangan anak didiknya, dan mampu mengakomodasi setiap perubahan dan perbedaan karakteristik setiap individu serta mendorongnya ke arah perubahan yang lebih baik. Berkaitan dengan hal tersebut di atas, Bahagia dan Suherman (2000 : 1), mengemukakan bahwa, Modifikasi merupakan salah satu usaha yang dapat dilakukan oleh para guru agar pembelajaran mencerminkan Depelopmentally Appropriate Practice
5
(DAP). Oleh karena itu DAP termasuk di dalamnya body scaling atau ukuran tubuh siswa harus selalu dijadikan prinsip utama dalam memodifikasi pembelajaran Penjas. Esensi modifikasi adalah menganalisa sekaligus mengembangkan materi pelajaran dengan cara meruntunkannya dalam bentuk aktivitas belajar yang potensial dapat memperlancar siswa dalam belajarnya. Cara ini dimaksudkan untuk menuntun, mengarahkan, dan membelajarkan siswa dari yang tadinya tidak bisa menjadi bisa, dari tingkat yang tadinya lebih rendah menjadi memiliki tingkat yang lebih tinggi. B.
Selanjutnya Bahagia dan Suherman (2000 : 7) menjelaskan bahwa Salah satu modifikasi lingkungan pembelajaran ini adalah modifikasi peralatan. Guru dapat mengurangi atau menambah tingkat kompleksitas dan kesulitan tugas ajar dengan cara memodifikasi peralatan yang digunakan untuk melakukan skill itu, misalnya berat ringannya bola, besar kecilnya, tinggi rendahnya, panjang pendeknya peralatan yang digunakan. Mengacu pada pendapat Bahagia dan Suherman di atas, penulis tertarik untuk mencoba menerapkan modifikasi bola dengan cara mengganti bola basket yang sebenarnya dengan bola plastik yang diisi balon. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi berat bola yang dirasakan terlalu berat. Untuk mengetahui efektif tidaknya atau berpengaruh tidaknya modifikasi tersebut terhadap keterampilan shooting, penulis bermaksud melakukan penelitian secara eksperimen pada siswa ekstrakurikuler bola basket putri SMK Mitra Batik Kota Tasikmalaya tahun ajaran 2015/ 2016. C. PROSEDUR PENELITIAN Metode Penelitian Untuk membuktikan hipotesis yang penulis ajukan dalam penelitian ini, penulis melakukan percobaan memberikan latihan teknik permainan bola basket dengan menggunakan modifikasi bola kepada sampel. Hasil percobaan latihan tersebut diharapkan dapat menentukan kedudukan perhubungan kausal antara variabel bebas dengan variabel terikat yang penulis teliti. Karakter penelitian yang penulis lakukan ini sesuai dengan karakter penelitian eksperimen seperti yang dikemukakan Surakhmad (1998 : 149) sebagai berikut, “Bereksperimen ialah mengadakan kegiatan percobaan untuk melihat suatu hasil. Hasil ini yang akan menegaskan bagaimanakah kedudukan perhubungan kausal antara variabel-variabel yang diselidiki”. Hal ini sesuai pula dengan pengertian eksperimen yang dikemukakan Arikunto (2002 : 3), “eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat (hubungan kausal) antara dua faktor
6
yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeliminasi atau mengurangi atau menyisihkan faktor-faktor lain yang bisa mengganggu”. Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat dikatakan bahwa eksperimen merupakan serangkaian kegiatan percobaan yang ditujukan untuk meneliti faktor-faktor sebab akibat yang terlibat atau dijadikan sebagai variabel-variabel penelitian. Bertolak dari paparan di atas, penulis melakukan eksperimen dalam penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh latihan dengan menggunakan modifikasi bola sebagai variabel bebas, keterampilan shooting dalam permainan bola basket sebagai variabel terikat. Variabel Penelitian Sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian ini, penulis dapat menentukan bahwa variabel dalam penelitian ada dua, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebasnya adalah variasi latihan shooting free throw menggunakan modifikasi bola dalam permainan bola basket. Variabel terikatnya adalah keterampilan shooting. Kedua variabel tersebut mempunyai hubungan yang erat, karena keduanya mempunyai hubungan sebab akibat.
Instrumen Penelitian Dalam melakukan penelitian sudah pasti memerlukan suatu alat untuk mengumpulkan data. Instrumen yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah tes shooting menurut Nurhasan dan Abdul Narlan (2001 : 140) Populasi dan Sampel Populasi adalah suatu kelompok subjek yang akan di jadikan objek penelitian. Pengertian populasi menurut Arikunto (2013 : 173) Mengemukakan bahwa “populasi adalah keseluruhan subjek penelitian” sedangkan populasi menurut Sugiyono (1999 : 72) adalah “Generalisasi yang terdiri objek/ subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang di tetapkan oleh penelitian untuk dipelajari dan kemudian di tarik kesimpulan”. Sebelum menetapkan sampel penelitian terlebih dahulu harus menentukan tujuan dari penyelidikan dan memperhatikan apakah populasi pada umumnya dianggap homogen atau heterogen seperti misalnya umur, jenis kelamin dan sebagainya yang dianggap perlu untuk penyelidikan.
7
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis mengambil siswa ekstrakurikuler bola basket putri SMK Mitra Batik Kota Tasikmalaya tahun ajaran 2015/ 2016 yang berjumlah 20 orang. Menurut Arikunto (2013 : 174) Mengemukakan bahwa “sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang teliti”. Penentuan sampel ini dilakukan dengan pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan mengambil seluruh anggota populasi sebagai responden atau sampel (Sugiyono, 2009). Selanjutnya Sugiyono (2007), total sampling adalah tehnik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Pada pelaksanaanya, penulis mengambil seluruh dari populasi untuk menjadi sampel dengan kebutuhan penelitian dengan kriteria, sampel tidak cacat fisik terutama tangan dan kakinya dan dalam keadaan sehat.
Rancangan Pengolahan Data Untuk mengolah dan menganalisis data digunakan rumus-rumus statistik. Dalam penelitian ini penulis menggunakan rumus statistik dari buku yang di tulis oleh Sudjana (1989:66-265) serta dari hasil perkuliahan mata kuliah statistika. Langkah-langkah yang dilakukan untuk menguji diterima atau ditolaknya hipotesis, dalam pengolahan data penulis menggunakan rumus-rumus statistik sebagai berikut: 1. Membuat distribusi frekuensi, langkah-langkahnya adalah: 1. Menentukan rentang (r = skor tertinggi – skor terendah) 2. menentukan kelas interval (k = 1 + 3,3 log n) 3. Menentukan panjang interval ( P =
r ) k
2. Menghitung skor rata-rata (mean) dari masing-masing data, rumus yang digunakan adalah:
fici X = X0 + P fi
Keterangan :
X
= nilai rata-rata yang di cari
X0
= titik tengah kelas interval
8
P
= panjang kelas interval
∑
= sigma atau jumlah
fi
= frekuensi
ci
= deviasi atau simpangan
3. Menghitung standar deviasi atau simpangan baku, rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
S=P
nfici fici nn 1
Keterangan:
S
= simpangan baku yang dicari
P
= panjang kelas interval
n
= jumlah sampel
fi
= frekuensi
ci
= deviasi atau simpangan
2
4. Menghitung varians dari masing-masing tes, rumus yang digunakan adalah sebagai
nfici 2 fici nn 1
2
berikut:
2
S =P
Keterangan:
2
S2
= simpangan baku yang dicari
P
= panjang kelas interval
n
= jumlah sampel
fi
= frekuensi
ci
= deviasi atau simpangan
5. Menguji normalitas data dari setiap tes melalui penghitungan statistik χ2 (Chi2
kuadrat ), rumus yang digunakan adalah: χ =
Oi Ei 2 Ei
χ2
= Chi-kuadrat adalah lambang yang menyatakan nilai normalitas
Oi
= frekuensi nyata atau nilai observasi/pengamatan.
Ei
= frekuensi teoretis atau ekspektasi, yaitu = luas kelas interval dikalikan dengan jumlah sampel dalam kelompok
Kriteria pengujian dengan menggunakan distribusi Chi-kuadrat dengan taraf nyata (α) = 0,05 dan dk = k – 3 adalah apabila χ2 (1- ½ α) (k – 3) atau χ2 dari daftar Chi-
9
kuadrat lebih besar atau sama dengan hasil penghitungan statistik χ2, maka data-data dari setiap tes berdistribusi normal dapat diterima, untuk harga χ2 lainnya ditolak. 6. Menguji homogenitas dari data setiap tes melalui penghitungan statistik F, rumus yang digunakan adalah:
F=
Varianster besar Varianster kecil
Kriteria pengujian dengan menggunakan distribusi F dengan taraf nyata (α) = 0,05 dan dk = n – 1 adalah apabila F hitung lebih kecil atau sama dengan F ½ α (V1, V2), maka data-data dari kelompok itu homogen. F ½ α (V1, V2) didapat dari daftar distribusi F dengan peluang ½ α, sedangkan derajat kebebasan V1, V2 masing-masing sesuai dengan dk pembilang dan dk penyebut = n. 7. Menguji diterima atau ditolaknya hipotesis melalui pendekatan uji kesamaan satu pihak (uji t’), dengan menggunakan rumus sebagai berikut: t’ =
X1 X 2 S12 S 22 n1 n2
Kriteria penerimaan hipotesis adalah terima hipotesis (Ho) jika -
<
w1t1 w2 t 2 < t’ w1 w2
w1t1 w2 t 2 S2 S2 dan tolak dalam hal lainnya, di mana w1 = 1 , w2 = 2 , t1 = t (1- ½ α) w1 w2 n1 n2
(n1 – 1), dan t2 = t (1- ½ α) (n2 – 1). Apabila data tersebut tidak berdistribusi normal dan homogen, maka digunakan analisis statistik non-parametrik dengan menggunakan uji tes wilcoxon. D. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil pengujian hipotesis menggunakan pendekatan statistik hipotesis penelitian yang penulis ajukan yaitu: “Latihan shooting free throw berpengaruh secara berarti terhadap peningkatan keterampilan shooting dalam permainan bola basket pada siswa ekstrakurikuler bola basket putri SMK Mitra Batik Kota Tasikmalaya tahun ajaran 2015/ 2016” ternyata hasilnya diterima atau terbukti. Kebenaran hasil pengujian hipotesis tersebut didukung pula data hasil penelitian dengan menggunakan uji t’ yang menunjukkan nilai t’hitung sebesar 6,52 yang berada di luar daerah penerimaan hipotesis (t’tabel sebesar 1,73).
10
Diterimanya hipotesis tersebut diduga karena untuk menghasilkan shooting yang baik, dalam arti cepat, akurat, dan terarah dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai macam bentuk latihan atau modifikasi latihan. Selain itu, latihan shooting free throw dengan menggunakan modifikasi bola pada permainan bola basket dapat memotivasi siswa untuk belajar teknik dasar shooting, memudahkan kesulitan belajar siswa melakukan teknik dasar shooting, dan dapat memasukan bola dengan mudah. Modifikasi bola diarahkan agar aktivitas belajar/ latihan sesuai dengan tingkat perkembangan siswa serta dapat membantu dan mendorong perubahan kemampuankemampuan belajar/ latihan anak ke arah perubahan yang lebih baik. Hal di atas didukung pula oleh pendapat yang dikemukakan oleh Bahagia (2000 : 1) menjelaskan bahwa, “Modifikasi adalah menganalisa sekaligus mengembangkan materi pelajaran dengan cara meruntuhkannya dalam bentuk aktivitas belajarnya, cara ini dimaksudkan untuk menuntut, menganalisa dan membelajarkan siswa dari yang tadinya lebih rendah menjadi memiliki yang lebih tinggi”. Sesuai dengan permasalahan penelitian, modifikasi yang akan penulis gunakan adalah modifikasi peralatan. Modifikasi peralatan menurut Bahagia (1999/2000: 7), “Guru dapat mengurangi atau menambah tingkat kompleksitas dan kesulitan tugas ajar dengan cara memodifikasi peralatan yang digunakan untuk melakukan skill itu. Misalnya, berat ringannya, besar kecilnya, tinggi rendahnya, panjang pendeknya peralatan yang digunakan”. Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat dikatakan bahwa latihan shooting free throw dengan modifikasi bola efektif digunakan untuk meningkatkan penguasaan keterampilan shooting dalam permainan bola basket. E. PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian hipotesis dengan menggunakan pendekatan statistika, penulis dapat menyimpulkan hasil penelitian sebagai berikut. Latihan shooting free throw berpengaruh secara berarti terhadap keterampilan shooting dalam permainan bola basket pada siswa ekstrakurikuler bola basket putri SMK Mitra Batik Kota Tasikmalaya tahun ajaran 2015/ 2016. Hal ini berarti bahwa latihan shooting
11
free throw menggunakan modifikasi bola efektif digunakan dalam meningkatkan keterampilan shooting dalam permainan bola basket pada siswi SMK Saran Mengacu pada hasil yang telah diperoleh penelitian ini, maka penulis menyarankan beberapa hal sebagai berikut : 1. Bagi guru olah raga maupun pembina olahraga di sekolah-sekolah bahwa latihan shooting free throw menggunakan modifikasi bola dapat dijadikan tolak ukur dan dapat digunakan sebagai alternatif bentuk latihan dalam rangka meningkatkan keterampilan shooting dalam permainan bola basket. 2. Karena ruang lingkup penelitian ini terbatas, penulis menyarankan kepada berbagai pihak yang tertarik untuk membahas dan meneliti mengenai masalah yang sama, agar melakukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan ruang lingkup penelitian yang lebih luas sehingga diperoleh hasil yang lebih empirik.
F. DAFTAR PUSTAKA Arikunto,
Suharsimi. 1988. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Badriah, Dewi Laelatul. 2002. Fisiologi Olahraga dalam Perspektif Teoretis dan Praktik. Bandung: Pustaka Ramadhan. Bahagia, Yoyo dan Adang Suherman. 2000. Prinsip prinsip Pengembangan dan Modifikasi Cabang Olahraga. Jakarta: Depdikbud. Bompa, Tudor O. 1983. Theory and Methadology of Training. Kandal / Hunt Pusblishing Company : Dubugue, Lowa. Darmawan, Dedi. 2007. Pengaruh Modifikasi Bola terhadap Keterampilan Servis Atas dalam Permainan Bola Voli (Eksperimen pada Siswa Putra Kelas Iv Dan V Sdn Karikil 1 Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya). Tasikmalaya : UNSIL tidak diterbitkan. Harsono. 1988. Coaching dan Aspek-aspek Psikologi dalam Coaching. Jakarta: CV Tambak Kusuma. Indrawan Budi, dan Nurhidayat, Deni. 2008. Permainan Bola Basket. UNSIL : Tasikmalaya.
12
Indrawan Budi, dan Nurhidayat, Deni. 2010. Permainan Bola Basket. UNSIL : Tasikmalaya. Nurhasan dan Abdul Narlan. 2001. Tes dan Pengukuran Pendidikan Olahraga. Tasikmalaya: PJKR FKIP UNSIL. Sajoto. 1988. Pembinaan Kondisi Fisik dalam Olahraga. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktur Jendral Pendidikan Tinggi. Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan. Sudjana, 1989. Metode Statistik. Bandung: Tarsito Suhendro, Andi, dkk. 2001. Dasar-dasar Kepelatihan. Jakarta: Universitas Terbuka. Surachmad, Winarno. 1998. Dasar dan Teknik Research, Pengantar Metodologi Ilmiah. Bandung: Tarsito. Sugiyono. 1999. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Administrasi. Bandung : Alfabeta. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta. Surayin. 1987. Penuntun Pelajarun Olahraga Kesenian.Bandung. Ganeca Exact. Wissel, Hall. 2000. Motor Control and Learning. A Behavioral Emphasis, Second Edition. Human Kintics Publisher, Inc. Champaign, Illinois.