PERBANDINGAN PENGARUH LATIHAN KETERAMPILAN OPEN SKILL DENGAN CLOSED SKILL TERHADAP HASIL SHOOTING DALAM PERMAINAN FUTSAL (Eksperimen pada Siswa Ekstrakurikuler Futsal SMA Negeri 5 Tasikmalaya Tahun Ajaran 2014/ 2015) oleh; Helga Putra Paratama; 1 H. Budi Indrawan, M.Pd.;2 H. Agus Mulyadi, M.Pd;3 dan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi FKIP Universitas Siliwangi Tasikmalaya Dosen (Pembimbing I) Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi FKIP Universitas Siliwangi Tasikmalaya Dosen (Pembimbing II) Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi FKIP Universitas Siliwangi Tasikmalaya ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi tentang perbandingan latihan keterampilan open skill dan closed skill terhadap keterampilan shooting dalam permainan futsal pada siswa ekstrakurikuler futsal SMA Negeri 5 Tasikmalaya tahun ajaran 2014/ 2015. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. Populasi penelitian adalah siswa ekstrakurikuler futsal SMA Negeri 5 Tasikmalaya tahun ajaran 2014/ 2015 sebanyak 20 orang dengan teknik total sampling. Berdasarkan hasil pengolahan data dengan uji statistik, ternyata secara empirik latihan keterampilan open skill dan closes skill sama berpengaruh terhadap keterampilan shooting dalam permainan futsal pada siswa ekstrakurikuler futsal SMA Negeri 5 Tasikmalaya tahun ajaran 2014/ 2015. Berdasar pada hasil penelitian tersebut di atas, penulis mengajukan beberapa saran sebagai berikut. Para guru sebagai pembina prestasi siswa di sekolah hendaknya meningkatkan keterampilan teknik dasar cabang-cabang olahraga yang diajarkan, karena ekstrakurikuler futsal merupakan salah satu wahana untuk menjaring dan membina bakat olahraga. Kata Kunci: keterampilan open skill, closed skill, shooting futsal
1
2
ABSTRACT The aim of this research is to obtain information about the comparison of open skill and closed skills training on shooting skill in the game futsal at the students’ futsal extracurricular of SMAN 5 Tasikmalaya 2014/2015 period. The method used is the experimental method. The population research is students’ futsal extracurricular of SMAN 5 Tasikmalaya 2014/2015 period as many as 20 students with total sampling technique. Based on the results of data processing by statistical tests, it turns out empirically open skill and closed skills training are the same influence on shooting skill in the futsal game at the students’ extracurricular of SMAN 5 Tasikmalaya 2014/2015period. Based on the results research above, the writer proposes some suggestions as follows. The teacher as a mentor student achievement in schools should improve the basic techniques skills of those sports that are taught, because futsal extracurricular is one vehicle to capture and nurture sports talent. Keuwords: Open skill, cloesed skill, shooting futsal.
A. PENDAHULUAN Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal mempunyai peran yang besar dalam pembangunan bangsa dan merupakan tempat yang strategis untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Sebagai bagian integral dari seluruh proses pendidikan, pendidikan jasmani dan kesehatan mempunyai peran dalam mencapai tujuan pendidikan secara umum melalui aktivitas jasmani. Pendidikan jasmani di sekolah dapat memberikan bantuan dan pengaruh serta bertujuan untuk meningkatkan kesegaran jasmani dan kesehatan siswa menanamkan sikap positif dan sportif melalui gerak dan berbagai aktivitas jasmani. Permainan futsal merupakan salah satu cabang olahraga yang termasuk ke dalam kelompok aspek permainan dan olahraga yang diberikan kepada siswa. Selain diberikan dalam kegiatan kurikuler, permainan futsal bisa dilakukan dalam kegiatan ekstrakurikuler untuk pembinaan siswa yang berminat terhadap permainan futsal. Hal ini sejalan dengan penjelasan Depdiknas (2003: 10) dalam rambu-rambu butir 12 yang bunyinya sebagai berikut. “Untuk pembinaan siswa yang berminat terhadap salah satu atau beberapa cabang olahraga tertentu, dapat dilakukan dalam kegiatan ekstra kurikuler”.
3
Olahraga di Indonesia semakin menunjukkan peningkatan kualitas maupun kuantitas. Peranannya yang sangat strategis dalam kehidupan manusia, olahraga menjadi alat untuk membentuk karakteristik bangsa yang sangat efektif dalam era globalisasi. Penanganan kegiatan olahraga oleh pihak yang kompeten semakin profesional, hal ini di tandai dengan semakin maraknya berbagai kegiatan-kegiatan olahraga yang bersifat rekreasi, dan prestasi yang ditangani secara baik dalam kualitas organisasi maupun penyelenggaraannya. Olahraga sepakbola yang bersifat nasional, regional maupun bersifat internasional pencapaian prestasinya semakin meningkat, peningkatan atau prestasi dalam cabang olahraga sepakbola tentunya melalui usaha yang keras dilakukan oleh para pelatih dan ahli-ahli bidang olahraga. Sepakbola futsal adalah permainan beregu yang dimainkan oleh dua regu yang setiap regunya terdiri dari lima orang pemain. Tujuan dari permainan ini untuk mengusai bola dan merebutnya kembali apabila bola dikuasai lawan, serta berusaha memasukkan bola ke gawang lawan sebanyak-banyaknya dan berusaha menjaga gawangnya agar tidak kemasukan. Untuk dapat bermain futsal dengan baik dan benar ada beberapa teknik dasar yang harus dikuasai oleh seorang pemain futsal, di antaranya : teknik menendang bola, teknik menggiring bola, teknik stop bola, teknik menyundul bola, teknik merebut bola, teknik shooting, dan yang lainnya. Dengan penguasaan teknik yang baik dan benar kesempatan untuk menguasai jalannya pertandingan dan mencetak gol lebih banyak. Semua unsur-unsur teknik dasar tersebut di atas jelas harus di kuasai dengan baik, supaya hasil dari permainannya dapat memuaskan. Selain teknik dasar, kondisi fisik pun sangatlah mendukung, untuk mencapai hal ini. Permainan futsal merupakan salah satu cabang olahraga permainan yang wajib diberikan kepada siswa sekolah lanjutan, baik sekolah lanjutan pertama maupun sekolah lanjutan tingkat atas. Permainan futsal merupakan salah satu materi dalam kegiatan ekstrakurikuler maupun intrakurikuler. Dalam permainan futsal agar memperoleh prestasi yang baik, banyak faktor yang menunjang antara lain faktor teknik. Teknikteknik yang perlu dikuasai oleh para pemain atau siswa banyak bentuknya yaitu sebagai berikut; teknik dribble, teknik mengoper bola, teknik memasukan bola, teknik shooting dan juga teknik yang menunjang ke dalam permainan futsal. Penulis beranggapan
4
bahwa teknik shooting merupakan salah satu teknik yang penting dalam permainan futsal di samping teknik yang lainnya. Hal ini menuntut penulis sebagai guru Penjas dan pembina olahraga merasa terdorong untuk lebih kreatif mencari solusi dalam upaya mengatasi hal tersebut. Dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran atau pelatihan, guru pendidikan jasmani (Penjas), pembina, dan pelatih harus kreatif. Guru Penjas atau pelatih harus pandai memilih pendekatan, metode, teknik, dan strategi pembelajaran/ pelatihannya sesuai dengan pengetahuan, kemampuan yang dimilikinya, serta sarana dan prasarana yang tersedia di sekolah tempatnya mengajar. Namun demikian guru Penjas harus selalu memperhatikan perubahan kemampuan anak dan dapat membantu mendorong perubahan tersebut, memperhatikan tingkat perkembangan anak didiknya, dan mampu mengakomodasi setiap perubahan dan perbedaan karakteristik setiap individu serta mendorongnya ke arah perubahan yang lebih baik. Dalam hal ini penulis akan menerapkan sekaligus membandingkan antara open sklill (keterampilan terbuka) dan closed skill (keterampilan tertutup). Open Skill (keterampilan terbuka) adalah keterampilan yang ditampilkan dalam lingkungan yang berubah-ubah selama penampilannya. Contoh dari keterampilan terbuka adalah shooting pada futsal. Ciri keterampilan ini biasanya dipicu secara eksternal atau dari luar (externally paced) di mana timing pelaksanaannya dikontrol oleh lingkungan (atau lawan) dan benar-benar bersandar pada kemampuan pelaku untuk secara cepat memproses tanda-tanda perseptual (terutama visual). Pelaku yang terampil dapat memahami kondisi lingkungan dan dapat menyesuaikan keterampilan pada kondisi yang berubah-ubah. Pertanyaan yang harus diajukan di sini adalah: apakah keterampilan terbuka harus dipelajari sebagai keterampilan tertutup terlebih dahulu? Hal itu tergantung dari tujuan pembelajaran yang diselenggarakan. Jika yang ditargetkan adalah penguasaan keterampilan, jelas bahwa guru perlu menempuh tahapan yang baik, yaitu dengan mengajarkannya dalam kondisi yang lebih sederhana. Artinya, keterampilan itu tingkat kesulitannya dikurangi sehingga dapat saja menjadi keterampilan tertutup. Karena keterampilan terbuka memerlukan pelakunya menyadari tanda-tanda perseptual (misalnya bola yang datang atau lawan yang bergerak), tidak ada jaminan bahwa anak yang sudah bisa melakukan pukulan secara tertutup akan mampu melakukan pukulan yang sama dalam kondisi yang terbuka. Oleh karena itu, kondisi
5
latihan untuk keterampilan terbuka jangan pernah dilakukan di lingkungan tertutup dalam waktu yang lama. Harus disadari oleh guru, bahwa ada dua faktor yang terlibat dalam keterampilan terbuka: (1) pelaku harus memilih respons yang tepat ketika menyadari adanya stimulus dari luar, dan (2) pelaku harus mampu melakukan respons tersebut secara efisien dan efektif. Tugas guru penjas adalah mengurangi kompleksitas bidang perseptual anak di tahap-tahap awal pembelajaran dan kemudian membantu anak menyesuaikan diri dengan kompleksitas lingkungan yang secara bertahap bertambah. Sedangkan closed skill (keterampilan tertutup) adalah keterampilan yang dilaksanakan dalam lingkungan yang menetap. Artinya, kondisi lingkungan di mana keterampilan dilangsungkan tidak pernah berubah-ubah. Dengan begitu, ketika melakukan keterampilan tertutup, pelaku dapat berkonsentrasi pada saat yang dikiranya tepat (self-pace) dan menggunakan umpan balik dari dalam tubuhnya sendiri untuk membimbing gerakan. Meskipun perbedaan teoretis bisa saja ada di antara istilah yang dipakai, keterampilan tertutup biasanya berupa keterampilan yang dipicu atau ditentukan oleh diri sendiri. Berdasarkan pada uraian di atas penulis tertarik dan berkeinginan untuk mengadakan penelitian dengan judul “Perbandingan Pengaruh Latihan Keterampilan Open Skill dengan Closed Skill terhadap Hasil Shooting dalam Permainan Futsal (Eksperimen pada Siswa Ekstrakurikuler Futsal SMA Negeri 5 Tasikmalaya Tahun Ajaran 2014/ 2015)”. B. PROSEDUR PENELITIAN Metode Penelitian Hampir semua penelitian mempunyai hipotesis yang perlu diuji kebenarannya secara empiris karena hipotesis merupakan jawaban sementara dari masalah penelitian. Untuk membuktikan kebenaran dari hipotesis yang penulis ajukan, penulis melakukan penelitian melalui ujicoba atau eksperimen untuk melihat suatu hasil (keterampilan shooting) sebagai akibat latihan shooting dengan menggunakan open skill dan closed skill dalam permainan futsal. Oleh karena itu metode penelitian yang penulis gunakan dalam pelaksanaan penelitian ini adalah metode eksperimen. Pengertian metode eksperimen diungkapkan Surakhmad (1998: 149) sebagai berikut.
6
Dalam arti kata yang luas, bereksperimen ialah mengadakan kegiatan percobaan untuk melihat suatu hasil. Hasil itu yang menegaskan bagaimanakah kedudukan perhubungan kausal antara variabel-variabel yang diselidiki. Tujuan eksperimen bukanlah pada pengumpulan data deskripsi melainkan pada penemuan faktorfaktor penyebab dan faktor-faktor akibat; karena itu maka di dalam eksperimen orang bertemu dengan dinamik dalam interaksi variabel-variabel. Dari kutipan tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam suatu penelitian eksperimen diperlukan adanya suatu faktor yang diujicobakan. Faktor yang diujicobakan dalam penelitian ini adalah latihan shooting. Variabel Penelitian Variabel penelitian menurut Arikunto, Suharsimi (1988: 99) variabel adalah “objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian”. Selanjutnya Arikunto, Suharsimi (1988:101) menjelaskan bahwa “variabel yang mempengaruhi disebut variabel penyebab variabel bebas atau independent variabel (X), sedangkan variabel akibat disebut variabel tak bebas, variabel tergantung, variabel terikat dari dependent variabel (Y). Mengacu pada desain penelitian seperti yang dikemukakan di atas, penulis dapat menentukan variabel dalam penelitian ini ada dua macam, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebasnya yaitu latihan shooting dengan menggunakan open skill dan closed skill. Sedangkan variabel terikatnya yaitu keterampilan shooting dalam permainan futsal.
Instrumen Penelitian Untuk mendapatkan data yang diperlukan penulis menggunakan alat ukur sebagai media pengumpul data. Menurut Nurhasan dan Abdul Narlan (2001:3) mengatakan, “Dengan alat ukur ini kita akan memperoleh data dari suatu objek tertentu, sehingga kita dapat mengungkapkan tentang keadaan suatu objek tersebut secara objektif”. Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, diperlukan suatu instrumen penelitian. Menurut Arikunto (1998:121) “Instrumen adalah alat ukur pada saat peneliti menggunakan metode”. Instrumen yang digunakan untuk memperoleh informasi mengenai shooting adalah tes keterampilan shooting dalam permainan futsal.
7
Populasi dan Sampel Penyelidikan yang menggunakan hipotesis akan berhadapan dengan masalah populasi dan sampel, sebab pengujian statistik senantiasa berhubungan dengan sekelompok subyek, baik manusia, gejala, nilai tes benda-benda ataupun peristiwa. Mengenai populasi menurut Surakhmad (1998:93) adalah sekelompok subjek, baik manusia, gejala, nilai tes benda-benda ataupun peristiwa. Kemudian Arikunto (1998:115) mengemukakan bahwa populasi adalah “Keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah, maka penelitian yang dilakukan merupakan penelitian populasi”. Sedangkan yang dimaksud sampel menurut Arikunto (1998:104) adalah “Sebagian atau wakil populasi yang diteliti”. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa ekstrakurikuler futsal SMA Negeri 5 Tasikmalaya tahun ajaran 2014/ 2015 sebanyak 20 orang dengan menggunakan tenik cara total sampling. Rancangan Pengolahan Data Setelah data berupa skor hasil tes keterampilan long passing dalam permainan bolavoli diperoleh, maka skor tersebut disusun, diolah dan dianalisis kebermaknaannya. Untuk itu penulis menggunakan suatu pendekatan statistika yang sesuai dengan data yang diperoleh. Adapun langkah-langkah yang penulis lakukan dalam mengolah data tersebut, dapat penulis paparkan di bawah ini: 1. Membuat distribusi frekuensi, langkah-langkahnya adalah : a. Menentukan rentang (R = skor tertinggi – skor terendah) b. Menentukan kelas interval (K = 1 + 3,3 log n) c. Menentukan panjang interval (P = R ) K
2. Menghitung skor rata-rata (mean) dari masing-masing data, rumus yang digunakan adalah :
fi ci X = o + P fi
Arti tanda-tanda dalam rumus tersebut adalah : X = nilai rata-rata yang dicari
8
= sigma atau jumlah fi = frekuensi ci = deviasi atau simpangan o = titik tengah skor yang membuat tanda kelas dh nilai c = 0 P = panjang kelas interval 3. Menghitung standar deviasi atau simpangan baku, rumus yang digunakan adalah :
n fi ci 2 ( fi ci) 2 n (n 1)
S = P
Arti tanda-tanda dalam rumus tersebut adalah : S = standar deviasi yang dicari n
= jumlah sampel (n = fi)
P = panjang kelas interval fi = frekuensi ci = deviasi atau simpangan 4. Menghitung varians dari masing-masing tes, rumus yang digunakan adalah :
n fi ci 2 ( fi ci) 2 S2 = P2 n (n 1)
Arti tanda-tanda dalam rumus tersebut adalah : S2 = varians yang dicari P2 = panjang kelas interval dikuadratkan n
= jumlah sampel (n = fi)
fi = frekuensi ci = deviasi atau simpangan 5. Menguji normalitas data dari setiap tes melalui penghitungan statistik 2 kuadrat), rumus yang digunakan adalah : 2 =
k
i 1
(Oi Ei) 2 Ei
Arti tanda-tanda dalam rumus tersebut adalah : 2 = Chi–kuadrat (lambang yang menyatakan nilai normalitas) Oi = frekuensi nyata atau nilai observasi/pengamatan
(Chi–
9
Ei = frekuensi teoretik atau ekspektasi, yaitu luas kelas interval dikalikan dengan jumlah sampel (n). Kriteria pengujian dengan menggunakan distribusi chi–kuadrat (2) dengan taraf nyata = 0,05 dan dk = k – 3. Apabila 2 (1 – ), (k – 3) atau 2 tabel dari daftar chi– kuadrat (2) lebih besar atau sama dengan hasil penghitungan statistika 2, maka data-data dari setiap tes itu berdistribusi normal dapat diterima, untuk harga 2 lainnya ditolak. 6. Menguji homogenitas dari data setiap tes melalui penghitungan statistik F, rumus yang digunakan adalah : F =
Varians terbesar Varians terkecil
Kriteria pengujian dengan menggunakan distribusi F dengan taraf nyata = 0,05 dan dk = n – 1. Apabila nilai Fhitung lebih kecil atau sama dengan Ftabel distribusi atau F F ½ (v1, v2), maka data dari kelompok tes itu homogen.
F ½ (v1, v2)
didapat dari daftar distribusi F dengan peluang ½ . Sedangkan derajat kebebasan (dk) v1 dan v2 masing-masing sesuai dengan dk pembilang dan dk penyebut = n. 7. Menguji diterima atau ditolaknya hipotesis melalui pendekatan uji kesamaan dua rata-rata uji dua pihak (uji t`). Apabila data tersebut berdistribusi normal dan homogen, maka rumus yang digunakan adalah :
X1 X 2
t S
S =
1 1 n1 n 2
(n1 1) S12 (n 2 1) S22 n1 n 2 2
Arti tanda-tanda dalam rumus tersebut adalah : t` = nilai signifikansi yang dicari X1 = skor rata-rata dari tes awal atau variabel I X 2 = skor rata-rata dari tes akhir atau variabel II
S = simpangan baku gabungan
10
n
= jumlah sampel
S 12 = varians sampel tes awal atau variabel I S22 = varians sampel tes akhir atau variabel I
Kriteria pengujian adalah terima hipotesis (Ho) jika –t (1 – ) < t < t (1 – ), di mana –t (1 – ) didapat dari distribusi t dengan derajat kebebasan (dk) = n1 – n2 – 2 dan peluang (1 – ½ ). Taraf nyata () = 0.05 atau tingkat kepercayaan 95%. Untuk harga t lainnya hipotesis ditolak. C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bagian ini penulis akan membahas hasil pengujian hipotesis yang dilakukan dengan menggunakan pendekatan statistik. Pengujian hipotesis tersebut dilakukan untuk menjawab permasalahan penelitian atau hipotesis yang penulis ajukan. Adapun hipotesis yang penulis ajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Latihan shooting dengan menerapkan open skill berpengaruh terhadap keterampilan shooting dalam permainan futsal pada siswa ekstrakurikuler futsal SMA Negeri 5 Tasikmalaya tahun ajaran 2014/ 2015. 2. Latihan shooting dengan menerapkan closed skill berpengaruh terhadap keterampilan shooting dalam permainan futsal pada siswa ekstrakurikuler futsal SMA Negeri 5 Tasikmalaya tahun ajaran 2014/ 2015. 3. Latihan shooting dengan menerapkan open skill lebih berpengaruh daripada closed skill terhadap keterampilan shooting dalam permainan futsal pada siswa ekstrakurikuler futsal SMA Negeri 5 Tasikmalaya tahun ajaran 2014/ 2015. Berdasarkan hasil pengujian perbedaan peningkatan hasil latihan, hipotesis ketiga yang penulis ajukan bahwa latihan keterampilan open skill lebih berpengaruh terhadap peningkatan penguasaan keterampilan shooting dalam permainan futsal ditolak. Karena kedua kelompok sama efektifnya. D. PENUTUP Simpulan
11
Sesuai dengan analisis dan pembahasan hasil penelitian yang diperoleh, maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut : 1. Latihan shooting dengan menerapkan open skill berpengaruh terhadap keterampilan shooting dalam permainan futsal pada siswa ekstrakurikuler futsal SMA Negeri 5 Tasikmalaya tahun ajaran 2014/ 2015. 2. Latihan shooting dengan menerapkan closed skill berpengaruh terhadap keterampilan shooting dalam permainan futsal pada siswa ekstrakurikuler futsal SMA Negeri 5 Tasikmalaya tahun ajaran 2014/ 2015. 3. Latihan shooting dengan menerapkan open skill dan closed skill sama efektifnya terhadap keterampilan shooting dalam permainan futsal pada siswa ekstrakurikuler futsal SMA Negeri 5 Tasikmalaya tahun ajaran 2014/ 2015.
Saran Berdasarkan hasil penelitian tersebut di atas, maka penulis mengajukan beberapa saran sebagai berikut : 1. Kepada guru pendidikan jasmani, untuk dapat menerapkan latihan open skill dan closed skill, karena telah terbukti secara ilmiah dapat meningkatkan penguasaan keterampilan shooting dalam permainan futsal. 2. Bagi peneliti lain yang berminat pada masalah yang sama, penulis menyarankan agar melakukan penelitian lebih lanjut dengan ruang lingkup yang lebih luas, misalnya dengan sampel yang lebih besar. 3. Penelitian lebih lanjut diharapkan dapat dilakukan terhadap aspek-aspek dan metode latihan lainnya dengan menggunakan sampel yang lebih besar dan pelaksanaannya yang lebih cermat. E. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 1988. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Bina Aksara.
12
Badriah, Dewi L. 2002. Fisiologi Olahraga. Bandung: Pustaka Ramadhan Suharno, HP. 1993. Metodologi Pelatihan. Yogyakarta: FPOK IKIP Yogyakarta. Depdiknas. 2003. Kurikulum Berbasis Kompetensi: Kegiatan Belajar Mengajar. Jakarta: Pusat Kurikulum. Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2001. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Harsono. 2001. Latihan Fisik. Jakarta: Sekretariat KONI. Jamaludin. 2003. Problematik Pembelajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta: Adicita Karya Nusa. Morgan.1978. Pedoman Melatih Bola voli. Yogyakarta: FPOK IKIP Yogyakarta. Nurhasan dan Abdul Narlan. 2001. Tes dan Pengukuran Pendidikan Olahraga. Tasikmalaya: PJKR FKIP UNSIL. Pusat Bahasa Depdiknas. 2000. Kamus Besar Bahasa Indonesia . Jakarta: Balai Pustaka. Sardiman AM. 2001. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers. Soekatamsi. 1997. Permainan Besar I Sepakbola. Jakarta : Universitas Terbuka. Sudjarwo, Iwan dan Enur Nurdin. 2005. Permainan Sepakbola. Diktat Tasikmalaya : PJKR-FKIP Unsil Sudjana, Nana. 1987. Metode Statistika. Bandung: Tarsito. Surakhmad, Winarno. 1998. Dasar dan Teknik Research, Pengantar Metodologi Ilmiah. Bandung: Tarsito. Sunardi, dkk..1998. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan Untuk SMU. Bandung: IKAPI.