Mimbar Ilmu Pengetahuan
ISSN:1693-9069
Hubungan Split Dengan Kemampuan Shooting Bola Club Sepak Bola Unhalu* Wolter Mongsidi**
ABSTRACT The research was conducted to find out the relationship between split capability and ball shooting capability of undergraduate students of Unhalu Football Club. The research used 20 samples of undergraduate students. The split capability was measured by ruler and shooting capability was evaluated by using score of shooting ball to the gate. Data were analysis by product moment correlation test and presented descriptively. The result showed that the relationship between split capability and shooting capability is high or rxy = -0,72 near to -1. This is indicated that the split capability strongly influenced on the shooting capability. Key words: correlation, sport, football, shooting, split. PENDAHULUAN Upaya memperoleh prestasi yang optimal dalam setiap cabang olahraga merupakan suatu bentuk usaha yang senantiasa dilakukan oleh berbagai pihak terkait terutama atlet dan pelatih. Oleh karena itu dalam mewujudkan usaha tersebut, perlu adanya kerjasama yang baik sehingga dapat membentuk potensi diri atlet menuju kesiapan fisik yang prima. Hal ini sangat penting karena dengan memiliki kesiapan fisik yang prima seorang atlet dapat berlaga dengan sempurna tanpa mengalami kelelahan yang berarti, selain itu diharapkan pula dapat menghindari terjadinya cedera pada saat bermain atau bertanding di lapangan. Demikian pula pada cabang olahraga sepak bola, maka seseorang atlet dalam kesiapan fisiknya memiliki kesiapan komponen kemampuan fisik seperti; kekuatan, kecepatan, power, fleksibilitas, daya tahan dan lain sebagainya. Dari kesiapan fisik tersebut yang menjadi fokus perhatian kaitannya dengan penelitian ini adalah *) Hasil Penelitian **) Staf Pengajar FKIP Unhalu
1
bagaimana meningkatkan kemampuan fisik yang dipengaruhi oleh split (kelenturan otot). Hal tersebut merupakan salah satu faktor penentu kemampuan shooting bola yang akan mempengaruhi proses pencapaian prestasi maksimal dalam permainan sepak bola. Untuk memperoleh informasi yang jelas tentang hubungan komponen kemampuan fisik dalam hal ini split dengan kemampuan shooting bola dalam permainan sepak bola perlu dilakukan tes dan pengukuran. Data hasil pengukuran tersebut diharapkan dapat dijadikan dasar atau acuan untuk melakukan latihan yang kontinyu dan sungguh-sungguh berdasarkan prinsip-prinsip dasar latihan menuju pencapaian prestasi yang optimal dan mampu dipertahankan sampai pada masa-masa selanjutnya baik persiapan untuk laga baik ditingkat lokal, regional, nasional maupun internasional. Penelitian ini dilaksanakan pada Club Sepak Bola Unhalu yang mana berdasarkan observasi awal penulis pada umumnya memiliki antusiatif yang tinggi terhadap permainan sepak bola. Hal ini terlihat ketika mereka memanfaatkan waktu olahraga di
MIMBAR ILMU PENGETAHUAN, VOL.3, No.1, Edisi April 2009.
kampus dominan digunakan untuk bermain sepak bola. Demikian pula dalam keseharian mereka di luar kampus mereka memanfaatkan waktu senggang untuk bermain sepak bola. Namun demikian banyak persoalanpersoalan yang perlu dikaji lebih mendalam hubungannya dengan peningkatan prestasi dalam permainan sepak bola. Salah satu diantaranya bahwa di dalam proses permainan sepak bola yang dilakukan terutama pada saat melakukan shooting jauh ke gawang maupun ke arah teman belum menunjukkan kemampuan yang optimal. Hal tersebut kemungkinan disebabkan karena kurangnya latihan-latihan yang mengarah pada peningkatan kemampuan split, sebagai salah satu faktor berpengaruh dalam pencapaian prestasi olahraga sepak bola. MATERI METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Metde penelitian ini adalah metode deskriptif korelasional yang ingin mengetahui hubungan split dengan kemampuan shooting bola Club Sepak Bola Unhalu pada cabang olahraga sepak bola yang rancangannya dapat dipaparkan sebagai berikut: X Y Keterangan : X = Kemampuan split Y = Kemampuan shooting bola → = Hubungan Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini terdiri dari : a. Variabel bebas (kemampuan split) b. Variabel terikat (kemampuan shooting bola) c. Variabel kendali (mahasiswa yang tergabung dalam Club Sepak Bola Unhalu yang dapat melakukan shooting bola) Populasi dan Sampel
41
Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah Club Sepak Bola Unhalu yang berjumlah 60 mahasiswa . Sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah mereka yang lolos kriteria variabel kendali sebanyak 20 mahasiswa . Teknik Pengumpulan Data 1. Split (variabel X), sebelum pelaksanaan tes pengukuran terlebih dahulu sampel diberi waktu secukupnya untuk melakukan pemanasan setelah itu sampel diarahkan ke suatu tempat bidang datar kemudian sampel dipanggil namanya satu persatu untuk mengambil tempat pengukuran kemudian di tempat itulah sampel berdiri pada suatu bidang datar lalu mengulurkan tungkainya ke samping kiri dan ke samping kanan sampai batas uluran maksimal. Uluran tungkai diukur secar vertikal hasil uluran tersebut dijadikan sebagai data penelitian variabel split. 2. Shooting bola (variabel Y), untuk mendapatkan data variabel tersebut dilakukan tes shooting atau menendang bola ke arah gawang oleh sampel tepat pada sasaran yang diukur berdasarkan point dan skor (Dani Mielke, 2007). Kesempatan ini diberikan sebanyak 3 (tiga) kali pada sampel kemudian dijumlahkan. Teknik Analisis Data Setelah data terkumpul, selanjutnya dianalisis secara deskriptif. Untuk menguji hipotesis dapat digunakan teknik statistik uji korelasi product moment data menggunakan SPSS 17 menurut Pratisto, A (2002) dengan rumus sebagai berikut : N∑ XY − (∑ X )(∑ Y ) R xy = 2 2 N ∑ X 2 − (∑ X ) N ∑ Y 2 − (∑ Y )
(
)(
Keterangan : Rxy = Koefisien korelasi variabel X dan Y XY = Jumlah hasil kali X dan Y
MIMBAR ILMU PENGETAHUAN, VOL.3, No.1, Edisi April 2009.
)
X = Jumlah nilai variabel X Y = Jumlah nilai variabel Y X2 = Kuadrat nilai variabel X Y2 = Kuadrat nilai variabel Y N = Jumlah nilai responden (Sudjana, 1992) Kriteria tingkat korelasi antara variabel yang diamati digunakan peta korelasi menurut M. Ali (1995) sebagai berikut : ± 0,06 – 0,2 = korelasi sangat rendah ± 0,21 – 0,40 = korelasi rendah ± 0,41 – 0,60 = korelasi sedang ± 0, 61 – 0,80 = korelasi tinggi ± 0,81 – 1,00 = korelasi sempurna HASIL DAN PEMBAHASAN Deskriptif Variabel Penelitian Data vriabel tentang kemampuan split (variabel X) dan kemampuan shooting (variabel Y) yang diamati tersebut dapat diolah dengan menggunakan rata-rata dan standar deviasi yang dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1. Deskriptif kemampuan Split (X) dan kemampuan shooting (Y) pada permainan sepak bola Vaiabel Rata-Rata Standar Deviasi X 14,95 8,32 Y 9,40 1,76 Berdasarkan Tabel 1 diatas dapat diketahui bahwa rata-rata kemampuan split dari 20 mahasiswa Club Sepak Bola Unhalu adalah 14,95 dengan standar deviasi 8,32 sedangkan kemampuan shooting bola pada permainan sepak bola diperoleh rata-rata 9,40 dengan standar deviasi 1,76. Uji Korelasi Product Moment Untuk mengetahui bagaimana hubungan antara kedua variabel yang diamati (X dan Y) dapat diuji menggunakan statistik uji korelasi 42
product moment yang hasilnya dapat ditampilkan pada Tabel 2 berikut ini. Tabel 2. Uji korelasi product moment kemampuan split (X) dengan kemampuan shooting (Y) pada permainan sepak bola Vaiabel rxy rtab X Y -0,72** 0,44 ** korelasi sangat nyata (p<0,01) Berdasarkan Tabel 2 diatas dapat diketahui bahwa koefisien korelasi (rxy = -0,72) artinya terdapat hubungan yang cukup berarti antara kemampuan split dan kemampuan shooting pada permainan sepak bola. Koefisien korelasi tersebut signifikan pada taraf kepercayaan 99 persen atau alpha 0,01. Sedangkan koefisien determinasi (rtab) sebesar 0,44. Berdasarkan uji korelasi productmoment dapat diketahui bahwa ada korelasi antara split dengan kemampuan shooting bola pada permaianan sepak bola Club Sepak Bola Unhalu mencapai -0,72 atau mendekati nilai -1 yang berarti bahwa terdapat hubungan yang tinggi. Pratisto (2002) memberikan batasan bahwa koefisien korelasi dinyatakan dengan bilangan, bergerak antara 0 sampai +1 atau -1. Nilai korelasi mendekati +1 atau -1 berarti terdapat hubungan yang kuat, sebaliknya korelasi mendekati 0 berarti terdapat hubungan yang lemah, sedangkan sama dengan nol tidak memiliki hubungan sama sekali. Berdasarkan batasan Pratisto tersebut maka koefisien korelasi sebesar -0,72 menunjukkan bahwa hubungan antara spilt dengan kemampuan shooting bola memiliki korelasi negatif (negative correlation). Hal ini berarti bahwa semakin kecil nilai split yang diperoleh maka semakin tinggi score kemampuan shooting yang dihasilkan atau penurunan nilai variabel split akan mengakibatkan kenaikan nilai variabel kemampuan shooting, demikian pula sebaliknya
MIMBAR ILMU PENGETAHUAN, VOL.3, No.1, Edisi April 2009.
Jika nilai koefisien korelasi tersebut duhubungkan dengan pendapat M. Ali (1995) maka akan menghasilkan hubungan koreasi yang tinggi yakni berada pada interval korelasi 0,62 – 0,80.. Sedangkan koefisien determinasi (rtab) = 0,44 atau 44 % yang mengandung makna bahwa kontribusi kemampuan split terhadap kemampuan shooting sebesar 44 % sedangkan 56 % yang lainnya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. Berdasarkan pengamatan penulis, mahasiswa yang tergabung dalam Club Sepak Bola Unhalu selain aktif menekuni mata kuliah yang diprogramkan setiap semester, mahasiswa yang tergabung dalam Club Sepak Bola Unhalu secara rtin melakukan latihan di lapangan sepak bola Unhalu. Sebelum melakukan permainan sepak bola secara disiplin mereka melakukan pemanasan. Bentuk latihan pemanasan yang sering mereka lakukan yakni selain latihan meningkatkan kemampuan split antara lain juga mereka melakukan aktivitas seperti berlari, seat-up, dan melakukan shooting bola ke gawang atau kearah teman. Aktivitas seperti ini akan sangat berpengaruh dalam membentuk berbagai komponen kemampuan fisik termasuk di dalamnya adalah komponen kemampuan fisik yang berhubungan dengan kelenturan (split). Kaitannya dengan komponen kemampuan fisik tersebut Soekarman (1989) mengatakan kebiasaan melakukan gerak fisik akan mengakibatkan peningkatan kemampuan fisik dan akan berpotensi meningkatkan prestasi dalam berolahraga . Kebiasaan melakukan gerak fisik dalam kehidupan sehari-hari seperti berjalan, melompat dan berlari akan pula menyebabkan ruang gerak sendi meluas terutama pada bagian tungkai atau pangkal paha. Dengan demikian seseorang dapat melakukan uluran pada bagian tertentu semaksimal mungkin yang pada hakekatnya uluran tersebut berkaitan erat dengan kelenturan, dengan demikian apabila 43
komponen kelenturan tersebut berada pada bagian fisik tertentu lebih berkualitas dalam hal ini tungkai akan pula menimbulkan kemampuan split yang baik. Uraian tersebut sejalan dapat dipahami bahwa bahwa sesorang dapat melakukan split yang maksimal apabila didukung oleh ruang gerak sendi pada pangkal paha yang luas ke samping kiri dan kanan dengan pandangan lurus ke depan. Kenyataan ini dapat dilihat pada saat sesorang melebarkan tungkainya ke arah yang berlawanan dalam posisi duduk atau berdiri. Implikasi Hasil Penelitian pada Proses Pembinaan Prestasi Atlet Pada cabang olahraga sepak bola, kemampuan shooting bola merupakan hal yang spekulatif berpengaruh pada prestasi olahraga tersebut. Untuk menciptakan tim sepak bola yang memiliki kemampuan shooting yang handal dapat dicapai dengan melakukan latihan latihan secara rutin dan teratur. Selain itu salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan shooting bola adalah split atlet tersebut. Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan split memiliki hubungan yang sangat erat terhadap kemampuan shooting bola. Pemain yang memiliki kemampuan split yang maksimal akan menghasilkan shooting yang handal dalam setiap kesempatan. Berdasarkan data hasil penelitian ini maka untuk mengembangkan materi latihan olahraga sepak bola, seorang pelatih disamping memberikan latihan-latihan fisik terutama latihan yang mengarah pada peningkatan split secara efektif. Dengan latihan-latihan tersebut maka akan meningkatkan kemampuan shooting bola yang baik sesuai harapan. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data penelitian ini dapat disimpulkan bahwa split
MIMBAR ILMU PENGETAHUAN, VOL.3, No.1, Edisi April 2009.
memiliki hubungan yang tinggi dengan kemampuan shooting pada permainan sepak bola Club Sepak Bola Unhalu. Atau dengan kata lain kemampuan seorang pemain untuk melakukan shooting yang baik sangat ditentukan oleh kemampuan split yang dimilikinya. Saran Sesuai dengan hasil penelitian yang diperoleh maka dapat disarankan:
1. Kepada pelatih sepak bola dalam melakukan persiapan permainan ataupun pertandingan kiranya selain memberikan latihan yang lain juga latihan yang mengarah pada peningkatan split. 2. Disarankan kepada peneliti selanjutnya yang berminat meneliti kiranya melanjutkan penelitian ini dengan melihat variabel-variabel lain yang berpengaruh dengan sampel yang lebih banyak.
DAFTAR PUSTAKA Ali, M., 1985. Penelitian Pendidikan, Prosedur & Strategi, PT. Angkasa, Jakarta. Danny Mielke, 2007. Dasar-Dasar Sepak Bola. PT. Intan Sejati. Bandung. Pratisto, A., 2002. Statistik Menjadi Mudah dengan SPSS 17. Elex Media Computindo, Kompas Gramedia, Jakarta. Soekarman, 1989. Dasar-Dasar Olahraga untuk Pembinaan, Pelatih dan Atlet. Gelora Aksara Pratama. Jakarta. Sudjana, 1992. Metode Statistika. Tarsito Bandung.
44
MIMBAR ILMU PENGETAHUAN, VOL.3, No.1, Edisi April 2009.