PENGARUH LABEL KEMASAN PANGAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MAKANAN RINGAN (STUDI KASUS PADA SISWA SMA CANDRA NAYA) Limerich Jurusan Hotel Management Fakultas Ekonomi dan Komunikasi BINUS University Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Jakarta Barat 11530, Indonesia Tel: (+62-21) 534-5830 Fax: (+62-21) 530-0244 Email:
[email protected] Dosen Pembimbing: Dianka Wahyuningtias, SST., Par., MM.
ABSTRACT Nowdays, people started to live a healthy lifestyle along with the increasing of education quality and knowledge of the importance of health. The research purpose are to discover about how the snack label package according to Candra Naya Senior High School students , to discover about how the snack buying decision of Candra Naya Senior High School students and to find out whether the food package label influence on snack buying decision on Candra Naya Senior High School students. From the calculation of food packaging label (X) to the buying decision (Y) t-count = 2,921 > 1,999 t-table, then Ho is rejected. This means that there is an influence between food package label (X) to the buying decision (Y). (LM) Keywords: Food label package, buying decision
ABSTRAK Sekarang ini, orang-orang sudah mulai menjalani gaya hidup sehat seiring dengan meningkatnya kualitas pendidikan dan pengetahuan mereka akan pentingnya kesehatan. Tujuan penelitian ialah untuk mengetahui bagaimana label kemasan suatu makanan ringan menurut siswa SMA Candra Naya, untuk mengetahui bagaimana keputusan pembelian makanan ringan siswa SMA Candra Naya dan untuk mengetahui apakah label kemasan pangan mempunyai pengaruh terhadap keputusan pembelian makanan ringan pada siswa SMA Candra Naya. Metode perancangan penelitian ini menggunakan metode kuantitatif serta melalui teknik analisa data regresi linear sederhana. Dari hasil perhitungan label kemasan pangan (X) terhadap keputusan pembelian (Y) thitung = 2,921 > ttabel 1,999, maka Ho ditolak. Hal ini berarti terdapat pengaruh yang antara label kemasan pangan (X) terhadap keputusan pembelian (Y).(LM) Kata Kunci : Label kemasan pangan, Keputusan pembelian
Pendahuluan Sekarang ini, orang-orang sudah mulai menjalani gaya hidup sehat seiring dengan meningkatnya kualitas pendidikan dan pengetahuan mereka akan pentingnya kesehatan (Winarno, 2011:8). Jurnal dari Sidiga Washi yang berjudul “Awareness of Food Labeling among Consumers in Groceries in Al-Ain, United Arab Emirates” juga menyatakan bahwa label makanan dapat menjadi alat kesehatan masyarakat yang sangat penting untuk mempromosikan diet yang seimbang.
Membaiknya pasar makanan ringan dan juga bertambahnya tingkat konsumsi masyarakat membuat penjualan beberapa perusahaan makanan ringan di Indonesia semakin mengalami peningkatan, hal ini didasarkan pada peningkatan penjualan yang dialami oleh beberapa perusahaan makanan ringan seperti pada PT Siantar Top, PT Tiga Pilar Sejahtera Food, PT Indofood, dan PT mayora Indah pada tahun 2012 yang mengalami kenaikan laba yang cukup signifikan. Selain itu, kenaikan laba beberapa perusahaan makanan ringan pun semakin dijelaskan oleh meningkatnya pertumbuhan produksi industri makanan ringan sebesar 14,3% dari seluruh industri makanan di Indonesia dari tahun ke tahun.
Gambar 1 Pertumbuhan Produksi per Tahun Industri makanan ringan Sumber: Kementrian Perindustrian Sushil Kumar dan Jabir Ali dalam jurnalnya yang berjudul “Assessing Consumer Awareness and Usage of Food labels and Influences on Food Buying Behavior” menyatakan bahwa dari peraturan makanan dan meningkatnya kesadaran konsumen telah memaksa perusahaan makanan di dunia untuk menampilkan informasi lebih lanjut pada produk makanan berkemasan. Namun, hanya sedikit respon yang diketahui dari konsumen terhadap informasi tersebut di negara-negara berkembang. SMA Candra Naya adalah sebuah sekolah yang terletak di Jalan Jembatan Besi, Jakarta Barat. Fadzli (2011:446) mengatakan bahwa selain sarapan, makan siang, dan makan malam, remaja sering terlihat membeli makanan ringan, minuman bersoda, dan sebagainya. Menurut Sarwono (2008:22), remaja adalah kurun usia 11-24 tahun dan siswa di sekolah SMA Candra Naya termasuk ke dalam usia remaja. Berdasarkan poin-poin di atas, penulis ingin mengetahui lebih lanjut mengenai pembelian makanan ringan siswa SMA Candra Naya khususnya yang berlabel. Maka, penulisan skripsi ini mengambil judul “Pengaruh Label Kemasan Pangan Terhadap Keputusan Pembelian Makanan Ringan (Studi Kasus Pada Siswa SMA Candra Naya)”.
Rumusan Masalah -
Deskriptif X : Bagaimana label kemasan pangan suatu makanan ringan menurut siswa SMA Candra Naya Deskriptif Y : Bagaimana keputusan pembelian makanan ringan siswa SMA Candra Naya Asosiatif (X-Y) : Apakah terdapat pengaruh antara label kemasan pangan terhadap keputusan pembelian makanan ringan pada siswa SMA Candra Naya
Metode Penelitian Penulis menggunakan metode penelitian asosiatif kausal. Sugiyono (2009:55) menyatakan bahwa rumusan masalah asosiatif adalah suatu pertanyaan penelitian yang bersifat menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih. Sugiyono juga menyatakan hubungan kausal adalah hubungan yang bersifat sebab akibat. Jadi disini ada variabel independen (variabel yang mempengaruhi) dan dependen (dipengaruhi). Selain mengunakan metode asosiatif kausal, penulis juga menggunakan metode deskriptif untuk menjawab rumusan masalah. Menurut (Sugiyono, 2010) metode deskriptif adalah suatu rumusan masalah yang berkenaan dengan pertanyaan terhadap keberadaan variabel mandiri, baik hanya pada satu variabel atau lebih. Metode pengambilan responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah probability sampling dengan cara stratifikasi (Stratified Random Sampling), dan teknik pengambilan sampel dengan rumus Slovin (dalam Husein Umar, 2013:78) sebagai berikut :
176 n = 1 + (176 (0,1)2)
176 n
= 1 + (176).(0.01)
176 n=
= 63,768 (64 siswa yang dijadikan sampel) 2.76
Dalam prosedur statistik seperti regresi, korelasi Pearson, dan uji t mengharuskan untuk menggunakan data interval. Oleh karena skala Likert merupakan data ordinal, maka data ordinal dari kuesioner harus ditransformasikan terlebih dahulu menjadi data interval sebelum diolah dengan menggunakan SPSS. Data interval mengurutkan angka sebagai objek berdasarkan suatu atribut yang memberikan informasi tentang interval antara 1 objek dengan objek lainnya adalah sama. Cara untuk mengubah data ordinal menjadi data interval salah satunya adalah dengan menggunakan MSI (Method of Succesive Interval) pada program Microsoft Excel. (Sarwono, 2011:177)
Uji Validitas dan Reliabilitas Uji validitas digunakan untuk mengukur apakah terdapat pertanyaan-pertanyaan pada kuesioner yang harus dibuang atau diganti karena dianggap tidak relevan. Untuk menguji validitas data menurut Husein Umar (2013:166) dapat digunakan rumus korelasi product moment sebagai berikut :
n ( ∑ XY ) − ( ∑ X
r=
[n∑ X
2
− (∑ X ) ] 2
∑Y) [n ∑ Y − (∑ Y ) 2
2
]
Keterangan : r = koefisien korelasi n = jumlah sampel X = skor butir kuesioner Y = skor total butir kuesioner Kriteria: Jika r hitung > r tabel, maka butir kuesioner valid. Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur derajat ketepatan, ketelitian atau keakuratan dari instrumen pengukuran. Untuk pengujian reliabilitas ini penulis menggunakan metode Alpha (AlphaCronbach method). Rumus untuk menghitung nilai Alpha-Cronbach menurut Husein Umar (2013:170) adalah sebagai berikut:
Keterangan: R11
= Reliabilitas instrumen
K
= Banyak butir pernyataan
St2 ∑sb
= Deviasi standar total 2
= Jumlah deviasi standar butir
Kriteria: Suatu data dikatakan reliabel jika nilai koefisien Alpha-Cronbach (dari hasil SPSS)
adalah lebih besar dari 0,6 (Priyatno, 2012:30).
Teknik Analisa Data Analisa data yang digunakan penulis adalah dengan menggunakan Regresi Linear Sederhana, uji determinasi, dan Uji t-statistik. Sugiyono (2009:270) mengatakan bahwa regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel independen dengan satu variabel dependen. Uji tstatistik digunakan untuk mendapatkan apakah variabel X (Label Kemasan Pangan) memiliki pengaruh terhadap variabel Y (Keputusan pembelian). Penulis juga menggunakan menggunakan uji determinasi. Uji determinasi digunakan untuk mendapatkan seberapa besar pengaruh yang diberikan dari variabel X terhadap Y. Program yang digunakan untuk menganalisa data adalah dengan program SPSS versi 20. Hubungan linier dapat dinyatakan sebagai berikut : Y = a + bX Keterangan: Y a b X
= Keputusan Pembelian = Intercept (konstan) = Koefisien Regresi = Label Kemasan Pangan
Hasil dan Bahasan Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Uji validitas dalam penelitian digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Jadi, semakin tinggi validitas suatu alat ukur, semakin tepat alat ukur tersebut mengenai sasaran. Pengujian validitas dalam penelitian ini adalah dengan mengkorelasikan antara skor butir pertanyaan dengan total skor variabel yang ada. Uji korelasi yang digunakan yaitu dengan menggunakan koefisien korelasi Pearson. Menurut Priyatno (2012:19) analisis dengan menggunakan metode ini adalah dengan mengkorelasikan masing-masing skor item dengan skor total tanpa melakukan koreksi terhadap Spurious overlap (nilai koefisien korelasi yang overestimasi). Sedangkan suatu indikator dikatakan valid, apabila r hitung > r tabel pada taraf signifikansi 0,05 (5%). Untuk mencari r-tabel, harus diketahui terlebih dahulu nilai df. Cara menghitung df= n – 2, df= 64-2, df= 62. Nilai r tabel dengan nilai df= 62 adalah 0,246 (terdapat di lampiran) dengan ketentuan sebagai berikut (Husein Umar, 2013:174) : • Jika hasil r hitung > r tabel (0,246) = valid • Jika hasil r hitung < r tabel (0,246) = tidak valid a. Label Kemasan Pangan (X) Tabel 1 Validitas Variabel Label Kemasan Pangan (X) Correlations TOTAL_ LKP Pearson Correlation LKP1
Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation
LKP2
Sig. (2-tailed) N
LKP3
Pearson Correlation
,404** ,001 64 ,733** ,000 64 ,420**
,001
Sig. (2-tailed)
64
N
,435**
Pearson Correlation LKP4
,000
Sig. (2-tailed)
64
N
,502**
Pearson Correlation LKP5
,000
Sig. (2-tailed)
64
N
,597**
Pearson Correlation LKP6
,000
Sig. (2-tailed)
64
N
,528**
Pearson Correlation LKP7
,000
Sig. (2-tailed)
64
N
,662**
Pearson Correlation LKP8
,000
Sig. (2-tailed)
64
N
,453**
Pearson Correlation LKP9
,000
Sig. (2-tailed)
64
N
1
Pearson Correlation TOTAL_LKP
Sig. (2-tailed)
N **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
64
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). Sumber: Pengolahan data SPSS Dari tabel di atas menunjukan bahwa seluruh butir pertanyaan pada variabel label kemasan pangan adalah valid, karena nilai r-hitung setiap pertanyaan lebih besar dari r-tabel (0,246). b. Keputusan Pembelian (Y) Tabel 2 Validitas Variabel Keputusan Pembelian (Y) Correlations
KP1
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation
KP2
Sig. (2-tailed) N
TOTAL_KP ,682** ,000 64 ,732** ,000 64
,498**
Pearson Correlation KP3
,000
Sig. (2-tailed)
64
N
,662**
Pearson Correlation KP4
,000
Sig. (2-tailed)
64
N
,715**
Pearson Correlation KP5
,000
Sig. (2-tailed)
64
N
1
Pearson Correlation TOTAL_KP
Sig. (2-tailed)
N **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
64
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). Sumber: Pengolahan data SPSS Dari tabel di atas menunjukan bahwa seluruh butir pertanyaan pada variabel keputusan pembelian adalah valid, karena nilai r-hitung setiap pertanyaan lebih besar dari r-tabel (0,246). Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui apakah instrumen atau indikator yang digunakan dapat dipercaya atau handal sebagai alat ukur variabel, apabila nilai cronbach’s alpha (α) suatu variabel lebih atau sama dengan 0,6 maka indikator yang digunakan oleh variabel tersebut reliabel, sedangkan apabila nilai cronbach’s alpha (α) suatu variabel di bawah 0,6 maka indikator yang digunakan oleh variabel tersebut tidak reliabel. (Priyatno, 2012:30) Hasil uji reliabilitas adalah sebagai berikut: a. Label Kemasan Pangan Tabel 3 Hasil Uji Reliabilitas Label Kemasan Pangan (X) Reliability Statistics Cronbach's Alpha ,675 Sumber: Pengolahan data SPSS
N of Items 9
Dari hasil ini, diperoleh nilai Alpha Cronbach’s dari 9 pertanyaan tersebut adalah 0,675 > 0.60. Hal ini berarti item-item pertanyaan tersebut reliabel. b. Keputusan Pembelian Tabel 4 Hasil Uji Reliabilitas Keputusan Pembelian (Y) Reliability Statistics Cronbach's Alpha ,674 Sumber: Pengolahan data SPSS
N of Items 5
Dari hasil ini, diperoleh nilai Alpha Cronbach’s dari 5 pertanyaan tersebut adalah 0,674 > 0.60. Hal ini berarti item-item pertanyaan tersebut reliabel.
Analisa Variabel Label Kemasan Pangan Tabel 5 Hasil Analisa Variabel Label Kemasan Pangan Jawaban No Pertanyaan SB B S TB STB Bagaimanakah pencantuman nama produk 1 33 26 5 0 0 suatu makanan ringan? Bagaimanakah pencantuman berat bersih 2 29 25 6 4 0 suatu makanan ringan? Bagaimanakah pencantuman nama dan alamat 3 produsen atau distributor suatu makanan 23 30 11 0 0 ringan? Bagaimanakah pencantuman komposisi suatu 4 21 29 14 0 0 makanan ringan? Bagaimanakah pencantuman informasi nilai 5 21 28 15 0 0 gizi suatu makanan ringan? Bagaimanakah pencantuman kode dan tanggal 6 15 18 24 6 1 produksi suatu makanan ringan? Bagaimanakah pencantuman tanggal 7 19 28 16 1 0 kadaluwarsa suatu makanan ringan? Bagaimanakah pencantuman petunjuk 8 13 22 18 10 1 penyimpanan suatu makanan ringan? Bagaimanakah pencantuman petunjuk 9 13 16 23 11 1 penggunaan suatu makanan ringan? Rata-rata 21 25 15 3,6 0,3 Sumber: Penulis 2013
Bobot
Ket.
284
Sangat baik
271
Sangat baik
268
Baik
263
Baik
262
Baik
232
Baik
257
Baik
228
Baik
221
Baik
254
Baik
Berdasarkan hasil pengolahan data untuk mengetahui hasil deskriptif label kemasan pangan makanan ringan terhadap 64 orang siswa, didapat hasil tertinggi yaitu pada pertanyaan “Bagaimanakah pencantuman nama produk suatu makanan ringan” dan hasil terendah pada pertanyaan “Bagaimanakah pencantuman petunjuk penggunaan suatu makanan ringan?” dengan nilai rata-rata seluruh pernyataan adalah sebesar 254 dimana hasil tersebut masuk ke dalam kategori baik. Kesimpulannya berarti label kemasan suatu makanan ringan menurut siswa SMA Candra Naya masuk ke dalam kategori “baik”.
Analisa Variabel Keputusan Pembelian Tabel 6 Hasil Analisa Keputusan Pembelian No
Bagaimanakah pengenalan kebutuhan Anda akan makanan ringan? Bagaimanakah pencarian informasi Anda akan 2 makanan ringan? Bagaimanakah seleksi yang Anda lakukan dari 3 berbagai merek makanan ringan? Bagaimanakah keputusan Anda dalam membeli 4 makanan ringan? Bagaimanakah evaluasi yang Anda lakukan 5 pascapembelian makanan ringan? Rata-rata Sumber: Penulis 2013 1
Jawaban
Pertanyaan
Bobot
Ket.
0
275
Sangat baik
2
0
264
Baik
5
1
0
280
Sangat baik
31
15
0
0
259
Baik
13
16
25
10
0
224
Baik
23
26
13
2,6
0
260,4
Baik
SB
B
S
TB
STB
28
27
9
0
23
28
11
31
27
18
Berdasarkan hasil pengolahan data untuk mengetahui hasil deskriptif keputusan pembelian makanan ringan terhadap 64 orang siswa, didapatkan hasil tertinggi yaitu pada pertanyaan “Bagaimanakah seleksi yang Anda lakukan dari berbagai merek makanan ringan?” dan hasil terendah pada pertanyaan “Bagaimanakah evaluasi yang Anda lakukan pascapembelian makanan ringan?” dengan nilai rata-rata seluruh pernyataan adalah sebesar 260,4 dimana hasil tersebut masuk ke dalam kategori baik. Berarti keputusan pembelian makanan ringan siswa SMA Candra Naya masuk ke dalam kategori “baik”.
Analisa Pengaruh Label Kemasan Pangan Terhadap Keputusan Pembelian Makanan Ringan Pada Siswa SMA Candra Naya Tabel 3 Output SPSS Label Kemasan pangan dan Keputusan Pembelian Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model
B 7,734
(Constant)
Standardized Coefficients
Std. Error 2,239
1 Label Kemasan Pangan ,239 a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
,082
Beta
0,348
t 3,454
Sig. 0,001
2,921
,005
Sumber: SPSS versi 20 Keputusan Pembelian (Y) = 7,734 + 0,239 X Dari hasil analisis didapat nilai konstanta sebesar 7,734 dan nilai koefisien regresi sebesar 0,239. Hasil analisis menunjukkan perubahan yang searah. Apabila label kemasan pangan (X) meningkat 1, maka nilai keputusan pembelian (Y) akan meningkat 0,239. Dan sebaliknya jika label kemasan pangan (X) menurun 1, maka nilai keputusan pembelian (Y) juga menurun 0,239. Tabel 4 Output SPSS Jumlah Pengaruh Label Kemasan pangan Terhadap Keputusan Pembelian
Model Summary
Model 1
R ,348a
R Square ,121
Adjusted R Square ,107
Std. Error of the Estimate 2,82631
1. Predictors: (Constant), Label Kemasan Pangan Sumber:SPSS Dari tabel di atas, diketahui besar R square adalah sebesar 0,121. Besarnya angka determinasi adalah 0,121 atau sama dengan 12,1%. Angka tersebut menunjukkan bahwa 12,1% dari keputusan pembelian dapat dijelaskan oleh label kemasan pangan. Sedangkan sisanya, yaitu 87,9 % (100%-12,1%) dijelaskan oleh faktor lainnya diluar penelitian ini.
Pengujian Hipotesis Peneliti akan melakukan pengujian hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya dengan menggunakan uji t-statistik. Dimana hipotesis yang telah dirumuskan adalah sebagai berikut:
Ha = Terdapat pengaruh antara label kemasan pangan terhadap keputusan pembelian siswa SMA Candra Naya. H0 = Tidak terdapat pengaruh antara label kemasan pangan terhadap keputusan pembelian siswa SMA Candra Naya. Langkah-langkah yang dilakukan dalam uji t-statistik adalah sebagai berikut: Berdasarkan tabel 3 di atas dapat dilihat nilai t-hitung sebesar 2,921. Terdapat beberapa kriteria dalam pengujian hipotesis menggunakan uji t-statistik: • Jika t-hitung lebih besar daripada t-tabel maka terdapat hubungan yang signifikan atau Ho ditolak dan Ha diterima. • Jika t-hitung lebih kecil daripada t-tabel tabel maka tidak terdapat hubungan yang signifikan atau Ha ditolak dan Ho diterima Nilai t-hitung pada tabel 3 diatas yang mana sebesar 2,921, sedangkan nilai t-tabel yang didapatkan pada 64 jumlah sampel adalah sebesar 1,999. Hal ini menandakan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima karena jumlah t-hitung lebih besar dari 1,999. Maka hipotesis yang diambil dalam penelitian ini adalah label kemasan pangan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian makanan ringan pada siswa SMA Candra Naya.
Simpulan dan Saran Simpulan 1.
2.
3.
4.
5.
Berdasarkan hasil pengolahan data untuk mengetahui hasil deskriptif label kemasan pangan makanan ringan terhadap 64 orang siswa, didapat hasil tertinggi yaitu pada pertanyaan “Bagaimanakah pencantuman nama produk suatu makanan ringan” dan hasil terendah pada pertanyaan “Bagaimanakah pencantuman petunjuk penggunaan suatu makanan ringan?” dengan nilai rata-rata seluruh pernyataan adalah sebesar 254 dimana hasil tersebut masuk ke dalam kategori baik. Kesimpulannya berarti label kemasan suatu makanan ringan menurut siswa SMA Candra Naya masuk ke dalam kategori “baik”. Berdasarkan hasil pengolahan data untuk mengetahui hasil deskriptif keputusan pembelian makanan ringan terhadap 64 orang siswa, didapatkan hasil tertinggi yaitu pada pertanyaan “Bagaimanakah seleksi yang Anda lakukan dari berbagai merek makanan ringan?” dan hasil terendah pada pertanyaan “Bagaimanakah evaluasi yang Anda lakukan pascapembelian makanan ringan?” dengan nilai rata-rata seluruh pernyataan adalah sebesar 260,4 dimana hasil tersebut masuk ke dalam kategori baik. Berarti keputusan pembelian makanan ringan siswa SMA Candra Naya masuk ke dalam kategori “baik”. Dari hasil analisa regresi sederhana, didapatkan nilai Y = 7,734 + 0,239 X. Tanda positif menunjukkan perubahan yang searah. Apabila label kemasan pangan (X) meningkat 1, maka nilai keputusan pembelian (Y) akan meningkat 0,239. Dan sebaliknya jika label kemasan pangan (X) menurun 1, maka nilai keputusan pembelian (Y) juga menurun 0,239 Dari hasil uji determinasi, diketahui besar R square sebesar 0,121. Besarnya angka determinasi adalah 0,121 atau sama dengan 12,1%. Angka tersebut menunjukkan bahwa 12,1% dari keputusan pembelian dapat dijelaskan oleh label kemasan pangan. Sedangkan sisanya, yaitu 87,9% (100%-12,1%) dijelaskan oleh faktor lainnya diluar penelitian ini. Uji hipotesis t statistik X terhadap Y, yaitu untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh antara label kemasan pangan (X) terhadap keputusan pembelian (Y), dengan membandingkan thitung dari pengolahan SPSS dengan ttabel dengan siginifikan 5 % (0,05). Dari hasil perhitungan label kemasan pangan (X) terhadap keputusan pembelian (Y) thitung = 2,921 > ttabel 1,999 maka Ho ditolak. Hal ini berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara label kemasan pangan (X) terhadap keputusan pembelian (Y).
Saran Berdasarkan kesimpulan di atas maka penulis memberikan beberapa saran sebagai berikut : 1. Untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk dapat menambah variabel lain selain label kemasan pangan, sebab variabel label kemasan pangan hanya memiliki kontribusi sebesar 12,1%, dan sebesar 87,9% sisanya dipengaruhi oleh faktor lain di luar penelitian.
2. Untuk perusahaan makanan ringan diharapkan tetap memberikan informasi-informasi yang sesuai dengan isi atau keadaan sebenarnya dari produk mereka dan melakukan inovasi-inovasi di dalam kemasan maupun label kemasan agar dapat lebih menarik perhatian pelanggan atau konsumen makanan ringan di Indonesia serta dapat terus memberikan informasi yang lengkap, benar dan sesuai melalui label kemasan suatu makanan ringan. 3. Untuk siswa-siswi sekolah di seluruh Indonesia, diharapkan selalu memperhatikan label kemasan sebelum membeli makanan ringan agar didapat fungsi produk yang maksimal ketika mengkonsumsinya
Referensi •
Bakar, M.F.A. (2007). Chit Chat Remaja Mengenai Diet. Kuala Lumpur: PTS Millennia
•
Sarwono, J. (2011). Mixed Methods: Cara Menggabung Riset Kuantitatif dan Riset Kualitatif Secara Benar. Jakarta: PT Elex Media Komputindo
•
Sarwono, S.W. (2008). Remaja: Seks dan Disiplin dalam Menorot dan Memahami Masalah Remaja. Jakarta: Pustaka Antara
•
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV. Alfabeta
•
Umar, H. (2013). Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
•
Washi, S. (2012). Awareness of Food Labeling among Consumers in Groceries in Al-Ain, United Arab Emirates, International Journal of Marketing Studies, 4(1): 38-47
Riwayat Penulis Limerich lahir di kota Jakarta pada tanggal 30 September 1991. Penulis menamatkan pendidikan Diploma-4 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang ilmu Hotel Management pada tahun 2013.