PENGARUH FAKTOR PSIKOGRAFIS TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK MAKANAN DALAM KEMASAN BERLABEL HALAL PADA MASYARAKAT MUSLIM NGALIYAN (Studi Kasus Pada ONO Swalayan Ngaliyan)
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Islam
Oleh: INTAN NUR HIDAYATUN NIM. 072411029
FAKULTAS SYARI’AH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2012
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Lamp : 4 (eksemplar) Hal
: Naskah Skripsi A.n. Sdri. Intan Nur Hidayatun
Kepada Yth. Dekan Fakultas Syari’ah IAIN Walisongo Semarang Assalamu ‘alaikum Wr. Wb. Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, bersama ini kami kirim naskah skripsi saudari:
Nama : Intan Nur Hidayatun NIM
: 072411029
Judul : PENGARUH FAKTOR PSIKOGRAFIS TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN
PRODUK
MAKANAN
DALAM
KEMASAN
BERLABEL HALAL PADA MASYARAKAT MUSLIM NGALIYAN (Studi Kasus Pada ONO Swalayan Ngaliyan)
Dengan ini telah kami setujui dan mohon kiranya skripsi saudara tersebut dapat segera dimunaqosahkan. Demikian atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih. Wassalamualaikum Wr. Wb.
ii
iii
MOTTO
Artinya Katakanlah: "Tidak sama yang buruk dengan yang baik, meskipun banyaknya yang buruk itu menarik hatimu, Maka bertakwalah kepada Allah Hai orang-orang berakal, agar kamu mendapat keberuntungan. (QS. Al-Maidah:100)"1
1
Al-Qur’an al- Karim dan Terjemahnya, (Semarang: Toha Putra, 1989), hlm.179.
iv
PERSEMBAHAN
Setitik perjuangan dan segoresan tinta ini kupersembahkan untuk: 1. Allah yang telah memberikan karunia dan hidayah-Nya sehingga dapat menyelesaikan tugas akhir ini. 2. Bapak Sukendar dan Ibu Tuti Nuryati tercinta, terima kasih atas segala kesabaran, pengorbanan sekuat tenaga dan tak kenal lelah demi mendidik putra putrinya dalam mengapai kesuksesan, do’a dan kasih sayang yang tak pernah padam. 3. Ade-adeku: Yusuf Ahmadi dan Zidkon Abduruzid, terika kasih atas kasih sayang yang kalian berikan. 4. Luv of my life (cipto roso), terima kasih kau telah dan akan selalu ada untukku, yang keberadaannya menjadi spirit dalam tanggung jawab. Dengan kekuatan cinta dan kasih sayang serta kesetiaan sehingga saya mampu untuk menyelesaikan skripsi ini. I wish that you could be the one I die with.. sa-rang-hae-yo... Bapak Wasman dan Ibu Jaenah, terima kasih atas do’a dan restunya. 5. Serta keluarga besar
Hj Fadholi dan Hj Aisyah yang senantiasa
memberikan do’a dan motivasi. 6. Keluarga besar “A.11 kost” (Puspa, Dia, Shela, Ida, Laras, Devi, Faik, Tira, Nida, Syifa, Lia) terima kasih atas bantuan dan kebersamaan yang kalian berikan. 7. Sahabat-sahabatku EIA’ 07 8. Keluarga besar Ono Swalayan, terima kasih atas bantuannya sehingga saya mudah menyelesaikan tugas skripsi ini.
v
ABSTRAK
Ketatnya persaingan bisnis industri makanan menuntut perusahaan untuk lebih mengetahui hak-hak konsumen, yaitu meningkatkan produk-produk makanan yang bermutu dan aman. Salah satu hak konsumen itu adalah adanya informasi label halal pada produk makanan dalam kemasan. Untuk mengetahui berapa besar pengaruh label halal, maka digunakan analisis faktor psikografis dengan cara mengunjungi calon konsumennya. Psikografis adalah analisis gaya hidup atau riset AIO adalah suatu bentuk riset konsumen yang memberikan profil yang jelas dan praktis mengenai segmen-segmen konsumen, tentang aspekaspek kepribadian konsumen yang penting, motif belinya, minatnya, sikapnya, keyakinannya, dan nilai-nilai yang dianutnya. ONO Swalayan adalah salah satu ritel yang memiliki area yang sangat luas yang menjual berbagai macam produk makanan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana analisis faktor psikografis yang terdiri dari aktivitas (X1), minat (X2), opini (X3) dan label halal (Z) terhadap keputusan pembelian (Y). Dengan latar belakang diatas sehingga menimbulkan rumusan masalah sebagai berikut: Apakah psikografis yang meliputi kegiatan (X1), minat (X2), opini (X3) secara parsial berpengaruh terhadap keputusan pembelian (Y)? Apakah psikografis yang meliputi kegiatan (X1), minat (X2), opini (X3) secara simultan berpengaruh terhadap keputusan pembelian (Y)? Variabel psikografis manakah yang paling dominan berpengaruh terhadap keputusan pembelian? Jenis penelitian ini adalah survei dengan pendekatan deskriptif analisis. Jumlah sampel sebanyak 75 responden yang diperoleh dari lima kali sub variabel, yaitu 5 x 15, sedangkan teknik pengambilan sampel menggunakan teknik accidental sampling. Teknik pengumpulan data yaitu dengan metode kuesioner, wawancara dan dokumentasi. Pengujian instrumen menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas. Sedangkan metode analisis data menggunakan regresi linier berganda dengan uji F dan uji t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel aktivitas (X1), minat (X2), opini (X3) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian (Y). Berdasarkan hasil analisis regresi secara parsial dapat diketahui bahwa variabel aktivitas (X1), Ho yang mengatakan aktivitas tidak berpengaruh secara parsial terhadap keputusan pembelian ditolak, sedangkan Ha yang mengatakan aktivitas berpengaruh secara parsial terhadap keputusan pembelian diterima. Dan untuk uji t diketahui bahwa secara parsial variabel aktivitas (X1), minat (X2), opini (X3) mempunyai pengaruh signifikan pula terhadap keputusan pembelian (Y).
vi
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji hanya milik Allah Ta’ala, Tuhan pencipta alam semesta pengatur hidup dan kehidupan manusia, yang menguasai alam raya beserta isinya serta yang memberikan kasih sayangNya kepada setiap makhlukNya.
Sehingga
dengan
keridhoanNya
skripsi
dengan
judul
“PENGARUH FAKTOR PSIKOGRAFIS TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODAK MAKANAN DALAM KEMASAN BERLABEL HALAL PADA MASYARAKAT MUSLIM NGALIYAN (Studi Kasus Pada Ono Swalayan Ngaliyan) dalam rangka menyelesaikan studi Strata Satu untuk mencapai gelar Sarjana Ekonomi Islam IAIN Walisongo Semarang dapat diselesaikan. Untuk itu ucapan terima kasih disampaikan kepada; 1. Rektor IAIN Walisongo Semarang Bpk. Prof. Dr. H. Muhibin, MA yang telah memberikan kebijaksanaan di lingkungan IAIN. 2. Dekan Fakultas Syari’ah Bpk. Dr. H. Imam Yahya, M.Ag, yang telah memberikan kebijaksanaan teknis dilingkungan fakultas syaria’ah, 3. Bpk. Drs. H. Hasyim Syarbani, MM dan Bpk. Moh. Arifin, S.Ag, M. Hum selaku dosen pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu dan pikirannya untuk membantu penulis dalam menyusun skripsi ini. 4. Bpk. DR. Ali Murtadho, M.Ag dan Bpk. Nurfatoni, M.Ag, selaku Kajur dan Sekjur Ekonomi Islam 5. Bpk. Johan Masruhan, H. Drs. MM selaku dosen wali studi, yang telah memberikan saran serta dorongan selama kuliah.
vii
6. Para Dosen Pengajar Fakultas Syari’ah IAIN Walisongo Semarang yang telah membekali berbagai pengetahuan sehingga penulis mampu menyelesaikan penyusunan skripsi ini. 7. Bapak/Ibu dosen selaku Pimpinan Perpustakan Fakultas Syari’ah IAIN Walisongo Semarang yang telah memberikan izin serta layanan kepustakaan yang telah diperlukan dalam penyusunan skripsi ini. 8. Ketua dan para pengurus Ono Swalayan yang banyak membantu penulis dalam memperoleh data Skripsi. 9. Kedua orang tuaku tercinta, yang telah membimbing serta memberikan dorongan kepada penulis baik moral, material maupun spiritual. 10. Kekasih ku yang selama ini selalu berbagi duka ataupun suka dalam penulisan skripsi. 11. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah membantu baik material maupun spiritual dan menberikan dorongan dalam penyelesaian skripsi ini. Semoga kebaikan yang telah diberikan oleh berbagai pihak kepada peneliti mendapat balasan yang lebih baik dari Allah SWT. Akhirnya demi sempurnanya skripsi ini, saran dan kritik demi perbaikan sangat petulis harapkan. Mudah-mudahan apa yang tertuang dalam skripsi ini bermanfaat.
Semarang, 12 Juni 2012 Peneliti
Intan Nurhidayatun
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................. ii HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... iii HALAMAN MOTTO ........................................................................................... iv HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................... v HALAMAN DEKLARASI................................................................................... vi HALAMAN ABSTRAK ....................................................................................... vii HALAMAN KATA PENGANTAR .................................................................... viii HALAMAN DAFTAR ISI ................................................................................... x HALAMAN DAFTAR TABEL ........................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1 1.2 Perumusan Masalah .............................................................................. 5 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian .............................................................. 5 1.4 Sistematika Penelitian .......................................................................... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kerangka Teori................................................................................... 8 2.1.1 Psikografis .................................................................................. 8 2.1.1.1Pengertian Psikografis ..................................................... 8 2.1.1.2 Komponen AIO .............................................................. 11 2.1.2 Keputusan Pembelian ................................................................. 13 2.1.2.1 Pengertian Keputusan Pembelian ................................... 13 2.1.2.2 Pihak-Pihak yang Terlibat dalamKeputusan Pembelian15 2.1.2.3 Proses Keputusan Pembelian ......................................... 15 2.1.2.4 Kajian Sayariah Tentang Keputusan Pembelian ........... 18 2.1.3 Label ........................................................................................... 19 2.2.3.1 Pengertian Label .......................................................... 19
ix
2.2.3.2 Fungsi Label ................................................................ 22 2.2.3.3 Tipe-tipe Label ............................................................. 22 2.2.3.4 Keuntungan Menggunakan Label yang Efektif ........... 23 2.2.3.5 Tujuan Pelabelan .......................................................... 24 2.2.3.6 Pengertian Label Halal ................................................. 25 2.2.3.7 Sertifikat halal .............................................................. 27 2.2.3.8 Kajian Syariah Tentang Label Halal ............................ 30 2.2 Kajian Pustaka ................................................................................... 33 2.3 Kerangka Berfikir Penelitian ............................................................. 36 2.4 Hipotesis Penelitian ........................................................................... 37
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data ....................................................................... 38 3.2 Populasi dan Sample ........................................................................ 38 3.3 Metode Pengumpulan Data ............................................................... 40 3.4 Variabel Penelitian dan Pengukuran ................................................ 42 3.5 Teknik Analisis Data .......................................................................... 46
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. 4.1 Paparan Data Hasil Penelitian ........................................................... 49 4.1.1
Profil subyek penelitian.......................................................... 49
4.1.2
Struktur subjek penelitian ...................................................... 50
4.2 Hasil Penelitian ................................................................................. 52 4.2.1
Karakteristik Responden ....................................................... 52
4.2.2
Gambaran Distribusi Item ..................................................... 56
4.2.3
Uji Validitas dan Reliabilitas ................................................. 62
4.2.4
Analisis Regresi Linier Berganda ......................................... 64
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................ 67 4.3.1
Analisis dan Intepretasi Secara Simultan ............................... 67
4.3.2
Analisis dan Intepretasi Secara Parsial ................................. 70
4.4 Pembahasan Hasil Penelitian dalam Perspektif Islam ....................... 77
x
BAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan ...................................................................................... 86 5.2 Saran ................................................................................................. 87 5.3 Penutup ............................................................................................. 88
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1
Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang......... 35
Tabel 4.1
Makanan dalam kemasan berlabel halal .................................... 51
Tabel 4.2
Karakteristik responden berdasarkan usia .................................... 53
Tabel 4.3
Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin...................... 53
Tabel 4.4
Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan ............. 54
Tabel 4.5
Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan .......................... 55
Tabel 4.6
Karakteristik respondent berdasarkan pendapatan ....................... 55
Tabel 4.7
Distribusi frekruensi aktivitas ...................................................... 57
Tabel 4.8
Distribusi frekuensi minat ............................................................ 58
Tabel 4.9
Distribusi frekuensi opini ............................................................. 59
Tabel 4.10
Distribusi frekuensi label halal .....................................................60
Tabel 4.11
Distribusi frekuensi keputusan pembelian.....................................61
Tabel 412
Hasil Uji Validitas......................................................................... 63
Tabel 4.13
Hasil Uji Reliabilita .................................................................... 64
Tabel 4.14
Rekapitulasi Analisis Regresi Linier Berganda ........................... 65
xii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Industri makanan belakangan ini memang menjadi magnet yang dilirik pengusaha arena potensinya cukup besar. Apalagi, di beberapa pasar utama seperti makanan dalam kemasan. Dalam catatan Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman, total pasar bisnis makanan dan minuman di atas Rp 120 triliun, di luar bisnis rokok. Namun, di industri ini persaingannya juga makin ketat, apalagi makin banyak pemain asing yang hadir di industri ini. Tak mengherankan, bila ingin merebut pasar yang signifikan di industri ini, butuh strategi pemasaran yang jeli, termasuk rajin berpromosi untuk membangun merek dan mendekati konsumen. Tahun 2006 bisnis makanan diyakini bakal tetap tumbuh di atas 10%. 1 Sebagaimana diungkapkan Levitt yaitu persaingan sekarang bukanlah apa yang diproduksi perusahaan dalam pabrik tetapi antara apa yang mereka tambahkan pada hasil pabrik tersebut dalam bentuk pengemasan, iklan, dan hal-hal
lainnya yang dipandang perlu.2 Dengan demikian
keberhasilan menjual suatu produk sangat ditentukan oleh ketrampilan mengelola produk inti (core product), dan produk yang disempurnakan yang berbeda dari persaingannya.
1
Sudarmadi, Bisnis yang Menjanjikan di 2006, swa.co.id, diakses pada 12 Januari
2
Philip, Manajemen Pemasaran, Jilid 2 (Jakarta: Prenhallindo, 2000), hlm.449
2012
1
2
Perang produsen makanan yang terjadi sampai saat ini menjadi hal yang amat penting dalam membangun persepsi konsumen. Caranya dengan melempar
produk
yang memenuhi
kebutuhan
dan keinginan
konsumen. Dalam hal ini dibutuhkan identifikasi yang tepat berbagai elemen, karakteristik dan atribut produk yang sesuai dengan kebutuhan pasar. Untuk itu
perlu
dilakukan
analisis
psikografis (aktivitas, minat dan opini)
konsumen untuk mengetahui dan memberi kesan di benak konsumen bahwa produk inilah yang mereka butuhkan.3 Adanya persaingan industri makanan tersebut, untuk memenangkan persaingan, maka salah satunya adalah produsen harus tahu dan respek akan hak-hak konsumen.
Kualitas
hidup
yang semakin baik, mendorong
meningkatnya tuntutan hak konsumen akan produk-produk makanan yang bermutu dan aman. Salah satu hak konsumen itu adalah adanya informasi label halal pada setiap produk yang dijual di pasar. Konsekuensi logis dari hal itu adalah produsen harus melakukan sertifikasi dan mencantumkan label halal pada setiap kemasan produknya. Bagi produsen, sertifikasi dan pelabelan produk dibutuhkan biaya yang besar. Akan tetapi apabila produsen dapat melakukannya, maka kepuasan konsumen akan dapat terpenuhi. 4 Label halal yang terpercaya dapat memberikan ketentraman bagi konsumen untuk mengkonsumsi suatu produk. Aisyah Girindra, Direktur Lembaga Pengkajian Pangan ObatObatan 3 4
dan
Kosmetika
Majelis
Ulama
Indonesia
Ibid Jurnal Halal No.18 November-Desember 1997, hlm.13
(LPPOM
MUI),
3
menyatakan bahwa “Tuntutan konsumen akan produk halal belakangan memang semakin besar. Diakui konsumen muslim saat ini makin Mereka tidak sekedar menuntut
produk
kritis.
yang higienis dan terjamin
kandungan gizinya, tetapi juga kehalalannya. Label halal pun menjadi kunci yang memepengaruhi konsumen dalam memutuskan membeli atau tidak suatu produk”. Adanya label halal pada sebuah produk akan membantu kedua belah pihak,
baik
produsen
yang memproduksi maupun
konsumen yang
mengkonsumsi. Kedua, adanya label halal melindungi pengusaha dari tuntutan konsumen dikemudian hari. Ketiga, melindungi konsumen dari keraguan
dalam
menyantap
kepuasan konsumen, Kelima dan meningkatkan
image
makanan. Keempat,
dapat meningkatkan
adanya label halal juga dapat memperkuat produk yang secara langsung maupun tidak
mempengarui persepsi konsumen.5 Seperti
diungkapkan
Kotler
keputusan
untuk membeli pada
hakekatnya terdiri dari sekumpulan persepsi dan keputusan. Ada dua faktor yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian, yaitu sikap orang lain dan faktor situasi yang tak terduga. Sikap orang lain positif maupun negatif akan mempengaruhi alternatif konsumen, sehingga motivasi konsumen dapat tunduk pada keinginan orang lain. Semakin kuat intensitas sikap orang
lain,
semakin
kuat
orang
lain tersebut
mempengaruhi
niat
konsumen untuk membeli atau tidak suatu barang. Sementara itu faktor
5
Syaiful Muslim, Fiqh Muamalah, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007), hlm.78
4
situasi yang tak terduga muncul untuk mengubah maksud pembelian. Faktor ini menggambarkan kekecewaan terhadap produk tertentu. Tetapi bukan
merupakan faktor
yang dapat diandalkan
sepenuhnya
untuk
memprediksi atau mengukur tingkah laku pembeli.6 Konsumen ONO Swalayan Ngaliyan adalah masyarakat Ngaliyan, dimana masyarakat Ngaliyan terdiri dari akademisi IAIN Walisongo dan masyarakat biasa, yang sebagian besar masyarakatnya paham akan ajaran Islam, hal ini dapat menjadi perwakilan dari komunitas Muslim yang menjadi konsumen produk tersebut. Masyarakat Ngaliyan yang terdiri dari akademisi IAIN Walisongo dan masyarakat biasa adalah komunitas kritis. Bila ditinjau dari sisi informasi yang mereka peroleh dan kemampuan mereka untuk mencerna informasi adalah komunitas yang bisa memilah-milah produk-produk yang mereka konsumsi berdasarkan informasi yang mereka peroleh. Agar dapat memperoleh informasi yang lebih jelas serta disertai bukti ilmiah mengenai bagaimana pengaruh label halal terhadap keputusan pembelian konsumen muslim Ngaliyan terhadap suatu produk tertentu, perlu dilakukan suatu penelitian ilmiah. Untuk itu penulis akan melakukan penelitian dengan menjadikan Masyarakat Ngaliyan sebagai studied population. Penulis memberikan batasan bahwa produk makanan dalam kemasan yang dimaksud adalah produk-produk seperti coklat, susu, mie instan, snack, dan produk-produk makanan ringan lainnya yang diproduksi 6
Kotler dan Amstrong, 2001), hlm. 98
Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jilid 1, (Jakarta: Erlangga,
5
dengan menggunakan kemasan dan menyertakan label halal di dalam kemasannya. Penulis memberikan judul pada penelitian ini adalah “PENGARUH FAKTOR PSIKOGRAFIS TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK MAKANAN DALAM KEMASAN BERLABEL HALAL PADA MASYARAKAT MUSLIM NGALIYAN (Studi Kasus Pada ONO Swalayan Ngaliyan)”
1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang dikemukakan diatas maka pokok permasalahan yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah psikografis yang meliputi kegiatan (X1), minat (X2), opini (X3) secara parsial berpengaruh terhadap keputusan pembelian (Y)? 2. Apakah psikografis yang meliputi kegiatan (X1), minat (X2), opini (X3) secara simultan berpengaruh terhadap keputusan pembelian (Y)? 3. Variabel
psikografis manakah
yang
paling
dominan
berpengaruh
terhadap keputusan pembelian?
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengumpulkan, mengolah, dan menganalisa data serta, menginterpretasikannya. Hasilnya akan digunakan sebagai bahan penyusunan skripsi yang akan diajukan sebagai salah satu syarat untuk menempuh ujian sarjana Jurusan Ekonomi Islam Fakultas Syariah IAIN Walisongo Semarang.
6
Penelitian ini bertujuan untuk 1. Untuk mengetahui psikografis yang meliputi kegiatan (X1), minat (X2), opini (X3) secara parsial berpengaruh terhadap keputusan pembelian (Y).
2. Untuk mengetahui psikografis yang meliputi kegiatan (X1), minat (X2), opini (X3) secara simultan berpengaruh terhadap keputusan pembelian (Y). 3. Untuk mengetahui variabel psikografis yang paling dominan. Manfaat dari penelitian ini adalah untuk menambah wawasan para akademisi dan untuk masyarakat ngaliyan khususnya, dalam membeli produk makanan dalam kemasan harus berhati-hati dalam memilih makanan harus ada informasi label halal, nilai kandungan gizinya, dan manfaat dari makanan tersebut.
1.4 Sistematika Penelitian Skripsi ini terbagi kedalam lima bab, dan masing-masing bab merupakan satu kesatuan yang utuh serta terdapat korelasi antara satu bab dengan bab yang lain, dari bab pertama hingga bab terakhir. Bab pertama, berisi tentang pendahuluan. Pada bab ini dibahas tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, maksud dan tujuan penelitian dan sistematika penelitian.
7
Bab kedua, berisi tentang tinjauan pustaka. Pada bab ini diuraikan tentang landasan teori, kajian pustaka, kerangka berfikir dan hipotesis. Bab ketiga, merupakan paparan detail tentang metode penelitian skripsi. Pertama, jenis dan sumber data. Kedua, populasi dan sample. Ketiga, metode pengumpulan data. Keempat, variabel penelitian dan pengukuran. Kelima, teknik analisi data Bab keempat, merupakan paparan analisis data dan pembahasan penelitian. Dimana pada bab ini berisi tentang paparan data hasil penelitian, hasil penelitian, pembahasan hasil penelitian, pembahasan hasil penelitian dalam perspektif islam. Bab kelima, merupakan akhir dari proses penulisan dan hasil penelitian yang berpijak pada bab-bab sebelumnya, isinya berupa kesimpulan, saransaran dan penutup.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kerangka Teori 2.1.1
Psikografis 2.1.1.1 Pengertian Psikografis Hawkins, dkk., dalam Hartanto, dkk. mengatakan psikografis yang asli memfokus pada pengukuran aktifitas, inventori AIO.1
minat, dan opini yang terkandung dalam Menurut Engel, dkk. psikografis
(psychographics) adalah
teknik utama yang digunakan oleh peneliti konsumen sebagai ukuran operasional dari gaya hidup. Psikografis memberikan pengukuran kuantitatif dengan sampel besar berlawanan dengan teknik penelitian lunak atau kualitatif seperti wawancara
kelompok
mendalam. Psikografis konsumen
fokus
atau
wawancara
luar
pandangan
dalam
pengukuran
menyatakan
psikografis
bergerak
yang diekspresikan
di di
demografi, perilaku, dan sosioekonomi.2 Mowen mengandung
dan ide
Minor yang
menggambarkan
faktor-faktor psikologis
(psiko)
konsumen.
dalam
Namun
yang praktiknya,
(grafik) membentuk psikologis
dipergunakan untuk mengukur gaya hidup konsumen dengan 1
Hartanto, dkk. Psikologi Ekonomi dan Konsumen. (Depok: Penerbit Bagian Psikologi Industri dan Organisasi Fakultas Psikologi, Universitas Indonesia, 2005), hlm.119 2 Angel dkk, Perilaku Konsumen, Jilid 1, (Jakarta: Binarupa Aksara, 1994), hlm. 385
8
9
menganalisis aktivitas, minat, dan opini (activities, interest, dan opinion - AIO). Tujuan riset psikologis biasanya adalah
untuk
aplikasi
dasar.
Yaitu,
studi
pskologis
dipergunakan oleh para peneliti pasar untuk menguraikan segmen konsumen yang nantinya akan membantu organisasi mencapai dan memahami konsumennya. Studi psikologis biasanya
mencakup pertanyaan-pertanyaan yang dirancang
untuk menilai gaya hidup pasar kepribadian,
dan
target,
karakteristik demografi.
karakteristik Jadi
dapat
disimpulkan bahwa, psikografis adalah investigasi kuantitatif atas gaya hidup konsumen, kepribadian, dan karakteristik demografi.3 Schiffman dan Kanuk menyatakan profil psikologis salah satu segmen konsumen dapat dianggap sebagai gabungan berbagai kegiatan (activities), minat (interest), dan pendapat (opinion) (AIO) konsumen yang dapat diukur sebagai cara untuk menyusun profil psikografis konsumen. Dalam
bentuk
yang umum,
studi
psikografis
menggunakan serangkaian pernyataan (daftar
AIO
pernyataan
psikografis) yang dirancang untuk mengenali berbagai aspek yang relevan mengenai kepribadian, motif membeli, minat, sikap, kepercayaan, dan nilai-nilai konsumen. 3
hlm. 283
Mowen dan Minor, Perilaku Konsumen, Jilid 1, Edisi kelima, (Jakarta: Erlangga, 2002),
10
Menurut
Sumarwan,
psikografis
adalah
suatu
instrumen untuk mengukur gaya hidup, yang memberikan pengukuran kuantitatif dan biasa dipakai untuk menganalisis data yang
sangat
besar.
Psikografis
analisis
biasanya
dipakai untuk melihat segmen pasar. Analisis psikografis juga diartikan
sebagai suatu
riset
konsumen
yang
menggambarkan segmen konsumen dalam hal kehidupan mereka, pekerjaan dan aktifitas lainnya. Psikografis berarti menggambarkan
(graph)
psikologis
konsumen (psyco).
Psikografis adalah pengukuran kuantitatif gaya hidup, kepribadian dan demografik konsumen. Psikografis sering diartikan sebagai pengukuran AIO
(activity,
interest,
opinion), yaitu pengukuran kegiatan, minat dan pendapat konsumen.4 Schifmann dan Kanuk dalam Prasetijo menyatakan psikografis disebut sebagai analisis gaya hidup atau riset AIO adalah suatu bentuk riset konsumen yang memberikan profil yang
jelas dan praktis mengenai segmen-segmen
konsumen, tentang aspek-aspek kepribadian konsumen yang penting, motif belinya, minatnya, sikapnya, keyakinannya, dan nilai-nilai yang dianutnya.5 Lebih lanjut,
Mowen
dalam Prasetijo mendefinisikan psikografis sebagai kajian 4
Sumarwan, Ujang, Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2001), hlm. 58 5 Prasetijo, Ihalauw, Perilaku Konsumen, (Yogyakarta: Andi, 2004), hlm. 53
11
tentang
apa
yang membentuk seorang konsumen secara
psikologis. Ada dua konsep, dalam psikografis. Pertama, memberi gambaran mengenai ciri-ciri psikologis konsumen yang
lebih
konsumen
mengarah
pada
(self-concept).
identifikasi kepribadian
Kedua, memandang psikografis
sebagai kajian tentang activities (kegiatan), interest (minat), dan opinions (pendapat).6 2.1.1.2 Komponen AIO AIO,
istilah
yang
digunakan
secara
dapat
dipertukarkan dengan psikografis, mengacu pada pengukuran kegiatan, minat, dan opini. Menurut Engel, dkk, AIO (activities, interest, dan opinion)7 adalah: 1) Activities (kegiatan)
adalah
menonton suatu medium,
tindakan
berbelanja
nyata di
toko,
seperti atau
menceritakan kepada tetangga mengenai pelayanan yang baru. Walaupun tindakan ini biasanya dapat diamati, alasan untuk tindakan tersebut jarang dapat diukur secara langsung. Aktivitas yaitu orang yang mudah atau tidak bergerak dan bereaksi
serta bertingkah
laku secara
spontan. 2) Interest (minat) akan semacam obyek, peristiwa, atau topik adalah 6 7
Ibid Angel dkk, Op. Cit, hlm.385
tingkat
kegairahan
yang
menyertai
12
perhatian
khusus maupun
terus-menerus
kepadanya.
Minat ialah usaha aktif menuju pelaksanaan suatu tujuan. Tujuan pada umumnya yaitu titik akhir daripada gerakan yang menuju ke sesuatu arah tetapi tujuan minat adalah melaksanakan suatu tujuan. 3) Opinion (opini) adalah “jawaban” lisan atau tertulis yang orang berikan sebagai respons terhadap situasi stimulus dimana semacam “pertanyaan” diajukan. Atau dapat diartikan meletakkan dengan
sebagai hasil
pekerjaan
hubungan
antara tanggapan
lainnya,
antara
pikir
pengertian
dalam
yang
satu
satu dengan
pengertian lainnya dan dinyatakan dalam satu kalimat. Opini
digunakan
untuk mendeskripsikan
harapan, dan evaluasi
penafsiran,
seperti kepercayaan mengenai
maksud orang lain, antisipasi
sehubungan
dengan
peristiwa masa datang, dan penimbangan konsekuensi yang memberi ganjaran atau menghukum dari jalannya tindakan alternatif. Sedangkan menurut Prasetijo, mengungkapkan AIO (activities, interest, dan opinion)8 adalah: 1) Activities
(kegiatan)
yaitu
apa
yang
dikerjakan
konsumen, produk apa yang dibeli atau digunakan,
8
Ihalauw Prasetijo, Op. Cit, hlm. 58
13
kegiatan apa yang mereka lakukan untuk mengisi waktu luang. 2) Interest (minat) yaitu apa kesukaan, kegemaran dan prioritas dalam hidup konsumen. 3) Opinion (opini) yaitu pandangan dan perasaan konsumen dalam menanggapi isu-isu global, lokal, moral, ekonomi, dan sosial. Schiffman dan Kanuk mengungkapkan riset AIO mencari tanggapan konsumen terhadap sejumlah besar pertanyaan yang mengukur AIO. 1) Kegiatan yaitu bagaimana konsumen menggunakan waktu 2) Minat yaitu pilihan dan prioritas konsumen 3) Pendapat yaitu bagaimana konsumen memandang berbagai macam kejadian dan persoalan. Dalam bentuk yang umum, studi Psikografis AIO menggunakan serangkaian pernyataan (daftar pernyataan psikografis) yang dirancang untuk mengenali berbagai aspek yang relevan mengenai kepribadian, motif membeli, minat, sikap, kepercayaan, dan nilai-nilai konsumen. 2.1.2
Keputusan Pembelian 2.1.2.1 Pengertian Keputusan Pembelian Pengambilan suatu proses
keputusan
penilaian
dan
dapat
diartikan
pemilihan
dari
sebagai berbagai
14
alternatif sesuai dengan kepentingan-kepentingan tertentu dengan menetapkan suatu pilihan yang dianggap paling menguntungkan. Kalau ada dua atau lebih pilihan alternatif, dan dari dua pilihan tersebut konsumen harus memilih salah satu dari dua atau lebih alternatif yang ada, maka pemilihan salah satu dari alternatif yang ada tersebut tidak lain adalah proses pengambilan keputusan. Menurut Boyd Walker pengambilan
keputusan
pembelian merupakan
sebuah
pendekatan penyelesaian masalah pada kegiatan manusia membeli
suatu
produk
guna
memenuhi keinginan dan
kebutuhannya.9 Dalam
konteks
pengambilan keputusan
perilaku konsumen
konsumen, (consumer
maka decision
marketing) dapat didefinisikan sebagai suatu proses dimana konsumen melakukan penilaian terhadap berbagai alternatif pilihan dan memilih salah satu atau lebih alternatif yang diperlukan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu. Definisi ini ingin menegaskan bahwa suatu keputusan tidak harus memilih satu dari sejumlah
alternatif,
akan
tetapi
keputusan harus didasarkan pada relevansi antara masalah dan tujuannya.
9
Boyd L Walker, Manajemen Pemasaran, Jilid 1, Ahli Bahasa Oleh Imam Nurmawan, (Jakarta: Erlangga, 1997), hlm. 123
15
2.1.2.2 Pihak-Pihak yang Terlibat dalam Keputusan Pembelian Menurut
Angel
ada
beberapa
peranan
yang
dimainkan orang dalam sebuah pengambilan keputusan, antara lain: 1) Initiator (pencetus): seorang inisiator dalam proses pembelian. 2) Influence (pemberi pengaruh): individu yang opininya sangat dipertimbangkan dalam memilih. 3) Deciden
(pengambilan
keputusan):
orang
dengan
sewenang/ kekuasaan untuk mendiktekan pilihan akhir. 4) Buyer (pembeli): individu yang melakukan transaksi pembelian sesungguhnya. 5) User (pemakai): individu yang menggunakan barang atau jasa yang dibelinya.10 2.1.2.3 Proses Keputusan Pembelian Pengertian
pengambilan
keputusan
dikemukakan
oleh Radford bahwa pengambilan keputusan pembelian ialah perumusan beraneka pilihan yang tepat antara beberapa alternatif yang tersedia. Setelah diadakan pengevaluasian mengenai keefektifan
masing-masing
untuk
mencapai
sasaran para pengambil keputusan. Dalam proses pengambil keputusan tersebut,
10
Angle, Op. Cit, hlm. 44
ada delapan tahap
yang ditempuh
16
untuk dapat melakukan pengambilan keputusan, seperti yang dikemukakan oleh Siagian, sebagai berikut: 1. Pengenalan dan perumusan masalah yang dihadapi dan hendak dipecahkan. 2. Pengumpulan data pendahuluan 3. Penetapan kebijaksanaan umum untuk pencarian masalah. 4. Perkiraan serta telaah statif, kegiatan ini meliputi 5 aspek yaitu: a.
Pengembangan alternatif-alternatif
b.
Penilaian tiap alternatif
c.
Pengembangan antara konsekuen alternatif-alternatif.
d.
Pemilihan alternatif yang terbaik
e.
Analisa cara bertindak yang berlawanan
5. Pengajuan saran 6. Pertimbangan atas saran 7. Pemilihan alternatif terbaik 8. Implementasi keputusan. Demikian keputusan
halnya
pembelian,
dalam
konsumen
proses telah
pengambilan
melalui
proses
pembelian yang dimulai dari pengenalan kebutuhan dan keinginan hingga pada pemuasan atas kebutuhan dan keinginan tersebut.
17
Kotler menyatakan bahwa “ada lima tahap dalam proses keputusan konsumen”.11 Berikut ini adalah model lima tahap proses pembelian yang dikemukakan oleh Kolter, yaitu: Gambar 2.1 Model Lima Tahap Proses Pembelian
Pengenalan Masalah
Pencarian informasi
Evaluasi aternative
Keputusan pembelian
Perilaku paska pembelian
Menurut Kotler berdasarkan model proses keputusan konsumen di atas, terdapat lima hal yang berkaitan dengan proses keputusan konsumen.12 Berikut ini akan diuraikan keputusan konsumen dan langkah-langkahnya: 1. Pengenalan masalah Proses mengenali
pembelian
masalah atau
dimulai
ketika
kebutuhan
pembeli
tersebut
dapat
dicetuskan oleh rangsangan internal dan eksternal. 2. Pencarian informasi Konsumen yang terangsang kebutuhannya akan terdorong untuk mencari informasi yang lebih banyak. 3. Evaluasi alternatif Terdapat beberapa proses evaluasi keputusan, dan model- model yang terbaru memandang proses 11 12
Kotler dan amstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran, Op.Cit, hlm. 224 Ibid
18
evaluasi
konsumen sebagai proses yang berorientasi
kognitif. Yaitu, model tersebut menganggap konsumen membentuk penilaian atas produk dengan sangat sadar dan rasional. 4. Keputusan pembelian Dalam
tahap
evaluasi
para
konsumen
membentuk preferensi atas merek-merek yang ada di dalam kumpulan pilihan. Konsumen tersebut juga dapat membentuk niat untuk membeli merek yang paling disukai. 5. Perilaku paska pembelian Setelah
membeli
produk,
konsumen
akan
mengalami level kepuasan atau ketidakpuasan tertentu. Tugas pemasar tidak berakhir begitu saja ketika produk dibeli. Peran pemasar harus memantau kepuasan paska pembelian, tindakan paska pembelian, dan pemakaian produk paska pembelian. 2.1.2.4 Kajian syari’ah tentang keputusan pembelian Keterlibatan dalam proses apapun Allah melarang umatnya dalam kerugian, seperti halnya dalam aktifitas pembelian.
Manusia
harus
dapat
membedakan
antara
kebutuhan dan keinginan, antara yang baik dan yang buruk.
19
Sedangkan
menurut
pandangan
Islam
mengenai
pengambilan keputusan berdasarkan Q.S Al-Maidah ayat 100, yaitu:
Artinya: “Katakanlah: "tidak sama yang buruk dengan yang baik, meskipun banyaknya yang buruk itu menarik hatimu, Maka bertakwalah kepada Allah Hai orangorang berakal, agar kamu mendapat keberuntungan.” (QS. Al-Maidah: 100) Preferensi pada apa yang disebut dengan thayyib (baik) dan yang halal dengan dihadapkan dengan sesuatu yang khabits (jelek) serta haram adalah salah satu cara yang bisa dianggap sangat baik untuk pengambilan keputusan yang sehat dan bijak tersebut. Sesuatu yang baik dan sesuatu yang jelek tidak akan pernah sama. Bisnis yang menguntungkan selalu diberikan pada hal yang thayyib, meskipun dalam kuantitasnya ia lebih banyak dari yang jelek atau khabits. 2.1.3
Label 2.1.3.1 Pengertian label Angipora mendefinisikan bahwa label merupakan suatu bagian dari sebuah produk yang membawa informasi verbal tentang produk atau penjualnya.13
13
Marinus Angipora, Dasar-Dasar Pemasaran, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2002), hlm.192
20
Menurut Tjiptono label merupakan bagian dari suatu produk yang menyampaikan informasi mengenai produk dan penjual. Sebuah label biasa merupakan bagian dari kemasan, atau bisa pula merupakan etiket (tanda pengenal) yang dicantelkan pada produk.14 Kotler menyatakan bahwa label adalah tampilan sederhana pada produk atau gambar yang dirancang dengan rumit yang merupakan satu kesatuan dengan kemasan. Label bisa hanya mencantumkan merek atau informasi.15 Nurbiyati dan Machfoedz mengungkapkan bahwa label adalah bagian dari produk yang mengkomunikasikan produk atau produsen secara verbal. Label dapat merupakan bagian dari kemasan, atau cap yang direkatkan pada produk.
Karena
itu terdapat
hubungan
erat
antara
penerapan label, kemasan, dan penerapan merek. Sedangkan Staton dan Lamarto menyatakan bahwa label
merupakan
ciri
lain
dari
produk
yang
perlu
diperhatikan. Label adalah bagian sebuah produk yang membawa informasi verbal tentang produk atau tentang penjualannya. Label bisa merupakan bagian dari kemasan, atau merupakan etiket-lepas yang ditempelkan pada produk.
14 15
Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, Edisi 2, (Yogyakarta: Andi, 1997), hlm.107 Kotler dan amstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran, Op.Cit, hlm. 477
21
Sewajarnya jika antara kemasan, label, dan merek terjalin satu hubungan yang erat sekali. Efendy mengatakan bahwa labeling adalah selembar kertas, metal, atau benda lain yang dibutuhkan terdapat suatu barang dan yang menunjukkan tanda sebagai isi, milik, dan sumber tujuan. Label adalah suatu display dengan tulisan, cetakan ataupun grafik yang segera menunjukkan kepada isi dari suatu benda. Labeling adalah termasuk label, tapi diperluas
dengan tulisan, cetakan atau grafik yang
menerangkan sesuatu; 1) tentang suatu artikel, isinya, atau bungkusnya, dan 2) menyertai artikel tertentu. Label dapat berupa bagian dari produk yang menerangkan/ informasi tentang produk atau yang menjual pabrikan atau middlemen bagian dari package.16 Lebih lanjut, Irawan, dkk., mendefinisikan label yaitu bagian dari sebuah barang yang berupa keterangan (kata-kata) tentang barang tersebut atau penjualnya. Jadi, sebuah
label
itu
mungkin
merupakan
bagian
dari
pembungkusnya, atau mungkin merupakan suatu etiket yang tertempel secara langsung pada suatu barang.17
16 17
hlm. 93
Effendi Rustam, Marketing Management, (Malang : Penerbit IKIP, 1996), hlm. 100 Irawan, dkk, Pemasaran: Prinsip dan Kasus, Edisi 2, (Yogyakarta: BPFE, 1996),
22
2.1.3.2 Fungsi label Menurut kotler, fungsi label adalah: 1. Label mengidentifikasi produk atau merek 2. Label menentukan kelas produk 3. Label menggambarkan beberapa hal mengenai produk (siapa pembuatnya, dimana dibuat, kapan dibuat, apa isinya, bagaimana menggunakannya, dan bagaimana menggunakan secara aman) 4. Label mempromosikan produk lewat aneka gambar yang menarik. 18 Menurut Kotler dan Amstrong, pemberian label dipengaruhi oleh penetapan, yaitu : 1) Harga unit (unit princing): menyatakan harga per unit dari ukuran standar. 2) Tanggal kadaluarsa (open dating): menyatakan berapa lama produk layak dikonsumsi. 3) Label keterangan gizi (nutritional labeling): menyatakan nilai gizi dalam produk. 2.1.3.3 Tipe-tipe label Secara garis besar, terdapat tiga macam label (Basu swasta, Rustam Efendy, Staton dan Lamarto, Indriyo Gitosudarmo menyebutkan hal yang sama, yaitu:
18
Kotler dan amstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran, Op.Cit, hlm. 478
23
1. Brand label adalah brand yang sederhana itu sendiri yang diterapkan pada produk atau pengepakan. 2. Grade label adalah grade yang dicantumkan pada produk
atau
pengepakannya
mengidentifikasikan
kealitasnya dengan surat, nomor, suatu tulisan atau kata-kata. 3. Descriptive label adalah informasi label, descriptive label hanya lebih lengkap keterangannya. Dikelompokkan menjadi satu dan digunakan secara sama. Label yang memberikan mengenai
tulisan/ ilustrasi,
tulisan
karakternya, kegunaannya,
dari
informasi
konstruksinya,
pemeliharaannya, penggunaan/ sifat-sifat lain dari produk. 4. Informative label adalah label yang memberikan keterangan pada suatu barang tertentu yang menjelaskan secara garis besar atau pokok-pokok yang penting atau perlu diketahui. 2.1.3.4 Keuntungan menggunakan label yang efektif 1. Memperbaiki pembelian-pembelian pada retailer 2. Pengurangan pengembalian dan potongan harga 3. Pengaruh promosi yang lebih besar 4. Perlindungan terhadap konsumen 5. Perlindungan terhadap persaingan yang tidak baik 6. Sejalan dengan tujuan ekonomi.
24
2.1.3.5 Tujuan pelabelan 1. Memberi informasi tentang isi produk yang diberi label tanpa harus membuka kemasan. 2. Berfungsi sebagai sarana komunikasi produsen kepada konsumen tentang hal-hal yang perlu diketahui oleh konsumen tentang produk tersebut, terutama hal-hal yang kasat mata atau tak diketahui secara fisik. 3. Memberi petunjuk yang tepat pada konsumen hingga diperoleh fungsi produk yang optimum. 4. Sarana periklanan bagi produsen. 5. Memberi “rasa aman” bagi konsumen. Mengingat label adalah alat penyampai informasi, sudah selayaknya informasi yang termuat pada label adalah sebenar- benarnya dan tidak menyesatkan. Hanya saja, mengingat label juga berfungsi sebagai iklan, disamping sudah menjadi sifat manusia untuk mudah jatuh dalam kekhilafan dengan berbuat “kecurangan” baik yang disengaja maupun
yang
tidak
disengaja,
maka
perlu
dibuat
rambu-rambu yang mengatur. Dengan adanya rambu-rambu ini diharapkan fungsi label dalam memberi “rasa aman” pada konsumen dapat tercapai.
25
2.1.3.6 Pengertian label halal Pencantuman halal pada suatu label produk pangan adalah suatu keharusan yang harus dijalankan oleh pelaku usaha halnya
untuk lebih memperhatikan hak konsumen. Seperti label
pangan,
label
halal
pun
juga
harus
mencantumkan hal-hal yang bersifat esensial pada bagian utama label halal seperti adanya larangan tentang penulisan label halal ditulis dalam bentuk tulisan yang sulit dilihat, diamati atau dibaca yang hal itu akan berdampak pada pelanggaran hak-hak konsumen. Label halal adalah jaminan yang diberikan oleh suatu lembaga yang berwenang semacam LP-POM MUI untuk memastikan bahwa suatu produk makanan itu sudah lolos pengujian kehalalan. Disebutkan pengertian tentang label secara jelas dalam peraturan pemerintah tersebut juga mengisyaratkan bahwa peraturan tentang label ini sangat penting diterapkan karena hal itu merupakan salah satu upaya untuk mencapai tertib pengaturan dibidang pangan yang dalam realita yang selama ini bahwa memperoleh pengaturan sebagaimana semestinya. Banyaknya peredaran pangan di masyarakat yang
mengesampingkan pencantuman
merugikan
masyarakat
yang notabenya
label adalah
sangatlah seorang
26
konsumen. bahan-bahan
Perdagangan yang
pangan kadaluarsa,
seharusnya
pemakaian
tidak diperuntukkan bagi
pangan dan masih banyak lagi penipuan pada label dan iklan pangan yang mengakibatkan perkembangan yang buruk pada kesehatan manusia. Dalam pencantuman peraturan label dimaksudkan agar konsumen mendapatkan perlindungan hukum yang jelas dan pelaku usaha lebih memperhatikan produk yang akan disebarluaskan ke masyarakat luas karena Indonesia yang sebagian besar konsumen adalah konsumen yang sangat memegang syariat Islam yang melarang umat muslim untuk mengkonsumsi makanan yang haram sehingga label halal dalam masyarakat sangat diperlukan penerapannya. Banyaknya pemalsuan dan label beredar di pasaran sering memperdaya atau menyesatkan konsumen, dimana juga
akan menimbulkan
persaingan
yang
tidak
sehat
sesama produsen, mendorong terbentuknya suatu badan hukum yang mengatur tentang syarat pengemasan dan pemberian label yang benar. Dimana dalam
label harus
ada kejelasan yang dapat menunjang kenyamanan konsumen dalam pemakaian suatu produk. Pemberian
label
yang
benar
harus memuat
informasi yang dibutuhkan oleh konsumen seperti tanggal
27
kadaluarsa yang menginformasikan jangka waktu penggunaan produk tersebut, label keterangan gizi yang terkandung dalam pembuatan produk, penetapan harga per unit dari ukuran standar dan penetapan label halal bagi masyarakat yang mayoritas muslim19 2.1.3.7 Sertifikat halal a. Pengertian sertifikat halal Sertifikat Halal merupakan langkah yang di dalamnya tertulis fatwa MUI yang menyatakan kehalalan suatu produk sesuai dengan syariat Islam dan menjadi syarat pencantuman label halal dalam setiap produk. Sertifikat
Halal
menyatakan
adalah
kehalalan
fatwa
suatu
tertulis
produk
MUI
sesuai
yang dengan
syari’at Islam. Sertifikat Halal ini merupakan syarat untuk mencantumkan label halal Yang dimaksud dengan produk halal adalah produk yang memenuhi syarat kehalalan sesuai dengan syari’at Islam yaitu : 1. Tidak mengandung babi dan bahan yang berasal dari babi.
19
Ibid, hlm. 479
28
2. Tidak mengandung
bahan-bahan yang diharamkan
seperti: bahan-bahan yang berasal dari organ manusia, darah, kotoran-kotoran dan lain sebagainya. 3. Semua bahan yang berasal dari hewan halal yang disembelih menurut tata cara syari’at Islam. 4. Semua
tempat
penyimpanan,
tempat
penjualan,
pengolahan, tempat pengelolaan dan transportasinya tidak
boleh digunakan
untuk
babi.
Jika
pernah
digunakan untuk babi atau barang yang tidak halal lainnya terlebih dahulu harus dibersihkan dengan tata cara yang diatur menurut syari’at Islam. 5. Semua makanan dan minuman yang tidak mengandung khamar. Pemegang Sertifikat Halal MUI bertanggung jawab untuk memelihara kehalalan produk yang diproduksinya, dan sertifikat
ini
tidak
Sertifikat
yang sudah
termasuk
foto copynya
dapat
dipindah tangankan.
berakhir masa tidak boleh
berlakunya,
digunakan
atau
dipasang untuk maksud-maksud tertentu. b. Proses sertifikat halal 1) Setiap produsen yang mengajukan Sertifikat Halal bagi produknya, harus mengisi disediakan dengan melampirkan:
formulir yang
telah
29
a. Spesifikasi dan Sertifikat Halal bahan baku, bahan tambahan dan bahan penolong serta bagian alir proses. b. Sertifikat Halal atau Surat Keterangan Halal dari MUI Daerah (produk lokal) atau Sertifikat Halal dari Lembaga Islam yang telah diakui oleh MUI (produk impor) untuk bahan yang berasal dari hewan dan turunannya. c. Sistem
Jaminan Halal
yang
diuraikan
dalam
panduan halal beserta prosedur baku pelaksanaannya. 2) Tim
Auditor
LPPOM
MUI
melakukan
pemeriksaan/audit ke lokasi produsen setelah formulir beserta lampiran-lampirannya dikembalikan ke LPPOM MUI dan diperiksa kelengkapannya. 3) Hasil
pemeriksaan/audit
dan
hasil
laboratorium
dievaluasi dalam Rapat Tenaga Ahli LPPOM MUI. Jika telah memenuhi persyaratan, maka dibuat laporan hasil audit untuk diajukan kepada Sidang Komisi Fatwa MUI untuk diputuskan status kehalalannya. 4) Sidang Komisi Fatwa MUI dapat menolak laporan hasil audit jika dianggap belum memenuhi semua persyaratan yang telah ditentukan.
30
5) Sertifikat Halal dikeluarkan oleh Majelis Ulama Indonesia setelah ditetapkan status kehalalannya oleh Komisi Fatwa MUI. 6) Perusahaan yang produknya telah mendapat Sertifikat Halal,
harus
mengangkat
sebagai bagian
dari
Auditor
Sistem
Halal
Jaminan
Internal
Halal.
Jika
kemudian ada perubahan dalam penggunaan bahan baku, bahan tambahan atau bahan penolong pada proses produksinya, Auditor Halal Internal diwajibkan segera melaporkan
untuk
mendapat
“ketidakberatan
penggunaannya”. Bila ada perubahan
yang
terkait
dengan produk halal harus dikonsultasikan dengan LP POM MUI oleh Auditor Halal Internal. 2.1.3.8 Kajian syari’ah tentang label halal AlQur’anul
Karim
memberikan
kepada
kita
petunjuk-petunjuk yang sangat jelas dalam hal konsumsi. Ia mendorong penggunaan barang-barang yang baik dan bermanfaat
serta
pengeluaran
melarang
terhadap
adanya
pemborosan
hal-hal yang
dan
tidak penting, juga
melarang orang muslim makan makanan haram. Sebenarnya, Islam banyak memberikan kebebasan individual
kepada
Mereka bebas
manusia
dalam
membelanjakan
masalah
harta
untuk
konsumsi. membeli
31
barang-barang keinginan
yang baik
mereka
dan
halal
demi
memenuhi
dengan ketentuan
tidak
malanggar
“batasbatas ketentuan”. Walaupun begitu kebebasan yang dimaksud disini terbatas pada barang- barang yang baik dan suci saja. Berdasarkan dalam surat An-Nahl ayat 114 yang berbunyi:
Artinya: “Maka makanlah yang halal lagi baik dari rezki yang telah diberikan Allah kepadamu; dan syukurilah nikmat Allah, jika kamu hanya kepada-Nya saja menyembah” (An-Nahl:114) Dari ayat AlQur’an yang dikutip diatas, kata yang digunakan
untuk barang-barang yang baik adalah berarti
segala sesuatu
yang
bersifat
bersih,
higienis,
bergizi,
berkualitas dan bermutu. Dan kebutuhan akan makanan tidak saja kehalalan produknya saja untuk dikonsumsi, akan
tetapi
juga
meliputi keadaan bahan makanan
itu
sendiri yaitu bersih, higienis, bergizi, berkualitas dan bermutu.
… Artinya:" Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu".(Al-Baqarah:29)
32
Makanan
dipandang
sebagai
kebutuhan
pokok
manusia yang paling penting. Manusia dapat hidup tanpa pakaian dan tanpa tempat tinggal dalam kondisi-kondisi tertentu tapi tidak dapat hidup tanpa makanan. Dari ayat tersebut dijelaskan bahwa Allah telah menyediakan segala kebutuhan manusia di bumi ini. Sehingga manusia dapat mengambil
manfaatnya,
dengan memakan makanan yang
halal untuk segala keperluannya.
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah erbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan". (Al-Maidah: 90) Berdasarkan ayat diatas yang berkaitan dengan pembolehan dan pelarangan memakan atau meminum sesuatu, maka para Ulama berkesimpulan dalam suatu kaidah bahwa: “ Hukum asal sesuatu adalah boleh, sehingga ada dalil lain yang mengharamkannya” Dengan demikian, sepanjang tidak ada dalil yang melarang memakan atau meminum sesuatu, maka hukum memakan atau meminum sesuatu itu adalah boleh.
33
2.2 Kajian Pustaka Wiwik Dianawati, Prapti Yulianti dan Nuri Herachwati dalam penelitiannya mengkaji tentang “Analisis Perilaku Konsumen Dalam Pengambilan Keputusan Pembelian Makanan Waralaba Pangan Asing”. Penelitian ini menjelaskan beberapa hal yang memaksa konsumen menikmati produk waralaba asing (seperti KFC, dan McDonald) adalah gengsi, penyajian makanan yang cepat dan praktis serta kesempatan bersosialisasi bagi konsumen remaja. Alat analisa yang digunakan adalah Chi Square. Sampel diambil dengan menggunakan Accidental Random Sampling. Hasil penelitian tersebut menyebutkan bahwa variabel harga (X1), produk (X2), promosi (X3),lokasi (X4) dan pelayanan (X5) yang mempunyai pengaruh nyataterhadap keputusan pembelian (Y) makanan pada waralaba asing. Sedangkan variabel yang paling dominan mempengaruhi keputusan pembelian adalah variabel harga. Hal ini menunjukkan bahwa harga produk waralaba asing sebanding dengan gengsi yang diperoleh konsumen memiliki peranan yang penting dalam menarik dan menentukan keputusan konsumen dalam melakukan pembelian. Ritawati Tedjakusuma, Sri Hartini, Muryani dalam penelitiannya yang mengkaji tentang “Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Dalam Pembelian Air Minum Mineral Di Kotamadya Surabaya”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis secara simultan, parsial, dan yang dominan mempengaruhi perilaku konsumen dalam melakukan pembelian air minum mineral di kotamadya Surabaya. Sampel
34
diambil dengan menggunakan accidental sampling. Dari penelitian yang dilakukan, menyatakan bahwa variabel bebas yang terdiri factor pendidikan (X1), faktor penghasilan (X2), faktor harga (X3), faktor kualitas (X4), faktor distribusi (X5), faktor promosi (X6), mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel perilaku konsumen (Y), sedangkan dari keenam variabel yang dominan pengaruhnya terhadap perilaku konsumen air minum mineral adalah variabel harga (X3). Dalam hal ini untuk menghasilkan pembelian air minum mineral yang meningkat, maka sebaiknya yang perlu diperhatikan oleh perusahaan adalah variabel harga (X3) dimana penentuan harga yang bias terjangkau oleh semua lapisan masyarakat. Karena variabel harga (X3) adalah variabel yang paling berpengaruh, artinya variabel harga (X3) yang mendapat prioritas utama tanpa mengabaikan kelima variable bebas lainnya yaitu faktor pendidikan (X1), faktor penghasilan (X2), faktor kualitas (X4), faktor distribusi (X5), dan faktor promosi (X6). Perbedaan penelitian dahulu dengan sekarang Sedangkan penelitian yang peneliti lakukan adalah mengkaji tentang “Pengaruh Faktor Psikografis Terhadap Keputusan Pembelian Produk Makanan dalam Kemasan Berlabel Khalal Pada Masyarakat Muslim Ngaliyan. Dalam penelitian ini peneliti membahas tentang kegiatan, minat, dan opini pembeli sehingga dapat memutuskan untuk membeli sebuah produk yang berlabel khalal.
35
Dalam penelitian kali ini tidak ada kesamaan yang mendetail dengan penelitian terdahulu. Meskipun ada persamaan dalam pembahasan ataupun penulisan, itu dikutip sesuai dengan kode etik penulisan ilmiyah ”. Tabel 1.1 Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang No
Keterangan
1
Judul
Penelitian terdahulu
Penelitian sekarang
1) Analisis perilaku konsumen pengaruh faktor dalam
pengambilan psikografis terhadap
keputusan makanan
pembelian keputusan pembelian pada
waralaba produk makanan
pangan asing.
dalam kemasan
2) Analisis faktor-faktor yang berlabel halal pada mempengaruhi
perilaku masyarakat muslim
konsumen dalam pembelian Ngaliyan (studi kasus air
minum
mineral
kotamadya Surabaya. 2
Objek yang diteliti
1) Makanan pada waralaba
di pada ONO Swalayan Ngaliyan) Produk makanan
pangan asing, meliputi pada: dalam kemasan harga, produk, promosi,
berlabel halal di ONO
lokasi, dan pelayanan.
Swalayan Ngaliyan
2) Perilaku konsumen dalam pembelian air minum mineral, meliputi pada: factor pendidikan, faktor penghasilan, faktor harga, faktor kualitas, faktor distribusi, dan factor
36
promosi. 3
4
1) Chi Square 2) Regresi linier berganda
Alat analisa
Hasil
1) Variabel produk tidak
Regresi linier berganda Dalam proses
mempengaruhi konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian di waralaba asing. 2) Terdapat pengaruh
2.3 Kerangka berfikir Gambar 2.2 Kerangka Berfikir Segmen
Psikografis
Aktifitas Minat Opini
1) Pengenalan masalah 2) Pencarian informasi 3) Evaluasi alternatif
Produk makanan dalam kemasan berlabel halal
Keputusan pembelian konsumen
37
2.4 Hipotesis Gambar 2.3 Model hipotesa
Aktifitas (X1)
Label halal (X)
Psikografis Minat (X2) Opini (X3)
Keputusan pembelian (Y)
Dari model hipotesis di atas, maka dapat dijelaskan sebagai berikut: 1.
Ada pengaruh secara parsial psikografis yang meliputi aktifitas (X1), minat (X2), opini (X3) berpengaruh terhadap (Y) keputusan pembelian.
2.
Ada pengaruh secara simultan psikografis yang meliputi aktifitas (X1), minat (X2), opini (X3) berpengaruh terhadap (Y) keputusan pembelian.
3.
dari psikografis yang meliputi aktivitas (X1), minat (X2), opini (X3) adanya dominasi yang mempengaruhi terhadap pembelian.
(Y)
keputusan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Dan Sumber Data Jenis dan Sumber Data merupakan komponen yang terpenting dalam penelitian. Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini dapat digolongkan menjadi dua kelompok, yaitu : 3.1.1
Data Primer, yaitu data yang diperoleh dari hasil wawancara langsung dan hasil kuesioner yang disebarkan kepada responden.1
3.1.2
Data Sekunder, yaitu data yang telah ada dan tersusun secara sistematis serta merupakan hasil penelitian atau rangkuman dari dokumen-dokumen perusahaan serta literature lain seperti buku, majalah, surat kabar, makalah, dan situs web.2
3.2 Populasi dan sampel 3.2.1
Populasi Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian.3 Populasi dalam penelitian ini adalah semua orang yang berbelanja di ONO Swalayan Ngaliyan.
3.2.2
Sample Sampel adalah sebagian atau diwakili populasi yang diteliti.4 Random sampling adalah suatu metode pemilihan ukuran sampel
1
Iqbal hasan, Pokok-Pokok Materi Penelitian Dan Aplikasinya,( jakarta: Ghalia Indonesia, 2002), hlm. 82 2 Ibid 3 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), hlm, 130-131
38
39
dimana setiap anggota populasi mempunyai peluang yang sama untuk menjadi anggota sampel.5 Oleh karena jumlah populasi tidak diketahui maka pengambilan jumlah sampel dilakukan dengan menggunakan rumus6
Keterangan: n : Jumlah sampel yang dicari N : Jumlah populasi d : Nilai presisi (0,1) Perhitungan Sampel n
300 300(0,1)2 1
n
300 300(0,1)2 1
n
300 4
n = 75. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode pengambilan accidental sampling yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan yaitu siapa saja yang secara kebetulan ditemui oleh peneliti di tempat penelitian dapat digunakan sebagai sampel bila dipandang orang tersebut memiliki karakter sesuai dengan tujuan penelitian.7
4
Ibid Ibid, hlm185 6 M. Burhan, Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Surabaya: Kencana, 2004), hlm. 105 7 Ginting dan Situmorang, Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Surabaya: Kencana, 2008), hlm. 141 5
40
3.3 Metode Pengumpulan Data Untuk mengumpulkan data tentang pengaruh pencantuman label halal terhadap perilaku pembelian masyarakat muslim, maka metode yang digunakan adalah melalaui penyebaran angket (kuesioner) dan wawancara. 3.3.1
Metode kuesioner (angket) Adalah suatu daftar yang berisikan rangkaian pertanyaan mengenai sesuatu masalah atau bidang yang akan diteliti. Kuesioner yang dipakai disini model tertutup karena jawaban telah disediakan dan penggukurannya menggunakan skala Likert, skala Likert digunakan untuk sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.8 Dengan lima alternatif jawaban dalam suatu daftar pertanyaan, responden diminta untuk memilih salah satu alternatif jawaban yang telah disediakan. Sebelum membuat daftar pertanyaan terlebih dahulu dibuat kisi-kisi instrumen dengan menjabarkan variabel menjadi sub variabel yang akan diukur, hal ini digunakan sebagai patokan untuk menyusun instrumen yang berupa pertanyaan yang menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat negatif sampai sangat positif dengan 5 (lima) alternatif jawaban, dengan jawaban masing-masing sebagai berikut: SS = Sangat Setuju
8
S
= Setuju
N
= Ragu-Ragu
Sugiono, Op Cit, hlm 93-94
41
TS = Tidak Setuju STS = Sangat Tidak Setuju Dengan menggunakan skala Likert masing-masing instrumen jawaban memiliki nilai sebagai berikut: SS = 5 S
=4
N
=3
TS = 2 STS = 1 3.3.2
Interviu (wawancara) Adalah proses tanya jawab dalam penelitian yang berlangsung secara lisan dalam mana dua orang atau lebih bertatap muka mendengarkan secara langsung informasi-informasi atau keteranganketerangan.9
3.3.3
Dokumentasi Metode dokumentasi adalah metode untuk mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda dan sebagainya.10 Metode ini digunakan sebagai pelengkap guna memperoleh data sebagai bahan informasi yang berupa latar belakang mini market ONO Swalayan Ngaliyan, produk-produk yang dimiliki, serta data lain yang mendukung.
9
Cholid Narbuko dkk, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), hlm.76. Suharsimi Arikunto,Op.Cit, hlm. 231
10
42
3.3.4
Penelitian kepustakaan (library research) Penelitian
ini
dilakukan
dengan
mengadakan
kegiatan
pengumpulan bahan-bahan melalui buku-buku bacaan, catatan kuliah, literatur lainnya yang berhubungan dengan topik penulisan ini. Tujuan penelitian kepustakaan ini adalah untuk memperoleh data teoritis untuk membangun landasan teori yang kuat untuk mendukung penelitian ini.11
3.4 Variabel Penelitian dan Pengukuran 3.4.1 Variabel penelitian Menurut Nazir definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel atau konstrak dengan cara memberi arti, atau menspesifikasikan kegiatan, ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur konstrak atau variabel tersebut. Sesuatu dengan perumusan masalah yang ada maka dalam penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat.12 1. Variabel Bebas (independent variable) (X) Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel terikat.13 Adapun variabel bebas dalam penelitian ini psikografis (X) adalah suatu bentuk riset konsumen yang memberikan profil
11
Anton Bakker dan Ahmad Charis Zubair, Metode Penelitian Filsafat, (Yogyakarta: Kanisus, 1994), hlm. 109 12 Ibid, hlm.126 13 Sugiono, Metode Penelitian Administrasi, ( Bandung: Alfabeta, 2005), hlm. 43
43
yang jelas dan praktis mengenai segmen-segmen konsumen, tentang aspek-aspek kepribadian konsumen yang penting, motif belinya, minatnya, sikapnya, keyakinannya, dan nilai-nilai yang dianutnya. Variabel, indikator dan item dalam penelitian ini adalah: a. Aktivitas (X1) Adalah
tindakan
nyata
seperti
menonton
suatu
medium, berbelanja di toko, atau menceritakan kepada tetangga mengenai pelayanan yang baru. Dalam variabel ini dapat diturunkan variabel item-item yang diteliti berdasarkan tindakan, yaitu: 1) Konsumen berbelanja produk daging sapi olahan dalam kemasan 2) Konsumen melakukan aktivitas membeli b. Minat (X2) Adalah semacam obyek, peristiwa, atau topik adalah tingkat kegairahan yang menyertai perhatian khusus maupun terus-menerus diturunkan
kepadanya.
variabel
Dalam
item-item
variabel
yang
diteliti
ini
dapat
berdasarkan
preferensi dan prioritas, yaitu: 1) Pilihan utama memilih produk daging sapi olahan dalam kemasan berlabel halal 2) Kelebihsukaan
konsumen
mengkonsumsi
daging sapi olahan dalam kemasan berlabel halal
produk
44
c. Opini (X3) Adalah “jawaban” lisan atau tertulis yang orang berikan sebagai respons terhadap situasi stimulus dimana semacam “pertanyaan” diajukan. Opini digunakan untuk mendiskripsikan penafsiran, harapan, dan evaluasi seperti kepercayaan
mengenai
maksud
orang
lain,
antisipasi
sehubungan dengan peristiwa masa datang, dan penimbangan konsekuensi yang memberi ganjaran atau menghukum dari jalannya tindakan alternatif. Dalam variabel ini diturunkan
variabel
item-item
yang
dapat
diteliti berdasarkan
pendirian dan pemikiran, yaitu: 1) Konsumen memilih produk daging sapi olahan dalam kemsan sesuai dengan selera 2) Pandangan
konsumen
mengenai
produk
daging
sapi
olahan dalam kemasan berlabel halal 2. Variabel moderating (Z) Variabel moderating adalah variabel independent yang akan memperkuat
atau
memperlemah
independent
lainnya
terhadap
hubungan
variabel
antara
dependen.14
variabel Dalam
penelitian ini yang menjadi variabel moderating adalah label halal. Label halal (Z) adalah jaminan yang diberikan oleh suatu lembaga yang berwenang semacam LP-POM MUI untuk 14
Ghazali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, (Semarang: UNDIP, 2005),hlm. 149
45
memastikan bahwa suatu produk makanan itu sudah lolos pengujian kehalalan. Dalam variabel ini dapat diturunkan variabel item-item yang diteliti berdasarkan pesan kesehatan, pesan keamanan, dan informasi tentang produk, yaitu: 1. Nilai kandungan gizi suatu produk 2. Sebagai jaminan keamanan suatu produk 3. Kepercayaan adanya informasi label halal atas produk 3. Variabel terikat (dependent variable) (Y) Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas.15 Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah keputusan pembelian. Keputusan pembelian (Y) yaitu suatu tindakan nyata yang dilakukan oleh konsumen dalam menentukan pilihan suatu produk, sehingga dapat diturunkan variabel item- item yang diteliti berdasarkan evaluasi produk, yaitu: 1) Konsumen membeli
produk daging sapi olahan dalam
kemasan 2) Konsumen membeli ulang berkenaan dengan informasi produk 3.4.2 Pengukuran Pengukuran variabel bebas dan terikat menggunakan skala likert yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi yang
15
Sugiono, Metode Penelitian Administrasi, Op.Cit, hlm. 43
46
dijabarkan menjadi indikator variabel dan dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan.16 Adapun instrument skala Likert bisa di lihat sebagai berikut : Jawaban
Skor
Sangat setuju
5
Setuju
4
Kurang setuju
3
Tidak setuju
2
Sangat tidak setuju
1
3.5 Teknis Analisis Data 3.5.1
Metode Analisis Deskriptif Metode analisis deskriptif yaitu metode penganalisisan data yang
mengumpulkan,
mengklasifikasikan,
menganalisa,
dan
menginterpretasi-kan data sehingga memberi gambaran menyeluruh mengenai masalah yang dihadapi.17 3.5.2
Regresi Linear Sederhana Digunakan untuk mengetahui besarnya hubungan dan pengaruh variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y). Dimana jumlah variabel bebas da variabel terikat tidak lebih dari satu.18
16
Sugiyono, Op.Cit, hlm. 86 Ibid, hlm. 110 18 Wahid Sulaiman, Analisis Regresi Menggunakan SPSS: Contoh Kasus dan Pemecahannya, Edisi 1,( Yogyakarta: Andi, 2010), hlm. 89 17
47
Peneliti menggunakan program SPSS 15.0 untuk mendapatkan hasil yang terarah dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Y = a + bX Keterangan: Y = Keputusan pembelian konsumen (variable dependen) a= konstanta b= Koefisien regresi sederhana X= Labelisasi Halal 3.5.3
Uji Asumsi Klasik Penelitian ini menggunakan analisis regresi sederhana maka terlebih dahulu perlu dilakukan uji asumsi klasik untuk memastikan apakah model regresi linier sederhana layak digunakan atau tidak. Beberapa persyaratan asumsi klasik harus dipenuhi: 1. Uji Normalitas Data Pengujian ini dilakukan untuk melihat model regresi, apakah variabel dependen dan independen memiliki distribusi normal atau tidak. 2. Heteroskedastisitas Digunakan untuk menguji model regresi apakah terjadi ketidaksamaan
atau
perbedaan
varians
dari
residual
pengamatan yang lain. Jika varians residual dari pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokedastisitas, dan jika
48
varians berbeda disebut heteroskedastisitas. Model yang paling baik apabila tidak terjadi heteroskedastisitas.19 3.5.4
Koefisien determinasi (R2) Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa besar kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat. Jika Koefisien determinasi (R2) semakin besar (mendekati satu) menunjukkan semakin baik kemampuan X menerangkan Y dimana 0
19 20
Ibid, hlm. 90 Ibid
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
4.1 Paparan Data Hasil Penelitian 4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ONO Swalayan termasuk salah satu pemain baru dalam bisnis ritel. Berawal dari latar belakang krisis moneter pada tahun 1997 yang melanda Indonesia telah membuat Hari Darmana selaku pemilik ONO Swalayan, menjual lebih dari 50% sahamnya kepada James T. Riyadi selaku pemilik Lippo Grup. Dari situlah Lippo Grup mulai mengembangkan bisnis ritelnya secara serius sehingga dari keseriusannya itu melahirkan sebuah prestasi yang sangat mengagumkan, dimana dalam kurun waktu dua setengah tahun terhitung sampai pada bulan September 2006 telah memiliki 12 gerai ONO Swalayan, hingga sekarang ONO Swalayan
di seluruh
Indonesia berjumlah 20 gerai ONO Swalayan . ONO Swalayan
adalah format ritel yang memiliki area yang
sangat luas, barang yang dijual secara banyak, kategori produk beragam, fasilitas memadai, dan harga relatif murah daripada format ritel lain seperti supermarket, cut price, dan market place. Pada tanggal 26 Mei 2010, ONO Swalayan, menambah gerai ritelnya yang berlokasi di Jl. Semarang-Boja No.2 Ngaliyan. ONO Swalayan Ngaliyan ini adalah gerai ke 13 dari 12
49
50
gerai ONO Swalayan yang telah di buka di seluruh Indonesia. Dengan visi “to be number one multi format retail in Indonesia” ONO Swalayan memiliki semangat untuk terus mengembangkan bisnis ritelnya. 4.1.2 Personalia Dari segi sumber daya manusia ONO Swalayan juga memiliki karyawan yang lebih banyak dan terlatih. Matahari ONO Swalayan Malang Town Square termasuk ONO Swalayan kelas sedang dengan luas area 6000 M 2 dengan jumlah Man Power sebanyak 160 orang yang terdiri dari: 1. Store General Management (SGM) = 1 orang 2. Devisi Manager = 5 orang 3. Department Manager = 19 orang 4. Tim Leader (Supervisor) = 25 orang 5. Staff (Pramuniaga) = 110 orang Selain 160 orang tenaga kerja diatas, juga terdapat 40 orang Cleaning Service dan Troly Boy. Dan Sales Promotion Girl (SPG) dan Sales Promotion Man (SPM) yang berasal dari Supplier. Sehingga keseluruhan jumlah tenaga kerja sekitar 300 orang.1
1
Data diambil dari buku administrasi ONO Swalayan Ngaliyan Semarang
51
4.1.3 Produk Makanan Dalam Kemasan Tabel 4.1 Daftar makanan dalam kemasan bersertifikat halal Di ONO Swalayan Ngaliyan No Merek Jenis No sertifikat halal 1 Kue lapis Makanan ringan LP-POM MUI No. 227510013516 2 Mie Abc Rebus Makanan LP-POM No. 00090005900797 3 Biskuat energi Makanan ringan LP-POM No. coklat 00100013080800 4 Hatori Makanan ringan LP-POM MUI No. 227102398001 5 Inaco Makanan ringan LP-POM MUI No. 234210004245 6 Choco crean Makanan ringan BPOM RI MO 227113024330 7 Lafonte Makanan ringan LP-POM MUI No. 327609033114 8 Nissin Makanan ringan LP-POM MUI No. 227111132003 9 Snack camilan Makanan ringan P-IRT No. 215337402076. 10 Sozzis so good Makanan ringan LP-POM MUI (daging) No. 215910022414 11 Wilco Makanan rinagan LP-POM MUI No. 255413024041 12 Bakso sapi Makanan ringan LP-POM MUI (daging) No. 2151133083138 13 Chicken naget Makanan ringan LP-POM MUI NO. 215410033606 14 KDS popcron Makanan ringan Dinkes P-IRT No. 215357801349 15 Room boter Makanan ringan P-IRT No. 206337101028 16 Sus kering keju Makanan ringan P-IRT No. 206337401548 17 Sambal ekstra Sambal LP-POM MUI pedas No. 645310658017
52
18
Tiora
Makanan ringan
19
Cendol keju
Makanan ringan
20
Camilan
Makanan ringan
21
Onde-onde
Makanan ringan
22
Kwaci neri
Makanan ringan
Depkes P-IRT No. 2063374101538 P-IRT No. 215332001225 P-IRT No. 215337403841 Dinkes P-IRT No. 206332001387 P-IRT No. 215337401600
Produk makanan dalam kemasan yang dijual di Ono Swalayan Ngaliyan berjumlah sangat banyak, namun fokum produk makanan dalam kemasan yang saya teliti berjumlah 22 macam dan termasuk produk lokal, dan salah satu ciri-ciri produk yang benar-benar berlabel halal secara prosedur yaitu mencantumkan nomor sertifikat halal dari LPPOM MUI.
4.2. Hasil Penelitian 4.2.1. Karakteristik Responden Responden
dalam
penelitian
ini adalah konsumen ONO
Swalayan Ngaliyan Semarang yang berjumlah 75 orang responden.2 Berdasarkan kuesioner
hasil penelitian kepada 75 orang responden melalui yang disebarkan telah didapat gambaran karakteristik
responden sebagai berikut: 2
Sampel didapat dari penghitungan pengelolaan di buku karya Suharsimi Arikunto dengam judul prosedur penelitian suatu pendekatan praktek. Penghitungan secara detail bisa dilihat di bab III pada sub sample
53
Tabel 4.2 Karakteristik responden berdasarkan usia No
Usia
Jumlah
Prosentase
1
≤ 20
21
28%
2
21 – 30
39
49,3 %
3
31 – 40
6
8%
4
>40
9
12%
Jumlah
75
100%
Sumber: Data primer diolah dari sumber angket
Tabel 4.2
menunjukkan bahwa sebagian besar usia responden
adalah 21-30 tahun dengan jumlah 39 responden (49%), usia ≤ 20 tahun dengan jumlah 21 responden (28%), usia 31-40 tahun dengan jumlah 6 responden (8%), dan usia > 40 tahun dengan jumlah 9 responden (12%). Jadi usia konsumen produk makanan dalam kemasan berlabel halal di dominasi oleh konsumen yang berusia 21-30 tahun. Tabel 4.3 Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin No 1 2
Jenis kelamin Jumlah Prosentase Laki-laki 31 41.3 % Perempuan 44 58.6 % Jumlah 75 100% Sumber: Data primer diolah dari sumber angket
54
Tabel 4.3 menunjukkan bahwa responden berjenis kelamin lakilaki berjumlah 31 responden (41.3%), dan sebanyak 44 responden (58.6%) berjenis kelamin perempuan. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa responden berjenis kelamin perempuan lebih banyak dari pada responden berjenis kelamin laki-laki. Tabel 4.4 Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan No 1 2 3 4 5
Pendidikan
Jumlah Prosentase SD 1 1.3 % SLTP 4 5.3 % SLTA 11 14.6 % Diploma 7 9.3 % Perguruan tinggi 52 69.3 % Jumlah 75 100% Sumber: Data primer diolah dari sumber angket Tabel 4.4 menunjukkan bahwa sebagian besar pendidikan
responden adalah Perguruan Tinggi dengan jumlah responden sebanyak 52 responden (69.3 %), 11 responden (14.6%) berpendidikan SLTA, 7 responden
(9.3%)
berpendidikan
Diploma,
4
responden
(5.3%)
berpendidikan SLTP, dan 1 responden (1.3%) berpendidikan SD. Jadi konsumen yang terbanyak dalam melakukan keputusan pembelian produk makanan dalam kemasan berlabel halal adalah responden yang memiliki latar belakang berpendidikan perguruan tinggi dengan jumlah 52 responden (69.3%).
55
Tabel 4.5 Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan No 1 2 3 4 5 6
Pekerjaan Jumlah Prosentase Pegawai negri 3 4% Pegawai swasta 5 6.6 % Wiraswasta 10 13.3 % Pelajar/ mahasiswa 46 61.3 % Rumah tangga 8 10.6 % Lain-lain 3 4% Jumlah 75 100 % Sumber: Data primer diolah dari sumber angket
Tabel 4.5 menunjukkan bahwa responden yang terbanyak adalah pelajar/ mahasiswa dengan jumlah 46 responden (61.3 %), 10 responden (13.3%) Wiraswasta, 8 responden (10.6 %) Ibu Rumah Tangga, 5 responden (6.6 %) pegawai swasta, 3 responden (4%) lain-lain dan 3 responden (4%) Pegawai Negri. Jadi konsumen yang terbanyak dalam melakukan keputusan pembelian produk makanan dalam kemasan berlabel halal adalah pelajar/ mahasiswa dengan jumlah 46 responden (61.3%). Tabel 4.6 Karakteristik responden berdasarkan pendapatan No
Pendapatan
Jumlah
Prosentase
1
≤ Rp 500.000
24
32 %
2
Rp 500.000 – Rp 1.000.000
30
40 %
3
Rp 1.000.000 – Rp 1.500.000
9
12 %
4
Rp 1.500.000 – Rp 2.000.000 7
9.3 %
5
> Rp 2.000.000
5
6.6 %
75
100%
Jumlah
Sumber: Data primer diolah dari sumber angket
56
Tabel 4.6 menunjukkan bahwa sebagian besar responden berpenghasilan Rp 500.000 Rp1000.000, perbulan berjumlah 30 responden (40%), sedangkan yang berpenghasilan ≤ Rp 500.000, perbulan berjumlah 24 responden (32%), yang berpenghasilan Rp1.000.000 - Rp1.500.000, perbulan berjumlah 9 responden (12%), yang berpenghasilan Rp 1.500.000-Rp 2.000.000, perbulan berjumlah 7 responden (9.3 %) dan yang berpenghasilan > Rp 2.000.000, perbulan berjumlah 5 responden (6.6%).
4.2.2 Gambaran Distribusi Item Pada bagian ini akan dijabarkan mengenai distribusi item-item variabel psikografis: aktivitas (X1), minat (X2), opini (X3) dan label halal (Z). Serta akan dijabarkan pula item–item variabel keputusan pembelian (Y) : keputusan pembelian produk. 4.2.2.1. Variabel Bebas 4.2.2.1.1 Variabel Aktivitas Variabel aktivitas terdiri dari lima item, antara lain konsumen berbelanja produk makanan dalam kemasan (X1.1), konsumen hanya membeli makanan dalam kemasan (X1.2), konsumen melakukan aktifitas pembelian karena ada informasi (X1.3), konsumen melakukan aktifitas pembeliyan dengan adanya label halal (X1.4), konsumen melakukan aktifitas pembelian jika ada informasi dan label halal (X1,5)
57
Tabel 4.7 Distribusi frekuensi aktivitas Item
SS F
S %
%
STS
Total
Statistik
f
f
Mean
F
%
X1.1 11 14.6 33 44
27 36
4
5.3 2 2.6 75 100 5.5
X1.2 17 22.6 18 24
23 30.6 15 20
41 54.6 15 20
6
8
%
%
1 1.3 75 100 3.8 1 1.3 75 100 6.8
13 17.3 5
6.6 1 1.3 75 100 6.0
19 25.3 18 25.3 7
9.3 1 1.3 75 100 5.0
X1.4 16 23.3 36 48 X1.5 30 40
F
TS %
X1.3 12 16
F
N
Sumber: data diperoleh dari daftar kuesiner
Dari tabel 4.7 dapat diketahui bahwa dari lima item aktivitas, distribusi ratarata tertinggi jawaban responden terletak pada item konsumen melakukan aktifitas pembelian karena ada informasi (X1.3) dengan rata-rata 6.8 Ini berarti responden beranggapan positif terhadap item konsumen melakukan aktifitas pembelian karena ada informasi, sehingga berdampak pada keputusan pembelian konsumen. Sedangkan distribusi rata-rata terendah jawaban responden terletak pada item konsumen melakukan aktivitas membeli (X1.2) dengan rata-rata 3,8 Ini berarti responden menganggap rendah item konsumen melakukan aktivitas membeli sehingga kurang berdampak pada keputusan pembelian konsumen. 4.2.2.1.2 Variabel Minat Variabel minat terdiri dari lima item, antara lain pilihan utama memilih makanan dalam kemasan (X2.1), lebih sukaan konsumen mengkonsumsi produkproduk makanan dalam kemasan (X2.2), konsumen hanya menyukai makanan dalam
58
kemasan (X2.3), konsumen hanya menyukai produk yang berlabel halal (X2.4), dan konsumen menyukai produk makanan yang ada informasi kehalalannya (X2.5) Tabel 4.8 Distribusi frekuensi minat Item
SS F
S
N F
%
F
Total
Statistik
f
F
Mean
F
X2.1 7
9.3
21 28
X2.2 5
6.6
31 41.3 24 32
10 13.3 5 6.6 75 100 5.16
X2.3 3
4
27 36
24 32
15 20
33 44
16 21.3 3
35 46.6 8
X2.5 31 41.3 23 30.6 14 18.6 5
%
STS
%
X2.4 18 24
%
TS
%
%
10.6 4 5.3 75 100 5,83
6 8
75 100 6.00
4
5 6.6 75 100 5.50
6.6
2 2.6 75 100 5.16
Sumber: data diperoleh dari daftar kuesiner
Dari tabel 4.8 dapat diketahui bahwa dari dua item minat, distribusi rata-rata tertinggi jawaban responden terletak pada item kelebih sukaan konsumen hanya menyukai makanan dalam kemasan (X2.3) dengan rata-rata 6.00. Ini berarti responden beranggapan positif terhadap item pilihan utama memilih makanan dalam kemasan, sehingga berdampak pada keputusan pembelian. Sedangkan distribusi rata-rata terendah jawaban responden terletak pada item konsumen mengkonsumsi produk-produk makanan dalam kemasan (X2.2), dengan rata-rata 5,16. Ini berarti responden menganggap rendah item pilihan utama memilih makanan dalam kemasan, sehingga kurang berdampak pada keputusan pembelian konsumen.
59
4.2.2.1.3 Variabel Opini Variabel opini terdiri dari dua item, antara lain konsumen memilih produk makanan dalam kemasan sesuai dengan selera (X3.1), konsumen memilih dalam kemasan karena citra rasanya (X3.2), konsumen memilih makanan dalam kemasan karena higienis (X3.3), konsumen memilih produk makanan dalam kemasan karena infomasi nilai
gizinya (X3.4), pandangan konsumen mengenai produk makanan
dalam kemasan (X3.5). Tabel 4.9 Distribusi frekuensi opini Item
SS F
S %
X3.1 12 16
F
N %
F
TS %
F
38 50.6 14 18.6 8
%
STS
Total
Statistik
F %
F
Mean
10.6 3 4
%
75 100 6.33
X3.2 10 13.3 40 53.3 10 13.3 10 13.3 5 6.6 75 100 6.66 X3.3 22 29.3 32 42.6 12 16
8
10.6 1 1.3 75 100 5.33
X3.4 26 34.6 34 45.3 5
6.6
6
8
4 5.3 75 100 5.66
X3.5 25 33.3 36 48
9.3
5
6.6
2 2.6 75 100 6.00
7
Sumber: data diperoleh dari daftar kuesiner
Dari Tabel 4.9 dapat diketahui bahwa dari dua item opini, distribusi rata-rata tertinggi jawaban responden terletak pada item memilih produk makanan dalam kemasan sesuai dengan selera (X3.2) dengan rata-rata 6.33. Ini berarti responden beranggapan positif terhadap item memilih produk makanan dalam kemasan sesuai dengan selera sehingga berdampak pada keputusan pembelian konsumen.
60
Sedangkan distribusi rata-rata terendah responden terletak pada item pandangan konsumen mengenai produk makanan dalam kemasan dengan rata-rata 5.33. Hal ini berarti responden menganggap rendah item pandangan konsumen mengenai produk makanan dalam kemasan, sehingga kurang berdampak pada keputusan pembelian konsumen. 4.2.2.2. Variabel Moderating Variabel moderating hanya berupa label halal, Variabel tulisan halal terdiri dari lima item, antara lain nilai kandungan gizi suatu produk (Z1), sebagai jaminan keamanan suatu produk (Z2), kepercayaan adanya informasi label halal atas produk (Z3), adanya pengesahan dari LPPOM MUI (Z4), dan label halal tidak diragukan (Z5).
Item SS F
%
S
Tabel 4.10 Distribusi frekuensi label halal N TS STS
Total
Statistik
f
%
F
Mean
F
%
F %
6.6
2 2.6 1 1.3 75 100 7.50
Z.1
45 60
22 29.3 5
Z.2
18 24
35 46.6 17 22.6 3 4
Z.3
13 17.3 37 49.3 16 21.3 6 8
Z.4
40 53.3 20 26.6 9
Z.5
15 20
12
f
%
%
2 2.6 75 100 5.83 3 4
75 100 6.16
4 5.3 2 2.6 75 100 6.66
31 41.3 22 29.3 4 5.3 3 4
75 100 5.16
Sumber: data diperoleh dari daftar kuesiner
Dari tabel 4.10 dapat diketahui bahwa dari lima item tulisan halal, distribusi rata-rata yang tinggi jawaban responden terletak pada item nilai kandungan gizi suatu produk (Z1) dengan rata-rata 7.50. Ini berarti responden beranggapan positif
61
terhadap item nilai kandungan gizi suatu produk, sehingga berdampak pada keputusan pembelian konsumen. Sedangkan distribusi rata-rata yang rendah jawaban responden terletak pada item sebagai produk makanan halal tidak diragukan lagi (Z5) dengan rata-rata 5.16. Ini berarti responden menganggap rendah item sebagai jaminan keamanan suatu produk, sehingga kurang berdampak pada keputusan pembelian konsumen.
4.2.2.3. Variabel Terikat Pada variabel terikat terdiri dari satu item yaitu Keputusan pembelian Variabel keputusan pembelian produk terdiri dari dua item, antara lain konsumen membeli produk makanan dalam kemasan (Y1.1), konsumen membeli ulang berkenaan dengan informasi produk (Y1.2),
membeli produk makanan dengan
berlabel halal (Y1.3) Tabel 4.11 Distribusi frekuensi keputusan pembelian Item SS
S
N
F
%
F
%
Y.1
7
9.3
27 36
Y.2
7
9.6
Y.3
19 25.3 30 40
F
TS
STS
Total
Statistik
f
Mean
%
f
%
F %
30 40
7
9.3
4 5.3 75 100 6.00
26 34.6 28 37.3 9
12
4 5.3 75 100 4.66
14 18.6 8
%
10.6 4 5.3 75 100 5.00
Sumber: data diperoleh dari daftar kuesiner
62
Dari Tabel 4.11 dapat diketahui bahwa dari dua item keputusan pembelian, distribusi rata-rata tertinggi jawaban responden terletak pada item konsumen membeli ulang berkenaan dengan informasi produk (Y1.1) dengan rata-rata 6.00. Ini berarti responden beranggapan positif terhadap item konsumen membeli ulang berkenaan dengan informasi produk, sehingga berdampak pada keputusan pembelian konsumen. Sedangkan distribusi rata-rata terendah jawaban responden terletak pada item konsumen membeli produk makanan dalam kemasan (Y1.2) dengan rata-rata 4.66. Ini berarti responden menganggap rendah item konsumen membeli produk makanan dalam kemasan, sehingga kurang berdampak pada keputusan pembelian konsumen. 4.2.3. Uji validitas dan reliabilitas Untuk perhitungan validitas dan reliabilitas instrumen item masing-masing variabel pada penelitian yang dilakukan menggunakan program SPSS 13.0 for Windows. 4.2.3.1 Uji Validitas Pengujian validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasi Product Moment dan di anggap valid jika nilai r ≥ 0,60 maka instrumen tersebut dapat dikatakan valid dan apabila nilai r ≤ 0,60 maka instrumen tersebut dikatakan tidak valid atau jika P ≤ 0,05 maka pertanyaan tersebut dapat dikatakan valid dan apabila P ≥ 0,05 maka pertanyaan tersebut dapat dikatakan tidak valid.
63
Tabel 4.12 Hasil Uji Validitas No 1
Variabel Aktifitas (X1)
No item R X1.1 0.986 X1.2 0.987 X1.3 0.984 X1.4 0.900 X1.5 0.983 2 Minat (X2) X2.1 0.923 X2.2 0.832 X2.3 0.934 X2.4 0.986 X2.5 0.957 3 Opini (X3) X3.1 0.934 X3.2 0.943 X3.3 0.943 X3.4 0.949 X3.5 0.987 4 Label halal (Z) Z.1 0.976 Z.2 0.986 Z.3 0.967 Z.4 0.965 Z.5 0.956 5 Keputusan Y.1 0.987 pembelian (Y) Y.2 0.956 Y.3 0.954 Sumber: data diambil dari pengelolaan SPSS. 13.0
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
4.2.3.2 Uji Reliabilitas Uji reliabilitas digunakan untuk menunjukkan konsistensi alat ukur yang digunakan atau sejauh mana alat ukur dapat dipercaya atau diandalkan.
64
Tabel 4.13 Hasil Uji Reliabilitas No Variabel
Alpha
Keterangan
1
Aktifitas (X1)
0.843
Realibel
2
Minat (X2)
0.852
Realibel
3
Opini (X3)
0.851
Realibel
4
Label halal (Z)
0.906
Realibel
5
Keputusan pembelian (Y)
0.858
Realibel
Sumber: data diambil dari pengelolaan SPSS. 13.0 Hasil uji reliabilitas dinyatakan reliabel jika hasil perhitungan memiliki koefisien keandalan (reliabilitas) sebesar α ≥ 0,06. 4.2.4. Analisis Regresi Linier Berganda Pengujian melalui regresi linier berganda dilakukan untuk menganalisis faktor psikografis terhadap keputusan pembelian. Sebagaimana hipotesis dalam penelitian ini : a. Terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan dari variabel psikografis yang terdiri dari aktivitas, minat, opini terhadap keputusan pembelian. b. Terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial dari variabel psikografis yang terdiri dari aktivitas, minat, opini terhadap keputusan pembelian. Untuk menguji hipotesis di atas diperlukan analisis regresi linier berganda dengan menggunakan SPSS 13.0 for windows. Tingkat kepercayaan yang digunakan dalam perhitungan korelasi linier berganda adalah 95% atau dengan tingkat signifikan 0,05 (a = 0,05). Pada analisis regresi linier berganda dilakukan uji F untuk simultan
65
dan uji t untuk parsial. Secara ringkas hasil analisis regresi linier berganda terdapat dalam tabel berikut ini: Tabel 4.14 Rekapitulasi Analisis Regresi Linier Berganda Beta
t hitung
t table
Sing t
Alpha
Hipotesisi
Konstanta X1
B (kooviensi regensi) -0,371 0,326
0,293
0,354 2,773
2,005
0,725 0,008
0,05
X2
0,315
0,335
2,843
2,005
0,006
0,05
X3
0,223
0,453
2,856
2,005
0,034
0,05
X4
0,120
0,234
2,354
2,005
0,093
0,05
X5
0,100
0,342
2,355
2,005
0,066
0,05
Z
0,139
0,238
2,395
2,005
0,020
0,05
Ho ditolak Ha diterima Ho ditolak Ha diterima Ho ditolak Ha diterima Ho ditolak Ha diterima Ho ditolak Ha diterima Ho ditolak Ha diterima
Variabel
N : 55 F hitung= 16,607 R : 0,755 F Tabel= 2,786 R Square= 0,571 Sig F= 0,000 Adjusted R Square= 0,536 Alpha= 0,05 Sumber: data diambil dari pengelolaan SPSS. 13.0
Uji hipotesis secara simultan yaitu menguji pengaruh secara bersama-sama variabel bebas terhadap variabel terikat digunakan uji F. Dari hasil perhitungan pada tabel 4.14 diatas dapat dinilai F hitung 16,607 > F tabel 2,786 sedangkan signifikan 0,000 < dari alpha pada taraf 5% atau 0,05. Sehingga Ha yang berbunyi terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan dari variabel psikografis yang terdiri dari aktivitas, minat, dan opini terhadap keputusan pembelian diterima. Sedangkan Ho
66
yang berbunyi tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan dari variabel psikografis yang terdiri dari aktivitas, minat, dan opini terhadap keputusan pembelian ditolak, artinya variabel bebas (X) berpengaruh secara simultan terhadap variabel terikat (Y). Koefisien determinan (Adjusted R Square) sebesar 0,536 atau 53,6%, koefisien determinasi ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar prosentase pengaruh variabel bebas aktivitas (X1), minat (X2), opini (X3), dan label halal (Z) terhadap variabel terikat keputusan pembelian (Y), dan besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dalam penelitian ini adalah 53,6%. Sedangkan sisanya yaitu 46,4% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti. Untuk menguji hipotesis secara parsial digunakan uji t yaitu untuk menguji secara parsial variabel bebas terhadap variabel terikat. Pengujian ini dilakukan dengan membandingkan nilai t hitung dengan t tabel. Pada tabel 4.13 dapat dilihat hasil perhitungan dari setiap variabel X1, X2, X3 dan Z, apakah berpengaruh secara signifikan terhadap perubahan nilai Y (variabel terikat) bahwa: 1. Variabel aktivitas (X1) nilai t hitung 2,773 > t tabel 1,980 sehingga Ha yang berbunyi terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel aktivitas terhadap keputusan pembelian diterima. Sedangkan Ho yang berbunyi tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel aktivitas terhadap keputusan pembelian ditolak. 2. Variabel minat (X2) nilai t hitung 2,843 > t tabel 2,005 sehingga Ha yang berbunyi terdapat pengaruh yang signifikan variabel minat terhadap keputusan pembelian
67
diterima. Sedangkan Ho yang berbunyi tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel minat terhadap keputusan pembelian ditolak. 3. Variabel opini (X3) nilai t hitung 2,114 > t tabel 2,005 sehingga Ha yang berbunyi terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel opini terhadap keputusan pembelian diterima. Sedangkan Ho yang berbunyi tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel opini terhadap keputusan pembelian ditolak. 4. Variabel tulisan label halal (Z) nilai t hitung 2,395 > t tabel 2,005 sehingga Ha yang berbunyi terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel tulisan label halal terhadap keputusan pembelian diterima. Sedangkan Ho yang berbunyi tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel tulisan label halal terhadap keputusan pembelian ditolak.
4.3.Pembahasan Hasil Penelitian 4.3.1. Analisis dan Interpretasi Secara Simultan Berdasarkan hasil analisis regresi linier pada tabel 4.14 maka dihasilkan persamaan regresi linier berganda sebagai berikut: 4.3.1.1. Uji Interaksi Y = a + b1x 1 + b2x2 + b3 x1 x2 + e Y = 0,371 + 0,326X1 + 0,315X2 +0,223 X1 X2 + e 4.3.1.2. Uji Nilai Selisih Mutlak Y = a + b1x1 + b2x2 + b3 (x1 - x2) Y = 0,371+ 0,326X1 + 0,315X2 +0,223 ( x1- x2)
68
4.3.1.3. Uji Rasidual X2 = a + b1x1 + e
(1)
X2 = 0,371+ 0,326X1 + e │e│ = a + b1Y
(2)
│e│ = 0,371+ 0,326 Y Hasil analisis tersebut akan diinterpretasikan sebagai berikut : a)
a = 0,371 Konstanta 0,371 berarti bahwa keputusan pembelian akan konstan sebesar 37,1%. Jika tidak dipengaruhi variabel aktivitas, minat, dan opini. Hal ini dapat diartikan bahwa konsumen produk makanan dalam kemasan kurang mendapatkan informasi, sehingga belum mengetahui produknya terdapat label halal itu dari LP POM MUI atau hanya dibuat oleh produsen semata.
b) b1 = 0,326 Berarti variabel aktivitas mempengaruhi keputusan pembelian sebesar 32,6% atau berpengaruh positif yang artinya jika aktivitas ditingkatkan 1% saja maka keputusan pembelian akan meningkat sebesar 32,6%. Sebaliknya jika aktivitas diturunkan 1% saja maka keputusan pembelian akan menurun sebesar 32,6%. Dengan asumsi variabel bebas lainnya tetap (X2 dan X3 = 0) atau Ceteris Paribus.
69
c) b2 = 0,315 Berarti variabel minat mempengaruhi keputusan pembelian sebesar 31,5% atau berpengaruh positif yang artinya jika minat ditingkatkan 1% saja maka keputusan pembelian akan meningkat sebesar 31,5%. Sebaliknya jika minat diturunkan 1% saja maka keputusan pembelian akan menurun sebesar 31,5%. Dengan asumsi variabel bebas lainnya tetap (X1 dan X3 = 0) atau Ceteris Paribus. d) b3 = 0,223 Berarti variabel opini mempengaruhi keputusan pembelian sebesar 22,3% atau berpengaruh positif yang artinya jika opini ditingkatkan 1% saja maka keputusan pembelian akan meningkat sebesar 22,3%. Sebaliknya jika opini diturunkan 1% saja maka keputusan pembelian akan menurun sebesar 22,3%. Dengan asumsi variabel bebas lainnya tetap (X1 dan X2 = 0) atau Ceteris Paribus.
Dari hasil perhitungan uji F, dapat dilihat bahwa F hitung 16,607 dan F tabel dengan df1= derajat pembilang 3 dan df2= derajat penyebut 55 untuk taraf 5% didapat 2,786 berarti F hitung ≥ F tabel. Dan dengan nilai p = 0,000 ≤ 0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak. Artinya secara simultan variabel bebas yaitu variabel aktivitas (X1), minat (X2), opini (X3) berpengaruh terhadap variabel terikat yaitu keputusan pembelian(Y).
70
Berdasarkan
hasil
analisis
dan
interpretasi
diatas
dapat
disimpulkan bahwa faktor psikografis yang terdiri dari aktivitas, minat, dan opini berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Sebagaiman Mowen dan Minor (2002:283) menyatakan psikografis mengandung ide yang menggambarkan (grafik) faktor-faktor psikologis (psiko) yang membentuk
konsumen.
Namun
dalam
praktiknya,
psikologis
dipergunakan untuk mengukur gaya hidup konsumen dengan menganalisis aktivitas, minat, dan opini (activities, interest, dan opinion AIO). Tujuan riset psikologis biasanya adalah untuk aplikasi dasar. Yaitu, studi pskologis dipergunakan oleh para peneliti pasar untuk menguraikan segmen konsumen yang nantinya akan membantu organisasi mencapai dan memahami
konsumennya.
Studi
psiklogis
biasanya
mencakup
pertanyaanpertanyaan yang dirancang untuk menilai gaya hidup pasar target, karakteristik kepribadian, dan karakteristik demografi. Jadi dapat disimpulkan bahwa, psikografis adalah investigasi kuantitatif atas gaya hidup konsumen, kepribadian, dan karakteristik demografi. 4.3.2. Analisis dan Interpretasi Secara Parsial Dari hasil analisa secara simultan psikografis dapat mempengaruhi konsumen untuk melakukan keputusan pembelian terhadap produk makanan dalam kemasan dengan jumlah prosentase 53,6%, akan tetapi secara parsial apakah variabel X1, X2, X3 (variabel independen) berpengaruh secara signifikan terhadap perubahan nilai Y (variabel
71
dependen). Hal ini dapat dilihat pada tabel Coefficient melalui pengujian hipotesis dan kemudian dibandingkan dengan t tabel yaitu N = jumlah sampel 55 dengan α = 0,05 didapat t tabel sebesar 1,980. Maka dari hasil analisis SPSS diperoleh hasil dari tiaptiap variabel, dan dapat diketahui manakah yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian, sehingga dapat dibuktikan pada hasil dibawah ini: 4.3.2.1 Aktivitas (X1) Variabel aktivitas merupakan variabel yang berpengaruh secara parsial terhadap keputusan pembelian (Y), dengan t hitung 2,773 t tabel 2,005, sehingga Ha yang berbunyi ada pengaruh yang signifikan antara variabel aktivitas dengan keputusan pembelian produk makanan dalam kemasan diterima. Sedangkan Ho yang berbunyi tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel aktivitas dengan keputusan pembelian produk makanan dalam kemasan ditolak, berarti secara parsial variabel aktivitas (X1) berpengaruh terhadap variabel keputusan pembelian (Y). Item konsumen berbelanja produk makanan dalam kemasan (X1.1) berdasarkan tabel 4.7 merupakan item yang memiliki distribusi rata-rata tertinggi yaitu 3,64. Ini berarti konsumen berbelanja produk makanan dalam kemasan adalah kegiatan yang sudah biasa dilakukan oleh konsumen karena makanan dalam kemasan yang merupakan makanan pelengkap untuk dikomsumsi dan ONO Swalayan adalah tempat belanja yang lokasinya bersih, sehingga konsumen merasa nyaman. Oleh karena itu, penting bagi ONO
72
Swalayan untuk tetap mempertahankan kebersihan karena tempat memegang peranan yang penting untuk kenyamanan saat konsumen melakukan belanja. Item konsumen melakukan aktivitas membeli (X1.2) berdasarkan tabel 4.7 memiliki nilai distribusi rata-rata terendah yaitu 3.8. Hal ini berarti responden menganggap rendah item konsumen melakukan aktivitas membeli sehingga kurang bisa mempengaruhi calon konsumen untuk membeli produk makanan dalam kemasan. Ini karena adanya informasi yang tertera pada produk makanan dalam kemasan tidak selalu dapat memicu calon konsumen untuk melakukan aktivitas membeli. Berdasarkan perhitungan antara t hitung yang dibandingkan dengan t tabel dan penjabaran item aktivitas yang memiliki distribusi rata-rata tertinggi dan rata-rata terendah, maka variabel aktivitas mempunyai pengaruh signifikan secara parsial terhadap keputusan pembelian. 4.3.2.2. Minat (X2) Variabel minat merupakan variabel yang berpengaruh secara parsial terhadap keputusan pembelian dengan t hitung 2,843 t tabel 2,005 sehingga Ha yang berbunyi ada pengaruh yang signifikan antara minat dengan keputusan pembelian produk makanan dalam kemasan diterima. Sedangkan Ho yang berbunyi tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel minat dengan keputusan pembelian produk makanan dalam kemasan ditolak, berarti secara parsial variabel minat (X2) berpengaruh terhadap variabel keputusan pembelian (Y). Jika dilihat dari koefisien regresi Beta 0,315 atau 31,5%
73
berarti telah terjadi perubahan keputusan pembelian sebesar 31,5% yang disebabkan oleh minat. Berdasarkan tabel 4.8 pada item kelebih sukaan konsumen mengkonsumsi produk makanan dalam kemasan (X2.3) memiliki nilai distribusi rata-rata tertinggi yaitu 6,0. Ini berarti responden beranggapan produk yang sangat disukainya itu karena rasanya sesuai dengan keinginan dan kemauan konsumen sehingga konsumen membeli produk makanan tersebut. Sedangkan distribusi rata-rata terendah jawaban responden terletak pada item pilihan utama memilih produk makanan dalam kemasan (X2.1), dengan rata-rata 5,16. Ini berarti responden menganggap rendah item pilihan utama memilih produk makanan dalam kemasan. Konsumen menganggap membeli produk makanan dalam kemasan bukan merupakan pilihan utama meskipun konsumen itu menyukai makanan dalam kemasan karena ada beberapa produk atau barang lain yang lebih penting untuk dibeli. Produsen harus memberikan manfaat dan kualitas yang baik pada produk makanan dalam kemasan sehingga konsumen akan memberikan pilihannya sebagai pilihan utama dan tertarik untuk membelinya dan dapat dikomsumsi seharihari. Berdasarkan perhitungan antara t hitung yang dibandingkan dengan t tabel dan penjabaran item minat yang memiliki distribusi rata-rata tertinggi
74
dan rata-rata terendah, maka variabel minat mempunyai pengaruh signifikan secara parsial terhadap keputusan pembelian. 4.3.2.3. Opini (X3) Variabel opini merupakan variabel yang berpengaruh secara parsial terhadap keputusan pembelian dengan t hitung 2,114 ≤ t tabel 2,005 sehingga Ha yang berbunyi ada pengaruh yang signifikan antara variabel opini dengan keputusan pembelian produk makanan dalam kemasan diterima, sedangkan Ho yang berbunyi tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel opini dengan keputusan pembelian produk makanan dalam kemasan ditolak. Berarti secara parsial variabel opini (X3) berpengaruh terhadap variabel keputusan pembelian (Y). Item opini memiliki distribusi rata-rata tertinggi jawaban responden terletak pada item memilih produk makanan dalam kemasan sesuai dengan selera (X3.2) dengan rata-rata 6,66. Ini berarti responden beranggapan positif karena produk yang dibeli cocok dengan rasa yang diinginkannya. Sedangkan distribusi rata-rata terendah responden terletak pada item pandangan
konsumen
mengenai
produk
makanan
dalam
kemasan
mempunyai citra yang baik dengan rata-rata 5,33. Karena setiap konsumen mempunyai persepsi yang berbeda, jadi pandangan setiap orang menilai produk makanan dalam kemasan tidak selalu baik. Tergantung setiap orang menilai dari segi kualitas, ataupun pihak yang memproduksi. Oleh karena itu, produsen makanan dalam kemasan perlu meningkatkan image
75
produknya dengan memperbaiki kualitas produk baik dari segi harga, rasa, manfaat, sehingga kualitas produk yang baik berdampak pada pembelian. Tidak itu saja, akan tetapi perlu diketahui pula bahwa konsumen memperhatikan
pihak
mana
yang
memproduksi.
Produsen
harus
memberikan gambaran profil perusahaan lewat media cetak atau elektronik bahwa perusahaan yang memproduksi dapat menghasilkan produk makanan dalam kemasan yang berkualitas dan bermanfaat. Dengan begitu, ini akan menjadi stimulus untuk mempengaruhi calon konsumen agar memutuskan pembelian. Berdasarkan perhitungan antara t hitung yang dibandingkan dengan t tabel memiliki distribusi rata-rata tertinggi dan rata-rata terendah, maka variabel opini mempunyai pengaruh signifikan secara parsial terhadap keputusan pembelian. 4.3.2.4. Tulisan halal (Z) Variabel tulisan halal merupakan variabel yang berpengaruh secara parsial terhadap keputusan pembelian dengan t hitung 2,395 ≥ t tabel 2,005 sehingga Ha yang berbunyi ada pengaruh yang signifikan antara variabel tulisan halal dengan keputusan pembelian produk makanan dalam kemasan diterima. Sedangkan Ho yang berbunyi tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel tulisan halal dengan keputusan pembelian produk makanan dalam kemasan ditolak, berarti variabel tulisan halal (Z) berpengaruh terhadap variabel keputusan pembelian (Y).
76
Item nilai kandungan gizi suatu produk (Z1) dengan rata-rata 7,50 berdasarkan tabel 4.10 memiliki nilai distribusi rata-rata yang tinggi yaitu 7,50. Ini berarti responden beranggapan positif terhadap item nilai kandungan gizi suatu produk dinilai lebih penting karena menyangkut informasi kesehatan, sehingga berdampak pada keputusan pembelian konsumen. Sedangkan distribusi rata-rata terendah jawaban responden terletak pada item sebagai jaminan keamanan suatu produk (Z2) dengan rata-rata 5,83. Ini berarti responden menganggap bahwa tidak semua produk berlabelkan halal memberikan jaminan kepada konsumen, karena ada beberapa produsen makanan yang nakal mencantumkan label halal tanpa memperoleh sertifikat dari pihak yang berwenang semacam LPPOM MUI sehingga ini dapat menimbulkan keraguan pada konsumen akan
nilai
kehalalan suatu produk makanan dalam kemasan tersebut. Oleh karena itu, penting
bagi
pihak
produsen
makanan
dalam
kemasan
sebelum
mencantumkan label halal, terlebih dahulu mendaftarkan merek produknya ke BPOM dan LPPOM MUI akan keamanan dan nilai kehalalan suatu produk makanan dalam kemasan secara prosedural. Produk makanan dalam kemasan yang benarbenar terjamin kehalalan dari LPPOM MUI dapat meyakinkan konsumen, sehingga untuk mempengaruhi calon konsumen agar memutuskan pembelian dapat diraih. Berdasarkan perhitungan antara t hitung yang dibandingkan dengan t tabel
77
dan penjabaran item tulisan halal yang memiliki distribusi rata-rata tertinggi dan rata-rata terendah, maka variabel tulisan halal mempunyai pengaruh signifikan secara parsial terhadap keputusan pembelian.
4.4.Pembahasan Hasil Penelitian Dalam Perspektif Islam Berdasarkan dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan diatas, maka dapat disimpulkan dari 3 variabel yang ada dalam psikografis dan variabel moderating pada produk makanan dalam kemasan, yaitu: 4.4.1 Aktivitas Dalam variabel aktivitas, distribusi rata-rata jawaban responden tertinggi dan terendah terletak pada item konsumen berbelanja produk makanan dalam kemasan (X1.1) dan item konsumen melakukan aktivitas membeli (X1.2) berdasarkan tabel 4.6 memiliki nilai rata-rata distribusi tertinggi 3,64. Ini berarti responden beranggapan positif terhadap item konsumen berbelanja produk makanan dalam kemasan. Konsumen berbelanja produk makanan dalam kemasan adalah kegiatan yang sudah biasa dilakukan oleh konsumen karena makanan dalam kemasan yang merupakan makanan pelengkap untuk dikonsumsi dan ONO Swalayan adalah tempat belanja yang lokasinya bersih, sehingga konsumen merasa nyaman. Oleh karena itu, penting bagi ONO Swalayan untuk tetap mempertahankan kebersihan karena tempat memegang peranan yang penting untuk kenyamanan konsumen melakukan belanja.
78
Item konsumen melakukan aktivitas membeli (X1.2) berdasarkan tabel 4.6 memiliki nilai distribusi rata-rata terendah yaitu 3,45. Hal ini berarti responden menganggap rendah item konsumen melakukan aktivitas membeli sehingga kurang bisa mempengaruhi calon konsumen untuk membeli produk makanan dalam kemasan. Ini karena adanya informasi yang tertera pada produk makanan dalam kemasan tidak selalu dapat memicu calon konsumen untuk melakukan aktivitas membeli. Dari sisi pandangan Islam mengenai aktivitas membeli berdasarkan Q.S Al-Maidah ayat 100, yaitu:
Artinya: “Katakanlah: "Tidak sama yang buruk dengan yang baik, meskipun banyaknya yang buruk itu menarik hatimu, Maka bertakwalah kepada Allah Hai orang-orang berakal, agar kamu mendapat keberuntungan." Preferensi pada apa yang disebut dengan thayyib (baik) dan yang halal dengan dihadapkan dengan sesuatu yang khabits (jelek) serta haram adalah salah satu cara yang bisa dianggap sangat baik untuk pengambilan keputusan yang sehat dan bijak tersebut. Sesuatu yang baik dan sesuatu yang jelek tidak akan pernah sama. Bisnis yang menguntungkan selalu diberikan pada hal yang thayyib, meskipun dalam kuantitasnya ia lebih banyak dari yang jelek atau khabits.
79
4.4.2 Minat Variabel minat memiliki ditribusi rata-rata jawaban responden yang tertinggi dan rata-rata jawaban responden yang terendah. Berdasarkan tabel 4.7 pada item kelebihsukaan konsumen mengkonsumsi produk-produk makanan dalam kemasan (X2.2) memiliki nilai distribusi rata-rata tertinggi yaitu 3,29. Ini berarti responden beranggapan produk yang sangat disukainya itu karena rasanya sesuai dengan keinginan dan kemauan konsumen sehingga konsumen membeli produk daging olahan tersebut. Sedangkan distribusi rata-rata terendah jawaban responden terletak pada item pilihan utama memilih produk makanan dalam kemasan (X2.1), dengan rata-rata 3,27. Ini berarti responden menganggap rendah item pilihan utama memilih produk makanan dalam kemasan. Konsumen menganggap membeli produk makanan dalam kemasan bukan merupakan pilihan utama meskipun konsumen itu menyukai makanan dalam kemasan karena ada beberapa produk atau barang lain yang lebih penting untuk dibeli. Berdasarkan dalam surat An-Nahl ayat 114 yang berbunyi:
Artinya: “Maka makanlah yang halal lagi baik dari rezki yang Telah diberikan Allah kepadamu; dan syukurilah nikmat Allah, jika kamu Hanya kepada-Nya saja menyembah.” Dari ayat Al-Qur’an yang dikutip diatas, kata yang digunakan untuk barang-barang yang baik adalah berarti segala sesuatu yang bersifat bersih,
80
higienis, bergizi, berkualitas dan bermutu. Dan kebutuhan akan makanan tidak saja kehalalan produknya saja untuk dikonsumsi, akan tetapi juga meliputi keadaan bahan makanan itu sendiri yaitu bersih, higienis, bergizi, berkualitas dan bermutu. 4.4.3 Opini Item opini memiliki distribusi rata-rata tertinggi jawaban responden terletak pada item memilih produk makanan dalam kemasan sesuai dengan selera (X3.1) dengan rata-rata 3,62. Ini berarti responden beranggapan positif karena produk yang dibeli sesuai dengan keinginan yang konsumen cari. Gerai ONO Swalayan (Matos) telah menyediakan berbagai jenis, bentuk, rasa makanan dalam kemasan sehingga konsumen sangat mudah untuk menentukan pilihannya sesuai dengan selera konsumen. Sedangkan distribusi rata-rata terendah responden terletak pada item pandangan konsumen mengenai produk makanan dalam kemasan mempunyai citra yang baik dengan rata-rata 2,93. Karena setiap konsumen mempunyai persepsi yang berbeda, jadi pandangan setiap orang menilai produk makanan dalam kemasan tidak selalu baik. Tergantung setiap orang menilai dari segi kualitas, ataupun pihak yang memproduksi. Oleh karena itu, produsen makanan dalam kemasan perlu meningkatkan image produknya dengan memperbaiki kualitas produk baik dari segi harga, rasa, manfaat, sehingga kualitas produk yang baik berdampak pada pembelian.
81
Tidak itu saja, akan tetapi perlu diketahui pula bahwa konsumen memperhatikan pihak mana yang memproduksi. Produsen harus memberikan gambaran profil perusahaan lewat media cetak atau elektronik bahwa perusahaan yang memproduksi dapat menghasilkan produk makanan dalam kemasan yang berkualitas dan bermanfaat. Dengan begitu, ini akan menjadi stimulus untuk mempengaruhi calon konsumen agar memutuskan pembelian. Secara garis besar variabel opini ini sudah dijelaskan dari sisi ajaran agama sebagaimana firman Allah:
Artinya: “Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. dan dia Maha mengetahui segala sesuatu.” (Al-Baqarah: 29) Makanan dipandang sebagai kebutuhan pokok manusia yang paling penting. Dari ayat tersebut dijelaskan bahwa Allah telah menyediakan segala kebutuhan manusia di bumi ini. Sehingga manusia dapat mengambil manfaatnya,
dengan
memakan
makanan
yang
halal
untuk
segala
keperluannya. 4.4.4 Variabel moderating: tulisan halal Berdasarkan tabel 4.9 dapat diketahui bahwa dari ketiga item tulisan halal, distribusi rata-rata tertinggi jawaban responden terletak pada item nilai kandungan gizi suatu produk (Z1) dengan rata-rata 4,42. Ini berarti responden
82
beranggapan kesehatan itu mahal, sehingga konsumen memilih produk yang mencantumkan nilai kandungan gizi. Karena adanya keterangan nilai gizi suatu produk makanan dalam kemasan dinilai penting bagi calon konsumen. Sedangkan distribusi rata-rata terendah jawaban responden terletak pada item sebagai jaminan keamanan suatu produk (Z2) dengan rata-rata 4,22. Ini berarti responden menganggap bahwa tidak semua produk berlabelkan halal memberikan jaminan kepada konsumen, karena ada beberapa produsen makanan yang nakal mencantumkan label halal tanpa memperoleh sertifikat dari pihak yang berwenang semacam LPPOM MUI sehingga ini dapat menimbulkan keraguan pada konsumen akan nilai kehalalan suatu produk makanan dalam kemasan tersebut. Oleh karena itu, penting bagi pihak produsen makanan dalam kemasan sebelum mencantumkan label halal, terlebih dahulu mendaftarkan merek produknya ke BPOM dan LPPOM MUI akan keamanan dan nilai kehalalan suatu produk makanan dalam kemasan secara prosedural. Produk makanan dalam kemasan yang benarbenar terjamin kehalalan dari
LPPOM
MUI
dapat
meyakinkan
konsumen,
sehingga
untuk
mempengaruhi calon konsumen agar memutuskan pembelian dapat diraih. Dari sisi ajaran Islam, Al-Qur’anul Karim memberikan kepada kita petunjuk-petunjuk yang sangat jelas dalam hal konsumsi. Ia mendorong penggunaan barang-barang yang baik dan bermanfaat juga melarang orang muslim makan makanan haram.
83
Sebenarnya, Islam banyak memberikan kebebasan individual kepada manusia dalam masalah konsumsi. Mereka bebas membelanjakan harta untuk membeli barang-barang yang baik dan halal demi memenuhi keinginan mereka dengan ketentuan tidak melanggar “batas-batas ketentuan”. Walaupun begitu kebebasan yang dimaksud disini terbatas pada barang -barang yang baik dan suci saja. Sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Maidah ayat 90, yaitu:
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.” Berdasarkan ayat diatas yang berkaitan dengan pembolehan dan pelarangan memakan atau meminum sesuatu, maka para ulama berkesimpulan dalam suatu kaidah bahwa: yang Artinya: Hukum asal sesuatu adalah boleh, sehingga ada dalil lain yang mengharamkannya. Dengan demikian, sepanjang tidak ada dalil yang melarang memakan atau meminum sesuatu, maka hukum memakan atau meminum sesuatu itu adalah boleh.
Ayat diatas menerangkan bahwa Allah melarang umatnya
untuk meminum khamr, berjudi, dan lainnya yang membahayakan atau membawa mudorat. Karena itu adalah perbuatan syaitan. Jadi jelaslah bahwa
84
dalam mengkonsumsi makanan dan minuman haruslah halal, halal itu dapat ditemukan dengan membaca keterangan pada kemasan produk yang menyatakan bahwa barang itu adalah terjamin kehalalannya dan layak untuk dikonsumsi serta tidak mengandung atau berasal dari bahan yang diharamkan oleh agama. Adanya pencantuman label halal tersebut dapat melindungi seseorang dari keraguan dalam menyantap makanan dan memperoleh rasa aman dalam mengkonsumsi.
Artinya: “Sesungguhnya Rasulullah SAW melarang memakan setiap binatang buas yang mempunyai taring dan memakan setiap burung yang mempunyai kuku tajam”. (H.R Muslim )3 Menurut jumhur ulama, memakan hewan buas seperti serigala, singa, harimau adalah haram, sebagaimana mereka juga mengharamkan memakan burungburung buas, seperti elang dan sejenisnya, burung nasar serta sejenisnya. Adapun binatang yang dilarang membunuhnya juga haram dimakan, sebab ia tidak mungkin dimakan kalau masih hidup. Bukan berarti bahwa memakan hewan mertilah setelah ia mati dengan disembelih terlebih dahulu. Dengan demikian, bila ada binatang tertentu yang dilarang membunuhnya maka secara otomatis manusia tidak boleh memakannya, sebab tak mungkin 3
Imam Abi Muslim bin Hajad, Shohih Muslim, , (Mesir: Maktab Abdurrahman, 261 H), hlm. 555
85
memakannya bila tidak dibunuh/ disembelih terlebih dahulu. Dengan demikian, larangan Nabi membunuh sesuatu binatang maka secara tersirat berarti Nabi melarang pula memakannya. Yang dilarang membunuhnya sabda Nabi ialah semut, tawon, burung Hud-hud, dan burung Suradi. Hadits Nabi SAW menyebutkan4:
Artinya: Bahwasanya Nabi SAW telah melarang membunuh empat binatang, yaitu semut, tawon, burung Hud-hud, dan burung Suradi. (H.R Abu Daud )
4
Ibid, hlm.556
BAB V PENUTUP 5.1.Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dari analisis faktor psikografis terhadap keputusan pembelian (survei pada produk makanan dalam kemasan berlabel halal di ONO Swalayan Ngaliyan), maka disimpulkan sebagai berikut: 5.1.1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel psikografis yang terdiri dari aktivitas (X1), minat (X2), opini (X3) secara bersama-sama (simultan) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variable keputusan pembelian (Y) pada produk makanan dalam kemasan berlabel halal. Ini karena label halal yang ada pada kemasan produk makanan mempunyai arti penting dan image positif di benak konsumen sehingga konsumen mempunyai minat dan opini serta melakukan aktivitas untuk membeli. Dan dapat disimpulkan bahwa variabel label halal (Z) berpengaruh secara signifikan terhadap variabel keputusan pembelian (Y) pada produk makanan dalam kemasan. 5.1.2. Berdasarkan hasil analisis regresi secara parsial dapat diketahui bahwa variabel aktivitas (X1), Ho yang mengatakan aktivitas tidak berpengaruh secara parsial terhadap keputusan pembelian ditolak, sedangkan Ha yang mengatakan aktivitas berpengaruh secara parsial terhadap keputusan pembelian diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa aktivitas berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan 86
87
pembelian produk makanan dalam kemasan. Variabel minat (X2), Ha yang mengatakan ada berpengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian diterima, sedangkan Ho yang berbunyi tidak berpengaruh signifikan antara variabel minat terhadap keputusan pembelian ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa variabel minat (X2) berpengaruh signifikan secara parsial terhadap keputusan pembelian produk makanan dalam kemasan. Sedangkan pada variable opini (X3), Ha yang mengatakan terdapat pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian diterima, sedangkan Ho yang berbunyi tidak berpengaruh signifikan antara variabel opini terhadap keputusan pembelian ditolak. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa variable opini (X3) berpengaruh signifikan secara parsial terhadap keputusan pembelian produk makanan dalam kemasan. 5.1.3. Variabel aktivitas mempunyai pengaruh dominan terhadap keputusan pembelian produk makanan dalam kemasan dinyatakan diterima. 5.2. Saran Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan diatas, maka peneliti perlu memberikan saran-saran, antara lain: 5.2.1. Peneliti selanjutnya: Dapat dimanfaatkan sebagai rujukan dalam melakukan penelitian
berikutnya
terutama
mengenai
pemasaran
yang
berhubungan dengan perilaku konsumen khususnya mengenai faktor
88
psikografis terhadap keputusan pembelian dengan mengembangkan variabel yang lebih luas. 5.2.2. Produsen industri makanan daging sapi olahan: 5.2.2.1.Sehubungan dengan pemasaran faktor psikografis pada produk makanan dalam kemasan yang dijalankan selama ini, maka penelitian yang berhubungan dengan perilaku konsumen khususnya mengenai analisis faktor psikografis terhadap keputusan pembelian sekiranya dapat dijadikan acuan dalam mengambil kebijakan perusahaan. 5.2.2.2.Penting bagi produsen industri makanan menjual produk makanan kepada konsumen dengan mencantumkan label halal dari LPPOM MUI, karena selain dinilai positif oleh konsumen dan mayoritas penduduk Indonesia adalah 85% muslim sehingga konsumen akan merasa aman dalam mengkonsumsi produk makanan dengan label sertifikat halal LPPOM MUI dan untuk lebih mempengaruhi keputusan pembelian konsumen.
5.3.Penutup Sebagai penutup, penulis ingin menegaskan kembali akan arti penting penelitian ini, bahwa penelitian ini mencoba memberikan deskripsi secara mendetail tentang pengaruh faktor psikografis terhadap keputusan pembelian produk makanan dalam kemasan berlabel halal pada masyarakat muslim Ngaliyan (Studi kasus pada ONO Swalayan Ngaliyan)
89
Terkait bahwa penelitian ini belum maksimal dan perlu tindak lanjuti lebih detail, sehingga kedepan perlu diadakan pengembangan penelitian ini agar mampu mengkaver konsep, aplikasi dan problematika prosesi psikografis terhadap keputusan pembelian konsumen. Semoga penelitian ini dapat memberikan
deskripsi
dan
stimulus
kepedulian
kita
dalam
usaha
mengantisipasi dan mengatasi persoalan prosesi keputusan pembelian produk makanan berlabel halal pada masyarakat pembeli ONO Swalayan Ngaliyan.
DAFTAR PUSTAKA
Anton Bakker dan Ahmad Charis Zubair, Metode Penelitian Filsafat, Yogyakarta: Kanisus, 1994. Angel dkk, Perilaku Konsumen, Jilid 1, Jakarta: Binarupa Aksara, 1994. Boyd L Walker, Manajemen Pemasaran, Jilid 1, Ahli Bahasa Oleh Imam Nurmawan, Jakarta: Erlangga, 1997. Cholid Narbuko dkk, Metodologi Penelitian, Jakarta: Bumi Aksara, 2009. Effendi Rustam, Marketing Management, Malang: Penerbit IKIP, 1996. Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, Edisi 2, Yogyakarta: Andi, 1997. Ghazali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan UNDIP, 2005.
Program SPSS, Semarang:
Ginting dan Situmorang, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Surabaya: Kencana, 2008. Hartanto, dkk. Psikologi Ekonomi dan Konsumen, Depok: Penerbit Bagian Psikologi Industri dan Organisasi Fakultas Psikologi, Universitas Indonesia, 2005. Iqbal hasan, Pokok-Pokok Materi Penelitian Dan Aplikasinya, Jakarta: Ghalia Indonesia, 2002. Imam Abi Muslim Bin Hajad, Shohih Muslim, Mesir: Maktab Abdurrahman, 261 H. Irawan, dkk, 1996.
Pemasaran Prinsip dan Kasus, Edisi 2, Yogyakarta: BPFE,
Jurnal Halal No.18 Nov-Des 1997. Kotler dan Amstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jilid 1, Jakarta: Erlangga, 2001. M. Burhan, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Surabaya: Kencana, 2004. Marinus Angipora, Dasar-Dasar Pemasaran, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2002.
Mowen dan Minor, Perilaku Konsumen. Jilid 1, Edisi kelima, Jakarta: Erlangga, 2002. Philip, Manajemen Pemasaran, Jilid 2, Jakarta: Prenhallindo, 2000. Prasetijo, Ihalauw, Perilaku Konsumen, Yogyakarta: Andi, 2004. Sudarmadi, Bisnis yang Menjanjikan di 2006, swa.co.id, diakses pada 12 Januari 2012 Sugiono, Metode Penelitian Administrasi, Bandung: Alfabeta, 2005. Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta, 2006. Sumarwan, Ujang, Perilaku Konsumen: Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran, Jakarta: Ghalia Indonesia, 2001. Syaiful Muslim, Fiqh Muamalah, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007. Wahid Sulaiman, Analisis Regresi Menggunakan SPSS: Contoh Kasus dan Pemecahannya, Edisi 1, Yogyakarta: Andi, 2010.
90 Lampiran 1 DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA
A. WAWANCARA DENGAN KONSUMEN 1. Apakah saudara membeli prodak makanan dalam kemasan di Ono Suwalayan ini? 2. Kenapa saudara membeli prodak makanan dalam kemasan ? 3. Prodak makanan dalam kemasan yang mana yang paling anda suka? 4. Motivasi apa anda membeli makanan dalam kemaasan berlabel halal? a. Apa karena adanya faktor aktifitas? b. Apa karena adanya faktor minat? c. Atau karena apa faktor opini? 5. Apakah anda membeli prodak makanan dalam kemasan karena ada informasi nilai gizi? a. Kalau iya alasannya apa? b. Kalau tidak alasannya apa? 6. Pilih yang mana antara prodak dalam kemasan berlabel halal dengan prodak makanan tidak berlabel halal? a. Apa alasan anda membeli prodak makanan dalam kemasan yang ada label halalnya? b. Dan apa alasan anda membeli prodak makanan dalam kemasan tidak ada labelisasi halalnya? 7. Kenapa anda membeli prodak makanan di Ono Suwalayan Ngalian? 8. Ada pengaruh apa anda beli makanan di Ono Suwalayan Ngalian? 9. Berapa kali dalam satu bulan anda membeli prodak makanan Ono Suwalayan Ngalian?
B. WAWANCARA DENGAN KARYAWAN ONO? 1. Beralama lama saudara kerja di tempat ini? Paling lama berapa tahun? 2. Berapa banyak karyawan yang kerja di tempat ini? 3. Apakah ada konsumen yang mengeluh dengan produk yang di jual di Ono Suwalayan? 4. Banyak mana konsumen yang membeli produk berlabel halal dengan produk yang tidak ada label halalnya? 5. Ada faktor apa saja konsumen memutuskan untuk membeli produk maanan?
91 Lampiran 2 Data hasil penelitian No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41
X1.1 5 5 4 4 4 2 4 5 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 2 4 4 4 3 3 3 5 3 4 4 5 5 3 3 2 3 4 4 5 2
X1.2 4 4 3 4 4 2 3 5 3 4 4 2 2 3 2 2 2 3 1 3 2 2 3 2 3 2 4 5 5 5 5 3 3 3 3 1 3 4 3 4 2
X1.3 4 4 4 4 4 2 5 5 3 5 4 2 2 4 3 3 4 4 3 3 4 5 5 4 3 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 2 3 1 4 5 5
X1.4 5 4 5 4 4 2 4 5 3 5 4 2 4 5 4 2 5 3 2 4 4 5 3 4 3 5 4 4 4 5 2 4 4 4 4 4 3 1 3 5 5
X1.5 4 4 4 4 4 2 5 5 3 4 3 2 4 5 5 4 4 3 5 4 3 5 3 4 3 5 3 2 3 3 2 5 5 5 5 2 3 1 3 5 5
X1 22 21 20 20 20 10 21 25 15 22 19 12 16 21 17 15 19 13 15 18 15 21 18 18 15 19 19 20 19 21 18 21 21 19 19 11 15 11 17 24 19
X2.1 5 4 3 4 4 4 4 4 1 4 3 2 4 3 3 4 4 2 1 4 3 3 4 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 4 5 4 5 2
X2.2 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 3 2 4 3 2 4 4 2 2 3 2 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 2 4 1 4 2 2
X2.3 2 4 3 4 4 4 3 4 1 4 3 2 2 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 4 4 4 4 4 2 3 3 3 2 4 1 4 2 3
X2.4 3 5 5 4 4 4 3 4 3 5 3 2 2 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 2 5 5 4 5 4
X2.5 3 5 5 4 4 4 4 4 3 5 3 2 4 4 3 4 4 3 5 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5
X2 18 22 20 20 20 20 18 20 9 22 12 10 16 16 13 18 18 12 15 16 15 16 18 14 15 16 18 18 19 20 19 20 19 18 19 11 22 17 20 19 17
X3.1 5 4 3 2 5 3 4 4 5 4 3 2 5 3 2 4 3 1 5 4 3 4 4 4 3 4 4 4 5 4 3 4 3 4 4 2 5 1 5 4 4
X3.2 4 4 3 2 5 3 4 4 2 4 3 2 5 2 2 3 4 1 4 2 3 4 4 2 3 3 4 5 4 5 3 4 4 4 4 2 4 1 4 4 5
X3.3 3 5 5 2 5 3 3 4 1 4 3 2 5 4 2 4 3 2 3 3 2 3 4 4 3 5 4 4 1 4 4 5 4 3 4 4 2 3 5 5 4
X3.4 4 5 5 2 5 3 5 4 1 5 3 2 5 4 4 3 2 3 2 4 1 4 4 4 3 5 5 4 5 4 4 4 5 4 4 2 5 1 4 5 5
X3.5 4 5 3 2 5 3 5 4 1 4 3 2 5 4 3 4 3 4 1 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 5 2 3 3 3 2 4 1 4 4 4
X3 20 23 24 10 25 15 21 20 10 21 12 10 25 17 13 18 15 11 15 17 13 18 20 18 15 21 21 21 18 21 19 19 19 18 19 12 20 7 22 22 22
Z1.1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 4 4 4 5 3 5 4 3 4 4 4 3 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 4 4
Z1.2 3 4 5 5 5 5 3 5 3 5 3 2 1 4 4 5 3 3 4 4 2 4 4 2 3 2 4 4 4 5 4 5 4 4 4 3 5 1 5 4 4
Z1.3 4 5 5 5 5 5 5 5 3 4 3 2 2 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 5 3 2 1 3 2 4 3 4 5 4 5 5 5 4 4
Z1.4 5 5 5 5 5 5 3 5 3 4 3 4 4 5 3 5 4 3 2 2 4 4 4 4 3 4 5 4 5 4 5 5 4 4 5 3 5 5 5 4 4
Z1.5 4 4 4 5 5 5 5 5 3 4 3 4 5 5 2 4 3 1 1 2 4 3 3 4 3 3 3 5 3 4 3 4 4 4 4 3 5 5 5 5 4
Z1 21 22 24 25 25 25 21 25 14 22 12 17 12 22 18 22 18 10 15 15 17 19 19 18 15 19 20 20 18 21 19 23 20 20 22 16 25 20 25 21 20
Y1.1 5 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 5 3 3 4 2 1 1 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 2 3 5 4 4 2
Y1.2 5 5 4 4 4 4 2 4 3 4 3 2 4 4 3 5 4 2 2 3 3 3 3 4 3 4 2 1 5 3 5 3 4 4 4 1 3 1 4 4 3
Y1.3 4 5 4 4 4 4 3 4 1 4 3 2 4 4 4 3 4 2 3 4 3 3 4 2 3 3 3 2 2 3 3 4 5 4 5 4 5 1 4 5 4
Y1 14 13 12 12 12 12 8 12 7 12 9 8 13 11 10 12 10 5 6 11 9 14 11 9 9 11 8 6 10 13 12 10 12 11 12 7 11 7 12 13 9
92 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75
5 3 5 3 3 3 3 5 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4
5 3 4 2 4 2 4 5 4 3 5 5 3 3 2 3 3 3 3 3 3 5 5 5 5 4 3 4 5 5 5 5 5 3
4 3 5 3 4 4 3 4 2 3 4 3 4 4 5 4 3 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3
4 3 4 5 3 3 3 3 3 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4
5 5 5 3 3 3 2 4 4 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 3 4 5 5 5 4 4 4 4
23 17 23 16 17 15 15 21 16 19 22 19 19 19 18 19 19 19 20 19 17 22 22 22 21 19 20 21 22 22 21 21 21 18
3 1 5 2 2 2 1 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 5 4 3 3 3 4 4
3 1 5 3 2 4 5 4 5 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3
3 3 5 1 1 3 1 4 2 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 3
4 3 5 3 5 4 3 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 5 3
4 5 5 4 3 5 3 5 3 4 4 3 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 2 5 5 5 4 4 4 3
17 13 25 13 13 18 13 21 16 17 18 16 18 18 17 18 18 17 19 18 21 20 21 21 23 20 18 22 22 20 19 19 21 16
5 5 5 3 3 3 2 4 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4
5 5 5 4 4 4 3 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 5 4 4 4 4 2
5 5 5 5 4 4 3 4 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3
5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 4 5 4 5 5 4 4 5 4
5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4
25 24 25 21 20 20 16 21 19 22 22 21 22 22 21 22 22 22 22 23 21 20 21 21 20 20 21 19 25 21 20 21 21 17
5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4
2 3 5 4 3 2 5 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 5 4 5 4 4 3 3 3 5 3 4 4 4 4 4 4
3 4 5 4 4 3 4 2 4 5 2 3 4 4 2 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3
3 3 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 4 4 2
3 4 5 4 4 4 3 3 4 3 2 3 3 4 3 5 4 3 4 5 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 2
17 18 25 21 20 19 22 19 21 21 17 19 21 20 18 21 21 21 23 23 22 22 22 19 21 20 22 20 21 21 22 21 21 15
4 5 5 3 3 2 2 3 5 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 4 4 4 4 2 4 4
4 5 5 4 4 3 3 3 3 3 2 4 4 3 5 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 2 2 3 3 3 2 4 3
4 5 5 5 5 5 4 5 4 4 3 4 5 4 4 5 5 4 5 5 4 5 5 4 3 3 2 2 3 5 4 4 4 4
12 15 15 12 12 10 9 11 12 10 8 11 12 10 13 12 12 10 11 11 11 11 11 10 10 9 5 8 12 12 11 8 12 11
93
Lampiran 3 Hasil Uji Validitas 1. Variabel X1 Correlations Correlations X1.1 X1.1 Pearson Correlation Sig. (2tailed) N X1.2 Pearson Correlation Sig. (2tailed) N X1 .3Pearson Correlation Sig. (2tailed) N X1.4 Pearson Correlation Sig. (2tailed) N X1.5 Pearson Correlation Sig. (2tailed) N X1 Pearson Correlation Sig. (2tailed) N
1 75 .760** .000 75 .778** .000 75 .754** .000 75 .723** .000 75 .646** .000 75
X1.2 .846** .000 75 1 75 .746** .000 75 .793** .000 75 .849** .000 75 .706** .000 75
X1.3 .609** .000 75 .604** .000 75 1 75 .796** .000 75 .746** .000 75 .646** .000 75
X1.4 .748** .000 75 .671** .000 75 .876** .000 75 1 75 .843** .000 75 .700** .000 75
X1.5 .798** .000 75 .801** .000 75 .673** .000 75 .746** .000 75 1 75 .753** .000 75
X1 .919** .000 75 .900** .000 75 .985** .000 75 .901** .000 75 .920** .000 75 1 75
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2tailed).
2. Variabel X2 Correlations Correlations X2.1 Pearson Correlation Sig. (2tailed) N X2.2 Pearson Correlation Sig. (2tailed) N X2 .3Pearson Correlation Sig. (2tailed) N X2.4 Pearson Correlation Sig. (2tailed) N X2.5 Pearson Correlation Sig. (2tailed) N X2 Pearson Correlation Sig. (2tailed) N
X2.1 1 75 .799** .000 75 .778** .000 75 .724** .000 75 .623** .000 75 .647** .000 75
X2.2 .898** .000 75 1 75 .766** .000 75 .788** .000 75 .649** .000 75 .712** .000 75
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2tailed).
X2.3 .709** .000 75 .904** .000 75 1 75 .713** .000 75 .646** .000 75 .655** .000 75
X2.4 .848** .000 75 .671** .000 75 .971** .000 75 1 75 .743** .000 75 .780** .000 75
X2.5 .598** .000 75 .841** .000 75 .873** .000 75 .846** .000 75 1 75 .653** .000 75
X2 .719** .000 75 .909** .000 75 .985** .000 75 .911** .000 75 .620** .000 75 1 75
94
3. Variabel X3 Correlations Correlations X3.1 Pearson Correlation Sig. (2tailed) N X3.2 Pearson Correlation Sig. (2tailed) N X3 .3Pearson Correlation Sig. (2tailed) N X3.4 Pearson Correlation Sig. (2tailed) N X3.5 Pearson Correlation Sig. (2tailed) N X3 Pearson Correlation Sig. (2tailed) N
X3.1 1 75 .777** .000 75 .718** .000 75 .714** .000 75 .793** .000 75 .846** .000 75
X3.2 .666** .000 75 1 75 .749** .000 75 .733** .000 75 .749** .000 75 .766** .000 75
X3.3 .645** .000 75 .654** .000 75 1 75 .794** .000 75 .646** .000 75 .640** .000 75
X3.4 .689** .000 75 .971** .000 75 .776** .000 75 1 75 .643** .000 75 .770** .000 75
X3.5 .733** .000 75 .601** .000 75 .773** .000 75 .646** .000 75 1 75 .791** .000 75
X3 .900** .000 75 .600** .000 75 .922** .000 75 .601** .000 75 .600** .000 75 1 75
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2tailed).
4. Variabel Z Correlations Correlations Z1.1 Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Z1.2 Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Z 1.3Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Z1.4 Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Z1.5 Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Z1 Pearson Correlation Sig. (2tailed) N
Z1.1 1 75 .960** .000 75 .758** .000 75 .784** .000 75 .720** .000 75 .676** .000 75
Z1.2 .646** .000 75 1 75 .646** .000 75 .693** .000 75 .749** .000 75 .806** .000 75
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2tailed).
Z1.3 .709** .000 75 .605** .000 75 1 75 .896** .000 75 .946** .000 75 .686** .000 75
Z1.4 .741** .000 75 .691** .000 75 .876** .000 75 1 75 .643** .000 75 .700** .000 75
Z1.5 .711** .000 75 .701** .000 75 .673** .000 75 .796** .000 75 1 75 .759** .000 75
Z1 .600** .000 75 .600** .000 75 .685** .000 75 .601** .000 75 .620** .000 75 1 75
95
5. Variabel Y Correlations Correlations Y1.1 Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Y 1.2 Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Y 1.3Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Y 1 Pearson Correlation Sig. (2tailed) N
Z1.1 1 75 .755** .000 75 .718** .000 75 .654** .000 75
Z1.2 .942** .000 75 1 75 .747** .000 75 .893** .000 75
Z1.3 .702** .000 75 .980** .000 75 1 75 .706** .000 75
Z1.4 .646** .000 75 .612** .000 75 .836** .000 75 1 75
Z1.5 .692** .000 75 .901** .000 75 .673** .000 75 .646** .000 75
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2tailed).
r tabel (0.05, 75) = 0,266
Hasil Uji Reliabilitas 1. Variabel X1 Reliability Case Processing Summary N % Cases Valid 75 100.0 Excluded 0 0 a 75 100.0 Total a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Item Statistics Mean Std. Deviation N X1.1 3.6364 .61955 75 X1.2 3.4545 .71345 75 X1.3 3.2540 .65473 75 X1.4 3.1254 .61213 75 X1.5 3.6523 .87654 75
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5
ItemTotal Statistics Scale Mean Scale if Variance if Item Deleted Item Deleted 3.4545 .586 3.9873 .593 4.3235 .625 3.5678 .576 3.9873 .613
Corrected ItemTotal Correlation .746 .746 .786 .708 .756
Cronbach's Alpha if Item Deleted .a .a .a .a .a
a. The value is negative due to a negative average covariance among items. This violates reliability model assumptions. You may want to check item codings.
Z1 .619** .000 75 600** .000 75 .685** .000 75 .609** .000 75
96
Reliability Statistics Cronbach's N of Items Alpha .843 5
2. Variabel X2 Reliability Case Processing Summary N % Cases Valid 75 100.0 Excluded 0 0 a 75 100.0 Total b. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Item Statistics Mean Std. Deviation N X2.1 3.6364 .65955 75 X2.2 3.4545 .73348 75 X2.3 3.2540 .65453 75 X2.4 3.1254 .71203 75 X2.5 3.6523 .97674 75
X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5
ItemTotal Statistics Scale Mean Scale if Variance if Item Deleted Item Deleted 3.4994 .686 2.9845 .693 4.9835 .525 4.5678 .576 3.9473 .553
Corrected ItemTotal Correlation .746 .756 .656 .705 .556
Cronbach's Alpha if Item Deleted .a .a .a .a .a
b. The value is negative due to a negative average covariance among items. This violates reliability model assumptions. You may want to check item codings. Reliability Statistics Cronbach's N of Items Alpha .863 5
97
3. Variabel X3 Reliability Case Processing Summary N % Cases Valid 75 100.0 Excluded 0 0 a 75 100.0 Total c. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Item Statistics Mean Std. Deviation N X3.1 3.6364 .71956 75 X3.2 3.5645 .48345 75 X3.3 3.2540 .65473 75 X3.4 3.1254 .68213 75 X3.5 4.6523 .67654 75
X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 X3.5
ItemTotal Statistics Scale Mean Scale if Variance if Item Deleted Item Deleted 3.4545 .586 3.9873 .593 3.3235 .625 3.5678 .576 3.9873 .613
Corrected ItemTotal Correlation .746 .746 .786 .708 .756
Cronbach's Alpha if Item Deleted .a .a .a .a .a
c. The value is negative due to a negative average covariance among items. This violates reliability model assumptions. You may want to check item codings. Reliability Statistics Cronbach's N of Items Alpha .852 5 4. Variabel Z Reliability Case Processing Summary N % Cases Valid 75 100.0 Excluded 0 0 a 75 100.0 Total d. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Item Statistics Mean Std. Deviation N Z1.1 3.6364 .61955 75 Z1.2 3.4545 .71345 75 Z1.3 3.2540 .64473 75 Z1.4 3.1254 .61213 75 Z1.5 3.6523 .87444 75
98
Z1.1 Z1.2 Z1.3 Z1.4 Z1.5
ItemTotal Statistics Scale Mean Scale if Variance if Item Deleted Item Deleted 3.4545 .586 4.9873 .593 4.3235 .645 3.5678 .576 4.9873 .613
Corrected ItemTotal Correlation .746 .743 .786 .708 .756
Cronbach's Alpha if Item Deleted .a .a .a .a .a
d. The value is negative due to a negative average covariance among items. This violates reliability model assumptions. You may want to check item codings. Reliability Statistics Cronbach's N of Items Alpha .906 5
5. Variabel Y Reliability Case Processing Summary N % Cases Valid 75 100.0 Excluded 0 0 a 75 100.0 Total e. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Item Statistics Mean Std. Deviation N Y1.1 3.6364 .61955 75 Y1.2 3.4545 .71345 75 Y1.3 3.2540 .65473 75
Z1.1 Z1.2 Z1.3
ItemTotal Statistics Scale Mean Scale if Variance if Item Deleted Item Deleted 3.4545 .586 3.9873 .593 4.3235 .625
Corrected ItemTotal Correlation .746 .746 .786
Cronbach's Alpha if Item Deleted .a .a .a
e. The value is negative due to a negative average covariance among items. This violates reliability model assumptions. You may want to check item codings. Reliability Statistics Cronbach's N of Items Alpha .808 3
99
Lampiran 4 KUESIONER
Responden yang terhormat,
Sehubungan dengan penelitian skripsi yang sedang saya lakukan. saya mengharapkan kesediaan saudara untuk mengisi kuesioner yang terdiri dari beberapa pertanyaan.
Penelitian ini merupakan salah satu metode pengumpulan data primer yang dilakukan untuk menyelesaikan tugas akhir (skripsi) yang berjudul “Pengaruh Faktor Psikografis Terhadap Keputusan Pembelian Produk Makanan Dalam Kemasan Berlabel Halal Pada Masyarakat Muslim Ngaliyan (Studi Kasus Pada ONO Swalayan Ngaliyan)”
Untuk itu mohon kesediaan Saudara guna mengisi koesioner ini dengan jujur sesuai dengan keadaan sebenarnya. Kesediaan Saudara dalam mengisi kuesioner yang saya ajukan sangat berarti bagi penyelesaian penelitian ini.
Atas perhatian dan partisipasi anda, kami ucapkan terima kasih.
Intan Nur Hidayatun Peneliti
100
Nomor Responden : Bagian I Identitas Pribadi Responden Isi dan beri tanda “√” pilihan jawaban-jawaban yang sesuai menurut Bapak/ Ibu/ Saudara. 1. Nama
: ___________________________________________
2. Alamat
: ___________________________________________
3. Usia
: ____ (tahun)
4. Jenis Kelamin : □ Lakilaki 5. Pendidikan
: □ SD □ SLTP □ Diploma
6. Pendapatan
□ Perempuan □ SLTA
□ Perguruan Tinggi
: □ ≤ Rp 500.000 □ Rp 500.000 – Rp 1.000.000 □ Rp 1.00.000 – Rp 1.500.000 □ Rp 1.500.000 – Rp 2.000.000 □ > Rp 2000.000
7. Pekerjaan
: □ Pegawai Negeri □ Pegawai Swasta □ Wiraswasta □ Pelajar/ Mahasiswa □ Ibu Rumah Tangga □ Lain-lain (………………………)
Bagian II (Daftar Pertanyaan Kuesioner) Berilah tanda “√” pada kolom yang tersedia untuk jawaban yang sesuai dengan keputusan Anda: Keterangan
SS
: Sangat Setuju
S
: Setuju
N
: Netral
TS
: Tidak Setuju
101
STS
: Sangat Tidak Setuju
PENGARUH FAKTOR PSIKOGRAFIS TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK MAKANAN DALAM KEMASAN BERLABEL HALAL PADA MASYARAKAT MUSLIM NGALIYAN (Studi Kasus Pada ONO Swalayan Ngaliyan)” Plihan Jawaban No Pernyataan SS S N TS STS Aktivitas (X1) 1 2
Saya belanja produk makanan dalam kemasan Adanya informasi pada produk makanan dalam kemasan memicu saya untuk melakukan aktifitas pembelian
Minat (X2) 3
Pilihan utama saya memilih makanan dalam kemasan
Saya lebih menyukai mengkonsumsi produk makanan dalam kemasan Opini (X3) Saya memilih produk makanan dalam 5 kemasan karena cocok dengan selera saya Saya memilih produk dalam kemasan 6 karena mempunyai citra yang baik Label Halal (Z) Menurut saya, informasi mengenai kandungan gizi pada produk makanan 7 dalam kemasan berlabel halal sangat Penting Saya memperhatikan label halal menjadi yakin akan keamanan 8 produk makanan dalam kemasan tersebut Menurut saya kepercayaan saya dalam mengkonsumsi produk 9 Makanan dalam kemasan harus ada informasi label halal 4
Keputusan Pembelian (Y) Saya membeli produk makanan 10 dalam kemasan Saya membeli ulang produk makanan dalam kemasan berkenaan dengan 11 informasi produk yang tertera
102
103
Lampiran 5
104
105
106
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Yang bertanda tangan dibawah ini Nama
: Intan Nurhidayatun
Tempat/ tanggal lahir
: Pemalang, 10 Juni 1988
Agama
: Islam
Jenis Kelamin
: Perempuan
Status
: Belum Kawin
Alamat
: Desa Pegundan RT 04/07 Petarukan, Pemalang
No. Telp
: 087731711809
Riwayat pendidikan
:
1. SDN04 Klareyan Lulus Tahun 2001 2. MTsNRejosoPeterongan1 Jombang Lulus Tahun 2004 3. MAN Pemalang Lulus Tahun 2007 4. Fakultas Syari’ah angkatan 2007 jurusan Ekonomi Islam IAIN Walisongo Semarang.
Demikian daftar riwayat pendidikan penulis dibuat dengan sebenarbenarnya.
Semarang, 12 Juni 2012 Penulis
Intan Nurhidayatun Nim. 072411029