Modul ke:
PENGANTAR PEMASARAN PERIKLANAN MARKETING COMMUNICATION KULIAH 6 Kreativitas dan Inovasi dalam Berwirausaha
Fakultas
FT
Program Studi
Teknik Sipil http://www.mercubuana.ac.id
BERLIANI ARDHA, SE, M.Si
Kewirausahaan merupakan pelajaran yang membentuk karakter wirausaha atau minimal mahasiswa menambah pengetahuan mahasiswa mengenai seluk-beluk bisnis baik dari sisi soft skill maupun hard skill sehingga mahasiswa mampu memanfaatkan peluang- peluang yang ada di sekitarnya dalam menciptakan usaha sendiri setelah lulus maupun saat masih kuliah.
Metode Berpikir Kreatif • Metode Berpikir Kreatif • Untuk dapat berpikir kreatif kita dapat melatih cara berpikir kearah keampuan menciptakan ide-ide baru dan orisinal. Salah satu metode yang dapat dilakukan adalah apa yang oleh Stephen Baker disebut sebagai cara sistematis untuk berpikir kreatif. Cara yang diusulkan adalah dengan mengunakan dengan metode piramida, yaitu cara berpikir yang dilakukan untuk menciptakan gagasan kreatif secara sistematis
langkah-langkah Berpikir Kreatif 1. Kumpulkan semua informasi 2. Pikirkan Alternatif solusi 3. Pilih gagasan terbaik
1. Kumpulkan semua informasi • Pada tahap ini, coba kumpulkan semua informasi yang dibutuhkan, termasuk segala bentuk informasi yang berhubungan atau relevan. Setelah berhasil dikumpulkan, seluruh informasi tersebut perlu dipelajari dengan seksama agar diperoleh gambaran lengkap dan menyeluruh mengenai produk yang ditangani dan masalah yang di hadapi. Dengan memiliki informasi yang sebanyak-banyaknya, kita mempunyai peluang untuk mengolah informasi tersebut menjadi berbagai alternatif solusi.
2. Pikirkan Alternatif solusi • Berdasarkan informasi yang sudah terkumpul, kita dapat menyeleksinya berdasarkan relevansinya dengan masalah yang dihadapi (ide yang diperlukan). Setelah informasi tersebut terseleksi dalam masingmasing kategori, coba pikirkan sejumlah besar alternatif pemecahan masalah atau penciptaan beberapa gagasan berdasarkan informasi yang dimiliki.
• Pada tahap ini, sebaiknya kita tidak membatasi diri dengan segala aturan, konvensi atau kendala yang ada maupun yang kita bayangkan ada. Selain itu, dalam menciptakan alternatif, jangan memikirkan mengenai bagus-tidaknya, pantas-tidak pantas, layak-tidak layak, bermutu - tidak bermutu. Dengan demikian kita akan dapat memperoleh begitu banyak alternatif dari yang baik sampai yang buruk, dari yang logis hingga yang khayal.
3. Pilih gagasan terbaik • Dari sejumlah besar alternatif solusi / gagasan yang kita miliki, kita dapat menyortir /memilihnya dengan cara menggolonggolongkannya sesuai dengan kebutuhan atau kriteria masalah atau permintaan yang ada. Dengan demikian akan tersedia dua atau tiga alternatif solusi yang iita anggap terbaik untuk dijadikan gagasan atau pemecahan masalah
Secara sederhana, prosedur (tahap-tahap) proses berpikir sistematis ini dapat dilihat pada bagian berikut ini:
• Selain metode tersebut, juga ada salah satu metode lainnya yang juga dapat digunakan untuk melatih berpikir secara kreatif serta menciptakan ide baru dan orisinal. Metode ini menggunakan tahapan yang melatih pikiran dari meniru hingga mencipta. • Memang jika dikaitkan dengan kreatifitas, cara ini justru melatih kita untuk berpikir kreatif melalui cara yang tidak kreatif, yaitu meniru. Namun demikian, jika cara-cara lain tidak mampu membangkitkan kemampuan kita untuk berpikir kreatif, maka cara ini dapat digunakan. Walaupun demikian, seandainya masih ada cara lain yang dapat diupayakan, sebaiknya cara ini dihindari.
Tahap-tahap prosesnya adalah sebagai berikut: • 1. Meniru • Pada tahap ini, sebeium kita dapat menciptakan gagasan dari pemikiran orisinal kita sendiri maka yang dapat dilakukan adalah dengan meniru gagasan yang sudah ada (yang diciptakan orang lain). Pada tahap ini, usahakan kita membuat penyesuaian dari apa yang kita tiru dengan apa yang kita buat atau butuhkan. Gagasan yang berasal dari orang lain kita sesuaikan pada beberapa segi hingga cocok dengan kebutuhan atau kriteria gagasan yang kita perlukan. • Dengan meniru, maka kita secara tidak langsung telah mempelajari proses pembuatan atau penciptaan aggasan yang telah diiakukan oleh orang lain. Setelah beberapa kali meniru, kita tentunya telah memahami bagaimana orang lain menciptakan gagasan
Tahap-tahap prosesnya adalah sebagai berikut: • 2. Menambahkan • Pada tahap ini, ketika kita membutuhkan suatu gagasan baru, kita dapat memanfaatkan apa yang sudah ada atau sudah pernah dibuat oleh orang lain, tetapi dengan penambahan di beberapa segi, sesuai dengan apa yang kita butuhkan atau relevan dengan kriteria yang diperlukan. • Dengan menambahkan gagasan kita pada gagasan orang lain yang kita tiru, maka kita telah belajar untuk menciptakan sebagian gagasan. pada tahap ini kita juga belajar untuk menyempurnakan gagasan yang semuia diciptakan orang filin menjadi suatu gagasan baru yang lebih sesuai dengan kriteria atau kebutuhan kita.
Tahap-tahap prosesnya adalah sebagai berikut: • 3. Menciptakan • Setelah kedua proses tersebut (meniru dan menambahkan) maka kita sudah mulai terlatih untuk menciptakan gagasan. Oleh sebab itu pada tahap ini kita berlatih untuk mencipatakan gagasan kita sendiri tanpa tergantung atau melihat gagasan yang sudah pernah diciptakan orang lain sebelumnya. • Pada tahap ini kita mencoba menciptakan gagasan berdasarkan pemikiran kita sendiri, terlepas dari semua batasan dan pengaruh apapun. Cobalah untuk menciptakan gagasan sesuai keinginan kita dan apa yang dapat kita pikirkan
James Webb Young dari perusahaan periklanan J Walter Thompson membuat model proses berpikir kreatif yang terdirid dari lima tahap, yaitu : • •
• • • •
1. Membenamkan diri Pada tahap ini, kita mencoba mengumpulkan data yang terolah dan berbagai informasi meialui penelitian dan gambaran latar belakang permasalahan. Setelah itu, cobalah untuk membenamkan diri dalam data tersebut. 2. Mencernakan Pada tahap ini, kita mencoba mempelajari semua informasi yang diperoleh, mengolahnya dan memikirkan permasalahan. 3. Masa inkubasi Pada tahap ini, kita memberi kesempatan untuk berkembangnya alam bawah sadar kita, antara lain dengan menghilangkan pemikiran mengenai pemecahan permasalahan tersebut dari tingkat kesadaran pemikiran kita dan membiarkan pemikiran bawah sadar kita untuk mencari penyelesaiannya
• 4. Tahap Pencerahan • Lahirnya gagasan, fenomena yang dikenal dengan ungkapan "Eureka !", saya menemukannya! • 5. Membuat nyata dan verifkasi • Mempelajari kembali gagasan tersebut dan menguji kebenaran gagasan itu sebagai jalan keluar dari permasalahan yang dihadapi. Membentuk dan mengembangkannya sehingga dapat digunakan secara praktis dalam konteks tugas dan rencana yang dikerjakan.
Dasar pemikiran kreatif • • • • • • •
• • •
1. Positioning Upaya membedakan produk kita dengan pesaing agar mudah diingat dan tajam Contoh : Sabun kecantikan bintang film 2. Produk Menganalisa produk kita agar mudah menemukan gagasan mengenai apa yang hendak ditawarkan dari produk tersebut. 3. People Menganalisa siapa pembeli dan pemakai produk kita, agar dapat menemukan gagasan apa yang tepat dan sesuai. Penentuan khalayak sasaran berdasarkan demografi, geografi, psikografi 4. Problem Apa yang dimiliki oleh produk kita dan mampu menyelesaikan prolem atau permasalahan yang dihadapi konsumen. Contoh : Shampoo anti ketombe, Rumah, bisa dicicil selarna 20 tahun
• •
• • • •
5. Promise Dalam penulisan pesan iklan, salah satu elemennya adalah janji (promise). Janji merupakan eprnyataan atas apa yang akan diperoleh konsumen jika menggunakan produk yang kita tawarkan. Sudah tentu yang akan diperoleh konsumen adalahs esuatu yang unggul dn menarik dari produk kita. Janji yang ditawarkan oleh produk hendaknya dapat dipertanggung jawabkan 6. Profit Apakah kondisi produk kita mendukung janji yang diberikan kepada konsumen? Jika iklan mengenai rumah, maka hendaknya janji yang diberikan sesuai kenyataan. 7. Prioritas Penciptaan gagasan pesan yang ditekankan pada apa yang akan dikatakan, dapat diciptakan berdasarkan aspek tertentu yang kita jadikan prioritas dalam penyampaian pesan. Untuk itu, pertama-tama kita perlu menentukan prioritas mana yang terpenting / utama dari produk kita. Misalnya : untuk produk mobil, yang utama adalah : Hemat BBM, Harga murah, Kenyamanan, Interior lega, bentuk indah, dsb.
Terima Kasih Berliani Ardha SE, M.Si