Pendidikan Biologi Volume 5, Nomor 1 Halaman 34-48
Januari 2013
PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI RANAH KOGNITIF DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 JATEN TAHUN PELAJARAN 2011/2012 THE EFFECT OF GUIDED INQUIRY LEARNING STRATEGY ON THE LEARNING OUTCOMES IN THE COGNITIVE DOMAINS VIEWED FROM THE LEARNING STYLE OF VIII GRADERS OF SMP NEGERI 1 JATEN IN THE SCHOOL YEAR OF 2011/2012. 2)
Rofa Nurochma1), Maridi , dan Joko Ariyanto
3)
1)
Pendidikan Biologi FKIP UNS,
[email protected] Pendidikan Biologi FKIP UNS, Email:
[email protected] 3) Pendidikan Biologi FKIP UNS, Email:
[email protected] 2)
ABSTRACT – This research aims to find out: (1) the effect of guided inquiry learning strategy use on the learning outcomes in the cognitive domains of VIII graders of SMP Negeri (Public Junior High School) 1 Jaten; (2) the effect of the learning style on the learning outcomes in the cognitive domains of VIII graders of SMP Negeri 1 Jaten; and (3) the interaction between the learning strategy and learning style on the learning outcomes in the cognitive domains of VIII graders of SMP Negeri 1 Jaten. This study was a quasi-experiment research using Randomized Control Only Design. The learning strategy and learning style served as independent variable and learning outcomes in the cognitive domains served as dependent variable. The population of research was the even semester of VIII graders of SMP Negeri 1 Jaten in the school year of 2011/2012. The sample of research was the VIII E graders as control group and VIII B graders as the experiment group. The sampling technique used was “Cluster Random Sampling”. Techniques of collecting data used for collecting data on learning outcomes in the cognitive domains were test. The measurement of biology learning style was done using questionnaire. Technique of analyzing data used was a two-way variance analysis (ANAVA) and Bunfferoni follow-up test. The conclution of the research are: 1) Guided Inquiry learning strategy affected significantly the learning outcomes in the cognitive domains of the VIII graders of SMP Negeri 1 Jaten; 2) Learning style did not affect the learning outcomes in the cognitive domains of the VIII graders of SMP Negeri 1 Jaten; and 3) there was no interaction between learning strategy and learning style on the learning outcomes in the cognitive domains of the VIII graders of SMP Negeri 1 Jaten. Keywords: Guided Inquiry learning strategy, learning outcomes in the cognitive domains, Learning Style.
PENDAHULUAN
akan
tujuan,
maka
dalam
Pendidikan bertujuan untuk
pelaksanaanya berada dalam suatu
mengembangkan kualitas manusia,
proses yang bersinambungan dalam
sebagai suatu kegiatan yang sadar
setiap jenis dan jenjang pendidikan
Rofa Nurochma – Pengaruh Penggunaan Strategi Pembelajaran 35
Guided
semuanya berkaitan dalam suatu
diajarkan. Ketrampilan atau keahlian
sistem pendidikan yang integral.
tersebut diperlukan, karena setiap
Umumnya tujuan pendidikan
siswa memiliki tingkat pemahaman
ialah menyediakan lingkungan yang
yang tidak sama. Ada yang memiliki
memungkinkan anak didik untuk
tingkat pemahaman yang tinggi dan
mengembangkan
dan
ada pula yang kurang atau rendah.
secara
optimal.
Belajar mengajar pada dasarnya
memiliki
potensi
bakat
kemampuannya Setiap
orang
kemampuan
dalam
derajat
yang
adalah
interaksi
atau
hubungan
timbal balik antara guru dan siswa
berbeda-beda dan dalam bidang yang
dalam
berbeda pula. Peserta didik dapat
karena itu, guru dalam mengajar
mewujudkan dirinya dan berfungsi
dituntut kesabaran, keuletan, dan
sepenuhnya sesuai dengan kebutuhan
sikap
pribadinya
kemampuan dalam situasi belajar
dan
kebutuhan
masyarakat. Salah satu komponen
peserta
didik
pendidikan.
terbuka
di
Oleh
samping
mengajar yang lebih aktif.
pendidikan adalah peserta didik dan pendidik,
situasi
Beberapa
masalah
yang
adalah
sering muncul pada saat proses
komponen masukan dalam sistem
kegiatan belajar mengajar adalah
pendidikan,
kebanyakan
yang
selanjutnya
siswa
lebih
bersifat
diproses dalam proses pendidikan,
pasif, enggan, takut atau malu untuk
sehingga menjadi
mengemukakan
manusia
yang
pendapatnya.
berkualitas sesuai dengan tujuan
Keadaan seperti ini tentunya akan
pendidikan nasional.
mengganggu
Realita
yang
dalam
pembelajaran dan juga kreativitas
proses pembelajaran, keberhasilan
siswa dalam kegiatan pembelajaran .
dalam pendidikan tidaklah lepas dari
Apabila hal ini dibiarkan terus akan
kegiatan proses belajar mengajar.
menyebabkan
Ketrampilan atau keahlian tertentu
mengalami
sangat diperlukan guru dalam proses
mempelajari dan memahami konsep-
belajar
konsep yang ada dalam pelajaran
mengajar,
ada
kelancaran
untuk
menyampaikan materi yang akan
biologi
dan
siswa
semakin
kesulitan
guru
juga
dalam
akan
36 Pendidikan Biologi Vol. 5, No. 1, hal 34-48
mengalami
kesulitan
dalam
kegiatan secara logis dan sistematis
siswa
pada tujuan pembelajaran; dan 3).
karena pembelajaran cenderung satu
Mengembangkan sikap percaya diri
arah, sehingga pada gilirannya proses
siswa tentang apa yang ditemukan
pembelajaran menjadi terlambat dan
dalam proses inkuiri. Pembelajaran
lamban.
inkuiri dirancang untuk mengajak
memberikan materi kepada
Salah
satu
cara
yang
siswa
secara
langsung
kedalam
berfungsi dalam proses mencapai
proses ilmiah kedalam waktu yang
tujuan pembelajaran adalah dengan
relatif
menggunakan metode atau teknik
Schlenker dalam Joyce dan Weil
mengajar. Teknik mengajar yang
(1992) menunjukkan bahwa latihan
baik ialah yang disesuaikan dengan
inkuiri
materi yang disampaikan, kondisi
pemahaman sains, produktif dalam
siswa dan sarana yang tersedia.
berpikir kreatif dan siswa menjadi
Melihat realita yang ada, penulis
terampil dalam memperoleh dan
mengusulkan adanya inovasi dalam
menganalisis informasi.
proses pembelajaran, yaitu melalui
singkat.hasil
dapat
Jurnal
penelitian
meningkatkan
pendidikan
biologi
pengajaran dengan metode inkuiri.
Santoso (2009) menyatakan, Hasil
Gulo (2002) menyatakan bahwa
survei
suatu strategi inquiri berati suatu
menunjukan bahwa dalam proses
rangkaian
yang
pembelajaran biologi, peran guru
melibatkan secara maksimal seluruh
masih lebih dominan daripada siswa.
kemampuan siswa untuk mencari
Sebagian
dan menyelidiki secara sistematis,
memahami dengan benar pendekatan
kritis, logis,analitis, sehingga mereka
inkuiri, sehingga belum dilaksanakan
dapat
dalam
kegiatan
belajar
merumuskan
sendiri
pada
januari
besar
kegiatannya.
guru
2005
belum
Fakta
penemuannya dengan penuh percaya
ditemukan
diri. Sasaran utama dalam kegiatan
pembelajaran adalah hasil belajar
inkuiri adalah 1). Keterlibatan siswa
kognitif
secara
kemampuan siswa dalam memahami
maksimal
dalam
proses
kegiatan belajar; 2). Keterarahan
dilapangan
ini
siswa
berkaitan
suatu bahan yang diajarkan.
terkait
dengan
Rofa Nurochma – Pengaruh Penggunaan Strategi Pembelajaran 37
Guided
Santoso
(2009)
dalam
bahwa
penerapan
pembelajaran
jurnalnya juga menyatakan bahwa
inkuiri
Inkuiri dapat dikelompokan menjadi
meningkatkan ketunasan belajar dan
3 tingkat, yaitu inkuiri tingkat
pemahaman konsep siswa.
1,2,dan 3. Pada inkuiri tingkat 1 ;
Keberhasilan
terbimbing
dapat
pembelajaran
topik, pertanyaan, hipotesis, alat dan
selain dipengaruhi oleh metode yang
bahan,
digunakan
prosedur
penyelidikan
oleh
guru
juga
ditentukan oleh guru, sedangkan
dipengaruhi oleh faktor yang lain
pengambilan
oleh
salah satunya adalah gaya belajar.
siswa. Pada inkuiri tingkat 2 ; topik,
Gaya belajar adalah cara yang lebih
pertanyaan,
ditentukan
kita sukai dalam melakukan kegiatan
prosedur
berpikir memproses dan mengerti
pengambilan
suatu informasi (Gunawan, 2003).
guru,
kesimpulan
hipotesis
sedangkan
penyelidikan
dan
kesimpulan oleh siswa. Pada inkuiri
Ada tiga gaya belajar
tingkat 3 semua langkah kegiatan
Visual : Belajar melalui melihat
dilakukan oleh siswa.
sesuatu.
2).
melalui
mendengar
Pendekatan
inkuiri
Auditori
yaitu 1).
:
Belajar
sesuatu.
3).
berpengaruh sangat nyata terhadap
Kinestetik : Belajar melalui aktifitas
hasil belajar kognitif siswa. Hal ini
fisik
menunjukan bahwa ada perbadaan
(Rose, 2003).
sangat nyata rata-rata hasil belajar
dan
keterlibatan
Mengetahui
langsung
gaya
belajar
kognitif antara siswa yang belajar
yang dimiliki setiap siswa, maka
dengan pendekatan inkuiri tingkat 1
secara
dengan
dengan
mempengaruhi hasil belajar siswa.
pendekatan tingkat 2. Hasil belajar
Hasil belajar diklasifikasikan oleh
dengan pendekatan inkuiri 2, 24,8%
Benyamin Bloom menjadi 3 ranah :
lebih tinggi dibangdingkan dengan
1). Ranah kognitf berkenaan dengan
yang belajar dengan pendekatan
hasil belajar intelektual yang terdiri
inkuiri
dari enam aspek, yakni mengingat,
yang
1.
Hasil
belajar
penelitian
ini
tidak
didukung oleh hasil penelitian oleh
memahami,
Winarni (2006) yang menunjukan
menganalisis,
langsung
akan
mengaplikasikan, mengevaluasi,
dan
38 Pendidikan Biologi Vol. 5, No. 1, hal 34-48
mencipta. 2). Ranah psikomotor
konvensional dan VIII-B sebagai
berkenaan
belajar
kelompok
ketrampilan dan kemauan bertindak.
penerapan
Ada enam aspek ranah psikomotoris,
Guided Inquiry.
yakni gerak reflex, ketrampilan gerak
Variabel
dasar,
dengan
hasil
kemempuan
eksperimen strategi
pembelajaran
bebas
pada
perseptual,
penelitian
ketepatan,
pembelajaran dan gaya belajar siswa
gerakan ketrampilan kompleks, dan
serta variabel terikat yaitu hasil
gerakan ekspresif interpretatif.
belajar
keharmonisan
atau
3).
ini
dengan
biologi
adalah
ranah
strategi
kognitif.
Ranah afektif berkenaan dengan
Penelitian ini menggunakan dua
sikap yang terdiri dari lima aspek,
metode pengumpulan data. Teknik
yakni penerimaan, jawaban atau
tes digunakan untuk mengambil data
reaksi, penilaian, organisasi, dan
hasil belajar biologi ranah kognitif.
internalisasi.(Sudjana, 2010)
Metode angket digunakan untuk
METODE PENELITIAN
mengambil data gaya belajar siswa.
Penelitian
di
Instrumen penelitian berupa
SMP Negeri 1 Jaten kelas VIII pada
tes yang telah diujicobakan untuk
semester
diketahui validitas, reliabilitas, daya
genap
2011/2012.
dilaksanakan
tahun
pelajaran
Populasi
dalam
beda
dan
taraf
kesukarannya.
penelitian ini adalah seluruh siswa
Rancangan penelitian Randomized
kelas VIII SMP Negeri 1 Jaten tahun
Control Only Design. Analisis data
pelajaran 2011/2012. Pengambilan
pada penelitian ini menggunakan
sampel
cara
analisis varians (anava) dua jalan
cluster random sampling. Dari 8
pada sel yang tidak sama dengan uji
kelas VIII yang terdapat di SMP
General
Negeri 1 Jaten diambil 2 kelas
sebelumnya telah di uji dengan uji
sebagai kelompok eksperimen dan
normalitas
kelompok
Anderson-Darling dan homogenitas
dilakukan
dengan
kontrol.
Hasil
pengambilan sampel secara acak diperoleh VIII-E sebagai kelompok kontrol dengan strategi pembelajaran
Linear
Model
menggunakan
dengan uji Levene’s.
yang
uji
Rofa Nurochma – Pengaruh Penggunaan Strategi Pembelajaran 39
Guided
HASIL DAN PEMBAHASAN
belajar
1. Pengaruh Strategi Pembelajaran
Menurut perhitungan statistik dengan
Guided Inquiry terhadap Hasil
menggunakan MINITAB 16 nilai
Belajar Biologi Ranah Kognitif
signifikansi sebesar 0,001 dan lebih
Tabel 1. Pengaruh Strategi pembelajaran Guided Inquiry terhadap Hasil Belajar Biologi Ranah Kognitif.
Ranah
P-value Keputusan
Kognitif
0,001
Ho ditolak
biologi
ranah
kognitif.
kecil dari 0,05, maka H0 ditolak. Hal ini
menunjukan
Guided
bahwa
Inquiry
terhadap
hasil
strategi
berpengaruh
belajar
kognitif.
Dilihat dari perolehan nilai dari dua
Tabel 2. Hasil Uji Lanjut Anava (Uji Bunfferoni)
Strategi
Guided
Inquiry
kelas eksperimen mendapatkan nilai
terhadap Hasil Belajar Ranah
lebih tinggi daripada kelas kontrol.
Kognitif.
Selain itu, hasil analisis uji lanjut
Pembelajaran
Strategi Pembelajaran
p-value
Guided Inquiry– Konvensional
0,0007
Keputusan Ho ditolak
bahwa
2,
menunjukan nilai Difference of Mean antara Guided Inquiry nilai -5,554 hal ini berarti Hasil Belajar Ranah
Berdasarkan Tabel 1 dan Tabel
kelas yang digunakan penelitian,
Pengaruh
dapat
diinterpretasikan
perhitungan
pada
ranah
kognitif, HOA ditolak HaA ditolak
Kognitif untuk kelas eksperimen dengan strategi Guided Inquiry lebih baik dari pada kelas kontrol dengan strategi konvensional.
artinya hasil belajar ranah kognitif antara kelompok kontrol dengan pembelajaran kelompok Guided
konvensional eksperimen
Inquiry
berbeda
dan
dengan nyata
sehingga penerapan Guided Inquiry berpengaruh terhadap hasil belajar biologi kognitif. Hasil analisis menunjukkan bahwa strategi pembelajaran Guided Inquiry berpengaruh terhadap hasil
Berdasarkan hasil uji anava maka
dapat
penerapan Guided
diketahui
strategi Inquiry
eksperimen
bahwa
pembelajaran pada
kelas
berpengaruh
nyata
terhadap hasil belajar ranah kognitif siswa. Hal ini disebabkan strategi pembelajaran
Guided
memberikan pengalaman
Inquiry
pengalamanbelajar
penemuan-penemuan
melalui yang
40 Pendidikan Biologi Vol. 5, No. 1, hal 34-48
memberikan penemuan
pengaruh konsep.
pada Dengan
pemahaman
konsep
melalui
mengajukan pertanyaan, mengajukan
menggunakan strategi pembelajaran
hipotesis,
Guided Inquiry melibatkan peserta
menganalisis
didik secara langsung dalam proses
mengkomunikasikan data. Selain itu,
pembelajaran,
inkuiri
maka
akan
mengumpulkan
data,
data
juga
dan
membuat
siswa
mengoptimalkan kemampuan peserta
melakukan aktivitas kognitif seperti
didik dalam proses pembelajaran dan
ilmuan.
menemukan suatu konsep pada suatu
Guided Inquiry merupakan
materi pelajaran. Keterlibatan peserta
strategi
didik dalam pembelajaran meliputi :
menggunakan
1)
kontekstual,
keterlibatan
dalam
proses
pembelajaran
yang
pendekatan dimana
strategi
observasi atau pengamatan obyek
pembelajaran
yang akan diteliti, 2) keterlibatan
menghubungkan
dalam
kehidupan dilingkungan sehari-hari.
mengajukan
pertanyaan-
ini
selalu
materi
pertanyaan yang relevan dengan
Melalui
materi yang diajarkan guru, 3)
Guided Inquiry, peserta didik tidak
keterlibatan peserta didik dalam
hanya menghafal dan mendengar
membuat hipotesis yang berdasar
guru, tapi menuntut peserta didik
atas
untuk
pertanyaan-pertanyaan
yang
strategi
dengan
pembelajaran
melakukan
proses
telah diajukan, 4) keterlibatan dalam
pembelajaran dan melibatkan siswa
proses eksperimen yang bertujuan
dalam
untuk membuktikan hipotesis yang
dan konsep-konsep terbaru secara
ada,
kontekstual
5)
keterlibatan
mengkomunikasikan
dalam dan
menyimpulkan hasil dari eksperimen yang telah dilakukan.
penemuan-penemuan
yang
ada
di
lingkungan sekitar. Hal ini juga senada dengan pernyataan
Hal tersebut juga dinyatakan
atau
fakta
menyatakan
Amri
(2010)
bahwa
yang
pendekatan
oleh Michal Zion dalam jurnalnya
kontekstual merupakan pendekatan
menyatakan
pembelajaran
bahwa
pembelajaran
inkuiri menghasilkan peningkatan
yang
lebih
menekankan pada upaya guru untuk
Rofa Nurochma – Pengaruh Penggunaan Strategi Pembelajaran 41
Guided
membuat
kaitan
materi
observasi, peserta didik diberikan
pembelajaran dengan situasi dunia
kesempatan mengobservasi tanaman
nyata siswa serta mendorong siswa
yang
untuk menghubungkan pengetahuan
sekolah yang bertujuan agar siswa
yang
mengetahui
sudah
antara
dimilikinya
penerapan
dalam
sehari-hari.
Oleh
dengan
kehidupanya karena
ada
disekitar
lingkungan
secara
permasalahan
abstrak
awal
yang
itu,
berhubungan dengan materi. Dengan
pendekatan kontekstual sangat erat
mengetahui permalahan awal, akan
kaitanya
yang
memunculkan pertanyaan-pertanyaan
menekankan kegiatan siswa pada
yang berhubungan dengan materi
proses belajar dengan melakukan
pembelajaran. Kesempatan bertanya
sehingga siswa tidak hanya belajar
yang diberikan guru kepada peserta
untuk sebanyak mungkin menghafal
didik berguna untuk mendorong
fakta dan konsep yang sudah ada di
peserta didik berpikir logis, kreatif
buku-buku
dan
dengan
teks
inkuiri
saja,
melainkan
kritis
dalam
mengajukan
terlibat dalam kegiatan mempelajari
pertanyaan-bertanyaan
proses
berhubungan
pencarian
fakta-fakta
dan
dan
berdasarkan
penemuan
dengan
materi
konsep-konsep
pembelajaran. Hasil dari seluruh
masalah-masalah
pertanyaan yang terkumpul akan
kontekstual yang ada di sekitarnya. Penerapan pembelajaran
yang
memunculkan
strategi
Guided
Inquiry
di
hipotesis-hipotesis
dari peserta didik. Hipotesis tersebut merupakan dugaan sementara atas
kelas dilakukan di dalam dan di luar
pertanyaan-pertanyaan
kelas. Awal pembelajaran peserta
diajukan peserta didik pada tahap
didik
dan
sebelumnya. Hal ini hampir sama
motivasi sebelum masuk ke dalam
dengan pendapat Amri (2010) yang
strategi
menyatakan bahwa pada prinsipnya
diberikan
bertujuan
apersepsi
pemebelajaran
memberikan
tujuan
pembelajaran
pengetahuan awal yang berhubungan
adalah
membantu
dengan
dalam
merusmuskan
dipelajari
untuk
yang
pengetahuan
yang
sebelumnya.
telah Tahap
yang
inkuiri peserta
telah
ini didik
pertanyaan,
mencari jawaban dan pemecahannya,
42 Pendidikan Biologi Vol. 5, No. 1, hal 34-48
serta
untuk
memuaskan
rasa
disimpulkan
oleh
peserta
didik
guru.
Dari
keingintahuan peserta didik. Selain
dengan
itu, dikatakan bahwa pembelajaran
beberapa
inkuiri bertujuan mengembangkan
membimbing peserta didik dari awal
tingkat berpikir dan juga ketrampilan
sampai
berfikir kritis.
pembelajaran Guided Inquiry ini.
Tahap merancang percobaan
bimbingan tahap,
akir
guru
terus
tahap
strategi
Pada setiap tahap atau langkah-
bertujuan untuk mendorong siswa
langkah
kegiatan
strategi
berpikir ilmiah, kreatif dan inovatif
pembelajaran Guided Inquiry.
dalam merancang dan memecahkan
2. Pengaruh
Gaya
Belajar
masalah saat percobaan dengan baik
terhadap Hasil Belajar Biologi
dan
Ranah Kognitif
benar.
bertujuan
Tahap
eksperimen
untuk
mengasah
Tabel 2. Pengaruh Gaya belajar terhadap Hasil
ketrampilan proses sains peserta
dimana
Ranah
suatu percobaan tersebut. Hal ini
Kognitif
sesuai dengan pernyataan Wenno bahwa
inkuiri
menitikberatkan pengembangan cara berpikir ilmiah dan membuat siswa lebih banyak belajar mandiri serta mengembangkan kreatifitas dalam pemecahan demikian
masalah. peserta
didik
Dengan banyak
melakukan kegiatan sendiri atau berkelompok
dalam
Ranah
hasilnya
merupakan suatu konsep-konsep dari
(2008)
Biologi
Kognitif.
didik. Selain itu, akan diperoleh hasil percobaan,
Belajar
memecahkan
masalah dengan bimbingan guru yang selanjutnya ditemukannya suatu konsep yang dikomunikasikan dan
P-value
Keputusan
0,061
Ho diterima
Berdasarkan Tabel 2, dapat diinterpretasikan
bahwa
HOB
diterima HaB ditolak artinya hasil belajar biologi siswa pada gaya belajar
auditori,
kinestetik
tidak
visual, berbeda
dan nyata
sehingga gaya belajar siswa tidak berpengaruh terhadap hasil belajar biologi. Gaya belajar merupakan cara yang paling disukai yang digunakan peserta didik untuk dapat memproses dan menerima informasi atau materi
Rofa Nurochma – Pengaruh Penggunaan Strategi Pembelajaran 43
Guided
pelajaran
dengan
mudah.
Gaya
dikarenakan oleh berbagai macam
belajar dibagi menjadi 3 modalitas.
faktor.
Ketiga modalitas itu meliputi gaya
mempengaruhi adalah konsentrasi
belajar auditori, gaya belajar visual
peserta
dan gaya belajar kinestetik. Dari
pembelajaran.
ketiga
proses
modalitas
itu
digunakan
Faktor
yang
didik
paling
dalam
proses
Konsentrasi
pembelajaran
dalam sangat
strategi pembelajaran yang sesuai
diperlukan dalam pengaktifan ketiga
yaitu Guided Inquiry, dimana strategi
modalitas gaya belajar meliputi gaya
tersebut
belajar
mempunyai
pembelajaran
sintaks
yang
dapat
auditori,
visual,
dan
kinestetik. Dengan kata lain, jika
mengakomodasi seluruh gaya belajar
konsentrasi
peserta didik. Sesuai dengan teori
maka ketiga modalitas gaya belajar
yang diungkapkan oleh S. Penger,
tersebut akan aktif sehingga gaya
M. Tekavcic (2009), menyatakan
belajar tiap peserta didik di kelas
bahwa peneliti menemukan siswa
dapat terakomodasi dan peserta didik
belajar
akan lebih mudah menerima materi
secara
lingkungan
efektif
yang
dalam
baik
dan
menggunakan strategi pembelajaran
atau
gaya
transfer
penuh
materi
Senada
dengan
pendapat
Susanto (2006) menyatakan bahwa
Hasil analisis menunjukkan bahwa
proses
didik
pembelajaran akan berjalan lancar.
yang sesuai dengan gaya belajar yang digunakan siswa
peserta
tidak
memang sangat sulit dikarenakan
berpengaruh terhadap hasil belajar
heterogenitas peserta didik dalam
biologi
kelas, namun
ranah
perhitungan
belajar
dalam penerapan ketiga modalitas ini
kognitif.
jika
kita mampu
dengan
mengaktifkan ketiga modalitas yang
menggunakan MINITAB 16 nilai
dimiliki setiap peserta didik maka
signifikansi sebesar 0,061 dan lebih
proses belajar akan semakin mudah.
besar dari 0,05, maka H0 diterima.
Dengan pengaktifan ketiga modalitas
Hal ini menunjukan bahwa gaya
ini
belajar tidak berpengaruh terhadap
konsentrasi siswa. Jika siswa mampu
hasil
meningkatkan
belajar
statistik
Menurut
kognitif.
Hal
ini
maka
akan
meningkatkan
perhatian
dalam
44 Pendidikan Biologi Vol. 5, No. 1, hal 34-48
proses belajar, maka guru tidak perlu
peserta didik. Faktor emosional ini
berteriak pada peserta didik yang
memberikan efek yang cukup besar
malas dan sering membuat rebut
dalam pembelajaran, khususnya pada
karena tidak bisa berkonsentrasi
peserta didik SMP. Ada peserta didik
sehingga energi yang kita punya
yang memiliki gaya belajar dominan
lebih
auditori sehingga lebih mudah bila
terfokus
pada
saat
menyampaikan materi pelajaran. Faktor
yang
dari guru saja, sedangkan guru
mempengaruhi gaya belajar setiap
menggunakan metode eksperimen
peserta didik terhadap hasil belajar.
sehingga membuat peserta didik
Faktor itu meliputi faktor meliputi
tersebut
faktor fisik, emosional, sosiologis
proses
dan lingkungan. Dengan kemampuan
sosiologis merupakan faktor yang
fisik
akan
juga memberikan efek yang cukup
mempengaruhi gaya belajar peserta
besar dalam pembelajaran. Faktor ini
didik tersebut. Pada peserta didik
melibatkan interaksi antar peserta
yang memiliki gaya belajar visual
didik, Ada peserta didik yang lebih
biasanya lebih mudah menyerap dan
suka mengerjakan pekerjaan sendiri,
memproses informasi dengan melihat
ada juga peserta didik yang suka
atau menggunakan mata, namun
berkelompok,
apabila
tersebut
peserta didik yang suka apabila ada
mempunyai kelemahan pada mata
salah satu teman kelompoknya ada
atau penyakit akan menghambat cara
figur yang otoriter seperti ketua, guru
mendapatkan suatu informasi yang
atau orang tua.
diberikan oleh guru. Selain itu,
Faktor
yang
lain
belajar dengan mendengar ceramah
kurang
peserta
maka
didik
kurang
berminat
pembelajaran.
namun
dalam Faktor
ada
juga
lingkungan
sebagian orang dapat belajar pada
merupakan
pencahayaan terang, namun ada pula
menghubungkan
yang
dengan lingkungan sekitar. Seorang
belajar
pada
pencahayaan
remang atau lembut
faktor peserta
yang didik
peserta didik ada yang suka belajar
Faktor emosional merupakan
pada lingkungan yang bising atau
faktor yang berasal dari dalam
menggunakan musik, namun ada
Rofa Nurochma – Pengaruh Penggunaan Strategi Pembelajaran 45
Guided
juga peserta didik yang hanya dapat
yang dominan yang biasa digunakan
belajar apabila berada pada tempat
peserta didik guna mendapatkan
yang sepi. Selain itu ada pula peserta
hasil yang optimal dalam menyerap
didik
dan
yang
belajar
dengan
memproses
diberikan
teratur. Di lain pihak, ada peserta
mengkombinasikan
didik yang lebih suka menggelar
yang dominan tersebut dengan gaya
semuanya
belajar lain yang mendukung materi
semua
dapat
terlihat.
guru
dan
yang
lingkungan kerja yang rapi dan
supaya
oleh
informasi
gaya
akan belajar
pelajaran.
Hal tersebut sesuai dengan
Informasi akan lebih baik terserap
pendapat Rita Dunn dalam buku
oleh peserta didik apabila peserta
DePotter (2011) menyatakan bahwa
didik dapat menggunakan seluruh
terdapat
indra
banyak
variabel
yang
yang
dimilikinya
secara
mempengaruhi cara belajar orang. Ini
maksimal. Apabila informasi dapat
mengcangkup
faktor-faktor
fisik,
terserap dengan baik maka peserta
emosional,
sosiologis,
dan
didik akan mendapatkan hasil belajar
lingkungan.
yang baik. Dengan kata lain, apabila
Gaya belajar yang digunakan
seorang
peserta
didik
memiliki
peserta didik untuk suatu proses
semua gaya belajar atau tidak ada
pembelajaran tentunya akan berbeda-
gaya
beda.
cenderung
maka peserta didik tersebut dapat
menggunakan salah satu gaya belajar
menyerap informasi yang diberikan
dominan yang sering mereka pakai
guru dengan baik yang pada akirnya
kemudian
akan berpengaruh terhadap hasil
Peserta
didik
mengkombinasikan
belajar
yang
mendominasi
dengan gaya belajar yang lain yang
belajar peserta didik tersebut.
mendukung proses belajar mengajar.
3. Pengaruh
Interaksi
Strategi
Hal ini sesuai dengan pendapat
Pembelajaran Guided Inquiry
Sandra Panger et al (2008) mengutip
dan Gaya Belajar terhadap
simpulan menyatakan
Rouke
et
bahwa
al
(2002)
Hasil Belajar Biologi Ranah
dari
ketiga
Kognitif
modalitas gaya belajar, hanya satu
46 Pendidikan Biologi Vol. 5, No. 1, hal 34-48
Tabel 3, Pengaruh Interaksi Strategi
interaksi. Ditinjau dari gaya belajar
Pembelajaran Guided Inquiry dan
diketahui
Gaya Belajar terhadap Hasil Belajar
dengan gaya belajar auditori, visual,
Biologi Ranah Kognitif.
dan kinestetik pada kelas eksperimen
Ranah
P-value
Keputusan
Kognitif
0,984
Ho diterima
hasil
belajar
kognitif
selalu lebih besar dari kelas kontrol. Hal ini dikarenakan strategi
Berdasarkan Tabel 4.8 di atas dapat
pembelajaran Guided Inquiry dan
diinterpretasikan
HOAB
gaya belajar memberikan pengaruh
diterima HaAB ditolak artinya
masing-masing yang berbeda pada
tidak
hasil belajar ranah kognitif peserta
bahwa
terdapat
interaksi
antara
strategi pembelajaran dengan gaya
didik.
belajar siswa terhadap hasil belajar
merupakan cara untuk mencapai
biologi siswa.
hasil belajar yang optimal yang
pembelajaran
ini
dilakukan oleh guru sedangkan gaya
Interaction Plot for Nilai Data Means
AUDITORI KINESTETIK
Strategi
belajar
VISUAL
80.0 77.5
Kelas Eksperimen Kontrol
membantu
peserta
didik
untuk menyerap dan memproses
75.0 Kelas
informasi secara efektif dengan cara
72.5 70.0
80.0
Gaya_Belajar AUDITORI KINESTETIK VISUAL
77.5 75.0 Gaya_Belajar
72.5
yang
tepat.
interaksi
Untuk
mendapatkan
strategi
pembelajaran
dengan gaya belajar
diperlukan
70.0
strategi
pembelajaran
strategi
diterapkan
guru
belajar
mengembangkan semua gaya belajar
terhadap hasil belajar ranah kognitif
siswa dan tidak hanya mengarah
yang disajikkan pada Gambar 4.4
pada salah satu gaya belajar.
Eksperimen
Kontrol
Grafik pembelajaran
interaksi dan
menunjukkan perpotongan kontrol
auditori,
tidak antar
dengan
eksperimen
gaya
pada
kinestetik,
yang
Hasil
terdapat
yang mampu
penelitian
kelas
menunjukkan,
kelas
pembelajaran Guided Inquiry dengan
gaya
belajar
gaya belajar, bahwa hasil belajar
dan
visual,
ranah kognitif
profil profil
sehingga menunjukan tidak adanya
lebih
interaksi
strategi
kelas eksperimen
didominasi
peserta
didik
Rofa Nurochma – Pengaruh Penggunaan Strategi Pembelajaran 47
Guided
dengan
gaya
Sedangkan
belajar
hasil
belajar
visual.
informasi dari guru akan berjalan
ranah
lancar, sebaliknya apabila kesehatan
kognitif pada kelas kontrol lebih
yang
didominasi oleh peserta didik dengan
proses
gaya
psikologis
belajar
auditori.
Strategi
kurang
akan
menghambat
pembelajaran. (minat
dan
Aspek motivasi
pembelajaran yang diterapkan oleh
belajar) dengan minat dan motivasi
guru lebih berpengaruh terhadap
yang muncul dari awal pelajaran
hasil belajar daripada gaya belajar
sampai akir pelajaran maka akan
peserta didik. Strategi pembelajaran
mendukung
yang
berlangsung dengan baik. Sedangkan
baik
adalah
strategi
pembelajaran
yang
dapat
memunculkan
kegiatan-kegiatan
faktor
proses
pembelajaran
eksternal
mempengaruhi
yang
ketercapaian
dapat hasil
yang dapat menjamin munculnya
belajar, antara lain: dukungan orang
gaya belajar peserta didik, sehingga
tua, sarana dan prasarana yang
peserta didik dapat nyaman dan
mendukung
menikmati
lingkungan
pembelajaran
dengan
dalam
pembelajaran,
belajar
serta
gaya belajar yang mereka sukai dan
keikutsertaan siswa dalam bimbingan
pada akirnya peserta didik dapat
belajar di luar sekolah.
memproses dan menyerap informasi
KESIMPULAN
dari guru dengan baik.
Berdasarkan hasil analisis data dan
Selain
itu,
berdasarkan
pembahasan dapat diambil
pengamatan terdapat banyak faktor
kesimpulan :
yang
1. Strategi
hasil
mempengaruhi belajar
pembelajaran
ketercapaian
selain dan
gaya
pembelajaran
Guided
strategi
Inquiry berpengaruh nyata dalam
belajar
meningkatkan
hasil
belajar
peserta didik. Faktor internal yang
biologi ranah kognitif pada siswa
berpengaruh
kelas VIII SMP Negeri 1 Jaten
selain
gaya
belajar
peserta didik, antara lain aspek fisiologis (kesehatan peserta didik)
tahun pelajaran 2011/2012. 2. Gaya
belajar
dengan kesehatan yang baik maka
berpengaruh
proses menerima dan memproses
meningkatkan
siswa
tidak
nyata
dalam
hasil
belajar
48 Pendidikan Biologi Vol. 5, No. 1, hal 34-48
biologi ranah kognitif pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Jaten tahun pelajaran 2011/2012. 3. Tidak ada pengaruh interaksi antara
strategi
pembelajaran
Guided
Inquiry
dengan
belajar
terhadap
hasil
gaya belajar
biologi ranah kognitif pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Jaten tahun pelajaran 2011/2012. DAFTAR PUSTAKA Amri, S. 2010. Proses Pembelajaran Inovatif dan Kreatif dalam Kelas.Jakarta. PT Prestasi Pustaka Raya DePotter, Bobbi dan Mike Hernacki . 2011. Quantum Learning . New York : Dell Publishing Gunawan, Adi W, 2003. Genius Learning Strategy. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama Gulo, W. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Gramedia Widiasarana Mengajar. Jakarta : Gramedia Widiasarana Penger et al.2009. Comparison, Validation And Implications Of Learning Style Theories In Higher Education In Slovenia: An Experiential And Theoretical Case. International Business & Economics Research Journal – December 2008. Volume 7, Number 12 Rose, Colin & Malcolm J, Nicholl. 2003. Accelerated Learning For The 21th Century. Bandung : Nuansa
Santoso, Handoko. 2009. Pengaruh Pembelajaran Inkuiri dan Kooperatif Terhadap Hasil Belajar Kognitif Biologi Pada Siswa SMA. Jurnal Pendidikan Biologi. Vol 1, Nomor 1 Sudjana, N, 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung. PT Remaja Rosdakarya Susanto .2006. Meningkatkan Konsentrasi Siswa Melalui Optimalisasi Modalitas Belajar Siswa. Jurnal Pendidikan Penabur No.06/Th.V/Juni 2006 Wenno I. H. 2008. Strategi Belajar Mengajar Sains Berbasis Konstekstual. Yogyakarta: Inti Media Zion et al. 2011. Tracking invasive birds: a programme for implementing dynamic open inquiry learning and conservation education. Journal of Biologycal Education, Volume 45, Number 1, March 2011