Pendidikan Biologi Volume 5, Nomor 1 Halaman 15-25
Januari 2013
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) DISERTAI MEDIA KOMIK BIOLOGI UNTUK MENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN BIOLOGI PADA SISWA KELAS VII-A SMP NEGERI 14 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 THE IMPLEMENTATION OF COOPERATIVE MODEL CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) WITH BIOLOGICAL COMIC FOR INCREASING STUDENTS INTEREST IN BIOLOGY OF CLASS VII-A SMP NEGERI 14 SURAKARTA CLASS YEAR 2011/2012. Agung Jatmiko1), Maridi2), Joko Ariyanto3) 1)
Pendidikan Biologi FKIP UNS, Email:
[email protected] 2) Pendidikan Biologi FKIP UNS, Email:
[email protected] 3) Pendidikan Biologi FKIP UNS, Email:
[email protected] ABSTRACT – The purposes of this research is to increase students interest in Biologu of class VII-A SMP Negeri 14 Surakarta through the implementation of Cooperative Model CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) with Biological Comic in the subject of Pollution. This research is a Classroom Action Research with 3 cycles of action. Each cycle consisting of 4 phases which is planning, acting, observing, , and reflecting. Observational data obtained from the questionnaire, observation paper, and interview. Data validation is use triangulation method. Technical analysis of data is technical descriptive. Result of this research show that in the first cycle, according to the observation score, the average percentage of students interest in the class is 57,53%, 65,12% in the second cycle (worked up 7,59%), and 83,28% in the third cycle (worked up 18,16%). According to the questionnaire score, the average percentage of students interest in the first cycle is 71,04%, 71,77% in the second cycle (worked up 0,73%), and 73,66% in the third cycle (worked up 1,89%). Result of interview show that students. Hasil wawancara siswa dapat disimpulkan bahwa siswa more pleased and find it easier to learn the lessons of biology. Students are also interested in learning, students also are learning during the action is exciting activities. The conclusion of this research is that the implementation of Cooperative Model CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) with Biological Comic in the subject of Pollution can increase students interest in Biology of class VII-A SMP Negeri 14 Surakarta class year 2011/2012. Keywords: learning model Cooperative Integrated Reading and Composition, biological comic, students interest
16 Pendidikan Biologi Vol. 5, No. 1, hal 15-25
kondisi jasmani siswa sedangkan
PENDAHULUAN Dewasa ini percepatan arus
aspek psikologis meliputi intelegensi
informasi sangat menuntut untuk
siswa, sikap siswa, bakat siswa,
menyesuaikan visi, misi, tujuan, dan
minat siswa dan motivasi siswa.
strategi sesuai dengan kebutuhan
Faktor yang berasal dari luar diri
dimaksudkan agar tidak ketinggalan
siswa antara lain lingkungan sosial,
jaman. Oleh karena itu kualitas
lingkungan
pendidikan
senantiasa
pembelajaran,
dan
media
dikembangkan baik ditingkat lokal,
pembelajaran.
Sedangkan
faktor
nasional, maupun global.
pendekatan belajar merupakan jenis
harus
KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan)
tindak
lanjut
merupakan kebijaksanaan
non
sosial,
metode
upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan. Minat
pendidikan dalam konteks otonomi
belajar
siswa
daerah dan desentralisasi. KTSP
dipengaruhi oleh tiga aspek antara
merupakan
kurikulum
lain: perhatian siswa pada saat proses
operasional yang mana disusun dan
belajar mengajar berlangsung, rasa
dilaksanakan
masing-masing
senang siswa, ingin tahu siswa,
tingkat satuan pendidikan dengan
kelas, teman, dan sekolah. Faktor ini
memperhatikan standar kompetensi
merupakan salah satu faktor internal
dan kompetensi dasar yang sudah
yang
ditetapkan
psikologis
suatu
di
oleh
BSNP
(Badan
termasuk
dalam
yang
aspek
mempengaruhi
keberhasilan proses belajar siswa.
Standar Nasional Pendidikan). Faktor yang mempengaruhi
Berdasarkan observasi yang
belajar antara lain: faktor internal
dilakukan
siswa, faktor eksternal siswa, faktor
Surakarta,
pendekatan belajar. Dimana faktor
permasalahan dalam proses belajar
internal
yang
mengajar. Antara lain, pembelajaran
berasal dari diri siswa sendiri terdiri
masih terpusat pada guru (teacher
dari aspek fisiologis dan aspek
center). Guru menjelaskan materi di
psikologis. Aspek fisiologis meliputi
depan kelas dengan metode ceramah
merupakan
faktor
di
SMP terdapat
Negeri
14
banyak
Agung Jatmiko – Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif 17
dan kurang melibatkan siswa dalam
aktivitas tanpa ada yang menyuruh.
proses
Siswa
Minat dapat mempengaruhi kualitas
terlihat pasif, ada yang berbicara
pencapaian hasil belajar siswa dalam
dengan teman sebangku dan ada juga
bidang
yang membuat kegaduhan di dalam
seorang siswa yang menaruh minat
kelas. Selain observasi dilakukan
besar
wawancara dengan siswa kelas VII-
memusatkan
A
Surakarta
banyak dari pada siswa lainnya.
menyatakan bahwa siswa kelas VII-
Pemusatan perhatian yang intensif
A kurang memiliki minat untuk
itulah yang memungkinkan siswa
membaca dan belajar. Hal tersebut
tadi untuk belajar lebih giat dan
menunjukkan sikap dan minat siswa
akhirnya mencapai prestasi yang
dalam pembelajaran biologi masih
diinginkan. Minat merupakan faktor
kurang. Permasalahan minat belajar
yang berasal dari dalam diri siswa.
belajar
SMP
dan
mengajar.
Negeri
membaca
14
tertentu.
terhadap
Misalnya
biologi
akan
perhatiannya
lebih
merupakan
Usaha untuk meningkatkan
permasalahan yang sangat mendasar
minat belajar siswa dengan memilih
yang
diselesaikan.
metode pembelajaran yang menarik
Penyebab yang paling menonjol,
minat belajar, mampu mengaktifkan
siswa kurang berkonsentrasi dan
siswa serta sesuai dengan materi
lebih sering berbicara dengan teman
pelajaran. Yaitu dengan perbaikan
sebangkunya sehingga minat siswa
sistem pembelajaran biologi kelas VII
terhadap pelajaran biologi menjadi
A
terganggu.
menggunakan
harus
siswa
studi
segera
SMP
Negeri
14
model
Surakarta
pembelajaran
suatu
kooperatif tipe Cooperative Integrated
pembelajaran tergantung pada proses
Reading and Composition (CIRC)
sebelum
pelajaran,
disertai media komik biologi. Menurut
diantaranya terdapat minat, motivasi,
Elaine dan Melissa (2004: 73) CIRC
dukungan
adalah
Keberhasilan
dimulainya
keluarga.
Menurut
salah
satu
model
dari
Slameto (1995: 180) minat adalah
pendekatan student team learning
suatu rasa lebih suka dan rasa
yang masih harus dikembangkan dan
ketertarikan pada suatu hal atau
dievaluasi.
Dalam
CIRC
18 Pendidikan Biologi Vol. 5, No. 1, hal 15-25
menggunakan tim heterogen yang
siswa hanya bermain-main dalam
anggotanya bekerja bersama-sama,
belajar. Selain itu guru juga harus
melakukan tes, dan memperoleh
berhati-hati sebab seringkali media
penghargaan atas prestasinya. Elaine
yang dibuat bersifat komersil tanpa
dan
mempertimbangkan
Melissa
menyebutkan
juga
bahwa CIRC merupakan program
akibat
yang
ditimbulkannya.
pengajaran khusus yang dirancang
Menurut
Fatra
(2008)
untuk meningkatkan kinerja siswa
menyatakan bahwa peranan pokok
dalam membaca dan menulis.
dari
Dalam laporan Margarata et
komik
pembelajaran
kemampuanya
yang
yaitu
menciptakan
all,. (1997: 2) kegiatan yang terdapat
minat para siswa. Penggunaan komik
dalam model CIRC adalah siswa
dalam
ditugaskan
dalam
dipandu dengan metode mengajar,
kelompok yang anggotanya terdiri
sehingga komik akan dapat menjadi
dari 4 orang siswa dan anggotanya
media pembelajaran yang efektif.
untuk
belajar
heterogen. Kegiatan yang dilakukan siswa
termasuk
pembelajaran
sebaiknya
Proses pelaksanaan model
membaca,
pembelajaran Cooperative Integrated
mengidentifikasi bacaan/topik utama
Reading and Composition (CIRC)
dalam bacaan, kosa kata, latihan
dilaksanakan dalam beberapa tahap
membaca pemahaman, dan menulis
sebagai berikut:
dengan
1) Tahap pertama persiapan, yang
menggunakan
proses
penulisan.
meliputi: a) dalam segi materi
Penggunaan media dapat
CIRC
dirancang
sedemikian
rupa
untuk
pembelajaran
kelompok,
Tetapi guru perlu berhati-hati dalam
menetapkan
siswa
memilih media dan mengorganisir
kelompok dengan cara kelompok-
pembelajaran. Hal ini disebabkan
kelompok dalam pembelajaran ini
apabila
dan
beranggotakan 4-5 orang siswa
komunikasi yang kurang baik antara
yang terdiri dari siswa pandai,
guru dan siswa dapat mengakibatkan
sedang, dan rendah. Disamping
mempermudah penyampaian
terjadi
guru materi
dalam pelajaran.
koordinasi
pembelajaran
b) dalam
Agung Jatmiko – Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif 19
itu
guru
mempertimbangkan
salah, c) latihan terbimbing, siswa
kriteria heterogenitas yang lain
disuruh untuk mengerjakan soal-
seperti
soal
jenis
kelamin,
latar
atas
pertanyaan
yang
belakang sosial, dan sebagainya.
diberikan dan guru memberikan
c) Menentukan skor awal dimana
tugas kepada siswa, tugas yang
skor awal merupakan skor rata-
diberikan tidak boleh menyita
rata secara individu pada test
waktu yang terlalu lama. Guru
sebelumnya, dan d) pembagian
memberikan waktu + 10 menit
lembar hasil (book report) yaitu
untuk memberikan tugas kepada
guru memberikan lembar hasil
siswa.
yang mana
adalah d) kegiatan kelompok,
lembar
hasil
ini
Kegiatan
selanjutnya
digunakan oleh siswa pada saat
pada
mengerjakan tugas yang berupa
membagikan bahan diskusi yang
wacana.
berupa
2) Tahap
kedua
adalah
tahap
kegiatan
wacana
ini
guru
untuk
siswa
kepada setiap anggota kelompok
penyajian materi, yang meliputi:
diharuskan
a)pendahuluan, b) pengembangan,
mencari ide pokok yang terdapat
guru melakukan pengembangan
dalam
yang
diberikan oleh guru sebelumnya,
berupa
materi
pengembangan
pembelajaran
sesuai
untuk
wacana
kelompok
berdiskusi
yang
telah
menuliskan
hasil
dengan apa yang akan dipelajari
pembahasan pada book report dan
siswa
kelompok,
kemudian
kooperatif
tersebut di depan kelas, kelompok
dalam
pembelajaran
membacakan
menekankan bahwa belajar adalah
yang
memahami makna dan bukan
memberi umpan balik atas hasil
menghafal,
pembahasan
pemahaman
saling
mengontrol
siswa
dengan
memberikan
pertanyaan-
pertanyaan,
memberikan
penjelasan
mengapa
jawaban
pertanyaan tersebut benar atau
lain
hasil
diharuskan
diskusi
untuk
kelompok
lain. 3) Tahap
ketiga
evaluasi,
adalah
pada saat
ini
memberikan
evaluasi
siswa
harus
yang
tahap guru
kepada
dikerjakan
20 Pendidikan Biologi Vol. 5, No. 1, hal 15-25
secara individu dalam waktu yang telah ditentukan + 15 menit. Dalam memberikan evaluasi perlu menggunakan pedoman seperti tercantum pada tabel 1. Tabel 1. Indikator penilaian Wacana Indikator Ide pokok
Skor >80 (sangat baik) 71 – 80 (baik) 60 – 70 (cukup) >80 (sangat baik) 71 – 80 (baik) 60 – 70 (cukup) >80 (sangat baik) 71 – 80 (baik) 60 – 70 (cukup)
Pesan tersirat
Ikhtisar rangkuman
4) Tahap
keempat
adalah
tahap
pemberian penghargaan terhadap prestasi kelompok, terdapat tiga tingkat
penghargaan
sebagai
bawah skor awal 1 sampai 10 poin di bawah skor awal Skor awal sampai dengan 10 poin di atasnya Lebih dari 10 poin di atas skor awal Nilai sempurna (tidak berdasarkan skor awal)
20
30 30
Ibrahim Muslimin dkk (2001: 39) Fokus utama dari kegiatan CIRC adalah membuat penggunaan waktu kegiatan inti menjadi lebih efektif. Siswa yang bekerja dalam tim kooperatif dari kegiatan ini yang dikoordinasikan dengan pengajaran kelompok supaya dapat memenuhi tujuan-tujuan
yang akan dicapai
(Slavin, 2008: 201).
berikut:
Menurut Elaine dan Melissa
a) Kelompok dengan rata-rata skor
15
disebut
sebagai
kelompok baik (good team). b) Kelompok dengan rata-rata 20 disebut
sebagai
kelompok
(2004: 74) CIRC akan menimbulkan efek yang positif pada prestasi siswa dalam membaca, terutama dalam membaca pemahaman. Tujuan yang ingin dicapai
hebat (great team). c) Kelompok dengan rata-rata skor 25 disebut kelompok super (super team). Untuk
10
pemberian
penghargaan
dipergunakan perhitungan skor seperti pada tabel 2. Tabel 2. Perhitungan Skor Perkembangan Nilai Skor Tes perkembangan Lebih dari 10 poin di 0
dalam
penelitian
ini
adalah
meningkatkan minat belajar dalam pelajaran biologi siswa kelas VII A SMP Negeri 14 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012 melalui model pembelajaran Cooperative
kooperatif Integrated
tipe Reading
Composition (CIRC) disertai media komik biologi.
Agung Jatmiko – Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif 21
minat siswa terhadap teman, kelas,
METODE PENELITIAN Penelitian yang digunakan
dan sekolah. Peningkatan ini diukur
adalah Penelitian Tindakan Kelas
melalui angket, lembar observasi
(PTK)
serta wawancara peneliti dengan
atau
Classroom
Action
Research (CAR) yang dilakukan
siswa dan guru.
secara berkolaborasi dengan guru.
Hasil penelitian menunjukkan
Penelitian tindakan kelas terdiri dari
bahwa tindakan dengan menerapkan
4 tahapan dasar yang saling terkait
model pembelajaran kooperatif tipe
dan
yaitu
CIRC disertai media komik biologi
perencanaan (planning), pelaksanaan
dapat meningkatkan minat belajar
(acting),
siswa dalam proses pembelajaran.
dan
berkesinambungan
pengamatan
refleksi
(observing)
(reflecting)
dengan
Hasil observasi minat belajar siswa
diawali tahapan pra PTK untuk
sebelum adanya tindakan tergolong
mengetahui keadaan awal proses
rendah. Persentase hasil observasi
pembelajaran. Teknik analisis yang
minat belajar siswa pada prasiklus,
dilakukan dalam penelitian adalah
siklus I, siklus II, dan siklus III
deskriptif.
disajikan pada Tabel 3.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 3. Perbandingan Capaian Minat Belajar Siswa Berdasarkan Lembar Observasi Tiap Siklus
Penelitian ini dilaksanakan di kelas
VII
A
Surakarta
SMP
pada
Negeri
tahun
pelajaran
2011/2012.
Berdasarkan
penelitian
ini
menunjukkan
14
hasil
pembelajaran
bahwa
penerapan
model pembelajaran kooperatif tipe Cooperative Integrated Reading and Composition
(CIRC)
mampu
meningkatkan minat belajar siswa terhadap
pelajaran
biologi
yang
meliputi perhatian siswa dalam kelas, rasa senang siswa, ingin tahu siswa,
Indikato r 1 2 3 4 5 6 Jumlah Ratarata
Pra siklus 52,90 17,74 29,03 4,84 14,52 45,16 164,19 27,37
Capaian (%) Siklus Siklus I II 67,74 60,00 51,61 72,58 27,42 35,48 83,87 83,87 79,03 74,19 35,48 64,52 345,16 390,65 57,53 65,11
Siklus III 85,16 82,26 80,65 91,94 85,48 74,19 499,68 83,28
Keterangan Aspek : 1. Perhatian 2. Rasa senang 3. Ingin tahu 4. Teman 5. Kelas 6. Sekolah
Grafik persentase capaian aspek minat belajar siswa pada
22 Pendidikan Biologi Vol. 5, No. 1, hal 15-25
prasiklus, siklus I, siklus II, dan siklus III dapat dilihat pada Gambar 1.
Keterangan Indikator : 1. Perhatian 2. Rasa Senang 3. Ingin Tahu 4. Teman 5. Kelas 6. Sekolah
Keterangan: 7. Perhatian 8. Rasa Senang 9. Ingin Tahu 10. Teman 11. Kelas 12. Sekolah
Gambar
2.
Gambar 1. Perbandingan Aspek Minat Belajar Siswa
Perbanbandingan prasiklus, siklus I, siklus II, dan siklus III berdasarkan angket minat belajar siswa
Berdasarkan Tabel 3 dan
Tiap Siklus
Berdasarkan
hasil
minat
Tabel 4 capaian aspek minat belajar
belajar siswa dengan angket minat
siswa
belajar siswa dapat dilihat pada
setiap siklusnya. Meskipun pada
Tabel 4.
siklus I dan siklus II masih belum
Tabel 4. Perbandingan Capaian Minat Belajar Siswa Berdasarkan Angket Minat Belajar Siswa Tiap Siklus
mencapai target yang diinginkan,
Indi kator 1 2 3 4 5 6 Jumlah Ratarata
Capaian (%) Siklus Siklus I II 71,94 73,42 71,77 74,19 76,02 74,30 69,44 68,71 69,84 71,29 67,26 68,71 426,26 430,62
Siklus III 75,42 74,59 76,77 72,09 69,68 73,39 441,95
70,13
71,04
73,66
Grafik
persentase
peningkatan
tapi target penelitian tercapai pada siklus III. melalui penerapan model
Pra siklus 71,55 69,76 73,98 67,42 71,45 66,61 420,77
71,77
menunjukkan
capaian
minat belajar siswa pada prasiklus, siklus I, siklus II, dan siklus III berdasarkan angket minat belajar siswa dapat dilihat pada Gambar 2.
pembelajaran kooperatif tipe CIRC disertai media komik Biologi yang diterapkan
dalam
pembelajaran
mampu meningkatkan pengalaman belajar
siswa
sehingga
nantinya
siswa mampu mengingat informasi yang telah dikerjakan. Pada proses pembelajaran ini siswa tidak hanya mendengar dan melihat saja tetapi juga melakukan suatu informasi yang
Agung Jatmiko – Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif 23
didapatkan melalui sebuah diskusi
Calderon,
kelompok yang telah dirancang.
mengemukakan
Model
et
al.
(1997:
masalah
2)
model
pembelajaran
CIRC yaitu dengan menggunakan
kooperatif tipe CIRC merupakan
model CIRC telah menemukan efek
suatu model pembelajaran kooperatif
positif
yang mampu membuat siswa aktif
meningkatkan
untuk bertukar pikiran atau bertukar
terutama
informasi dengan siswa yang lain.
pemahaman membaca. Prestasi siswa
Dengan bertukar informasi maka
dapat dilihat pada nilai evaluasi
keterlibatan siswa akan semakin
siswa yang telah dilakukan.
yang
besar dalam proses pembelajaran dan menjadikan
proses
pembelajaran
lebih bermakna.
konsisten prestasi
dalam
yaitu siswa,
pengukuran
Perbandingan hasil evaluasi belajar siswa tiap siklus dapat dilihat pada Gambar 3.
Selain itu, rasa ingin tahu siswa dapat terlihat pada proses pembelajaran berlangsung. Banyak siswa yang bertanya dan berpendapat mengenai
materi
Pencemaran
Gambar 3. Persentase Nilai Evaluasi Siswa Siklus I, SIklus II, dan Siklus III
nilai
siswa
mengalami
Lingkungan. Siswa yang memiliki
peningkatan paling tinggi pada siklus
minat belajar tinggi akan lebih
III
bersemangat
belajar
evaluasi pada siklus I dan siklus II.
dibandingkan dengan siswa yang
Hal ini disebabkan siswa yang selalu
kurang memiliki minat belajar. Hasil
aktif dalam proses pembelajaran,
wawancara
sehingga siswa memahami apa yang
dalam
siswa
menunjukkan
dibandingkan
dengan
bahwa siswa merasa senang dengan
telah diajarkan oleh guru.
pembelajaran dengan bantuan modul.
Pendapat
Siswa
menyatakan
bahwa
kegiatan
siswa,
diskusi
pada
nilai
dengan model
pembelajaran biologi lebih mudah
pembelajaran kooperatif tipe CIRC
dipahami dan tidak untuk dihafalkan.
disertai media komik Biologi siswa
Pernyataan di atas di dukung oleh hasil penelitian yang dilakukan
menjadi
lebih
termotivasi
untuk
belajar secara berkelompok untuk
24 Pendidikan Biologi Vol. 5, No. 1, hal 15-25
mendapatkan reward, di samping itu
SMP Negeri 14 Surakarta tahun
siswa menjadi lebih mudah dalam
pelajaran 2011/2012.
memahami materi dan bisa belajar
DAFTAR PUSTAKA
dengan
Calderon, M., Lazarowitz, R. H., Ivory, G., Slavin, R. E. (1997). Effects of Bilingual Cooperative Integrated Reading and Composition on Students Transitioning from Spanish to English Reading. Report No.10. Supported as a national
cara
yang
Pernyataan tersebut bahwa
belajar
berbeda.
menunjukkan
secara
bermakna
dengan siswa yang terlibat secara penuh
dalam
mengajar
kegiatan
membuat
belajar
penguasaan
konsep siswa pada materi semakin mendalam, menjadi
pemahaman lebih
dalam
siswa jika
dibandingkan dengan belajar dengan menghafal. Berdasarkan pembahasan
di
hasil atas
dapat
disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC disertai media komik Biologi dapat meningkatkan minat belajar siswa dalam pembelajaran Biologi siswa kelas VIIA SMP Negeri 14 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) disertai media komik biologi dapat meningkatkan minat
belajar
siswa
terhadap
pelajaran biologi siswa kelas VII A
research and development center
Chapman, E. S. & Cope, M.T. (2004). Group Reward Contingencies and Cooperative Learning: Immediate and Delayed Effects on Academic Performance, Self-esteem, and Sociometric Ratings. International Journal Social Psychology of Education 7: 73-87 Durukan, E. (2011). Effects of Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) technique on reading-writing skills. Academic Journals. 6 (1): 102-109. ISSN 1990-3839 Jayanti, R. D. (2008). Ketuntasan Belajar Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Cooperative Integrated Reading and Comprehension. Jurnal Pendidikan Ekonomi. 1 (2): 103-115 Miles & Huberman. (1992). Data Kualitatif. Jakarta: UI Press
Agung Jatmiko – Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif 25
Moleong, L. (2005). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosadakarja Mulyasa, E. (2006). Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: Remaja Rosdakarya Nurkancana, W & Sunartana. (1983). Evaluasi pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional Purwanti, Y. T. (2010). Meningkatkan Kemampuan Siswa Menemukan Gagasan Utama melalui Metode Cooperative Integrated Reading and Composition. Jurnal Pendidikan Penabur No. 15/ Tahun ke-9: 22-36 Sardiman. (1996). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada Singer, K. (1987). Membina Hasrat Belajar di Sekolah. Bandung: Remaja Karya Slameto. (1995). Belajar dan Faktorfaktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta Slavin, R. E. (2008). Cooperative Learning. Bandung: Nusa Media Sudjana. (2005). Metode Statistika. Bandung: Tarsito Sujanto, A. (2004). Psikologi Umum. Jakarta: PT Bumi Aksara Sumiyati. (2010). Minat Siswa dalam Kurikulum Muatan Lokal. Jurnal Pendidikan dan Kebudayan. 16 (2): 172185
Suryabrata, S. (1993). Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada Sutopo, H. B. (2002). Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta: UNS Press Syah, M. (1995). Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya Winkel, W.S . (2007). Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi Witherington. (1982). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Aksara Baru Woods, D. M. & Chen, Kuan-Chou. (2010). Evaluation Techniques For Cooperative Learning. International Journal of Management &Information Systems. 14 (1)