Modul ke:
06
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Ahlak Pribadi Islami
Fakultas
EKONOMI Program Studi
MANAJEMEN
Didin Hikmah P, SE, MM
Pengantar • “Hambatan terbesar yang dihadapi umat Islam Indonesia untuk sukses adalah ragu-ragu untuk melangkah, yang disebabkan faktor dalam diri manusia itu sendiri berupa rasa takut, khawatir yang berlebihan, merasa tidak mampu, malu, gengsi, rendah diri yang merupakan penyakit dan kelemahan jiwa manusia. Akibatnya kita tidak pernah melakukan apaapa, tidak pernah merasakan apa-apa dan tidak pernah menjadi siapa-siapa?
Penyakit Ahlak • Pertama, Qolbun Maridh yaitu orang yang sulit melakukan sesuatu secara jujur. Iri dan dengki, resah dan benci, dan menyelidiki aib dan menyebarkan kekurangannya. • Kedua, Qolbun Mayyit yaitu orang yang menolak kebenaran dari Allah dan suka berbuat Zhalim dan melakukan perbuatan buruk seperti melakukan korupsi, mencuri, berselingkuh dan berzina, menipu gemar membuka aib orang. Kedua penyakit ahlak ini pada dasarnya akan menyebabkan pribadi umat Islam lemah sehingga ada rasa takut, dan rendah diri yang berlebihan.
Definisi Ahlak • “Wujud budi pekerti yang melekat dan dilaksanakan oleh orang Islam dan berdasarkan sumber ajaran Islam”.
• Menurut Imam Al-Ghazali dalam Alkaf (2000) • “Sesungguhnya ahlak itu adalah kemauan yang kuat tentang sesuatu yang dilakukan berulang-ulang sehingga menjadi adat yang membudaya yang mengarah pada kebaikan, dan sesungguhnya ahlak adalah hal ihwal yang melekat pada jiwa dalam wujud tindakan dan perilaku”.
10 Ahlak Pribadi Islami: 1. Jujur
• Dapat diartikan adanya kesesuaian/ keselarasan antara apa yang disampaikan/diucapkan dengan apa yang dilakukan/kenyataan yang ada
2. Percaya Diri • Percaya diri disebut rendah hati/tawadhu • Merendahkan hati atau diri tanpa harus menghinakannya atau meremehkan harga diri sehingga orang lain berani mengghinanya dan menganggap ringan
3. Bekerja Keras • Bekerja keras (Hubbul Amal, Exellence) merupakan salah satu ahlak Islami • Al Hufiy (2000) dalam keteladanan ahlak Rasul, menyatakan bahwa “Islam membenci pengangguran, kemalasan, dan kebodohan karena hal itu merupakan maut yang lambat laun akan mematikan semua daya kekuatan dan menjadi sebab kerusakan dan keburukan di dunia dan akhirat”.
4. Menghargai Waktu • Salah satu ahlak Islami yang mendorong sukses pribadi umat Islam adalah menghargai waktu. • Waktu terus berjalan dan tidak pernah kembali • Oleh sebab itu, setiap detik waktu harus dapat dimanfaatkan untuk kebaikan dan keberhasilan
5. Berpikir Positif • Berpikir positif adalah pola pikir yang didasarkan pada penyusunan rencana yang matang dalam mencapai tujuan, selalu berusaha untuk mencapai tujuan, dan mengambil hikmah setiap kejadian
6. Memiliki Harga Diri • Harga diri (dignity, self esteem) adalah penilaian menyeluruh mengenai diri sendiri, dan bagaimana ia menjaga kehormatan diri, sehingga orang lain tidak menghinakannya
7. Mandiri • Setiap individu diberi potensi oleh Allah • Setiap umat harus mampu menggali dan mengembangkan diri dengan baik sehingga hidup didunia yang hanya satu kali ini tidak menjadi beban bagi orang lain, bahkan hidup kita akan terhormat jika kita dapat meringankan beban orang lain
• Rasulullah bersabda: • “Sebaik-baik manusia adalah manusia yang paling banyak manfaatnya”.
8. Hemat dan Hidup Sederhana • Hidup hemat atau hidup sederhana adalah sikap hidup yang mengendalikan diri sendiri untuk mencukupkan kebutuhannya, sehingga tidak boros dan tidak kikir. • Allah berfirma: • “Dan orang-orang yang membelanjakan harta mereka tidak berlebih-lebihan dan tidak pula kikir, dan adalah pembelanjaan itu ditengah antara yang demikian” (QS Al Furqan 25:67) • “Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah disetiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. sesung guhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih—lebihan” (QS Al-A’raaf 07:31)
9. Memelihara Amanah • Amanah per definisi adalah tiitipan berharga yang dipercayakan Allah kepada kita atau aset penting yang dipasrahkan kepada kita. • Konsekuensi sebagai penerima amanah tersebut, kita terikat secara moral untuk melaksanakan amanah itu dengan baik dan benar
10. Bersyukur • Syukur adalah menggunakan atau mengolah nikmat yang dilimpahkan Allah sesuai dengan tujuan dianugerahkannya • Artinya, jika Anda berani bersyukur, berarti Anda harus berani mengolah dan mengelola segala anugerah Allah yang berupa rahmat dengan baik dan benar
Terima Kasih Didin Hikmah P., SE, MM