Penandaan areal non produksi kayu
n
Sungai Penandaan batas areal non produksi kayu
n
Penandaan daerah penyangga
Kategori
Penandaan di Lapangan
Zona penyangga
Penandaan batas pinggir dengan sebuah huruf T terbalik pada sisi menghadap ke areal pemanenan
Pedoman RIL Indonesia
47
n
n
Penandaan lokasi TPN dan jalan sarad
Penandaan jalan sarad
Kategori
Penandaan di Lapangan
Jalan sarad utama
Penandaan as jalan sarad dengan 1 stip vertikal setinggi mungkin pada muka dan belakang pohon. Interval jarak pohon yang ditandai + 10 m
Ujung jalan sarad utama
Ditandai dengan 2 stip paralel setinggi mungkin menghadap ke jalan sarad
Jalan sarad cabang
Penandaan as jalan sarad dengan 1 strip vertikal setinggi mungkin pada muka dan belakang pohon. Interval jarak pohon yang ditandai + 10 m
Jembatan sementara
Ditandai dengan huruf S pada pohon-pohon di kedua sisi jembatan
n
48
Pemotongan liana
Pedoman RIL Indonesia
n
TIDAK
Termasuk jenis yang tidak boleh di tebang TIDAK
Jarak terhadap sungai menurut spesifikasi RIL
6
YA
6
TIDAK
Pohon merupakan sumber biji menurut uraian sistem silvikultur yang dipakai
TIDAK
YA
6
6
YA
6
YA
6
P O H O N YAN G T I DAK D I T EBAN G
Diameter lebih besar dari batas diameter atau pohon mati, merana, rusak atau di areal yang akan dibuka untuk jalan/TPN menurut sistem silvikultur yang dipakai
6
Bagan pengambilan keputusan penandaan pohon
6
n
Penandaan pohon yang ditebang dengan arah rebah pohon
PENANDAAN POHON YANG BOLEH DITEBANG
Pedoman RIL Indonesia
49
Penandaan arah rebah pohon
n
n
Tanda arah rebah pohon 7 cm
l
l
l
l
35 cm
50 cm
l l
50
Pedoman RIL Indonesia
OPERASI PEMANENAN KAYU SUPERVISI OPERASI PEMANENAN
6 OPERASI PENEBANGAN
4
Pemeliharaan Chainsaw
4
Pembukaan TPN dan Jalan Sarad
4
Penebangan
6 OPERASI PENYARADAN DAN DI TPN
Pedoman RIL Indonesia
4
Pemeriksaan Traktor
4
Konstruksi TPN dan Jalan Sarad
4
Operasi Penebangan
4
Operasi di TPN
51
SUPERVISI OPERASI PEMANENAN KAYU Struktur Organisasi
n
Supervisor
6
Mandor
6
Penebang
6
Pembantu penebang n n l
l
l l l
l
l
52
6
Operator traktor
6
Pembantu penyarad
Tugas dan Tanggung Jawab
Supervisor produksi
Terlibat langsung dalam pra-perencanaan pemanenan kayu Melatih dan mensosialisasikan staf terhadap peralatan operasi dan keselamatan kerja Mengkoordinasi operasi pemanenan kayu Mensupervisi langsung operasi pemanenan kayu Mengumpulkan dan melaporkan informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan Mempercepat pertolongan pertama pada kecelakaan sebagaimana mestinya Mengevakuasi dengan cepat pekerja yang luka ke rumah sakit sebagaimana mestinya
Pedoman RIL Indonesia
n l
l
l
l
l
Langsung terlibat dalam pra-perencanaan pemanenan kayu Memantau kemajuan kegiatan penebangan dan penyaradan (termasuk memberikan petujuk) Memeriksa dan mengevaluasi hasil kegiatan penebangan, penyaradan dan kegiatan pasca panen Melaporkan hasil evaluasi dan penilaian per petak tebang kepada Manajer Kamp, Divisi Produksi Kayu dan Divisi Perencanaan Hutan Menghitung dan mempersiapkan usulan upah/ pembayaran berdasarkan tarif upah penebangan dan penyaradan, untuk dilaporkan kepada Manajer Kamp n
l
l
l
l
Inspektur blok
Mandor penebangan dan penyaradan
Memastikan bahwa hanya pekerja-pekerja yang berwewenang dan terlatih yang mengoperasikan mesin-mesin dan peralatan Mengkoordinasikan, menyempurnakan dan memberikan petunjuk dalam pembuatan jalan sarad, operasi penebangan dan penyaradan Mengendalikan dan memantau proses produksi dalam rangka mendapatkan kualitas dan jumlah sesuai target Memastikan bahwa semua peralatan dan fasilitas betul-betul diinspeksi dan dipelihara dengan baik
Pedoman RIL Indonesia
53
n l
l
l
l
l
Memelihara chainsaw agar selalu dalam kondisi operasi yang aman Bertanggungjawab atas kegiatan penebangan yang dilakukannya Menebang pohon sesuai dengan rencana pemanenan kayu atau arah rebah yang tepat Memotong batang pohon yang telah ditebang sesuai dengan aturan dan prosedur pembagian batang Membuka jalan sarad dan jalur winching n
l
l
l l
l
l
l l
54
Penebang
Pembantu penebang
Membantu mencari lokasi pohon yang akan ditebang Membantu memeriksa apakah semua pohon yang harus ditebang sudah ditebang Membuat jalur penyelamatan bagi penebang Membantu membersihkan cabang pohon dan pengukuran batang sebelum pemotongan batang Melekatkan/memakukan nomor pohon pada tunggak dan nomor pohon dan batang pada bontos kayu bulat Membawa perlengkapan peralatan chainsaw, alatalat pemeliharaan dan minyak pelumas Membawa air minum dan rantang makanan Membersihkan chainsaw dan alat-alat lain
Pedoman RIL Indonesia
n
Bertanggungjawab atas traktor dan perlengkapanya Membuat TPN dan jalan sarad Mengikuti standar teknis penyaradan sebagaimana yang direncanakan Melakukan usaha meminimalkan kerusakan lingkungan lebih lanjut terhadap tegakan tinggal dan lingkungan Bertanggungjawab atas kegiatan penyaradan yang dilakukannya
l
l l
l
l
n
l l l l
l
l
l
l
Operator traktor
Pembantu penyarad Membantu operator traktor merawat traktor Bertanggungjawab atas kabel choker/hook Mencari batang kayu/log yang akan disarad Memasang kabel choker/hook pada batang kayu/ log Memberi kode kepada operator traktor untuk mengambil posisi winching Menarik kabel winch dan memasangkannya pada kabel choker/hook Memberi kode kepada operator traktor bahwa winching dapat dimulai Membantu operator traktor dalam usaha meminimalkan kerusakan labih lanjut setelah pemanenan kayu
Pedoman RIL Indonesia
55
n
Informasikan dan diskusikan rencana dan pelaksanaan pemanenan kayu
Setiap pekerja yang terlibat harus tahu tugas dan tanggungjawabnya, prosedur dan standar kerja yang diharapkan
Pertemuan Pagi Hari : Pertemuan mandor sarad/ tebang, operator chainsaw dan operator traktor
Pertemuan Mingguan : Pertemuan supervisor produksi, inspektur blok, mandor sarad/tebang, penebang dan operator traktor
56
Pedoman RIL Indonesia
OPERASI PENEBANGAN
Pemeriksaan Chainsaw
6 Pembukaan TPN dan Jalan Sarad
6 Penebangan
Pedoman RIL Indonesia
4
Penentuan arah rebah pohon
4
Penyiapan tempat kerja
4
Teknik mengarahkan arah rebah
4
Penyiapan batang kayu
4
Penyiapan jalur winching
57
Pemeriksaan Chainsaw Biasakanlah memeriksa chainsaw setiap sore hari ! Bagian-bagian yang diperiksa : v v v v v v v
Rantai gergaji Bilah gergaji Kopling Saringan minyak dan saringan bahan bakar Busi Sistem pembuangan asap Rem rantai dan pelindung pegangan depan
þ
58
Tajamkanlah mata gergaji sebelum mulai menebang ... !
Pedoman RIL Indonesia
Pembukaan TPN dan Jalan Sarad v
Pembukaan TPN dan jalan sarad dilakukan sebelum penebangan dimulai
v
Alat yang dipergunakan adalah rencana pemanenan kayu di atas peta dan di lapangan serta chainsaw 1.
2.
Peta TPN dan jaringan jalan sarad
Penebangan untuk membuka jalan sarad (Et-0)
Et-0 = tahun waktu pemanenan; (-) = tahun sebelum pemanenan
Pedoman RIL Indonesia
59
n
Prosedur pembukaan jalan sarad
1.
Tim pembuka TPN dan jalan sarad terdiri dari seorang penebang dan seorang pembantu penebang
2.
Penebang membuka TPN dan jalan sarad dengan menebang semua pohon Ø > 15 cm yang berada di areal TPN dan pada rencana jalan sarad
3.
Penebangan dimulai dari ujung salah satu cabang jalan sarad di dalam hutan menuju TPN dengan arah rebah menjauh dari TPN
4.
Takik rebah dan takik balas dibuat serendah mungkin dengan arah rebah pohon sesuai dengan arah jalan sarad atau di atas jalan sarad
60
Pedoman RIL Indonesia
Penebangan n
1.
2.
3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Prosedur penebangan
Penebangan dimulai sesuai dengan urutan atau pola penebangan yang telah direncanakan di atas peta Pemeriksaan keadaan lokasi penebangan, penentuan arah rebah pohon, persiapan tempat kerja, pembuatan jalur penyelamatan dan pemberi peringatan Pembuatan takik rebah dan takik balas pada tunggak serendah mungkin Pembersihan batang dari cabang-cabang dan pemotongan tajuk pohon Pembersihan batang dari banir pohon Pengukuran dan pemotongan batang sesuai dengan permintaan perusahaan Memasang nomor pohon pada tunggak dan pada ujung batang log Membuka jalur winching Menuju pohon lain yang akan ditebang
HINDARKAN .....!
ý
l l
Pohon rebah memotong sungai atau masuk areal kawasan lindung Kerusakan pada pohon inti, permudaan dan pohon lindung
Pedoman RIL Indonesia
61
Pemilihan arah rebah n
Arah rebah pohon
Prosedur penentuan arah rebah pohon: 1.
Arah rebah yang terbaik adalah yang mendekati atau menjauhi jalan sarad dengan membentuk sudut 30o-45o (pola sirip ikan) atau arah rebah dalam posisi sejajar di atas jalan sarad dengan arah berlawanan dengan arah penyaradan
2.
Bila memungkinkan, arah rebah pohon diarahkan ke tempat kosong dan pada tajuk pohon yang sudah ditebang sebelumnya (maksimal 3)
3.
Pada areal curam, arah rebah menyerong ke samping lereng (sepanjang kontur)
Jalur winching
Pohon inti Ja
62
lan
sa
d ra
TPN
ung
gkutan
lind
Jalan an
l Area
Pedoman RIL Indonesia
Penyiapan tempat kerja Persiapan
n
Jalur penyelamatan
n
Arah rebah
Zona berbahaya
Zona berbahaya
Jarak aman
Pedoman RIL Indonesia
63
Teknik mengarahkan arah rebah Pergunakanlah baji untuk membantu mengarahkan arah rebah n
Teknik penebangan pohon miring b
b f
c d e
f
b
c
f
c
d
d
e
e
a
a
a = Arah miring pohon b = Arah rebah c = Takik rebah
d = Takik balas e = Baji f = Engsel
Penebangan terarah pohon miring l
l
l
64
Takik rebah dibuat sesuai dengan arah rebah yang diinginkan Buat engsel asimetris dimana lebar kayu engsel lebih sempit disisi arah miring pohon Gunakan baji untuk membantu mengarahkan arah rebah pohon
Pedoman RIL Indonesia
Cara membuat takik rebah, takik balas dan engsel
n
45 o
l
< 50 cm l
l
ý
n n
Salah
þ
Engsel
Benar
Teknik memotong takik balas Pohon kecil
Pedoman RIL Indonesia
n
Pohon besar
65
n
Teknik menebang pohon normal
45o
l
Arah rebah
< 50 cm l
5-10 cm
Takik balas
Takik rebah l
l
Tahapan kerja :
Buat potongan datar sedalam 1/4-1/3 φ
pohon pada ketinggian maksimum 50 cm
Buat potongan atap/miring dengan sudut 45o terhadap potongan datar
Buat potongan datar dari belakang takik rebah setinggi 5-10 cm dari potongan datar takik rebah
Tinggalkan engsel selebar 1/10 - 1/6 φ pohon
66
Pedoman RIL Indonesia
n
Teknik menebang pohon besar
1. Buat takik rebah 3.
Buat takik balas setinggi 10-20 cm di atas takik rebah
2. Buat lubang pusat
n
Teknik memanfaatkan batang berbanir
Merimbas banir setelah pohon rebah
Pedoman RIL Indonesia
Banir besar dipotong sebelum penebengan
67
n
Teknik menebang pohon miring
Pohon kecil
Tahapan kerja : 1. 2.
Arah rebah
3.
Buat takik rebah Buat takik balas dengan pemotongan dari sisi kiri dan kanan takik balas Potong dari depan takik balas
Pohon besar
Arah rebah
Tahapan kerja : 1. 2. 3. 4.
68
Buat takik rebah Buat takik balas dengan cara menusuk dari samping kiri takik balas Pemotongan dengan cara menusuk dari samping kanan takik balas Pemotongan takik balas dari depan takik balas
Pedoman RIL Indonesia
n
Teknik menebang pohon berbanir
1
1 1d 3
a
2
1d 3 2
a
2
a 2
a
2
1d 3
1 d 3 2
2
e
2
c b
2
1 = Takik rebah 2 = Menghilangkan banir samping 3 = Takik balas
1
d
e
a = Arah rebah b = Tinggi takik rebah c = Tinggi takik balas d = Engsel e = Baji
Tahapan kerja : 1. Buat takik rebah 2. Hilangkan banir di samping kiri dan kanan takik balas 3. Buat takik balas
Pedoman RIL Indonesia
69
n
Teknik menebang pohon berbanir yang miring b.
a.
Baji 2
2 1
3
4
1
3 2
2
c. 3
3
1 2
= Arah miring pohon a. b. c.
4
2 2
= Arah rebah
Arah rebah sama dengan arah miring pohon Arah rebah berlawanan dengan arah miring pohon Arah rebah menyerong ke kiri atau ke kanan arah miring pohon Bilangan 1, 2, 3, 4 menunjukkan urutan/tahapan kerja (membuat takik rebah, menghilangkan banir, pembuatan takik balas dan memotong banir penahan)
70
Pedoman RIL Indonesia
Teknik pemotongan batang Pemotongan batang
n
1.
Pengukuran dan pembagian batang harus dilakukan sebelum pemotongan batang. Pemotongan batang harus tegak lurus sumbu batang, tidak boleh miring melebihi 10o terhadap sumbu vertikal l l
2.
3.
l
l
l
l
Sudut ini harus < 10o
Pemotongan batang yang ada tegangan a. Potong bagian yang mengalami tekanan, lalu b. Potong bagian yang mengalami regangan a.
b.
a.
b.
Teknik memotong batang 1 2
3
2
Zona tegangan
Irisan tegak lurus Pedoman RIL Indonesia
71
Penyiapan jalur winching
n
Jalur winching
Log yang akan di sarad
Jalur winching
Arah penyaradan
45o
è
Jalan sarad
72
Pedoman RIL Indonesia
OPERASI PENYARADAN DAN OPERASI DI TPN
Pemeriksaan traktor
6 Pembuatan TPN dan jalan sarad
6
4
Pemasangan choker
Operasi penyaradan
4
Winching
4
Penyaradan
4
Pemasangan paku S pada batang kayu
4
Pengulitan
4
Penumpukan kayu
4
Pemuatan
6
Operasi di TPN
Pedoman RIL Indonesia
73
Pemeriksaan Traktor Pemeliharaan traktor harus dilakukan oleh operator traktor dan pembantu setiap pagi sebelum operasi dan pada sore hari n
Bagian-bagian yang harus diperiksa
Sebelum operasi : v
v v
Periksa minyak pelumas pada : v - Mesin - Kemudi - Kopling Periksa air radiator Periksa kemungkinan kendor pada : - Semua roda dan ban - Semua as baling-baling - Semua per / baut U - Battery
Periksa semua ganjal : - Mesin - Radiator - transmisi - Transfer
Selama pemanasan : v
v v v v
74
Periksa fungsi dari : v Periksa fungsi kerja - Pengukur suhu air dari : - Pengukur tekanan minyak - Rem kaki - Pengukur tekanan udara - Rem tangan - Amper meter - Kopling Periksa asap mesin - Kemudi Periksa bunyi mesin Buang air dalam tangki angin Periksa semua fungsi transmisi dan transfer
Pedoman RIL Indonesia
Setelah operasi :
Isi tangki bahan bakar Parkir traktor di tempat parkir yang datar Matikan mesin setelah 5 menit diam Bersihkan ruangan dalam kabin Bersihkan kotoran di sela-sela roda dan ban Bersihkan kotoran pada lampu dan kaca Kunci pintu kabin
Sistem pendinginan Periksa : kebocoran dan kotoran di dalamnya Ruang mesin Periksa : kebocoran oli, air radiator dan bahan bakar
Sistem hidrolik Periksa : kebocoran dan batas ketinggian volume oli
Kontrol kecepatan Periksa : Sprockets pergerakan Periksa : Roller dan idlers Track tangki gas keausan Periksa : Periksa : kerusakan, kebocoran dan kehilangan shoes dan keausan penyetelan track
Pedoman RIL Indonesia
75
Pembuatan TPN dan Jalan Sarad n
Pembuatan TPN
Serasah dan lapisan atas tanah
Jalan hu
tan
TPN a Jal n sar ad
6 TPN
Jalan sarad
l l
76
Ukuran TPN : 900 m 2 Saluran drainase harus dibuat dan mengalir ke areal stabil yang bervegetasi
Pedoman RIL Indonesia