SNI 7535.1:2010
Kayu bundar jenis jati – Bagian 1: Klasifikasi, persyaratan dan penandaan
ICS 79.040
Badan Standardisasi Nasional
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
Standar Nasional Indonesia
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI 7535.1:2010
Daftar isi.....................................................................................................................................i Prakata .....................................................................................................................................ii 1
Ruang lingkup .................................................................................................................. 1
2
Acuan normatif................................................................................................................. 1
3
Istilah dan definisi ............................................................................................................ 1
4
Klasifikasi ......................................................................................................................... 1
5
Persyaratan ..................................................................................................................... 2
6
Penandaan ...................................................................................................................... 7
Tabel 1 – Syarat mutu sortimen KBK ...................................................................................... 2 Tabel 2 - Syarat mutu sortimen KBS ....................................................................................... 3 Tabel 3 – Syarat mutu sortimen KBB ...................................................................................... 5 Tabel 4 - Tanda mutu pada kayu sortimen KBK dan KBS....................................................... 7 Tabel 5 - Tanda mutu pada kayu A.III ..................................................................................... 7
i
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
Daftar isi
SNI 7535.1:2010
Standar ini menggantikan SNI 01-5007.1-2003, Produk kayu bundar - Bagian 1: Kayu bundar jati mengenai klasifikasi, persyaratan dan penandaan. Standar ini disusun karena adanya perkembangan teknologi di lapangan. Dengan adanya standar ini, maka klasifikasi, persyaratan dan penandaan yang terdapat pada standar tersebut di atas sudah tidak berlaku lagi. Standar ini disusun oleh Panitia Teknis (PT) 79-01 Hasil Hutan Kayu, telah dibahas dalam rapat teknis dan terakhir disepakati dalam rapat konsensus pada tanggal 17 Juli 2008 di Bogor. Standar ini telah melalui proses jajak pendapat pada tanggal 6 Pebruari 2009 sampai dengan 6 April 2009 dengan hasil akhir RASNI.
ii
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
Prakata
SNI 7535.1:2010
1
Ruang lingkup
Standar ini menetapkan klasifikasi, persyaratan dan penandaan kayu bundar jenis jati.
2
Acuan normatif
Acuan berikut sangat diperlukan untuk penggunaan dokumen ini. Untuk acuan bertanggal, hanya edisi tersebut yang digunakan. Untuk acuan tidak bertanggal, acuan dengan edisi terakhir yang digunakan (termasuk semua amandemennya). SNI 5007.17, Pengukuran dan tabel isi kayu bundar jati. SNI 7533.1:2010, Kayu bundar – Bagian 1: Istilah dan definisi.
3
Istilah dan definisi
Istilah dan definisi sesuai dengan SNI 7533.1:2010.
4
Klasifikasi
4.1
Berdasarkan sortimen kayu bundar
a) Kayu bundar besar/KBB (A.III) b) Kayu bundar sedang/KBS (A.II) c) Kayu bundar kecil/KBK (A.I) 4.2
Berdasarkan kelas mutu
4.2.1 a) b) c) d)
Mutu Pertama (P) Mutu Kedua (D) Mutu Ketiga (T) Mutu Keempat (M)
4.2.2 a) b) c) d) e) f)
Sortimen kayu bundar kecil (A.I) dan kayu bundar sedang (A.II)
Sortimen kayu bundar besar (A.III)
Mutu Utama (U) Mutu Pertama (P) Mutu Kedua (D) Mutu Ketiga (T) Mutu Keempat (M) Mutu Kelima (L)
1 dari 7
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
Kayu bundar jenis jati – Bagian 1: Klasifikasi, persyaratan dan penandaan
SNI 7535.1:2010
Persyaratan
5.1
Persiapan pengujian
a) Setelah penebangan, banir, cabang, ranting dan benjolan dipapras rata dengan badan, kemudian dilakukan pembagian batang dan atau cabang. b) Pemotongan batang dilakukan siku dan rata. c) Pada tempat pengukuran diameter harus dikuliti. 5.2
Syarat ukuran
Persyaratan ukuran sesuai dengan SNI 5007.17. 5.3
Syarat mutu
5.3.1
Persyaratan umum
a) Lubang gerek kecil dan lubang gerek sedang pada badan dianggap bukan cacat. b) Semua sortimen kayu bundar jati KBB, KBS dan KBK yang tidak memenuhi persyaratan mutu terendah, ditolak uji. c) Mks Ø ≤ 3 cm pada KBK, KBS dan Ø ≤ 5 cm pada KBB dianggap bukan cacat. 5.3.2
Persyaratan khusus
5.3.2.1 1.
Syarat mutu sortimen KBK berdasarkan persyaratan cacat, tercantum pada Tabel Tabel 1 – Syarat mutu sortimen KBK
No
Karakteristik
I Cacat bentuk 1 Kelurusan 2 Arah serat 3 Alur
II 1 2 3
Cacat badan Pe Pebt Pecah lepas/slemper
4 Lgb 5 Inger - inger 6 Kulit tersisip /kulit tumbuh 7 BuncakBerat buncak Ringan 8 Mata kayu Mks Mkb 9 Lubang pelatuk 10 Lengar
Mutu P
D
T
M
1 bh, ≤ 1 % p
1 bh, ≤ 2 % p
≤ 2 bh, ≤ 3 % p
-
1 : 15 Asal tidak mereduksi diameter
1 : 11 -
1:7 -
1:5 -
x x x
≤ 25 % p x lb ≤ ¼ kel pj ≤ 10 % p 1 bh / tmp x 2 bh / tmp
≤ 40 % p ≤ 20 % p lb ≤ ½ kel pj ≤ 20 % p 2 bh / tmp ≤ 25 % p 3 bh / tmp
≤ 40 % p pj 40 % p ≤ 40 % p -
≤ ¼ kel 3 bh / tmp Ø ≤ 10 cm x 1 bh / tmp ≤ ¼ kel pj ≤ 10 % p
≤ ½ kel 4 bh / tmp 3 bh / tmp 2 bh / tmp ≤ ½ kel pj ≤ 25 % p
-
x x 1 bh / tmp x ≤ ½ kel 2 bh / tmp Ø ≤ 5 cm x x x
2 dari 7
pj ≤ 50 % p
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
5
SNI 7535.1:2010
No
Karakteristik
Gr Cacat bontos Inger-inger Kulit tumbuh Gr/Tb/Tr Pecah hati Peb/peg Gubal - d 4 – 7 cm - d 10 – 13 cm - d 16 – 19 cm 7 Pakah 8 Gabeng 9 Kunus
P x
Mutu D ≤ 10 % d
T ≤ 25 % d
M ≤ 40 % d
x x x x x
x 1 bh / bo ≤ 10 % d x
≤ 25 % p ≤ 25 % d -
≤ 40 % p ≤ 40 % d -
≤ 1 cm ≤ 2 cm ≤ 2 cm x Ø≤5%d x
≤ 2 cm ≤ 3 cm ≤ 4 cm x Ø ≤ 15 % d -
Ø ≤ 25 % d -
-
11 III 1 2 3 4 5 6
KETERANGAN: adalah x adalah bh adalah d adalah Gr adalah kel adalah lb adalah Lgb adalah Mkb adalah
5.3.2.2 2.
tidak dibatasi tidak diperkenankan buah diameter gerowong keliling lebar lubang gerek besar mata kayu busuk
Mks p Pe Pebt Peb/peg pj Tb tmp Tr
adalah adalah adalah adalah adalah adalah adalah adalah adalah
mata kayu sehat panjang pecah pecah banting pecah busur/pecah gelang panjang teras busuk tiap meter panjang teras rapuh
Syarat mutu sortimen KBS berdasarkan persyaratan cacat, tercantum pada Tabel Tabel 2 - Syarat mutu sortimen KBS
No I
Cacat bentuk 1 Kesilindrisan 2 Kelurusan
3 4 II 1 2
Mutu
Karakteristik
Arah serat Alur Cacat badan Pecah/belah Pecah pj banting lb 3 Pecah lepas/slemper 4 Lgb 5 Inger - inger
P
D
T
M
Hsi 1 bh ≤ 2 % p (≤ 6 cm)
1 bh ≤ 3 % p (≤ 8 cm) 2 bh ≤ 3 % p (≤ 6 cm) 1:9 ≤ 14 % d
1 bh ≤ 5 % p (≤ 12 cm) 2 bh ≤ 5 % p (≤ 9 cm) 1:7 ≤ 16 % d
-
≤ 50 % p ≤ 20 % p ≤ 1/8 kel lb ≤ ¼ kel pj ≤ 30 % p 2 bh/tmp x
≤ 100 % p ≤ 30 % p ≤ ¼ kel lb ≤ ½ kel pj ≤ 50 % p 4 bh/tmp ≤ 20 % p
1 : 11 ≤ 12 % d ≤ 30 % p x x x x
3 dari 7
≤ 50 % p ≤ 30 % p
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
Tabel 1 – (lanjutan)
SNI 7535.1:2010
No
Karakteristik
6 Kulit tumbuh 7 Buncakbuncak 8 Mata kayu
Jml luas Berat Ringan Mks Mkb
9 Lubang pelatuk 10 Lengar 11 Gr III 1
2 Inger-inger
5 6 7 8 9 10
Pebo Peb/peg Gubal Pakah Gabeng Kunus
Keterangan: adalah x adalah bh adalah bo adalah btg adalah d adalah Gr adalah Hsi adalah jml adalah kel adalah lb adalah Lgb adalah Lgk adalah
2 bh / btg x x
Cacat bontos Lgb Lgk/lgs
3 Kulit tumbuh 4 Gr/Tb/Tr
P ≤ 1 bh /tmp @ 10 cm2 ≤ 1/8 kel ≤ ¼ kel 1 bh / tmp Ø ≤ 5 cm x
jml luas
x ≤ 3 bh pada1bo
Mutu D T ≤ 2 bh / tmp @ 10 cm2 ≤ ¼ kel ≤ ½ kel ≤ ½ kel ≤ 2 bh / tmp ≤ 3 bh / tmp Ø ≤ 10 cm Ø ≤ 15 cm ≤ 2 bh / tmp ≤ 3 bh / tmp Ø ≤ 5 cm Ø ≤ 8 cm 3 bh / btg 5 bh / btg ≤ ¼ kel ≤ ½ kel pj ≤ 25 % p pj ≤ 50 % p 1 bo Ø ≤ 10 % d 2 bo Ø ≤ 20 % d
x
2 bh/bo ≤ 10 bh pada 1bo x
1 bh ≤ 2 cm2 x
2 bh @ ≤ 5 cm2 1 bo Ø ≤ 10 % d
pj ≤ 75 % d pj ≤ 30 % d ≤ 2 cm x x x
pj ≤ 100 % d pj ≤ 50 % d ≤ 3 cm x Ø ≤ 50 % d -
tidak dibatasi tidak diperkenankan buah bontos batang diameter gerowong hampir silindris jumlah keliling lebar lubang gerek besar lubang gerek kecil
Lgs Mkb Mks p Pe Pebo Pebt Peb/peg pj Tb tmp Tr
adalah adalah adalah adalah adalah adalah adalah adalah adalah adalah adalah adalah
M 2 bo Ø ≤ 30 % d
4 bh/bo -
-
1 bo, dlm ≤ 20 % p 3 bh @ ≤10 cm2 2 bo Ø ≤ 20 % d pj ≤ 150 % d pj ≤100 % d -
1 bo, dlm ≤ 30 % p 2 bo Ø ≤ 30 %d -
lubang gerek sedang mata kayu busuk mata kayu sehat panjang pecah pecah bontos pecah banting pecah busur/pecah gelang panjang teras busuk tiap meter panjang teras rapuh
5.3.2.3 Syarat mutu sortimen KBB berdasarkan persyaratan cacat dan persyaratan hasil, seperti tercantum pada Tabel 3.
4 dari 7
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
Tabel 2 – (lanjutan)
SNI 7535.1:2010
No A I 1 2
Karakteristik Persyaratan cacat Cacat bentuk Kesilindrisan Kelurusan
3 Arah serat 4 Alur II Cacat badan 1 Pecah/belah 2 Pecah pj banting lb 3 Pecah lepas/slemper 4 Lgb 5 Inger - inger 6 Kulit Jml tumbuh luas 7 BuncakBerat buncak Ringan 8 Mata kayu Mks (psgl) Mkb (psgl) 9 Lubang pelatuk
U
P
Hsi 1 bh ≤ 2 % p (≤ 5 cm)
Hsi 1 bh ≤3%p (≤ 7 cm)
Mutu D
T
M
1 bh ≤ 4 % p (≤ 11 cm)
1 bh ≤ % p (≤ 13 cm)
1 bh ≤ 8 % p (≤ 16 cm)
2 bh ≤ 9 % p (≤ 10 cm)
2 bh ≤ 11 % p (≤ 12 cm) 1:6 ≤ 45 % d
2 bh ≤ 13 % p (≤ 14 cm) 1:5 ≤ 55 % d
≤ 100 % p ≤ 40 % p ≤ ½ kel lb ≤ 1/3 kel pj ≤ 75 % p ≤ 20 % p ≤ ½ kel ≤ 4 bh / tmp Ø ≤ 20 cm -
≤ 150 % p ≤ 50 % p ≤ ¾ kel lb ≤ ½ kel
≤ 4 bh / tmp Ø ≤ 20 cm -
-
≤ 6 bh / btg Ø ≤ 6 cm ≤ ¾ kel pj ≤ 75 % p 2 bo Ø ≤ 30 %d
≤ 8 bh / btg
1 : 11 ≤ 15 % d
1:9 ≤ 25 % d
1:7 ≤ 35 % d
≤ 20 % p x x
≤ 30 % p ≤ 20 % p ≤ 1/8 kel x
1 bh / tmp x ≤ 1 bh /tmp* @ 10 cm2 x ≤ 1/8 kel 1 bh / tmp Ø ≤ 8 cm ≤ 1 bh / tmp Ø ≤ 10 cm x
≤ 3 bh / tmp x ≤ 2 bh / tmp @ 10 cm2 ≤ 1/8 kel ≤ ¼ kel ≤ 2 bh / tmp Ø ≤ 10 cm ≤ 2 bh / tmp Ø ≤ 15 cm x
x
x
x
1 bh / btg Ø ≤ 6 cm ≤ ¼ kel pj ≤ 25 % p 1 bo Ø ≤ 10 %d
≤ 50 % p ≤ 30 % p ≤ ¼ kel lb ≤ ¼ kel pj ≤ 40 % p ≤ 5 bh / tmp x ≤ 3 bh / tmp @ 15 cm2 ≤ ¼ kel ≤ ½ kel ≤ 3 bh / tmp Ø ≤ 15 cm ≤ 3 bh / tmp Ø ≤ 20 cm ≤ 2 bh / tmp Ø ≤ 15 cm ≤ 2 bh / tmp Ø ≤ 20 cm ≤ 4 bh / btg Ø ≤ 6 cm ≤ ½ kel pj ≤ 50 % p 2 bo Ø ≤ 20 % d
10 Lengar
x
11 Gr
x
5 dari 7
≤ 30 % p -
-
2 bo Ø ≤ 40 %d
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
Tabel 3 – Syarat mutu sortimen KBB
SNI 7535.1:2010
No
Karakteristik U
P
Mutu D
T
M
2 bh / bo
-
-
-
2 Inger-inger 3 Kulit jml tumbuh luas 4 Gr/Tb/Tr
1 bh pada salah satu bontos x 1 bh / bo ≤ 2 cm2 x
x ≤ 3 bh / bo ≤ 10 cm2 1 bo Ø ≤ 10 % d
x ≤ 4 bh / bo ≤ 30 cm2 2 bo Ø ≤ 20 % d
≤ 20 % p ≤ 5 bh / bo
≤ 30 % p -
2 bo Ø ≤ 30 %d
2 bo Ø ≤ 40 % d
5 Pebo 6 Peb/peg
pj ≤ 50 % d pj ≤ 25 % d
pj ≤ 75 % d pj ≤ 50 % d
pj ≤ 100 % d pj ≤ 75 % d
pj ≤ 150 % d
Gs ≤ 2 cm x x x
≤ 3 cm x Ø ≤ 25 % d dlm ≤ 10 % p
≤ 4 cm x Ø ≤ 50 % d dlm ≤ 20 % p
pj ≤ 100 % d -
≥ 55 %
≥ 55 %
≥ 45 %
≥ 35 %
≥ 25 %
Mkb Mks Nk
adalah adalah adalah
mata kayu busuk mata kayu sehat nilai konversi
p Pe Pebo Pebt Peb/peg pj psgl Tb tmp Tr
adalah adalah adalah adalah adalah adalah adalah adalah adalah adalah
panjang pecah pecah bontos pecah banting pecah busur/pecah gelang panjang pada satu garis lurus teras busuk tiap meter panjang teras rapuh
III Cacat bontos 1 Lgb
7 8 9 10
Gubal Pakah Gabeng Kunus
B
Persyaratan hasil Nk
Keterangan: adalah x adalah * adalah bh bo btg d Gr Hsi jml kel lb Lgs
adalah adalah adalah adalah adalah adalah adalah adalah adalah adalah
tidak dibatasi tidak diperkenankan untuk kayu yang panjangnya kurang dari 1 m dianggap 1 m buah bontos batang diameter gerowong hampir silindris jumlah keliling lebar lubang gerek sedang
-
Singkatan lainnya sesuai dengan SNI 5007.17. a) Apabila terdapat keraguan dalam melakukan mutu berdasarkan cacat yang ada maka harus dicari nilai konversinya (Nk) dan apabila cacatnya melebihi persyaratan maksimal dari mutu keempat (M), dimasukkan kedalam mutu kelima (L) dengan ketentuan hasil konversinya tidak kurang dari 13 % . b) Untuk cacat yang tidak bisa dicari nilai konversinya, apabila cacatnya tidak memenuhi persyaratan mutu M, dimasukkan ke dalam mutu L.
6 dari 7
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
Tabel 3 - (lanjutan)
SNI 7535.1:2010
Penandaan
6.1
Sortimen KBK dan KBS
a) ukuran panjang dan diameter; b) tanda mutu; tanda mutu pada kayu sesuai dengan Tabel 4. Tabel 4 - Tanda mutu pada kayu sortimen KBK dan KBS Mutu No 1 2 3 4
6.2 a) b) c) d) e)
Pertama Kedua Ketiga Keempat
Tanda mutu Dokumen Fisik kayu P ● D ●● T M +
Penandaan Tanda mudah dibaca dan tidak mudah hilang
Sortimen KBB nomor kayu (Nomor petak, nomor pohon, nomor batang/potongan); kode jenis kayu; ukuran, yang meliputi panjang dan diameter; tanda pengenal perusahaan (TPP); tanda mutu kayu. tanda mutu pada kayu sesuai dengan Tabel 5. Tabel 5 - Tanda mutu pada kayu A.III Mutu
No 1 2 3 4 5 6
Utama Pertama Kedua Ketiga Keempat Kelima
Tanda mutu Dokumen Fisik kayu U ▲ P ● D ●● T M + L ++
7 dari 7
Penandaan Tanda mudah dibaca dan tidak mudah hilang
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
6