PEMUPUKAN KELAPA SAWIT MANAGEMENT TRAINEE PT Bangkitgiat Usaha Mandiri Palm Oil Plantation & Mill
MANAGEMENT TRAINEE PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri
Kultur Teknis Pemel Tanaman, Pemupukan, Pemupukan, Drainase, Pengendalian HPT, Homogenitas Tanaman, SPH. Infrastruktur Jln/Jbtn, Panen.
Genetis
Lingkungan
Produktivitas
Umur /Thn Tnm
Iklim Tanah
SDM Management Karyawan
2
MANAGEMENT TRAINEE PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri
3
MANAGEMENT TRAINEE PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri
PEMUPUKAN Pupuk adalah setiap material, baik organik maupun anorganik, alami atau sintetis, yang memberikan satu atau lebih unsur kimia yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman (Jain, et. al, 1992) Pupuk diperlukan karena : Mengganti kehilangan unsur hara yang digunakan oleh tanaman membentuk buah dan bagian tanaman Tercuci & Erosi Terikat oleh tanah
“Kehilangan terbesar dari Pemupukan adalah karena dipanen dalam bentuk TBS” 4
MANAGEMENT TRAINEE PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri
PEMUPUKAN Tujuan Pemupukan : Menyediakan kebutuhan hara yang cukup guna mendorong pertumbuhan vegetatif tanaman (akar, batang dan daun) yang sehat dan produksi TBS secara maksimum dan ekonomis, serta meningkatkan ketahanan terhadap hama dan penyakit
5
MANAGEMENT TRAINEE PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri
PRINSIP
UTAMA
PEMUPUKAN :
“setiap pokok yang menerima pupuk harus sesuai dengan jenis & dosis (Kg per Pokok) yang telah ditentukan di program pemupukan”
Sasaran Pemupukan : Menggantikan dan mempertahankan Keseimbangan Hara yang dibutuhkan tanaman untuk memperoleh produksi Ton TBS per Hektar per Tahun yang maksimal. 6
MANAGEMENT TRAINEE PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri
PENURUNAN EFISIENSI PUPUK HARA TIDAK SEIMBANG (20 - 50%)
PENEMPATAN PUPUK TIDAK TEPAT (5 - 10%)
WAKTU APLIKASI TIDAK TEPAT (10 - 20%)
PENURUNAN EFISIENSI PUPUK
GULMA (15 –50%)
Sumber : Nazeeb (1997)
POPULASI TANAMAN TDK CUKUP (10 –25%)
SERANGAN HAMA (5 – 50%)
7
MANAGEMENT TRAINEE PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri
Balanced Nutrition Liebig’s law of the minimum
N P K Mg 8
MANAGEMENT TRAINEE PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri
UNSUR HARA YANG DIBUTUHKAN OLEH TANAMAN K. SAWIT Unsur Hara Makro Unsur yang diperlukan tanaman dalam jumlah yang banyak Contoh : N, P, K, Ca, Mg, S
Unsur Hara Mikro Unsur yang diperlukan tanaman dalam jumlah yang sedikit Contoh : B, Fe, Mn, Zn 9
MANAGEMENT TRAINEE PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri
Pemupukan
Output : FFB : 25 ton/ ha Input : Pupuk : 8 – 10 kg/ pokok
= 25.000 kg/ ha = 1.080 – 1.350 kg/ ha
10
MANAGEMENT TRAINEE PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri
JENIS DAN SIFAT PUPUK Asal Pembentukannya
1. Pupuk Anorganik : berasal dari senyawa non organik contoh : Urea, ZA, RP, MOP, Kieserite, Dolomite, HGFB dll 2. Pupuk Organik berasal dari senyawa organik seperti jaringan atau limbah mahluk hidup contoh : Janjangan kosong, Kompos, Pelepah K Sawit dll
Proses Produksi 1. Pupuk Tunggal : terdiri dari satu jenis unsur hara dominan contoh : Urea, ZA, RP, MOP, Kieserite, Dolomite, HGFB dll 2. Pupuk Majemuk : terdiri dari beberapa unsur hara dalam rasio perbandingan tertentu contoh : NPK 12.12.17.2 dan NPK 15.15.6.4 11
MANAGEMENT TRAINEE PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri
JENIS DAN SIFAT PUPUK………. Sifat
Pupuk Mudah menguap : Urea, ZA Mudah tercuci : Urea, ZA, MOP, HGFB Ketersediaan di dalam tanah : RP, Ca, Mg, Mn “Mobile” dalam tanah : Urea, ZA (N), MOP “ Mobile ” dalam tanaman : Urea, ZA (N), RP, MOP Sinergis : Urea dan MOP, RP dan Kieserite Antagonis : Urea dan RP, MOP dan Kieserite atau Dolomite dan HGFB 12
MANAGEMENT TRAINEE PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri
1. Menguap
PUPUK 2. Run off
4. Terikat 3. Tercuci
5. Efisiensi (%) N: 20-60 P: 10-30 K: >50 6. Non-teknis 13
MANAGEMENT TRAINEE PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri
KANDUNGAN HARA DAN JENIS PUPUK Kandungan Hara`
Jenis pupuk
Keterangan
Nitrogen (N)
Urea (46%N)
TBM & TM, semua jenis tanah
Fosfor (P)
TSP (45% P2O5)
TBM & TM, semua jenis tanah
Fosfor (P)
Rock Posphat (28% P2O5) TBM & TM, semua jenis tanah. Lebih reaktif pada Tanah gambut
Kalium (K)
MOP (60% K2O)
TBM & TM, semua jenis tanah
Magnesium (Mg)
Kiserit e (27% MgO)
Defisiensi/memperbaiki Mg pada Tanah mineral
Magnesium (Mg)
Dolomit (18-22% MgO)
Mempertahankan status Mg padaTanah gambut
Kapur (Ca & Mg)
Kaptan (55-56% CaO)
Menurunkan Kemasaman Tanah gambut
Boron (B)
HGFB (48% B2O5)
TBM (semua), TM (defisiensi)
Tembaga (Cu)
Terusi (25% Cu)
Tanah gambut & mineral tertentu
Seng (Zn)
Zn.SO4 (35% Zn)
Tanah gambut
14
MANAGEMENT TRAINEE PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri
KESEIMBANGAN UNSUR HARA • Pupuk harus diberikan secara seimbang. Pemupukan yang minimum adalah sebagai pembatas pertumbuhan tanaman
• Pupuk penentu keberhasilan produksi, selain faktor iklim dan praktek di lapangan • Pemupukan yang BENAR : meningkatkan produksi lebih besar dibanding dengan biaya, menjamin produksi tinggi yang berkesinambungan dan menjadikan biaya yang dikeluarkan efektif (Biaya Pemupukan = 40-45 % dari Biaya Produksi TBS) 15
MANAGEMENT TRAINEE PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri
KETIDAK SEIMBANGAN N : K Ketidakseimbangan N dan K (White Stripe)
1. Adanya garis berwarna putih memanjang searah tulang daun sepanjang helaian daun, terjadi di kedua sisi helai.
Penyebab 1. Rasion N:K di daun tidak seimbang (>2.5) 2. Pempukuan N yang berat 3. Kandungan N tanah yang tinggi 3. Terjadinya defisiensi B
16
MANAGEMENT TRAINEE PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri
White Stripe (garis putih)
17
MANAGEMENT TRAINEE PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri
GEJALA DEFISIENSI HARA NITROGEN (N) Gejala Defisiensi Nitrogen 1. Daun pucat atau kekuningan 2. Gejala dimulai dari daun bawah (daun tua) 3. Ujung daun berwarna coklat keunguan 4. Pelepah dan tulang daun menguning Penyebab
1. Drainase tanah buruk 2. pH tanah sangat rendah (< 4) sehingga menghambat kerja mikroorganisme pengurai N 3. Kompetisi berat dengan lalang 4. Lapisan tanah yang dangkal 5. Tanah miskin hara, tanah berpasir 6. Aplikasi N kurang
18
MANAGEMENT TRAINEE PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri
Defisiensi Nitrogen
19
MANAGEMENT TRAINEE PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri
GEJALA DEFISIENSI HARA POSPAT (P) Gejala Defisiensi Pospat 1. Tanaman kerdil dan pelepah memendek 2. Diameter batang mengecil dengan bertambah tingginya batang (bentuk batang seperti piramid) 3. Daun kacangan yang hidup disekeliling pokok sawit mengecil 4. Daun lalang di sekeliling pokok sawit berwarna ungu Penyebab 1. Erosi top soil 2. Fiksasi P oleh tanah dengan kandungan Al tinggi 20
MANAGEMENT TRAINEE PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri
Defisiensi Pospat
21
MANAGEMENT TRAINEE PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri
GEJALA DEFISIENSI HARA KALIUM (K)
Gejala Defisiensi K
Bercak Orange atau Kuning/ COS : Confluent Orange Spot 1. Bercak kuning/orange dapat meneruskan cahaya dan dapat menyebabkan kematian jaringan (nekrosis) 2. Terjadi di helaian anak daun pada pelepah daun tua mengarah ke pelepah daun muda Menguning pada Tengah Tajuk/ MCY : Mid-Crown Yellowing 1. Daun memucat berwarna coklat kekuningan pada tajuk tengah 2. Selanjutnya terbentuk pita yang jelas dari sekitar pinggiran helaian daun yang telah berwarna kuning Penyebab 1. Tanah gambut atau tanah dengan pH rendah 2. Tanah berpasir 3. Tanah dengan solum dangkal dengan struktur yang padat (compact)
22
MANAGEMENT TRAINEE PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri
Defisiensi Kalium
23
MANAGEMENT TRAINEE PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri
GEJALA DEFISIENSI HARA MAGNESIUM (MG) Gejala Defisiensi Magnesium/ Orange Frond
1. Timbulnya warna hijau kekuningan yang berubah menjadi warna kuning terang di bagian ujung daun yang berumur lebih tua terutama yang langsung terkena cahaya matahari, daun ternaungi tetap berwarna hijau 2. Daun yang berubah menjadi kekuningan akhirnya mengalami kekeringan dan kematian jaringan
Penyebab 1. Tanah berpasir, tanah yang dangkal dan tanah gambut 2. Pemupukan berat yang menyebabkan ketidakseimbangan unsur lain terhadap Mg 3. Pemupukan Mg kurang. 24
MANAGEMENT TRAINEE PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri
Defisiensi Magnesium
25
MANAGEMENT TRAINEE PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri
GEJALA DEFISIENSI HARA BORON (B) Gejala Defisiensi Boron
1. Pemendekan ukuran daun muda sehingga membentuk tajuk atas rata (flat top) 2. Daun berwarna hijau gelap dan rapuh 3. Daun berbentuk aneh seperti menutup (blind leaf, gbr A), keriput (crinkled leaf, gbr B), ujung daun mengait seperti pancing (hooked leaf, gbr C dan D)
Penyebab 1. Tanah berpasir atau atau tanah yang dangkal 2. Tanah dengan pH rendah (< 4.5) atau tanah dengan pH tinggi (> 7.5) 3. Terjadi setelah aplikasi berat N, K dan Ca 26
MANAGEMENT TRAINEE PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri
Defisiensi Boron
27
MANAGEMENT TRAINEE PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri
GEJALA DEFISIENSI HARA CUPRUM (CU)
Defisiensi Cuprum (Tembaga)/ Mid-Crown Chlorosis 1. Gejala awal ditandai dengan adanya perubahan warna hijau pucat ke kuning keputihan pada lembaran anak daun yang telah menunjukkan garis-garis klorosis, pada daun muda yang sudah terbuka penuh
2. Pada kasus berat, daun terkena defisiensi memendek dan berwarna kuning pucat. Daun mengering dan mati
Penyebab 1. Tanah berpasir dan tanah gambut 2. Kandungan N di tanah yang tinggi akibat perbaikan drainase dan pemupukan N 3. Terjadi setelah pemupukan berat P dan N tanpa aplikasi K yang cukup 28
MANAGEMENT TRAINEE PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri
Defisiensi Cu (tembaga)
29
MANAGEMENT TRAINEE PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri
Algae (bukan defisiensi)
30
MANAGEMENT TRAINEE PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri
Crown Disease (bukan defisiensi)
31
MANAGEMENT TRAINEE PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri
FERTILIZER MANAGEMENT 32
MANAGEMENT TRAINEE PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri
MANAJEMEN PEMUPUKAN 6 (Enam) T : Tepat Jenis Tepat Mutu/Kualitas Tepat Dosis (sesuai Rekomendasi Analisa Tanah dan Daun) Tepat Waktu (pada musim hujan ringan) Tepat Cara Aplikasi (sesuai SOP Pemupukan yang Profesional dan Supervisi yang melekat) Tepat Administrasi (Jujur, Teliti dan Ontime) 33
MANAGEMENT TRAINEE PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri
TEPAT DOSIS Dosis Pupuk disusun atas dasar : Hasil analisa daun (menentukan status unsur/kadar hara tanaman) Hasil analisa tanah (menentukan status unsur/kadar hara tanah) Riwayat dan proyeksi produksi Kondisi tanah dan penutupan LCC
Rekomendasi pemupukan dikeluarkan pada akhir tahun untuk rekomendasi tahun berikutnya Rekomendasi membutuhkan biaya yang sangat mahal dalam menentukannya 34
MANAGEMENT TRAINEE PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri
TEPAT WAKTU PRINSIP : “pemupukan selesai per blok untuk semua jenis pupuk” (apabila stok pupuk memungkinkan) Pemupukan di TBM 1.Di TBM mengacu kepada rekomendasi sesuai umur bulan tanam 2.Di TM, diusahakan menjelang akhir musim hujan (APL-I) dan awal musim hujan (APL-II). Target selesai 100% bulan pada bln Oktober
Strategi Pemupukan 1.Pada periode hujan, aplikasikan Jenis pupuk yang praktis tidak mudah tercuci seperti RP, Kieserite, Dolomite 2.Periode kemarau (kering), hindarkan aplikasi UREA/ZA
3.Dahulukan memupuk blok-blok TB/TBM, kemudian baru TM. Prioritaskan penaburan RP atau TSP, Kiesrite atau Dolomit , kemudian menyusul Urea/ZA, MOP dan HGFB (disusun terkait sifat antagonis pupuk) 35
MANAGEMENT TRAINEE PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri
TEPAT CARA APLIKASI Persiapan Sarana 1. Takaran pupuk harus seragam. Takaran dikalibrasi sesuai jenis pupuk dan dosis pupuk (kg/pokok) 2. Persiapkan ember anti pecah ukuran 20 Ltr atau jerigen herbisida yang dipotong permukaan atas dan diberi tali pegangan sebagai wadah pupuk yang dibawa tenaga penabur 3. Persiapkan cangkul/sekop untuk mengorek pupuk yang tumpah. Juga untuk mencangkul pocket penguburan pupuk di areal miring
36
MANAGEMENT TRAINEE PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri
TEPAT CARA APLIKASI Pelaksanaan 1. TK pemupuk diorganisasikan beregu kecil 3 orang/tim, terdiri dari 2 penabur (perempuan) dan 1 pengecer (laki-laki) 2. Output 1 tim adalah 1.350 Kg atau 450 Kg/HK
3. Penaburan pupuk selesai keseluruhan pokok demi pokok pada hari itu dengan TUNTAS 4. Penaburan pupuk harus dimulai arah tengah blok ke arah CR per barisan tanaman 37
MANAGEMENT TRAINEE PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri
TEPAT CARA APLIKASI Keamanan 1. Security afdeling wajib menjaga keamanan pupuk yang diecer Transport sampai selesai pemupukan dan memastikan tidak ada yang hilang/tercuri 2. Mengawasi pupuk tidak ditabur/dibuang ke luar blok, semak belukar, atau parit dll
38
MANAGEMENT TRAINEE PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri
TEPAT CARA APLIKASI Pengawasan
1. Asisten dan Mandor Pupuk harus mengatur ancak awal oleh tim pemupuk, menyelesaikan dari tengah blok ke CR arah selatan (timur ke barat) sampai tuntas dan dilanjutkan dari tengah blok ke CR arah utara (barat ke timur) 2. Pengawasan pelaksanaan pemupukan di blok harus INTENSIF/KETAT maka Mandor Pupuk harus dibantu oleh 1 orang Pembantu Mandor Pupuk 3. Mandor 1, Mandor Pupuk mengawasi sepanjang hari mulai dari pengeceran, penaburan dan memeriksa barisan pokok yang ditabur secara zigzag sampai blok selesai terpupuk dan memastikan pokok terpupuk tepat dosis dan tepat cara 4. Asisten mengatur awal pengancakan sampai pemupukan berjalan (awal), dan memeriksa kembali hasil pemupukan di akhir pekerjaan 5. Askep dan EM memeriksa dan mengawasi semua Afdeling pada hari itu secara spot check 6. Karung goni bekas pupuk dikumpulkan dan dikembalikan ke Logistik sebagai SYARAT MUTLAK pengambilan pupuk esok hari 39
MANAGEMENT TRAINEE PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri
TEPAT CARA APLIKASI Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam kegiatan pemupukan :
Pupuk ditabur disekeliling piringan merata, tidak terputus-putus apalagi menumpuk-numpuk. Pokok pada areal miring tidak ada tapak kuda dipupuk dengan cara dibenam/dikubur 5 lubang keliling piringan dan lubang pemupukan ditutup kembali
Jarak penaburan di piringan tergantung kepada perkembangan pokok, tepatnya lingkar terluar penebaran pupuk maksimal di bawah proyeksi ujung tajuk atau pelepah terbawah menuju kedalam arah pokok.
40
MANAGEMENT TRAINEE PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri
LETAK PENABURAN PUPUK DI PIRINGAN : TBM < 1 Tahun
TBM 2 - 3 Tahun
41
MANAGEMENT TRAINEE PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri
LETAK PENABURAN PUPUK DI PIRINGAN : TM 4 -5 Tahun
TM > 5 Tahun
1,5 – 3 m 42
MANAGEMENT TRAINEE PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri
TEPAT ADMINISTRASI Administrasi 1. Asisten membuat Rencana Pemupukan Harian yang disetujui EM dan Askep yang dilampirkan di RKH 2. Asisten membuat SPMB ditandatangai EM dan Askep yang berisi informasi Afdeling, Blok, Jenis Pupuk, Dosis dan Jumlah pupuk 3. Pupuk dari logistik harus sesuai SPMB, telah siap dimuat di Transport pada pukul 05.15 WIB, sedangkan pemupuk harus sudah sampai di blok pukul 06.00 WIB dan pemupukan sudah harus dimulai pukul 06.30 WIB 4. Administrasi Laporan Pemupukan diselesaikan pada hari itu juga. 43
MANAGEMENT TRAINEE PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri
APLIKASI JANJANGAN KOSONG Janjangan kosong adalah salah satu limbah pabrik (Mill by Product) Rendemen Janjangan kosong adalah 20 - 25 % dari TBS diolah
Kegunaan Janjangan Kosong diaplikasikan di kebun : 1. Sumber hara bagi kelapa sawit 2. Sebagai mulsa, menurunkan temperatur tanah dan menjaga kelembaban tanah pada musim kemarau serta mengurangi losses nutrisi akibat pencucian dan mengurangi erosi tanah 3. Memperbaiki sifat fisik dan kimia tanah, terutama areal berpasir 4. Mengatasi pertumbuhan gulma Aplikasi Janjangan Kosong diprioritaskan pada areal mineral berpasir Rata-rata 1 (satu) ton janjangan kosong mengandung unsur hara utama sebanding dengan 8,0 kg Urea, 2,9 kg RP, 18,3 kg MOP dan 5,0 kg Kieserit, dan unsur hara lainnya (B, Cu, Zn, Fe dan Mn) Janjang kosong segar harus segera diaplikasi , karena unsur Kalium (K) paling cepat terurai dibandingkan unsur yang lain Unsur N, P dan Mg dalam janjangan kosong bersifat slow release (lambat tersedia)
44
MANAGEMENT TRAINEE PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri
APLIKASI JANJANGAN KOSONG Rotasi Aplikasi Janjangan Kosong adalah 1 - 2 kali setahun Dosis Tanaman Belum Menghasilkan Tanaman Menghasilkan
: 25 – 30 Ton/Ha/Tahun : 40 – 60 Ton/Ha/Tahun
Tempat - Tanaman Belum Menghasilkan, ditabur di piringan mulai dari pangkal batang mengarah ke luar piringan dengan jari-jari 1 meter - Tanaman Menghasilkan, ditabur di gawangan, di antara pokok kelapa sawit Cara aplikasi terkait dengan - Organisasi transport janjangan kosong. Merupakan komponen biaya yang paling mahal dalam aplikasi janjangan kosong - Lokasi aplikasi ditandai (dipancang) sehingga memudahkan peletakan tumpukan janjangan kosong oleh transport - Organisasi gang janjangan kosong - Sistem tabur 1 lapis
45
MANAGEMENT TRAINEE PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri
• EFB (janjangan kosong): 20-25% of FFB
46
MANAGEMENT TRAINEE PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri
• POME (palm oil mill effluent)
47
Terima Kasih MANAGEMENT TRAINE PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri Palm Oil Plantation & Mill
HEAD OFFICE: Cempaka Putih Timur Raya No. 5 & 7, Jakarta Pusat 10510 - INDONESIA Phone: 62-21-4252142, Fax: 62-21-4243092 BRANCH OFFICE: Palangkaraya Jl. Pangrango No. 46, Palangkaraya, Kalimantan Tengah Telp. 0536-3238917
Sampit Jl. Kapuas No. 43, Sampit Kalimantan Tengah Telp. 0531-31508
PLANTATION SITE OFFICE: Tumbang Kalang Estate, Kec. Antang Kalang, Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah