PEMODELAN PERSAMAAN STRUKTURAL PADA KEPUASAN WISATAWAN CINA BERKUNJUNG DI INDONESIA 1
Adib Ulun Nuha, 2Bambang W. Otok, 3Jerry Dwi T. P. Jurusan Statistika, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 1
[email protected],
[email protected],
[email protected] Abstrak Cina adalah penyumbang wisatawan terbesar di antara 10 negara utama pangsa pasar pariwisata Indonesia. Namun sebenarnya Indonesia bukanlah tujuan wisata utama bagi wisatawan Cina. Untuk meningkatkan keefektivan promosi pariwisata Indonesia bagi wisatawan Cina, dilakukan pengukuran pengaruh empat bauran promosi yaitu periklanan, penjualan pribadi, promosi penjualan, dan hubungan masyarakat terhadap pengambilan keputusan wisatawan serta terhadap kepuasan wisatawan. Metode yang akan digunakan yaitu Pemodelan Persamaan Struktural, yaitu suatu metode untuk mengetahui pengaruh antar variabel secara serentak. Dari hasil analisis didapatkan bahwa bauran promosi yang mempunyai pengaruh positif, terbesar, dan paling signifikan terhadap pengambilan keputusan wisatawan adalah periklanan, yakni sebesar 0,75. sedangkan pengambilan keputusan juga berpengaruh sebesar 0,75 terhadap kepuasan wisatawan. Kata Kunci: Pemodelan Persamaan Struktural, Bauran Promosi, Pengambilan Keputusan, Kepuasan
1. Pendahuluan Dalam dasawarsa ini, Cina diperkirakan akan menjadi ekonomi pariwisata terbesar kedua dunia. Hal tersebut tertuang dalam analisis pasar pariwisata luar negeri oleh Depbudpar (2007). Namun hingga saat ini, Indonesia belum menjadi tujuan wisata utama bagi wisatawan asal Cina. Di lingkup ASEAN, destinasi yang populer di Cina adalah Filipina, Singapura, Thailand dan Malaysia (COTTM, 2007). Bagi pasar Cina, Indonesia telah memiliki potensi sebagai destinasi yang disenangi. Di samping itu, akses untuk menuju Indonesia juga sudah semakin baik, dari sisi politik dan keamanan pun sudah tidak ada hambatan bagi wisatawan asal Cina untuk berkunjung ke Indonesia. Dengan demikian faktor promosi seringkali dianggap sebagai faktor yang mempengaruhi keputusan wisatawan asal Cina untuk berkunjung ke Indonesia, dibandingkan dengan ke negara-negara lain khususnya di ASEAN. Berdasarkan penelitian Masruroh (2009), keempat elemen bauran promosi yaitu periklanan, penjualan pribadi, promosi penjualan, dan hubungan masyarakat mempunyai pengaruh signifikan terhadap pengambilan keputusan wisatawan asal Cina berkunjung ke Indonesia. Penelitian ini bertujuan mengkaji pola hubungan dari faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan wisatawan asal Cina berkunjung ke Indonesia, serta pengaruh pengambilan keputusan tersebut terhadap kepuasan wisatawan. Metode yang digunakan adalah metode Structural Equation Modeling (SEM) dimana variabel-variabel yang diteliti digunakan untuk mendefinisikan sebuah faktor yang tidak dapat diukur secara langsung (Ferdinand, 2002). Metode ini juga dapat digunakan untuk mendeteksi signifikansi variabel-variabel indikator terhadap variabel laten. Hasil yang didapat diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan, masukan, dan referensi dalam menentukan kebijakan dan strategi promosi pariwisata Indonesia. Penelitian dibatasi pada wisatawan asal Cina yang 1
datang ke Indonesia untuk keperluan berlibur/tamasya melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta Jakarta dan Bandara Internasional Ngurah Rai Denpasar. 2. Tinjauan Pustaka Konsep Dasar SEM SEM (Structural Equation Modeling) adalah teknik analisis multivariat yang memungkinkan peneliti untuk menguji hubungan antara variabel yang kompleks untuk memperoleh gambaran menyeluruh mengenai keseluruhan model. SEM dapat menguji secara bersama-sama model struktural dan model measurement (Bollen, 1989). Karena SEM dianggap sebagai suatu alat statistik yang sangat berguna bagi para peneliti pada seluruh bidang ilmu sosial (ekonomi, sosiologi, antropologi, psikologi, dsb), SEM telah menjadi suatu ”keharusan” untuk penelitian non eksperimental, di mana metode untuk pengujian teori belum dikembangkan secara menyeluruh (Ghozali dan Fuad, 2005). Analisis Faktor Konfirmatori Analisis faktor konfirmatori (Confirmatory Factor Analysis / CFA) merupakan analisis multivariat yang digunakan untuk menguji sebuah konsep yang dibangun dengan menggunakan beberapa indikator terukur (Tabachnick dan Fidell, 1996 dalam Ferdinand, 2002). Persamaan umum dari CFA adalah: X = Λx ξ + δ
(1)
dengan X adalah matriks variabel indikator, Λx adalah matriks lambda (loading factor), ξ adalah matriks variabel laten, dan δ error pengukuran. Keandalan variabel laten dapat diketahui dari nilai cons-truct reliability (ρc) dengan rumus berikut: ∑ ∑
∑
(2)
adalah construct reliability, λ adalah loading factor variabel indikator, θ adalah dengan error variance variabel indikator, dan p adalah banyaknya indikator variabel laten. Variabel laten andal jika nilai construct reliability ( ) lebih dari 0,6 (Ghozali dan Fuad, 2005). Persamaan Model Struktural Model struktural merupakan hubungan antara variabel laten dengan variabel laten lainnya. Model umum persamaan struktural pada persamaan (3) berikut (Johnson dan Winchern, 2001). η(mx1) = B(mxm) η(mx1) + Γ(mxn) ξ(nx1) + ζ(nx1)
(3)
η adalah variabel laten endogen, B adalah koefisien pengaruh variabel laten endogen, Γ adalah koefisien pengaruh variabel laten eksogen ξ adalah variabel laten eksogen, ζ adalah error model, m adalah banyaknya variabel laten endogen, dan n adalah banyaknya variabel laten eksogen. Estimasi Parameter Estimasi paramater model pengukuran dilakukan dengan membandingkan matriks varian kovarian model pengukuran dengan matriks varian kovarian data observasi. Σ Θ
Σ Θ
2
λ λ
,
(4)
,
λ λ
Sedangkan estimasi parameter model struktural dengan menggunakan persamaan Maximum Likelihood sebagai berikut: |Σ θ |
,Σ Θ
| |
Σ θ
(5)
dengan Σ θ
ΛY 1
B
ΓΦΓ ψ 1 ΛX ΦΓ 1 B
B ΛY
ΛY
θ
ΛY 1 B ΛX ΦΛX
ΓΦΛX θ
(6)
Wisatawan Pengertian wisatawan menurut United Nation World Tourism Organization (UNWTO, 2008) adalah orang yang melakukan perjalanan dan tinggal di luar lingkungannya sehari-hari untuk tidak lebih dari setahun untuk tujuan berlibur, bisnis dan tujuan-tujuan lain yang tidak berhubungan dengan pekerjaan atau aktivitas yang mendatangkan upah dari tempat yang dikunjungi. Promosi dan Bauran Promosi Menurut Lamb dkk (2001), promosi adalah komunikasi dari para penjual yang menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan para calon pembeli suatu produk dalam rangka mempengaruhi pendapat mereka atau memperoleh suatu respon. Kebijakan promosi dapat dilakukan dalam berbagai bentuk. Bentuk-bentuk promosi inilah yang disebut sebagai bauran promosi. Menurut Jerome McCarthy (dalam Tjiptono, 2004), bauran promosi merupakan seperangkat alat yang dapat digunakan pemasar untuk membentuk karakteristik barang/jasa yang ditawarkan kepada pelanggan. Bauran promosi tradisional meliputi berbagai metode untuk mengkomunikasikan manfaat jasa kepada potensial dan aktual. Metode-metode tersebut terdiri atas periklanan, promosi penjualan, penjualan perseorangan dan hubungan masyarakat. Pengambilan Keputusan Wisatawan Keempat bauran promosi di atas dianggap sebagai hal-hal yang mempengaruhi keputusan wisatawan untuk melakukan kunjungan. Dampak kumulatif dari kesemuanya itu merupakan masukan yang mungkin mempengaruhi apa yang dibeli konsumen dan bagaimana mereka menggunakan apa yang mereka beli (Schiffman, 2007). Kepuasan Konsumen Kepuasan konsumen merupakan perilaku pasca pembelian. Jika konsumen puas, dia mungkin mengulang pembelian dan merekomendasikan kepada orang lain. Percobaan merupakan tahap penyelidikan pada perilaku pembelian, yakni konsumen menilai produk melalui pemakaian langsung (Schiffman, 2007). 3. Metodologi Penelitian Sumber data dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari penelitian sebelumnya oleh Masruroh (2009). Data tersebut berasal dari survey yang telah 3
dilakukan pada bulan Januari 2009 kepada 103 wisatawan asal Cina di bandara internasional Soekarno-Hatta Jakarta (34 responden) dan bandara internasional Ngurah Rai Denpasar (69 responden). Peneltian ini menggunakan 6 buah variabel laten, terdiri dari 4 variabel eksogen dan 2 variabel endogen. Variabel eksogen terdiri dari Advertisement (AD), Personal Selling (PS), Sales Promotion (SP), dan Public Relation (PR). Sedangkan variabel endogennya adalah Decision Taking (DT) dan Satisfaction (SF). Gambar 1 adalah diagram jalur penelitiannya. PS (ξ2)
AD (ξ1) γ2
γ1 DT (η1)
γ3
β1
SF (η1)
γ4
SP (ξ3)
PR (ξ4)
Gambar 1 Diagram Jalur (Path Diagram) Penelitian
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Analisis deskriptif untuk mengetahui karakteristik jawaban responden 2. Pengujian asumsi, meliputi distribusi normal multivariat dan non multikolinearitas 3. Pengujian unidimensionalitas setiap variabel laten dengan Analisis Faktor Konfirmatori (CFA). 4. Analisis SEM, yang meliputi: - Konstruksi diagram path berdasarkan konsep dan teori - Estimasi parameter serta identifikasi model - Evaluasi goodness of fit model berdasarkan kriteria kebaikan model - Modifikasi model jika model tidak sesuai 5. Analisis pengaruh langsung, tidak langsung, dan pengaruh total 4. Analisis dan Pembahasan Statistika Deskriptif Berdasarkan survey yang telah dilakukan terhadap 103 wisatawan Cina, lebih dari setengahnya menyatakan setuju bahwa Indonesia mempunyai keunggulan destinasi wisata dibandingkan negara lain. Sepuluh persen lainnya bahkan menyatakan sangat setuju dengan pernyataan ini, sementara itu 31% menyatakan tidak setuju dan hanya 7 responden yang menjawab sangat tidak setuju. Sedangkan untuk pertanyaan tingkat kepuasan wisatawan, sebagian besar responden menyatakan puas setelah berwisata ke Indonesia, 26% responden bahkan menjawab dengan tingkat kepuasan yang lebih tinggi lagi, dan hanya 10 reponden yang menyatakan tidak puas. Lebih jelasnya mengenai keunggulan pariwisata Indonesia dan kepuasan wisatawan Cina dapat dilihai pada Gambar 2.
4
Apakkah Indonesia a memiliki ke eunggulan de estinasi? setuju 52% ttdk setuju 31%
Apakah and da puas setelaah berkunjungg ke Indonesiaa?
puas 64%
sgt setuju 10% sgt tdk setuju 7%
sgt puas 26%
tdk puas 10%
Gam mbar 2 Pendappat Respondenn Terhadap Keuunggulan Destinasi Indonesiaa dan Kepuasan n Wisatawan
Gambar 2 sebelah kirii menunjukkkan bahwa Indonesia sebbenarnya mempunyai poy tinggi terhadap t dunnia pariwisaata. Jika keunggulan desstinasi yang dimaksud dad tensi yang pat diaanalisis lebihh lanjut, makka akan mennjadi peluanng bagus unttuk mendatanngkan wisattawan asing a lebih banyak b lagi. Sedangkan pie chart seebelah kanann pada Gam mbar 2 menunnjukkan n bahwa seb betulnya pariiwisata Indoonesia mamp pu memberikkan kepuasaan yang cukuup tinggi terhadap wisatawan asiing yang beerkunjung, attau seti-daknnya dalam hal h ini wisattaa Cina. Namun perlu diperhatikann juga bagaaimana bisa ada 10 perssen respondeen wan asal merasaa tidak puas setelah berkkunjung ke Indonesia. I M Meskipun hannya sebagian n kecil, hal ini i tetap saja s perlu diiperbaiki dann ditelusuri apa a saja yan ng menyebabbkan ketidakkpuasan terssebut. ujian Asumssi Pengu Asumsi yaang harus diipenuhi sebeelum analisiss SEM adalah data berddistribusi noorm daan tidak terjadi multikollinearitas yaang terlalu tiinggi. Data dianggap beermal multivariat distrib busi normal multivariat m j jumlah dj2 (jarak maahalanobis) yyang < χ2tabeel tiap variabbel jika laten mencapai m 500% atau lebihh (Johnson ddan Wichernn, 2001). T Tabel 1 Uji disttribusi normal multivariat
Varriabel AD PS SP PR DT SF
Preseentase d2 < χ2tabel 0,5433689 0,5044854 0,5822524 0,5144563 0,5533398 0,6400777
Kesimp pulan berdistrribusi normall multivariat berdistrribusi normall multivariat berdistrribusi normall multivariat berdistrribusi normall multivariat berdistrribusi normall multivariat berdistrribusi normall multivariat
Terlihat paada Tabel 1 bahwa jumlah nilai d2 yang y < χ2tabell untuk semuua variabel lal ten su udah di atas 50% sehinggga dapat diisimpulkan semua s variabbel laten tellah memenuuhi asumssi distribusi normal n multtivariat. Sem mentara itu, data dikatakkan memilikki multikolinnearitas tinggi t jika nilai n |XTX| mendekati m noll. Tabel 2 Uji U multikolineaaritas
Variabel V A AD P PS S SP P PR D DT S SF
|X XTX| 280416,3 893954,8 412249,1 298733,2 3.13245x1011 3447534
Kesimpullan Tidak terjjadi multikoliinearitas Tidak terjjadi multikoliinearitas Tidak terjjadi multikoliinearitas Tidak terjjadi multikoliinearitas Tidak terjjadi multikoliinearitas Tidak terjjadi multikoliinearitas
5
Pada Tabel 2 terlihat bahwa nilai |XTX| pada setiap variabel laten sudah cukup tinggi sehingga bisa dikatakan tidak terjadi kasus multikolinearitas. Karena data telah memenuhi asumsi distribusi normal multivariat dan non multikolinearitas, maka dapat dilanjutkan kepada analisis selanjutnya. Analisis Faktor Konfirmatori Sebelum melakukan analisis SEM, keenam variabel laten yang digunakan dalam penelitian ini terlebih dahulu akan dianalisis unidimensionalitasnya. Analisis ini bertujuan untuk kontribusi (validitas) tiap-tiap indikator terhadap variabel laten, serta untuk mengetahui reliabilitas variabel laten. Untuk mengetahui unidimensionalitas variabel, dilakukan Confirmatory Factor Analysis (CFA) terhadap masing-masing variabel laten. Validitas indikator tiap variabel laten ditunjukkan dengan nilai t-value tiap-tiap indikator yang selengkapnya pada Tabel 3. Tabel 3 Validitas Indikator-indikator Variabel Laten
AD Indikator t-value 9,20 AD1 10,99 AD2 10,92 AD3 DT Indikator t-value 7,64 DT1 7,61 DT2 9,20 DT3
PS SP PR Indikator t-value Indikator t-value Indikator t-value 6,39 10,08 11,95 PS1 SP1 PR1 9,17 12,50 11,94 PS2 SP2 PR2 14,24 9,36 9,21 PS3 SP3 PR3 DT (lanjutan) SF Indikator t-value Indikator t-value 6,66 9,67 DT4 SF1 8,70 11,51 DT5 SF2 7,77 10,45 DT6 SF3 7,37 DT7
Dengan taraf signifikansi α=5%, maka didapatkan nilai ttabel sebesar 1,96. Nilainilai t-value semua indikator pada Tabel 3 bernilai >|1,96| yang artinya hubungan antara indikator terhadap masing-masing variabel latennya telah signifikan, sehingga dapat dikatakan semua indikator valid. Selanjutnya akan dicari reliabilitas tiap-tiap variabel laten untuk mengetahui apakah variabel laten sudah andal. Selain itu juga akan dilakukan uji kebaikan model (goodness of fit) terhadap variabel laten yang mempunyai derajat bebas (df) positif. Nilai reliabilitas konstrak dan uji kebaikan model dengan menggunakan kriteria chi-square, P-value, dan RMSEA disajikan pada Tabel 4. Tabel 4 Nilai Contruct Reliability dan Pengujian Goodness of Fit
Variabel Laten AD PS*) SP PR DT**) SF *)
df 0 1 0 0 14 0
Construct Reliability 0,8962 0,8259 0,9020 0,9090 0,8808 0,9024
Chi-square 3,89 11,16 -
P-value 0,048 0,43 -
RMSEA 0,17 0,017 -
Setelah solusi Heywood Case Setelah modifikasi
**)
Berdasarkan nilai construct reliability pada Tabel 4, keenam variabel laten dapat dikatakan sudah reliabel. Menurut Ghozali dan Fuad (2005), Variabel laten andal jika nilai 6
construct reliability lebih dari 0,6. Sementara itu, variabel PS dapat dikatakan memliki fit yang baik karena nilai chi-squarenya sangat kecil, sedangkan variabel DT juga sudah memenuhi kriteria fit yang baik karena memiliki nilai RMSEA<0,08. Persamaan Model Struktural Analisis persamaan model struktural yaitu mengkaji hubungan antar variabel laten dengan melibatkan semua indikator yang direncanakan dikarenakan pada pengujian CFA tidak terdapat indikator yang tidak signifikan. Adapun hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut: H1: Advertisement (AD) mempengaruhi Decision Taking (DT) H2: Personal Selling (PS) mempengaruhi Decision Taking (DT) H3: Sales Promotion (SP) mempengaruhi Decision Taking (DT) H4: Public Relation (PR) mempengaruhi Decision Taking (DT) H5: Decision Taking (DT) mempengaruhi Satisfaction (SF) Selanjutnya untuk mengetahui hubungan antar variabel laten dapat dilihat pada Gambar 3.
Gambar 3 Diagram path std. estimates model struktural (setelah modifikasi)
Model struktural pada Gambar 3 mempunyai nilai RMSEA 0,098. Menurut MacCallum dkk (1996 dalam Ghozali dan Fuad, 2005), nilai RMSEA yang berada di antara 0,08 sampai 0,1 menyatakan bahwa model memiliki fit yang cukup sehingga model masih dapat diterima. Menurut Brown (1993, dalam Ghozali dan Fuad, 2005), RMSEA merupakan kriteria kebaikan model yang paling informatif. Nilai-nilai hubungan dan signifikansi hubungan antar variabel dapat diringkas pada Tabel 5. Tabel 5 Nilai estimasi dan signifikansi hubungan antar variabel laten
Hubungan AD → DT PS → DT SP → DT PR→ DT DT → SF
Estimasi Parameter 0,75 -0,47 0,32 0,25 0,75
t-value
Keterangan
2,71 -1,46 1,43 1,02 6,32
Signifikan Tidak signifikan Tidak signifikan Tidak signifikan Signifikan
Berdasarkan nilai estimasi pada Tabel 5, hubungan antara AD dan DT serta antara DT dan SF signifikan masing-masing sama besar yaitu 0,75. Hal ini membuktikan bahwa periklanan mempunyai pengaruh signifikan terhadap pengambilan keputusan wisatawan, dan pengambilan keputusan wisatawan juga mempunyai pengaruh signifikan terhadap ke7
puasan wisatawan. Sementara itu bauran promosi lain yaitu penjualan pribadi, promosi penjualan, dan hubungan masyarakat terbukti tidak signifikan terhadap pengambilan keputusan wisatawan. Analisis Pengaruh Analisis SEM juga dapat digunakan untuk mengkaji pengaruh antar variabel, baik itu pengaruh langsung, tidak langsung, maupun pengaruh total. Tabel 6 akan menjelaskan pengaruh antar variabel. Tabel 6 Analisis Pengaruh Antar Variabel
Pengaruh antar variabel AD → DT PS → DT SP → DT PR→ DT DT → SF AD → SF PS → SF SP → SF PR→ SF
Pengaruh langsung 0,75 -0,47 0,32 0,25 0,75 -
Pengaruh tidak lang- Pengaruh sung, melalui DT Total 0,75 -0,47 0,32 0,25 0,75 0,56 0,56 -0,35 -0,35 0,24 0,24 0,18 0,18
Dari analisis pengaruh di atas, dapat dijelaskan pengaruh masing-masing variabel terhadap variabel lainnya. Periklanan mempunyai pengaruh sebesar 0,75 terhadap pengambilan keputusan wisatawan, demikian pula pengambilan keputusan wisatawan juga mempunyai pengaruh sebesar 0,75 terhadap kepuasan wisatawan. Sementara itu periklanan mempunyai pengaruh tidak langsung sebesar 0,56 terhadap kepuasan wisatawan. Hal yang sama juga berlaku pada pengaruh variabel lain dengan melihat nilai pengaruh pada Tabel 6. Hasil analisis pengaruh dapat juga dituliskan ke dalam persamaan berikut: Decision Taking = 0,75 Advertisement – 0,47 Personal Selling + 0,32 Sales Promotion + 0,25 Public Relation Satisfaction = 0,75 Decision Taking Satisfaction = 0,56 Advertisement – 0,35 Personal Selling + 0,24 Sales Promotion + 0,18 Public Relation 5. Kesimpulan dan Saran Dari analisis dan pembahasan sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan bahwa Dari keempat bauran promosi yang dilakukan dengan tujuan menarik wisatawan asal Cina untuk berkunjung ke Indonesia, promosi berjenis Advertisement (periklanan) mempunyai pengaruh positif, terbesar, dan paling signifikan terhadap pengambilan keputusan wisatawan dibandingkan jenis (bauran) promosi lain yaitu sebesar 75%. Sedangkan tiga jenis promosi lain memberikan pengaruh yang relatif lebih kecil dan tidak signifikan terhadap pengambilan keputusan wisatawan. Selain itu, pengambilan keputusan (Decision Taking) wisatawan berpengaruh signifikan dan positif sebesar 75% terhadap kepuasan wisatawan. Sedangkan jenis promosi yang memberikan pengaruh tidak langsung terhadap kepuasan wisatawan paling signifikan adalah periklanan, yaitu sebesar 56%. Sedangkan jenis promosi lain cenderung memberikan pengaruh tak langsung yang tidak signifikan terhadap kepuasan wisatawan.
8
Saran yang direkomendasikan untuk penelitian berikutnya adalah sebaiknya dilakukan pengambilan sampel yang relevan dan dengan jumlah yang lebih besar, serta pematangan konsep dan teori pemasaran yang lebih update sehingga diharapkan dapat memberikan hasil model yang lebih fit. Sebaiknya juga dilakukan penelitian serupa terhadap wisatawan-wisatawan dari negara lain, atau dilakukan di destinasi yang lain selain Jakarta dan Bali, sehingga hasil penelitian dapat lebih digeneralisir dan mempunyai cakupan yang lebih luas. Daftar Pustaka Bollen, K. A. 1989. Structural Equation with Latent Variables. New York: Wiley. COTTM [Cina Outbound Travel & Trade Monitor]. 2007. ASEAN Destination Ranking.
. Online: 12-12-2009. Depbudpar [Departemen Kebudayaan dan Pariwisata]. 2007. Analisis Pasar Pariwisata Luar Negeri: Pasar Cina. Jakarta: Depbudpar. Ferdinand, A. 2002. Structural Equation Modeling dalam Penelitian Manajemen. Badan Penerbit UNDIP. Semarang. Ghozali, I dan Fuad. 2005. Structural Equation Modelling, Teori, Konsep, dan Aplikasi dengan Program Lisrel 8.54. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Johnson, R. A. dan Wichern D. W. 2001. Applied Multivariate Analysis, Fifth Edition. New Jersey: Prentice Hall Inc. Kottler, P. 2000. Marketing Management, The Millennium Edition. New Jersey: Prenctice Hall International Edition. Lamb, Charles W., Joseph F, Hair, Mc. Daniel C. 2001. Pemasaran. (terjemah David Octarevia). Jakarta: Salemba Empat, Masruroh. 2009. Pengaruh Periklanan, Penjualan Pribadi, Promosi Penjualan, dan Hubungan Masyarakat Terhadap Keputusan Wisatawan Asal Cina Berkunjung ke Indonesia. Tesis. Jakarta: Universitas Indonesia. Pratiwi, N dan Wahyuddin, M. 2007. Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Tingkat Hunian Hotel di Kota Surakarta. Jurnal Daya Saing 2007. Vol.3 No.2. Schiffman, L. 2007. Perilaku Konsumen: edisi ketujuh. Jakarta: Index. Tjiptono, F. 2004. Pemasaran Jasa. Malang: Bayu Media. UNWTO [United Nation World Tourism Organization]. 2008. Committed to Tourism, Travel and the Milennium Development Goals. -o0o-
9