PEMBUATAN VIDEO KLIP UNTUK BRANDING PRODUK “TEENAGER ARE DEADLY” BERJUDUL SHIPWRECKS OF THE MODERN AGE
NASKAH PUBLIKASI
diajukan oleh Dwi Susilo Nugroho 09.12.4084
kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2016
PEMBUATAN VIDEO KLIP UNTUK BRANDING PRODUK “TEENAGER ARE DEADLY” BERJUDUL SHIPWRECKS OF THE MODERN AGE Dwi Susilo Nugroho1), Melwin Syafrizal2), 1)
Sistem Informasi STMIK AMIKOM Yogyakarta, Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta, Jl Ringroad Utara, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta Indonesia 55283 2)
Email :
[email protected]),
[email protected])
Abstract -Branding is one element that is very vital because it can be one determinant of whether a product is acceptable to consumers or not. Branding the public understood more as an attempt to introduce a specific product brand name in commercial practices as a deliberate attempt producer marketing strategy. In this thesis, the author tries to make a promotional product in the form of multimedia visualization video clips that will be uploaded on the internet. Multimedia is the kind of media that includes audio visual has a certain appeal, especially to young people as the main target of promoting segmentation. Multimedia with a broad scope to be one dynamic tool in accordance with the spirit of youth as the basic concept of the product "Teenager Are Deadly" is. Keywords: video, multimedia, branding, Teenager Are Deadly. 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang “Teenager Are Deadly”merupakan perusahaan pakaian berkonsep modern street wear dengan sasaran pasar kawula muda. “Teenager Are Deadly”selama ini mempromosikan brand serta produk-produknya dengan media internet yakni dengan cara mengunggah foto-foto model menggunakan produk pakaian “Teenager Are Deadly”menggunakan fasilitas jejaring media sosial seperti Facebook, Twitter, dan Instagram. Promosi yang telah dilakukan tersebut dirasa kurang dalam timbal balik dengan para calon konsumen dikarenakan banyaknya brand pesaing yang juga melakukan promosi dengan metode yang sama. Untuk meningkatkan promosi brand serta pemasaran produknya penulis berkeinginan untuk membuat video klip brandingberkonsep olahraga ekstrim. Maka “Teenager Are Deadly”merekrut(endorsement) dua atlet olahraga ekstrim sepeda BMX. Video klip branding kemudian akan diunggah ke internet dan dibagikan menggunakan jejaring media sosisal sebagai media promosi sehingga mencapai target yang diinginkan. Selain sebagai media promosi, video klip branding ini diharapkan mampu memberikan referensi dalam berkarya bagi mahasiswa maupun kepada peminat desain grafis dalam bentuk video klip branding melalui presentasi multimedia.
1
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah dikemukakan diatas, maka pokok permasalahannya adalah bagaimana cara membuat video branding product agar produsen Teenager Are Deadly memperoleh dampak positif dalam mempromosikan brand serta produknya. 1.3 Batasan Masalah Adapun batasan masalah dari penelitian ini adalah: 1. Skripsi ini membahas tentang pembuatan video klip untuk branding untuk dipublikasikan ke media internet. 2. Video klip ini akan diperagakan permainan (olah raga) ekstrem sepeda BMX oleh dua orang team endorsement dari produk Teenager Are Deadly. 3. Video klip ini berisi footage permainan sepeda BMX di jalanan umum dan di BMX park. Serta beberapa footage jenis-jenis produk distro Teenager Are Deadly. 4. Software yang digunakan dalam pembuatan skripsi ini adalah Adobe Premiere CS6. 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Memperkenalkan brand dan produk-produk dari Teenager Are Deadly untuk umum. 2. Mempromosikan produk serta team endorsement Teenager Are Deadly di kalangan penggemar dan aktivis sepeda BMX. 3. Meningkatkan kesadaran branding di kalangan anak muda sebagai promosi sebuahbrand atau produk. 4. Menginspirasi kalangan anak muda dalam berkarya dalam bentuk video iklan komersial melalui presentasi iklan multimedia. 1.5 Metodelogi Penelitian Dalam penelitian ini untuk menghasilkan informasi yang lengkap dan akurat maka digunakan metode metodologi pengembangan multimedia yang terdiri dari 4 tahap, yaitu: 1. Metode Kepustakaan, 2. Metode Wawancara, 3. Metode Observasi, 4. Metode Dokumentasi
atau sekuen yang diputar dengan kecepatan tertentu, sedangkan menurut Naratama(2004: 193) menulis dalam bukunya yang berjudul Menjadi Sutradara Televisi dengan single dan Multi Camera dijelaskan pengertian video klip adalah bagian dari program acara televisi non drama yang paling mudah diingat. Hampir semua televisi mempunyai acara musik dengan format Repacking video yang menggunakan materi video klip sebagai pengisi acara. [5]
1.6 Sistematika Penulisan Dalam penyusunan penelitian ini terdiri dari beberapa bab yang pembahasan tiap babnya saling terkait antara bab yang satu dengan bab yang lainya. 2. Landasan Teori 2.1 Definisi Video Menurut iwan binanto (2010), video adalah teknologi pemrosesan sinyal elektronik uang mewakilkan gamabr bergerak.Aplikasi umum dari teknologi video adalah televisi. [1].
2.3.1 Jenis – Jenis Video Klip Menurut Carlsson (1999) video klip terdapat beberapa macam jenis genre, video klip terbagi atas 3 jenis, yaitu Performance Clip, Narative Clip, Art Clip [4]
2.2 Branding Jay Baer (2011, p1) Branding is the art of aligning what you want people to think about your company with what people actually do think about your company. [2] Branding merupakan sebuah kata yang berasal dari kata dasar Brand, yang berarti Merek. Branding berarti memperkuat merek produk ataupun jasa. Fungsi dasar dari sebuah merek adalah sebagai pembeda antara yang satu dengan yang lainnya. Namun, dengan adanya dinamika didalam derasnya kompetisi pasar, sebuah merek membutuhkan kekuatan dan pengelolaan. Unsur-unsur yang mempengaruhi kekuatan sebuah merek adalah, dari apa yang anda lihat (tangible), dan dari apa yang anda dengar dan yang anda rasakan (intangible). Kedua unsur diatas merupakan syarat utama untuk membangun kekuatan sebuah merek didalam kompetisi pasar. Elemen-elemen yang terdapat didalam kedua unsur tersebut adalah sebagai berikut : 1. Tangible : Produk, packaging/kemasan, identitas visual, dan sebagainya. 2. Intangible : Kualitas produk dan jasa. Brand yang efektif akan menggambarkan siapa perusahaan, apa yang perusahaan buat dan bagaimana membuatnya, sementara pada saat yang bersamaan juga menetapkan relevansi dan kredibilitas perusahaan dihadapan prospek klien atau konsumen.
2.3.2 Pembuatan Video Klip Menurut Dominikus Juju (2006) pembuatan video klip mengacu pada empat langkah yaitu Pengambilan Gambar, Capturing, Editing dan Produksi Akhir. [4] Nandya dalam Idhar (2008) tips membuat video klip, yaitu: 1. Melakukan Riset, 2. Ide dan konsep yang matang, 3. Pilih lokasi yang tepat, 4. Menyusun storyboard, 5. Maksimalkan kemampuan yang ada [6] 2.4
Pengertian Multimedia Vaughan (2010, p1) :Multimedia is, as described previously, a woven combination of digitally manipulated text, photographs, graphic art, sound, animation, and video elements. [7]
2.4.1 Sejarah Multimedia Konsep multimedia dari waktu ke waktu berubah pada setiap masanya. Pada era 60-an multimedia diartikan sebagai kumpulan atau gabungan dari berbagai peralatan media yang berbeda untuk digunakan presentasi. Pada era 90-an, multimedia dimaknai sebagai transmitting text, audio and graphics in real time.Makna yang lebih luas, menurut Gayestik (1993) multimedia sebagai suatu system komunikasi interaktif berbasis computer yang mampu menciptakan, menyimpan, menyajikan, dan mengakses kembali informasi berupa teks, grafik.Suara.Video atau animasi. [8]
2.3 Pengertian Video Klip Sejatinya video klip adalah sarana bagi para produser musik untuk memasarkan produknya lewat medium televisi. Dipopulerkan pertama kali lewat saluran televisi MTV tahun 1981. Di Indonesia, video klip ini sendiri kemudian berkembang sebagai bisnis yang menggiurkan seiring dengan pertumbuhan televisi swasta. Akhirnya video klip tumbuh sebagai aliran dan industri tersendiri. Beberapa rumah produksi mantap memilih video klip menjadi bisnis utama (core business) mereka. Di Indonesia, tak kurang dari 60 video klip diproduksi tiap tahunnya. [3] Menurut Carlsson(1999) definisi video klip adalah bentuk komunikasi audio visual yang maknanya diciptakan dengan membawa informasi seperti musik, lirik dan gambar yang bergerak. [4] Dominikus Juju (2006) film dan video klip merupakan rangkaian dari banyak frame (bingkai) gambar yang di dalamnya berisi tahap demi tahap dari satu gerakan
2.4.2 Objek Multimedia Terdapat enam jenis objek multimedia yaitu : 1. teks, 2. grafik, 3. bunyi, 4. video, 5. animasi, 6. software. [8] 2.5 Publikasi Video Branding ke Media Internet Dalam karya ini penuis menggunakan media video search engine yaitu Vimeo. 2.5.1 Vimeo Vimeo is video + you. We put your videos first and give you the best ways to share, discover, and be inspired.[9]
2
internet denagn menampilkan gambar atau foto dari produk Teenager Are Deadly.
2.6Software yang digunakan 2.6.1 Adobe After Effects CS 6 Adobe After Effects adalah salah satu perangkat lunak untuk keperluan efek visual yang telah menjadi standard paling populer di dunia grafis. After Effects banyak digunakan oleh praktisi periklanan dan dunia pertelevisian untuk menghasilkan grafis yang menarik. Software After Effects merupakan software aplikasi yang berjalan dengan dukungan Sistem Operasi dan menggunakan Graphic User Interface bagi penggunanya. [10]
3.3.2 Analisis SWOT Perancangan sebuah sistem akan tampak ideal jika diketahui terlebih dahulu adanya kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman/hambatan yang dalam hal ini biasa dikenal dengan analisis SWOT. Kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman ini jika dipahami dan dijadikan dasar pijakan akan didapat solusi yang tepat di dalam mendapatkan sebuah perencanaan yang strategis.
2.6.2
Adobe Premiere Pro CS 6 Adobe Premiere Pro CS 6 merupakan aplikasi editing yang sangat populer di kalangan professional ataupun pengguna yang menyukai video editing karena memiliki tampilan yang mudah dipergunakan. [10] 3.
3.3.3 Solusi yang dapat diterapkan Solusi yang diterapkan setelah melakukan analisis SWOT antara lain sebagai berikut : 1. Mensponsori sebuah event kegiatan komunitas freestyle BMX agar produk TAD dapat dikenal oleh para peserta maupun penonton event tersebut. 2. Melakukan endorsement kepada atlet BMX yang sudah terkenal sehingga atlit lain, amatir, dan penonton tertarik dengan produk yang dipakai oleh atlit terkenal tersebut. 3. Meningkatkan kreativitas promosi dengan cara membuat sebuah video iklan branding produk yang akan di sebarluaskan ke media internet juga akan ditayangkan pada event komunitas tertentu.
Perancangan
3.1 Tinjauan Umum 3.1.1 Latar Belakang Teenager Are Deadly Teenager Are Deadly didirikan berbentuk perusahaan pakaian berkonsep street wear yang berada di daerah Condongcatur tepatnya d Jalan Rasamala no.10D, Condong Catur, Sleman Yogyakarta sejak tahun 2009. Sebelum berdirinya Teenager, Raden Emil Hardian sudah dua kali mendirikan perusahaan pakaian bernama Starcross dan Trigger bersama dua rekan kerjanya, namun dikarenakan suatu alasan tertentu akhirnya Raden Emil Hardian memutuskan untuk mendirikan perusahaannya sendiri.
3.3.4 Solusi yang dipilih Solusi yang dipilih adalah membuat video iklan branding produk TAD yang akan di sebarluaskan ke media sosial internet yakni facebook, twitter, dan website TAD. Selain itu video iklan branding produk TAD juga akan di tayangkan pada event komunitas BMX yang akan diselenggarakan di Yogyakarta dalam rangka menyemarakkan bulan Ramadhan tahun ini.
3.2 Visi dan Misi Teenager Are Deadly 3.2.1 Visi Usaha Menjadikan perusahaan pakaian yang berkonsep street wear dengan standar produk serta pelayanan dengan kualitas terbaik untuk kalangan anak-anak remaja masa kini dengan harga yang masuk akal. Serta untuk memperkuat kecintaan para remaja terhadap produk-produk lokal yang bermutu. 3.2.2 Misi Usaha a. Menjaga kualitas produk dan meningkatkan pelayanan kepada konsumen. b. Selalu memastikan produk dan pelayanan sesuai dengan standar yang telah ditentukan. c. Selalu menampilkan ide-ide dan desain terkini mengenai konsep Teenager untuk memenuhi harapan konsumen. d. Meningkatkan jangkauan produk hingga ke taraf Internasional.
3.2 Tema dan ide video branding Teenager Are Deadly Tema yang diangkat pada video ini adalah dari sebuah peribahasa “Ship wrecks of the modern age” yang juga menjadi seri salah satu produk Teenager Are Deadly, yang berarti hal yang sudah mulai ditinggalkan pada masa kini yang dalam skripsi ini penulis mengangkat sepeda bmx ang sudah mulai berkurang di masa modern Indonesia. Untuk kembali meningkatkan gairah kawula muda akan bersepeda maka penulis membuat video branding dengan rider sepeda bmx sebagai talentnya. Video branding Teenager Are Deadly ini tidak terlalu menggunakan jalan cerita, dalam video branding ini menampilkan shot beberapa produk-produk unggulan dari Teenager Are Deadly dan permainan-permainan rider bmx untuk meningkatkan pengetahuan para penonton tentang menariknya dunia persepeadaan dan untuk mempertegas produk Teenager sangatlah cocok untuk dipergunakan oleh rider bmx sehingga menarik minat para rider bmx untuk menggunakan pakaian produk Teenager.
3.3 Analisis Sistem 3.3.1 Analisis Kelemahan Sistem 3.3.1.1 Identifikasi Masalah Masalah yang dihadapi Teenager Are Deadly adalah masih kurangnya minat para calon konsumen karena cara promo Teenager Are Deadly hanya melalui jejaring sosial di
3
3.3 Analisis Biaya Produksi Metode yang digunakan penulis dalam perancangan anggaran adalah dengan metode sesuai kemampuan.Biaya produksi penulis susun berdasarkan perkiraan awal, sebelum dimulainya produksi.
3.6.6 LED Light Digunakan untuk penerangan pada waktu syuting di malam hari atau pada saat kurang cahaya. 3.7 Pembentukan Kru dan Pemilihan Talent Proses produksi video branding ini memerlukan 1 director, 2 talent, 3 cameraman ,dan 1 editor. Talent yang digunakan merupakan rider endorsement team dari Teenager Are Deadly.
3.4
Lokasi dan Jadwal Shooting Menentukan jadwal shooting sesuai dengan lokasi yang akan digunakan untuk pembuatan Video branding . Lokasi yang akan digunakan merupakan lokasi yang memiliki arsitektur yang dapat dijadikan medan untuk permainan bmx.
3.8
Perancangan Kostum Perancangan kostum memilih dan merancang pakaian yang dipakai oleh talent.Pemilihan pakaian bertemakan remaja. Pemilihan ini dilakukan oleh talent sendiri pada proses pra produksi.
3.5 Stroyboard Storyboard adalaha coretan gambar / sketsa yang berisi catatan mengenai adegan, sound, sudut dan pergerakan kamera. Storyboard berfungsi intuk memungkinkan pembuat film memprevisualisasikan ide-idenya dan juga sebagai alat untuk mengkomunikasikan ide keseluruhan film.
4. Implementasi 4.1 Pengambilan Gambar Tahapan ini merupakan tahapan syuting (pengambilan gambar video) mengikuti konsep yang telah dibuat secara matang dalam bentuk storyboard dan pengambilannya disesuaikan dengan jadwal syuting yang sudah dibuat sebelumnya.
3.6 Perlengkapan Syuting 3.6.1 Kamera DSLR + Media Penyimpanan footage (MMC) Pembuatan video ini menggunakan dua kamera DSLR yaitu Canon 5D Mark II dengan CF Card sebagai media penyimpanan videonya untuk pengambilan jarak dekat dan Canon 600D dengan SD Card sebagai media penyimpanan video untuk pengambilan jarak jauh atau second angle.
Proses syuting menggunakan kamera DSLR, pada tahap ini penulis dibantu dengan dua orang teman bernama Mechsa dan Oni untuk membantu pengambilan footage second angle. Setiap footage yang diperoleh akan langsung di overview agar apabila terjadi kesalahan baik talent maupun filmer maka akan langsung dilakukan syuting ulang.
3.6.2 Lensa Kamera Lensa yang digunakan yaitu lensa Samyang fisheye lens 8mm pada kamera Canon 5Duntuk pengambilan video jarak dekat dan lensa Canon EFS 18-55mm pada kamera Canon 600D untuk pengambilan jarak jauh dan second angle.
4.2 Editing 4.2.1 Perlengkapan Editing Komputer digunakan untuk proses pengeditan footage yang telah terkumpul dan juga untuk proses pengunggahan video ke media internet. Komputer yang penulis gunakan dengan spesifikasi sebagai berikut: 1. Processor Intel Core 2 Duo E7500 2.93GHz, 2. Memori 2.00 GB DDR3, 3. VGA 1Ghz 256 Mb DDR5, 4. HDD 500 GB, 5. Monitor Samsung CRT 17”
3.6.3 CameraHandle + Sepeda BMX Camera handle adalah sebuah alat untuk dipasang pada kamera agar kamera lebih mudah untuk dibawa dan dikendalikan ketika mengejar objek dengan menggunakan sepeda BMX.
4.2.2 Proses Editing 1. Capturing Capturing mreupakan proses pemindahan video hasil syuting kedalam komputer dengan menggunakan kabel data yang dihubungkan dari kamera ke komputer.
3.6.4 GlideCam GlideCam adalah alat untuk menstabilkan kamera untuk pengambilan footage ketika objek bergerak dengan jarak yang cukup jauh dan tidak memungkinkan apabila syuting hanya dilakukan dengan statis di satu tempat.GlideCam digunakan ketika lokasi syuting tidak memungkinkan untuk pengejaran objek utama dengan sepeda BMX.GlideCam di operasikan dengan cara berjalan atau berlari untuk mengejar objek utama.
2. Pembuatan Efek Visual Pembuatan efek visual menggunakan software Adobe AfterEffects CS6.Dalam pembuatan video branding Teenager Are Deadly ini akan dibuat title video dengan efek visual write on effects.
3.6.5 Tripod Tripod digunakan untuk menempatkan kamera untuk pengambilan footage secara statis dan juga panning.
4
4.3 Pendistribusian Video Branding Video branding didistribusikan dengan cara diunggah ke media internet yaitu Vimeo dan Youtube. Setelah proses pengunggahan, link dari video tersebut akan dibagikan melalui jejaring media sosial seperti facebook, twitter, instagram dan lain sebagainya 4.4 Pembahasan Link video branding yang telah diunggah kemudian akan dibagikan ke media sosial antara lain facebook, twitter, instagram dan path. Gambar 1 Pembuatan WriteOn Effects 3. Editing dan penggabungan footage di Adobe Premiere CS6 Proses ini menggabungkan semua footage yang sudah ditentukan, footage title, dan soundtrack yang akan digunakan. Dalam proses ini juga dilakukan tahap koreksi warna.
Gambar 4 Tampilan video branding di Vimeo
Gambar 2 Proses penggabungan footage, soundtrack, dan koreksi warna 4. Rendering Merupakan tahap untuk mengexport hasil editing video menjadi output yang bisa dimainkan. Setelah semua tahap editing selesai, mulailah tahap untuk mengexport project Adobe Premiere menjadi file video utuh.
Gambar 5 Tampilan video branding di YouTube
4.5 Testing Video branding yang sudah dibuat perlu dilakukan pengetesan apakah sudah sesuai dengan apa yang diharapkan atau belum sehingga nantinya akan menentukan apakah video branding ini layak untuk di tayangkan. Untuk itu penulis membuat form quesioner untuk menilai apakah video branding ini sudah masuk dalam kategori baik atau tidak di mata audiens. Quesioner ditujukan kepada kalangan remaja yakni mahasiswa dan pelajar SMA, teman-teman rider BMX dan teman-teman sinematografer, dan juga untuk semua staff Teenager Are Deadly.
Gambar 3 Pengaturan Rendering
5
2.
5. Penutup 5.1 Kesimpulan Kesimpulan yang dapat di ambil dalam proses pembuatan video branding Teenager Are Deadly adalah sebagai berikut : 1. Pembuatan video branding Teenager Are Deadly melalui beberapa tahap yaitu: 1. Melakukan riset dengan cara mencari referensi video-video klip branding dari luar negeri di YouTube dan Vimeo. 2. Menentukan Ide- Konsep yang matang sesuai dengan konsep dan image dari brand “Teenager Are Deadly” itu sendiri yaitu modern street wear. 3. Perancangan storyboard sebelum melakukan proses syuting dengan menggambar scene yang berjumlah 32 scene. 4. Pemilihan lokasi syuting yang tepat di berbagai tempat antara lain lapangan banteng, museum proklamasi, velodrome, Janti flyover, kampus UGM, kantor “Teenager Are Deadly”, SPBU Rejowinangun, dan tempat parker Malioboro. 5. Pengambilan gambar dengan melakukan syuting di lokasi yang telah ditentukan dan sesuai dengan storyboard yang telah dirancang. 6. Melakukan editing dengan menambahkan beberapa efek visual seperti write-on effect dan BadTV transition. Kemudian menggabungkan tiap klip dan menambahkan soundtrack. 7. Mengunggah video klip ke internet dengan menggunakan Vimeo dan kemudian membagikan video klip tersebut kepada masyarakat umum dengan jejaring media sosial. 2. Menghasilkan file video klip branding berjudul “Teenager Are Deadly – Shipwrecks of The Modern Age” berdurasi 2 menit dengan format H.264 dan berekstensi .mp4 3. Pengetesan video branding dengan membuat quesioner kepada pihak perusahaan, komunitas BMX dan Sinematografer, serta masyarakat umum khususnya remaja. 4. Vimeo tersebut akan di bagikan ke berbagai media sosial seperti facebook, twitter, path, instagram dan lain sebagainya.
3.
4. 5.
6.
Lakukan syuting pada saat suasana lokasi hening. Sehingga tidak terlalu banyak suara-suara yang tidak di butuhkan dalam footage. Penggunaan efek dan transisi minimalis pada pembuatan video branding akan menunjukkan vibe yang santai dan tidak terkesan berlebihan. Penambahan lighting perlu diperhatikan pada saat syuting di area kurang cahaya atau pada malam hari. Pembuatan video branding dengan resolusi tinggi akan terasa lebih menarik dibandingkan video dengan resolusi rendah. Video branding sebaiknya di unggah ke situs pengunggah video yang sudah banyak di kenal masyarakat umum.
DAFTAR PUSTAKA [1]
Binanto, Iwan. 2010. Multimedia Dasar - Dasar Teori dan Pengembangannya, Yogyakarta: Andi Offset [2] Baer, Jay . 2011. Convince & Convert, The NOW Revolution. Wiley. [3] Efendy, Heru. 2010. Mari Membuat Video Klip, Panduan Menjadi Produser, Jakarta: Erlangga [4]aaaa DefinisiaVideoaKlip.aPojokSpy’s bloga:http://pojokspy.blogspot.com/2008/05/videoklip.html Diakses tanggal 15 Agustus 2015. [5] Juju, Dominikus. 2006. Membuat Video Klip dengan Ulead Video Studio dan Ulead Cool, Jakarta: PT Elex Media Komputindo [6] Idhar. 2008. Music Records Indie Label, Jakarta: DAR! Mizan [7] Vaughan, Tay. 2010. Multimedia Making It Work, Eight Edition .Columbus : McGraw-Hill Osborne Media. [8] Suyanto, M.2006. Multimedia Alat Untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing, Yogyakarta: Andi Offset [9] About Vimeo. https://vimeo.com/about Diakses tanggal 25 Maret 2014 [10] Sofyan, Amir Fatah. dan Agus Purwanto. 2008. Digital Multimedia : Animasi, Sound Editing, & Video Editing. Yogyakarta: Andi Offset Biodata Penulis
5.2 Saran Akhir dari penyelesaian skripsi ini setelah melakukan analisis pada bab-bab sebelumnya, maka ditemukanlah saran sebagai berikut : 1. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan video dengan menggunakan kamera DSLR adalah usahakan menggunakan glidecam untuk menghindari goncangan ketika pengambilan gambar secara bergerak. Tambahkan perangkat eksternal microphone pada kamera DSLR agar suara yang di hasilkan terfokus pada objek yang di tuju, dan dapat meminimalisir noise.
Dwi Susilo Nugroho, memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom), Jurusan Sistem Informasi STMIK AMIKOM Yogyakarta, lulus tahun 2016. Melwin Syafrizal,memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom), Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta , lulus tahun 2005. Memperoleh gelar Master of Engineering(M.Eng).
6