Proseding Seminar Nasional PGSD UPY dengan Tema Strategi Mengatasi Kesulitan Belajar ketika Murid Anda seorang Disleksia
PEMBELAJARAN TEKNIK PUZZLE HURUF UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA ANAK DISLEKSIA Isnaeni Pratiwi1, Freyda Dwi Hapsari², Catur Budi Argo³ Universitas PGRI Yogyakarta
[email protected],
[email protected]²,
[email protected]³
Abstrak Anak-anak di sekolah pada umumnya memiliki karakteristik individu yang berbeda, baik dari segi fisik, mental, intelektual, ataupun sosial-emosional. Ada siswa yang menempuh kegiatan belajranya dengan lancar dan berhasil tanpa mengalami kesulitan, namun di sisi lain tidak sedikit pula siswa yang justru mengalami berbagai kesulitan belajar. Beberapa anak mengalami gangguan membaca. Yang disebut dengan disleksia yaitu hilangnya kemampuan membaca. Kondisi tersebut bukan berbentuk ketidakmampuan fisik melainkan mengarah pada otak yang berfungsi sebagai pengolah dan pemroses informasi. Hal tersebut tidak bisa dibiarkan begitu saja, guru dan orang tua harus berusaha mencari jalan keluar untuk mengatasi kesulitan dalam belajar. Gejala disleksia, yaitu, ragu-ragu dan lambat dalam berbicara, kesulitan memilih kata yang tepat untuk menyampaikan maksud yang diucapkan, kesalahan mengeja yang dilakukan terus-menerus, membaca kata demi kata secara lamban dan intonasi naik turun, membalikkan huruf, kata, dan angka yang mirip, kesulitan dalam menulis. Penyebab disleksia diantaranya mengalami masalah mengingat perkataan, masalah penyusunan yang sistematis, masalah ingatan jangka pendek, dan masalah pemahaman sintaksis (tata bahasa). Di antara sekian banyak penyebab, faktor utamanya adalah otak. Alternatif penyembuhan disleksia, antara lain anak distimuasi di bagian otak dengan sejumlah pembelajaran membaca. Dengan menggunakan teknik Puzzle huruf pembelajaran membaca dan menulis diharapkan dapat meningkatkan ketrampilan membaca pada anak disleksia. Kata kunci: disleksia, membaca, puzzle huruf.
139
Proseding Seminar Nasional PGSD UPY dengan Tema Strategi Mengatasi Kesulitan Belajar ketika Murid Anda seorang Disleksia
gangguan berbicara dan bahasa. Anak
I. PENDAHULUAN Pendidikan merupakan kebutuhan
kesulitan
belajar
berhitung
disebut
dasar setiap manusia untuk menjamin
dengan diskalkulia, anak dengan kesulit-
keberlangsungan hidupnya agar lebih
an menulis disebut dengan disgrafia dan
bermartabat. Karena itu negara memiliki
kesulitan belajar membaca juga bisa
kewajiban untuk memberikan pelayanan
disebut dengan disleksia.
pendidikan yang bermutu kepada setiap
Para orang tua sering beranggapan
warganya tanpa terkecuali termasuk
bahwa anak-anak usia sekolah yang
mereka yang memiliki perbedaan dalam
belum bisa membaca dan menulis
kemampuan
merupakan
(difabel)
seperti
yang
ukuran
ketidakmampuan
tertuang pada UUD 1945 pasal 31 ayat 1
mereka. Anak yang sudah bersekolah
yang berbunyi “Setiap warga negara
dan belum lancar membaca dianggap
berhak
pendidikan”.
bodoh atau tertinggal. Bisa saja terjadi
Namun sayangnya sistem pendidikan di
anak itu menderita disleksia. Terkadang
Indonesia
orang tua memilih untuk tidak menye-
mendapatkan
belum
mengakomodasi
keberagaman, sehingga menyebabkan
kolahkan
anaknya
munculnya
lembaga
dianggap
tidak
pada
pelajaran.
segmentasi
pendidikan
yang
berdasar
perbedaan agama, etnis, dan bahkan perbedaan
kemampuan
mampu
memang mengikuti
Kemampuan membaca pada anak
fisik
normal, sudah muncul sejak usia enam
maupun mental yang dimiliki oleh
atau tujuh tahun, namun anak disleksia
siswa.
lembaga
tidak mampu untuk melakukan itu.
pendidikan ini telah menghambat para
Bahkan sampai usia dewasa mereka
siswa untuk dapat belajar menghormati
masih mengalami gangguan keduanya.
realitas keberagaman dalam masyarakat.
Seperti misalnya kata “mama” diucap-
Martin (2009:4) Kesulitan belajar
kan menjadi “mana”. Disleksia ditandai
atau learning disabillity (LD) adalah
dengan adanya kesulitan membaca pada
suatu kelainan yang membuat individu
anak maupun dewasa yang seharusnya
yang bersangkutan sulit untuk melaku-
menunjukkan kemampuan dan motivasi
kan kegiatan belajar secara efektif.
untuk membaca secara benar dan lancar.
Kesulitan belajar didefenisikan sebagai
Motivasi yang tinggi merupakan
kelambatan atau penyimpangan dalam
unsur yang sangat penting yang harus
bidang akademik dasar, (seperti ber-
dimiliki anak-anak penderita disleksia
hitung,
untuk
Jelas
baik
karena
segmentasi
membaca,
menulis),
serta
140
mengatasi
kesulitan
yang
Proseding Seminar Nasional PGSD UPY dengan Tema Strategi Mengatasi Kesulitan Belajar ketika Murid Anda seorang Disleksia
dihadapinya. Oleh karena itu, para orang
memperoleh
tua dan guru harus sangat berhati-hati
disampaikan oleh penulis melalui media
dalam
membimbing
pesan,
yang
hendak
anak
penderita
kata-kata/bahasa tulis. Suatu proses yang
ini
umumnya
menuntut agar kelompok kata yang
memiliki kepercayaan diri dan motivasi-
merupakan suatu kesatuan akan terlihat
nya mudah hilang. Sehingga, kritikan
dalam suatu pandangan sekilas dan
tajam dan tindakan terlalu menekan
makna kata-kata secara individual akan
harus dihindari. Hal tersebut dapat
dapat diketahui. Kalau hal ini tidak
membuat anak makin tidak percaya diri,
terpenuhi pesan yang tersurat dan
kehilangan motivasi, dan akhirnya justru
tersirat tidak akan tertangkap atau
tidak mau belajar dan tidak mau
dipahami, dan proses membaca itu tidak
berusaha menghadapi kesulitannya. Para
terlaksana dengan baik.
disleksia.
Anak-anak
orang tua dan guru harus senantiasa
Menurut Subini (2012:53) Membaca
memberikan motivasi kepada anak-anak
merupakan dasar utama untuk mem-
penyandang disleksia agar mereka tidak
peroleh kemampuan belajar di berbagai
putus asa dan selalu memiliki motivasi
bidang. Melalui membaca seseorang
yang tinggi untuk terus mau belajar.
dapat
membuka
cakrawala
dunia,
Agar anak memiliki motivasi belajar
mengetahui apa yang sebelumnya tidak
maka pembelajaran harus menggunakan
diketahui. Oleh karena itu, wajar jika
teknik pembelajaran yang menarik, salah
orang
satu diantaranya melalui Puzzle huruf.
anaknya mengalami kesulitan dalam hal
Puzzlemerupakan media yang menarik
membaca. Berbeda dengan menulis dan
dengan warna dan bentuk yang menarik
menghitung. Membaca merupakan suatu
sehingga dapat menarik perhatian anak
proses yang kompleks dengan melibat-
untuk mengikuti pelajaran. Selain itu
kan kedua belahan otak. Menggunakan
media Puzzle hurufdiharapkan dapat
mata
merangsang daya ingat anak untuk
mengerti apa maksud dari setiap huruf
meningkatkan kemampuan mengenal
yang telah dibaca. Kesulitan belajar
huruf.
membaca, menulis, dan mengeja tanpa
II. PEMBAHASAN
gangguan sensorik perifer, intelegensi
Membaca
rendah,
Menurut Taringan (2008:7) Mem-
tua
dan
merasa
pikiran
khawatir
sekaligus
lingkungan
yang
ketika
untuk
kurang
menunjang, masalah emosional primer
baca adalah suatu proses yang dilakukan
atau
serta dipergunakan oleh pembaca untuk
dinamakan disleksia. Seseorang yang
141
kurang
motivasi
inilah
yang
Proseding Seminar Nasional PGSD UPY dengan Tema Strategi Mengatasi Kesulitan Belajar ketika Murid Anda seorang Disleksia
mengalami kesulitan membaca akan
disleksia merupakan kesulitan membaca,
kesulitan
simbol,
mengeja, menulis dan kesu;itan dalam
huruf, angka, melalui persepsi visual dan
mengartikan atau mengenali struktur
auditoris. Hal ini tentu akan memberi
kata yang memberikan efek terhadap
pengaruh
proses belajar atau gangguan belajar.
untuk
saat
memaknai
anak
membaca
pe-
mahaman.
Menurut Subini (2012:53) Gejala dari disleksia adalah kemampuan mem-
Disleksia Menurut Mulyadi (2008:103) Istilah
baca anak berada di bawah kemampuan
disleksia berasal dari bahasa yunani,
yang seharusnya dengan mempertim-
yaitu “dys” yang berarti “sulit dalam”
bangkan tingkat intelegensi, usia, dan
dan lex (berasal dari legein, yang artinya
pendidikannya. Sebenarnya, gangguan
“berbicara”). Menderita disleksia berarti
ini bukan dari ketidakmampuan secara
menderita kesulitan yang berhubungan
fisik, seperti karena ada masalah dengan
dengan kata atau simbol-simbol tulis
penglihatan,
atau “kesulitan membaca”. Ada nama-
bagaimana otak mengolah dan mem-
nama lain yang menunjukkan kesulitan
proses informasi yang sedang dibaca
membaca yaitu corrective readers dan
anak.
tetapi
mengarah
pada
remedial readers (Hallahan, Kauffiman,
Disleksia merupakan salah satu
& Lyod, 1958), sedangkan menurut
ganguan perkembangan fungsi otak
Learner,
belajar
yang terjadi sepanjang rentang hidup.
membaca yang berat sering disebut
Disleksia dianggap suatu efek yang
alekia (alexia). Istilah dileksia banyak
disebabkan karena gangguan dalam
digunakan dalam dunia kedokteran dan
asosiasi
dikaitkan
pemrosesan
(1981),
dengan
kesulitan
adanya
gangguan
daya
ingat sentral
(memori) yang
dan
disebut
fungsi neurofisiologis. Bryan dan Bryan
kesulitan membaca primer. Untuk dapat
seperti dikutip oleh Marcer (1979)
membaca secara otomatis anak harus
mendefinisikan disleksia sebagai suatu
melalui pendidikan dan intelegensi yang
sindroma kesuliatan dalam mempelajari
normal tanpa adanya gangguan sensoris.
komponen-komponen kata dan kalimat,
Biasanya kesulitan ini baru terdeteksi
mengintregasikan komponen-komponen
setelah anak memasuki dunia sekolah
kata dan kalimat dan dalam belajar
untuk
segala sesuatu yang berkenaan dengan
membaca bisa timbul pada anak-anak
waktu, arah dan masa. Dari berbagai
yang mempunyai kecerdasan tinggi
pendapat tersebut disimpulkan, bahwa
ataupun di bawah rata-rata. Oleh karena
142
beberapa
waktu.
Kesuliatan
Proseding Seminar Nasional PGSD UPY dengan Tema Strategi Mengatasi Kesulitan Belajar ketika Murid Anda seorang Disleksia
itu, kesulitan belajar jenis ini tidak
dengan benar di satu halaman, tapi salah
tergantung pada tingkat intelegensinya.
di halaman lainnya, (11) Sering terbalik
Banyak
menyebabkan
dalam menuliskan atau mengucapkan
seorang anak memiliki gangguan seperti
kata. Misal, “kucing duduk di atas kursi”
ini.
menjadi “kursi duduk diatas kucing”,
faktor
Adapun
yang
ciri-ciri
yang
(12) Rancu dengan kata-kata yang
mengalami disleksia menurut Subini
singkat, misalnya ke, dari, dan, jadi, (13)
(2012:54) adalah sebagai berikut: (1)
Lupa meletakkan titik dan tanda baca
Inakurasi
lainnya.
dalam
anak
membaca,
seperti
membaca lambat kata demi kata jika
Menurut Subini (2012: 55) disleksia
dibandingkan dengan anak seusianya,
diklasifikasikan sebagai berikut:
intonasi suara turun naik tidak teratur,
1. Disleksia Diseidetis atau Visual
(2) Tidak dapat mengucapkan irama
Disleksia ini disebabkan oleh ada-
kata-kata secara benar dan propor-
nya gangguan fungsi otak pada bagi-
sional,
dalam
an belakang yang dapat menimbul-
mengenali huruf dan kata, misalnya
kan gangguan persepsi visual dan
antara kuda dengan daku, palu dengan
memori visual. Contohnya adalah
lupa, huruf b dengan d, p dengan q, (4)
anak kesulitan dalam membaca atau
Kacau
sedikit
menulis huruf yang bentuknya mirip
perbedaannya, misalnya bau dengan
sehingga sering terbalik, misalnya:
buah, batu dengan buta, rusa dengan
huruf ‘m’ dan ‘w’, ‘u’ dan ‘n’, dan
lusa,
sebagainya.
(3)
Sering
terbalik
terhadap
dan
yang
lain-lain,
(5)
Sering
mengulangi dan menebak kata-kata atau
frasa,
(6)
dalam
Ditandai dengan kesukaran dalam
memahami apa yang dibaca, dalam arti
diskriminasi atau persepsi auditoris
anak tidak mengerti isi cerita/teks yang
sehingga
dibacanya,
mengeja dan menemukan kata atau
(7)
Kesulitan
2. Disleksia Verbal atau Linguistik
Kesulitan
dalam
mengurutkan huruf-huruf dalam kata,
anak
kesulitan
dalam
kalimat.
(8) Sulit menyuarakan fonem (satuan
3. Disleksia Auditoris
bunyi) dan memadukannya menjadi
Terjadi
sebuah kata, (9) Sulit mengeja secara
koneksi
benar.
anak-anak
membaca terganggu atau lambat.
mengeja suatu kata dengan bermacam-
Dalam hal ini, bahasa verbal dan
macam ucapan, (10) Membaca satu kata
persepsi visualnya baik.
Bahkan
mungkin
143
akibat
gangguan
visual-auditif,
dalam
sehingga
Proseding Seminar Nasional PGSD UPY dengan Tema Strategi Mengatasi Kesulitan Belajar ketika Murid Anda seorang Disleksia
Dengan mencermati uraian di atas
Puzzle merupakan media sederhana
maka dapat diambil kesimpulan bahwa
yang dimainkan dengan bongkar pasang.
aspek
Sedangkan
visual
sangat
berpengaruh
menurut
Indriana
Genesa:
2013)
terhadap kemampuan membaca anak.
(dalam
Oleh
media
Puzzleadalah sebuah permainan untuk
menunjang
menyatukan peacahan keping untuk
karena
berbasis
itu
visual
diperlukan untuk
jurnal
Dina
efektifitas pembelajaran.
membentuk sebuah gambar atau tulisan
Stimulasi Visual
yang telah ditentukan. Media Puzzle
Media berbasis visual (image atau
dapat digunakan untuk mengajarkan
perumpamaan) memegang peranan yang
pengenalan huruf kepada anak. Puzzle
sangat penting dalam proses belajar.
yaitu suatu media berwarna warni yang
Media
memperlancar
bisa dibongkar pasang bisa berupa
pemahaman dan memperkuat ingatan.
huruf, angka, binatang dan lain-lain
Visual dapat pula menumbuhkan minat
yang dapat merangsang imajinasi. Tidak
dan dapat memberikan hubungan antara
hanya
isi materi pelajaran dengan dunia nyata.
keunggulan seperti: mudah diperoleh,
Agar lebih efektif, visual ditempatkan
tidak beresiko, cepat dikenal anak,
pada konteks yang bermakna dan siswa
memiliki warna yang bervariasi, serta
harus berinteraksi dengan visual (image)
memiliki gambar-gambar yang menarik
itu untuk meyakinkan terjadinya proses
bagi anak. Alasan memilih Puzzle karna
informasi.
Puzzle merupakan media yang menarik
Teknik Pembelajaran Puzzle Huruf
dengan warna dan bentuk yang menarik
visual
Menurut
dapat
Sanjaya
Puzzle
juga
memiliki
teknik
sehingga dapat menarik perhatian anak
pembelajaran adalah suatu cara yang
untuk mengikuti pelajaran. Selain itu
dilakukan seseorang dalam mengimple-
media
mentasikan
secara
merangsang daya ingat anak untuk
spesifik. Dalam hal ini teknik adalah
meningkatkan kemampuan mengenal
cara guru mengajarkan kepada siswa
huruf.
suatu
(2010)
itu
metode
melalui Puzzle huruf. Patmonodewo
diharapkan
dapat
Dengan teknik Puzzle huruf, anak
tentang tentang keterampilan membaca
Menurut
Puzzle
akan diajarkan membaca dan menulis (dalam
tidak hanya berdasarkan apa yang
jurnal Genesa: 2013) kata Puzzle ber-
didengarkan lalu diucapkan kembali,
asal dari bahasa Inggris yang berarti
tetapi juga memanfaatkan kemampuan
teka-teki atau bongkar pasang, media
memori visual/penglihatan. Teknik ini
144
Proseding Seminar Nasional PGSD UPY dengan Tema Strategi Mengatasi Kesulitan Belajar ketika Murid Anda seorang Disleksia
dilakukan untuk memungkinkan ter-
DAFTAR PUSTAKA
jadinya asosiasi antara pendengaran,
Fajar, Kawuran, dkk. 2012. Pengaruh
penglihatan, dan sentuhan sehingga
Stimulasi Visual Untuk Meningkat-
mempermudah otak bekerja mengingat
kan Kemampuan Membaca Pada
kembali huruf-huruf.
Anak Disleksia. (Online). Vol. 1,
III. KESIMPULAN
No. 1, (diakses 18 Oktober 2015).
Membaca merupakan salah satu
Genesa, Vernand, dkk. 2013. Mening-
keterampilan berbahasa yang paling
katkan
penting. Melalui membaca orang dapat
Huruf Vocal Melalui Media Puzzle
mengetahui dan mempelajari berbagai
Bagi Anak Kesulitan Belajar Kelas
hal.
II di SDN 18 Koto Luar. (Online).
Disleksia
membaca
adalah
anak
kemampuan
berada
di
Kemampuan
Mengenal
bawah
Vol. 2, No. 3, (http://ejournal.unp.
kemampuan yang seharusnya dengan
ac.id/index.php/jupekhu, diakses 17
mempertimbangkan tingkat intelegensi,
Oktober 2015).
usia, dan pendidikannya. Gangguan ini
Henry, Guntur, Tarigan. 2008. Membaca
bukan dari ketidakmampuan secara fisik,
Sebagai Suatu Keterampilan Ber-
seperti karena ada masalah dengan
bahasa. Bandung: Angkasa.
penglihatan,
tetapi
mengarah
pada
bagaimana
otak
mengolah
dan
memproses
informasi
yang
Martini, Jamaris. 2009.
Kesulitan
Belajar Perspektif, Asessmen dan
sedang
Penanggulangnnya.
dibaca anak. Guru harus memberikan
Jakarta:
Yayasan Pemanas Murni.
motivasi dan merancang pembelajaran
Mulyadi. 2008. Diaknosis Kesulitan
yang menarik dan menyenangkan agar
Belajar & Bimbingan terhadap Ke-
anak tidak putus asa dalam belajar
sulitan Belajar Khusus. Yogyakarta:
membaca. Salah satu upaya menciptakan
Nuha Litera.
pembelajaran
yang
menarik
adalah
Nini, Subini. 2012. Mengatasi Kesulitan
dengan menggunakan teknik Puzzle
Belajar
huruf. Dengan teknik Puzzle huruf
Javalitera.
Pada
Anak.
Jogjakarta:
diharapkan dapat memberikan motivasi
Ozila, Sandriani, dkk. 2013. Efektivitas
kepada anak untuk belajar membaca
Teknik Jarikubaca Dalam Mening-
sehingga
katkan Kemampuan Membaca Kata
keterampilan
membacanya
dapat meningkat.
Bagi Anak Disleksia. Vol. 2, No. 3,
145
Proseding Seminar Nasional PGSD UPY dengan Tema Strategi Mengatasi Kesulitan Belajar ketika Murid Anda seorang Disleksia
(http://ejournal.unp.ac.id/index.php/j
Vol. 4, No. 3, (diakses 18 Oktober
upekhu, diakses 17 Oktober 2015).
2015).
Soeisniwati, Lidwina. 2012. Disleksia Berpengaruh
Pada
Wina, Sanjaya. 2010. Strategi Pem-
Kemampuan
belajaran. Jakarta: Kencana Prenada
Membaca dan Menulis. (Online) .
Media Group
146