Teknik Pembelajaran Keterampilan Menyimak
Hasan S, M.Ag.
TEKNIK PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENYIMAK Oleh: Hasan Saefuloh, M.Ag.
Abstrak
ومهارة،اإلستماع هو عملية تدخل الصوت إىل أذن الشخص ابإلرادة واإلهتمام به .ا ٍإلستماع هلا عالقة مبهارات أخرى وهي مهارة الكالم و مهارة القراءة و مهارة الكتابة .وتعرف كفاءة الطالب يف اإلستماع بكيفية تكلمه عن اإلعالم بلسانه برغم أن دور مهارة الكالم هو أهم املهارات لعملية التعليم ولكن مل تكن هتتم املناسبة ومن أسباب هذه هي أهنم يرون على أن اإلستماع هو،هلا من مسئولية اللغة حىت اآلن جزء من مهارة القراءة وأيضا بسبب قليل من الباحثني أن يبحثوا عنها واخنفاض خربة .املعلمني عنها ويعلموا أبناء الدارسني كما كان هؤالء يتعلمون هبا اإلستمعاع وحتليل األخطاء واإلختبارات:كلمات البحث A. Taqdim Dalam konteks pembelajaran bahasa Arab ada empat keterampilan yang harus dikuasai siswa, yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Menyimak dan berbicara merupakan dua keterampilan penggunaan bahasa lisan, sedangkan membaca dan menulis berkaitan dengan penggunaan bahasa secara tulisan. Keterampilan menyimak tidak dapat dipisahkan dari keterampilan lainnya, berbicara, membaca, dan menulis. Kompetensi siswa dalam menyimak dapat diketahui dalam mengungkapkan informasi secara lisan atau menuangkannya dalam bentuk tulisan. Dalam kegiatan membaca, kita akan dengan mudah memahaminya, jika isi bacaan tersebut telah kita dengar sebelumnya.
1
El-Ibtikar Volume 01, nomor 01,Juli 2012
Teknik Pembelajaran Keterampilan Menyimak
Hasan S, M.Ag.
Menurut Effendi1, salah satu prinsip linguistik menyatakan bahwa bahasa itu pertama-tama adalah ujaran, yakni bunyi-bunyi bahasa yang diucapkan dan bisa didengar. Atas dasar prinsip tersebut, beberapa ahli menetapkan prinsip bahwa pengajaran bahasa harus dimulai dengan mengajarkan aspek pendengaran dan pengucapan sebelum membaca dan menulis. Bahkan ada yang menyatakan bahwa pengajaran bahasa harus mengikuti urutan hirarkis: istimā - kalām - qirāah - kitābah. Walaupun keterampilan menyimak memiliki peran yang sangat penting, namun hingga saat ini belum mendapat perhatian yang memadai. Hal itu dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti: 1) Misinterpretasi terhadap ciri khas kegiatan menyimak, urgensi dan pengaruhnya terhadap keterampilan bahasa lainnya. 2) Adanya persepsi yang mengklaim bahwa keterampilan menyimak berkembang secara bertahap seiring perkembangan manusia mulai fase anakanak hingga fase dewasa. 3) Adanya teori sebagian pakar yang mengklaim bahwa menyimak termasuk dalam keterampilan membaca. 4) Minimnya peneliti yang melakukan studi terhadap keterampilan menyimak dan pengaruhnya terhadap keterampilan bahasa lainnya. 5) Minimnya pengalaman guru, sehingga mereka mengajar bahasa seperti saat mereka belajar dulu2. Kalau kita perhatikan, buku-buku teks pelajaran bahasa Arab yang ada di sekolah-sekolah, dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi, masih jarang yang memuat materi istimā' secara khusus. Perhatian terhadap pembelajaran istimā' baru mengemuka sejalan dengan diberlakukannya Permenag no. 2. Tahun 20083. Pada kurikulum ini, keterampilan menyimak termasuk salah satu Standar Kompetensi yang harus dikuasai siswa pada tiap satuan pendidikan (MI, MTs, dan MA). Kondisi seperti ini membuat para guru kebingungan dalam mengimplementasikan pembelajaran menyimak. Selain karena belum adanya panduan dalam buku ajar, juga karena minimnya pengalaman mereka untuk mengembangkan pembelajaran sendiri. Sehingga jalannya pembelajaran 1
Ahmad Fuad Effendy. 2004. Metodologi Pengajaran Bahasa Arab. Malang: Misykat. Hal. 100 Rusydi Ahmad Thu’aimah. Al-Marji’ Fy Ta’lim al-Lughah al-Arabiyyah Li al-Nathiqin Bi Lughat Ukhra. Juz. 2. Makkah: Jami’at Umm al-Qura. Hal 419-420. 3 Lihat Permenag no. 2. Tahun 2008 tentang Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi 2
2
El-Ibtikar Volume 01, nomor 01,Juli 2012
Teknik Pembelajaran Keterampilan Menyimak
Hasan S, M.Ag.
menyimak sama dengan pembelajaran berbicara dan membaca, karena materinya sama saja dengan materi berbicara dan membaca. Untuk memberikan gambaran dan panduan bagi guru bahasa Arab, di bawah ini akan diuraikan beberapa hal yang berkaitan dengan pembelajaran menyimak, seperti: Hakekat istimā', Tujuan Pembelajaran istimā', Teknik Pembelajaran istimā', Materi Pembelajaran istimā', Peran Guru dalam Pembelajaran istimā', dan Tes istimā'. B. Hakekat Pembelajaran Istimā' Sebelum masuk ke uraian tentang pengertian menyimak, di bawah ini akan dijelaskan terlebih dahulu beberapa istilah yang berkaitan dengan pembelajaran menyimak, yaitu: al-samu’, al-simā, al-istimā’, dan al-inshāt. 1. Perbedaan antara al-sam’, al-simā, al-istimā’, dan al-inshāt Menurut ‘Ilyan4 Al-samu’ adalah istilah yang ditujukan pada indra pendengar, yaitu telinga. Adapun bukti mengenai hal tersebut yaitu firman Allah SWT, “Allah telah mengunci-mati hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup dan bagi mereka siksa yang Amat berat.”5 Alsimā adalah proses masuknya suara ke telinga tanpa adanya kehendak dan perhatian terhadap suara tersebut. Dengan kata lain, si pendengar tidak sepenuhnya dapat menangkap hal yang dibicarakan. Sedangkan Al-istimā’ adalah proses masuknya suara ke telinga disertai dengan adanya kehendak dan perhatian terhadap suara tersebut. Istilah inilah yang dimaksud dalam konteks pembelajaran bahasa Arab. Sementara Al-inshāt adalah proses masuknya suara ke telinga dengan disertai kehendak dan adanya perhatian terhadap suara tersebut dan disertai juga dengan konsentrasi. Dari uraian di atas, dapat diketahui bahwa al-istimā’, dan al-inshāt memiliki kemiripan makna. Perbedaan antara keduanya sangat tipis. Jika proses al-istimā’ terkadang memiliki jeda, baik disebabkan oleh faktor internal seperti kurang konsentrasi, mapun faktor eksternal seperti berpaling ke hal
4 Ahmad Fuad Mahmud ‘Ilyan. 1992. Al-Maharat al-Lughawiyah: Mahiyatuha wa Thara’iq Tadrisiha. Riyadh: Dar al-Muslim Li al-Nasyr wa al-Tauzi’. Hal. 49 5 QS. Al-Baqarah : 7
3
El-Ibtikar Volume 01, nomor 01,Juli 2012
Teknik Pembelajaran Keterampilan Menyimak
Hasan S, M.Ag.
lain, maka al-inshāt merupakan proses yang berkesinambungan disertai proses berpikir tanpa berpaling dari pembicaraan6. Namun demikian, istilah al-inshāt kurang populer penggunaannya dalam konteks pembelajaran bahasa Arab, sehingga istilah al-istimā’ lah yang dianggap lebih tepat dan lazim untuk digunakan. 2. Pengertian Istimā' Banyak redaksi yang disampaikan para ahli pembelajaran bahasa berkaitan dengan definisi menyimak, diantaranya sebagai berikut: Al-istimā’ adalah proses masuknya suara ke telinga disertai dengan adanya kehendak dan perhatian terhadap suara tersebut (Ilyan, 1992:49). Redaksi senada juga disampaikan oleh Ali Ahmad Madkur7, beliau mengatakan bahwa istimā’ adalah proses yang kompleks, bukan hanya merupakan kegiatan mendengar dalam arti hearing (B. Inggris). Dalam kegiatan istimā’ terdapat unsur kesengajaan dari penyimak serta adanya tingkat perhatian yang tinggi terhadap objek yang didengar. Ada juga yang mengemukakan bahwa istimā’ adalah kemampuan seseorang untuk menyimpulkan makna suatu wacana lisan yang didengar tanpa harus menerjemahkan kata demi kata. Dari berbagai definisi di atas kita menemukan beberapa kata kunci dalam kegiatan menyimak yaitu: adanya lambang-lambang bunyi dan bahasa lisan sebagai objek yang disimak; adanya unsur kesengajaan dan memperhatikan baik-baik yang dilakukan oleh penyimak; serta adanya berbagai tujuan yang ingin dicapai. C. Tujuan Pembelajaran Istimā' Mengacu kepada definisi menyimak di atas, secara umum tujuan pembelajaran menyimak dalah agar siswa mampu mengenali bunyi ujaran, mengidentifikasi kata, frasa dan kalimat, memperoleh informasi,
6 7
4
Madkur. 2000. Tadris Funun al-Lughah al-Arabuyyah. Al-Qahirah: Dar al-Fikr al-Arabi. Hal. 60 Madkur. ibid.
El-Ibtikar Volume 01, nomor 01,Juli 2012
Teknik Pembelajaran Keterampilan Menyimak
Hasan S, M.Ag.
menginterpretasi, menyimpulkan makna, merespon gagasan, mengapresiasi, mengkritisi dan sampai pada tahapan menilai. Tujuan-tujuan tersebut masih global dan belum menunjukan rincian yang harus dicapai pada tiap levelnya. Oleh karena itu, di bawah ini penulis akan memaparkan berbagai tujuan pembelajaran istima yang disampaikan oleh para ahli, yang kemudian akan diklasifikasikan berdasarkan levelisasi pembelajaran bahasa Arab. Thu’aimah8 mengemukakan tujuan pembelajaran menyimak sebagai berikut: 1) Mengenal bunyi huruf Arab dan mampu membedakan antara bunyi satu huruf dan huruf yang lainnya yang memiliki makhraj yang berbeda. 2) Mampu memahami ungkapan bahasa Arab lisan yang didengarnya, dalam tema yang memuat kosa kata yang sudah dikenalnya. 3) Mampu menangkap ide atau gagasan utama dari paparan yang didengar. 4) Mampu membedakan antara gagasan utama dan gagasan pendukung. 5) Mengenal huruf yang berharakat pendek dan panjang serta mampu membedakan antara keduanya. 6) Mengenal huruf yang bertasdid dan berharakat tanwin serta mampu membedakan antara keduanya. 7) Mengetahui hubungan antara bunyi ujaran denga symbol tulisan. 8) Mampu membedakan antara fakta dan pendapat perorangan yang dipahami dari konteks paparan lisan. 9) Mampu mengikuti alur pembicaraan. 10) Mengetahui sisi kesamaan dan perbedaan antara bunyi huruf Arab dengan bunyi huruf dalam bahasanya. 11) Memapu membedakan perubahan makna kata akibat perubahan bentuk kata dalam ungkapan bahasa Arab. 12) Mampu mengikuti dan beradaptasi dengan tempo pembicaraan. 13) Mampu mengidentifikasi persamaan dan perbedaan pendapat yang terdapat dalam ujaran lisan. 14) Mampu membayangkan atau memvisualisasikan peristiwa yang didengar dari berbagai ungkapan bahasa Arab. 15) Mampu menyimpulkan isi kandungan pembicaraan. 16) Mampu membedakan berbagai intonasi kalimat, seperti kalimat Tanya, kalimat perintah, kalimat berita, kalimat ta’ajjub dan 8 Rusydi Ahmad Thu’aimah. 1985. Dalil Amal fy I’dad al-Mawad al-Ta’limiyah Li Barnamaj Ta’lim al-Arabiyah. Makkah: Jami’at Umm al-Qura. hal. 169-170
5
El-Ibtikar Volume 01, nomor 01,Juli 2012
Teknik Pembelajaran Keterampilan Menyimak
Hasan S, M.Ag.
sebagainya. 17) Mampu menangkap makna kontekstual dari penggunaan kata yang digunakan oleh pembicara. Di sisi lain, Al-Naqah9 menjelaskan bahwa sedikitnya ada lima unsur yang harus dicapai dari pembelajaran menyimak, yaitu: 1) Mengidentifikasi bunyi ujaran dan intonasi kalimat, 2) mengetahui makna global dari ungkapan yang diperdengarkan 3) Menyimpan dan mengolah pesan dalam ingatan 4) Memahami dan mengkomunikasikan pesan 5) Mendiskusikan dan mengaplikasikan pesan. Dari paparan di atas, tujuan-tujuan tersebut dapat diklasifikasikan sebagai berikut: a. Tujuan Pembelajaran Istimā' untuk Pemula: 1) Mengenal bunyi huruf Arab dan mampu membedakan antara bunyi satu huruf dengan huruf lainnya sesuai dengan makhrajnya. 2) Dapat membedakan bunyi huruf yang berdekatan makhrajnya. 3) Mengenal bunyi huruf yang berharakat pendek dan panjang serta mampu membedakan antara keduanya. 4) Mengenal huruf yang bertasdid dan berharakat tanwin serta mampu membedakan antara keduanya. 6) Mengetahui hubungan antara bunyi ujaran denga symbol tulisan. 7) Mengetahui sisi kesamaan dan perbedaan antara bunyi huruf Arab dengan bunyi huruf dalam bahasanya. b. Tujuan Pembelajaran Istimā' untuk Tingkat Menengah: 1) Mampu memahami makna kosakata sesuai konteks. 2) Mampu memahami kata-kata dan kalimat-kalimat dalam percakapan sehari-hari. 3) Mampu memahami perubahan makna yang diakibatkan oleh perubahan bentuk kata sesuai derivasinya. 4) Mampu memahami makna dari penggunaan intonasi yang bervariasi. 5) Mampu menangkap makna yang ditimbulkan dari penggunaan kata mudzakar, muannats, dan kata kerja dalam berbagai zamannya. 6) Mampu memahami ungkapan lisan yang didengarnya, dalam tema yang memuat kata yang sudah dikenalnya. 7) Mampu menangkap makna kata secara tepat tanpa terpengaruh oleh kedekatan makna pada bahasa siswa. 8) Dapat memahami topik pembicaraan dengan tepat sesuai alur pembicaraan. 9) Mampu menangkap makna global dari paparan lisan bahasa Arab. 9 Mahmud Kamil al-Naqah. 1985. Ta’lim al-Lughah al-Arabiyyah Li al-Nathiqin Bi Lughat Ukhra: Ususuh, Mahakhiluh, Thuruq Tadrisih. Makkah al-Mukarramah: Jami’at Um al-Qura. Hal.121.
6
El-Ibtikar Volume 01, nomor 01,Juli 2012
Teknik Pembelajaran Keterampilan Menyimak
Hasan S, M.Ag.
c. Tujuan Pembelajaran Istimā' untuk Tingkat Lanjut: 1) Mampu mengikuti dan beradaptasi dengan irama pembicaraan. 2) Mampu memvisualisasikan berbagai ungkapan bahasa Arab. 3) Mampu memahami makna ujaran sesuai konteks budaya Arab. 4) Mampu menangkap gagasan utama dari paparan yang didengar. 5) Mampu membedakan antara gagasan utama dan gagasan pendukung. 6) Mampu membedakan antara fakta dan pendapat perorangan. 7) Mampu menangkap makna kontekstual dari penggunaan kata yang didengar. 8) Mampu memberikan respon terhadap ungkapan yang didengar. 9) Mampu menyimpulkan pembicaraan. 10) Mampu memberikan penilaian terhadap ungkapan yang didengar. D. Materi Latihan Istima Ada dua jenis materi kebahasaa yang bisa dijadikan acuan dalam pembelajaran bahasa Arab, yaitu materi yang disiapkan oleh guru dan materi yang diambil dari kehidupan ril orang Arab. Jenis pertama disebut Teacher atau classroom Arabic, dan yang kedua disebut Living Arabic. Dalam pembelajaran istima sebaiknya guru lebih banyak menggunakan Living Arabic. Namun untuk yang belajar bahasa Arab di luar lingkungan Arab, untuk mendapatkan materi tersebut sangat susah, apa lagi kalau negara yang menyelenggarakan program
pembelajaran bahasa Arab tersebut
tidak
menggunakan buku ajar yang sudah dibuat oleh penutur asli. Di bawah ini ada beberapa saran untuk menyiapkan bahan materi istima di lingkungan non Arab10: 1. Memanfaatkan kunjungan dosen atau guru tamu dari negara Arab, dan memintanya untuk berbicara pada tema-tema tertentu sesuai silabus yang diprogramkan, atau meminta mereka untuk membaca beberapa teks bahasa
10 Lihat Rusydi Ahmad Thu’aimah. 1986. Al-Marji’ Fy Ta’lim al-Lughah al-Arabiyah Li al-Nathiqin Bi Lughat Ukhra. Juz 2. Makkah: Jamiah Umm al-Qura. Hal 446-448
7
El-Ibtikar Volume 01, nomor 01,Juli 2012
Teknik Pembelajaran Keterampilan Menyimak
Hasan S, M.Ag.
Arab yang ada di buku paket yang digunakan, kemudian pembicaraan atau bacaan orang Arab tersebut direkam dengan baik. 2. Memanfaatkan para pendatang atau wisatawan Arab dan melakukan hal yang sama seperti pada nomor satu, dengan catatan kita karus meminta mereka untuk berbicara dengan menggunakan bahasa fusha. 3. Mengajukan permohonan bantuan berupa rekaman pembicaraan orang Arab, film-film dan sebagainya dari kedutaan negara-anegara Arab yang ada di negara kita atau ke lembaga seperti Rabitat al-alam al-islami. 4. Merekam sisran berbahasa Arab dari radio atau televisi negara-negara Arab. 5. Merekam program siaran berbahasa Arab, jika di negara kita ada TV yang punya program siaran berbahasa Arab. 6. Melakukan koresponden dengan negara-negara Arab dan meminta pertukaran rekaman yang menggunakan bahasa masing masing untuk tingkat pendidikan yang sama. E. Peran Guru dalam pembelajaran meyimak Secara umum, peran guru dalam pembelajaran menyimak sama dengan saat mengajarkan aspek bahasa lainnya: menyiapkan materi, menyampaikan materi, dan mengevaluasi. Jika dibagi kepada tahapan-tahapan, dapat dibagi pada tiga tahapan: Tahap pertama: Tahap Persiapan Pada tahap ini, guru melakukan analisis terhadap standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD). Kemudian menyiapkan materi yang mendukung ketercapaian kompetensi tersebut dengan memperhatikan tingkat kemampuan siswa. Selain itu, guru juga harus menysiapkan media yang dibutuhkan. Pada tahap ini, guru harus menyiapkan juga berbagai alternatif setingan kelas; apakah siswa diminta membentuk posisi lingkaran, setengah lingkaran, leter U, berhadapan, dan sebagainya; apakah keterlibatan siswa bersifat individu, berpasangan, berkelompok, atau secara keseluruhan; apakah pembelajaran akan dilakukan di kelas, di luar ruangan, di lab. bahasa, dan seterusnya.
8
El-Ibtikar Volume 01, nomor 01,Juli 2012
Teknik Pembelajaran Keterampilan Menyimak
Hasan S, M.Ag.
Selanjutnya, untuk mengukur tingkat ketercapaian setiap kompetensi, guru harus menyiapkan alat evaluasi yang sesuai untuk materi istima yang disampaikan, baik berupa tes maupun non tes serta menyiapkan alternatif jawabannya. Jika disimpulkan, tahapan ini tergambar dalam pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Tahap Kedua: Tahap Pelaksanaan Pada tahap ini, guru masuk kelas atau tempat yang sudah direncanakan dalam RPP, dengan membawa segala perlengkapan yang dibutuhkan. Kemudian mengkondisikan suasana belajar yang sekiranya membuat siswa merasa nyaman dalam mengikuti proses pembelajaran. Sebelum menyampaikan pelajaran inti, langkah yang harus dilakukan guru pada tahap ini adalah apersepsi dengan menanyakan kondisi siswa, memberikan cerita ringan yang berkaitan dengan materi, atau menanyakan materi yang telah dipelajari sebelumnya, dan setereusnya. Setelah merasa yakin bahwa seluruh siswa sudah siap secara fisik dan mental, baru melangkah pada kegiatan inti, penyampaian materi dengan mengikuti langkah-langkah pada RPP. Langakh terakhir dari tahap ini adalah penutup, yaitu mengevaluasi tingkat pencapaian siswa terhadap KD yang diprogramkan, dengan memberikan evaluasi yang sudah dibuat dalam RPP. Tahap Ketiga: Mengevaluasi Selain melakukan evaluasi rutin di setiap tatap muka, guru juga harus melakukan evaluasi berkala, seperti ulangan harian, UTS, dan UAS. Evaluasievaluasi ini dilakukan untuk mengukur tingkat penguasaan siswa terhadap materi yang diprogramkan. Dari evaluasi tersebut guru bisa mengetahui siswa yang sudah mencapai KD dan siswa yang belum mencapai KD yang dicanangkan. Dengan demikian guru bisa memberikan treatmen tertentu. Siswa yang belum mencapai KD, diberikan remedial, siswa yang memiliki kemampuan di atas ratarata, diberikan enrichment. F. Teknik Pembelajaran Menyimak Agar pembelajaran menyimak berjalan efektif, efisien dan tidak membosankan, guru harus melakukan variasi dalam teknik dan strategi
9
El-Ibtikar Volume 01, nomor 01,Juli 2012
Teknik Pembelajaran Keterampilan Menyimak
Hasan S, M.Ag.
pembelajaran serta memanfaatkan berbagai media yang sesuai untuk pembelajaran menyimak. Beberapa teknik yang bisa digunakan dalam pembelajaran menyimak adalah: A. Teknik Pembelajaran Menyimak untuk Pemula 1. Dengar –tirukan (istami’ tsumma raddid) Teknik ini cocok untuk siswa pemula untuk menyimak model ucapan dari guru/rekaman untuk ditirukan secara berulang-ulang. Model ucapan yang akan diperdengarkan dipersiapkan secara cermat baik berupa bunyi huruf hija’iyyah, kata, frasa, kalimat, paragraf sederhana, mahfudzat dan lain-lain. Contoh: 1 Guru / rekaman Murid
Bunyi huruf berharakat pendek
2
أ- ِأَ – إ ِ -ب ب-ب َ ِ ت-ت-ت َ ...إخل
Guru / rekaman
Murid
َهـ- ع َ - َأ
َهـ- ع َ - َأ
ف – َم َ -ب َ ت – َط َ ث – َذ – َظ َ
َم- ف َ -ب َ ت – َط َ ث – َذ – َظ َ
3
Guru / rekaman
Murid
Bunyi huruf yang berharakat panjang
إي – أ ْو ْ –آ ِ ِْب – بـ ْو- َاب ِ ِت – تـ ْو ْ - ََت ...إخل
إي – أ ْو ْ –آ ِ ِْب – بـ ْو- َاب ِ تـ ْو- ِت ْ - ََت ...إخل
4
Guru / rekaman
Murid
Bunyi huruf yang berdekatan makhrajnya
10
أَ – إِ – أ ِ -ب ب–ب َ ِ ت–ت-ت َ ...إخل
El-Ibtikar Volume 01, nomor 01,Juli 2012
Teknik Pembelajaran Keterampilan Menyimak
Hasan S, M.Ag.
َسلَّ َم تَـ َعلَّ َم إخل
Bunyi huruf yang bertasydid
َسلَّ َم تَـ َعلَّ َم إخل
2. Lihat - Dengar – tirukan Sebagai variasi dan pengembangan teknik di atas, guru bisa menggunakan teknik Lihat - Dengar - tirukan. Guru menyiapkan gambar yang menunjukan makna kata atau frasa yang akan diperdengarkan. Setiap gambar diberi nomor urut sesuai dengan urutan kata yang akan diperdengarkan. Guru mengatakan: Lihat gambar nomor (1), dengarkan lalu tirukan. Siswa memperhatikan gambar kemudian menirukan ucapan yang disampaikan guru atau rekaman. Misalnya guru mau memperdengarkan kata:
، م ْستَ ْش َفى، َم ِريْض،طَبِْيب
صْي َدلِيَّة َ Maka guru menyiapkan gambar-gambar berikut: (1)
(2)
(3)
11
(4)
El-Ibtikar Volume 01, nomor 01,Juli 2012
Teknik Pembelajaran Keterampilan Menyimak
Hasan S, M.Ag.
3. Dengar – baca Guru memperdengarkan materi bacaan yang sudah direkam atau disampaikan langsung dan siswa memperhatikan teks sambil mengikuti dalam hati. Pada timgkat permulaan, perbendaharaan kata yang dimiliki siswa masih terbatas. Oleh karena itu, harus dipilihkan bahan yang pendek berupa percakapan sehari-hari atau ungkapan - ungkapan sederhana yang tidak terlalu kompleks. Contoh: Guru/kaset Siswa menirukan Guru/kaset Siswa menirukan
[[أَيْ َن تَ ْذ َهب ََي َعلِ ّي : ]]ن تَ ْذ َهب ََي َعلِي ؟ َ ْ[[أَي ّ : ]]ش َفى ْ َ[[أَ ْذ َهب إِ َىل الْم ْست : ]]ش َفى ْ َ[[أَ ْذ َهب إِ َىل الْم ْست : ]]؟
Dan seterusnya. Untuk menambah pemahaman materi yang diperdengarkan dan dibaca oleh siswa, sebaiknya disertakan gambar yang mengilustrasikan isi teks tersebut. 4. Dengar – tulis (dikte) Teknik dengar – tulis sebenarnya mirip dengan teknik dengar – tirukan. Hanya saja jenis respon yang diminta dari siswa, bukan ucapan, melainkan tulisan. Materi untuk teknik dengar – tulis bisa saja sama dengan materi dengar – tirukan, yang penting disampaikan secara bertahap, disesuaikan dengan tingkat kemampuan siswa. Namun
12
El-Ibtikar Volume 01, nomor 01,Juli 2012
Teknik Pembelajaran Keterampilan Menyimak
Hasan S, M.Ag.
demikian, teknik ini sebaiknya digunakan jika siswa, pada batasan tertentu, sudah bisa baca tulis Arab dasar, dan memahami makna beberapa kosa kata. Contoh: Guru/kaset Siswa menulis Guru/kaset Siswa menulis
[[ أَ َك َل : ]] كل َ َ َ[[ أ : ]] [[ الطَّالِب : ]] [[ الطَّالِب : ]]
5. Kata berbisik (Risalah mahmusah) Teknik ini melatih ketajaman pendengaran siswa untuk menangkap informasi yang didengar dan menyampaikan informasi tersebut kepada temannya. Langkah-langkah: 1. Bagi siswa menjadi 2 kelompok, tiap kelompok terdiri dari 5 orang (atau sesuai kebutuhan). Masing-masing kelompok berdiri berbanjar. 2. Perdengarkan/Perlihatkan sebuah kalimat yang telah disiapkan kepada orang pertama dari tiap kelompok. 3. Orang pertama membisikan apa yang didengar/dibacanya ke orang kedua dan seterusnya sampai orang terakhir. 4. Orang terakhir dari tiap kelompok menulis kalimat tadi di papan tulis. 5. Guru memperlihatkan kartu berisi tulisan yang benar untuk dibandingkan dengan tulisan siswa di papan tulis. 6. Siswa yang tulisannya benar dinyatakan menang dan diberi reward. Contoh kalimat yang dibisikan:
ِ ِ [[ يـ ْلبس األَوالَد مالَب-1 ]] الصْيف َّ ص ِل ْ َ س َخفْيـ َفة ِف ََ َ َ ْ ِ ِ ِ ِ ]] ال َّجة ْ [[ تَ ْذ َهب أَ ْسَرتى إِ َىل َم َّكة ل ْل َح ِّج ِف ََ ْه ِر ذى-2 ]] ...... [[ َوَه َك َذا-3
Panjang pendeknya kalimat disesuaikan dengan kemampuan siswa.
13
El-Ibtikar Volume 01, nomor 01,Juli 2012
Teknik Pembelajaran Keterampilan Menyimak
Hasan S, M.Ag.
B. Teknik Pembelajaran Menyimak untuk Tingkat Menengah dan Lanjut Setelah siswa mengenal bunyi-bunyi bahasa Arab dan dapat mengucapkannya, mengenal beberapa kosa kata, dapat membaca dan menulis, maka untuk level menengah dan lanjut, pembelajaran menyimak diarahkan pada aspek pemahaman teks yang diperdengarkan (fahm almasmu’)11. Kalau kita merujuk ke tujuan pembelajaran menyimak untuk level menengah dan atas, maka teknik pembelajaran menyimak pada level ini diarahkan pada: pemahaman kata secara kontekstual, pemahaman kalimat sesuai intonasinya, menentukan topik, menangkap makna global, menangkap gagasan utama, membedakan gagasan utama dan gagasan pendukung, membedakan antara fakta dan pendapat perorangan, menyimpulkan, dan memberikan penilaian. Beberapa teknik pembelajaran menyimak untuk level menengah dan lanjut: 1. Menjawab pertanyaan Salah satu teknik pengajaran menyimak untuk pemahaman adalah melalui latihan menjawab pertanyaan seputar kandungan teks. Agar tidak terasa sulit, untuk tahap awal pertanyaan pemahaman diarahkan pada kandungan teks yang tersurat dengan menggunakan kata tanya apa, siapa, di mana, dan kapan. Selanjutnya, secara bertahap ditambah dengan kata tanya mengapa dan bagaimana, serta diarahkan tidak saja pada yang tersurat, tetapi juga yang tersirat. Teks yang diperdengarkan bisa berupa wacana atau dialog. Pertanyaan dapat disampaikan dalam bentuk essay atau pilihan ganda. Contoh:
ِ ف الث َِ [[ ِ الص يَ ْذ َهب، ه َو تِْل ِمْيذ نَ ِشْي.َّامن ِف الْ َم ْد َر َسة الْمتَـ َو ِّسطَة ا ِإل ْسالَِميَّة َّ َحْيد تِْل ِمْيذ َّ إِ َىل الْ َم ْد َر َسة ِاب ْلَاَِلَة ِ أل .]]َن بـَْيـتَه بَعِْي ٌد َع ِن الْ َم ْد َر َسة 11
14
Lihat Effendi. 2004. Ibid. Hal 100
El-Ibtikar Volume 01, nomor 01,Juli 2012
Teknik Pembelajaran Keterampilan Menyimak
Hasan S, M.Ag.
Pertanyaan yang mungkin dilatihkan dari teks di atas misalnya:
َِ ف درس ٍ َي َحْيد ؟ ِ ى.1 َ فىأ ِى َ ََ ّ ص َِ ف ي ْذهب َحْيد إِ َىل الْ َم ْد َر َسة ؟ َ َ َك ْي َى.2 َِ لِماذَا ي ْذهب.3 َحْيد إِ َىل الْ َم ْد َر َسة ِاب ْلَاَِلَة ؟ َ َ َ
(pertanyaan seputar teks yang tersirat)
َما ِه َى َم ْر َحلَة التـ َّْعلِْيم بـَ ْع َد الْ َم ْد َر َسة الْمتَـ َو ِّسطَة ؟.4 َما ع ْمر التَّالَِمْيذ الَّ ِذيْ َن يَ ْدرس ْو َن ِف الْ َم ْد َر َسة الْمتَـ َو ِّسطَة َع َادةً ؟.5
2. Identifikasi kata kunci Setiap kalimat, paragraf ataupun wacana selalu memiliki sejumlah kata yang dapat mengungkapkan isi keseluruhan kalimat, paragraf atau wacana tersebut. Kata-kata tersebut disebut kata kunci atau key word atau kalimah miftahiyyah. Untuk menyimak kalimat yang agak panjang, bagi pembelajar menengah ke atas tidak perlu menangkap keseluruhan kata yang dimuat wacana tersebut. Yang perlu dilakukan adalah mengidentifikasi beberapa kata kunci yang sesungguhnya merupakan inti pembicaraan. Contoh:
ِ ِ ِ اآلداب أَْم َوضيـ ْوف،الَ ِام َعة ْ تَ َكلَّ َم َِْيـ َها م َد ِّرس ْون ِم َن.س َ َت هن ْ َ[[ َكان َ اك نَ ْد َوة مفْي َدة ِيف كلّيَّة ِ ِ ِ ْ ال الْم َد ِرسون ِمن ِ ِِ ِ ِ ْ تَ َكلَّم. ال ِامعة اب َ َْ م ْن َخا ِرِج َ َ إ َّن الْكت:الَام َعة َ ْ ّ َ َ ق.الَمْيع َع ْن َائ َدة الْكتَاب َ ِ ِ ض بـَ ْعض الضيـ ْوف َه َذا الْ َكالَم َّ الْ َع ِاد َ َ َر. ّ َويـَْتـرك َم َكانَه الْكتَاب ا ِإلل ْكتْوِن،ي َسيَـْنـتَ ِهي قَ ِريْـبًا ِ ِ َو َستَظَل كل الد َوِل،ًي َسيَـْبـ َقي م َهْي ِمنًا ِيف َه َذا الْ َم َجال َوقْـتًا طَ ِويْال َّ اب الْ َع ِاد َ َ إ َّن الْكت: َوقَال ْوا ِ ِ ِ ِ ِ ِ .12]]َّاب ا ِإللِ ْكتْوِن َّ اب الْ َع ِاد َ َ َو َستَ ْستَـ ْعمل الد َول الْغَنيَّة الْكت،ي َ َالْ َفقْيـَرة تَ ْستَـ ْعمل الْكت Siswa
:
ِ ِ ِ ِ الد َول- الد َول الْ َف ِقْيـَرة- ّ الْ ِكتَاب ا ِإللِ ْكتْوِن- ي ّ الْكتَاب الْ َعاد- َائ َدة الْكتَاب- [[نَ ْد َوة ]]الْغَنِيَّة 3. Identifikasi tema/topik
12
15
Abdurrahman bin Ibrahim al-Fauzan, dkk. Ibid. Hal. 426
El-Ibtikar Volume 01, nomor 01,Juli 2012
Teknik Pembelajaran Keterampilan Menyimak
Hasan S, M.Ag.
Setiap wacana, baik berupa paparan maupun dialog, biasanya membicarakan tema/topic tertentu. Untuk melatih pemahaman siswa terhadap teks yang diperdengarkan, guru bisa menyiapkan materi yang tidak disebutkan temanya. Siswa diminta focus menyimak kandungan wacana. Setelah selesai menyampaikan teks, guru menanyakan tema dari wacana tersebut. Contoh:
ِ .الص ْوِم َو ََ ْهر الْعِبَ َادةِ َو ََ ْهر التَّـَراحم َّ ِ ألَنَّه ََ ْهر،ضا َن ِم ْن َع ٍام إِ َىل َع ٍام َ [[يـَْنـتَظر النَّاس َرَم ِ ْ الَِّت ِهي َخْيـر ِمن أَل،َِْي ِه لَْيـلَة الْ َق ْدر .) َوالَِّت ن ِزَل َِْيـ َها الْق ْرآن َعلَى نَبِيِّنَا مَ َّم ٍد (ص،ف ََ ْه ٍر ْ ٌ َ 13 ِ ِ ِ ِ ِِ ِ ِ ِ . ]]ني َ ْ ص ٍر م َن للا ل ْلم ْسلم ْ َ َوه َي أََّول ن،َوَْيه َم ْوق َعة بَ ْد ٍر Pertanyaan yang mungkin dilatihkan dari teks di atas misalnya:
ِ َالْعْنـوان الْمن/ ما الْموضوع:الس َؤال السابَِقة ؟ ُّ َّ اسب لِْل َف ْقَرة َْ َ َ
Siswa
:
ضان َ ََ ْهر َرَم
4. Identifikasi gagasan utama Setiap paragraf minimal mengandung dua unsur, gagasan utama, dan gagasan pengembang. Posisi gagasan utama mungkin di bagian depan, atau di akhir kalimat, atau sesekali bisa saja di tengah paragraf. Memahami wacana yang dilisankan berarti mencari dan memahami kalimat topik dari setiap paragraf. Bila siswa sudah dapat mengidentifikasi kalimat topik dari setiap paragraf dalam sebuah wacana, maka pemahaman wacana tersebut akan terwujud. Contoh:
ِ ِ ِ ْ[[تَـْن ِظيم الْوق ِ ت م ِه ٌّم ِيف حي ِاة اإلنْس ت لِْل َع َم ِل َ وذَل،ان َوَو ِسْيـلَةٌ إِ َىل َس َع َادتِه ٌ ْك ِبَ ْن يَك ْو َن لَ َديْه َوق ََ َ ْ َ ِ ِ ْو وقْت لِْلعِباد ِة و وقْت لِلطَّع ِام و وقْت لِْل ِهواي ِة و وق ك َ َوإِذَا َملْ يـَ ْف َع ِل ا ِإلنْ َسان ذَل.اح ِة ٌ َ َ ََ ٌ َ َ َ ٌ َ َ َ َ ٌ َ َ َ ت ل َّلر ٍ ِ ِ ِِ ِ ٍ يَعِْيش ِيف تَـ َع ،ضل َ ََْ َِإ َّن تَـْنظْي َم الْ َع َم ِل َْي َعله يـَ ْع َمل أَ ْكثَـَر َوبِطَ ِريْـ َقة أ.ٌصبِح لَيَاته َائ َدة ْ ب َوالَ ت ِ ٍ ِ ِ ٍ ِ ِ ِ َس َعد ْ َوتَـْنظْيم أ َْوقَات الطَّ َع ِام يـ َؤّدي إِ َىل ص َّحة أ ْ َو تَـْنظْيم َوقْت الْ َفَر ِاغ يـَق ْوده إِ َىل َحيَاة أ،َح َسن 13 Lihat Mahmud Isma’il Shiny, dkk. 1983. Al-Arabiyyah Li al-Nasyi’in. Juz 3. Kitab al-Tilmidz. Mamlakah al-Arabiyyah al-Su’udiyyah: Wizarat al-Ma’arif. Hal. 9
16
El-Ibtikar Volume 01, nomor 01,Juli 2012
Teknik Pembelajaran Keterampilan Menyimak
Hasan S, M.Ag.
ِ َّ وأَداء،َْجل ِ ِ َاعي ِدها َيَََْل ا ِإلنْسا َن ِاب ِإل َْي اْلش ْوِع َوَْي َعله قَ ِريْباً ِم َن للاِ سْب َحانَه ْ ان َو َ َ َ ْ َوأ َ ْ الصالَة ِيف َم َو َ .14]]َوتَـ َع َاىل Pertanyaan yang mungkin dilatihkan dari teks di atas misalnya:
Siswa
السابَِقة ؟ َّ َما الْ ِفكَْرة:السؤال َّ الرئِْي َسة لِْل َف ْقَرة ِ ِ ان ِ ْْتىم ِه ٌّم ِىِفىحياةِىاإلن ِ : ادتِه َ ىس َع ََ َ ىوَوس ْي لَةٌىإِ ََل ُ تَ ْنظ ْي ُمىال َْوق َ س َ
5. Merangkum
Menyimak bahan yang agak panjang dapat dilakukan berbagai cara. Salah satunya adalah melalui penyimpulan atau merangkum. Merangkum atau menyingkat adalah menyederhanakan teks yang panjang menjadi lebih singkat, namun tetap mewakili keseluruhan isi teks yang panjang tersebut. Contoh:
ِ وأٍم و،اح ٍد ِ [[ ِعماد وعالَء أَخو ِان ِمن أَ ٍب و ِ ولَ ِكنَّـهما َيْتَلِ َف،ٍاح َدة ،ان َكثِْيـًرا؛ ِع َماد يـَ ْهتَم بِنَـ ْف ِس ِه ْ ََ َ َ َ َ َ ََّ َ ِ َِ َمالَبِسه نَ ِظيـ َفة و ّّ َولَ ِك ّن. َويَ ْستَ ْخدم ِعطًْرا طَيِّبًا، يَـ ْغتَ ِسل َكثِْيـًرا،الِ ْس ِم ْ َوه َو نَ ِظْيف،ْجْيـلَة َدائِ ًما َ ْ َ ِ ِ ويَ ْشكو َن ِمْنه َكثِْيـرا؛ِ ألَنَّه لَْي،النَّاس الَ ِيبـو َن ِعم ًادا ، ي َكلّمه ْم َكالًَما قَبِْي ًحا،ب األَ ْخالَق ْ َ َ ْ َ ّس طَي ً َ َ ِ َو َغْيـر، َ َمالَبِسه َْيـ َها قَ َذ َارة، َـه َو الَ يـَ ْهتَم بِنَـ ْف ِس ِه َكثِْيـًرا، أََّما َعالَء.َوه َو َكثِْيـر الْم ْش ِكالَ ِت َم َعه ْم ِ َِ َالنَّاس ِيبـ ْونَه؛ِ ألَنَّه،ك ْ َوه َو الَ يَ ْذ َهب إِ َىل،ْجْيـلَة َ َوِاب َّلر ْغ ِم ِم ْن َذل. َوالَ يـَ ْع ِرف الْعِطَْر،الَ َّم ِام َكثِْيـًرا ِ ويس،يـزورهم ِيف بـيتِ ِهم .15]] َوي َكلِّمه ْم َكالًَما طَيِّبًا،اعدهم ِيف أَ ْع َماهلِِ ْم َ َ ْ َْ ْ ْ َ Pertanyaan yang mungkin dilatihkan dari teks di atas misalnya:
Siswa
:
ِ اْلالَصة ِمن الْ َف َقر السابَِقة ؟ َّ ات َ َ َ ْ َما:السؤال
14 Lihat Mahmud Isma’il Shiny, dkk. 1983. Al-Arabiyyah Li al-Nasyi’in. Juz 3. Kitab al-Tilmidz. Mamlakah al-Arabiyyah al-Su’udiyyah: Wizarat al-Ma’arif. Hal. 44 15 Abdurrahman bin Ibrahim al-Fauzan, dkk. 2001. Al-Arabiyyah Bain Yadaik. Juz 2. Ibid. Hal. 427
17
El-Ibtikar Volume 01, nomor 01,Juli 2012
Teknik Pembelajaran Keterampilan Menyimak
Hasan S, M.Ag.
ِ وأٍم و،اح ٍد ِ ٍ ِِ ِ ِ ولَ ِكنَّـهما َيْتَلِ َف،اح َد ٍة ،الِ ْس ِمى ْ ِع َماد يـَ ْهتَم مبظهره:ان َ َ َ ّ َ ع َماد َو َعالَء أَ َخ َوان م ْن أَب َو ِ َولَ ِكنَّه،الِ ْس ِمى َكثِْيـًرا ْ َـه َو الَ يَـ ْهتَم مبظهره، أََّما َعالَء.اس الَ ِيبـ ْونَه َ َّ َالن،َولَكنَّه سيئ األخالق . َالنَّاس ِيبـ ْونَه،حسن األخالق 6. Manganalisis kesalahan/Tahil al-akhtha’
Untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap berbagai wacana lisan, dapat dilakukan melalui latihan analisis kesalahan. Pada tahap awal, latihan ini diarahkan pada penggunaan kata, frasa, kalimat, dan i’rab. Sedangkan pada tahap lanjutan, diarahkan pada isi wacana secara keseluruhan. Guru/rekaman menyampaikan beberapa kalimat yang disisipkan kata yang salah sebagai jebakan. Siswa yang menemukan kata yang salah langsung mengangkat tangan, kemudian menyebutkan kata yang salah tersebut dan membetulkannya. Contoh:
ِ ِ َذ َهْبت أَْم:الْم َعلِّم ...ت َهلَا أَْربـَ َعة أَْرج ٍل َوَْت ِرى بِس ْر َع ٍة ِجدا ْ َاه ْدت َسيَّ َارًة َكان َ ََ س إِ َىل الْ َمديْـنَة َو Salah seorang siswa yang menemukan kesalahan langsung mengangkat tangan dan mengatakan:
ِِ ...لسيَّ َارة أَْرجل بَ ْل َهلَا َع َجلَة َّ ِس ل َ ! لَْي... َه َذا َخطَأ، َع ْف ًوا ََي أ ْستَاذ:1 ت ْلمْيذ
Guru merespon dan mengatakan:
ٍ َ َكانَت َهلا أَربع عجال.. .][اِسم التِّْل ِميذ... أَصبت َي.آسف ِ : الْمعلِّم ت َوَْت ِرى بِس ْر َع ٍة ْ ْ َ َ َ َْ َ ْ َ َ َْ .ِجدا Guru melanjutkan informasi yang disiapkannya:
ِ َّ وكْنت ِحْيـنَ َذا َك ِعْن َد ..ىل أَ َْ َِتى الْ َقلَم ّ الصْي َد َ
Siswa lain yang menemukan kesalahan mengangkat tangan dan mengatakan:
ِ َّ . الَ ََي أ ْستَاذ: 2 تِْل ِمْيذ !ىل الَ يَبِْيع الْ َقلَم ّ الصْي َد 18
El-Ibtikar Volume 01, nomor 01,Juli 2012
Teknik Pembelajaran Keterampilan Menyimak
Hasan S, M.Ag.
Guru merespon dan mengatakan:
ِ إخل.. ص ِحْيح َ َه َذا: الْم َعلّم
G. Tes Menyimak
Untuk mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap materi istima secara komprehensif, perlu disusun alat evaluasi yang tepat. Dalam konteks pembelajaran bahasa Arab, Yunus16 mengatakan bahwa kompetensi yang diharapkan dikuasai oleh siswa setelah mengikuti pembelajaran istima adalah mengidentifikasi bunyi huruf Arab, mengingat fakta berupa kata, frasa dan kalimat, dan memahami isi kandungan teks, baik yang tersurat maupun yang tersirat. Oleh karena itu tes menyimak harus diarahkan pada pengukuran tingkat penguasaan siswa terhadap kompetensi-kompetensi tersebut. Namun demikian, perlu diperhatikan oleh para penyusun tes, bahwa penetapan sasaran tes istima hendaknya disesuaikan dengan tingkat kamampuan siswa. Untuk tingkat pemula, fokus tes dapat diarahkan pada kemampuan mengidentifikasi bunyi huruf Arab, mengingat fakta berupa kata, frasa dan kalimat atau mempertanyakan butir-butir tes yang jawabannya kongkrit dan harfiah termuat dalam wacana. Sedangkan jenis pertanyaan yang kurang langsung sifatnya, termasuk kaitan antara bagian wacana, menarik kesimpulan, sampai dengan menentukan sikap dan melakukan evaluasi terhadap isi wacana, lebih sesuai bagi siswa tingkat lanjut. Beberapa contoh tes kemampuan menyimak. 1. Test mengidentifikasi bunyi ujaran Untuk mengecek tingkat penguasaan siswa terhadap bunyi huruf hija’iyyah dalam berbagai bentuknya, bisa menggunakan model berikut:
16 Lihat Fathi Ali Yunus dan Muhammad Abd al-Rauf. 2003. Al-Marji’ Fy Ta’lim al-Lughah alArabiyyah Li al-Ajanib Min al-Nadzariyyah Ila al-Tathbiq.al-Qahirah: Maktabah Wahbah. Hal. a57
19
El-Ibtikar Volume 01, nomor 01,Juli 2012
Teknik Pembelajaran Keterampilan Menyimak
Hasan S, M.Ag.
a. Memilihlah/menyebutkan huruf awal17. Guru menyiapkan beberapa kata yang terdapat pada tema yang dipelajari, kemudian memperdengarkannya satu per satu. Siswa diminta untuk memilih huruf awal dari setiap kata yang diperdengarkan. Kata-kata yang diperdengarkan misalnya: 1)
ِ اب ٌ َثي
عْنـ َوا ٌن
2)
ِ 4)ط ْفل
3) ب ٌّ ِص َ
ٌَذيْل
ٌ
5)
Guru menyiapkan lembar kerja seperti ini:
أ – ن – ع – و – ح.1 د – ز – ل – ذ – ن.2 ص – ش – ث – ي – ب.3 ت – ط – ف – ل – ن.4 ص – ش – ث – ي – ب.5 Murid merespon dengan memilih huruf awal dari kata-kata tersebut. b. Memilihlah/menyebutkan huruf akhir18. Sebagai variasi dari bentuk latihan di atas, guru menyiapkan beberapa kata
yang
terdapat
pada
tema
yang
dipelajari,
kemudian
memperdengarkannya satu per satu. Siswa diminta untuk memilih huruf akhir dari setiap kata. Contoh: 1)
ت ٌ بـَْي
2) تِْل ِمْي ٌذ
3) ج ِديْ ٌد َ
4) خ ٌ ََمطْب
Guru menyiapkan lembar kerja seperti ini:
5) َم ْوٌز
17 Lihat Hasan Saefuloh. 2010. Al’ab Lughawiyyah: Teknik Pembelajaran Bahasa Arab yang Menyenangkan. Jogjakarta: Bassan Publishing. Hal. 24 18 Saefuloh, ibid. Hal.25
20
El-Ibtikar Volume 01, nomor 01,Juli 2012
Teknik Pembelajaran Keterampilan Menyimak
Hasan S, M.Ag.
ن – ط – ت – ب – ي.1 ت – م – ل – ذ – ن – ي.2 ض – د – ذ – ي – ن.3 خ – ك – ق – ن – م – ب.4 م – ن – و – ج – ز.5 Murid merespon dengan memilih huruf akhir dari kata-kata tersebut. c. Memilihlah/menyebutkan huruf yang sama19. Guru menyiapkan beberapa kelompok kata yang terdapat pada tema yang dipelajari, kemudian memperdengarkan setiap kelompok kata tersebut. Siswa diminta untuk menyebutkan atau memilih satu huruf yang terdapat pada setiap kata dari kelompok kata yang diperdengarkan. Contoh: 1. 2. 3. 4.
]]ت ٌ بـَْي ]]َج ِديْ ٌد ]]َمطْبَ ٌخ ]]َم ْوٌز
تِْل ِمْي ٌذ َم ْس ِج ٌد ِ ب ٌ طَال
ٌَم ْزَر َعة
ب ٌ ََمكْت َِ ْجْي ٌل ٌعطْلَة خْبـٌز
ِ اح ٌ َ[[م ْفت ٌ[[ح ْجَرة ِ [[ط ْف ٌل [[زيْـنَب َ
Guru menyiapkan lembar kerja seperti di bawah ini:
..................... .1 ..................... .2 ..................... .3 ..................... .4 ..................... .5 19
21
Saefuloh, ibid. Hal. 26
El-Ibtikar Volume 01, nomor 01,Juli 2012
Teknik Pembelajaran Keterampilan Menyimak
Hasan S, M.Ag.
Murid merespon dengan menyebutkan atau menuliskan satu huruf yang terdapat pada setiap kelompok kata yang diperdengarkan. d. Dengarkan, lapu pilih A atau B
]]A : أَلِْي ٌم
B : [[علِْي ٌم َ
Guru menyiapkan beberapa pasangan kata yang mengandung suara huruf yang mirif untuk melatih siswa membedakan bunyi huruf-huruf tersebut. Siswa diminta menebak, apakah yang didengarnya itu bunyi A atau B20. Contoh pasangan kata yang disiapkan guru : Guru / rekaman
Murid
أَلِْي ٌم َعلِْي ٌم َعلِْي ٌم أَلِْي ٌم
A B B A
Beberapa pilihan pasangan kata yang bisa disiapkan: 1. 2. 3. 4. 5.
َِ ]]A : ْجْي ٌل ]]A : ب ٌ َك ْل ِ ]]A : ني ٌْ ََث ]]A : َس َار ]]A : ٌص ْوَرة
Catatan:
B : [[زِمْيل َ
ٌ B:ب ٌ [[قَـ ْل َِ B : ني ٌْ [[َس B : [[زار ََ B : ٌ[[سورة َْ
1. Psangan kata yang yang dikontraskan harus memiliki makna. 2. Huruf-huruf yang bisa dikontraskan diantaranya adalah:
20 Contoh latihan d dan e diambil dari Ahmad Fuad Effendy. 2004. Metodologi Pengajaran Bahasa Arab. Malang: Misykat. Hal. 102-103
22
El-Ibtikar Volume 01, nomor 01,Juli 2012
Teknik Pembelajaran Keterampilan Menyimak
Hasan S, M.Ag.
]] إخل/ذ-ث/هـ-ح/ظ-ذ/ق-ك/أ-ع/ز-س/ض-د/ط-ت/ص-[[س e. Dengarkan, lalu pilihlah kata yang mengandung huruf ..... Guru memperdengarkan kelompok kata terdiri dari 4 – 5 kata, sebagian mengandung bunyi huruf yang ingin dilatihkan. Murid diminta mengidentifikasi dengan menyebut nomor kata-kata yang mengandung bunyi huruf yang dimaksud. Misalnya, untuk mengidentifikasi bunyi
)(ق
guru memperdengarkan : Dengarkan, lalu pilihlah kata yang
mengandung huruf )(ق
]] َم ْقف ْوٌل.4
ب ٌ َ َمكْت.3
َم ْقبـ ْوٌل.2
َم ْق َع ٌد.1[[
Murid merespon dengan menyebutkan angka: satu ,dua empat, atau menyebutkan kata pada nomor-nomor tersebut. Sebagai variasi, bentuk perintah untuk model latihan di atas bisa dibalik menjadi : Dengarkan, lalu pilihlah kata yang tidak mengandung huruf
)(ق Murid merespon dengan menyebutkan angka tiga, atau menyebutkan kata pada nomor tersebut. f. Huruf bergerak (Al-huruf al-mutaharrikah) Teknik ini melatih pendengaran siswa dan kemampuan bekerjasama untuk menyusun kata sesuai yang didengar dari huruf yang dimilikinya21. Guru menyiapkan beberapa kata yang sudah dikenal siswa. Tiap kata diurai menjadi huruf-huruf dan diulis pada kartu kecil, kemudian dibagikan kepada siswa. Siswa diminta menempelkannya/memegangnya di depan dada masing-masing. Guru menjelaskan bahwa tugas siswa pemegang kartu adalah menyusun kata dari huruf yang mereka miliki. Guru memperdengarkan satu kata, 21
23
Saefuloh, ibid. Hal. 27
El-Ibtikar Volume 01, nomor 01,Juli 2012
Teknik Pembelajaran Keterampilan Menyimak
misalnya
Hasan S, M.Ag.
كتاب. Siswa yang memegang huruf-huruf yang membentuk
kata ) (كتابbergerak mencari pasangannya, dan berdiri secara berurutan dari kanan ke kiri sesuai urutan ب
– ك – ت – ا.
2. Test penguasaan kosa kata Pemahaman siswa terhadap bahasa asing, banyak dipengaruhi oleh tingkat penguasaan kosa kata. Tes penguasaan kosa kata sangat banyak variasinya, seperti menanyakan persamaan kata, lawan kata, tebak kata, memeragakan kata, menemukan benda, menanyakan tokoh/pemeran yang berbicara, menanyakan tempat, menanyakan waktu, melengkapi pernyataan, dan sebagainya. a. Contoh tes melakukan/memeragakan kata (Dengar – kerjakan) Teknik ini digunakan untuk melatih tingkat penguasaan siswa terhadap kosa kata yang sudah dipelajari, terutama yang berkaitan dengan kata kerja. Dalam teknik ini, siswa diminta melakukan perbuatan sebagai respon atas stimulus yang diperdengarkan, sekaligus sebagai bukti bahwa mereka memahami kata tersebut. Oleh karena itu, materi yang disiapkan untuk diperdengarkan pada teknik ini biasanya terdiri dari kalimat-kalimat perintah. Contoh:
ٍ َع Guru/kaset : ]]ال Siswa
ِ ٍ ُثَّ اِقْـرأْ بِصو،اَرة ِ ت َّ ك َ َ[[اَْـتَ ْح كِتَاب َْ َ َ الص ْف َحة الْ َع
: membuka buku halaman 10 dan membacanya dengan
nyaring. Guru/kaset
:
ِ ِ ]]اب ْ [[ا ْخر ْج م َن الْ َف َ َ ُثَّ أَقْفل الْب،ص ِل
Siswa : keluar kelas dan menutup pintu.
Panjang pendeknya kalimat, serta variasi penggunaan kata kerja disesuaikan dengan tingkat penguasaan siswa terhadap bahasa Arab. Teknik ini lebih menarik, jika dilakukan dengan cara kompetisi antar siswa. b. Contoh tes Menemukan/menunjukan benda
24
El-Ibtikar Volume 01, nomor 01,Juli 2012
Teknik Pembelajaran Keterampilan Menyimak
Hasan S, M.Ag.
Guru mengumpulkan sejumlah benda yang artinya sudah diketahui siswa. Benda-benda tersebut dimasukan ke kotak besar atau tas. Guru menyebutkan nama suatu benda (misalnya buku) sambil mengatakan :
]] [[ أَيْ َن الْ ِكتَاب ؟. Siswa mencari benda yang dimaksud. Jika benda tersebut sudah ditemukan, siswa menunjukannya kepada guru sambil mengatakan
]] َه َذا ه َو الْ ِكتَاب.
[[
c. Contoh tes menanyakan lawan kata (Ma ‘aks hadzihi al-kalimat?)22 Untuk melatih tingkat penguasaan siswa terhadap kosa kata yang sudah dipelajari, guru bisa menggunakan latihan dengan teknik Apa lawan katanya? Dalam latihan ini siswa diminta fokus pada kata yang disampaikan guru, sambil mengingat lawan kata dari yang diperdengarkan tadi. Contoh: Guru/rekaman Siswa Guru/rekaman Siswa Guru/rekaman Siswa
[[ َكبِْيـٌر : ]] صغِْيـر ٌ َ [[ : ]] [[ طَ ِويْل ٌ ِ : ]] صْيـر ٌ َ[[ ق : ]] كثِْيـر ٌ َ [[ : ]] [[ قَلِْيل ٌ : ]]
Teknik ini lebih menarik, jika dilakukan dengan cara kompetisi antara siswa. d. Contoh tes Tebak kata (Takhmin al-kalimat) Teknik ini diberikan untuk melatih pemahaman siswa terhadap ungkapan berupa deskripsi, fungsi, atau definisi dari suatu kata yang 22 Lihat Muhammad Ismail Shiny, dkk. 1991. Dalil al-Mu’allim Ila istikhdam al-shuwar wa albithaqah fi Ta’lim al-Lughah al-Arabiyah, Riyadh: Maktab al-Tarbiyah al-Araby Li Duwal al-Khalij. hal 196.
25
El-Ibtikar Volume 01, nomor 01,Juli 2012
Teknik Pembelajaran Keterampilan Menyimak
Hasan S, M.Ag.
diperdengarkan. Guru/rekaman menyampaikan deskripsi suatu kata. Siswa menebak kata yang dideskripsikan guru/rekaman. Contoh:
ل التَّالَِمْيذ َوالْم َد ِّرس ْو َن ك َّل يـَ ْوٍم ]] [[ يَ ْذ َهب إِ ََّ سة ]] : [[ الْ َم ْد َر َ ِِ ِ ِ ِ ِ اب]] : [[يَ ْذ َهب إلَْيه التَّالَمْيذ ليَـ ْقَرؤْوا أَْو يَ ْستَعْيـرْوا الْكتَ َ
Guru/rekaman :
[[ الْ َم ْكتَـبَة ]] [[ أَ ْعمل ِف الْمستَ َش َفى (أس ِ اع َد الطَّبِْيب) ]] : َ ْ َ َ [[ الْمم ِرض ]] : َّ
Siswa Guru/rekaman Siswa
:
Guru/rekaman Siswa
e. Contoh tes menanyakan tempat terjadinya pembicaraan:
الرجل َ :1ما ََثَن َه َذا الْم َس ِّجل. َّ ش َّ ِريْه. َّ الرجل َ :1ح َسنًا َس ْو َ ف أَ ْ الس َىؤال:ىىأَىيْ َىنىىيَىتِ ُّىمى َىه َىذاىا ْىلَِىوارى؟ى ى ُّى أِ -ف الْ َم ْد َر َسة .بِ -ف الْ َمْت َجر
الرجل :2خَْس د ْوالََرات. َّ
جِ -ف الْ َمطْ َعم.
دِ -ف الْبَـْنك.
f. Contoh tes menanyakan waktu terjadinya pembicaraan:
ِ ِ ت األَ َذان". "ه ْل ََس ْع َ ا ْمَرأَة َ :
رجل " :هل أَع َد ْد ِ ت ا ِإلَْطَار ؟" َْ ْ َ رجل " :نَـ َع ْمَ ،ه َذا أَ َذان الْ َم ْغ ِرب" ص َىلىا ْىلَِىوارى؟ ى يى َىش ْىهرىى َىح َى ال:ىفىىأَ ِى الس َىؤ ِ ى ُّى بَّ ََ -وال أْ ََ -عبَان
ضان جَ -رَم َ
الِ َّجة دِ -ذى ْ
g. Contoh tes melengkapi/menanggapi pernyataan:
ِ ِ اسةَ التَّا ِريْخ]] .............. [[أَ َن أحب د َر َ ضا أَ ْغتَ ِسل. ضا م َد ِّرس. بَ -وأَ َن أَيْ ً أَ -وأَ َن أَيْ ً ِ ضا ضة. دَ -وأَ َن أ ِحب َذل َ ك أَيْ ً جَ -وأَ َن أ َما ِرس الِّرََي َ
h. Contoh tes menjawab petanyaan:
El-Ibtikar Volume 01, nomor 01,Juli 2012
26
Teknik Pembelajaran Keterampilan Menyimak
Hasan S, M.Ag.
........... ]]ضَر َْمم ْود إِ َىل الْ َم ْع َهد ؟ َ [[م َىت َح َ ضر بِ َسيَّ َارة أ ْجَرة-أ َ نـَ َع ْم َح-ب ِِ ِ اح أَْم س اس ِة اللغَ ِة الْ َعَربِيَّة َ -د َ لد َر-ج َ َصب
i. Contoh tes membuat pertanyaannya (Ma huwa al-su’al?)
Teknik ini melatih konsentrasi siswa dan mengembangkan kemampuan komunikasi dengan merespon setiap ungkapan berupa jawaban, dengan pertanyaan yang sesuai. Guru memperdengarkan suatu ungkapan yang merupakan jawaban, dan diakhiri dengan kalimat :
]] [[ َما ه َو الس َؤال.
Siswa merespon ungkapan tadi dengan pertanyaan yang sesuai. Contoh:
[[ ِ"ألَنَّه َم ِريْض" َما ه َو الس َؤال ؟ ِ ِ : ]] اسة ؟ ْ اب أ َ ل َما َذا َغ:[[ الس َؤال َ ََحَد َع ِن ال ّد َر ِ ِ : ]] تي الدَّواء" َما هو الس َؤال ؟ َ َ َ َ َْ َ[[ "ال َ : ]] الصْي َدلِيَّة ؟ َّ لِ َما َذا يَ ْذ َهب َعلِ ّي إِ َىل:[[ الس َؤال
Guru/rekaman : ]] Siswa Guru/rekaman Siswa
Teknik ini akan lebih menarik, jika dilakukan dengan cara kompetisi. j. Contoh tes menanyakan persamaan kata:
تـ َف ِّكر-د
]]ك الْيَـ ْوَم إِ َىل الْغَد َ َ[[الَ تـ َؤ ِّخر َع َمل السابَِقة ؟ ُّى َّ َما مَر ِادف َكلِ َمة تُى َىؤ ِىخر ِف الْعِبَ َارة: الس َىؤال ِ تـع-ب ُت ِجل-ج اجل تـ َق ِّدم-أ َ
الْ َفالَّح-د
ِ َّ وِف اللَّي ِل أَح ِرس الْمنَا ِزَل و،الشوا ِرع ِ ]]ني َ ْ الد َكاك ْ ْ َ َ َّ [[ ِف النَّـ َهار أنَظّم الْمرْوَر ِف َ َ َم ِن الْمتَ َح ِّدث ؟:الس َىؤال ُّى الش ْر ِط ّي-ج الطَّبِْيب-ب الْم َمِّرض-أ
k. Contoh tes menanyakan tokok/pemeran yang berbicara:
3. Test penguasaan struktur kalimat
a. Memilih ungkapan yang tepat dari gambar atau situasi tertentu
27
El-Ibtikar Volume 01, nomor 01,Juli 2012
Teknik Pembelajaran Keterampilan Menyimak
Hasan S, M.Ag.
Guru menyediakan beberapa gambar di lembar test dan mengatakan:
ِ َني ت ِ ْ ال ْملَتَـ ِ ْ ف تَستَ ِمع إِ َىل ْجْلَتَـ صف ْ ي َّ َ َح ِّد ْد أ،ني لِك ِّل ص ْوَرٍة ِم َن الص َوِر اآلتِيَة ْ َ [[ َس ْو ]]ص ِحْي ًحا ْ الص ْوَرة َو َ ص ًفا
cang:
Ahmad tampak َسَرع ْأ sedang lari lebih بِس ْر َع ٍة kencang dari Maryam b. Mengidentifikasi bentuk kata
ََحَد َْي ِرى ْ َولَ ِكن أ، َم ْرََي َْت ِرى بِس ْر َع ٍة-أ ََحَد َْي ِرى ْ َولَ ِكن أ، َم ْرََي َْت ِرى بِس ْر َع ٍة-ب
ِ َف تَستَ ِمع إِ َىل ِع َّد ِة ْج ٍل ق ُثَّ َح ِّدد الْمْبـتَ َدأ ِف ك ِّل ْجْلَة، اِ ْستَ ِم ْع َجيِّ ًدا.ٍصْيـَرة َ ْ َ [[ َس ْو ِ -ب م ْفَرد- أ:ك َك َما يَلِى َ َ َح ّدد إِ َجابـَت. َه ْل ه َو م ْفَرد أَْو ْجَْع الْ َفتَاة قَ ِاد َمة-3
كتب الطَّالِب َكثِْيـَرة-4
4. Tets pemahaman komprehensif
ْجَْع الْ َمنَا ِزل َكبِْيـَرة.1 َك ْلبـنَا َنئِم.2
Test kemampuan menyimak tahap ini bertujuan untuk mengukur tingkat pemahaman siswa terhadap wacana lisan yang disampaikan oleh penutur asli secara alami. Test ini bertujuan untuk mengukur kompetensi komunikatif siswa. Beberapa contoh test menyimak untuk pehamaman komprehensif: a. Memahami pesan yang dikandung teks
28
El-Ibtikar Volume 01, nomor 01,Juli 2012
Teknik Pembelajaran Keterampilan Menyimak
Hasan S, M.Ag.
Memahami isi kandungan teks yang diperdengarkan merupakan tahap awal untuk mampu berkomunikasi secara utuh. Kristover Brompet dan Marry Vinokiyo, sebagaimana dikutip Yunus23 mengemukakan beberapa model soal untuk mengukur pemahaman siswa terhadap kandungan teks, diantaranya: 1. Melengkapi kalimat
كِتَ ًااب.د
طَ َع ًاما.ج
ٍ اِخت أَنْسب َكلِم ال َم ِل اآلتِيَة ْ اتِ ِإل ْك َم ِال َ َ َ َْ ..... َوَِيب َعلَ َّي أَ ْن آخ َذ َمعِى،[[إِنـَّ َها تْ ِطر ِ ِمظَلَّ ًة.ب ان ً ا ْمتِ َح.أ
2. Menentukan tema pembicaraan
، َـنَ َـزَل َِْيـ َها،ً َـ َو َج َد بِْئرا، اِ َْتَ َّد َعلَْي ِه الْ َعطَش، بـَْيـنَ َما َرج ٌل َيَْ ِشي بِطَ ِريْ ٍق: )الرس ْول (ص َ َ[[ق َّ ال ٍ ب ِمْنـ َها ُثَّ َخرج؛ َِإ َذا هو بِ َك ْل لََق ْد بـَلَ َغ َه َذا:ال َ (يْكل الثـََّرى ِم َن الْ َعطَش) َـ َق َ َ َش ِر َ ب يـَْل َهث ََ َ ِ َب ِم َن الْ َعط ، ُثَّ َرقَى، ُثَّ أَْم َس َكه بِِفْي ِه،ً َـنَ َـزَل الْبِ ْـئ َـر َ َم ََلَ خ َّفه َماء.ش َمثْ َل الَّ ِذي بـَلَ َغ ِِب َ الْ َك ْل . 24]] َـغَ َفَر لَه،ب؛ َ َش َكَر للا لَه َ َ َس َقى الْ َك ْل ِ َما الْعْنـوان الْمن الَ ِديْث ؟ ْ اسب ِهلََذا َ َ الْ َك ْلب الْ َعطْ َشان.ب الرجل الْ َعطْ َشان َّ .أ الْبِْئـر ِف الطَّ ِريْق.د الِّرَْق ِاب ْلَيَـ َوان.ج
b. Memahami substansi dialog yang diperdengarkan
ِ ِ ِ ِ ب لِ ِشَر ِاء بـَ ْع الصبَاح َّ ض األَ َْيَاء َه َذا َ ََي َعل ّي َيب أَ ْن أَ ْذ َه، آه: َماجد ِ ومىت ستـعود َي م: علِي اجد؟ َ َ ْ ََ َ َ َ ّ َ ِم ِ ِ صف َّ َح َو َال: اجد َ الس ْ اعة الثَّانيَة َع ْشَرة َون َ ِ ِ اعة َستَك ْون َح َو َال الْ َواح َدة ؟ َّ َوَه َذا يَـ ْع ِن أَ َّن: َعل ّي َ الس ِ ِ ....كِ ألَنَِّن َسأَ ْذ َهب إِ َىل خَْ َس ِة أَقْ َس ٍام مْتَلِ َفة َ َذل: َماجد 23
Ibid. Hal. 164 lihat Abdurrahman bin Ibrahim al-Fauzan, dkk. 2001. Al-Arabiyyah Bain Yadaik. Juz 3. Kitab Thalib. Mamlakah al-Arabiyyah al-Su’udiyyah: Mu’assasah al-Waqf al-Islami. Hal. 378 24
29
El-Ibtikar Volume 01, nomor 01,Juli 2012
Teknik Pembelajaran Keterampilan Menyimak
Hasan S, M.Ag.
الس َىؤالَ :م ِن الَّ ِذى َسيَ ْذ َهب لِ ِشَر ِاء األَ َْيَاء ؟ ُّى أ .م ِ بَ .علِ ّي اجد َ
ج .كِالَهَا
د .الَ أَ َحد
c. Menangkap informasi dari wacana lisan
ِِ ال لَه الْغَنَم :إِ َّن ص ِ [[أتخر َغنَم ع ِن َّ ِ ك ب لِيَأْكلَهَ .ـ َق َ احِب أَْر َسلَِن إِلَْي َ ٌ َ َ الراعىَ ،ـ َه َج َم َعلَْيه ذئْ ٌ ال لَه ِّ ِ ِ ِ ِ ِْ ِ ال: ك َح َسن ؟ قَ َ كَ .ـ َق َ ص ْوت َ ك قَـْب َل ذَل َ ن لَ َ الذئْبَ :ه ْل َ لتَأكلَنَ ،ولَكنَّه أََمَرن أَ ْن أ َغ َّ ِ ال ِزين ،ويطْ ِرب َّ ِ ِ نـَعم ،إِ َّن ِ كَ .ـَرَ َع نيَ .ـ َق َ ص ْوتَ َ السامع ْ َ ال لَه ا ّلذئْبَ :غ ِّن َو ْارَ ْع َ َ َْ ص ْوتى يـ ْف ِرح َْ ْ َ َ اعى وأَقْـبل وِف ي ِدهِ عصا طَ ِويـلَةَ .ـلَ َّما رأَى ِّ الر ِ الْغَنَم صوتَهَ ،س ِمعه َّ ِ اف َوَـَّر الذئْب َّ اع َى َخ َ الر َ َ َ َ َ َ ً ْ َ َ َْ َ ِ ِ 25 ِ الذئْب]] . َها ِرًابَ .وِهبَذهِ ْ الِْيـلَ ِة َنَا الْغَنَم ِم َن ّ صة ؟ َ .1م ِن الْمغَ َّفل ِف َه ِذهِ الْ ِق َّ بِّ - الر ِ د -الْ َع اعي الذئْب أ -الْغَنَم جَّ - .2لِماذَا َـَّر ِّ الذئْب ؟ َ ص ْوته َح َسن أ ِ-ألَنَّه يَ ْستَ ِمع إِ َىل الْغِ َن ب ِ-ألَ َّن الْغَنَم َ ج ِ-ألَ َّن َّ ِ ِ د ِ-ألَنَّه َيَاف ِم َن الْغَنَم صا الراعي َيْتى َوَم َعه َع ً صة ؟ َ .3م ْن بَطَل َه ِذهِ الْ ِق َّ بِّ - الر ِ د -الْغِ َن اعي الذئْب أ -الْغَنَم جَّ - .4ما الْعْنـوان الْمنَ ِ صة اسب ِهلَ ِذهِ الْ ِق َّ َ َ بِّ - الر ِ أ -الْغَنَم َّ الْغِ َن د- اعي الْمغَ َّفل ي الذكِي جَّ - الذئْب الْ َق ِو ّ الَ ِمْيل ْ d. Mengidentifikasi gagasan utama
Ibrahim, Abdul Alim, ibid.
El-Ibtikar Volume 01, nomor 01,Juli 2012
25
30
Hasan S, M.Ag.
Teknik Pembelajaran Keterampilan Menyimak
اص ًة أَوروابِ-بضارِة الْمسلِ ِمني .وَكا َن الْمسلِمو َن ِيف الْعص ِر الْعبَّ ِ ِ َّ اسي، َْ َ ْ ْ [[ َأتَثـَر الْ َعا َمل َكث ْياً – َو َخ َّ ْ ْ َ َ َ َ ْ ْ َ الشرق ،وإِ َىل الْم ِحي ِ ِ ِ ِ صل ْوا إِ َىل ال ِّ ِ ْ قَ ْد نَ َشرْوا الْع ْل َم َوالثـَّ َقاَةَ ِيف َمنَاطق َواس َعةَ ،ـ َق ْد َو َ ص ْني يف َّ ْ َ الَنـ ْوب]].26 األَطْلَ ِسي ِيف الْغَْربَ ،وإِ َىل أَْورْوَاب ِيف َّ الش َمالَ ،وإِ َىل بِالَ ِد الس ْوَدان ِيف إَِْ ِريِْقيَا َيف ْ السابَِقة تَـتَ َح َّدث َع ْن ......... -1الْ ِف ْكَرة َّ الرئِْي َسة ِيف الْ َف ْقَرة َّ ِ ِِ ِ الص ْني ض َارة ا ِإل ْسالَِميَّة ِيف الْ َعا َمل أ -اِنْتِ َشار ْ الَ َ ب -انْت َشار الْع ْلم َوالثـَّ َقاَة ِيف ّ د -اِنْتِ َشار الْعِْلم َوالثـَّ َقاَة ِيف أَْورْوَاب ج -اِنْتِ َشار ا ِإل ْسالَم ِيف الْ َعا َمل . e. Merangkum/menyimpulkan
[[راقَب حسا ٌن َنَْلَةً وِهي َْتمع حب ِ ات الْ َقم ِح بِصعوب ٍة ..أَراد حسا ٌن أَ ْن ي ِ ساع َدها َ َسأَ َهلاَ :ك ْم َ َ َ َّ ْ َ َ َّ َ َّ ٍ ِ ِ يك ِ ْفيك ِم َن الْ َق ْم ِح خ َ َخ َذ َح ّسا ٌن الن َّْملَةَ الل ََ ْه ٍر؟ أَجابَت الن َّْملَة :تَكْفيين ثَالث َحبّات .أ َ َ ِ ِ ٍ ٍ ِ ٍ َّه ِر َـتَ َح َح ّسا ٌن ض َع َم َعها ثَ َ غية َوَو َ َوَو َ الث َحبّات م َن الْ َق ْم ِحَ .وبـَ ْع َد انْقضاء الش ْ ض َعها يف ع ْلبَة َ ص َ ِ السبَ ِ صف َك ِّميَّ ِة الْ َق ْم ِحَ َ ..سأَ َهلا َع ِن َّ ب الّذي َج َعلَها تـْبقي َحبَّةً الْع ْلبَةَ َـ َو َج َد الن َّْملَةَ َوَم َعها ن ْ ات الث ِ الب ِ ونِصف ْ ِ ِ َّالث الّت كانَت معها ..أَجاب ِ ت الن َّْملَةِ :خ ْفت أَ ْن تَـْنسان َأَموت َ ْ َ الَبَّة م َن َّْ ْ ََ َ ِ جوعاَ ..ا ْكتَـ َفيت بِنِص ِ ِ اآلخَر لِْلم ْستَـ ْقبَ ِل. ص َ ً ف ما عْندي َوَوََّـ ْرت النّ ْ ْ ف َ ْ ِ ال ِ ني تَـ َعلَّ َم َح ّسا ٌن َد ْر ًسا ََثينًا يف التَّ ْدب ِي َوالتـ َّْوَ ِي]]. ك ْ مْنذ ذل َ السؤال:ىماىاخلالصةىمنىالقصةىالسابقةى؟ ى أ -النَّملَة َْتمع حب ِ ات الْ َق ْم ِح بِصعوبٍَة ْ َ َّ ِ ب -حتتاج النَّ ْملَة إىل ثالث َحبّات الْ َق ْم ِح ف كل َهر ج -تَـ َعلَّ َم َح ّسا ٌن َد ْر ًسا ََثينًا يف التَّ ْدب ِي َوالتـ َّْوَ ِي من النَّ ْملَة د -وضع حسان النَّملَ َة يف ع ْلب ٍة ص ٍ الث حب ٍ ات ِم َن الْ َق ْم ِح غية َوَو َ ض َع َم َعها ثَ َ َ ّ ْ َ ََ َ َ َ H. Kesimpulan
Abdurrahman bin Ibrahim al-Fauzan, dkk. 2001. Al-Arabiyyah Bain Yadaik. Juz 2. Ibid. Hal. 424
El-Ibtikar Volume 01, nomor 01,Juli 2012
26
31
Teknik Pembelajaran Keterampilan Menyimak
Hasan S, M.Ag.
Keterampilan menyimak tidak dapat dipisahkan dari keterampilan berbahasa lainnya, yaitu berbicara, membaca, dan menulis. Kompetensi siswa dalam keterampilan menyimak dapat diketahui melalui ungkapkan secara lisan atau ungkapan secara tulisan. Beberapa istilah yang berkaitan dengan pembelajaran istima, yaitu: Al-sam’ adalah istilah yang ditujukan pada indra pendengar, yaitu telinga. Al-simā adalah proses masuknya suara ke telinga tanpa adanya kehendak dan perhatian terhadap suara tersebut sehingga si pendengar tidak sepenuhnya dapat menangkap pembicaraan. Al-istimā’ adalah proses masuknya suara ke telinga disertai kehendak dan perhatian terhadap suara tersebut. Istilah inilah yang yang dimaksud dalam konteks pembelajaran bahasa Arab. Al-inshāt adalah proses masuknya suara ke telinga dengan disertai kehendakn dan adanya perhatian terhadap suara tersebut dan disertai juga dengan konsentrasi. Secara umum tujuan pembelajaran menyimak dalam konteks pembelajaran bahasa Arab adalah agar siswa mampu mengenali bunyi ujaran, mengidentifikasi kata, frasa dan kalimat, memperoleh informasi, menginterpretasi, menyimpulkan makna, merespon gagasan, mengapresiasi, mengkritisi dan sampai pada tahapan menilai. Materi kebahasaa yang bisa dijadikan acuan dalam pembelajaran menyimak, yaitu materi yang disiapkan oleh guru dan materi yang diambil dari kehidupan ril orang Arab. Jenis pertama disebut classroom Arabic, dan yang kedua disebut Living Arabic. Dalam pembelajaran istima sebaiknya guru lebih banyak menggunakan Living Arabic. Peran guru dalam pembelajaran menyimak sesungguhnya hampir sama dengan perannya pada saat mengajarkan aspek keterampilan bahasa lainnya, yaitu menyiapkan materi, menyampaikan materi, dan mengevaluasi. Teknik Pembelajaran Menyimak untuk Pemula :Dengar –tirukan (istami’ tsumma raddid), Lihat - Dengar – tirukan, Dengar – baca, Dengar – tulis (dikte), Kata berbisik (Risalah mahmusah) dan sebagainya. Sedangkan Teknik Pembelajaran Menyimak untuk Tingkat Menengah dan Lanjut diantaranya Menjawab pertanyaan, Identifikasi kata kunci, Identifikasi tema/topik, Identifikasi gagasan utama, Merangkum, Manganalisis kesalahan, dan sebagainya.
32
El-Ibtikar Volume 01, nomor 01,Juli 2012
Teknik Pembelajaran Keterampilan Menyimak
Hasan S, M.Ag.
Untuk mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap materi istima secara komprehensif, perlu disusun alat evaluasi yang tepat. Dalam konteks pembelajaran bahasa Arab, kompetensi yang diharapkan dikuasai oleh siswa setelah mengikuti pembelajaran istima adalah mengidentifikasi berbagai bunyi huruf-huruf Arab, mengingat fakta berupa kata, frasa dan kalimat dari teks yang didengar, dan memahami isi kandungan teks, baik yang tersurat maupun yang tersirat. Oleh karena itu tes menyimak harus diarahkan pada pengukuran tingkat penguasaan siswa terhadap kompetensi-kompetensi tersebut.
33
El-Ibtikar Volume 01, nomor 01,Juli 2012
Teknik Pembelajaran Keterampilan Menyimak
Hasan S, M.Ag.
DAFTAR PUSTAKA Al-Fauzan, Abdurrahman bin Ibrahim dkk. 2001. Al-Arabiyyah Bain Yadaik. Juz 2. Mamlakah al-Arabiyyah al-Su’udiyyah: Mu’assasah al-Waqf alIslami. Al-Naqah, Mahmud Kamil. 1985. Ta’lim al-Lughah al-Arabiyyah Li al-Nathiqin Bi Lughat Ukhra: Ususuh, Mahakhiluh, Thuruq Tadrisih. Makkah alMukarramah: Jami’at Um al-Qura. Djiwandono, M. Soenardi. 2008. Tes Bahasa. Jakarta: Indeks. Effendi, Ahmad Fuad. 2004. Metodologi Pengajaran Bahasa Arab. Malang: Misykat. Ibrahim, Abdul Alim.1973. Al-Muwajjihal-Fanny Li Mudarrisi al-Lughah alArabiyyah. Mishr: Dar al-Ma’arif. Ilyan, Ahmad Fuad Mahmud. 1992. Al-Maharat al-Lughawiyah: Mahiyatuha wa Thara’iq Tadrisiha. Riyadh: Dar al-Muslim Li al-Nasyr wa al-Tauzi’. Madkur, Ali Ahmad. 2000. Tadris Funun al-Lughah al-Arabuyyah. Al-Qahirah: Dar al-Fikr al-Arabi. Saefuloh, Hasan. 2010. Al’ab Lughawiyyah: Teknik Pembelajaran Bahasa Arab yang Menyenangkan. Jogjakarta: Bassan Publishing. Shini, Mahmud Ismail dan ‘Umar al-Shadiq ‘Abdullah. 1984. Al-Mu’inat alBashariyyah Fy Ta’lim al-Lughah. Riyadh: Jami’ah al-Malik Sa’ud. Shiny, Mahmud Isma’il dkk. 1983. Al-Arabiyyah Li al-Nasyi’in. Juz 2. Kitab Mu’allim. Mamlakah al-Arabiyyah al-Su’udiyyah: Wizarat al-Ma’arif. Tarigan, Djago dan Henry Guntur Tarigan. 1986. Teknik Pengajaran Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. Thu’aimah, Rusydi Ahmad. 1986. Al-Marji’ Fy Ta’lim al-Lughah al-Arabiyah Li al-Nathiqin Bi Lughat Ukhra. Juz 2. Makkah: Jamiah Umm al-Qura. Yunus, Fathi Ali dan Muhammad Abd al-Rauf. 2003. Al-Marji’ Fy Ta’lim alLughah al-Arabiyyah Li al-Ajanib Min al-Nadzariyyah Ila alTathbiq.al-Qahirah: Maktabah Wahbah.
34
El-Ibtikar Volume 01, nomor 01,Juli 2012