Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi III Program Studi MMT-ITS, Surabaya 4 Pebruari 2006
PEMANFAATAN GEDUNG EKS KANTOR BUPATI KAPUAS SEBAGAI PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Paulus Karya M, Rianto B. Adihardjo, Retna Hapsari Lab Manajemen Konstruksi Teknik Sipil FTSP – ITS Telp 031-5939925, fax 031-5939510 email:
[email protected]
ABSTRAK Pemerintah daerah sering dihadapkan dengan kendala fasilitas dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia para Pegawai Negeri Sipil (PNS). Salah satu upayanya adalah dengan memberikan pendidikan dan pelatihan bagi para PNS baik yang bersifat Diklat Prajabatan dan Diklat dalam Jabatan (Diklatpim) maupun Diklat Fungsional. Namun disamping faktor keterbatasan dana, faktor keterbatasan fasilitas adalah kendala utama dalam upayanya tersebut, yang diakibatkan oleh keterbatasan tempat pelaksanaan Diklat. Sehingga selama ini pelaksanaan diklat dilaksanakan di salah satu penginapan atau diikutkan pada pelaksanaan diklat yang diselenggarakan di Propinsi Kalimantan Tengah atau Propinsi Kalimantan Selatan. Gedung eks Kantor Bupati, dimungkinkan untuk dimanfaatkan sebagai tempat penyelenggaraan Diklat oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Kapuas sekaligus dapat menjadi aset Pemerintah Daerah. Sehingga perlu adanya penelitian yang menganalisis kelayakan investasi dalam pemilikan aset tersebut oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Kapuas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa investasi sebesar Rp 3.308.127.000,- untuk merehabilitasi gedung seluas 882,125 m2 ini layak, dengan Net Present Value (NPV) sebesar Rp. 242.152.334,46, dengan Internal Rate of Return (IRR) 14%, dan Payback Period 9 tahun. Kata kunci: Gedung Eks Kantor Bupati, investasi
PENDAHULUAN Kabupaten Kapuas dengan wilayah yang sangat luas masih terkendala oleh sarana dan prasarana (infrastruktur) yang sangat terbatas. Salah satunya adalah keterbatasan sarana fasilitas untuk perbaikan SDM bagi pegawai kabupaten Kapuas. Sebenarnya Kabupaten Kapuas mempunyai fasilitas yang dapat difungsikan, yaitu gedung Eks Kantor Bupati yang selama ini difungsikan sebagai kantor Dinas Pekerjaan Umum kabupaten Kapuas. Pemanfaatan kantor ini oleh Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kapuas bersifat sementara sehingga setelah selesai dibangun, maka seluruh aktivits Dinas Pekerjaan Umum akan berpindah ke gedung baru tersebut. Seiring dengan hal tersebut, maka gedung eks kantor bupati akan dialihfungsikan untuk suatu kegiatan lainnya sehingga gedung tersebut tetap bermanfaat. Salah satu kegiatan yang dapat memanfaatkan gedung tersebut adalah untuk Pendidikan dan Pelatihan bagi para pegawai negeri sipil yang dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Kapuas baik yang bersifat struktural maupun fungsional. Mengingat selama ini untuk pelaksanaan pelatihan dan pendidikan di Kabupaten Kapuas masih dilaksanakan di salah satu hotel atau dengan alternatif lain, mengikutsertakan pegawai mengikuti Pendidikan dan Pelatihan yang dilaksanakan oleh Diklat Propinsi Kalimantan Tengah atau daerah lainnya yang melaksanakan pelatihan
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi III Program Studi MMT-ITS, Surabaya 4 Pebruari 2006
tersebut, seperti yang dilaksanakan di Propinsi Kalimantan Selatan. Sehingga perlu adanya penelitian yang menganalisis kelayakan investasi dalam pemanfaatan aset tersebut oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Kapuas TINJAUAN PUSTAKA Studi ekonomi dapat didefenisikan sebagai sebuah perbandingan antara alternatif, dimana perbedaan diantara alternatif – alternatif itu sebegitu jauh dinyatakan dalam bentuk uang, dimana pertimbangan teknik terlibat. Perbandingan demikian disebut studi ekonomi teknik. Dalam kebanyakan kasus dalam studi ekonomi teknik bersangkutan dengan evaluasi investasi proyek. Analisa Investasi Investasi baik yang dilakukan dalam bidang industri atau pada bidang lainnya, pada dasarnya merupakan usaha menanamkan faktor-faktor produksi langka dalam proyek tertentu. Proyek itu sendiri dapat bersifat baru sama sekali, atau perluasan dari proyek yang telah ada (Sutoyo,1995). Tujuan utama investasi adalah memperoleh berbagai manfaat yang cukup layak dikemudian hari. Manfaat tadi dapat berupa imbalan keuangan misalnya laba, manfaat non keuangan atau kombinansi kedua hal tersebut. Methode Discounted Cash Flow Pada metode ini, terdapat tiga macam tolok ukur propitabilitas proyek, yakni: 1. Net Present Value (NPV) Net Present Value (NPV) adalah kriteria investasi yang banyak digunakan dalam mengukur apakah suatu proyek feasibel atau tidak. Kriteria ini didasarkan konsep mendiskonto seluruh aliran kas masuk dan keluar selama umur operasi (investasi) ke nilai sekarang, kemudian menghitung angka netto, maka akan diketahui selisihnya dengan memakai dasar yang sama. 2. Internal Rate of Return Internal Rate of Return (IRR) seringkali dipakai untuk menganalisis apakah rencana proyek cukup menarik bila dilihat dari arus pengembalian yang telah ditentukan. Untuk itu prosedur yang lasim dipakai adalah dengan mengkaji arus pengembalian internal. Adapun yang dimaksud dengan arus pengembalian internal (IRR) adalah arus pengembalian yang menghasilkan NPV aliran kas masuk sama dengan aliran kas keluar. Pada metode NPV analisa dilakukan dengan menentukan terlebih dahulu besar arus pengembalian (diskonto factor = i), kemudian dihitung nilai sekarang neto (PV) dari aliran kas keluar dan kas masuk. Untuk IRR ditentukan dulu NPV = 0, kemudian dicari berapa besar arus pengembalian (discount factor = i) agar hal tersebut terjadi. jika IRR > arus pengembalian (i) yang diinginkan proyek berarti layak. IRR < arus pengembalian (i) yang diinginkan proyek berarti tidak layak. 3. Payback Period Payback period digunakan untuk mengukur seberapa cepat investasi bisa kembali dan diukur dengan satuan waktu (tahun,bulan dan hari). Kalau periode Payback atau kembalinya modal lebih pendek dari pada yang diisyaratkan maka proyek dengan investasi tersebut diterima dan sebaliknya
ISBN : 979-99735-1-1 B-9-2
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi III Program Studi MMT-ITS, Surabaya 4 Pebruari 2006
Metode Peramalan Untuk memperkirakan jumlah pegawai diperhitungkan berdasarkan data jumlah pegawai yang diterima oleh Pemerintah Kabupaten Kapuas sejak pelaksanaan otonomi daerah (tahun 2000). Methode yang dapat dipakai yaitu Methode Aritmetik dan Least Square (Dep. Pekerjaan Umum, 1998). a. Methode Aritmetik Rumus metode aritmetik dapat dituliskan sebagai berikut: Pn = Po – Ka (Tn - To) dan (P2-P1) Pn = T2-T1 Dimana: Pn = jumlah Pegawai pada tahun ke – n Po = jumlah pegawai pada tahun dasar Tn = Tahun ke – n To = Tahun dasar Ka = Konstanta Aritmetik P1 = Jumlah pegawai yang diketahui pada tahun ke – 1 P2 = Jumlah pegawai yang diketahui pada tahun terakhir T1 = Tahun ke – 1 yang diketahui T2 = Tahun ke -2 yang diketahui b. Methode Least Square Rumus: Ý = a + bX Dimana: Y = Nilai variabel berdasarkan garis regresi X = Variabel independen a = Konstanta b = Koefisien arah regresi linier Adapun persamaan a dan b adalah sebagai berikut: ∑Y.∑X² - ∑X ∑XY a = n. ∑X²
- (∑X)²
n.∑ X.Y - ∑ X ∑ Y b= n. ∑ X² - (∑ X)² METODOLOGI PENELITIAN Adapun rancangan penelitian untuk mencapai tujuan penelitian sebagai berikut: 1. Pengenalan dan perumusan masalah 2. Proyeksi pertambahan jumlah pegawai negeri sipil setiap tahun 3. Proyeksi jumlah pegawai yang akan menjalani/ mengikuti pendidikan dan pelatihan baik pendidikan dan pelatihan struktural maupun fungsional. 4. Proyeksi Biaya Investasi
ISBN : 979-99735-1-1 B-9-3
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi III Program Studi MMT-ITS, Surabaya 4 Pebruari 2006
HASIL DAN DISKUSI Tabel 1. Hasil Perhitungan Mundur dengan Methode Aritmetik dan Least Square Jumlah Pegawai No.
Hasil Perhit. Mundur
Tahun (Y)
Aritmetik
Least Square
1.
2000
6285
6283
6.401
2.
2001
6482
6430
6.532
3.
2002
6531
6577
6.663
4.
2003
6611
6724
6.794
5.
2004
6761
6871
6.924
6.
2005
7018
7018
7.055
Jumlah
39688
Sumber: Data Primer (Berdasarkan Hasil Perhitungan)
Metode perhitungan perkiraan yang paling tepat adalah metode yang memberikan harga standart deviasi terkecil. Dari hasil perhitungan standart deviasi terhadap kedua metode tersebut, maka metode aritmetik mempunyai standart deviasi yang paling kecil Tabel 2. Prakiraan Pertambahan Pegawai Negeri Sipil di Kabupaten Kapuas 10 (Sepuluh) Tahun yang Akan Datang No.
Tahun
Tahun ke-x
Jumlah PNS (Y1)
Pertumbuhan (%)
1.
2006
1
7311
2.05
2.
2007
2
7458
2.01
3.
2008
3
7604
1.97
4.
2009
4
7751
1.93
5.
2010
5
7898
1.89
6.
2011
6
8044
1.86
7.
2012
7
8191
1.82
8.
2013
8
8337
1.79
9.
2014
9
8484
1.76
10.
2015
10
8631
1.73
11.
2016
11
8777
1.70
Sumber Data: Hasil pengolahan
Tabel 3. Proyeksi Jumlah Peserta Diklat dari Masing-masing Jabatan Tahun
Pra Jabatan
ADUM
SPAMA
2006
147
15
75
2007
147
16
77
2008
147
17
79
2009
147
18
81
2010
147
18
84
2011
147
19
86
2012
147
20
88
2013
147
20
91
2014
147
21
93
2015
147
22
95
Sumber: Hasil Pengolahan Data
ISBN : 979-99735-1-1 B-9-4
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi III Program Studi MMT-ITS, Surabaya 4 Pebruari 2006
Analisa Finansial Tabel 4. Proyeksi Pendapatan Tahun
Biaya Pra Jabatan (Rp)
Biaya ADUM (Rp)
2006
441,000,000.00
107,999,920.00
2007
441,000,000.00
2008
441,000,000.00
2009
Biaya SPAMA(Rp)
Pendapatan = 0.48*Total (Rp)
Total(Rp)
969,428,200.00
1,518,428,120.00
728,960,000.00
112,999,880.00
999,142,300.00
1,553,142,180.00
745,625,366.54
117,999,840.00
1,028,856,400.00
1,587,856,240.00
762,290,733.07
441,000,000.00
122,999,800.00
1,058,570,500.00
1,622,570,300.00
778,956,099.61
2010
441,000,000.00
127,999,760.00
1,088,284,600.00
1,657,284,360.00
795,621,466.14
2011
441,000,000.00
132,999,720.00
1,117,998,700.00
1,691,998,420.00
812,286,832.68
2012
441,000,000.00
137,999,680.00
1,147,712,800.00
1,726,712,480.00
828,952,199.21
2013
441,000,000.00
142,999,640.00
1,177,426,900.00
1,761,426,540.00
845,617,565.75
2014
441,000,000.00
147,999,600.00
1,207,141,000.00
1,796,140,600.00
862,282,932.28
2015
441,000,000.00
152,999,560.00
1,236,855,100.00
1,830,854,660.00
878,948,298.82
4,410,000,000.00
1,304,997,400.00
11,031,416,500.00
16,746,413,900.00
8,039,541,494.10
Total
Sumber: Data Olahan
Tabel 5. Jenis – Jenis Pelayanan No
Pelayanan
Harga sewa
Keterangan
1
Diklat
Sehari Rp 150.000.00
Minimal 3 hari
2
Resepsi
Sehari Rp 1.000.000.00
-
3
Seminar
Sehari Rp 2.500.000.00
-
4.
Sewa kamar
Sehari Rp
-
60.000.00
Tabel 6. Harga Sewa Hotel untuk Diklat No
Jenis Pelayanan
1 2 3 4 5 6
Sewa Makan dan Minuman Tempat Rapat (Aula) Fasilitas Tulis Menulis Tempat Ibadah OHP, Komputer dll Jumlah Selisih/Margin
Hotel Roos (Rp)
Eks Kantor Bupati (Rp)
462,360,000.00 294,675,000.00 35,250,000.00 1,500,000.00 tersedia 5,000,000.00 728,960,000.00
353,610,000.00 235,740,000.00 21,150,000.00 1,500,000.00 tersedia 5,000,000.00 617,000,000.00 181,785,000.00
Dari Tabel 6 diatas dapat dilihat bahwa keuntungan (penghematan) yang didapatkan adalah Rp 67,750,000.00 didapat dari selisih dengan harga Hotel Melati Tabel 7. Biaya Operasional Gedung Tiap Tahun Operasi Gedung Tahun Jumlah (Rp) 2000 55,729,375.00 2001 58,662,500.00 2002 61,756,000.00 2003 67,000,000.00 2004 71,000,000.00 2005 108,000,000.00 Jumlah Sumber: Data Olahan
ISBN : 979-99735-1-1 B-9-5
Pertumbuhan (Rp) 2,933,125.00 3,093,500.00 5,244,000.00 4,000,000.00 37,000,000.00
Prosentase 0.05 0.05 0.08 0.06 0.34 0.58
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi III Program Studi MMT-ITS, Surabaya 4 Pebruari 2006
Analisa Arus Kas Berdasarkan daftar Harga Satuan Bangunan Gedung Negara (HSBGN) yang diterbitkan oleh Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kapuas (Desember 2004) untuk bangunan gedung pemerintah bertingkat type B tahun 2005 adalah sebesar Rp. 3.750.179,- sehingga besar investasi yang dibutuhkan untuk merehabilitasi Eks Kantor Bupati Kapuas adalah sebesar: 882,125 M2 x Rp. 3.750.179
= Rp. 3.308.127.000,-
Untuk menganalisa arus kas dibuat asumsi yang menggambarkan pendekatan Discounted Cash Flow (DCF), seperti dibawah ini: 1. JANGKA WAKTU PINJAMAN 2. TINGKAT BUNGA 3. RASIO PINJAMAN DAN MODAL= = Rp 2,315,688,900.00 : Rp 992,438,100.00 4. EQUTY RATE 5. NILAI INVESTASI
: 10 TAHUN : 14%/TAHUN : 70% : 30% : 25% : Rp 3,308,127,000.00
Cicilan pengembalian pokok pinjaman dan bunga bank dari jumlah bank sebesar Rp 3,308,127,000.00 per tahun adalah: i R = An (1 – ( 1+ i )-n dimana: R An i n R
= = = = = =
Cicilan (Annuity) Present Value tingkat suku bunga Jumlah interval pembayaran Rp 2.315.688.900.00 (0,14)/ (1 – (1+0,14)10 Rp 443,948,918.51
Untuk melihat apakah investasi yang dilakukan itu layak (feasible) atau tidak dilihat dari nilai dibawah ini: 72,223,805.60 IRR
Net B/C
= 0,14 +
(0,25-0,14)
(72,223,805.60– 28,749,328.63) = 32.27% 72,223,805.60 = 28,749,328.63 = 2.51
Dari hasil analisa dapat disimpulkan bahwa proyek ini layak (feasible) dilaksanakan karena NPV > 0 yakni NPV= 242,152,344.46) dan IRR > 25% serta Net B/C > 1 dimana Net B/C= 2.51.
ISBN : 979-99735-1-1 B-9-6
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi III Program Studi MMT-ITS, Surabaya 4 Pebruari 2006
KESIMPULAN Dari hasil pembahasan, dapat disimpulkan sebagai berikut ini: 1. Pertumbuhan Pegawai Negeri Sipil di Kabupaten Kapuas dari tahun 2000 sampai dengan 2005 adalah sebanyak 147 orang pertahun dan diproyeksikan dengan menggunakan rumus Aritmetika akan mencapai 8631 orang pada tahun 2015. 2. Jika bangunan Eks Kantor Bupati Kabupaten Kapuas direhabilitasi untuk dijadikan Pusat Pendidikan dan Pelatihan (PUSDIKLAT) bagi Pegawai Negeri Sipil Kabupaten Kapuas, berdasarkan Standart Harga Satuan Bangunan (SGBN) Kabupaten Kapuas, untuk bangunan gedung negara bertingkat tidak sederhana type B adalah sebesar Rp. 3.308.127.000 sehingga Pendidikan dan Pelatihan baik struktural maupun fungsional yang selama ini diselenggarakan di salah satu hotel kelas melati yakni Hotel ROOS Kuala Kapuas layak difungsikan . 3. Dengan tingkat suku bunga 14% pertahun yakni tingkat suku bunga yang diberikan oleh Bank Pembangunan Kalimantan Tengah (BPK) untuk Kredit Pemda didapatkan NPV sebesar 242.152.334,46. 4. Dari aspek finansial, pemanfaatan Gedung Eks Kantor Bupati Kapuas sebagai sarana Pendidikan dan Pelatihan (DIKLAT) untuk Pegawai Negeri Sipil, layak (feasibility) yakni dengan Net Present Value (NPV) sebesar 242.152.334,46 didapatkan Internal Rate of Return (IRR) sebesar 22,53%. Saran Beberapa saran yang dapat disampaikan pada penelitian yang lebih lanjut antara lain: 1. Penelitian dapat dikembangkan dengan melihat kemungkinan diterimanya peserta Pendidikan dan Pelatihan dari kabupaten/ kota atau propinsi lain disekitar Kabupaten Kapuas, tentunya dengan pengambilan data pada kabupaten/kota dan propinsi yang dimungkinkan mengikuti Pendidikan dan Pelatihan di Kabupten Kapuas 2. Disamping pemanfaatan Gedung Eks Kantor Bupati sebagai Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Negeri Sipil (PNS) oleh Pemerintah Kabupaten Kapuas, penelitian dapat dikembangkan terhadap berapa besar kemungkinan pemanfaatan gedung ini oleh masyarakat luas seperti acara perkawinan, seminar, perayaan harihari besar keagamaan dan lain sebagainya, dapat menambah pendapatan asli daerah (PAD) bagi pemerintah Kabupaten Kapuas. 3. Alternatif penelitian berikutnya yang dapat dilakukan adalah bagaimna jika pengelolaan Gedung Eks Kantor Bupti kapuas dikelolah oleh pihak lain selain Pemerintah Kabupaten Kapuas misalnya oleh Badan Usaha Milik Daerah. DAFTAR PUSTAKA Arthaya, Made Oka (1998), Studi Kelayakan Proyek Pembangunan Rumah Susun di Bali, Tesis, Institut Teknologi Sepuluh November, Surabaya. Badan Perencanaan Pembangunan dan Penanaman Modal Daerah (2002), Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupten Kapuas, Kuala Kapuas.
ISBN : 979-99735-1-1 B-9-7
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi III Program Studi MMT-ITS, Surabaya 4 Pebruari 2006
Grant, Ireson and Leavenworth (1994), Principles of Enginerring Economy, The Ronald Press Company, New York, 1976, terjemahan Komarudin dan Kartasapoetra, cetakan kelima, Dasar-dasar Ekonomi Teknik, PT. Rineke Cipta Jakarta. Ibrahim, Yacob(2003), Studi Kelayakan Bisnis, Edisi Revisi, Rineka Cipta, Jakarta. Joseph de Chiara & John Callender (1980), Time Saver Standartds for Building Types, 2nd Edition, Mc. Graw Hill Book Company, New York, Peraturan Pemerintah (2003), Pegawai Negeri Sipil, Bandung, Citra Umbara. Pujawan, I Nyoman, (2002), Ekonomi Teknik, Edisi Pertama Cetakan Kedua, Guna Widya, Surabaya Sharpe, William F (1995), Investasi, Edisi Bahasa Indonesia, alih bahasa Henry Njooliangtik dan Agustiono(1997),Prenhallindo, Jakarta Soeharto, Imam (1995), Manajemen Proyek dari Konseptual Sampai Operasional , Erlangga, Jakarta. Ramadhan, Syahrul dkk,(2002), Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Ikhtiar, Surabaya. Subantari, Riny (2003), Analisa Kelayakan Investasi Penyediaan Prasarana Air Minum di Kecamatan Cipondoh kota Tangerang, Tesis, Institut Teknologi Sepuluh November, Surabaya. Sutojo, Siswanto (1995), Studi Kelayakan Proyek -Teori dan Praktek, PT Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta. Wiroatmodjo, Piran (2001), Pembangunan Daerah, Sektor dan Nasional, Bahan Ajar Diklatpim III, Jakarta, Lembaga Administrasi Negara.
ISBN : 979-99735-1-1 B-9-8