Seminar Tugas Akhir – KBA 12117
2015
BAB II
PEMAHAMAN TERHADAP PUSAT SOSIAL REMAJA Dalam bab ini akan dibahas mengenai teori/kajian pustaka ataupun literatur yang berkaitan dengan Pusat Sosial Remaja, pemahaman terhadap proyek sejenis serta spesifikasi umum proyek yang diperoleh dari sistesis/kesimpulan dari perbandingan antara teori pada literatur dan studi banding yang dilakukan terhadap proyek sejenis.
2.1 Pemahaman Teori Pemahaman teori Pusat Sosial Remaja ini dibagi menjadi tiga sub bab, yaitu mengenai pemahaman remaja, pemahaman sosial, dan pemahaman pusat.
7
Pusat Sosial Remaja di Denpasar
Seminar Tugas Akhir – KBA 12117
2.1.1
2015
Pemahaman Remaja Pemahaman
mengenai
remaja
mencakup
pengertian,
karakteristik
pertumbuhannya, serta hubungan dengan sekitarnya. a) Pengertian Remaja Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, remaja berarti mulai dewasa, sudah sampai umur untuk kawin. Menurut Hurlock (1991), remaja adalah mereka yang berada pada rentang usia 12-18 tahun. Menurut Stanley Hall (dalam Santrock, 2003), usia remaja berada pada rentang 12-23 tahun. Kategori pendidikan remaja adalah SMP (13-15 tahun) dan SMA (16-18 tahun) serta Mahasiswa (19-21 tahun). Masa remaja termasuk masa yang sangat menentukan karena pada masa ini para remaja mengalami banyak perubahan yang disebabkan oleh lingkungan sekitar, emosional dan keinginan para remaja untuk menunjukkan jati diri mereka sendiri. (Hurlock, E. : 1991). Para ahli biasa menggunakan batasan usia remaja secara umum adalah antara 12 hingga 21 tahun. Rentang waktu usia remaja ini biasanya dibedakan atas tiga, yaitu 12 – 15 tahun yang disebut dengan masa remaja awal, 15 – 18 tahun disebut dengan masa remaja pertengahan, dan 18 – 21 tahun disebut dengan masa remaja akhir. Berikut merupakan rentang waktu usia remaja yang ditampilkan pada Gambar 2.1 berikut:
Gambar 2.1: Rentang waktu usia remaja (Sumber: analisa penulis, 2015)
Masa remaja adalah suatu masa dimana ketegangan emosi meninggi sebagai akibat dari perubahan fisik dan kelenjar. Ciri-ciri perkembangan psikologis remaja adalah adanya emosi yang meledakledak, sulit dikendalikan, cepat depresi (sedih, putus asa) dan kemudian melawan dan memberontak. perkembangan psikologis ini ditekankan pada keadaan emosi remaja (Gunarsa, S. : 1989). Perkembangan
8
Pusat Sosial Remaja di Denpasar
Seminar Tugas Akhir – KBA 12117
2015
kognisi remaja menyebabkan remaja berpikir secara abstrak dan komplek sehingga mereka berpikir mampu mengambil keputusan untuk dirinya sendiri. Dan perkembangan sosial membuat remaja memiliki keinginan yg kuat untuk melepaskan diri dari ikatan keluarga dan melibatkan diri dengan teman-teman sebayanya. Hal ini dilakukan untuk menemukan identitas dirinya dan mendapatkan peran sosial sebagai pribadi yang dewasa. Dan yang terakhir yaitu perubahan emosional, erat kaitannya dengan kematangan hormon yang terjadi pada remaja dan biasanya ditandai dengan emosi yang tidak stabil dan penuh gejolak (Santrock, J. : 2003).
b) Karakteristik Pertumbuhan Remaja Karakteristik pertumbuhan dan perkembangan remaja yang mencakup perubahan transisi biologis, transisi kognitif, dan transisi sosial akan dijelaskan seperti di bawah ini: 1. Transisi Biologis Menurut Santrock (2003: 91) perubahan fisik yang terjadi pada remaja terlihat pada saat masa pubertas, yaitu dengan meningkatnya tinggi dan berat badan serta kematangan sosial. Diantara perubahan fisik itu, yang terbesar pengaruhnya pada perkembangan jiwa remaja adalah pertumbuhan tubuh (badan menjadi semakin panjang dan tinggi). Selain pertumbuhan tubuh, perubahan lainnya dapat ditandai dengan mulai berfungsimya alatalat reproduksi, yang ditandai dengan haid pada wanita dan mimpi basah pada laki-laki. Perubahan fisik yang terjadi pada remaja perempuan antara lain pertumbuhan tulang, badan menjadi tinggi, dan tumbuh payudara. Selain itu juga tumbuh bulu halus di beberapa bagian tubuh seperti pada kemaluan dan ketiak, sedangkan pada anak lakilaki perubahan uang terjadi adalah pertumbuhan tulang-tulang, testis membesar, tumbuh bulu di kemaluan, ketiak,dada, serta di wajah berupa kumis atau jenggot, perubahan lainnya yaitu suara yang lebih rendah dan ejakulasi (keluarnya air mani).
9
Pusat Sosial Remaja di Denpasar
Seminar Tugas Akhir – KBA 12117
2015
2. Transisi Kognitif Dalam perkembangan kognitif, remaja tidak terlepas dari lingkungan sosial yang menekankan pentingnya interaksi sosial budaya dalam perkembangan kognitif remaja. Menurut Piaget (dalam Santrock, J. 2003: 15), pemikiran operasional formal berlangsung antara usia 11 sampai 15 tahun. Pemikiran operasional formal lebih abstrak, idealis, dan logis daripada pemikiran operasional kongkret. Remaja terdorong untuk memahami dunianya karena tindakan yang dilakukannya sebagai wujud dari penyesuaian diri secara biologis. Secara lebih nyata mereka mengaitkan suatu gagasan dengan gagasan lain. Mereka bukan hanya mengoranisasikan pengamatan dan pengalaman, tetapi juga menyesuaikan cara berfikir mereka untuk menyertakan gagasan. Remaja berfikir lebih abstrak dibandingkan anak-anak misalnya dapat menyelesaikan aljabar abstrak. Remaja juga lebih idealis dalam berfikir seperti memikirkan karakteristik ideal dari diri sendiri, oranglain, dan dunia. Remaja berfikir secara logis dan mulai berfikir seperti ilmuwan, menyusun berbagai rencana untuk meyelesaikan masalah dan secara sistematis menguji cara pemecahan yang terpikirkan. 3. Transisi Sosial John Flavel (dalam Santrock, J. 2003 : 125) menyebutkan bahwa kemampuan remaja untuk memantau kognisi sosial mereka secara efektif merupakan petunjuk penting mengenai adaya kematangan dan kompetensi soaial mereka. Menurut Santrock (2003: 24), pada transisi sosisal remaja mengalami perubahan dalam hubungan individu dengan manusia lain yaitu dalam emosi. Dalam kepribadian, dan dalam peran dari konteks sosial dalam perkembangan. Membantah orang tua, serangan agresif terhadap teman sebaya, perkembangan sikap asertif, kebahagiaan remaja dalam peristiwa tertentu serta peran gender dalam masyarakat merefleksikan peran proses sosial-emosional dalam perkembangan remaja.
10
Pusat Sosial Remaja di Denpasar
Seminar Tugas Akhir – KBA 12117
2015
c) Hubungan Remaja Dengan Sekitarnya Hubungan sosial anak pada awalnya sangat terbatas dengan orang tuanya dalam kehidupan keluarga, khususnya dengan ibu dan sesuai dengan bertambahnya usia, khususnya remaja, hubungan sosial berkembang semakin meluas dengan anggota keluarga lain, teman bermain dan teman sejenis maupun lain jenis. Hubungan remaja dengan teman sebaya dan orang tua akan dijelaskan seperti di bawah ini: 1. Hubungan dengan Teman Sebaya Menurut Santrock (2003 : 219), teman sebaya (peers) adalah anak-anak atau remaja dengan tingkat usia atau tingkat kedewasaan yang sama. Jean Piaget dan Harry Stack Sullivan (dalam Santrock, J. 2003 : 220) mengungkapkankan bahwa anak-anak dan remaja mulai belajar mengenai pola hubungan yang timbal balik dan setara melalui interaksi dengan teman sebaya. Remaja juga belajar untuk mengamati dengan teliti minat dan pandangan teman sebaya dengan tujuan untuk memudahkan proses penyatuan dirinya ke dalam aktifitas teman sebaya yang sedang berlangsung. Sullivan beranggapan bahwa teman memainkan peran yang penting dalam membentuk kesejahteraan dan perkembangan anak dan remaja. Sullivan juga menyatakan kaitannya dengan kesejahteraan bahwa semua orang memiliki sejumlah kebutuhan sosial dasar, termasuk kebutuhan kasih sayang (ikatan yang aman), teman yang menyenangkan, penerimaan oleh lingkungan sosial, keakraban, dan hubungan seksual. 2. Hubungan dengan Orang Tua Menurut Steinberg (dalam Santrock, J. 2003 : 42), masa remaja awal adalah suatu periode ketika konflik dengan orang tua meningkat melampaui tingkat masa anak-anak. Peningkatan ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu perubahan biologis pubertas, perubahan kognitif yang meliputi peningkatan idealism dan penalaran logis, perubahan sosial yang berfokus pada kemandirian dan identitas, perubahan kebijaksanaan pada orang tua, dan harapan-harapan yang dilanggar oleh pihak rang tua dan remaja.Collins (dalam Santrock, J.
11
Pusat Sosial Remaja di Denpasar
Seminar Tugas Akhir – KBA 12117
2015
2003 : 42) berkesimpulan bahwa banyak orang tua melihat remaja mereka berubah dari seorang anak yang selalu menjadi seseorang yang tidak mau menurut, melawan, dan menantang standar-standar orang tua. Bila ini terjadi, orang tua cenderung berusaha mengendalikan dengan keras dan memberi lebih banyak tekanan kepada remaja agar mentaati standar-standar orang tua. Santrock (2003 : 24) memberikan beberapa strategi dalam menghindari terjadinya konflik antara remaja dengan orang tuanya, yaitu : 1) Menetapkan aturan-aturan dasar bagi pemecahan konflik. 2) Mencoba mencapai suatu pemahaman timbal balik. 3) Mencoba melakukan tukar pendapat (braistorming). 4) mencoba bersepakat tentang satu atau lebih pemecahan masalah. 5) Menulis kesepakatan. 6) Menetapkan waktu bagi suatu tindak lanjut untuk melihat kemajuan yang dicapai.
d) Faktor-Faktor Pengaruh Pertumbuhan Remaja Faktor-faktor
yang
mempengaruhi
pertumbuhan
dan
perkembangan anak remaja ada dua, yaitu (Purnomo, Hanifan, B. 1990 : 9) : 1) Faktor keturunan: adalah sifat-sifat kecenderungan yang ada pada diri setiap manusia yang dibawa sejak lahir. 2) Faktor lingkungan: yang dimaksud dengan lingkungan adalah lingkungan fisik dan lingkungan sosial. Lingkungan fisik, adalah lingkungan berupa alam, disini manusia menyesuaikan diri terhadap pengaruhnya dan benda ciptaan manusia (pada umumnya merupakan alat pendidik atau pendidikan yang mempengaruhi jiwa anak) Lingkungan sosial, adalah limgkungan yang berwujud manusia yang merupakan masyarakat, dimana mereka berinteraksi. Keadaan masyarakat akan memberikan pengaruh tertentu terhadap perkembangan keluarga terdapat didalamnya.
12
Pusat Sosial Remaja di Denpasar
yang dimana
Seminar Tugas Akhir – KBA 12117
2015
Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan remaja ditampikan pada gambar 2.2 seperti berikut:
Gambar 2.2: faktor-faktor pengaruh pertumbuhan remaja (Sumber: Analisa Penulis, 2015)
Dari
faktor-faktor pengaruh pertumbuhan remaja di atas,
terdapat beberapa faktor yang menjadi masalah pada remaja, antara lain (Purnomo, Hanifan B. 1990 : 11): Adanya perubahan-perubahan biologis dan psikologis yang sangat pesat pada masa remaja yang akan memberikan dorongan tertentu yang sifatnya sangat kompleks Orang tua dan pendidik kurang siap untuk memberikan informasi yang benar dan tepat waktu, karena ketidaktahuannya. Perbaikan gizi yang menyebabkan menais menjadi lebih dini. Banyaknya kejadian kawin muda terutama di daerah pedesaan. Sebaiknya di kota, kesempatan untuk bersekolah dan bekerja menjadi lebih terbuka bagi wanita dan usia kawin makin bertambah. Kesenjangan antara menais dan umur kawin yang panjang, apalagi dalam suasana pergaulan yang makin bebas tidak jarang menimbulkan masalah bagi remaja. Membaiknya sarana komunikasi dan transportasi akibat kemajuan teknologi menyebabkan membanjirkan arus informasi dari luar yang sulit sekali diseleksi. Pembangunan kearah industrialisasi disertai dengan pertambahan penduduk menyebabkan maningkatnya urbanisasi, berkurangnya sumber
13
daya
alam
Pusat Sosial Remaja di Denpasar
dan
terjadinya
perubahan
tata
nilai.
Seminar Tugas Akhir – KBA 12117
2015
Ketimpangan sosial dan individualisme sering kali memicu terjadinya perubahan konflik perorangan maupun kelompok lapangan kerjayang kurang memadai dapat memberikan dampak yang kurang baik bagi remaja sehingga remaja akan menderita frustasi dan depresi yang akan menyebabkan mereka mengambil jalan pintas dengan tindakan yang bersifat negatif. Kurangnya pemanfaatan penggunaan sarana untuk menyalurkan gejolak remaja. Perlu adanya penyaluran sebagai subtitusi yang bersifat
positif
kearah
pengembangan
keterampilan
yang
mengandung unsur kecepatan dan kekuatan, misalnya olahraga. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa karakteristik remaja atau proses perkembangan remaja meliputi masa transisi biologis yaitu pertumbuhan dan perkembangan fisik. Transisi kognitif yaitu merupakan perkembangan kognitif remaja pada lingkungan sosial dan proses sosioemosional. Transisi terakhir adalah masa transisi sosial yang meliputi hubungan dengan orang tua, teman sebaya, serta masyarakat sekitar.
2.1.2
Pemahaman Sosial Pemahaman mengenai Sosial/sosialisasi mencakup pengertian, tujuan, macam-macam, bentuk, media, indikator keberhasilannya. a) Pengertian Sosial/Sosialisasi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, sosial/sosialisasi berkenaan dengan masyarakat; suka memperhatikan kepentingan umum; proses belajar seorang anggota masyarakat untuk mengenal dan menghayati kebudayaan masyarakat dalam lingkungannya; upaya memasyarakatkan sesuatu sehingga men-jadi dikenal, dipahami, dihayati oleh masyarakat. Jadi sosial disini dapat disimpulkan sebagai suatu proses bermasyarakat. Sosial/Sosialisasi juga diartikan sebagai proses belajar seseorang menuju pembentukan kepribadian melalui pemahaman mengenai kesadaran terhadap peran diri yang dijalankan dan peran yang dijalankan orang lain. Sosialisasi juga dapat dimaknai sebagai suatu
14
Pusat Sosial Remaja di Denpasar
Seminar Tugas Akhir – KBA 12117
2015
proses di mana individu mulai menerima dan menyesuaikan diri dengan unsur-unsur kebudayaan (tradisi, perilaku, bahasa, dan kebiasaan-kebiasaan) masyarakat, yang dimulai dari lingkungan keluarganya dan kemudian meluas pada masyarakat luas, lambat laun dengan keberhasilan penerimaan atau penyesuaian tersebut, maka individu akan merasa menjadi bagian dari keluarga atau masyarakat. Pada dasarnya, setiap manusia melakukan proses bersosial/sosialisasi dari lahir hingga meninggalnya. Manusia sebagai makhluk sosial yang senantiasa mempunyai kecenderung an untuk hidup bersama dalam suatu bentuk pergaulan hidup yang disebut masyarakat. Di dalam kehidupan masyarakat, manusia dituntut untuk mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan sosialnya melalui suatu proses. Proses penyesuaian diri terhadap masyarakat dalam sosiologi dinamakan proses sosialisasi. b) Tujuan Sosial/Sosialisasi Setelah mengerti apa itu sosial/sosialisasi, maka selanjutnya adalah tujuan dari bersosial/sosialisasi. Dan berikut ini beberapa tujuannya: Mengembangkan keahlian/kemampuan anak di dalam kehdupan untuk berkomunikasi dengan sesama secara baik dan efektif. Memeberikan suatu keterampilan yang diperlukan oleh seseorang yang memiliki tugas pokok di dalam masyarakat. Menanamkan nilai-nilai kepercayaan kepada seseorang yang memiliki tugas pokok di dalam masyarakat. Membentuk suatu karakter dan juga kepribadian seseorang c) Macam-Macam Sosial/Sosialisasi Berikut
ini
merupakan
macam-macam
atau
jenis-jenis
dari
sosial/sosialisasi. 1. Sosialisasi berdasarkan jenisnya Berdasarkan jenisnya, sosialisasi dibagi menjadi dua macam yaitu sosialisasi primer (sosialisasi yang berada di lingkungan keluarga) dan sosialisasi skunder (sosialisasi yang berada di lingkungan masyarakat). Menurut Goffman kedua proses tersebut berlangsung dalam instituti total.
15
Pusat Sosial Remaja di Denpasar
Seminar Tugas Akhir – KBA 12117
2015
Pengertian dari instituti total adalah tempat tinggal dan juga tempat bekerja. Dalam kedua intituti tersebut, terdapat beberapa individu dalam situasi yang sama, yaitu terpisah dari masyarakat luas dalam waktu tertentu, bersama-sama menjalani hidup yang terkurung dan diatur secara formal. Sosialisasi primer Peter L. Berger dan Luckmann mendefinisikan bahwa pengertian dari sosialisasi primer adalah sebagai sosialisasi pertama yang akan dijalani oleh individu semasa kecil dengan belejar menjadi anggota masyarakat dalam lingkup keluarga.
Sosialisasi
primer
berlangsung
saat
anak
menginjak usia 1 - 5 tahun atau saat anak tersebut belum bersekolah. Anak akan mulai mengenal anggota keluarga dan lingkungan keluarga. Secara bertahap di akan mulai dapat membedakan
dirinya
dengan
orang
lain
disekitar
keluarganya. Dalam tahap ini, peran orang-orang terdekat dengan anak menjadi sangat penting karena sesorang anak akan melakukan pola interaksi secara terbatas di dalamnya. Warna kepribadian anak akan sangat ditentukan oleh warna kepribadian dan interaksi yang terjadi antara anak dengan keluarga terdekatnya. Sosialisasi skunder Sosialisasi sekunder adalah suatu proses sosialiasi lanjutan setelah seseorang melakukan sosialisasi primer yang mengenalkan individu ke dalam kelompok tertentu dalam masyarakat. Dalam proses resosialisasi, seseorang diberi suatu identitas diri yang baru, sedangkan dalam proses desosialisasi, seseorang mengalami perubahan identitas diri yang baru. 2. Sosialisasi berdasarkan tipenya Setiap kelompok masyarakat memiliki standar dan nilai yang berbeda-beda, misalnya ketika berada di sekolah, seseorang siswa
16
Pusat Sosial Remaja di Denpasar
Seminar Tugas Akhir – KBA 12117
2015
akan disebut baik (pandai) apabila nilai ulangannya tuntas semua, tidak pernah terlambat, tidak pernah bolos sekolah. Sementara itu di kelompok spermainan, seseorang disebut baik apabila ia mempunyai solidaritas yang baik, dan mampu menjalin hubungan yang baik serta dermawan. Perbedaan standar dan nilai pun tidak terlepas dari tipe sosialisasi yang ada. Ada dua tipe sosialisasi yaitu sebagai berikut : Formal Sosialisasi tipe ini terjadi melalui suatu lembaga yang berwenang menurut ketentuan yang sudah berlaku di dalam suatu negara, seperti pendidikan di sekolah, dan pendidikan kemiliteran, dll. Informal Sosialisasi yang satu ini terdapat di masyarakat atau dalam pergaulan yang bersifat kekeluargaan, seperti antara teman, sahabat, sesama anggota klub dan kelompok-kelompok sosial lainnya yang berada di lingkungan masyarakat. 3. Sosialisasi berdasarkan polanya Sosialisasi berdasarkan polanya dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu sebagai berikut : Sosialisasi represif (represivve socialization) Sosialisasi ini menekankan pada penggunaan hukuman terhadap seseorang yang melakukan kesalahan. Ciri lain dari sosialisasi represif yaitu penenkanan pada penggunaan materi dalam hukuman dan juga imbalan. Penekanan pada kepatuhan anak dan orang tua. Penekanan pada komunikasi yang bersifat satu arah, nonverbal, dan berisi perintah, penekanan sosialisasi terletak pada orang tua dan keinginan orang tua dan eran keluarga sebagai significant other. Sosialisasi partisipatoris (participatory) Sosialisasi partisipatoris merupakan pola di mana anak-anak diberi imbalan ketika berperilaku baik. Selain itu juga, hukuman dan imbalan bersifat simbolik. Dalam proses
17
Pusat Sosial Remaja di Denpasar
Seminar Tugas Akhir – KBA 12117
2015
sosialisasi ini anak diberi kebebasan. Penekanan diletakkan pada interaksi dan komunikasi bersifat lisan yang menjadi pusat sosialisasi adalah anak dan keperluan anak. Keluarga menjadi generalized other. d) Media Sosial/Sosialisasi 1. Media Keluarga, Proses sosialisasi yang terjadi dalam lingkungan keluarga sebagai berikut. Keluarga merupakan kelompok primer yang memiliki intensitas
tinggi
untuk
mengawasi
perilaku
anggota
keluarganya. Orang tua berperan mendidik anak agar kehadirannya dapat diterima oleh masyarakat. Sosialisasi diberikan oleh orang tua kepada anak agar membentuk ciri khas kepribadian. 2. Media Sekolah Proses sosialisasi di lingkungan sekolah sebagai berikut. Berperan dalam proses sosialisasi sekunder. Melibatkan interaksi yang tidak sederajat (antara guru dan siswa) serta interaksi sederajat (antara siswa dan siswa). Cakupan sosialisasi lebih luas. Berorientasi untuk mempersiapkan penguasaan peran siswa pada masa mendatang. Menanamkan nilai kedisiplinan yang lebih tinggi dan mutlak. 3. Media Kelompok Bermain Proses sosialisasi dalam kelompok bermain sebagai berikut. Dilakukan antarteman, baik teman sebaya maupun teman tidak sebaya. Terjadi
secara
ekualitas
(hubungan
sosialisasi
yang
sederajat). Kelompok bermain ikut menentukan cara berperilaku anggota kelompoknya.
18
Pusat Sosial Remaja di Denpasar
Seminar Tugas Akhir – KBA 12117
2015
Menjadi bagian dari subkultur yang dapat memberikan pengaruh positif atau negatif. 4. Media Lingkungan Kerja Proses sosialisasi yang terjadi di lingkungan kerja sebagai berikut. Diutamakan untuk mencapai kesuksesan dan keunggulan hasil kerja. Sosialisasi tahap lanjut setelah memasuki masa dewasa. Adaptasi dalam proses sosialisasi lingkungan kerja dilakukan berdasarkan tuntutan sistem. Intensitas sosialisasi tertinggi dilakukan antarkolega. 5. Media Massa Identifikasi proses sosialisasi media massa sebagai berikut: Dilakukan untuk menghadapi masyarakat luas. Pesan sosialisasi lebih bersifat umum. Diperlukan peran serta masyarakat untuk bersikap selektif terhadap informasi yang akan diserap oleh anak. Sosialisasi selalu mengikuti segala bentuk perkembangan dan perubahan sosial yang bersifat universal. Berperan penting untuk menyampaikan nilai dan norma untuk menghadapi masyarakat yang heterogen. e) Indikator Keberhasilan Bersosial/Sosialisasi Keberhasilan atau kesuksesan seseorang dalam proses sosialisasi dapat dilihat dan diukur dari adanya indikasi-indikasi yang akan saya sebutkan berikut ini : Dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial dan lingkungan alam sekitarnya, hal ini dapat dan seorang mengenal keluarga, saudara, dan juga tetangga. Dapat berintegrasi dengan lingkungan sosial di masyarakat. Adanya peningkatan status dan peranan seseorang di dalam masyarakat.
19
Pusat Sosial Remaja di Denpasar
Seminar Tugas Akhir – KBA 12117
2.1.3
2015
Pemahaman Pusat Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pusat berarti tempat yang letaknya di bagian tengah; pokok pangkal atau yang menjadi pumpunan berbagai-bagai urusan, hal, dan sebagainya. Pusat juga berarti: 1) Sentral, adalah bagian paling penting dari sebuah kegiatan atau organisasi, tempat aktivitas utama dari kepentingan khudud ysng dikonsentrasikan. 2) Lengkap, adalah suatu tempat yang menarik aktifitas atau fungsi terkumpul atau terkonsentrasi. Dalam hal ini berarti pusat merupakan suatu tempat dengan fasilitas terlengkap atau lebih lengkap dari tempat lainnya. Berikut terdapat beberapa contoh pemakain kata pusat yang dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia online: Pusat data, organisasi yang mengumpulkan, menampung, mengolah, dan menyajikan data perlengkapan pengolah data elektronik; Pusat kebudayaan, tempat membina dan mengembangkan kebudayaan; Pusat
pemerintahan,
tempat
yang
menjadi
pokok
kedudukan
pemerintahan; Pusat perdagangan, pusat perniagaan; Pusat pertokoan, tempat yang diperuntukkan bagi pertokoan yang mudah dikunjungi pembeli berbagai lapisan masyarakat; Pusat usaha, daerah yang merupakan pusat kegiatan pelayanan ekonomi
dengan
segala
fasilitasnya,
misalnya
perkantoran,
perdagangan, keuangan, dan rekreasi Jadi jika dikaitkan dengan judul proyek yaitu Pusat Sosial Remaja, pusat disini dapat berarti suatu tempat yang akan menjadi tempat bersosialisasi dan mengembangkan diri dan kepribadian bagi para remaja dengan fasilitas terlengkap.
20
Pusat Sosial Remaja di Denpasar
Seminar Tugas Akhir – KBA 12117
2015
2.2 Pemahaman Proyek Sejenis 2.2.1
Augi Sport Centre and Lifestyle Augi Sport Center merupakan fasilitas olahraga yang baru dibangun setahun lalu. Meski terbilang baru, Augi selalu dipenuhi pengunjung, terutama puncak keramaian terjadi sekitar pukul 7-8 malam. Dengan luas tapak 1500m2, Augi Sport Centre mampu menanmpung hingga 200 pengunjung. Eksterior Augi Sport Centre dapat dilihat pada gambar 2.3. A. Deskripsi Umum Nama Bangunan
: Augi Sport Centre and Lifestyle
Fungsi
: Sport Centre
Lokasi
: Jalan Tukad Badung XVI no 18A Renon.
Total luas tapak
: 1500m2
Total luas bangunan
: 1000m2
Kapasitas
: 200 pengunjung
Tahun berdiri
: 19 September 2014
Jam operasional
: 07.00-22.00
Jumlah pegawai
: 20 orang
Gambar 2.3: Eksterior Augi Sport Centre and Lifestyle (Sumber: Dokumentasi Pegawai, 2014)
21
Pusat Sosial Remaja di Denpasar
Seminar Tugas Akhir – KBA 12117
2015
B. Fasilitas Dan Aktiitas Yang Diwadahi Fasilitas yang disediakan Augi Sport Centre cukup beragam, mulai dari kolam renang dewasa dan anak-anak, lapangan futsal, gym, billiard, sampai food court dan restaurant. Untuk layout dari Augi Sport Centre ini dapat dilihat pada gambar 2.4.
Gambar 2.4: Layout Augi Sport Centre and Lifestyle (Sumber: analisa Penulis, 2015)
1. Kolam Renang Pada Augi sport centre terdapat kolam renang dewasa dan anak-anak
masing-masing
satu
kolam.
Kolam
dewasa
berdimensi sekitar 15m x 5m dengan kedalaman hingga 1,7m. Sedangkan untuk kolam renang anak-anak berdimensi 8m x 2m dengan kedalaman hanya 1m. Foto kolam renang dapat dilihat pada gambar 2.5 dan 2.6. 2. Lapangan Futsal Tersedia dua buah lapangan futsal disini, dimana keduanya menggunakan rumput statis. Dengan luas sesuai standar lapangan futsal nasional. Sama seperti pada umumnya penyewaan dapat dilakukan dengan sistem booking dengan
22
Pusat Sosial Remaja di Denpasar
Seminar Tugas Akhir – KBA 12117
2015
harga sewa rata-rata 160ribu per jamnya. Foto lapangan futsal dilampirkan pada gambar 2.7 3. Fitness/Gym Untuk fasilitas gym yang tersedia disini masih terdapat beberapa kekurangan, seperti diantaranya adalah dimenssi yang terbilang cukup sempit yaitu hanya 4m x 8m. Selain itu alat gym yang tersedia juga terbatas. Foto ruang gym dapat dilihat pada gambar 2.8. 4. Billiard Space untuk billiard terdapat pada lantai 2 diatas ruang gym. Meja billiard diletakkan bersebelahan tanpa sekat dengan seating area. Tersedia dua buah meja billiard yang dapat disewa dengan sistem koin. Foto suasana area billiyard dapat dilihat pada gambar 2.9 5. Food Court and Resto Food Court disini merupakan fasilitas penunjung. Tterdiri dari dua lantai, lantai 1 untuk bar dan lantai 2 berfungsi sebagai seating area. Foto food court dapat dilihat pada gambar 2.10, 2.11, dan 2.12.
23
Pusat Sosial Remaja di Denpasar
Seminar Tugas Akhir – KBA 12117
2015
Gambar 2.5: Kolam Dewasa pada Augi Sport Centre and Lifestyle (Sumber: observasi 11 oktober 2015)
Gambar 2.6: Kolam anak-anak pada Augi Sport Centre and Lifestyle (Sumber: observasi 11 oktober 2015)
Gambar 2.7: Lapangan futsal pada Augi Sport Centre and Lifestyle (Sumber: observasi 11 oktober 2015)
Gambar 2.8: fasilitas gym pada Augi Sport Centre and Lifestyle (Sumber: observasi 11 oktober 2015)
Gambar 2.9: meja billiard pada Augi Sport Centre and Lifestyle (Sumber: observasi 11 oktober 2015)
24
Pusat Sosial Remaja di Denpasar
Gambar 2.10: fasilitas foocourt pada Augi Sport Centre and Lifestyle (Sumber: observasi 11 oktober 2015)
Seminar Tugas Akhir – KBA 12117
Gambar 2.11: bar foodcourt pada Augi Sport Centre and Lifestyle (Sumber: observasi 11 oktober 2015)
2.2.2
2015
Gambar 2.12: seating area foodcourt pada Augi Sport Centre and Lifestyle (Sumber: observasi 11 oktober 2015)
The Ship Billiard Centre The Ship merupakan sebuah fasilitas olahraga billiard yang cukup ramai dikunjungi. Sebelum bernama The Ship, fasilitas ini bernama WBC Billiard Centre. Karena satu dan lain hal, namanya diganti namun fungsinya tetap. A. Deskripsi Umum Nama Bangunan
: The Ship
Lokasi
: Jalan Teuku Umar No. 39 Denpasar
Total luas tapak
: 1000m2
Total luas bangunan
: 1000m2
Kapasitas
: 100 pengunjung
Tahun berdiri
: 2013
Jam operasional
: 07.00-22.00
Jumlah pegawai
: 25 orang
B. Fasilitas dan Aktifitas yang diwadahi Fasilitas yang disediakan The Ship hanya sebatas meja billiard dan seating area pada balkon yang juga berfungsi sebagai fasilitas nonton bareng. Untuk layout dari The Ship, dapat dilihat pada gambar 2.13.
25
Pusat Sosial Remaja di Denpasar
Gambar 2.13: Layout The Ship (Sumber: observasi 11 oktober 2015)
Seminar Tugas Akhir – KBA 12117
26
Pusat Sosial Remaja di Denpasar
2015
Seminar Tugas Akhir – KBA 12117
2015
1. Area Billiard Reguler Area Billiard reguler merupakan area untuk bermain billiard untuk tamu reguler. Tersedia 21 meja billiard yaitu 11 meja di sisi ruang depan dan 10 meja di bagian belakang.
Gambar 2.14: Area billiard reguler The Ship (Sumber: observasi 11 oktober 2015)
2. VIP Room VIP room merupakan area bermain billiard khusus untuk tamu VIP. Tersedia dua buah ruangan VIP dengan masing-masing luasan sekitar 30m2. Didalamnya terdapat satu buah meja billiard, sofa, serta fasilitas karaoke. 3. Bar & Stage Bar
memfasilitasi
pengunjung
sebagai
tempat
memesan
minuman ringan terutama bersoda. Tepat di bagian depan bar terdapat ministage yang sewaktu-waktu dipakai untuk pertunjukan musik untuk menghibur para tamu. 4. Seating & Nobar Area Seating dan nobar area merupakan fasilitas yang biasa digunakan untuk menonton pertandingan bola suatu komunitas. Area ini berada di lantai 2 dan merupakan balkon tambahan yang sengaja dibuat.
27
Pusat Sosial Remaja di Denpasar
Seminar Tugas Akhir – KBA 12117
Gambar 2.15: VIP room The Ship (Sumber: observasi 11 oktober 2015)
Gambar 2.16: Bar pada The Ship (Sumber: observasi 11 oktober 2015)
Gambar 2.17: Mini stage pada The Ship (Sumber: observasi 11 oktober 2015)
28
Pusat Sosial Remaja di Denpasar
2015
Seminar Tugas Akhir – KBA 12117
2.2.3
2015
Paradiso Bowling and Billiard Centre Paradiso bowling and billiard
merupakan sebuah fasilitas
olahraga billiard dan bowling yang sudah dikenal di Bali. Berlokasi di Kuta, mayoritas pengunjungnya merupakan WNA. Fasilitas ini berada di tengah kawan hotel Paradiso dan pada walnya merupakan fasilitas penunjang dari hotel tersebut. Namun karena semakin banyaknya peminat dan adanya peluang bisnis, maka kemudian Paradiso Bowling and Billiard ini dibuka untuk umum, tidak hanya bagi tamu hotel saja. A. Deskripsi Umum Nama Bangunan
: Paradiso Bowling and Billiard Centre
Fungsi
: Billiard, Bowling, and Cafe
Total luas tapak
: 3610m2
Lokasi
: Jalan Kartika Plaza No 8x, Kuta, Bali
B. Fasilitas dan Aktifitas yang diwadahi Fasilitas yang disediakan adalah bowling, billiard, dan bar. 1. Bowling Untuk fasilitas bowling telah mengoperasikan sekitar 18 lanes bowling nasional yang bersertifikat dengan tingkat scorring systrem komputerisasi. Layanan bowling ini dirancang untuk berbagai kalangan dengan jadwal tertentu, seperti Senin untuk kalangan perempuan, Selasa khusus untuk pelajar, Kamis untuk kalangan turis, dan Minggu untuk anak-anak yang hendak belajar bermain olahraga dalam ruangan ini. Untuk area bowling lines dapat dilihat pada gambar 2.18. 2. Billiard Pada Paradiso Bowling and Billiard Centre tersedia beberapa meja billiard dengan standar internasional dari Pro Aramith Standar Billiard Balls. Karpet dan karet lubang meja yang diganti secara berkala memberikan kuliatas permainan yang baik bagi pengunjung. Foto area billiard pada Paradiso dapat dilihat pada gambar 2.19.
29
Pusat Sosial Remaja di Denpasar
Seminar Tugas Akhir – KBA 12117
2015
Gambar 2.18: Bowling Lines pada Paradiso (Sumber: http://bali.panduanwisata.id /hiburan-malam/yukmampir-di-paradiso-
Gambar 2.19: Billiard Area pada Paradiso (Sumber: http://bali.panduanwisata.id/hiburan-malam/yuk-mampir-di-paradiso-
bowling-and-billiard-
bowling-and-billiard-centre-kuta/.com
centre-kuta/.com
2.2.4
Deus Ex Machina Consept Store and Bar Deus Ex Machina Consept Store and Bar merupakan sebuah konsep store yang berlokasi di Jalan Batu Mejan No. 8 Canggu, Kuta, Bali. Untuk peta lokasi dapat dilihat pada gambar 2.20.
Gambar 2.20: Peta Deus Ex Machina Consept Store and Bar (Sumber: https://www.google.com/maps/place/Deus+Ex+Machina++Temple+of+Enthusiasm/)
30
Pusat Sosial Remaja di Denpasar
Seminar Tugas Akhir – KBA 12117
2015
A. Deskripsi Umum Nama Bangunan
: Deus Ex Machina Consept Store and Bar
Lokasi
: Jalan Batu Mejan No. 8 Canggu, Kuta.
Total luas tapak
: 2000m2
Total luas bangunan
: 1000m2
Jam operasional
: 07.00-23.00
B. Fasilitas dan Aktifitas yang diwadahi Fasilitas yang disediakan disini adalah store, bar, dan mini resto.
Gambar 2.21: Consept Store Deus Ex Machina (Sumber: observasi 11 oktober 2015)
Gambar 2.22: Bar & Mini Resto Deus Ex Machina (Sumber: observasi 11 oktober 2015)
Gambar 2.23: Backyard Bar Deus Ex Machina (Sumber: observasi 11 oktober 2015)
Gambar 2.24: Mini Stage Deus Ex Machina (Sumber: observasi 11 oktober 2015)
31
Pusat Sosial Remaja di Denpasar
Seminar Tugas Akhir – KBA 12117
2.2.5
2015
Kesimpulan Hasil Pemahaman Proyek Sejenis Kesimpulan hasil kajian terhadap proyek sejenis yang dilakukan pada 4 objek, yaitu Augi Sport Centre Denpasar, The Ship Denpasar, Paradiso Bowling and Billiard Centre di Kuta serta Deus Ex Machina Consept Store and Bar dapat dilihat pada Tabel 2.1 Tabel 2.1 Kesimpulan Hasil Kajian terhadap Proyek Sejenis (Sumber: Analisa Penulis, 2015. Obyek
Lokasi
Jenis Fasilitas
Analisa
Kolam renang Jalan Tukad Augi Sport Centre Denpasar
Badung XVI no 18A Renon
Lapangan futsal Gym Billiard food court
Fasilitas beragam
Lokasi strategis
Area kurang luas
Bar and cafe Area billiard Jalan Teuku
Karaoke
Fasilitas kurang
The Ship
Umar No. 39
Bar
Lokasi strategis
Denpasar
Denpasar
Seating and
Area kurang luas
Fasilitas beragam
Nobar Area Paradiso
Jalan Kartika
Bowling lines
Bowling and
Plaza No 8x,
Billiard
Billiard Centre
Kuta, Bali
Bar and Cafe
Jalan Batu
Store
Mejan No. 8
Bar
Canggu, Kuta.
mini resto
Lokasi strategis
Area luas
Kuta Deus Ex Machina Consept Store and Bar
32
Pusat Sosial Remaja di Denpasar
Fasilitas beragam Lokasi strategis
Area luas
Seminar Tugas Akhir – KBA 12117
2015
2.3 Spesifikasi Umum Spesifikasi umum Pusat Sosial Remaja menguraikan tentang hal-hal yang berkaitan dengan pengertian, fungsi, tujuan, batasan, fasilitas, lingkup pelayanan, dan status pengelolaan. 2.3.1
Pengertian Pusat Sosial Remaja adalah suatu tempat bagi para remaja perkotaan untuk berkumpul dan bersosialisasi sesamanya.
2.3.2
Fungsi dan Tujuan Fungsi dan tujuan dar i Pusat Sosial Remaja ini berkaitan erat dengan gaya hidup remaja perkotaan masa kini yang membutuhkan wadah untuk menyalurkan hobi serta berekreasi dengan teman sebayanya. 1) Fungsi Fungsi Pusat Sosial Remaja adalah sebagai tempat rekreasi bagi para remaja perkotaan untuk berkumpul dan bersosialisasi serta melakukan aktifitas positif bersama sebayanya. 2) Tujuan Tujuan Pusat Sosial Remaja adalah untuk membantu para remaja menyalurkan
keinginan
berkumpul
dan
bersosialisai
dengan
sesamanya dengan memberikan suatu fasilitas rekreasi modern sehingga
dapat
menghindari
kemungkinan
terjadinya
tempat
pergaulan negatif antara remaja perkotaan. 2.3.3
Batasan Batasan Pusat Sosial Remaja dibagi menjadi dua, yaitu batasan non fisik dan fisik: 1) Batasan Non Fisik
Pusat Sosial Remaja melayani khusus untuk remaja (SMPKuliah)
Pusat Sosial Remaja menekankan kepada fasilitas rekreasi indoor
untuk
para
remaja
sebagai
wadah
berkumpul,
bersosialisasi, dan bertukar pikiran sesamanya. 2) Batasan Fisik
Penampilan bangunan Penampilan bangunan mengikuti peraturan yang berlaku
33
Pusat Sosial Remaja di Denpasar
Seminar Tugas Akhir – KBA 12117
2015
Luas lahan Luas lahan yang dibutuhkan cukup untuk mewadahi kebutuhan ruang dan fasilitas yang diperlukan.
2.3.4
Jenis kegiatan Jenis kegiatan ini terbagi menjadi tiga jenis, yaitu kegiatan utama, kegiatan penunjang, dan kegitan pengelola. Penjelasannya yaitu: 1) Kegiatan Utama Merupakan kegiatan yang mencakup fungsi pokok dari Pusat Sosial Remaja, yaitu kegiatan rekreasi dan pengembangan diri seperti berlatih skateboard, sepeda BMX, graffiti, mural, photografi, musik, tari, bowling, billiard, makan dan minum di kafe, menjual-membeli baju di distro/conseptstore, serta kegiatan lain yang melibatkan para remaja. 2) Kegiatan Penunjang Merupakan kegiatan yang menunjang kegiatan utama atau fungsi pokok dari Pusat Sosial Remaja, seperti misalnya kegiatan belajar dan membuat tugas di workingspace, membeli atau membaca buku di bookstore, buang air kecil, atau kegiatan servis lainnya yang berhubungan dengan remaja sebagai pengunjung. 3) Kegiatan Pengelola Merupakan kegiatan yang fungsinya mendukung kegiatan utama dan kegiatan penunjang. Kegiatan ini dapat berupa kegiatan perawatan bangunan, pengawasan bangunan dan keamanan di sekitar bangunan.
2.3.5
Sistem Pelayanan Apabila ditinjau dari studi pemahaman objek sejenis, maka dapat disimpulkan bahwa sistem pelayanan pada Pusat Sosial Remaja ini berupa sistem pelayanan terbuka. Sistem ini berarti setiap pengunjung yaitu para remaja bebas untuk melakukan kegiatan rekreasi atau aktivitas sosialisasi mereka, serta menggunakan dan memanfaatkan fasilitas yang ada dengan maksimal.
2.3.6
Pengelola Pengelolaan pada Pusat Sosial Remaja ini dilakukan sepenuhnya oleh pihak swasta. Pemilik dari Pusat Sosial Remaja ini merupakan
34
Pusat Sosial Remaja di Denpasar
Seminar Tugas Akhir – KBA 12117
2015
perorangan maupun sekelompok penanam saham yang mengatur dan mengawasi. Dari uraian di atas maka Pusat Sosial Remaja banyak mencari relasi atau bekerjasama dengan perusahaan untuk mendukung fasilitas yang ada di dalamnya seperti untuk jaringan internet dan penyediaan fasilitas pendukung lainnya. 2.3.7
Fasilitas Fasilitas yang akan disediakan pada Pusat Sosial Remaja dapat dilihat pada tabel 2.2 Tabel 2.2 Fasilitas Di Dalam Pusat Sosial Remaja Yang Akan Disediakan (Sumber: Analisa Penulis, 2015) Fasilitas Utama Kafe
Fasilitas Penunjang Bookstore
Billiard
Working space
Bowling
Teen Rest Area
Distro
Ruang Informasi
Consept Store
Ruang Penitipan Barang
Ruang Serbaguna, untuklatihan musik dan tari
Toilet
Panggung Mini Terbuka (Musik & Tari)
Parkir
Arena Skateboard Arena BMX Arena Graffiti, Mural, Fotografi
2.3.8
Fasilitas Pengelola
Fasilitas Servis
Kantor Pengelola
Toilet Pengunjung
Loker
Pusat Informasi
Toilet Pengelola
Pos Keamanan
Pantry
Parkir
Persyaratan Persyaratan Pusat Sosial Remaja meliputi pemilihan tapak atau lokasi. Persyaratan tersebut meliputi: a) Kemudahan untuk aksesibilitas atau kemudahan untuk dijangkau oleh sarana transportasi umum dan kendaraan pribadi. b) Keberadaan tapak atau lokasi dapat dilihat dengan jelas dari tepi jalan.
35
Pusat Sosial Remaja di Denpasar