BAB II PEMAHAMAN TERHADAP PUSAT BUDIDAYA ANGGREK HIBRIDA Pada bab ini akan membahas tentang pemahaman yang berkaitan dengan Pusat Budidaya Anggrek Hibrida, studi banding terhadap proyek sejenis , dan spesifikasi umum proyek yang diperoleh dari sintesis teori literatur dan studi banding proyek sejenis.
6
2.1 Pemahaman Terhadap Anggrek 2.1.1
Pengertian dan Manfaat Anggrek Anggrek (bahasa latin : Orchidaceae) adalah salah satu tanaman yang
banyak tumbuh di hutan dan mempunyai banyak spesies. Para ahli tumbuhtumbuhan berkeyakinan bahwa anggrek memiliki lebih dari 20.000 jenis. Jenis anggrek ini hampir dapat ditemui di seluruh dunia, terutama di daerah tropis baik dataran tinggi sampai dataran rendah. Jumlah spesies anggrek di Asia Tenggara deperkirakan terdapat di Myanmar 700 spesies, Vietnam 5.000-6.000 spesies, Indonesia 5.000 spesies, Malaysia 800 spesies, dan Filipina 1.000 spesies. Persebaran anggrek terbesar di Indonesia adalah Kalimantan yaitu 2.500-3.000 spesies, Jawa 971 spesies, dan Maluku 123 spesies. Tetapi karena kerusakan hutan banyak yang kehilangan spesies dan belum dikanali. (Sarwono, 2005:1). Ciri-ciri anggrek yang paling menonjol adalah bunganya. Setiap jenis anggrek mempunyai karakteristik bunga yang berbeda, mulai dari bentuk, ukuran, warna, sampai corak yang berbeda-beda sehingga setiap jenis mempunyai daya tarik masing-masing. Anggrek bulan (Phalaenopsis amabilis) adalah salah satu anggrek paling popular Indonesia sehinga dinobatkan menjadi “Bunga Nasional” dan dijuluki “Puspa Pesona” sejak tanggal 5 juni 1990. (Andiani, 2008: 5) Keindahan anggrek menjadikan tanaman tersebut populer di kalangan pecinta tanaman hias. Para kolektor berlomba untuk bisa mendapatkan koleksi anggrek. Semakin langka jenis anggrek, harganya akan semakin mahal, semakin indah bunganya dan sukar dicari nilai komersialnya pun semakin bertambah. Karena maraknya perburuan anggrek spesies dikhawatirkan anggrek spesies tersebut akan punah, sehingga para penganggrek mulai melakukan penyilanganpenyilangan spesies. Kondisi demikian disebut era hibrida. Saat ini diduga ada 35.000 anggrek hibrida. Jumlah itu akan terus bertambah setiap tahunnya. (Sarwono, 2005: 7).
Manfaat Anggrek sangat banyak, yaitu sebagai tanaman hias dalam pot, bunga potong, dan tanaman taman. (Anonim, 2005: 4) Beberapa jenis anggrek yang paling sering dimanfaatkan sebagai tanaman pot umumnya adalah anggrek hibrida 7
dari anggrek Dendrobium, Phalaenopsis, vanda, cattleya, oncidium, Cymbidium, dan lain-lain. Anggrek yang dimanfaatkan sebagai unsur taman merupakan anggrek yang ditanam di tanah maupun ditempel di pohon. Jenis anggrek tanah yang banyak digunakan yaitu anggrek Spathoglotis, vanda, arachnis, dan lain-lain . Sedangkan jenis anggrek tempel menggunakan bermacam jenis anggrek baik spesies maupun hibrida. Anggrek juga dapat dimanfaatkan sebagai bunga potong yang digunakan untuk membuat rangkaian atau karangan bunga. Beberapa jenis anggrek yang digunakan sebagai bunga potong yaitu Dendrodium, Oncidium, Phalaenopsis, Cattleya, dan lain-lain. Selain untuk tanaman hias, di beberapa negara anggrek dimanfaatkan sebagai tanaman obat dan bahan kosmetik. Manfaat anggrek yang sangat banyak memberi peluang bagi petani yang anggrek, sehingga dapat membudidayakan tanaman ini untuk dijual maupun disewakan. Demikian pula bagi penghobi anggrek akan sangat terbantu dengan adanya petani anggrek sehingga penghobi anggrek dapat memperoleh jenis-jenis anggrek yang berbeda sebagai koleksinya. 2.1.2
Klasifikasi Anggrek Anggrek dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa hal, antara lain :
1. Berdasarkan tipe pertumbuhan anggrek dapat dibedakan menjadi : -
Monopodial yaitu Anggrek ini hanya memiliki satu batang dan satu titik tumbuh saja. Bunganya tumbuh dari ujung batang. Anggrek ini dapat diperbanyak dengan stek batang dan biji. contoh: Vanda dan Phalaenopsis (Anggrek Bulan).
-
Simpodial yaitu Anggrek ini memiliki lebih dari satu titik tumbuh. Tunas baru muncul dari sekitar batang utama. Bunga bisa muncul di pucuk atau sisi batang, tetapi ada juga yang muncul dari akar tinggal. Batangnya menyimpan air cadangan makanan atau umbi semu. Anggrek ini dapat diperbanyak
dengan
cara
split,
pemisahan
keiki,
biji.
Contoh:
Dendrobium, Cattleya 2. Berdasarkan tempat tumbuhnya anggrek dapat dibedakan menjadi :
8
-
Anggrek Epifit yaitu Anggrek yang tumbuh menumpang pada pohon lain tanpa merugikan tanaman inangnya dan membutuhkan naungan dari cahaya matahari. Akar anggrek menyerap makanan dari air hujan, kabut dan udara sekitar. Contoh : Cattleya, Dendrobium, Vanda, Phalaenopsis.
-
Anggrek Terestial yaitu Anggrek yang tumbuh di tanah dan membutuhkan cahaya matahari langsung. akarnya mengambil makanan dari tanah. Contoh : Paphiopedilum, Vanda, Aranda, dan lain-lain.
-
Anggrek Saprofit yaitu Anggrek yang tumbuh pada media yang mengandung humus atau daun-daun kering, serta menbutuhkan sedikit cahaya matahari. Jenis ini tidak memiliki daun dan klorofil. Contoh : Epipogium dan Cyrtosia
-
Anggrek Litofit yaitu Anggrek yang tumbuh pada batu-batuan atau tanah berbatu, dan tahan terhadap cahaya matahari penuh. Anggek ini mengambil makanan dari hujan, udara, humus. Contoh : Paphiopedilum
3. Berdasarkan lokasi hidupnya tumbuhnya anggrek dapat dibedakan menjadi : -
Anggrek tipe dingin dapat hidup pada suhu 18-21 C pada siang hari dan suhu
13-18
C
pada
malam
hari.
Contohnya
Cimbidium
dan
Paphilopedilum Javanicum. -
Anggrek tipe sedang dapat hidup pada suhu 21-25 C pada siang hari dan suhu 18-21 C pada malam hari. Contohnya phalaenopsis hibrida, vanda hybrid, dan lain-lain
-
Anggrek tipe hangat dapat hidup pada suhu 24-29 C dan 21 C di malam hari. Contohnya Dendrobium hibrida, Vanda daouglas, Mokara, dan lainlain.
2.1.3
Jenis-Jenis Anggrek Anggrek secara umum dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :
1. Anggrek Spesies Anggrek spesies adalah anggrek yang jenisnya masih asli atau belum disilangkan. Di Indonesia diperkirakan terdapat 5.000 spesies dan 29 spesies 9
adalah anggrek langka yang dilindungi berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Tumbuhan dan Satwa. (Andiani , 2008: 30). pemerintah Indonesia berupaya melakukan konservasi melalui LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia). Salah satu tempat konservasi tanaman anggrek terdapat di Kebun Raya Eka Karya Bedugul. Tujuan dilakukannya konservasi ini antara lain : -
Bertindak sebagai penyuplai anggrek spesies yang membutuhkan
-
Pusat atau tempat penelitian anggrek
-
Sumber plasma nuftah atau bank genetik anggrek spesies yang tumbuh di Indonesia
-
Pusat atau tempat pendidikan di bidang penganggrekan
-
Tempat pembibitan anggrek spesies Pelestarian anggrek-anggrek spesies sangatlah penting untuk menjaga kelestarianya, yang dianggap sebagai Permata Belantara bagi para pecinta anggrek dan merupakan bahan silangan untuk menciptakan jenis anggrek hibrida baru. Dalam pengembangan anggrek hibrida haruslah menyilangkan jenis-jenis anggrek spesies yang memiliki sifat dominan yang bagus untuk diturunkan. Beberapa contoh anggrek spesies tersebut antara lain: (Sarwono, 2005: 29).
-
Ascicentrum miniatum, menampilkan warna orange
-
Denrobium bifalce, menampilkan garis-garis pada kelopak
-
Denrobium bigibbum, menampilkan warna ungu yang merata
-
Denrobium cobabthum, menampilkan warna kuning
-
Denrobium pseudoconthum, menampilkan warna kuning
-
Denrobium stratoates, menampilkan tangkai bunga tegak dan kuat
-
Denrobium tangerium, menampilkan warna coklat kuning ke oranye
-
Denrobium taurinum, menampilkan warna dasar ungu
-
Denrobium veratrifolium, menampilkan tangkai panjang dan bunga banyak
-
Denrobium violaceoflavens, menampilkan tangkai tegak dan kuat
10
-
Phalaenopsis amabilis, menampilkan warna putih, bunga besar
-
Phalaenopsis amboinensis, menampilkan warna kuning dengan bintik-bintik
-
Phalaenopsis corningiana, menampilkan warna kuning
-
Phalaenopsis cornu servi, menampilkan ketebalan bunga dan bintik
-
Phalaenopsis equistris, menampilkan garis dan titik, serta lidah merah
-
Phalaenopsis gigantea, menampilkan ketebalan bunga dan bintik
-
Phalaenopsis kunstleri, menampilkan bintik dan bercak
-
Phalaenopsis leudemanniana, menampilkan ketebalan bunga dan binti-bintik
-
Phalaenopsis javaniva, menampilkan warna krem atau kuning dengan lidah merah
-
Phalaenopsis stuartina, menampilkan warna merah jambu
-
Oncidium lanceanum, menampilkan warna coklat mirip batik
-
Vanda coerulea, menampilkan warna biru
2. Anggrek Hibrida Anggrek
hibrida adalah anggrek hasil menyilangkan atau mengawinkan
bunga anggrek dengan sengaja untuk tujuan tertentu. Menyilangkan anggrek dapat dilakukan antar jenis ataupun antar marga atau genus. Tujuan menyilangkan anggrek pada umumnya untuk mendapatkan mutu bunga anggrek yang lebih bagus. Pada hibridisasi anggrek yang diutamakan adalah sifat-sifat seperti warna, ukuran, kemampuan, dan waktu berbunganya yang bermutu tinggi dan menarik. Sejak anggrek mulai dikenal masyarakat eropa awal abad 19. Yaitu pada masa pemerintahan Alexandra Victoria, Ratu inggis pada 1830-1901. Banyak
peneliti
yang
melakukan
penelitian
dan
percobaan
untuk
mengembangkan anggrek dengan cara persilangan untuk mendapatkan jenis anggrek baru yang indah dan bermutu tinggi. Cara penyilangan anggrek pada prinsipnya adalah memasukkan pollen anggrek yang satu (disebut sebagai indukan anggrek jantan) ke lubang stigma bunga anggrek yang lain (sebagai indukan anggrek betina). Kemudian indukan betina tersebut diberi label yang berisi nama indukan jantan dan betina, 11
kemudian dibungkus menggunakan plastik bening agar tidak terjadi penyerbukan oleh hewan lain. Beberapa jenis anggrek hibrida terkenal antara lain : (Sarwono, 2005: 22). a. Denrobium hibrida
Kelompok warna putih -
Denrobium Merpati
-
Denrobium White Pearl
-
Denrobium Walter Ocemay
-
Denrobium Multico White
-
Denrobium Jaqueline Thomas
-
Denrobium None Betawi
Kelompok warna pink -
Denrobium Lim Heps
-
Denrobium Intuwong
-
Denrobium Bandung Pink
-
Denrobium Nelson
-
Denrobium Polly
Gambar 2.1 Denrobium Merpati (sumber : Daftar Koleksi Anggrek.com)
Gambar 2.2 Denrobium Bandung Pink (sumber : Daftar Koleksi Anggrek.com)
Kelompok warna ungu tua -
Denrobium Pompadour
-
Denrobium Tae Swee King
-
Denrobium A. 30
-
Denrobium Ah Ming
-
Denrobium Kandr
-
Denrobium Madame Pompadona
Gambar 2.3 Denrobium Pompadour (sumber : Daftar Koleksi Anggrek.com)
Kelompok warna kuning -
Denrobium Syarifah Fatimah
-
Denrobium Sri Siam
-
Denrobium Bangkok Gold
-
Denrobium Yukon
-
Denrobium Yellow Rivea
-
Denrobium Clraiwan
Gambar 2.4 Denrobium yarifah Fatimah (sumber : Daftar Koleksi Anggrek.com)
12
Denrobium Merry Mak
Kelompok 2 warna -
Denrobium Ekapol Panda
-
Denrobium Sonia Baum
-
Denrobium New Sonia
-
Denrobium Youppadeewan
-
Denrobium Laura
Gambar 2.5 Denrobium Ekapol Panda (sumber : Daftar Koleksi Anggrek.com)
b. Vanda hibrida -
Vanda genda bandung
-
Vanda Nellie morley
-
Vanda tan chay yan
-
Vanda rothschildiana
-
Vanda emma van devender
-
Vanda susan
-
Vanda princess beatrick
-
Vanda Josephine van brero
-
Vanda douglass
-
Vanda tricolor
Gambar 2.6 Vanda tricolor (sumber : Daftar Koleksi Anggrek.com)
c. Oncidium -
Oncidium grower ramsay
-
Oncidium taka
-
Oncidium golden shower 3
-
Oncidium doldiana
Gambar 2.7 Oncidium grower ramsey (sumber : Daftar Koleksi Anggrek.com)
d. Aranthera/Arachnis -
Aranthera james storie
-
Arachnis Maggie oei
-
Aeridachais bogor var. apple blossom white
) Gambar 2.8 Aeranthera james stor (sumber : Daftar Koleksi Anggrek.com)
e. Cattleya -
Cattleya blue port of paradise
-
Cattleya lucky strike
Gambar 2.9 catleya luteola (sumber : Daftar Koleksi Anggrek.com)
13
-
Cattleya bow ball
-
Cattleya luteola
f. Phalaenopsis -
Phalaenopsis amabilis
-
Phalaenopsis amboinensis
-
Phalaenopsis gigantean
-
Phalaenopsis parishii
Gambar 2.10 Phalaenopsis amabilis (sumber : Daftar Koleksi Anggrek.com)
2.2 Pemahaman Pusat Budidaya Anggrek Hibrida 2.2.1
Pengertian dan Batasan Pusat Budidaya Tanaman Pusat budidaya tanaman adalah pusat pengembangan dan pemanfaatan
sumberdaya alam nabati melalui upaya manusia yang dilakukan dengan modal, teknologi, dan sumberdaya lainnya menghasilkan barang guna memenuhi kebutuhan manusia secara lebih baik. Beberapa cakupan dalam pusat budi daya tanaman antara lain : (UU No. 12 Tahun 1992 : 4) -
Pelestarian jenis atau varietas yang sudah ada atau menghasilkan jenis atau varietas baru yang lebih baik
-
Perolehan benih bermutu untuk pengembangan budidaya tanaman dilakukan melalui kegiatan penemuan varietas unggul
-
Penanaman benih pada petanaman yang berupa lahan atau media tumbuh tanaman.
-
Pemeliharaan tanaman diarahkan untuk menciptakan kondisi pertumbuhan dan produktivitas tanaman yang optimal, menjaga kelestarian lingkungan, dan mencegah timbulnya kerugian pihak lain dan atau kepentingan umum.
-
Perlindungan tanaman dilaksanakan dengan sistem pengendalian hama terpadu.
-
Panen merupakan kegiatan pemungutan hasil budidaya tanaman. Kegiatan ditujukan untuk memperoleh hasil yang optimal dengan menekan kehilangan dan kerusakan hasil serta menjamin terpenuhinya standar mutu.
-
Pascapanen meliputi kegiatan penyimpanan, standardisasi mutu, dan transportasi hasil produksi budidaya tanaman. 14
2.2.2
Tahap-Tahap Pembudidayaan Anggrek Hibrida Tahap –tahap dalam melaksanakan budidaya Anggrek Hibrida antara lain:
1. Persilangan (hibridisasi) Anggrek Persilangan bunga anggrek yang dimaksud adalah mengawinkan bunga anggrek dengan sengaja untuk tujuan tertentu. Tujuan menyilangkan bunga anggrek umumnya untuk mendapatkan bungan anggrek yang lebih bagus. Kecenderungan persilangan di Indonesia mengacu pada kesempurnaan bentuk, warna, ketahanan bunganya. Cara penyilangan anggrek pada prinsipnya adalah memasukkan pollen anggrek yang satu (disebut sebagai indukan anggrek jantan) ke lubang stigma bunga anggrek yang lain (sebagai indukan anggrek betina). Kemudian indukan betina tersebut diberi label yang berisi nama indukan jantan dan betina, kemudian dibungkus menggunakan plastik bening agar tidak terjadi penyerbukan oleh hewan lain. Proses hibridisasi ini dapat dilakukan pada ruang khusus yang merupakan tempat untuk menyimpan anggrek-anggrek spesies dan hibrida yang merupakan bibit unggul yang berpotensi untuk dikembangkan. Di Indonesia penyilangan skala besar dilakukan oleh lembaga-lembaga yang sudah mapan, yaitu Taman Anggrek di TMII (Taman Mini Indonesia Indah) dan LPB (Lembaga Biologi Nasional). 2. Pembibitan (spesies dan hibrida) Pembibitan anggrek adalah upaya untuk memperbanyak tanaman. Pembibitan anggrek dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu secara generatif dan vegetatif. Cara generatif adalah dengan menyebarkan biji ke media tanam. Secara alami perbanyakan generatif biasanya terjadi di sekitar tanaman ketika buah terbelah dan biji-biji bertebaran. Secara modern penyebaran biji dapat dilakukan dengan media yang dilakukan di laboratorium khusus. Sedangkan pembibitan secara vegetatif adalah perbanyakan anggrek dengan penyetekan, pemisahan anak, penggunaan keiki dan kultur jaringan. 15
Perbanyakan anggrek yang berasal dari biji sulit dilakukan di lapangan, hal ini dikarenakan biji anggrek yang kecil dan tidak tahan terhadap lingkungan. Teknik budidaya yang paling cocok digunakan yaitu kultur jaringan. Menurut Suryowinoto (1991) kultur jaringan dalam bahasa disebut tissue culture. Kultur adalah budidaya dan jaringan adalah sekelompok sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama. Jadi kultur jaringan berarti membudidayakan suatu jaringan tanaman kecil yang memiliki sifat seperti induknya. Kegunaan utama kultur jaringan adalah mendapatkan tanaman baru dalam jumlah banyak dengan sifat fisiologi dan morfologi yang sama persis dengan induknya. ( Zulkarnain., 2011: 1)
Mengecambahkan biji anggrek dengan kultur jaringan sangat banyak keuntungannya, antara lain : -
Perbanyakannya lebih efektif dibandingkan dengan cara konvensional
-
Keseragaman genetik
-
Dapat memiliki tanaman anggrek dalam jumlah besar pada wadah kultur yang relative kecil
-
Memelihara stok tanaman dalam jumlah besar dilakukan pada in vitro, dan stok induk bisanya dipelihara di in vitro
-
Lingkungan terkontrol
-
Dapat digunakan untuk menyelamatkan spesies tanaman terancam. Metode dengan pemeliharaan minimal, penyimpanan jangka panjang telah dikembangkan
-
Dapat digunakan untuk menyelamatkan hibrida dari spesies yang tidak kompetibel
-
Produksi tanaman sepanjang tahun
-
Solusi untuk tanaman yang sulit dikembangkan
Kultur jaringan merupakan metode perbanyakan bibit tanaman dengan cara modern. Perbanyakan tanaman dengan cara konvensional yang umumnya dilakukan masyarakat membutuhkan waktu, tenaga dan tempat yang lebih banyak. Berikut adalah perbandingan perbanyakan menggunakan metode kultur dan konvensional : 16
Tabel 2.1 Perbandingan metode konvensional dan kultur jaringan Konvensional
Kultur Jaringan
Tempat
Lahan Luas
Dalam Ruangan
Waktu
Tergantung musim
Sepanjang tahun
tenaga besar untuk pengelolaan lahan tanah/
Tenaga kecil karena bekerja di
media, perawatan tanaman, dan sebagainya
dalam ruangan
Tenaga
(Andiani , 2008: 158)
Proses pelaksanaan kultur jaringan berlangsung di dalam ruangan dengan berbagai alat dan bahan tertentu membutuhkan modal awal yang besar dan harus memiliki keahlian khusus dalam bidang ini. Pada proses kultur jaringan ini membutuhkan sebuah ruangan khusus untuk melakukan hal-hal yang diperlukan dalam bentuk sebuah bangunan Laboratorium. 3. Perencanaan tempat pemeliharaan anggrek Tahap ini merupakan tahap sebelum penanaman anggrek. Beberapa hal yang harus diperhatikan pada tahap ini adalah : (Anonim, 2005: 100) -
Rancangan tata letak, dalam membangun infrastruktur diawali dengan merancang tata letak isi kebun dan usahakan selalu mengacu pada optimalisasi penggunaan lahan. Hal ini dapat dilakukan dengan membuat daftar kegiatan yang akan dilakukan di pusat budidaya yang akan dibuat. Setelah itu maka dapat dilakukan pemilihan lokasi untuk tempat pembibitan, perbanyakan bibit, pemeliharaan, ruang untuk pengelolaan, sampai pada alur sirkulasi yang dibutuhkan untuk menunjang kelancaran transportasi baik di dalam maupun di luar bangunan. Harus direncanakan juga kedekatan hubungan ruang antar fungsi, sehingga dapat direncanakan kedekatan bangunan agar mempermudah dalam pemeliharaan.
-
Membangun rumah untuk menempatkan bibit/ greenhouse. Perencanaan letak dan bentuk greenhouse harus dirancang searah dengan arah 17
berhembusnya angin agar tidak rusak saat terjadi angin kencang. Selain itu itu harus dirancang atap agar dapat mengeluarkan panas yang diakibatkan oleh sinar matahari. Untuk menjaga temperature di dalam ruang tetap stabil dapat digunakan alat bantu berupa kipas angin atau blower untuk menjaga suhu dan kelembaban. -
Pemilihan bahan kontruksi, dalam memilih bahan kontruksi sebaiknya menggunakan bahan yang sesuai dengan karakteristik lokasi dan dapat memberi dampak yang sesuai dengan kebutuhan tanaman anggrek. Seperti pemilihan bahan atap, harus menggunakan bahan yang dapat meredam panas jika lokasi di daerah yang agak panas dan memilih bahan atap yang menghantarkan panas jika lokasi di tempat dingin.
-
Penyediaan rak untuk menaruh tanaman anggrek agar penataan tanaman dapat dilakukan secara optimal. Baik secara datar, piramida, maupun vertical.
-
Pemasangan instalasi penyiraman adalah salah satu cara untuk menghemat waktu dan tenaga kerja. Dengan membuat instalasi penyiraman, penyiraman tanaman anggrek dapat dilakukan hanya dengan membuka instalasi yang akan dialiri air dari tangki yang sudah disediakan.
4. Pindah tanam Tahap pemindahan tanaman merupakan kunci penting dalam budidaya anggrek karena kebutuhan tanaman dari botolan, seeding, sampai tanaman dewasa harus dilakukan secara cermat. Beberapa tahap pindah tanam antara lain : a. Pemilihan media tanam Pemilihan media tanam merupakan hal yang harus diperhatikan agar anggrek dapat tumbuh dengan baik. Karakteristik media tanam harus disesuaikan dengan lokasi tempat penanaman. Beberapa media tanam yang sering digunakan antara lain :
18
-
Spaghnum moss,kebanyakan pembudidaya menggunakan media ini karena dianggap paling pas untuk menanam anggrek karena mampu menyerap air sehingga kelembaban terjaga.
-
Pakis, media ini umumnya digunakan untuk fase pertumbuhan anggrek. Pakis mampu menahan air atau larutan pupuk sekaligus menciptakan drainasi yang baik, dengan rongga udara cukup sehingga akar tumbuh optimal.
-
Sabut kelapa, media ini bersifat menahan air dan larutan hara. Hal ini menciptakan kondisi media senantiasa lembab sehingga lebih cocok digunakan pada dataran rendah.
-
Arang kayu, media ini jarang digunakan dan biasanya dipakai untuk media anggrek denrobium.
-
Kulit pinus, media ini cukup baik digunakan untuk phalaenopsis karena seolah tumbuh di habitatnya. Tetapi media ini jarang ada di pasaran karena tergolong langka.
Sebelum menggunakan media tanam sebaiknya dilakukan sterilisasi media. Tujuannya agar bibit tanaman muda yang rentan penyakit bisa diselamatkan. Tindakan pencegahan hama dapat dilakukan dengan memberi fungisida pada media. b. Pemilihan wadah yang tepat Selain media , wadah merupakan hal yang tidak kalah pentingya bagi pertumbuhan anggrek. Kebanyakan pembudi daya di Indonesia menggunakan berbagai macam pot seperti pot tanah liat, pot plastic hitam, dan pot transparan. Yang terpenting pot bukan hanya sebagai wadah melainkan untuk mempertahankan drainase berjalan lancar. Beberapa pot yang sering digunakan antara lain : -
Pot tanah, wadah ini cukup baik karena mempunyai pori-pori. Air dan udara dapat mudah melewatinya dan akarpundapat melekat dengan baik di permukaan pot. Harganya terjangkau, tetapi pot ini mudah pecah saat pemindahan dilakukan. 19
-
Pot plastik, wadah ini paling banyak diminati karena harganya murah, lebih kuat, dan memudahkan pembongkaran tanaman. Umumnya banyak dipakai pot hitam, tetapi pot putih mulai marak digunakan karena memiliki keunggulan dapat tembus cahaya, sehingga akar dapat berfotosintesis dan memperoleh lebih banyak energi.
-
Lempeng pakis, wadah ini lebih sering digunakan oleh penghobi anggrek untuk menempel tanaman dan digantung seperti pada habitat aslinya.
5. Pemeliharaan Pemeliharaan tanaman anggrek merupakan proses pemenuhan kebutuhan anggrek agar anggrek tumbuh subur. Beberapa hal yang harus dilakukan dalam pemeliharaan antara lain : a. pemupukan Pemupukan
merupakan
pemberian
nutrisi
kepada
anggrek
agar
pertumbuhannya lebih subur. Pemupukan anggrek dilakukan secara berkala sesuai dengan kebutuhan anggrek tersebut. jenis-jenis pupuk anggrek sangat beragam, dari yang organic sampai anorganik. Pemumukan bertujuan untuk menambah asupan nutrisi kepada anggrek sehingga anggrek bisa tumbuh sehat. Secara umum pemupukan anggrek dapat dikelompokkan menjadi tiga umur, antara lain : -
Tanaman seedlings (Bibit), kategori bibit ini adalah tanaman anggrek mulai keluar dari botoh sampai umur 9 bulan.
-
Tanaman Mid-size (ukuran sedang/ remaja), kategori ini adalah tanaman setelah 9 bulan sampai siap berbunga pertama yaitu 18 bulan.
-
Tanaman Flowering-size (ukuran berbunga), setelah 18 bulan tanaman anggrek masuk fase pembungaan.
Dalam proses pemupukan biasanya menggunakan pupuk Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K). Unsur N merupakan unsure yang kaya protein, asam nukleat, dan beberapa substansi penting lainnya yang berguna dalam pembentukan sel-sel baru dalam pertumbuhan, unsur P merupakan unsur yang sangat dibutuhkan dalam pertumbuhan tanaman, dan unsur K mempunyai peran sebagai katalisator, terutama untuk penguraian protein 20
menjadi asam amino serta penyusunan dan pembongkaran karbohidrat sehingga sangat berperan dalam proses fotosintesis. Komposisi penggunaan pupuk pada tanaman anggrek
dilakukan berdasarkan fase pertumbuhan,
sehingga memerlukan persentase yang berbeda penggunaan pupuk yang berbeda. Perbedaan persentase penggunaan pupuk N,P,K antara lain : Tabel 2.2 Perbedaan kebutuhan unsur N, P, K pada setiap fase pertumbuhan Fase Pertumbuhan
N
P
K
Bibit (Seedling)
60
30
10
Tanaman muda (Mid-size)
30
30
30
Tanaman sudah berbunga (Flowering size)
10
60
10
(Iswanto, 2007:47)
b. Penyiraman Penyiraman tanaman anggrek dipengaruhi oleh media tanam, besar kecilnya tanaman, temperatur lingkungan, kelembaban, aliran udara dan jenis pot yang digunakan. Penyiraman anggrek sebaiknya menggunakan sprayer sehingga butiran air dapat diatur dan tidak merusak tanaman. 6. Perlindungan tanaman Perlindungan tanaman yaitu upaya pengendalian
penyakit anggrek yang
disebabkan oleh hama, bakteri, jamur dan virus. Hama adalah hewan pengganggu yang menyebabkan kematian pada anggrek. Beberapa hama yang sering menyerang anggrek adalah kumbang gajah, kutu parlatoria, kutu putih,kutu tudung, tungau, semut, keong, rayap, dan lain-lain. Pencegahan untuk menanggulangi serangan hama dapat dilakukan dengan penyemprotan pestisida sesuai hama yang menyerang tanaman. Penyakit yang disebabkan oleh bakteri dapat menyebabkan terhambatnya pertumbuhan pada anggrek sampai kematian. Upaya dalam pengobatan 21
penyakit yang disebabkan oleh bakteri yaitu dengan menyemprotkan bakterisida sebagai pencegahan, pemotongan bagian yang terserang bakteri cukup parah, dan membakar tanaman yang sudah parah terkena serangan bakteri. Penyakit yang disebabkan oleh jamur biasanya terserang karena media dan tempat menanam anggrek yang kurang bersih. Maka kebersihan media dan lahan sangat penting untuk menjaga kesehatan anggrek. Virus merupakan penyakit yang susah dideteksi dalam pertumbuhan anggrek, virus dapat menurun dari indukan anggrek sehingga jika anggrek terjangkit virus sebaiknya ditangani dengan baik atau dibakar. Penyakit yang disebabkan oleb virus belum ditemukan obatnya, sehingga hanya dapat dilakukan deng upaya-upaya pencegahan agar tanaman anggrek tudak terjangkit virus. 7. Panen Panen merupakan tahap akhir dari pemeliharaan sebuah tanaman anggrek, pada umumnya tanaman berbunga akan dipanen setelah berbunga, tetapi pada tanaman anggrek ada beberapa criteria pemanenan. Tergantung pembeli yang ingin membeli hasil panen yang diinginkan. beberapa jenis pemanenan tersebut antara lain : -
Bibit botolan, bibit ini adalah hasil semai dari biji anggrek yang sangat halus dan mudah rusak. Harga bibit relatif murah tetapi resiko kematiannya besar jika tidak bisa merawatnya. Pemanenan bibit ini biasanya dipasarkan kepada petani anggrek yang hanya membesarkan anggrek tanpa membuat bibitnya. Pemeliharaan bibit ini sampai berbunga mencapai 2 tahun. Pemilihan bibit ini dilakukan untuk menekan biaya pembelian bagi petani.
-
Bibit kompot, yaitu singkatan dari komuniti pot. Bibit kompot adalah gabungan banyak bibit yang diletakkan dalam satu pot. Bibit ini merupakan pemindahan dari botol. Harganya masih murah, juga resiko kematiannya sudah rendah dibandingkan bibit botolan. Bibit ini sangat cocok bagi pembeli yang mempunyai usaha penjualan anggrek. 22
-
Tanaman muda, yaitu tanaman anggrek yang belum pernah berbunga. Tanaman ini sudah diletakkan di wadah pot secara individu. Bibit ini hasil pemindahan dari bibit kompot. Harganya sudah lebih mahal, tetapi tingkat kematiannya sudah sangat rendah. Pembelian bibit ini biasanya cocok bagi penghobi bunga anggrek.
-
Tanaman berbunga, yaitu anggrek yang baru sekali berbunga. Tentu harganya lebih mahal. Kelebihanya sudah dapat dilihat jenis bunganya. Bibit ini sangat cocok bagi pengkobi bunga. Selain into dapat juga dijadikan alternative bagi pengusaha rental bunga hias.
2.2.3
Tinjauan Fasilitas Pusat Budidaya Anggrek Hibrida Dalam sebuah pusat budidaya khususnya anggrek, harus tersedia beberapa
fasilitas untuk mendukung proses budidaya, fasilitas tersebut antara lain : 1. Laboratorium kultur jaringan Laboratorium kultur jaringan adalah fasilitas untuk melakukan percobaan dan penelitian untuk memperbanyak tanaman anggrek. Kegiatan utama adalah pembuatan benih yang dilakukan dengan kultur jaringan, sehingga untuk mendukung proses tersebut harus terdapat beberapa pengelompokan ruang yang mendukung fungsi-fungsi yang akan dilakukan. Pola pengelompokan ruang ruang laboraturium antara lain :
AREA KEGIATAN UMUM/PUBLIK
AREA KEGIATAN TRANSISI
AREA KEGIATAN PENELITIAN
SEMAKIN TERJAMIN TINGKAT STERILITASNYA DARI RUANG-RUANGNYA Gambar 2.11 Pola pendaerahan ruang laboratorium (Suryowinoto, 1996:18)
a. Ruang-ruang pada daerah kegiatan utama (publik) Pada area ini terdapat ruang-ruang misalnya : 23
-
Ruang tamu yaitu ruang untuk menerima tamu
-
Ruang staff adalah ruang kantor untuk ruang pengawasan terhadap setiap pengunjung praktikum atau peneliti yang sedang meneliti
b. Ruang-ruang pada area dengan kegiatan transisi Ruang transisi adalah ruang peralihan yang tidak mutlak harus steril. Ruangruang pada area ini misalnya : -
Ruang ganti pakaian (locker) yaitu ruang untuk mengganti pakaian dengan baju khusus di laboratorium
-
Ruang penyimpanan bahan kimia dan peralatan pecah belah yaitu ruang untuk menyimpan bahan kimia dan alat-alat laboratorium
-
Ruang timbang yaitu ruang untuk menimbang bahan-bahan yang akan digunakan
-
Ruang persiapan (preparasi) yaitu ruang untuk meramu larutan yang dikehendaki dan dimasukkan ke dalam botol untuk selanjutnya disterilkan pada ruang penabur/ sterile room. Kelengkapan alat pada ruang ini yaitu stok akuades dan alkohol, autoklaf, Ph meter, hot sterilizer, tabung gas dan kompor.
c. Ruang-ruang pada area kegiatan penelitian Ruang pada area penelitian adalah ruang utama laboratorium kultur jaringan. Ruang-ruang pada area ini mislanya : -
Ruang penabur (sterile room) yaitu ruang yang digunakan untuk sterilisasi, semakin kecil ruang akan semakin mudah untuk proses sterilisasi. Kelengkapan pada ruangan ini yaitu almari penabur, pinset dan scalpet, mikroskop, lampu spritus, lampu ultraviolet, dan lampu neon
-
Ruang inkubasi yaitu ruang tempat disimpannya penanaman kultur jaringan pada ruang penabur. Untuk menghemat tempat susunan botol tanaman dapat disusun dengan rak bertingkat, tetapi harus ada penerangan buatan untuk bibit tersebut yaitu dengan lampu. Selain itu dilengkapi pengaturan suhu untuk mencegah ketidak sesuaian suhu pada proses inkubasi.
24
-
Ruang penyimpanan plantula atau ruang aklimatisasi yaitu ruang peralihan antara ruang inkubasi dan alam luar, pada ruangan ini suhu diatur lebih tinggi dari ruang inkubasi dan lebih rendah dari alam sekitar. Pada proses ini bibit dalam botol sudah dapat ditempatkan di greenhouse.
2. Laboratorium Hama dan Penyakit Tanaman Laboratorium hama dan penyakit tanaman menyelenggarakan praktikum, penelitian, jasa identifikasi dan analisis jasad pengganggu dan pelayanan pada masyarakat umum dalam bentuk penyuluhan maupun pelatihan pengendalian jasad penggangu tanaman (Klinik Pertanian). Laboratorium hama dan penyakit tanaman dilengkapi dengan peralatan untuk pengamatan
hama dan penyakit
tanaman, peramalan serangan hama dan penyakit tanaman, serta sprayer mesin untuk pengendalian hama dan penyakit tanaman. Laboratorium ini juga menyediakan berbagai produk pestisida hayati ataupun mikroba antagonis. 3. Green House greenhouse merupakan sebuah bangunan yang berkerangka atau dibentuk menggelembung, diselubungi bahan bening atau tembus cahaya yang dapat meneruskan cahaya secara optimum untuk produksi dan melindungi tanaman dari kondisi iklim yang merugikan bagi pertumbuhan tanaman. Bangunan untuk produksi tanaman umum disebut greenhouse. Material yang biasa digunakan untuk greenhouse yaitu kaca, plastic, fiberglass, dan net/ jaring plastic. Material net biasa digunakan pekebun Taiwan untuk pelapis diatas greenhouse. Hal ini bertujuan untuk mengurangi intensitas cahaya matahari yang masuk ke dalam green house. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membuat greenhouse di Indonesia antara lain : (Anonim, 2005: 103). -
Untuk mengeluarkan hawa panas di ruang greenhouse dapat dilakukan dengan membuat lubang pada atap, karena udara panas akan mengalir dari bawah ke atas
-
Untuk menghindari temperature tinggi maka dipasang kipas angin berdiameter 80-100 cm dan di sisi lain dipasang exhaust fant untuk mengeluarkan angin.
25
-
Bahan atap menggunakan plastic UV, fiber, plastic bergelombang, dan net agar intensitas cahaya yang masuk ke ruangan menurun. Penyinaran untuk anggrek yang masih kecil yaitu 20% dan tanaman dewasa/berbunga yaitu 35%-50%, maka untuk tanaman kecil harus dibuat lapisan atap yang lebih rapat, agar intensitas cahaya berkurang sesuaikebutuhan.
-
Dinding tertutup untuk mencegah hama dan serangga menyerang tanaman di dalam greenhouse.
Dalam budidaya anggrek bangunan greenhouse dapat dibedakan menjadi beberapa kategori yaitu : (http://ratinih-building.blogspot.com/) -
Bangunan Permanen adalah bangunan yang ditinjau dari segi konstruksi dan umur bangunan dinyatakan lebih dari 15 Tahun
-
Bangunan Semi Permanen adalah bangunan yang ditinjau dari segi konstruksi dan umur bangunan dinyatakan antara 5 Tahun sampai dengan 15 Tahun
-
Bangunan Darurat / Sementara adalah bangunan yang ditinjau dari segi konstruksi dan umur bangunan dinyatakan kurang dari 5 Tahun
2.3 Tinjauan terhadap Proyek Sejenis 2.3.1
Taman Anggrek Kebun Raya Bedugul
1. Lokasi Taman anggrek kebun raya bedugul terletak di kawasan Kebun Raya Bedugul / Kebun Raya Eka Karya. Taman ini terletak di Kecamatan Baturiti, Tabanan yang merupakan daerah yang beriklim dingin. Luas taman anggrek yaitu 5.000 m2. (www.pergiberwisata.com/kebun-raya-bedugul.htm, 2015). Site plan taman anggrek dapat dilihat pada tabel berikut:
26
Fasilitas : 1. Taman terbuka 7 Yaitu bagian bawah yang digunakan untuk menanam anggrek tanah 6 2. Pintu masuk 3. Rumah koleksi Berfungsi untuk menempatkan 5 koleksi anggrek 3 4. Kupel Berfungsi sebagai tempatistirahat pengunjung 4 5. Ruang pameran 2 Berfungsi untuk memamerkan tanaman anggrek pada sebuh greenhouse terbuka 6. Rumah kaca Berfungsi untuk tempat pembibitan secara vegetatif 1 7. Kantor Yaitu tempat untuk pengelola taman Gambar 2.12 Lay out taman anggrek Eka Karya Bedugul dan pembibitan (Observasi: 2015)
Aktifitas pada Taman Anggrek Kebun Raya Bedugul yaitu penelitian, pembibitan, dan konservasi tanaman anggrek alami Indonesia di Kawasan Timur Indonesia. Penelitian
yang
dilakukan
yaitu
pengembangan
tanaman
anggrek
menggunakan metode kultur jaringan yang dilakukan di laboratorium oleh Tenaga ahli yang dikelola oleh LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) yang bertujuan untuk mengembangkan anggrek-anggrek spesies Indonesia. Pembibitan dilakukan secara vegetatif dan generatif. Pengembangbiakan secara vegetative dilakukan
langsung
pada
rumah
kaca
di
taman
anggrek,
sedangkan
pengembangbiakan generatif dilakukan pada laboratorium. Yaitu dengan metode kultur jaringan. Konservasi pada taman anggrek dilakukan dengan memamerkan koleksi anggrek
pada greenhouse terbuka dengan menggunakan kontruksi baja dan
penggunaan bahan net sebagai penutup atap. 2. Jenis anggrek yang ada di Taman Anggrek Kebun Raya Bedugul
27
Pada taman Anggrek Kebun Raya Bedugul mengkoleksi 297 jenis anggrek spesies dan lebih dari 27 jenis adalah spesies langka. Beberapa anggrek yang ada antara lain : -
Acanthepipium parfiflorum Hassk.
-
Aerides flafida Lndl.
-
Acordium lingifolium (Rchb.f.) Rofle
-
Aerides latifolia
-
Arciopsis floribunda Ames
-
Aerides odorata Lour
-
Arciopsis philippensis Ames
-
Aerides suaveolens BI
-
Arciopsis sumatrana Schltr
-
Aerides virens lindl
-
Aerides amplexicaulis (BI) Lindl
-
Agrostophyllum bicuspidatum J.J
-
Aerides cornuta Roxb
Smith -
Agrostophyllum, dan lain-lain.
3. Jenis bangunan -
Bangunan penaung tanaman anggrek dan fasilitas pendukung
Gambar 2.13 Bangunan Greenhouse Terbuka Taman AnggrekKebun Raya Eka Karya (Observasi: 2015)
-
Rumah kaca untuk pembibitan secara vegetatif dan perawatan tanaman
Gambar 2.14 Bangunan Rumah Kaca Taman Anggrek Kebun Raya Eka Karya (Observasi: 2015)
28
-
2.3.2
Rumah kaca untuk pembibitan secara vegetatif dan perawatan tanaman
Gambar 2.15 Bangunan Laboratorium Dan Ruang Pembibitan Tanaman Kebun Raya Eka Karya (Observasi: 2015)
Duta Orchid Denpasar
1. Lokasi Duta Orchid adalah salah satu suplayer anggrek ternama yang terletak di jalan Hangtuah Sanur. Luasan Duta Orchid Sanur ± 15 are, dengan 2 tempat penjualan anggrek untuk anggrek dendrobium dan phalaenopsis. Persediaan anggrek Duta Orchid disuplay dari kebun yang dikembangkan di Karangasem seluas 1 Ha. Tetapi jika kekurangan anggrek, Duta Orchid bekerjasama dengan Eka Karya Jakarta untuk meyediakan kebutuhan anggrek (wawancara dengan bapak Dodi, anak pemilik Duta Orchid Sanur). Fasilitas : 1. Parkir pengunjung 2. Greenhouse penjualan denrobium dan vanda 3. Kantor pengelola 4. Greenhouse anggrek (phalaenopsis)
anggrek
bulan
Gambar 2.16 Site Plan Duta Orchid Denpasar (Dokumentasi pribadi: 2015)
29
2. Aktivitas Aktivitas yang dilakukan pada Duta Orchid Sanur antara lain penjualan tanaman anggrek bagi masyarakat umum dan bagi penjual anggrek lainnya, penyewaan anggrek ke hotel dan villa yang ada di Badung. Duta Orchid melayani hampir 100 hotel dan villa, sehingga tiap bulanya penyewaan anggrek mencapai 20.000 batang/ bulan. Persediaan tersebut disediakan sebagian dari kebun yang ada di Karangasem dan kekurangannya disuplai dari kebun anggrek Eka Karya Jakarta. 3
Fasilitas Beberapa fasilitas yang untuk menunjang penjualan anggrek di Duta Orchid
antara lain: -
Fasilitas Greenhouse anggrek untuk menempatkan bunga anggrek yang akan dijual
-
Fasilitas kantor untuk tempat penerimaan tamu dan pengelolaan pemasaran
4
Parkir pengunjung dan pengelola
Jenis anggrek yang ada di Duta Orchid -
Dendrobium
-
Phalaenopsis
-
Vanda
5
Jenis bangunan
Greenhouse anggrek dendrobium dan vanda berupa greenhouse dengan atap dan dinding dari net
Gambar 2.17 Greenhouse Taman Anggrek Denrobium dan Vanda Duta Orchid (Observasi: 2015)
30
Greenhouse untuk anggrek phalaenopsis, dilengkapi dengan kipas angin agar udara di ruangan dapat bersirkulasi dengan baik.
Gambar 2.18 Greenhouse Taman Anggrek phalaenopsis Duta Orchid (Observasi: 2015)
Bangunan kantor pengelola digunakan untuk tempat pemasaran, penerimaan tamu, dan penyimpanan barang sementara yang didatangkan dari luar.
Gambar 2.19 Bangunan kantor pengelola Duta Orchid (Observasi: 2015)
2.3.3
Kelompok Tani Anggrek Kertapala Asri Orchid
1. Lokasi Kelompok tani anggrek ditekuni oleh bapak I Gede Kanti. Beliau adalah pensiunan dari dinas pertanian Buleleng. Lokasi budidaya anggrek Asri Orchid yaitu di jalan Ngurah Rai Denpasar. Kebun seluas ± 15 are.
Gambar 2.20 Site plan kertapala asri orchid (Dokumentasi pribadi: 2015)
Fasilitas : 1. Fasilitas penjualan pot 2. Greenhouse penjualan anggrek denrobium dan vanda berbunga 3. Greenhouse anggrek bulan (phalaenopsis) 4. Tempat istirahat pengelola 5. Greenhouse nursery anggrek 31
2. Aktivitas Aktivitas yang dilakukan di Kertapala Asri Orchid adalah pembesaran tanaman anggrek dari bibit compot dan penjualan tanaman ukuran sedang sampai berbunga. Pembudidayaan tanaman pada tempat ini hanya berskala kecil dan masih belum bisa menyediakan tanaman berbunga seperti Duta Orchid. 3. Fasilitas Fasilitas yang terdapat yaitu Fasilitas budidaya tanaman anggrek dan Fasilitas peristirahatan dan tempat kerja sederhana 4. Jenis anggrek yang ada di Kertapala Asri Orchid -
Denrobium, phalaenopsis, anggrek hitam, vanda
5. Jenis bangunan -
Greenhouse anggrek berbunga dengan atap dan dinding dari net dan
nursery anggrek
Gambar 2.21 Bangunan budidaya anggrek berbunga Kertapala Asri Orchid (Observasi: 2015)
-
Greenhouse untuk anggrek kompot dan seeding
Gambar 2.22 Bangunan budidaya anggrek kompot dan seeding Kertapala Asri Orchid (Observasi: 2015)
32
Berdasarkan study objek sejenis diatas, data masing-masing objek dapat dilihat pada tabel dibawah: Tabel 2.3 Perbandingan antara ketiga fasilitas sejenis No
Pembanding
Taman Anggrek Kebun
Duta Orchid
Kertapala Asri Orchid
Raya Eka Karya 1
2
Lokasi
Kepemilikan
Terletak
di
Desa
Terletak
Candikuning Bedugul yaitu
Hangtuah,
daerah dataran tinggi
Denpasar
LIPI
(Lembaga
Ilmu
di
Jalan
Terletak di jalan Ngurah
Sanur
Rai Denpasar
Swasta
Swasta
Pengetahuan Indonesia) 3
Luas
5.000 m2
1.500 m2
1.500 m2
4
Aktivitas
Pembibitan
Pemeliharaan
Pembesaran bibit
Pemeliharaan
Penjualan
pemeliharaan
Pameran
Penyewaan
penjualan
Rekreasi
Laboratorium
Ruang pemeliharaan
Ruang pemeliharaan
Rumah Kaca
Ruang pengelola
Ruang
Ruang pameran
Parkir
Kupel
Kantor
Taman anggrek
5
6
Fasilitas
Jenis Anggrek
Anggrek alami/ spesies
istirahat
sederhana
Anggrek Hibrida
Anggrek
Alami
dan
Hibrida 7
Jenis
Bangunan laboratorium
Bangunan
Rumah
Greenhouse
untuk
Greenhouse
untuk
untuk
pemeliharaan
pemeliharaan anggrek
secara
anggrek dengan atap
dengan
vegetative
dan
dinding
Ruang pameran terbuka
menggunakan net
kaca
pembibitan
dengan kontruksi baja
dinding
atap
menggunakan net
Bangunan pengelola
dan atap paranet
33
dan
2.4 Spesifikasi Umum Proyek Spesifikasi umum proyek merupakan gambaran umum mengenai keadaan proyek yang akan dibangun. Yang dibahas adalah mengenai pengertian, fungsi, tujuan, lingkup pelayanan, sistem pengelolaan, kegiatan, fasillitas dan prinsipprinsip penataan yang terdapat di dalamnya. 2.4.1
Pengertian Pusat Budidaya Anggrek Hibrida Pusat Budidaya Anggrek Hibrida adalah pusat pengembangan dan
pemanfaatan anggrek hibrida melalui upaya manusia yang dilakukan dengan modal, teknologi, dan sumberdaya lainnya, sehingga menghasilkan anggrekanggrek yang berkualitas dan mampu berguna bagi semua pihak yang membutuhkan. 2.4.2
Fungsi Pusat Budidaya Anggrek Hibrida Fungsi utama dalam Pusat Budidaya Anggrek Hibrida adalah :
-
Pelestarian varietas anggrek spesies dominan yang sudah ada yaitu 100 jenis yang akan dikembangkan menjadi jenis hibrida baru yang lebih baik dan jenis anggrek hibrida yang sudah diminati di pasaran yaitu sebanyak 50 jenis.
-
Perolehan benih bermutu
-
Penanaman benih pada penanaman yang berupa lahan atau media tumbuh tanaman.
-
Pemeliharaan tanaman untuk menciptakan kondisi pertumbuhan dan produktivitas tanaman yang optimal.
2.4.3
Tujuan Pusat Budidaya Anggrek Hibrida Fungsi sebagai pusat budidaya tentunya didukung oleh beberapa tujuan
yang ingin dicapai. Adapun tujuan tersebut sebenarnya adalah untuk :
Pelestarian beberapa jenis atau varietas anggrek spesies dan anggrek hibrida,
Menciptakan jenis anggrek hibrida baru yang berkualitas,
Memperbanyak bibit untuk didistribusikan yang akan dijadikan investasi untuk pengembangan anggrek jenis baru, 34
Menjadi sarana edukasi bagi orang yang ingin mengetahui mengenai pembudidayaan dan pengembangan anggrek hibrida, serta bagaimana merawat anggrek agar tidak terkena penyakit dan penanggulannya.
Mengenalkan masyarakat untuk menjaga kelestarian tanaman anggrek
2.4.4
Lingkup pelayanan dalam Pusat Budidaya Anggrek Hibrida Lingkup pelayanan yang dilakukan adalah pengembangan anggrek hibrida
jenis baru, penelitian obat-obatan untuk penanggulangan penyakit, perbanyakan bibit, penanaman, pengelompokan jenis anggrek berdasarkan umur, dan pemasaran. Selain itu terdapat tempat untuk pameran dan seminar tentang anggrek sebagai sarana pendidikan bagi siswa yang ingin mempelajari tentang anggrek dan dapat mengenalkan tanaman anggrek kepada masyarakat umum. 2.4.5
Kegiatan dalam Pusat Budidaya Anggrek Hibrida Kegiatan yang diselenggarakan dalam Pusat Budidaya Anggrek Hibrida
antara lain: 1. Kegiatan utama Kegiatan utama yang dilakukan dalam pusat budidaya anggrek hibrida adalah penelitian tentang anggrek hibrida, pembibitan hingga pemanenan. 2. Kegiatan pendukung Kegiatan pendukung yang dilakukan adalah fasilitas edukasi bagi siswa maupun instansi tertentu yang ingin mempelajari tentang anggrek. Selain itu menyediakan tempat untuk pameran dan seminar untuk memperkenalkan anggrek ke masyarakat umum. 2.4.6
Fasilitas yang tersedia dalam Pusat Budidaya Anggrek Hibrida Beberapa fasilitas yang tersedia dalam Pusat Budidaya Anggrek Hibrida
ini antara lain :
Fasilitas laboratorium untuk pembibitan dan penelitian penyakit tanaman anggrek 35
Fasilitas greenhouse untuk perawatan tanaman
Fasilitas pendidikan dan pameran
Fasilitas pengelola berupa ruang-ruang untuk pengelola
Failitas service
36