BAB II PEMAHAMAN TERHADAP SIRKUIT MOTOCROOS Pada BAB II ini menguraikan pemahaman mengenai judul yang diambil, yaitu Pemahaman Terhadap Sirkuit Motocross, di mana dalam penjelasannya meliputi : Pemahaman Terhadap Sirkuit , Pemahaman Terhadap Motocross , Tinjauan Objek Sejenis dan Spesifikasi Umum Sirkuit Motocross. 2.1 Pemahaman Terhadap Sirkuit 2.1.1 Pengertian Sirkuit Sirkuit merupakan jalan yang melingkar atau berbentuk lingkaran yang dipergunakan untuk berbagai perlombaan (Poewardarminta,1978) Sirkuit merupakan suatu lintasan yang saling berhubungan antara titik satu dengan titik yang lain sehingga membentuk pola yang melingkar. ( Ikatan Motor Indonesia, Peraturan Balap Motor,2007)
7
Sirkuit adalah suatu arena tertutup, baik permanen maupun temporer, dimana permulaan atau start dan pengakhiran atau finish terletak pada satu titik tangkap yang sama dan dibangun atau disesuaikan secara khusus untuk balapan mobil dan motor. (Sumber : Federation Internationale del’Automobile (FIA) dalam buku tahunannya, Yearbook of Automobile Sport, 2002) Jadi Sirkuit pada umumnya merupakan suatu tempat untuk mewadahi suatu pertandingan/latihan balap yang menjadi tempat untuk bersaing. Sirkuit itu sendiri meliputi ruang/lapangan , lintasan , serta fasilitas-fasilitas umum lainnya. 2.1.2 Identifikasi Jenis-Jenis Serta Fungsi Sirkuit Balap Motor Sesuai Jenis Kejuaraanya a. Sirkuit Road Racing Merupakan sirkuit untuk balapan yang dilombakan di jalan umum, seperti lintasan Isle of Man TT (Tourist Trophy), Grand Prix Macau dan beberapa lintasan di Ireland. Karena disebabkan oleh bahaya yang tak terlepaskan dari jalan raya seperti jalur sempit, trotoar jalan, dan tembok-tembok, sekarang dipindahkan ke lintasan-lintasan yang dibangun khusus. b. Sirkuit Racing Merupakan sirkuit yang dirancang khusus untuk motor-motor produksi masal yang dimodifikasi bersaing satu dengan lainnya di sirkuit yang juga dirancang khusus. Contoh kejuaraannya seperti: MotoGP (balapan kelas puncak yang melombakan motor yang dirancang khusus untuk balap dan tidak dijual bebas) dan World Superbike (balap yang melombakan motor produksi masal dan dijual bebas namun dengan modifikasi sesuai ketentuan). c. Sirkuit Classic Racing Merupakan sirkuit yang digunakan untuk motor yang telah dimodifikasi secara besar-besaran dari era awal – biasanya motor-motor sebelum pertengahan tahun 70-an.
8
d. Sirkuit Motocross
Sirkuit dengan lintasan berlumpur (tanah), biasanya menampilkan motor yang melompat melewati jarak yang jauh e. Sirkuit Supermoto Merupakan sirkuit gabungan antara balap jalanan dan motorcross. Lintasannya juga menggunakan perpaduan antara jalanan dan lintasan berlumpur. f. Sirkuit Speedway Merupakan sirkuit yang berbentuk lonjong (oval) dimana para pembalap berlomba dengan gaya khas speedway yaitu mengepotkan (membelok dengan menggeser roda belakang) g. Sirkuit Ketahanan Motor (Enduro) Merupakan sirkuit dengan lintasan alam dan dilombakan dalam jangka waktu yang panjang. h. Sirkuit Drag Race Motor Pada sirkuit ini pembalap memacu motornya melewati dua lintasan lurus sejauh seperempat mil. 2.2 Spesifikasi/ Standar Sirkuit Motocross 2.2.1 Lintasan (Sumber : Peraturan dan Standar Sirkuit Motocross. Ikatan Motor Indonesia, 2014) A. Umum Lintasan dapat dibuat permanen atau sementara. Penggunaan bahan harus semata - mata alami ( pasir atau tanah ). Lintasan tidak boleh melewati genangan air dan tidak terlalu berbatu.Penggunaan beton diatas lintasan dilarang.
9
B. Panjang Lintasan Panjang lintasan tidak boleh kurang dari 1.200 meter (walaupun panjang lintasan harus dikurangi karena kondisi yang jelek) dan tidak boleh lebih dan 2.000 meter ukuran garis center . C.
Lebar Lintasan Lebar pada titik tertentu tidak boleh kurang dari 5 meter. Minimum lebar
yang direkomendasikan
adalah
8
meter.
Dilintasan
tidak
diperbolehkan adanya rintangan ( pohon ) .
:
Gambar 2.1 : Standar Panjang dan Lebar Sirkuit Motocross Sumber: Ikatan Motor Indonesia,2014.
D. Jarak bebas Jarak bebas antara lintasan dengan semua rintangan yang ada diatas permukaan tanah harus minimum 3 meter. E. Kecepatan Lintasan harus mempunyai batas kecepatan maximum 55 km per jam (kecepatan rata - rata diambil untuk / dari 1 balapan yang komplit) dan tidak boleh terdapat lintasan lurus yang terlalu panjang.
10
F. Keamanan penonton dan pembalap Semua tempat dimana penonton dilarang masuk harus dipasang pagar atau rintangan. Pagar penonton harus kuat dan cukup tinggi untuk mengontrol penonton. Lebar dan memadai untuk keamanan pembalap dan penonton. Lebar daerah netral bisa berbeda - beda menurut keadaannya, akan tetapi tidak boleh kurang dari 1 meter. Pada daerah bebas harus dipasang pagar atau rintangan dibagian penonton dan dipasang pembatas disisi bagian lintasan. Pemasangan pembatas didaerah bebas harus tidak lebih tinggi dari 500 mm diatas permukaan tanah dan mempunyai lebar / diameter maximum 25 mm. Pembatas lintasan harus dipasang dengan pita (untuk keamanan tali tidak diperbolehkan). Bahan dari pembatas harus terbuat dari kayu (mudah patah) atau bahan yang fleksibel.
Gambar 2.2 : Standar Keamanan Sirkuit Motocross Sumber: Ikatan Motor Indonesia 2014
11
G. Rintangan Perhatian yang khusus harus diberikan pada sudut dari awalan jump. Setiap jump harus mempunyai nomer lokasi dan harus terpasang juga tertulis di peta sirkuit. Tinggi, lebar dan panjang dari setiap jump harus tertulis didalam laporan formulir inspeksi dan tidak diijinkan diganti dari ukurannya. H. Daerah Start Daerah start harus dipasang pagar untuk mendapatkan standar keamanan yang baik untuk orang - orang, dan diperlukan batas – batas didaerah ini untuk pemegang pas tanda masuk sesuai dengan fungsinya. 1. Penempatan pintu start Pintu start harus berada pada garis melintang yang sama, jadi semua pembalap mempunyai kesempatan yang sama. Untuk Kejuaraan Nasional tidak diperbolehkan adanya baris kedua.Pintu start yang harus disediakan adalah sebanyak 30 posisi (minimum). 2. Lintasan Lurus tempat start Panjang dari lintasan lurus setelah start tidak boleh lebih dari 125 meter (jarak dari pintu start ketitik dalam tikungan pertama ). Minimum panjang lintasan lurus setelah start adalah 80 meter.
Gambar 2.3 : Standar Daerah Start Sirkuit Motocross Sumber: Ikatan Motor Indonesia 2014
12
I. Waiting zone Harus ada pagar yang memberi keamanan pada di daerah ini serta menempatkan petugas untuk memeriksa orang - orang yang berhak masuk sesuai dengan urutan/waktu masuknya. Didaerah ini harus mendapat keamanan yang baik untuk menghindari segala kemungkinan sekecil mungkin untuk orang – orang yang tidak mempunyai pas masuk. Dianjurkan untuk semua orang di daerah ini harus berpakaian baik dan beseragam team agar terlihat profesional. Jam dengan waktu resmi panitia harus terlihat jelas yang harus dipasang diatas pintu masuk waiting zone
Gambar 2.4 : Standar Keamanan dan waiting zone Sirkuit Motocross Sumber: Ikatan Motor Indonesia 2014
J.
Pos signal Harus ada nomer dari pos signal panitia (pos bendera) diseluruh lintasan untuk keterangan kepada pembalap pada saat balapan. Pos harus tersendiri dan menunjukkan lokasi terpilih, dengan begitu tanda yang diberikan akan terlihat jelas untuk pembalap. Tempat dimana posisi panitia pos signal berada harus mempunyai keamanan yang paling baik. Pos harus terletak
13
dengan baik agar dapat menjamin seluruh pandangan lintasan dapat terlihat oleh panitia .
K. Pencatat Waktu dan Lap Scorer Pencatat waktu dan lap scorer harus berada pada satu garis dengan garis finish. Garis putih melintas harus dibuat didepan pencatat waktu dan tempat pencatat waktu harus berhadapan dengan lintasan.
L. Daerah perbaikan dan signal Sepanjang lintasan harus ada suatu daerah untuk perbaikan dan signal selama balapan. Daerah perbaikan dan signal harus dipasang pagar untuk member keamanan yang baik terhadap orang - orang yang membutuhkannya didaerah ini dan petugas akan mengawasi dan memberikan ijin kepada orang - orang yang berhak masuk kedaerah ini sesuai dengan pas masuknya.
Gambar 2.5 : Standar Daerah Perbaikan Sirkuit Motocross Sumber: Ikatan Motor Indonesia 2014
14
M. Paddock Pembalap Paddock pembalap harus ada, apabila kondisi memungkinkan disesuaikan pada area melintang dan harus mempunyai ukuran yang cocok dengan syarat - syarat tertentu menurut lokasi dan jenis kejuaraan (disesuaikan dengan kondisi di lapangan ). Dasar tanah daerah paddock harus dapat dilalui oleh kendaraan penggangkut kendaraan pembalap dalam kondisi / cuaca apapun juga. Perhatian khusus harus diberikan untuk saluran pembuangan air. Penempatan dan pengaturan parkir didaerah paddock harus dijamin dapat menampung kendaraan yang diperlukan. Jalan untuk keluar masuk daerah paddock harus dapat dilalui setiap saat oleh kendaraan yang akan lewat.
Gambar 2.6 : Standar Paddock Pembalap Sirkuit Motocross Sumber: Ikatan Motor Indonesia 2014
N. Pintu Start Pintu start harus melintang dan melipat / turun pada saat dipergunakan. Rancangan konstruksi tersebut harus kuat dan kaku. Harus dapat dikontrol secara manual atau dengan remote. Petugas pembuka pintu
15
start dan mekanikal alat pembuka harus tertutup total dari penglihatan pembalap, dengan begitu tidak akan ada perbedaan antara pembalap. Minimum tinggi dari pintu start tersebut 500 mm. Lebar dari konstruksi dasar beton dari pintu start tidak boleh lebih dari 600 mm. Pembatas dibelakang pintu start harus terpasang agar pembalap tidak dapat memundurkan kendaraannya. Jarak antara pintu start dengan pembatas dibelakang harus 3 meter. Untuk Kejuaraan Nasional pintu start harus dengan cara individual melipat / turun dengan minimum lebar untuk 30 meter (1 meter untuk setiap kendaraan).
Gambar 2.7: Standar Pintu Start Sirkuit Motocross Sumber: Ikatan Motor Indonesia 2014 2.2.2 Rintangan Terdapat berbagai jenis rintangan dalam sirkuit motorcross diantaranya yaitu: a. Single Jump Single jump merupakan jenis rintangan yang terdiri dari satu dompak atau lompatan yang memiliki tinggi 1-2 meter dengan kemiringan sudut maksimal yaitu 350.
16
Gambar 2.8 : Rintangan Single Jump Sirkuit Motocross Sumber: Ikatan Motor Indonesia 2014 b. Double Jump Double Jump merupakan jenis rintangan yang terdiri dari dua dompak atau lompatan dengan tinggi 1-2 meter dengan kemiringan sudut maksimal yaitu 350.
Gambar 2.9 : Rintangan Double Jump Sirkuit Motocross Sumber: Ikatan Motor Indonesia 2014
c. Table Top Table top merupakan rintangan berbentuk trapesium . Rintangan ini merupakanpenggabungan antara gunungan dengan bidang persegi panjang. Ketinggian maksimum dari loncatan adalah 2 meter dengan sudut maksimal 350. Panjang bidang table atau bidang atas adalah 2 meter.
Gambar 2.10 : Rintangan Table Top Sirkuit Motocross Sumber: Ikatan Motor Indonesia 2014
17
d. Camel Camel merupakan sebuah rintangan yang mengambil atau terinspirasi dari punggung unta yang terdiri dari dua gunungan yang memiliki ketinggian yang berbeda. Gunungan yang lebih rendah terletak di bagian depan. Ketinggian maksimal dari loncatan kedua adalah 1,5 meter dengan sudut maksimal 350.
Gambar 2.11 : Rintangan Camel Sirkuit Motocross Sumber: Ikatan Motor Indonesia 2014
e. Superball Super Ball merupakan rintangan yang bergelombang yang diakibatkan oleh bentuk rintangan yang terdiri dari setengah bola yang tersusun banyak.
Gambar 2.12 : Rintangan Superball Sirkuit Motocross Sumber: Ikatan Motor Indonesia 2014
2.2.3 Fasilitas Penunjang dan Pemasangan Instalasi Sirkuit Motocross A. Lokasi kantor panitia Lokasi dan kantor panitia harus terletak di pintu masuk sirkuit B. Paddock Pembalap Paddock pembalap harus dilengkapi dengan kamar mandi dan toilet untuk pria dan wanita dan diusahakan adanya tempat air minum.
18
Tidak boleh diadakan pemungutan biaya untuk penggunaan fasilitas tersebut, dan harus tetap terjaga kebersihannyn selama kejuaraan berlangsung. Didaerah paddock pembalap harus tersedia pos medical dan pos pemadam kebakaran. Juga harus terdapat peralatan yang perlu untuk scrutineering dan pemerikasan administrasi didaerah tertutup. Papan pengumuman panitia harus terpasang di deerah ini.
C. Pemasangan Instalasi Pers Minimum pemasangan instalasi untuk ruang pers harus tersedia 1 ruang kerja dengan meja dan kursi (diusahakan tersedia mesin ketik). Ruang pers harus mempunyai petugas dan harus mengetahui apa yang diperlukan media dan harus buka untuk minimum satu jam setelah seluruh balapan selesai. Orang - orang yang diperbolehkan masuk ke ruangan ini adalah : Pers, Jury, utusan IMI Daerah, IMI Representativ dan utusan Industri.
Gambar 2.13 : Standar Instalasi Ruang Pers Sirkuit Motocross Sumber: Ikatan Motor Indonesia 2014
19
D. Tribun Penonton Persyaratan secara umum :
Gambar2.14 : Standar Ukuran Pembatas Tribun Penonton Sumber: Metric Handbook
Antar 2 gang masksimal memuat 42 tempat duduk
Gambar 2.15: Standar maksimal seats Tribun Penonton Sumber: Metric Handbook
Antara gang dengan dinding atau pembatas maksimal memuat 28 tempat duduk. Antara gang dengan gang utama maksimal 72 temapt duduk
Garis pandang agar seorang penonton tidak terhalang pandangan oleh orang di depannya ditentukan 12cm
20
Gambar 2.16: Garis Pandang Tribun Penonton Sumber: Metric Handbook
Gambar 2.17: Garis Pandang Tribun Penonton untuk Penyandang Cacat Sumber: Metric Handbook
Tribun boleh bertingkat apabila jarak pandang melebihi jarak optimal.
Tidak ada kolong di bawah tempat duduk
Tribun khsus untuk penyandang cacat harus : -
Dibagian terdepan atau dibagian belakang tribun penonton
-
Tribun dapat dilalui kuris roda dengan lebar minimal 1,4m dan lebar tambahan minimal 0,9m
21
Untuk meningkatkan garis pandangan sudut dasar tribun dapat dibuat dalam 2 atau lebih sudut yang lebih besar berdasar perhitungan tanjakan yang digunakan.
Gambar 2.18: Sudut Kemiringan Tribun Penonton Sumber: Metric Handbook.2008
Gambar 2.19: Jenis Tempat duduk mempengaruhi Pandangan Sumber: Metric Handbook 2008
22
2.2.4 Persyaratan Umum Rancangan Persyaratan umum suatu sirkuit motocross yaitu meliputi: 1. Pelayanan kesehatan Semua kejuaraan harus mempunyai pelayanan kesehatan yang dikoordinator oleh Kepala Kesehatan yang bekerja untuk Panitia. Team kesehatan
dan
peralatannya
harus
tersedia
sesuai
dengan
kebutuhannya.Rencana pertolongan pertama / evakuasi untuk orang yang cidera harus disiapkan sebelum balapan oleh Panitia dan Koordinator Kesehatan. Adapun persyaratan umum kesehatan yaitu :
Koordinasi Kesehatan-dokter agar mengikuti rapat juri
Adanya ruang Pertolongan pertama ( PPPK)
Jumlah dokter dan perawat, jumlah PPPK, jumlah ambulance yang sesuai
adanya radio komunukasi dan tandu disetiap pos kesehatan
informasi terhadap rumah sakit
Jarak ke rumah sakit
Seluruh fasilitas kesehatan harus tetap berada disirkuit sampai dengan 30 menit setelah balapan terahkir selesai
Adanya fasilitas penunjang seperti landasan untuk helicopter (helipad) untuk mempercepat penanganan terhadap kecelakan dari pembalap, karena motocross merupakan olahraga yang extreme dan berbahaya.
2. Pelayanan pemadam kebakaran Pelayanan pemadam kebakaran harus disiapkan diseluruh lintasan (pada titik tertentu) dan juga didaerah paddock pembalap, waiting zone, daerah start dan daerah perbaikan dan signal. Merokok dilarang didaerah paddock, waiting zone , perbaikan dan signal
3. Keamanan Persyaratan keamanan merupakan yang paling penting dalam perancangan bangunan, untuk mengantisipasi adanya kecelakaan, maka
23
diperlukan perancangan yang dapat menghindari manusia dari ancaman bahaya, antara lain: a. Kebakaran Dengan memfasilitasi setiap ruangan dengan alat pemadam kebakaran. Dan juga dengan memberikan fasilitas tangga darurat. b. Bencana Alam Dengan memperkuat konstruksi bangunan maupun atap, dan juga memperhitungkan bahaya bencana alam, seperti gempa bumi. c. Keamanan Lintasan Antara track lintasan motocross dengan penonton harus diberi jarak untuk keamanan. Semua tempat dimana penonton dilarang masuk harus dipasang pagar atau rintangan. Pagar penonton harus kuat dan cukup tinggi untuk mengontrol penonton. Lebar dan memadai untuk keamanan pembalap dan penonton. Lebar daerah netral bisa berbeda - beda menurut keadaannya, akan tetapi tidak boleh kurang dari 1 meter. Pada daerah bebas harus dipasang pagar atau rintangan dibagian penonton dan dipasang pembatas disisi bagian lintasan. Pemasangan pembatas didaerah bebas harus tidak lebih tinggi dari 500 mm diatas permukaan tanah dan mempunyai lebar / diameter maximum 25 mm. Pembatas lintasan harus dipasang dengan pita (untuk keamanan tali tidak diperbolehkan). Bahan dari pembatas harus terbuat dari kayu (mudah patah) atau bahan yang fleksibel.
Gambar 2.20 : Standar Keamanan Sirkuit Motocross Sumber: Ikatan Motor Indonesia 2014
24
4. Kenyamanan Dalam setiap gedung yang mewadahi suatu kegiatan manusia pasti harus memberikan kenyamanan bagi penghuninya, sehingga dapat meningkatkan kualitas pengguna/pembalap motocross, penonton, dan juga pengelola. Berikut merupakan beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam merancang: a. Kenyamanan Pandangan Kenyamanan Pandangan ditujukan pada Pembalap, penonton, dan juga panitia. Kriteria yang harus dipenuhi yaitu, pandangan penonton ke arena sirkuit tidak terhalang struktur, pembalap dapat melihat seluruh arena sirkuit, pandangan penonton tidak terhalang oleh penonton didepannya.
2.3 Pemahaman Terhadap Motocross 2.3.1 Pengertian Motocross Motocross adalah kejuaraan cross country yang dilaksanakan didalam sirkuit dengan menggunakan rintangan - rintangan. (sumber : Peraturan Motocross Ikatan Motor Indonesia 2014) Motorcross Merupakan jenis motor yang dikhususkan untuk melalui medan berat seperti medan berbatu atau berlumpur. Mempunyai ciri kontur ban kasar, yang menyerupai pacul atau tahu. Motor ini mempunyai torsi besar dan tahan banting. Jarak body dan tanah relatif tinggi. Motorcross kurang memiliki kelebihan pada top speed , namun lebih mengutamakan akselerasi. Motor ini juga memiliki jenis suspense yang lebih daripada motor lain karena penggunaanya di medan berat. 2.3.2 Peraturan Dalam Motocross (sumber : Peraturan Motocross Ikatan Motor Indonesia 2014) A. Kendaraan Perlombaan in terbuka untuk kendaraan jenis Motocross dan Enduro sesuai dengan buku peraturan teknik FIM (Appendix 01, FIM Motocross Technical Rules). 25
B. Lintasan Panjang lintasan minimum 1200 Meter dan tidak lebih dan 2000 meter dengan lebar minimum 8 Meter dan lebar lintasan pada titik tertentu tidak kurang dari 5 meter, diusahakan jarak bebas antara lintasan dan semua rintangan diatas tanah harus minimum 3 meter. Lintasan tidak dapat diluluskan jika dilintasan terdapat genangan air yang dalam atau terlalu banyak batu atau terdapat bagian lurus dilarang dengan kecepatan yang tinggi, adapun kecepatan maximum adalah 55 km/jam.
C. Pembalap a. Kelas 65 cc (umur minimum 10 tahun dan maksimum 12 tahun) b. Kelas 85 cc (umur minimum 11 tahun dan maksimum 14 tahun ) c. Kelas MX2 Junior (umur minimum 13 tahun dan maksimum 17 tahun, Pembalap kategori ini tidak pernah terdaftar dalam Kategori MX2 Grade A dan B Tahun 2011 dan sebelumnya. ( Maksimum 2 tahun masuk 3 besar dikelas ini harus naik ke MX 2 ) d. Kelas MX2 ( umur di atas 15 tahun )
D. Kelas Kelas-kelas untuk kejuaraan Nasional Motocross adalah : Tabel 2.1 : Kelas-kelas kejuaraan Nasional Motocross No
Kejuaraan Nasional Motocross
Minimum cc
Maksimum cc
50 cc
65 cc
2 tak
80 cc
85 cc
4 tak
75 cc
150 cc
Kelas 65 cc 1 2 tak Kelas 85 cc 2
3
Kelas 125 cc
26
2 tak
100 cc
125 cc
4 tak
175 cc
250 cc
Sumber : Ikatan Motor Indonesia. 2014.
2.4 KajianTerhadap Proyek Sejenis 2.4.1 Sirkuit Motocross Pangkung Tibah , Kabupaten Tabanan Sirkuit pangkung tibah ini terletak di Desa Pangkung Tibah , Kecamatan Kediri , Kabupaten Tabanan. Berjarak 6 Km dari kota Tabanan . Sirkuit pangkung tibah ini dirancang oleh Bapak Wawan Gustaf (Ikatan Motor Indonesia Provinsi Bali) pada tahun 2006. Sirkuit motocross Pangkung Tibah merupakan satusatunya sirkuit motocross yang berada dekat dengan pantai. Sirkuit Pangkung Tibah ini dikelola oleh masyarakat desa Pangkung Tibah.
1
Rintangan Double Jump
Rintangan Camel Rintangan Single Jump
Rintangan Table Top
2
Rintangan Table Top
Rintangan Super Ball Daerah Start
Rintangan Single Jump
3 Rintangan Single Jump
Rintangan Super Ball
1
Gambar 2.21: Denah sirkuit motocross Pangkung Tibah Sumber : Dokumentasi pribadi
Secara fisik sirkuit ini memiliki spesifikasi sebagai berikut :
Panjang lintasan 1.400 meter
Lebar lintasan pada track lurus maupun tikungan yaitu 8m
27
Keterangan: 1. Area Menonton 2. Area Peddock Pembalap 3. Area Panitia
Jumlah tikungan yang dimiliki yaitu berjumlah 20 tikungan.
Rintangan Rintangan pada sirkuit Pangkung Tibah ini terdiri dari :
-
2 table top dengan tinggi 2 meter
-
3 buah single jump dengan tinggi 1,5-2 meter
-
2 buah double jump dengan tinggi 1,5-2 meter
-
2 buah Superball
-
1 buah camel
Fasilitas-Fasilitas Penunjang
Fasilitas-fasilitas penunjang pada sirkuit ini diantaranya yaitu : -
Area Parkir
-
Area Paddock Pembalap dengan luas area sekitar 150 m2. Fasilitas Paddock pada sirkuit ini masih bersifat bongkar pasang tergantung penyelenggaraan event.
-
Tempat suci
-
Fasilitas-fasilitas lainnya seperti menara pemantau , waiting zone , ruang panitia dan lain-lain bersifat tidak permanen (bongkar pasang).
Gambar 2.22: sirkuit motocross Pangkung Tibah Sumber : Dokumentasi pribadi
28
2.4.2 Sirkuit Motocross Perancak , Kabupaten Jembrana Sirkuit Motocross Perancak terletak di Kecamatan Jembrana , Kabupaten Jembrana. Berjarak kurang lebih 190 km dari kota Depasar dengan waktu yang ditempuh kurang lebih 3 jam perjalanan.Sirkuit Perancak yang dibangun pada tahun 1992 ini merupakan salah satu sirkuit dengan Area terluas di Bali dengan luas site 9 hektar dan luas parkir 2 hektar.
Daerah Start Rintangan Table Top Rintangan Double Jump
Rintangan Double Jump Rintangan Single Jump
Rintangan Single Jump
Gambar 2.23:Denah sirkuit motocross Perancak
Keterangan: 1. Area Penonton 2. Gedung Serbaguna 3. Area Penonton 4. Pengelola 5. Panitia Lomba 6.Paddock 7.Menara Kontrol
Spesifikasi Sirkuit Motocross Perancak:
Panjang Lintasan yaitu 1200 Meter
Lebar Lintasan adalah 8-10 Meter
Lebar Lintasan pada daerah start yaitu 25 meter
Terdapat 10 buah Tikungan
Rintangan : 2 rintangan Single Jump, 2 table Top dan 2 double jump.
Fasilitas-fasilitas penunjang pada sirkuit ini diantaranya yaitu : -
Area Parkir
-
Area Paddock Pembalap . Fasilitas Paddock pada sirkuit ini masih bersifat bongkar pasang tergantung penyelenggaraan event.
-
Menara Kontrol 29
-
Tempat suci
-
Toilet umum
-
Gedung Pengelola
-
Gedung serbaguna
-
Fasilitas-fasilitas lainnya seperti, waiting zone , ruang panitia perlombaan dan lain-lain bersifat tidak permanen (bongkar pasang).
Gambar 2.24: Sirkuit Motocross Perancak Sumber : https://www.google.co.id/search?q=sirkuit+perancak
2.4.3 Sirkuit Motocross Lamantuha,Kalimantan Tengah Sirkuit Motocross Lamantuha terletak di desa Pasir Panjang , Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Sirkuit Lamantuha ini dikelaola oleh Surya Sawit Sejati Otomotif dan merupakan salah satu sirkuit terbaik dengan standar nasional di Indonesia. Sirkuit Lamantuha brjarak hanya 2 km dari Bandar Udara Iskandar Muda Pangkalan Bun. Spesifikasi Sirkuit Motocross Lamantuha:
Lintasan -
Panjang lintasan yaitu 1.100 meter
-
Lebar minimum lintasan yaitu 8 meter
-
Jenis permukaan tanah yaitu tanah pasir
-
Kecepatan rata-rata pada saat perlombaan yaitu 50 km/jam
-
Jumlah Pos lintasan yaitu 12 pos 30
Daerah Start -
Lebar dari pintu start yaitu 16 meter untuk 16 pembalap
-
Panjang lintasan lurus depan start 100 meter
Paddock Pembalap -
Terletak di belakang dan samping pintu start
-
Jenis permukaan tanah beton
-
Terdapat 2 buah toilet
Keamanan -
Rumah sakit terdekat berjarak 2 km
-
Waktu tempuh ke rumah sakit 5 menit
-
Jumlah PPPK di dalam sirkuit 3 buah/tandu
Penonton -
Letaknya disekeliling lintasan
-
Jarak pandang langsung
-
Jalan masuk (kendaraan umum , pribadi dll) aspal
-
Parkir cukup luas
Gambar 2.25: Lintasan sirkuit Lamantuha Sumber : Rusharmono, Luwi .Ikatan Motor Indonesia.2005
31
Tabel 2.2 : rintangan sirkuit Lamantuha
Sumber : Rusharmono, Luwi .Ikatan Motor Indonesia.2005
Gambar 2.26: Pintu Start dan tikungan pertama sirkuit Lamantuha Sumber : Rusharmono, Luwi .Ikatan Motor Indonesia.2005
32
Gambar 2.27: Tribun Penonton dan Waiting Zone sirkuit Lamantuha Sumber : Rusharmono, Luwi .Ikatan Motor Indonesia.2005
Gambar 2.28: Rintangan Sirkuit Lamantuha Sumber : Rusharmono, Luwi .Ikatan Motor Indonesia.2005
33
2.4.4 Kesimpulan Terhadap Objek Sejenis Berdasarkan dari tinjauan diatas, kesimpulan dari ketiga objek tersebut menjelaskan fasilitas yang terdapat pada Sirkuit Motocross, klasifikasi, lokasi, dan manajemen pengelolaan yang dapat dilihat pada table 2.1 dibawah ini.
Tabel 2.3 Kesimpulan Objek Sejenis dan Pertimbangannya Sirkuit No
Kriteria
Sirkuit
Sirkuit
Motocross
Motocross
Perancak
Lamantuha
Desa
Desa Perancak
Desa Pasir
Pangkung
, Jembrana,
Panjang ,
Tibah ,
Bali
Pangkalan
Motocross Pangkung Tibah
1.
Lokasi
Tabanan, Bali.
Pertimbangan Terhadap Desain
Kabupaten Tabanan
Bun, Kalimantan Tengah
2
Klasifikasi
Sirkuit
Sirkuit
Sirkuit
Sirkuit Motocross
Motocross n
Motocross
Motocross
berstandar Nasional
berstandar Nasional 3.
Fungsi Peranan
dan Sebagai Arena
Sebagai Arena
Sebagai Arena
Sebagai arena
pertandingan
pertandingan
pertandingan
perlombaan
Motocross,
Motocross dan
Motocross,
Motocross, sebagai
Arena latihan
road race,
Arena latihan
tempat untuk berlatih
(sewa),
Arena latihan
(sewa),
olah raga motocross
Tempat
(sewa),
Tempat
khususnya di
mononton
Tempat
mononton
Tabanan. Sebagai
motocross
mononton
motocross
tempat menonton
motocross,
,rekreasi serta meningkatkan kunjungan wisatawan.
34
4.
Fasilitas dan - Area parkir - Area parkir ± Area Ruang
±
15
are, 20
paddock
Parkir, Area Parkir, Paddock
are, Paddock
paddock
pembalap, menara
pembalap,
pengawas, Waiting
pembalap 150 pembalap,
Menara
zone , Ruang
m2,
pengawas,
Pemeriksaan mesin ,
Menara Menara
Pengawas 2
4m ,
Pengawas, Pos Waitung zone, Ruang Panitia, Ruang Pos Kesehatan,
ruang panitia, Pengelola, Ruang
Kesehatan 25 Waiting zone, ruang
undangan , Tribun
m2,
Penonton , Toilet ,
Waiting Ruang Panitia pengecekan
zone 30 m2, Lomba, Ruang mesin, Toilet tempat suci, ruang , umum, toko.
Ruang Panitia pengelola 60
2
m , toilet
Tempat suci.
umum,
Tempat
kesehatan, Helypad, gudang, toku
suci,
marchendise/souvenir, foodcourt,
gedung serbaguna. 5.
Manajemen
Dikelola oleh Dikelola oleh Dikelola oleh Dikelola oleh Swasta
Pengelolaan
Masyarakat
Masyarakat
swasta
Setempat
Setempat
(Surya Sawit dengan
setempat,
setempat,
Sejati Otomotif)
dan
bekerja
35
serta
pemerintah
lainnya.
Sumber: Hasil Observasi
masyarakat
setempat
pemberi
sama
selaku izin
dan
2.5 Spesifikasi Umum Sirkuit Motocross di Tabanan 2.5.1 Pengertian Sirkuit Motocross merupakan suatu tempat untuk mewadahi suatu pertandingan/latihan motocross. Sirkuit itu sendiri meliputi ruang/lapangan , lintasan , serta fasilitas-fasilitas penunjang lainnya. 2.5.2 Fungsi Sirkuit Motocross A. Fungsi Utama Fungsi utama dari sebuah sirkuit yaitu sebagai wadah atau arena untuk perlombaan kendaraan bermotor. Sirkuit juga bisa difungsikan sebagai tempat untuk latihan atau mengasah kemapuan pembalap , sebagai tempat untuk menyalurkan hobi serta sebagai tempat untuk pembinaan olah raga bermotor B. Fungsi Penunjang Fungsi penunjang sebuah sirkuit yaitu sebgai tempat untuk menonton/ menyaksikan kegiatan balap bagi masyarakat pecinta otomotif. 2.5.3 Tujuan A. Tujuan Utama Mampu memfasilitasi dan menampung para pecinta/ penggemar otomotif khususnya motocross baik mewadahi aktifitas dalam perlombaan , latihan maupun pembinaan olah raga. A. Tujuan Penunjang Sebagi tempat untuk mengalihkan hal-hal negatif bagi para generasi muda di Bali seperti balapan liar dijalan , mabuk-mabukan hingga penggunaan narkoba serta dengan adanya sirkuit Motocross ini berpengaruh bagi pariwisata di Bali dengan menjadi daya tarik bagi wisatawan baik lokal maupun mancanagara untuk datang ke Bali, tidak hanya sebagai peserta namun juga sebagai penonton olah raga Motocross ini. 2.5.4 Fasilitas-fasilitas Sirkuit Motocross A. Fasilitas Pembalap
36
Fasilitas pembalap meliputi lintasan motocross, paddock, waiting zone, pit lane, daerah pelayanan darurat. B. Fasilitas Penunjang meliputi : area parkir , ruang wartawan , ruang pers, ruang pameran C. Fasilitas Umum meliputi triun penonton , area parkir , toilet, tempat suci, souvenir, cafetaria D. Fasilitas Pengelola meliputi : kantor pengelola operasional sirkuit dan fasilitas penunjang secara keseluruhan. Seperti ruang staf , ruang rapat , dan lain-lain 2.5.5 Persyaratan Lokasi
Lokasi terletak di tempat yang strategis , mudah dicapai serta daerah yang memiliki minat tinggi di dunia otomotif khususnya Motocross. Agar nantinya sirkuit ini dapat berfungsi secara optimal.
Lokasi terletak di daerah yang cukup jauh dari pemukiman penduduk karena sirkuit motocross ini memiliki tingkat kebisingan yang cukup tinggi.
Memiliki akses transportasi yang baik dan mudah serta ukuran lahan yang cukup luas untuk menampung semua kegiatan dan fasilitas yang akan diwadahi.
Adanya sarana penunjang
dan pelengkap di sekitar site seperti
tersedianya jaringan utilitas. 2.5.6 Civitas Pembalap, mekanikal, pers, juri, panitia lomba, manajemen balap, penonton, dokter, pengelola, dan official .
2.5.7 Aktivitas kegiatan yang diwadahi
Aktivitas/ kegiatan
utama yang diwadahi yaitu perlombaan serta
latihan motocross serta aktifas lainnya untuk menunjang perlombaan seperti aktifitas di dalam paddock.
37
Aktifitas penunjang yaitu kegiatan pengelolaan dan perawatan sirkuit. Serta aktifitas dari wartawan amupun penonton perlombaan.
2.5.8 Sistem Pengelolaan Sirkuit Motocross Sistem pengelolaan sirkuit ini adalah bentuk kerjasama dari pihak swasta dengan pemerintah. Dimana pihak swasta berperan sebagai pengelola operasional sirkuit serta pendanaan operasional, sedangkan pemerintah sebagai pemberi perijinan pembangunan
38