BAB II PEMAHAMAN TERHADAP TAMAN PINTAR SAINS Pada Bab II akan dibahas mengenai tinjauan terhadap “Taman Pintar Sains”. Pembahasan ini menyangkut pengertian Taman Pintar Sains yang diuraikan berdasarkan dua pemahaman yaitu Taman Pintar dan Sains kemudian disatukan menjadi satu pengertian yang saling berkaitan. Kemudian dijabarkan macam-macam wisata. Dari penjabaran tersebut maka didapatkan bahwa Taman Pintar Sains dapat dimanfaatkan sebagai sarana wisata dan sarana pendidikan. Kajian proyek sejenis Taman Pintar dijabarkan sebagai salah satu acuan dalam perancangan Taman Pintar Sains. 2.1 Tinjauan Taman Pintar Sains 2.1.1 Pengertian Taman Pintar Sains Jika dilihat dari judul “Taman Pintar Sains di Denpasar”, definisi Taman Pintar Sains dapat dijelaskan sebagai berikut : 6
Taman Pintar Sains di Denpasar
Taman Pintar Taman Pintar adalah objek wisata ilmu pengetahuan yang dibangun dengan konsep
pengembangan kawasan yang terencana, terintegrasi dan berbasis teknologi dalam rangka memberikan ruang berekspresi dan memfasilitasi tumbuh kembang anak-anak dalam suasana pendidikan yang menyenangkan (Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 62 Tahun 2011). Sains Sains atau yang dikenal dengan IPA atau Ilmu Pengetahuan Alam merupakan salah satu mata pelajaran yang telah dipelajari dari sekolah dasar hingga sekolah menengah atau kejuruan. Secara umum sains atau IPA mempelajari mengenai fenomena alam dan makhluk hidup. Terdapat definisi sains atau IPA berdasarkan cara pandang beberapa ilmuwan salah satunya adalah sains atau IPA merupakan representasi dari hubungan dinamis yang mencakup tiga faktor utama yaitu “the extant body of scientific knowledge, the values of science and the method and procecces of science” yang artinya sains merupakan produk dan proses, serta mengandung nilai-nilai (Trowbridge dan Bybee, 1990) Hasil interpretasi ilmu ini adalah dunia kealaman. Jadi Taman Pintar Sains yaitu wadah ilmu pengetahuan yang dibangun dengan konsep pengembangan kawasan yang terencana, terintegrasi dan berbasis teknologi yang menampilkan penerapan ilmu pengetahuan alam atau sains dalam kehidupan sehari-hari baik berupa materi dan eksperimen (praktik). 2.1.2 Ruang Lingkup Sains Sains sebagai ilmu alam memiliki konsep sebagai hasil respon dari manusia terhadap gejala alam yang telah dibuktikan dalam suatu eksperimen. Dalam perkembangannya terciptalah teknologi yang memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia. Dari manusia lahir hingga tumbuh dan kembang, sains senantiasa melingkupi kehidupan manusia seperti kebutuhan akan makanan dan minuman. Dalam penelitian sains, ilmuwan mengklasifikasikan bidang sains berdasarkan objeknya. Bidang-bidang sains utama yaitu (Hanifah, 2012 : 6-7) : a. Fisika yang mempelajari semua hal tentang hukum perilaku benda, gerak, energy, panas, cahaya, dan suara. b. Kimia yang mempelajari seluk beluk unsur yang dikandung sebuah benda. 7
c. Biologi yang mempelajari semua hal tentang kehidupan makhluk hidup dan hubungan di antara makhluk hidup. d. Ilmu kebumian yang meneliti semua hal tentang bumi seperti bebatuan yang ada di dalam tanah. e. Astronomi mempelajari seluk beluk tata surya dan benda-benda langit. f. Matematika mempelajari seluk beluk tentang bentuk dan perhitungan angka. Dalam tiap bidang sains atau ilmu pengetahuan alam memiliki teori utama, konsep dasar maupun cabang-cabang ilmu yaitu : a. Teori Fisika Utama Teori fisika utama terdiri dari (Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Fisika diakses tanggal 26 Januari 2016) :
Mekanika klasik dengan sub topik utamanya yaitu hukum gerak Newton, mekanika Lagrangian, mekanika Hamiltonian, Teori Chaos, dinamika fluida, mekanika kontinuum. Konsep dalam sub topik utamanya yaitu dimensi, ruang, waktu, gerak, panjang, kecepatan, massa, momentum, gaya, energi, momentum sudut, torsi, hukum kekekalan, osilator harmonis, gelombang, usaha, daya.
Elektromagnetik dengan sub topik utamanya
yaitu
elektrostatik,
listrik,
magnetisitas, persamaan Maxwell. Konsep dalam sub topik utamanya yaitu muatan listrik, arus, medan listrik, medan magnet, medan elektromagnetik, radiasi elektromagnetis, monopol magnetik.
Termodinamika dan mekanika statistik dengan sub topik utamanya yaitu mesin panas, teori kinetis. Konsep dalam sub topik utamanya yaitu konstanta Boltzmann, entropi, energi bebas, panas, fungsi partisi, suhu.
Mekanika kuantum dengan sub topik utamanya yaitu path integral formulation, persamaan Schrödinger, teori medan kuantum. Konsep dalam sub topik utamanya yaitu Hamiltonian, partikel identik Konstanta Planck, Pengikatan kuantum, Oscilator harmonik kuantum, fungsi gelombang, energi titik-nol.
Teori relativitas dengan sub topik utamanya Relativitas khusus, Relativitas umum. Konsep dalam sub topik utamanya yaitu Prinsip ekuivalensi, Empat-momentum, Kerangka referensi, Ruang waktu, Kecepatan cahaya.
8
Taman Pintar Sains di Denpasar
b. Konsep Dasar Kimia Konsep dasar kimia terdiri dari (Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Kimia diakses tanggal 26 Januari 2016) :
Tatanama yang merujuk pada sistem penamaan senyawa kimia.
Atom yaitu suatu kumpulan materi yang terdiri atas inti yang bermuatan positif, yang biasanya mengandung proton dan neutron, dan beberapa elektron di sekitarnya yang mengimbangi muatan positif inti.
Unsur yaitu sekelompok atom yang memiliki jumlah proton yang sama pada intinya.
Ion adalah suatu atom atau molekul yang kehilangan atau mendapatkan satu atau lebih elektron.
Senyawa adalah suatu zat yang dibentuk oleh dua atau lebih unsur dengan perbandingan tetap yang menentukan susunannya.
Molekul
Zat kimia adalah suatu unsur, senyawa, atau campuran senyawa-senyawa, unsurunsur, atau senyawa dan unsur.
Ikatan kimia adalah gaya yang menahan berkumpulnya atom-atom dalam molekul atau kristal.
Wujud zat yang dinyatakan dalam beberapa fase seperti padatan, cair, dan gas.
Reaksi kimia adalah transformasi/perubahan dalam struktur molekul.
Kimia kuantum adalah dasar materi pada tingkat molekul.
Hukum kimia adalah hukum fisika yang diterapkan dalam sistem kimia.
c. Dasar Biologi Modern dan Penelitiannya Dasar
Biologi
Modern
dan
penelitiannya
terdiri
dari
(Symber
:
https://id.wikipedia.org/wiki/Biologi diakses tanggal 26 Januari 2016) :
Teori sel dimana sel merupakan satuan dasar kehidupan.
Evolusi dimana kehidupan berubah melalui mekanisme evolusi.
Genetika mempelajari mengenai gen dimana gen merupakan satuan pewarisan utama semua organisme.
9
Homeostasis merupakan kemampuan suatu sistem terbuka dalam meregulasi stabilitas lingkungan dengan melakukan penyesuaian keseimbangan dinamika yang diatur oleh mekanisme regulasi yang terkait.
Energi yang diperoleh digunakan untuk menghasilkan biomassa yang dapat memepertahankan kehidupan, mendukung pertumbuhan, dan perkembangan. Energi Proses penting yang mengubah energi menjadi energi berguna untuk kehidupan yaitu metabolisme dan respirasi sel.
Penelitian
Struktural terdiri dari biologi molekuler, biologi sel, anatomi, dan biologi perkembangan.
Fisiologis mempelajari sistem saraf, kekebalan, endokrin, pernapasan, dan peredarah darah bekerja.
Evolusioner menyangkut asal usul, nenek moyang spesies, dan juga perubahannya seiring dengan perjalanan waktu.
Sistematika mempelajari hubungan, perbedaan, dan kemiripan antara spesies, dan sekelompok spesies.
Ekologi dan lingkungan mempelajari persebaran, dan berlimpahnya kehidupan, serta interaksi antara organisme dengan lingkungannya.
d. Ilmu Kebumian Ilmu kebumian memiliki cabang utama dimana pada tiap cabang memiliki teori tersendiri.
Cabang
utama
geologi
yaitu
(Sumber
:
https://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu_kebumian diakses tanggal 26 Januari 2016) :
Geologi memahami lapisan batuan dari kulit bumi dan sejarahnya
Geofisika mempelajari sifat-sifat fisis Bumi, seperti bentuk Bumi, reaksi terhadap gaya, serta medan potensial Bumi (medan magnet dan gravitasi)
Geodesi ilmu tentang pengukuran dan pemetaan permukaan Bumi dan dasar laut.
Ilmu tanah mempelajari lapisan terluar kulit Bumi yang terlibat dalam proses pembentukan tanah (atau pedosfer)
Glasiologi mempelajari bagian es dari Bumi.
Ilmu atmosfer mempelajari bagian gas dari Bumi (atau atmosfer) antara permukaan Bumi sampai lapisan eksofer (~1000 km).
10
Taman Pintar Sains di Denpasar
e. Astronomi Astronomi memiliki cabang-cabang spesifik yang di tiap cabangnya memiliki konsepnya masing-masing. Cabang-cabang spesifik dari astronomi yaitu (Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Astronomi diakses tanggal 26 Januari 2016):
Astronomi surya mempelajari matahari dimana matahari adalah bintang yang terdekat dari Bumi pada sekitar 8 menit cahaya, dan yang paling sering diteliti; ia merupakan bintang katai pada deret utama dengan klasifikasi G2 V dan usia sekitar 4,6 miliar tahun.
Ilmu keplanetan mempelajari susunan planet, bulan, komet, asteroid, serta bendabenda langit lain yang mengelilingi bintang, terutama matahari walau ilmu ini meliputi juga planet-planet luar surya.
Astronomi bintang mempelajari mengenai bagaimana bintang berevolusi.
Astronomi galaksi
Astronomi ekstragalaksi mempelajari formasi dan evolusi galaksi-galaksi, morfologi, klasifikasi, pengamatan galaksi-galaksi aktif beserta grup-grup dan gugusan-gugusan galaksi.
Kosmologi yaitu meneliti alam semester secara keseluruhan.
2.1.3 Pelaksanaan Pelajaran Sains Rasa ingin tahu khususnya pada anak-anak mulai muncul sejak balita. Dalam kehidupan tidak terlepas dari sains dan teknologi sehingga minat atau daya tarik anakanak terhadap ilmu alam ini makin meningkat. Maka dari itu sains menjadi salah satu ilmu yang penting. Pentingnya program sains dalam lembaga pendidikan Indonesia untuk pelajar yakni (Pakasi, 1981:25) :
Menjadi sadar akan lingkungan hidupnya
Mengenal makhluk-makhluk yang terdapat di dalam lingkungan, baik yang hidup maupun mati
Memperoleh pengertian tentang hubungan yang ada antara makhluk-makhluk tersebut dan diri sendiri, dan dapatlah menentukan sikap jiwanya terhadap makhluk-makhluk itu serta mengetahui fungsinya dalam lingkungan.
11
Memperoleh
pengertian
tentang
pentingnya
makhluk-makhluk
sehingga
mempunyai sikap jiwa yang positif terhadap alam.
Menjadikan observasi lebih teratur dan sistematis, lebih seksama, dan lebih kritis. Dengan demikian dapat diletakkan dasar pertama untuk perkembangan cara berpikir dan sikap jiwa yang ilmiah.
Dapat memelihara dan memperbesar perhatiannya terhadap sains dan menjadi science minded. Untuk mempelajari sains terdapat beberapa metode. Metode pelaksanaan sains
hendaknya sebuah metode yang mempunyai kesanggupan untuk menunjukan kenyataan apa yang akan dipelajari. Metode tersebut yakni (Pakasi, 1981:26-27) : a. Observasi Untuk ini diperlukan adanya hal yang dapat diobservasi. Pelajaran sains membutuhkan alat-alat pelajaran. b. Eksperimen Eksperimen dikerjakan dengan alat-alat yang sederhana dan murah c. Memelihara tumbuhan dan hewan d. Mengumpul dan mengatur gambar-gambar tentang topik yang sementara dibahas e. Mendatangkan orang-orang sebagai resource people. 2.1.4 Taman Pintar sebagai Wisata Rekreasi dan Wisata Edukasi Berdasarkan macam-macam wisata, Taman Pintar tergolong dalam wisata rekreasi dan wisata edukasi. Wisata rekreasi adalah wisata yang dilakukan saat hari-hari libur untuk kesegaran jasmani dan rohani (Spillane, 1987 : 29-31), sedangkan wisata edukasi adalah suatu perjalanan wisata yang dimaksudkan untuk memberikan gambaran, studi perbandingan ataupun pengetahuan menegenai bidang kerja yang dikunjungi (Suwantoro, 2004:14-17). Taman pintar dapat disebut sebagai wisata rekreasi karena menyajikan beberapa alat peraga yang dapat langsung dimainkan oleh pengunjung. Taman Pintar dapat disebut sebagai wisata edukasi atau pendidikan dan pengetahuan karena alat peraga yang disajikan selain dapat dimainkan juga mengandung pengetahuan. Dua jenis wisata tersebut dapat digabung sehingga pengunjung selain mendapatkan keuntungan dalam hal hiburan juga mendapatkan ilmu pengetahuan. 12
Taman Pintar Sains di Denpasar
2.1.5 Fungsi Taman Pintar Taman pintar tergolong dalam bangunan yang berfungsi sebagai wadah pendidikan dan sarana wisata. Sebagai salah satu fungsi yang dibutuhkan dalam bidang terbut maka taman pintar memiliki fungsi sebagai berikut :
Melayani
masyarakat
untuk
mengembangkan
pemahaman
tentang
ilmu
pengetahuan sains dan teknologi serta mendukung peningkatan kualitas pendidikan melalui berbagai pembelajaran dan kegiatan sains (Pemerintah Kota Surakarta, 2014:6).
Menjadi sarana objek wisata yang terintegrasi dengan rekreasi dan edukasi (Pemerintah Kota Surakarta, 2014:10).
Menyajikan ruang pamer yang kreatif berdasarkan sinergi akademisi, bisnis, pemerintahan dan komunitas (Pemerintah Kota Surakarta, 2014:10).
2.1.6 Fasilitas Taman Pintar Untuk menunjang fungsinya sebagai sarana wisata rekreasi dan wisata, umumnya taman pintar menyediakan fasilitas yang berhubungan dengan sarana tersebut. Umumnya fasilitas yang diberikan oleh taman pintar adalah
Ruang Pameran Ruang pameran difungsikan sebagai wadah untuk meletakan alat peraga sains dan
teknologi baik yang dapat dimainkan pengunjung maupun tidak. Peletakan alat peraga sains dikelompokan atau dizonasikan berdasarkan bidang ilmu sains. Misal ruang pamer zona ilmu transportasi yang menampilkan sisi menarik dan interaktif dari interaksi, dapat dalam wujud games atau peraga interaktif, dapat berupa maket dan simulasi mini transportasi serta lalu lintas; profil ketokohan terutama tokoh lokal. Ruang Pameran zona ilmu Antariksa yang menampilkan fenomena antariksa, teknologi penjelajahan antariksa dan informasi temuan-temuan terkini (Pemerintah Kota Surakarta, 2014:11).
Hall
Hall difungsikan sebagai lokasi pementasan atau event utama yang bersifat umum maupun khusus, dapat dimanfaatkan sebagai lokal pamer bagi hasil karya atau produk lokal baik budaya maupun kependidikan (Pemerintah Kota Surakarta, 2014:11).
13
Sentra Workshop
Sentra workshop sebagai sarana pelatihan baik kebudayaan maupun iptek (Pemerintah Kota Surakarta, 2014:11).
Perpustakaan
Perpustakaan berfungsi sebagai penyedia informasi berupa buku yang berkaitan dengan berbagai ilmu (kbbi.web.id diakses tanggal 8 Oktober 2015).
Food Court
Fasilitas untuk beristirahat, sembahyang dan penyediaan makanan serta minuman (Pemerintah Kota Surakarta, 2014:11).
Theater atau Bioskop 4D
Menampilkan program-program terkait peraga yang ada atau dapat berupa sajian kebudayaan, ciri khas lokal, sains, dan iptek (Pemerintah Kota Surakarta, 2014:11).
Taman
Lokasi ruang terbuka sebagai taman untuk beristirahat pengunjung dan dapat dilengkapi beberapa wahan lingkungan yang bersifat outdoor. (Pemerintah Kota Surakarta, 2014:11).
Arena Bermain dan Belajar
Lokasi permainan dan keilmuan sederhana untuk anak-anak atau pengunjung usia dini. (Pemerintah Kota Surakarta, 2014:11). 2.1.7 Persyaratan Ruang-Ruang pada Taman Pintar Telah diuraikannya fasilitas dari Taman Pintar maka dapat diketahui persyaratan ruang-ruangnya. Beberapa ruang memiliki kemiripan dengan ruang-ruang pada fungsi bangunan lainnya. Sama halnya dengan museum beberapa poin penting untuk merencanakan Taman Pintar yaitu kebijakan ekspansi, sistem sirkulasi, sistem penyimpanan, dan kontrol lingkungan. Zonasi dimana sirkulasi untuk publik dan staffnya dalam bangunan Taman Pintar dapat mengadaptasi dari museum. Terdapat beberapa layout yang dapat digunakan yang menampilkan pameran yang interpretatif dan program pendidikan sebagai sentralnya untuk ukuran bangunan yang kecil (lihat Gambar 2.1). Selain itu konsep layout yang menunjukan hubungan yang jelas antara fungsi dalam bangunan dan pendekatannya untuk zoning dan perluasannya (Lihat Gambar 2.2) 14
Taman Pintar Sains di Denpasar
Gambar 2.1 Layout yang Dapat Digunakan untuk Pameran yang Interpretatif Sumber : Metric Handbook Planning and Design Data halaman 28-2
Gambar 2.2 Konsep Layout yang Menunjukan Hubungan yang Jelas Antara Fungsi Dalam Bangunan dan Pendekatannya Untuk Zoning Sumber : Metric Handbook Planning and Design Data halaman 28-2
Selain kemiripannya dengan museum, Taman Pintar juga memberikan fasilitas dengan rancangan khusus seperti teater atau cinema 4D, dan arena bermain atau playground yang menjadi daya tarik tersendiri terhadap Taman Pintar. Berikut beberapa persyaratan ruang pada Taman Pintar : 1. Ruang Pameran Peraga atau item pada Taman pintar dibedakan menjadi dua yaitu peraga yang dapat berinteraksi langsung dengan pengunjung dan peraga hanya dapat dinikmati dengan melihat saja atau tidak dapat berinteraksi dengan pengunjung. Menurut Adler (1999 : 28-2) Strategi komunikasi pada ruang pameran harus ditentukan pada tahap awal. Kordinasi antara pameran, pendidikan, publikasi menjadi suatu komunikasi 15
langsung dengan pengunjung. Pertimbangan hubungan antara pengunjung dengan koleksi yang ditampilkan tidak saja cukup, media yang digunakan kini sudah memiliki banyak jenisnya seperti display grafis, audio visual, theatre, video, komputer grafis, dan animatronik. Penataan peraga memiliki empat dasar tipe yaitu ditempel pada dinding, didirikan (free-standing), menggunakan display case. Beberapa tipologi dari pameran dan instalasi medianya dapat dilihat pada Gambar 2.3
Gambar 2.3 Tipologi dari Pameran dan Instalasi Media Sumber : Metric Handbook Planning and Design Data halaman 28-4
Tiap peraga yang ditampilkan memiliki beberapa kombinasi dari elemen ruang berada di sekitarnya misalnya peraga yang tidak dapat berinteraksi atau memiliki nilai yang tinggi seperti pada Gambar 2.4 (Adler, 1999 : 28-4) a. Item atau peraga dari koleksi b. Alas untuk peraga c. Proteksi untuk peraga yang memiliki nilai tinggi. Proteksi yang dapat diberikan seperti kunci, alarm, penghalang, kaca glazur, thermo-hydrometer. d. Pencahayaan e. Alat interpretatif seperti label, informasi grafis, suara, audio visual, alat kinetic, alat interaktif. 16
Taman Pintar Sains di Denpasar
Gambar 2.4 Item atau Peraga yang Dikombinasikan dengan Elemen Ruangnya Sumber : Metric Handbook Planning and Design Data halaman 28-4
Dalam operasionalnya, ruang pameran memiliki pertimbangan khusus lain yaitu :
Kelembaban, suhu, dan polusi Pada area pameran termasuk koleksi penyimpanannya memungkinkan memakai
AC untuk mengatasi iklim yang ekstrim dan mencegah perubahan pada peraga atau item .Untuk daerah tropis temperature yang direkomendasikan dalam ruang pameran adalah 20-22oC dengan RH (Relative Humidity) 65% namun dengan pertimbangan RH terlalu tinggi untuk peraga atau item yang mengandung perunggu klorida, sirkulasi udara sangat penting (Adler, 1999 : 28-5) .
Lampu dan pencahayaan Pencahayaan dari sinar matahari langsung tidak harus jatuh pada setiap tiap item
atau peraga. Radiasi UV dihilangkan karena rentan terhadap perubahan reaksi kimia. Untuk bahan item atau peraga yang sensitive seperti kertas, tekstil, cat air 50 lux sedangkan bahan sensitif lainnya seperti kayu, kulit, cat minyak 200 lux. Kondisi pencahayaan rendah untuk mencegah efek kusam dan kemungkinan masalah pada visual (Adler, 1999 : 28-5). 17
Akustik
Transportasi suara sebaiknya dikontrol. Zona ruang pameran harus menyediakan bahan permukaan yang meredam suara pada lantai, dinding-dingding, langit-langit untuk menghindari getaran-getaran (Adler, 1999 : 28-6).
Sistem keamanan Masalah keamanan dapat dihindari dengan menjaga jalur akses menuju ruang
pameran. Untuk memasuki ruang pameran minimal dipantau oleh staf informasi atau staf keamanan. Untuk masing-masing item atau peraga dapat diberikan proteksi tersendiri seperti pada Gambar 2.4. Proteksi saat bangunan tidak operasional lebih diperketat (Adler, 1999 : 28-6). 2. Teater atau Cinema 4D Sebelum merencanakan bioskop, proyeksi film diletakan pada ruang film yang aman dari api. Operasional proyektor tidak lama menjadi ruang kerja bagi pegawai. Jarak ruang dibelakang proyeksi dan bagian operating 1m, tinggi 2.8m. Ruang proyeksi mungkin dapat dikombinasikan dengan beberapa ruang auditorium seperti pada Gambar 2.5 (Neufert, 2000 : 486). Pusat cahaya dari proyektor seharusnya tidak memiliki deviasi lebih dari 5o secara horisontal atau vertikal dari tengah layar. Sistem konvensional menggunakan dua proyektor. Sekarang ini pengoperasian secara otomatis hanya dengan satu proyektor menggunakan pelat film yang horizontal dengan mempresentasikan 4000m kumparan tanpa berhenti. Sistem ini terkadang menggunakan beberapa ruang proyektor. Film secara otomatis memberikan kontrol sinyal untuk semua fungsi proyektor, pergantian lensa, pencahyaan auditorium, pencahayaan panggung, penutup gambar dan korden (Neufert, 2000 : 486).
18
Taman Pintar Sains di Denpasar
Ukuran gambar bergantung dari jarak proyektor dari layar, rasio tinggi 1:2.34 atau 1:1.66 (layar yang luas) untuk lebar ruang yang lebih kecil. Layar proyektor memiliki jarak minimum dari dinding adalah 120cm berdasarkan ukuran teater dan sistem pereduksi suara. Jarak terendah dari sisi layar sedikitnya 1.2m dari atas lantai. Auditorium baiknya tidak mendapatkan cahaya lain selain lampu darurat. Dinding dan plafon terbuat dari bahan yang tidak dapat memberikan efek reflekdi dan warna yang tidak terlalu cerah. Penonton yang duduk di tengah-tengah pada baris pertama baiknya memiliki sudut pandang maksimal 30o seperti pada Gambar 2.6 (Neufert, 2000 : 486).
Gambar 2.5 Potongan Ruang Auditorium dan Ruang Proyeksi Sumber : Architects’ Data 3rd Edition halaman 486
Gambar 2.6 Auditorium Optimum dan Format Layar untuk Tinggi Layar yang Sama Sumber : Architects’ Data 3rd Edition halaman 486
Dalam operasionalnya, teater atau cinema 4D memiliki pertimbangan khusus lain yaitu :
Sistem Akustik Tiap ruang auditorium baiknya dipisahkan dengan dinding partisi yang kira-kira
85dB 18-20000 Hz. Permukaan ceiling yang memiliki sistem akustik yang rendah akan memperlambat perbedaan waktu. Gema dapat meningkatkan dan menurunkan volume ruang dari 0.8-0.2 detik dari rendah hingga frekuensi yang tinggi. Bagian belakang 19
tempat duduk baiknya bersifat menyerap untuk menghindari gema. Loudspeaker seharusnya didistribusikan sekitar auditorium sehingga perbedaan antara volume pada baris pertama dengan baris terakhir tidak melampaui 4dB (Neufert, 2000 : 487).
Pengaturan Tempat Duduk Menurut Neufert (2000 : 487) tiap tempat duduk memiliki jarak >50cm dengan
jalan yang berada di depannya berjarak >45 cm (Lihat Gambar 2.7). Ketinggian lantai memiliki kecendrungan 10% atau dapat menggunakan ukuran tinggi maksimum 16cm dan dengan lebar jalan sirkulasi 1.20m. Contoh bioskop 4D yang ada di Indonesia yaitu bioskop 4D yang berada di dalam kawasan Ancol dimana jumlah kursi yang disediakan adalah 260 kursi (Lihat Gambar 2.8)
Gambar 2.7 Pengaturan Tempat Duduk Bioskop Sumber : Architects’ Data 3rd Edition halaman 487
Gambar 2.8 Sinema 4D Ancol Sumber : www.ancol.com
Keistimewaan Bioskop 4D
Saat film diputarkan penonton terlebih dahulu diberikan kaca mata 3 Dimensi. Penonton akan merasakan kursi yang bergerak, kemudian ditambah dengan special effect seperti hembusan angin, cipratan air dan lain-lain. Penonton dapat merasakan berada di dalam film tersebut. (www.ancol.com diakses tanggal 26 Januari 2016) Standar atau syarat aspek sanitasi pada bioskop tercantum dalam Dasar pelaksanaan Penyehatan Lingkungan Bioskop adalah Kep. Menkes 288/Menkes/SK/III/2003 tentang Pedoman Penyehatan Sarana dan Bangunan Umum) yang menyebutkan bahwa:
Pintu darurat diberi indikator. Jarak antar pintu darurat lainnya 5m dan berada secara simetri (kiri dan kanan ruangan). Ukuran daun pintu lebar dan tidak terkunci selama pemutaran film.
20
Taman Pintar Sains di Denpasar
Ukuran layar film disesuakan dengan kekuatan proyektor, warna dasar layar putih dengan warna tepi gelap, permukaan bersih dan licin. Jarak layar dengan proyektor 40m.
Output suara sebesar 80-85 dB berada di bagian kiri dan kanan ruangan.
Terdapat sistem pemadam kebakaran
Tempat duduk untuk perorang dengan jarak minimal dengan kursi depan 40 cm. Jarak baris terdepan dengan layar minimal 6 m. Tinggi tempat duduk 48 cm dengan sandaran 38-40 cm.
Jarak ruang sirkulasi utama 4 m, tiap blok 80 cm, antar kursi 40 cm, keliling ruang 50 cm
3. Playground atau arena bermain Arena bermain anak harus bervariasi dan dapat diubah-ubah. Arena bermain anak menyediakan apa yang dibutuhkan oleh anak. Bermain adalah pengalaman sosial bagi anak diaman anak belajar untuk mengerti konsekuensi dari prilaku mereka. Syarat arena bernain yaitu (Neufert, 2000 : 326)
Aman dari lalu lintas,
Tidak terdapat polusi,
Sinar matahari yang cukup,
Mudah dijangkau oleh anak-anak,
Level air tidak terlalu tinggi,
Harus menyenangkan.
Guideline untuk perencanaan arena bermain menggunakan beberapa data seperti : umur, ruang yang bisa digunakan tiap orang, ukuran arena bermain, dan lain-lain. Dalam NSPK (Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria) Sarpras PAUD untuk menciptakan rasa aman saat bermain di playground maka terdapat beberapa pertimbangan dalam penataan sarana bermain luar ruangan yaitu : a. Pemilihan lokasi bermain
Pemilihan lokasi bermain harus mempertimbangkan bahaya atau rintangan ketika anak-anak berjalan, berlari, dan bermain.
Diberikan pelindung pagar jika lokasi dekat dengan jalan dan tetap diberi pengawasan oleh orang dewasa 21
Tingkat kemiringan, kontur tanah dan drainase untuk menghindari anak-anak tertimpa salah satu alat dan tanah longsor. Baiknya berada pada kondisi tanah yang cenderung datar.
b. Peletakan Alat Bermain Prinsip penataan sarana bermain outdoor diletakan secara terpisah berdasarkan kegiatan bermain aktif dan tenang. c. Pemisahan Alat Bermain berdasarkan Usia Luas dan ukuran disesuaikan dengan tubuh dan perkembangan anak. Pada alat bermain dapat mencantumkan label peringatan bahwa alat permainan dirancang untuk usia tertentu. d. Pengawasan Pada arena bermain outdoor dapat disediakan pengawas yang bertugas untuk :
Mengecek sarana bermain yang rusak dan memastikan anak-anak tidak memainkannya
Mengecek dan memindahkan bagian sarana bermain yang tidak aman
Mengecek perawatan dan pelindung alat bermain
Memastikan anak menggunakan alat keselamatan
2.1.8 Manajemen Kelembagaan dan Organisasi Taman Pintar Manajemen dan organisasi memiliki makna yang berbeda dimana organisasi adalah alat, wadah, sekelompok orang dalam mencapai suatu tujuan tertentu, sedangkan manajemen adalah pengaturan atau cara pengelolaan untuk mencapai tujuan tersebut. Contoh manajemen kelembagaan yang diterapkan oleh Taman Pintar dimana Taman Pintar menggandeng instansi pemerintah, perusahaan swasta, dan perguruan tinggi. Bentuk kerjasama ini antara lain dalam penyediaan penyuluh atau pemandu, display pendukung, penyediaan alat peraga, penyediaan zona ruang pameran baru hingga renovasi fasilitas. (Pemerintah Kota Surakarta, 2014:7). Sedangkan contoh susunan organisasi Kantor Pengelolaan Taman Pintar Yogyakarta (Peraturan Walikota Yogyakarta No. 66 Tahun 2008) terdiri dari : 1. Sub Bagian Tata Usaha Sub Bagian Tata Usaha mempunyai fungsi pelaksanaan urusan umum, kepegawaian, keuangan, administrasi data dan pelaporan. 22
Taman Pintar Sains di Denpasar
2. Seksi Pengembangan Keprograman Seksi Pengembangan Keprograman ini mempunyai fungsi pengembangan keprograman taman pintar. 3. Seksi Peralatan Peraga Seksi Peralatan Peraga mempunyai fungsi pelaksanaan pengelolaan peralatan peraga. 4. Seksi Hubungan Masyarakat dan Pemasaran Seksi Hubungan Masyarakat dan Pemasaran mempunyai fungsi pelaksanaan hubungan masyarakat dan pemasaran taman pintar. 5. Kelompok Jabatan Fungsional. Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan bidang jabatan fungsional masing-masing sesuai dengan ketentuan peraturan perundang undangan. 2.1.9 Sasaran Taman Pintar Berdasarkan pengertiannya, taman pintar menjadi salah satu wisata rekreasi dan edukasi yang memberikan ilmu pengetahuan yang kreatif serta memiliki peran terhadap minat perkembangan teknologi di dunia khususnya Indonesia. Memberikan pelajaran ilmu pengetahuan khususnya sains dan teknologi baiknya mulai pada usia dini dimana daya serap terhadap pengetahuan berada pada masa emasnya. Anak usia dini adalah anak yang berada pada rentan usia 0-6 tahun (Undang-Undang Sisdiknas tahun 2003) dan menurut beberapa pakar seperti Beichler dan Snowman anak usia dini adalah anak yang berada pada usia 0-8 tahun. (Yulianti, 2010: 7). Dalam usia tersebut anak-anak dapat tergolong dalam program pendidikan di Taman Penitipan Anak, penitipan anak pada keluarga, pendidikan prasekolah baik itu swasta ataupun negeri, TK, dan SD. Hal penting lainnya yakni berdasarkan kurikulum tahun 2013 sains dan teknologi juga dipelajari oleh siswa sekolah sedari sekolah dasar hingga siswa sekolah menengah atas atau kejuruan. Siswa Sekolah Dasar memiliki rentang umur dari 6-11 tahun yang digolongkan dalam kategori anak-anak, pelajar SMP tergolong dalam usia 12-15 tahun dan pelajar SMA tergolong dalam usia 15-17 tahun yang digolongkan dalam kategori remaja. Masing-masing kategori tersebut memiliki karakteristik yang berbeda-beda, berikut karakteristik anak-anak dan remaja
23
1. Karakteristik Anak Sekolah Dasar menurut Sumantri dan Sukma Dinata dalam Wardani (2012) yaitu
Senang bermain,
Senang bergerak,
Senang bekerja dalam kelompok,
Senang merasakan atau melakukan sesuatu secara langsung,
Sulit memahami isi pembicaraan orang lain,
Senang diperhatikan,
Senang meniru,
Cengeng dan manja.
2. Karakteristik remaja menurut Yusuf (2000: 26) yaitu :
Ingin bebas dari pengawasan,
Emosi masih labil,
Laki-laki sering aktif sedangkan pada anak perempuan kebanyakan pasif,
Mengagumi dan memuja dalam khayalan,
Cenderung ambivalensi atau bisa dikatakan perasaan tidak sadar yang saling bertentangan terhadap situasi.
Dan mulai mengembangkan harapan terhadap perilaku diri sendiri yang sesuai dengan dunia sosial. Selain itu, untuk menghindari keterlambatan informasi terhadap teknologi maka
tidak menutup kemungkinan masyarakat
umum
dapat
mempelajari kembali
pengetahuan mengenai sains dan teknologi sembari berekreasi. Masyarakat umum yang dimaksud merupakan penduduk usia minimal 18 tahun dan tergolong dalam masyarakat kota atau kabupaten yang berada dalam satu lokasi dengan taman pintar. 2.2 Tinjauan Terhadap Fasilitas Sejenis Tinjauan terhadap proyek sejenis menguraikan beberapa objek studi banding yang memiliki fasilitas sejenis. Fungsi tinjauan ini untuk mendapatkna gambaran fasilitas yang berkaitan dengan taman pintar. Proyek yang digunakan dengan fasilitas sejenis yaitu PP Iptek Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta, Puspa IPTEK Sundial Bandung, dan Taman Pintar Yogyakarta. Observasi langsung dilakukan di Taman Pintar 24
Taman Pintar Sains di Denpasar
Yogyakarta, sedangkan data dari dua fasilitas lainnya didapatkan melalui website lembaga yang bersangkutan. 2.2.1 Pusat Peragaan Iptek Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta PP Iptek di TMII
Gambar 2.9 Site Plan Taman Mini Indonesia Indah Sumber : en.wikipedia.org TMII berada di Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur
Gambar 2.11 Pusat Peragaan IPTEK TMII Sumber : ppiptek-tmii.blogspot.com
Gambar 2.10 Peta Jakarta Timur Sumber : 1petajakarta.blogspot.com
Gambar 2.12 Peta Lokasi Pusat Peragaan IPTEK TMII Sumber : berbagai sumber
Data Umum PP Iptek Taman Mini Indonesia Indah (TMII)
Luas wilayah / Lahan
: 42.300m2
Luas Bangunan dan sarana pendukung
: 24.000m2
Jumlah Alat Peraga
: 250 Unit
Waktu Operasional
: Pintu masuk TMII 07.00-22.00 WIB
setiap hari; PP Iptek TMII 08.30-16.00 WIB hari Senin-Sabtu; 09.00-16.00 WIB hari Minggu
Harga Tiket
:
Pintu Masuk TMII perorangan normal (3 tahun keatas) Mobil
: Rp. 10.000,-
: Rp. 10.000,-
Bus/Truk : Rp. 30.000,25
Motor
: Rp. 6.000,-
Sepeda
: Rp. 1.000,
Pusat Peragaan IPTEK
: Rp. 16.500,-
Lokasi : PP Iptek Taman Mini Indonesia Indah berlokasi di Jl. Raya Taman Mini Jakarta Timur seperti pada Gambar 2.12.
Dalam Taman Mini Indonesia Indah, Pusat Peragaan
IPTEK berada di bagian timur dekat Monumen Persahabatan Negara Non Blok. Massa dan Bentuk Bangunan Pusat Peragaan IPTEK TMII memiliki satu massa besar dengan bentuk bangunan menggunakan bentuk lingkaran dan di tengah bangunan terdapat menara (Lihat Gambar 2. 13). Gaya bangunan yang terlihat seperti futuristik
Gambar 2.13 Lay Out PP IPTEK TMII Sumber : ceppi-prihadi.blogspot.com
Sistem Pengelolaan Pemerintahan, dimana menggunakan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (BLU) oleh Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 157/KMK.05/2007 dengan status BLU Penuh (Pemerintah Kota Surakarta, 2014:3). Pola pengelolaan keuangan tersebut tidak mengutamakan mencari keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas (Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum). Fasilitas 26
Taman Pintar Sains di Denpasar
Beberapa peraga yang paling diminati yaitu sepeda layang, roket air, try science, generator van de graft, dan simulator gempa bumi (Lihat Gambar 2.14).
Gambar 2.14 Peraga di PP IPTEK TMII Sumber : en.wikigogo.org
Program : meliputi sanggar kerja dan demo ilmu pengetahuan dan teknologi, pelatihan perancangan alat peraga, science fair, pelatihan proses ilmu pengetahuan alam, pelatihan peduli lingkungan hidup, science camp, peneropongan bintang, aneka lembar kreatifitas dan kuis, dan lomba perancangan alat peraga.
Pemutaran film sains pada ruang auditorium berkapasitas tempat duduk 130 orang
Interior Berbeda dengan tampilan luar Pusat Peragaan IPTEK TMII yang didominasi dengan warna biru, merah, dan perak,tampilan interior Pusat Peragaan IPTEK TMII didominasi oleh warna kuning dan warna lembut. Karena didominasi oleh warna yang lembut, interiornya terlihat kurang menarik seperti pada salah satu ruang pameran dan zona listrik dan magnet (Lihat Gambar 14 dan Gambar 15)
Gambar 2.15 Zona Listrik dan Magnet Sumber : mandimatahari.blogspot.com 27
2.2.2 Taman Puspa Iptek Sundial Kotabaru Parahyangan Bandung Kecamatan Padalarang dalam Peta Kabupaten Bandung Barat
JL. Raya Padalarang, 427, Kota Baru Parahyangan, Bandung
Gambar 2.16 Peta Kabupaten Bandung Barat Sumber : mandimatahari.blogspot.com
Puspa Iptek Sundial Kotabaru Parahyangan Bandung Gambar 2.17 Puspa Iptek Sundial Dilihat dari Atas Sumber : maps.google.co.id
Gambar 2.18 Puspa Iptek Sundial Sumber : www.infobdg.com
Gambar 2.19 Peta Lokasi Taman Puspa Iptek Sundial Kotabaru Parahyangan Bandung Sumber : berbagai sumber
Data Umum Puspa Iptek Sundial
Luas wilayah / Lahan
: 7.850 m2
Luas Bangunan dan sarana pendukung
: 2.900 m2
Luas Taman
: 3.300 m2
Bidang Refleksi Hotizontal
: 2.758 m2
Bidang Refleksi Vertikal
: 50 m2
Panjang Jarum
: 30 m
Tinggi Jarum
: 15 m
Jumlah Alat Peraga
:25 Unit
Waktu Operasional
: Buka setiap hari (termasuk hari libur
nasional, kecuali Tahun Baru, Hari Raya Idul Fitri, dan Natal) pukul 08.30 - 16.30 WIB
Harga Tiket
Site Plan : Lihat Gambar 2.20
28
: Rp 12.000; Bioskop 4D Rp 24.000,00
Taman Pintar Sains di Denpasar
Gambar 2.20 Site Plan Puspa Iptek Sundial Sumber : jurnalonline.itenas.ac.id
Lokasi : Lokasi tepatnya Puspa IPTEK Sundial yaitu di Jl. Raya Padalarang, 427 dan berada dalam proyek berskala kota bernama Kota Baru Parahyangan, Bandung (Lihat Gambar 2.19) . Kota Baru ini menampung banyak bidang salah satunya yang utama adalah pendidikan sesuai dengan visi kota mandiri ini. Massa dan Bentuk Bangunan :
Puspa Iptek Sundial memiliki satu massa besar yang menjadi landmark karena bentuk gedungnya yang mengadaptasi dari jam matahari (sundial) yang memiliki fungsi sesuai bentuknya (lihat Gambar 2.21). Jam matahari di taman iptek ini menjadi yang terbesar kawasan Asia Pasifik. Jika dilihat dari tampak bangunan dan denah Puspa Iptek Sundial memiliki bentuk yang simetris dapat diliihat pada Gambar 22 dan Gambar 23 thebiggestsundial.com diakses tanggal 8 Oktober 2015).
Gambar 2.21 Puspa Iptek Sundial Menyerupai Jam Matahari Sumber : thebiggestsundial.com
Gambar 2.22 Tampak Puspa Iptek Sundial yang Simetris Sumber : jurnalonline.itenas.ac.id 29
Gambar 2.23 Denah Puspa Iptek Sundial Berbentuk Simetris Sumber : jurnalonline.itenas.ac.id
Sistem Pengelolaan : Swasta, dikelola oleh Yayasan Parahyangan Satya yang bergerak dalam bidang pengelolaan fasilitas pendukung Kota Baru Parahyangan.
Fasilitas dalam Zona Interior Puspa Iptek Sundial (thebiggestsundial.com diakses tanggal 8 Oktober 2015) :
Terdapat 20 alat peraga buatan dalam negeri untuk mendukung fungsi Puspa Iptek Sundial. Seiring dengan perkembangan jaman, kini Puspa Iptek Sundial sudah memiliki 150 alat peraga yang dapat dioperasikan dan dieksplorasi secara mandiri oleh pengunjung. Salah satu peraga dapat dilihat pada Gambar 2.14.
Gambar 2.24 Alat Peraga Puspa Iptek Sundial Sumber : www.yoanorvel.wordpress.com
Program pendidikan tersebut terdiri dari : elektronika modern, kimia, laboratorium astronomi, art play arena, art and science carnival, robotik, theater 4 dimensi, militer, science camp serta alat peraga lainnya.
30
Taman Pintar Sains di Denpasar
2.2.3 Taman Pintar Yogyakarta Kecamatan Gondomanan dalam Peta Kota Yogyakarta Taman Budaya Yogyakarta Museum Benteng Vredeburg
Gambar 2.25 Peta Kota Yogyakarta Sumber : petatematikindo.wordpress.com
Taman Pintar Yogyakarta
Jalan Panembahan Senopati no.3, Yogyakarta Gambar 2.27 Taman Pintar Yogyakarta Sumber : observasi lapangan tahun 2015
Gambar 2.26 Taman Pintar Yogyakarta Dilihat dari Atas Sumber : maps.google.co.id
Gambar 2.28 Peta Lokasi Taman Pintar Yogyakarta Sumber : berbagai sumber
Data Umum Taman Pintar Yogyakarta
Luas wilayah / Lahan
: ±12.000 m2
Luas Bangunan dan sarana pendukung
: ±5.600 m2
Luas Taman
: ±4.400 m2
Jumlah gedung
: 5 (2 gedung utama dan 3 gedung
pendukung)
Jumlah cluster ilmu pengetahuan
:6
Jumlah alat peraga
: 1273 unit
Waktu Operasional
:08.30-16.00 WITA hari Selasa – Minggu.
Harga Tiket
:
Rombongan (minimum 20 orang) umum anak-anak sd usia SLTP (+/- 15 th ) dan rombongan anak sekolah sd usia SLTA Rp. 10.000, dewasa Rp. 18.000. Untuk zona tertentu : 31
Jenis Zona Gedung PAUD
: Rp. 3.000,- (Anak usia 2-7 tahun
Planetarium
: Rp. 15.000,-
Theater 3D
:
Dewasa/Umum
: Rp. 20.000/orang
Pelajar
: Rp. 15.000,-
Rombongan
: Rp. 15.000,(Minimal 20 orang)
Zona Bahari
: tingkat usia umum Rp. 4000/orang
Program Kreativitas: Kreasi Batik
:Rp 5000 (anak), Rp 5000 (Dewasa atau umum)
Kreasi Gerabah : Rp 5000 (anak), Rp 5000 (Dewasa atau umum) Lukis Kaos
: Rp 30.000 (anak), Rp 40.000 (Dewasa atau umum)
Lukis Gerabah
: Rp 10.000 (anak), Rp 10.000(Dewasa atau umum)
Hand On Science : Rp 5000 (anak), Rp 5000 (Dewasa atau umum)
Presenter TV
: Rp 10.000(anak), Rp 10.000 (Dewasa atau umum)
Site Plan
: (Lihat Gambar 2.29)
Gambar 2.29 Site Plan Taman Pintar Yogyakarta Sumber : Observasi lapangan tahun 2015
Lokasi : Taman Pintar Yogyakarta berlokasi di Jalan Panembahan Senopati no.3, Yogyakarta dekat dengan Benteng Vredeburg dan Malioboro dimana lokasi tersebut merupakan pusat zona wisata Yogyakarta (lihat Gambar 2.28). Taman Pintar 32
Taman Pintar Sains di Denpasar
Yogyakarta dahulunya merupakan area eks Shopping Centre yang dahulu menjadi pusat penjualan buku bekas di Yogyakarta kemudian tahun 2004 mulailah dibangun Taman Pintar. Pembangunannya melalui 3 tahap dan akhirnya diresmikan oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono pada tahun 2008 (www.tamanpintar.com diakses 8 Oktober 2015). Massa dan Bentuk Bangunan : Jumlah massa pada Taman Pintar Sains di Denpasar berjumlah banyak. Taman Pintar Yogyakarta memiliki 5 gedung yang terdiri dari 2 gedung utama (gedung oval dan gedung kotak) dan 3 gedung pendukung (memorabilia, gedung pendidikan anak usia dini, serta planetarium). Untuk menarik minat anak-anak maka tampilan bangunan Taman Pintar Sains dibuat berwarna-warni dengan bentuk oval dan kotak (www.tamanpintar.com diakses 8 Oktober 2015). Sistem Pengelolaan : Dalam operasionalnya, Taman Pintar merupakan lembaga yang berada dibawah Pemerintah Kota Yogyakarta dimana sistem pengelolaan keuangan menggunakan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).
Taman Pintar Yogyakarta memiliki visi
sebagai objek wisata untuk ekspresi, apresiasi dan kreasi sains yang terbaik se-Asia Tenggara dalam suasana menyenangkan. Untuk visi tersebut, taman pintar mengusung misi : pengembangan SDM di bidang sains dan tehnologi, penyediaan alat peragapembelajaran yang berkualitas dan menumbuhkembangkan minat anak dan generasi muda terhadap sains melalui imajinasi, percobaan dan permainan menyenangkan (www.tamanpintar.com diakses 8 Oktober 2015). Sirkulasi pengunjung : Berdasarkan observasi lapangan tahun 2015 sirkulasi pengunjung menuju dalam bangunan dapat diuraikan sebagai berikut :
Untuk memasuki gedung pengunjung harus membeli tiket di loket tiket yang berada di timur pintu masuk bangunan kemudian pengunjung diarahkan ke gedung memorabilia terlebih dahulu kemudian menuju gedung oval.
Untuk menuju hall utama pengunjung terlebih dahulu melewati aquarium raksasa, zona awal mula kehidupan.
Pada hall utama terdapat beberapa pengetahuan tentang astronomi (Gambar 2.30). 33
Gambar 2.30 Hall Utama Taman Pintar Yogyakarta Sumber : Observasi lapangan tahun 2015
Penghubung antara lantai 1 dengan lantai 2 adalah ramp yang memutar mengikuti bentuk gedung.
Pada lantai lebih atas terdapat lebih banyak zona lainnya. Bagi pengunjung yang ingin mengetahui ilmu pengetahuan melalui bacaan dapat mengujungi perpustakaan Taman Pintar, sedangkan jika pengunjung ingin beristirahat dan makan dapat mengunjungi food court yang berada di lantai 1.
Fasilitas dalam Zona Ruang Pameran Indoor Taman Pintar Yogyakarta : Zona di Gedung Memorabilia:
Terowongan Ilusi
Tokoh Pendidikan
Zona Dome Area
Sejarah Kesultanan Keraton
Aquarium Air Tawar
Kepustakaan Kepresidenan
Zona di Gedung Oval:
Zona Cuaca, Iklim dan Gempa
Zona di Gedung Kotak:
Zona Standar Nasional Indonesia
(SNI)
Bumi
34
Zona Pengolahan Minyak dan Gas
Zona Agro
Generator Pedal
Zona Pengolahan Susu
TV Trainer
Zona Air Untuk Kehidupan
Zona Teknologi Komunikasi
Zona Teknologi Otomotif
Generator Van De Graaf
Zona Perpustakaan
Zona Nuklir
Zona Planning City
ICT Melihat Bumi
Zona Keris
Zona Harmoni Alam
Zona Batik
Demo Sains
Zona Wayang
Bumi
Taman Pintar Sains di Denpasar
Gamelan
Candi Borobudur
Pipa Berisik Peraga Hukum Archimedes
Sedangkan 6 zona baru yang disediakan Taman Pintar Sains Yogyakarta yakni Kluster Awal Mula Kehidupan, Kluster Tata Surya, Kluster Dome Area, Kluster Jembatan Sains, Kluster Teknologi Populer dan terakhir Kluster Indonesiaku. Fasilitas dalam Zona Playground Outdoor Taman Pintar Yogyakarta : Arena outdoor playground Taman Pintar Yogyakarta dapat dikunjungi secara gratis oleh masyarakat. Banyak masyarakat khususnya anak-anak bermain di playground terutama kolam air (Gambar 2.31). Arena outdoor menyediakan peraga seperti parabola berbisik, zona air. Selain itu terdapat beberapa zona penunjang lainnya yakni
Tapak presiden dan prestasi menampilkan cetakan telapak tangan dari Presiden Republik Indonesia.
Gedung PAUD Barat
Gedung PAUD Timur
Zona Bahari
Book Store terletak dekat Taman Pintar Yogya namun bukan dalam 1 lingkup objek melainkan seperti kompleks yang menjual buku.
Desaku Permai
Food Court
Masjid
Planetarium Mini yang merupakan zona yang unik dimana tampilan depannya mengambil bentuk seperti Observatorium Bosscha.
Rumah Gerabah dan Rumah Batik yang merupakan fasilitas yang memberikan pengetahuan mengenai kerajinan Nusantara. Bangunan Rumah Gerabah dan Rumah Batik seperti wantilan sehingga terlihat sederhana
Program pendidikan Taman Pintar Yogyakarta yang bekerja sama dengan Universitas Gadjah Mada, musholla, dan planetarium
(observasi lapangan tahun 2015).
35
Gambar 2.31 Playground Taman Pintar Yogyakarta Sumber : Observasi lapangan tahun 2015
Interior Taman Pintar Yogyakarta : Secara umum, Taman Pintar Yogyakarta memiliki interior dengan warna cerah (Gambar 2.32). sama seperti tampilan luar bangunan Bentuk-bentuk yang digunakan adalah bentuk dinamis seperti lingkaran (observasi lapangan tahun 2015).
Gambar 2.32 Interior Ruang Pameran Taman Pintar Yogyakarta Sumber : Observasi lapangan tahun 2015
2.2.4 Kesimpulan Studi Banding Sebelum ketiga contoh objek sejenis disimpulkan terapat beberapa perbandingan dari ketiga contoh objek sejenis. Perbandingan tersebut dapat dari dilihat pada Tabel 2.1 dimana prbandingan studi banding dilihat dari segi lokasi, keunggulan, fasilitas, dll.
Kriteria
Lokasi 36
Tabel 2.1 Perbandingan Studi Banding Pusat Peragaan Taman Puspa Iptek Taman Pintar IPTEK Taman Sundial Yogyakarta Mini Indonesia Indah Jl. Raya Taman Kota Baru Daerah Istimewa Mini Jakarta Parahyangan, Yogyakarta
Taman Pintar Sains di Denpasar
Timur Lingkungan Kawasan sarana rekreasi Taman Mini Indonesia Indah
Massa
Fasilitas
Satu massa besar
Sarana rekreasi pendidikan yang berada dalam gedung (indoor) terdiri dari : Beberapa peraga seperti sepeda layang, roket air, try science, generator van de graft, dan simulator gempa bumi (Lihat Gambar). Program : meliputi sanggar kerja dan demo ilmu pengetahuan dan teknologi, pelatihan perancangan alat peraga,dan lain-lain Pemutaran film sains pada ruang auditorium berkapasitas
Bandung Kawasan kota Kawasan kota pendidikan yang pendidikan dan menghadirkan wisata dimana taman-taman lokasinya dekat bertema, pusat ilmu dengan benteng pengetahuan & Vredeburg, teknologi Taman Budaya Yogyakarta dan Jalan Malioboro Satu massa besar Banyak massa dengan fungsi yang berbeda seperti Gedung Memoribila, Gedung Oval, Gedung Paud, dan Playground Area Sarana rekreasi dan Sarana rekreasi pendidikan yang dan pendidikan berada dalam yang berada di gedung (indoor) dalam gedung terdiri dari : (indoor) dan luar Alat peraga yang gedung (outdoor): Indoor : ditampilkan Ruang museum berjumlah 25 Program yang yang Menyajikan Ruang diterapkan seperti : Sejarah, Peraga Bermuatan elektronika Food modern, kimia, Edukasi, Court, Ruang laboratorium astronomi, art play Audiovisual, Area arena, art and Bermain science carnival, (Playground), dan robotik, theater 4 ruang pertemuan dimensi, militer, multifungsi (exhibition hall). science camp Outdoor : Playground yang digunakan untuk penyelenggaraan aktivitas luar ruangan (outdoor) dengan ukuran 5 x 30 meter berada di sisi jalan masuk. Waktu pemakaian 37
Bentuk arsitektur
tempat duduk 130 orang Menggunakan Menggunakan gaya bangunan arsitektur post yang futuristic. modern dengan langgam metafora. Objek yang digunakan sebagai metafora adalah integrasi jam matahari sundial
maksimal 8 jam sehari. Mengambil bentuk dari bentuk geometris seperti kotak dan oval dengan finishing warna yang cerah
Dari ketiga objek sejenis yang telah dibandingkan fungsi taman pintar ada di dalam ketiga objek. Masing-masing objek menyajikan peraga yang atraktif untuk pengunjung khususnya anak-anak.
Terdapat beberapa hal yang membedakan
ketiga objek tersebut yakni
Lokasi masing-masing objek dimana Pusat Peragaan IPTEK TMII berada dalam wilayah atau kawasan taman bermain sehingga pengunjung membeli tiket sebanyak dua kali, pertama tiket pintu masuk kawasan TMII dan tiket untuk memasuki gedung.
Peletakan peraga dimana Taman Pintar Yogyakarta memaksimalkan hampir seluruh lahan untuk menempatkan peraga secara indoor dan outdoor sedangkan Taman Puspa Iptek Sundial dan Pusat Peraga IPTEK TMII memaksimalkan ruang indoor untuk menempatkan seluruh peraganya.
Berkaitan dengan penggunaan ruang indoor dan outdoor maka perbedaan lainnya adalah jumlah massa yang ada pada tiap studi banding taman pintar.
Taman Puspa Iptek Sundial dan Taman Pintar Yogyakarta menggunakan bentuk yang dinamis dengan permainan warna yang cerah sehingga dapat memberikan kesan bahwa mempelajari ilmu pengetahuan menyenangkan dan tidak serumit serta seseram yang dibayangkan oleh para siswa.
2.3 Spesifikasi Umum Spesifikasi umum merupakan hasil dari pemahaman teori terhadap taman pintar sains dan uraian menegenai kajian objek sejenis yang kemudian dibandingkan satu sama lain. Spesifikasi umum nantinya dapat menjadi dasar acuan dalam proses perancangan mengenai lokasi dan program ruang. 38
Taman Pintar Sains di Denpasar
2.3.1 Pengertian Taman Pintar Sains yaitu objek wisata ilmu pengetahuan yang dibangun dengan konsep pengembangan kawasan yang terencana, terintegrasi dan berbasis teknologi yang menampilkan penerapan ilmu pengetahuan alam atau sains dalam kehidupan sehari-hari baik berupa materi dan eksperimen (praktik). 2.3.2 Tujuan Perancangan Taman Pintar Sains bertujuan untuk memaksimalkan pemakaian lahan untuk mewadahi bangunan yang berfungsi sebagai sarana wisata rekreasi dan wisata edukasi atau pendidikan. Untuk dapat mempelajari sains secara menyenangkan pengunjung diperbolehkan untuk berinteraksi dengan peraga. Peraga yang disajikan adalah berupa alat audio visual dan non audio visual. 2.3.3 Sasaran Sasaran utama proyek Taman Pintar Sains adalah siswa atau para pelajar. Rentang jenjang pelajar yakni SD hingga Sekolah Menengah Atas atau Kejuruan dimana para siswa atau pelajar tersebut mempelajari ilmu pengetahuan bidang sains dan teknologi. Selain sasaran utama tersebut, sasaran lainnya adalah masyarakat yang berada dalam satu lokasi kota dengan Taman Pintar Sains. 2.3.4 Lingkup Proyek Fungsi dalam Taman Pintar Sains mengkombinasikan fungsi bangunan sebagai suka dan karya. Dalam operasionalnya, Taman Pintar Sains merupakan sarana rekreasi yang menyajikan peraga pendidikan atau edukasi. Ruang lingkup peraga yang disajikan berdasarkan sub ilmu sains yaitu fisika, kimia, biologi, astronomi, ilmu kebumian. Masing-masing ilmu tersebut memiliki cabang, konsep dara, dan teori dasar tersendiri. 2.3.5 Fungsi Proyek Taman Pintar Sains dibagi menjadi beberapa fungsi berdasarkan tingkat sifatnya yaitu :
39
Fungsi utama : fungsi rekreasi indoor dan outdoor yang di dalamnya menyajikan peraga-peraga yang dikelompokan berdasarkan zona tiap sub ilmu Sains.
Fungsi pendukung atau pelengkap dan penunjang: fasilitas yang mendukung operasional Taman Pintar seperti fasilitas pelayanan umum (misal : museum, perpustakaan, food court, ATM, toilet, sentra penjualan buku, dan lain-lain), fasilitas pengelola yang berkaitan dengan administrasi pengelola, dan fasilitas servis.
2.3.6 Civitas Civitas Taman Pintar Sains akan mewadahi unsur civitas yang terdiri dari pengunjung dan pengelola. Pengunjung merupakan sasaran dari proyek baik sasaran utama dan bukan utama. Pengelola berkaitan dengan pihak-pihak yang akan menjalankan atau berkaitan dengan operasional gedung baik secara administratif maupun servis. 2.3.7 Lokasi Lokasi Taman Pintar Sains dapat mempertimbangkan di dalam kawasan atau lingkungan wisata atau pendidikan. Pemilihan lokasi dengan lingkungan wisata untuk menunjukan bahwa Taman Pintar Sains tergolong dalam sarana rekreasi dalam kota yang ditunjang oleh sains sebagai objek utama dalam objek wisata. Selain itu lokasi Taman Pintar Sains dapat berdekatan dengan objek wisata lainnya atau fasilitas pendidikan yang mampu berintegrasi dengan Taman Pintar Sains.
40