PELAKSANAAN PEMBINAAN AGAMA ISLAM OLEH DKM AL-IKHLAS TERHADAP KARYAWAN PT. GOODYEAR BERKENAAN DENGAN PEMBAGIAN WAKTU KER.JA YANG DlBERLAKUKAN
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat da!am menempuh ujian Sarjana pada Fakultas Tarbiyah Jurusan Pendidikan Agama Islam Universutas Islam Bandung
YANA NURHERYANA
893001088 PEIlPUSTAKAAN UNISBA
No. Induk: I
1 No. KIa.. : l
JURUSAN PENDlDlKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
1415 H / 1995 M
~5
0938
PELAKSANAAN PEMBINAAN AGAMA ISLAM OLEH DKM AL-IKHLAS TERHADAP KARYAWAN PT. GOODYEAR BERKENAAN DENGAN PEMBAGIAN WAKTU KERJA YANG DIBERLAKUKAN
Oleh
YANA NURHERYANA 893001088 89. 1283. A2. II
Disetujui Oleh Pembimbing I
Pemblmbing II /
(Dra. H. Adliyah AMD)
(Drs. Ikin Asikin)
Mengetahui Ke t.ue Jur-usan
rs. H
Dekan Islam
Fakultas Tarbiyah
UNISBA
Universitas Islam Bandung
Ramlan Sasmita)
(Drs. H. Odang Muchtar)
PENGEBAHAN
Sk~ipsi
ini telah dimunaqasyahkan olen sidang Panitia
Sa~jana
Fakultas
salah
satu
Fakultas
Ta~biyah
sya~at
untuk
Ta~biyah ju~usan
Ujian
Universitas Islam Bandung, sebagai .nemperoleh
gela~
sa~jana
pada j
Pendidikan Agama Islam Uni ve~si t;IIS
I
Islam Bandung.
I Bandung,
Ap~il
Ketua
1995
s
~~ (D~s.
H. Ddang
amlan Sasmita)
Muchta~)
(D~.
H. Mulyani
Sumant~i,
Msc)
PengL i
(D~~~~~aa7rm~l~a~n~Sasmita)
(D~a.
H.
L
Rahmat)
MOTTO
Hf:lI GRf:lNG-OH/JNG 'Ii'ING BERIINf:lN Jf:lNGANLf:lH Hf:lRTAHliRTA Nil DR!V ~Nl~K-~lt,f,qK NlJ NELf.1LRIKRN }(ANU DRR! I'tENGINGAT f:lLLAH. Bf:lFlfWGSIf:lPf:I YANG BERBUAT DEI'tIKIAN i'iAKA NEFIEKAUJH ORf:lNG OFi'ANG ~'f:lNG NERUGI
KUPERSENBAHKfJN UNTUK
KElUARGA. CALM) H. SOlEH
RIWAYAT HIDUP
I.
IDENTITAS
iNAMA
YANA NURHERYANA
TEMP AT TANGGAL LAHIR
BOGOR, 3 MARET 1971
AGAMA
: ISLAM
ALAMAT
LEUWILIANG PERMAI JL PALA NO I BOGOR
16640
I I. PENDIDI KAN
SDN L.EUWILIANG 2 DI L.EUWILIANG BOGOR. BERIJAZAH TH. 1983 SMPN
LEUWILIANG DI LEUWILIANG BOGOR. BERIJAZAH TH. 1986
PGAN
BOGOR DI BOGOR.
BERIJAZAH TH. 1989
MASUK FAK. TARBIYAH UNISBA BANDUNG. SEJAK TAHUN 1989.
ABSTRAKSI YANA NURHERYANA
NAMA
; 893001088
NP~l
NIMKO
89"
FAKULTAS
TAfmIYAH
1284 .. A2.
II
: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
JURUSAN PROGRAM PENDIDIKAN
STRATA 5ATU
JUDUL
PELAK5ANAAN ISLAM
51
PEMBINAAN
OLEH
AL-IKHLAS
DKt1
TERHADAP KARYAWAN
AGAMA
GOODYEAR
PT.
BERKENAAN DENGAN PEMBAGIAN WAKTU KERJA YANG DIBERLAKUKAN
Manusia
rneningkatkan ak t i v i
ta~;
dar-i
dale-1m
usaha
kesejahteraannya ben t.uk yang
memenu.hi
telah
kebutuhan
melakukan
e eclss r-h ane samp2ii
yang
dan
berbagai komplek,
mulai dari yang sedikit saja mengubah sumber daya alam dan lingklJngan sampai yarlQ menimbLIlkan perubahan yang besar. Kemajuan ilmu pengetu.hudn dan teknologi yang sangat cepat dewasa ini telah membawa manusia kepada kehidupan yang lebih maju dan modern. Namun, kemajuan itu telah pula membawa ekses sampingan
ter-hadap peri Lak u , . pol a
hidup
dan
kehidupan manusia termasuk dalam beragama. Hal tersebut tercer"min pada kecender-ungan atas adanya ketimpangan antara kehidupan fisik~ material, dan mental spiritual. Sejalan dengan prinsip pembangunan nasional, yaitu pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarkat~ maka umat Islam Indonesia sebagai bagiarl terVesar dari rakyat negeri ini, harus berupaya menyantisipasi ekses sampingan terse but dengan meningkatkan kualitas dalam kehidupan beragama di mana di dalamnya terdapat unsur peningkatan pemahaman, penghayatar)y dan pengamalan ag~ma Islam~ Hal ini dimaksudkan agar umat Islam disarnping dapat mengikuti kemajuan jaman, juga dapat tetap istiqomah dalam ke-Islamannya dan tidak terbawa oleh eksss sampingan dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi itu. Kaf-yawan adalah manusia yang hak asasinya harus
i
dilindungi. Oleh karena i t u di II~dorlesia diciptakan 5uatu bentuk hubungan an~_:3ra kaj·--yawan dC{!l i:":an-agemen Yi3ng dikenal denqan hubungan per-buruhan Pancasila. Dala.n hubungan perburuhan P2i1casila ini~ buru~ atau karya\.-Jan na r uss diper"lakl"lkan sebagai mana manusia seutuhnya~ artif1~'~l kar-yawan, tidak boleh diperlakukan dengan ..
•
~ E?"~E'nar,g-wr2rranq
delail karyawan it\J· diperlaklJkan dalam sebagai penyangga kelangsungan hidup suatu perusahaarl. Biapa saja yang berkewajiban melaksanakan pembinaan keagamaan terhadap karyawan? Sampai batas-batas mana kewajiban tersebllt haru5 dilaku~an oleh masing-masing pihak? Misalny~ pihak pemrakarsa proyek, perusahaan~ atau karyavJ.an i tu sendil' .i. .. Penelitian j.ni berangkat dar-i ad~nya bahwa cara pandang dan cara berprilaku masyarakat sang at dipengaruhi oleh pelbagai kemajuan dan perubahan yang terjadi dalam kehidupan di sekelilingnya. Hal irli memberikan indikasiindikasi cara melihat perLlbahan dan cara menghadapi perubahan~ Hal-hal ini tergambar dari pelbagai perubahan cara, gaya hidup~ serta cara dan pola konsumsinya. Tujuan darj. penelitian ini adalah untuk mendapatkan inf'{)rHla~>i yaliCJ a kt.u a I .. tentang langkah yang telah di tempuh oleh DKM AI-Ikhlas dalam pelaksanaan pembinaan agama Isla") bagi karyawan P·l". Goodyear berkenaar-\ dengan pembagian waktu kerja yang diberlakukan; mempelejari faktor penghambat bagi permasalahan yang dihadapi DKM Al-Ikhlas dalam pelaksanaan pembinaan agama Islam bagi karyawan PT. Goodyear berkenaan dengan pembagian waktu kerja yang diberlakukan; mengetahui Jnotivasi karyawall PT. Goodyear teF-hadap program pembinaall agama lsla'n yang telat\ diselenggarakan oleh DKM AI-Ikhlas berkenaan dengan pembagian waktu kerja yang diberlakukan. Melalui penelltian ini diharapkan dapat mengetahui adanya ~::.e5e-l~.t-as:an atau kemungkinan penyimpangan antar-a konsep dengan ope~-asiDna1 ist3si .. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode de3kriptif dan penelitian survei dengan teknik penelitiannya adalah wawancara dan angket. Mengenai pengolahan datanya adalah dengan menggunakan pe~llitungan skala pJ~osentase (%) yang memakai rumus sebagai SeLel'~pa
per~nannya
I
be r a kut ;
.
"
F N
x
"
100'l~
=
Sedangkan un1:uk penafsiran yang digunakan ialah : apabila penelitian ini ·menemukan angka prosentase yang cukup tinggi, maka akan diar-tikan terdapat langkah-Iangkah yang telah ditempuh~ hambatan yang dihadapi~ dan motivasi dari karyawan dalam pelaksanaan pembinaan agama Islam yang diselenggarakan oletl DKM AI-Ikhlas sebagai upaya pemenuhan kebutuhan rohani ..
Adapun Ufltuk 1\8simpLLlan tersebut dapat diungkapkan bahwa, bukti empirik yang diketemukan melalui" penelitian, baik yang did~pa.t fl,eldlui Wt"Hl]anc.ar-a dengan per"lgurus DKM AI-Ikhlas maupun hasil dari angket yang disebarkan kepada karyawan PT. Goodyear mengandung arti betapa pentjngnya pelaksanaan pembinaan agama Islam bagi karyawan yang dalam kesehariannyti terjebak dengan rutinitas kerja. Hal ini be"rfLU-j;:;)si sebaga.i upayc\ akan pE~tT!enLihan kebutuhan r ohan i dan memberikan ffiotivasi bagi peningkatan gairah kErja karyawan . . Atas dasar seffiua informasi terse but di atas, maka terbukti bahwa pelaksanaan pembinaan agama Islam diperlukan oleh setiap manusia sebagai landasan dan pegangan hidupnya.
Bandung~
Fembimbing I
13 Maret 1995
F'embimbing II /
(
Drs.
Urllversitas Is13rn Bandung
Drs. H.
Odang
M~chtar
)
, )
./
I k Lri Asi ki o
)
TEAM PENGUJI
KetLla Sidang
Drs. H. Odang MLlchtar
(
(I
Sekretaris Sidang
. . . . . ..... . ... . ~
... . .
Drs.
.
• Ramla
)
Sasmita
I 1
(
, :1 :1 Ij
PengLlji
I
. . . . . . . . . . . ... . . . . . . )
.. .
: Dr. HMI. Soelaeman
,
'1
,I
--,....."""""
,I
'I "
l'
Penguuji
I I
Dr. H. Mulyani SLlmantri, Msc.
.
(
Penguji
I I I
Dra. H. Subantari Rahmat
(
Penguji
IV
)
...
: Drs.
.dE~"~""",, • RamI
.. .. .. .. .. w ..
~
.. .. .. .. ..
Sasmita
.. ..
.. .. .. .. .. ..
.. .. .. .. .. ..
)
KATA PEf\lGANTAR
Iuas anugeran
Allah
kel:.a~;a-~n
alam
disekitar
5Wta
:::-e.- ta
i Irnu
kita
adalah
bermacam-macam
sumber bagi
berg una
s<;.ngat
yang
kesejahteraan hidup manusia.
Marllah klta Rd.bbi~
Ll La hi.
dunia ini,
kar i.:?na
parljat~an
dan
puj i
syuv-.ur
berkat-Nya kita ma s i h bisa melihat
oleh
d~n
hidayah-Nya
isi Juga,
akhirnya peoulis Japat ffiEnjelesaika:1 penyu5unan skripsi yar1Q
be~judul:
AL-IVI~L!~S
PELAKSANAAI~
TERHADAP KARYAWAN '.if.
L---..,--';
·,'1rif--. J U
telah
inanusia
GOODYEAR
r s12,m
k.e-tahui
dia~-l~i
dan sempurfla.
PT~
dan dijamin Rllah.
Islam lnampu menjamin
dalam segala bidang,
'
_
i~
DKM
DENGAN
t.u 1 2.ng
Ls l do!'n
lV
,....l..
telah kemakmlJran
punggung
·:c,a.ngat
ekonomi~ ~~ehidupan
melar'a.ng
segala
on o.m an
bangsa.
emakmut-an
ekortomi
tidak
datang
p£~rE?1 ~:
•
LJ1Jamln
kesejahteraan
pend :'.po:, t'::\f; dan
dan
yang
Ini berarti segala
tel~capainya
k e h .:Lrju p';-.,n _____ i
BERKENAAN
Islam
te~ma5Gk
mer-upa:.kan i tLtlah
l!l,,::'! i""j'_'r \..Jl
OLEH
adalah
digCiriskan
PerekOnOml2.D
Le l err,
ISLAM
KERJA YANG DIBERLAKUKAN ,r'. ..L.: -'-LeI-
sempurna,
PEMBINAAN AGAMA
ini
keine\f-Jaha.n
dari
~;_enik,"atan
ma t e ri,
tapi
dari
peman f aa t an
harta
yang
didapat dengan cara halal d21 jujur oleh setiap muslim. Juga harus diingat, m2nurut Islam, pemanfaatan harta harusuntuk mengejar salah satu cita-cita mulia.
II II
Skrip5i
ini
dirangkum
il
5timulan
il
setiap manusia tidak
:1
i!
hanya
sekedar
memberikan
atau ketukan kecil di hati para pembaca, melupakan
5151
lain
dari
sehingga kehidupan
dunia sebagai jalan menuju kehidupan yang abadi.
il
Walaupun penyusun dengan sepenuh hati
,I
"
berusaha
agar
" sk~ipsi
lni
te~susun
disana-sini tentu banyak
kekurangan
karena itu dengan senang hati kepada siapa saja
baik
dengan
yang
dan
memberi
dan dan
namun
kekhilafan.
sangat saran
benar,
berterima
untuk
Oleh kasih
kesempurnaan
skr-ipsi .i.n i. ..
Selanjutnya, tidak lupa saya menghaturkan terimakasih kepada
mer-eka
penyusunan skripsi
yang ini~
telah
memungkinkan
terwujudnya
ter-utama :
1. Ibu Ora. H. Adliyah AMD dan Drs. Ikin Asikin, yang membe~ikan
telah
bimbingannya dalam penyusunan skripsi ini.
2. Bapak Dekan Fakultas Tarbiyah UNISBA. 3. Lbu Dr a , N,?,n Rahmina...ati.
!
4. Bapak Pimpinan PT. Goodyear Bogor. 5. Bapak Utang Ruwiyadi selaku ketua pengurus DKM
Al-Ikhlas
beserta seluruh pengurus DKM Al-Ikhlas PT. Goodyear. 6. Bapak
Martin
Mahmud,
Ukik
A
Mukti
AR,
dan
seluruh
karyawan PT. Goodyear Bogar. 7. Bapak dan Mamahku, Pak De dan Pak ketulusannya
banyak
mend0rong
Lek-ku dan
yang
membantu
dengan berbagai
kesulitan yang penulis hadapi. 8. Macho, Truff, Dick Cepek, khususnya Eban.yang selama merupakan partner berdialog
dimana
banyak
sekali
ini buah
pikirannya yang memberikan aspirasi kepada penulis.
9. Untuk adik-ku Yawan, Iman, Yeni, Titi, dan
Bubun
semoga
ini
dengan
badi anak saleh dan solihat.
Akhirnya,
penulis
hantarkan
skripsi
harapan semoga bermanfaat bagi siapapun.
Bandung, 13 Maret 1995 Penulis
DAFTAR lSI Hal ABSTRAKSI KATA PENGANTAR
__
_
__ . . . . . . . .
i
__ . . . . .. . . . .
iv
vii
DAFI'AR lSI BAB
I
PENDAHULUAN
_
A. LataI' Belakang Mas:alah B. PeI'UlDUSan Masalah
1
.
1
.
6 .
C(
.
8
E. Kerangka Pemikiran
.
8
F. Metode dan Teknik Penelitian
.
12
.
13
2. Angket
.
13
::J.
.
14
.
15
.
16
.
18
set iap t1anusia _ . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
18
1. Kedudukan Manusia
18
2. Hubungnn Ant.ar-a l101'a1 dan Agama
22
3. Pentingnya Landasan Dan Pegangan Hidup..
26
4. Agama Islam Po t.un.iuk bagi Manusia
32
C. Maksud dan Tujuan Penelitian D. Kegunaan Penelitian
1. Wawaneara
I
_
_
_
_
Ana1isis Data . _
G. Popu Lan i
dan Sampe1
H. Sistematika Pembahasan
BAB
.
II
LANDASAN TEORITIS
A. ltgama Menjadi Landasan dan Pegangan Hidup
I-L Pe r-ananon Knr-vawan b ag L Ke l.angrsungan hidup
_. . . . . . . . . . . . . . . . .
35
1. Kedudukan Karyawan dalam 8uatu Perusahaan
35
sua tu Perusahaan
vii
2. Pentingnya Peng2mbangan Karvawan ~~
c.
D..
.~......
m...
Etas Kerja dalam Islam
40
Pentingnya Pembinaan Keagamaan bagi Ka ....yawan
44
1. Keoutuhan Rohani
44
2. Kesehatan Mental
48
Per-ansE'r-ta Kar-yawan 8£?F"kai tan dengan Wak tu
kegiatan
......................................................................
1. Minat dan Peranserta . . . . . • . . . . . . • • . • • . 2
BAB
III
38
~
g
••
51 52
tJJaL tu
ANALISIS DATA PENELITIAN •••••••••••••••••••
60
A. Pe ....encanaan Peneli tian •••••••••••••••.•••••
60
Uj i Coba Angket •••••••••••••••••.••••••••••
62
C. Prosedu .... Pengumpulan Data •.•....•.•••••••••
62
D. Pengolahan Hasil Penel i tian
6-::';
B.
1. Tabel Hasil Angket
da~i
......... ".....................
Karyawan
......•.
64
2. Tatlel Hasll Wawancara dengarl Pengurus Di
~
_
_
77
E. Analisis Data Penelitian ••.•••••..•••••••.•
94
i
I
BAB
IV
KESIMPULAN DAN SARAN •••.•••••••••••••••••••
104
A. Kesimpulan
104
B. Saran - saran
109
1. Untuk Pengurus DKM AI-Ikhlas PT. Goodyear
109
2. Unt01( Karyawan PT. Goodyear"
110
C. PenutL\p .....•....•.•......•••.....•••.•••••
111
DAFTAR PUSTAKA •••••.•••...••••••••.•.•.•.•.•••
113
DAFTAR LAMPI RAN
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah yang
F'embangun2,n
dilaksanakan
di
manusia
11akekatnya adalah pembanguan
pada
Indonesia
Indonesia
seutuhnya,
jasmaniah
yang memiliki kesinambungan an tara kebutuhan
dan
rohaniah= Dimana tujuan akhir pembang\lnan Nasional
terse but
an tara
manusia
adalah
menghendaki
hubungan
keselar-asan
dengan Tuhanilya. Ketahuilah bahwa manusia itu
bukan
hanya
jasmaniah
(materiil) sebagaimana ia tidak hanya r-ohaniah saja, manusia itu
it~
adalah resultant dari pada r otian i an ,
j asman iah dan
DisiniIah
dua
peranan
tetapi
komponen
agama
sebagai
pedoman bagi perkemb2ngan dan pertumbLlhan yang harmonis lagi
sehat kepada
~ohaniah
dan jasmaniah
keagama'::::1n
menj adi
manusia~
menjembatani manusia sebagai makhluk dengan pelaksan~an
suatu ibadah. Pembinaan
pokok
titian
dalam
kholiknya
keagamaan
manusia tidak nanya cukup melalui audio
bagi setiap
visual
saja,
tetapi dibLltuhkarl sebuatl institusi lain yang mampu
akan
memenuhi
kebutuhan rohani.ahnya. Pada iklifll
dun~a
Llsaha
yang
sea.kan
terus
berlari
seperti sekarang ini, dimana para peker-ja merasa bahwa tidd.k
lagi
cukup
se13ma
1
delapan
jam
hari
seha..-i.
2
Pilihannya bekerja hingga larut ffi21am dengan cara waktu
kerja
persaingarl di
dituntut
D,.?ngan
lapangan.
untuk
dapat
kata
bekerja
~arena
mungkin
manusia memiliki dua
6ehingga
tidak
pekerja yang
sebesar-besarnya.
yang
yaitu duni.awi dan ukhrowi, diharuskan S2cermat mungkin
setiap
lain
semaksimal
nantinya bisa menghasilkan produksi Dengan dei¥likian
dalam
tertinggal
dibet-l akukan
yang
pembagian
kehidupan
sis1
dapat
membagi
meninggalkan
kedua
sisi
dunia
saja!l:
akan
kehidupd.nnyc~.
Kehidupan manusia tidak hanya tetapi ada
sat~
kellidupan lain
di
yang
Dunia kita sekarang adalah dUllia perubahan tak ada sesuatu
yang
tetap
di
yaitu
kekal
dan
akhirat.
pergantian,
Segalanya
dalamnya..
akan
senantiasa berubatl, memudar dan setelah itu mati. Sejak beberapa waktu bahwa dengan kemajuan
dan
lalu,
model"-nesasi
manusia, kebutuhan aka'l agama peng~tahuan
sebagian
segera
orang
yang
dicapai
oleh
karena
ilmu
hilang,
akan dapat memenuhi semua kebutuahan dan dambaan
I
manlflsj.a. Namun kini setelah kemajuan besar dicapai oleh ilmu penqetahL\dn,
mendesak
manusia tetap merasakan adanya
akan
ber-h.ena.an
dengan
kebutuhan
yang
kehidupan
dan
kebahagi3n dirinya. Manu~-.i.a
indust~ialisasi
modef-n
tet- j ebak
da I am
ia
ciptakan
sendiri.
jan
manusia menjadi penguasa
mesin-mesin
jarinan
yang
Pad a
struktur satu
melalui
sisi mesin-
mesin itu manusia
fnelipatgandakan
keklJatannya
yang
itu. Pada sisi lain manusia o10njadi btldak yang barang-barang
ha~il
lemah
mengkonsumsi"
industrj,~
Pada umumnya,
industri memiliki empat ciri nilai. industri selalu berorientasi pada keuntungan material. Kedua~ industri mensyaratkan efisiensi kerja. Ketiga, teknologi sal'gat besar terlibat dalam dunia industri, dan fungs~ manusia kadang hanya sebagai pelayan untuk menjalankan perangkat teknologi tersebut. Keempat, pengerjaan proses industri terpisah-pisah satu sarna lain; seseorang dalam satu unit industri hanya tahu bag ian apa yang ia kerjakan tanpa harus mengetahui bagian-bagian yang lain, sehingga kehidupannya monoton.(Ibnu Musthafa, 1993:17) Peytama,
Hampir semua bidang kehidupan masyarakat sekarang ini terkotak-kot.ak
dalam
pola
industrialisasi,
mulai
pembuatan barang-barang kebutuhan masyarakat, jasa, sata
~
per5~
film,
bahkan
sampaipun
ke
dari pariwi-
pendidikan.
Semua
itu, sengaja atau tidak, telah menggiring dan mengkondisikan masyarakat untuk sedikit demi sedikit memberikan atas hal-hal yang telah
mapan.
Semakin
masyarakat. dalam kehidupan industri, pembenaran itu terjadi.
Dampa~
adalah munculnya cara berfikir
jauh
semakin
pembenaran keterlibatan
cepat
dari semua itu pada matErialistis~
sesuatunya dil\kur dengan nilai !;ebendaan, dan
yang
proses akhirnya segala
ajaran-ajaran
moral serota keagamaarl ditinggalkan. manUSla sebagai Inakhluk
indlvidu
macam ker"agaman bentuk, pola pikir dan
memiliki
berbagai
sebagainyao
Masalah
penting yang dihadapi umat manusia adalah kenyataan
manusia
4
seperti yang diniatakan dalafll
yaitu
benar-benar
da l am ker-ugian. I"lanusia ffieng.3nggap t.uj uan hidup
semata-mata
untuk
mengingati hal-hal
Al-qur·an
yang
lahir-iah
sisi lainnya jaitu kehidupan
dan
yang
lahir pada dir-i setiap rnanusia rasa
meninggalkan
nantinya
ketidakpedulian
akan dengan
sesama .. Fit-man Allah dalam Al--qur'an 3Uf-at Al asht- ayat 1-3:
Artinya : Demi masa, sesungguhnya manusia i tll benar-benarberada dalam ker-ugian, kecuali or-ang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat
untuk
menasehati s u p ay e merrt.a e-t L t",,-j ""nanny a , 1992: 1(99)
ke-s o b e r-err , (Al-qut-' an
Secara ekplisit Allah
lllenyuruh
bisa
kebaikan:;;
memanajemen tolong
5Wt
waktu,
menolong,
dan
kepada
dan
umatnya
sa Li nq
berlomba
dalam
saling
menasehati
dalam
menjalanl roda kehidupan. B~b
X pasal 36 ayat 1 ten tang
kesepakdtan kerja menyatakan beribadah (
da~
bersama
yang
pe~u5ahan
~lesjid
) bagi
dari
pe~ibadatan
dite~bitkan
telah
PT.
menyediakan
karyawan/peke~ja
dan
mengadakan program pendidi:an/dakwah agama
\
buku
Goodyear sar-ana
keluar-ganya 5epe~ti
yan
5
diatur oleh pengurus
mesjid,
maupun
p ani, tia
khusus
bagi
karyawan/pekerja yang beragama lain. Pe~wujudan
dari pasal 36 ayat 1 itu, maka dibangunlah
mesjid, yang dikelola oleh DKM AI-Ikhlas, dan dibangun
pada
tahun 1977 M.
insitusi keagamaan berupaya k e i. 1 muan
memberikan agama
mengenai
Goodyear
sebagai
penambahan
wawasan
PT.
DKM AI-Ikhlas dibawah naungan
Islam
PT. Goodyear dengan cara melaksanakan
kepada
karyawan
menyelenggaraKan
dan
beberapa program pembinaan agama Islam. Program pembinaan agama Islam yang diselenggarakan henyelenggarakan sholat Iedul Fitri dan Iedul Adha. Menyelenggarakan Isro Mi'raj. Menyelengg:-tt-akan Maulid Nabi Muhammad saw.
4. Menyelenggarakan Program Diklatam. Kantor
5. Menyelenggarakan peHgajian rGtin instruksi
Depag
kotamadya Bogor. 6. Menyelenggarakan sholat Jum·at di lingkungan perusahaan. Kehadirannya mempunyai harapan agar dari
pelaksanaan
program pembinaan agama Islam yang diselenggarakannya melahirkan
masyar~kat
loyalitas
52rta
pekerjaannya~
tanggung
baik~
jawab
Dengan demikian DKM
berupaya menjadi karyawan
kerja yang
transform~tor
sebagaimana
menjadi
•
yang
penuh
dedikasi
tinggi
AI-Ikhlas
dapat
dan
terhadap
berfungsi
dan
bagi pendisiplinan etas kerja tujuan
utama
pendiriannya •
6
telah
Pembagian waktu kerja yang
diberlakukan
, Pl-. Goodyear terhadap karyawan dengan pembagian waktu
tiga
shi.ft,
ffieffiurlqkinkan
5uli.tnya
mengumpull(an karyawan dalarn satu pembin~an
DKM
kerja
dalam
AI-Ikhlas
waktu,
program
pemilihan sebi..~ga i
dan metoda yang akan diguilakan
oleh
instrumen
pencapaia tujuan
Berangkat dari beragamnya masalah pelaksanaan
pembinaan
Islam
dari
AI-Ikhlas
oleh
penulis terdorong
mengambil
: PELAKSANAAN PEf1BINAN AGAMA ISLA!"I OLEH DKM
AL-IKHLAS
terhadap karyawan
judul
agam3
timbul
yang
PT~
Goodyear~
TERHADAr-' KAfW?\I>JAN F'T. GOODYEAR
BERKENAAN
DENGAN
PEMBAGIAN
WAKTU KERJA YANG DIBERLAKUKAN
B. Perumusan masalah Di Pl-. Goodyear terdapat menejemen waktu dengan pembagian waktu kerja karya\'Jarl dibagi-bagi
yang
~;etat
ke. dalam
beber-apa shift. Dalam keagamaan
di
pad a F'r •
itu
DKM
AI-Ikhlas
Goodyear
mt1r~gkin
ba~lah
ini
F'T
Goodyear
yang
peserta.
Berdasarkan uraian di atas, maka
dalam pertanyaari di
institusi
ulenyelenggarakan
berupaya
pelnbir1aarl agama lslaln terhadap karyawdll dapat diikuti Gleh sebanyak
sebagai
masalah
dijabarkan
7 pel~binaan
pelaksal1aan
Goodyear berkenaan dibel'-.lakuk. .a.n
Goody~ar
yang
p{?mbagian
karyawan
ker-ja
t...... ekt u
DKM
dihadapai
pembinaan
berkenaan
diber-lak.ukan
3.. Bagaimana
derlgan
Islam terhadap
PT ..
yang
~.'
Hambatan apa saja pel.::~ksanaan
agama
agama
dengall
Islam
AI-Ikhlas kar-yawan
bag!
pernbagian
dalam
ker-ja
waktu
PT. yang
~.
karyavJan
Deranserta.
pembinaan
pelak.sanaan
diselenggdrakctll
oleh
DKM
Goodyear-
PT.
yang
Islam
agama
AI-Ikhlas
ter-hadap
dengan
berkenaan
pembagian l,.>;ak·tu kerja yang diberlakukan
'7
C. Maksud dan Tujuan Penelitian J.angkah
yang
telah
ditempuh
AI-II(tllas dalarn pelaksanaan pembinaan
karyawari PT.
Goodyear berkenaan
agama
oleh
DKM
Islam
bagi
pembagian
dengan
waktu
kerja yang diberlakukan. M,'?mpel~dal~i
/
taktor
penghambat.
dan
mencari
solusinya bagi per-masalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan pembinaarl agama Goodyea~
berk2naan
dengan
3. Menerangkan peranserta pr-o q r a»t
perllbinaan agama
DKM
AI-Ikhlas
Islam bagi karyawan PT.
pembaq.i.an
karyawan
alternatif
FT.
hlaktu
ker-ja
Goodyear-
Islam yang telah
yang
ter-hadap
diseIenggarakan
8
oleh DKM AI-Ikhlas berkenaan dengan pembagian waktu kerja yang diberlakukan.
D.
Kegunaan Penelitian Penelitian ini diharapkan
bagi
peyelenggaraan
program
dapat
pembinaan
memberikan agama
masukan
Islam
bagi
karyawan PT. Goodyear, sehingga DKM AI-Ikhlas nantinya dapat mengetektitkan potensi dan meningkatkan partisipasi karyawan demi kemajuan Islam.
/ E. Kerangka Pemikiran
Artinya : Hanyalah yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan sholat, dan menunaikan zakat dan tidak takut (pada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.(AI-qur'an dan terjemahannya, 1992:280) 18
menjadi
persyarata~
dasar
apapun
jabatan
dan
kerja
Surat.At-Taubah ayat bagi
pengurus
mesjid,
bidang
9 mereka,. 11etode terbaiy un t.uk mengembang k an kua 1 i tas
itu adalah pembinaan yang dilakukan bertahap
secara bersinambungan,
secara
dan
terus
mener-us,
sistematis.
Sehingga
akan tumbuh kesadaran dari dalam masing-masing memakmurkan
masjid,
mengufus
dan
seperti
untuk
orang
serta
memel ihat-anya
mengembangkannya. Firman Allah dalam Al quran surat At Taubah 108:
,
l/P~·---t.
~ •
Q
--'\t~\~.~\~I ... '· ... dan nldsjid dibangun atas dasar taqwa .••
ll
(Al-qur'an
dan
terjenldhan, 1992:299) Fungsi utama mesjid adalah untuk sujud kepada
"
Masjid
berkoffiUrlokasi
secara
untuk sholat dan untuk beFibadat kepada Allah swt. juga inerupakan tempat
lebih
manusiawi
(Miftah
Faridl~
Masjid
k aum
dengan
musl imin
sesama
kauin
muslimin
bertujuan
untuk
melahirkan
swt. Masjid adalah pusat manusia memohon
ketentraman,
kepada-Nya. Di.samping itu memakmur-k,:\n ka I bu dengan
kekuatan, keberanian,
be~lindung
kekuatan masjid
be~~al
r o hani ah, Def)gan i tu Allah
;
lainnya
ll •
1984:39) pribadi-pribadi
yang taqwa, yang senantiasa memperoleh petunjuk
da.n
Allah,
swt
IJerupa
membet-i
Allah
kepada ar
Rabb,
serta
merupakan
baru
dari
pertolongan tempat
mere~;_a
potensi-potensi
mereka
kesabaran,
kesadaran, pemikiran, kegigihan.
10 Jika masjid tetap berada dalam kedudukan sepertiyang swt~
dikehendaki Allah
selaras
menj.adi
maka masjid itu akan
gar-is
dengar,
lembaga
yang sangat penting yang memberi
pembangunan,
keagamaan
pembinaan
dampak
terhadap
edukatif
tidaklah
'IKutinggalkan untuk kamu dua perkara,
kepada
tersEsat selama-Iamanya, selama kamu masih berpegang keduanya,
yaitu kitabullah
(Muhammad Faiz Almath,
d~n
sllnnah Raasul-Nya".
1994:19)
Secara iffiplisit terkandung
dapat
beY" har'ap
kamll
makna
bahwa
kita
tidak
un t uk
menj alani
hidup
tanpa
menjllmpai
dan
kesulitan
adalah
bagian
yang
i
masL",latl.
Masalah
terelakkan
dar-i
pengalaman
masalah yang tak terelakkan ini, mengancanginya dala kerangka berpikir bahwa kita merupakan
Terimalah
manusia ..
tak
gagasan
hal ini akan membantu
kita
ketimbang
pikiran
yang
kuat
korban
yang
dipilih
secara
khusus oleh takdir.
pikiran memungkinkan
kita
yang
bernegoisasi
jernih
dan
dengan
akan
iroan
kehidupan,
dan
pengalaman akan membuat kita lebih bijaksana dan matang. Fungsi organisasi sebagai wadah atau Everet M Rogers dan R.A. Rogers (1976 :
11)
tempat
menu rut
dalam
bukunya
11 'IComffiuni~ation in Organization l'
I-a
system
stable
achieve, through
menyatakan sebagai berikut :
individuals
of
wno
together
work
to
a hierarchy of rank and division of labor,
common goals".
Organisasi sebagai wadah berhimpun sehaluan
dalam
tujuan,
pikiran dan keinginan
harus
mampu
o~ang-orang
orang-orang
berbagai
menampung
tersebut,
yang
sehingga
wadah
itu tetap utuh tidak terpecah belah. DKM
Al
-Ikhlas
sebagai
institusi
diselenggarakan dan dimiliki oleh karyawan,
keagamaan hat-us
yang
memenuhi
kebutuhan karyawan. DKM AI-Ikhlas mempunyai kewajiban secara legal dan moral untuk selalu jamaahnya dalam hal tujuan-tujuan,
ini
memberikan
karyawan
penerangan
yang
dibinanya
kebutuhan
program-program,
~.epada
dan
tentang
keadaannya.
Sebaliknya juga DKM AI-Ikhlas harus mengetahui dengan apa kebutuhan, AI-Ikhlas
harapan dan tuntutan jamaahnya. Hubungan
yang
dengan
dibinanya
dengan baik apabila terjadi kesepakatan tentang
kebijakan,
pelaksaliaan
jelas
perencanaan
pembinaan.
Dari
akan
DKM
berjalan
dian tara
keduaanya
dan
strategi
pr oq r am ,
urutan-UF"utan
pokok
tersebut kiranya dapat digambarkan sebagai berikut :
pikiran
12 SKEMA
TUJUAN DKM
] -,
I
F'EMBINAAN
I
KEAGAI'1AAN
-Pelaksanaan
I
1->
progrdl1l
AL-IV-HLAS
<- Motivasi
-~-
Karyawan_
-Faktor Penunjang -Faktor-
F'enghambat
1 I
HASIL]
F. Metode dan Teknik F'enelitian
Metode yang digunakan metode deskriptif, dan
dalam
penel~tian
penelitian survei,
yang
ini
adalah
ditujukan
pada pemecahan masalah yang terjadi pada masa sekarang.
Metode penelitian deskriptif .Jigunakan untuk berupaya memecahkan atau menjawab permasalahan yang sedang dlhadapi pada situasi sekar-arlg. Dilakukan dengall Hh?Oempuh 1 angk.ah-l angkah p errqurnpu Lan , k lasi fikasi dan ai"\c:lisa at au pengolahan d a t.s, , membuat kesimpulan dan laporan dengan tujuan utama untuk membuat penggambar-an tentani~ suatu keadaan 5ecara objek ti f
dalam 5uatu deskriptif situasi.(Muh. Ali, 1987 : 120)
13 Penelitian survei adalah "Penelitian
pokok" .. (
mengambil
~:_uisione.-
sampel dal"i satu populasi dan menggunakan alat penumpulan data yang
yang
Mas.-i
sebagai
Singat- imbun
dan
Sofian Effendi, 1989:3)
Adapun Teknik penelitian yang digunakan adalah
1. WaW3.ncara
Wawancara adalah: dengan
mengajukan
"suatu cara untuk mengumpulkan data
pe.-tanyaan
informan atau sea rang
kepada
langsung
autoritas
(seo.-ang
ahli
seseorang
atau
yang
be.-wenang dalam suatu masalah)".( Go.-ys Ke.-af, 1993 :
16
Untuk
dapat
pengu.-us
DKM
AI-Ikhlas
dengan
pe.-timbangan
dilakukan kont.-ol te.-hadap .-elevansi jawaban atas pe.-tanyaan dan
yang diajukan kEpada responden, t:.epada
tipe
berst~uktul-
wawancara kemungkinan
untuk
ber"st.r-uk tur ..
jawaban
telah
siswa tinggal ffiengkategorikannya kepada
yang
telah
dibuat" ..
(Nana
itu
didasa.-kan
IlDalam
wawancara
disiapkan
sehingga
alternatif
jawaban
1991:68)
Dengan
SucJjana,
keuntungannya adalah data mudah diolah dan dianalisis
untuk
dibuat kesimpulan ..
2 ..
i'4ngket
Angket adalah:
lis".
(Sun,3T;lQ
"merupakRn
Kartadinata, /
/
pe~angkat
1988,45)
pertanyaan tertu-
Ditujukan
kepada
14 karyawan PT.
Goodyeal~
dengan pertimbangan
jumlah
responden
yang begitu banyak sehingga tidak menyita waktu dan biaya. Data yang diperoleh dalam penelitian ini akan dengan cara kuantitati.
dBngan
pEng~ru5
DKM AI-Ikhlas terlebih
menjadi beberapa dengan
jalan
Untuk jawaban dari
kelompok
jawaban~
ffiengelompokan
hasil
dahulu
cara
diolah
wawancara
dikelompokan
pengelompokannya
jawaban-jawaban
yang
serupa,
sehingga tersusun option sebagaimana tercantum pada tabel.
3. Analisa Data
Pengolahan data kuantitatif dari data yang dari hasil
penelitian diolah dengan menggunakan
diperoleh statistika,
yakni dengan skala prosentase.
Pedoman Analisis Data ProsentasE ,----r---~-----------,__-----------------....,
No
F'r-osen tase
F'ena f.sj,ranny a
I---I'---~---------+----'-------------I
100%
1
91% ~
-~,
4·
51/..
SeIuruhnya
99%
Hampir seluruhnya
90'1.
Sebagian besar
60Y.
Lebih dari setengahnya
50%
Setengahnya
6
40%
49%
Hampir setengahnya
7
10%
39%
Sebagian kecil
8
1%
91..
Sedi.kit sekali
0'1.
Tidak ada sarna sekali
9
15 Penilaian di at as merupakan
dan masing-masing f n
x
=
100
f~ekuensi
setelah
jawaban
dikali.
diprosentasekan dengan rumus :
Junllah angka van dicari
(Ahmad Supardi, 1984,52) n
=
JUln]all sampel
G. Populasi dan Sampel '1Populasi adalah totalitas semua nilai yang
mungkin,
baik hasil menghitung ataupun pengukuran, kuantitatif maupun k
ue l i tatai f,
tertentu
daripada
sekumpulan objek yang
lengkap dan jelas/.
Populasi dalam masalah nilai dari pelaksanaan
oleh
DKM
AI-Ikhlas
pembinaan
sebagai
(Sudjana, 1988,5) / -:
adalah
ini
totalitas
bagi
keagamaan
pelaksana
mengenai
semua
karyawan
karyawan
dan
PT.
Goodyear.
Sampel· adalah "Sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut". Untuk sampl ing
pengurus OKM AI-Ikhlas
yai t.u e
"Teknik ~--
te,-tentu saja".
penentuan
(Sugiyono,1993,53) menggunakan sampel
/
Purposive
un t.uk
tujllan
~
~llgiYOnO,1993'5?) ----------_... _--
Hal ini
digunakan
un t.uk
-----
agama
Islam
kompeten
dalam
melakukan penelitian ten tang program pelnbinaan maka sampel yang dipilih adalafl orarlg
prOSES pelaksanaan program pembinaan .
•
yang
16 Untuk karyawan maka digunakan Simpel Randon Sampling.
Dikatakan Simpel (sederhana) karena cara pengambilan sampel dari semua anggota populasi dilakukan secara acak ~anpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu., Cara demikian dilak~Jkan bila anggota pop~lasi d~ahggap homogen. (Sugiyono, 1993:55) "",.,
-_/
untuk dihadapi da r L
berken~an
tiap-tiap
se'banyak
1027
mengetahui
pelaksanaan
dengan
JLlmlah
shift. or-any,
kepada karyawan harian
pelbagai
dan
sebanyak
pembinaan
karyawan
dalam
di
o..-ang,
PT.
Goodyea.-
tiga
dibagi
karyawan
dan
mingguan sejumlah 776 orang yang dinamakan karyawan Dalam tekr.is kerjanya dibagi kedalam
yang
keagamaan
ke.-janya
p.-oses 251
masalah
pab.-ik.
shift.
f
yang terkena jam ke,ja pabriklah yang menjadi populasi
bagi
penulis. Dengan jumlah 776 orang, jumlah
maka
untuk menentukan
jumlah
sampel
populasinya,
dinyatakan
dengan
ukuran
sampel menggunakan tabel KreJcie.
K.-ejcie dalam melakukan pe.-hitungan uku.-an sampel didasa,kan atas kesalahan 5%. Jadi sampel yang diperoleh itu mempunyai kepercayaan 95% terhadap populasi~ Tabel krejcie ditujukan pada tabel 5.1. Dari tabel itu terlihat bila jumlah populasi 100 maka sampelnya 80. (Sugiyono,1993:61)
H. Sistematika Pembahasan
Skripsi ini disllsun secara sistematik
yang
meliputi
17
dengan
empat bab, yang diawali bab pendahuluan dan diakhiri kesimpu~an
dan
sa~an.
Untuk
lebih
jelasnya
adalah
sebagai
be r i k u t
Bab
I
berisikan
Mer-upakan
pendahuluan
Belakang
Masalah, Perumusan
Tujuan Penelitian,
yang
Latar
:
Maksud
Masalah,
dan
Kegunaan
Penelitian,
Kerangka
Teknik
Penelitian,
Populasi
Pemikiran, Metode dan
Sampel, dan Sistematika Pembahasan.
Bab
II Mengungkapkan
landasan
teof-i tis
Agama ffienjadi
landasan
dan
manusia, Peranan karyawan pentingnya
pembinaan
yang
pegangan
dalam
keagamaan
mencakup hidup
suatu
setiap
perusahaan,
k.aryawan,
bagi
Motivasi berkaitan dengan waktu kegiatan. BabjIII Pelaksanaan dan Pengolahan
Perencanaan penelitian, Uji
hasil Coba
Pengumpulan Data, Pengolahan Hasil
yang
meliputi
Angket,
Prosedur
Penelitian,
dan
Analisis Data Penelitian. Bab
IV Merupakan
Penutup.
Analisis
Kesimpulan,
Saran-sar-an
dan
j
BAB II LANDASAN TEORITIS
A. AGAMA MENJADI LANDASAN DAN PEGANGAN HIDUP SETIAP MANUSIA 1. Kedudukan Manusia Seperti
makhluk-makhluk
ciptaan Allah swt.
la
lainnya,
diciptakan
Tuhan menciptakan Adam
dari.
secara
t.ariah ,
manusia
adalah
alamiah,
karena
Ketika
Allah
hendak
menciptakan Adam untuk menegakkan kekhalifahan di muka bumi, malaikat-malaikat mengajukan protes dan Engkau hendak aniaya di sedang
menempatkan
"tas bumi
Kami
" Allah tidak
dan
selalu
seseorang yang
memuji
akan
Ia
para malaikat tersebut dengan luas
malaikat
akan
Allah
darah,
dan Kekuasaan-Mu
mereka
terhadap
manusia
antara
Adam
di
an tara
Kepada
para
siapakah
memerintahkan
18
tidak
di
pengetahuannya.
:
?
membuat kompetisi
agar
mereka
ma l a Lk a t;
tersebut
tidal< sanggup tapi Adam sanggup sesuai dengan AI~Baqarah
berbuat
menumpahkan
menyebutkan nama dari berbagai hal. Para
dalam Q.S.
"apakah
:
"Aku iTlengetahui hal-hal yang
ka I Lan ketahui". Kemudian
mereka yang lebih
yang
Kebesaran
menyangkal tuduhan
itu tetapi Dia menjawab
berkata
firman
Allah
19 Artinya : "Hai Adam beritahukanlah kepada
mereka
nama-nama
benda ini".(AI-Qur'an dan Terjemahnya, 1992 : 14) Sebagai penguasa di bumi, manusia ini
guna
menyiapkan
kehidupan
yang
membudayakan bahagia.
slam
Tugas
kewajiban itu adalah ujian Tuhan pada manusia. Apa
dan
sebabnya
manusia perlu diuji oleh Allah? "ujian itu perlu oleh sebab manusia memeliki kehendak bebas. segala perbuatannya
oleh
sebab
memerlukan
itu
manusia
pilihan yang
sesuai
Manusia
kehendak
dengan
dapat
dirinya
sesuatu
kehendak
sendiri.
untuk
bertempat
tinggal
disuatu
daerah
batas eiptaan nampak
yang
disebut
Illahi sangat
ekosistem.
ditengh-tengah menonjol
kehidupanmakhluk
dinamis
dalam
"Manusia
sebagai
makhluk
ekasistem
tempat
hidupnya
dibandingkan
dengan
kompanen subsistem lainnya, karena manusia budi".
(J.Wesley
bersama
lainnya, saling pengaruh mempengaruhi seeara
Oleh
menentukan
dirinya".
Brill, 1984:184) Manusia dalam sejarah hidup dan nya
menentukan
komponen-
dikaruniai
akal
(St.M.Danusaputro, 1985:1989) Segala sesuatu yang diciptakan Allah bukanlah
percuma saja, diinginkan
tetapi
dengan
Allah. Demikianlah
maksud-maksud diantara
dengan
tertentu seluruh
yang
makhluk
ciptaan Allah, terdapa{lah makhluk pilihannya yaitu manusia. Siapakah manusia itu r-ealitas dunia.
dan
bagaimanakah
kedudukannya
dalam
20 Mallusia adalah sekaligu5 materi dan hidup, hadan
dan
j iwa memi I iki kehendak dan peng.ertian. Manusia i tu merupak.an seorang individu tetapi ia tidak dapat hidup terlepas dari orang lain (sosial).Dalam diri manusia terdapat pertemuan antara kebebasan dan keharusan, an tara masa lampau yang tetap dan masa depan yang masih terbuka lebar.(Burhanuddin, 1985:16)
Manusia merupakan suatu keseluruhan dibagi-bagi, kegiatan jiwa manusia dalam
yang
tak
kehidupan
dapat sehari-
harinya itu merupakan kegiatan keseluruhan jiwa raganya, dan
/
buk"n --
kegiatan
alat-alat
saja
tubuh
kemampuan-
atau
kemampuan jiwa satu persatu, terlepas dari yang lain.
Manusia selain makhluk individual dan sosial juga makhluk yang berketuhanan: 5ebab bagi tiap-tiap manusia, terutama di Indonesia yang sudah dewasa dan sadar akan dirinya, sudah jelas sulit sekali untuk menolak adanya kepereayaan akan Tuhan, sebagai segi hakiki daIam perikehidupan manusia, dan bahwa segi ini adalah segi khas bagi manusia pada umumnya. (W.A.Gerungan ,1986:26)
Manusia lahir tanpa mengetahui yang diketahuinya hanya
"saya
tidak
sesuatu. tahu".
Ketika
itu
Bahkan
modal
dasar untuk mengetahui akan sesuatupun diajark:an oleh
Allah
swt. Firman Allah dalam Q.5. Ar-Rahman ;
3~ ~
:
.'(
~Gjcrr: ~ '-:jJ\~--:\': _. "-.-J ~ Artinya
I'Dia
berbieara".
(AI-Our'an dan Terjemahnya, 1992 : 885)
Tetapi, j iwanya
sedi.ki t
menciptakan
kemudian, demi
manusia,
dengan
sediki t
panea
mengajarnya
indra,
pengetahuannya
aka I
pandai
dan
bertambah.
21 Denhan coba-coba,
pemikiran
penga:matan,
yang
logis~
dan
pengalamannya, ia menemukan pengetahuan. Namun keterbatasan panea
ind~a
dan
akal
sekian banyak tanda tanya yang muncul dalam dapat
te~jawab.
Hal
ini
lain
ant.ara
menjadikan
benaknya
dikarenakan
tidak manusia
memiliki naluri ingin tahu. Mengenai kejadian manusia dan tujuan
hidupnya
Allah
berfirman dalam Q.S,Adz-Dzaariyaat ayat 56:
Artinya : IIDan tidak Kami ciptakan jin dan manusia,
untuk
be.-ibadah
kepada-Ku".
(Al-Qur'an
dan
kecuali
Terjemahnya,
1992:862) Jadi ibadat dalam pengertian yang luas inilah kita dieiptakan, atau tujuan hidup dan bagaimana
menyalahgunakan
kita.
amanah
tujuan
Persoalankenapa
yang
Tuhan
berikan
kepadanya adalah berkaitan dengan aspek-aspek tertentu sifat
pada
manLlsia~
Dari sini jelas pula bahwa dalm pengertian yang luas adalah mengembangkan sifat Tuhan yang diberikan pada manusia, dan itu jugalah tujuan kejadian manusia. Ini bermakna mengembangkan potensi-potensi yang berasal dari sifat-sifat Tuhan itu adalah ibadah dalam pengertian yang· luas. Mengembangkan, mencaFi dan mendalami ilmu (salah satu sifat Tuhan) adalah ibadat. Meneari kekayaan (yang salah satu sifat Tuhan yaitu Al-Ghaniy) adalah ibadat. Menjalankan kekuasaan (juga salah satu sifat Tuhan) dengan eara yang baik adalah ibadat.(Hasan Langgulung, 1989:6)
22 2_ HUbungan ar\tara Moral dan Agama
/ adalah
Hidup dan kehidupan di dunia in1 dipengarul~i
oleh
sang
pengaruh
hidup
di
dan
kehidupan
yang
bintang-bintang,
surya,
planet-planet, ka.-ena
hidup
itu
dunia
maka
seluruh selalu
ini
dan keadaan
mengalami
perubahan-perubahan dan pergeseran-pergeseran. Dalam membandingkan an tara manusia dan tidak bisa bertanya tentang sesama dirinya
Sedangkan
sendiri~
hewan,
manusia
serta
informasi
mengkomunikasikan
berpikir menurut kerangka
berpikir
logika. Selanjutnya manusia tidak dirinya sendiri, tetapi juga mi.-ip dengan
menghadapi
bahasa
la
be ..dialog
kesadarannya segala
I
melihat
sesuatu.
mengasingkan
dengan
dirinya
Manusia
di .. inya
mampu
untuk
adalah
yang
dengan
arti
yang
~'esadaraan
mengolah
dan diri
dalam
berhubungan
dengan
sesuatu
dari
disebut
Manusia
sendiri.
sendir~
sendiri,
yang
dalam
menghadapi
diri
pikiran
berhadapan
sebagainya. Jadi manusia yang melakukan yang sendiri,
mampu
pun
menghadapi,
soal,
berbuat dan
tertentu hanya
ten tang
bisa
jalan
tersebut.
melatarbelakangi infor-masi
ataupun
itu
demikian. Disatu pihak manusia mempunyai
hewan
hewan,
yang
dirinya
dengan sendir i ,
menemukan dirinya sendiri dalam dirinya.
Diantara
berbagai
fenomena
manusia, ada sebuah manifestasi yang
di
dalam
disebut
masyarakat IfAgamaH,
dan
23 dipandang
sangat
berbeda
dari
lainnya. Secara singkat batasan
fenomena-fenomena ag~ma adala~
sosial
"keyakinan atau
kepercayaan terhadap hal imaterial dalarn bentuk apa saja dan tahap apa saja". (S.M.H. Baheshti, 1993:61) Dunia kita adalah dunia perubahan dan pergantian
tak
ada sesuatu ;rang tetap didalamnya. Segalanya akan senantiasa berubah, memudar, dan setelah itu mati. Seperti itu agama ? Adakah kurun waktu
tertentu
bagi
agama,
pulakah sehingga
bila ia telah lewat, usia agamapun akan berakhir ?
I
"Agama" adalah satu kata yang rnudah diucapkan dan rnudah juga untuk menjelaskan maksudnya (khususnya bagi orang awam) , tetapi sangat sulit memberikan batasan (definisi) yang sangat sulit memberikan batasan (definisi) yang tepat lebih-lebih para pakar. Hal ini dsebabkan antara lain, dalam menjelaskan sesuatu secara ilmiah (dalam arti memdefinisikannya), rnengha,"uskan adanya rumusan yang mampu menghimpun semua semua unSur yang didefinisikan dan sekaligus mengeluarkan yang tidak termasuk unsurnya. Kemudahan yang dialami oleh orang awam disebabkan aleh cara mereka dalam merasakan agama dan perasaan itulah yang mereka lukiskan. (Quraish Shihab, 1992 : 209)
Akan tetapi ada juga yang
mendefinisikan
perti dinyatakan Muhammad Syaltut :"Agama adalah
agama
se-
ketetapan-
ketetapan Illahi yang diwahyukan kepada Nabi-nabi-Nya
untuk
menjadi pedoman hidup manusia.(Quraish Shihab, 1992:209) Etis atau moral adalah kesadaran sendiri, dimana
kita
melihat
diri
ten tang
kita
diri
sendiri
kita
sebagai
berhadapan dengan masalah baik atau buruk. Disinilah manusia
•
24 membedakan antara yang halal dan yang har-am, yang boleh tide.k boleh
dilaKtil
dapat
dilal
dan
Inilah
kekhususan manusiawi yang tidak terdapat pad a
dLlnia
hewan.
Hewan tidak m2ngenal ten tang yang
boleh,
yang adi 1 dan tidal<
adi 1,
yang
boleh
dan
tidak
sosial
dan
yang
tidak
sosial, porno atau tidak porno. Jadi hLlkum moralitas
khusus
untuk manusia saja. Perkataan "moral" berasal dari bahasa latin umoresll kata ganti da~i "most' yang berarti adat kebiasaan. Dalam bahasa Indonesia moral diterjemahkan dengan arti susila. Yang dimaksud dengan moral ialah ide-ide umum yang diterima tentang tindakan manusia, mana yang baik dan wajar.(Hamzah Ya"qub, 1988:14)
ManLlsia
sebagai
etis, yang
tumbuh
pe."tumbuhan
manusia
dimana
manusia
disitulah tepatnya
tarap tidak
makhlul<
etis,
perlahan-Iahan
sudah
awal dapat
sej ak dapat
memiliki
sejal
keci 1. - Pada berpikir
memasuki
dunia
dipastikan,
dengan
saat dan
proses
pertumbuhan berkehendal<.,
mo..-al
ka..-ena
kesadaran
yang
datangnya
waktu cara
kebena..-an itu tidaklah sekaligLls.
Pengarang Abu A"la Maududi mengemukakan ad~nya moral Islam dalam bukunya : Ethical Viewpoint of Islam dan fl.embet-ikan garis tegas an tara mar-al sekuler dan moral
Islam. Mo..-al sekuler be..-sumber dari pikiran dan prasangka manusia yang be..-aneka ragam. Sedangkan moral Islam bersandar kepada bimbingan dan petunjuk Allah dalam AI-Qu..-"an. (Hamzah Ya"qub, 1988 : 14, 15)
25 Manusia itu diciptakan Allah dengan kesadaran tentang yang baik dan yang buruk serta kemampuan untuk
melaksanakan
yang baik dan
disituasikan
secara
yang
itu.
buruk
eksistensial
manu3ia
dalam
di
itu
keharusan
suatu
untuk
melaksanakan yang baik.
Salah satu unsur pokok dalam kehidupan moral ialah kesadaran ten tang kesalahan moral. 8agi Schaler, "yang disebut salah dalam lingkungan moral ialah
adaan yang tak yang melakukan membunuh atau IBurhanuddin S,
ke-
berharga atau tak bernilai. Manusia pelanggaran-pelanggaran moral misalnya percekcokan kecil dan sebagainya". 1985:120)
Undallg-Undang Dasar negara kita berdasarkan pancasila dan sila Ketuhanan yang Maha Esa merupBkan kausa prima
dari
segala
Ketuhanan
sila.
adalah
dasar
dari
seluruh
kesusilaan. Tanpa ketuhanan tak mungkin.ada kesusilaan betul berkembang. mengalahkan
Kesusilaan
kesusilaan
berarti
Manusia adalah
makhluk yang
mencapai
merealisasikan
atau
kesusilaan
adalah
adalah
manusia. Kesusilaan adalah
nilai,
mengalahkan
dengan nilai
perkembangan
suatu
yang dengan
nilai
i tu.
perbuatannya berhasrat Pada hakekatnya
i t.u ,
yang
tuntutan
dari
dari
sej ati
kodrat
kodrat
manusia.
Jadi
kodrat manusia adalah dasar kesusilaan. Namun dalam berpikir f
ten tang kesusilaan, manusia selalu mencari
da~ar
tinggi
ltulah
lagi,
qagaimanapun
dasar juga
yang
kE5usilaan
terakhir. selalu
yang
dihubungkan
lebih
sebabnya dengan
26
Tuhan.
Be~tindak
dan menjalankan
susila pada hakekatnya
di~i
sebagai
ciptaan
be~a~ti
melaksanakan
Tuhan,
aga~
lambat laun mendekat kepada Tuhan, taqarrub-ilallah. analisis ini memperoleh kesan bahwa Tuhan adalah
supaya Dengan
dasar
dan
tujuan kesusilaan itu.
Sebagai pelaku dari tindakan moral, manusia karenanya harus mampu mengubah di~inya, sesamanya atau masyarakatnya, alam dan lingkungannya, untuk bisa mengaktualisasikan pola atau pe~intah Illahi, dalam dirinya sendiri dan juga dalam diri mereka semuanya itu. (LR.AI-faruqi, 1988:12) Sepert~
Jika
disebut di atas agama Allah ketetapan Illahi.
demikian
adalah
hubungan
makhluk dan khaliqnya. Agama agama
bersumbe~
dua
pihak
anta~a
ten tang
nilai
ka~ena
anta~a
berisi
dari Tuhan.
Hubungan anta~a moral dan agama sebena~nya sangat e~at biasanya o~ang o~ang yang mengerti agama dan rajin melaksanakan ajaran agama islam dalam hidupnya,
dapat dipe~tanggung jawabkan ;sebaliknya yang akhlaknya me~osot, biasanya keYakinannYa te~hadap agama kurang atau tidak ada sama sekali.(Zakiah Da~adjat, 1988:2) mo~alnya
o~ang-o~ang
3. Pentingnya Landasan dan Pegangan Hidup Semua makhluk yang ada di muka bumi ini dapat menjadi
dua
kelompok.:
bernyawa. Makhluk dan tanah,
makhluk
tidak bernyawa
ber-nyawa sepe~ti
tidak lfiemainkallper-an apapun dal am
menj~embangkan
dibagi
dan. ai~,
api,
membangun
dirinya ..Mer-eka rnewujud dan tumbuh
tidak batu dan
semata-mata
27
dibawah pengaruh melibatkan
diri
faktor -faktor eksternal. dalam
kegiatan
apapun
mengembangkan eksistensi mereka. Sebaliknya
Mereka
tidak
untuk
tujuan
makhluk-makhluk
hidup seperti tumbuh-tumbuhan, hewan dan manusia, senantiasa melakukan upaya-upaya
tertentu
kesulitan
dar-ianeka
untuk
mempertahankan
memperoleh
dalam
makanan
diri
dan
berkembangbiak. mempunyai
Manusia
maupunintuitif
serta
kemampuan
memiliki
istimewa, kemampuan yang paling luar biasa yang merupakan pembentukan
makhluk
masa
yang
bernyawa
penting
lorong yang
depan
perlengkapan
semua
mereka
lainnya."Islam
yang
daya
nalar
dan
lebar
inginkan,
menuju
dibanding bahwa
mengajarkan
dan
menyusun
drama kehidupannya sesudah kelahirannya, dan bukan
sebelum-
manUSla itu,
n ya
v
,
(I .. R~
diciptakan dalam
AI-Far-uqi,
keadaan
insani
yaitu
mulus
alami
suci,
1988:68)
Lingkup tindakan manusia dalam mewujudkan peran-peran itu tentu saja jauh lebih luas dari pada yang dipunyai binatang. Dengan demikian, yang melalui hukum-hukum
hanya
manusia
penciptaan,
sajalah
dika..-uniai
makhluk kemampuan
mas a
menyusun pedoman bagi dirinya,
oleh
depan
seperti yang mereka kehendaki. Fi,-mall Allah tentang surat AI-Ahzab ayat 72 :
si fat
manusia
dalam
AI-Duran
28
Artinya : "Sesungguhnya manusia itu
bodoh " (AI-Our'an dan Terjemahnya,
amat
dzalim
dan
amat
1992 : 680)
NafsLI dan keinginan merupakan 5uatu pertalian antara manusia dengan ssu a t.u pusat eksternal yang menaril!.nya makin kuat mereka menghamba kepada nafsu, makin
lemah, makin tiada daya, dan makin lemas mer'eka (Mu,-thado Mutahhari, 1989:132-133)
tujuan
I Manusia tidak bisa mengalami yang bermanfaat
bagi
atau dan
kemanusiaan
mencapai peradaban
tanpa memiliki keyakinan, ideal-ideal dan manusia yang tidak memiliki ideal-ideal
pribadinya bersifat
belaka
ataupun
ragu-ragu,
goyah
kecuali akan dan
dan
menjadi
tidak
keimanan diri
dengan
ideologi
pemikiran,
tertentu, maka posisinya sudah jelas. itu tidak terdisiplinkan oleh suatu
pad a
jurusan ..
saat-saat
tertentu
akan
yang
seseorang
tuigas-
manusia
Tetapi aliran
dan
terk.ait keyakinan
jika
ditarik
manusia
pemikiran
agama tertentu, ia akan terus menerus bersikap tidal< dan
akan
sendir-i,
mengetahui
seorang
aliran
Setiap
kepentingan-kepentingan
tugasnya di dalam kehidupan. Jika suatu
manusia,
keimanan ..
menjadi manusia yang sepenuhnya mementingkan
yang tidak melihat sesuatu
sesuatu
ke
atau tegas,
pelbagai
29
Hidup manusia ingin
be~jalan
bagaikan
mereka
lalu
peratUt-an
ada
lintas,
masing-masing
dengan selamat sekaligus cepat sampai tujuan.
Namun, karen a kepentingan tidak
lalu
berlainan,
1 intas
maka
kehidupan,
apabila
.pasti
akan
ter j adi bb?ntu:--an dan tabrakan.
Dengan
lalulintas mengatur-
demikian
yang
lintas
lalu
Paling tidak
akan
dalam
membutuhkan
mapusia
memberinya
petunjuk.
kehidupan
itu
persoalan
rambu-rambu Siapa
yang
Manusiakah
?
pengaturan
diatas,
?
manusia
mempunyai dua kelemahan :"Pertamaketerbatasan pengetahuannya dan kedua
sirat
egoisme
(ingin
mendahulukan
kepentingan
sendiri)". (Quraish Shihab. 1992 : 211) Kalau demikian, yang seharusnya mengatur lalu lintas kehidupan
adalah
Dia
yang
paling mengetahui sekaligu5 yang tidak mempunyai kepentingan
sedikitpun yaitu Allah swt. Allah yang menetapkan
peraturan-peraturan maupun
baik secara umum berupa nilai-nilai,
secara
khususnya bila perincian petunjuk itu tidak dapat oleh
penalaran
manusia.
tersebut,
Peraturan-peraturan
rinci,
dijangkau
itulah
yang
kemudian dinamakan agama. Analisa Al-Qur"an mengenai menjalani
kehidupannya
penyembahannya, kita syetan
menghadang
yang
catat manusia
kelemahan
paling bahwa dari
dasar
walaupun setiap
manusia
dalam
beserta
cara
segala
arah
naffiun
gadaan
tipu
30
dayanya
tidaf:
manusia
yang
benar-benar
manusia
yang
kebal
godaan-godaan syetan. Tetapi setiap orang
yang
benar-benar
terhadap
mempan
shaleh. Sesungguhnya
tidak
ada
beriman dan memiliki kemauan dapat tersebu~,
mengatasi
seiring dengan firman Allah dalam
dari
godaan-godaan surat
AI-Israa
ayat 65:
Artinya : IISesungguhnya
hamba-hamba-Ku
kamua
tidak
dapat
berkuasa atas mereka. Dan cukuplah Tuhanmu sebagai penjaga". (AI-Qur"an dan Terjemahnya, lQ92:434) Manusia diciptakan untuk yang berat
dan
harus
atau kegagalan.
melaksanakan
sebuah
mempertanggungjawabkan
Manusia
bersifat
sadar
akan
dunia. Seseorang mempunyai kecenderungan untuk akan diri dan
dunianya,
karenanya
nasib
seseorang kehilangan
dirinya
manfaat apa yang dapat terhadap dunia
sendiri,
dipetik
diri makin
dan
dari
menurut penguasaan
maupun sadar
peruntungan .i t.u ,
Jika
AI-Our"an, seseorang
~
Pada masa sekarang ini, umumnya yang
bagi sebuah
keberhasilan
kesadaran
sesJorang bergantung kepada dua jenis
tugas
peradaban, pegangan
hidup
menjadi
kiblat
adalah dunia barat.
Karena dilihat ada kemajuan tang dicapainya. Padahal hal itu merupakansatu.
kesalahan
seperti
yang
diungkapkan
oleh
31
Mahatma Gandhi dalam buk uny a 11y ReI igion, Gandhi. mengatakan:
Seorang manusia barat mampu mencapai. prestasi hebat justru ketika orang lain menunggu kemurahan Tuhan. Tetapi dia tidak mampu merenungkan dirinya sendiri.Hal ini sudah cUkup untuk memunculkan absurditas pada kegemilangan palsu peradaban modern.Peradaban Barat telah memandu manusia Barat menuju mabuk ,
alkohol
dan
bencana
se)-;.sual,
karena
fakta bahwa manusia Barat makin melaju di jalan ke arah kealfaan, suatu pemanjaan diri, bukan ke arah
penemuan diri.(Murtadho Mutahhari, 1989 : 155, 156) Dari
semua
itu
pentingnya manusia
telah
memiliki
dalam menjalani rada
landasan
kehidupan,
betapa
bahwa
menunjukkan
pegangan
dan
sehingga
menjadi
hidup manusia
yang bahagia di dunia dan akhirat.
4. Agama Islam petunjuk bagi manusia tetapi
Islam bukan hanya sekedar agama,
ideologi
risalah, suatu segala
bangsa
dan
falsafah,
golangan.
dan
Islam
~matnya
tanpa memandang
diri
hingga
harus t!Jnduk
itu
apa
dan
seluruh aspek kebutuhan manusia, bersifat keduniaan individual
a-tau
atau
sosial,
tak
keilahian,
rasional
suatu
cocek
untuk
tidak
itulah
diskriminasi, jabatan, dan pangkat, shalat semua
yang
juga
sebabnya mukanya
siapa. menj adi
ke
Didalam soal
fisik~atau
atau
mengenal dalam bumi Islam apakah
spi~itual,
emosianal,
telah
dijadikannya pusat perhatian. Tuhan
memelihara
manusia,
antara
lain
melalui
32 petunjuk--petunjuk-Nya, r-ahmat dan r-ezeki-Nya, sehingga har ua disyukur-i. Islam adalah agama petunjuk, sesuai dengan fir-man Allah dalam
Q.s. Ali-Imr-on ayat 20
Ar-tinya: "Jika mer-eka masuk islam sesungguhnya mer-eka
telah
mendapat petunjuk".(AI-Qur-'an dan Ter-jemahnya, 1992:78) Manusia dengan suatu
dalam k i s ah
ber-ulang-kali
pandangan
Islam,
ter-sendir-i.
diangkat
dir-endahkan. Mer-eka
Dalam
der-ajatnya,
selalu
dikaitkan
AI-Qur-' an,
manusia
ber-ulang-kali
pula
dinobatkan jauh mengungguli alam sur-ga,
bumi, dan bahkan par-a Mal aikat ; tetapi pada saat yang sarna, mer-eka
bisa
ter-kutuk
tak
dan
lebih
binatang
ber-ar-ti satwa
dibandingkan dengan setan
sekalipun. Manusia
sebagai makhluk yang mampu menaklukan alam,
namun bisa juga
mer-eka mer-osot menjadi yang paling r-endah dar-i t-endah.
Ole"h kat-ena itu
sikap dan menentukan
pula AI-Qur-'an saat yang sarna,
manusialah
yang
dihar-gai
segala
har-us
menetapkan
nasib akhir mereka sendiri.
Bagaimana
menghar-gai mer-eka setinggi langit dan, memer-osotkan
mer-eka
yang
pad a
ketingkat yang paling
,-endah. Memang set~ngah
i
benar-
bahwa
manusia
itu
ber-sifat
dipuji dan setengah dikutuk. Tetapi,
dipuji atau dikutuk kar-ena sifat ganda yang
mer-eka mer-eka
ganda, tidak miliki.
Manusia, di dalam logika AI-Our'an memiliki segala kemampuan yang potensial, dan mereka ke dalam
pentas
tindakan~
harus
Karenanya
kesempur-naan
langkah
Keyakinan merupakan
merekalah
itu
semacam
dasar
mereka
diri
Persyaratan
membentuk diri mereka sendiri. mencapai
mengarahkan
harus
yang
untuk
awal
adalah
menuju
keyakinan.
kealiman,
amal
saleh, dan bekerja keras dijalan Allah. Melalui keyakinanlah ilmu
pengetahuan diubah
sebagai pelawan bagi
menjadi
perangkat
mesin
yang
yang
bermanfaat,
berbahaya,
pengumbar
nafsu.
Dengan demikian, jelaslah dipujikan
hamba
Allah,
yang
adalah'
manusia
yang
bukan manusia tanpa keyakinan.
"Manusia
tanpa
oleh
berke-yakinan,
bahwa
para
Malaikat,
keyakinan adalah mahkluk yang
tragi::>
dan
Makhluk hidup semacam ini menjadi serakah,
tidak
sempurna.
pembunuh,
loba,
i
dan1kikir. Mereka
itu
lebih
hina
dari
binatang
jahanam
sekalipun".IMurtadha Mutahhari, 1989:123) Bagi umat Islam, nilai yang harus mengarahkan seluruh aktifitas
l~hir
dan batinnya, dan
seluruh gerak langkah
dan
detak
yang
kepadanya
j an tung ,
adalah
bermuara keesaan
Allah SWT. "Nilai-nilai inilah yang dihayati oleh masyarakat Islam awal,
sehingga
mengubah
secara
total
sikap,
pikir, dan tingkah laku mereka. Dengan kata lain, mengubah
mereka
melalui
prinsip-prinsip
pala
AI-Qur'an
tauhid".(Quraish
34
Shihab, 1992,250) Agama Islam bukan sekedar-
baik
mana
yang
mendorong
kita
memberitahukan
melainkan
buruk, supaya
juga
membentuk
hidup
mana
yang
mempengaruhi
dan
yang
dan
suei
memprodusir kebaikan dan kebajikan yang mendatangkan manfaat bagi sesama manusia.
Memang
tidaklah
benar,
dipen'::Jaruhi oleh agama itu baik.
Akan
diperlukan
tetapi
serempak.
kehadiran
laksana
semua
dan
sebagai
dokter
menerimanya
ten tang
kan-NYa dengan sesuatupun. Dan berbuat orang
ibu~bapak,
karib-kerabat,
berusaha
advis
jalan-jalan
Artinya: "Sembahlah Allah dan janganlah
petunjuk
yang
menyembuhkan penyakit. Agama Islam memberikan yang mau
menjadi
seketika
agama
kehadiran
dapat
manusia
yang
kamu
kepada
membentuk
mempersekutu-
baiklah
anak-anak
kepada
dua
yatim
dan
orang-orang miskin" •.. (Al-Qur"an dan Terjemahnya, 1992:123) Dengan demikian jelaslah Agama
yang
member-ikan
petunjuk
bahwa
agama
kepada
Islam
adalah
manusia
dalam
mellgarungi hidup dan ketlidupannya. Manusia apabila mengikuti atau menjalanl:.an seluruh atur-an main yang
Allah,
ak.an
keberuntung~n.
tetap
berada
dalam
telah
digariskan
keselamatan
dan
----------
-- - -
35
B.PERANAN KARYAWAN BAG! KELANGSUNGAN HIDUP SUATU PERUSAHAAN 1.
Kedudukan Karyawan dalam suatu perusahaan. Perusahaan
pada
dasarnya
manusia.
Terjadinya
perusahaan
manusia,
selanjutnya
dipimpin
tergantung pada tenaga manusia,
terdiri adalah
dari
kelompok
untuk
kepentingan
oleh
manusia.
uPerusahaan
oleh
karena
itu
tenaga
kerja merupakan sumber yang terpenting bagi perusahaan, penduduk
mempengaruhi
tingkah
laku
dan
sebagai
perusahaan
kekuatan lingkungan yang penting".(M.Manulang, 1991:150) Meskipun unsur manusia itu merupakan
salah
diperlukan
satu
untuk
dari
penting
tapi
sumber-sumber
perusahaan.
itu
hanya
ekonomi
yang
yang
lain
Sumber-sumber
misalnya material, alat-alat, dan kapital. Sudah banyak yang memberi definisi ten tang perusahaan yang dikemukakan oleh para ahli, yang pad a prinsipnya Dari
definisi-definisi
yang
ada
tidak
dapatlah
dikemukakan sebagai berikut :"Perusahaan dapat didefinisikan sebagai
suatu
fnengkooJ'-dini t-
organisasi
produksi
ekonomi
sumber'-sumber
kebutuhan dengan cara
yang
~rti
1. SebagO'.i
untuk
memuaskan
(Basu
mengartikan
dan
Swasta-
perusahaan
kata:
5uatu
lembaga
tertentu, seperti pember ian jasa, dan
I
menggunakan
menguntungkan".
Ibnu Sukotjo, 1993:12)Ada juga yang menjadi dua
yang
yang
manufaktur,
melakukan kegiatan perdagangan, dan
--
36 2.Sebagai sel-:.umpulan ll?mbaga yang melakukan kegiatan usaha yang sej enis; seper-ti indus tri perhotelan, indust~i
Di
dan et aI, 1994:1)
pee~tekstilan,
(L.Uyytte~schaut
masya~akat
dalam
kita
dalam
be~ada
pe~ajutan.
selalu
yang
ke~udukan
manusia senantiasa mempunyai Mes~ipun
indust~i
be~kembang,
yang makin
be~o~ientasi
yang
masya~akat
penting.
I
yang memandang
ke~ja,
tidaklah
bera~ti
peke,-jaan
te~5ebut.
bisa
diselar-askan
ke~ja
adalah sesuatu yang mUlia,
mengabaikan Dalam
manusia
baik
secara
"pegawai atau pekerja sebagai
memegang
per-anan. yang semua
unsur
tidak
be~fungsi
pegawai".(A.S.Moeni~,1992:74)
seca~a
manusiawi
dalam
setiap.lingkungan,
kecilnya
o~ang
pe~anan
dengan kedudukan dan jenis "Setiap
kedudukan
orang
organisasi
demikian
ini
organisasi
kecuali
tanpa
ditangani
oleh
timbul
ka~ena
Pet-anan
te~utama
dalam
ini
lingkungan
ke~j
be~pe~an
a.
ke~ja
Besa~
sepadan
yang dilakukan.
organisasi
sebagai
manusia
dapat
lingkungan
peke~jaan
dalam
te,-tentu
be~tanggungjawab
Peranan
values
teknologi.
dalam
memang menginginkan
seseo~ang
human
aspek
utama
menentukan,.
penting sehingga akan
dengan
unSLlF"
melaksanakan
yang
keadaan,
be~bagai
kita
ke~ja
mempunyai yang
o~ang/pegawai
untuk penyelesaian suatu bidang atau bag ian
pekerjaan yang ada
dal~m
organisasill.
Dalam menduduki 5uatu jabatan atau pekerjaan,
1992,77)
karyawan
pada
37 umumnya
adanya
menghendaki
kemajuan,
kar-yawan
IITingginya
pr-oduksi.
sewak~u
tempat
yang
makin tar-get
mer-ugikan
aJ(an
ter-sebut
karyawan
tidak
ker-ja". (H.Ranupandojo-S.Husman,
ter-j adi
kar-ena
ter-tunda, mutu bar-ang
cender-ung
tingkat
digunakannya
oper-asional,
di
mencapai
absensi
seandainya
tidak masuk
Ker-ugian
absensi
pel~usahaan
tingkat
meskipun
per-usahaan,
1984,70)
ber-sifat
hadir-
tidak
dikatakan absen. Tingkat
ia
besar akan semakin menyulitkan
dibayar
yang
baik kari..- maupun penerimaan penghasilan.
Apabila seonmg k ar j anv a ,
per-ubahan
ker-j a
j adwal
ber-kur-ang.
ter-pak.sa
Meskipun
ber-bagai
pada yang
mesin
menggantikan keter-ampilan kar-yawan, tetapi untuk menjalankan opar a s i. mesin i tu sendir-i dibutuhkan kar y awan , Dalam
usaha
perusahaan
untuk
sukar
memisahkan
bahan-bahan/ mater-ial dengan sumber- tenaga ker-ja bekerja
ter-utama
sarna
yang
bagaimanapun tingkat
mencapai
untuk
menghasilkan proses
tujuan ..
bar-ang
produksinya
teknologinya
selalu
1991:151)
kerja".(M.Manulang,
mer-upakan fungsi pokok
bagi
"Tiap
yang
badan
nyata
ataupun
begitu pentingnya
konsumen.
Pemasaran
peran
Hal
karyawan
dan
memper-gunakan
per-usahaan.
yang
tenaga pr-oduksi
dan
Semua
jelas sebagai
usaha
bagaimanapun
ber-usaha mempr-oduksi dan memasar-kan pr-oduk atau memenuhi kebutuhan
keduanya
per-usahaan jasa
untuk
menunjukan
faktor-
pr-oduksi.
38 Produksi adalah ,.
Segala
menambah kegunaan
(utility)
untuk
k~giatan
kegiatan
dalam
sesuatu
barang
mana dibutuhkan faktor-faktor
dalam ilmu ekonomi berupa tanah, modal, skills·'.(Sofjan Assauri, Pad a
baik tanpa
menciptakan
1980~7
jasa,
produksi
tenaga
yang
kerja,
dan
)
terlaksana
pokoknya produksi tidak akan
adanya
atau
dan
sumber-sumber
ekonomi
dengan
(manusia,
material, dan metode). Manusia tidak saja
berperan
uang,
sebagai
tenaga kerja (faktor produksi) tetapi sekaligus juga sebagai konsumen ..
2 Pentingrlya perlgelnbangan karyawan
Pengembangan paling
penting
pengembangan
dalam
inilah
ber~embang. Dan yang
organisasi or-ganisasi
dimaksud
(perSO}lJlel development)
untuk memajukan
merupakan
kar-yawan
Ialah :
pegawai baik
oleh
usaha
yang dengan
karena
dapat
ak.an
dengan
ma i u
dan
pengembangan pegawai
"Suatu usaha yang ditujukan dari
maupun kemampuan" .. (A .. S .. Moenir,
suatu
segi karir, pengetahuan
1992:160)
Karyawan yang bermutu adalah
yang
mempunyai
kecakapan dan kemampuan untuk menyelesaikan suatu
pekerjaan
yang
dibebankan
kepadanya
serta
mereka
dapat
meningkatkan kecakapan dan kemampuannya itu
dan pasti. Perusahaan
sang at
mendambakan
memelihara SEcara
adanya
dan
teratur karyawan
yang demikian, oleh karena itu dengan melalui berbagai
cara
39
dan us aha pengembangan karyaw,,,n terus
dilakukan.
tidak akan
sejumlah
segan-segan
mengeluarkan
Pengusaha uang
untuk
keperluan latihan karyawan sebab hal ini dianggapnya sebagai 5uatu
yang
invest.asi
ak,3.n
memberikan
bahwa
jaminan
karyawan-karyawannya adalah anggota perusahaan yang baik. "Efisiensi
pengembangan
bL~ruknya
send i,- ill ..
perusahaan
5uatu
sangat
tergantung
anggota perusahaan
ini
perusahaan yang bertujuan mencari untung, tujuan
dicapai secara
baik sempUrna.
Didalam
1984:98)
(H.Rdnupandojo~S.Husman,
karyawan-karyawannya
kalau
Latihan-latihan
yang
itu
dapat dilatih
diberikan
kepada lebih
karyawan, juga sering mendor-ong para karyawan bekerja
Hal
ker-as.
disebabkan
ini
mengetahui dengan baik akan
berusaha
karen a
tugas-tugas tingkat
m~ncapai
karyawan dan
moral
telah
yang
tanggung kerja
jawabnya
yang
lebih
tinggi. Per-anan
pendidikan
dan
latihan
demikian
dalam perLJsahaan oleh karena dengan pendidikan diharapkan ~.etingkat
dapat
membantu yang
l",bih
karyawan
tinggi
dan
mampu
penting latihan
menjangkau
dalam
susunan
k"'pegawaian/hirarki dan kemajuan perusahaan.Oleh karena untuk meningkatkan kerja para karyawan,
pet-usahaan
menjalankan
karyawannya.
usaha-usaha
pengembangan
tujuan pengembangan karyawan
adalah
··Untuk
itu harus
Jadi
memperbaiki
40 efektivitas ker-ja kar-yawan dalam mencapai hasil-hasil
ker j a
yang telah ditetapkan".(H.Ranupandojo-S.Husman, 1984:160)
..,.
~.
Etos ker-ja dalam Islam Kita sang at faham bahwa ajar-an Islam selalu mempunyai
efek serta pengertian yang multi dimensional, pemahaman konteks
ter-hadap
ayat
dan
pemahaman dan tafsir
ucapan Nabi yang
rumuz (simbolik), sehingga penafsir-an
dan
kalau
harus dilihat dalam
hadits,
mendalam. Ada ayat atau
yang
bersifat amtsal
(Alegor-is)
mendor-ong
perlu
demikian juga
kita
O1enggali
bersifat
dan
untuk melakukan
maknanya
dengan
penggalian atau kalau perlu dengan ijtihad. UEtas
yang dinlaksud dengan etas?
~pa
dari kata Yunani, dapat mempunyai arti cara
diyakini,
bor bua t,
sikap
bekerja".(Toto Tasmara,1993:25). Dan etos kerja, adalah: peket-jaan ll
..
'INorma,
(Toto Tassrna r a ,
sebagai
serta
serta
yang
mengandung
suatu
yang
persepsi
nilai
dimaksud
dengan
cara dirinya mempersepsi
1993.::25)
ini
Sebagai seor-ang muslim, maka etas dan
berasal
yang
seinangat
jihad,
agar
oilai
harus
berisi
pekerjaannya
mempunyai makna dan dapat dilakukan dengan penuh kesungguhan dan tanggung jawab yang tioggi. "Para pakar pengamat
sosial
menghubungkan' keper-cayaan mistis bangsa dengan pengaruh etas kerja
yang
199:::(: 133)
d i rni.L'i k L
oleh
bangsa
i t.u " ..
(Ibnu
Musthafa,
41 Dari pemahaman kita,
menempatkan makna bekerja
tampak
bef1ar bahwa Islam
dite.-jemahkan
yang
memang
dengan
amal
saleh sebagai salah satu thema sentral dalam pembahasan
dan
makna ajaran, yaitu sebagai karya atau hasil yang" didasarkan
pada .-asa tanggungjawab (Iman). Pemahaman kita ten tang iman, tidaklah haru5 tergambarkan sebagai sesuatu yang misterius. Setiap Muslim
teFasa kelezatannya apabila secara
Dleh
wujud
semangat
untuk mewujudkan cita-citanya yang
dan akan
iman
dimanifestasikan
aktual
dalam bentuk amal saleh yaitu suatu k.-eatif, yang ditempa
bahwa
harus meyakini,
ghaib
dan
aktifitas
ke.-ja tau hid
motivasi
luhur sebagai
umat
yang
te.-baik
Beke.-ja adalah fit.-ah dan sekaligus merupakan satu identitas manusia, sehingga beke.-ja didasa.-kan pada p.-insip-p.-insip iman tauhid, saja
I
menunjukan
fitrah
seorang
sekaligus menunjukan sebagai'abdullah (hamba seluruh
alam
sebagai
Apabila jelaslahbahwa
tidak
beke.-ja manusia
mau melakukan
itu
bentuk
adalah
yang aktifitas
muslim,
ma.-tabat Allah), yang
mensyuku.-i kenikmatan lain Alamin.(Toto Tasma.-a, 1993:2)
dari
da.-i
fit.-ah
enggan
apapun,
salah yang bukan tetapi
manusia,
beke.-ja, dia
dirinya
mengelola cara di.-inya Allah Rabbul
itu
malas
maka dan
melawan
fit.-ah di.-inya sendi.-i, menu.-unkan de.-ajat identitas dirinya sebagai
manusia~
42 Denyan
pandarlg
car-a
seperti
sadarlah
ini,.
bahwa
setiap muslim tidak akan bekerja hanya sekedar bekerja; asal mendapat
gaji,
dapat
surat
pengangkatan,
sekedat-
atau
menjaga gengsi, supaya tidak disebut pengangguran. bekerja
Kar-ena,
dilandasi
semangat
tauhid
merupakan salah satu
ciri
seeara
dan
tanggungjawab
yang
khas
kepribadian seorang muslim. Dia akan dalam
·hidupnya
tak
mampu
lingkungannya, bahkan ia hidup sebagai benalu
produktif
dari
uluhiyah,
karakter
merasa
nista makna
memberikan
hidupnya
muslim, justru kebahagiaan hidup
statis.
akan
Bagi
teras a
atau
apabila
merasa tak berharga apabila
yang
serta
pada harus seorang
benar-benar,
manakala dirinya mampu memberikan arti dan manfaat. Bekerja
adalah
manifestasi
kekuatan
iman.
Karena
sesuai
dengan
dorongan firman Allah Q.5.- Az Zumar ayat 39:
A..-tinya: "Katakanlah, "Hai kaumku bekerjalah
keadaanmu, sesungguhnya Aku akan bekerja (pula), maka
kelak
kamu akan mengetahui".(Al-Qur"an dan Terjemahnya, 1992:751)
Ayat
ini
mempunyai nilai
adalah
perintah
hukum "wajib"
(amar)
dan
untuk dilaksanakan.
karenanya Siapapun
43
mereka yang secara pasip berdiam diri.
Tidak
mau
berusaha
untuk bekerja, maka dia telah menghajat perintah Allah, sadar
atau
tidak,
sesungguhnya
orang
tersebut
dan
sedang
menggali kubur kenistaan bagi dirinya. Wisuda Allah terhadap umat Islam dengan memberi· gelar Khoiru Ummah (the Best society) hanya
akan
tak berarti, hanya sebagai konsep di apabila
tidak
menanamkan
ada
suatu
berinovasi itu
semangat ideologi
adalah
menghargai nila1 kerja
atas
bekerja, bahwa
indah. yang
menjadi kertas
serta
kelak
keropos,
usaha
bekerja,
Hanya
konsep
be~k~easi,
pribadi-pribadi akan
untuk
mampu
yang
menjadikan
masyarakatnya sebagai masyarakat yang tangguh. Sebagimana
hamba
AI-Our'an dan Sunnah, maka bahwa mensyukuri nikmat yang harus dikerjakan. adalah
equivalent
Pencipta,
bahkan
Allah
yang
tertanam
Allah
dalam
merupakan
"Bekerja dalam
dengan bekerja
meyakini
adalah
lubuk
hatinya,
kewajiban
takaran
pernyataan
kebenaran
agama
syukur
setara
mutlak
kepada
dengan
Islam Sang
berjuang
fisabilillah".(Toto Tasmara, 1993 : 10). Konsekwensi logis dari
ajaran
ini
mempunyai
bahwa siapapun yang tidak bekerja, hidupnya tidak dan tak punya arti, maka dia telah berjalan
di
makna
produktif atas
jalan
yang sesat, karena dia tidak mensyukuri nikmat hidup, bahkan secara tidak langsung
I
dapat
dikategorikan
sebagai
orang
44 yang mRngingkari nikmat sehat sebagai anugRrah dari Allah. Membudayakan kebiasaan bekerja akhirnya akan salth
satu
ciri
utama
setiap
pribadi
menjadi
muslim
yang
menjadikannya semangat yang terus membRrikannya ilham
dalam
perjalanan kehidupannya, dimana mereka akan mengukir sejarah dengan tapak-tapak prestasi. Demikianlah bahwa sikap
yang
paling
etas kerja pribadi muslim adalah sikap
agresip
mental
dalam
yang
selalu
siap untuk melontarkan sebuah jawaban: "Inilah pRkerjaan dan prestasik.u,
semoga
apa
yang
kuperbuat
sebagai rahmatan IiI alamiin, dan semoga
memberikan Allah
nilai
mencatatnya
sebagai amal shaleh.
c.
PENTINGNYA·PEMBINAAN KEAGAMAAN BAGI KARYAWAN
1. Kebutuhan Rohani Karyawan adalah manusia yang keyakinan dan hal-hal dasar
mempunyai
kemanusiaan
yang
dikesampingkan begitu saja. Karyawan sebagai hanya ingin berkecukupan dibidang dan ini yang
biasanya
lebih
kepribadian, tidak
dapat
manusia
tidak
jasmaniah,
penting,
akan
tetapi,
berkecukupan
dalam
bidang batiniyah. Pembin~an
karyawan tidak dapat dilepaskan dari kontek
tersebut, dan tidak akan terlepas dari dan organisasi.· Keberhasilan
dalam
kendali
membina
kemanusiaan
karyawan
pada
45
5uatu perusahaan mer-upakan kunci keber-basiian peusahaan mencapai
dalan
menimbulkan/meningkatkan karyawan-karyawannya,
kebutuhan-kebutuhan
lIDalam
tujLlannya~
seman gat
dan
rohani
kerja
kegairahan har-us
dan
mereka
untuk
usaha
maka setiap menejer
itu
mengetahui
untuk
berusaha
memenuhinya".(Alex S. Nitisemito, 1989 : 132) Dengan
kebutuhan
rohani
kebutuhan yang berhubungan
yang
dengan
dimaksud
kepercayaan,
keagamaan,
atau tradisi yang masih tertanam kuat
di
adalah
dalam
hati
para
ka,-yawan. Apabila
hal
ini
tidak
diperhatikan
diabaikan maka dapat
menimbulkan
perasaan-perasaan
enak
menyebabkan
turunnya
sehingga
akan
kegairahan kerja dari para karyawannya. menejer
memperhatikan
kurang
semangat
Sebaliknya
kebutuhan-kcbutuhan
maka semangat dan kegairahan
arti
dalam
apabila
rohani
para
mereka,
karyawannya
akan dapat ditingkatkan. Misalnya, dengan mendirikan bilamana karyawan-karyawannya
banyak
yang
dan
masjid
menganut
agama
Islam. Manusia termasuk
dalam
hal
ini
mempunyai fitrah sebagai 5ubjek, sehingga
melawan fitrahnya sendiri untuk selain
Allah~
Itulah
sebabnya,
menjadi setiap
karyawan dia obje~:.
tentunya
tidak benda
pribadi
dapat lain muslim
di tanamkan satu guidance II dengan mengikt-arkan syahadah da lam
46 bacaan Alfatihah "Iyyaka na'blJrlu wa
Dengan 5WT.
memahami n11a1
telah maninggikan deraJat
iyyaka nastainu
Allah
yang
ticlak
kemanusiaannya,
kepada Sang Khalik ·Semangat tauhid ini berlabuhnya
bagi setiap pribadi muslim". bekerjanya dkan
makhluk, pula
missi
bahwa hasil kerja yang diperolehnya akan
menjacli
kesaclaran
bekerja
1993:22)
karena
Dalam
dia
sadar
mencerminkan
kualitas identitas dirinya sebagai' muslim. pada saat dirinya bekerja,
kecuali
yang
(Toto Tasmara,
kesungguhannya
tampak,.
•
Lauhid lni, maka betapa
akan pernah menghinakan dirinya dihadapan
tempat berangkat dan
ll
Dia
sadar
pula bahwa
seakan-akan sejuta mata memandang
I
keplda
pertanyaan:
melontarkan
dirinya,.
prestasimu, wahai orang yang telah ffiengakui dirinya
muslim? Apakah hidupmu sudah
puny a
makna
dan
missi sebagai rahmatan IiI alamin?
hadir
dan
menggelitik
perasaan
Hal
sebagai
arti
lingkunganmu bukankah engkau meyakini bahwa dirimu
Apa
bagi
membawa
itulah yang selalu
karyawan
muslim
yang
betul-betul menjalankan syariat Islamnya, yang dalam dirinya telah tertanam asma-asma Allah. Karena :
Konsep pembangunan dalam Islam bersifat menyeluruh, menyentuh, dan menghunjam kedalam jati diri manusia, sehingga dengan demikian teriebih dahulu ia membangun manusi~
seutuhnya,material dan spiritual secara Tanpa ini pembangunan yang dilakukan akan sendiri oleh manusia, baik seca~a sadar maupun
bersam~an~
~untuh
tidak.(Ouraish Shihab, 1992 : 301)
47 Membina
adaAah
diri
kewajiban
nash-nash
syar~i
dengan
atas atau
tsaqafah
mendalami
kaum
baik
muslimin,
yang
sarana-sarana
islamiyah mendalami
memungkinkannya
untukmendalami dan menerapkan nash-nash tersebut. Agama
Islam
datang
dengan
ser-angkaian
ten tang kehidLtpan y£\ng membentuk pandangan "Islam hadir dalam
bentuk
garis-garis
pemahaman
hidup
hukum
tertentu.
yang
global
(khuthuuth'ariidhah), yakni makna-makna tekstual yang yang
seluruh
ffiemecah~an
mampu
problematika
umum,
kehidupan
manusiawi".(M Ismail, 1993:9) Dengan demikian akan berbagai cara dalam
pemecahan
dapat setiap
di
instinbath
(digali)
yang
muncul
masalah
kehidupan manusia.
Islam
menganjur~,an
pada manusia untuk tidak melupakan
kehidupan dunia sebagai alam amal dan penentu dapat tidaknya kesenangan
di
akhirat.
Firman
Allah
dalam
0.5.
28:77
tertulis : Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di(muka) bumi, sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kesukaran (AI-Qur'an dan Terjemahnya, 1992 : 623)
Bahkan infra struktur
secara duniawi
sangat
realistik,
ssbagai
jembatan
Islam emas
menekankan menuju
ke
48
akhirat. Manakala jembatan duniawinta
Dengan
pulalah
kehidupan
te~lihat
jelas begitu pentingnya
pemuasan
dan
akhi~atnya.
pengisian
sehingga langkah dan ka~ena
nampak bagi
ka~yawan
pa~a
dengan
Allah menyaksikan apa yang kita
han cur
keagamaan
rohani
dilakukan
rna "-: a
demikian
pembinaan
kebutuhan
ge~aknya
hancur,
kesungguhan
pe~buat.
2. Kesehatan Mental
Setiap muslim meyakini bahwa Islam adalah suatu agama yang
membawa
petunjuk
masya~akat se~ta
Pa~a
untuk akal,
demi
kebahagiaan
kesejahte~aan me~eka
dan
p~ibadi
dunia dan
akhi~at.
ulama Islam sepakat bahwa aja~an islam be~tujuan memeliha~a lima hal pokok, yaitu: agama, jiwa, keho~matan (keturunan), dan kesehatan. Setiap
usaha yang dapat mendukung tercapainya salah satu dari tujan tersebut, walaupun belum ditemukan dalam
AI-Our'an atau da~i
aja~an
AI-Sunnah,
Islam.(Qu~aish
mendapat dukungan Shihab, 1992 : 286)
Pangkat dan kedudukan tinggi yang dipunyai oleh tidak beragama atau orang yang tidak
jugl akan
membawa
kehancuran
memberikan kebahagiaan
disebabkan
ka~ena
kedudukannya akan k~untungan
bagi
o~ang-o~ang
meng~unakan
bagi diri
itu
sendi~i,
yang
dan
kedudukan itu
kalau mentalnya
atau kalau mentalnya kurang kuat.
tidak
sendiri ..
tinggi
yang
aja~annya
mengamalkan
masyarakat
p~nuh
Hal
jabatan untuk
akan itu atau
menge~uk
ku~ang
sehat
49 Kepineangan-kepineangan yang ter]adi di kantor-kantor dan
baik
instansi-instansi
set-ingkal i
terjadi
maupun
pemerintah
pimpinannya
kar-ena
tidak
menjalankan takut
agama dalam hidupnya. Dia merdsa kuat dan tidak
Tuhan,
sehingga
menyalah
gunakan
5wasta,
pada
jabatan/pangkatnya,
kendatipun ia bersumpah waktu menerima jabatan
itu.
"Untuk
membangun masyarakat, manusia itulah yang harus dibangun le-
ak an
bih dulu,membangun manusia pembangunan yang
dibangun.
(Nasaruddin Razak, 1988:80)
Menjaga diri dari kehormatan hendaklah penjagaan
diri
segala
dilakukan
secar-a
keburukan pada
ketat,
setiap maka
memelihara
dan
waktu
dengan
dapatlah
diri
dipertahankan untuk selalu berada pacta status kesueian.
Hal
ini mulai dilakukan dari memelihara hati (qalbu) untuk tidak membuat reneana dan angan-angan yang buruk. Allah
berfirman
dalam Q.S. 91 ayat 9 :
Artinya:
"Sesungguhnya beruntunglah
orang
yang
mensucikan
jiwa itu". (AI-;-QUt-'an dan Terjemahnya, 1992 : 1064) Pembinaan mental·
seseorang
sej ale.
dia
keei I
pengalaman yang dilalui, baik yang disadari atau tidak menjadi
unsur-ur.SUF"
seSEor-ang.
IIDiantara
yang
menggabung
unsur-unsur
dalam
terpenting
semua H.ut
kepribadian yang·
akan
50
menentukan corak
kepribadian
adalah n11ai-nilai yang diambil keluarga
Apabila
1993: 90)
didapat
dari
Nilai-nilai
nilai-nilai agama, moral dalam
nilai-nilai
di
seseorang
dan
kemudian
lingkungan,
yang
sosial ll
pengalaman
dimaksud
di
maka
terutama
(Dzakiah
•
waktu
hari
adalah Daradjat,
kecil
ia,
kepribadiannya
akan
mempunyai unsur-unsur yang baik, demikian sebaliknya.
Karena
nilai-nilai positif yang
adalah
agama,
tetap
dan
tidak
nilai-nilai agama, sedangkan nilai-nilai
yang d1dasarkan bukan kepada agama, perubahan,
sesuai
dengan
berubah
akan
moral
mengalami
sering
masyarakat
perkembangan
sendiri. Karena itulah maka mental
dan
sosial
itu
(kepribadian) yang
terbina dari nilai-nilai sosial dan moral yang berubah itu, akan membawa kepada kegoncangan
hanya
mungkin j
dan
apabila
iwa,
perubahan kemudian terjadi. "Bagaimana anda dapat menjadikan hidup kerja menjadi sesuatu yang
dapat yang
membuat hidup kerja menjadi sesuatu
orang
harus
sedikit
mengerti
sifat
?
dinikmati dapat
Untuk
dinikmati,
manusia".(T.V.
RAO,
1992:8)
Sebagai kesimpulan dapat kita merupakan unsur
Tanpa
agama,
yang
te,-penting
t-encana-rencana
terlaksana dengan sebaik-baiknya, melaksa.nakan aua t u
I
r en c an a
dengan
pastikan
dalam
bahwa
pembinaan
pembangunan
baH:
mental.
tidak
karena dapatnya
agama
akan
seseorang
bergant.ung
kepada
51 jiwanya.
Jika
jiwanya
gelisah,
fa
tidak
sanggup
akan
menghadapi kesukaran yang mungkin terdapat dalam pelaksanaan rencana
tentu
te~sebut.
akan
"Mental
dapat
yang
mencapai
tanpa
tUfnbuh
integritas
ketenangan dan ketentraman jiwa".
kurangnya
karena
(Dzakiah
belum
agama
1993:94)
Dafajat~
D. Peranserta Karyawan Berkaitan Dengan Waktu kegiatan
Waktu adalah
satu-satunya
sarana
yang
bisa
tidak
tidak
disimpan. Waktu berlalu dan habis terus mener-us serta
bisa kembali. Mengendalikan waktu ialah membuat kita menjadi berharga. Berharga berarti ba8wa setiap makna dan tujuan.
kegiatan
berniat
Kapan saja kita
sesuatu yang belum per-nah dilakukan saat
kita harus menyingkirkan dapat
menyBdiakan
salah
waktu
satu
sesuatu
dapat
menggantikan
5uatu
kegiatan
terpaksa
lain
untuk.
Kesemuanya
disebut
dapat
tugas
melakukan
t n t , maka
yang
"manajemen waktu yang efektif". "Agar harus
untuk
melaksanakannya.
terletak pada rahasia dalam
mempunyai
lain
sebagai
efektif, yang
i tu
kita kurang
pen'in g dengan sesuatu yang lebih penting"IHarold L Taylor, 1990:7) Dari pemikiran diatas kita bisa melihat seberapa jauh waktu kegiatan
pelaksanan
pembina~n
berkaitan
dengan
minat
karyawan untuk mengikuti setiap kegiatan yang diprogramkan.
I 52
1. Minat dan Peranserta Ada beberapa definisi yang dikemukakan oleh para ahli
ten tang minat ~
menu~ut
adalah " g ejala
psikis
Doyles
minat
berkaitan
yang
aktivitas yang menstimulir
Fryer
perasaan
atau
dengan
tersebut,
definisi-definisi
objek
pada
senang
(Wayan NurY;ancana. P.P.N.Sumartana,1986:229) per-hatikan
intrest atau
individu
Kalau
kita
maka
minat
senantiasa erat hUbungannya dengan perasaan individu, objek, aktivitas, dan situasi. Minat sangat erat dengan
ketlutuhan.
Dengan
demi~~ian
juga
minat
pengaruhnya terhadap keberhasilan seseorang
hubungannya
sangat
besar-
untuk
mencapai
satu
kesatuan
tujuan yang diharapkan.
"Tingkah laku itu
sendir-i
merupakan
perbuatan yang berarti".(Kartilli Kartono,
tingkah laku manusia
merupakan
1989
dari
bebere:.\pa
kebutuhan
tersebut
manifestasi
kebutuhan, dan ditujukan untuk memenuhi dengan kata lain, setiap tingkah
laku
Setiap
: 36)
manusia
itu
terarah pada satu ob.i e k atau satu tujuan pemuasan
selalu
kebutuhan
yang memberikan arah pada gerak ak ti'·,ri tasnya. Kebijakan waktu
me~upakan
dasar dalam menjadwalkan
pedoman yang .akan dijadikan
tugas-tugas~
mac am rapat serta kegiatan-kegiatan memerlukan masa
tenang~
sepi~
janji-janji,
lainnya~
d ama f ,
"Jiwa
bL 1 amana
melakukan tekanan-tekanan persaingan dan
ber-bagai manusia
kita
tuntutan
dapat
keluarga
53
dan teman, dan mengalami daya penyembuhan ketenangan
(Edwin
C Bliss, 1991,74) ·AI-Our'an dengan
tandas
dan
jelas,
kiranya
tidak
perlu meminta tafsir berlebihan bahwa setiap pribadi wajib
beke,ja
dan
wajib
berupaya
meraih
muslim
prestasi
yang
firman
Allah
terbaik dalam lapangan kehidupannya. Simaklah SWT. dalam Our'an surat At-Taubah ayat 105 :
~~4:. -'~<~:~;41§,-,
...
Artinya: " •.. lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan".(AI-Our'an dan Terjemahnya, 1992 : 296) Perintah ini
seharusny~
selalu terngiang
dan terus menggedor qalbu setiap muslim di
di
telinga
mana pun
berada.
Semangat bertanding merupakan sisi lain dari seorang yang memiliki semangat dalam
segala
lapangan
jihad.
Panggilan
kebajikan
dan
dikayuhnya dengan rasa penuh tanggungjawab
muslim
untuk
bertanding
mer-aih
pr-estasi,
s~bagai
panggilan
Allah dan sekaligus sebagai pembuktian qur-'aniyah yang telah menggor-eskan
sabdanya dalam
kalamnya Q~S.
yang
sang at
motivatif
sebagaimana
2 ayat 148:
/W~./J ..-J / 0 -"" -"" (J WJ / . ) Q . . . . ,/ ~ \ . , - '" \. \. -. \ ~ .0\ -11 ,.. ~ ~~~~~~ ./ ;..' ~
Artinya, "Dan bagi tiap-tiap ummat ada yang ia menghadap kepadanya. Maka
kiblatnya
j l.6'(-'_ .....
(sendiri)
berlomba-lombalah
(dalam
berbuat) kebaikan.(AI-Qur'an darl -ret-jemahnya, Keyakinan
nilai--nilai
ak an
terhadap ikrar iyya ka na
o
1992 : 38) penghayatan
tauhid~
setiap
budu menyebabkan
semangat jihad sebagai
pribadi
etos
ker j any a
adalah jiwa yang merdeka. Karena sesungguhnya daya
inovasi,
muslim yang memiliki
dan daya merdeka~
kreatifitas
tampaklah
sedangkan jiwa
penjara nafsunya sendiri menJaktualisasikan
sehingga
asset,
ia
jiwa
yang
akan
t.amp.ak
dalam
tidak
pernah
mampu
terjajah
yang
pada
terdapat
kemampuan
potensi
ilahiyahnya yang sungguh sangat besar nilainya. Istilah peranserta rnasyarakat di waktu belakangan ini hampir
setiap
hari
dapat
didengar
melalui
media
massa
elektronik atau dapat dibaca di berbagai media cetak. bahwa 'IApakah yang Allport
dimak~ud
yang
Pe r t i c i pe t: ..i on
(1945),
menyatakan
ego-involved
"The
instead
involved".(R.A.B. Sastropoetro,
1988'12)
W.
Psyichology
of
person merely
of
,
Gordon
7"
The
bukunya
is
dipertanyakan
dengan peran serta itu
dalai~
participates
kalau
who taks-
Partsipasi
dapat
didefinisikan sebagai keterlibatan mental/pikiran dan emosi/ perasaan
seseorang
mendorongnya
untuk
di
dalam
membet-ikan
situasi
kelompok
sumbangan
dalam usaha mencapai xujuan serta
turut
kepada
yang
kelompok
bertanggung· jawab
terhadap usaha yang bersangkutan. Dari uraian di at as jelaslah kiranya, yang berada
dalanl
5uatu
kelompok
wajib
bahwa seseorang memperhatikan
I
55 mem-i-hhami
pentingnya
bagi
serta
per-an
tlljllan
pencapaina
hidllP
ber-sarna. Masyarakat terdiri da;-i banyak individu yang dalam berbagai kelompok. merupakan
ma;:;:.sa~
untuk mencapai
M~rekapun
sehingga
dapat berkumpul
Usaha demikian dapat menimbulkan aksi rnassa sesuatu
tujuan
bersama
melibatkan
dengan
orang banyak secara menttal maupun secara perasaan.
2. Waktll \·,ak tu.
Untllk dapat berpartisipasi diperlllkan yang dimaksud adalah untuk memahami pesan oleh pemrakarsa atau informasi
pimpinan.
disampaikan
yang
terse but
mengandung
bagaimana
serta
ayat
dimlllai
dan
apa
mengenai
Pesan
Waktll
mengapa
diperlukan per-an serta.
Kita sangat hapal dengan sebuah pertanda atau
dan
pemanfaatan
Al-Ashr ayat 1-3,
simbolisasi~
waktu
yang
tentang
sebagaimana
artinya
masa.Sesungguhnya manusia itu
yang
pentingnya
tersura t.
sebagai
da 1 am.
berikllt
benar-benar
dalam
dengan makna
Q.S. "Demi
kerugian,
kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal
saleh
dan nasehat menasehati 5up.aya mentaati kebenat-an dan nasehat menasehati
supaya
mentaati
kebenaran" ..
(Al-Qllr'an
dan
Terjemahnya, 1992,1099) Waktll adalah rahmat yang
tiada
terhitung
Perhatian terhadap makna waktu merupakan rasa yang sangat besar .. Sehingga
sebaga~
tanggungjawab
konsekwensi
waktu dijadikan sebagai wadah produktifitas.
ni"lainya.
logisnya ll
56
Tidal-, seorangpun met-asa cukup memiliki waktu. Masalah sebenat-nya buk an lah terletak dalam wak tu i tu pad a cara penggunaannya. Isu sentral dalam
sendiri, mengelola
terletak pada apa yang kita kerjakan dan sejauhmana efisiensi berkenan
pelaksanaan menjadi
pekerjaan
"budak
kita.
nafs\J"
berusaha menguasai waktu yang dimiliknya.
dari pada setiap saat
merasa
tertekan,
waktu tingkat
seorangpun
Tidak
sebaliknya
setj,ap
Dengan
orang
demikian,
harus
dapat
memacu pekerjaan mencapai tujuan tanpa merasa memikul
be ban
terlalu berat. Sekalipun demikian, jangan untuk mencapai kondisi
yang
segalanya
kita
tapi
terlalu dapat
berharap
diperkirakan
sebelumnya dan dapat dikontrol. Untuk dapat mengelola waktu secara efektif Anda harus memahami apa-apa yang sedang Anda kerjakan sekarang dengan waktu Anda. Langkah pertama adalah melakukan analisa kegiatan. Analisa kegiatan secara sederhana berarti menyusun daftar hal-hal yang 'benar-benar Anda kerjakan dalam pelaksanaan tugas. Hal ini juga berarti membuat daftar perilaku dan bukan tanggungjawab.(Agus Dharma,1991 : 136)
I
Siapkan analisa
usahakan untuk
kegiatan
mengingat
dalam
kegiatan
pelaksanaan
yang
benar-benar
tugas,
kita
kerjakan dalam tugas kita. Perkirakan berapa lama waktu yang perlu kita gunakan untuk tiap kegiatan. Untuk jenis
kegiatan
harus kita tetapkan skala berarti mengadakan
\
i
pilihan
yang
tentunya
prioritas. terhadap
menyita
Menetapkan bag ian
waktu
prioritas tugas
yang
57 paling penting.
"Ca~a
adalah
menggunakan
dengan
seluruh
kegiatan
termudah
dalam
untuk
sistem
tiga
menetapkan "A-S-C"
kategori
prioritas
yang
membagi
tersebut,
kategori A = amat penting, S = bermanfaat, C
dengan
cuma
=
buang
waktu". (Agus Dharma, 1991:138) Apabila kita telah memahami ketiga kategori itu,
kita
semua
meninjau
hendaknya
pelaksanaan tug as kita dan klasifikasikan
kegiatan
kegiatan
dalam
kegiatan-kegiatan
itu ke dalam kategori yang telah ditetapkan, A, S, dan C. PengalDkasian waktu pribadi
dalam
ffiencapai
memberikan
kita
keberhasilan
suatu
rencana
pelaksanaan
tugas.
I
I
Banyak
cara
penggunaan
dapat
yang waktu
kita
kita secara
tempuh
dalam
meningkatkan
4' • • e,lS1en.
lebih
Jika
kita
mempraktekannya secara teratur kita akan dapat menyelesaikan banyak kegiatan dalam tempo yang lebih sing kat. Kita sadar waktu adalah netral dan terus
mer~yap
detik ke detik, dan kita sadar bahwa sedetik yang
lalu
dari tak
pernah akan kembali kepadanya. SeD rang mujahid adalah tipikal
manusia
yang
memperhatikan waktu. Baginya waktu adalah sehelai yang
harus
ditulis
dengan
deretan
kalimat
prestasi. "Sebab itulah, disadari oleh setiap memang apa yang akan diraih ditentukan
oleh
caranya
pad a mengada
waktu pada
yang hari
sangat
kehidupan kerja
muslim akan
dan bahwa datang
Lri i " .. (Toto
58 Tasma~a,
1993 : 30-31)
Untuk dapat menjadi manajer waktu yang efektif, harus mengetahui kemana
pe~ginya
waktu kita dan
kita mampu
ha~us
untuk menyusun prioritas penggunaan waktu. Di dalam ketimpangan
kehidupan
anta~a
manusia
kehendak
manusia
yang
te~jadi
telah
mode~n,
luhu~
dan
baik
dengan kenyataan yang ia lakukan. Sebelumnya, manusia saling tahu apa yang ha~us
ha~us
ia lakukan
ia bantu dengan
sikap
te~hadap
sesamanya, apa
kegotong~oyongan,
menolong satu sarna. lain dengan penuh ,-asa pam~ih.
Namun, kini hal itu
tahu menahu. Bahkan, dalam hubungan dekat,
anta~a
suami dan
ist~i,
anak, waktu-waktu senggang demi saling menciptakan telah
be~ubah
atau
untuk
dika~enakan
an tara
tua
seca~a
anggota
anggota
tidak
yang paling
orang
be~kumpul
setiap
tanpa
salinh
kekelua~gaan
keak~aban anta~a
saling
pe~sauda~aan
menjadi
be~ubah
dan
yang
dan
santai
kelua~ga,
tidak
kelua~ga
memeliki waktu lagi. Bagaimana kita dapat menemukan saat-saat seperti dalam
dunia
yang
begitu
sibuk
pemulihan
yang tujuannya adalah I'memulihkan tenaga kembali menjadi
lebih
segar
dan
lebih
Ka~yawan
ini ..
memerlukan waktu istirahat untuk kegiatan
bersiap".
itu
tenaga
agar
(A.
jiwa
Sitorus,
1987:30) Memang
tidak
ada
5uatu
cat-a
yang
mudah
untuk
59
mengobati
penyakit
bekerja
tanpa
sesungguhnya hal itu membutuhkan
Y-.onsen t.r asi ,
sesuatu
usaha-usaha
berkelanjutan agar segala sesuatu yang kita kerjakan
"-.arena yang selalu
terwujud. GODdyt:~at-
Di PT
Bogor-,
Jam
ket-ja
kar-yawan
dibagi
menjadi tiga shift. Shift I
dimulai da r i. pukul
8.00
16.00,
Shift I I
dimulai dari pukul 16.00
24.00,
Shi f t III
dimulai dari pukul 24.00
8.00.
IlPembagian tugas
perlu
dilakukan
dapat te,-wujud. Suatu "tugas" k onkre t.
yang
berkenaan
agar
adalah dengan
(L.Uyyttershaut et aI, 1994:12)
t.u i u ar;
suatu suatu
or-ganisasi
kegiatan
yang
peker- j aan II
•