APRIL—JUNI 2012
Evangelisasi dan Bersaksi
, Membuat Gereja Tahu Pelajaran
Ke-Sebelas
Kwartal 2
9—15 Juni 2012
Diterjemahkan Oleh: Rachel dan Danny Handoko Editor: Daniel Saputra dan Yonata Bastian Sirkulasi: Janette Sepang
“Kemudian rasul-rasul itu kembali berkumpul dengan Yesus dan memberitahukan kepada-Nya semua yang mereka kerjakan dan ajarkan.” (Mark 6:30)
Evangelisasi dan Bersaksi Pelajaran Sekolah Sabat “Collegiate”(SSCQ) KwartalKEDUA 2012. Diterbitkan oleh SEIMAN (Surat
Elektronik Intra Masyarakat Advent Nusantara www.seiman.org) ;
[email protected] dan SSCQ-Indonesia .; Editor Daniel Saputra, ManagerYonata Bastian, Sirkulasi: Janette Sepang, (Judul Asli: Collegiate Quarterly, Published by the SSPM Dept. Of General Conference of SDA)
Sabbath 9 JUNI
Bil. 13:1, 17−33; Rom. 10:17; Efe. 2:8
Pendahuluan Apakah Engkau Mendengarnya?
“Bila sebatang pohon tumbang di tengah hutan tetapi tidak ada orang di dekatnya yang menyaksikannya, akankah dia membuat suara?” Ruangan itu seketika terisi dengan wajah-wajah yang kebingungan. Dengan pertanyaan ini, profesor psikologi kami memperkenalkan topik untuk mata kuliah hari itu: persepsi. Tanggapan terhadap pertanyaan ini menggugah satu diskusi yang panjang. Sebagian berpendapat bawah pohon itu akan membuat suara. Yang lain berkeras bahwa tidak demikian. Jawabannya tergantung kepada definisi dari suara.
Bila kejadian-kejadian di dalam Alkitab itu tidak pernah dilaporkan, apa yang akan kita ketahui mengenainya saat ini? Menurut dictionary.com, suara didefinisikan sebagai “sensasi yang dihasilkan oleh rangsangan terhadap organ-organ pendengar melalui getaran yang disalurkan melalui udara atau medium yang lain.”* Jadi meskipun pohon itu tumbang, getaran yang dihasilkannya tidak bisa merangsang telinga siapapun karena tidak ada seorangpun di sana. Karenanya, secara teknis tidak ada suara karena kejadian itu tidak disaksikan oleh siapapun. Dan sebagai hasilnya, tidak mungkin akan ada catatan mengenai kejadian itu. Seolah-olah fenomena itu tidak pernah terjadi. Kejadian-kejadian yang kita baca di dalam Kitab Suci tidak semuanya dituliskan begitu mereka terjadi. Tetapi, kita bisa mempelajarinya sekarang karena orang-orang yang menyaksikannya secara langsung menyatakan kepada orang-orang lain apa yang telah mereka lihat. Pernyataan-pernyataan ini kemudian menjadi semacam bukti bagi generasi-generasi di masa depan yang kemudian membuat catatan tertulis mengenai kejadian-kejadian ini. Catatan-catatan inilah yang kita kenal sekarang sebagai Alkitab kita. Bila kejadian-kejadian di dalam Alkitab itu tidak pernah dilaporkan, apa yang akan kita ketahui mengenainya saat i Di dalam Bilangan 13:17−33, kita membaca kisah tentang 12 orang yang diutus oleh Musa untuk membawa laporan yang terinci tentang negeri Kanaan. Orang-orang ini dengan penuh gairah melaporkan bahwa Kanaan memang sesungguhnya adalah negeri anggur dan madu. Tetapi, laporang mereka yang baik diikuti oleh gambaran yang mengecilkan hati tentang orang-orang yang adalah penduuk negeri itu. Kata-kata negatif yang mereka ucapkan menghancurkan mimpi mereka yang telah menunggu begitu lama untuk memasuki Tanah Perjanjian. Begitu ekstrimnya kekecewaan mereka sehingga mereka mempertimbangkan untuk kembali ke Mesir gantinya maju ke depan, percaya sepenuhnya hanya kepada janji Tuhan. Alkitab mengatakan bahwa kita diselamatkan melalui iman, dan bahwa iman datang dari mendengar Firman Tuhan (Efe. 2:8; Rom.10:17). Pelajaran minggu ini menyelidiki bagaimana mendengar tentang hasil dari usaha penginjilan gereja kita akan memberikan energi, pengarahan, dan informasi tentang aktivitas-aktivitas gereja dan meningkatkan keefektifannya. ____________ *http://dictionary.reference.com/browse/sound (diakses 28/11/2010).
Cenia Rivas, Glen Cove New York, U.S.A. SSCQ adalah Pelajaran Sekolah Sabat Resmi yang diterbitkan Dept. SS/PM GC SDA dari orang muda, oleh orang muda, untuk orang muda dan berjiwa muda di seluruh dunia Diterjemahkan oleh: Rachel dan Danny Handoko - 2
Evangelisasi dan Bersaksi Pelajaran Sekolah Sabat “Collegiate”(SSCQ) KwartalKEDUA 2012. Diterbitkan oleh SEIMAN (Surat
Elektronik Intra Masyarakat Advent Nusantara www.seiman.org) ;
[email protected] dan SSCQ-Indonesia .; Editor Daniel Saputra, ManagerYonata Bastian, Sirkulasi: Janette Sepang, (Judul Asli: Collegiate Quarterly, Published by the SSPM Dept. Of General Conference of SDA)
Minggu 10 JUNI
Logos Mengubah dan Menguatkan Gerejamu
Bil. 13:1, 17−33; Kis 4:1−31; Kis. 11:1−30; 1 Kor. 9:19−23
Memberikan laporan kadang-kadang dianggap sebagai sesuatu yang buruk. Ada kalanya orang menghubungkan memberikan laporan dengan membual dan menyombong, jadi mereka segan untuk berbagi. Saya juga memperhatikan bahwa sebagian orang berpikir bahwa perhatian yang terlalu besar terhadap angka-angka atau hasil-hasil bukanlah sesuatu yang “rohani”, jadi mereka berkata, “Marilah kita menyerahkan hasilnya kepada Tuhan.” Tetapi Alkitab menunjukkan beberapa alasan mengapa memberikan laporan bisa membawa efek yang mengubahkan bagi gereja-gereja dan masyarakat. Melapor kadang-kadang memperoleh reputasi yang buruk. Kadang-kadang orang menghubungkan memberikan laporan dengan membual atau menyombong, jadi mereka segan untuk berbagi. Saya juga memperhatikan bahwa sebagian orang berpikir bahwa memberikan terlalu banyak perhatian kepada angka-angka atau hasil adalah sesuatu yang kurang rohani, jadi merkea berkata, “Marilah menyerahkan hasilnya kepada Tuhan.”
Di dalam contoh ini, gereja dengan berani berdoa untuk satu mujizat. Hasilnya? Satu pencurahan Roh Kudus. Laporan Menolong Gereja untuk Bersiap Secara Rohani untuk Satu Kejadian (Bil.13:1, 17−33) Sering dikatakan bahwa hal yang pertama yang harus dilakukan seorang pemimpin manapun adalah untuk menetapkan realita. Seperti apakah sesuatu sebenarnya? Apakah situasi yang sebenarnya di lapangan? Demikianlah Musa menantang para pengintai untuk pergi ke negeri yang Tuhan telah janjikan untuk diberikan kepada mereka dan pulang dengan laporan tentang apa yang mereka telah lihat. Dia ingin mengetahui berapa banyakkah orang di negeri itu, apakah mereka kuat atau lemah, dan sumber daya apakah yang terkandung di dalam tanah negeri itu. Ketika para pengintai itu kembali dengan laporan mereka banyak orang yang pada mulanya menjadi kecil hati karena tantangan-tantangan yang ada tampaknya terlalu besar. Tetapi, Musa justru menggunakan informasi itu untuk menolong dirinya dan orang-orang lain untuk memahami apa yang akan mereka hadapi. Seseorang yang bersiap untuk lari 400 meter di Olimpiade akan mempersiapkan diri dengan cara yang jauh berbeda daripada seseorang yang bersiap untuk lari pagi di sekitar rumahnya. Jadi tantangan menentukan persiapan. Laporan Memimpin kepada Hadirat Roh Kudus (Kis 4:1-31) Petrus baru saja meneyembuhkan seseorang yang lumpuh di pintu masuk kaabah. Sebagai hasilnya, banyak dari orang-orang yang menyaksikannya mulai memuji Tuhan dan segerombolan penonton mulai berkumpul (Kis 3:11). Melihat pandangan mereka yang terkagum-kagum, Petrus menggunakan kejadian ini sebagai satu kesempatan untuk bersaksi SSCQ adalah Pelajaran Sekolah Sabat Resmi yang diterbitkan Dept. SS/PM GC SDA dari orang muda, oleh orang muda, untuk orang muda dan berjiwa muda di seluruh dunia
Diterjemahkan oleh: Rachel dan Danny Handoko - 3
Evangelisasi dan Bersaksi Pelajaran Sekolah Sabat “Collegiate”(SSCQ) KwartalKEDUA 2012. Diterbitkan oleh SEIMAN (Surat
Elektronik Intra Masyarakat Advent Nusantara www.seiman.org) ;
[email protected] dan SSCQ-Indonesia .; Editor Daniel Saputra, ManagerYonata Bastian, Sirkulasi: Janette Sepang, (Judul Asli: Collegiate Quarterly, Published by the SSPM Dept. Of General Conference of SDA)
bagi orang banyak itu dan mengungkapkan bagi mereka sumber dari kuasanya untuk menyembuhkan. Kemudian dia dan Yohanes ditahan dan diancam oleh para pemimpin agama. Ketika meninggalkan penjara, mereka memberikan laporan kepada rekan-rekan dan para pemimpin mereka tentang ancaman yang telah dibuat terhadap mereka. Hal ini menjadi semakin menarik. Sebagai satu hasil dari ancaman-ancaman itu, orang-orang percaya mulai berdoa dan memohon kepada Tuhan untuk keberanian yang lebih besar lagi. Apakah hasil akhirnya? Tempat di mana mereka berada sesungguhnya tergoncang dengan kuasa Roh Kudus dan mereka mulai berkata-kata dengan berani (ayat 30). Melihat Roh Kudus yang bekerja lebih keras lagi untuk mempersatukan orang-orang percaya, dan mereka mulai menganggap barang-barang mereka sebagai milik bersama (Ay 33). Demikianlah kita belajar bahwa mendengar satu laporan tentang satu realita yang sulit bisa menolong sebuah gereja untuk bersiap secara rohani. Di dalam contoh ini, gereja dengan berani berdoa untuk satu mujizat. Hasilnya? Satu pencurahan Roh Kudus. Laporan Menyediakan Kesempatan untuk Belajar (Kisah 11:1−30) Di dalam Kisah 11:3, sebagian dari para pemimpin itu mengeluh kepada Petrus karena dia telah makan bersama orang-orang tidak bersunat. Konfrontasi ini menjadi satu saat yang baik untuk pengajaran ketika Petrus memberi tahu mereka tentang penglihatan yang Tuhan telah berikan kepadanya. Sebelum saat itu, orang-orang Yahudi percaya bahwa tidaklah pantas untuk bergaul dengan orang-orang kafir manapun. Setelah penglihatan Petrus, umat Kristen yang baru bertumbuh itu dengan jelas memahami bahwa Injil itu harus dikabarkan ke semua bangsa, bukan hanya bangsa Yahudi. Ini menjadi satu kesempatan untuk puji-pujian. Laporan Membagikan Metode-metode dan Strategi-strategi untuk Menolong Gereja untuk Bertumbuh (Kis 17:16−34; 1 Kor. 9:19−23) Mengapa ketika orang menjadi sukses kadang-kadang mereka menyimpan strategi dan metode-metode mereka untuk diri sendiri? Tetapi di dalam pekerjaan Injil, kita harus berusaha untuk saling berbagi strategi dan metode yang berhasil baik. Dalam kasus ini, Rasul Paulus membagikan butir-butir dari strategi penginjilannya -- dia berusaha mencari persamaan dengan orang-orang di Athena. Setelah menemukannya, dia menggunakannya sebagai satu jembatan bagi mereka untuk berhubungan dengan Injil di dalam cara yang akan mereka pahami. Paulus membagikan metode-metode yang dia gunakan, dan dengan demikian menjadi satu berkat yang berkuasa bagi gereja sejak saat itu. REAKSI 1. Apa yang menurutmu adalah keuntungan terbesar untuk memberikan laporan kepada gereja? 2. Mengapakah orang kadang-kadang malu-malu melaporkan apa yang terjadi? 3. Kapankah engkau secara pribadi mendengar laporan yang telah menolong satu gereja bersiap secara rohani untuk satu kejadian, memimpin kepada kehadiran Roh Kudus, memberikan kesempatan untuk belajar, dan berbagi metode untuk menolong gereja untuk bertumbuh? Rodlie Ortiz, Tampa, Florida, U.S.A.
SSCQ adalah Pelajaran Sekolah Sabat Resmi yang diterbitkan Dept. SS/PM GC SDA dari orang muda, oleh orang muda, untuk orang muda dan berjiwa muda di seluruh dunia Diterjemahkan oleh: Rachel dan Danny Handoko - 4
Evangelisasi dan Bersaksi Pelajaran Sekolah Sabat “Collegiate”(SSCQ) KwartalKEDUA 2012. Diterbitkan oleh SEIMAN (Surat
Elektronik Intra Masyarakat Advent Nusantara www.seiman.org) ;
[email protected] dan SSCQ-Indonesia .; Editor Daniel Saputra, ManagerYonata Bastian, Sirkulasi: Janette Sepang, (Judul Asli: Collegiate Quarterly, Published by the SSPM Dept. Of General Conference of SDA)
Senin 11 JUNI
Kisah 21:19
Kesaksian Monolog Paulus
“Beberapa tahun telah berlalu sejak saudara-saudara di Yerusalem, bersama dengan perwakilan dari gereja-gereja terkemuka yang lain, membuat pertimbangan dengan hati-hati kepada pertanyaan-pertanyaan yang membingungkan yang telah muncul atas metode-metode yang diikuti oleh mereka yang bekerja bagi orang-orang kafir. Sebagai hasil dari pertemuan ini, saudara-saudara ini telah bersatu dalam membuat satu rekomendasi yang mantap kepada gerejagereja mengenai ritual-ritual dan kebiasaan-kebiasaan tertentu, termasuk mengenai sunat.”1
“Mereka merasa bahwa metode-metode kerja yang digunakan oleh para rasul menyandang meterai Sorga . . .” “Di antara mereka yang hadir pada pertemuan itu, adalah beberapa orang yang telah memberikan kritik yang keras atas metode pekerjaan yang digunakan oleh para rasul atas mana tergantung beban terbesar untuk membawa Injil kepada dunia kafir. Tetapi di dalam pertemuan itu pandangan mereka atas tujuan Tuhan telah diperluas, dan mereka telah bersatu dengan saudara-saudara mereka dalam mengambil keputusan yang bijaksana yang membuka jalan bagi persatuan seluruh tubuh orang-orang percaya.”2 “Setelah membawakan pemberian-pemberian itu, Paulus menyatakan secara khusus halhal apa yang Tuhan telah kerjakan di antara orang-orang kafir melalui pelayanannya.‟ Disebutkannya fakta-fakta ini membawa kepada hati semua orang, bahkan mereka yang tadinya ragu-ragu, keyakinan bahwa berkat-berkat sorga telah menyertai pekerjaannya. „Ketika mereka mendengarnya, mereka memuliakan Tuhan.‟ Mereka merasa bahwa metode-metode kerja yang digunakan oleh para rasul menyandang meterai Sorga. . . . “Ini adalah kesempatan emas bagi para saudara pemimpin untuk mengakui dengan terus terang bahwa Tuhan telah bekerja melalui Paulus. . . .”3 Ellen White juga menekankan pentingnya melaporkan pengumpulan dana yang sukses dan usaha-usaha mencari sumbangan untuk mendukung pekerjaan gereja untuk memenuhi pengutusan Ilahi. Beliau menuliskan, “Biarlah mereka yang bekerja untuk pekerjaan Tuhan meletakkan kebutuhan pekerjaan di [nama kota dihilangkan oleh penulis] di hadapan orang-orang kaya dunia ini. Lakukan ini dengan penuh pertimbangan. Ceritakan kepada mereka apa yang engkau coba lakukan. Carilah sumbangan dari mereka. Itu adalah sarana Tuhan yang mereka miliki, sarana yang seharusnya digunakan untuk menerangi dunia.”4 REAKSI 1. Apa yang bisa dilakukan gerejamu dengan informasi yang dilaporkan dari pekerjaan misionari dan penginjilan? 2. Apakah pemberian laporan di gerejamu memiliki peran yang penting sebagaimana seharusnya? Bila tidak, apa yang bisa dilakukan untuk merubahnya? ____________
1. Kisah para Rasul, hlm. 400. 2. Ibid., hlm. 401. 3. Ibid., hlm. 402, 403. 4. Evangelism, hlm. 88.
Andres Maldonado, West Hempstead, New York, U.S.A.
SSCQ adalah Pelajaran Sekolah Sabat Resmi yang diterbitkan Dept. SS/PM GC SDA dari orang muda, oleh orang muda, untuk orang muda dan berjiwa muda di seluruh dunia Diterjemahkan oleh: Rachel dan Danny Handoko - 5
Evangelisasi dan Bersaksi Pelajaran Sekolah Sabat “Collegiate”(SSCQ) KwartalKEDUA 2012. Diterbitkan oleh SEIMAN (Surat
Elektronik Intra Masyarakat Advent Nusantara www.seiman.org) ;
[email protected] dan SSCQ-Indonesia .; Editor Daniel Saputra, ManagerYonata Bastian, Sirkulasi: Janette Sepang, (Judul Asli: Collegiate Quarterly, Published by the SSPM Dept. Of General Conference of SDA)
Selasa 12 JUNI
Kesaksian Melaporkan=Akuntabilitas= Evangelisasi yang Teratur
Kisah 21:15‒26
Paulus benar-benar evangelist kepada orang kafir. Karena pelayanannya ke gereja-gereja di Roma, Efesus, Filipi, Korintus, dan kemanapun sama secara teologis, organisasi, dan evangelisasi. Ini saya dapat menjadi pelajaran kepada akuntabilitas gereja—bahwa Paulus secara kongregasi akuntabel sementara memberikan laporan akan tindakannya. Walaupun begitu, teladan Paulus tidak berhenti sampai disitu. Mungkin Paulus merasa bahwa dia berada di tengah-tengah tabrakan budaya seperti itu. Dia sedang pulang ke “rumah” setelah perjalanan misinya ke Galilea. Di Yerusalem orang-orang percaya menerima dia dengan sukacita. Paulus bertemu dengan Yakobus, saudara Yesus, dan para penatua Yerusalem dan “menceriterakan dengan terperinci apa yang dilakukan Allah di antara bangsa-bangsa lain oleh pelayanannya” (Kis 21:19). Perkumpulan itu menaikkan pujipujian kepada Tuhan.
Respon Paulus adalah pelajaran dalam akuntabilitas yang saling menguntungkan Dalam Kisah 21, Paulus menghadap Yakobus dan tua-tua jemaat. Yakobus, saudara Yesus, dan tua-tua Yerusalem merupakan pemimpin pegererakan Kristen. Pada waktu Paulus menghadap emreka, dia “menceriterakan dengan terperinci apa yang dilakukan Allah di antara bangsa-bangsa lain oleh pelayanannya” (ay. 19). Setelah mendengar Paulus, mereka memuji Allah dan mengakui bahwa pekerjaan Paulus benar-benar berpusat kepada Kristus. Tetapi, mereka lebih lanjut mengatakan bahwa pelayanan Paulus juga telah mengakibatkan pertentangan diantara orang Yahudi yang bertobat. Mereka menuduh dia mendorong orang Yahudi untuk mengabaikan hukum Musa dan tidak menyunat anak laki-laki mereka. Dewan itu kuatir bahwa beberapa orang Yahudi yang marah akan tahu bahwa Paulus di Yerusalem dan akan menyidangnya. Untuk menghindarai konfrontasi yang dapat mengganggu pergerekan Kristen, dewan mendorong Paulus untuk berdamai dengan mereka yang salah mengerti akan pekabarannya, menunjukan juga kepada mereka bahwa dia juga hidup sesuai dengan hukum” (ayat 24). Itulah yang dilakukan Paulus. Respon Paulus adalah pelajaran dalam akuntabilitas yang saling menguntungkan. Dia menyadari pentingnya akuntabilitas dalam suatu pergerakan evangelisasi yang sukses. Dia akuntabel kepada jemaat yang dipimpinnya; dan dia juga membuat jemaat itu akuntabel. Jadi dia menyerahkan laporan tentang pelayanan dirinya kepada dewan Yerusalem. Kadangkala adalah hal yang alami untuk bertindak secara defensif apabila kita diminta pertanggung jawaban akan tindakan kita, tetapi kita mesti mengabarkan Injil dalam antisipasi kedatangan Kristus, kita mesti akuntabel terhadap satu sama lain, kepada gereja, dan terutama kepada Yesus. Hanya setelah itulah evangelisasi kita dapat teratur dan efisien seperti Paulus. REAKSI Paulus seorang pempimpin, dia akuntabel terhadap pemimpin lain dan kepada anggota gerejanya. Kenapa ini merupakan cara efektif untuk bekerja? Roger Prather, Clinton, Massachusetts, U.S.A. SSCQ adalah Pelajaran Sekolah Sabat Resmi yang diterbitkan Dept. SS/PM GC SDA dari orang muda, oleh orang muda, untuk orang muda dan berjiwa muda di seluruh dunia Diterjemahkan oleh: Rachel dan Danny Handoko - 6
Evangelisasi dan Bersaksi Pelajaran Sekolah Sabat “Collegiate”(SSCQ) KwartalKEDUA 2012. Diterbitkan oleh SEIMAN (Surat
Elektronik Intra Masyarakat Advent Nusantara www.seiman.org) ;
[email protected] dan SSCQ-Indonesia .; Editor Daniel Saputra, ManagerYonata Bastian, Sirkulasi: Janette Sepang, (Judul Asli: Collegiate Quarterly, Published by the SSPM Dept. Of General Conference of SDA)
Rabu 13 JUNI
Kel..18:18−26; Bil.13:17−33; 1 Kor. 3:7
Bagaimana Perintah Maju Musa
Pengusaha tidak pernah menanamkan modal di dalam satu usaha bisnis sampai mereka melakukan atau menugaskan satu analisa pasar. Siapa yang akan menjadi sasaran dari produk baru ini? Apakah kebutuhan dan pilihan-pilihan mereka? Persaingan seperti apa yang telah ada di pasaran, dan bagaimana kita akan berbeda dari mereka?
sementara gerejamu menanam dan mengairi benih-benih itu, Tuhanlah yang membuatnya bertumbuh Tidak berbeda halnya ketika Musa mengutus para pengintai untuk menjelajahi Kanaan. Dia tahu bangsa Israel perlu memiliki informasi yang tertentu untuk bisa merencanakan dengan baik strategi mereka. Karenanya, dia mengutus mereka untuk mengadakan analisa pasar. Walaupun mayoritas dari bangsa Israel membuat keputusan yang salah dalam pertanyaan apakah mereka harus menyerang Kanaan, kita masih bisa memahami pentingnya laporan yang akurat mengenai proses pengambilan keputusan itu. Tentukan apa yang perlu engkau ketahui. Apakah kebutuhan masyarakat di sekitarmu? Bagaimanakah caranya engkau bisa melayani dengan cara yang terbaik, kebutuhan fisik mereka, dan dengan demikian memperoleh kesempatan untuk memberikan pelayanan kepada tuntutan-tuntutan keberadaan dan kebutuhan rohani mereka yang paling dalam? Kumpulkan informasi. Utuslah “mata-mata”- mu untuk menjelajah ke depan. Berikan kepada mereka instruksi-instruksi yang spesifik mengenai data apa yang dibutuhkan. Susunlah strategimu. Sebagai suatu gereja, gunakan informasi yang engkau telah kumpulkan untuk merumuskan rencanamu untuk memenangkan jiwa. . Buatlah rencana itu menjadi tindakan. Ini berarti mencakup mendelegasikan tugastugas itu kepada anggota-anggota gereja menurut pemberian masing-masing dari Tuhan, tidak ubahnya Musa yang mendelegasikan tugas-tugas kepada tua-tua yang sanggup dan bisa dipercaya. (Kel. 18:18−26). Ingatlah bahwa sementara gerejamu menanam dan mengairi benih-benih itu, Tuhanlah yang membuatnya bertumbuh (1 Kor 3:7). Dia mengizinkan kita untuk bekerja sama dengan Dia, tetapi kita harus selalu mengakui ketergantungan kita yang total atas Dia. REAKSI 1. Laporan para pengintai itu tentang Tanah Perjanjian menyebabkan banyak orang-orang Israel kehilangan iman dan merasa bahwa mereka tidak berdaya untuk menyelesaikan pekerjaan yang berada di hadapan mereka. Bagaimana kita bisa menghindari kesalahan yang sama sementara kita mengabarkan Injil? 2. Bila kuasa Tuhan adalah apa yang pada akhirnya akan menyelesaikan pekerjaan penginjilan, mengapa Dia ingin supaya kita terlibat? Jose Javier Perez, Glen Cove, New York, U.S.A. SSCQ adalah Pelajaran Sekolah Sabat Resmi yang diterbitkan Dept. SS/PM GC SDA dari orang muda, oleh orang muda, untuk orang muda dan berjiwa muda di seluruh dunia Diterjemahkan oleh: Rachel dan Danny Handoko - 7
Evangelisasi dan Bersaksi Pelajaran Sekolah Sabat “Collegiate”(SSCQ) KwartalKEDUA 2012. Diterbitkan oleh SEIMAN (Surat
Elektronik Intra Masyarakat Advent Nusantara www.seiman.org) ;
[email protected] dan SSCQ-Indonesia .; Editor Daniel Saputra, ManagerYonata Bastian, Sirkulasi: Janette Sepang, (Judul Asli: Collegiate Quarterly, Published by the SSPM Dept. Of General Conference of SDA)
Kamis 14 JUNI
Pendapat Buku Raport Rohani
Roma 13:11, 12 1 Kor. 9:19, 23
Sebagai pelajar ada satu hari yang mempersatukan kita semua -- hari pembagian rapor. Sebagian dari kita merasa bergairah untuk melihat bagaimana kerja keras kita akan memperoleh imbalannya. Sebagian yang lain merasa kuatir atau cemas. Dan ada juga sebagian yang berlari ke rumah secepat mungkin, mencoba untuk mengambil rapor itu dari kotak surat sebelum orang tua kita melihatnya. Kita sering bertanya-tanya, “Mengapa sekolah tidak memberi tahu kita secara langsung?” Tetapi keluarga adalah sistem penunjang kita sejak dari mulanya. Dan orang tua kita, sebagai kepala keluarga, seharusnya menguatkan kita. Mereka harus melihat situasi secara objektif dan menolong kita untuk merancang satu rencana untuk sukses kita.
Maksud Tuhan bagi gereja adalah untuk menolong kita untuk mengenal kehendak-Nya. Mengenai zaman Alkitab, Paul Achtemeier berkata bahwa “pandangan tradisional tentang keluarga telah diubahkan [di dalam Perjanjian Baru] dengan melihat masyarakat Kristen sebagai satu keluarga yang baru.”1 Prinsip ini adalah benar bagi keluarga rohani kita. “Mereka yang dikuduskan, mereka semua berasal dari satu; [keluarga, NIV] ” (Heb. 2:11). Maksud Tuhan bagi gereja adalah untuk menolong kita untuk mengenal kehendak-Nya. Bila satu anggota mendengar suara-Nya, Dia mengharap anggota itu untuk berbagi dengan yang lain apa yang dia telah dengar, bukan hanya untuk mengabarkan firman itu dengan lebih baik kepada mereka yang tidak percaya, tetapi juga untuk kemajuan orang-orang percaya yang lain. Henry Blackaby dan Claude King menekankan pentingnya belajar bagi keluarga gereja: “Karena setiap orang percaya ditambahkan oleh Tuhan kepada tubuh Kristus, dia memiliki ketergantungan kepada orang-orang percaya yang lain … Engkau seharusnya bergantung kepada Tuhan untuk berbicara melalui gereja untuk menolong engkau mengetahui tugas apakah yang engkau harus laksanakan di dalam pelayanan dari kerajaan itu.”2 Tuhan ingin supaya kita memiliki catatan dari gereja yang mula-mula supaya kita bisa melihat cara-cara yang berhasil dan untuk belajar dari pengalaman orang-orang seperti Paulus. Bayangkan bila Lukas telah memutuskan bahwa adalah sia-sia untuk melaporkan kejadiankejadian seperti itu. Kita tidak akan memperoleh keuntungan dari pengetahuan mereka, pengetahuan yang adalah kunci untuk memahami rencana Tuhan untuk memenangkan jiwa-jiwa. Bukan hanya kita bisa belajar dari pengalaman kita sendiri, kita bisa belajar dari pengalaman orang-orang lain. Dengan cara ini, kita belajar jauh lebih banyak daripada bila kita belajar mencoba-coba sendiri. Sebagai satu kelompok, kita bisa saling menguatkan, dan menjaga fokus satu sama lain untuk memenangkan sebanyak mungkin jiwa bagi Tuhan. REAKSI Bagaimana kita bisa mendorong saudara-saudari rohani kita untuk membagikan pengalaman mereka dengan kita? ____________ 1. HarperCollins Bible Dictionary, rev. ed. (HarperOne: New York, 1996). 2. Experiencing God (Nashville, Tenn.: B&H Pub. Group, 1998), ha.l 210.
Emily Perez, Chattanooga, Tennessee, U.S.A. SSCQ adalah Pelajaran Sekolah Sabat Resmi yang diterbitkan Dept. SS/PM GC SDA dari orang muda, oleh orang muda, untuk orang muda dan berjiwa muda di seluruh dunia Diterjemahkan oleh: Rachel dan Danny Handoko - 8
Evangelisasi dan Bersaksi Pelajaran Sekolah Sabat “Collegiate”(SSCQ) KwartalKEDUA 2012. Diterbitkan oleh SEIMAN (Surat
Elektronik Intra Masyarakat Advent Nusantara www.seiman.org) ;
[email protected] dan SSCQ-Indonesia .; Editor Daniel Saputra, ManagerYonata Bastian, Sirkulasi: Janette Sepang, (Judul Asli: Collegiate Quarterly, Published by the SSPM Dept. Of General Conference of SDA)
Jum‟at 15 JUNI
Eksplorasi Engkau telah sampai bila . . .
Markus 6:30
SIMPULAN Membagikan informasi tentang metode yang berhasil dalam hal penginjilan dan jangkauan keluar menolong satu gereja untuk memiliki fokus. Dia memberikan arah dan insentif, dan menolong individu-individu untuk merasa bahwa mereka adalah bagian dari satu rencana yang lebih besar. Memberikan laporan memberikan alasan bagi kita untuk memuji Tuhan, dan mengundang kehadiran Roh Kudus yang berkelanjutan. Dia membangun saling penghargaan di dalam komunitas Kristen melalui perasaan saling bertanggung jawab. Dengan cara ini, kita bisa memperluas cakrawala kita dengan belajar dari orang-orang lain yang mungkin berada di seberang kota atau bahkan di bagian dunia yang lain. PERTIMBANGKAN Membaca satu edisi majalah yang diterbitkan oleh Uni atau Divisi-mu (banyak yang tersedia secara online). Bagaimana apa yang engkau baca mengilustrasikan prinsip-prinsip utama dari pelajaran ini? Bagikan kepada seorang sahabat sesuatu yang menarik yang engkau temukan. Menggunakan Facebook untuk mendapatkan lokasi seorang teman dari seorang teman di bagian dunia yang lain. Awali satu percakapan dengan orang ini tentang bagaimana pekerjaan Tuhan sedang digenapi di dalam masyarakat mereka. Membuat sebuah poster atau presentasi multimedia untuk ditunjukkan di gerejamu yang melaporkan informasi yang spesifik tentang penginjilan di masyarakat atau daerahmu, atau di tempat yang sama sekali berbeda. Mendengarkan lagu, “Look What God Is Doing” (Scott Wesley Brown). Kata-kata apakah yang engkau mau gunakan untuk mengekspresikan sesuatu yang telah engkau pelajari minggu ini? Membuat satu drama singkat yang mengilustrasikan apa yang mungkin terjadi di bidang medis, ilmu pengetahuan, atau teknologi bila orang gagal untuk (1) menetapkan sasaran dan mengukur pencapaian mereka, dan (2) mengkomunikasikan pencapaian dan penemuan mereka dengan rekan-rekan seprofesi.. Berjalan-jalan di satu pusat pertokoan atau pusat kota dan menandai media komunikasi yang menyampaikan laporan kemajuan, tujuan, atau evaluasi. Tanyakan pada dirimu sendiri apa yang gerejamu bisa pelajari dari masing-masing media itu. Mengadakan riset bagaimana masing-masing dari keempat temperamen (kolerik, melankolik, sanguine, dan flegmatik) kemungkinan akan bereaksi terhadap penetapan sasaran atau evaluasi. Faktor-faktor apa di samping temperamen atau kepribadian yang mungkin mempengaruhi bagaimana perasaanmu bila diminta untuk melaporkan sesuatu? HUBUNGKAN Evangelism. Adventist Mission, “Telling the World,” Mark Finley, http://www.adventistmission.org /article.php?. Habits of Highly Effective Churches, G. Barna (Barna, 2001). Sharon Wright, Silver Spring, Maryland, U.S.A. SSCQ adalah Pelajaran Sekolah Sabat Resmi yang diterbitkan Dept. SS/PM GC SDA dari orang muda, oleh orang muda, untuk orang muda dan berjiwa muda di seluruh dunia Diterjemahkan oleh: Rachel dan Danny Handoko - 9