FEBRUARI—MARET 2012
Kilasan Allah Pelajaran
Ke-Enam
Kwartal 1
,
Allah Pemberi Hukum 4—10 Februari 2012 Diterjemahkan Oleh: Joel Munte Editor: Daniel Saputra dan Yonata Bastian Sirkulasi: Janette Sepang
“Sebab TUHAN ialah Hakim kita, TUHAN ialah yang memberi hukum bagi kita; TUHAN ialah Raja kita, Dia akan menyelamatkan kita.” Yes 33:22
Kilasan Allah Pelajaran Sekolah Sabat “Collegiate”(SSCQ) Kwartal PERTAMA 2012. Diterbitkan oleh SEIMAN (Surat Elektronik Intra Masyarakat Advent Nusantara www.seiman.org) ;
[email protected] dan SSCQ-Indonesia .; Editor Daniel Saputra, ManagerYonata Bastian, Sirkulasi: Janette Sepang, (Judul Asli: Collegiate Quarterly, Published by the SSPM Dept. Of General Conference of SDA)
Sabbath 4 Februari
Kel. 16:4-30
Pendahuluan
Kasih Setangguh Gurun Pasir
Apakah Anda tumbuh dewasa dalam suatu rumah dengan orang dewasa, atau setidaknya satu orang dewasa, yang membuat peraturan tertentu yang bahwa jika Anda mengikutnya, akan membuat Anda aman? Jika benar demikian, Andara dapat menganggap diri Anda beruntung. Beberapa tahun yang lalu, saya mengadakan perjalanan dengan kakak saya ke Maryland. Sementara di sana, kami berjalan melalui pelabuhan Inner Harbor di Baltimore pada suatu malam. Sementara kami berjalan kembali ke mobil kami, kami melihat seorang gadis muda berusia sekitar 12 tahun berjalan tak tentu arah di pelabuhan tersebut seorang diri. Reaksi naluriah kami bertanya-tanya mengapa dia di sana sendirian. Bukankah orangtuanya peduli di mana dia? Pastilah mereka telah mengatakan kepada nya tidak boleh keluar sendirian di malam hari. Kami bertanya-tanya orang tua macam apa mereka.
Bukankah orangtuanya peduli di mana dia? Pastilah mereka telah mengatakan kepada nya tidak boleh keluar sendirian di malam hari Demikian pula, Tuhan macam apa yang kita miliki jika, setelah menciptakan kita dan mengaku mencintai kita, tidak memberi kita apapun mengenai pedoman tentang bagaimana menjalani hidup kita? Tuhan macam apa yang hanya duduk tenang dan membiarkan ciptaan yang paling dikasi-Nya berkeliaran, melakukan apa yang mereka senang tanpa mencoba untuk membimbing mereka di jalan yang benar? Apakah Allah yang demikian Allah yang mengasihi? Apakah ada akan ada kasih dalam rumah tangga apabila suami dan istri adalah sama-sama tukang zinah? Akankah ada sukacita di dunia ini apabila dengan hanya sebuah gangguan kecil bisa mengakibatkan kematian, dan tetangga Anda bisa datang ke rumah Anda untuk mengambil apa pun yang dia inginkan? Kita pasti akan bertanya kepada Allah yang menciptakan dunia semacam ini (Sayangnya, sejak dosa memasuki dunia ini, kita sekarang menjadi tahu betapa mengerikan dunia seperti itu!) Demikianlah Allah, yang adalah Allah yang penuh kasih memberikan hukum yang menuntun bagaimana kita harus hidup. Kita tidak tahu bagaimana pelaksanaan hukum ini di Taman Eden sebelum Adam dan Hawa berdosa. Tapi kita tahu sekarang. Ini adalah hukum yang diberikan kepada kita karena kasih-Nya yang besar bagi kita, dan oleh karena itu, kita mematuhinya karena kasih kita kepada-Nya dan kemanusiaan (Lukas 18:18-22). Minggu ini, ketika Anda mempelajari hukum Allah, kiranya Anda memahami untuk apa hukum itu, dan kiranya Anda boleh berkomitmen diri sekali lagi untuk mengikutinya dengan bantuan Roh Kudus Allah. Trufosa Mochache, Nairobi, Kenya
SSCQ adalah Pelajaran Sekolah Sabat Resmi yang diterbitkan Dept. SS/PM GC SDA dari orang muda, oleh orang muda, untuk orang muda dan berjiwa muda di seluruh dunia Diterjemahkan oleh: Joel Munte - 2
Kilasan Allah Pelajaran Sekolah Sabat “Collegiate”(SSCQ) Kwartal PERTAMA 2012. Diterbitkan oleh SEIMAN (Surat Elektronik Intra Masyarakat Advent Nusantara www.seiman.org) ;
[email protected] dan SSCQ-Indonesia .; Editor Daniel Saputra, ManagerYonata Bastian, Sirkulasi: Janette Sepang, (Judul Asli: Collegiate Quarterly, Published by the SSPM Dept. Of General Conference of SDA)
Minggu 5 Februari
Bukti
Hari Saat Gunung Menari
Kel.19:9,18
Kehadiran Allah dinyatakan dalam awan tebal yang menyelimuti puncak Gunung Sinai. Sebelum turun untuk bertemu dengan umat-Nya, Tuhan memerintahkan Musa untuk menguduskan dirinya selama dua hari dan pada hari ketiga Dia akan mengunjungi mereka. Mengapa semua persiapan ini perlu? Allah adalah Allah yang Kudus, dan kehadiran-Nya adalah api yang menghanguskan. Hukum Allah—yaitu cerminan dari karakter-Nya—disampaikan kepada umatNya dalam suasana yang suci. Jadi Allah memerintahkan Musa untuk menuntun umat-Nya menciptakan suasana yang pantas untuk kemuliaan, keindahan, dan keagungan dari pembuat hukum dan hukum-Nya.
“Penurutan adalah pintu menuju kebahagiaan.” Dalam Keluaran 19:9, Allah berfirman kepada Musa, ''Sesungguhnya Aku akan datang kepadamu dalam awan yang tebal, dengan maksud supaya dapat didengar oleh bangsa itu apabila Aku berbicara dengan engkau, dan juga supaya mereka senantiasa percaya kepadamu.'' Allah ingin agar keturunan Israel siap dan menggunakan semua indra mereka ketika mereka melihati Allah mengungkapkan diriNya melalui hukum-Nya. Petir, guntur, dan suara terompet berbicara kepada telinga mereka sementara asap, api, dan gunung gemetar menarik rasa penglihatan, sentuhan, dan penciuman. Pemandangan seperti itu berperan sebagai bukti nyata kebesaran dan kehadiran Allah. Peristiwa sebelum Allah memberikan Sepuluh Hukum dapat disamakan dengan apa yang terjadi di Gunung Transfigurasi (Matius 17:1-7) yang membayangkan kedatangan Kristus yang kedua kali ketika Dia akan turun dari surga di atas awan gilang-gemilang. Selain itu juga, terompet akan berbunyi sementara gunung-gunung goncang. Kuburan-kuburan orang-orangNya yang setia akan terbuka, dan mereka akan melihat kembali Juruselamat mereka. Seperti pengalaman di Sinai, kedatangan Kristus akan mulia, nyata, terlihat jelas, terdengar kemana-mana, dan dramatis. Mengapa Allah memberikan kita hukum-Nya? "Hukum Allah diberikan dengan dua alasan utama—untuk kebahagiaan kita dan juga sebagai perlindungan. Sepuluh Perintah tidak ditulis untuk membatasi kebahagiaan kita; hukum itu membebaskan kita untuk menikmati hidup sepenuhnya. Ketaatan adalah pintu menuju kebahagiaan"* Pemazmur juga menemukan bahwa" Besarlah ketentraman pada orang-orang yang mencintai TauratMu, tidak ada batu sandungan bagi mereka"(Mazmur 119:165). REAKSI 1. Mengapa Allah memilih untuk menunjukkan diriNya sedemikian rupa dramatis kepada bangsa Israel? 2. Bangsa Israel menanggapi peristiwa ini dengan mengatakan, ''Segala yang difirmankan TUHAN akan kami lakukan.'' (Kel.19: 8). Seberapa baikkah orang Israel dalam memenuhi janji perjanjian ini, dan mengapa? ‒‒‒‒‒‒‒‒‒‒‒ *Mark Finley, Solid Ground (Review and Herald®, Hagerstown, Md., 2003), p. 172.
T. Makini Mogere, Bethlehem, Pennsylvania, U.S.A. SSCQ adalah Pelajaran Sekolah Sabat Resmi yang diterbitkan Dept. SS/PM GC SDA dari orang muda, oleh orang muda, untuk orang muda dan berjiwa muda di seluruh dunia Diterjemahkan oleh: Joel Munte - 3
Kilasan Allah Pelajaran Sekolah Sabat “Collegiate”(SSCQ) Kwartal PERTAMA 2012. Diterbitkan oleh SEIMAN (Surat Elektronik Intra Masyarakat Advent Nusantara www.seiman.org) ;
[email protected] dan SSCQ-Indonesia .; Editor Daniel Saputra, ManagerYonata Bastian, Sirkulasi: Janette Sepang, (Judul Asli: Collegiate Quarterly, Published by the SSPM Dept. Of General Conference of SDA)
Senin 6 Februari Kel. 16:4–30; Ayub 24:14, 15; Roma. 7:8–13; 13:8–10; Ibr. 8:10; 10:16; 12:21
Logos 4 “P” Pemberi Hukum
Allah adalah Penyedia Kita (Kel. 16:4–30) Allah adalah kasih, dan Allah adalah hukum, yang merupakan pernyataan dari karakter-Nya, sebuah ekspresi dari kasih-Nya. Oleh karena itu, hukum-Nya dan cinta-Nya tidak dapat dipisahkan. Ini ditunjukkan pada saat Allah menyediakan untuk Israel. Sekitar 45 hari setelah keberangkatan mereka dari Mesir, anak-anak Israel mulai mengeluh tentang makanan (Kel. 16:1-3). Setelah mereka menggerutu kepada Musa dan Harun, Allah menjawab dengan memberikan mereka manna setiap hari, kecuali pada hari Sabat. Manna lekat dengan hari Sabat sehingga Israel dapat menghubungkan hukum Allah dengan ketentuan-Nya bagi mereka dan agar mereka sehingga dapat belajar untuk mempercayai dan menghargai kasih dan perhatian-Nya bagi mereka.
Hukum Allah adalah seperti sebuah Piring Agar-agar Instruksi mengenai hari Sabat ini diberikan kepada Israel sebelum Hukum Allah diberikan kepada mereka. Melalui perintah Sabat harus dijalankan setiap minggu, dan melihat bahwa manna yang datang setiap hari kecuali hari Sabat, orang Israel diingatkan setiap hari bahwa Allah adalah si penyedia mereka. Dengan cara ini, hari Sabat serta manna menjadi lambang janji-Nya untuk menyediakan. Allah Orangtua Kita (“Parents”) (Roma. 13:8–10; Ayub 24:14, 15) Orang tua harus mengajar anak-anak mereka bagaimana hidup dengan orang lain dalam keharmonisan dan kasih. Demikian juga, Allah, sebagai Bapa yang bertanggung jawab, mengingatkan kita bagaimana mengasihi satu sama lain dalam cara-cara praktis. Salah satu cara Dia melakukan ini adalah dengan memberikan kita hukum-Nya. Yesus berkata, "'Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku." (Yohanes 14:15, NKJV), dan Paulus berkata, "Sebab barangsiapa mengasihi sesamanya manusia, ia sudah memenuhi hukum Taurat." (Roma 13:8, NRSV). Apabila mengasihi Allah adalah mematuhi perintah-perintah-Nya dan mengasihi orang lain adalah memenuhi hukum, maka itu berarti bahwa bagi kita, untuk menunjukkan Tuhan kalau kita mengasihi-Nya, kita harus mengasihi orang lain juga. Oleh karena itu, dalam tindakan-Nya memberi hukum, Allah mengharapkan kita menunjukkan kasih kepada-Nya dengan mengasihi orang lain (1 Yohanes 4:7, 8). Adalah tidak mungkin untuk benar-benar mengasihi orang lain tanpa terlebih dahulu mengalami kasih Allah di dalam hati kita sendiri (1 Yohanes 4:11). Allah adalah Pelaku (Ibr. 8:10; 10:16; 12:21) Ketika bangsa Israel melanggar perjanjian yang pertama Tuhan telah dibuat dengan mereka, Allah memberi mereka kesempatan lain. Melalui para nabi, Tuhan menunjukkan bagaimana Dia akan melakukannya. Dalam Yeremia 31:33, Allah berkata, "' Aku akan menaruh Taurat-Ku dalam SSCQ adalah Pelajaran Sekolah Sabat Resmi yang diterbitkan Dept. SS/PM GC SDA dari orang muda, oleh orang muda, untuk orang muda dan berjiwa muda di seluruh dunia Diterjemahkan oleh: Joel Munte - 4
Kilasan Allah Pelajaran Sekolah Sabat “Collegiate”(SSCQ) Kwartal PERTAMA 2012. Diterbitkan oleh SEIMAN (Surat Elektronik Intra Masyarakat Advent Nusantara www.seiman.org) ;
[email protected] dan SSCQ-Indonesia .; Editor Daniel Saputra, ManagerYonata Bastian, Sirkulasi: Janette Sepang, (Judul Asli: Collegiate Quarterly, Published by the SSPM Dept. Of General Conference of SDA)
batin mereka dan menuliskannya dalam hati mereka". Kata kuncinya di sini adalah menaruh dan menulis. Dalam bahasa aslinya, kedua kata ini melukiskan gambar Tuhan bertindak di dalam kita. Dalam bahasa Ibrani, kata untuk menaruh adalah nathan, sedangkan dalam bahasa Yunani didomi. Tapi keduanya berarti "melakukan", "melahirkan”, atau bahkan "untuk memiliki kekuatan"1. Oleh karena itu, ketika Allah mengatakan bahwa Dia akan menaruh hukum-Nya dalam hati kita, itu berarti bahwa Ia akan memberi kita kekuatan untuk melakukan hukum itu dalam kehidupan kita. Paulus memperkuat ide ini dengan mengatakan, "Karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya." (Phil.2:13). Sebagai pemberi dan pelaku, Allah menggambarkan diriNya sebagai yang kuat dan seimbang. Allah pada intiny adalah Allah yang bertindak. Untuk setiap harapan yang Ia memiliki untuk kita, Dia menguatkan kita. Dia bukanlah bos yang jauh yang duduk dan mengharapkan kita untuk melakukan sesuatu, tetapi melainkan Dia datang dekat, terutama pada titik lemah kita dan berkata, "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna." (2 Kor 12:9). Allah Penyuci Kita (Rom 7:8-13) Mata kita tidak mampu untuk melihat kuman sangat kecil yang ada di tangan kita. Piring Agar-agar dapat mengungkapkan kuman ini kepada kita. Seseorang dapat menempatkan satu jarinya di atas piring ini untuk mentransfer kuman untuk itu sehingga dapat dilihat oleh mata. Olehnya kita dapat melihat betapa kotornya tangan kita.2 Hukum Allah adalah seperti sebuah Piring Agar. Hukum-Nya mengungkapkan keadaan kita yang berdosa dan bagaimana kita sangat membutuhkan bantuan-Nya untuk menyucikan kita. Bahkan lebih penting lagi, hukum Allah adalah gambaran yang jelas tentang siapa Ia sebenarnya dan seberapa banyak kita membutuhkan-Nya sebagai Juruselamat kita. " Jadi hukum Taurat adalah penuntun [difungsikan sebagai kustodian] bagi kita sampai Kristus datang, supaya kita dibenarkan karena iman". (Galatia 3:24). Piring Agar tidak dapat membersihkan tangan kita. Alat itu hanya dapat menunjukkan bagaimana tangan kita. Demikian pula halnya, hukum Allah tidak dapat menyucikan kita. Sebaliknya, hukum itu menunjukkan kebutuhan kita dan mengarahkan kita kepada Juruselamat kita. Hanya darah-Nya memiliki kuasa untuk menyucikan kita dari dosa. "betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, [akan] menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup." (Ibrani 9:14). Tindakan Tuhan yang memberikan hukum bagi kita, menyoroti karakter kasih-Nya dengan cara yang sangat unik. Ini membantu kita untuk mengenal Dia secara pribadi sebagai Tuhan yang memberikan, orang tua, melakukan, dan memurnikan. REAKSI 1. Yang mana dari empat sifat-sifat Allah yang dijelaskan di atas yang Anda rasa perlu untuk anda rasakan dalam hidup Anda saat ini? 2. Untuk siapa Anda harus menunjukkan sifat-sifat yang dibahas di atas? Carilah pertolongan Allah dalam melakukannya. ‒‒‒‒‒‒‒‒‒‒‒ 1. James Strong, The New Strong’s Exhaustive Concordance of the Bible (Nashville: Thomas Nelson, 1990). 2. eHow. ―How to See Germs on Your Hands,‖ David Sarokin http://www.ehow.com/how _2288380_see-germs-hands.html (accessed August 26, 2010).
Obed Soire, Coffs Harbour, New South Wales, Australia
SSCQ adalah Pelajaran Sekolah Sabat Resmi yang diterbitkan Dept. SS/PM GC SDA dari orang muda, oleh orang muda, untuk orang muda dan berjiwa muda di seluruh dunia Diterjemahkan oleh: Joel Munte - 5
Kilasan Allah Pelajaran Sekolah Sabat “Collegiate”(SSCQ) Kwartal PERTAMA 2012. Diterbitkan oleh SEIMAN (Surat Elektronik Intra Masyarakat Advent Nusantara www.seiman.org) ;
[email protected] dan SSCQ-Indonesia .; Editor Daniel Saputra, ManagerYonata Bastian, Sirkulasi: Janette Sepang, (Judul Asli: Collegiate Quarterly, Published by the SSPM Dept. Of General Conference of SDA)
Selasa 7 Februari
Kesaksian Tetaplah Jaga Kasih Allah
Yes 33:22; Mat 22:36-40
Ayat hafalan kita minggu ini mengingatkan kita bahwa Allah adalah Pemberi Hukum itu. Ketika ditanya tentang bagian mana dari hukum yang terbesar (Matius 22:36-40), Yesus mengarahkan para penanyanya kepada prinsip-prinsip mendasar dari hukum – yaitu mengasihi Tuhan dan mengasihi orang lain. Ini adalah prinsip-prinsip abadi yang melampaui waktu, tempat, dan keadaan kita yang telah jatuh. "Prinsip-prinsip dari Sepuluh Perintah Allah telah ada sebelum kejatuhan manusia, dan merupakan karakter yang sesuai dengan kondisi suatu tatanan hidup yang suci. Setelah kejatuhan manusia, prinsip-prinsip hukum tersebut tidak berubah, akan tetapi hukum yang lain ditambahkan dan diberikan untuk kondisi manusia yang terlah jatuh ke dalam dosa tersebut "1.
“Hukum Allah … mewujudkan prinsip-prinsip kerajaan-Nya”. "Orang-orang Farisi meninggikan empat perintah dalam 10 hukum – yaitu kewajiban manusia kepada penciptanya – jauh lebih besar daripada enam perintah lainnya, yang merupakan kewajiban manusia untuk sesamanya. Sebagai hasilnya, mereka sangat gagal dalam hal kesalehan praktis. Yesus telah menunjukkan orang-orang tersebut kekurangan besar mereka, dan telah mengajarkan pentingnya perbuatan baik, menyatakan bahwa pohon dikenal dari buahnya. Untuk alasan ini Ia telah didakwa dengan meninggikan enam perintah terakhir di atas empat perintah yang pertama "2 "Hukum Allah adalah transkrip dari karakter-Nya. Ini mewujudkan prinsip-prinsip kerajaan-Nya. Dia yang menolak untuk menerima prinsip-prinsip ini menempatkan dirinya di luar aliran berkat Allah"3 Penurutan akan hukum mengindahkan panggilan untuk mengasihi Allah dan mengasihi sangat sesama manusia seperti diri kita sendiri. Kasih dan penurutan adalah aspek kehidupan Kristen kita yang tak terpisahkan. Kasih lah yang memimpin jalan. Jika kita mengasihi Allah, kita menuruti perintah-perintah-Nya (1 Yohanes 5:3). Jika kita tidak mencintai-Nya, penurutan itu akan menjadi beban. Menuruti Allah berarti mengasihi Dia dengan segenap hati, jiwa, dan pikiran dan mengasihi sesama seperti diri kita sendiri. Tidak heran Paulus mengatakan, "kasih adalah kegenapan hukum Taurat" (Roma 13:10). Jadi marilah kita tetap menjaga kasih Allah. REAKSI 1. Apakah dengan menuruti perintah-perintah Allah akan membantu kita untuk mengasihi Allah, atau apakah kasih Allah akan membantu kita untuk menuruti perintah-perintah-Nya? 2. Bagaimana kita belajar untuk mengasihi Allah? Apakah mungkin bahwa kasih kepada Allah adalah merupakan karunia dari-Nya dan bukan dari kita sendiri? ‒‒‒‒‒‒‒‒‒‒‒ 1. Spiritual Gifts, p. 295. 2. The Desire of Ages, pp. 606, 607. 3. God’s Amazing Grace, p.141
Elvis Mogere Mogoi, Wilmington, Delaware, U.S.A. SSCQ adalah Pelajaran Sekolah Sabat Resmi yang diterbitkan Dept. SS/PM GC SDA dari orang muda, oleh orang muda, untuk orang muda dan berjiwa muda di seluruh dunia Diterjemahkan oleh: Joel Munte - 6
Kilasan Allah Pelajaran Sekolah Sabat “Collegiate”(SSCQ) Kwartal PERTAMA 2012. Diterbitkan oleh SEIMAN (Surat Elektronik Intra Masyarakat Advent Nusantara www.seiman.org) ;
[email protected] dan SSCQ-Indonesia .; Editor Daniel Saputra, ManagerYonata Bastian, Sirkulasi: Janette Sepang, (Judul Asli: Collegiate Quarterly, Published by the SSPM Dept. Of General Conference of SDA)
Rabu 8 Februari
Kel. 16:4–30
Bagaimana Kesetiaan Allah Dinyatakan
Setelah pelarian mereka dari perbudakan, bangsa Israel mengeluh kepada Musa dan Harun tentang makanan mereka. Allah mendengar teriakan mereka dan memutuskan untuk menguji penurutan mereka, " ''Sesungguhnya Aku akan menurunkan dari langit hujan roti bagimu; maka bangsa itu akan keluar dan memungut tiap-tiap hari sebanyak yang perlu untuk sehari, supaya mereka Kucoba, apakah mereka hidup menurut hukum-Ku atau tidak."(Exod.16: 4). Sejak meninggalkan Mesir, bangsa Israel telah melihat banyak bukti tentang kekuasaan dan kesetiaan Allah. Sesungguhnya mereka mengikuti perintah Allah untuk mengumpulkan manna setiap pagi dan dua kali ganda pada hari keenam sehingga mereka benar-benar bisa menghormati hari Sabat. Namun demikian banyak juga yang tidak (Kel. 16:27, 28). Bagaimana kita bisa belajar untuk mempercayai Tuhan dan hukum-Nya? Berikut adalah tiga cara:
Hidupkan kembali iman anda dengan mengingat bagaimana Dia telah membimbing Anda di masa lalu Ingatlah bagaimana Tuhan telah memimpin Anda di masa lalu. Melalui tulah-tulah, bangsa Israel tetap tanpa cedera. Lalu Allah membelah Laut Merah sehingga mereka bisa melarikan diri Firaun dan tentaranya. Namun Bangsa Israel meragukan pemeliharaan-Nya di padang gurun. Pada saat Anda menemukan diri Anda meragukan pemeliharaan-Nya, hidupkan kembali iman anda dengan mengingat bagaimana Dia telah membimbing Anda di masa lalu. Pelajari dan meditasikan peristiwa-peristiwa lain dalam Alkitab di mana Allah telah memelihara umat-Nya. Sebagai contoh, perhatikan Daniel dan teman-temannya, Ester, dan janda dari Sarfat. Apa contoh-contoh lain yang dapat Anda pikirkan? Hafalkan kata-kata Yesus dalam Matius 6:19-32. Ketika Anda mulai meragukan pemeliharaan-Nya bagi Anda, ulangi bagian ini untuk diri Anda sendiri. Atau menulisnya dan menyimpannya di mana Anda dapat dengan mudah melihatnya. Ketika kita memilih untuk memberikan hidup kita kepada Kristus, kita menjadi tanggung jawab-Nya. Dia berjanji untuk mengurus semua kebutuhan kita (Filipi 4:19). Dengan memberi kita hukum untuk dipatuhi, Allah telah memberikan kesempatan untuk mengungkapkan karakter-Nya dan kesetiaan-Nya kepada kita. Seringkali kita kelewatan, seperti Israel, dan kita juga lupa untuk mengingat bagaimana Tuhan telah memelihara kita di masa lalu. Jadi ingatlah untuk mengingat! REAKSI 1. Seberapa sering Anda mengabaikan perintah Allah karena Anda terlalu sibuk mencemaskan masa depan? 2. Aspek lain apa dalam sifat Allah yang diungkapkan dalam ayat utama hari ini? Bagaimana caranya untuk mengalami aspek-aspek ini dalam kehidupan Anda sendiri? 3. Apa yang Anda sangat khawatir tentang sekarang? Berikan kepada Tuhan dalam doa sebelum Anda menutup Alkitab Anda dan panduan pelajaran Alkitab ini. Erica Dashner, Wilmington, Delaware, U.S.A. SSCQ adalah Pelajaran Sekolah Sabat Resmi yang diterbitkan Dept. SS/PM GC SDA dari orang muda, oleh orang muda, untuk orang muda dan berjiwa muda di seluruh dunia Diterjemahkan oleh: Joel Munte - 7
Kilasan Allah Pelajaran Sekolah Sabat “Collegiate”(SSCQ) Kwartal PERTAMA 2012. Diterbitkan oleh SEIMAN (Surat Elektronik Intra Masyarakat Advent Nusantara www.seiman.org) ;
[email protected] dan SSCQ-Indonesia .; Editor Daniel Saputra, ManagerYonata Bastian, Sirkulasi: Janette Sepang, (Judul Asli: Collegiate Quarterly, Published by the SSPM Dept. Of General Conference of SDA)
Kamis 9 Februari
Pendapat
Kita Dicintai
1 Yoh 4:7‒21
Bayangkan tinggal di sebuah rumah penuh saudara, orang tua, sepupu, bibi, paman, kakeknenek, dan hewan peliharaan. Masing-masing dari Anda harus belajar untuk berbagi rumah, hidup damai, dan menikmati hidup. Penurutan terhadap aturan-aturan dasar rumah tangga rumah ini membuat setiap anggota keluarga merasa dicintai dan dihargai. Aturan rumah tangga menempatkan batas-batas yang menghormati hak-hak setiap anggota keluarga. Anggota keluarga menunjukkan kasih satu sama lain dengan mematuhi aturan-aturan sederhana tersebut. Dengan cara yang sama, Allah memberi kita hukum-Nya untuk menunjukkan kepada kita bagaimana untuk hidup bahagia bersama-sama dengan satu sama lain dan juga dengan-Nya. Banyak kesengsaraan masyarakat tidak akan terjadi jika kita semua menghormati hukum Allah. Bayangkan dunia tanpa pencurian, perzinahan, pembunuhan, kecemburuan, kebohongan, atau kebencian. Itulah rencana awal Allah, dan masih sangat ideal Nya bagi kita sekarang ini.
Melalui Sepuluh Perintah-Nya, kita dapat merasakan Allah yang penuh kasih, bijaksana, dan teratur Hukum-hukum alam yang mengatur lingkungan kita juga menyatakan kebijaksanaan dari Allah pemberi hukum kita. Sungguh menakjubkan bagaimana Dia menciptakan dunia ini bagi kita, sepenuhnya diperlengkapi untuk menjalankan hidup. Ambil contoh peristiwa reproduksi. Di Taman Eden, Allah memerintahkan setiap makhluk hidup untuk berkembang biak menurut jenisnya sendiri, dan hal ini tetap demikian. Bahkan setelah lebih dari 6.000 tahun kehidupan di planet bumi ini berdosa, anjing akan mereproduksi anjing, kucing mereproduksi kucing lain, dan tentu saja, manusia bayi laki-laki atau perempuan. Sungguh menakjubkan, bagaimana ilmu pengetahuan modern dengan semua kemajuan yang semakin canggih, masih menghadapi tantangan yang tidak menyenangkan mengenai sterilitas ketika dihadapkan dengan tanaman hibrida dan hewan-hewan.* Jadi apakah itu di rumah kita, di lingkungan masyarakat kita, atau di alam semesta yang luas ini, Allah telah melembagakan hukum yang mengatur semua sistem ini untuk menjaga kita dalam harmoni dengan kehendak-Nya yang sempurna. Melalui Sepuluh Perintah-Nya, kita dapat merasakan Allah yang penuh kasih, bijaksana, dan teratur yang berusaha untuk menanamkan karakter kasih-Nya kepada kita ketika kita mematuhi prinsip kasih atas mana hukum itu didasarkan. REAKSI 1. Bayangkan sebuah dunia di mana setiap orang menjalankan Sepuluh Perintah Allah. Apa rasanya? Bagaimana Anda menjelaskan dengan kata-kata atau melalui gambar? 2. Jika manusia membiarkan dirinya diatur oleh prinsip-prinsip kasih seperti yang ditunjukkan dalam hukum Tuhan, kira-kira akan bagaimana headline di surat kabar? Bagaimana jadinya posting-posting di Facebook atau Twitter? __________ *Hybrid. http://en.wikipedia.org/wiki/Hybrid_(biology) (accessed September 1, 2010). Ellen Mochache, Middletown, Delaware, U.S.A. SSCQ adalah Pelajaran Sekolah Sabat Resmi yang diterbitkan Dept. SS/PM GC SDA dari orang muda, oleh orang muda, untuk orang muda dan berjiwa muda di seluruh dunia Diterjemahkan oleh: Joel Munte - 8
Kilasan Allah Pelajaran Sekolah Sabat “Collegiate”(SSCQ) Kwartal PERTAMA 2012. Diterbitkan oleh SEIMAN (Surat Elektronik Intra Masyarakat Advent Nusantara www.seiman.org) ;
[email protected] dan SSCQ-Indonesia .; Editor Daniel Saputra, ManagerYonata Bastian, Sirkulasi: Janette Sepang, (Judul Asli: Collegiate Quarterly, Published by the SSPM Dept. Of General Conference of SDA)
Jum’at 10 Februari
Eksplorasi Hukum Kasih Kehidupan
Roma 13:8‒10
SIMPULAN Burung-burung melakukannya. Demikian juga dengan beruang. Secara naluriah mereka tahu ke mana harus pergi dan apa yang harus dilakukan dan kapan mereka harus melakukannya. Tapi seringkali, orang tidak memiliki petunjuk bagaimana menjalani kehidupan mereka. Yeremia 8:7 mengatakan, " Bahkan burung ranggung di udara/ mengetahui musimnya/ burung tekukur, burung layang-layang dan burung bangau/ berpegang pada waktu kembalinya/ tetapi umat-Ku tidak mengetahui/ hukum TUHAN.‖ Allah memberi manusia karunia yang berharga yaitu kebebasan, tapi dalam memilih untuk melepaskan diri dari Pencipta kita, kita sudah tersesat. Hukum kasih Allah mengembalikan makna dan arah hidup kita. PERTIMBANGKAN Meneliti pola migrasi burung dan merefleksikan desain yang luar biasa yang dilakukan oleh Allah bagi ciptaan-Nya. Menghafal semua ayat atau ayat favorit Anda dalam Mazmur 119, syair tentang hukum dari pemazmur Menelusuri kasih Allah, yang dirangkum dalam "kasihilah Allahmu" dan "kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri," dalam Alkitab. Uraikan dengan kata-kata Anda sendiri Sepuluh Perintah Allah dengan kata "Lakukan/Kerjakan" daripada "Jangan" Menulis lagu Anda sendiri tentang hukum kasih Allah. Menciptakan sebuah cerita dengan foto tentang masing-masing Sepuluh Perintah Allah dari perspektif yang berpusat pada kasih. HUBUNGKAN Roma 8:1‒12; Galatia 5:13‒26. The Desire of Ages, chap. 54; Thoughts from the Mount of Blessing, chap. 3. C. S. Lewis, Mere Christianity. Tompaul Wheeler, Nashville, Tennessee, U.S.A.
SSCQ adalah Pelajaran Sekolah Sabat Resmi yang diterbitkan Dept. SS/PM GC SDA dari orang muda, oleh orang muda, untuk orang muda dan berjiwa muda di seluruh dunia Diterjemahkan oleh: Joel Munte - 9