PB 10
Peran dan Komitmen Tenaga Ahli Pendampingan Implementasi UU Desa
1
SPB 10.1. Kecakapan Komunikasi Sosial Tenaga Ahli
Tujuan Setelah pembelajaran ini peserta diharapkan mampu: 1. Memahami kecakapan komunikasi sosial sebagai konsep pembentukan citra diri seorang Tenaga Ahli
2.
Menentukan strategi membangun komunikasi sosial yang effektif sebagai Tenaga Ahli yang menjalankan peran serta fungsinya dalam mendorong terwujudnya visi Undang-undang Desa
Waktu 2 JP (90 menit)
Metode Pemaparan, Diskusi pleno dan diskusi kelompok,
Media Bahan Bacaan 2
Alat Bantu Flipchart, spidol, laptop, infocus, metaplan
Proses Penyajian Aktivitas 1. Peran Tenaga Ahli 1. Bukalah pertemuan dengan menjelaskan tujuan yang akan dicapai dalam sesi belajar bersama ini 2. Lanjutkan kegiatan kelas dengan mengajak peserta untuk diskusi curah gagasan dengan menggunakan panduan pertanyaan berikut; a. Apa konseuensi yang menjadi kewajiban negara, dalam hal ini pemerintah, terhadap Desa terkait dengan implementasi UU Desa? b. Apa tujuan negara, dalam hal ini pemerintah, menghadirkan tenaga ahli dalam pemberdayaan masyarakat desa? c. Sampai dimana ruang lingkup kerja Tenaga Ahli dalam pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa? d. Apa peran dan fungsi strategis yang harus dilakukan Tenaga Ahli dalam kerangka implementasi UU Desa?
Sebaiknya pertanyaan disampaikan secara berurutan untuk memudahkan pemahaman.
3. Rangkumlah hasil diskusi peserta dengan menunjukkan acuan peran dan fungsi Tenaga Ahli sesuai regulasi atau ketentuan yang berlaku. Psl 112 UU No.6 Th 2014, Psl 128 PP 43 Th 2014, Psl 129 PP 47 Th 2015 (Lihat Lembar Informasi 01 PB 9}
3
Untuk membantu peserta mengingat, fasilitator menuliskan jawaban peserta ke dalam 4 kolom/kategori sesuai dengan jumlah dan jenis pertanyaan.
Aktivitas 2 : Strategi Komunikasi Sosial 1. Berilah pengantar untuk memudahkan peserta memahami pergantian topik aktivitas berikutnya, yaitu tentang Strategi Komunikasi Sosial Tenaga Ahli terkait dengan peran dan fungsinya sebagai tenaga profesional. 2. Berikan selebar kertas kosong kepada setiap peserta. Mintalah peserta menghitung secara berurutan 1, 2, dan 3. Selanjutnya mintalah setiap peserta menuliskan jawaban pertanyaan sesuai nomor urut masing-masing (nomor 1 menjawab pertanyaan a, demikian seterusnya) Pertanyaan yang harus dijawab sebagai berikut; a) Apa yang dimaksud dengan komunikasi sosial? b) Apa urgensinya seorang Tenaga Ahli memahami komunikasi sosial? c) Apa yang dimaksud dengan komunikasi sosial sebagai pembentukan konsep diri?. 3. Lanjutkan dengan memberikan kesempatan kepada setiap peserta untuk menyampaikan jawabannya masing-masing. Fasilitator menuliskan jawaban peserta sesuai dengan nomor pertanyaan. 4. Selesai sesi pembacaan jawaban, selanjutnya dengan menggunakan point-point penting jawaban para peserta jelaskan pengertian dan arti penting komunikasi sosial bagi Tenaga Ahli.
Status Tenaga Ahli merupakan produk komunikasi sosial yang membentuk atau mempengaruhi sikap dan pembawaan seseorang, yang bisa jadi justru meghambat seorang Tenaga Ahli dalam mewujudkan komitmennya, menjalan tugas dan fungsinya. Tapi seorang Tenaga Ahli bisa mengkomunikasikan “citra dirinya” melalui sikap dan pembawaannya yang memungkin kehadirannya bisa diterima dengan baik oleh masyarakat.
5. Bagikan satu lembar kerta kosong lagi kepada setiap peserta. Kali ini mintalah setiap peserta menjawab pertanyaan yang sama;
4
Bagaimana strategi komunikasi sosial yang harus dibangun supaya kehadiran seorang Tenaga Ahli diterima dengan baik oleh para pihak, unsur pemerintah maupun masyarakat desa?
6. Berikan kesempatan kepada setiap peserta untuk menyampaikan strategi komunikasi sosialnya masing-masing. Fasilitator bisa menanggapi atau mempertajam strategi yang direnanakan oleh peserta. Tujuannya untuk membantu peserta bisa menyusun strategi yang lebih effektif. 7. Akhiri sesi ini dengan mengulang pokok-pokok penting materi Komunikasi Sosial bagi Tenaga Ahli.
5
SPB 10.2. Peran Strategis Tenaga Ahli
Tujuan Setelah pembelajaran ini peserta diharapkan dapat: 1. Mampu memahami peran dan menentukan sikap ideal dan memahami peran strategis pendamping dalam pemberdayaan masyarakat desa; 2. Mampu menentukan langkah-langkah strategis dalam pendampingan untuk pemberdayaan masyarakat desa.
Waktu 3 JP (135 menit)
Metode Tutorial, curah pendapat, diskusi kelompok
Media Bahan Bacaan
6
Alat Bantu Flipchart, spidol, laptop, infocus, metaplan
Proses Penyajian Aktivitas 1. Sikap Tenaga Ahli
1. Mulailah dengan menjelaskan tujuan yang akan dicapai dalam sesi kali ini dengan mengaitkan pokok materi sesi ini dengan pokokpokok penting dari sesi sebelumnya 2. Hidupkanlah pleno dengan mengajak peserta untuk diskusi curah pendapat sekitar sikap dan peran Tenaga Ahli; a) Apa artinya sikap? b) Apa yang mempengaruhi sikap seseorang? c) Gambarkan sikap ideal Pendamping Lokal Desa? d) Apa artinya “Sikap Tenaga Ahli sebagai representasi (citra) visi UU Desa?” 8. Rangkumlah jawaban para peserta dalam kerangka pemahaman umum tentang arti sikap sebagai cara pandang, tindakan seseorang menghadapi sesuatu atau kondisi di sekitarnya. 9. Jelaskan makna “Sikap Tenaga Ahli sebagai representasi (citra) visi UU Desa.”, kaitkan penjelasan tersebut dengan menempatkan pentingnya pendampingan masyarakat desa sebagai proses pendidikan pendewasaa sikap Pendamping Lokal Desa. 10. Bagilah selembar kertas kosong pada setiap peserta. Mintalah menjawab pertanyaan berikut secara tertulis. Masing-masing peserta cukup memberikan satu jawaban untuk setiap pertanyaan.
Sikap ideal seperti apa yang seharusnya dimiliki Tenaga Ahli dalam menjalankan peran dan fungsinya sebagai tenaga pendamping profesional?
7
11. Berikan kesempatan kepada setiap peserta untuk membacakan jawabannya. Kelompokkan jawaban peserta yang sejenis. 12. Akhiri aktivitas pembahasan topik dengan membahas sikap-sikap ideal temuan para peserta.
Aktivitas 2 : Tantangan dan Komitmen 1. Lanjutkan dengan menjelaskan pembahasan topik 3, tentang Tantangan dan Komitmen Tenaga Ahli. 2. Bagikan selembar kertas kosong atau meta plan kepada setiap peserta. Mitalah setiap peserta menuliskan;
Satu tantangan yang akan dihadapi Tenaga Ahli dalam mengawal Pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa?
3. Selanjutnya lakukan dengan langkah berikut;
Langkah-langkah Menghadapi Tantangan
1. Mintalah peserta sambil membawa tulisannya berkumpul dalam kelompok kecil (terdiri 5-6 orang). Anggaplah kemudian ada 5 kelompok. 2.
Mintalah setiap kelompok untuk mendiskusikan kesulitan yang dibawa anggota kelompok dan memilih 1 tantangan dari 5 atau 6 tantangan yang dibawa anggota yang dinilai paling sulit untuk dihadapi.
3.
Kemudian setiap kelompok menunjuk satu wakilnya.
4.
Para wakil kelompok berkumpul dengan membawa 1 tantangan pilihan kelompoknya masing-masing.
5.
Berikan waktu kepada setiap wakil kelompok untuk menyampaikan alasan, mengapa tantangan tersebut yang dipilih.
6.
Berikan kesempatan sekitar 3 menit kepada para wakil kelompok untuk berkumpul dan berdiskusi memilih 3 tantangan.
7.
Para wakil kembali lagi ke pleno untuk menyampaikan kepada peserta pleno 3 tantangan yang dipilih dan menjelaskan alasannya.
8.
Bagilah peserta ke dalam tiga (3) kelompok. Masing-masing kelompok memperoleh satu tantangan. Kemudian berikan waktu secukupnya bagi kelompok untuk berdiskusi menentukan strategi dan langkah-langkah menghadapi tantangan.
8
4. Kembali ke pleno, setiap kelompok memaparkan temuan hasil diskusinya. Kelompok lain diberi kesempatan untuk memberikan tanggapan. 5. Buatlah rangkuman yang cukup sistematis atas temuan gagasan kelompok dengan memberikan catatan supaya temuan gagasan peserta itu menjadi langkah-langkah relevan dan bisa diwujudkan. 6. Lanjutkan dengan pengantar komitmen pribadi Tenaga Ahli.
aktivitas
terakhir
tentang
7. Bagikanlah selembar kertas kosong pada setiap peserta. Mintalahsetiap peserta untuk memperhatikan tantangan dan jalan menghadapi tantangan yang telah disampaikan oleh kelompok. Selanjutnya, mintalah masing-masing peserta untuk menuliskan satu (1) wujud komitmen yang dibutuhkan dalam menjalankan tugas, peran dan tanggungjawabnya sebagai Tenaga Ahli. 8. Sebagai akhir sesi, mintalah setiap peserta untuk membacakan komitmennya masing-masing. 9. Tutuplah sesi belajar bersama dengan aktivitas yang menyatukan emosi dan semengat peserta untuk memulai tugas dan tanggungjawabnya sebagai Tenaga Ahli Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa.
9