Profil Kedesa.ID
Tantangan Implementasi UU Desa Penyederhanaan persepsi publik atas pelaksanaan UU No. 6/2014 tentang Desa (UU Desa) menjadi sekedar dana desa dan pendampingan desa. Pada tahun 2016 Dana desa akan meningkat menjadi 46,9 trilyun rupiah, dari 20,7 trilyun rupiah pada tahun 2015. Jumlah ini cenderung akan naik hingga setiap desa rata-rata mendekati 1 milyar, padahal terdapat 74.754 desa di Indonesia dan bisa bertambah lagi. Jumlah tersebut masih mendasarkan pada formula yang menurut banyak kalangan belum memenuhi rasa keadilan, yakni 90% dana desa dibagi rata dan 10% saja yang mengikuti formula berdasarkan kriteria keadilan seperti: angka kemiskinan, jumlah penduduk, luas wilayah dan kondisi geografis. Jika formulanya diubah secara ekstrim 90% dengan formula berkeadilan dan 10% dibagi secara merata, dibutuhkan 900 trilyun rupiah agar jumlah terkecil penerimaan desa mencapai satu milyar rupiah (Erani, 2016). Pendamping desa juga riuh redam karena melibatkan banyak orang. Pada Bulan April 2016, sudah melibatkan 33.000 orang; terdiri dari 10.600 pendamping eks PNPM MPd, dan rekrutmen baru 22.400 (yaitu 1.000 tenaga ahli, 4.000 pendamping desa yang ditempatkan di kecamatan, dan 17.000 pendamping lokal di desa). Tujuan pengaturan desa seakan terlupakan dan lepas dari perhatian publik. Pasal 4 UU Desa menyebut 9 jenis tujuan pengaturan desa, yaitu: (a) memberikan pengakuan dan penghormatan atas Desa yang sudah ada dengan keberagamannya, (b) memberikan kejelasan status dan kepastian hukum atas Desa
2
dalam sistem ketatanegaraan, (c) melestarikan dan memajukan adat, tradisi, dan budaya masyarakat Desa, (d) mendorong prakarsa, gerakan dan partisipasi masyarakat Desa untuk pengembangan potensi dan Aset Desa guna kesejahteraan bersama, (e) membentuk Pemerintahan Desa yang professional, efisien, dan efektif, terbuka serta bertanggung jawab, (f ) meningkatkan pelayanan publik bagi warga masyarakat Desa, (g) meningkatkan ketahanan sosial budaya masyarakat Desa, (h) memajukan perekonomian masyarakat Desa serta mengatasi kesenjangan pembangunan nasional, serta (i) memperkuat masyarakat Desa sebagai subjek pembangunan. Sembilan item tujuan yang rinci ini mamang usulan DPR RI. Sebelumnya Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi dalam Rapat Pansus 4 April 2012 menyatakan “…tujuannya hendak mengangkat Desa pada posisi subjek yang terhormat dalam ketatanegaraan Republik Indonesia…”. (Tim Anotasi UU Desa, 2015). Tujuan ini nyaris tidak terangkat ketika dihadapkan dengan isu dana desa dan pendampingan desa, setidaknya dalam dua tahun implementasi UU Desa. Sembilan agenda strategis mewujudkan kemenangan desa. Keresahan lebih dari 300 kelompok masyarakat sipil, organisasi profesi, kelompok akademisi, pemerintah, pemerintah daerah, dan pemerintah desa atas penyederhanaan persepsi publik dalam pelaksanaan UU Desa dituangkan dalam Konsensus Rembug Nasional Desa Membangun Indonesia pada Desember 2015. Mereka berkomitmen mewujudkan 9 agenda stretegis, yang menjadi penanda kemenangan desa yaitu: (a) pembaruan agraria dan penataan ruang yang berkeadilan sebagai landasan
3
kebijakan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat Desa; (b) Keadilan sosial ekologis untuk menjamin keselamatan masyarakat dan keberlanjutan kawasan pedesaan; (c) transformasi perekonomian Desa melalui Lumbung Ekonomi Desa yang meningkatkan partisipasi masyarakat dalam produksi, distribusi, dan melindungi sumber daya ekonomi Desa; (d) partisipasi masyarakat yang berkualitas dan demokratis untuk melahirkan kepemimpinan muda desa; (e) mewujudkan desa inklusi, yang menyentuh dan memberikan manfaat kepada kelompok masyarakat terpinggirkan, kelompok perempuan, kelompok minoritas, serta kelompok difabel, (f ) pengakuan, pemajuan dan perlindungan hak-hak masyarakat hukum adat, untuk ditingkatkan menjadi desa adat; (g) menjamin akses perempuan desa terhadap sumber daya; (h) pelayanan publik dalam rangka pemenuhan hak-hak dasar masyarakat Desa; serta (i) penyediaan dan pemenuhan sistem informasi desa berbasis teknologi informasi secara merata dan berkeadilan. Kedesa.ID adalah salah satu wadah multi stakeholder untuk menciptakan lingkungan yang mendukung (enabling environment) secara efektif dan kondusif dalam penerapan UU Desa secara utuh melalui ruang diskusi yang mengedepankan semangat pembelajaran. Seluruh stakeholder yang terlibat dalam upaya mendorong kemandirian (kemenangan) Desa dituntut memiliki paradigma yang selaras dengan UU Desa dan dapat bersinergi secara optimal. Pemerintah Pusat hendaknya memiliki cara pandang yang padu sehingga seluruh Lembaga atau Kementerian yang berwenang dapat saling menyeiringkan langkah, dan regulasi yang diterbitkan selaras antara satu dengan
4
lainnya. Pemerintah Kabupaten/Kota semestinya juga selalu mempertimbangkan kebutuhan dan kepentingan Desa, sehingga setiap kebijakan yang diambil tidak kontra dengan semangat kemandirian Desa itu sendiri. Di sisi lain, Desa juga penting untuk meningkatkan kapasitasnya sehingga praktik berdesa yang lebih demokratis semakin membaik dari waktu ke waktu. Pendamping desa, LSM, media massa serta publik penting menyemangati upaya mewujudkan kemandirian desa ini.
Yang Baru dari Kedesa.ID
Portal http://kedesa.id disebut terpadu karena memadukan empat platform sekaligus, yaitu blog, wiki, repository dan forum. 1. Platform blog disediakan untuk memuat artikel terkait regulasi tentang desa, praktik berdesa, tips dan trik berkaitan dengan sendi-sendi kehidupan desa, maupun berbagai gagasan tentang perbaikan Desa. Setiap orang dapat berkontribusi secara bebas, dengan terlebih dahulu melakukan registrasi atau pendaftaran secara cuma-cuma. Dengan melakukan registrasi sekali saja, anggota dapat menjelajah dan berinteraksi pada semua menu seperti memberikan komentar, membagi artikel dan bahan kepada teman melalui media sosial facebook dan twitter.
5
Blog juga menyediakan alat berbagi untuk mengumumkan kegiatan dan informasi penting lainnya kepada publik. Siapapun yang ingin menyampaikan informasi kegiatan penting bisa berkirim email kepada pengelola. Kami juga menyediakan fasilitas peliputan model radio internet secara live streaming sehingga dapat didengarkan dari manapun selama bisa tersambung dengan internet. Dokumentasi berupa rekaman (siran tunda/podcast) atas diskusi/ seminar/ rapat juga dapat diunggah dalam sub menu media, baik berupa suara, foto, atau film. 2. WikiDesa merupakan platform yang disediakan untuk memuat anotasi UU Desa yang telah disusun oleh tim anotator PATTIRO dan sudah beredar sejak September 2015. Setiap user yang sudah melakukan registrasi dapat berkontribusi memberikan tambahan keterangan anotasi ini, misalnya memberikan contoh praktik nyata di desanya atau hasil riset dan pengamatannya serta bisa melakukan klarifikasi. WikiDesa tidak hanya memuat anotasi, tetapi juga materi lain yang terkait dengan praktik-praktik berdesa. 3. Repository (perpustakaan) disediakan untuk menampung dokumen, buku, modul, hasil riset, pembelajaran terkait Desa yang dapat dimanfaatkan baik oleh para praktisi, pendamping, pembuat kebijakan, jurnalis maupun peneliti. 4. Forum merupakan platform yang disedikan bagi para user untuk berdiskusi secara bebas, dimana topiknya ditentukan bersama oleh pengguna. Setiap anggota bisa menginisiasi tema yang menurutnya menarik, kemudian mempromosikan melalui media sosial agar mendapatkan
6
dukungan (vote) yang cukup, sehingga bisa tampil sebagi treat diskusi. Portal http://kedesa.id merupakan wahana pembelajaran yang dapat diisi oleh publik dan dapat dimanfaatkan oleh siapapun yang concern dengan isu kemandirian Desa. Proses pembelajaran yang dikreasi oleh PATTIRO juga dilanjutkan dalam forum-forum offline seperti diskusi publik, expert meeting dan roundtable meeting para pembuat kebijakan. Seluruh proses tersebut kemudian disinergikan untuk diproduksi menjadi sumber pembelajaran yang dapat dimanfaatkan bersama.
Mulai Berinteraksi dengan Kedesa.ID Jika anda hanya ingin membaca dan menonton isi, Anda tidak perlu registrasi (mendaftar). Kami mengundang Anda ingin berkomentar, menulis artikel, memberikan tambahan anotasi, berdiskusi, mengunggah dokumen repository. silakan untuk mendaftarkan diri, melalui beberapa cara: 1. Menggunakan akun media sosial: facebook atau twitter. Langkah 1: Aktifkan akun facebook atau twitter anda dengan membuka laman media sosial seperti biasa. Langkah 2: Buka laman baru dan ketik www.kedesa.id Kemudian klik ikon “DAFTAR” pada sudut kanan atas.
7
Langkah 3: Klik ikon media sosial (facebook atau twitter) pada bagian bawah.
8
Langkah 4: Klik OK (kanan bawah) pada dialog sinkronisasi akun facebook. Biarkan beberapa saat
Langkah 5: Jika pada kanan atas laman sudah muncul “nama akun anda”, berarti anda sudah aktif. Anda sudah bisa melakukan aktifitas menulis artikel dan mengupload, komentar, diskusi forum, dowload materi, membagi artikel kepada teman melalui facebook atau twitter dan lain-lain. Jika anda ingin melengkapi profil Anda silakan lanjutkan langkah 6.
9
Langkah 6: Lengkapi profil anda dengan mengisi keterangan lebih detail seperti foto, status, dan lainlain dengan klik ikon “nama akun anda” kemudian klil ikon ”profil”, setelah muncul laman profil klik ikon “Pengaturan” (lingkaran bergerigi).
Anda akan diminta melengkapi foto, link alamat akun facebook, link alamat akun twitter; dan lain-lain. Pada halaman juga akan ditunjukkan update aktivitas anda secara secara otomatis. Jika anda pernah menulis artikel maka akan mucul resumenya, berapa kali anda memberi komentar tulisan orang lain, dan berapa jumlah orang yang mengikuti anda.
10
2. Mendaftar dengan secara manual. Dimulai dengan mengunjungi www.kedesa.id dan klik ikon “DAFTAR” pada sisi kanan atas, maka akan keluar laman dialog seperti di bawah. Lakukan pengisian secara manual user name, nama lengkap, email, password, comfirm password; lalu klik ikon “Daftar”
Kontak dan Informasi Lebih Lanjut Anda bisa mengirimkan pertanyaan, informasi dan permintaan dukungan lainnya dengan mengirimkan pesan melalui sub menu: blog/kontak. Tuliskan Nama Lengkap anda, email dan Judul serta pesannya. Jika terdapat file dokumen penjelas silakan klik “chose file” untuk dilampirkan. Lalu klik kirim.
11
Anda juga bisa menghubungi pengelola: 1. Bejo Untung, HP/WA: 08176030417, email:
[email protected] 2. Ahmad Rofik, HP/WA: 081393153564, email:
[email protected] 3. Ega Rosalina, HP/WA: 081586261170, email:
[email protected] 4. Agus Salim, HP/WA: 081399777721, email:
[email protected] Alamat Pengelola: Jalan Mawar, Komplek Kejaksaan Agung, Blok G-35, Pasar Minggu, Jakarta Selatan 12520, Telepon 021-7801314, Fax. 021-7823800
12