KEMENTERIAN DALAM NEGERI
MENTERIDALAM NEGERI REPUBLIKINDONESIA
PAPARAN
MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA
MUSRENBANG RPJMD PROVINSI BANTEN TAHUN 2017-2022
Serang 20 Juni 2017
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
TUJUAN PEMERINTAHAN DAERAH UU No. 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah
Sesuai UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, bahwa penyelenggaraan pemerintahan daerah diarahkan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan: 1. 2. 3. 4.
Pelayanan publik Pemberdayaan masyarakat Peran serta masyarakat Daya saing daerah
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
PEMBANGUNAN DAERAH (PASAL 258 UU NO.23 TAHUN 2014)
Sesuai Pasal 258 UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, Daerah melaksanakan pembangunan untuk peningkatan dan pemerataan: 1. 2. 3. 4. 5.
Pendapatan masyarakat; Kesempatan kerja; Lapangan berusaha; Akses dan kualitas pelayanan publik; dan Daya saing Daerah.
Pembangunan Daerah :
Merupakan perwujudan dari pelaksanaan Urusan Pemerintahan yang telah diserahkan ke Daerah sebagai bagian integral dari pembangunan nasional
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
FOKUS DAERAH DALAM MELAKUKAN PEMBANGUNAN POTENSI DAN KARAKTERISTIK DAERAH
1 KEGIATAN PRIORITAS
PRIORITAS SASARAN DAN PROGRAM DALAM RPJMD
PROGRAM STRATEGIS NASIONAL
DAERAH MEMBANGUN 4
PROGRAM
INPUT PRIORITAS SASARAN DAN PROGRAM DALAM RKP
2
5
PERMASALAHAN
3 ISU STRATEGIS
TERCAPAINYA TARGET PEMBANGUNAN DAERAH
KINERJA PEMERINTAH DAERAH
SEMAKIN BAIK
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
FAKTOR PENTING DALAM DOKUMEN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
KETERSEDIAAN DATA
DUKUNGAN REGULASI
KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH
1
6
5
DOKUMEN
RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH
4 ISU GLOBAL (SDG’s)
2
ISU STRATEGIS DAERAH (KONDISI, MASALAH, DAN POTENSI DAERAH)
3
ISU STRATEGIS NASIONAL
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
ALUR SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL DAN DAERAH ASPASIAL
RTR KSP
RTRW KAB/KOTA RTR KSK RDTR
Diacu
RPJPD Pedoman PROV
RPJMD PROV
Dijabarkan
RKP
Pedoman
RENSTRA K/L Dijabarkan
RPJPD K/K
Pedoman
RPJMD K/K
RENSTRA PD PROV Dijabarkan
Pedoman
RKPD PROV
RAPBN
RENJA K/L Pedoman
RAPBD PROV
Diacu
RENJA PD PROV
Pedoman
RKPD K/K
Pedoman Diacu
Pedoman
RENSTRA PD K/K
Pedoman Diacu
Pedoman
Diperhatikan
RTRW PROVINSI
Diacu
RTR KSN
Diperhatikan
RTR Pulau
RPJMN
PUSAT
Pedoman
Pedoman
RENJA PD K/K
Tata Ruang Sebagai Acuan Dalam Perencanaan Harus Diimplementasikan
RAPBD K/K
DAERAH
RPJPN
Diacu dan Diserasikan
RTRWN
1 Tahun
5 Tahun
20 Tahun
Diacu dan Diserasikan
SPASIAL
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( Pasal 260, Pasal 261 & Pasal 262 UU No.23 Tahun 2014)
RENCANA PEMBANGUNAN NASIONAL RPJPN
RPJMN
RKP
Dikoordinasikan, Disinergikan, dan Diharmonisasikan oleh BAPPEDA PROVINSI
RPJPD
RPJMD
RKPD
RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI, KAB/KOTA
Daerah sesuai dengan kewenangannya menyusun rencana pembangunan Daerah sebagai satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan nasional. Menggunakan pendekatan: • Teknokratik; • Partisipatif; • Politis; • Atas-bawah; • Bawah-atas.
Dirumuskan secara transparan, responsif, efisien, efektif, akuntabel, partisipatif, terukur, berkeadilan, dan berwawasan lingkungan.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
PENCAPAIAN TARGET PEMBANGUNAN NASIONAL (Pasal 258 & Pasal 259 UU No. 23 Tahun 2014) TARGET PEMBANGUNAN PROVINSI
TARGET PEMBANGUNAN NASIONAL
K/L
PROVINSI
Sinkronisasi dan harmonisasi koordinasi teknis, Dikoordinasikan oleh MDN dengan Menteri Bidang Perencanaan
PROV
Koordinasi teknis pembangunan dilaksanakan oleh GUBERNUR sebagai wakil Pemerintah Pusat
TUJUAN PEMBANGUNAN DAERAH 1. 2. 3. 4. 5.
KAB/KOTA
Peningkatan & pemerataan pendapatan masyarakat, Kesempatan kerja, Lapangan berusaha, Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan publik Daya saing Daerah.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
SASARAN MAKRO dalam RANCANGAN RKP TAHUN 2018
NASIONAL
PERTUMBUHAN EKONOMI 6,1%
KEMISKINAN PENGANGGURAN 9,95%
5,3-5,5%
Dalam Melaksanakan Pembangunan Provinsi Banten perlu dipedomani beberapa Sasaran Makro dalam Rancangan RKP Tahun 2018, antara lain:
NO
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
PROVINSI
DKI Jakarta Jawa Barat Banten Jawa Tengah DI. Yogyakarta Jawa Timur Bali
PERTUMBUHAN EKONOMI 5,80 6,06 6,29 5,94 5,78 5,99 6,33
Sumber: Rancangan RKP Tahun 2018, Bappenas
KEMISKINAN
PENGANGGURAN
3,23 8,32 5,11 12,10 13,63 11,06 4,14
8,5 7,7 8,4 4,9 3,4 3,6 1,7
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
SINKRONISASI PENCAPAIAN TARGET PEMBANGUNAN NASIONAL SINKRONISASI DAN HARMONISASI PEMBANGUNAN
PASAL 258 AYAT 3 UU 23 TAHUN 2014
DILAKUKAN DALAM BENTUK KOORDINASI TEKNIS
PASAL 259 AYAT 1 UU 23 TAHUN 2014 Untuk mencapai target pembangunan nasional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 258 ayat (3) dilakukan koordinasi teknis pembangunan antara kementerian atau lembaga pemerintah nonkementerian dan Daerah.
KOORDINASI KORTEK
Kementerian atau lembaga pemerintah nonkementerian berdasarkan pemetaan Urusan Pemerintahan Wajib yang tidak berkaitan dengan Pelayanan Dasar dan Urusan Pemerintahan Pilihan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 melakukan sinkronisasi dan harmonisasi dengan Daerah untuk mencapai target pembangunan nasional.
ANTARA K/L DAN PEMDA PROVINSI DIKOORDINASIKAN OLEH MENDAGRI DAN MENPPN
Koordinasi teknis pembangunan antara kementerian atau lembaga pemerintah nonkementerian dan Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikoordinasikan oleh Menteri dengan menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang perencanaan pembangunan. PASAL 259 AYAT 2 UU 23 TAHUN 2014
ANTARA PROVINSI DAN KAB/KOTA DIKOORDINASIKAN OLEH GUBERNUR Koordinasi teknis pembangunan antara Daerah provinsi dan Daerah kabupaten/kota dan antar-Daerah kabupaten/kota lingkup Daerah provinsi dilaksanakan oleh gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat. PASAL 259 AYAT 3 UU 23 TAHUN 2014
JENIS-JENIS KORTEK Koordinasi teknis pembangunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dalam tahap perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, dan evaluasi pembangunan Daerah. PASAL 259 AYAT 4 UU 23 TAHUN 2014
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
KOORDINASI TEKNIS PEMBANGUNAN K/L
BAPPENAS
Pioritas Nasion al K/L
PERAN KEMENDAGRI
-
Ditjen Bina Bangda Memastikan kesesuaian kegiatan dengan urusan pemerintahan dan pembagian kewenangan antar level pemerintahan
Sinkronisasi usulan kegiatan daerah yang akan dibiayai APBN dengan kegiatan K/L dan Prioritas nasional K/L
KOORDINASI TEKNIS UNTUK MENDUKUNG PENCAPAIAN TARGET PEMBANGUN AN NASIONAL
Prioritas Daerah
BAPPENAS
DAERAH
BAPPENAS
KEMENDAGRI
Sinkronisasi usulan prioritas Daerah dan prioritas K/L K/L
Sinkronisasi pencapaian prioritas nasional melalui kegiatan K/L, serta target Kementerian untuk mendung target nasional
DAERAH
Prioritas Lainnya
Sinkronisasi koodifikasi program Sinkronisasi program dan kegiatan sesuai dengan kewenangan dalam UU 23/2014 Sinkronisasi target daerah sesuai kondisi, potensi dan intensitas urusan pemerintahan PERAN KEMENDAGRI KEMENDAGRI
Dukungan Kegiatan daerah dari APBD
Membahas kegiatan yang didanai APBD untuk mendukung pelaksanaan kegiatan prioritas nasional K/L
DAERAH
RAKORTEK PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KEMENTERIAN DALAM NEGERI DAN MUSRENBANG 4
7 Rakortek Pusat
RAKORTEK PROVINSI
6
Rakortek (10 Hari SetelahDaerah Rakortek (Maret) Pusat)
Bappeda Prov
RKP
(April)
(Februari Minggu ke IV)
5
Musrenbangnas
Musrenbang Provinsi
RKPD Provinsi
(Maret-April)
Forum PD
3
(Maret)
RKPD Kabupaten /Kota
Musrenbang Kabupaten/Kota (Februari Minggu ke III) Hasil Musrenbang Kab/Kota sebagai bahan Provinsi untuk Rakortek Pusat
2
Forum PD (Februari)
Musrenbang Kecamatan (Februari minggu I - II)
1 Musrenbang Desa (Januari) Prioritas Nasional
Prioritas Daerah
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
PENTINGNYA PENYELARASAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN
NKRI
RPJMD PROVINSI
RPJMD KAB/KOTA
PENCAPAIAN SASARAN
RPJM NASIONAL
PENJABARAN SASARAN
1. Sasaran dan Prioritas Pembangunan Nasional adalah tujuan bernegara di semua tingkat pemerintahan 2. Dalam pencapaian sasaran dan prioritas pembangunan nasional, bisa: a. Hanya dilakukan oleh Pemerintah Pusat, seperti pertahanan, keamanan, politik luar negeri, dll. b. Dilakukan oleh semua tingkat pemerintahan sesuai dengan kewenangan. 3. Sasaran dan Prioritas RPJMN adalah tujuan bernegara dalam jangka menengah yang harus dicapai oleh semua tingkat pemerintahan sesuai dengan tingkat kewenangannya, 4. Pertumbuhan ekonomi, tingkat pengangguran, tingkat kemiskinan, tingkat partisipasi sekolah, tingkat kematian ibu, IPM, dll yang menjadi sasaran prioritas nasional, mustahil bisa dicapai dengan hanya menghandalkan SDM dan Anggaran dari Kementerian/Lembaga di pusat saja. 5. Partisipasi Pemerintah Provinsi, Kabupaten, dan Kota mutlak diperlukan. 6. Dalam kerangka pencapaian tujuan bernegara tsb, maka sasaran prioritas pembangunan nasional harus dijabarkan ke semua tingkat pemerintahan sesuai dengan kewenangan.
Direktorat Perencanaan, Evaluasi dan Informasi Pembangunan Daerah 2016
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
PENYELARASAN RPJMD DAN RPJMN 2015-2019 SEB MENTERI DALAM NEGERI DAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL Nomor: 050/4963/SJ dan 0430/M.PPN/12/2016 Menjamin sinergitas sasaran pokok pembangunan dan arah kebijakan pembangunan yang tertuang dalam RPJMN menjadi prioritas dalam RPJMD terkait; Harmonisasi hubungan pusat-daerah dan antardaerah dalam rangka upaya pencapaian sasaran pokok pembangunan nasional;
TUJUAN
Optimalisasi penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan, dan berkelanjutan;
Penyesuaian alokasi anggaran pembangunan pusat dan daerah
Optimalisasi potensi dan keanekaragaman daerah.
NEGERI HUBUNGAN ANTARA KEMENTERIAN KEBIJAKANDALAM PEMBANGUNAN PUSAT & DAERAH DALAM RANGKA IMPLEMENTASI RPJMD
1
2
3
Pasal 5 ayat (2) UU SPPN, “RPJM Daerah merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program Kepala Daerah yang penyusunannya berpedoman pada RPJP Daerah dan memperhatikan RPJM Nasional, memuat arah kebijakan keuangan Daerah, strategi pembangunan Daerah, kebijakan umum, dan program Satuan Kerja Perangkat Daerah, lintas Satuan Kerja Perangkat Daerah, dan program kewilayahan disertai dengan rencanarencana kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif. “ Pasal 263 ayat (3) UU Pemda “RPJMD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program kepala daerah yang memuat tujuan, sasaran, strategi, arah kebijakan, pembangunan Daerah dan keuangan Daerah, serta program Perangkat Daerah dan lintas Perangkat Daerah yang disertai dengan kerangka pendanaan bersifat indikatif untuk jangka waktu 5 (lima) tahun yang disusun dengan berpedoman pada RPJPD dan RPJMN.” Pasal 272 ayat (3) UU Pemda “Pencapaian sasaran, program, dan kegiatan pembangunan dalam rencana strategis perangkat daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diselaraskan dengan pencapaian sasaran, program, dan kegiatan pembangunan yang ditetapkan dalam rencana strategis kementerian atau lembaga pemerintah nonkementerian untuk tercapainya sasaran pembangunan nasional.”
NILAI STRATEGIS
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) RPJMD merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program kepala daerah yang memuat tujuan, sasaran, strategi, arah kebijakan, pembangunan Daerah dan keuangan Daerah, serta program Perangkat Daerah dan lintas Perangkat Daerah yang disertai dengan kerangka pendanaan bersifat indikatif untuk jangka waktu 5 (lima) tahun yang disusun dengan berpedoman pada RPJPD dan RPJMN.
Road map (peta arah) pembangunan dalam jangka waktu 1 perencanaan 5 tahun kedepan; Pedoman bagi penyusunan Rencana Pembangunan Tahunan 2 Daerah (RKPD); Penjabaran visi dan misi serta program Kepala Daerah terpilih 3 untuk memenuhi janji mensejahterakan masyarakat;
4 Instrumen bagi mewujudkan pembangunan berkelanjutan;
5 Instrumen untuk meningkatkan keunggulan utama daerah.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
“BantenMandiri, Maju, Sejahtera BerlandaskanImandanTakwa” Prioritas Pembangunan Provinsi Banten sesuai RPJPD Tahap Keempat yaitu: 1
Penanggulangan kemiskinan, pengangguran dan peningkatan kesejahteraan sosial;
2
Peningkatan daya saing sumber daya manusia;
3
Peningkatan daya saing perekonomian;
4
Peningkatan kualitas pelayanan prasarana dan sarana wilayah;
5
Pengelolaan tata ruang, sumber daya alam dan lingkungan hidup;
6
Penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bersih;
7
Pengembangangan dan pembangunan serta optimalisasi fungsi dan peran pusat pertumbuhan.
30%
20%
10%
BELANJA TIDAK LANGSUNG
46,46% 43,98%
Jambi Bengkulu
BELANJA LANGSUNG
Sumber Data : Perda APBD, Ditjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, 2016
48,82%
Sulawesi Tengah
55,96% 50,81%
Papua Barat
35,52%
44,71%
62,58%
54,45%
70,62%
55,07%
Papua
Maluku Utara
Maluku
Nusa Tenggara Timur
Nusa Tenggara Barat
Bali
Sulawesi Tenggara
62,66%
47,55%
Gorontalo
Sulawesi Selatan
52,13%
Sulawesi Utara
37,90%
Sulawesi Barat
52,36%
Kalimantan Timur
41,83%
47,66%
Kalimantan Selatan
Kalimantan Utara
46,33%
61,48%
Kalimantan Barat Kalimantan Tengah
66,79%
49,43%
71,52%
59,04%
Jawa Timur
D.I.Yogyakarta
Jawa Tengah
BANTEN Banten
50%
76,06%
49,19%
44,04%
64,48%
55,29%
37,42%
45,55%
29,38%
44,93%
37,34%
51,18%
52,45%
47,87%
62,10%
58,17%
47,64%
52,34%
53,67%
38,52%
33,21%
50,57%
28,48%
40,96%
23,94%
57,36%
41,60%
46,47%
38,68%
56,02%
53,54%
52,98%
50,89%
44,26%
29,06%
100%
Jawa Barat
42,64%
58,40%
Lampung DKI Jakarta
53,53%
Bangka Belitung
61,32%
47,02%
Kepulauan Riau
55,74% 49,11%
0%
Riau
Sumatera Selatan
40%
Sumatera Barat
60%
70,94%
70%
53,05%
80%
46,95%
90%
Sumatera Utara
Aceh
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
PROPORSI KOMPONEN BELANJA DAERAH AGREGAT APBD PROVINSI TA 2016
DKI Jakarta Bengkulu Maluku Sulawesi Tenggara Sulawesi Tengah Sulawesi Utara Nusa Tenggara Barat Gorontalo Bangka Belitung Maluku Utara Bali Jambi Lampung Sumatera Barat Sulawesi Selatan Kalimantan Barat D.I. Yogyakarta Nusa Tenggara Timur Kalimantan Tengah Sumatera Utara Kalimantan Selatan Jawa Tengah Jawa Timur Sulawesi Barat Kalimantan Utara Riau Kepulauan Riau Kalimantan Timur Papua Aceh Sumatera Selatan Banten Banten Jawa Barat Papua Barat
35,00%
30,00%
25,00%
20,00%
15,00%
10,00%
5,00%
31,22% 22,04% 20,94% 20,45% 19,76% 19,42% 18,14% 18,01% 16,66% 16,52% 16,50% 16,24% 15,56% 15,54% 15,43% 15,20% 15,09% 14,53% 14,01% 13,79% 13,71% 13,09% 12,54% 11,96% 11,47% 10,96% 10,59% 9,49% 8,50% 7,80% 7,69% 7,39% 7,36% 4,91%
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
PROPORSI BELANJA PEGAWAI BTL
TERHADAP TOTAL BELANJAPROVINSI SE-INDONESIA TA 2016
Rata-Rata = 14.94%
0,00%
Rasio Belanja Pegawai BTL thdp Total Belanja
Sumber Data : Perda APBD, Ditjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, 2016
rata-rata
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN Agar RPJMD Provinsi Banten Periode Tahun 2017-2022 dapat 1 ditetapkan sebelum berakhirnya batas waktu penetapan yaitu 6 (enam) bulan setelah kepala daerah dilantik; Agar Pemerintah Provinsi Banten tetap berupaya menjaga 2 birokrasi yang melayani;
3
4
Merencanakan dan mengimplementasikan pembangunan yang mampu menjawab masalah-masalah yang dihadapi masyarakat; dan Menyelenggarakan pembangunan yang berbudaya.
SUMATERA
KALIMANTAN
IRIAN JAYA
JAVA
TERIMA KASIH 21
21