PANCASILA Modul ke:
PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH BANGSA INDONESIA
Nurohma, S.IP, M.Si Fakultas
FASILKOM Program Studi
Sistem Informasi www.mercubuana.ac.id
PANCASILA DALAM KAJIAN BANGSA INDONESIA Pancasila Pancasila Era Pra Kemerdekaan, Pancasila Era Kemerdekaan, Pancasila Era Orde Lama, Pancasila Era Orde Baru, Pancasila Era Reformasi
PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH BANGSA INDONESIA Tujuan Pembelajaran Umum Mahasiswa diharapkan dapat memahami Pancasila dalam Konteks Kajian Sejarah Bangsa Indonesia
Tujuan Pembelajaran Khusus Mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan dan melakukan telaah kritis tentang sejarah kelahiran dan tumbuh berkembangnya Pancasila dari era ke era
Pendahuluan Pancasila sudah merupakan merupakan khasanah budaya Indonesia,karena nilai-nilai tersebut hidup dalam sejarah Indonesia yang terdapat dalam beberapa kerajaan yang ada di Indonesia : ¾ kerajaan Kutai, telah menampilkan nilai sosial politik, dan Ketuhanan dalam bentuk kerajaan, kenduri sedekah kepada para Brahmana. ¾ kerajaan Sriwijaya oleh Mr. Muhammad Yamin disebut sebagai Negara Indonesia Pertama dengan dasar kedatuan. Nilai-nilai Pancasila nampak, seperti nilai persatuan, nilai ke-Tuhanan, nilai-nilai kemasyarakatan dan ekonomi, nilai internasionalisme
Pendahuluan ¾ Kerajaan Majapahit, di bawah raja Prabhu Hayam Wuruk dan Apatih Mangkubumi, Gajah Mada telah berhasil mengintegrasikan nusantara. istilah Pancasila dikenali dalam buku Nagarakertagama karangan Empu Prapanca dan buku Sutasoma karangan Empu Tantular. • Pancasila diartikan sebagai “berbatu sendi yang lima” (dalam bahasa Sansekerta), yang bermakna “pelaksanaan kesusilaan yang lima” (Pancasila Krama), yaitu: Tidak boleh melakukan kekerasan; Tidak boleh mencuri; Tidak boleh berjiwa dengki; Tidak boleh bohong; Tidak boleh mabuk minuman keras
Pancasila Era Pra Kemerdekaan Dua Momentum : ¾ Tonggak sejarah yang dijiwai oleh nilai-nilai Pancasila adalah termanifestasi dalam Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928 . ¾ Sidang pertama BPUPKI yang dilaksanakan pada 29 Mei sampai 1 Juni 1945 Saat itu (29 Mei 1945) dalam pidato pembukaan, Ketua Dr. Radjiman Wedyoningrat mengajukan pertanyaan kepada anggota BPUPKI : APA DASAR NEGARA
INDONESIA???
Lanjutan ¾ 29 Mei 1945 Mr. Muhammad Yamin mengusulkan calon rumusan dasar negara Indonesia sebagai berikut: 1) Peri Kebangsaan, 2) Peri Kemanusiaan, 3) Peri kerakyatan, dan 5) Kesejaahteraan Rakyat. ¾ 30 Mei 1945 Prof. Soepomo mengemukakan Teori Negara; 1) Teori Negara perseorangan (individualis), 2) Paham Negara Kelas dan 3) Paham negara integralistik. ¾ 1 Juni Ir. Soekarno mengusulkan lima dasar yang ia sebut Pancasila sebagai dasar negara Indonesia merdeka.
Lanjutan ¾ Bila sidang BPUPKI keberatan, Ir. Soekarno menawarkan alternatif lain yang ia sebut TRISILA yang meliputi; socio-nationalisme, socio democratie dan ke-Tuhanan. ¾ Jika masih ditolak, Ir. Soekarno mengusulkan inti dari semuanya dengan ia sebut sebagai Eka Sila yaitu “Gotong Royong”. ¾ Hasil sidang BPUPKI ini kemudian dijadikan sebagai bahan-bahan untuk menyusun UUD 1945. ¾ 22 Juni 1945 disepakati PIAGAM JAKARTA sebagai dasar dari penyusunan UUD 1945 yakni sebagai “Preambule” (Pembukaan).
Lanjutan Rumusan PANCASILA dalam Piagam Jakarta (22 Juni 1945) Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syari’at Islam bagi pemeluk-pemeluknya Kemanusiaan yang adil dan beradab Persatuan Indonesia Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Lanjutan BEBERAPA PERISTIWA MENJELANG KEMERDEKAAN : 6 Agustus 1945, Hiroshima di bom sekutu 7 Agustus 1945, Jepang mengluarkan maklumat yang berisi: Dibentuk Panitia Persiapan Kemerdekaan bagi Indonesia (PPKI) menggantikan BPUPKI PPKI akan dilantik tanggal 18 Agustus 1945 dan mulai bersidang 19 Agustus 1945 Kemerdekaan Indonesia direncanakan tanggal 24 Agustus 1945 Peristiwa Rengasdengklok
Pancasila Era Kemerdekaan Dua Momentum : ¾ Peristiwa rengasdengklok telah mempertemukan antara golongan tua dengan golongan muda. ¾ 16 Agustus 1945 golongan muda dan tua mulai menyusun teks proklamasi yang berlangsung singkat, mulai pukul 02.00-04.00 dini hari. Teks proklamasi sendiri disusun oleh Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta dan Mr. Ahmad Soebardjo di rumah Laksamana T.Maeda di jalan Imam Bonjol. Sukarni (gol.muda) mengusulkan yang menandatangani teks proklamasi itu adalah Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta atas nama bangsa Indonesia. Kemudian teks proklamasi Indonesia tersebut diketik oleh Sayuti Melik.
Pancasila Era Kemerdekaan ¾ Keesokan harinya, 17 Agustus 1945 tepat jam 10.00 Wib Teks Proklamasi Kemerdekaan bangsa Indonesia dibacakan oleh Soekarno di Jl. Pegangsaan Jakarta. ¾ Isi Proklamasi sesuai dengan semangat yang tertuang dalam Piagam Jakarta tanggal 22 Juni 1945. Piagam ini berisi garis-garis pemberontakan melawan imperialismekapitalisme & fasisme serta memuat dasar pembentukan NKRI. ¾ Awal 1950-an sejumlah tokoh hendak melakukan interpretasi ulang terhadap Pancasila. Muncul dua kubu, yakni kubu yang menilai Pancasila lebih dari sekedar kompromi politik/kontrak sosial dan kubu yang hanya melihat sekedar kompromi politik/ kontrak sosial.
Pancasila Era Orde Lama Pertentangan dua kubu ini berujung di Badan Konstituante (legislatif) hasil Pemilu I 1955 yang ditugaskan untuk menyusun UUD yang baru untuk mengganti UUDS 1950 hingga terjadi deadlock. Kompromi diambil oleh kedua kubu dengan bersepaka untuk kembali ke UUD 1945. namun mereka berselisih keras soal rumusan Pancasila yang dimuat dalam Pembukaan UUD 1945. Kubu Pertama menginginkan Pancasila sesuai dengan rumusan Piagam Jakarta. Sementara kubu kedua tetap bertahan dengan Pancasila hasil rumusan yang disahkan pada 18 Agustus 1945 sebagai dasar negara.
Pancasila Era Orde Lama Hingga akhir bulan Juni 1959 dua kubu tersebut masih kukuh dengan pendiriannya masing-masing. Akhir nya Presiden Soekarno turun tangan dengan menerbitkan Dekrit untuk menyelamatkan negara dari kekosongan hukum . Keputusan ini disetujui oleh Kabinet tanggal 3 Juli 1959, kemudian dirumuskan di Istana Bogor pada 4 Juli 1959, dan diumumkan secara resmi oleh presiden pada 5 Juli 1959 pukul 17.00 di depan Istana Merdeka. Isi Dekrit itu : 1. Pembubaran konstituante; 2. Undang-Undang Dasar 1945 kembali berlaku; dan 3. Pembentukan Majelis Permusyawaratan Rakyat
Pancasila Era Orde Lama Pasca keluarnya Dekrit 5 Juli, Presiden Soekarni tampil hegemonik dengan menafsirkan sendiri Pancasila sebagai satu kesatuan paham dalam doktrin “Manipol/USDEK” yang merupakan intisari pidatonya pada 17 Agustus 1959. kemudian dikukuhkan dalam Penetapan Presiden (Penpres) Nomor 1 tahun 1960 dan Ketetapan MPRS No. 1/MPRS 1960 tentang GBHN. namun gonjang ganjing dalam bidang politik, ekonomi dan sosial menyebabkan pertentangan yang tajam antara dua kubu yakni PKI versus TNI/AD dan Kalangan Agamawan. Akhirnya meletus peristiwa G.30 S. Dampak dari itu telah membuat Presiden Soekarno dilengserkan melalui Sidang Istimewa MPRS.
Pancasila Era Orde Baru Jenderal Soeharto tampil sebagai presiden pasca diturunkannya presiden Soekarno. Demikian pemahaman Pancasila sebagai dasar negara mengalami perubahan. 1 Juni 1967 Presiden Soeharto mengatakan,”Pancasila sama sekali bukan sekedar semboyan untuk dikumandangkan, Pancasila bukan dasar falsafah negara yang sekedar dikeramatkan dalam naskah UUD, melainkan harus diamalkan. Tahun 1968 Presiden Soeharto mengeluarkan Instruksi Presiden Nomor 12 tahun 1968 yang menjadi panduan dalam mengucapkan Pancasila sebagai dasar negara. 22 Maret 1978 ditetapkan Ketetapan (disingkat TAP) MPR Nomor II/MPR/1978 tentang Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (Ekaprasetya Pancakarsa) yang berisi 36 butir tindakan yang harus diamalkan.
Pancasila Era Orde Baru Agustus 1982 Pemerintahan ORBA menjalankan “Azas Tunggal” yaitu pengakuan terhadap Pancasila sebagai Azas Tunggal, bahwa setiap partai politik harus mengakui posisi Pancasila sebagai pemersatu bangsa. Pertengahan Tahun 1998 muncul gerakan demokratisasi menuntut reformasi karena ORBA dinilai tidak transparan dan otoriter, represif, korup dan manipulasi politik,sekaligus mengkritik praktek Pancasila yang hanya dipaksakan kepada rakyat saja. Puncak dari keadaan tersebut ditandai dengan hancurnya ekonomi nasional Akhirnya pada 21 Mei 1998 Presiden Soeharto lengser dari jabatan Presiden dan digantikan oleh Wakilnya yakni BJ. Habibie sebagai presiden Indonesia
Pancasila Era Reformasi Pasca ORBA tumbang, muncul fobia terhadap Pancasila. Dasar Negara itu untuk sementara waktu dilupakan. Karena dinilai sebagai ideologi tunggal dan satusatunya sumber nilai serta kebenaran. Negara menjadi maha tahu mana yang benar dan mana yang salah. Nilainilai itu selalu ditanam ke benak masyarakat melalui indoktrinasi Seiring waktu berjalan, terlihat sekali bangsa ini kehilangan standar pegangan hidup bersama, mulailah muncul konflik-konflik komunal dan sektarian ditambah konflik vertikal yang tajam diantara elit politik karena libido kekuasaan. Di bidang ekonomi nampak sekali gap tajam yang diikuti oleh rusaknya moral generasi muda
Pancasila Era Reformasi Memudarnya pegangan nilai ideal dalam berbangsa dan disorientasi nilai dasar ideologi bangsa membuat mayoritas elemen bangsa cemas. Sehingga tumbuh keinginan untuk merevitalisasi Pancasila sebagai ideologi negara ditengah kecemasan tentang maraknya terorisme di Indonesia. Sosialisasi mengembalikan Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat mulai dikuatkan dengan pelbagai peraturan per-UU-an. Misalnya, UU No.12/2011 menempatkan Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara serta sekaligus dasar filosofis negara sehingga setiap materi muatan Peraturan Perundang-undangan tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila; UU No.12/2012 mewajibkan seluruh kurikulum pendidikan tinggi harus memuat mata kuliah Agama, Pancasila, Kewarganegaraan dan Bahasa Indonesia.
Terima Kasih Nurohma, S.IP, M.Si