PANCASILA Modul ke:
ASAL USUL, KEDUDUKAN DAN LANDASAN PANCASILA DALAM NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA
Nurohma, S.IP, M.Si Fakultas
FASILKOM Program Studi
Sistem Informasi www.mercubuana.ac.id
ASAL USUL, KEDUDUKAN DAN LANDASAN PANCASILA DALAM NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA Pancasila Asal Usul Pancasila, Kedudukan Pancasila, Landasan Pancasila
ASAL USUL, KEDUDUKAN, DAN LANDASAN DALAM NKRI Tujuan Pembelajaran Umum Mahasiswa diharapkan dapat memahami asal usul, kedudukan dan landasan Pancasila dalam NKRI
Tujuan Pembelajaran Khusus Mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan asal usul, kedudukan dan landasan Pancasila dalam NKRI
Asal Usul Pancasila TEORI ASAL MULA PANCASILA Asal mula Pancasila dasar filsafat Negara dibedakan: • Causa materialis (asal mula bahan) ialah berasal dari bangsa Indonesia sendiri, terdapat dalam adat kebiasaan, kebudayaan dan dalam agama-agamanya. • Causa formalis (asal mula bentuk atau bangun) dimaksudkan bagaimana Pancasila itu dibentuk rumusannya sebagaimana terdapat pada Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Dalam hal ini BPUPKI memiliki peran yang sangat menentukan.
Asal Usul Pancasila • Causa efisien (asal mula karya) ialah asal mula yang meningkatkan Pancasila dari calon dasar negara menjadi Pancasila yang sah sebagai dasar negara. Asal mula karya dalam hal ini adalah PPKI sebagai pembentuk negara yang kemudian mengesahkan dan menjadikan Pancasila sebagai dasar filsafat Negara setelah melalui pembahasan dalam sidang-sidangnya. • Causa finalis (asal mula tujuan) adalah tujuan dari perumusan dan pembahasan Pancasila yakni hendak dijadikan sebagai dasar negara. Untuk sampai kepada kausan finalis tersebut diperlukan kausa atau asal mula sambungan.
Asal Usul Pancasila Sejarah bangsa Indonesia memberikan bukti yang dapat kita cari dalam berbagai adat istiadat, tulisan, bahasa, kesenian, kepercayaan, agama dan kebudayaan pada umumnya misalnya: • Di Indonesia tidak pernah putus-putusnya orang percaya kepada Tuhan, bukti-buktinya: bangunan peribadatan, kitab suci dari berbagai agama dan aliran kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, upacara keagamaan • Bangsa Indonesia terkenal ramah tamah, sopan santun, lemah lembut dengan sesama manusia, bukti-buktinya misalnya bangunan padepokan, pondok-pondok, semboyan aja dumeh, aja adigang adigung adiguna, aja kementhus, aja kemaki, aja sawiyah-wiyah, dan sebagainya, tulisan Bharatayudha, Ramayana, Malin Kundang, dan sebagainya
Asal Usul Pancasila • Bangsa Indonesia juga memiliki ciri-ciri guyub, rukun, bersatu, dan kekeluargaan, sebagai bukti-buktinya bangunan candi Borobudur, Candi Prambanan, dan sebagainya, tulisan sejarah tentang pembagian kerajaan, Kahuripan menjadi Daha dan Jenggala, semboyan bersatu teguh bercerai runtuh, crah agawe bubrah rukun agawe senthosa, bersatu laksana sapu lidi, sadhumuk bathuk sanyari bumi, kaya nini lan mintuna, gotong royong membangun negara Majapahit, dsb. • Unsur-unsur demokrasi sudah ada dalam masyarakat kita, bukti-buktinya: bangunan Balai Agung dan Dewan Orang-orang Tua di Bali untuk musyawarah, Nagari di Minangkabau dengan syarat adanya Balai, Balai Desa di Jawa, tulisan tentang Musyawarah Para Wali
Asal Usul Pancasila • Dalam hal Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia, bangsa Indonesia dalam menunaikan tugas hidupnya terkenal lebih bersifat sosial dan berlaku adil terhadap sesama, buktibuktinya adanya bendungan air, tanggul sungai, tanah desa, sumur bersama, lumbungdesa, tulisan sejarah kerajaan Kalingga, Sejarah Raja Erlangga, Sunan Kalijaga, Ratu Adil, Jaka Tarub, Teja Piatu, dan sebagainya, penyediaan air kendi di muka rumah, selamatan, dan sebagainya. Jadi Pancasila sebenarnya secara budaya merupakan kristalisasi nilai-nilai yang baik-baik yang digali dari bangsa Indonesia. Adapun kelima sila dalam Pancasila merupakan serangkaian unsur-unsur tidak boleh terputus satu dengan yang lainnya.
Kedudukan Ada tiga hal pokok kedudukan Pancasila dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia : • Pancasila sebagai pandangan hidup • Pancasila sebagai dasar negara (konstitusi) • Pancasila sebagai sumber hukum dasar NKRI Ketiganya merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Sebagaimana yang disampaikan oleh Notonegoro (dalam Soegito, dkk., 1995: 8) bahwa berkat tercantumnya dalam pembukaan, Pancasila sebagai dasar falsafah negara, mengandung konsekuensi bahwa secara formil Pancasila sebagai norma hukum dasar positif, objektif, dan subjektif adalah mutlak tidak dapat diubah dengan jalan hukum. Secara materiil adalah juga mutlak tak dapat diubah, disebabkan kehidupan kemasyarakatan, kebudayaan, termasauk kefilsafatan, kesusilaan, keagamaan merupakan sumber hukum positif yang unsur-unsur intinya telah ada dan hidup sepanjang masa, di samping sifat kenegaraannya juga mempunyai sifat adat kebudayaan (kultural) dan sifat keagamaan (religius).
Landasan Pancasila Ada empat (4) landasan dari Pancasila dalam kedudukannya sebagai pandangan hidup, dasar negara dan sumber segala dari sumber hukum. Landasan Historis Pendidikan Pancasila • Proses sejarah pembentukan bangsa Indonesia (Prasejarah, Kerajaan Kuno, Kerajaan Islam, penjajahan, perjuangan kemerdekaan, kemerdekaan dstnya), meliputi nilai Ketuhanan, Toleransi, dan kemanusian (humanisme) • Sejarah Perumusan Pancasila sebagai dasar negara (sejak sidang BPUPKI I hingga sekarang) lewat perdebatan panjang dari para pendiri bangsa. • Walaupun dalam Alenia IV Pembukaan UUD 1945 tidak termuat istilah PANCASILA, namun atas interpretasi historis dalam rangka pembentukan rumusan dasar negara yang secara spontan diterima oleh para tokoh bangsa.
Landasan Pancasila Landasan Kultural • Fakta budaya dan falsafah hidup bangsa Indonesia yang merupakan suatu pandangan hidup, tujuan hidup bersama dalam suatu negara, yang setiap bangsa memiliki ciri khas tersendiri dalam kancah pergaulan bangsabangsa di dunia. • Setiap bangsa memiliki ciri pandangan hidup yang berbeda, bangsa Indonesia mendasarkan pandangan hidupnya dalam suatu asas kultural yang dimiliki dan melekat pada diri bangsa sendiri yaitu Pancasila. • Pancasila merupakan pencerminan nilai yang tumbuh dalam kehidupan bangsa, diangkat dari nilai-nilai kultural yang dimiliki bangsa Indonesia melalui proses pemikiran filosofis pendiri negara yang digali dari budaya sendiri, sejajar dengan karyabesar bangsa lain di dunia. • Pancasila tidak mengandung nilai-nilai yang kaku dan tertutup namun terbuka masuknya nilai-nilai yang positif yang datang dari dalam maupun luar sehingga generasi penerus, terutama kalangan intelektual kampus dapat mendalami, dalam arti mengembangkan sesuai dengan tuntutan jaman.
Landasan Pancasila Landasan Filosofis • Pancasila sebagai dasar filsafat negara dan pandangan filosofis bangsa Indonesia, merupakan suatu keharusan moral untuk secara konsisten merealisasikannya dalam setiap aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. • Secara filosofis, bangsa Indonesia sebelum mendirikan negara sebagai bangsa yang berke-Tuhan-an dan berperikemanusiaam. Secara objektif, manusia Indonesia adalah berke-Tuhan-an, berperikemanusiaan yang adil dan beradab serta berusaha mempertahankan persatuan untuk mewujudkan keadilan. • Nilai-nilai Pancasila merupakan Dasar Filsafat negara, maka konsekuensinya setiap aspek penyelenggara negara harus bersumber pada nilai-nilai Pancasila ternasuk sistem Peraturan Perundangundangan. • Pancasila sebagai dasar falsafah negara, menjadi sumber nilai pembangunan nasional yang berkaitan dengan ipolekhuksusbudhamkam.
Landasan Pancasila Landasan Yuridis • Pembukaan UUD 1945 alinea II (Cita-cita bangsa Indonesia) dan alinea IV ( tujuan dan aspirasi kemerdekaan) • UU no. 2 tahun 1989 tentang Sisdiknas jo UU No. 20 tahun 2003 • UU no. 11 tahun 2012 tentang sistem penyelenggaraan pendidikan tinggi • PP No. 60 tahun 1999 tentang Dikti pasal 13 ayat (2) • SK Ditjen Dikti No. 265/DIKTI/kep/2000 (Penyempurnaan Kurikulum) • SK Ditjen Dikti No. 38/DIKTI/Kep/2002 tentang Rambu-rambu Pelaksanaan Matakuliah Pengembangan Kepribadian
Landasan Pancasila
Pancasila
Historis
Yuridis
Kultural
Filosofis
Landasan Nasional
Landasan Hukum
Landasan Ideologis
Landasan Moral
Nasionalisme
Staats Fundamental Norm
Bhinneka Tunggal Ika
Welt anschauung
Terima Kasih Nurohma, S.IP, M.Si