Modul ke:
PANCASILA Makna dan Aktualisasi Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab dalam Kehidupan Bernegara
Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Program Studi
Manajemen www.mercubuana.ac.id
Poernomo A. Soelistyo, SH., MBA.
Pendahuluan •
• •
Nilai kemanusiaan yang adil dan beradab menunjukkan bahwa manusia diakui dan diperlakukan sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Berdasarkan nilai tersebut, dikembangkan sikap saling mencintai sesama manusia, sikap tenggang rasa dan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain. Berdasarkan nilai-nilai kemanusiaan, maka Indonesia menentang segala macam bentuk eksploitasi, penindasan oleh satu bangsa terhadap bangsa lain, oleh satu golongan terhadap golongan lain, dan oleh manusia terhadap manusia lain, oleh penguasa terhadap rakyatnya. Kemanusiaan yang adil dan beradab berarti menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan mengajarkan untuk menghormati harkat dan martabat manusia dan menjamin hak-hak asasi manusia. Nilai ini didasarkan pada kesadaran bahwa manusia adalah sederajat, maka bangsa Indonesia merasa dirinya bagian dari seluruh umat manusia, karena itu dikembangkanlah sikap hormat-menghormati dan bekerja sama dengan bangsa lain.
Dalam mengaktualisasikan sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab dapat dipertimbangkan beberapa prinsip pemikiran implementatif, antara lain : • Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. • Mengakui persamaan derajad, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya. • Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia. • Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa slira. • Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain. • Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. • Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan. • Berani membela kebenaran dan keadilan. • Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia. • Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerja sama dengan bangsa lain.
Makna dan Aktualisasi Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab dalam Pembangunan Bidang Politik • Sebagai suatu dasar filsaat negara, maka sila-sila Pancasila merupakan suatu sistem nilai. Oleh karena itu, sila-sila Pancasila pada hakikatnya merupakan suatu kesatuan. Meskipun dalam setiap sila terkandung nilai-nilai yang memiliki perbedaan antara satu dengan lainnya, namun kesemuanya itu tidak lain merupakan suatu kesatuan yang sistematis. • • Dalam kehidupan kenegaraan, harus senantiasa dilandasi oleh moral kemanusiaan antara lain dalam kehidupan pemerintah negara, politik, ekonomi, hokum, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan serta dalam kehidupan keagamaan. Oleh karena itu dalam kehidupan bersama dalam negara harus dijiwai oleh moral kemanusiaan untuk saling menghargai sekalipun terdapat suatu perbedaan karena hal itu merupakan suatu bawaan kodrat manusia untuk saling menjaga keharmonisan dalam kehidupan bersama.
•
• • •
• • • • • • • • • •
Nilai kemanusiaan yang adil mengandung suatu makna bahwa hakikat manusia sebagai makhluk yang berbudaya dan beradab harus berkodrat adil. Hal ini mengandung suatu pengertian bahwa hakikat manusia harus adil dalam hubungan dengan diri sendiri, adil terhadap manusia lain, adil terhadap masyarakat, bangsa dan negara, adil terhadap lingkungannya serta adil terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Hakikat pengertian diatas sesuai dengan : Pembukaan UUD 1945 alinea pertama : “Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu adalah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan…” Pasal 27, 28, 29, 30, dan 31 UUD 1945. Wujud nyata dari sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab itu dapat dipertimbangkan beberapa prinsip pemikiran implementatif dalam bidang politik, antara lain : Mengakui persamaan derajat persamaan hak dan persamaan kewajiban antara sesama manusia. Saling mencintai sesama manusia. Mengembangkan sikap tenggang rasa. Tidak semena-mena terhadap orang lain. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan. Berani membela kebenaran dan keadilan. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan. Hormat menghormati dan bekerja sama dengan bangsa lain.
• Nilai-nilai di atas dapat diaplikasikan dalam kegiatankegiatan politik, seperti dalam proses pelaksanaan pemilihan umum baik pemilu Presiden, legislative dan pemilukada maupun dalam proses pemilihan pemimpin lainnya dalam masyarakat yaitu pemilihan rukun tetangga dan rukun warga, pemilihan kepala desa serta dalam lingkungan komunitas masyarakat lainnya.
Makna dan Aktualisasi Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab dalam Pembangunan Bidang Ekonomi •
•
• •
Salah satu tolok ukur sisi humanistik dari ekonomi adalah keadilan. Tidak adanya diskriminasi bagi setiap warga negara berarti mengakui bahwa di balik setiap perbedaan warga negara terdapat sebuah kesamaan, yaitu sebagai manusia yang sama-sama memiliki hak dan kewajiban setara yang diakui undang-undang dan dilandasi nilai-nilai kemanusiaan universal. Inilah dimensi humanistik dalam perekonomian. Hal ini ditandai dengan kesamaan peluang dan akses (equal opportunity) bagi setiap warga negara dalam berekonomi dan menikmati pembangunan ekonomi. Dalam pembukaan UUD 1945 dijelaskan bahwa tujuan dari negara Indonesia adalah keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Keadilan sosial sebagai sila pamungkas Pancasila di sini seyogianya juga menjadi tujuan dari pelaksanaan ekonomi di Indonesia. Pemerataan ekonomi yang akan dicapai tidak hanya untuk mewujudkan pembangunan ekonomi yang humanistik, namun juga mengamalkan amanat yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 yang menjelaskan bahwa tujuan negara Indonesia adalah terciptanya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Wujud nyata dari sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab itu dapat dipertimbangkan beberapa prinsip pemikiran implementatif dalam bidang ekonomi, antara lain : • Mengakui persamaan derajat persamaan hak dan persamaan kewajiban antara sesama manusia. • Saling mencintai sesama manusia. • Mengembangkan sikap tenggang rasa. • Tidak semena-mena terhadap orang lain. • Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan. • Berani membela kebenaran dan keadilan. • Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan. • Hormat-menghormati dan bekerja sama dengan bangsa lain.
Nilai-nilai tersebut di atas dapat diaplikasikan dalam kegiatankegiatan ekonomi, yaitu : • Distribusi pendapatan dalam suatu kegiatan usaha sesuai dengan hak dan kewajiban serta kedudukan masing-masing. • Membantu pekerja yang lemah baik melalui bimbingan keterampilan maupun dalam bentuk material. • Gemar memberikan sebagian rezekinya kepada orang lain. • Mengakui bahwa keberhasilan suatu usaha atas kerja semua pihak. • Menghormati rekan kerja serta menjamin hubungan baik antara orang-orang yang terlibat dalam komunitas produsen dengan konsumen.
Makna dan Aktualisasi Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab dalam Pembangunan Sosial Budaya • Dalam pembangunan dan pengembangan aspek sosial budaya hendaknya didasarkan atas sistem nilai yang sesuai dengan nilai-nilai budaya yang dimiliki oleh masyarakat tersebut. • Terutama dalam rangka bangsa Indonesia melakuka reformasi di segala bidang dewasa ini. • Sebagai antiklimaks proses reformasi dewasa ini sering kita saksikan adanya stagnasi nilai sosial budaya dalam masyarakat sehingga tidak mengherankan jikalau di berbagai wilayah Indonesia saat ini terjadi berbagai gejolak yang sangat memprihatinkan antara lain amuk massa yang cenderung anarkis, bentrok antar kelompok masyarakat satu dengan yang lainnya yang muaranya adalah masalah politik. • • Oleh karena itu, dalam pengembangan sosial budaya pada masa reformasi dewasa ini kita harus mengangkat nilai-nilai yang dimiliki bangsa Indonesia sebagai dasar nilai, yaitu nilai-nilai Pancasila itu sendiri.
•
• • • • • • •
Sebenarnya implementasi nilai-nilai Pancasila dalam pembangunan sosial budaya tertuang dalam sila kedua yakni “Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab”. Selain itu, implementasi nilai-nilai Pancasila dalam pembangunan sosial budaya juga dapat dipahami dengan pasal 32 ayat 1 dan 2 UUD 1945 yaitu : Pasal 1 : Negara memajukan kebudayaan Nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya. Pasal 2 : Negara menghormati dan memelihara Bahasa daerah sebagai kekayaan budaya Nasional. Dari kedua pasal tersebut dapat kita lihat bahwa dalam membangun sosial budaya diperlukan kemanusiaan yang beradab dalam implementasinya di kehidupan masyarakat adalah dengan menghormati dan memelihara serta mengembangkan budaya bangsa.
•
• • • • • • • • • •
Wujud nyata dari sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab itu dapat dipertimbangkan beberapa prinsip pemikiran implementatif dalam bidang sosial budaya, antara lain : Mengakui persamaan derajat persamaan hak dan persamaan kewajiban antara sesama manusia. Saling mencintai sesama manusia. Mengembangkan sikap tenggang rasa. Tidak semena-mena terhadap orang lain. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan. Berani membela kebenaran dan keadilan. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan. Hormat menghormati dan bekerja sama dengan bangsa lain. Nilai-nilai di atas dapat diaplikasikan dalam kegiatan-kegiatan hubungan sesama dalam masyarakat, saling menghormati budaya serta kreativitas karya seni masing-masing.
Makna dan Aktualisasi Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab dalam Pembangunan Bidang Hankam Persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia dapat terwujud salah satunya dengan adanya sistem pertahanan dan keamanan negara. Oleh karena itu, pembangunan dalam bidang pertahanan dan keamanan mutlak dilakukan dengan senantiasa berlandaskan pada nilai-nilai Pancasila. Perwujudan nilai-nilai Pancasila dalam pembangunan bidang ini dapat dilakukan dengan cara : • Pertahanan dan keamanan negara harus berdasarkan kepada tujuan demi tercapainya kesejahteraan hidup manusia sebagai makhluk Tuhan yang Maha Esa. • Pertahanan dan keamanan negara harus berdasarkan pada tujuan demi tercapainya kepentingan seluruh warga negara Indonesia. • Pertahanan dan keamanan harus mampu menjamin hak asasi manusia, persamaan derajat serta kebebasan kemanusiaan. • Pertahanan dan keamanan negara harus diperuntukkan demi terwujudnya keadilan dalam kehidupan masyarakat.
Wujud nyata dari sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab itu dapat dipertimbangkan beberapa prinsip pemikiran implementatif dalam bidang Hankam, antara lain : • Mengakui persamaan derajat persamaan hak dan persamaan kewajiban antara sesama manusia. • Saling mencintai sesame manusia. • Mengembangkan sikap tenggang rasa. • Tidak semena-mena terhadap orang lain. • Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan. • Berani membela kebenaran dan keadilan. • Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan. • Hormat-menghormati dan bekerja sama dengan bangsa lain.
Makna dan Aktualisasi Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab dalam Pembangunan Bidang Hukum dan HAM • Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab memandang bahwa alam semesta tertata dalam keselarasan, masing-masing unsur yang membentuk alam semesta berelasi dalam harmoni sehingga terjamin kelestarian. Setiap unsur yang terdapat dalam alam semesta memiliki fungsi sesuai dengan kodrat bawaannya. Kewajiban setiap unsur tersebut adalah merealisasikan fungsi yang diembannya. Setiap unsur alam semesta dalam merealisasikan fungsinya memanifestasikan potensi yang menjadi bekal pada lingkungannya. Dengan menunaikan kewajiban yang menjadi fungsinya maka tiap-tiap unsur memperoleh hak yang sepadan dengan fungsi yang diembannya. Terjadilah keserasian antara kewajiban dan hak, antara kewajiban asasi dan hak asasi.
• Apabila masing-masing unsur dalam alam semesta ini telah menunaikan fungsinya secara tepat dan benar, maka akan terjadi ketertiban, ketenteraman, dan kedamaian. Yang terasa adalah adanya kenikmatan dalam tata hubungan. • Demikianlah apabila antara individu, masyarakat, negara, bangsa dan dunia dapat menempatkan diri secara tepat dan benar dalam tata hubungan sesuai dengan potensi alami yang dibawanya, maka akan tercipta harmoni atau keselarasan. Kekuatan yang menjadi modal dari setiap unsur bukan saling beradu untuk mencari menangnya sendiri, tetapi berpadu menjadi kekuatan yang sinergis. Yang akan terasa adalah kenikmatan dalam kehidupan. Keserakahan tidak terjadi, pemerasan antar unsur tidak ada, dengan demikian keadilan dan kesejahteraan akan terwujud. Perlu dicatat bahwa konsep harmoni bukan suatu konsep yang statis, beku, tetapi merupakan konsep yang dinamis.
Wujud nyata dari sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab itu dapat dipertimbangkan beberapa prinsip pemikiran implementatif dalam bidang hokum dan HAM, antara lain : • Mengakui persamaan derajat persamaan hak dan persamaan kewajiban antara sesame manusia. • Saling mencintai sesame manusia. • Mengembangkan sikap tenggang rasa. • Tidak semena-mena terhadap orang lain. • Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan. • Berani membela kebenaran dan keadilan. • Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan. • Hormat-menghormati dan bekerja sama dengan bangsa lain. • • Nilai-nilai di atas dapat diaplikasikan dalam kegiatan-kegiatan kerukunan dalam rumah tangga, masyarakat dan negara.
Terima Kasih Poernomo A. Soelistyo, SH., MBA.