optimisme menyongsong tahun 2017
06.FOKUS
16. FIGUR
18. PERSPEKTIF
23. BIANGLALA
Asa dari Efisiensi Hulu Migas
2017, Tahun Efisiensi Hulu Migas
Peran Perusahaan Nasional dalam Kegiatan Hulu Migas Lepas Pantai
Arahan Kerja SKK Migas 2017 Januari 2017 // BUMI
1
DAFTAR ISI REDAKSI
Pelindung Amien Sunaryadi Budi Agustyono Penanggungjawab Taslim Z. Yunus
SALAM REDAKSI
03
Editor Heru Setyadi
04
Optimisme Menyongsong Tahun 2017
06
Asa dari Efisiensi Hulu Migas
08
Ladang Baru Harapan Baru
SEREMONIAL
10
Ryan B. Wurjantoro
11
Tim Redaksi
12
Adhitya C. Utama Alfian Febrian Dama Asmara Agatha Citara Ruby Savira Suhendra Atmaja
04
FOKUS
Pemimpin Redaksi Nyimas Fauziah Rikani
Memompa Spirit Produksi 2017, di Tahun yang Penuh Tantangan
SKK Migas Pusat SKK Migas Sumatera Bagian Utara SKK Migas Sumatera Bagian Selatan
13
SKK Migas Jawa, Bali dan Nusa Tenggara
14
SKK Migas Kalimantan dan Sulawesi
15
23
SKK Migas Papua dan Maluku
FIGUR
16
Redaksi menerima masukan artikel melalui
[email protected] [email protected] Redaksi Sub Bagian Komunikasi dan Protokol SKK Migas Alamat Gedung Wisma Mulia Lt.30 Jl. Jend. Gatot Subroto No. 42 Jakarta 12710 Facebook : Humas SKK Migas Twitter @HumasSKKMigas www.skkmigas.go.id
2
BUMI // Januari 2017
2017, Tahun Efisiensi Hulu Migas
16
PERSPEKTIF
18
Peran Perusahaan Nasional dalam Kegiatan Hulu Migas Lepas Pantai
SPEKTRUM
20
Bersama Mengejar Pencapaian Target 2017
BIANGLALA
22
Berembuk Merevisi Pasal Harga Jual Beli Gas
23
Arahan Kerja SKK Migas 2017
Salam Redaksi
Memompa Spirit Produksi 2017, di Tahun yang Penuh Tantangan
I
ndustri hulu minyak dan gas bumi (migas) masih menjadi komoditas yang diharapkan dapat memberikan kontribusi besar bagi pemasukan negara dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Relatif tingginya target lifting migas yang dipatok pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2017 telah mengisyaratkan hal itu. Angka yang dipatok sebesar 825 ribu barel per hari (bph) untuk minyak dan 1,275 juta barel ekuivalen minyak per hari/barrel oil equvalent per day (boepd) untuk gas bumi, menjadi tantangan tersendiri, terutama bagi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas). Mengingat, sukses pada target lifting 2016 -- setelah 12 tahun tidak pernah mencapai target, akan dilihat sebagai parameter untuk pencapaian target di 2017--. Bila mengacu pada kinerja business as usual (pekerjaan seperti biasa), seperti tertuang dalam Work Program and Budget (WP&B) yang diajukan sejumlah Kontraktor Kontrak Kerja Sama (Kontraktor KKS), tingkat kemampuan produksi mencapai target 2017 hanya berada pada kisaran 808 ribu bph minyak dan di angka 1,15 juta boepd gas. Tingginya angka pencapaian migas di atas tingkat kemampuan ratarata Kontraktor KKS menjadi tugas yang tidak ringan bagi SKK Migas. Oleh karena itu, mengambil lessons learned (contoh sukses) kebijakan efisiensi yang telah dirintis sejak 2015 hingga 2016, dalam arahannya kepada para pekerja dan manajemen, Kepala SKK Migas, Amien Sunaryadi mencanangkan 2017 sebagai Tahun Efisiensi. Salah satu upaya yang dilakukan lembaga pengawasan dan manajemen kegiatan hulu migas ini adalah dengan melakukan pengetatan pengawasan pelaksanaan kegiatan operasi ke segenap Kontraktor KKS. Harapannya, dapat memenuhi produksi minimal sesuai WP&B yang sudah disepakati dan maksimal mencapai target yang telah ditetapkan pemerintah, dalam hal ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Dalam hal ini, SKK Migas menyiapkan beberapa strategi baik yang bersifat teknis maupun non teknis. Efisiensi memang menjadi kunci dari strategi SKK Migas di 2017. Di sisi teknis, akan dilaksanakan beberapa program kerja seperti persiapan empat lapangan yang akan on stream pada 2017, perencanaan sejumlah sumur eksplorasi,
sumur pengembangan, sumur perawatan (well service), kerja ulang (workover), maintenance fasilitas produksi serta evaluasi remaining reserves setiap sumur eksisting untuk me-review teknologi produksi yang efisien. Sedangkan dari sisi non teknis, dalam upaya meningkatkan produksi di 2017, SKK Migas akan memulai dari pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) agar memiliki kompetensi yang mampu beradaptasi dengan kondisi di lapangan. Sesuai arahan kepala SKK Migas, pekerja diminta lebih hands on, lebih memahami aspek engineering (rekayasa teknologi), dan market place, terutama dalam mengawal kegiatan procurement (pengadaan). Setiap karyawan juga dituntut bekerja lebih cepat namun tetap profesional. Hal non teknis lainnya seperti perizinan dan infrastruktur bisnis hulu migas pun menjadi perhatian SKK Migas. Tahun 2017 memang menjadi tahun yang penuh tantangan bagi industri migas. Di samping harga minyak mentah dunia yang belum beranjak naik secara signifikan, adanya regulasi baru seperti penerapan gross split di lapangan yang kontrak Production Sharing Contract (PSC)-nya habis dan persiapan alih kelola dari perusahaan asing ke Pertamina seperti Blok Mahakam, seakan menambah tugas berat SKK Migas sebagai pelaksana kegiatan hulu migas. Semua tantangan itu, tentu saja harus dihadapi dan tidak bisa dihindari. Sejatinya, tugas membesarkan bangsa dari sisi kegiatan industri hulu migas, bukan hanya menjadi tanggung jawab SKK Migas an sich, tetapi juga sinergitas seluruh stakeholders (para pemangku kepentingan), terutama kementerian teknis dan lembaga terkait, agar ketahanan energi Indonesia dapat terus terjaga. Melalui kinerja yang baik dan efisien, diharapkan semua tantangan yang dihadapi di 2017 dapat dengan mudah dilalui. Semoga.
TASLIM Z. YUNUS
Kepala Bagian Hubungan Masyarakat
Januari 2017 // BUMI
3
Fokus
Optimisme Menyongsong Tahun 2017 Setelah 12 tahun lifting minyak dan gas bumi (migas) tak terpenuhi, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) berhasil membukukan lifting di atas target pada 2016. Sejumlah strategi disiapkan untuk memenuhi target lifting 2017.
P
Tim Buletin /
[email protected]
endapatan dari sektor migas masih menjadi salah satu andalan pendapatan pemerintah. Dalam Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), target lifting migas selalu tertera. Khusus di akhir tahun 2016 lalu, SKK Migas berhasil melampaui target yang dibebankan oleh APBN-P 2016 yakni untuk minyak sebesar 820 ribu barel per hari (bph) dan gas bumi sebesar 1,15 juta barel ekuivalen minyak per hari (boepd). Usaha keras yang dilakukan SKK Migas itu berbuah setelah 12 tahun selalu defisit tak bisa melampaui target lifting yang dibebankan. “Sebenarnya pencapaian produksi migas di 2016 tidak begitu membanggakan, masih pas-pasan,” kata Kepala SKK Migas, Amien Sunaryadi kepada BUMI awal Januari 2017. Masih perlu banyak hal yang harus dibenahi agar produksi di 2017 ini tidak hanya mencapai target yang diberikan,tapi juga mampu menambah reserves (cadangan) migas nasional. Pada APBN 2017, lifting minyak ditargetkan mencapai 815 ribu. Sementara, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan lifting minyak 2017 bisa mencapai 825 ribu.
Untuk mencapai target tersebut beberapa langkah telah disiapkan oleh SKK Migas. Seperti mencari sumber cadangan migas baru. Beberapa kajian terhadap beberapa lapangan bisa menjadi sumber penopang dalam pencapaian target lifting. Selain itu, langkah yang terus dilaksanakan adalah melakukan efisiensi biaya operasional. Efisiensi ini tidak hanya menyasar Kontraktor Kontrak Kerja Sama (Kontraktor KKS), tetapi juga internal SKK Migas. Langkah lain yang dianggap strategis untuk melewati target adalah peningkatan kompetensi pekerja SKK Migas agar bisa kompetitif di tengah persaingan ketat di industri hulu migas. Dalam kesempatan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) beberapa waktu lalu, 4
BUMI // Januari 2017
strategi yang diterapkan SKK Migas, dalam penuturan Amien, mengacu kepada empat hal yaitu, pertama
menjalankan program kerja utama hulu migas, dengan tetap memperhatikan keekonomian Wilayah Kerja (WK). Program utama tersebut sesuai kesepakatan Work Program and Budget (WP&B) antara lain 223 pengeboran pengembangan, 860 kerja ulang sumur (work over), lebih dari 57 ribu kegiatan pemeliharaan sumur (well service). Kedua, SKK Migas akan melakukan monitoring proyek yang ditargetkan untuk mulai berproduksi (on stream) di 2017. Empat proyek baru ditargetkan akan on stream di 2017 dengan kontribusi tambahan produksi minyak sebesar 6.180 barel per hari dan gas sebesar 316 juta kaki kubik per hari yaitu Lapangan Madura BD dengan Kontraktor KKS Husky Oil, Lapangan Cikarang Tegal Pacil dikelola PT Pertamina EP, Lapangan Jangkrik dan Jangkrik NE dengan Kontraktor KKS ENI Muara Bakau. Ketiga, mengupayakan penerapan teknologi tepat guna untuk kegiatan pengeboran dan optimasi produksi. Teknologi pengeboran yang dapat diterapkan antara lain Extended Reach Drilling (ERD), Horizontal Drilling on Shallow Depth Formation, Managed Pressure Drilling (MPD), Casing While Drilling (CWD), dan Skidding Rig. Di sisi optimasi produksi terdapat beberapa teknologi yang dapat diterapkan seperti Sand Control Management Technology, Water Shut Off Technology, Deliquification Technology, Artificial Lift Technology, Well Tractor for Horizontal & Directional Well Intervention, Ultrasonic for Optimum Production, dan Real-Time Production Monitoring. Strategi keempat, SKK Migas juga berkomitmen melanjutkan monitoring respon tekanan dan produksi dari injeksi air, seperti di Lapangan Minas, Balam South, Bekasap, Zamrud, Rantau, Tanjung, Jirak, dan lainnya dalam proses menuju Full-Scale Enhanced Oil Recovery (EOR).
Usaha Penuhi Target Pada dasarnya, berapa migas yang dapat diproduksi bergantung pada ketersediaan cadangan. Ketika cadangan ada, maka bisa diproduksi. Ketika ingin meningkatkan produksi migas, maka harus dilihat remaining reserves. Cadangan yang belum terambil itu harus dipelajari secara detail untuk menentukan teknologi atau metode pengambilannya seperti apa. Harus dicari jalan yang paling efisien dari teknik pengambilan cadangan migas tersebut. Dari sisi produksi, perawatan atau maintenance fasilitas produksi menjadi kunci sehingga unplanned shutdown dapat ditekan serendah-rendahnya. Yang terjadi pada 2016 dan akan berlanjut pada 2017 adalah pendekatan maintenance produksi menjadi semakin baik. Kalau maintenance dilakukan dengan baik maka unplanned shutdown menurun. Jadi, maintenance yang menentukan. Ketika maintenance direncanakan dengan baik dan back up dipersiapkan, maka performance pasti tinggi. Pada akhirnya, angka produksi dapat berjalan sesuai dengan yang direncanakan. Untuk dapat memenuhi target pencapaian lifting migas, pengembangan sumber daya manusia juga terus dilakukan agar selalu adaptif dengan perubahan yang terjadi di lapangan. Sumber daya manusia di SKK Migas akan terus
didorong untuk bekerja lebih cepat, mengambil keputusan lebih cepat, tapi tetap berdasarkan professional judgement. Di sisi lain, sumber daya manusia di Kontraktor KKS juga mesti disiapkan untuk menghadapi tantangan teknologi baru yang terus terjadi di industri hulu migas. Ketika sumber daya manusia semakin cakap dan siap, target lifting pun dengan mudah dapat tercapai karena semua skenario pengambilan migas di lapangan sudah dikuasai. Beberapa persoalan yang selama ini menghadang investor adalah perizinan, terutama di daerah yang tidak sinkron dengan kebijakan pusat untuk saat ini sudah tidak menjadi masalah dan cenderung malah kooperatif. Keberhasilan Bojonegoro, setelah ada Lapangan Banyu Urip, menggerek pertumbuhan ekonomi sebesar 19 persen jauh dari angka pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadikan daerah-daerah yang selama ini punya cadangan migas dapat meniru Bojonegoro. Ini artinya, kerja keras SKK Migas menyiapkan efisiensi infrastruktur bisnis industri hulu migas memberi pengaruh sangat positif pada perkembangan industri hulu migas. Dengan cadangan migas yang terbatas, target lifting 2017 dengan langkah-langkah yang terus ditempuh diyakini akan terpenuhi.
Januari 2017 // BUMI
5
Fokus
Asa dari Efisiensi Hulu Migas Sejumlah langkah efisiensi yang dilakukan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) terbukti membuat target lifting terlampaui. Efisiensi jadi kata kunci untuk pembenahan industri hulu minyak dan gas bumi (migas) nasional di masa datang.
T
Tim Buletin /
[email protected]
ak mau berpuas dengan pencapaian target lifting 2016, SKK Migas tetap tancap gas menggelar efisiensi. Bahkan tahun 2017 ini tagline “Efisiensi Hulu Migas” menjadi target utama agar efisiensi melekat dalam SKK Migas. Efisiensi tidak sekedar di satu titik, tetapi juga diterapkan pada pembenahan infrastruktur bisnis secara keseluruhan seperti perizinan, operasional, hingga produksi. Hal itu diungkapkan Kepala SKK Migas, Amien Sunaryadi ketika berbincang dengan BUMI awal Januari lalu. “Infrastruktur bisnis yang lebih efisien sudah dapat dilaksanakan sepenuhnya pada 2017,” jelas Amien. Efisiensi dapat dilihat ke operasi hulu migas, ketika Kontraktor Kontrak Kerja Sama (Kontraktor KKS) membutuhkan sub kontraktor maka biaya lain-lain yang tidak ada hubungannya dengan business to business dapat dihilangkan sehingga efisiensi terjadi. Sejumlah langkah lain pada 2016 terkait efisiensi dapat terlihat dalam renegosiasi ulang dengan Kontraktor KKS agar dapat memberi fleksibilitas harga sehingga dapat menjaga keekonomian proyek yang telah direncanakan. Seperti renegosiasi rig di Total E&P dan PHE WMO. Langkah lainnya adalah melakukan perubahan skenario operasi lapangan yang lebih sederhana dengan beberapa opsi efisiensi operasi seperti biaya proyek dan workshop peralatan. Contoh dari kegiatan ini adalah perawatan kompresor (overhaul) dan Electronic Submersible Pump (ESP) di PetroChina Bermuda dilakukan di tempat workshop sendiri. Langkah efisiensi lainnya adalah kolaborasi dengan Kontraktor KKS sekitar seperti sharing penggunaan material dan peralatan, serta sharing ketika ada surplus item dan material yang dimiliki. SKK Migas telah menyediakan informasi berbasis web untuk surplus item dan material
6
BUMI // Januari 2017
sehingga sharing pemakaian workover barge antara Kontraktor KKS PHE WMO dengan Pertamina Asset 4 dengan mudah terjadi. Dari sisi perizinan, semangat efisiensi juga menyeruak. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan pada 2017 nanti izin usaha migas akan dibuat seluruhnya online. Dua izin di sektor hulu dan sisanya untuk sektor hilir. Di sektor hulu hanya memerlukan izin survei dan izin pemanfaatan data migas. Sedangkan di sektor hilir, ada empat izin, yakni izin usaha pengolahan, usaha penyimpanan, usaha pengangkutan, dan usaha niaga. Dengan pemangkasan izin dan penerapan sistem online ini Kementerian ESDM berharap bisa mendorong investasi di Indonesia, salah satunya pembangunan infrastruktur hilir migas. Agar rencana tersebut dapat segera terealisasi, pemerintah sedang menyiapkan payung hukum dari pemangkasan izin dan penerapan online. Aturan tersebut nantinya akan diatur dalam Peraturan Menteri ESDM. Sementara di sisi internal SKK Migas, efisiensi pada pekerja SKK Migas jalan terus. Kalau dulu serba pakai kertas, sekarang sudah tidak lagi karena dapat dilakukan lewat email. Memang dari sisi rupiah tidak penting karena harga kertas murah, tetapi dari sisi waktu dapat menghemat waktu tenaga kerja yang terpakai. Termasuk pembangunan 25 ruang rapat di Kantor SKK Migas. Tujuannya untuk mencapai target lebih cepat dan lebih efisien. Rapat tidak perlu di luar karena bisa dilakukan di kantor. Pada 2017, kegiatan pengeboran sumur eksplorasi yang akan dilakukan kontraktor di blok produksi hanya 25 sumur.
Jumlah ini menurun dibandingkan Rencana Kerja dan Anggaran (WP&B) 2016 sebanyak 40 sumur dan terealisasi 36 sumur. 25 sumur ini yang benar-benar firm bisa dikerjakan Kontraktor KKS, apalagi ini di blok produksi yang masuk dalam cost recovery ,” kata Kepala Humas SKK Migas Taslim Z. Yunus akhir Desember lalu. Penurunan kegiatan pengeboran ini seiring dengan rendahnya anggaran yang disiapkan Kontraktor KKS untuk 2017. Rendahnya harga minyak dunia dalam beberapa waktu terakhir menjadi penyebab kontraktor mengurangi kegiatan eksplorasi. Cost Recovery vs Gross Split SKK Migas tetap mengawasi efisiensi cost recovery atau biaya operasi migas yang dapat dikembalikan tahun 2017, agar tidak membengkak. Tahun ini cost recovery dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2017 sebesar US$10,4 miliar, atau meningkat dari APBN-P 2016 sebesar US$8 miliar. Sementara realisasi cost recovery tahun 2016 membengkak menjadi US$ 13,1 miliar dari jumlah yang sudah dianggarkan. Saat ini, uji coba peningkatan (produksi) dengan cost recovery lebih efisien.
mengawasi besaran produksi. Sebagai langkah persiapan, telah diterbitkan Peraturan Menteri (Permen) ESDM Nomor 39 Tahun 2016 yang mewajibkan pemasangan alat ukur produksi di setiap lapangan. Langkah siap-siap menuju gross split ini juga telah diterbitkan Permen ESDM Nomor 38 Tahun 2016 tentang percepatan pengusahaan migas nonkonvensional dengan skema gross split sliding scale yang mendasarkan diri pada prinsip pembagian produksi kotor secara progresif setiap tahun tanpa cost recovery. Rencananya skema gross split hanya untuk kontrak baru di blok konvensional dengan menghormati selesainya kontrak menggunakan skema PSC. Menurut Wamen Kementerian ESDM Arcandra Tahar, ada lima kriteria untuk menentukan gross split. Pertama, besaran reservoir migas yang terkandung di dalam perut bumi. Kedua, lokasi proyek migas yang akan dikelola oleh kontraktor. Ketiga, kondisi lapangan. Keempat, tingkat kesulitan berdasarkan kondisi geologis. Kelima, karakteristik cadangan yang akan ada, yaitu blok migas konvensional atau non konvensional serta penggunaan teknologi yang akan dipakai kontraktor di suatu wilayah kerja migas. Tak hanya mencakup lima kriteria itu, pemerintah juga mempertimbangkan komponen lokal sebagai salah satu penentu besaran bagi hasil dengan skema gross split. Prinsipnya, semakin banyak kontraktor migas menyertai Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) dalam kegiatan hulu migasnya maka semakin berpeluang mendapatkan bagi hasil yang lebih besar. Penerapan skema ini disadari pemerintah memang harus hati-hati diterapkan terutama untuk blok konvensional terkait faktor risiko dan keekonomiannya.
Skema gross split sedang disiapkan pemerintah untuk kontrak baru migas. Konsep skema ini masih anyar dan butuh pematangan konsep karena Indonesia adalah negara pertama yang akan menjalankan skema ini. Di samping itu besaran variabel dasar dan pendukung butuh simulasi model ekonomi sehingga nanti akan berbeda untuk tiap lapangan migas. Tujuan dari gross split ini adalah efisiensi tanpa ada lagi penggantian biaya operasi (cost recovery) seperti pada skema production sharing contract (PSC). Tujuan bagi hasil gross split ini adalah mendorong efisiensi pengelolaan biaya, mempercepat dan mengefektifkan eksplorasi dan eksploitasi serta mendorong pengembangan dan lok ONWJ (Offshore North West Java) akan menjadi blok minyak dan gas bumi penguatan industri dalam (migas) pertama yang menerapkan skema gross split. Ini sejalan dengan terbitnya negeri. aturan mengenai skema baru kerja sama pengelolaan migas tersebut. Pertamina bisa melakukan jual beli hak kelola dengan kontraktor lain. Bahkan, mitra lamanya yakni Kontraktor KKS akan Kufpec dan PT Energi Mega Persada Tbk dapat berpartisipasi. Tapi, mekanisme mesti menanggung seluruh sesuai dengan proses bisnis yang wajar. biaya operasi hulu migas,
Skema Gross Split Pertama di Blok ONWJ
B
sedangkan pemerintah hanya mendapatkan bagian produksi saja. Cara ini diklaim efektif dan efisien karena tak ada lagi pengawasan anggaran cost recovery dan pemilihan teknologi yang digunakan, cukup
Dengan skema itu, pemerintah memberi hak kelola Blok ONWJ sebesar 10 persen ke Pemerintah Daerah Jawa Barat. Hak kelola untuk daerah tersebut diambil dari 100 persen hak kelola yang dimiliki Pertamina di Blok ONWJ. Pemberian hak kelola kepada pemerintah daerah ini sejalan dengan Peraturan Menteri ESDM Nomor 37 Tahun 2016 tentang ketentuan penawaran hak kelola atau participating interest (PI) 10 persen pada wilayah kerja migas. Dalam aturan ini, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) juga mendapatkan talangan dana dari kontraktor untuk mendapatkan hak kelola migas.
Januari 2017 // BUMI
7
Fokus
Ladang Baru Harapan Baru Pencapaian target lifting minyak dan gas bumi (migas) 2017 butuh komitmen dari Kontraktor Kontrak Kerja Sama (Kontraktor KKS). Sejumlah sumur baru diperkirakan on stream pada 2017.
B
Tim Buletin /
[email protected]
ukan perkara mudah bisa melampaui target lifting migas sesuai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2017 atau target dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Tapi, bukan sesuatu yang tidak mungkin karena dengan sejumlah langkah, nyatanya setelah 12 tahun pun pada 2016, target lifting migas terlampaui. Harapannya, pada 2017 angka lifting migas dapat melampaui target Kementerian ESDM sebesar 825.000 barel per hari (bph). Beberapa angka pencapaian itu rencana ditargetkan dari Kontraktor KKS sebagaimana berikut: Target Pencapaian Angka Produksi di Masing-Masing Kontraktor KKS, 2017 No
Kontraktor KKS
Target Pencapaian (dalam ribu bph)
1.
PT Chevron Pacific Indonesia
228,9
2.
Mobi Cepu Ltd
200
3.
PT Pertamina EP
84,2
4.
Total E&P Indonesie
52,8
5.
PHE ONWJ
36,5
6.
CNOOC SES Ltd
31,3
7.
Chevron Indonesia Company
17,7
8.
ConocoPhillips
17,4
9.
PC Ketapang Ltd
15,6
10.
PetroChina International Jabung Ltd
14,4
11.
Kontraktor KKS lain
115,9
Sumber: SKK Migas, 2016 Untuk kegiatan eksplorasi di 2017 diperkirakan lebih lebih kecil dari 2016. Hanya ada 25 sumur yang telah fixed dan mendapat persetujuan Satuan Kerja Khusus Pelaksana 8
BUMI // Januari 2017
Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas). Masalah yang terjadi karena perusahaan yang berminat untuk eksplorasi sedikit. Faktor utama rendahnya minat investasi migas karena harga minyak yang rendah. Logikanya, perusahaan enggan melakukan melakukan eksplorasi karena harga minyak yang rendah. Tapi tetap saja yang yang datang ke Indonesia dan mereka rupanya berpikir out of box kalau harga minyak rendah, biaya rig rendah dan biaya seismik juga rendah. Kalau ada lapangan yang dijual, harga jualnya dapat dipastikan rendah. Karena perusahaan punya dana, dan dananya bukan dari migas, bisa digunakan untuk pembelian. Jadi saat sekarang adalah masa yang tepat untuk investasi dan berharap ketika harga minyak membaik perusahaanperusahaan yang notabene bukan perusahaan migas itu bisa memperoleh keuntungan. Sejumlah Kontraktor KKS menunjukkan komitmennya dalam pemenuhan target lifting 2017. Seperti dilakukan Pertamina EP -anak perusahaan PT Pertamina (Persero)- ketika melakukan pengeboran 2 sumur migas baru di awal 2017. Sumur pertama yang dibor adalah sumur eksplorasi Puspa 03 atau PPA-003 di Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi dan sumur kedua adalah sumur pengembangan OGN-A5 di Kabupaten Ogan Ilir, Provinsi Sumatera Selatan. Aktivitas pemboran di 2 lokasi ini merupakan wujud komitmen dalam mendukung ketahanan energi Indonesia. Di satu sisi melalui pengeboran eksplorasi mencari cadangan migas, sementara pengeboran pengembangan untuk mendukung pemenuhan target produksi minyak PT Pertamina EP sebesar 83.865 barel per hari dan gas sebesar 1,042 juta kaki kubik per hari. Langkah pengeboran yang dilakukan Pertamina EP itu selanjutnya akan diikuti oleh Kontraktor KKS untuk meningkatkan produksi migas agar target lifting APBN 2017 dapat terpenuhi. Ladang minyak anyar pun akan memberi harapan baru bagi industri hulu migas nasional ke depan.
Berharap dari Struktur Sidayu Optimisme SKK Migas dalam memenuhi target juga bertambah sejak ditemukannya cadangan migas di sumur eksplorasi Sidayu-4V, Blok Pangkah, Gresik oleh PT Saka Energi Indonesia. “Cadangan terbukti di Struktur Sidayu bisa menyamai Lapangan Banyu Urip Blok Cepu yang dikelola ExxonMobil Cepu Limited (EMCL),” kata Kepala Bagian Humas Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Taslim Z. Yunus, akhir Desember 2016 lalu. Kegiatan eksplorasi Saka tersebut menindaklanjuti penemuan cadangan migas di sumur eksplorasi Sidayu3ST1 di 2015, dan terbukti adanya pelamparan lapisan yang berisi cadangan migas (Tuban, Kujung-1 dan Ngimbang) di Struktur Sidayu. “Potensi sumberdaya migas dari Sidayu-4V ini diperkirakan mencapai 300 juta barel ekuivalen minyak. Temuan ini berpotensi menambah produksi Saka hingga 2.500 barel ekuivalen minyak per hari,” terangnya. Penemuan cadangan migas Sidayu4V ini merupakan tahap akhir dari eksplorasi Struktur Sidayu. Saat ini lapangan tersebut sedang dalam tahap studi sumur, dampak dan risiko untuk pengajuan rencana pengembangan lapangan (Plan of Development/POD) pada kuartal III tahun 2017. Dijelaskan Taslim, hingga kini cadangan minyak dan gas yang baru ditemukan berada di empat reservoir yang terdiri dari 3 reservoir minyak dan 1 reservoir gas. Saka Energi telah melakukan tes produksi sebesar 1.800 barel minyak per hari (bopd). Struktur Sidayu diharapkan akan memberi kontribusi yang signifikan mulai 2020 nanti.
Januari 2017 // BUMI
9
Seremonial
SKK MIGAS PUSAT Silaturahmi Akhir tahun Bersama Media 2016 dan akan dilaksanakan di 2017,” kata Kapala Humas SKK Migas, Taslim Z Yunus.
S
Oleh Suhendra Atmaja/
[email protected]
atuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyelenggarakan kegiatan Silaturahmi Akhir Tahun bersama jurnalis sektor energi di Kantor SKK Migas, Jakarta pada 23 Desember 2016. “Pada kesempatan ini kami ingin bersilaturahmi dengan teman-teman media seiring datangnya tahun 2017. Kami akan menyampaikan apa saja yang telah dicapai SKK Migas di
Berdasarkan Outlook 2016, disebutkan dari total 87 Wilayah Kerja (WK) eksplorasi didapatkan nilai lifting untuk minyak mencapai 827 ribu barel per hari (bph), gas bumi sebesar 6,589 juta kubik kaki per hari. Sedangkan nilai reserve replacement ratio (RRR) minyak di 2016 adalah 47,99 persen dan 27,24 persen untuk gas bumi. Taslim berharap forum silaturahmi yang diselingi paparan ini dapat menjadi tambahan data dan informasi bagi para jurnalis yang sering meliput kegiatan sektor energi, khususnya migas di Indonesia. Untuk itu di akhir paparannya, dibuka kesempatan bagi para jurnalis yang hadir untuk memberi pertanyaan selengkap-lengkapnya. Hal ini dimaksudkan agar terjalin hubungan komunikasi yang baik antara SKK Migas dengan media.
SKK Migas Raih Penghargaan SRA 2016 Sebelumnya di ajang SRA 2014, SKK Migas memperoleh tiga penghargaan yaitu Commendation for First Year Report Award, Commendation for First Time G4 Report Award dan Commendation for The Most Impressive Government Institution Report. Pada 2015 lalu, SKK Migas tidak menyusun Laporan Keberlanjutan sehingga harus absen dalam ajang SRA 2015.
S
Oleh Rangga Dinasti/
[email protected]
atuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) kembali meraih penghargaan dalam ajang Sustainability Reporting Awards (SRA) 2016 setelah sebelumnya mendapatkan penghargaan yang sama pada 2014. Laporan Keberlanjutan (Sustainability Report/SR) SKK Migas periode 2015 memenangkan kategori Commendation for Best Disclosure on Risk Management (Pengungkapan Terbaik untuk Manajemen Risiko) dalam acara yang digelar oleh National Center for Sustainability Reporting (NCSR) di Hotel Fairmont, Jakarta pada 14 Desember 2016. Penghargaan diterima oleh Kepala Bagian Hubungan Masyarakat SKK Migas Taslim Z Yunus. 10
BUMI // Januari 2017
SKK Migas menyusun Laporan Keberlanjutannya berdasarkan standar terkini Global Reporting Initiative (GRI) yaitu GRI versi 4. Sebagai informasi, penilaian dilakukan dewan juri yang diketuai oleh Mantan Menteri Lingkungan Hidup, Sarwono Kusumaatja. Tema Laporan yang diusung SKK Migas pada pengungkapan periode tahun 2015 adalah “Membesarkan Bangsa Melalui Peningkatan Manajemen Operasi Kontraktor Kontrak Kerja Sama”. Taslim mengatakan bahwa SR ini merupakan salah satu bukti konkret bahwa SKK Migas terus melakukan continuous improvement dalam segala aspek terkait Manajemen Operasi Kontraktor Kontrak Kerja Sama.
SKK MIGAS SUMATERA BAGIAN UTARA 1. PEMERIKSAAN STOK TERMINAL AKHIR TAHUN 2016 SKK Migas bersama Kontraktor KKS PT Chevron Pacific Indonesia dan PT Surveyor Indonesia melakukan Pemeriksaan Stok Terminal Akhir Tahun 2016 di Dumai, pada 31 Desember -1 Januari 2017. Kegiatan ini juga dilaksanakan di Kab. Meranti (EMP Malacca Strait S.A), Pangkalan Susu (TAC PEP Eksindo Telaga Said Darat, PEP P. Susu), Lirik (PT. Pertamina Hulu Energi Kampar), Rantau (PT Pertamina EP Asset I Field Rantau), Terminal Buatan (PT Pertamina EP Asset I Field Lirik), Lhokseumawe (PT Pertamina Hulu Energi NSB). 2. KUNJUNGAN KERJA Menteri ESDM didampingi Kepala SKK Migas, Gubernur Riau, Bupati Siak, Kepala SKK Migas Sumbagut, Kepala Dinas ESDM Provinsi Riau, dan Presiden Direktur PT Chevron Pacific Indonesia melaksanakan kunjungan kerja ke Wilayah Kerja PT CPI di Minas, pada 17 Desember 2016.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
3. RAPAT KOORDINASI SKK Migas Sumbagut, bersama security manager Kontraktor KKS wilayah Aceh, Sumut, Sumbar dan Kepri melaksanakan rapat koordinasi di Batam, pada 1 Desember 2016. 4. KOORDINASI HULU MIGAS SKK Migas dan Kontraktor KKS Wilayah Aceh – Sumut bersama Badan Lingkungan Hidup (BLH), Dinas ESDM Aceh – Sumatera Utara dan BPMA melaksanakan rapat koordinasi kegiatan usaha hulu migas di Medan, pada 8 Desember 2016. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka menjalin silaturahmi dan meningkatkan hubungan dengan instansi terkait. 5. RAPAT KERJA BERSAMA BLH BENGKALIS SKK Migas Sumbagut melaksanakan rapat kerja bersama Badan Lingkungan Hidup (BLH) Bengkalis di kantor BLH Bengkalis pada 15 Desember 2016. Rapat ini dihadiri Kepala Urusan Operasi SKK Migas Sumbagut, perwakilan manajemen PT CPI, dan Kepala BLH Kabupaten Bengkalis. 6. TINDAKLANJUT EVALUASI DJA, SKK MIGAS DAN PMK 09/2016 Acara Hasil Evaluasi Divisi MRP SKK Migas Terhadap Tagihan PAT, PAP dan PPJ Non PLN dalam Acara Tata Cara Penandatangan Berita Acara Pemakaian Air Tanah, Air Permukaaan, dan Pajak Penerangan Jalan Non PLN Wilayah Riau / Kepri oleh Kepala Dinas Perpajakan dan Pungutan SKK Migas yang dihadiri oleh Kepala Dinas Perpajakan dan Pungutan, Ditjen Anggaran / PNBP, SKK Migas Sumbagut, Dinas ESDM Riau / Kepri, DPPKAD Provinsi, Kabupaten/Kota Riau dan Kepri dan Kontraktor KKS di wilayah Riau dan Kepri 2016 di Batam, pada 15-16 Desember 2016. 7. LATIHAN PENANGGULANGAN TEROR SKK Migas Sumbagut menghadiri kegiatan latihan Penanggulangan Teror Satuan Pasukan Khusus TNI di Matak Natuna pada 17-18 Desember 2016.
8. SOSIALISASI KEGIATAN HULU MIGAS SKK Migas Sumbagut dan Kontraktor KKS PT Sarana Pembangunan Riau (SPR) – Langgak melakukan sosialisasi kegiatan hulu migas tingkat SLTA di SMK Pemdes Rokan Hulu Kabupaten Rokan Hulu di Ujungbatu pada 22 Desember 2016. Narasumber berasal dari Universitas Islam Riau (UIR) Pekanbaru.
9. WORKSHOP BISNIS BERINTEGRITAS UNTUK SEKTOR MIGAS SKK Migas Sumbagut, Dinas ESDM Provinsi Riau dan Kontraktor KKS Wilayah Sumbagut mengikuti Workshop Pembangunan Bisnis Berintegritas untuk Sektor Minyak dan Gas yang diselenggarakan oleh KPK Workshop dilaksanakan di SwissBellin Hotel Pekanbaru, pada 5-6 Desember 2016.
10. RAPAT KOORDINASI DENGAN KONTRAKTOR KKS SKK Migas Sumbagut melaksanakan rapat koordinasi dengan PT Pertamina Hulu Kampar dan Puri Petroleum Resources Limited (PIPRL) terkait permohonan izin dari PIPRL untuk menggunakan rumah dinas PHE Kampar. Rapat ini dilaksanakan di kantor SKK Migas Sumbagut, pada 20 Desember 2016 .
Januari 2017 // BUMI
11
Seremonial
SKK MIGAS SUMATERA BAGIAN SELATAN 1. PENYULUHAN KESEHATAN SKK Migas Sumbagsel – CNOOC - SES Ltd melaksanakan Penyuluhan Kesehatan dan Pengobatan Gratis di Pantai Punai, Desa Tanjung Kelumpang, Kecamatan Simpang Pesak, Kab. Belitung Timur, pada 6 Desember 2016.
1
2
3
4
2. PEMUSNAHAN HANDAK SKK Migas Sumbagsel bersama Kontraktor KKS Wilayah Sumbagsel (PT. Medco E&P Indonesia, Pertamina EP Asset 2 Field Prabumulih, Pertamina EP Asset 1 Field Ramba, MontD’Or Oil Tungkal Ltd, Orchard energy Ltd, MRI Lirik, JOB Pertamina – Golden Spike Indonesia Ltd, TAC PEP – Prakarsa Betung Meruo Senami Jambi, TAC PEP – Indama Putera Kayapratama, dan KSO PEP – Samudera Energy BWP Meruap), melaksanakan Pemusnahan Handak bersama di Pusat Latihan Tempur (Puslatpur TNI AD) di Martapura, Kabupaten Ogan Komering Timur, pada 6 – 10 Desember 2016. 3. PENUTUPAN SUMUR ILEGAL SKK Migas Sumbagsel – Techwin Energy South Betung Ltd melakukan penutupan sumur ilegal di Desa Lubuk Napal Kecamatan Pauh Kabupaten Sarolangun Provinsi Jambi, pada 7 – 10 Desember 2016. 4. PENANDATANGANAN PPLB SKK Migas Sumbagsel menghadiri penandatanganan PPLB antara PT. Odira Energi Karang Agung bersama Pertamina EP Asset 1 di Pertamina EP Asset 1, Kenali Asam, Jambi, pada 9 Desember 2016.
5
6
7
8
9 9. EDUKASI KEGIATAN HULU MIGAS SKK Migas Sumbagsel - PT Medco E&P Indonesia bersama BNN Provinsi Sumsel melaksanakan sosialisasi/ edukasi kegiatan usaha hulu migas di SMP Negeri 5 Penukal, Kabupaten Pali dan SMA Negeri 3 Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin, pada 19 – 21 Desember 2016.
12
BUMI // Januari 2017
10 10. SOSIALISASI DI KABUPATEN PALI SKK Migas Sumbagsel – Kontraktor KKS Kabupaten Pali menghadiri sosialisasi yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Pali di Kantor Bupati Pali Talang Ubi, pada 9 Desember 2016.
5. KEWAJIBAN REHAB DAS SKK Migas Sumbagsel – Kontraktor KKS (ConocoPhillips, PT Medco E&P Indonesia, JOBPTalisman Jambi Merang dan PT Sele Raya Merangin Dua) bersama Balitbangnovda Provinsi Sumsel melaksanaka penanaman kewajiban rehab Daerah Aliran Sungai (DAS) di Kebun Raya Sriwijaya, Desa Bakung Kecamatan Indralaya Utara Kabupaten Ogan Ilir, pada 15 Desember 2016. 6. SOSIALISASI RENCANA SEISMIK SKK Migas Sumbagsel bersama PT. Terra Global Vestal Baturaja melakukan sosialisasi rencana survei seismik 2D di WK North Baturaja di Ruang Rapat Bupati Ogan Ilir, Ruang Bina Praja Lantai 2, Pemkab OKU dan Gedung Aula Bina Praja, Pemda OKU Timur, pada19 – 22 Desember 2016. 7. PRODUKSI LAPANGAN RIDHO SKK Migas Sumbagsel bersama PT Odira Energi Karang Agung melaksanakan sosialisasi rencana produksi lapangan ridho di Lapangan Ridho PT Odira Energy Karang Agung di Desa Karang Anyar Kec. Tungkal Ilir Kab. Banyuasin, pada 14 Desember 2016. 8. KUNJUNGAN TVRI SUMSEL SKK Migas Sumbagsel menerima kunjungan TVRI Sumsel di kantor SKK Migas Perwakilan Sumbagsel, pada 9 Desember 2016. Dihadiri Kepala Bidang Program TVRI Sumsel, Chandra beserta Jurnalis dan disambut Kepala Urusan Administrasi SKK Migas Perwakilan Sumbagsel, Mohammad Agus.
SKK MIGAS JAWA, BALI & NUSA TENGGARA 1. PEDULI KORBAN BANJIR SKK Migas Jabanusa – Kontraktor Kontrak Kerja Sama (Kontraktor KKS) wilayah Bojonegoro dan Tuban, memberikan bantuan kepada para korban di Kabupaten Bojonegoro dan Tuban. Bantuan diberikan dalam bentuk paket sembako dan lauk pauk pada 2 Desember 2016.
2. HUBUNGAN MEDIA Guna mempererat hubungan dengan media, SKK Migas Jabanusa mengunjungi perayaan HUT 79 Antara pada 13 Desember 2016.
3. MONITORING TJS Sebagai bentuk pengawasan dan pengendalian SKK Migas terhadap kegiatan kehumasan di Kontraktor KKS Saka Indonesia Pangkah Ltd., yakni program pembibitan mangrove, SKK Migas Jabanusa melakukan kunjungan lapangan untuk melakukan monitoring kegiatan Tanggung Jawab Sosial (TJS) dan kesesuaiannya dalam WP&B Kehumasan tahun 2016 pada 14 Desember 2016.
4. PENGAWASAN LIFTING Sebagai bentuk pengawasan SKK Migas terhadap kegiatan lifting di Kontraktor KKS EMCL, SKK Migas Jabanusa melakukan monitoring dan pengawasan lifting terhadap Kontraktor KKS EMCL pada 15 Desember 2016.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
5. PENINJAUAN LAPANGAN Sehubungan adanya perbaikan pipa TGA#5 di Desa Kalidawir, Tanggulangin, Sidoarjo, tim Divisi Manajemen Proyek dan Pemeliharaan Fasilitas SKK Migas serta tim SKK Migas Jabanusa melakukan peninjauan lapangan untuk melihat progres pengerjaan perbaikan pipa, sekaligus memastikan pengerjaannya sesuai dengan rencana pada 15 Desember 2016.
6. KUNJUNGAN KEHORMATAN SKK Migas Perwakilan Jabanusa bersama dengan Kontraktor KKS EMCL dan JOB PPEJ melakukan Kunjungan Kehormatan ke Makodam 0813 Bojonegoro pada 20 Desember 2016. 7. SOSIALISASI MEDIA SKK Migas Jabanusa dan Kontraktor KKS EMCL, JOB PPEJ dan PEP Asset 4 mengadakan Silaturahmi dan Sosialisasi dengan Media di Kabupaten Tuban pada 21 Desember 2016. 8. BERSAMA POLRES BLORA SKK Migas Perwakilan Jabanusa bersama dengan Kontraktor KKS PEP Asset 4 melakukan Kunjungan Kehormatan kepada Polres Blora pada 22 Desember 2016.
9. KUNJUNGAN KE POLRES REMBANG SKK Migas Perwakilan Jabanusa bersama dengan Kontraktor KKS PEP Asset 4 melakukan Kunjungan Kehormatan kepada Polres Rembang pada 22 Desember 2016.
10. SILATURAHMI KE MAKODIM BLORA SKK Migas Perwakilan Jabanusa bersama Kontraktor KKS PEP Asset 4 melakukan Kunjungan Kehormatan ke Makodim 0721 Blora pada 22 Desember 2016.
Januari 2017 // BUMI
13
Seremonial
SKK MIGAS KALIMANTAN DAN SULAWESI 1. KOORDINASI CSR KONTRAKTOR KKS SKK Migas Kalsul dan Pemkab Kutai Kartanegara (Kukar) melakukan Koordinasi kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) di Hotel Senipah Resort, Samboja pada 30 November 2016. Acara dilanjutkan dengan Peninjauan Lapangan ke Lokasi Balai Latihan Kerja dan Fasilitas Air Bersih di Samboja yang merupakan CSR dari Kontraktor KKS Total E&P Indonesie (TEPI). 1
2 2. KUNKER DPR KOMISI VII SKK Migas mendampingi Anggota Komisi VII DPR RI saat melakukan Kunjungan Kerja ke Provinsi Sulawesi Selatan di Kabupaten Jeneponto dan Kota Makassar pada 16 dan 17 Desember 2016.
3
4
5
6
4. MEDIA GATHERING SKK Migas Kalsul menghadiri Media Gathering yang diselenggarakan Kontraktor KKS JOB Pertamina – Medco E&P Tomori Sulawesi di Hotel Estrella Luwuk pada 7 Desember 2016. Kegiatan ini diikuti beberapa media lokal.
5. WORKSHOP PERIZINAN Guna memperlancar proses alih kelola Wilayah Kerja Blok Mahakam dari Kontraktor KKS Total E&P Indonesie ke PT Pertamina Hulu Mahakam, SKK Migas Kalsul melakukan koordinasi Workshop Perizinan dengan mengundang kedua Kontraktor KKS tersebut di ruang rapat SKK Migas Perwakilan Kalsul pada 20 Desember 2016.
7
6. WORKSHOP KEHUMASAN SKK Migas Kalsul memberi motivasi dan pembekalan dalam Pelaksanaan Workshop Kehumasan yang dilaksankan JOB Pertamina – Medco E&P Tomori Sulaesi (JOB Tomori) pada 8 Desember 2016 dan dihadiri fasilitator dari Kontraktor KKS tersebut.
8 8. DISKUSI BERSAMA PEMKAB KUKAR SKK Migas Kalsul menghadiri diskusi bersama Pemerintah Kabupten Kutai Kartanegara terkait sinergitas Tanggung Jawab Sosial (TJS) Kontraktor KKS dengan Pembangunan Kabupaten Kukar. Kegiatan dilaksanakan di Hotel Grand Tjokro Balikpapan pada 22 Desember 2016. Turut hadir Anggota DPRD, SKPD Kabupaten/Kecamatan, Perusahan Pertambangan Migas, Batu Bara dan Perkebunan, Perwakilan Bank , Perusda dan Asosiasi Pengusaha (Kadin, dll).
14
3. SHARING SESSION MEDIA Kontraktor KKS Chevron dan SKK Migas Kalsul menggelar Sharing Session dengan sejumlah media di Hotel Novotel Balikpapan pada 9 Desember 2016. Pertemuan yang dihadiri wartawan dari media elektronik dan cetak tersebut bertema “Keselamatan Migas di Lepas Pantai”.
BUMI // Januari 2017
7. JUMPA PERS & SILATURAHMI AKHIR TAHUN SKK Migas Kalsul menggelar Jumpa Pers dan Silaturahmi dengan rekan-rekan media lokal Balikpapan di Hotel Paltinum pada 28 Desember 2016. Pada kesempatan ini disampaikan mengenai isu-isu hulu migas yang tengah berkembang, termasuk perkembangan Blok Mahakam.
SKK MIGAS PAPUA DAN MALUKU 1. MONITORING WP&B TAHUN 2016 SKK Migas – Kontraktor KKS Wilayah Papua dan Maluku melaksanakan kegiatan Monitoring WP&B Program Kehumasan Tahun 2016 di lapangan Kontraktor KKS JOB Pertamina – PetroChina Salawati, pada 9 Desember 2016.
1
3. TJS KONTRAKTOR KKS PETROGAS SKK Migas Pamalu menghadiri undangan kegiatan pengobatan massal dan makanan tambahan 2016 di Kampung Seget, Wayenkede, Wawenagu pada 10 Desember 2016. Kegiatan ini merupakan Tanggung Jawab Sosial (TJS) dari Kontraktor KKS Petrogas (Basin) Ltd.
2. RAPAT KOORDINASI SKK Migas Pamalu dan Kontraktor KKS PT Pertamina EP Asset 5 Field Papua melakukan rapat mengenai Pembahasan Penyelesaian Tuntutan Masyarakat Adat Terkait Pipeline bersama Pemda Kabupaten Sorong, pada 14 Desember 2016.
4. SOSIALISASI KEGIATAN INDUSTRI HULU MIGAS SKK Migas Pamalu melakukan Sosialisasi Kegiatan Industri Hulu Migas kepada Kepala Distrik, Kepala Kampung, Tokoh Adat dan LMA di Wilayah Pamalu. Kegiatan dilaksanakan pada 1 Desember 2016.
2
3
4
5. WORKSHOP PERIJINAN DAN PERTANAHANAN SKK Migas Pamalu melakukan Workshop Perizinan dan Pertanahan Wilayah Pamalu yang dilaksanakan pada 2 Desember 2016.
6. KUNJUNGAN KERJA SKK Migas Pamalu turut menghadiri Kunjungan Kerja Tim DPR RI Komisi VII ke Kantor Gubernur Provinsi Papua Barat di Manokwari, pada 18 Desember 2016.
5
6
Januari 2017 // BUMI
15
Figur
2017, Tahun Efisiensi Hulu Migas Oleh Adhitya Cahya Utama/acutama @skkmigas.go.id
S
ebagai orang yang pernah menjadi Komisioner di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Amien tidak segan-segan memangkas biaya ‘embel-embel’ yang disinyalir menjadi penyebab tidak efisiennya bisnis hulu minyak dan gas bumi (migas). Dengan memangkas hingga 15 persen diyakininya akan menciptakan nuansa kompetisi bisnis lebih fair. “Kalau lebih fair berarti kita dapat kualitas, harga, dan delivery time bagus. Tapi syaratnya biaya ‘embelembel’ dihilangkan,” kata Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Amien Sunaryadi kepada Tim Majalah BUMI, pada 5 Januari 2017 di ruang Rapat SKK Migas lantai 36 Wisma Mulia, Jakarta Selatan. Ketegasan ini tentu disadari Amien akan memberi risiko penolakan, bahkan perlawanan.
Amien Sunaryadi Kepala SKK Migas
Desember 2016 datangnya banyak, jadi pada akhir tahun penambahan lifting cukup tinggi.
Amien juga menjelaskan tentang target lifting migas untuk tahun 2017, efisiensi internal pekerja SKK Migas, minimnya eksplorasi dan terobosan untuk meningkatkan cadangan, serta tantangan bisnis hulu migas. Berikut petikan wawancaranya:
Bagaimana mengantisipasi berkurangnya Unplanned shutdown yang biasanya menjadi momok kegiatan produksi? Yang saya lihat, pendekatan maintenance-nya (pemeliharaan alat) tambah bagus. Kalau maintenance dilakukan dengan baik, maka unplanned shutdown-nya menurun. Jadi, maintenance yang menentukan. Learning dari Grissik dan Suban itu performance (kinerja) operasinya paling bagus, hingga 99,9 persen. Itu terbaik di Indonesia. Bagi ConocoPhillips juga terbaik di dunia. Performance operasi terbaik karena maintenance direncanakan dengan baik. Termasuk back up disiapkan. Kalau lapangan yang lain maintenance direncanakan dengan baik dan back up dipersiapkan, maka performance pasti tinggi. Menjadikan produksi akan pas sesuai dengan rencana.
Pada 2016 produksi migas melampau target APBN-P. Bagaimana menyikapi capaian prestasi ini? Capaian produksi ini dikatakan ‘pas-pasan’. Produksi itu tergantung cadangan. Kalau cadangannya ada, bisa diproduksi. Tapi kalau cadangan sudah ada, belum tentu terproduksi karena tergantung cara dan fasilitas produksi. Kebetulan tahun 2016 cadangannya ada, dan minyaknya juga ada. Jadi remaining reserves (cadangan yang tersisa) masih ada. Kemudian bisa terproduksi karena fasilitas produksinya bekerja sesuai rencana. Kalau dilihat dari unplanned shutdown (matinya sistem operasi secara tiba”, frekuensinya menurun dari 2011. Pada tahun 2016 itu paling rendah unplanned shutdown-nya. Kalau unplanned shutdown kecil produksi sesuai rencana. Lifting juga sangat dipengaruhi oleh kedatangan kapal. Karena kapalnya pas tanggal 31
Soal kinerja operasi, di antaranya tergantung kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM). Apa sebenarnya yang telah dilakukan? Begini, sebelum SDM, mesti dilihat dari fasilitasnya. Fasilitas itu tergantung dari dua hal, yaitu kualitas saat dibeli atau dibangun. Kalau dibeli atau dibangun, dalam proses pembelian atau proses pembangunannya, itu pengadaannya banyak ‘hanky panky’ (kolusi), maka pasti kualitasnya jelek. Kalau kualitas jelek, pasti belakangan produksinya sering shutdown. Jadi, saat pembelian atau pembangunan fasilitas harus dijaga. Selain itu, saat maintenance. Maintenance itu (sebelum ke SDM) tergantung pada siapa yang maintenance. Kalau peralatan yang besar-besar itu pasti perusahaan services. Kalau yang dipilih adalah perusahaan services yang tepat, kualitas bagus, maka pasti maintenance bagus. Ada
“Karena biaya ‘embel-embel’ bagi beberapa pihak yang menerima ini kan dapurnya. Kalau ini dipotong dapurnya tidak ‘ngebul’. Makanya mereka melawan. Tapi biar saja! Tujuan saya melakukan efisiensi. Perkara ini punya siapa, tidak peduli,” katanya. Yang terpenting mendapatkan kualitas dan harga yang bagus, serta penyelesaian dan pengiriman tepat waktu.
16
BUMI // Januari 2017
tiga hal kalau dalam urusan pembelian atau pembangunan dan pemilihan maintenance services, yaitu quality (kualitas), price (harga), dan delivery (pengiriman). Ketiga hal tersebut membuat kegiatan pengadaan makin kompetitif. Pada 2017 telah ditetapkan target lifting minyak sekitar 815.000 barel per hari. Apa yang membuat SKK Migas optimis untuk mencapai target tersebut? Komisi VII DPR dan pemerintah menetapkan target minyak 815.000 barel per hari. Untuk gas 1,15 juta barel ekuivalen minyak per hari. Di WP&B (Work Program and Budget) setelah dihitung-hitung, minyak 808.000 barel per hari. Bisa dipaksa nekat, tetapi cost recovery-nya langsung melejit. Jadi, yang wajar 808.000 barel per hari. Tapi Pak Menteri ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral) punya pertimbangan lain. Menurut beliau kalau efisien, produksinya bisa lebih tinggi. Kemudian Pak Menteri minta 825.000 barel per hari dan SKK Migas terpaksa menyanggupi. Artinya, jumlah 808.000 barel per hari untuk minyak menjadi tanggung jawab penuh di Kontraktor KKS (Kontraktor Kontrak Kerja Sama). Karena mereka harus mencapai WP&B 808.000 barel per hari, maka 825.000 barel per hari itu jadi tanggung jawab Kepala SKK Migas. Namun kalau sekarang ditanya, bagaimana caranya, nanti dulu Saya tak mikir dulu, he… he… he…. Strategi apa yang akan dilakukan pihak SKK Migas untuk mencapai target yang telah ditentukan? Arahnya untuk mencapai target, selain untuk meningkatkan kualitas SKK Migas untuk jangka panjang ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Terkait SDM, pada tahun 2017 ini sudah ada rencana-rencana untuk menjadikan personel SKK Migas lebih hands on ke engineering dan di lapangan. Ini bukan kegiatan yang drastis tapi lebih diarahkan menjadi hands on. Bukan hanya tim operasi dan tim perencanaan, tapi juga tim keuangan, dan IT (Information Technology). Mereka harus tahu. Karena orang keuangan nantinya akan me-review pelaksanaan realisasi AFE (Authorization for Expenditure). Nah, kalau tidak mengerti lapangan bagaimana menilainya. Jadi, sudah ada program untuk tahun 2017 supaya lebih hands on ke aspek engineering dan ke lapangan. Di samping itu meneruskan apa yang sudah dilakukan pada 2015 dan 2016, personel SKK Migas akan terus didorong untuk bekerja lebih cepat, mengambil keputusan lebih cepat, tapi tetap berdasarkan judgement profesional. Kalau pekerjanya lebih cepat, tentunya urusanurusan operasi hulu migas akan lebih cepat. Jika hal tersebut dilakukan kita harapkan dari sisi operasi, pilihan-pilihan bisa jatuh kepada kualitas terbaik, harga paling oke, dan delivery tepat waktu. Kalau hal tersebut tercapai, maka produksi pun akan tercapai.
Kalau kebijakan 2016 mengedepankan efisiensi, apakah pada 2017 juga akan seperti itu? Saya kasih tahu ke seluruh manajemen dan pekerja SKK Migas, tema tahun 2017 adalah “Efisiensi Hulu Migas”. Pada tahun 2016 kita coba lakukan efisiensi, tapi masih belum efisiensi riil. Pada tahun 2015 saya pelajari, supaya efisien itu ada beberapa infrastruktur bisnis yang harus dibenahi. Pembenahan infrastruktur bisnis itu dilakukan mulai akhir 2015 hingga akhir 2016. Infrastruktur bisnisnya sudah bisa dibenahi sekitar 70 persen selesai, diharapkan pada 2017 insfrastruktur bisnis yang lebih efisien itu sudah bisa dilaksanakan dengan penuh. Di antaranya bagaimana menyiapkan sekitar 25 ruang meeting dengan kualitas tak kalah dengan bintang lima di kantor SKK Migas agar koordinasi lebih mudah dilakukan. Bagian-bagian mana saja yang diharapkan dapat jadi target efisiensi? Mesti dilihat ke operasi hulu migas. Umumnya para kontraktor tidak melakukan pekerjaannya sendiri. Mereka banyak berkontrak dengan para vendor atau sub kontraktor. Mereka mau bangun fasilitas, berkontrak dengan perusahaan EPC (Engineering, Procurement, Construction). Perusahaan EPC ini mengerjakan sendiri sebagian, sebagian lagi dikerjakan oleh sub kontraktornya. Waktu Kontraktor KKS berkontrak dengan perusahaan services, harganya ada tambah-tambahnya, ada ‘embel-embelnya’. Saya perkirakan sekitar 15 persen bisa dipotong. Kalau biaya ‘embel-embel’ ini dihilangkan pasti kompetisi bisnis akan lebih fair. Kalau lebih fair berarti kita dapat quality bagus, price bagus, delivery time juga bagus. Tapi syaratnya biaya ‘embel-embel’ dihilangkan. Ada resistensi atau penolakan yang keras terhadap kebijakan tersebut? Bukan sekadar resistensi tapi perlawanan. Karena biaya ‘embel-embel’ ini bagi beberapa pihak yang menerima ini kan dapurnya. Kalau ini dipotong dapurnya tidak ‘ngebul’. Makanya mereka melawan. Tapi ya biarkan saja! Kan tujuan kita efisien. Perkara ini punya siapa, ini punya si anu dan si anu, ya enggak peduli. Pokoknya kita mendapatkan quality bagus, price bagus, delivery time juga bagus. Itu efisiensi di hulu migas. Tantangan apa yang dihadapi SKK Migas saat ini? Ada dua hal. Pertama, terkait produksi. Kedua, terkait eksplorasi. Tapi dua-duanya sama. Kalau Kontraktor KKS nya ini memang tidak punya duit, ya sudah diamkan saja. Tidak usah dibantu. Buat apa dibantu. Kontraktor KKS harus punya duit. Karena masuk bisnis hulu migas lantaran mereka punya duit. Tapi kalau ada Kontraktor KKS yang punya kapital untuk beroperasi di hulu migas, ya sini kita bantu. Kalau Kontraktor KKS tidak punya duit dan minta dibantu supaya dapat duit, ya itu urusannya sendiri. Kalau perlu diputus kontrak dan black list serta lapangannya ditarik dan dijual ke pihak lain. Januari 2017 // BUMI
17
Perspektif
Peran Perusahaan Nasional dalam Kegiatan Hulu Migas Lepas Pantai Kegiatan hulu minyak dan gas bumi (migas) Indonesia yang kini mengarah ke lepas pantai Indonesia bagian Timur merupakan tantangan tersendiri bagi perusahaan nasional. Ketidakpastian regulasi dan minimnya insentif semakin memperbesar risiko dalam pengelolaan di lepas pantai. Tantangan ini pun dijawab oleh Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO) dengan prestasi.
K
Oleh Adhitya Cahya Utama/
[email protected]
egiatan hulu migas Indonesia sudah tidak dapat lagi mengandalkan lahan konvensional. Produktivitas lapangan yang sebagian besar merupakan daratan di Indonesia bagian Barat kini berkurang volumenya akibat kondisi lapangan yang sudah sangat mature (matang). Penemuan (discovery) cadangan migas di lahan konvensional pun secara umum volumenya tidak terlalu besar. Dengan kondisi seperti ini, eksplorasi migas di lepas pantai (offshore) sudah harus digalakkan. Apalagi sebagian besar potensi cadangan migas yang belum terjamah berada di Indonesia bagian Timur yang secara topografi sangat menantang. Lalu apakah perusahaan nasional Indonesia, dalam hal ini 18
BUMI // Januari 2017
Pertamina, cukup kompeten dalam hulu migas lepas pantai? Apakah kendala yang dirasakan Pertamina dalam melakukan kegiatan upstream di offshore? PHE WMO sebagai representasi Pertamina telah membuktikan kemampuan anak bangsa mengolah sumber daya mineral di offshore milik negara sendiri. Dua tahun sebelumnya, kondisi penurunan alamiah di Lapangan WMO mencapai 50 persen. Laju penurunan dapat dikurangi menjadi 10 persen pada Oktober 2016. Ini merupakan prestasi tersendiri bagi PHE WMO.
“Hal tersebut dilakukan melalui optimasi produksi oleh para engineer PHE WMO. Sedangkan dari sisi efisiensi, pada tahun 2016 dapat dihemat operational expenditure sebesar US$100 juta tanpa mengurangi kinerja produksi. Hal tersebut semuanya dapat dilakukan dengan didukung komitmen seluruh pekerja PHE WMO,” kata General Manager PHE WMO Sri Budiyani kepada BUMI akhir 2016 lalu. Di samping melakukan optimasi produksi dengan simulasisimulasi yang ada, dalam menekan penurunan alamiah WMO juga mengembangkan lapangan terintegrasi tahap pertama melalui proyek EPCI (Engineering, Procurement, Construction and Installation)-1 di wilayah kerjanya. Pembangunan proyek EPCI-1 ini dibangun di anjungan lepas pantai PHE-12 dan PHE-24. Fasilitas produksi migas lapangan terintegrasi ini diharapkan dapat mengalirkan minyak bumi sekitar 1.000 barel minyak per hari/barrel oil per day (bopd) mulai Februari 2017 dan mencapai puncaknya 2.900 bopd pada Mei 2017. Sedangkan dari sumur gas bumi diharapkan berproduksi 10 juta kubik kaki per hari/million metric cubic feet per day (mmscfd) mulai Juni 2017 dan mencapai puncaknya 14,1 mmscfd pada Juli 2017. Menurut Sri, Pertamina sebagai pionir perusahaan migas nasional terbukti telah berhasil mengembangkan dan mengoperasikan lapangan migas lepas pantai, salah satunya melalui operasi di PHE WMO. Hal ini menjadi tolak ukur
keberhasilan bagi SDM Indonesia. Terbukti seratus persen pekerja di PHE WMO adalah putra dan putri terbaik bangsa ini. Dapat disimpulkan bahwa perusahaan nasional kini sudah mampu menghadapi persaingan global. Pertamina sebenarnya pun telah bersaing dengan perusahaan multi nasional dengan mengoperasikan beberapa wilayah kerja perminyakan di luar negeri seperti di Timur Tengah, Afrika maupun Malaysia. Dengan pengalaman yang dimiliki, Pertamina sebagai perusahaan nasional siap menghadapi persaingan global. Kompetensi nasional dalam mengelola lapangan offshore tidak serta merta membuat Indonesia mampu lepas dari perusahaan multi nasional. Sri menjelaskan keberadaan perusahaan multi nasional ikut mengelola industri migas di Indonesia tetaplah memegang peran yang penting untuk meningkatkan ketahanan energi nasional. Adanya kolaborasi Pertamina dengan perusahaan multi nasional akan membawa manfaat yang besar bagi Pertamina untuk berbagi risiko dan memperoleh transfer teknologi. Sri meyakini bahwa dengan dukungan dan kepercayaan pemerintah dan masyarakat Indonesia, Pertamina dapat mengelola dan mengoperasikan wilayah kerja yang akan berakhir kontraknya, sehingga dapat memberikan nilai tambah yang cukup signifikan bagi rakyat Indonesia.
Januari 2017 // BUMI
19
Spektrum
Rapat Koordinasi Survei, Pemboran, Kerja Ulang & Perawatan Sumur Tahun 2016:
Bersama Mengejar Pencapaian Target 2017 Koordinasi antar Kontraktor Kontrak Kerja Sama (Kontraktor KKS) dengan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dalam kegiatan operasi hulu minyak dan gas bumi (migas), sangat penting dilakukan dalam pencapaian target 2017.
D
Oleh Wayan Mahendra Ernata/
[email protected]
alam rangka pencapaian target produksi sekaligus meningkatkan kerja sama antara operator dan pemerintah, Divisi Survei dan Pemboran SKK Migas menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Survei, Pemboran, Kerja Ulang & Perawatan Sumur Tahun 2016 di Jakarta pada Desember 2016. Rakor diikuti kurang lebih 68 Kontraktor KKS dari 209 Wilayah Kerja (WK) Eksplorasi dan 86 WK Produksi. Kepala Divisi Survei dan Pemboran SKK Migas, Ngatijan, menyampaikan pencapaian kinerja Kontraktor KKS di tahun 2016 merupakan target bersama antara SKK Migas dan Kontraktor KKS yang perlu terus diupayakan semaksimal mungkin agar target produksi minyak sebesar 808.445 barel per hari (bph) dan gas sebesar 7,859 juta kubik per hari 20
BUMI // Januari 2017
(mmscfd) atau sesuai Work Program and Budget (WP&B) 2017 dapat tercapai. Menurut Ngatijan, untuk mewujudkan target yang telah ditetapkan tidak mudah. Terlebih bila merujuk pada pencapaian kegiatan survei, pengeboran, kerja ulang, dan perawatan sumur pada tahun 2016 yang tidak optimal. Hasil yang kurang menggembirakan ini dicapai di tengah berbagai hambatan atau kendala yang mendera kegiatan usaha hulu migas. Ngatijan mengapresiasi upaya optimal yang telah dilakukan SKK Migas dan Kontraktor KKS, serta pemangku kepentingan. “Tidak hanya SKK Migas dan Kontraktor KKS yang berperan untuk memperlancar dan mendukung pencapaian kegiatan
Tabel Pemenang Penghargaan Kerja Kontraktor KKS Tahun 2016 Kategori Kinerja Terbaik
Penerima Penghargaan
Survei Darat
PT Pertamina EP
Survei Lepas Pantai
Ophir Energy Indonesia (Aru) Limited & Ophir Energy Indonesia (West Papua IV) 1 Limited
Pemboran Eksplorasi Darat
PT Pertamina EP
Pemboran Eksplorasi Lepas Pantai
Kangean Energy Indonesia Limited
Pemboran Pengembangan 1
ExxonMobil Cepu Limited
Pemboran Pengembangan 2
PT Pertamina EP
Pemboran Pengembangan 3
Total E&P Indonesie
Kerja Ulang dan Perawatan Sumur Darat
VICO Indonesia
Kerja Ulang dan Perawatan Sumur Lepas Pantai
Saka Indonesia Pangkah Limited
Di samping kendala eksternal di atas, di internal Kontraktor KKS juga sering terkendala dengan kesulitan finansial yang dihadapi oleh Kontraktor KKS Eksplorasi dan beberapa Kontraktor KKS Produksi, serta kendala teknis operasional yang terjadi pada saat berlangsungnya kegiatan survei, pemboran dan kerja ulang serta perawatan sumur. Dengan dilaksanakannya rapat koordinasi ini diharapkan akan memperoleh hasil yang konklusif, fokus kepada solusi agar kegiatan segera terlaksana, dan menghasilkan strategi jangka pendek dan jangka panjang yang lebih realistis. Tidak hanya itu, rakor ini juga dapat dijadikan wadah untuk menampung ide-ide segar dalam rangka mencari terobosan guna mencari solusi bersama.
operasional. Stakeholder terkait dengan kegiatan usaha hulu migas tentu berperan besar terhadap keberlangsungan industri ini,” jelasnya. Pada 2016, SKK Migas telah membangun Sistem Operasi Terpadu (SOT) survei, pengeboran, kerja ulang, dan perawatan sumur untuk diimplementasikan kepada seluruh Kontraktor KKS mulai 1 Januari 2017. “Dengan sistem ini diharapkan laporan perkembangan kegiatan dapat lebih efektif,” kata Ngatijan. Adapun kegiatan eksplorasi yang direncanakan SKK Migas untuk tahun 2017 antara lain adalah survei seismik dua dimensi dan tiga dimensi (2D dan 3D) sebanyak 39 lintasan, 8 kegiatan survei non seismik, pengeboran 134 sumur
eksplorasi dan 4 kegiatan Re-entry Sumur Eksplorasi. Sedangkan untuk produksi, kegiatan yang direncanakan adalah pemboran 223 sumur pengembangan, 907 kegiatan work over, perawatan 57.512 sumur serta 186 kegiatan penutupan sumur.
keekonomian proyek; 3. Tumpang tindih lahan dengan perkebunan, hutan industri, dan hutan lindung yang melibatkan stakeholder di industri perkebunan dan kehutanan; 4. Proses birokrasi perizinan dengan instansi lain; 5. Kekhawatiran masyarakat mengenai akibat kegiatan migas;
Tabel Pencapaian Survei dan Pemboran Tahun 2016
Proyeksi PERSENTASE 2016 (Kegiatan)
REALISASI (Kegiatan)
2016 (Kegiatan)
a. Survei Seismik (2D&3D)
10
11*
11
100%
b. Survei Non Seismik
11
13*
13
100%
c. Pengeboran Eksplorasi
37
65*
40
62%
d. Re-entry Sumur Eksplorasi
3
2*
3
100%
216
245
223
91%
f. Kerja Ulang
1,079
1,286
1,198
93%
f. Perawatan Sumur
35,381
39,956
37,933
95%
KEGIATAN
e. Pemboran Sumur Pengembangan
SKK Migas dan Kontraktor KKS telah melakukan pemetaan hambatan yang menyebabkan kurangnya pencapaian di 2016. Kondisi ini diperkirakan masih dihadapi oleh Kontraktor KKS di 2017. Hambatan tersebut antara lain: 1. Belum adanya aturan khusus untuk kegiatan hulu migas non konvensional Coal Bed Methane/CBM, dimana saat ini term & condition masih mengikuti migas konvensional; 2. Rendahnya harga minyak mentah dunia yang menyebabkan Kontraktor KKS menghitung ulang
REVISI WP & B
Di antaranya adalah pembahasan potensi sharing contract untuk mengatasi pengadaan peralatan pada wk yang berdekatan. Pada kesempatan kali ini, SKK Migas memberikan apresiasi terhadap Kontraktor KKS yang memiliki kinerja terbaik selama tahun 2016 dengan kategori di kegiatan Survei Seismik, Pemboran Eksplorasi dan Pengembangan, serta Kerja Ulang dan Perawatan Sumur.
Januari 2017 // BUMI
21
Bianglala
Berembuk Merevisi Pasal Harga Jual Beli Gas Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (Permen ESDM) Nomor 40 Tahun 2016 perihal Harga Gas Bumi untuk Industri tertentu berdampak pada perubahan Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG), sehingga diperlukan beberapa evaluasi kontrak dengan pihak Kontraktor Kontrak Kerja Sama (Kontraktor KKS).
S
Oleh Adhitya Cahya Utama/
[email protected]
atuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) bersama Kontraktor KKS melakukan rapat revisi PJBG eksisting terkait implementasi Permen ESDM Nomor 40 Tahun 2016 di Kantor SKK Migas, Jakarta pada 28 Desember 2016. Beberapa hal yang menjadi pembahasan dalam rapat antara lain adalah para pihak bersepakat untuk mengubah pasal Harga Gas Bumi di dalam PJBG; Kedua, hal-hal selain dari ketentuan yang dengan tegas diubah dalam amandemen, tetap berlaku sepenuhnya; Ketiga, ini berlaku efektif sejak 1 Januari 2017; Keempat, amandemen ini merupakan bagian yang berintegrasi dan tidak terpisahkan dari PJBG; Kelima, Menteri ESDM dapat melakukan evaluasi Penetapan Harga Gas Bumi tertentu sesuai dengan ketentuan yang ada. Pada Kesempatan kali ini, Kepala Dinas Komersial SKK Migas, Waras Budi Santosa, selaku Pemimpin Rapat, menyatakan rapat kali ini hanya membahas poin pertama dan kedua. Sebagai topik bahasan, Waras mengambil contoh ikhwal perubahan komitmen untuk PJBG setelah terbitnya Permen 40/2016 yang dilakukan oleh beberapa Kontraktor KKS, seperti PHE ONWJ dan Pertamina EP. Sebelumnya sudah ada kesepakatan bentuk PJBG antara PHE ONWJ dengan PT Pupuk Kujang dan antara PT Pupuk Sriwidjaja dengan Pertamina EP. Namun kedua kesepakatan itu masih dalam evaluasi. Waras menjelaskan, kesepakatan yang dibuat ONWJ dan Pupuk Kujang ditargetkan akan 22
BUMI // Januari 2017
selesai dievaluasi pada 18 Januari 2017 mendatang karena sudah diusulkan SKK Migas. Sedangkan untuk Pertamina EP dan Pusri prosesnya masih panjang. “Untuk dokumen PJBG atau penambahan amandemen yang disampaikan sudah lengkap, kita akan tetap evaluasi. Kita akan laporkan ke pemerintah bahwa sudah ada kesepakatan untuk menandatangani perubahan PJBG eksisting dalam rangka implementasi Permen ESDM Nomor 40 Tahun 2016,” ujar Waras. Hal lain yang dibahas adalah adanya beberapa Kontraktor KKS yang administrasi legalnya belum tersedia dikarenakan adanya perubahan skema bisnis, contohnya PHE- Talisman Ogan Komering (PTOK) dan PT Pusri yang pembeli sebelumnya adalah Pertagas. Dalam surat keputusan penunjukan penjual gas bumi bagian Negara yang telah SKK Migas terbitkan, yang menjadi pembeli gas adalah PT Pertagas. Namun sekarang berubah. Pusri menjadi pembeli langsung gas bumi dari PTOK dan Pertagas hanya sebagai penyedia infrastruktur. “Pararel dengan penyelesaian Legal Standing, untuk memenuhi target 1 Januari 2017 sesuai dengan Permen ESDM No 40/2016, SKK Migas mempersilahkan penjual dan pembeli menandatangani kesepakatan harga tersebut terlebih dahulu,” Kata Waras.
Arahan Kerja SKK Migas 2017
Amanat pencapaian produksi minyak dan gas bumi (migas) berupa target lifting migas 2017 menjadi acuan Satuan Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) untuk mempersiapkan langkah-langkah baru untuk mencapai target.
K
Oleh Alfian/
[email protected]
epala SKK Migas Amien Sunaryadi menyampaikan Arahan Kerja Tahun 2017 kepada seluruh jajaran manajemen SKK Migas. Pemaparan ini dilaksanakan di Kantor SKK Migas, Jakarta pada 9 Januari 2017. “Di tahun 2017 adalah tahun efisiensi. Kita harus lebih cepat dalam bekerja,” kata Amien mengawali acara pemaparan tersebut. Dia berpesan agar seluruh karyawan hanya fokus dalam mengerjakan tugasnya dengan sebaik-baiknya. Menurutnya dengan kinerja yang baik dan cepat maka persepsi negatif tentang SKK Migas pun akan hilang dengan sendirinya. Amien menyampaikan mulai 2017 Alat Pelindung Diri (APD) untuk SKK Migas sudah disiapkan,sehingga ke depannya diharapkan personel SKK Migas dapat mulai terjun langsung ke lapangan. Selain itu disebutkan ada beberapa tugas baru dari Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang diperuntukkan kepada SKK Migas, di antaranya adalah pemasangan flowmeter pengawasan produksi, penagihan signature bonus dan komitmen pasti kepada seluruh
Kontraktor Kontrak Kerja Sama (Kontraktor KKS), serta penurunan angka unplanned shutdown. “Kalaupun akan ada shutdown, harus yang sudah direncanakan. Dan adanya shutdown ini dipengaruhi oleh equipment yang dibeli juga maintenance equipment tersebut,” kata Amien. Arahan kerja lain yang disampaikan adalah untuk mempercepat semua proses bisnis dengan para Kontraktor KKS. Adapun kiat untuk mempercepat pengurusan proses tersebut adalah penetapan deadline, penagihan yang tegas, serta ekskalasi kepada atasan jika menghadapi kendala yang tidak bisa ditangani. “Kinerja SKK Migas lain dengan kementerian, di mana segala proses harus cepat. Karena lingkup kita adalah B to B (business to busisness). Jadi kalau ada masalah segera laporkan ke atasan masing-masing agar cepat diatasi,” tandas Amien.
Januari 2017 // BUMI
23
MEMBANGUN KEPERCAYAAN PUBLIK
Tetap Berkomitmen dalam Membesarkan Bangsa Gedung Wisma Mulia Lt.30 Jl. Jend. Gatot Subroto No. 42, Jakarta 12710 24
BUMI // Januari 2017
www.skkmigas.go.id