MEDIA SOERJO Vol. 13 No. 2. Oktober 2013 ISSN 1978 – 6239
Pengaruh Budaya, Sosial, Pribadi Dan Psikologi Terhadap Keputusan Mahasiswa Dalam Memilih Pendidikan Pada Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Soerjo Ngawi Oleh Rachmawati Koesoemaningsih Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Soerjo Ngawi ABSTRACT This study aims to assess and prove emperis whether cultural, social, personal and psychological effect on a student's decision to choose education at the University of Management Prodi Soerjo Ngawi. Analytical techniques used are the Multiple Linear Regression. These results prove that there is a simultaneous and significant influence of cultural, social, personal and psychological to the student's decision to choose (Y) with F count of 160.586> F table (2.64). Partially cultural, social, personal and psychological significant effect on a student's decision to choose a t count for more than t table (1.652) with a probability level of less than 0.05. And contributions made or the ability of cultural variables, social, personal and psychological value of 73.9% with a coefficient of determination (R2) of 0.739. Key words: cultural, social, personal, psychology, students choose a decision PENDAHULUAN Pendidikan merupakan suatu usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. Target pasar perguruan tinggi adalah siswa yang akan melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi. Kondisi sekarang menunjukkan
trend kuliah di Perguruan Tinggi yang tidak favorit banyak peminatnya. Salah satu alasannya adalah biaya yang lebih murah dan terjangkau dan manakala masuk ke dunia kerja, akan berkompetisi dan berpeluang sama dengan para pencari kerja alumni Perguruan tinggi terkenal. Oleh karena itu setiap perguruan tinggi khususnya perguruan tinggi swasta harus melakukan strategi khusus yang berbeda dengan PTS lain. Kemampuan mendapatkan mahasiswa tergantung pada penyampaian informasi tentang PTS yang bersangkutan, yang bisa dilihat dari
Rachmawati K, Pengaruh Budaya, Sosial, Pribadi dan Psikologi Terhadap Keputusan Mahasiswa Dalam Memilih Pendidikan pada Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Soerjo Ngawi
MEDIA SOERJO Vol. 13 No. 2. Oktober 2013 ISSN 1978 – 6239
calon mahasiswa terhadap keputusan mahasiswa untuk memilih PTS sebagai tempat untuk melanjutkan studinya. Selama ini upaya yang dilakukan oleh perguruan Tinggi untuk menarik minat mahasiswa dalam menempuh studi di Universitas soerjo, dilakukan dengan berbagai macam cara, antara lain promosi ke radio, pemasangan spanduk, penyebaran famlet, memasang baliho di tempat-tempat strategis, memanfaatkan mahasiswa untuk mengajak orang-orang terdekat agar kuliah di Unsoer, dan dari mulut ke mulut. Selain hal yang telah disebutkan di atas, kiranya lembaga harus mengetahui hal-hal apa yang mempengaruhi mahasiswa memilih Prodi manajemen, baik itu pengaruh faktor internal dan eksternal. Oleh karena itu Perguruan Tinggi juga harus memahami perilaku konsumen (mahasiswa) sehingga bersedia memutuskan untuk kuliah di universitas Soerjo. Faktor – faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah faktor kebudayaan, faktor sosial, faktor pribadi dan faktor psikologis. Keberhasilan kegiatan pemasaran suatu perguruan Tinggi juga sangat dipengaruhi oleh kemampuan perguruan tinggi untuk menyelami persepsi calon mahasiswa , sehingga dapat diketahui mengapa seseorang memutuskan untuk memilih kuliah di Universitas Soerjo Ngawi khususnya Prodi Manajemen.
Faktor kebudayaan merupakan penentu keinginan dan perilaku yang paling mendasar untuk mendapatkan nilai, persepsi, preferensi dan perilaku yang dipelajari oleh seorang anggota masyarakat dari keluarga dan lembaga penting lainnya. Setiap budaya terdiri atas sub budaya, yang memberikan identifikasi dan sosialisasi anggotanya yang lebih spesifik. Sub budaya mencakup kebangsaan, agama, kelompok ras dan geografis. Dalam masyarakat terkotak-kotak atas kelas sosial yang merupakan pembagian masyarakat yang lebih homogen dan permanen yang tersusun secara hirarkis dan yang anggotanya menganut nilai – nilai, minat dan perilaku yang serupa. Tingkah laku konsumen juga dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial yang meliputi kelompok acuan, keluarga juga peran dan status. Kelompok acuan menghubungkan seorang individu dengan perilaku dan gaya hidup baru. Seseorang berperan dalam banyak kelompok sepanjang hidupnya sehingga posisi orang dalam setiap kelompok dapat didefenisikan dalam istilah peran dan status. Keputusan mahasiswa memilih Prodi Manajemen Universitas Soerjo ngawi sebagai tempat kuliah dapat pula dipengaruhi oleh karakteristik pribadi yang meliputi umur, situasi ekonomi, gaya hidup dan konsep diri. Oleh karena itu Prodi Manajemen harus betul-betul jeli
Rachmawati K, Pengaruh Budaya, Sosial, Pribadi dan Psikologi Terhadap Keputusan Mahasiswa Dalam Memilih Pendidikan pada Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Soerjo Ngawi
MEDIA SOERJO Vol. 13 No. 2. Oktober 2013 ISSN 1978 – 6239
dengan karakteristik mahasiswa yang selama ini telah menempuh pendidikannya. Karena faktor psikologis yang merupakan bagian dari pengaruh lingkungan di mana mahasiswa tinggal dan hidup pada waktu sekarang tanpa mengabaikan pengaruh dimasa lampau atau antisipasi pada waktu yang akan datang mempengaruhi keputusan mahasiswa. Keputusan mahasiswa memilih kuliah pada Prodi Manajemen lebih lanjut dipengaruhi oleh motivasi, persepsi, pengetahuan, serta keyakinan dan sikap. KERANGKA TEORITIS Perilaku Konsumen Perilaku konsumen adalah bidang ilmu yang mempelajari cara individu, kelompok, dan organisasi dalam memilih, membeli, memakai, serta memanfaatkan barang, jasa, gagasan, atau pengalaman dalam rangka memuaskan kebutuhan dan hasrat mereka (Kotler, 2005: 201). Definisi lain perilaku konsumen adalah ilmu yang mempelajari tentang unit pembelian (buying unit) dan proses pertukaran yang melibatkan perolehan, konsumsi dan pembuangan barang, jasa, pengalaman, serta ide-ide (Mowen dan Minor, 2002: 6). Menurut Lamb (2001: 188), perilaku konsumen adalah menggambarkan bagaimana konsumen membuat keputusankeputusan pembelian dan bagaimana mereka menggunakan dan mengatur pembelian barang atau jasa.
Perilaku konsumen sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor yang ada di luar diri manusia (eksternal) dan faktor-faktor yang ada di dalam diri manusia (internal). Faktor eksternal yang utama adalah faktor kebudayaan dan sosial sedangkan faktor-faktor internal yang utama adalah faktor pribadi dan psikologis. Pengertian perilaku konsumen seperti diungkapkan oleh Mowen (2002:6) berpendapat bahwa perilaku konsumen (consumer behavior) adalah studi tentang unit pembelian (buying unit) dan proses pertukaran yang melibatkan perolehan, konsumsi dan pembuangan, barang, jasa, pengalaman serta ide-ide. Sementara itu Swastha dan Handoko (2000:10) berpendapat bahwa perilaku konsumen adalah kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang-barang dan jasa-jasa, termasuk didalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan menentukan kegiatankegiatan tertentu. Menurut Philip Kotler dan Gary Armstrong (1996: 32) keputusan pembelian dari pembeli sangat dipengaruhi oleh faktor kebudayaan, sosial, pribadi dan psikologi dari pembeli. Menurut Anoraga (2005: 227) dan Lamb (2001: 201), perilaku konsumen dipengaruhi oleh faktor kebudayaan, faktor sosial, faktor pribadi dan faktor psikologis.. Budaya
Rachmawati K, Pengaruh Budaya, Sosial, Pribadi dan Psikologi Terhadap Keputusan Mahasiswa Dalam Memilih Pendidikan pada Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Soerjo Ngawi
MEDIA SOERJO Vol. 13 No. 2. Oktober 2013 ISSN 1978 – 6239
Budaya adalah seperangkat pola perilaku yang secara sosial dialirkan secara simbolis melalui bahasa dan cara-cara lain pada anggota dari masyarakat tertentu ( Wallendorf & Reilly, dalam Mowen, 1995: 96). Budaya (culture) sebagai makna yang dimiliki bersama oleh (sebagian besar ) masyarakat dalam suatu kelompok sosial ( Peter & Olson, 2000: 104). Budaya mengacu pada seperangkat nilai, gagasan, artefak dan simbol bermakna lainnya yang membantu individu berkomunikasi, membuat tafsiran, dan melakukan evaluasi sebagai anggota masyarakat (Angel, Blackwell& Miniard, 1994: 65). Beberapa definisi budaya telah dipaparkan namun secara garis besar menurut Engel, Blacwell & Miniard (1994: 112) budaya dapat dibedakan menjadi Makro budaya ( macroculture ) yang mengacu pada perangkat nilai dan simbol yang berlaku pada keseluruhan masyarakat, dan Mikro budaya ( microculture/ subculture ) yang mengacu pada perangkat nilai dan simbol dari kelompok yang lebih terbatas, seperti kelompok agama, etnis tertentu, atau subbagian dari keseluruhan. Faktor budaya merupakan karakter yang penting dari suatu sosial yang membedakannya dari kelompok kultur lainnya (Lamb, 2001: 202). Menurut Purimahua (2005: 545), faktor budaya adalah kebiasan suatu masyarakat dalam
menanggapi sesuatu yang dianggap memiliki nilai dan kebiasaan, yang bisa dimulai dari mereka menerima informasi, posisi sosial mereka dalam masyarakat, dan pengetahuan mereka tentang apa yang mereka rasakan. Budaya adalah penentu yang mendasar dari keinginan dan perilaku seseorang. Budaya adalah sekelompok nilai-nilai sosial yang diterima masyarakat secara menyeluruh dan tersebar kepada anggotaanggotanya melalui bahasa dan simbol-simbol. Setiap budaya terdiri dari sub-sub budaya yang lebih kecil yang menyediakan identifikasi dan sosialisasi yang lebih spesifik bagi anggota-anggotanya. Subbudaya meliputi kebangsaan, agama, ras dan daerah geografis (Anoraga, 2000: 227). Menurut Kotler, faktor kebudayaan mempunyai pengaruh yang paling luas dan paling dalam terhadap perilaku konsumen. Pemasar harus memahami peran yang dimainkan oleh kultur, subkultur dan kelas sosial pembeli (Simamora, 2004: 183). Sosial Faktor sosial merupakan sekelompok orang yang sama-sama mempertimbangkan secara dekat persamaan di dalam status atau penghargaan komunitas yang secara terus-menerus bersosialisasi diantara mereka sendiri baik secara formal dan informal (Lamb, 2001: 210). Menurut Purimahua (2005: 546), faktor sosial adalah sekelompok
Rachmawati K, Pengaruh Budaya, Sosial, Pribadi dan Psikologi Terhadap Keputusan Mahasiswa Dalam Memilih Pendidikan pada Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Soerjo Ngawi
MEDIA SOERJO Vol. 13 No. 2. Oktober 2013 ISSN 1978 – 6239
orang yang mampu mempengaruhi perilaku individu dalam melakukan suatu tindakan berdasarkan kebiasaan. Pengertian sosial dalam penelitian ini adalah sekelompok orang yang mampu mempengaruhi perilaku individu dalam melakukan suatu tindakan berdasarkan kebiasaan. Kedudukan seseorang dalam setiap kelompok dapat dijelaskan dalam pengertian peranan dan status. Setiap peran akan mempengaruhi perilaku pembelian seseorang (Anoraga, 2000: 227). Perilaku seorang konsumen juga dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial seperti : kelompok acuan, keluarga, serta peran dan status konsumen, faktor-faktor ini berpengaruh pada tanggapan konsumen. Faktor sosial ini terdiri dari kelompok referensi, keluarga, peranan dan status. Yang dimaksud dengan kelompok referensi adalah kelompok yang secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi sikap dan perilaku seseorang. Para anggota keluarga juga dapat memberikan pengaruh yang kuat terhadap perilaku pembeli. Ada dua macam keluarga dalam kehidupan pembeli, yaitu keluarga sebagai sumber orientasi yang terdiri dari orang tua; dan keluarga sebagai sumber keturunan, yaitu pasangan suami istri dan anak-anaknya. Kedudukan seseorang dalam setiap kelompok dapat dijelaskan dalam pengertian peranan dan status. Setiap peran akan mempengaruhi perilaku pembelian
seseorang (Anoraga, 2000: 227). Perilaku seorang konsumen juga dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial seperti : kelompok acuan, keluarga, serta peran dan status konsumen, faktor-faktor ini berpengaruh pada tanggapan konsumen. a) Kelompok Referensi Kelompok referensi menurut Kotler (2005: 187) adalah semua kelompok yang memiliki pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku seseorang. Kelompok yang memiliki pengaruh langsung terhadap seseorang dinamakan kelompok keanggotaan. Beberapa kelompok keanggotaan adalah kelompok primer, seperti keluarga, teman, tetangga dan rekan kerja, yang berinteraksi dengan seseorang secara terus menerus dan informal. Orang juga menjadi anggota kelompok sekunder, seperti kelompok keagamaan, profesional dan asosiasi perdagangan yang cenderung lebih formal dan membutuhkan interaksi yang tidak begitu rutin. Pemasaran berusaha mengindentifikasi kelompok referensi pelanggan mereka. Kelompok referensi mempengaruhi perilaku seseorang dalam pembelian dan sering dijadikan pedoman oleh konsumen dalam bertingkah laku. Anggota kelompok referensi sering menjadi penyebar pengaruh dalam hal selera. Oleh karena
Rachmawati K, Pengaruh Budaya, Sosial, Pribadi dan Psikologi Terhadap Keputusan Mahasiswa Dalam Memilih Pendidikan pada Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Soerjo Ngawi
MEDIA SOERJO Vol. 13 No. 2. Oktober 2013 ISSN 1978 – 6239
itu konsumen selalu mengawasi kelompok tersebut baik perilaku fisik maupun mentalnya. Yang termasuk kelompok referensi ini antara lain; serikat buruh, team olahraga, perkumpulan agama, kesenian dan lain sebagainya. b) Keluarga Keluarga merupakan organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat, dan ia telah menjadi obyek penelitian yang luas. Anggota keluarga merupakan kelompok acuan primer yang paling berpengaruh. Kita dapat membedakan antara dua keluarga dalam kehidupan pembeli. Keluarga merupakan organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat dan ia telah menjadi objek peneliti yang luas. Anggota keluarga merupakan kelompok acuan primer yang paling berpengaruh. Kita dapat membedakan antara dua keluarga dalam kehidupan pembeli. Keluarga orientasi terdiri dari orang tua dan saudara kandung seseorang. Dari orang tua seseorang mendapatkan orientasi atas agama, politik dan ekonomi serta ambisi pribadi, harga diri dan cinta. Bahkan jika pembeli tidak lagi berinteraksi secara mendalam dengan keluarganya, pengaruh keluarga terhadap perilaku pembeli dapat tetap signifikan. Di negara-negara di mana orang tua tinggal dengan
anak-anak mereka yang sudah dewasa, pengaruh mereka dapat menjadi sangat besar. Pengaruh yang lebih langsung terhadap perilaku pembelian sehari-hari adalah keluarga prokreasi yaitu, pasangan dan anak-anak (Kotler, 2005: 188). Sebagian besar penelitian perilaku konsumen mengambil individu sebagai unit analisis. Tujuan pada umumnya adalah untuk menjelaskan dan memahami bagaimana individu membuat keputusan pembelian sehingga strategi pemasaran dapat dikembangkan untuk dapat mempengaruhi proses tersebut dengan lebih efektif. c) Peran dan Status Posisi seseorang dalam suatu kelompok dapat ditentukan dari segi peran dan status. Tiap peran membawa status yang mencerminkan penghargaan umum oleh masyarakat. Pribadi Dalam penggunaan umum, kata pribadi mencakup suatu orang atau benda tertentu dari sebuah kumpulan. Arti pribadi menurut istilah ialah manusia mandiri dalam menentukan kehendaknya, menentukan sendiri setiap perbuatannya dalam pencapaian kehendaknya. Sampai dengan abad ke-15, bahkan dewasa ini, dalam bidang statistik dan metafisika, pribadi berarti "tidak dapat dibagi", dan biasanya menggambarkan benda bilangan/
Rachmawati K, Pengaruh Budaya, Sosial, Pribadi dan Psikologi Terhadap Keputusan Mahasiswa Dalam Memilih Pendidikan pada Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Soerjo Ngawi
MEDIA SOERJO Vol. 13 No. 2. Oktober 2013 ISSN 1978 – 6239
numerikal apapun yang tunggal, namun kadang berarti "seseorang". Sejak awal abad ke-tujuhbelas, istilah ‘pribadi’ menunjukkan keterpisahan, yakni individualisme. Kepribadian merupakan keadaan atau sifat individu; yaitu seseorang yang terpisah atau berbeda daripada orang lain dan memiliki kebutuhan, tujuan dan hasratnya sendiri. (id.wikipedia, diakses 17 Januari 2012) Sebagai konsumen, perilaku individu seringkali dipengaruhi oleh mereka yang erat hubungannya dengan individu yang bersangkutan. Tiap individu mungkin merespon terhadap tekanan yang dirasakan dan menyesuaikan diri dengan norma dan harapan yang diberikan oleh orang lain. Faktor pribadi merupakan suatu cara mengumpulkan dan mengelompokkan kekonsistenan reaksi seorang individu terhadap situasi yang sedang terjadi (Lamb, 2001: 221). Menurut Purimahua (2005: 546), faktor pribadi adalah pola kebiasaan seseorang yang dipengaruhi oleh lingkungan terdekat dalam menentukan pilihan, kemudian diekspresikan dalam suatu tindakan. Berdasarkan beberapa pengertian di atas, maka definisi pribadi dalam penelitian ini adalah kebiasaan seseorang yang dipengaruhi oleh lingkungan terdekat dalam menentukan pilihan, kemudian diekspresikan dalam suatu tindakan. Karakteristik individu umumnya stabil selama dalam satu siklus hidup seseorang. Misalnya,
kebanyakan orang tidak suka merubah jenis kelamin dan tindakannya merubah kepribadian atau gaya hidup yang membutuhkan orientasi kembali selama satu periode kehidupan. Pada kasus usia dan tahapan siklus hidup, perubahan-perubahan ini terjadi secara berangsur-angsur sepanjang waktu (Lamb,2001: 221). Keputusan seorang pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi seperti umur dan tahap daurhidup pembeli, jabatan, keadaan ekonomi, gaya hidup, kepribadian dan konsep diri pembeli yang bersangkutan. Psikologi Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari perilaku manusia dalam hubungan dengan lingkungannya. Berdasarkan bahasa, psikologi terdiri dua kata yang berasal dari Yunani, psyche (jiwa) dan logos (ilmu). Jadi secara simpel, psikologi adalah ilmu mengenai jiwa. Fiqih Santoso dalam blognya merangkum pengertian psikologi menurut para ahli sebagai berikut : 1. Menurut Bigot, Kohnstamm, dan Palland, 1954, Psikologi adalah ilmu yang mempelajari adanya jiwa dan kehidupan jiwa. 2. Woodworth dan Marquis, 1961, Psikologi adalah studi ilmiah tentang kegiatan-kegiatan individu dalam hubungannya dengan lingkungan. 3. Ruch dan Zimbardo, 1971, Psikologi adalah suatu ilmu tentang tingkah laku organisme.
Rachmawati K, Pengaruh Budaya, Sosial, Pribadi dan Psikologi Terhadap Keputusan Mahasiswa Dalam Memilih Pendidikan pada Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Soerjo Ngawi
MEDIA SOERJO Vol. 13 No. 2. Oktober 2013 ISSN 1978 – 6239
4. Hillgard,
5.
6.
7.
8.
9.
Atkinson, dan Atkinson, 1975, Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku dan proses-proses mental. Morgan, King, dan Robinson, 1979, Psikologi adalah ilmu tentang tingkah laku manusia dan hewan; hal itu meliputi penerapannya pada masalahmasalah manusia. Menurut Crow & Crow, Pschycology is the study of human behavior and human relationship. (Psikologi ialah tingkah laku manusia, yakni interaksi manusia dengan dunia sekitarnya, baik berupa manusia lain (human relationship) maupun bukan manusia: hewan, iklim, kebudayaan, dan sebagainya. Menurut Sartain, Psychology is the scientific study of the behavior of living organism,with special attention given to human behavior. (Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku organisme yang hidup, terutama tingkah laku manusia). Menurut Bruno (1987), Pengertian Psikologi dibagi dalam tiga bagian, yaitu: Pertama, psikologi adalah studi (penyelidikan) mengenai “ruh”. Kedua, psikologi adalah ilmu pengetahuan mengenai “kehidup mental”. Ketiga, psikologi adalah ilmu pengetahuan mengenai “tingkah laku” organisme. Menurut Chaplin (1972) dalam Dictionary of psychology Psikologi ialah ilmu pengetahuan
mengenai perilaku manusia dan hewan. 10. Ensiklopedia Pendidikan, Poerbakawatja dan Harahap (1981) Psikologi sebagai cabang ilmu pengetahuan yang mengadakan penyelidikan atas gejala-gejala dan kegiatan – kegiatan jiwa. 11. Menurut Richard Mayer (1981), psikologi merupakan analisis mengenai proses mental dan struktur daya ingat untuk memahami perilaku manusia. Faktor psikologi merupakan cara yang digunakan untuk mengenali perasaan mereka, mengumpulkan dan menganalisis informasi, merumuskan pikiran dan pendapat dan mengambil tindakan (Lamb, 2001: 224). Menurut Purimahua (2005: 546), faktor psikologi adalah dorongan dari diri seseorang yang mempengaruhi pemilihan sesuatu berdasarkan atas keluwesan terhadap produk yang digunakan, keinginan yang lebih besar dan kemudahan penggunaan produk tersebut dibandingkan dengan yang lain. Berdasarkan definisi di atas, maka definisi psikologi dalam penelitian ini adalah dorongan dari diri seseorang yang mempengaruhi pemilihan sesuatu berdasarkan atas keluwesan terhadap produk yang digunakan, keinginan yang lebih besar dan kemudahan penggunaan produk tersebut dibandingkan dengan yang lain.
Rachmawati K, Pengaruh Budaya, Sosial, Pribadi dan Psikologi Terhadap Keputusan Mahasiswa Dalam Memilih Pendidikan pada Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Soerjo Ngawi
MEDIA SOERJO Vol. 13 No. 2. Oktober 2013 ISSN 1978 – 6239
Faktor psikologis yang utama, yaitu : a) Motivasi Menurut J. Moskowits, dalam Setiadi ( 2003: 94) motivasi didefinisikan sebagai inisiasi dan pengarahan tingkah laku dan pelajaran motivasi sebenarnya merupakan pelajaran tingkah laku. Motivasi dapat diartikan sebagai pemberi daya penggerak yang menciptakan kegairahan seseorang agar mereka mau bekerjasama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala upayanya untuk mencapai kepuasan. Kebutuhan atau motif diaktifkan ketika ada ketidakcocokan yang memadai antara keadaan aktual dengan keadaan yang diinginkan. Konsumen selalu dihadapkan pada persoalan biaya atau pengorbanan yang akan dikeluarkan dan seberapa penting produk yang dibutuhkan dan diinginkan. Oleh karena itu konsumen akan dihadapkan pada persoalan motivasi atau pendorong. b) Persepsi Seseorang yang termotivasi siap untuk bertindak. Bagaimana seseorang yang termotivasi bertindak akan dipengaruhi oleh persepsinya terhadap situasi tertentu. Menurut Kotler (2005: 199) Persepsi adalah proses yang digunakan oleh seseorang individu untuk memilih,
mengorganisasi dan menginterprestasikan masukan-masukan, informasiinformasi guna menciptakan gambaran dunia yang memiliki arti. Persepsi setiap orang terhadap suatu objek akan berbeda-beda. Oleh karena itu persepsi memiliki sifat subjektif. Persepsi yang akan dibentuk oleh seseorang dipengaruhi oleh pikiran dan lingkungan sekitarnya. Selain itu satu hal yang perlu diperhatikan dari persepsi adalah bahwa persepsi secara substansial bisa sangat berbeda dengan realitas. c) Pembelajaran Menurut Lefton, pembelajaran adalah perubahan yang relatif bersifat tetap, yang terjadi sebagai akibat dari pengalaman (Prasetijo, 2005: 87). Dari definisi ini didapat pengertian bahwa pembelajaran konsumen adalah suatu proses, jadi pembelajaran ini secara terus menerus berlangsung dan berubah sebagai akibat dari pengetahuan yang diperoleh (dengan membaca, diskusi, observasi atau berpikir) atau dari pengalaman yang sebenarnya. d) Sikap Menurut Kotler (2005: 200) sikap adalah evaluasi, perasaan emosional dan kecenderungan tindakan yang menguntungkan atau tidak menguntungkan dan bertahan lama dari seseorang terhadap suatu obyek atau
Rachmawati K, Pengaruh Budaya, Sosial, Pribadi dan Psikologi Terhadap Keputusan Mahasiswa Dalam Memilih Pendidikan pada Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Soerjo Ngawi
MEDIA SOERJO Vol. 13 No. 2. Oktober 2013 ISSN 1978 – 6239
gagasan. Menurut Thurstone (Mowen 2001: 319) Sikap adalah afeksi atau perasaan untuk atau terhadap suatu rangsangan. Keputusan Mahasiswa Memilih Untuk memahami pembuatan keputusan konsumen, terlebih dahulu harus dipahami sifat-sifat keterlibatan konsumen dengan produk atau jasa (Sutisna, 2003: 11). Memahami tingkat keterlibatan konsumen terhadap produk atau jasa berarti pemasar berusaha mengidentifikasi hal-hal yang menyebabkan seseorang merasa harus terlibat atau tidak dalam pembelian suatu produk atau jasa. Tingkat keterlibatan konsumen dalam suatu pembelian dipengaruhi oleh stimulus (rangsangan). Dengan perkataan lain, apakah seseorang merasa terlibat atau tidak terhadap suatu produk ditentukan apakah dia merasa penting atau tidak dalam pengambilan keputusan pembelian produk atau jasa. Oleh karena itu, bisa dikatakan bahwa ada konsumen yang mempunyai keterlibatan tinggi dalam pembelian suatu produk atau jasa, dan ada juga konsumen yang mempunyai keterlibatan yang rendah atas pembelian suatu produk atau jasa. Kotler (2005: 42) mengemukakan bahwa pengambilan keputusan merupakan suatu kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang
yang ditawarkan. Keputusan konsumen merupakan salah satu bagian yang terdapat di dalam perilaku konsumen. Swastha dan Handoko (2000: 54) mengemukakan bahwa perilaku konsumen adalah kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang dan jasa, termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut. Keputusan konsumen, yang diasumsikan sebagai keputusan mahasiswa merupakan salah satu faktor penting bagi keberadaan perguruan tinggi. Keputusan yang dipilih mahasiswa dalam melanjutkan studi ke perguruan tinggi adalah kunci bagi kelangsungan siklus sebuah perguruan tinggi karena mahasiswa merupakan aset bagi sebuah perguruan tinggi. Keputusan yang diambil oleh mahasiswa pada prinsipnya merupakan keputusan konsumen dalam memilih perguruan tinggi sebagai tempat untuk menuntut ilmu, yang secara garis besar dijelaskan dalam perilaku konsumen. Dalam pembuatan keputusan, konsumen lebih banyak dipengaruhi oleh kredibilitas sumber informasi yang lebih bersifat personal (seperti word of mouth recomm-endations) dengan jalan mendorong konsumen untuk merekomendasikan jasa tersebut kepada rekan-rekannya (Karina, 2009: 24 ). Septia (dalam Karina, 2009: 24) juga menyatakan
Rachmawati K, Pengaruh Budaya, Sosial, Pribadi dan Psikologi Terhadap Keputusan Mahasiswa Dalam Memilih Pendidikan pada Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Soerjo Ngawi
MEDIA SOERJO Vol. 13 No. 2. Oktober 2013 ISSN 1978 – 6239
sebelum calon mahasiswa memutuskan perguruan tinggi sebagai tempat studinya, biasanya mereka memiliki beberapa faktor yang dijadikan dasar dalam mengambil keputusan. Berdasarkan keterangan dan pendapat para ahli di atas, maka dapat disimpulkan definisi keputusan mahasiswa memilih dalam penelitian ini adalah kemampuan, upaya dan tindakan mahasiswa yang secara langsung dalam usahanya memilih Program Studi Manajemen di Universitas Soerjo Ngawi. Perilaku konsumen akan menentukan proses pengambilan keputusan dalam pembelian. Sebelum memutuskan untuk melakukan pembelian barang atau jasa, konsumen biasanya akan melalui berbagai tahapan. 1. Pengenalan masalah Proses pembelian dimulai ketika pembeli mengenal suatu masalah atau kebutuhan. Pengenalan kebutuhan ini ditujukan untuk mengetahui adanya kebutuhan dan keinginan yang belum terpenuhi dan terpuaskan. Jika kebutuhan tersebut diketahui, maka konsumen akan segera memahami adanya kebutuhan yang belum segera dipenuhi atau masih bisa ditunda pemenuhannya, serta kebutuhan yang samasama harus segera dipenuhi. 2. Pencarian informasi Seseorang yang tergerak oleh stimulus akan berusaha mencari lebih banyak informasi yang terlibat dalam pencarian akan
kebutuhan. Pencarian merupakan aktivitas termotivasi dari pengetahuan yang tersimpan dalam ingatan dan perolehan informasi dari lingkungan. 3. Evaluasi alternatif Evaluasi alternatif merupakan proses di mana suatu alternatif pilihan disesuaikan dan dipilih untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Bagaimana konsumen mengevaluasi alternatif barang yang akan dibeli tergantung pada masing-masing individu dan situasi membeli spesifik. 4. Keputusan membeli Keputusan untuk membeli di sini merupakan proses dalam pembelian yang nyata. Jadi, setelah tahap-tahap di atas dilakukan, maka konsumen harus mengambil keputusan apakah membeli atau tidak. Konsumen mungkin juga akan membentuk suatu maksud membeli dan cenderung membeli merek yang disukainya. Namun, ada faktor-faktor lain yang ikut menentukan keputusan pembelian, yaitu sikap orang lain dan faktor-faktor situasional yang tidak terduga. Bila konsumen menentukan keputusan untuk membeli konsumen akan menjumpai keputusan yang harus diambil menyangkut jenis produk, merek, penjual, kuantitas, waktu pembelian, dan cara pembayarannya. 5. Perilaku setelah pembelian Tugas pemasar tidak berakhir saat produk dibeli, melainkan
Rachmawati K, Pengaruh Budaya, Sosial, Pribadi dan Psikologi Terhadap Keputusan Mahasiswa Dalam Memilih Pendidikan pada Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Soerjo Ngawi
MEDIA SOERJO Vol. 13 No. 2. Oktober 2013 ISSN 1978 – 6239
berlanjut hingga periode pasca pembelian. Setelah pembelian produk terjadi, konsumen akan mengalami suatu tingkat kepuasan atau ketidakpuasan. Kepuasan atau ketidakpuasan pembeli dengan produk akan mempengaruhi tingkah laku berikutnya. Konsumen yang merasa puas akan memperlihatkan peluang membeli yang lebih tinggi dalam kesempatan berikutnya. Berdasarkan kerangka teori tersebut diatas, dapat diajukan hipotesis sebagai berikut: H1 : Budaya (X1) secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan mahasiswa (Y) dalam memilih pendidikan pada Prodi Manajemen di Universitas Soerjo Ngawi H2 : Sosial (X2) secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan mahasiswa (Y) dalam memilih pendidikan pada Prodi Manajemen di Universitas Soerjo Ngawi H3 : Pribadi (X3) secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan mahasiswa (Y) dalam memilih pendidikan pada Prodi Manajemen di Universitas Soerjo Ngawi H4 : Psikologi (X4) secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan mahasiswa (Y) dalam memilih pendidikan pada Prodi
Manajemen di Universitas Soerjo Ngawi H5 : Budaya (X1), Sosial (X2), Pribadi (X3), dan Psikologi (X4) secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan mahasiswa (Y) dalam memilih pendidikan pada Prodi Manajemen di Universitas Soerjo Ngawi METODOLOGI PENELITIAN Rancangan penelitian Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian observatorial dengan pendekatan cross sektoral, artinya data-data yang diteliti dan diolah merupakan data temuan di lapangan dan merupakan kejadian pada saat ini. Pendekatan penelitian ini adalah penelitian explanatif, yaitu penelitian yang menjelaskan hubungan antar variabel. Populasi dan Sampel Menurut Sugiyono (1998) Populasi adalah wilayah generalisasi atas obyek dan subyek yang memiliki kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan. Populasi adalah kelompok atau kumpulan individuindividu atau obyek penelitian yang memiliki standar-standar tertentu dari ciri-ciri yang telah ditetapkan sebelumnya. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Prodi Manajemen Universitas
Rachmawati K, Pengaruh Budaya, Sosial, Pribadi dan Psikologi Terhadap Keputusan Mahasiswa Dalam Memilih Pendidikan pada Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Soerjo Ngawi
MEDIA SOERJO Vol. 13 No. 2. Oktober 2013 ISSN 1978 – 6239
Soerjo Ngawi, yang berjumlah 554 orang. Menurut Sugiyono (2008: 116), sampel adalah bagian dari jumlah dan karateristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Oleh karena jumlah populasi dalam penelitian ini diketahui, maka digunakan rumus slovin dan diperoleh hasil jumlah sampel adalah 232 responden. Selanjutnya pemilihan responden dengan metode non proportionate stratified random sampling. Adapun teknik sampling yang digunakan adalah simple random sampling. Pada penelitian ini digunakan tabel bilangan random. Karena jumlah sample lebih dari 100, maka digunakan 3 digit secara konsisten. Definisi Operasional Variabel Budaya Budaya adalah kebiasan suatu masyarakat dalam menanggapi sesuatu yang dianggap memiliki nilai dan kebiasaan, yang bisa dimulai dari mereka menerima informasi, posisi sosial mereka dalam masyarakat, dan pengetahuan mereka tentang apa yang mereka rasakan. Indikator yang digunakan untuk mengukur variabel budaya ini adalah : 1) Status Pendidikan Keluarga; 2) Kebiasaan Masyarakat; 3) Kelompok homogen dengan minat dan perilaku yang sama Sosial Sosial adalah sekelompok orang yang mampu mempengaruhi perilaku individu dalam melakukan suatu tindakan berdasarkan kebiasa-
an. Indikator yang digunakan untuk mengukur variabel sosial ini adalah : 1) Kelompok referensi; 2) Keluarga; 3) Peran dan status sosial Pribadi Pribadi adalah pola kebiasaan seseorang yang dipengaruhi oleh lingkungan terdekat dalam menentukan pilihan, kemudian diekspresikan dalam suatu tindakan. Indikator yang digunakan untuk mengukur variabel pribadi ini adalah : 1) Pekerjaan; 2) Gaya Hidup; 3) Kepribadian Psikologi Psikologi adalah dorongan dari diri seseorang yang mempengaruhi pemilihan sesuatu berdasarkan atas keluwesan terhadap produk yang digunakan, keinginan yang lebih besar dan kemudahan penggunaan produk tersebut dibandingkan dengan yang lain. Indikator yang digunakan untuk mengukur variabel psikologi ini adalah : 1)Motivasi ; 2) Persepsi; 3) Kepercayaan Keputusan mahasiswa memilih Keputusan mahasiswa memilih adalah kemampuan, upaya dan tindakan mahasiswa yang secara langsung dalam usahanya memilih Program Studi Manajemen di Universitas Soerjo Ngawi. Indikator yang digunakan untuk mengukur variabel keputusan memilih prodi dalam memilih pendidikan pada prodi manajemen Unsoer ini
Rachmawati K, Pengaruh Budaya, Sosial, Pribadi dan Psikologi Terhadap Keputusan Mahasiswa Dalam Memilih Pendidikan pada Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Soerjo Ngawi
MEDIA SOERJO Vol. 13 No. 2. Oktober 2013 ISSN 1978 – 6239
adalah : 1) Pengenalan kebutuhan; 2) Pencarian informasi 3) Evaluasi Alternatif 4) Memutuskan menempuh pendidikan 5) Perilaku setelah menempuh pendidikan Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat untuk mengukur variabel yang diteliti, di mana jumlah instrumen tergantung pada jumlah variabelnya. Instrumen dalam penelitian ini mengunakan skala Likert untuk mengukur budaya, sosial, pribadi, psikologi dan keputusan memilih prodi yang terdiri dari lima alternative jawaban dengan skor nilai 1) sangat tidak setuju / sangat tidak yakin 2) tidak setuju / tidak yakinn 3) netral, 4) setuju / yakin 5) sangat setuju / sangat yakin. Kerangka Konseptual
Sumber :Kalsum (2008: 47), Harahap (2004: 43), Harjanto (2004: 41), Elliot dan Healy (2001: 46) Gambar 1 Kerangka Pemikiran Penelitian
Teknik Analisa Data Metode analisis yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini adalah uji regresi linier berganda (multiple regression
analysis). Analisis regresi linier berganda digunakan untuk menganalisis pengaruh variabel independent yang meliputi budaya (X 1), sosial (X2), pribadi (X3), psikologi (X4) terhadap keputusan memilih prodi (Y) pada prodi Manajemen Universitas Soerjo Ngawi. Pengolahan data menggunakan software SPSS (Statistical Package for Social Science) versi 17.0. Model persamaan regresi yang digunakan sebagai berikut: Y= α +β1X1 +β2 X2 +β3 X3 +β4X4 +e
di mana : Y = Keputusan memilih prodi α = Intercept/konstanta β1, β2, β3, β4 = Koefisien regresi X1 = Budaya X2 = Sosial X3 = Pribadi X4 = Psikologi e = Kesalahan prediksi Pengaruh variabel independent terhadap variabel dependent diuji dengan tingkat kepercayaan (confidence interval) 95% atau α = 5%. Tekhnik analisa dengan menggunakan regresi berganda dengan melakukan uji statistik : 1. Uji t ( secara parsial ), pengujian dilakukan pada toleransi kesalahan (α) = 0,05. a. Kriteria pengujian hipotesis secara parsial adalah sebagai berikut: H0 : β1, β2, β3, β4= 0; (budaya, sosial, pribadi dan
Rachmawati K, Pengaruh Budaya, Sosial, Pribadi dan Psikologi Terhadap Keputusan Mahasiswa Dalam Memilih Pendidikan pada Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Soerjo Ngawi
MEDIA SOERJO Vol. 13 No. 2. Oktober 2013 ISSN 1978 – 6239
psikologi secara parsial tidak berpengaruh terhadap keputusan memilih prodi pada prodi Manajemen Universitas Soerjo Ngawi). H1 : β1, β2, β3, β4 ≠0; (budaya, sosial, pribadi dan psikologi secara parsial berpengaruh terhadap keputusan memilih prodi pada prodi Manajemen Universitas Soerjo Ngawi). b. Kriteria penolakan dan penerimaan H0 : H0 diterima jika thitung ≤ t tabel pada tingkat kesalahan 0,05 H0 ditolak jika t hitung ≥ t tabel pada tingkat kesalahan 0,05 2. Uji F ( Secara simultan), Pengujian dilakukan pada toleransi kesalahan (α) = 0,05. a. Merumuskan hipotesis statistik yang digunakan : H0 : β1, β2, β3, β4 = 0, tidak ada pengaruh signifikan variabel budaya, sosial, pribadi dan psikologi secara bersama-sama terhadap keputusan memilih prodi di prodi Manajemen Universitas Soerjo Ngawi. H1 : β1, β2, β3, β4 ≠ 0, ada pengaruh signifikan variabel budaya, sosial, pribadi dan psikologi secara bersama-sama terhadap keputusan
memilih prodi di prodi Manajemen Universitas Soerjo Ngawi. b. Kriteria penolakan dan penerimaan H0 : H0 diterima jika diperoleh Fhitung ≤ F tabel pada tingkat kesalahan 0,05 H0 ditolak jika Fhitung ≥ F tabel pada tingkat kesalahan 0,05. Selanjutnya untuk melihat kemampuan variabel independen dalam menerangkan variabel dependen dapat diketahui dari besarnya koefisien determinasi berganda (R2). Dengan kata lain, nilai koefisien R2 digunakan untuk mengukur besarnya sumbangan variabel independen terhadap variasi variabel dependennya. Jika R2 diperoleh dari hasil perhitungan semakin besar atau mendekati 1 (satu) maka dapat dikatakan bahwa sumbangan dari variabel independen semakin besar. Ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan variabel dependennya. Sebaliknya jika (R2) semakin kecil atau mendekati 0 (nol) maka dapat dikatakan bahwa sumbangan dari variabel independen semakin kecil. Hal ini berarti model yang digunakan semakin lemah untuk menerangkan variasi variabel dependennya. Secara umum dapat dikatakan bahwa besarnya koefisien determinasi berganda (R2) berada diantara 0 dan 1 atau 0 ≤ (R2) ≤ 1. HASIL PENELITIAN
Rachmawati K, Pengaruh Budaya, Sosial, Pribadi dan Psikologi Terhadap Keputusan Mahasiswa Dalam Memilih Pendidikan pada Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Soerjo Ngawi
MEDIA SOERJO Vol. 13 No. 2. Oktober 2013 ISSN 1978 – 6239
Validitas dan Realibilitas Instrumen Kuesioner sebagai instrumen utama dalam pengumpulan data harus diuji validitas dan realibilitasnya untuk menunjukkan bahwa instrumennya valid dan realibel. Semua item kuesioner dalam variabel Budaya (X1), Sosial (X2), Pribadi (X3), Psikologi (X4) dan Keputusan Mahasiswa Memilih (Y) memiliki nilai koefisien korelasi product moment pearson (r-hitung) lebih besar dari 0,3 dan signifikansinya lebih kecil dari 5 %, oleh karena itu semua item atau pernyataan dari semua variabel tersebut adalah valid. Demikian pula nilai cronbach alpha untuk Budaya (X1), Sosial (X2), Pribadi (X3), Psikologi (X4) dan Keputusan Mahasiswa Memilih (Y) memiliki nilai lebih besar dari 0,5. Oleh karena itu keseluruhan dari variabel tersebut adalah reliabel. Pengujian Asumsi Klasik Uji Normalitas menggunakan grafik normal probability plot, didapatkan titik-titik menyebar berhimpitan di sekitar diagonal dan ini menunjukkan data dalam model regresi berdistribusi normal. Berdasarkan hasil Uji Multikolonieritas didapatkan semua nilai VIF dari masing-masing variabel bebas (budaya, sosial, pribadi dan psikologi nilainya dibawah 10 dan toleransinya mendekati 1, maka dapat disimpulkan tidak terjadi masalah multikolonieritas. Uji Heteroskedasitas menggunakan grafik scatterplot antara
SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi dan sumbu X adalah residual ( Y prediksi dengan Y sesungguhnya) yang telah distandardized yang memperlihatkan titik menyebar secara acak, tidak membentuk pola tertentu yang jelas, tersebar baik keatas maupun kebawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedasitas pada model regresi. Uji Autokorelasi berdasarkan hasil uji Durbin-Watson menunjukkan nilai DW sebesar 2,060 nilai ini kemudian dibandingkan dengan nilai tabel menggunakan derajat kepercayaan 5% jumlah sampel 232 dan jumlah variabel bebas 4 (k=4). Dari tabel Durbin-Watson didapatkan nilai dl = 1,7279 dan du = 1,8094, setelah dilakukan mapping, nilai DW 2,060 terletak antara batas atas (du) dan (4-du), maka dapat disimpulkan tidak ada autokorelasi positif atau negative atau dapat disimpulkan tidak terdapat autokorelasi pada model regresi tersebut. Hasil Validitas Model Berdasarkan pengujian menunjukkan bahwa nilai F hitung 160,586> F tabel 2,64 maka Ho ditolak dan H1 diterima dengan tingkat probabilitas sebesar 0,000 yang berarti budaya, sosial, pribadi dan psikologi berpangaruh signifikan terhadap keputusan mahasiswa memilih, Sedangkan Budaya berpengaruh signifikan terhadap keputusan mahasiswa memilih dibuktikan dengan nilai t hitung
Rachmawati K, Pengaruh Budaya, Sosial, Pribadi dan Psikologi Terhadap Keputusan Mahasiswa Dalam Memilih Pendidikan pada Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Soerjo Ngawi
MEDIA SOERJO Vol. 13 No. 2. Oktober 2013 ISSN 1978 – 6239
6,573>t table 1,652, dengan tingkat probabilitas sebesar 0,000. Sosial berpengaruh signifikan terhadap keputusan mahasiswa memilih dibuktikan dengan nilai nilai t hitung 5,175>t table 1,652 dengan tingkat probabilitas sebesar 0,000. Pribadi berpengaruh signifikan terhadap keputusan mahasiswa memilih dibuktikan dengan nilai t hitung 6,666 > t table 1,652 dengan tingkat probabilitas sebesar 0,000. Psikologi berpengaruh signifikan terhadap keputusan mahasiswa memilih dibuktikan dengan nilai t hitung t hitung 2,897> t table 1,652 dengan tingkat probabilitas sebesar 0,004.Sedangkan hasil analisis persamaan regresi linier berganda dapat dinyatakan dalam persamaan sebagai berikut: Y = 1,906 + 0,420 X1 + 0,435 X2 + 0.499 X3 + 0.186 X4 Hasil persamaan tersebut diatas menunjukkan bahwa, konstanta (a) bernilai positif sedang Koefisien regresi Budaya (X1) mempunyai arah hubungan yang positif dengan Keputusan Mahasiswa Memilih (Y), koefisien regresi Sosial (X2) mempunyai arah hubungan yang positif dengan Keputusan Mahasiswa Memilih (Y). Koefisien regresi Pribadi (X3) mempunyai arah hubungan yang positif dengan Keputusan Mahasiswa Memilih (Y). Demikian pula regresi Psikologi (X4) mempunyai arah hubungan yang positif dengan Keputusan
Mahasiswa Memilih (Y). Nilai standart error atau epsilon (kesalahan pengganggu/ disturbance’s error) dari hasil analisis dalam penelitian ini tidak dimasukkan dalam persamaan regresi linier berganda karena nilai kesalahan pengganggu merupakan nilai kesalahan yang terjadi pada perkiraan atau ramalan nilai Y yang disebabkan masih ada faktor lain yang mempengaruhi Y, sehingga nilai tersebut tidak dimasukkan dalam persamaan (Supranto, 2004 : 58). PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Pengaruh Budaya Terhadap Keputusan Mahasiswa Memilih Berdasarkan hasil analisa dan pengujian hipotesis, dapat diketahui bahwa variabel budaya berpengaruh secara, positif dan signifikan terhadap keputusan mahasiswa dalam memilih Prodi Manajemen. Untuk itu apabila Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Soerjo Ngawi ingin meningkatkan minat calon mahasiswa maka faktor budaya ini perlu diperhatikan untuk selalu ditingkatkan. Dengan penambahan maupun pengurangan terhadap faktor budaya ini akan berpengaruh secara nyata terhadap keputusan mahasiswa memilih Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Soerjo Ngawi. Faktor budaya secara parsial maupun simultan dengan variabel lain dalam penelitian ini berpengaruh terhadap keputusan mahasiswa memilih Prodi Manajemen Fakultas
Rachmawati K, Pengaruh Budaya, Sosial, Pribadi dan Psikologi Terhadap Keputusan Mahasiswa Dalam Memilih Pendidikan pada Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Soerjo Ngawi
MEDIA SOERJO Vol. 13 No. 2. Oktober 2013 ISSN 1978 – 6239
Ekonomi Universitas Soerjo Ngawi. Budaya dalam penelitian ini didefinisikan sebagai kebiasan suatu masyarakat dalam menanggapi sesuatu yang dianggap memiliki nilai dan kebiasaan, yang bisa dimulai dari mereka menerima informasi, posisi sosial mereka dalam masyarakat, dan pengetahuan mereka tentang apa yang mereka rasakan. Budaya adalah penentu yang mendasar dari keinginan dan perilaku seseorang. Budaya adalah sekelompok nilai-nilai sosial yang diterima masyarakat secara menyeluruh dan tersebar kepada anggota-anggotanya melalui bahasa dan simbol-simbol. Setiap budaya terdiri dari sub-sub budaya yang lebih kecil yang menyediakan identifikasi dan sosialisasi yang lebih spesifik bagi anggotaanggotanya. Subbudaya meliputi kebangsaan, agama, ras dan daerah geografis (Anoraga, 2007: 227). Seseorang apabila dalam keluarganya sudah memiliki tingkat pendidikan sarjana, maka secara otomatis seluruh anggota keluarga akan berusaha untuk meraih jenjang pendidikan sarjana. Untuk itu semakin banyak hasil lulusan Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Soerjo yang dihasilkan, maka akan semakin banyak pula peminat yang akan memutuskan untuk kuliah di program studi manajemen. Pengaruh Sosial Terhadap Keputusan Mahasiswa Memilih
Berdasarkan hasil penelitian dan analisa yang dilakukan, variabel sosial baik secara parsial maupun simultan dengan variabel bebas lainnya berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan mahasiswa dalam memilih Prodi Manajemen. Oleh karena itu faktor sosial ini harus selalu dijaga dan ditingkatkan agar keputusan mahasiswa memilih kuliah di Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Soerjo Ngawi dapat semakin meningkat. Dengan penambahan ataupun pengurangan terhadap faktor sosial akan memberikan pengaruh yang nyata terhadap keputusan mahasiswa memilih Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Soerjo Ngawi Variabel sosial dalam penelitian ini didefinisikan sebagai sekelompok orang yang mampu mempengaruhi perilaku individu dalam melakukan suatu tindakan berdasarkan kebiasaan. Definisi ini sesuai dengah hasil penelitian yang dilakukan, karena keputusan mahasiswa untuk kuliah di Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Soerjo Ngawi berdasarkan penelitian yang dilakukan juga dipengaruhi oleh lingkungan sosialnya seperti teman dekat maupun keluarga. Oleh karena itu harus terus ditingkatkan upaya sosialisasi PMB pada orang tua siswa di tingkat SMA dan SMK dengan cara meningkatkan kerjasama dengan SMA dan SMK se kabupaten Ngawi.
Rachmawati K, Pengaruh Budaya, Sosial, Pribadi dan Psikologi Terhadap Keputusan Mahasiswa Dalam Memilih Pendidikan pada Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Soerjo Ngawi
MEDIA SOERJO Vol. 13 No. 2. Oktober 2013 ISSN 1978 – 6239
Pengaruh Pribadi Terhadap Keputusan Mahasiswa Memilih Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini, dapat diketahui bahwa variabel pribadi baik secara parsial maupun simultan bersama variabel lainnya berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan mahasiswa memilih. Dengan penambahan ataupun pengurangan terhadap faktor pribadi akan memberikan pengaruh yang nyata terhadap keputusan mahasiswa memilih Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Soerjo Ngawi Definisi variabel pribadi dalam penelitian ini adalah pola kebiasaan seseorang yang dipengaruhi oleh lingkungan terdekat dalam menentukan pilihan, kemudian diekspresikan dalam suatu tindakan. Definisi ini sesuai dengan hasil penelitian di mana responden memilih kuliah di Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Soerjo Ngawi demi untuk pengembangan karirnya dan meningkatkan prestise di lingkungan terdekatnya. Pengaruh Psikologi Terhadap Keputusan Mahasiswa Memilih Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini, dapat diketahui bahwa variabel psikologi baik secara parsial maupun simultan bersama variabel lainnya berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan mahasiswa memilih. Dengan penambahan ataupun pengurangan terhadap faktor
psikologi akan memberikan pengaruh yang nyata terhadap keputusan mahasiswa memilih Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Soerjo Ngawi. Definisi variabel psikologi dalam penelitian ini adalah dorongan dari diri seseorang yang mempengaruhi pemilihan sesuatu berdasarkan atas keluwesan terhadap produk yang digunakan, keinginan yang lebih besar dan kemudahan penggunaan produk tersebut dibandingkan dengan yang lain. Hasil penelitian ini juga memperoleh fakta bahwa adanya motivasi yang kuat dari responden untuk memilih kuliah di Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Soerjo Ngawi. Pengaruh Budaya, Sosial, Pribadi dan Psikologi Terhadap Keputusan Mahasiswa Memilih Berdasarkan hasil uji F yang dilakukan dapat diketahui bahwa Fhitung 160, 586 > dari Ftabel 2,64. Hal ini membuktikan bahwa variabel budaya, sosial, pribadi dan psikologi secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan mahasiswa memilih Program Studi Manajemen di Universitas Soerjo Ngawi. Keempat variabel bebas ini saling berhubungan dan bersama-sama berpengaruh terhadap variabel terikat. Penambahan maupun pengurangan terhadap salah satu variabel mempengaruhi variabel lain secara signifikan. Oleh karena itu apabila
Rachmawati K, Pengaruh Budaya, Sosial, Pribadi dan Psikologi Terhadap Keputusan Mahasiswa Dalam Memilih Pendidikan pada Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Soerjo Ngawi
MEDIA SOERJO Vol. 13 No. 2. Oktober 2013 ISSN 1978 – 6239
pihak manajemen menginginkan terjadinya peningkatan minat dari masyarakat dan calon mahasiswa untuk meneruskan pendidikan di Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Soerjo Ngawi, maka faktor budaya, sosial, pribadi dan psikologi ini dapat dijadikan bahan pertimbangan. Selanjutnya yang harus dilakukan oleh Prodi Manajemen dalam upaya meningkatkan jumlah mahasiswa, tidak hanya terbatas pada upaya-upaya yang dilakukan lembaga selama ini saja, tapi juga harus memperhatikan persepsi masyarakat terhadap lembaga Universitas soerjo pada umumnya dan Prodi Manajemen khususnya. Sehingga ada langkah simultan baik itu dengan meningkatkan strategi pemasaran maupun dengan mengetahui keinginan dari calon mahasiswa. Kesimpulan 1. Budaya (X1), Sosial (X2), Pribadi (X3) dan Psikologi (X4) secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap keputusan mahasiswa dalam memilih prodi manajemen Universitas Soerjo Ngawi, hal ini menunjukan bahwa keempat variabel tersebut memberi kontribusi terhadap keputusan mahasiswa memilih sebesar 73,9%, sedangkan 26,1% dipengaruhi oleh variable-variabel lain di luar variable tersebut.. 2. Budaya (X1), Sosial (X2), Pribadi (X3) dan Psikologi (X4) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan
mahasiswa dalam memilih prodi manajemen Universitas Soerjo Ngawi, hal ini menunjukan bahwa keempat variabel tersebut secara parsial memberi kontribusi terhadap keputusan mahasiswa memilih prodi manajemen sehingga dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan prodi manajemen dalam upaya mendapatkan calon mahasiswa. Saran Sebaiknya Prodi Manajemen Universitas Soerjo Ngawi meningkatkan promosi dalam menjaring calom mahasiwa dengan cara memberi bonus mahasiswa yang ada yang berhasil mendapatkan calon mahasiswa baru dan tetap mempertahankan biaya kuliah yang murah karena secara psikologis biaya yang murah dapat menarik minat calon mahasiswa. Daftar Pustaka Anoraga, Pandji, 2005, Manajemen Bisnis, Cetakan Ketiga, Jakarta: Rineka Cipta. Bilson Simamora. 2004. Panduan Riset Perilaku Konsumen, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Dharmmaesta, Swastha Basu dan Hani Handoko. 2000, Manajemen Pemasaran Analisa Perilaku Konsumen, Yogyakarta: BPFE Hair, Lamb, Mc. Daniel, 2001, Manajemen Pemasaran, Jilid Satu dan Dua. Alih Bahasa
Rachmawati K, Pengaruh Budaya, Sosial, Pribadi dan Psikologi Terhadap Keputusan Mahasiswa Dalam Memilih Pendidikan pada Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Soerjo Ngawi
MEDIA SOERJO Vol. 13 No. 2. Oktober 2013 ISSN 1978 – 6239
Oleh David Octarevia, Jakarta: Salemba Empat. John C. Mowen & Michael Minor. 2002, Perilaku Konsumen, Jakarta: Erlangga. Karina Pradityas Putri, 2011, Analisis Pengaruh Brand Image, Biaya Pendidikan, Dan Fasilitas Pendidikan Terhadap Keputusan Mahasiswa Melanjutkan Studi Pada Program Diploma III Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang, Semarang : Undip Press. Kotler, Philip. 2005. Manajamen Pemasaran, Jilid 1 dan 2. Jakarta: PT. Indeks. M. Nasir, 2003, Metode Penelitian, Jakarta : Ghalia Indonesia. Mowen, John C, 1995, Consumer behavior, International Edition, New Jersey: Prentice Hall, Inc, Englewood Cliffs. Mowen, John C. 2001, Perilaku Konsumen, edisi 5, Jilid 2, Jakarta : Erlangga. Prasetijo, Ristiayani.2005. Perilaku Konsumen. Jakarta : Andi Ofset. Purimahua, 2005, Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Perilaku Mahasiswa dalam Memilih Jurusan Ekonomi
Pembangunan pada Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maluku di Ambon, Jurnal Perilaku Konsumen, Ambon: Universitas Kristen Maluku Sugiyono ,1998, Metode Penelitian Administrasi, Bandung : Alfabeta. __________, 2008, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, Bandung : Penerbit Alfabeta. Supranto, J. 2004. Analisis Multivariat Arti dan Interpretasi. Jakarta: Rieka Cipta. Sutisna, 2003, Perilaku Konsumen & Komunikasi Pemasaran, Bandung: Remaja Rosdakarya.
Rachmawati K, Pengaruh Budaya, Sosial, Pribadi dan Psikologi Terhadap Keputusan Mahasiswa Dalam Memilih Pendidikan pada Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Soerjo Ngawi